karya sastra - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/karya-sastra Wed, 26 Oct 2022 04:11:09 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico karya sastra - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/karya-sastra 32 32 7 Karya Sastra Peninggalan Kerajaan Aceh https://haloedukasi.com/karya-sastra-peninggalan-kerajaan-aceh Wed, 26 Oct 2022 04:10:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39204 Kerajaan Aceh merupakan kerajaan Islam yang didirikan di provinsi Aceh pada akhir abad ke-14 Masehi dan ter masuk dalam Kerajaan di Indonesia yang pernah Berjaya. Dalam sejarahnya, Kerajaan Aceh mengembangkan pola sistem yang teratur dari sistem Pendidikan hingga ke sistem pemerintahan. Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Sultan bercita-cita […]

The post 7 Karya Sastra Peninggalan Kerajaan Aceh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kerajaan Aceh merupakan kerajaan Islam yang didirikan di provinsi Aceh pada akhir abad ke-14 Masehi dan ter masuk dalam Kerajaan di Indonesia yang pernah Berjaya. Dalam sejarahnya, Kerajaan Aceh mengembangkan pola sistem yang teratur dari sistem Pendidikan hingga ke sistem pemerintahan.

Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Sultan bercita-cita menjadikan Aceh sebagai kerajaan besar dan kuat.

Pada periode tersebut, Aceh menjadi pusat pusat perdagangan dan ilmu pengetahuan, salah satunya adalah kemajuan kesusastraan. Naskah-naskah yang dilahirkan dalam berbagai keilmuaan lebih didominasi dalam Bahasa Jawi (Mekayu/Indonesia) daripada Bahasa Aceh. Hal ini tidak berlaku pada penulisan hikayat.

Kerajaan Aceh memiliki beberapa peninggalan karya sastra yang sampai saat ini masih terus dijaga eksistensinya. Diantaranya yang paling banyak peninggalan karya sastranya adalah Hikayat Aceh dan Bustanul Saladin.

1. Hikayat Aceh

Naskah Hikayat Aceh merupakan karya sastra langka yang ditulis pada abad ke-17 Masehi. Hikayat dalam sastra Aceh adalah sebuah bentuk karya tulis dalam bentuk puisi. Di Aceh, hikayat dikenal sebagai sebuah katya sastra berbentuk syair dan prosa.

Isi dari hikayat beraneka ragam seperti dongeng, cerita, sejarah, nasehat, kisah, sirat, nizam, dan lain sebagainya. Hikayat Aceh pada awalnya dikembangkan hanya melalui lisan, disampaikan turun temurun dari generasi ke generasi. Hikayat Aceh mengutamakan hafalan atau tradisi tutur dari generasi ke generasi.

Karya sastra kuno ini berkisah tentang perjalanan Sultan Iskandar Muda sebagai sultan paling kuat dan besar dalam Kerajaan Aceh. Hikayat Aceh ini berkisah tentang masa kejayaan Sultan Iskandar Muda. Selain itu, berisi juga mengenai tradisi, tolesansi yang dibangun oleh tokoh utama Sultan Iskandar Muda. Toleransi dibangun oleh beberapa unsur, diantaranya sultan/pejabat negara, ulama, rakyat, adat, dan agama.

Hikayat Aceh menanamkan pola hidup dan budaya multikulturan dan berinteraksi antara satu dengan lainnya antara Sultan dengan rakyat dan antara pendatang dengan pribumi. Naskah Hikayat Aceh ini menggunakan aksara Jawi berbahasa Melayu.

Hikayat Aceh sebuah karya sastra dalam naskah klasik yang ditulis untuk memuji Sultan Iskandar Muda. Pujian tersebut telah dimulai sejak sebelum kelahiran Sultan Iskandar Muda hingga meninggal sultan yang banyak pengaruhnya di beberapa kerajaan di Nusantara. Teks tersebut ditulis pada periode tahun 1606 – 1636.

Naskah Hikayat Aceh merupakan kitab sastra yang istimewa karena mewakili tradisi penulisan sejarah yang ditulis atas dasar genre sastra Islam.

2. Bustanus Salatin

Dalam karya sastra ini atau yang disebut dengan kitab Bustanul Salatin terdapat kisah-kisah sejarah yang dibungkus dengan Agama Islam yang dijadikan pedoman oleh para raja-raja sebagai panduan dalam memimpin Kerajaan Aceh. Diharapkan agar para Sultan yang memerintah memahami bagaimana pedihnya perasaan teraniaya sehingga diharapkan dapat memerintah dengan adil.

Bustan al-Salatin fi Zikr al-Awwalin wal Akhirin atau yang lazim dibaca Bustanus Salatin jika diterjemahkan ke Bahasa Melayu berarti ‘taman para raja’ adalah sebuah karya besar yang dibagi menjadi tujuh jilid. Setiap jilid dibagi menjadi beberapa pasal atau sub-bagian.

Kitab ini ditulis oleh Nuruddin ar-Raniry pada rentang tahun 1634 – 1644 Masehi. Nuruddin ar-Raniry adalah seorang ulama dari Gujarat India yang tiba di Aceh pada sekitar tahun 1637 Masehi.

Bustanus Salatin adalah sebuah kitab yang mengulas sejarah dan mengandung panduan untuk para raja, pembesar, dan rakyat jelata. Berisi tentang sejarah dunia yang dimulai dengan penciptaan langit dan bumi dan diakhiri dengan sejarah Aceh dengan masa pemerintahan Sultan Iskandar Tsani sebagai penutup.

Ia menceritakan semua itu sebagai bagian pelajaran agama. Antara lain, yairu kisah tentang raja yang adil dan tidak adil, menteri-menteri bijaksana dan menteri-menteri celaka, dan sampai kisah-kisah orang Budiman. Ditulis dengan menyertakan penjelsan logis dan menjadi pengetahuan berdasarkan prinsip dan ajaran Islam.

Bustanus Salatin menjadi panduan berkuasa bagi Sultan Aceh bahkan secara universal sebagai pegangan bagi seluruh penguasa untuk menghindari diri dari perbuatan zalim dan tercela Ketika hidup atau memerintah.

3. Hikayat Hang Tuah

Tema cerita rakyat Hang Tuah adalah tentang kepahlawanan yang ditunjukkan oleh Hang Tuah. Laksamana ini mengabdikan dirinya untuk melayani negeri, Kerajaan Melaka, hingga tutup usia.

Terdapat beberapa tokoh yang berperan penting dalam kisang Hang Tuah, diantaranya adalah Hang Tuah, Raja Alam Syah, Tuan Bendahara, dan Hang Jebat. Hang Tuah memiliki karakter yang setia, yidak mudah menyerah, dan ahli dalam berperang.

Raja Alam Syah digambarkan sebagai karakter yang berwibawa tapi mudah percaya dengan rumor. Meski begitu, baginda Raja merupakan sosok yang berhati lembut dan tidak menutupi emosinya.

Tuan Bendahara adalah tokoh yang bijaksana, loyal, dan bertanggungjawab. Ia tidak mudah percaya pada fitnah yang menuduh Hang Tuah.

Latar dari narasi perjuangan Hang Tuah terjadi di beberapa tempat. Diantaranya, Sungai Duyung, Indrapura, Kerajaan Melaka, Kerajaan Majapahit, Selat Singapura, Kerajaan Bijaya Nagaram, dan Kerajaan Cina.

Alur cerita Hikayat Hang Tuah termasuk dalam jenis alur maju atau progresif. Dimulai dari kelahiran Hang Tuah, sampai dengan Hang Tuah memutuskan untuk menyepi di atas bukit.

Pesan moral dari Hikayat Hang tuah diantaranya adalah untuk tidak mudah mempercayai rumor yang beredar sebelum membuktikan kebenarannya. Sementara itu, keberanian Hang Tuah juga dapat dijadikan inspirasi dalam menjalani hidup.

Hang Tuah juga mengajarkan untuk tetap setiap kepada orang yang menaruh kepercayaan pada diri kita. Berdasarkan isi legendanya, terdapat norma sosial, bidaya, dan moral yang berlaku di masyarakat setempat.

4. Hikayat Bayan Budiman

Inti cerita dari Hikayat Bayan Budiman adalah tentang kesetiaan seorang istri. Zainab tetap setia pada suaminya walaupun ia disukai oleh seorang putra raja. Semua itu berkat nasihat dari Bayan Budiman.

Tokoh utama dari cerita ini adalah Khoja Maimun, Zainab, dan Putra Raja. Khoja Maimun digambarkan sebagai sosok yang baik hati dan bijaksana. Zainab memiliki paras yang cantik yang setia dengan seseorang suami yang bekerja di tempat yang jauh. Putra raja digambarkan sebagai seorang yang keras kepala.

Sedangkan Bayan digambarkan sebagai seekor burung yang dapat berbicara. Sikapnya bijak dan suka menasehati orang.Latar yang digunakan pada hikayat ini adalah dirumah Khoja Maimun, pasar, istana, dan hutan.

Kisahnya bermula saat Khoja Maimun merawat burung Bayan Ajaib karena dapat berbicara. Kemudian ia harus meninggalkan istrinya untuk bekerja. Ia berpesan pada Bayan untuk menjaga istrinya. Konflik bermula saat seorang putra raja menukai istri Khoja Maimun. Pada akhirnya, sang putra raja ditolak karena istri Khoja Maimun memilih untuk setia.

Pesan moral dari hikayat ini adalah kita harus menjadi orang yang jujur dan setia pada pasangan, seperti halnya Zainab pada suaminya. Kedua, kita tidak boleh memaksa orang lain, apalagi jika itu merugikan.

5. Hikayat Raja – Raja Pasai

Hikayat Raja-raja Pasai menceritakan tentang sultan penguasa Kerajaan Samudera Pasai yang berdiri anatara abad ke 13 hingga abad ke 16 Masehi.

Kisahnya bermula dari persahabatan dua orang raja, yaitu Ahmad dan Muhammad. Suatu Ketika, mereka berpisah dan Raja Muhammad bertemu dengan seorang putri yang kemudian diberi nama Putri Betung. Sedangkan Raja Ahmad bertemu dengan orang tua disebuah surau yang memberinya anak laki-laki yang diasuh oleh seekor gajah.

Anak itu kemudian diberi nama Merah Gajah yang setelah dewasa dinikahkan dengan Putri Betung. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai dua irang putra yang diberi nama Merah Silu dan Merah Hasun. Kelanjutan kisahnya adalah Merah Silu dan keturunannya inilah yang akhirnya menjadi sultan di Kerajaan Samudera Pasai.

Hikayat ini diakhiri dengan kisah penyerangan Kerajaan Majapahit atau Samudera Pasai dan kerajaan-kerajaan di Sumatera lainnya.

6. Hikayat Prang Sabi

Hikayat Prang sabi terdiri atas empat kisah, yaitu Kisal Ainul Mardhiah, Kisah Pahala Syahid, Kisah Said Salmi, dan Kisah Muda Bahlia. Hikayat ini ditulis oleh Tengku Haji Muhammad Pante Kulu atau yang lebih dikenal dengan nama Tengku Chik Pante Kulu. Ia merupakan pengarang sajak-sajak heroik perang tersebar di Aceh, sekaligus merupakan seorang pemimpin perang dan ulama karismatik Aceh.

Hikayat Prang Sabi merupakan manifestasi perlawanan rakyat Aceh terhadap kolonialisme dan imperialisme Belanda 1873. Dalam setiap narasi Tengku Chik Pante Kulu selalu menjadikan Al-Quran dan Hadist sebagai landasan epistemologinya.

Semua kisah itu dikarang dalam konteks perjuangan rakyat Aceh melawan kolonialisme Belanda, sehingga dapat membangkitkan semangat perlawanan masyarakat Aceh untuk terjun ke medan perang.

