kata kerja - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kata-kerja Fri, 22 Jul 2022 05:02:16 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kata kerja - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kata-kerja 32 32 Verba: Pengertian, Jenis, Ciri – Ciri dan Contoh https://haloedukasi.com/verba Wed, 20 Jul 2022 02:40:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37254 Pengertian Verba Dalam sebuah kalimat, verba adalah salah satu aspek yang penting. Ketidakhadiran verba dalam sebuah kalimat membuat kalimat tersebut menjadi tidak terbentuk secara lengkap. Hal ini disebabkan karena verba dapat menjelaskan atau mengungkapkan tentang perbuatan, keadaan, atau bahkan tindakan dalam kalimat. Verba, menurut KBBI, merupakan kata yang dapat menjelaskan proses, menunjukan perbuatan, ataupun menggambarkan […]

The post Verba: Pengertian, Jenis, Ciri – Ciri dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Verba

Dalam sebuah kalimat, verba adalah salah satu aspek yang penting. Ketidakhadiran verba dalam sebuah kalimat membuat kalimat tersebut menjadi tidak terbentuk secara lengkap. Hal ini disebabkan karena verba dapat menjelaskan atau mengungkapkan tentang perbuatan, keadaan, atau bahkan tindakan dalam kalimat.

Verba, menurut KBBI, merupakan kata yang dapat menjelaskan proses, menunjukan perbuatan, ataupun menggambarkan keadaan tertentu. Pengertian verba dalam wikipedia juga tidak jauh berbeda, yakni sebuah kelas kata yang menyatakan suatu pengalaman, kejadian, tindakan, dan pengertian dinamis lainnya.

Verba dapat disebut juga dengan kata kerja. Fungsi utama verba adalah untuk menunjukan dan menjelaskan mengenai subjek yang tertulis dalam kalimat. Kebanyakan kata verba menduduki posisi predikat dalam sebuah kalimat atau frasa.

Selain pengertian diatas, verba juga dapat diartikan sebagai sebuah kata kerja yang mengulas kejadian, tindakan, atau aktivitas yang dilakukan oleh subjek.

Pengertian Verba Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian verba menurut beberapa ahli.

  • Sudaryanto (1991)

Menurut Sudaryanto pada tahun 1991, verba merupakan kata yang menyatakan suatu perbuatan dalam mode perintah ataupun bervalensi dengan aspek keberlangsungan, misalnya ‘lagi’ atau ‘sedang’

  • Keraf (1991)

Menurut Keraf pada tahun 1991, verba dapat disempurnakan dengan memberikan kata-kata yang menjelaskan gerakan badan atau suatu kejadian. Kondisi tersebut dapat membantu mempertegas batasan antar kata dalam menyatakan tindakan, proses, gerak, perbuatan, keadaan, atau suatu kejadian.

  • Finoza (2004)

Menurut Finoza pada tahun 2004, verba merupakan kata yang menjelaskan perbuatan, tindakan, proses, atau keadaan yang tidak termasuk dalam sifat. Verba umumnya memiliki fungsi sebagai predikat dalam kalimat.

  • Kentjono (2010)

Menurut Kentjono pada tahun 2010, verba merupakan sebuah kata yang didahului oleh kata benda, sebagai subjek, dan diikuti oleh kata benda lainnya, sebagai objek. Selain itu, verba juga dapat didahului oleh kata pelengkap, misalnya ‘sudah’, atau ‘sedang, dan juga dapat didahului oleh kata lainnya, termasuk ‘silahkan’ dan ‘tolong’.

  • Mess (1992)

Menurut Mess pada tahun 1992, verba merupakan kata yang umumnya menyatakan suatu perbuatan, pekerjaan, atau gerak.

  • Lenny Nuraeni (2015)

Menurut Lenny Nuraeni pada tahun 2015, verba berasal dari bahasa latin yang disebut verbum dan berarti ‘kata’. Verba adalah kelas kata untuk pemakaian gambaran tindakan, pengalaman, keberadaan, pengertian dinamis, dan beberapa kondisi lainnya

  • Kridalaksana (2005)

Pada tahun 2005, Kridalaksana mengatakan bahwa verba tergolong dalam satuan gramatikal dan dapat diketahui saat seseorang melihat kemungkinan kata yang melekatinya, misalnya partikel kata atau kata lain yagn sepadan dengannya. Beberapa kata yang tidak dapat melekat pada verba adalah ‘di’, ‘ke’, ‘dari’, atau kata lainnya dalam kelas yang sama.

  • Kridalaksana (2011)

Pada tahun 2011, Kridalaksana kembali memberikan pengertian mengenai vera, yaitu kata yang umumnya berfungsi sebagai predikat. Dalam beberapa bahasa lainnya, verba dapat memiliki ciri morfologis, termasuk kata, aspek, pesona, atau jumlah.

