kata hubung - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kata-hubung Sat, 24 Sep 2022 06:04:27 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kata hubung - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kata-hubung 32 32 Konjungsi Korelatif : Pengertian dan Contohnya https://haloedukasi.com/konjungsi-korelatif Sat, 24 Sep 2022 06:04:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38816 Konjungsi atau yang disebut juga kata penghubung adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua kata, frasa, kalimat, maupun paragraf. Penggunaan kata hubung dimaksudkan agar kalimat menjadi lebih efektif. Sehingga, maksud kalimat tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Pengertian konjungsi korelatif Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi diartikan sebagai kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan […]

The post Konjungsi Korelatif : Pengertian dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konjungsi atau yang disebut juga kata penghubung adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua kata, frasa, kalimat, maupun paragraf. Penggunaan kata hubung dimaksudkan agar kalimat menjadi lebih efektif. Sehingga, maksud kalimat tersebut dapat tersampaikan dengan baik.

Pengertian konjungsi korelatif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi diartikan sebagai kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antar kalimat. Secara garis besar, konjungsi adalah kata atau ungkapan yang berfungsi sebagai penghubung antarkata, antarklausa atau antarkalimat.

Penggunaan kata hubung dalam sebuah kalimat atau paragraf berfungsi agar susunan kata atau kalimat memiliki koherensi (keterkaitan). Salah satu jenis konjungsi adalah konjungsi korelatif.

Konjungsi Korelatif adalah kata penghubung yang mengubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang memiliki kedudukan setara. Kedua unsur kalimat tersebut bisa beediri sendiri meskipun sudah dipisahkan. Konjungsi korelatif menghubungkan dua kata, frase, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.

Konjungsi korelatif akan menghubungkan dua kata, bisa berupa frasa atau dalam suatu kalimat, namun kedua unsur itu memiliki hubungan sederajat. Konjungsi korelatif terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.

Konjungsi yang masuk kelompok ini antara lain :

  • Tidak hanya… tetapi juga…,
  • Tidak hanya…, bahkan…,
  • Bukannya… melainkan…,
  • Makin…, makin…,
  • Jangankan… pun…,
  • Baik… maupun…
  • Bukan… hanya…
  • Demikian… sehingga…
  • Sedemikian rupa… sehingga…
  • Apakah… atau…
  • Entah… entah…

Contoh Penggunaan Konjungsi Korelatif Dalam Kalimat

  • Motor itu melaju demikian cepatnya sehingga sangat sulit dikejar mobil patrol polisi
  • Baik Pak Hasan maupun istrinya suka makanan yang pedas
  • Bukannya aku tidak ingin membantumu, melainkan aku tidak punya banyak waktu untuk membantu
  • Tidak hanya mereka yang pergi, tetapi juga kita harus pergi
  • Jangankan orang lain, nasihat orang tuanya pun tidak pernah didengarnya
  • Entah diterima entah tidak, yang penting kita sudah memberikan saran yang baik

The post Konjungsi Korelatif : Pengertian dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
20 Contoh Kalimat Konjungsi Syarat dalam Bahasa Indonesia https://haloedukasi.com/contoh-kalimat-konjungsi-syarat-dalam-bahasa-indonesia Wed, 23 Mar 2022 02:53:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32843 Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada banyak ragam atau jenis konjungsi dalam bahasa Indonesia. Konjungsi atau kata sambung atau kata hubung merupakan kata yang digunakan untuk menghubungan antarkata, antarfrasa, antarkalimat, atau antarparagraf. Pada kesempatan kali ini, kita akan secara khusus membahas mengenai konjungsi syarat. Apa itu konjungsi syarat? Konjungsi syarat adalah konjungsi yang menghubungkan […]

The post 20 Contoh Kalimat Konjungsi Syarat dalam Bahasa Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada banyak ragam atau jenis konjungsi dalam bahasa Indonesia. Konjungsi atau kata sambung atau kata hubung merupakan kata yang digunakan untuk menghubungan antarkata, antarfrasa, antarkalimat, atau antarparagraf. Pada kesempatan kali ini, kita akan secara khusus membahas mengenai konjungsi syarat.

Apa itu konjungsi syarat? Konjungsi syarat adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur yang memiliki hubungan syarat. Dalam bahasa Indonesia, kata yang termasuk konjungsi syarat adalah jika, jikalau, manakala, apabila, kalau, bilamana, dan asal(kan).

Berikut ini dua puluh contoh kalimat dengan konjungsi syarat dalam bahasa Indonesia:

  1. Apabila semua siswa rajin belajar dan rajin mengumpulkan tugas, tidak akan ada yang tinggal kelas.
  2. Manakala semua orang tua mengawasi anak mereka dengan baik, tidak akan ada anak yang terlalu banyak bermain gadget.
  3. Apabila para pengendara mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak akan terjadi kecelakaan.
  4. Kau boleh pulang asal pekerjaanmu sudah selesai.
  5. Kau boleh membeli semua barang ini asalkan kau sudah meminta izin kepada orang tuamu.
  6. Kau boleh menonton televisi asal pekerjaan rumahmu sudah beres.
  7. Manakala semua anak rajin membaca dan belajar, tidak akan ada yang mendapat nilai jelek.
  8. Kalau ingin pergi, kau harus izin kepada orang tuamu terlebih dahulu.
  9. Jika hari hujan, kami tidak akan datang.
  10. Jikalau hari cerah, kami berniat piknik di pantai.
  11. Jika ayah pulang hari ini, kami akan pergi ke rumah nenek.
  12. Kami akan pulang kalau nenek sudah sembuh.
  13. Dia akan melanjutkan sekolahnya jika sudah punya uang.
  14. Bu Ani akan pindah rumah jika anaknya sudah pulang dari luar kota.
  15. Dia mau membeli makanan ini asalkan diantar ke rumahnya.
  16. Dia mau membantu asalkan diberi uang.
  17. Dia akan ikut pamannya merantau ke luar kota jikalau kedua orang tuanya mengizinkan.
  18. Ibu ingin membeli kursi baru jika kalau diizinkan oleh ayah.
  19. Pendaftaran akan ditutup manakala kuota sudah terpenuhi.
  20. Apabila keadaan mengizinkan, saya akan melanjutkan sekolah tahun depan.
  21. Bilamana semua pengendara tidak ugal-ugalan, tidak akan terjadi kecelakaan.
  22. Bilamana semua anak diajak untuk membaca sedari kecil, mereka akan senang membaca.

The post 20 Contoh Kalimat Konjungsi Syarat dalam Bahasa Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konjungsi Koordinatif: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/konjungsi-koordinatif Tue, 01 Mar 2022 02:18:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31744 Salah satu jenis konjungsi dalam bahasa Indonesia adalah konjungsi koordinatif. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai konjungsi koordinatif, mulai dari pengertian, jenis hingga contohnya. Oleh karena itu, simak pembahasannya berikut ini. Pengertian Konjungsi Koordinatif Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama. […]

The post Konjungsi Koordinatif: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu jenis konjungsi dalam bahasa Indonesia adalah konjungsi koordinatif. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai konjungsi koordinatif, mulai dari pengertian, jenis hingga contohnya. Oleh karena itu, simak pembahasannya berikut ini.

