karya tulis - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/karya-tulis Mon, 11 Apr 2022 06:00:55 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico karya tulis - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/karya-tulis 32 32 Pelanggaran Hak Cipta, Pengertian – Contohnya https://haloedukasi.com/pelanggaran-hak-cipta Mon, 11 Apr 2022 06:00:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33652 Pengertian dari Pelanggaran Hak Cipta Pelanggaran dari hak cipta itu sendiri adalah merupakan suatu bentuk dari penggunaan dan atau pun juga tidak terbatas pada pengelolaan terhadap suatu ciptaan. Yang mana merupakan milik pihak lain yang telah memperoleh perlindungan hak cipta, tanpa memperoleh izin dari pemilik dan atau pun juga pihak yang menerima perlindungan hak cipta […]

The post Pelanggaran Hak Cipta, Pengertian – Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian dari Pelanggaran Hak Cipta

Pelanggaran dari hak cipta itu sendiri adalah merupakan suatu bentuk dari penggunaan dan atau pun juga tidak terbatas pada pengelolaan terhadap suatu ciptaan.

Yang mana merupakan milik pihak lain yang telah memperoleh perlindungan hak cipta, tanpa memperoleh izin dari pemilik dan atau pun juga pihak yang menerima perlindungan hak cipta itu sendiri.

Pelanggaran yang terjadi dari suatu aktivitas yang melibatkan di antaranya adalah penggunaan, pengelolaan, dan atau pun juga proses memanfaatkan terhadap suatu bentuk ciptaan yang dilindungi tanpa izin dari pemilik dan atau pun juga pemegang dari perlindungan hak cipta itu sendiri secara langsung.

Kegiatan dari suatu bentuk dan atau pun juga aktivitas yang dapat menjadikan suatu bentuk dari pelanggaran hak cipta itu sendiri adalah pelanggaran terhadap hak eksklusif.

Hak tersebut yang telah lebih dahulu diterima oleh si pemilik atau pun juga pemegang kendali dari suatu ciptaan yang untuk kemudian dapat diberikan suatu bentuk perlindungan terkait dengan hak cipta itu sendiri.

Sesuai dengan ketentuan yang ada pada aturan yang berlaku, perlindungan dari hak cipta itu sendiri terdiri dari antara lain namun tidak terbatas pada, memperbanyak, kemudian menjadikannya masuk dalam kegiatan jual beli, dan juga kegiatan lainnya yang termasuk di dalam pelanggaran dari hak cipta itu sendiri.

Undang-Undang Hak Cipta

Terkait dengan pembahasan mengenai pelanggaran dari hak cipta itu sendiri, jelas sudah dilakukan pengaturan dan juga pengelolaan atas koridor dari pelanggaran hak cipta itu sendiri berdasarkan batasan dan juga pengertian dari hak cipta tersebut.

Sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2002 berisikan “hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku” tersebut.

UU No. 19 Tahun 2002 tersebut berkaitan mengenai penetapan cakupan dari hak cipta itu sendiri yang mengatur asas kepemilikan suatu karya serta penggunannya sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.

Misalkan di dalam bidang ilmu pengetahuan, di dalam bidang seni dan juga di dalam bidang sastra yang dituangkan dalam bentuk yang memiliki ciri khas tersendiri dan diberikan pada media ide, kemudian prosedur, lantas metode dan atau pun juga konsep yang telah dituangkan dalam suatu wujud yang bersifat tetap.

Hal tersebut jelas menerangkan bahwasanya dalam undang-undang juga telah dengan sangat jelas diatur mengenai pembatasan dari koridor atas hak cipta tersebut supaya mempertegas makna tafsir dari pada hak cipta itu sendiri.

Meskipun pengertiannya sudah dinilai sangat jelas dan gamblang seringkali terdapat pelanggaran dari hak cipta itu sendiri yang terjadi.

Mengapa Pelanggaran Hak Cipta Masih Sering Terjadi?

Suatu bentuk dan atau pun juga aktivitas yang terkait dengan pelanggaran dari hak cipta itu sendiri memang saat ini masih marak terjadi di masyarakat luas.

Meskipun sudah dilakukan suatu bentuk penanganan dan atau pun juga pencegahan dengan menggunakan perlindungan terhadap hak cipta namun belum dapat secara tuntas mencegah hal tersebut.

Hal ini dimungkinkan dari kurang pemahaman oleh pihak tertentu yang terlibat dalam aktivitas pelanggaran tersebut yang berkaitan erat dengan suatu bentuk dari hak cipta itu sendiri. Sebagai contoh dari penggunaan aplikasi bajakan yang marak terjadi.

Hal ini tentu saja sebagai salah satu perwujudan dari pelanggaran tersebut. Kemungkinan karena penggunaan dari aplikasi dan atau pun juga software bajakan atau palsu tersebut.

Hal ini kemudian bisa dikatakan lebih murah sehingga pihak tertentu tersebut rela menggunakan suatu bentuk aplikasi palsu tersebut dibandingkan dengan menggunakan yang asli.

Meskipun marak terjadi namun diharapkan dengan semakin paham terkait dengan hak cipta, maka diharapkan pula pelanggaran yang terjadi dapat semakin berkurang.

Contoh Pelanggaran Hak Cipta

Contoh aktivitas dari suatu pelanggaran hak cipta yang marak ditemukan di media sosial adalah ketika terjadi penjiplakan suatu karya seni semisal dari lagu seseorang.

Lagu seseroang tersebut yang kemudian tanpa izin dari si pencipta lagu tersebut, dilakukan dan atau pun juga dimasukkan dalam kegiatan komersial tanpa sepengetahuan dan juga tanpa izin dari si pencipta karya seni yang berupa lagu tersebut.

Meskipun tidak secara utuh, penggunaan dari material karya seni yang dilindungi oleh hak cipta misal pun hanya sepenggal atau beberapa bagian saja.

Kalau hal tersebut memang milik si pencipta dari karya seni tersebut maka dapat disebut juga sebagai bentuk dari pelanggaran terhadap hak cipta atas karya seni yang berupa lagu tadi itu sendiri.

Contoh dan atau pun juga bentuk lain dari pelanggaran terhadap hak cipta adalah penerbitan dari suatu bentuk perangkat lunak atau yang lebih akrab disebut juga dengan suatu software atau pun juga aplikasi.

Para pelaku pelanggaran dari hak cipta tersebut yang lebih menitik berat pada penduplikasian dan atau pun juga memperbanyak dari suatu aplikasi komputer yang ada juga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk pelanggaran dari hak cipta itu sendiri.

Pelanggaran hak cipta yang terjadi terkait dengan khususnya pada piranti lunak atau pun juga software yang telah dilindungi secara khusus oleh hak cipta itu sendiri.

The post Pelanggaran Hak Cipta, Pengertian – Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prosa Fiksi: Pengertian, Menurut Ahli dan Jenis https://haloedukasi.com/prosa-fiksi Thu, 03 Mar 2022 01:51:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31757 Kajian karya sastra memiliki berbagai macam dan jenis, salah satunya adalah prosa fiksi. Prosa fiksi memiliki lingkup tersendiri dalam pembahasan karya dalam bidang ilmu Bahasa Indonesia. Penjelasan dibawah ini memuat pengertian dari prosa fiksi, pengertian prosa fiksi menurut para ahli, jenis-jenis prosa fiksi, dan perbedaan prosa fiksi dan prosa non fiksi. Pengertian Prosa Fiksi Prosa […]

The post Prosa Fiksi: Pengertian, Menurut Ahli dan Jenis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kajian karya sastra memiliki berbagai macam dan jenis, salah satunya adalah prosa fiksi. Prosa fiksi memiliki lingkup tersendiri dalam pembahasan karya dalam bidang ilmu Bahasa Indonesia.

Penjelasan dibawah ini memuat pengertian dari prosa fiksi, pengertian prosa fiksi menurut para ahli, jenis-jenis prosa fiksi, dan perbedaan prosa fiksi dan prosa non fiksi.

Pengertian Prosa Fiksi

Prosa fiksi merupakan karya tulis yang berupa cerita rekaan atau khayalan penulisnya, yang memiliki isi tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta (kejadian sebenarnya). Prosa fiksi juga biasa disebut sebagai karangan narasi sugestif atau imajinatif.  

Imajinasi sendiri dapat berupa cerminan kenyataan dari berbagai pengalaman, pengetahuan, dan literasi penulisnya. Biasanya prosa fiksi berbentuk novel, dongeng, dan cerita pendek (cerpen)

Ada beberapa pengertian prosa fiksi menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:

Pengertian Prosa Fiksi Menurut Para Ahli

  • Prosa Fiksi Menurut M. Saleh Saad dan Anton M. Muliono (1998:106)

“Fiksi, prosa narasi, narasi, ceritera berplot atau ceritera rekaan disingkat cerkan” ialah bentuk ceritera atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakukan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi”

  • Prosa Fiksi Menurut Aminuddin (2002:66)

“prosa fiksi ialah kisah atau ceritera yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar, serta tahapan, dan rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya, sehingga menjalin suatu ceritera”.

  • Prosa Fiksi Menurut Henry Guntur Taringan (1993:120)

“Dalam bahasa Indonesia, prosa fiksi dianalogikan sebagai karya tulis yang dibentuk, diciptakan, dan dibuat berdasarkan imajinasi”.

Prosa Fiksi Menurut Teeuw (1984:258-249)

“Menyatakan bahwa rekaan bukan lawan kenyataan, tapi membeberkan suatu kenyataan. Hubungan antara kenyataan dan rekaan ialah hubungan dialektika atau bertetangga, imitasi tidak mungkin tanpa kreasi, tetapi kreasi tidak mungkin tanpa imitasi”.

  • Prosa Fiksi Menurut Burhan Nurgiyantoro (1993:121-122)

“Ketiga genre sastra tersebut (novel, cerita pendek, dan roman) sebenarnya tidak jauh berbeda, ketiganya hanya terpaut pada perbedaan panjang pendeknya cerita dan kedalaman cerita.

Walaupun secara teoritis ketiganya sering dibedakan. Namun ketiga karya sastra tersebut baik novel, cerita pendek, dan roman memiliki kesamaan dalam hal unsur pembangun dan termasuk kedalam prosa fiksi”.

Jenis-jenis Prosa Fiksi

Bersadarkan perkembangan keilmuan dunia sastra Indonesia, prosa fiksi dapat dibagi ke dalam dua jenis-jenis yaitu prosa baru (modern) dan prosa lama (klasik).

Jenis Prosa Baru (Modern)

Prosa baru merupaka jenis prosa yang penulisannya sudah terpengaruh budaya modern dari Barat. Pada zaman modern sekitar tahun 1070-an literasi Barat menjadi pusat peradaban berbagai pemikiran inovatif dan baru di dunia.

Prosa baru biasanya memiliki ciri khusus seperti karyanya yang bersifat dinamis mengikuti keadaan masyarakat pada zamannya, isinya juga kebanyakan masyarakat sentris yang mengungkapkan perilaku sehari-hari masyarakatnya, selain itu cerita yang dibuat juga bersifat lebih rasional, dan memiliki nama penulis aslinya (tidak anonim)

Berikut adalah jenis-jenis prosa baru, diantaranya adalah:

  • Cerpen

Cerpen merupakan akronim dari “cerita pendek” yang bisa diartikan sebagai cerita berbentuk prosa yang hanya fokus pada satu tokoh, latar, atau situasi saja. Sehingga cerpen ini memiliki bentuk yang lebih singkat, sederhana, dan berdurasi pendek.

Menurut Jakob Sumardjo dan Saini (1995:30) menjelaskan bahwa “ukuran pendek dalam cerpen lebih didasarkan pada keterbatasan pengembangan unsur-unsurnya, cerpen memiliki dampak tunggal dan tidak kompleks”

  • Novel

Novel merupakan cerita berplot yang jangkauan cerita, latar, dan tokohnya mempunyai alur peristiwa yang panjang dan kompleks. Biasanya novel memiliki cerita yang berlapis bahkan bisa berlanjut ke cerita berikutnya.