Jenis Verba

Verba dapat dikelompokan dalam beberapa jenis menurut klasifikasi tertentu. Beberapa pembagian jenis verba adalah sebagai berikut, yaitu :

  • Menurut Objeknya
    • Verba Transitif, yaitu verba yang diikuti dengan objek sehingga makna kalimat tersebut diketahui, misalnya :
      • Ibu sedang membuat roti,
      • Kakak menendang bola dengan keras.
      • Aku mencari jam tangan yang hilang.
    • Verba Instransitif, yaitu verba yang bisa menggambarkan arti kalimat dengan jelas walaupun tidak disertai dengan objek, misalnya :
      • Dino makan di dapur.
      • Dina menangis tersedu-sedu.
  • Menurut Bentuknya
    • Verba Dasar, yaitu verba yang tidak mengalami proses afiksasi (penambahan imbuhan), pemajemukan, penyerapan, dan tidak dapat diuraikan menjadi bentuk yang lebih sederhana, misalnya :
      • Lari
      • Baca
      • Minum
      • Makan
      • Pergi
      • Beli
      • Jual
      • Tidur
    • Verba Turunan, yaitu verba yang telah mengalami perubahan, termasuk penambahan imbuhan ataupun mengalami pemajemukan. Lima kategori verba turunan yaitu:
      • Bebas afiks manasuka (verba dasar yang diberikan imbuhan namun memiliki fungsi yang sama dengan verba dasar tanpa imbuhan), misalnya membaca, mencari bekerja.
      • Bebas afiks wajib (kata yang diberikan imbuhan agar dapat digunakan sebagai verba), misalnya mendarat, melebar, mengering.
      • Terikat afiks wajib (kata yang terikat dengan imbuhan wajib tertentu), misalnya mengungsi, berjuang, bertemu, berpisah.
      • Reduplikasi (verba yang mengalami pengulangan), misalnya mencari-cari, bergoyang-goyang, menari-nari.
      • Majemuk (verba yang terbentuk dari gabungan 2 kata berbeda dan memberikan arti baru), misalnya cari mati, cuci darah.
  • Menurut Bentuk Lainnya
    • Verba Benefaktif, yaitu verba yang menunjukan sebuah tindakan atau pekerjaan untuk orang lain dan umumnya memiliki imbuhan me- dan -kan, misalnya :
      • Adik setiap pagi menyebrangkan nenek itu.
      • Ibu membuatkan bekal untuk anak-anaknya.
      • Aku membelikan mainan untuk kedua adikku.
      • Ayah memandikan kucing kami setiap hari minggu.
    • Verba Reflektif, yaitu verba yang menunjukan tindakan untuk dirinya sendiri dan umumnya menggunakan imbuhan me- atau ber-, misalnya:
      • Adik berlari di tepi pantai.
      • Kucing bersembunyi dibalik pagar rumah.
      • Ayah selalu mencukur kumisnya sebelum bekerja.
      • Ibu selalu merias diri sebelum berangkat kerja.
    • Verba Resiprok, yaitu verba yang menambarkan suatu tindakan atau aktivitas yang dikerjakan oleh dua orang dan sering menggunakan imbuhan ber- dan -an, misalnya:
      • Saya bersalaman dengan ibu guru.
      • Aku berpandangan dengan adik.
      • Ayah dan ibu bergandengan tangan.
  • Menurut Subjeknya
    • Verba Aktif, yaitu verba dengan subjek sebagai pelaku utama dan dapat memiliki imbuhan me- atau ber-, misalnya :
      • Ayah membaca koran di teras.
      • Kakak sedang memperbaiki motornya.
      • Ibu menyapu halaman rumah.
    • Verba Pasif, yaitu verba dengan subjek sebagai korban dari kata kerja tersebut dan dapat memiliki imbuhan di- atau ter-, misalnya :
      • Ayam sedang digoreng ibu di dapur.
      • Sepeda itu dibeli oleh Ayah.
      • Piring kuning dipakai adik untuk bermain.

Fungsi Verba

Beberapa fungsi verba yang dapat anda temui dalam sebuah kalimat adalah sebagai berikut, yaitu:

  • Verba dan Frasa Verbal sebagai Predikat, misalnya:
    • Sepatu miliknya antibasah.
    • Ayah dan ibu berpelukan dengan penuh cinta.
    • Pekerjaannya mengajari.
    • Orang tua ku sangat suka berkebun.
  • Verba dan Frasa Verbal sebagai Subjek, misalnya :
    • Berolahraga secara rutin dapat melancarkan aliran darah.
    • Makan buah dapat mengurangi kemungkinan penyakit kanker.
    • Menari sudah menjadi kegemarannya sejak kecil.
  • Verba dan Frasa Verbal sebagai Objek, misalnya:
    • Ayah mengajarkan melukis layang-layang kepada adik.
    • Akhirnya, pacarku mencoba makan makanan yang berkuah itu.
    • Dia mencoba tidur tanpa bantal malam ini.
  • Verba dan Frasa Verbal sebagai Pelengkap, misalnya:
    • Ibu merasa sangat beruntung hari itu.
    • Perampok itu sudah berhenti merampok bank sejak setahun yang lalu.
    • Aku sudah lama berhenti bernyanyi.
  • Verba dan Frasa Verbal sebagai Keterangan, misalnya :
    • Aku pergi bersepeda
    • Kakak sudah pulang bekerja
    • Kemarin, bibi datang berkunjung.
  • Verba dengan Sifat Atributif, misalnya :
    • Ayah tidur tidak boleh diganggu
    • Beberapa dusun di wilayah itu dalam situasi berbahaya
  • Verba dengan Sifat Apositif, misalnya :
    • Pekerjaan ayah yang dulu, mengajar, sudah tidak dilakukan lagi.
    • Usaha kakakku, berjualan pakaian di pasar, tidak berkembang.