Tengku Chik Pante Hulu ingin memotivasi masyarakat Aceh bahwa Prang Sabi sangatlah indah di sisi Allah, karena Prang Sabi merupakan suruhan Tuhan, bukan orang lain.

7. Hikayat Teungku di Meukek

Hikayat Teungku di Meukek merupakan satu naskah sastra dalam bangun-bangun syair pantun lama di Aceh yang dotulis oleh Teungku Malem dan Leube Isa, yang Ketika penulisan naskah ini bedomisili di Kawasan Meulaboh. Naskah ini aslinya disalin oleh Panglima Nyak Amin yang mendapatkan naskah aslinya dari Juhan Muda Pahlawan, putra dari Lila Peukasa penguasa Meulaboh Ketika itu.

Hikayat ini ditulis antara tahun 1893 – 1894 dengan setting kisah pertikaian sela pejuang Aceh melawan penguasa Meulaboh yang bekerjasama dengan penjajah Belanda.

Hikayat ini merupakan hikayat lama yang ditulis berdasarkan peristiwa yang terjadi pada masa itu di Aceh. Sedikit berlainan dengan beberapa naskah hikayat Aceh lainnya yang merupakan saduran dari karya asing. Hikayat ini pernah termasuk dibacakan oleh Snouck Hurgronje dalam bukunya yang terkenal De Atjehers.

The post 7 Karya Sastra Peninggalan Kerajaan Aceh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sastra Menurut Para Ahli : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Fungsinya https://haloedukasi.com/sastra-menurut-para-ahli Tue, 18 Oct 2022 04:55:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39181 Sastra dapat ditemukan dan berada sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Keberadaan sastra tidak akan lepas dari kehidupan manusia. Hal tersebut karena manusia dapat menjadi subjek sekaligus objek dalam sebuah sastra. Sastra berperan penting dalam kehidupan manusia sejak dahulu kala. Melalui sastra, manusia dapat menyampaikan aspirasinya pada orang lain. Sastra bukanlah hanya sebatas tulisan pada selembar […]

The post Sastra Menurut Para Ahli : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sastra dapat ditemukan dan berada sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Keberadaan sastra tidak akan lepas dari kehidupan manusia. Hal tersebut karena manusia dapat menjadi subjek sekaligus objek dalam sebuah sastra. Sastra berperan penting dalam kehidupan manusia sejak dahulu kala. Melalui sastra, manusia dapat menyampaikan aspirasinya pada orang lain. Sastra bukanlah hanya sebatas tulisan pada selembar kertas saja.

Sastra adalah kata serapan yang bersumber dari Bahasa sansekerta yaitu “sastra” yang berarti teks yang berisi instruksi, pedoman, dan tuntunan. Kata dasar sastra merupakan sas, yang mempunyai arti instruksi atau ajaran.

Pengertian Sastra Menurut Para Ahli

Telah banyak ahli sastra yang menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian sastra, yakni sebagai berikut :

1. Mursal Esten

Mursal Esten berpendapat bahwa sastra adalah pengungkapan dari fakta artistic dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat umumnya, melalui Bahasa sebagai medium dan memiliki efek positif terhadap kehidupan manusia.

2. Terry Eagleton

Sastra merupakan karya tulis indah (belle letters) yang mencatat sesuatu dalam bentuk dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekkan dan diputarbalikkan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat Bahasa.

3. Atar Semi

Sesuatu bentuk dari hasil karya seni kreatif yang objeknya (atau subjeknya) adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan Bahasa sebagai medium.

4. Panuti Sudjiman

Sastra merupakan karya lisan atau tulisan yang memiliki beberapa ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.

5. Ahmad Badrun

Menurut Ahmad Badrun, kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan Bahasa dan symbol-simbol lain sebagai alat untuk menciptakan sesuatu yang bersifat imajinatif.

Ciri-Ciri Karya Sastra

Untuk dapat disebut karya sastra diperlukan ciri-ciri atau hal unik yang dapat mendefinisikan bahwa ini adalah sastra. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :

  • Isinya dapat menggambarkan akan manusia dengan berbagai bentuk permasalahannya.
  • Terdapat tatanan Bahasa yang baik dan indah.
  • Cara penyajiannya dapat memberi kesan dan menarik bagi para penikmat sastra.

Jenis-jenis Karya Sastra

Berikut adalah pembagian jenis sastra menurut Sumardjo :

Satra Imanjinatif

Sastra imajinatif terbagi menjadi tiga katagori besar, yaitu Puisi, Prosa, dan Drama.

  • Puisi

Puisi adalah bentuk tulisan bebas yang merupakan ekspresi dan gagasan penulisnya dalam bentuk bait-bait yang diolah untuk menghasilkan tulisan estetis yang menggugah rasa dan memberikan pesan melalui gaya bahasanya. Sastra berjenis puisi memiliki jenis beranekaragam diantaranya epik, lirik, dramatik.

  • Prosa

Prosa adalah tulisan berupa cerita atau kisah berplot dalam rangkaian berbagai peristiwa yang dihasilkan dari imajinasi, cermin kenyataan, atau dari data dan informasi sesungguhnya berdasarkan fakta ilmiah. Jenis karya sastra ini terbagi menjadi prosa fiksi dan prosa non fiksi.

  • Drama

Drama adalah kisah menggunakan dialog sebagai bahan utama untuk menyampaikan cerita. Drama dibagi menjadi dua jenis, yaitu drama puisi dan drama prosa.

Sastra Non-Imajinatif

Sastra non-imajinatif adalah karya yang tidak berasal dari khayalan semata dan didasarkan pada data-data real yang ilmiah. Beberapa contohnya adalah esai, kritik, biografi, otobiografi, sejarah, memoar, catatan harian, dan surat-surat.

Sastra berdasarkan zamannya

Selain itu, karya sastra juga dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan zaman pembuatan karya sastra tersebut, yaitu karya sastra lama dan karya sastra baru.

  • Karya Sastra Lama

Karya sastra lama ini lahir dari masyarakat Indonesia secara turun temurun. Dalam karya sastra ini berisi nasihat, ajaran agama, hingga ajaran moral. Hal tersebut karena karya sastra lama diciptakan oleh nenek moyang dan disebarkan secara anonim. Contoh karya sastra lama diantaranya adalah pantun, gurindam, dongeng, mitos, dan legenda.

  • Karya Sastra Baru

Karya sastra baru sudah tidak dipengaruhi oleh adat istiadat atau kebiasaan masyarakat. Karya sastra baru ini cenderung dipengaruhi oleh karya sastra Barat dan Eropa. Karya sastra baru memiliki gendre yang seduai dengan realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat. Contohnya antara lain adalah novel romantis dan komik.

Fungsi Karya Sastra

Karya sastra tidak hanya menjadi bacaan dikala senggang saja. Sebuah karya sastra memiliki banyak fungsi yang secara tidak langsung dapat menampilkan kehidupan lain. Fungsi dari karya sastra tersebut adalah sebagai berikut :

  • Reaktif, yaitu dapat menimbulkan sebuah kesenangan atau hiburan untuk para pembacanya.
  • Didaktif, yaitu dapat memberikan sebuah pengetahuan atau wawasan mengenai persoalan-persoalan yang ada di kehidupan kepada para pembacanya.
  • Estetis, yaitu dapat memberikan keindahan bagi para pembacanya.
  • Morarilas, yaitu dapat memberikan pengetahuan moral antara yang baik dan yang buruk bagi para pembacanya.
  • Religius, yaitu dapat menghadirkan nilai ajaran keagamaan di dalamnya yang dapat diteladani oleh para pembacanya.

The post Sastra Menurut Para Ahli : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
2 Puisi Karya Sanusi Pane dan Maknanya https://haloedukasi.com/puisi-karya-sanusi-pane Wed, 28 Sep 2022 07:15:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38872 Sanusi Pane dilahirkan di Muara Sipongi, Tapanuli, pada 14 Mei 1905. Ia meninggal di Jakarta pada 2 Juni 1968. Setelah menamatkan pendidikannya di H.I.K gunung Sari, ia lalu mengajar Bahasa Melayu disana saat usianya baru 19 tahun. Dia pernah bekerja sebagai redaktur Balai Pustaka, tapi lebih banyak aktif dalam lapangan Pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah […]

The post 2 Puisi Karya Sanusi Pane dan Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sanusi Pane dilahirkan di Muara Sipongi, Tapanuli, pada 14 Mei 1905. Ia meninggal di Jakarta pada 2 Juni 1968. Setelah menamatkan pendidikannya di H.I.K gunung Sari, ia lalu mengajar Bahasa Melayu disana saat usianya baru 19 tahun. Dia pernah bekerja sebagai redaktur Balai Pustaka, tapi lebih banyak aktif dalam lapangan Pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah kebangsaan.

Seperti terlihat pada sajak-sajak dan karangan-karangannya, Sanusi Pane sangat tertarik pada kebudayaan serta mistik India dan Jawa. Pada tahun 1928, ia berangkat ke India dan di sana ia menulis sajak-sajak yang paling baik. Kumpulan sajak-sajak yang ditulisnya di India diterbitkan dengan judul Madah Kelana (1931).

Sepulangnya di Indonesia, ia mendirikan dan menerbitkan majalah Timboel edisi Bahasa Indonesia pada kisaran tahun 1932 – 1933. Sanusi Pane aktif menulis dalam Poejangga Baroe, terutama karangan-karangan tentang sejarah, kebudayan, dan filsafat.

Sanusi Pane adalah salah satu penyair Top Indonesia yang karyanya turut memberikan warna dan makna perkembangan kesastraan Indonesia, khusunya di bidang karya seni puisi.

TERATAI

Kepada Ki Hadjar Dewantara

Dalam kebun di tanah airku

Tumbuh sekuntum bunga Teratai;

Tersembunyi kembang indah permai,

Tidak terlihat orang yang lalu.

Akarnya tumbuh di hati dunia,

Daun berseri Laksmi mengarang;

Biarpun ia diabaikan orang,

Seroja kembang gemilang mulia.

Teruslah, o Teratai Bahagia,

Berseri di kebun Indonesia,

Biar sedikit penjaga taman.

Biarpun engkau tidak dilihat

Biarpun engkau tidak diminat,

Engkaupun turut menjaga Zaman.

Makna dan Arti Puisi ‘Teratai’ Sanusi Pane

Untuk memahami arti puisi Teratai karya Sanusi Pane di atas, perlu dipahami beberapa metafor atau kiasan-kiasan yang digunakandalam puisi tersebut. Dalam puisi Teratai, yang paling jelas digunakan adalah anak kalimat : Kepada Ki Hadjar Dewantara.

Dengan judul penjelas itu, maka dipermudah memahami makna puisi Teratai. Bahwa ‘Teratai’ yang dimaksud adalah simbol atau personifikasi dari Ki Hadjar Dewanatara.

Untuk memudahkan memahami Puisi Teratai Karya Sanusi Pane, terlebih dahulu dicari makna atau arti beberapa kata sulitnya. Adapun beberapa kata sulit dalam Puisi Teratai adalah sebagai berikut :

Teratai = jenis bunga yang tumbuh di air

Seroja = jenis bunga yang mirip dengan bunga Teratai

Laksmi = cantik/elok (Bahasa Indonesia Klasik)

Selain kata-kata sulit, dalam Puisi Teratai juga terdapat kata kiasan. Kata kiasan   yang dimaksud adalah kata yang mewakili maksud tertentu.

Berikut kata kiasan yang terdapat dalam Puisi Teratai Karya Sanuni Pane dengan maksud yang mewakilinya :

Tanah Air = Negara Kesatuan Republik Indonesia

Teratai; Seroja = Ki Hadjar Dewantara

Kebun = Bidang Pendidikan

Menjaga Zaman = Menjaga/Menyiapkan Masa Depan

Penjaga Taman = Pihak yang turut menjaga pentingnya Pendidikan

Setelah mengetahui maksud dan makna kata sulit dari Puisi Teratai karya Sanusi Pane, langskah selanjutnya untuk mengetaui arti puisi tersebut secara keseluruhan adalah dengan membuat paraphrase puisi tersebut.