Kata novel berasal dari bahasa Itali, yaitu “Novella” yang memiliki makna barang baru kecil. Sebelumnya novella memiliki arti seperti cerpen yang dibuat pendek, tetapi pada perkembanganya berubah menjadi novel ketika prosa ini banyak ditulis dalam kesusastraan Inggris dan Amerika

  • Novelet

Novelet merupakan cerita yang lebih panjang dari cerpen dan lebih pendek jika dibandingkan dengan novel. Novelet dibuat dengan cakupan pembahasan mengenai tokoh, alur, dan latar yang lebih luas cakapannya jika dibandingkan dengan cerpen, tetapi lebih sempit dibandingkan dengan pembahasan di novel. Novelet memiliki jumlah halaman sekitar 60 sampai 150 halaman.

  • Roman

Roman adalah jenis karya sastra yang menceritakan kisah seorang tokoh secara lebih detail dan menyeluruh dari mulai ia lahir hingga akhir umurnya. Roman merupakan bentuk klasik dari novel yang bisanya tidak diketahui penulisnya (anonim).

Roman bisa dikategorikan sebagai sastra klasik, tetapi tidak menutup kemungkinan pada masa modern, karya berbentuk seperti ini juga banyak ditulis.

Jenis Prosa Lama (Klasik)

Prosa lama merupakan kisah atau cerita yang belum mendapatkan pengaruh dari dunia Barat, yang biasanya tidak memiliki penulis jelas (anonim) serta tersebar dan berkembang dari mulut ke mulut secara turun-temurun.

Prosa klasik biasanya memiliki ciri-ciri seperi diceritakan secara turun temurun (statis), tidak memiliki varian yang beragam, berpusat pada kehidupan istana, bersifat anonim, dan menyebar secara lisan.

Berikut adalah jenis-jenis prosa lama (klasik), diantaranya adalah:

  • Dongeng

Dongeng adalah cerita dari hasil imajinasi dan khayalan yang biasanya dituturkan menggunakan gaya estetika klasik dari daerah tertentu. Misalnya dongeng tentang Malin Kundang dari Sumatra barat.

  • Fabel

Fabel merupakan cerita yang menjadikan hewan sebagai tokohnya. Cerita fable biasanya bersifat alegori atau simbolisme secara utuh. Keseluruhan tubuh cerita fabel menggunakan simbol hewan yang memiliki sifat dan perilaku seperti manusia. Dongeng fabel yang paling melegenda adalah cerita tentang “ Si kancil dan Buaya”

  • Hikayat

Hikayat merupakan cerita bertema sejarah atau roman fiksi yang disampaikan dengan gaya dramatis, bernilai semangat juang, pelipur lara, dan sebagai hiburan masyarakat untuk merayakan sesuatu. Hikayat yang paling terkenal adalah hikayat seribu satu malam.

  • Legenda

Legenda adalah sebuah tulisan yang menceritakan asal-usul suatu tempat, benda, atau tokoh hingga kejadian fantastis atau luar biasa yang dihubungkan dengan asal-usul suatu tempat atau daerah. Misalnya legenda tentang Tangkuban perahu.

Perbedaan Prosa Fiksi dan Prosa Non Fiksi

Perbedaan mendasar dari prosa fiksi dan prosa non fiksi biasanya bisa dilihat dari rujukan pembuatan cerita yang ditulis. Cerita fiksi biasanya dibuat dari hasil imajinasi, rekaan, atau khayalan pengarangnya, sedangkan prosa non fiksi dibuat berdasarkan informasi faktual (kejadian nyata) atau hasil pengamatan pengarang.

Karangan yang berupa non fiksi biasanya dituliskan dengan cara yang sistematis, kronologis, atau kilas balik yang menggunakan bahasa semi formal. Karangan non fiksi biasanya berjenis artikel, opini, biografi, pidato dan sebagainya yang dibuat dengan bentuk eksposisi, persuasi, deskripsi, atau campuran. Sedangkan prosa fiksi dibuat dengan bentuk karangan bebas sesuai dengan imanjinasi yang dimiliki oleh penulis.

Penjelasan diatas adalah pengenalan mengenai pengertian prosa fiksi, pengertian dari para ahli, jenis-jenis prosa fiksi, dan perbedaan prosa fiksi dan prosa non fiksi. semoga informasi tersebut bisa memberikan manfaat.

The post Prosa Fiksi: Pengertian, Menurut Ahli dan Jenis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tujuan Dari Resensi Novel dan Contohnya https://haloedukasi.com/tujuan-dari-resensi-novel Thu, 03 Feb 2022 01:54:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30927 Meresensi novel bukanlah hal yang sembarangan. Kita harus benar – benar memahami materinya, karena tidak semua materi memiliki pendekatan yang sama. Selain itu, kita harus mengetahui bagaimana memulainya. Untuk dapat melakukan renesi novel, kita harus bersikap kritis dan membuatnya semenarik mungkin untuk dibaca. Kita harus betul – betul memahami isi novel yang akan diresensi mulai […]

The post Tujuan Dari Resensi Novel dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Meresensi novel bukanlah hal yang sembarangan. Kita harus benar – benar memahami materinya, karena tidak semua materi memiliki pendekatan yang sama. Selain itu, kita harus mengetahui bagaimana memulainya.

Untuk dapat melakukan renesi novel, kita harus bersikap kritis dan membuatnya semenarik mungkin untuk dibaca. Kita harus betul – betul memahami isi novel yang akan diresensi mulai dari latar belakang, situasi dan kondisi di dalamnya, serta pesan apa yang terkandung, dan masih banyak lagi.

Namun, apakah kalian memahami apa itu resensi novel dan apa tujuan penulisannya? Kali ini kami akan membahasnya.

Pengertian Resensi

Resensi novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan sebuah pertimbangan maupun pembicaraan perihal novel. Pertimbangan di sini artinya mengulas dan memberikan pendapat serta tanggapan mengenai hasil kesustaraan maupun tulisan dari satu pihak.

Dengan kata lain, resensi novel merupakan suatu ulasan yang menceritakan sesuatu di dalam sebuah tulisan dan dikemas menjadi bentuk novel. Dalam etimologis, resensi itu sendiri berasal dari bahasa latin yakni ‘revidere’ yang artinya melihat kembali. Melihat kembali dapat dirumuskan sebagai pertimbangan dan penilaian.

Dari konteks bahasa manapun, resensi merujuk pada satu tujuan yakni memberikan penilaian, berusaha mengungkapkan makna dan isi, hingga memberikan kritik. Jika disimpulkan, resensi dibuat dimaksudkan untuk memberi informasi yang singkat, padat, dan jelas pada masyarakat umum.

Selain novel, adapun beberapa karya lain yang dapat diresensi seperti buku, majalah, komik, hingga film, dan masih banyak lagi. Meskipun demikian, masing – masing materi memiliki caranya sendiri mengingat konteks dan jenis file yang berbeda.

Tujuan Dari Resensi Novel

Resensi novel dianggap menjadi gambaran singkat, dengan kata lain sebagai sinopsis dari novel dengan adanya pendapat mengenai kekurangan dan kelebihan dari novel tersebut. Adapun beberapa tujuan utama dari resensi novel antara lain sebagai berikut :

  • Resensi novel dapat memberi sebuah tanggapan atau pendapat pada pembaca dan juga calon pembaca dari sudut pandang tertentu.
  • Menjadi ulasan yang ringkas terhadap sebuah novel.
  • Menghubungkan antara relevansi antara novel itu sendiri dengan nilai kehidupan yang dapat diterapkan pada saat ini.
  • Menginformasikan dan menjelaskan mengenai materi dasar resensi baik data – data dari penulis, sinopsis, sebuah pembahasan, hingga memberikan sebuah kritik terutama ­tentang hal – hal yang dilupakan oleh penulis.
  • Memberikan pemahaman maupun pendapat akan sebuah karya kepada para pembaca.
  • Mengajak para pembaca untuk memikirkan, memahami, dan mendiskusikan substansi sebuah novel yang sedang diulas.
  • Serta memberikan gambaran kepada pembaca untuk mempertimbangkan kelebihan dan juga kekurangan dari sebuah novel.

Bagi para penulis dan juga kritikus, rensensi novel dapat menjadi pekerjaan yang menghasilkan. Pasalnya, resensi yang berhasil dimuat pada koran maupun media massa lainnya akan menghasilkan honor bagi para penulisnya dengan tarif yang cukup tinggi.

Untuk para pembaca sendiri, resensi novel berguna sebagai bahan pertimbangan ketika hendak memutuskan untuk membeli tidaknya sebuah novel. Hal tersebut dikarenakan resensi novel dilengkapi dengan informasi tentang kelebihan dan juga kekurangan sebuah novel.

Selain itu, resensi novel juga menjadi bahan pertimbangan layak tidaknya dibaca oleh beberapa kalangan. Karena tidak semua novel layak untuk dibaca oleh anak – anak, mengingat adanya batasan umur bagi masing – masing hasil karya.

Oleh karena itu, penulisan resensi tidak boleh dilakukan dengan asal – asalan saja melainkan perlu memperhatikan beberapa unsur baik tentang pengarang, isi dan inti resensi, keunggulan dan kekurangan novel, serta penutup. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kejelasan bagi para pembaca dan calon pembaca.

Jadi begitulah tujuan dari resensi novel. Kalian pasti sudah memahaminya bukan? Bahwa resensi novel memberikan gambaran dan pertimbangan untuk kita sebelum memutuskan untuk membeli novel. Selain itu, penulis dapat mengutarakan pendapatnya mengenai sebuah novel dan mencari penghasilan dari hal tersebut.

Metode Resensi

Untuk dapat membuat resensi novel dengan baik, adapun beberapa metode yang harus dilakukan, seperti sebagai berikut.

  1. Pilihlah novel yang hendak diresensi terlebih dahulu.
  2. Tentukan judul resensi.
  3. Susun novel dan pahami materi novel mulai dari judul, pengarang, penerjemah, dan juga penyunting.
  4. Sertakan katalog penerbitan (nama penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan juga harga, serta unsur lain yang memungkinkan untuk dicantumkan.
  5. Membuat pembukuan mengenai profil pengarang serta perbandingan dengan karya sebelumnya (jika ada).
  6. Dan yang terakhir adalah memberikan tanggapan yang bersikap kritis mengenai kelebihan, kekurangan, serta kesan setelah membaca.

Contoh Resensi Novel

  • Contoh Resensi Novel Rumah Kaca

Judul : Rumah Kaca

Pengarang : Pramoedya Ananta Toer

Penerbit : Lentera Dipantera

Tebal Buku : 646 halaman

Tahun Terbit : 2010

Sinopsis

Novel Rumah kaca menceritakan tentang sebuah usaha yang dilakukan oleh kolonial sebagai gerakan atas pukulan aktivitas kaum pergerakan yang mengoperasikann pengarsipan yang amat rapi.

Arsip tersebut menjadi mata radar bagi Hindia yang telah diletakkan dimanapun. Hal itu ditujukan untuk merekam kegiatan apa saja yang dilakukan oleh kaum tersebut. Pada hal inilah Pramoedya menyebut kegiatan perumahkacaan sebagai pengganti dari politik arsip.

Kelebihan

Penulis menyajikan fakta – fakta menarik yang disajikan dengan baik sehingga dapat dinikmati oleh pembaca.

Kekurangan

Kurang jelasnya alur waktu sehingga akan menyulitkan para pembaca terlebih dalam mengetahui latar cerita yang disajikan pada novel.

  • Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi

Jusul : Laskar Pelangi

Pengarang : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta

Tebal Buku : 529 halaman

Tahun Terbit : 2005

Sinopsis

Laskar pelangi termasuk dalam novel fiksi, yang ceritanya ditulis oleh Andrea Hirata. Cerita di balik novel ini mengisahkan kehidupan dari 10 anak yang bersahabat satu sama lain dan tinggal di Pulau Belitung di Provinsi Bangka Belitung.

Mereka tak patah semangat dalam menimba ilmu, sekalipun mereka hidup memprihatinkan di tengah – tengah kemiskinan. Sekolah mereka sendiri dianggap tak layak dan mendapat teguran pemerintah agar segera ditutup, mengingat jumlah siswanya yang sedikit yakni 10 orang.

Walau nyaris ditutup karena pada saat itu hanya ada 9 siswa, namun datanglah keajaiban. Harun tiba dan bersekolah di situ menyelamatkan sekolah karena jumlah siswa menjadi genap seperti jumlah yang sudah ditetapkan.