Ciri-Ciri Verba

Menurut Akhmad Sofyan pada tahun 2012, dalam jurnalnya yang berjudul “Perilaku dan Makna Verba dalam Bahasa Madura”, ciri-ciri verba adalah :

  • Predikat atau inti predikat dalam sebuah kalimat
  • Makna dasar dari sebuah proses, perbuatan, atau aksi, dan tidak menggambarkan suatu sifat.
  • Tidak dapat diberikan prefiks “ter”, terutama pada verba yang menggamabrkan suatu keadaan.

Menurut Alwi pada tahun 2010, ciri-ciri atau karakteristik verba dapat anda amati sebagai perilak semantik, perilaku sintaksis, dan bentuk morfologinya. Namun, secara umum, verba memiliki ciri-ciri berikut ini, yaitu:

  • Sebagai Predikat

Fungsi utama verba adalah berdiri sebagai predikat atau inti predikat. Fungsi predikat ini dapat ditemukan dalam kalimat aktif maupun kalimat pasif. Contoh verba sebagai predikat adalah “Ibu memasak ikan hari ini” dan “aku sedang belajar di sekolah”.

  • Bermakna Inheren

Verba memiliki makna inheren atau perbuatan. Dalam kata lain, verba dapat menggambarkan proses, aksi, atau keadaan, yang bukan termasuk dalam sifat dan kualitas, dalam sebuah kalimat. Sebagai contoh, pengertian kata “makan” dalam sebuah kalimat adalah “memasukkan makanan ke dalam mulut”.

  • Bermakna Keadaan

Verba dapat bermaksud sebagai keadaan yang tidak dapat diberikan imbuhan “ter”, atau yang bermaksud “paling”. Kondisi tersebut dapat terjadi pada kata verba, misalnya “mati” atau “suka”, dan tidak dapat diubah menjadi “termati” dan “tersuka”.

  • Tidak Dapat Bergabung dengan Kata-Kata Tertentu

Verba juga tidak dapat digabungkan dengan beberapa kata sambung tertentu, terutama yang mengambarkan kondisi kesangatan, misalnya “agak”, “sangat”, dan “sekali. Jika memang ingin diikuti dengan kata-kata tersebut, verba perlu diubah dengan tambahan imbuhan, misalnya menjadi “mengecewakan sekali” dan “agak mengharapkan”.

  • Dapat Diikuti Oleh Nomina, Adverbia, dan Adjektiva

Dalam sebuah kalimat, kata verba dapat diikuti dengan nomina (kata benda), adverbia (kata keterangan), ataupun adjektiva (kata sifat). Ciri ini dapat berlakut apabila verba berposisi sebagai predikat dalam sebuah kalimat.

  • Dapat Diikuti oleh Kata Pengingkaran

Verba dalam kalimat dapat diikuti oleh kata pengingkaran, misalnya kata “tidak” dan “belum”. Contoh ciri ini adalah “aku tidak sarapan pagi ini” dan “ayah belum membawa kacamata dalam tasnya”.

Contoh Verba

Beberapa contoh kalimat aktif yang mengandung verba adalah :

  • Orang tualah yang perlu memberikan pendidikan kepribadian kepada anak-anaknya sejak kecil.
  • Aku dan Dimas sering bertemu di depan gerbang sekolah
  • Koruptor itu tetap berusaha mengelah bahwa dirinya tidak bersalah.
  • Nabila membersihkan kamarnya sendiri.
  • Walaupun sulit, ayah tetap bekerja untuk memenuhi keperluan keluarga.
  • Tetangga baru kita bertanya mengenai rumah pak RT
  • Anda perlu melupakan semua kenangan buruk di kantor yang lama.
  • Keponakanku meminta hadiah yang dulu pernah kujanjikan padanya.
  • Ibu sedang membuat kue pesanan pelanggan.
  • Ayah mengecat pagar rumah dengan warna merah muda cerah untuk menyambut ulang tahun adik.

Beberapa contoh kalimat pasif yang mengandung verba adalah :

  • Pohon besar di pinggir jalan raya tumbang ditiup badai kemarin malam.
  • Anjing kecil itu dipukuli warga sekitar.
  • Buku Andi terinjak olehku secara tidak sengaja.
  • Novel itu sudah selesai dibaca Dina.
  • Banyak penumpang wanita terhimpit dalam kereta yang penuh sesak itu.
  • Foto keluargaku dijepret oleh fotografer handal.
  • Saat musim hujan, benih mulai ditabur oleh para petani.
  • Tubuhku tertimpa bebatuan hingga tidak dapat bergerak.
  • Bekal makanan adik terbawa olehku hari ini.
  • Adik dipukul oleh temannya saat hendak memasuki kantin.