Teratai, sebuah penghormatan kepada Ki Hadjar Dewanatara.

Seperti bunga Teratai yang tumbuh subur, di bidang Pendidikan untuk bangsa Indonesia. Kegiatan yang tersembunyi dan tidak diminati banyak orang.

Akar dunia Pendidikan pada dasarnya mengakar ke seluruh dunia. Seluruh umat manusia membutuhkan penddidikan untuk mengembangkan diri. Buah Pendidikan akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa. Tidak banyak yang sadar pentingnya Pendidikan. Padahal Pendidikan itu akan membuka cakrawala pengetahuan dan memuliakan bangsa.      

Teruslah bermekaran, teruslah berkembang. Wahai orang yang peduli pada dunia pendidkan. Tetaplah berkembang di Indonesia. Meskipun sedikit yang peduli dan mendukung.

Meskipun belum seberapa penghargaan yang diberikan pada Ki Hadjar Dewantara sebagai insan Pendidikan di Indonesia. Beliaulah yang menjaga masa depan Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman.

SAJAK

Sajak (I)

Di mana harga karangan sajak,

Bukanlah dalam maksud isinya,

Dalam bentuk, nan rancak kata,

Dicari timbang dengan pilihnya.

Tanya pertam akeluar di hati,

Setelah sajak dibaca tamat,

Sehingga nama tersebut sakti,

Mengikat diri di dalam hikmat.

Rasa bujangga waktu Menyusun

Kata yang dating berduyun-duyun

Dari dalam, bukan nan dicari.

Harus kembali dalam pembaca,

Sebagai bayang di muka kaca,

Harus bergoncang hari Nurani.

Sajak (II)

O, bukannya dalam kata yang rancak,

Kata yang pelik kebagusan sajak.

O, pujangga, buang segala kata,

Yang kan Cuma mempermainkan mata,

Dan hanya dibaca selintas lalu,

Karena tak keluar dari sukmamu.

Seperti matari mencintai bumi,

Memberi sinar selama-lamanya,

Tidak meminta sesuatu kembali,

Harus cintamu senantiasa.

1931

Makna dan Arti Puisi ‘Sajak’ Karya Sanusi Pane

Dari kutipan puisi ‘Sajak’ di atas dapat diketahui bahwa Sanusi Pane menulis dua bagian puisi ‘Sajak’. Ada bagian I dan bagian II. Berdasarkan kutipan tersebut pula, diketahui bahwa pusi ‘Sajak’ ditulis 14 tahun sebelum Indonesia merdeka.

Makna dalam puisi ‘Sajak’ adalah dalam berkarya jangan hanya kulitnya saja yang diperindah. Tapi juga isi dan maksud tujuannya. Dalam membaca karya sastra, khususnya puisi, pembaca harus sadar dan menempatkan diri sebagai pihak yang dituju makna puisi tersebut.

Sebuah karya sastra, khususya puisi, harus mampu menyentuh perasaan pembacanya. Bukan hanya sekedar berisi kata-kata indah tapi juga memiliki makna yang dalam pula. Dengan demikian akan ‘menggoncangkan hati nurani’. Maksud kata ‘mengguncang’ adalh menyentuh hati. Menyentuh perasaan pembaca agar menjadi manusia yang lebih toleran.

Secara naratif pernyataan penting Sanusi Pane dalam Puisi ‘Sajak’ dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sebuah sajak tidak hanya berisi kata yang bagus dan enak didengar, tapi juga harus dipertimbangkan pilihan katanya karena pasti akan memiliki makna yang berbeda.

Setelah membaca puisi, orang pasti akan perpikir seberapa kuat puisi yang dibacanya. Apakah bisa diambil hikmah (pelajaran) dari puisi yang telah dibaca.

Seorang penyair tidak Menyusun kata kering makna, tapi muncul dari dalam hati.

Dengan demikian, pembaca akan tersentuh perasannya. Seakan-akan Ketika membaca sebuah sajak, pembaca akan merasa bercermin.

The post 2 Puisi Karya Sanusi Pane dan Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Penulis Terkenal di Dunia dan Karyanya https://haloedukasi.com/penulis-terkenal-di-dunia Tue, 25 Jan 2022 09:35:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28911 Buku menyimpan banyak karya tulis yang berharga bagi perkembangan sebuah bangsa. Sepanjang sejarah banyak buku fenomenal yang ditulis bahkan difilmkan oleh berbagai penulis terkenal dunia di mancanegara. Karya-karya mereka mempunyai ketajaman tidak hanya dari segi sastra namun juga pesan yang disampaikan untuk pembaca. Berikut ini beberapa penulis terkenal di dunia yang perlu diketahui, diantaranya: 1. […]

The post 8 Penulis Terkenal di Dunia dan Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Buku menyimpan banyak karya tulis yang berharga bagi perkembangan sebuah bangsa. Sepanjang sejarah banyak buku fenomenal yang ditulis bahkan difilmkan oleh berbagai penulis terkenal dunia di mancanegara.

Karya-karya mereka mempunyai ketajaman tidak hanya dari segi sastra namun juga pesan yang disampaikan untuk pembaca. Berikut ini beberapa penulis terkenal di dunia yang perlu diketahui, diantaranya:

1. J. K. Rowling

Joanne Kathleen Rowling atau yang dikenal sebagai J.K. Rowling adalah seorang penulis novel yang berasal dari Skotlandia, Britania Raya. J. K. Rowling menulis novel dengan genre fiksi fantasi. Beliau sudah tidak asing di telinga. Karyanya yang sangat legendaris adalah Harry Potter.

Awal karir J.K. Rowling sangat sulit dan kehidupan ekonominya yang cukup susah. Sebelum menjadi penulis, beliau pernah menjadi seorang gelandangan, namun semuanya kini telah berubah karena perjuangannya dalam meraih kesuksesan. Saat ini, J. K. Rowling menjadi penulis novel yang terkenal dan salah satu orang terkaya di Dunia.

Ide awal J. K. Rowling menjadi seorang penulis novel yaitu ketika melakukan perjalanan dari Machester ke London pada tahun 1990, saat di kereta beliau mulai menuangkan tulisan-tulisan karangannya.

Tulisan pertamanya adalah Harry Potter and The Sorcerer’s Stone yang dirilis pada tahun 1997 dan masuk ke dalam Daftar Rekor Penjualan Novel Paling Laris di Dunia dan menjadi peringkat tertinggi dalam sejarah penjualan karya sastra novel.

2. Johann Wolfgang von Goethe

Johann Wolfgang von Goethe adalah seorang sastrawan dan penyair besar yang berasal dari Jerman dan lahir pada 28 Agustus 1749. Beliau tidak hanya menulis novel saja dan naskah drama serta syair-syair dengan sastra tinggi, Johann Wolfgang von Goethe juga seorang negarawan, ilmuwan, kritikus, dan juga sutradara teater.

Johann Wolfgang von Goethe telah menulis banyak karya hingga sebanyak 10.000 tulisan sepanjang hidupnya. Tidak heran beliau disebut sebagai salah satu penulis paling produktif sepanjang hidupnya.

Karya sastra pertamanya berjudul Anette yang merupakan buku kumpulan puisi dan diterbitkan pada tahun 1767. Drama yang ditulis oleh Johann Wolfgang von Goethe berjudul Gotz Von Berlichingen menjadi sebuah gebrakan dalam dunia sastra pada tahun 1773.

Sepanjang hidupnya, Johann Wolfgang von Goethe telah menghabiskan waktunya dengan belajar seni dan sastra dari banyak pihak yang membuat karyanya semakin tinggi.

3. William Shakespeare

William Shakespeare adalah penulis terkenal yang telah melahirkan karya sastra yang terkenal hingga saat ini, beliau lahir di Inggris pada tanggal 26 April tahun 1564.

William Shakespeare merupakan seorang penulis asli asal Inggris dan menjadi salah satu penulis terbaik dunia dalam bahasa Inggris. Beliau juga diberikan gelar sebagai seorang Penyair Nasional Inggris.

Walaupun karya sastranya tidak diketahui berapa banyak pastinya, tetapi total drama yang telah beliau hasilkan secara pasti mencapai 38 drama.

Dan dari 38 drama yang telah beliau ciptakan, sepuluh dramanya menjadi karya besar sampai saat ini. Salah satu karya yang paling terkenal bahkan hingga saat ini adalah Romeo dan Juliet.

4. Edgar Allan Poe

Edgar Allan Poe adalah seorang penulis dan juga seorang sastrawan terkenal dari Amerika. Pada awal karirnya, karya-karya beliau kurang mendapatkan tempat di hati masyarakat Amerika.

Meskipun begitu, Edgar Allan Pope berhasil meraih apresiasi sastra yang besar dari Inggris dan juga Prancis dan namanya batu dikenal oleh publik setelah karyanya diapresiasi oleh Robert W. Chamber dan juga Ambroce Bierce.

Sebagai seorang penulis dan sastrawan besar, Edgar Allan Poe banyak membuat hasil karya dalam bidang cerita pendek hingga 65 karya. Sedangkan untuk novel, beliau hanya menyelesaikan satu buah saja sepanjang hidupnya. Salah satu cerita pendeknya yang terkenal yaitu The Tell Tale Heart.

5. Stephen King

Stephen King adalah seorang penulis yang sukses menulis buku karangan tentang horor dan supranatural yang sulit ditemukan pada novel yang lain.

Hampir semua novel karya Stephen King selalu laris, dan masuk dalam katagori Best Seller. Beberapa buku karyanya diangkat ke layar lebar seperti Carrie dan Tales From The Darkside.

6. Sir Artur Conan Doyle

Sir Artur Conan Doyle adalah seorang penulis terkenal. Salah satu karyanya yang sangat terkenal adalah novel Sherlock Holmes hingga diangkat ke layar lebar.

7. William Faulkner

William Faulkner merupakan seorang penulis sekaligus sastrawan asal Amerika Serikat yang meraih penghargaan Nobel dari Oxford.

Beliau lahir pada tanggal 25 September tahun 1897, dan meninggal pada 6 Juli tahun 1962. Sepanjang hidupnya, William Faulkner telah menghasilkan banyak sekali karya esai, novel, skenario drama sampai cerita pendek.

Tulisan dan cerita karya William Faulkner membuatnya banyak dikenal orang-orang. Salah satu karya terkenalnya yaitu The Sound and The Fury.

8. Charles Dickens

Charles Dickens lahir pada 7 Februari 1812 dan merupakan salah satu sastrawan besar dalam dunia sastra berbahasa Inggris.

Tidak hanya mendalami dunia sastra, beliau juga merupakan seorang kritikus sosial yang kerap menuangkan kritiknya dalam karya sastra. Namanya mulai mendapatkan pengakuan secara luas setelah beliau melahirkan karya yang berjudul The Pickwick Papers.

Tahun 1836, nama Charles Dickens mulai dikenal oleh dunia sebagai sastrawan besar pada masanya. Beberapa karya besar lainnya Charles Dickens antara lain seperti A Christmas Carol, Oliver Twist, Bleak House, dan David Cipperfield.

Itulah delapan penulis terkenal di dunia yang karyanya sudah tidak diragukan lagi yang perlu kamu ketahui.

The post 8 Penulis Terkenal di Dunia dan Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Karya Sastra dengan Naskah Terpanjang di Dunia https://haloedukasi.com/karya-sastra-dengan-naskah-terpanjang Tue, 21 Dec 2021 02:43:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29817 Karya sastra merupakan salah satu bentuk penyampaian dari ide, pemikiran, gagasan yang berdasarkan dari imajinasi ataupun pengalaman sendiri yang disampaikan secara komunikatif dan mengandung unsur keindahan.  Berikut ini adalah karya sastra dengan naskah terpanjan yang di dunia yang pernah di buat manusia dari masa ke masa. 1. La Galigo Sebuah karya sastra dengan naskah terpanjang […]

The post 12 Karya Sastra dengan Naskah Terpanjang di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karya sastra merupakan salah satu bentuk penyampaian dari ide, pemikiran, gagasan yang berdasarkan dari imajinasi ataupun pengalaman sendiri yang disampaikan secara komunikatif dan mengandung unsur keindahan. 