Adapun Ibu Muslimah yang menjadi pengajar di sekolah tersebut memiliki sifat yang sangat penyabar. Biar hanya lulusan SMP, kuat tekadnya menjadikan beliau sangat layak dan berdedikasi tinggi dalam dunia pendidikan.

Kelebihan

Gaya bahaya yang ditulis sangat bagus dilengkapi alur yang sangat menarik sehingga layak untuk dibaca. Di dalam ceritanya, banyak sekali pelajaran hidup yang dapat kita contoh, salah satunya menumbuhkan rasa syukur untuk apa yang sudah kita miliki.

Kekurangan

Cerita ini mengambil latar belakang dari daerah yang terpencil, sehingga beberapa bahasa tidak dapat dimengerti dengan mudah oleh orang awam.

The post Tujuan Dari Resensi Novel dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Cara Parafrase yang Benar https://haloedukasi.com/cara-parafrase Tue, 25 Jan 2022 02:28:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30841 Parafrase berasal dari bahasa Yunani para phrasein dan bahasa Inggris paraphrase. Keduanya memiliki arti memberi tahu dengan kata lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna tersembunyi. Parafrase dilakukan tanpa merubah pengertian bentuk asalnya. Terdapat dua jenis […]

The post 7 Cara Parafrase yang Benar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Parafrase berasal dari bahasa Yunani para phrasein dan bahasa Inggris paraphrase. Keduanya memiliki arti memberi tahu dengan kata lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna tersembunyi. Parafrase dilakukan tanpa merubah pengertian bentuk asalnya.

Terdapat dua jenis parafrase yaitu parafrase bebas dan parafrase terikat. Parafrase bebas membolehkan dalam menggunakan kata lain dan tidak menggunakan kata-kata asli dengan tetap memperhatikan inti dan makna yang asli. Sedangkan parafrase terikat, boleh menambahkan kata-kata lain namun tetap wajib menggunakan kata aslinya dengan mempertahankan makna dan intinya.

Parafrase biasanya dilakukan secara lisan dan tertulis. Berikut cara parafrase:

1. Baca Sumber Aslinya dengan Cermat

Penting untuk memahami sepenuhnya teks asli terlebih dahulu agar memudahkan mengungkapkan kembali dan mengetahui makna dan inti dari sebuah teks. Tanpa membaca terlebih dahulu, ide dan inti utama berpotensi tidak dipahami dengan baik. Jika hanya melakukan parafrase kalimat maka temukan keyword-nya.

2. Identifikasi Ide utama dan Kata Kunci

Mengidentifikasi ide atau gagasan utama teks yang akan di parafrase sangat penting untuk mempertahankan maknanya. Mengidentifikasi poin utama juga dapat dilihat melalui keyword atau kata kunci di dalam teks asli. Langkah ini akan memudahkan pemilihan kata baru dan kata asli dari teks untuk mengungkapkan kembali dengan gaya penulisan baru.

3. Tulis Ulang Dengan Kata-Kata Sendiri

Setelah memahami sumber aslinya dan mengidentifikasi ide utama serta keyword, Anda bisa memulai melakukan parafrase. Gunakan susunan kata-kata Anda sendiri dengan pilihan kata yang sesuai keyword dari teks asli. Tutupi teks asli dan periksa apakah telah memasukkan poin-poin utama serta kata kunci yang memuat informasi penting dari teks asli.

Gunakan sinonim atau kata-kata yang memiliki arti yang sama. Sesuaikan dengan kata kunci dari teks asli namun tidak semua kata kunci bisa diganti dengan sinonimnya. Identifikasi kata kunci khusus dan pertahankan sebagaimana aslinya. Gunakan tanda kutip untuk mempertahankan kata kunci unik tanpa perlu menggantinya dengan sinonim.

4. Pastikan Mempertahankan Makna Aslinya

Pertimbangkan setiap poin untuk menguraikan kembali kata-kata yang ingin ditulis. Pastikan parafrase mencerminkan maksud dan sikap dari penulis atau penutur asli dengan menggunakan diksi atau pilihan kata yang sesuai. Ketika merubah urutan penyajian dan susunan kata harus memastikan tetap sesuai meski urutannya berbeda.

5. Tinjau Hasil Parafrase

Meninjau parafrase secara akurat untuk memeriksa hasil parafrase telah ide, keyword utama dari teks asli dan sudah mencerminkan maknanya dengan kata-kata dan gaya sendiri.

6. Pastikan Tidak Mirip dengan Teks Asli

Melakukan parafrase berati mengungkapkan kembali dengan gaya penulisan sendiri. Jika parafrase terlalu mirip atau persis maka hal tersebut tidak masuk dalam kategori parafrase. Terlebih jika tidak menyebutkan sumber atau identitas rujukan maka akan dianggap melakukan plagiarisme. Pastikan menggunakan gaya penulisan sendiri.

7. Catat Sumber Aslinya

Catat sumber asli teks yang ada pada parafrase termasuk nomor halaman sehingga Anda dapat memberikan referensi parafrasa yang Anda lakukan. Memberikan kredit identitas atau sumber rujukan merupakan cara menghargai penulis atau penutur asli dari teks yang di parafrase. Selain itu, hal ini untuk menghindari plagiarisme.

Perbedaan Parafrase dan Kutipan Langsung

Kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri. Sementara kutipan langsung merupakan salinan yang persis dengan teks asli atau sumbernya tanpa penambahan atau mengubah susunan katanya.

Berikut perbedaan parafrase dan kutipan langsung:

  • Parafrase merubah susunan kata sedangkan kutipan langsung tanpa pengubahan
  • Parafrase mengganti kata dengan sinonim sedangkan kutipan langsung tanpa menambahkan atau mengubah satu kata pun.
  • Penulisan parafrase tidak perlu tanda kutip sedangkan kutipan langsung memakai tanda kutip.
  • Parafrase tidak melakukan penyalinan hanya mengambil ide dan mempertahankan makna sedangkan kutipan langsung hanya menyalin dari teks asli.

Perbedaan Parafrase dengan Ringkasan

Ringkasan atau summary adalah gambaran umum dari sebuah teks. Tujuan utama dari ringkasan adalah untuk mengurangi dan memadatkan teks dengan menonjolkan ide-ide atau informasi yang paling penting. Meringkas merupakan kegiatan menguraikan poin-poin utama dari karya orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri yang lebih sedikit dan ringkas dari teks aslinya.

Berikut perbedaan parafrase dan ringkasan:

  • Parafrase menguraikan kembali teks dengan mempertahankan makna dan ide. Sedangkan ringkasan mempersingkat dan mengurangi teks asli menjadi lebih ringkas.
  • Parafrase mengungkapkan kembali teks atau sumber asli dengan gaya bahasa sendiri. Sedangkan ringkasan memadatkan suatu teks dari penulis asli dengan kata-kata Anda sendiri.
  • Parafrase memiliki jumlah panjang yang sama dengan teks aslinya. Sedangkan ringkasan menjadi lebih pendek dari sumber aslinya karena ringkasan mereduksi teks dan hanya menunjukkan poin-poin utama.

Tips Menghindari Plagiarisme

Plagiarisme merupakan penjiplakan kata-kata atau ide-ide orang lain dan mengklaim sebagai milik sendiri. Menerbitkan ide dan gagasan orang lain tanpa menyebut atau menulis kredit identitas penulis asli juga termasuk plagiarisme. Plagiarisme merupakan pelanggaran etika dalam dunia penulisan karya ilmiah atau penulisan. Terdapat beberapa tipe plagiarisme yaitu plagiarisme pengalihan kata, gaya plagiarisme, plagiarisme metafora dan plagiarisme ide.

Berikut cara menghindari plagiarisme:

  • Menyebutkan Sumbernya

Parafrase harus memberi kredit atau menyebutkan sumbernya untuk menghindari plagiarisme dan sebagai etika kepenulisan.

  • Menghindari Terlalu Mirip

Hanya merubah beberapa kata dan frasa namun sebaian besar komposisi dan struktur masih mirip dengan aslinya berisiko disebut plagiarisme.

  • Tidak melakukan copy and paste

Setiap kali seseorang melakukan copy dan paste kata demi kata dari suatu sumber tanpa menyebutkan atau memberi kredit kepada penulisnya maka hal ini disebut plagiarisme.

  • Gunakan Gaya Penulisan Sendiri

Mengungkapkan kembali dengan gaya penulisan sendiri dan memilih diksi yang sesuai akan menghindarkan dari plagiarisme.

The post 7 Cara Parafrase yang Benar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistematika Karya Ilmiah yang Benar https://haloedukasi.com/sistematika-karya-ilmiah Fri, 14 Jan 2022 09:44:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30688 Halo teman – teman! Saat ini kita tahu bahwa banyak sekali kompetisi penulisan karya tulis ilmiah yang diadakan. Berbagai macam kompetisi karya ilmiah ditujukan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan serta kemampuan generasi muda baik akademik maupun non akademik. Namun, sebelumnya apakah kalian sudah mengetahui bagaimana cara penulisan karya tulis ilmiah itu sendiri? Dalam sistematika penulisan […]

The post Sistematika Karya Ilmiah yang Benar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Halo teman – teman! Saat ini kita tahu bahwa banyak sekali kompetisi penulisan karya tulis ilmiah yang diadakan. Berbagai macam kompetisi karya ilmiah ditujukan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan serta kemampuan generasi muda baik akademik maupun non akademik.

Namun, sebelumnya apakah kalian sudah mengetahui bagaimana cara penulisan karya tulis ilmiah itu sendiri? Dalam sistematika penulisan karya tulis ilmiah, terdapat lima bab utama yang perlu kalian pahami, untuk menyusun suatu karya ilmiah yang baik dan benar. Untuk lebih jelasnya, berikut sistematika karya ilmiah.

BAB I Pendahuluan

Dalam suatu penelitian, biasanya tidak langsung melaporkan hasil penelitian melainkan memaparkan pengantar terlebih dahulu. Pada bagian ini, penulis mengantarkan pesan atas penelitian yang dikerjakan mulai dari menjabarkan latar belakang, rumusan masalah, hingga tujuan dari penulisan karya ilmiah.

1.1. Latar Belakang

Latar belakang merupakan sebuah dasar pemahaman penulis yang dijabarkan dan disajikan kepada para pembaca. Pada umumnya, latar belakang berisikan dua hal yang perlu digaris bawahi yakni kondisi yang ideal serta bagaimana kondisi faktual yang sebenarnya. Selain itu, latar belakang juga bersifat solutif dengan penyampaian yang rasional.

1.2. Rumusan Masalah

Pada rumusan masalah, biasanya berisikan mengenai pertanyaan – pertanyaan yang disebutkan secara singkat untuk mengawali karya tulis. Rumusan masalah inilah yang nantinya menjadi kunci hal yang paling krusial dan penting dalam penelitian tersebut. Sebagaimana pertanyaan tersebut itu nantinya akan dijawab dalam topik penelitian yang ditentukan.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan media bagi penulis untuk memberikan pernyataan mengenai tujuan yang mana dipaparkan gagasan inti penulisan karya tulis tersebut. Walaupun tujuan penelitian ditulis dengan pemikiran dan gaya bahasa penulis, namun isi dari tujuan penelitian tersebut harus tetap memperhatikan korelasi dan relevansi yang saling berkaitan.

1.4. Manfaat Penelitian

Di dalam sebuah karya tulis, manfaat penelitian menjadi pemecah masalah atau problem solving dari setiap masalah yang dihadapi. Yang mana bagaimana cara menyikapi dan bertindak mengenai permasalahan yang terjadi. Intinya, pada bagian ini penulis bukan membuat masalah untuk bahan penelitian, melainkan memecahkan masalah dan memberikan solusi serta jalan keluar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA / TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab kedau ini, ada empat hal yang perlu ditulis dalam sistematika karya tulis antara lain kajian pustaka, kajian pustaka yang menjabarkan objek penelitian, kerangka pemikiran, dan juga perspektif sosial mengenai penelitian tersebut.

2.1. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan data referensi yang dikumpulkan yang tersusun atas beberapa karya ilmiah, jurnal, paper, artikel, tesis, skripsi, maupun laboratory manual. Para penulis wajib mencantumkan identitas rujukan tersebut atau bisa disebut juga dengan sitasi. Penulisan ini harus dilakukan secara teratur dan urut sesuai dengan abjad.