The post Verba: Pengertian, Jenis, Ciri – Ciri dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata Kerja Material: Pengertian – Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/kata-kerja-material Wed, 03 Feb 2021 12:49:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20242 Kata kerja merupakan salah satu komponen penting dalam suatu bahasa dan kalimat. Salah satunya yaitu kata kerja material. Berikut ini akan dibahas dan dijelaskan mengenai ciri, fungsi, dan contoh kata kerja material. Pengertian Kata Kerja Material Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), verba atau yang sering disebut kata kerja adalah kata yang menggambarkan suatu proses, […]

The post Kata Kerja Material: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata kerja merupakan salah satu komponen penting dalam suatu bahasa dan kalimat. Salah satunya yaitu kata kerja material. Berikut ini akan dibahas dan dijelaskan mengenai ciri, fungsi, dan contoh kata kerja material.

Pengertian Kata Kerja Material

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), verba atau yang sering disebut kata kerja adalah kata yang menggambarkan suatu proses, perbuatan, dan atau keadaan. Salah satu jenis kata kerja diantaranya adalah kata kerja material.

Kata kerja material adalah kata yang menunjukkan kegiatan yang sedang berlangsung. Kata kerja material biasanya memperlihatkan kejadian atau suatu hal yang bisa dilihat secara langsung oleh lawan bicara.

Kata kerja material juga melibatkan pembicara dan lawan bicara.Pembicara merupakan orang yang melakukan suatu kegiatan dan lawan bicara merupakan orang yang melihat dan menyaksikan kegiatan secara nyata yang dilakukan oleh pembicara.

Dalam kata kerja material, suatu peristiwa yang dilihat atau didengar bukan melalui pihak lain, melainkan langsung didengar atau dilihat secara langsung.   

Ciri-ciri Kata Kerja Material 

Kata kerja material adalah kata yang menunjukkan suatu kegiatan secara nyata. Kata kerja material memiliki beberapa ciri agar memudahkan untuk mempelajari dan memahaminya.

Ciri-ciri kata kerja material adalah sebagai berikut. Ciri kata kerja material memiliki yang mudah untuk diketahui yaitu adanya suatu kegiatan yang berlangsung secara nyata.

Kata kerja material menunjukkan kegiatan fisik yang dilakukan dan dapat dilihat secara langsung pada saat kegiatan tersebut dilakukan. Struktur kata kerja material yaitu adanya subjek, verba atau kata kerja material, dan objek.

Fungsi Kata Kerja Material 

Kata kerja material menunjukkan suatu yang dapat dilihat, didengar, atau diperhatikan.

Dengan begitu, kata kerja material dapat membantu untuk meminimalisir kesalahpahaman.

Lawan bicara yang melihat secara lansgung akan paham akan situasi dan kegiatan yang sedang dilakukan oleh pembicara.

Contoh Kata Kerja Material 

Berikut ini merupakan contoh kata ke kerja material. Contoh kata kerja material dalam sebuah kalimat akan memudahkan pemahaman mengenai kata kerja material itu sendiri.

  • Setiap pagi sebelum berangkat pergi ke sekolah, Andi melihat ayahnya menyiram tanaman.
    Kata kerja material: melihat
  • Budi suka memasak makanan Jepang.
    Kata kerja material: memasak
  • Setiap pagi, Roni selalu menyempatkan diri untuk menyapu halaman rumahnya.
    Kata kerja material: menyapu
  • Ayu selalu mencuci alas tempat tidur setiap dua kali seminggu.
    Kata kerja material: mencuci
  • Setiap hari Sabtu Joy selalu menonton pertunjukkan musik klasik.
    Kata kerja material: menonton
  • Pada liburan musim panas, Benny pergi memancing bersama ayahnya.
    Kata kerja material: memancing
  • Boy memakai baju yang sangat fasionable pada acara pesta ulang tahun ke 17
    Kata kerja material: memakai
  • Jessica mendengarkan musik indie sebelum tidur.
    Kata kerja material: mendengarkan
  • Sella memindakan barang-barang yang ada di kamar lama ke kamar barunya.
    Kata kerja material: memindahkan
  • Daniel mengisi waktu luangnya dengan melukis.
    Kata kerja material: melukis.

The post Kata Kerja Material: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata Kerja Perintah: Pengertian – Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/kata-kerja-perintah Wed, 03 Feb 2021 12:47:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20177 Kata kerja atau verba digunakan sebagai tanda bahwa sebuah kalimat mengandung makna sedang melakukan sesuatu. Salah satu kategori kata kerja yaitu Kata Kerja Perintah. Pengertian Kata Kerja Perintah Kata Kerja Perintah yang digunakan memiliki kekuatan untuk memberi perintah,  melarang, atau ingin meminta sesuatu kepada lawan bicara. Kata kerja imperatif digolongkan kembali dalam lima jenis. Diantaranya […]

The post Kata Kerja Perintah: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata kerja atau verba digunakan sebagai tanda bahwa sebuah kalimat mengandung makna sedang melakukan sesuatu. Salah satu kategori kata kerja yaitu Kata Kerja Perintah.