Berikut ini adalah karya sastra dengan naskah terpanjan yang di dunia yang pernah di buat manusia dari masa ke masa.

1. La Galigo

Sebuah karya sastra dengan naskah terpanjang di dunia yang pertama datang dari Indonesia yaitu La Galigo. Karya sastra yang menceritakan kepahlawanan atau epos ini asli dari Bugis, Sulawesi Selatan. La Galigo menceritakan berbagai kisah  heroik dan penuh unsur spiritual yang dikemas dalam bentuk syair dan menggunakan bahasa Bugis kuno. 

Naskah La Galigo terdiri dari 2851 halaman dan 300 ribu baris sehingga ditetap oleh UNESCO sejak 2011 sebagai “Memory of The World”. 

Ditulis oleh Colliq Pujie pada abad ke 13 naskah ini juga dinobatkan sebagai karya sastra di dunia. Saat ini naskah yang lebih tebal 6 kali dari seri Harry Potter ini disimpan dan dijaga di Museum La Galigo, Makassar. Naskah ini dianggap penting karena menggambarkan awal kehidupan sosial suku Bugis. 

2. Mahabarata

Mahabarata merupakan sebuah karya sastra epik yang berasal dari India. Cerita yang ditulis dalam bahasa Sansekerta ini juga sangat terkenal di Indonesia karena diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa oleh Kresna Dwaipayana Vyasa dan dikisahkan dalam kesenian wayang. 

Naskah yang berisi tentang perebutan tahta Hastinapura oleh Pandawa dan Kurawa ini memiliki lebih dari 100.000 śloka atau lebih dari 200.000 baris dan terdiri dari 1,8 juta kata. Dengan jumlah tersebut Mahabarata memegang rekor sebagai puisi terpanjang di dunia.. Berdasarkan para ahli kisah ini ditulis pada abad ke 3 SM dan bagian tertuanya disusun tidak sampai 400 SM.  

3. Subspace Emissary’s Worlds Conquest

Aura Channeler Chris atau dikenal juga sebagai Christian berhasil menciptakan sebuah karya sastra modern terpanjang di dunia. Diterbitkan untuk pertama kali pada tahun 2008 secara online cerita fiksi ini terdiri dari 4,1 juta kata. 

Sayangnya cerita ini tidak diterbitkan secara konvensional namun tetap saja belum ada ada yang mampu mengalahkannya. Cerita yang ditulis dalam bahasa Inggris ini berkisah tentang Super Smash bersaudara yang dikemas dalam bentuk cerita lucu dan menghibur. 

Meskipun bersifat fiksi namun cerita pembaca tetap mendapat nilai-nilai moral dari cerita ini. 

4. The Blah Story

The Blah Story merupakan salah satu judul karya seni abstrak novel yang terbit pada Oktober  2007. Hasil karya dari Tom Nigel ini disebut sebagai novel terpanjang di dunia memiliki 4 volume pada awal terbit dan 18 volume pada tahun 2018, 17,868 halaman dan 3,2 juta kata. 

Tom Nigel menuliskan The Blah Story ditulis dengan mengandung unsur monolog, karakter dan alur yang longgar. 

Volume ke 19 dari novel ini terdapat sebuah kata yang menjadi kata dan kalimat terpanjang di dunia, Sementara itu pada volume ke 8 terdapat sebuah puisi terpanjang di dunia. 

5. Marienbad My Love

Seorang penulis asal Texas yakni Mark Leach berhasil membuat karya sastra terpanjang di dunia dengan judul “Marienbad My Love”. Kisah ini dituliskan dalam 10,710 halaman yang terdiri dari lebih dari 2 juta kata. 

Novel ini berisi kisah tentang seorang jurnalis dan jurnalis dan sutradara yang terasingkan di pulau terpencil, Mark Leach pertama kali mempublish novel ini pada tahun 2013 dengan menggunakan bahasa Inggris. 

6. Artamene Ou Le Grand saurus 

Artamene Ou Le Grand saurus merupakan sebuah karya sastra kuno dari Perancis yang terpanjang. Dituliskan oleh Madeleine De Scudery terbit pertama kali pada abad ke 17 dengan bahasa aslinya adalah bahasa Perancis. 

Bersama dengan saudaranya yaitu Georges de Scudéry, Madeleine menulis novel ini ke dalam 10 volume, 13 095 halaman dan total 2,1 juta kata. Novel terpanjang di Perancis dan dunia ini sebagian besar membahas tentang para filsuf dan sejarawan herodotus dan xenophon. 

7. À la recherche du temps perdu

À la recherche du temps perdu (In Search of Lost Time) merupakan sebuah karya sastra yang juga datang dari negeri Menara Eiffel yaitu perancis. Novel terpanjang kedua di Perancis ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul In Search of Lost Time atau Remembrance of Things Past. 

Marcel Proust sebagai penulis dari novel ini membaginya ke dalam 7 bagian yang pertama kali terbit pada 1913 di Perancis dan volume terakhirnya publish pada tahun 1927. Total dari seluruh kata yang tersusun dalam novel ini yaitu 1,5 juta. 

Pembaca novel ini disuguhkan bagaimana perjalanan Proust dalam mencari alegori untuk mendapatkan kebenaran. 

8. Gordana

Karya sastra terpanjang lainnya datang dari Kroasia yakni berjudul Gordana yang ditulis oleh Marija Jurić Zagorka. DIterbitkan pertama kali pada tahun 2007 dengan menggunakan bahasa Kroasia. 

Zagorka membagi novell ini ke dalam 12 bagian dan tersusun dari 1,5 juta kata-kata. Novel ini mengisahkan tentang perebutan tahta antara Beatrice yang merupakan seorang janda dari Napoli dengan anak tirinya Ivan dan mengisahkan bagaimana Matija Korvin memimpin Kroasia-Hungaria. 

Zagorka adalah seorang penulis yang karyanya paling sering dibaca di Kroasia dan komunitas novel ini adalah yang terbesar. 

9. Sironia Texas

Pada tahun 1952 Madison Cooper seorang pengaran novel berhasil menerbitkan karyanya yang berjudul “Sironia Texas”. Dalam buku fiksi bercerita tentang kehidupan sosial dan kesulitan-kesulitan yang terjadi di kota Texas Amerika pada awal abad ke 20 an. Cooper membutuhkan waktu 11 tahun untuk menyelesaikan cerita ini. 

Karakter utama dalam novel ini bernama Tam Lipscomb yang merupakan seorang anak bangsawan. “Sironia Texas” terdiri dari 1,700 halaman dan 1,1 juta sehingga dinobatkan sebagai salah satu karya sastra terpanjang. 

Hasil jerih payahnya tersebut membawa cooper memperoleh penghargaan sastra hoxton Mifflin serta bukunya menjadi yang terlaris pada masanya. 

10. Zettels Traum 

Zettels Traum merupakan salah satu hasil karya sastra dari seorang penulis dan penerjemah asal Jerman yaitu Arno Schmidt. Hasil karya ini diterbitkan untuk pertama kali pada tahun 1970 dan menjadi salah satu yang terpanjang di dunia. Novel sepanjang 1334 halaman dan 1,1 juta kata ini diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi “Bottom’s Dream”.   

Selain memiliki sebuah karya yang terpanjang Arno Schmidt merupakan penulis paling penting di Jerman pada abad 20 an. 

11. A dance to the music of time 

A dance to the music of time merupakan hasil karya dari Anthony Powell yang ditulis dan terbit pada tahun 1951. Memiliki tebal 700 halaman dan terdiri dari 1,1 juta kata novel berbahasa Inggris ini sukses menjadi karya sastra terpanjang. 

Kisah dalam novel ini terinspirasi dari lukisan Nicolas Poussin yang menggunakan judul yang sama. Novel yang dibagi ke dalam 12 bagian ini berkisah tentang adat kebudayaan dan perilaku orang-orang di Inggris pada ke 20 an. 

12. Kelidar

Seorang penulis asal Persia bernama Mahmoud Doulatabadi pernah menghasilkan novel terpanjang di dunia yang berjudul “Kelidar”. Jumlah kata yang terdapat dalam novel ini mencapai 950 ribu kata dengan total halaman 2835 buah. Karya yang dibagi menjadi 5 jilid dalam 10 buku ini menghabiskan waktu 15 tahun. 

Buku ini menceritakan tentang cerita rakyat dan latar belakang kehidupan di Iran periode 1945-1949. Kisah tersebut terinspirasi dari kisah hidup penulisnya sendiri.Mahmoud Doulatabadi berhasil menerbitkan bukunya ini pada tahun 1984 dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. 

The post 12 Karya Sastra dengan Naskah Terpanjang di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kritik Sastra Cerpen Maling https://haloedukasi.com/kritik-sastra-cerpen-maling Thu, 25 Nov 2021 08:08:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29019 Cerpen, merupakan kepanjangan dari Cerita Pendek. Bagi penggemar cerita, termasuk didalamnya adalah cerpen, pasti pernah mengindentifikasi unsur intrinsiknya, tidak hanya alur cerita saja. Dan berikut ini adalah unsur intrinsik dari Cerpen Maling karya Lidya Kartika Dewi. 1. Alur Alur merupakan rangkaian cerita yang dibangun berdasarkan tahapan – tahapan kejadian sehingga menjalakan sesuatu cerita yang didatangkan […]

The post Kritik Sastra Cerpen Maling appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Cerpen, merupakan kepanjangan dari Cerita Pendek. Bagi penggemar cerita, termasuk didalamnya adalah cerpen, pasti pernah mengindentifikasi unsur intrinsiknya, tidak hanya alur cerita saja.

Dan berikut ini adalah unsur intrinsik dari Cerpen Maling karya Lidya Kartika Dewi.

1. Alur

Alur merupakan rangkaian cerita yang dibangun berdasarkan tahapan – tahapan kejadian sehingga menjalakan sesuatu cerita yang didatangkan oleh para pelakon dalam sesuatu cerita. Bersumber pada lapisan periode waktu, alur bisa dibedakan jadi alur konvensional serta alur nonkonvensional.

Sebuah cerpen bisa dikatakan mempunyai alur konvensional bila waktu dalam bercerita berentetan dari periode awal hingga periode akhir. Sedangkan itu, cerita dikatakan mempunyai alur nonkonvensional bila periode- periode dalam cerita tidak berentetan.

Cerpen bertajuk” Maling” memakai alur nonkonvensional. Dalam cerpen tersebut, terjalin kilas balik yang menunjukkan cerminan masa yang telah terjadi dari kehidupan keluarga Pak Cokro. Perihal tersebut bisa dilihat dalam kutipan berikut.

” Dahulu, saat sebelum rumahnya direnovasi, Pak Cokro serta istrinya sangat ramah serta melindungi ikatan baik dengan para tetangganya, terlebih dengan keluarga Bu Marni yang rumahnya persis di depan rumah Pak Cokro. Begitu dekatnya ikatan bertetangga itu sehingga mereka telah semacam kerabat. Apabila memiliki kelebihan santapan, Pak Cokro senantiasa menyuruh istrinya membaginya pada Bu Marni.” Kasihan. Bu Marni telah janda lagi, 4 anaknya masih kecil- kecil,” katanya.

Sehabis bagian yang menampilkan kehidupan masa yang telah terjadi pada keluarga Pak Cokro tersebut, alur bergerak secara konvensional sebab tidak terdapat lompatan waktu ke masa yang akan datang lagi.