Pengertian Konjungsi Koordinatif

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama. Artinya, konjungsi koordinatif digunakan dalam kalimat majemuk setara.

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terbentuk atas dua klausa atau lebih yang hubungan klausanya koordinatif. Dengan demikian, konjungsi tersebut menghubunhkan dua kata atau klausa yang sederajat atau setara.

Jenis-Jenis Konjungsi Koordinatif

Adapun jenis-jenis konjungsi koordinatif antara lain:

Konjungsi Koordinatif Perlawanan

Konjungsi jenis ini adalah konjungsi yang menyatakan perlawanan antara dua unsur yang dihubungkan. Dua unsur gramatikal yang dihubungkan konjungsi ini saling berlawanan satu sama lain. Kata yang termasuk konjungsi koordinatif perlawanan yaitu tetapi dan melainkan.

Contohnya:

  • Tina pandai matematika tetapi kurang pintar dalam bahasa Inggris.
  • Ibunya sudah melarang dia untuk pergi tetapi dia tetap memilih pergi.
  • Dia bukan anak yang malas melainkan anak yang tajin.
  • Dia itu bukan anak tertua melainkan anak terakhir.

Konjungsi Koordinatif Penambahan

Konjungsi jenis ini adalah konjungsi yang menyatakan makna penambahan atau pelengkap antara kata, frasa, klausa atau kalimat yang setara. Kata yang termasuk konjungsi koordinatif penambahan yaitu dan.

  • Ibu sedang membeli sayur dan buah di pasar.
  • Ani dan kedua orang tuanya sedang pergi ke luar kota.
  • Kakak sedang membereskan buku dan peralatan sekolahnya di kamar.

Konjungsi Koordinatif Pendampingan

Konjungsi jenis ini adalah konjungsi yang menyatakan makna pendamping antara kata, frasa, klausa atau kalimat yang setara. Kata yang termasuk konjungsi koordinatif pendampingan yaitu serta.

Contohnya:

  • Pak Ahmad sekeluarga serta semua pembantu mereka sedang jalan-jalan ke luar kota.
  • Anak itu disuruh ibunya membawa tas serta sepatunya sendiri.
  • Bu Ina serta rombongannya disambut meriah oleh warga sekitar.

Konjungsi Koordinatif Pemilihan

Konjungsi jenis ini adalah konjungsi yang menyatakan opsional atau pilihan antara dua unsur yang kedudukannya setara. Kata yang termasuk konjungsi koordinatif pemilihan yaitu atau.

  • Untuk memperkuat rasa makanan, kita bisa memilih menggunakan jeruk nipis atau lemon.
  • Kami diperbolehkan menginap dua atau tiga hari.
  • Adik bingung memilih membeli pulpen atau pensil.

The post Konjungsi Koordinatif: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konjungsi Subordinatif: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/konjungsi-subordinatif Tue, 01 Mar 2022 02:02:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31721 Sebelumnya kita telah mempelajari beberapa jenis konjungsi dalam bahasa Indonesia. Kali ini kita akan membahas mengenai konjungsi subordinatif. Mulai dari pengertian, jenisnya hingga contoh kalimatnya. Oleh karena itu, simaklah pembahasaanya berikut ini. Pengertian Konjungsi Subordinatif Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat atau menghubungkan […]

The post Konjungsi Subordinatif: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebelumnya kita telah mempelajari beberapa jenis konjungsi dalam bahasa Indonesia. Kali ini kita akan membahas mengenai konjungsi subordinatif. Mulai dari pengertian, jenisnya hingga contoh kalimatnya. Oleh karena itu, simaklah pembahasaanya berikut ini.

Pengertian Konjungsi Subordinatif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat atau menghubungkan bagian dari kalimat subordinatif. Artinya, kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi subordinatif adalah kalimat yang tidak setara.

Apa itu anak kalimat? Anak kalimat adalah bagian dari kalimat atau klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap. Anak kalimat disebut juga dengan klausa terikat. Sementara itu, induk kalimat adalah bagian kalimat atau klausa dari kalimat majemuk bertingkat yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat yang memiliki potensi untuk menjadi kalimat. Bedanya dengan anak kalimat, induk kalimat dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap.

Jenis Konjungsi Subordinatif

Adapun jenis konjungsi subordinatif adalah sebagai berikut:

Konjungsi Subordinatif Atributif

Konjungsi jenis ini adalah konjungsi yang menghubungkan klausa utama dengan klausa penjelas. Kata yang termasuk konjungsi subordinatif atributif adalah kata yang.

Contohnya:

  • Ayah yang akan menjemput adik di sekolah.
  • Dialah yang seharusnya bertanggung jawab atas permasalahan ini.

Konjungsi Subordinatif Syarat

Konjungsi jenis ini adalah konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua klausa yang tidak sederajat yang memiliki hubungan syarat. Kata yang termasuk konjungsi subordinatif syarat yaitu jika, jikalau, bila, kalau.

Contohnya:

  • Jika hari ini cerah dan tidak hujan, saya akan datang.
  • Kami akan segera pulang, bila dia sudah tiba.
  • Kalau ingin pergi, Anda harus izin terlebih dahulu.
  • Jikalau hari hujan, kami tidak akan pergi.

Konjungsi Subordinatif Waktu

Konjungsi jenis ini adalah konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat yang memiliki hubungan waktu. Kata yang termasuk konjungsi subordinatif yaitu:

  • Batas waktu permulaan: sejak, semenjak, & sedari
  • Waktu bersamaan: sewaktu, ketika, tatkala, sementara, seraya, selagi, selama, serta, & sambil
  • Waktu berurutan: setelah, sesudah, sebelum, selesai, seusai, & begitu
  • Batas waktu akhir: hingga & sampai.

Contohnya:

  • Paman sudah pulang sejak dua hari yang lalu.
  • Kami sudah tiba di rumah sebelum petang
  • Rencananya kami akan pergi sampai minggu depan.
  • Dia langsung masuk kamar setelah membersihkan rumah
  • Ayah di luar kota sampai minggu depan.

Konjungsi Subordinatif Tujuan

Konjungsi jenis ini merupakan konjungsi yang menyatakan adanya hubungan tujuan di antara dua klausa atau kalimat. Kata yang termasuk konjungsi subordinatif tujuan yaitu agar, supaya.

Contohnya:

  • Kita harus rajin belajar agar tercapai semua cita-cita yang kita inginkan.
  • Ia mengonsumsi vitamin supaya badannya fit.