Pengertian Kata Kerja Perintah

Kata Kerja Perintah yang digunakan memiliki kekuatan untuk memberi perintah,  melarang, atau ingin meminta sesuatu kepada lawan bicara. Kata kerja imperatif digolongkan kembali dalam lima jenis.

Diantaranya yaitu imperatif transitif, imperatif tak transitif, imperatif biasa, imperatif ajakan, dan imperatif larangan.Dalam kata kerja imperatif transitif menunjukkan ajakan yang digunakan oleh penulis atau pembicara.

Imperatif transitif mengandung makna memberi perintah kepada lawan bicara atau pembaca. Kata kerja imperatif tak transitif menunjukkan bahwa subjek melakukan suatu kegiatan yang aktif dan akan atau harus dilakukan.

Kata kerja ini juga merupakan kalimat perintah aktif. Kata kerja imperatif biasa mengandung maksud dan tujuan yang ditujukan kepada pembaca atau pendengar.

Akan tetapi dalam imperatif biasa, kata kerja yang digunakan tidak dapat memengaruhi atau memberikan suatu perintah kepada lawan bicara. Kata imperatif ajakan mengandung makna ajakan yang ingin disampaikan penulis atau pembicara.

Imperatif ajakan akan memberikan timbal balik kepada pembaca atau pendengar dengan melakukan sesuatu yang sesuai dengan ajakan yang disampaikan.

Kata kerja imperatif larangan mengajak pembaca atau pendengar untuk tidak melakukan sesuatu yang memang tidak patut untuk dilakukan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imperatif adalah bentuk perintah untuk kalimat atau kata kerja yang menunjukkan larangan maupun keharusan melaksankan suatu perbuatan.

Ciri-ciri Kata Kerja Perintah

Kata kerja imperatif memiliki ciri-ciri yang digunakan sebagai landasan untuk memahami kata kerja tersebut. Ciri-ciri ini patut diketahui agar meminimalisir kesalahpahaman dalam komunikasi, baik verbal atau non verbal.

Ciri-ciri dari kata kerja imperatif umumnya mengandung kata perintah dan menggunakan partikel penegas.

Dalam kata kerja imperatif yang digunakan, biasanya menggunakan intonasi atau pelafalan yang tegas. Sehingga, lawan bicara akan melakukan sesuatu sesuai permintaan pembicara.

Fungsi Kata Kerja Perintah

Kata kerja imperatif memiliki fungsinya sendiri agar tidak salah digunakan dan salah diartikan.

Kata kerja imperatif memiliki fungsi sebagai jalan yang digunakan pembicara untuk meminta sesuatu atau melakukan sesuatu kepada lawan bicara.

Kata kerja imperatif juga dapat berfungsi sebagai kata kerja yang mengajak. Fungsi lainnya dapat digunakan sebagai bentuk pemberian ijin untuk melakukan suatu kegiatan.  

Contoh Kata Kerja Perintah

Berikut ini merupakan contoh kata kerja imperatif. Contoh kata kerja imperatif ini akan memudahkan pemahaman mengenai kata kerja imperatif  dalam sebuah kalimat.

  • Jangan mencuci sepatu kotor di mesin cuci.
    Kata kerja imperatif: jangan
  • Pergilah ke sekolah sebelum hujan deras turun.
    Kata kerja imperatif: pergi (lah)
  • Ketika liburan musim panas, ayo kita pergi liburan bersama ke rumah nenek.
    Kata kerja imperatif: ayo
  • Tolong mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh makanan dan minuman.
    Kata kerja imperatif: tolong
  • Pada musim hujan, pakailah baju yang tebal dan hangat agar tidak terserang flu.
    Kata kerja imperatif: pakai (lah)
  • Mohon untuk menjaga ketenangan ketika ujian sedang berlangsung.
    Kata kerja imperatif: mohon
  • Sebelum memasuki aula konser, silahkan mengisi daftar hadir yang sudah tersedia.
    Kata kerja imperatif: silahkan
  • Janjilah untuk tidak melanggar kata-kata yang sudah dikatakan.
    Kata kerja imperatif: janji (lah)
  • Jika ingin melihat konser penyayi yang kau idolakan, lebih baik jangan boros menghabiskan uang.
    Kata kerja imperatif: jangan
  • Turutilah kata dan perintah orangtua.
    Kata kerja imperatif: turuti (lah).

The post Kata Kerja Perintah: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata Kerja Mental: Pengertian – Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/kata-kerja-mental Wed, 03 Feb 2021 12:43:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20145 Dalam suatu bahasa tentunya memiliki banyak kata yang digunakan. Salah satu jenis kata yang digunakan adalah kata kerja. Berikut ini dijelaskan mengenai salah satu jenis kata kerja atau verba yaitu kata kerja mental. Pengertian Kata Kerja Mental Kata-kata akan memudahkan untuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun non verbal. Kata-kata membentuk suatu kalimat sesuai dengan maksud […]

The post Kata Kerja Mental: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam suatu bahasa tentunya memiliki banyak kata yang digunakan. Salah satu jenis kata yang digunakan adalah kata kerja. Berikut ini dijelaskan mengenai salah satu jenis kata kerja atau verba yaitu kata kerja mental.