2. Penokohan

Dalam suatu cerpen, tokoh dibedakan jadi tokoh utama serta tokoh pendukung. Tokoh utama merupakan kedudukan inti yang sangat berarti dalam suatu cerita.

Ada pula tokoh pendukung merupakan tokoh yang memenuhi keberadaan tokoh utama. Walaupun tokoh pendukung kerap dikatakan selaku tokoh yang tidak berarti, sesungguhnya tokoh pendukunglah yang menyokong keberadaan tokoh utama.

Guna memastikan mana yang tokoh utama atau tokoh pendukung, bisa ditetapkan dengan mengamati hal- hal sebagai berikut ;

  1. Memandang kuantitas kemunculan tokoh tersebut dalam cerpen.
  2. Memerhatikan petunjuk yang diberikan oleh pengarang lewat pendapat pengarang.

Dalam cerpen” Maling”, tokoh utamanya merupakan Pak Cokro serta Bu Marni. Kedua tokoh ini memegang peranan sentral. Pak Cokro ditafsirkan selaku seseorang OKB (orang kaya baru) yang angkuh serta sombong semenjak jadi kaya.

Sedangkan Bu Marni ditafsirkan selaku orang miskin yang berbesar hati, tetapi jengkel pula memandang tingkah Pak Cokro, tetangganya.

Kemunculan kedua tokoh tersebut menimbulkan bermacam nilai kemanusiaan saat ini, dapatkah Kamu mengatakan tokoh pendukung dalam cerpen tersebut? Jangan lupa ingatlah pula guna keberadaan tokoh tersebut di dalam cerita.

3. Latar

Latar ialah salah satu faktor aksesoris isi cerita yang tidak dapat dipisahkan dari analisis aspek tekstual karya sastra. Begitu pula dalam cerpen, latar mempunyai peranan yang sangat berarti dalam membangun cerita secara utuh.

Latar ialah salah satu faktor aksesoris isi cerita. Latar ataupun setting mengacu pada penafsiran tempat, ikatan waktu, serta area sosial tempat terbentuknya peristiwa – peristiwa yang dikisahkan.

Latar membagikan pijakan cerita secara konkret serta jelas. Perihal ini berarti untuk membagikan kesan nyata pada pembaca, menghasilkan atmosfer tertentu yang seolah – olah serius juga sekaligus bertautan.

Latar bisa dipecah jadi 2 tipe, ialah latar tempat serta latar waktu. Latar tempat ialah bentukan posisi masing- masing kejadian terjalin, sebaliknya latar waktu ialah bentukan waktunya.

Dalam cerpen” Maling”, latar tempat yang digunakan merupakan di dekat tempat tinggal Pak Cokro serta Bu Marni. Perihal ini bisa dilihat dalam kutipan berikut.

” Tetapi, sore itu telinga Bu Marni memanas. Motor bebek yang biasa dipakai Hendi, anak Pak Cokro yang kedua, lenyap. Mengenali perihal itu, dengan membuka pintu pagar depan rumahnya lebar- lebar, Pak Cokro yang baru kembali kerja langsung berteriak- teriak. ”

Sedangkan, latar waktu yang digunakan merupakan sore serta pagi hari. Perihal tersebut bisa dilihat dalam kutipan berikut.

” Akhir- akhir ini, sore hari, kerap kali pintu pagar depan rumah Pak Cokro dibuka lebar- lebar. Serta, setiap kali secara tidak terencana Bu Marni memandang Pak Cokro tengah duduk melamun. Awal mulanya Bu Marni menebak Pak Cokro keletihan sehabis seharian bekerja. Tetapi, belum lama Bu Marni mulai curiga, kala ramai ditayangkan di sebagian stasiun Televisi, kalau di kementerian tempat Pak Cokro bekerja sudah terbongkar suatu kejadian berupa mega korupsi “

” Hingga kala sore itu pintu pagar depan rumah Pak Cokro terbuka lebar serta nampak Pak Cokro tengah duduk melamun, Bu Marni langsung mengatakan dengan suara keras, menyongsong Sekar, anaknya yang awal yang baru kembali dari mengaji di rumah Ustadzah Yoyoh. “

Juga terdapat dalam kutipan berikut.

” Hari masih pagi. Masih sangat pagi. Matahari masih malu- malu bersinar dari ufuk timur. Tumbuhan jambu air yang daunnya lebat serta buahnya rimbun yang berkembang di taman depan rumah Bu Marni masih nampak fresh, sebab masih digayuti embun. Serta, Bu Marni tengah padat jadwal menyapu taman depan rumahnya yang dikotori daun- dauan jambu air yang gugur, dikala terdengar suara berikan salam.”

Hal-hal yang telah disebutkan diatas, ialah unsur-unsur instrinsik yang ada di cerpen Maling. Adapun kritik dan nasihat yang disampaikan dalam cerita tersebut ialah, Maling tidak hanya bisa ditemukan secara langsung, namun menjadi maling juga dapat dilakukan semua orang yang tidak memiliki keimanan dan kesadaran tinggi. Maling bahkan bisa dilakukan oleh para pejabat yaitu korupsi yang kian marak terjadi di masyarakat saat ini.

Tidak hanya karya Lidya Kartika Dewi saja, sejumlah cerpen karya sastra yang sudah banyak ditemukan di beberapa buku seperti misalnya karya Pramoedya Ananta Toer, Ahmad Tohari dan Mochtar Lubis. Mereka-para pengarang, menunjukkan kritikan pada sejumlah kejadian yang tengah terjadi di Indonesia saat ini.

Kritik yang terdapat di dalam karya sastra dapat bersifat sebatas mengangkat sebuah masalah ke permukaan ataupun disertai dengan jalan keluar yang bersifat subyektif. Salah satu tema yang banyak digunakan dalam karya sastra Indonesia zaman sekarang adalah perlawanan terhadap kepemimpinan yang dinilai tidak beres.

Kritik dalam kaitannya dengan tema tersebut bertujuan untuk menggugah nurani masyarakat dalam menyikapi ketidakberesan-ketidakberesan yang dilakukan para penguasa.

The post Kritik Sastra Cerpen Maling appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biografi Dewi Lestari, Penulis Cerpen Cantik Asal Bandung https://haloedukasi.com/biografi-dewi-lestari Mon, 15 Nov 2021 06:22:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28508 Perempuan yang akrab dipanggil Dee ini memiliki nama lengkap Dewi Lestari Simangunsong. Dee lahir di Bandung pada 20 Januari 1976 dan kini berusia 45 tahun. Ayahnya bernama Yohan Simangunsong dan ibunya bernama Tiurlan br Siagian. Dee dikenal sebagai seorang penyanyi dan penulis yang memulai kariernya sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Ia merupakan anak […]

The post Biografi Dewi Lestari, Penulis Cerpen Cantik Asal Bandung appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dewi Lestari

Perempuan yang akrab dipanggil Dee ini memiliki nama lengkap Dewi Lestari Simangunsong. Dee lahir di Bandung pada 20 Januari 1976 dan kini berusia 45 tahun. Ayahnya bernama Yohan Simangunsong dan ibunya bernama Tiurlan br Siagian. Dee dikenal sebagai seorang penyanyi dan penulis yang memulai kariernya sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi.

Ia merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Kakak perempuan pertamanya bernama Key Mangunsong mempunyai profesi sebagai sutradara dan penulis. Kemudian kakak perempuan keduanya bernama Imelda Rosalin merupakan penyanyi jazz dan seorang pianis. Sedangkan adik perempuannya,yakni  Arina Epiphania menjadi vokalis di grup musik Mocca.

Dee lahir dan dibesarkan di Bandung. Oleh sebab itu, riwayat pendidikan yang dimilikinya juga ada di Bandung. Berikut adalah daftar pendidikan yang sudah dilalui Dee sepanjang hidupnya:

  • Sekolah dasar: SD Negeri Banjarsari III Bandung
  • Sekolah menengah pertama: SMP Negeri 2 Bandung
  • Sekolah menengah atas: SMA Negeri 2 Bandung
  • Perguruan tinggi: Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik  Universitas Parahyangan Bandung

Karya-karya yang dihasilkan oleh Dee tidak terlepas dari karier menyanyi serta menulisnya. Ketertarikan Dee pada dunia musik bermula dari ayahnya yang merupakan anggota TNI, tetapi dapat bermain piano meski belajar secara otodidak. 

Awalnya, Dee tidak langsung terkenal, melainkan menjadi penyanyi latar untuk Iwa K, Java Jive, dan Chrisye terlebih dahulu. Baru pada tahun 1994 atas prakarsa Ajie Soetama dan Adi Adrian, ia bersama Rida Farida serta Indah Sita Nursanti membuat trio vokal yang dinamakan Rida Sita Dewi.

Karya Dee dalam dunia musik dihasilkan dari trio vokal yang dimilikinya, yakni RSD serta oleh Dee sendiri. Di awal kemunculan RSD, mereka meluncurkan album Antara Kita di tahun 1995 sebagai album pertamanya. Setelah itu, album baru mereka yang berjudul Bertiga diluncurkan pada tahun 1997. 

Karier RSD yang semakin meningkat membuat mereka kemudian semakin menegaskan langkahnya melalui produsen musik Sony Music Indonesia dan merilis albumnya pada tahun 1999 dengan nama Satu. Pada album tersebut, judul yang terkenal seperti “Kepadamu” dan “Tak Perlu Memiliki”.

Kemudian album The Best of Rida Sita Dewi yang berisi kumpulan lagu-lagu terbaik RSD diluncurkan pada akhir tahun 2002. Tidak hanya berisi lagu-lagu lama, mereka juga menambahkan dua lagu baru. Pertama, lagu ciptaan Stephan Santoso atau Inno Daon yang berjudul “Ketika Kau Jauh”. Kedua, lagu karya Yovie Widianto dengan judul “Terlambat Bertemu”.

Di luar RSD, Dee juga mengeluarkan album sendiri. Pada tahun 2006, ia meluncurkan album yang ia namakan Out Of Shell yang berbahasa Inggris. Setelah itu, di tahun 2008 ia meluncurkan albumnya kembali yang berjudul RectoVerso

Isi lagu dalam album tersebut ada yang berduet dengan adiknya, Arina yakni di lagu “Aku Ada”. Selain itu, ada pula lagu “Peluk” yang ia nyanyikan bersama Aqi Alexa. Dee juga merilis ulang lagu “Firasat” milik Marcell Siahaan. Sementara lagu yang menjadi hits dari album ini adalah “Malaikat Juga Tahu”.

Di antara kariernya sebagai penyanyi, ia juga aktif berkarya di bidang sastra, yakni dalam menulis. Novel pertama yang dibuat Dee mendapat respons yang sangat positif dari masyarakat Indonesia. Pada 16 Februari 2001, novel Supernova 1: Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh rilis dan hanya dalam satu bulan lebih lima hari, novel tersebut sudah terjual 12.000 eksemplar.

Kepopuleran novel tersebut membuat Dee dengan bantuan Harry Aveling menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris agar dapat dinikmati oleh pasar internasional juga. Tidak hanya itu, Supernova juga masuk ke dalam nominasi Katulistiwa Literary Award (KLA) yang diadakan oleh QB World Books. Setelah itu, banyak tulisan Dee yang terus diluncurkan, seperti

  • Supernova 2: Akar (2002)
  • Supernova: Petir (2004)
  • Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade (2006)
  • Rectoverso (2008)
  • Perahu Kertas (2009)
  • Madre (2011)
  • Supernova 4: Partikel (2012)
  • Supernova 5: Gelombang (2014)
  • Supernova 6: Inteligensi Embun Pagi (2016)
  • Kepingan Supernova (2017)
  • Aroma Karsa (2018)
  • Di Balik Tirai Aroma Karsa (2019)
  • Rantai Tak Putus (2020)
  • Rapijali 1: Mencari (2021)
  • Rapijali 2: Menjadi (2021)
  • Rapijali 3: Menjadi (2021).