Konjungsi Subordinatif Pengandaian

Konjungsi jenis ini menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat yang memiliki hubungan pengandaian. Kata yang termasuk konjungsi subordinatif pengandaian adalah andaikan, seandainya, sekiranya.

Contohnya:

  • Seandainya kami ikut, mungkin dia tidak akan kecelakaan.
  • Andaikan saja aku sepintar dia, aku pasti selalu jadi juara kelas.
  • Sekiranya bunga ini dapat membuatnya senang, aku akan memberikannya dengan senang hati.

Konjungsi Subordinatif Konsesif

Konsesif artinya konjungsi yang menyatakan keadaan yang berlawanan dengan yang dinyatakan pada klausa utama. Dengan demikian, konjungsi subordinatif konsesif adalah konjungsi yang menyatakan kondisi atau keadaan yang berlawanan dengan yang dinyatakan pada klausa induk. Kata yang termasuk konjungsi subordinatif konsesif adalah biarpun, walaupun, sungguhpun, kendati, dan sekalipun.

Contohnya:

  • Kendati banyak yang tidak hadir, acara ini tetap dilaksanakan.
  • Walaupun kakinya sakit, dia tetap tidak mau dibantu berjalan.
  • Dia tetap ingin pergi, meskipun ibu tidak mengizinkannya.
  • Sekalipun basah kuyup, dia tetap tidak ingin berteduh.

Konjungsi Subordinatif Pembadingan

Konjungsi jenis ini adalah konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat yang keduanya memiliki persamaan. Kata yang termasuk konjungsi subordinatif pembanding antara lain: seakan-akan, seolah-olah, laksana, ibarat, alih-alih, daripada, sebagaimana, seperti, dan sebagai.

Contohnya:

  • Dia dan adiknya itu seperti burung dalam sangkar.
  • Mereka bagaikan pinang dibelah dua.
  • Dia itu ibarat katak dalam tempurung.
  • Menghabiskan waktu untuk membaca buku akan lebih bermanfaat daripada hanya bermalas-malasan sepanjang hari.
  • Dia terus saja tersenyum seolah-olah tidak ada masalah dalam hidunya.

Konjungsi Subordinatif Sebab

Konjungsi jenis ini adalah konjungsi yang menyatakan hubungan sebab antara anak kalimat dengan induk kalimat. Kata yang termasuk konjungsi subordinatif sebab yaitu sebab, karena, oleh sebab, oleh karena.

Contohnya:

  • Dia tidak pergi ke sekolah karena sakit.
  • Dia belum bisa berangkat ke sekolah sebab dia baru saja pulang dari rumah sakit.
  • Dia tidak bisa datang ke acara ini oleh karena adiknya sakit.

Konjungsi Subordinatif Hasil

Konjungsi jenis ini adalah konjungsi yang menyatakan salah satu klausa atau kalimat merupakan hasil dari yang dinyatakan pada klausa atau kalimat lainnya. Kata yang termasuk konjungsi subordinatif hasil yaitu sehingga, sampai (-sampai), maka(nya).

Contohnya:

  • Dia malas belajar sehingga tidak naik kelas.
  • Dia selalu tidur menjelang pagi makanya dia selalu terlambat ke sekolah.
  • Dia itu terlalu malas, sampai-sampai kamarnya saja tidak pernah dia bersihkan.

Konjungsi Subordinatif Alat

Konjungsi jenis ini merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa salah satu kalimat atau klausa merupakan alat dari kegiatan yang dinyatakan pada klausa atau kalimat lainnya. Kata yang termasuk konjingsi subordinatif alat yaitu dengan dan tanpa.

Contohnya:

  • Kakek memotong rumput dengan gunting.
  • Ibu membersihkan bawang tanpa pisau.
  • Anak nakal itu melempar temannya dengan batu.

Konjungsi Subordinatif Cara

Konjungsi jenis ini merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa salah satu kalimat atau klausa merupakan cara dari kegiatan yang dinyatakan pada klausa atau kalimat lainnya. Kata yang termasuk konjingsi subordinatif cara yaitu dengan dan tanpa.

Contohnya:

  • Dia menjawab dengan tersenyum.
  • Kalian harus datang sendiri dengan membawa berkas persyaratan.
  • Dia datang tanpa pemberitahuan.

Konjungsi Subordinatif Komplementasi

Konjungsi jenis ini merupakan konjungsi yang menyetakan salah satu klausa atau kalimat merupakan pelengkap dari klausa atau kalimat lainnya. Kata yang termasuk konjungsi ini adalah bahwa.

Contohnya:

  • Kami mengira bahwa dia belum pulang dari rumah sakit.
  • Dia mengatakan bahwa kakaknya akan menikah bulan depan.

Konjungsi Subordinatif Perbandingan

Konjungsi jenis ini merupakan konjungsi yang menyatakan adanya kesamaan atau perbedaan antara dua klausa atau kalimat. Kata yang termasuk konjungsi ini yaitu sama …. dengan, lebihdaripada.

Contohnya:

  • Kami berharap acara ini berjalan lebih baik daripada sebelumnya.
  • Dia itu sama baiknya dengan orang tuanya.

The post Konjungsi Subordinatif: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Contoh Konjungsi Antarparagraf https://haloedukasi.com/contoh-konjungsi-antarparagraf Tue, 15 Feb 2022 01:52:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31175 Ada berbagai jenis konjungsi. Salah satunya adalah konjungsi antarparagraf. Selain menghubungkan kalimat dengan kalimat, konjungsi juga dapat digunakan untuk menghubungkan suatu paragraf dengan paragraf lainnya, konjungsi tersebut adalah konjungsi antarparagraf Konjungsi antarparagraf adalah kata sambung yang menghubungkan satu paragraf dengan paragraf lainnnya. Tujuannya adalah agar setiap paragraf menjadi padu. Adapun yang termasuk konjungsi antarparagraf yaitu […]

The post 4 Contoh Konjungsi Antarparagraf appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ada berbagai jenis konjungsi. Salah satunya adalah konjungsi antarparagraf. Selain menghubungkan kalimat dengan kalimat, konjungsi juga dapat digunakan untuk menghubungkan suatu paragraf dengan paragraf lainnya, konjungsi tersebut adalah konjungsi antarparagraf

Konjungsi antarparagraf adalah kata sambung yang menghubungkan satu paragraf dengan paragraf lainnnya. Tujuannya adalah agar setiap paragraf menjadi padu.

Adapun yang termasuk konjungsi antarparagraf yaitu adapun, di samping itu, namun, sebagaimana, oleh karena itu, untuk itulah, berdasarkan, dengan demikian, jadi, sebaliknya, dan ringkasnya.

Berikut ini adalah tujuh contoh konjungsi antarparagraf yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar. Simak contohnya di bawah ini.