Pengertian Kata Kerja Mental

Kata-kata akan memudahkan untuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun non verbal. Kata-kata membentuk suatu kalimat sesuai dengan maksud dan tujuan yang memiliki kalimat tersebut.

Di antara kata-kata tersebut, terdapat bagian kata yang digunakan untuk menentukan arti sang penulis dan pembicara. Salah satunya kata kerja. Kata kerja adalah kata yang mengandung maksud ‘melakukan sesuatu’ dalam suatu kalimat.

Kata kerja juga menunjukkan bahwa penulis atau pembicara sedang melakukan hal. Kata kerja mental merupakan salah satu jenis kata kerja.

Verba tingkah laku atau yang dapat disebut dengan kata kerja mental adalah bentuk dari kata kerja yang menunjukkan sebuah sikap seseorang terhadap suatu pengalaman dan kejadian yang terjadi atau dialami sendiri.

Kata kerja mental terbagi atas tiga jenis, diantaranya yaitu kata kerja mental tindakan, kata kerja mental keberadaan, dan kata kerja sikap.

Kata kerja mental tindakan mengandung pesan atas tindakan yang harus dilakukan atau tidak dilakukan. Contohnya yaitu ‘melarang’.

Kata kerja mental keberadaan mengandung maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh penulis atau pembicara. Contohnya yaitu ‘menyetujui’.

Kata kerja respon adalah kata kerja yang mengajak pembaca atau pendengar ikut merasakan hal yang dirasakan penulis atau pembicara. Contohnya yaitu ‘senang’.

Ciri-ciri Kata Kerja Mental

Kata kerja mental memiliki ciri-ciri yang memudahkan untuk membedakannya dari kata kerja lain. Selain itu, ciri-ciri tersebut digunakan untuk memudahkan pemahaman mengenai kata kerja mental itu sendiri.

Kata kerja mental memiliki sifat mengindikasi dan berbentuk frasa. Dalam kata kerja mental biasanya memperlihatkan unsur dari indera, seperti penglihatan, pikiran, dan perasaan.

Kata kerja mental juga mengandung kejadian atau peristiwa yang dapat menggerakan indera pendengar atau pembaca.

Contoh Kata Kerja Mental

Berikut ini merupakan contoh kata ke kerja mental. Contoh kata kerja mental ini akan memudahkan pemahaman mengenai kata kerja mental dalam sebuah kalimat.

  • Seorang murid harus menghormati orangtua, guru, dan teman-temannya.
    Kata kerja mental: menghormati
  • Karena takut sakit, Arya menolak pergi bermain dengan teman-teman ketika hujan turun.
    Kata kerja mental: menolak
  • Rara sangat senang ketika dapat berlibur ke luar negeri bersama keluarganya.
    Kata kerja mental: senang
  • Ketika melakukan audisi casting, Agus merasa gugup.
    Kata kerja mental: gugup
  • Pada pesta kelulusan sekolah semua siswa terlihat terharu karena akan berpisah dengan teman-temannya.
    Kata kerja mental: terharu
  • Bora menghimbau adiknya untuk tidak bermain saja dan rajin belajar.
    Kata kerja mental: menghimbau
  • Mira merasa sedih setelah kehilangan kucing kesayangannya.
    Kata kerja mental: sedih
  • Tangan Andi terluka karena terkena pecahan piring yang tidak sengaja dijatuhkannya.
    Kata kerja mental: terluka
  • Putri merasa bangga akan dirinya yang diterima bekerja di perusahaan.
    Kata kerja mental: bangga
  • Anggi sangat bersemangat saat mengajarkan sebuah gerakan dance ke sang adik.
    Kata kerja mental: bersemangat.

The post Kata Kerja Mental: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Jenis Verba Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-verba Mon, 18 Jan 2021 05:40:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19278 Kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis verba. Verba merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, aksi, peristiwa, atau keadaan. Verba menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Verba terbagi menjadi enam jenis, yaitu verba relasional, verba material, verba mental, verba perilaku, verba verbal dan verba ekstistensial. Untuk mengetahui […]

The post 6 Jenis Verba Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis verba. Verba merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, aksi, peristiwa, atau keadaan. Verba menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan.

Verba terbagi menjadi enam jenis, yaitu verba relasional, verba material, verba mental, verba perilaku, verba verbal dan verba ekstistensial. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis verba yang telah disebutkan di atas, simak pembahasan berikut ini.

1. Verba Relasional

Verba atau kata kerja merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Sementara verba relasional merupakan kata kerja yang berfungsi menghubungkan subjek dan pelengkap.

Verba relasional berperan sebagai predikat di dalam sebuah kalimat. Dalam kalimat yang menggunakan verba relasional, maka kehadiran pelengkap bersifat wajib hadir.

Verba relasional memiliki ciri-ciri yang mempermudah kita mengidentifikasinya. Ciri-ciri tersebut antara lain:

  • Menyatakan perbuatan sebab-akibat
  • Harus dilengkapi dengan unsur pelengkap
  • Menempati unsur predikat
  • Tidak dapat didahului dengan kata bukan

Berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, dapat kita pahami bahwa struktur kalimat dengan verba relasional adalah sebagai berikut:

Subjek + Predikat (Verba Relasional) + Pelengkap

Verba relasional merupakan kata kerja yang menunjukan intensitas, sirkumtatif dan kepemilikan/milik. Verba relasional yang menunjukkan intensitas memiliki makna bahwa A adalah B.