Salah satu fakta dari Dee adalah karier menulisnya tidak benar-benar dimulai sejak kemunculan Supernova. Melainkan jauh sebelum itu, ia sudah aktif mengembangkan kemampuannya di bidang sastra. Semasa SMA, ia bahkan pernah membuat 15 karangan untuk buletin sekolah sendirian.

Beberapa cerpennya pernah dipublikasikan di media cetak, seperti cerpen “Sikat Gigi” yang dimuat dalam buletin seni, Jendela Newsletter. Selain itu, ia juga pernah mengikuti perlombaan menulis yang diselenggarakan oleh Majalah Gadis dengan tulisan berjudul “Ekspresi dan berhasil menjadi juara pertama.

Fakta lainnya dari Dee di antaranya adalah terkait kehidupan pribadinya. Pada tanggal 12 September 2003, Dee menikah dengan Marcell Siahaan. Pernikahannya dengan Marcell dikaruniai seorang anak laki-laki yang lahir pada 5 Agustus 2004 bernama Keenan Avalokita Kirana.

Namun, pernikahan tersebut tidak berjalan lama karena pada 27 Juni 2008 Dee menggugat cerai Marcell di Pengadilan Negeri Bale Bandung dan pasangan tersebut resmi bercerai pada September 2008. Dee mengungkapkan bahwa alasannya bercerai sudah dipertimbangkan sejak dua tahun sebelumnya. 

Tidak lama kemudian, yakni tepatnya pada 11 November 2008, Dee menikah dengan Reza Gunawan, seorang pakar penyembuhan holistik di Sydney dan sudah dikaruniai seorang anak yang mereka namai Atisha Prajna Tiara dan lahir pada 23 Oktober 2009.

Demikianlah informasi terkait kelahiran, pendidikan, karya-karya, serta fakta dari Dewi Lestari atau biasa dipanggil Dee. Kesimpulannya, Dee adalah perempuan kelahiran Bandung, 20 Januari 1976 yang menjadi anak keempat dari lima bersaudara. Pendidikannya ia tempuh di Bandung dari SD hingga perguruan tinggi.

Karya Dee dalam bidang musik banyak diberikan selama menjadi bagian dari Rida Sita Dewi, seperti album Satu dengan lagu populernya “Kepadamu” dan “Tak Perlu Memiliki” serta hasil karyanya sendiri, seperti album Out Of Shell dan RectoVerso. Sementara dalam bidang sastra, karya terkenalnya adalah serial Supernova.

Fakta menarik dari Dee adalah karier sastranya sudah dimulai sejak ia masih duduk di bangku SMA dengan mengirimkan karya ke media cetak serta mengikuti perlombaan. Sementara dalam kehidupan pribadinya, ia pernah menikah dengan Marcell, tetapi bercerai dan menikah kembali dengan Reza Gunawan.

The post Biografi Dewi Lestari, Penulis Cerpen Cantik Asal Bandung appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sastra Melayu Klasik: Pengertian, Jenis, Ciri, Unsur, dan Contoh https://haloedukasi.com/sastra-melayu-klasik Thu, 16 Sep 2021 02:17:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26883 Pada mulanya sastra berupa cerita rakyat yang disampaikan melalui mulut ke mulut secara turun temurun. Sedangkan sastra melayu klasik merupakan karya sastra Indonesia yang diciptakan sejak tahun 1870. Pada masa itu, sastra ini berkembang di wilayah Sumatera seperti Minangkabau, Langkat, Tapanuli, dan beberapa daerah Sumatera lainnya. Pengertian Sastra Melayu Klasik Sastra melayu klasik merupakan sebuah […]

The post Sastra Melayu Klasik: Pengertian, Jenis, Ciri, Unsur, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada mulanya sastra berupa cerita rakyat yang disampaikan melalui mulut ke mulut secara turun temurun. Sedangkan sastra melayu klasik merupakan karya sastra Indonesia yang diciptakan sejak tahun 1870. Pada masa itu, sastra ini berkembang di wilayah Sumatera seperti Minangkabau, Langkat, Tapanuli, dan beberapa daerah Sumatera lainnya.

Pengertian Sastra Melayu Klasik

Sastra melayu klasik merupakan sebuah karya sastra berbahasa Melayu yang diciptakan awal mulanya pada abad ke-14. Disebut klasik karna menggambarkan waktu terbentuknya teks tersebut.

Sastra melayu klasik diperkirakan menggunakan bahasa Melayu lama/kuno. Sastra ini dilatar belakangi oleh pikiran, adat istiadat, keadaan sosial masyarakat, serta nilai yang berlaku dalam masyarakat pada masanya. Karya sastra melayu klasik berkembang di beberapa daerah melayu seperti Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Indonesia.

Jenis-jenis Sastra Melayu Klasik

Jenis Sastra Melayu Klasik Berbentuk Puisi

  • Mantra

Merupakan sebuah rangkaian kata yang mengandung rima dan irama yang dipercaya mengandung kekuatan gaib. Namun pada hakekatnya mantra merupakan doa yang diucapkan oleh seorang pawang yang bersifat sugesti.

  • Bidal

Merupakan kalimat singkat dengan sebuah pengertian atau kiasan yang menggambarkan sindiran

  • Talibun

Sejenis puisi lama yang mirip dengan pantun karena memiliki sampiran dan isi namun lebih dari 4 baris

  • Seloka

Merupakan puisi melayu klasik yang berisi pepatah maupun sebuah perumpamaan yang memiliki senda gurau, sindiran, hingga ejekan.

  • Gurindam

Merupakan salah satu bentuk puisi melayu lama yang mengandung dua kalimat dengan irama akhir yang sama, dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berupa masalah, baris kedua berupa akibat dari masalah tersebut.

  • Pantun

Merupakan jenis puisi yang terdiri dari 4 baris bersajak a-b-a-b atau a-a-b-b. Sampiran terdapat pada dua baris pertama, dan isi terdapat pada dua baris terakhir.

  • Karmina

Karmina disebut juga dengan pantun kilat yang terdiri dari dua baris pantun. Baris pertama berupa sampiran dan baris kedua berupa isi.

  • Syair

Merupakan puisi yang terikat dan mementingkan irama sajak. Syair sendiri sering diartikan puisi lama yang menggambarkan tentang perasaan seseorang.

  • Stanza

Merupakan sajak delapan seuntai yang setiap baitnya mengandung 8 buah kalimat. Stanza bisa disebut juga dengan oktaf namun tidak berurutan.

  • Soneta

Biasanya soneta berisi 14 baris, bersifat objektif, jumlah suku kata tiap baris biasanya antara 9-14 suku kata.

Jenis Sastra Melayu Klasik Berbentuk Prosa

  • Dongeng

Merupakan cerita zaman purba yang berbentuk prosa tentang cerita khayal dan penuh keajaiban yang disampaikan dari mulut ke mulut.

  • Mite atau Mitos

Merupakan cerita tentang kehidupan mahkluk halus. Selain itu, mitos terkadang digambarkan dengan latar belakang masa lalu tentang penafsiran suatu hal yang dianggap benar-benar terjadi. Terkadang mitos mengacu kepada cerita tradisional.

  • Fabel

Merupakan dongeng yang menceritakan tentang manusia bisa berbicara dengan binatang. Selain itu, fabel juga seringkali menceritakan hewan yang bertingkah seperti manusia dan biasanya mengandung pesan moral.

  • Legenda

Merupakan dongeng yang menceritakan terjadinya suatu tempat. Legenda juga merupakan cerita rakyat tentang tokoh maupun peristiwa yang menggabungkan fakta dengan mitos.

  • Sage

Merupakan dongeng yang mengandung unsur sejarah. Biasanya sage menceritakan tentang keberanian, ketangguhan, keajaiban, maupun sikap kepahlawanan seseorang.

  • Hikayat

Merupakan dongeng yang penuh khayal biasanya pelaku utamanya ialah raja. Hikayat biasanya disajikan dengan bahasa melayu yang mengisahkan tentang kehebatan hingga kesaktian tokoh utamanya.

  • Sejarah atau Silsilah

Merupakan cerita yang mengisahkan asal usul raja, kejadian penting, maupun adat istiadat. Tak hanya itu, sejarah juga menjadi ilmu yang mempelajari tentang semua peristiwa yang terjadi di masa lampau.

Ciri-ciri Sastra Melayu Klasik

Beberapa ciri-ciri sastra melayu klasik antara lain :

  • Nama Pencipta Tidak Diketahui atau Anonim

Pengarang karya sastra melayu klasik biasanya tidak diketahui atau bersifat anonim. Hal tersebut dikarekankan pada tempo dulu tidak banyak orang yang mementingkan atau mengejar kepopuleran dan pengarangnya lebih fokus untuk menciptakan sebuah karya yang menitikberatkan pada sebuah fungsi cerita.

Jika di dalam sebuah karya terdapat nama pengarang, belum tentu yang dicantumkan adalah nama asli pengarangnya.

  • Perkembangan Secara Statis dan Terikat dengan Aturan yang Baku, Khususnya Berbentuk Puisi

Terdapat aturan-aturan yang mengikat sebuah karya sastra melayu klasik. Salah satu aturan tersebut misalnya dalam sebuah puisi yang memiliki aturan bait, rima, dan lain-lainnya

Irama dan kemerduan bunyi disajikan dengan gaya bahasa yang serasi. Gagasan yang disampaikan pengarang biasanya berbentuk simbolik.

  • Menggunakan Bahasa yang Sepenuhnya Berupa Ungkapan, Peribahasa, dan Majas atau Bahasa Kias

Seperti pada puisi dan prosa pada umumnya, karya sastra melayu klasik menggunakan sebuah ungkapan serta peribahasa yang kaya akan makna dan arti di dalamnya.

  • Disebarkan dan Disampaikan Secara Lisan Karena Budaya Tulis Belum Berkembang

Pergerakan zaman dahulu cukup lambat sehingga menyebabkan karya sastra melayu klasik ini disebarkan secara lisan. Namun, dengan penyebaran secara lisan ini malah mempercepat penyebaran karya sastra melayu klasik dibanding dengan tulisan.

  • Oleh Karena Penyampaiannya Secara Lisan, Maka Ceritanya Banyak Berubah dan Terdapat Banyak Versi

Yang menjadi salah satu pengaruh atau dampak dari penyebaran cerita dalam bentuk lisan adalah berubahnya cerita dari bentuk aslinya. Ketika cerita disebarkan secara lisan, maka akan ada cerita yang hilang maupun cerita yang ditambahkan.

  • Didaktis

Memberi pesan baik yang mendidik kepada masyarakat baik moral maupun religius.

  • Universal

Berlaku di mana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja. <-tambahkan kalimat penjelasanya karena ini terlau pendek

Unsur Intrinsik Sastra Melayu Klasik

Adapun beberapa unsur intrinsik karya sastra melayu klasik antara lain :

  • Tema

Tema merupakan dasar cerita yang menjadi titik tolak dalam penyusunan sebuah cerita. Selain itu, tema juga mrupakan pokok pikiran atau inti yang nantinya akan digunakan dalam membuat sajak dan lainnya.

  • Alur atau Plot

Alur merupakan struktur penceritaan yang di dalamnya terdapat sebuah rangkaian kejadian maupun peristiwa yang tersusun berdasarkan hukum sebab akibat yang logis. Beberapa macam alur antara lain alur maju, alur mundur, atau alur campuran.

  • Penokohan

Penokohan diartikan dengan pelukisan, penggambaran, maupun pendeskripsian atau perwatakan semua tokoh di dalam cerita.

  • Latar atau Setting

Latar dapat berupa tempat kejadian, waktu peristiwa, dan juga keadaan terjadinya suatu peristiwa. Biasanya menyangkut peristiwa yang sedang dialami tokoh.

  • Amanat

Amanat merupakan pesan-pesan yang hendak disampaikan di dalam cerita. Biasanya pesan yang disampaikan bertujuan untuk memberi dapak positif pada penerima yang berkaitan dengan pesan moral untuk kehidupan sehari-hari.