  • Contoh 1

Pemanasan global adalah kondisi meningkatnya suhu rata-rata atmosfer bumi. Penyebab utama terjadinya pemanasan global karena emisi karbon dari hasil berbagai aktivitas manusia. Emisi karbon dioksida dari kendaraan, pabrik, yang membahayakan lingkungan.

Adapun perilaku manusia yang dapat menyebabkan pemanasan global yaitu penebangan hutan, pembakaran hutan, emisi gas bahan bakar kendaraan, limbah pertanian, limbah peternakan, dan boros dalam menggunakan listrik. Misalnya saja pembakaran hutan. Pembakaran hutan menambah emisi gas karbon dioksida menjadi lebih banyak, sementara pepohonan yang berfungsi untuk menyerap berkurang.

Oleh karena itu, perilaku manusia berkontribusi dalam terjadinya pemanasan global. Untuk mengurainya diperlukan berbagai usaha seperti hemat listrik, hemat air, menanam pohon, dan mengurangi menggunakan kendaraan bermesin.

Penjelasan: pada contoh satu terdapat dua konjungsi antarparagraf yaitu adapun dan oleh karena itu.

  • Contoh 2

Wortel adalah salah satu sayuran yang mengandung berbagai zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Wortel kaya akan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Mengonsumsi wortel dapat meningkatkan penglihatan kita.

Di samping itu, wortel juga kaya akan vitamin K1. Vitamin K1 penting untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang. Vitamin tersebut memperkuat protein khusus yang berkaitan dengan kalsium sehingga dapat membantu dalam pemeliharaan kesehatan tulang.

Namun, mengonsumsi wortel terlalu banyak dapat menimbulkan beberapa efek negatif bagi tubuh. Salah satunya adalah membuat kulit menjadi kekuningan karena banyaknya beta karoten dalam aliran darah. Selain itu, makan wortel berlebihan juga dapat menyebabkan keracunan vitamin A.

Jadi, konsumsilah wortel secukupnya saja dan jangan berlebihan. Mengonsumsi wortel sebanyak empat hingga lima buah berukuran sedang sudah cukup untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Penjelasan: pada contoh dua, terdapat tiga konjungsi antarparagraf yaitu di samping itu, namun, dan jadi.

  • Contoh 3

Pernyataan umum merupakan bagian pertama dalam teks eksplanasi. Pernyataan umum terdiri atas identifikasi umum mengenai suatu fenomena atau peristiwa. Biasanya berisi definisi dan gambaran umum. Bagian kedua adalah urutan sebab-akibat yang berisi urutan kejadian mulai dari sebab hingga akibat yang ditimbulkan dari fenomena yang dibahas. Bagian terakhir yaitu interpretasi, yaitu bagian yang berisi ulasan atau simpulan dari penulis.

Berdasarkan uraian di atas, teks eksplanasi terdiri atas 3 bagian, yaitu pernyataan umum, urutan sebab-akibat, dan interpretasi. Ketiga bagian tersebut disusun secara berurutan agar membentuk teks eksplanasi yang utuh.

Penjelasan: pada contoh satu terdapat satu konjungsi antarparagraf yaitu berdasarkan.

  • Contoh 4

Banyak orang beranggapan bahwa pola makan yang baik bergantung dari porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi. Sayangnya, pemikiran tersebut tidak semuanya benar. Selain porsi dan jenis, hal lain yang penting adalah waktu makan. Waktu makan yang tepat juga dapat memengaruhi kesehatan tubuh kita. Dengan makan di waktu yang tepat, tubuh akan menjadi lebih sehat.

Sebaliknya, makan di waktu yang tidak tepat berpotensi membuat tubuh terkena berbagai penyakit. Lalu, jam berapakah waktu makan yang tepat? Sarapan yang baik dianjurkan dua jam setelah bangun tidur dan memulai aktivitas. Sementara untuk makan siang, dianjurkan empat hingga lima jam setelah sarapan. Untuk makan malam, juga dianjurkan empat hingga lima jam setelah makan siang.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, walaupun terdengar sepele, namun waktu makan memengaruhi kesehatan kita. Jadi, sebaiknya makanlah tepat waktu agar tubuh tetap sehat.

Penjelasan: pada contoh satu terdapat satu konjungsi antarparagraf yaitu sebaliknya dan sebagaimana.

The post 4 Contoh Konjungsi Antarparagraf appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konjungsi Intrakalimat: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/konjungsi-intrakalimat Mon, 14 Feb 2022 03:19:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31262 Ada berbagai jenis konjungsi berdasarkan unsur yang dihubungkannya. Salah satunya adalah konjungsi intrakalimat. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai konjungsi intrakalimat. Simak penjelasannya berikut ini. Pengertian Konjungsi Intrakalimat Intrakalimat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) daring berarti di dalam kalimat (tentang kata atau ungkapan penghubung). Bagian kalimat meliputi kata, frasa, dan klausa. Dengan […]

The post Konjungsi Intrakalimat: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ada berbagai jenis konjungsi berdasarkan unsur yang dihubungkannya. Salah satunya adalah konjungsi intrakalimat. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai konjungsi intrakalimat. Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Konjungsi Intrakalimat

Intrakalimat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) daring berarti di dalam kalimat (tentang kata atau ungkapan penghubung). Bagian kalimat meliputi kata, frasa, dan klausa. Dengan demikian, konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang menghubungkan antarkata, antarfrasa, atau antarklausa. Konjungsi intrakalimat berfungsi sebagai penghubung kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.

Berbeda halnya dengan konjungsi antarkalimat yang menghubungkan kalimat dengan kalimat, konjungsi intrakalimat menghubungkan unsur-unsur atau bagian dari kalimat itu sendiri, seperti kata, frasa, atau klausa.

Untuk lebih jelasnya, simak jenis konjungsi intrakalimat berikut ini.

Jenis Konjungsi Intrakalimat

Adapun jenis konjungsi intrakalimat adalah sebagai berikut:

Konjungsi yang Menyatakan Waktu

Konjungsi jenis ini adalah konjungsi intrakalimat yang menandai waktu. Yang termasuk konjungsi ini yaitu sesudah, setelah, sehabis, sebelum, sejak, selesai, ketika, sambil, tatkala, sementara, seraya, selama.

Contohnya:

  • Adik pergi bermain sesudah mengerjakan pekerjaan rumahnya.
  • Adik dilahirkan ketika Ayah sedang bertugas di luar kota.
  • Dia sudah tidak memiliki orangtua sejak umurnya lima tahun.
  • Dia langsung masuk kamar setelah membersihkan rumah.
  • Kami sudah tiba di rumah sebelum petang.

Konjungsi yang Menyatakan Syarat

Konjungsi intrakalimat jenis ini merupakan kata penghubung yang berfungsi untuk menadai syarat atau janji. Kata yang termasuk konjungsi jenis ini antara lain: jika, kalau, jikalau, bila, manakala, apabila, bilamana.