Verba relasional yang menunjukkan sirkumtatif memiliki makna bahwa A di dalam B, sedangkan verba relasional yang menunjukkan milik berarti A mempunyai B.

Ketiga verba tersebut digolongkan/dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu verba relasional identifikatif yang terdiri dari verba relasional yang menunjukan intensitas. Sementara verba relasional yang menunjukkan sirkumtatif dan kepemilikan tergolong verba relasional atributif.

Contoh dari verba relasional

  • adalah
    • Nina adalah anak yang rajin.
  • merupakan
    • Verba relasional merupakan verba yang menunjukkan sebab akibat.
  • memiliki
    • Dia tidak memiliki tempat tinggal.
  • bersifat
    • Kata – katanya bersifat persuasif.
  • menduduki
    • Nia menduduki peringkat kedua di lomba menulis kemarin
  • termasuk
    • Tomat termasuk tumbuhan dikotil.
  • menyebabkan
    • Kurang olahraga dapat menyebabkan insomnia.
  • berdampak
    • Membentak anak akan berdampak pada psikologis anak di masa yang akan datang.

2. Verba Mental

Verba mental merupakan kata kerja yang menyatakan reaksi/respon seseorang terhadap suatu kondisi atau tindakan dan pemikiran terhadap sesuatu. Verba mental seringkali kita temukan pada teks eksposisi. Verba mental memiliki ciri-ciri antara lain:

  • Tidak merujuk pada perbuatan fisik
  • Terdapat pemicu adanya verba mental seperti peran orang lain, fenomena atau keadaan yang dihadapi
  • Menduduki fungsi predikat di dalam kalimat
  • Merujuk pada kata hasil dari pemikiran, perasaan, atau presepsi, seperti berpikir, sedih, memahami.

Karena verba mental merupakan verba yang menunjukkan respon terhadap sesuatu maka pada kalimat yang menggunakan verba mental, terdapat kalimat pemicunya. Kata kerja mental memproyeksikan pengalaman kita mengenai pemikiran, keinginan, perasaan, dan presepsi sehingga berhubungan dengan perasaan seseorang bukan perbuatan fisik.

Berikut ini contoh verba mental:

  • menerima
    • Lina menerima gaji pertamanya hari ini.
  • menolak
    • Rudi menolak tawaran pak Usman untuk mengantarnya pulang ke rumah.
  • tertawa
    • Adik tertawa keras setelah mendengar lelucon dariku.
  • menangis
    • Adik menangis saat terjatuh di halaman.
  • khawatir
    • Adi khawatir dimarahi bu guru karena lupa mengerjakan PR.
  • berpendapat
    • Para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein dapat mempengaruhi pertumbuhan pada anak-anak.

3. Verba Material

Verba material merupakan kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik yang dapat dilihat secara nyata oleh partisipan. Berikut ini ciri-ciri verba material:

  • Berupa perbuatan fisik’
  • dibentuk dari nomina
  • dapat dilihat oleh partisipan

Struktur kalimat dengan verba material adalah

Subjek + Verba Material (Predikat) + Objek

Contoh dari verba material antara lain:

  • melihat
    • Ayah dan Ibu sedang melihat festival kembang api.
  • membaca
    • Ayah sedang membaca koran di teras.
  • menulis
    • Adik gemar sekali menulis cerita pendek.
  • memukul
    • Dia memukul bola itu sekuat tenaga.
  • mendengar
    • Kami sudah mendengar berita tentang kepindahaan Ani.
  • memotong
    • Ibu sedang memotong buah dengan pisau.
  • memakan
    • Burung itu sedang memakan cacing.
  • meminum
    • Adik sedang meminum jus mangga buatan ibu.

4. Verba Tingkah Laku

Verba tingkah laku atau verba perilaku merupakan kata kerja yang merujuk pada tindakan yang dilakukan dengan ungkapan verbal. Ungkapan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang sulit dilihat secara langsung. Verba perilaku banyak ditemukan pada teks cerita sejarah.

Adapun ciri-ciri verba tingkah laku antara lain:

  • Merujuk pada ungkapan verbal.
  • Tidak merujuk pada tindakan fisik
  • Menduduki fungsi predikat di dalam kalimat

Contoh verba tingkah laku:

  • menatap
    • Ani menatap lama rumah lamanya dengan perasaan sedih.
  • menyaksikan
    • Kami menyaksikan penandatanganan perjanjian jual beli rumah itu.
  • memandangi
    • Dia sedang memandangi lukisannya sendiri.
  • merasa
    • Kami merasa lelah setelah seharian membantu ayah menanam bunga di halaman.