Contoh Sastra Melayu Klasik

Contoh sastra melayu klasik berbentuk puisi antara lain :

  • Mantra

Pulanglah engkau pada rimba sekampung,

Pulanglah engkau kepada gunung guntung,

Pulanglah engkau kepada mata air yang tiada kering,

Jikalau kau tiada mau kembali, matilah engkau.

  • Bidal

Bidal ungkapan : tangan panjang artinya suka mencuri

Bidal pepatah : anjing menyalak tidak mengginggit artinya mulut besar namun penakut

Bidal perumpamaan : bagai durian dengan mentimun artinya orang kecil melawan orang besar pasti akan kalah

Bidal tamzil : ada ubi ada talas, ada budi ada balas

Bidal kata arif : senangkanlah hatimu dengan menyenangkan hati orang lain

Bisal pameo : sekali merdeka tetap merdeka

  • Talibun

Kalau anak pergi ke pekan

Yu beli belanak beli

Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan

Ibu cari sanakpun cari

Induk semang cari dahulu

  • Seloka

Anak pak dolah makan lepat,

Makan lepat sambil melompat,

Nak hantar kad raya dah tak sempat,

Pakai sms pun ok wat?

  • Gurindam

Pabila banyak mencela orang

Itulah tanda dirinya kruang

Dengan ibu hendaknya hormat

Supaya badan dapat selamat

  • Pantun

Kayu cendana di atas batu

Sudah diikat dibawa pulang

Adat dunia memang begitu

Benda yang buruk memang terbuang

  • Karmina

Dahulu ketan sekarang ketupat

Dahulu jagoan sekarang ustad

Jenis sastra melayu klasik berbentuk prosa

  1. Mite atau mitos

Si Kelambai dan Setan Penanggalan

  • Fabel

Hikayat Sang Kancil

  • Legenda

Terjadinya Danau Toba, Danau Gunung Tangkuban Perahu, Terjadinya Danau Maninjau

  • Sage

Hang Tuah Joko Tingkir

  • Hikayat

Hikayat Hang Tuah

The post Sastra Melayu Klasik: Pengertian, Jenis, Ciri, Unsur, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah Sastra Indonesia: Awal Mula Hingga Perkembangannya https://haloedukasi.com/sejarah-sastra-indonesia Mon, 13 Sep 2021 06:58:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26914 Sejarah dan sastra. Dua kata dengan hubungan lekat tak terpisahkan. Sejarah dan sastra bagai sepasang kekasih, saling melengkapi dan saling mengisi satu sama lain. Dua kata tersebut tentunya hadir pada masing-masing suatu negara. Suatu negara tentunya memegang sejarah sastra miliknya sendiri. Indonesia yang merupakan suatu negara tentunya pula tidak luput dari sejarah sastra milik Indonesia […]

The post Sejarah Sastra Indonesia: Awal Mula Hingga Perkembangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah dan sastra. Dua kata dengan hubungan lekat tak terpisahkan. Sejarah dan sastra bagai sepasang kekasih, saling melengkapi dan saling mengisi satu sama lain.

Dua kata tersebut tentunya hadir pada masing-masing suatu negara. Suatu negara tentunya memegang sejarah sastra miliknya sendiri. Indonesia yang merupakan suatu negara tentunya pula tidak luput dari sejarah sastra milik Indonesia sendiri.

Sejarah dan sastra hadir dan memberikan gambaran eksistensi daripada negara, bangsa, serta bahasa suatu negara. Dengan memegang sebuah sejarah sastra, suatu negara memiliki gambaran mengenai siklus daripada sastra-sastra negara itu sendiri. Sehingga, bangsa dan publik pun dapat membayangkan perkembangan daripada sastra-satra tersebut.

Awal Mula Hadirnya Sastra Indonesia

Suatu hal dan sesuatu tentunya memiliki awal mula. Awal mula daripada suatu hal dan atau sesuatu tersebut tentunya hadir melengkapi sebagai cerita atau history atas suatu dan atau sesuatu itu sendiri. Begitu pula dengan sastra.

Sastra merupakan unsur penting dalam sebuah bahasa memegang historynya sendiri. Di dalam bahasa itu sendiri, terdapat sesuatu berkaitan dengan kata, kalimat, serta tulisan-tulisan dimana dapat dikenal dengan sebuah karya sastra. Maka dari itu, bahasa dan sastra memiliki hubungan dekat.

Menjatuhkan pandangan jauh ke dalam sastra, tentunya memberikan gambaran daripada kompleksnya atau lebih rincinya suatu tulisan-tulisan dan atau sastra itu sendiri. Gambaran daripada kompleksnya atau lebih rincinya suatu tulisan-tulisan atau karya sastra itu sendiri dapat dimaknai sebagai sejarah sastra.

Sejarah sastra mengandung dua kata, yaiu sejarah dan sastra. Secara umum, sejarah mengandung makna yaitu merupakan sebuah suatu hal dan atau kejadian dengan memiliki periode lama dan sudah terjadi. Dapat dikatakan bahwa di dalam sejarah memberikan gambaran atas peristiwa dan atau kejadian mengenai masa lampau.

Sejarah pula memiliki makna yaitu sebuah asal usul dan atau awal terjadinya atas suatu hal dan atau kejadian tersebut. Sastra secara umum mengandung makna yaitu sebuah literatur.

Sebuah literatur yaitu sastra berawal dari bahasa Sansekerta dengan makna sebuah petunjuk. Dapat diambil makna bahwa sebuah sastra atau literatur merupakan suatu petunjuk atas tulisan-tulisan atau bahasa yang ada.

Jadi, sebuah sastra mengulik lebih dalam kata, kalimat, serta bahasa itu sendiri dengan berdasarkan petunjuk demi mendapatkan pengetahuan berarti dan mendalam mengenai kata, kalimat, serta bahasa tersebut. Sebagaimana sejarah dan sastra saling berhubungan, sejarah sastra merupakan rangkaian dan atau struktur daripada rotasi perjalanan daripada sastra.

Mulai dari lahir, berkembang, tumbuh, dan menetap di setiap insan di suatu negara. Dengan adanya sejarah sastra, gambaran daripada perjalanan sastra dapat dilihat lebih detail lagi.

Sastra Indonesia sudah menunjukkan eksistensinya pada sebelum abad ke 20. Akan tetapi, awal mula sejarah sastra dapat berkat kelambungan eksitensinya pada sastra-sastra tahun 1920.

Tahun tersebut bagai tahun emas bagi sastra Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak sastrawan-sastrawan lahir melambungkan karyanya pada era tersebut.

Sebut saja Sitti Nurbaya. Salah satu karya sastra berupa novel ini melambungkan namanya pada era tersebut. Tidak heran apabila era tersebut menjadi era emas bagi sejarah sastra Indonesia.

Perkembangan Sastra Indonesia Beserta Tokohnya

Sejarah sastra masuk dalam kategori hal penting dalam dunia sastra dan bahasa. Sejarah sastra menghadirkan gambaran waktu dimana sastra-sastra mengalami kelahiran dan juga perkembangan.

Daftar perkembangan sejarah sastra dimulai dari Angkatan Balai Pustaka, Pujangga Baru, periode Tahun 45, periode Tahun 60, periode Reformasi, serta Periode Tahun 2000.

Sejarah sastra paling awal ditandai dengan adanya cerita-cerita yang melambung melalui angin. Artinya, karya sastra tersebut mengandung cerita-cerita dengan berlandaskan kepercayaan dan atau berwujud real tanpa adanya unsur imajinasi.

Karya sastra pada era awal seperti pujian-pujian terhadap hal gaib, asal-usul suatu tempat, hewan, dan juga tumbuhan. Selain itu, tulisan-tulisan sebagai penyalur kata-kata indah seperti pantun, syair, gurindam, serta peribahasa.

Angkatan Balai Pustaka

Angkatan Balai Pustaka mendiami periode pada tahun 1920. Dilihat dari rotasi perjalanannya, karya sastra yang masuk dalam Angkatan Balai Pustaka memberikan gambaran akan adanya tokoh sastra dengan latar belakang budaya Sumatra dan Minangkabau. Dengan begitu, eksistensi bahasa Melayu banyak muncul dalam karya sastra pada angkatan tahun 1920. Salah satu tokoh sastra dalam deretan Angkatan Balai Pustaka diantaranya yaitu Marah Roesli.

Marah Roesli sebagai seorang tokoh sastra dengan membawa namanya melalui novel “Sitti Nurbaya”. Marah Roesli merupakan seorang tokoh sastra asal Padang, Sumatra. Selain dirinya dikenal sebagai seorang tokoh sastra, dirinya memegang pekerjaan tetap sebagai seorang dokter hewan.

Pujangga Baru

Deretan Pujangga Baru menghiasi sekitar tahun 1930 hingga tahun 1940. Sebutan deretan satu ini diawali karena dipublikasikannya sebuah majalah sastra yaitu “Pujangga Baroe” pada sekitar awal tahun 1930-an. Eksistensi daripada Pujangga Baru bak memberikan warna baru dalam karya sastra. Hal ini dikarenakan karya sastranya sudah tidak memandang unsur-unsur keterikatan akan adat dan tradisi. Pada karya sastra Pujangga Baru, karya sastranya lebih terarah pada jiwa nasionalisme dan perjuangan, serta kebebasan atas diri sendiri.

Salah satu tokoh sastra pada era ini adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih akrab dengan Hamka. Karyanya yang dipandang banyak mata yaitu novel dengan judul “Tenggelamnya Kapal van der Wijck” pada tahun 1938. Meski tema adat dan budaya sangat kental pada novel ini, akan tetapi semangat melihat tanah air sangat terasa. Hamka merupakan tokoh sastra kelahiran Sungai Batang pada tahun 1908. Keseharian Hamka pernah menjalani karier sebagai seorang wartawan, penulis, dan juga seorang guru.

Periode Tahun 45

Tahun 1945 merupakan tahun penting bagi Indonesia. Hal ini dikarenakan era ini adalah era kemerdekaan dan kebebasan bangsa dari penjajahan. Pada periode tahun 45, karya sastranya memberikan gambaran pada situasi dan juga kondisi era-era perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Selain itu, karya sastra pada periode ini pula mencerminkan fakta akan kenyataan mengenai perjuangan kemerdekaan. Salah satu tokoh sastra periode Tahun 45 yaitu Chairil Anwar. Chairil Anwar merupakan tokoh sastra dengan nama melambung tinggi kala itu.

Dirinya lahir pada tahun 1922 di Medan, Sumatra Utara. Ketika usia menengah, Chairil mulai menggeluti dunia sastra. Karya terkenal dari Chairil Anwar yaitu puisi dengan judul “Aku”. Puisi terbiatan tahun 1943 tersebut memberikan gambaran mengenai kebebasan dan juga kepercayaan akan diri sendiri. Chairil Anwar sebagai tokoh sastra dapat dikatakan sebagai pelopor angkatan era ini, Namanya pun kian terdengar di banyak kalangan telinga, baik pegiat sastra kalangan tua hingga kalangan muda.

Periode Tahun Tahun 60

Era sastra tahun 60 dikenal dengan eksistensi “Horison”. “Horison” merupakan sebuah majalah sastra dan melalangbuana di kalangan publik sekitar tahun 1966. Majalah ini dilambungkan namanya oleh Mochtar Lubis, P.K. Ojong, Zaini, Arief Budiman, serta Taufiq Ismail. Karakteristik pada sastra era saat itu mengangkat tema-tema politik. Sama pada tahun 45, era tahun 60 pula terkenal akan puisi yang menggambarkan kondisi dan suasan terhadap kehidupan di bayang-bayang teror politik. Tokoh sastra pada tahun tersebut adalah Taufik Ismail.