Contohnya:

  • Jika hari ini cerah dan tidak hujan, saya akan datang.
  • Kalau pergi, kamu harus meminta izin orang tua terlebih dahulu.
  • Manakala masyarakat tidak membuang sampah di sungai, tidak akan terjadi banjir
  • Apabila keadaan mengizinkan, tahun depan saya akan menikah.

Konjungsi Pengandaian

Konjungsi intrakalimat jenis ini merupakan kata sambung yang berfungsi untuk menyatakan pengandaian. Kata yang termasuk jenis ini yaitu seumpama, andaikan, andai kata, seandainya, sekiranya.

Contohnya:

  • Saya akan membantunya seandainya dia mau meminta maaf kepada saya.
  • Andaikan dia tidak ingkar janji, kami telah bertemu kembali.
  • Seumpama ayah ada di sini, Ibu pasti tidak akan sedih lagi.
  • Sekiranya baju ini bisa membuatnya senang, aku akan dengan senang hati memberikan ini untuknya.

Konjungsi Konsesif (Perlawanan Makna)

Konsesif artinya konjungsi atau klausa yang menyatakan keadaan atau kondisi yang berlawanan dengan sesuatu yang dinyatakan dalam klausa utama. Dengan demikian, Konjungsi jenis ini merupakan kata sambung yang digunakan untuk menandai perlawanan makna yang dinyatakan sebelumnya. Kata yang termasuk jenis ini yaitu walau(pun), sungguhpun, meski(pun), sekalipun, kendati(pun), biarpun.

Contohnya:

  • Walaupun kakinya sakit, dia tetap tidak mau dibantu berjalan.
  • Dia tetap ingin pergi, meskipun ibu tidak mengizinkannya.
  • Sekalipun basah kuyup, dia tetap tidak ingin berteduh.
  • Kendatipun banyak yang tidak hadir, acara ini tetap dilaksanakan.

Konjungsi yang Menyatakan Tujuan

Konjungsi intrakalimat jenis ini merupakan kata penghubung yang digunakan untuk menandai tujuan atau harapan. Kata yang termasuk konjungsi ini adalah agar, supaya.

Contohnya:

  • Ia mengonsumsi vitamin supaya badannya fit.
  • Kita harus rajin belajar agar tercapai semua cita-cita yang kita inginkan.
  • Kami giat belajar supaya pintar.
  • Ia minum obat agar lekas sembuh.

Konjungsi Sebab atau Alasan

Konjungsi intrakalimat ini merupakan penghubung yang menandai sebab atau alasan. Contoh konjungsi ini adalah sebab, karena, dan oleh karena.

Contohnya:

  • Ia tidak bisa berjalan sebab kakinya terkilir.
  • Dia tidak pergi ke sekolah karena sakit.
  • Dia sakit perut oleh karena makan sambal terlalu banyak.
  • Ani selalu menjadi juara kelas karena rajin belajar.

Konjungsi yang Menyatakan Akibat

Konjungsi intrakalimat jenis ini adalah kata penghubung yang digunakan untuk menandai akibat. Kata yang termasuk konjungsi ini yaitu sehingga.

Contohnya:

  • Dia malas belajar sehingga tidak naik kelas.
  • Dia kurang minum air putih sehingga tidak fokus.
  • Ibunya di kampung sedang sakit sehingga harus pulang kampung.

Konjungsi yang Menyatakan Isi atau Uraian

Konjungsi intrakalimat jenis ini merupakan konjungsi yang digunakan untuk menyatakan isi atau uraian bagian kalimat yang berada di depan. Kata yang termasuk konjungsi ini yaitu kata bahwa.

Contohnya:

  • Dia mengatakan bahwa kakaknya akan menikah bulan depan.
  • Kami mengira bahwa dia belum pulang dari rumah sakit.
  • Dia menyadari bahwa dia telah melakukan perbuatan yang salah.

Konjungsi yang Menyatakan Cara

Konjungsi intrakalimat jenis ini adalah kata penghubung yang menerangkan cara bagaimana terjadinya atau berlakunya. Kata yang termasuk konjungsi yang menyatakan cara adalah kata dengan.

contohnya:

  • Dia harus datang sendiri ke kantor dengan membawa surat lamaran.
  • Laki-laki itu menulis dengan tangan kiri.
  • Ayah memotong rumput dengan gunting.

The post Konjungsi Intrakalimat: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konjungsi Antarkalimat: Pengertian – Jenis dan Contoh https://haloedukasi.com/konjungsi-antarkalimat Sat, 12 Feb 2022 02:37:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31174 Setelah membahas berbagai macam jenis konjungsi, kita mengetahui bahwa terdapat jenis konjungsi antarkalimat. Kita tentu sudah tidak asing dengan konjungsi, sebab konjungsi seringkali kita temukan dalam suatu bacaan. Entah itu menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai konjungsi antarkalimat. Simak penjelasannya berikut ini. […]

The post Konjungsi Antarkalimat: Pengertian – Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setelah membahas berbagai macam jenis konjungsi, kita mengetahui bahwa terdapat jenis konjungsi antarkalimat. Kita tentu sudah tidak asing dengan konjungsi, sebab konjungsi seringkali kita temukan dalam suatu bacaan. Entah itu menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai konjungsi antarkalimat. Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Konjungsi Antarkalimat

Antarkalimat berarti kalimat dengan kalimat. Dengan demikian, konjungsi antarkalimat adalah konjungsi atau kata sambung yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya. Oleh karena itu, konjungsi selalu mengawali kalimat baru.

Agar lebih memahami mengenai konjungsi antarkalimat, simak penjelasan mengenai jenis sekaligus contohnya berikut ini.

Jenis-Jenis Konjungsi Antarkalimat

Berikut ini jenis beserta contoh dari konjungsi antarkalimat.

Konjungsi Pertentangan

Konjungsi ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan yang disebutkan pada kalimat sebelumnya. Contoh konjungsi jenis ini antara lain, biarpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu.

Contohnya:

  • Dia terlihat pucat sekali hari ini. Meskipun begitu dia tetap menyapa kawan-kawannya dengan semangat.
  • Kami tidak setuju dengan perbuatannya. Walaupun demikian kami menghargai keberaniannya untuk mengakui kesalahannya itu.
  • Dia makan banyak sekali. Sekalipun begitu dia tetap kurus.

Konjungsi yang Menyatakan Lanjutan dari Peristiwa

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan lanjutan dari kalimat sebelumnya. Contoh konjungsi ini seperti, selanjutnya, sesudah itu, dan setelah itu.

Contohnya:

  • Kami akan beristirahat sebentar. Setelah itu, kami akan melanjutkan perjalanan kembali.
  • Dia sedang membersihkan dapur. Sesudah itu, dia akan membersihkan ruang tamu.
  • Masukkan air secukupnya. Selanjutnya, aduk bahan yang sudah dicampur secara merata.

Konjungsi yang Menyatakan Kebalikan

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari apa yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Contoh konjungsi ini adalah kata sebaliknya.