2.2. Kajian Pustaka Mengenai Objek Penelitian

Pada subab ini, para peneliti atau penulis menitikfokuskan objek penelitian yang diangkat dan menjadi topik dalam penelitian tersebut. Yang mana, kajian pustaka yang ditulis fokus dan spesifik serta menjurus pada topik yang diangkat.

2.3. Kerangka Pemikiran

Pada kerangka pemikiran, peneliti wajib memutuskan tema atau outline apa yang hendak diteliti nantinya. Serta menentukan bagaimana cara mendapatkan bahan atau sampel penelitian, mulai dari apa, siapa, dan di mana lokasi pengerjaan.

BAB III Metode Penelitian

Pada metode penelitian, peneliti akan memutuskan metode penelitian mana yang akan dipilihnya, apakah metode penelitian kuantitatif atau metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif bersifat subjektif dan biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama penulisannya. Sedangkan metode penelitian kuantitatif bersifat objektif dan desain penelitian dapat ditentukan langsung oleh peneliti.

Dalam bab ini, peneliti wajib menjabarkan mengenai teknik penelitian. Teknik penelitian itu sendiri bisa dengan menggunakan kuesioner / mengisi pertanyaan angket, pengamatan atau observasi, wawancara dengan narasumber terkait, dokumentasi, dan lain sebagainya.

Pada metode penelitian, segala hal yang berkaitan dengan sampling, sampel, unit yang dianlisis, dan juga populasi akan dijelaskan dan diulas secara detail.

Adapun hal penting yang perlu dijabarkan dalam metode penelitian yakni bagaimana cara melakukan teknik pengumpulan data serta instrumen apa saja yang berperan. Selain itu, dalam melakukan analisis dan pengumpulan data kita perlu mencantumkan waktu dan lokasi penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada sistematika karya tulis, hasil penelitian dan juga pembahasan merupakan jantung dari suatu karya tulis dengan menyertakan penjelasan yang lengkap dan detail.

4.1. Hasil Penelitian

Pada bab ke empat kita perlu menuliskan hasil penelitian berupa apa saja yang telah kita peroleh selama melakukan analisis di lapangan. Laporan hasil harus ditulis dengan jelas dan sedetail mungkin.

Adapun tiga teknik penyajian dalam memaparkan hasil penelitian antara lain penyajian tekstual, tabular, dan juga grafik. Untuk teknik penyajian tekstual itu sendiri, peneliti wajib menjabarkan deksripsi dengan detail, padat, dan jelas.

4.2. Pembahasan

Pada bab ini, peneliti memaparkan pembahasan yang mengulas lebih spesifik berdasarkan teori dari hasil penelitian di atas. Peneliti dapat membandingkan premis yang mendukung hipotesis yang telah ditentukan dengan fakta dan realitas yang sebenarnya.

Jika peneliti tidak berfokus pada teoritis, maka dapat memfokuskan pada metodologisnya. Selain itu, bisa juga dengan menjabarkan fenomena berdasarkan asumsi ilmiah yang logis.

BAB V Kesimpulan

Pada bagian yang terakhir sistematika penulisan karya tulis adalah bab kesimpulan, kesimpulan ini wajib ditulis oleh para peneliti berdasarkan hasil penelitian. Kesimpulan seharusnya ditulis secara padat dan jelas.

The post Sistematika Karya Ilmiah yang Benar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Unsur Intrinsik Karya Sastra dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/unsur-intrinsik-karya-sastra Wed, 24 Nov 2021 09:37:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28514 Unsur Intrinsik dalam karya sastra adalah hal penting saat menulis sebuah sastra. Karya sastra pada umumnya memiliki dua unsur penting, yaitu unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik merupakan unsur penting sebagai fondasi saat membuat karya sastra. Agar bisa menghasilkan karya sastra baik dan mudah dipahami pembacanya diperlukan kedua unsur tersebut. Unsur […]

The post Unsur Intrinsik Karya Sastra dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Unsur Intrinsik dalam karya sastra adalah hal penting saat menulis sebuah sastra. Karya sastra pada umumnya memiliki dua unsur penting, yaitu unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik merupakan unsur penting sebagai fondasi saat membuat karya sastra. Agar bisa menghasilkan karya sastra baik dan mudah dipahami pembacanya diperlukan kedua unsur tersebut.

Unsur intrinsik serta ekstrinsik yang tidak jelas akan membuat pembacanya mengalami kesulitan dalam memahami karya sastranya. Unsur intrinsik merupakan unsur penting yang bisa mempengaruhi serta membentuk struktur sebuah karya sastra. Berikut beberapa unsur-unsur yang terdapat didalam sebuah karya sastra:

1. Alur

Alur atau yang sering disebut juga sebagai plot merupakan sebuah rangkaian dalam suatu peristiwa dimulai dari awal hingga akhir dan saling terhubung. Alur juga membantu membentuk cerita yang satu kesatua, utuh, serta padu.

Ada 3 jenis alur dalam sebuah cerita yang sering ditemui :

  • Alur Campur
  • Alur Maju
  • Alur Mundur

Alur campuran merupakan alur yang menggabungkan alur maju serta alur mundur menjadi sebuah rangkaian peristiwanya. Pada umumnya, alur ini dipakai untuk cerita yang kompleks dan berhubungan dengan perjalanan waktu atau mengingat masa lalu serta menceritakan masa sekarang.

Alur maju merupakan alur yang memiliki cerita dimulai dari awalan hingga akhir secara beruntut. Alur ini lebih mudah dipahami, sehingga alur maju sering digunakan untuk berbagai cerita, seperti novel, cerita sejarah, cerita rakyat, cerita fantasi dan cerita fiksi.

Alur mundur merupakan alur yang menggunakan peristiwa akhir/ penutupan menjadi cerita awal. Sehingga seringkali alur ini menceritakan peristiwa utama melalui cerita masa lalu tokoh utamanya. Pada umumnya, alur ini dipakai untuk cerita yang berkaitan dengan mengingat masa lalu ataupun ingatan akan masa lampau.

Lalu untuk runtutan peristiwa di dalam suatu cerita, pada umumnya alur cerita akan mengikuti struktur berikut :

  • Tahap Awalan
  • Tahap Munculnya Konflik Muncul
  • Tahap Klimaks
  • Tahap Anti-klimaks
  • Tahap Peutupan

Tahap awalan adalah bagian untuk pengenalan tokoh-tokoh didalam cerita. Biasanya pada tahap ini, akan diceritakan latar belakang serta kontekstualisasi ceritanya. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap konflik, pada bagian ini akan di awali dengan timbulnya konflik. Akan selalu ditandai dengan munculnya masalah antar tokoh didalam cerita.

Sedangkan saat tahap klimaks, akan timbul permasalah an puncaknya sehingga para tokoh utamanya perlu menyelesaikan masalah tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan tahap anti klimaks, tahapan mengenai masalah yang telah sampai puncak mulai menurun serta bisa diatasi tokoh utamanya. Dibagian ini, akan mulai dijelaskan jalan penyelesaian akan masalah didalam cerita.

Tahapan terakhir merupakan tahapan penyelesaian, bagian mengenai konflik antar tokoh yang terjadi bisa diselesaikan dengan baik-baik.

2. Tema

Tema merupakan pokok masalah ataupun pokok pikiran dalam sebuah karya sastra. Pada umumnya ada dua jenis tema karya sastra yang digunakan yaitu tema minor dan mayor.

Untuk tema yang terlihat sangat menonjol merupakan tema mayor. Tema mayor seringkali mempunyai pengaruh besar dengan alur cerita dam watak/ penokohan tokoh-didalam cerita.

Lalu untuk tema yang kurang menonjol sering disebut sebagai tema minor. Jenis tema ini tidak akan terlalu mempengaruhi dan dirasakan tapi masih mempunyai dampak terhadap ceritanya.

3. Amanat

Amanat dalam unsur intrinsik menjadi salah satu bagian yang berkesan untuk para pembacanya. Karena bagian amanat mengandung sebuah pesan kehidupan yang memang ingin disampaikan penulis, dengan tujuan karyanya bisa menjadi sesuatu yang bermakna.

Amanat sering juga disebut sebagai makna didalam sebuahcerita. Pada umumnya, didalam cerita anak atau cerita rakyat mengandung amanat baik yang sengaja ditunjukan oleh penulis untuk para pembacanya.

4. Tokoh

Tokoh merupakan orang ataupun pelaku didalam sebuah cerita. Tokoh biasanya akan merujuk pada individu didalam cerita. Pada umumnya, tokoh terbagi atas beberapa menurut segi peranannya atau kepentingan tokoh dalam cerita seperti berikut :

  • Tokoh utama : merupakan tokoh yang seringkali muncul didalm cerita.
  • Tokoh tambahan : merupakan tokoh yang jarang muncul serta berperan hanya sebagai pelengkap.
  • Tokoh sampingan : merupakan tokoh yang sangat sedikit muncul didalam cerita.

Pada umumnya, tokoh-tokoh ini memiliki peranan dan sifat masing yang akan saling melengkapi dan menjadi alur cerita. Tokoh selalu berkaitan erat dengan penokohan karena akan mempertegas alur cerita.

5. Penokohan

Unsur penokohan merupakan bagian dari cara penulis menggambarkan watak tokoh dalam cerita. Berikut beberapa pembagian penokohan dalam suatu cerita :

  • Pelaku utama : merupakan pelaku utama yang memiliki peranan penting dalam cerita. Bahkan selalu muncul dalam semua kejadian didalam cerita.
  • Pelaku pembantu : merupakan pelaku dengan peran yang sifatnya membantu pelaku utama. Pelaku pembantu bisa menjadi pahlawan atau sebagai penantang pelaku utama.
  • Pelaku protagonist : merupakan pelaku dengan watak khusus seperti memiliki sifat kejujuran, baik hati, kesetiaan, dll.
  • Pelaku antagonis : merupakan pelaku dengan watak yang menantang pelaku protagonist dan memiliki sifat pembohong, penipu, cerdik, dll.
  • Pelaku tritagonis : merupakan pelaku yang sering dihadirkan sebagai tokoh ketiga dan bersifat sebagai tokoh penengah.

6. Latar

Latar atau yang sering juga disebut sebagai setting adalah suatu keadaan yang berpengaruh terhadap tokoh di sebuah cerita. Latar dalam sebuah karya sastra terdiri atas dua yaitu latar waktu dan latar tempat.

Latar tempat menjadi lokasi utama dimana cerita terjadi, seperti suatu kota, negara, desa, bisa juga didalam hutan, di kapal, bahkan tempat lainnya yang berkaitan dan menjadi satu kesatuan dengan cerita.

Latar waktu merupakan kapan waktunya cerita itu terjadi, latar waktu bisa berupa periodw waktu, runtutan waktu, atau indikator waktu yang lain.

Ada juga yang sering disebut latar cerita ataupun kontekstualiasasi mengenai cerita serta fenomena-disekitar yang sedang atau akan terjadi.

Biasanya bagian ini dapat ditemukan dalam prolog, hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman di awal. Sehingga pembaca paham mengapa fenomena bisa terjadi didalam kisah yang diceritakan.