Taufik Ismail merupakan sastrawan Indonesia kelahiran tahun 1935. Dirinya tumbuh di latar belakang guru dan juga wartawan. Tidak heran jika kesukaannya terhadap sastra sudah tumbuh semenjak remaja. Karya terkenalnya yaitu kumpulan puisi dengan judul “Malu (aku) Jadi Orang Indonesia”. Dalam kumpulan puisinya tersebut memberikan gambaran mengenai masalah-masalah politik yang berlangsung pada era tersebut.

Periode Reformasi

Era kontemporer memberikan nuansa baru pada sastra. Sastra yang berkembang pada era ini mengangkat isu politik dan juga sosial. Periode ini berlangsung pada akhir tahun 90 dan terkenal akan peristiwa 1998. Salah satu tokoh sastra pada era ini yaitu Ayu Utami.

Ayu Utami merupakan seorang tokoh sastra kelahiran tahun 1968. Selain sebagai sastrawan, dirinya pula menghabiskan waktunya dalam profesi sebagai jurnalis dan aktivis. Karya terkenal Ayu Utami pada era reformasi yaitu novel dengan judul “ Saman”. Setting novel tersebut memberikan gambaran era tahun yang masih berkecimbung pada isu-isu sosial dan politik.

Periode Tahun 2000

Era sastra tahun 2000 dapat dikatakan sebagai era dengan tokoh-tokoh yang akrab hingga zaman modern. Karya sastra era ini memberikan udara segara bagi penikmatnya karena kandungan unsur-unsur yang bebas serta lebih imajinatif. Tidak hanya itu, karya sastra era ini juga lebih mengangkat banyak tema. Salah satu tokoh era tahun 2000 yaitu Dewi Lestari. Dewi Lestari atau dikenal akrab dengan panggilan Dee merupakan seorang penulis kelahiran tahun 1976. Selain sebagai seorang penulis, Dee juga dikenal sebagai penyanyi.

Karya perdananya yaitu novel dengan judul “Supernova 1: Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh”. Novel tersebut hadir di kalangan publik pada tahun 2001 dan mengusung tema fiksi ilmiah. Hingga saat ini Dewi Lestari dikenal oleh banyak telinga dan karyanya sudah banyak diangkat ke dalam layar lebar, salah satunya yaitu “Filosofi Kopi”.

The post Sejarah Sastra Indonesia: Awal Mula Hingga Perkembangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Sastrawan Angkatan 20 Beserta Karyanya https://haloedukasi.com/sastrawan-angkatan-20 Mon, 06 Sep 2021 14:01:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26808 Sastra merupakan salah satu hal penting ketika melihat lebih dalam dunia bahasa. Sastra dan bahasa bak sepasang kekasih yang memiliki hubungan satu sama lain. Bahasa dan sastra selalu berjalan beriringan dan menciptakan suasan selaras untuk bahasa dan juga sastra itu sendiri. Sama halnya dengan bidang-bidang lainnya, bahasa dan sastra saling dilihat lagi lebih dalam oleh […]

The post 5 Sastrawan Angkatan 20 Beserta Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sastra merupakan salah satu hal penting ketika melihat lebih dalam dunia bahasa. Sastra dan bahasa bak sepasang kekasih yang memiliki hubungan satu sama lain. Bahasa dan sastra selalu berjalan beriringan dan menciptakan suasan selaras untuk bahasa dan juga sastra itu sendiri. Sama halnya dengan bidang-bidang lainnya, bahasa dan sastra saling dilihat lagi lebih dalam oleh seorang ahlinya. Seorang ahli bahasa dikenal dengan sebutan linguis. Sedangkan ahli sastra dikenal dengan sebutan sastrawan.

Seorang sastrawan adalah seorang dengan pengetahuan dan atau wawasan mengenai sastra itu sendiri. Seorang sastrawan pula dapat menciptakan sebuah karya dan juga hasil dari pengetahuan dan atau wawasannya mengenai sastra. Karya  dan juga hasil dari pengetahuan dan atau wawasan tersebut nantinya dapat digunakan sebagai sebuah informasi maupun mengandung pandangan dari penulis atau sastrawan. Karya dan juga hasil seorang sastrawan memiliki berbagai macam bentuk, sesuai dengan minat dan keinginannya.

Sebuah bahasa, sastra, dan ditemani seorang ahli sastra masuk dalam kategori paket lengkap ketika melihat lebih jauh bidang bahasa. Bahasa dan sastra memang layaknya kawan sejati, tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Begitu pula dengan seorang ahli sastra atau dikenal dengan sebutan sastrawan. Dilirik dari periodenya, sastrawan sudah menunjukkan eksistensinya sejak dahulu. Salah satunya yaitu pada tahun 1920. Angkatan tahun 20 pada sastrawan dikenal dengan sebutan Angkatan Balai Pustaka.

Dalam karya sastra angkatan 20, memberikan gambaran mengenai situasi dan kondisi pada tahun tersebut. Karya paling menempel di telinga masyarakat pada saat itu adalah Novel Siti Nurbaya. Angkatan tahun 20 memiliki karakteristiknya sendiri. Karakteristik umumnya yaitu banyak melahirkan ahli sastra dengan latar belakang budaya Sumatra dan Minangkabau. Selain itu, penggunaan bahasa Melayu juga banyak dijumpai dalam karya sastra pada angkatan tahun 20.

Angkatan tahun 1920 dikenal dengan sebutan Angkatan Balai Pustaka. Sebutan ini berlaku bagi seorang ahli sastra atau sastrawan dengan hasil karya pada masa itu. Sastrawan pada Angkatan Balai Pustaka diantaranya yaitu Abdul Muis, Merari Siregar, Marah Roesli, Nur Sutan Iskandar, serta Muhammad Kasim.

1. Abdul Muis

Abdul Muis

Abdul Muis dikenal sebagai seorang sastrawan pada angkatan tahun 20. Sastrawan yang masuk dalam Angkatan Balai Pustaka ini tidak hanya seorang sastrawan. Dirinya pula menjalankan profesi sebagai seorang wartawan. Abdul Muis adalah seorang sastrawan asal Bukittinggi, Sumatra Barat. Abdul Muis pernah menghabiskan masa mudanya di Stovia. Tidak heran jika kemampuan bahasa Belanda miliknya patut diacungi jempol. Ketika dirinya meninggalkan Stovia, Abdul Muis dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai pegawai kantoran di Department Pendidikan.

Perjalanan pekerjaan sudah dilalui oleh Abdul Muis. Berbagai pekerjaan pernah dikantonginya, mulai dari melihat bidang sastra dan jurnalistik, hingga politik. Di bidang sastra dan jurnalistik, Abdul Muis menduduki posisi anggota dewan direksi dan juga kepala korektor. Di bidang politik, dirinya bergabung dalam Serikat Islam. Karya Abdul Muis sebagai seorang sastrawan yakni novel dengan judul “Salah Asuhan”.

Novel tersebut menjadi karya yang melambungkan nama Abdul Muis. Karyanya tersebut memberikan gambaran mengenai masalah mengenai diri sendiri seperti masalah dendam, cinta, dan juga cita-cita pada tokohnya. “Salah Asuhan” diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1928 bercerita mengenai Hanafi sebagai seorang pribumi dalam bauran situasi dan kondisi yang dipengaruhi kaum Barat. 

2. Merari Siregar

Merari Siregar

Merari Siregar merupakan seorang guru. Dirinya dilahirkan di Sumatra Utara pada tahun 1896. Sebelum menjadi seorang guru, Merari Siregar menjalani kesehariannya dengan menempuh edukasi di sekolah guru yaitu Kweeschool dan melanjutkan pendidikanya lagi di Vereeniging Tot Van Oost En West. Menjalankan keseharian sebagai seorang guru memberikan ruang pada diri Merari Siregar untuk menyukai sastra. Layaknya naluri seorang guru, Merari Siregar suka menuangkan sebuah nasihat serta pembenaran terhadap norma baik dalam karya sastranya. Karya yang melebarkan sayapnya di dunia sastra yaitu karya dengan judul “Azab dan Sengsara”.

Novel dengan judul tersebut muncul ke permukaan pada tahun 1921 melalui Balai Pustaka. Novel tersebut mengisahkan tentang tokoh Mariamin dengan kehidupan pahitnya. Mariamin ditinggal ke surga oleh sang ayah dan mendapatkan perlakuan tidak adil oleh kekasihnya.

3. Marah Roesli

Marah Roesli

Telinga mana yang tak pernah mendengar tentang Sitti Nurbaya. Kisah Siti Nurbaya dibawa ke permukaan oleh Marah Roesli. Marah Roesli lahir di Padang, Sumatra Barat pada tahun 1889. Dirinya lah pencipta dari novel dengan judul “Sitti Nurbaya”. Meski Marah Roesli dikenal sebagai seorang sastrawan, keseharian sebenarnya adalah seorang dokter hewan. Bak menyelam sambil minum air, Marah Roesli menjadi dokter hewan dan dibarengi dengan menjadi seorang sastrawan. Masa kecilnya sangat sekali menyimak orang-orang bercerita. Hal inilah penyebab dirinya menjatuhkan hati pada bahasa dan sastra.

Novel dengan judul “Sitti Nurbaya” diketahui publik pada tahun 1922 melalui penerbit Balai Pustaka. Novel tersebut memberikan gambaran mengenai tokoh Sitti Nurbaya yang tak mendapatkan cinta kekasihnya akibat terhalang oleh jarak dan kehidupan dengan hutang. Demi hal tersebut, Sitti Nurbaya rela memilih lelaki lain dan berpisah dengan sang pujaan hati.

4. Nur Sutan Iskandar

Nur Sutan Iskandar

Nur Sutan Iskandar merupakan seorang kelahiran tahun 1893 di Sungai Batang, Sumatra Barat. Keseharian setelah menyelesaikan pendidikannya, dirinya melakukan kegiatan pelatihan di sebuah sekolah. Hingga sampai akhirnya menjadi guru tetap. Nur Sutan Iskandar menjalani pekerjaannya sampai di ibukota. Dirinya bekerja mulai dari menjadi korektor redaksi hingga menjadi redaktur dijalaninya. Ketika di ibukota pun profesi sebagai guru masih dijalaninya. Ia pernah menduduki kursi dosen di Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Karya terkenal Nur Sutan Iskandar terbit pada tahun 1928 yaitu novel dengan judul “Salah Pilih”. Novel tersebut mengambil setting tempat di Minangkabau. “Salah Pilih” memberikan gambar cerita mengenai seorang laki-laki yang hanya melihat fisik dan paras daripada wanita yang hendak dinikahinya. Tokoh laki-laki tersebut tidak mengetahui seluk-beluk wanita itu dan menyesal sudah salah memilih karena melihat fisik dan paras cantinya saja.

5. Muhammad Kasim

Muhammad Kasim

Muhammad Kasim lahir pada tahun 1886 di Muara Sipongi di Sumatra Utara. Sebagai seorang sastrawan, Muhammad Kasim pernah memperoleh penghargaan atas karyanya dengan judul “Si Samin”. Penghargaan  tersebut diperoleh dalam acara lomba mengarang untuk bacaan anak-anak yang diadakan oleh Balai Pustaka pada tahun 1924. Kesehariannya pernah melanglangbuana menjadi seorang guru di beberapa wilayah di Sumatra.

Dalam karya sastranya, Muhammad Kasim mengekspresikan kepolosan dan kejenakaan anak-anak dengan cara yang baik. Dalam “Si Samin”, Muhammad Kasim mengisahkan mengenai tokoh anak Betawi yaitu Samin. Samin juga memiliki seorang adik. Layaknya anak-anak pada umumnya, Samin pula memiliki teman-teman bermain. Pada novel inilah Muhammad Kasim memberikan kisah anak-anak di dalam dunia Samin dan kehidupan anak-anak melalui karya “Si Samin”.

The post 5 Sastrawan Angkatan 20 Beserta Karyanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>