Contohnya:

  • Kita jangan merusak lingkungan. Sebaliknya, kita harus menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita.
  • Jangan menggunakan kata-kata kasar saat memarahi anak. Sebaliknya, gunakanlah penegasan yang positif saat menjelaskan kesalahan anak.
  • Jangan menyerah jika gagal. Sebaliknya, jadikan kegegalan tersebut sebagai motivasi.

Konjungsi yang Menyatakan Keadaan yang Sebenarnya

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung yang menyatakan keadaan yang sesungguhnya. Konjungsi ini digunakan untuk menguatkan isi atau uraian kata atau kalimat yang di depan. Contoh konjungsi tersebut yaitu sesungguhnya, sebenarnya dan bahwasannya.

Contohnya:

  • Tahun ini kita dilanda banjir di mana-mana. Sesungguhnya, musibah tersebut akibat dari ulah kita sendiri.
  • Bencana ini mungkin adalah pertanda. Bahwasannya, manusia tidak menjaga alam dengan baik.
  • Konjungsi bukan hanya menghubungkan kata dengan kata. Sebenarnya, konjungsi adalah penghubung antarkata, antarkalimat, dan juga antarparagraf.

Konjungsi yang Menguatkan Keadaan

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menguatkan apa yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Contoh konjungsi ini adalah malahan dan bahkan.

Contohnya:

  • Dia belum juga sembuh. Bahkan saat ini hanya terbaring di kasurnya.
  • Rumah warga di daerah ini banyak yang di dekat lereng. Bahkan ada rumah yang dibangun di atas lereng.
  • Bapak itu tidak percaya ucapan kami. Malahan kami dituduh berbohong olehnya.

Konjungsi yang Menandai Perlawanan

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan hal yang bertentangan atau tidak selaras. Contoh konjungsi ini yaitu namun dan akan tetapi.

Contohnya:

  • Keadaan sekarang memang sudah lebih baik. Namun, kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
  • Kita boleh menebang pohon. Akan tetapi, kita tidak boleh menebang pohon sembarangan.
  • Dia sudah meminta maaf. Akan tetapi, perkara yang ditimbulkannya bukanlah permasalahan ringan.

Konjungsi yang Menyatakan Konsekuensi

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan konsekuensi yang dinyatakan sebelumnya. Yang termasuk konjungsi ini yaitu dengan demikian.

Contohnya:

  • Kita setuju bahwa banjir membawa berbagai dampak negatif bagi manusia. Dengan demikian, kita harus menjaga perilaku kita agar mencegah terjadinya banjir.
  • Kami telah berjanji untuk membantu mereka. Dengan demikian, kami akan berusaha sebisa kami untuk membantu mereka.

Konjungsi yang Menyatakan Akibat

Konjungsi yang termasuk jenis ini yaitu oleh karena itu dan oleh sebab itu.

Contohnya:

  • Sampah obat-obatan dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertangggungjawab. Oleh karena itu, sampah obat-obatan sebaiknya diserahkan ke rumah sakit atau apotek untuk dimusnahkan.
  • Sampah yang dibuang ke sungai dapat menyumbat aliran sungai dan menyebabkan banjir. Oleh sebab itu, kita dilarang membuang sampah di sungai.
  • Dalam sehari kita disarankan untuk mengonsumsi gula sebanyak lima puluh gram. Oleh karena itu, kita harus membatasi mengonsumsi makanan yang kadar gulanya tinggi.

Konjungsi yang Menyatakan Kejadian Sebelumnya

Konjungsi jenis ini merupakan penghubung antarkalimat yang menyatakan kejadian sebelumnya, yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya Yang termasuk konjungsi jenis ini adalah sebelum itu.

Contohnya:

  • Polisi telah menangkap 3 orang yang diduga sindikat pencurian motor. Sebelum itu, 2 orang sudah tertangkap.
  • Pagi tadi, Pak Amin menemukan ayamnya mati satu. Sebelum itu, Pak Amin menemukan 2 ayamnya mati.
  • Pak guru sedang menasihati siswa kelas tiga yang datang terlambat. Sebelum itu, beliau sudah menasihati siswa kelas empat yang juga datang terlambat.

The post Konjungsi Antarkalimat: Pengertian – Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konjungsi Temporal: Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh https://haloedukasi.com/konjungsi-temporal Sat, 18 Dec 2021 14:34:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29638 Tentunya, kita sudah tak asing dengan konjungsi. Konjungsi atau biasa kita kenal dengan sebutan kata hubung memiliki peranan penting dalam penyusunan kalimat. Bisa kita bayangkan, apa jadinya, jika sebuah kalimat tidak terdapat kata penghubung? Tentu, kalimat akan sulit dipahami karena makna kalimat tersebut yang ambigu. Maka, dari itu, konjungsi memiliki peranan penting dalam pembentukan kalimat. […]

The post Konjungsi Temporal: Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tentunya, kita sudah tak asing dengan konjungsi. Konjungsi atau biasa kita kenal dengan sebutan kata hubung memiliki peranan penting dalam penyusunan kalimat.

Bisa kita bayangkan, apa jadinya, jika sebuah kalimat tidak terdapat kata penghubung? Tentu, kalimat akan sulit dipahami karena makna kalimat tersebut yang ambigu. Maka, dari itu, konjungsi memiliki peranan penting dalam pembentukan kalimat.

Menurut Keraf, konjungsi terbagi dalam beberapa jenis. Salah satunya yaitu konjungsi temporal. Lalu, apa itu konjungsi temporal? Simak selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Konjungsi Temporal

Dalam buku Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia (1991), Keraf menyatakan bahwa konjungsi adalah kata-kata yang menghubungkan kata, bagian kalimat ataupun kalimat dalam sebuah wacana.

Secara singkat, konjungsi temporal merupakan kata penghubung yang menghubungkan dua peristiwa yang berbeda dan berkaitan dengan waktu. Konjungsi ini digunakan pada kalimat yang memiliki keterangan waktu yang kemudian dihubungkan dengan kalimat selanjutnya.

Konjungsi ini biasa digunakan untuk menghubungkan kalimat yang memiliki keterangan waktu. Konjungsi temporal akan menjelaskan mengenai waktu kejadian ataupun peristiwa yang dimaksud pada kalimat. Keberadaan konjungsi ini membantu pembaca dalam memahami makna kalimat.

Selain itu, konjungsi temporal memiliki peranan penting agar tulisan dapat menjelaskan kejadian secara kronologis. Biasanya konjungsi ini digunakan pada berbagai jenis pengembangan paragraf seperti teks berita, teks narasi dan lainnya.

Fungsi Konjungsi Temporal

Secara umum, konjungsi memiliki fungsi sebagai kata penghubung. Begitupun dengan konjungsi temporal. Konjungsi ini memiliki fungsi utama sebagai penghubung kata dan kalimat yang berkaitan dengan waktu.