7. Sudut Pandang

Sudut Pandang merupakan posisi ataupun kedudukan si pencerita saat menceritakan sebuah karya sastra. Dalam karya sastra ada enam sudut pandang seperti berikut :

  • Sudut Pandang Orang Pertama Tunggal : sudut pandang ini, Penulis menjadi pelaku dan juga narator. Biasanya sudut pandang ini akan memakai kata ganti seperti “aku”, “saya”, ataupun “gue”. Pada sudut pandang ini penulis akan berperan menjadi tokoh utama dan inti dari keseluruhan cerita.
  • Sudut Pandang Orang Pertama Jamak : Sudut pandang ini sebenarnya tidak berbeda jauh dari sudut pandang orang pertama tunggal, yang membedakan adalah kata gantinya memakai “kami” ataupun “kita”.
  • Sudut Pandang Orang Kedua : Sudut pandang ini, penulis menjadi narator yang berbicara dan memakai kata ganti seperti “kamu”. Serta menjelaskan apa saja yang dilakukan oleh “kamu” atau “kau” ataupun “anda”. Disini, pembaca seolah-olah menjadi pelaku utama dan membuat pembaca merasa dekat terhadap cerita.
  • Sudut Pandang Orang Ketiga Tunggal : Sudut pandang ini, penulis berada di luar cerita bahkan tidak terlibat dengan cerita serta menampilkan beragam tokoh dengan memakai namanya ataupun kata ganti seperti “dia”.
  • Sudut Pandang Orang Ketiga Jamak : Sudut pandang ini penulis bercerita menurut persepsi ataupun pandangan kolektif. Sehingga penulis akan memanggil para tokohnya sebagai orang ketiga jamak seperti “mereka”.
  • Sudut Pandang Campuran : Sudut pandang ini, penulis menempatkan dirinya secara bergantian mulai dari satu tokoh hingga tokoh lainnya sehingga sudut pandangnya pun berbeda-beda dan menggubakan kata ganti seperti “aku”, “kamu”, “kami”, “mereka” ataupun “dia”

8. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah serangkaian kata yang diciptakan penulis untuk menjadikan sebuah ceritanya terlihat lebih hidup, tidak membosankan dan terkesan monoton. Seperti dengan meenambahkan beberapa majas, pemilihan istilah, ataupun lainnya.

The post Unsur Intrinsik Karya Sastra dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prosa: Pengertian, Jenis, Tujuan, Ciri, Unsur Intrinsik https://haloedukasi.com/prosa Thu, 18 Nov 2021 08:57:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28639 Kita pasti pernah mendengar kata prosa. Namun, apakah itu prosa? Apakah kalian sudah memahaminya? Kami akan menjelaskan apa itu prosa, jenis, tujuan, ciri – ciri, unsur intrinsik, perbedaan prosa lama dan baru, perbedaan prosa dan puisi, dan juga contoh prosa.  Berikut penjelasannya. Pengertian Prosa Prosa merupakan karya sastra yang berupa cerita yang disajikan dan disampaikan […]

The post Prosa: Pengertian, Jenis, Tujuan, Ciri, Unsur Intrinsik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kita pasti pernah mendengar kata prosa. Namun, apakah itu prosa? Apakah kalian sudah memahaminya? Kami akan menjelaskan apa itu prosa, jenis, tujuan, ciri – ciri, unsur intrinsik, perbedaan prosa lama dan baru, perbedaan prosa dan puisi, dan juga contoh prosa.  Berikut penjelasannya.

Pengertian Prosa

Prosa merupakan karya sastra yang berupa cerita yang disajikan dan disampaikan dalam bentuk narasi. Tidak ada aturan khusus yang mengikat dalam menciptakan karya prosa, baik dari rima, diksi dan juga irama, tidak seperti penulisan puisi.

Prosa sangatlah berbeda dari puisi, karena prosa mempunyai variasi ritme yang lebih besar dibandingkan dengan puisi. Selain itu, bahasa yang digunakan disesuaikan dengan arti leksikalnya. Dalam menulis prosa, monolog digabungkan menjadi satu dengan monolog.

Penulis dan pengarang prosa akan menuangkan pikiran – pikiran mereka dalam pikiran tokoh yang diperankan di dalam prosa. Dalam penyampaian gagasan atau ide, dilakukan jika para toko tengan berdiaglog.

Tulisan – tulisan yang dituangkan di dalam prosa bersifat denotatif yang artinya mengandung makna yang sebenarnya. Yang mana bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari – hari. Akan tetapi, tak jarang digunakan kata kiasan di dalam prosa, yang tujuannya hanya menjadi ornamen untuk memperindah tulisan prosa tersebut.

Dalam segi bahasa, prosa dalam bahasa latin diartikan dengan terus terang. Oleh karena itu seringkali tulisan berbentuk prosa ditulis dalam surat kabar, novel, surat, ensiklopedia, novel, hingga berbagai media lain dengan tujuan menyampaikan dan memberikan deskripsi akan suatu hal yang berpaku pada fakta yang ada.

Jenis – Jenis Prosa

Prosa dibagi menjadi 5 kelompok yakni prosa eksposisi, prosa deskripsi, argumentasi, prosa persuasi, dan juga prosa narasi. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasannya.

  • Prosa Eksposisi

Prosa eksposisi merupakan jenis prosa yang menuangkan ide yang dapat membuat pembaca memperoleh ilmu dan pengetahuan, namun tidak dikhususkan untuk diikuti maupun disetujui oleh pembaca pemaparan yang disampaikannya. Meskipun, pemaparan yang disampaikan disajikan dengan bukti yang berbentuk diagram dan juga tabel.

  • Prosa Deskripsi

Prosa deskripsi merupakan prosa yang mengilustrasikan atau memberi gambaran akan sebuah objek, yang mana mengajak pembacanya untuk melihat dan memahami objek itu sendiri.

  • Prosa Argumentasi

Prosa argumentasi merupakan jenis prosa yang menggambarkan gagasan seorang penulis yang mana dibuat lengkap beserta dengan sejumlah data yang dapat mendukung argumen tersebut agar pembaca dapat terpengaruhi. Dengan begitu pembaca bisa menyetujui seluruh isi dari prosa tersebut.

  • Prosa Persuasi

Prosa persuasi adalah jenis prosa atau karangan yang dituangkan dan disampaikan dengan cara tertentu. Prosa persuasi diciptakan dengan tujuan untuk mengajak para pembaca agar bersedia melakukan suatu hal yang disarankan atau dianjurkan oleh penulisnya.

  • Prosa Narasi

Prosa narasi merupakan jenis prosa fiksi yang sederhananya dikenal menjadi cerita. Di dalam narasi terdapat serangkaian peristiwa serta kejadian dalam kurun waktu tertentu. Kejadian yang dituangkan tersebut diceritakan dalam narasi dengan adanya tokoh dengan suatu konflik tertentu.

Unsur utama dalam membangun prosa narasi ialah kejadian, tokoh, serta adanya konflik. Jika terdapat prosa narasi non fiksi, narasi tersebut dinamakan narasi ekspositoris, sedangkan narasi fiksi dinamakan dengan narasi sugestif.

Tujuan Prosa

Adapun beberapa tujuan yang berusaha dituangkan oleh penulis dalam prosa yang ia tuliskan. Beberapa tujuan dari prosa adalah sebagai berikut :

  • Memenuhi Janji Cerita

Prosa ditulis agar janji cerita dapat terpenuhi. Di dalam sebuah karya sastra, dasar dari penulisa prosa yakni memberikan penyampaian baik gagasan, informasi, maupun memberikan cerita. Prosa ditulis seorang penulis untuk memenuhi janji pada pembacanya dengan menyampaikan cerita yang memuat karakter, latar, konflik yang terjadi, alur, hingga hasil akhir.

  • Menyuarakan Pendapat

Prosa juga ditulis untuk memberikan suara mengenai pendapat seorang penulis dengan caranya masing – masing di dalam penggunaan bahasa yang khas yang menjadi suara penulis. Penggunaan dan penulisan prosa yang berbeda dengan cara tertentu dapat membantu penulis dalam melakukan penyusunan prosa tersebut.

  • Membangun Keakraban

Tujuan prosa yang selanjutnya adalah membangun keakraban. Penulisan prosa merujuk pada suatu usaha dan upaya dalam membangun hubungan melalui keakraban.

Penyajian prosa bisa dalam bentuk percakapan yang mana tujuannya adalah menjalin keakraban itu sendiri dan mampu menjadi pembantu atau pengantar untuk menghubungkan cerita yang disampaikan dengan karakter yang ada di dalamnya.

Ciri – Ciri Prosa

Terdapat beberapa ciri – ciri prosa yang membedakannya dengan karya sastra lain antara lain sebagai berikut :

  • Bentuk Bebas

Prosa tidak terikat oleh aturan apapun, tidak seperti karya sastra lain, baik bait, rima, maupun baris pada prosa. Pada umumnya prosa dibuat dengan serangkaian kalimat yang akan membentuk beberapa paragraf, yang hampir sama bentuknya dengan hikayat, dongeng, dan lainnya.

  • Bahasa

Penggunaan bahasa yang dipilih dan ditulis dalam sebuah prosa mengikuti dengan bahasa – bahasa lain misalnya Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, hingga bahasa – bahasa asing yang lain.

  • Tema

Tema yang terdapat dalam prosa dan menjadi kerangkanya menjadi dasar masalah yang nantinya akan dibahas dan diperjelas di dalam sebuah prosa, baik dengan cara istana sentris atau masyarakat sentris.

  • Mengalami Perkembangan

Prosa bisa secara fleksibel berkembang menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan budaya yang ada dalam masyarakat baik secara statis maupun dinamis.

  • Pengarang

Jika dongeng terkadang tidak beri tahu siapa penulisnya, prosa selalu memiliki pengarang. Meskipun terkadang penulis prosa ada yang diketahui identitasnya ada yang tidak.

  • Cara Penyajian

Ciri yang selanjutnya adalah di dalam prosa dapat disajikan secara lisan maupun tulisan tergantung bagaimana penulis ingin menyampaikannya.

  • Adanya Urutan Peristiwa

Alur cerita pada prosa akan menggambarkan urutan peristiwa, yang mana alur tersebut bisa berupa alur maju, alur mundur, hingga alur campuran.

  • Tokoh

Di dalam prosa, terdapat tokoh yang memiliki karakter tertentu. Tokoh yang ada di dalam prosa bermacam – macam, bisa manusia, hewan, bahkan tumbuhan sekalipun dapat berada dalam sebuah karya prosa.

  • Latar atau Setting

Di dalam karya prosa terdapat latar yang menggambarkan suasana dari isi prosa tersebut, dapat berupa latar waktu, latar tempat, hingga mencerminkan gambaran dari suasana itu sendiri.

  • Nama Pengarang

Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa prosa mencantumkan nama pengarang di dalamnya, meskipun tidak selalu nama pengarangnya ikut dipublikasikan.

  • Amanat

Dalam menyampaikan dan menciptakan sebuah prosa, pasti terdapat amanat dan pesan yang ingin disampaikan oleh para penulis kepada para pembacanya. Tujuan dari amanat itu sendiri adalah mengajak pembacanya agar dapat terpengaruhi oleh hal – hal tersirat di dalam sebuah prosa.

Unsur Intrinsik Prosa

Unsur intrinsik merupakan dasar dari pembangun suatu karya. Dalam prosapun terdapat beberapa unsur intrinsik antara lain sebagai berikut :

  • Tokoh

Tokoh di sini adalah setiap individu yang diciptakan atau digambarkan oleh pengarang yang mana mengalami kejadian atau peristiwa dalam alur prosa yang umumnya berwujud manusia, namun tak jarang juga berupa hewan atau benda.

  • Penokohan

Penokohan merupakan penyajian dan penggambaran watak dari para tokoh yang mana menciptakan citra akan tokoh itu sendiri. Hal tersebut dapat digambarkan melalui tindakan yang dilakukannya, ucapan yang dikatakannya, digambarkan dalam fisik tokoh, pikiran – pikiran tokoh, hingga penerangan secara langsung.

  • Alur

Alur merupakan urutan dari serangkaian peristiwa atau kejadian yang ada dalam cerita yang direka oleh penulis. Beberapa hal yang menyusun terbentuknya alur adalah waktu kejadian, hubungan sebab akibat, dan tema dari cerita tersebut.

Alur terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal biasanya berupa paparan dan rangsangan. Bagian tengah prosa terkadang berupa pertikaian, suatu hal yang rumit, hingga klimaks. Sedangkan bagian akhir dapat berupa peleraian dan juga penyelesaian.

  • Latar

Latar merupakan sebuah petunjuk yang berupa keterangan yang mana berhubungan dengan waktu, ruang, lingkungan, hingga suasana dalam kejadian tersebut. Latar dapat digambarkan dengan letak, pekerjaan atau kesibukan yang sedang dilakukan tokoh, musim, lingkungan, sosial, hingga emosional tokoh itu sendiri.

  • Tema dan Amanat

Amanat atau pesan moral dalam suatu karya adalah hal yang mendasarkan suatu tema. Gagasan dan pikiran utama dari pengarang yang menjadi dasar suatu karya sastra yang disebut juga dengan tema. Tema yang dipilih juga didasarkan oleh beberapa faktor seperti target minat pembaca, menyesuaikan selera pembaca, hingga keinginan dari penerbit suatu karya.