Keberadaan konjungsi ini akan membuat setiap kalimat menjadi lebih nyambung dan memiliki makna. Sehingga terbentuklah paragraf yang menjelaskan kejadian secara kronologis dan berurut dengan jelas.

Tentunya, hal ini akan membuat pembaca lebih nyaman saat membaca teks atau wacana sebab kata atau kalimat saling berkaitan.

Ciri-Ciri Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal memiliki beberapa ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan konjungsi lain. Adapun ciri-ciri tersebut menurut Sutarni dalam buku yang berjudul Cermat Berbahasa Indonesia: Suplemen Materi Bahasa Indonesia (2019), adalah sebagai berikut.

  • Konjungsi temporal memiliki fungsi sebagai subjongtif atau modus yang menjelaskan kemungkinan suatu objek dalam kalimat. Penggunaan konjungsi ini akan membuat kalimat memiliki makna yang lengkap dan mudah dipahami.
  • Konjungsi ini bersifat fleksibel dalam penempatan atau dalam artian bisa ditempatkan di mana saja, di awal, akhir maupun tengah kalimat. Namun, dengan catatan, pemilihannya harus sesuai dengan makna pada kalimat tersebut.
  • Dapat bertindak sebagai tautan atau dapat menghubungkan antara klausa dan kalimat induk.
  • Menghubungkan kalimat yang terdapat keterangan waktu. Sesuai dengan namanya yakni temporal, maka konjungsi ini berkaitan dengan waktu. Sehingga, konjungsi ini tidak dapat diterapkan pada kalimat yang tidak ada keterangan waktu.

Jenis Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal memiliki beberapa jenis yang kerap dipakai dalam penulisan teks ataupun wacana. Adapun, jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut.

Konjungsi Temporal Sederajat

Konjungsi pertama adalah konjungsi temporal sederajat. Konjungsi ini merupakan kata penghubung temporal yang dipakai pada kalimat majemuk setara yang di mana menghubungkan kata dan kalimat yang memiliki sifat setara atau sederajat. Konjungsi jenis ini biasanya akan disimpan di tengah.

Konjungsi temporal sederajat bisa ditulis secara langsung ataupun dapat ditulis setelah tanda koma pada tengah kalimat. Contoh konjungsi temporal sederajat adalah lalu, kemudian, setelahnya, selanjutnya dan lainnya.

Contoh kalimat konjungsi temporal sederajat, Ibu sedang memasak sayur, kemudian dia menuangkan garam ke dalamnya.

Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Jenis kedua ini merupakan kebalikan dari jenis yang pertama. Konjungsi temporal tidak sederajat merupakan kata penghubung untuk menghubungkan kalimat yang tidak sederajat atau bertingkat.

Penempatan konjungsi tidak sederajat biasanya terletak pada kalimat majemuk. Sementara itu, keberadaan konjungsi jenis ini lebih fleksibel atau bisa di awal, akhir, maupun tengah kalimat. Contoh konjungsi temporal tidak sederajat adalah sementara, ketika, tatkala, demi, apabila, sambil dan lainnya.

Penggunaan kata-kata tersebut menunjukkan bahwa kalimat tersebut terdapat tingkatan yang berbeda atau tidak sederajat. Contoh kalimat konjungsi temporal tidak sederajat adalah, Ayah sedang menonton bola di televisi, sementara ibu sedang memasak nasi di dapur.

Dari contoh terlihat jelas dua kegiatan yang berbeda dan untuk menggabungkan keduanya dibutuhkan kata penghubung

Contoh Konjungsi Temporal

Sebenarnya, kita sering menemukan bahkan menggunakan kata yang termasuk ke dalam konjungsi temporal. Hanya saja, kita tidak paham akan keberadaan kata tersebut.

Adapun beberapa kata yang termasuk ke dalam konjungsi temporal baik sederajat maupun tidak sederajat adalah sebagai berikut.

Konjungsi Temporal Sederajat

  • Setelah air mendidih kemudian masukkan mie ke dalam wajan.
  • Pak Mahmud kehilangan motor barunya, lalu dia segera melaporkan hal tersebut kepada polisi.
  • Kondisi tubuhnya semakin membaik, selanjutnya ia akan dipindahkan segera ke ruang perawatan.
  • Setelah kompor tidak digunakan, maka matikan kompor agar tidak terjadi kebakaran.
  • Giginya masih saja terasa ngilu, padahal sebelumnya dia sudah pergi ke dokter untuk berobat.

Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

  • Ibu sedang pergi ke pasar, ketika ayah membaca koran.
  • Sementara bumbu dihaluskan, panaskan kompor untuk mendidihkan air.
  • Apabila kita tidak makan, maka perut akan keroncongan.
  • Ana terbangun dari tidur siangnya, saat mendengar suara motor ayah.
  • Sejak kemarin, tidak ada matahari sama sekali.

Itulah informasi mengenai konjungsi temporal mulai dari ciri-ciri, jenis sampai contohnya. Ternyata, banyak sekali hal mengenai konjungsi temporal.

Maka, tak ada salahnya, jika kita mempelajari kaidah bahasa Indonesia secara mendalam. Terlebih lagi mengenai konjungsi atau kata penghubung ini.

The post Konjungsi Temporal: Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Itu Sequence dan Causality Conjunction? https://haloedukasi.com/sequence-dan-causality-conjunction Wed, 28 Oct 2020 03:01:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=12798 Sequence Conjunction Sequence conjunction adalah kata hubung yang dipakai untuk menjelaskan urutan-urutan kejadian yang ada dalam sebuah explanation text. First, hurricanes happen after the seas have warmed up in the summer months. (First merupakan kata hubung untuk membuka atau menjelaskan awal kejadian) In the beginning, harvesters ride with machetes through the cocoa groves, chop the pods […]

The post Apa Itu Sequence dan Causality Conjunction? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sequence Conjunction

Sequence conjunction adalah kata hubung yang dipakai untuk menjelaskan urutan-urutan kejadian yang ada dalam sebuah explanation text.

  • First, hurricanes happen after the seas have warmed up in the summer months. (First merupakan kata hubung untuk membuka atau menjelaskan awal kejadian)
  • In the beginning, harvesters ride with machetes through the cocoa groves, chop the pods from the trees.  (In the beginning adalah kata hubung urutan pertama kejadian yang lebih men-detail)
  • Next, filters are sent in the pulp. (Next merupakan kata hubung untuk menceritakan kejadian berikutnya)
  • After that, You will purchase a bait store afterwards with minnows, night crawlers, redworms and crickets. (After that untuk memberikan penjelasan kejadian kedua atau lainnya)
  • Finally, as assisted by the heat released by the condensation, the thunderstorm rises. (Finally merupakan kata hubung yang menjelaskan kejadian terakhir atau menutup explanation text)

Kata-kata yang di-bold menjelaskan urutan kejadian. Sequence conjunction ini berfungsi untuk mengetahui kejadian mana yang berlangsung terlebih dahulu, supaya pembaca tidak bingung ketika membacanya.

Causality Conjunction

Causality Conjunction adalah kata penghubung antar clause dan antar kalimat yang menyatakan hubungan sebab dan akibat.

  • Because 

Because digunakan untuk memberikan alasan mengapa sesuatu bisa terjadi. Untuk memakai kata hubung because, kita harus menggabungkan 2 kalimat. 

Contoh:

Because he didn’t go to hospital, his disease became worse.

Because he sad over nothing, he forgets his assignment.

  • Because of

Sama dengan because, because of juga digunakan untuk memberikan alasan mengapa sesuatu terjadi.

Jika ingin menggunakan because of harus menggunakan kata benda atau noun setelahnya. 

Contoh:

because of you, we can’t buy drinks today.

Rina can’t go to school, because of storm.

  • So

So dipakai untuk membahas akibat dari suatu aksi. So juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua kalimat dalam satu titik lalu ditempatkan sebagai kata pembuka pada kalimat baru. 

Contoh:

She hates being in crowded places, so she decided to stay at home every weekend.

They thought about having vacation together, so they will be saving money.

  • So that 

So that memiliki arti harfiah “sehingga” jadi biasanya dipakai untuk menjelaskan tujuan dari suatu aksi atau kegiatan. 

Patut diingat, so that hanya dapat dipakai untuk menggabungkan dua kalimat dalam satu titik dan ditempatkan sebagai kata pembuka pada kalimat baru. 

Contoh:

Julie gives the identification of her lost purse so that police can help her to find it.

Tina borrows a French’s dictionary from the library so that she can take a French test tomorrow

  • Therefore

Arti harfiah dari therefore adalah “sebagai hasilnya” di dalam Bahasa Indonesia. Kamu bisa memakai therefore jika ada sebuah konsekuensi logis di antara dua pernyataan. 

Tetapi, bila tidak ada konsekuensi logis, maka bukan therefore yang dipakai melainkan so

Contoh:

Brian is still 15 years old and therefore he can’t drive a car.

He got a good score on math so that he will receive a bicycle.

  • Hence, Thus, Consequently

Memiliki arti harfiah “karenanya/untuk alasan ini” jadi ketiganya merupakan kata keterangan yang dipakai untuk menghubungkan kalimat yang menyatakan akibat dari sesuatu. 

Tapi, ketiganya bukan kata hubung, lho. Oleh karena itu, ketiganya tidak dapat digunakan untuk menggabungkan dua clause utama

Selain itu, ketiganya bisa sebagai kata keterangan yang diletakkan sebelum kalimat yang menyatakan akibat dari sesuatu.

Ketiga kata ini juga lebih sering digunakan dalam bentuk tulisan daripada lisan.

Contoh:

The roads were covered in ice; hence it was not safe to drive.

Taylor did well in high school and thus will get into a reputable university.

My brother didn’t like the food; consequently, he threw it all away

Itu dia penjelasan tentang sequence dan causality conjunction.

The post Apa Itu Sequence dan Causality Conjunction? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Conjunctions: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/conjunctions Thu, 22 Oct 2020 05:38:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=11802 Conjunctions atau kata hubung pastinya sudah tidak asing lagi jika kita mempelajari sebuah bahasa, termasuk bahasa inggris. Perannya sendiri sangat penting agar kalimat yang dibuat terlihat kompleks dan menghindari ketidakberaturan kalimat. Conjuctions sendiri terdiri dari tiga jenis yaitu : Conjunctions coordinative, conjunctions subordinative dan conjunctions correlative. Untuk lebih jelasnya mari kita simak pengertian dari conjunctions […]

The post Conjunctions: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Conjunctions atau kata hubung pastinya sudah tidak asing lagi jika kita mempelajari sebuah bahasa, termasuk bahasa inggris. Perannya sendiri sangat penting agar kalimat yang dibuat terlihat kompleks dan menghindari ketidakberaturan kalimat.

Conjuctions sendiri terdiri dari tiga jenis yaitu : Conjunctions coordinative, conjunctions subordinative dan conjunctions correlative. Untuk lebih jelasnya mari kita simak pengertian dari conjunctions dibawah ini terlebih dahulu.

Pengertian Conjunctions

Conjunctions sendiri merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan sebuah frasa, klausa, kata atau kalimat. Conjunctions juga merupakan salah satu dari 8 kategori part of speech (kelas kata) dalam bahasa inggris.

Conjunctions membantu kita untuk membuat kalimat yang kompleks dan menghindari adanya bentuk kalimat yang tidak beraturan. Karena hal tersebut lah penting sekali bagi kita untuk mempelajari conjunctions.

Jenis Conjunctions

Conjunctions Coordinative

Adalah conjunctions yang menghubungkan kalimat dengan kedudukan yang setara.

Kalimat tersebut bersifat koordinatif sehingga apabila conjunctions dihilangkan maka kalimat tetap bisa berdiri sendiri. Conjunctions coordinative terdiri dari: for, and, nor, but, or, yet, so.

Conjunctions Subordinative

Adalah conjunctions yang menghubungkan induk kalimat dengan anak kalimat. Induk kalimat berupa kalimat inti dan anak kalimat merupakan kalimat penjelas.

Conjunctions ini menghubungkan kalimat dengan kedudukan tidak setara jaid apabila conjunctions dihilangkan maka kalimat tidak bisa berdiri sendiri Cojunctions subordinative terdiri dari : although, before, even if, whereas, where, when, unless, after.

Conjunctions Correlative

Adalah conjunctions yang selalu berpasangan untuk menunjukan hubungan sebuah frasa, kata, dan klausa. Kalimat yang dihubungkan dengan conjunctionscorrelative biasanya memiliki kedudukan yang setara. Conjunctions correlative terdiri dari: neither…or, either…or, not only…but (also), both…and, not…but, the…the.

Contoh Kalimat Conjunctions

Contoh Kalimat Conjunctions Coordinative

  • I know the password.
  • I can’t tell you.
  • I know the password but i can’t tell you.
  • He lives in America yet his english is still bad
  • I wear a helmet so my head will be safe.
  • My sister and i are going to Korea this month.
  • I love autumn because it’s so relaxing.

Contoh Kalimat Conjunctions Subordinative

  • You can eat the dessert after you finish your dinner.
  • She keeps following me wherever i go.
  • You cannot pass this exam unless  youre study hard before.
  • She watches the tv until 3 am.
  • Grandpa visit our house when mommy isn’t at home.

Contoh conjunctions correlative

  • Rania likes apple, both green apple and red apple
  • I have neither visit Bandung nor Bali.
  • She is not only a good singer but also the prettiest girl in that community.
  • I can have either sprite or cola.
  • The more you read a book the more knowledge you get.

The post Conjunctions: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>