Tak jarang gagasan yang disampaikan oleh para pengarang berbeda dengan apa yang ditangkap oleh para pembaca.

Perbedaan Prosa Lama dan Prosa Baru

Prosa lama adalah karya sastra yang murni tanpa pengaruh sastra dan juga kebudayaan Barat. Biasanya karya ini disampaikan melalui mulut ke mulut. Penggunaan prosa lama ini juga dimanfaatkan untuk penyebaran agama di Indonesia.

Setelah itu, makin lama masyarakat makin mengembangkan ungkapannya dengan karya sastra yang mengandung imajinasi dan memiliki pusat cerita seperti yang ada di dalam kerajaan maupun istana. Contoh dari prosa lama yakni hikayat, sejarah, kisah, dan dongeng.

Sedangkan prosa baru itu berbeda dari prosa lama karena prosa ini lahir setelah dipengaruhi oleh sastra dan kebudayaan Barat maupun budaya asing lain. Contoh dari prosa baru ialah roman, novel, cerpen, riwayat, kritik, hingga resensi.

Perbedaan Prosa dan Puisi

Prosa pastinya memiliki perbedaan dengan puisi. Prosa merupakan karya yang fiksi, naratif, dan memiliki unsur intrinsik mencakup tema, alur, dan juga perwatakan. Sedangkan, puisi biasanya hanya mengandung nilai – nilai yang menjadi konsep ajaran dan menjadi pedoman yang mana dianggap penting fungsinya dalam kehidupan.

Nilai – nilai yang terkandung di dalam puisi memiliki hubungan yang erat dan tak lepas dari amanat atau pesan moral yang hendak disampaikan. Selain itu, puisi mengandung kata dan bahasa yang lebih sulit untuk dipahami dibanding dengan prosa. Hal tersebut karena puisi biasanya mengandung kata maupun tanda baca dengan unsur dan makna keindahan.

Pada dasarnya, perbedaan keduanya dapat dilihat dari sifat kedua karya tersebut. Jika prosa memiliki sifat yang pragmatis dan juga realistis, puisi memiliki sifat yang lebih mengarah pada kiasan.

Sedangkan dari segi bahasa dan juga struktur dari tiap – tiap kalimatnya, prosa lebih terkesan biasa saja dan tidak ekspresif, sedangkan puisi memiliki bahasa yang lebih kreatif, unik, ekspresif, dengan adanya ritme pada setiap sajak yang menciptakan sebuah irama.

Contoh Prosa

Beberapa contoh prosa baru dan prosa lama adalah sebagai berikut :

  • Roman
  • Novel
  • Riawayat
  • Kritik
  • Resensi
  • Esai
  • Hikayat
  • Sejarah
  • Kisah
  • dongeng

The post Prosa: Pengertian, Jenis, Tujuan, Ciri, Unsur Intrinsik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Macam-Macam Artikel Berdasarkan Isinya https://haloedukasi.com/macam-macam-artikel-berdasarkan-isinya Sat, 30 Oct 2021 02:38:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28072 Artikel merupakan suatu jenis karangan yang memuat analisis dari suatu fenomena, baik yang berkaitan dengan alam maupun sosial. Karangan ini dibuat dengan tujuan untuk menerangkan mengenai apa, siapa, mengapa, kapan, di mana serta bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi. Terkadang, artikel tak hanya dimaksudkan untuk memberikan informasi terhadap suatu fenomena, namun juga untuk memaparkan alternatif pemecahan suatu […]

The post Macam-Macam Artikel Berdasarkan Isinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Artikel merupakan suatu jenis karangan yang memuat analisis dari suatu fenomena, baik yang berkaitan dengan alam maupun sosial. Karangan ini dibuat dengan tujuan untuk menerangkan mengenai apa, siapa, mengapa, kapan, di mana serta bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi.

Terkadang, artikel tak hanya dimaksudkan untuk memberikan informasi terhadap suatu fenomena, namun juga untuk memaparkan alternatif pemecahan suatu masalah, atau untuk dijadikan pedoman mengerjakan atau membuat sesuatu. Itulah mengapa artikel terbagi dalam berbagai macam bentuk berdasarkan isinya.

Dan berikut ini adalah beberapa macam artikel berdasarkan isi beserta contohnya:

1. Artikel Ilmiah Popular 

Artikel ilmiah populer merupakan tulisan atau karangan yang menyajikan kajian ilmu pengetahuan yang dipaparkan dengan lebih ringan untuk menarik minat pembaca yang berstatus masyarakat awam/umum.

Tujuan dari hadirnya jenis artikel ini adalah untuk memperluas jangkauan penyampaian mengenai penelitian agar diketahui masyarakat secara umum dan tidak hanya sekedar diketahui oleh kalangan terbatas. Terutama bila hasil dari penelitian tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat umum.

Contoh:

2. Artikel Tutorial/Penuntun Praktis 

Seperti namanya, artikel tutorial/penuntun praktis merupakan artikel yang memuat tutorial/tuntunan untuk membuat atau melakukan sesuatu. Seperti cara membuat kebun sendiri, cara merangkai bunga, atau cara membuat artikel itu sendiri.

Ketika menulis sebuah artikel tutorial/tuntunan, penulis sebaiknya menerangkan tahap demi tahap dengan jelas, runut, dan terperinci. Agar tidak menimbulkan kebingungan bagi pembaca.

Contoh:

3. Artikel Opini

Artikel opini dapat dikatakan sebagai artikel yang sangat subjektif. Sebab artikel ini ditulis berdasarkan pendapat serta pandangan penulis mengenai suatu kasus, isu atau fenomena sosial maupun alam. Dalam menuliskan pendapatnya, penulis dapat berdiri di sisi pro atau kontra, tergantung pandangan si penulis itu sendiri.

Kendati artikel opini memuat sebuah pendapat, artikel tetap harus mengemukakan fakta yang benar serta harus berdasarkan data yang sah. Tak hanya itu, penulis juga mesti memastikan bila tak ada norma masyarakat yang dilanggar juga tak mengangkat topik yang menyinggung SARA.

Sebab bila dua larangan itu dilanggar, penulis harus siap menghadapi konsekuensinya. Seperti diserang dengan artikel balasan atau bahkan dituntut secara hukum.

Contoh:

4. Artikel Review/Ulasan

Artikel review merupakan artikel yang memuat ulasan terhadap suatu produk atau karya dari beragam sisi serta sudut pandang. Ulasan ini menyangkut kredibilitas produsen, spesifikasi produk, kegunaan, cara pemakaian, hingga kekurangan dan kelebihannya.

Artikel ulasan semacam ini umumnya bertujuan agar para pembaca memperoleh referensi yang baik serta dapat mempertimbangkan dengan lebih matang sebelum membeli atau memakai suatu produk atau karya.

Oleh sebab itu, artikel ulasan hendaklah ditulis secara jujur juga tak berat sebelah hanya demi keuntungan pribadi sehingga para  pembaca memperoleh gambaran yang sesungguhnya.

Contoh:

5. Artikel Politik 

Seperti namanya, artikel politik merupakan artikel yang berisi tentang analisis serta interpretasi penulis mengenai perkara yang berhubungan dengan politik. Baik politik di dalam negeri maupun politik di luar negeri. Seperti artikel mengenai pemilihan umum dan memanasnya konflik antara dua atau lebih negara.

Saat menulis artikel politik, penulis diharapkan untuk selalu bersikap netral dalam tulisannya. Hal ini dilakukan agar media tetap terjaga kredibilitasnya di mata publik.

Contoh:

6. Artikel Budaya 

Artikel budaya adalah artikel yang menyuguhkan serangkaian informasi mengenai seluk-beluk budaya suatu daerah kepada para pembaca. Mulai dari kesenian, kerajinan, hingga upacara atau ritual adat.

Artikel semacam ini dimaksudkan agar para membaca mengenal budaya daerahnya atau daerah tertentu. Sehingga budaya yang ada tetap dikenal dan tak dilupakan seiring perkembangan zaman.

Contoh:

7. Artikel Ekonomi 

Serupa dengan namanya, artikel ekonomi merupakan artikel yang menyuguhkan karangan berisi analisis serta interpretasi mengenai kondisi ekonomi, baik secara mikro maupun secara makro.

Adapun topi yang seringkali dibahas dalam artikel ekonomi adalah harga mata uang, inflasi, resesi, krisis moneter, hingga embargo dagang. Contoh:

8. Artikel Olahraga 

Artikel olahraga merupakan artikel yang membahas mengenai berbagai macam topi yang bersangkutan dengan dunia olahraga. Mulai dari event olahraga, hasil pertandingan suatu cabang olahraga, sampai kehidupan para atletnya.

Contoh:

9. Artikel Pendidikan 

Artikel pendidikan adalah sebuah tulisan yang menyajikan berbagai topik yang terpaut dengan olahraga. Artikel semacam biasanya memuat berita mengenai pendidikan, seperti peraturan kementerian pendidikan, Ujian Nasional, hingga tulisan yang dapat mengedukasi seperti artikel ini.

Contoh:

The post Macam-Macam Artikel Berdasarkan Isinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Proposal: Manfaat, Jenis dan Strukturnya https://haloedukasi.com/proposal Wed, 23 Dec 2020 02:38:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=17454 Proposal merupakan salah satu unsur terpenting dalam menyusun sebuah acara. Bagaimana tidak, sebagian proposal yang dibuat dan diajukan bertujuan untuk menggalang dana. Yang mana dana tersebut sangat berperan penting untuk membiayai semua kebutuhan acara yang diselenggarakan. Proposal yang sudah dibuat nantinya akan diajukan kepada beberapa media partner ataupun perusahaan yang bersedia untuk mendukung terselenggaranya acara. […]

The post Proposal: Manfaat, Jenis dan Strukturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Proposal merupakan salah satu unsur terpenting dalam menyusun sebuah acara. Bagaimana tidak, sebagian proposal yang dibuat dan diajukan bertujuan untuk menggalang dana. Yang mana dana tersebut sangat berperan penting untuk membiayai semua kebutuhan acara yang diselenggarakan.

Proposal yang sudah dibuat nantinya akan diajukan kepada beberapa media partner ataupun perusahaan yang bersedia untuk mendukung terselenggaranya acara.

Media partner dan juga perusahaan bebas untuk memilih dalam bentuk apa mereka mendukung acara, bisa dalam bentuk dana ataupun barang hasil produksi mereka.

Berikut penjelasan mendetail mengenai proposal yang perlu kita tahu.

Pengertian Proposal

Pengertian Secara Umum

Proposal merupakan tulisan yang dibuat oleh penulis dengan suatu tujuan tertentu. Seringkali proposal yang dibuat bertujuan untuk menjelaskan rencana beserta dengan tujuan suatu kegiatan yang akan dibuat pada pembaca. Sehingga dengan pembuatan proposal tersebut diharapkan pembaca dapat memahami maksud dari penulis mengenai rancangan kegiatannya.

Oleh karenanya dalam penyusunannya, proposal harus dituliskan dengan menggunakan kalimat singkat, padat dan tidak berbelit belit. Yang mana nantinya pesan yang akan disampaikan kepada pembaca lebih cepat untuk diterima dan dipahami. Secara umum proposal juga dapat diartikan sebagai sebuah program atau rencana kegiatan yang sifatnya hanya usulan.

Dalam kata lain, penulisan sebuah proposal merupakan wadah untuk menuliskan usulan dalam bentuk tertulis. Yang mana penulisan tersebut bertujuan untuk menyampaikan rancangan dari acara kepada pihak pihak yang berhubungan.

Pengertian Proposal Menurut Para Ahli

Untuk lebih memahami mengenai pengertian dari proposal, berikut merupakan pengertian proposal yang telah diutarakan oleh beberapa ahli.

  • Menurut KBBI

Menurut KBBI, proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.

  • Menurut Rieefky

Menurut Rieefky, proposal adalah  suatu bentuk rancangan  kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar.

  • Menurut Hasnun Anwar (2004:73)

Menurut Hasnun Anwar, proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu.

  • Menurut Jay (2006:1)

Menurut Jay, proposal adalah alat bantu manajemen standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien.

  • Menurut Hadi

Menurut Hadi, proposal adalah suatu usulan tersruktur untuk agenda kerjasama bisnis antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan sampai pada pemecahan masalah.

  • Menurut Keraf (2001:302)

Menurut Keeraf, proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu  pekerjaan.

Manfaat Proposal

Berikut merupakan manfaat yang didapatkan dari menyusun sebuah proposal.

  • Menjadi sebuah rancangan sistematis yang mampu mengarahkan panitia dalam penyelenggaraan acaranya.
  • Secara tidak langsung penyusunan proposal sangat bermanfaat untuk menyampaikan semua isi, konsep, dan rancangan dari acara kepada pihak pihak terkait yang ingin mengetahuinya.
  • Proposal juga bermanfaat untuk mengajak dan menyakinkan para donatur maupun sponsorship untuk membulatkan tekadnya untuk berpartisipasi guna melancarkan penyelenggaraan dari acara. Bantuan yang diberikan dapat berupa finansial (dana) ataupun material.

Tujuan Penyusunan Proposal

Sebuah proposal yang disusun tentunya memiliki alasan dan tujuan yang jelas. Sangat tidak mungkin apabila penyusunan proposal hanya digunakan untuk hal yang tidak jelas adanya.

Berikut merupakan tujuan tujuan penyusunan proposal.

  • Proposal disusun untuk mendapatkan bantuan dana.
  • Proposal yang disusun juga ditujukan untuk mendapatkan dukungan
  • Untuk mendapatkan perizinan mengenai penyelenggaraan acara ataupun kegiatan.

Fungsi Penyusunan Proposal

Berikut merupakan beberapa fungsi dari menyusun proposal.

  • Proposal yang disusun diperuntukkan untuk melakukan penelitian yang erat hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan.
  • Proposal yang disusun dapat digunakan untuk mengajukan pendirian sebuah usaha.
  • Dapat digunakan untuk mengajukan tender di berbagai lembaga yang ada.
  • Proposal juga digunakan untuk mencari sponsorship untuk mendukung terselenggaranya sebuah acara.

Jenis-Jenis Proposal

Dalam perkembangannya proposal dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis. Kedua jenis itu mencakup  berdasarkan jenis proposal pada umumnya dan berdasarkan jenis bentuk dari proposal.

Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai kedua jenis proposal tersebut.

Jenis Proposal Pada Umumnya

Berikut merupakan pemaparan mengenai jenis proposal yang sangat umum kita ketahui.

  • Proposal Bisnis, penyusunan proposal yang erat kaitanya dengan hubungan bisnis, baik bisnis suatu kelompok maupun bisnis perindividu.
  • Proposal Proyek, penyusunan proposal yang berkaitan dengan hubungan dunia kerja. Yang mana sangat ditujukan untuk membangun sebuah proyek dan juga mencari donatur untuk mendanai proyek yang akan diadakan.
  • Proposal penelitian, penyusunan proposal yang erat kaitannya dengan bidang akademisi. Yang mana proposal jenis ini seringkali digunakan untuk memenuhi tugas akhir ataupun menyelenggarakan sebuah penelitian.
  • Proposal kegiatan, penyusunan proposal kegiatan seringkali berisikan mengenai rancangan kegiatan, runtutan kebutuhan dana, dan juga agenda acara. Penyusunan proposal jenis ini sangat berguna untuk mendapatkan sponsorship

Jenis Proposal Berdasarkan Bentuknya

Berikut ini merupakan tiga jenis proposal yang diklasifikasikan berdasarkan dengan jenis bentuknya.

  • Proposal formal, sistematika dari penyusunan proposal jenis ini tentunya sangat lengkap. Yang mana strukturnya mencakup pembuka, isi, dan juga penutup.
  • Proposal non formal, struktur dan sistematika dari proposal jenis ini tidaklah selengkap yang dimiliki oleh proposal formal. Proposal jenis ini seringkali disampaikan hanya dalam bentuk surat saja.
  • Proposal semi formal, proposal semi formal isinya juga tidak selengkap dengan yang dimiliki oleh proposal formal. Dan seringkali tidak bersesuaian dengan syarat penyusunannya.

Syarat-Syarat Menyusun Proposal

Adapun beberapa syarat yang perlu dipahami untuk menyusun berbagai jenis proposal:

  • Memiliki pemahaman yang penuh mengenai struktur penyusunan dari proposal sendiri. Yang mana hal tersebut juga harus didukung dengan logika dalam penyusunannya. Sehingga proposal yang ditulis menjadi lebih mudah untuk dipahami.
  • Semua perencaan dan hasil dari kegiatan haruslah terstruktur dan jelas.
  • Rumusan mengenai program acara yang akan dibuat harus benar benar ditulis dengan detail.
  • Jika mencantumkan anggaran dalam proposal, anggaran yang dicantumkan haruslah realistis sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan, tidak dilebih-lebihkan ataupun dikurangi.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Proposal

Berikut merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Perihal penyusunannya akankah lebih baik apabila menunjuk satu orang yang mengerti betul mengenai penyusunan dan sistematika dari proposal.
  • Dalam menyusun proposal haruslah bersesuaian dengan informasi dan kegiatan yang akan diselenggarakan. Tanpa dikurangi ataupun dilebih-lebihkan isinya.
  • Penyusunan proposal harus menarik, sistematik, realisti, dan tentunya dapat dengan mudah dipahami.
  • Penyusunan proposal dibicarakan dalam forum musyawarah baik dalam hal penyusunannya, perevisiannya dan juga semua proses yang berkaitan lainnya.
  • Sebaiknya proposal yang sudah jadi diperbanyak pencetakannya agar lebih mempermudah dalam hal pendistribusiannya kepada pihak pihak terkait.

Unsur-Unsur Proposal

Adapun beberapa unsur unsur penting dalam sebuah proposal yang harus diperhatikan oleh para penulisnya:

  • Latar belakang masalah
  • Rumusan masalah
  • Tujuan penelitian
  • Hipotesis
  • Asumsi penelitian
  • Manfaat penelitian
  • Ruang lingkup
  • Kajian pustaka
  • Definisi operasional

Ciri-Ciri Proposal

Adapun karakteristik dari proposal yang harus diperhatikan dalam proses penyusunannya.

  • Proposal disusun dan dibuat untuk meringkas semua komponen dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
  • Proposal merupakan pemberitahuan pertama mengenai rancangan dan agenda dari kegiatan.
  • Dalam penyusunannya berisikan mengenai tujuan tujuan beserta dengan latar belakang diadakannya kegiatan tersebut.

Struktur Penyusunan Proposal

Agar penyusunan proposal menjadi sistematis, penyusunannya haruslah bersesuaian dengan struktur yang ada. Struktur dan sistematis proposal merupakan tata urutan dari penyusunan proposal.

Struktur dari proposal disesuaikan dengan jenis proposal yang akan disusun. Berikut merupakan struktur dari penyusunan proposal.

Struktur Proposal Penelitian

Berikut merupakan struktur yang digunakan untuk menyusun proposal penelitian.

  1. Latar Belakang
  2. Batasan Masalah
  3. Rumusan Masalah
  4. Tujuan Penelitian
  5. Manfaat Penelitian
  6. Tinjauan Pustaka
  7. Metode Penelitian
  8. Objek Penelitian
  9. Metode Pengumpulan Data
  10. Metode Analisis Data
  11. Hasil yang Diharapkan
  12. Daftar Pustaka

Struktur Proposal Kegiatan

Berikut merupakan struktur yang digunakan untuk menyusun proposal kegiatan.

  1. Sampul
  2. Latar Belakang
  3. Nama Kegiatan
  4. Tema
  5. Tujuan
  6. Jenis Kegiatan
  7. Sarana Promosi
  8. Estimasi Anggaran yang Diperlukan
  9. Penutup
  10. Susunan Kepanitiaan

Struktur Proposal Bisnis

Berikut merupakan struktur yang digunakan dalam menyusun proposal bisnis.

  1. Judul Bisnis
  2. Latar Belakang
  3. Deskripsi Produk
  4. Deskripsi Bisnis
  5. Proses Produksi
  6. Manajemen Usaha
  7. Pemasaran
  8. Deskripsi Finansial
  9. Penutup

Kaidah Kebahasaan dalam Penyusunan Proposal

Berikut merupakan kaidah kebahasaan dari proposal yang harus diketahui dan diimplementasikan pada saat menulis proposal.

  • Apabila berkaitan dengan bidang keilmuan dalam penyusunannya, dalam proposal seringkali dicantumkan mengenai istilah ilmiah.
  • Menggunakan kata kerja tindakan untuk menggambarkan keseluruhan acara beserta dengan langkah kerjanya.
  • Menggunakan kata kata yang erat hubungannya dengan penyataan definisi, yang mana mencakup merupakan, adalah, yaitu dan lain sebagainya.
  • Menggunakan jenis kata perincian.
  • Dalam semua bagian proposal menggunakan kata kata yang sifatnya denotatif. Yang mana berarti semua kata yang dituliskan bermakna sebenarnya. Hal tersebut ditujukan untuk menghindari adanya kesalahpahaman.

Contoh Proposal

Adapun contoh proposal kegiatan di sekolah.

Proposal Kegiatan Artfest SMA Negeri 1 dalam Rangka Acara Diesnatalis Sekolah

Latar Belakang

Kreatifitas akan seni haruslah diupayakan untuk dilestarikan. Sudah semestinya semua seni yang telah ada di kemas lagi menjadi lebih menarik agar tidak punah. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengemas seni menjadi sebuah hal yang baru. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menampilkan seni melalui pentas seni yang dinamakan dengan art festival. Oleh Karenanya, pengurus OSIS MPK SMA Negeri 1 hendak mengadakan sebuah program art festival dalam rangka acara perayaan diesnatalis sekolah. Tujuan pelaksanaan art fertival ini selain digunakan sebagai perayaan diesnatalis juga diperuntukan dalam rangka peningkatan rasa apresiasi siswa terhadap sebuah karya seni. Atas latar belakang itu lah sangat perlu untuk mengadakan acara art festival ini.

Tujuan Kegiatan

Berikut ini merupakan tujuan dari pelaksanaan agenda art festival ini:

  1. Untuk mempererat hubungan silahturahmi antar siswa SMAN 1
  2. Meningkatkan pola apresiasi siswa terhadap sebuah karya seni.
  3. Isi Proposal
  4. Tema

Dalam kegiatan art festival ini kami mengambil tema “ Brighter Than Star”, untuk menunjukan kepada siswa bahwa seni harus terus bersinar walaupun tergerus zaman.

Macam-Macam Kegiatan

Adapun isi kegiatannya mencakup:

  1. Pentas Seni Musik
  2. Bazar Makanan Tradisional
  3. Penampilan Guest Star
  4. Peserta

Peserta dari art festival ini adalah semua siswa dari SMA Negeri 1.

Berikut beberapa alat yang diperlukan.

  1. Kostum
  2. Panggung
  3. Spanduk
  4. Atribut tambahan lainnya
  5. Waktu dan Tempat Acara

Adapun waktu serta tempat pelaksanaan kegiatan.

  1. Pentas seni musik : sabtu sore
  2. Bazar Makanan Tradisional : sabtu sore
  3. Penampilan Guestar: sabtu malam
  4. Susunan Acara
  5. Susunan Kepanitian
  6. Anggaran Dana

Dalam kegiatan ini dibutuhkan dana sekitar 50.000.000. Dan besar dana yang sudah tersedia saat ini 60.000.000

Penutup

Demikianlah proposal kegiatan art festival kami susun. Kami mengharapkan partisipasi aktif dari semua pihak yang bersangkutan demi kelancaran kegiatan ini ke depannya. Atas perhatian Bapak dan Ibu, kami ucapkan terima kasih..

The post Proposal: Manfaat, Jenis dan Strukturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Artikel: Pengertian, Tujuan dan Contohnya https://haloedukasi.com/artikel Fri, 11 Dec 2020 11:26:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=16680 Artikel merupakan kumpulan tulisan yang disusun oleh penulis guna memberikan informasi kepada masyarakat. Dalam penulisannya, artikel tidak bisa dengan sembarangan ditulis dan dipublish. Tetapi, sebuah artikel harus melalui proses penyuntingan terlebih dahulu oleh editor. Penyuntingannya pun tidak dilakukan secara sembarangan, artikel harus disesuaikan dengan sistematika dan kaidah penulisan yang sudah ditentukan sebelumnya. Permasalahan dan topik […]

The post Artikel: Pengertian, Tujuan dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Artikel merupakan kumpulan tulisan yang disusun oleh penulis guna memberikan informasi kepada masyarakat. Dalam penulisannya, artikel tidak bisa dengan sembarangan ditulis dan dipublish. Tetapi, sebuah artikel harus melalui proses penyuntingan terlebih dahulu oleh editor.

Penyuntingannya pun tidak dilakukan secara sembarangan, artikel harus disesuaikan dengan sistematika dan kaidah penulisan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Permasalahan dan topik yang diangkat pun tidak boleh mengandung unsur SARA ataupun diskriminasi lainnya. Guna mempelajari seluk beluk mengenai artikel.

Pengertian Artikel

Pengertian Secara Umum

Artikel merupakan sebuah karangan yang ditulis berdasarkan fakta dan peristiwa yang terjadi. Dalam penyusunannya, tidak ada unsur penyimpangan dan penyelewengan. Yang mana mengakibatkan penyesatan terhadap pola pikir pada pembacanya.

Secara umum, artikel merupakan esai yang lengkap dan panjang yang dipublish melalui berbagai sumber media. Media media tersebut seperti koran, majalah, buletin, dan lain sebagainya.

Penulisan artikel bertujuan untuk menyampaikan gagasan, ide, pola pikir, dan fakta kepada masyarakat umum mengenai peristiwa yang terjadi atau hal hal umum lainnya. Selain itu, artikel juga dibuat untuk dapat meyakinkan, mendidik, serta menghibur para pembacanya.

Namun, yang menjadi tujuan utamanya ialah, artikel dibentuk agar mampu mengedukasi masyarakat, terutama pembaca setianya. Untuk dapat menyusun artikel, berbagai topik mengenai kesehatan, politik, perekonomian, olahraga sudah banyak digunakan.

Pengertian Artikel Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa ahli yang mengutarakan pendapatnya secara pribadi mengenai pengertian artikel. Berikut pengertian artikel menurut beberapa ahli dan sumber terpercaya lainnya.

  • Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artikel merupakan suatu  karya tulis yang ditulis secara lengkap.
  • Menurut Sumandiria, artikel adalah suatu karya tulis lepas berisikan sebuah opini seseorang yang sudah mengetahui secara jauh tentang masalah atau objek yang bersifat aktual dengan tujuan untuk memberitahukan, menghibur, mempengaruhi, dan meyakinkan yang membaca.
  • Menurut Al-Aqli, artikel ialah suatu tulisan yang ditulis sama seseorang atau orang-orang yang disiplin ilmu dengan pembahasan yang ditulis secara lengkap, lugas, dan tuntas sehingga yang membaca dapat menemukan inti dari karangan yang ditulis.
  • Menurut Ensiklopedia Pers Indonesia, artikel suatu karangan prosa di dalam media massa dengan pembahasan pokok masalah yang dibahas secara lugas.
  •  Menurut longman pitman office dictionary, artikel adalah suatu prosa nonfiksi dengan bentuk yang biasa, merupakan bagian bebas dari suatu koran, majalah, dan media cetak lainnya.
  • Menurut Webster’s New World Dictionary, artikel sebagai karya tulis non fiksi yang umumnya ditulis secara singkat dan lengkap seperti karangan berita yang khas dalam media cetak.
  • Menurut Webster’s Collegiate Thesaurus, artikel sebagai suatu karangan, kritikan, catatan, reportase, manifes, pelajaran, putusan, dan survey.
  • Menurut Penguin English Student Dictionary, artikel adalah suatu karangan yang tertulis untuk dipublikasikan dalam media berita cetak seperti majalah, koran, dan lainnya.
  • Menurut Rillan E. Wolseley, artikel merupakan suatu karangan tetulis dengan panjang yang tidak ditentukan dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan serta fakta dengan maksud mendidik, menghibur, dan meyakinkan.
  • Menurut Andi Baso Mappatato, artikel adalah  karya tulis yang lengkap, tulisan nonfiksi, serta karangan tertulis yang memiliki panjang tidak menentu.

Manfaat Penulisan Artikel

Penulisan artikel sendiri tentunya membawa berbagai manfaat,baik bagi penulisnya ataupun bagi pembacanya. Berikut merupakan manfaat dari penulisan sebuah artikel.

  • Dapat menyampaikan pola pikir kita sebagai penulis kepada pembaca secara tidak langsung
  • Mampu mengedukasi masyarakat mengenai permasalahan yang terjadi
  • Melatih pola pikir yang rasional. Yang mana bersesuaian dengan fakta yang ada
  • Memberikan tambahan pengetahuan bagi masyarakat umum

Ciri-Ciri Artikel

Artikel memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan karya tulis lainnya. Untuk lebih memahami karakteristik mengenai sebuah artikel,berikut merupakan ciri ciri yang dimiliki oleh artikel.

  • Penulisan dari artikel didasarkan oleh adanya bukti dan fakta yang konkret. Sehingga semua kalimat dan paragraf yang dituliskan dalam sebuah artikel mengandung kebenaran.
  • Isi dari artikel bersifat informatif. Pada dasarnya penyusunan artikel memang ditujukan untuk mengedukasi masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi.Semua yang ditulis dan dipaparkan telah mengalami proses penelitian, yang mana keasliannya dapat dipertanggungjawabkan.
  • Selain berisikan fakta, sebuah artikel juga memuat opini opini atau analisa penulis mengenai topik yang diangkat. Namun, opini yang diutarakan tetap harus memiliki dasar data yang valid.
  • Sebuah artikel harus ditulis secara sistematis dan runtut. Hal tersebut ditujukan agar semua informasi yang disampaikan, dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat.
  • Untuk menarik daya tarik pembaca,dalam menulis sebuah artikel dipergunakan ragam bahasa yang resmi dan baku, namun tetap komunikatif dalam penyampaiannya.
  • Artikel merupakan sebuah karya original dari penulis.
  • Gagasan dan topik yang diangkat disesuaikan dengan kebutuhan atau trend masyarakat saat itu.

Tujuan Penulisan Artikel

Secara umum, penulisan sebuah artikel ditujukan untuk mengedukasi masyarakat ataupun memenuhi tugas sekolah.

Tanpa disadari terdapat beberapa tujuan yang melatarbelakangi penulisan dari artikel. Berikut tujuan tujuan penulisan artikel.

  • Tujuan informasi

Penulisan artikel secara umum ditujukan untuk memberikan informasi kepada para pembacanya. Yang informasi itu sesuai dengan fakta yang ada tanpa dilebih-lebihkan atau dikurangi.

Dengan tujuannya untuk mengedukasi masyarakat, artikel yang ditulis tidak diperkenankan untuk mengandung unsur SARA ataupun kekerasan.

Sebab, artikel yang dipublikasikan nantinya dapat dibaca oleh semua kalangan, terutama anak di bawah umur juga.

  • Tujuan Penugasan

Penulisan artikel juga seringkali dilakukan oleh para pelajar ataupun mahasiwa. Yang mana hal itu ditujukan untuk memenuhi tugas yang ada.

Dalam penyusunannya, mahasiswa ataupun pelajar diharuskan untuk memenuhi syarat dan kaidah yang ada.

  • Tujuan Persuasi (Membujuk)

Artikel juga seringkali digunakan sebagai wadah untuk membujuk atau mengajak para pembacanya melakukan sebuah hal.

Seperti contohnya, apabila penulis mengangkat topik mengenai sariawan, tentunya pada bagian akhir artikel, penulis mengajak pembacanya untuk mencegah datangnya sariawan.

  • Tujuan Menghibur

Terdapat juga beberapa artikel yang sengaja ditulis untuk menghibur pembacanya.

  • Tujuan Pemecahan Masalah

Penyusunan artikel juga bertujuan untuk memberi solusi atau jalan keluar bagi para pembacanya. Terkadang penulis sengaja mengangkat topik permasalahan yang sedang hangat diperbicarakan.

Namun permasalahan tersebut belum menemui titik temunya. Sehingga untuk menjawab semua keingintahuan masyarakat, penulis memberikan solusinya di bagian akhir artikel.

Jenis-Jenis Artikel

Dalam perkembangannya, artikel juga dibagi menjadi beberapa jenis. Yang mana hal tersebut disesuaikan dengan gaya pembahasannya. Berikut jenis jenis dari artikel.

  • Artikel Narasi

Secara sederhana, artikel narasi biasa disebut dengan sebuah cerita. Dalam artikel narasi disajikan sebuah peristiwa atau kejadian yang digambarkan dengan menggunakan urutan waktu, tempat, dan kronologi detailnya. Semua cerita yang disampaikan berdasarkan atas kejadian yang bersifat faktual.

  • Artikel Deskripsi

Dalam penyusunannya, artikel deskripsi disusun dengan pemilihan kata kata yang tepat.

Dalam menulis sebuah artikel deskripsi, penulis berusaha untuk membuat pembaca merasakan dan membayangkan peristiwa yang sedang disampaikan.

Sehingga menimbulkan anggapan seolah olah pembaca sedang melihat peristiwa tersebut secara langsung.

  • Artikel Argumentasi

Dalam menyusun artikel ini, para penulis lebih banyak memaparkan opininya dan beberapa pendapat para ahli lainnya.

Hal itu bertujuan untuk membuktikan sebuah kebenaran atas permasalahan yang diangkat berdasarkan dengan bukti dan fakta-fakta yang ada.

Tak lupa, penulis juga mencantumkan dasar dasar bukti yang kuat untuk mendukung argumen yang dituliskannya.

  • Artikel Persuasi

Dalam artikel persuasi,artikel ditulis guna mempengaruhi pola pikir pembaca mengenai sebuah hal.

Struktur Penulisan Artikel

Penulisan artikel harus disesuaikan dengan kaidah dan sistematis yang ada. Berikut merupakan struktur dari artikel.

  • Pembuka (lead)

Pembuka pada bagian artikel terdiri atas prolog, lead, dan intro. Pada bagian pembuka ini penulis biasanya menguraikan mengenai peristiwa, pernyataan, dan rangkaian peristiwa yang ada.

Penggunaan kalimat yang menarik pada bagian ini dirasa sangat perlu,untuk menarik minat pembaca membaca artikel kita.

  • Leher

Bagian leher ini seringkali disebut bagian penghubung. Yang mana kalimat yang ada pada bagian ini akan menghubungkan intro dengan isi pokok artikelnya.

  • Isi

Bagian isi merupakan bagian terpenting yang ada pada sebuah artikel. Semua topik yang diangkat akan dibahas secara tuntas dan mendetail pada bagian ini. Untuk dapat menyampaikan topiknya secara jelas, penulis perlu menggunakan bahasa yang lebih komunikatif dalam bagian ini.

  • Penutup

Bagian artikel yang ini, berisikan mengenai kesimpulan ataupun solusi terhadap pembahasan yang ada. Kesimpulan dan solusi disampaikan secara singkat dan padat, namun jelas.

Contoh Artikel

Adapun contoh dari artikel sebagai berikut:

Virus corona nyatanya masih tetap melanda Indonesia. Wabah ini tentunya sangat meresahkan masyarakat Indonesia. Banyak dari lapisan masyarakat yang telah terdampak dari virus ini.

Namun, akhir-akhir ini telah banyak diberitakan bahwa vaksin corona telah hadir di Indonesia. Tentunya banyak sekali dari kalian yang bertanya tanya mengenai hal ini bukan? Apakah benar vaksi tersebut ampuh untuk melindungi masyarakat dari ganasnya virus corona?

Belakangan ini, Jagad Indonesia telah dihebohkan dengan isu kedatangan vaksin dai virus corona. Isu tersebut secara langsung telah disampaikan dan diklarifikasi kebenarannya oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Namun, sangat disayangkan vaksin itu belum dapat dipergunakan langsung kepada masyarakat Indonesia. Sebab, hingga sekarang ini vaksin virus mematikan itu sedang menjalani tahap uji kelayakan dari BPOM.

The post Artikel: Pengertian, Tujuan dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>