5. Verba Verbal

Verba verbal merupakan kata kerja yang menunjukkan pemberitahuan. Dalam verba verbal terdapat pewicara, verba verbal, dan wicara. Wicara merupakan rangkaian bunyi bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi, sedangkan pewicara merupakan orang yang menuturkan wicara. Contoh dari verba verbal antara lain:

  • memberitahukan
    • Bu guru akan memberitahukan jadwal ujian semester besok pagi.
  • mengatakan
    • Ayah mengatakan kepada ibu akan lembur malam ini.
  • berkata
    • Adik berkata bahwa dia mendapat nilai bagus tadi di sekolah.

6. Verba Eksistensial

Verba eksistensial merupakan kata kerja yang menunjukkan keberadaan sesuatu. Verba eksistensial menunjukkan keeksistensian sesuatu. Partisipan yang ditunjukkan verba eksistensial disebut dengan eksisten. Letak esisten umumnya di belakang verba eksistensial. Contohnya:

  • Ada
    • Ada beberapa lapangan sepak bola di desa ini.
  • Terdapat
    • Terdapat tiga sekolah dasar di desa ini.

The post 6 Jenis Verba Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Phrasal Verb dari Kata “Hold” Beserta Arti Dan Contoh Kalimatnya https://haloedukasi.com/phrasal-verb-dari-kata-hold Thu, 14 Jan 2021 06:25:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19233 Phrasal verb adalah kata kerja yang terbentuk dari kata kerja dasar (Bring, Look, Hang, Hold, dll) yang mendapatkan tambahan partikel (in, on, down, out, up, dll). Meskipun berasal dari kata kerja dasar yang sama, frasa yang terbentuk bisa mempunyai makna yang berbeda-beda. Berikut phrasal verb yang berasal dari kata kerja dasar “hold” yang mempunyai beberapa […]

The post 8 Phrasal Verb dari Kata “Hold” Beserta Arti Dan Contoh Kalimatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Phrasal verb adalah kata kerja yang terbentuk dari kata kerja dasar (Bring, Look, Hang, Hold, dll) yang mendapatkan tambahan partikel (in, on, down, out, up, dll).

Meskipun berasal dari kata kerja dasar yang sama, frasa yang terbentuk bisa mempunyai makna yang berbeda-beda.

Berikut phrasal verb yang berasal dari kata kerja dasar “hold” yang mempunyai beberapa bentuk kata beserta arti yang berbeda.

1. Hold On

  • Mempunyai makna tunggu atau menunggu. Contoh:

Hold on, I’ll be done in a minute. (Tunggu, aku akan selesai sebentar lagi.)

  • Selain memiliki makna tunggu atau menunggu, hold on juga bisa berarti memegang atau berpegangan dengan erat. Contoh:

She held on as the ferriswheel started to move. (Dia berpegangan dengan erat saat bianglalanya mulai bergerak.)

2. Hold On To

Mempunyai makna memegangi suatu benda dengan erat. Contoh:

You should hold on to your luggage while on the bus. (Kamu seharusnya memegangi dengan erat tasmu saat di dalam bus.)

3. Hold Onto

  • Mempunyai makna memegang dengan erat. Contoh:

My aunt held onto her son’s hand in the crowd. (Tanteku memegangi tangan anaknya di keramaian.)

  • Mempunyai makna menjaga atau menyimpan sesuatu selama mungkin. Contoh:

I tried to hold onto my money during the holiday. (Aku mencoba menyimpan uangku selama liburan.)

4. Hold Off

  • Bermakna menunggu proses di bagian lain selesai. Contoh:

You should hold off for two hours after the sample is observed. (Kau harus menunggu dua jam setelah sampelnya diobservasi.)

  • Makna yang lain ialah menunda suatu kegiatan. Contoh:

The manager held off the meeting after he got an urgent call. (Manajer menunda rapat setelah dia mendapatkan panggilan yang mendesak.)

5. Hold Up

  • Bermakna mengalami penundaan atau hambatan saat dalam perjalanan. Contoh:

They were held up by the traffic and bad weather. (Mereka terhambat oleh lalu lintas dan cuaca buruk.)

  • Sementara itu, frasa ini juga mempunyai makna merampok dengan kekerasan dan ancaman. Contoh:

Four armed men held up this bank yesterday so it is still closed today. (Empat pria bersenjata merampok bank ini kemarin jadi banknya masih tutup hari ini.)

6. Hold Down

  • Mempunyai makna mempertahankan pekerjaan. Contoh:

He can’t hold down his job again. He is looking for another job. (Dia tidak bisa mempertahankan pekerjaannya lagi. Dia sedang mencari pekerjaan lain.)

  • Mempunyai makna menghentikan seseorang atau sesuatu agar tidak bergerak. Contoh:

It took two polices to hold that man down after he got drunk. (Perlu dua orang polisi untuk menghentikan pria itu setelah dia mabuk.)

7. Hold Forth

Mempunyai makna menyampaikan pendapat tentang suatu hal khususnya dengan waktu yang lama dan membosankan. Contoh:

The boss held forth on the same topic for about thirty minutes. (Bos menyampaikan pendapatnya tentang topik yang sama selama 30 menit.)

8. Hold Back

  • Mempunyai makna tidak menunjukkan/menahan emosi. Contoh:

She can’t hold back her tears anymore. (Dia tidak bisa lagi menahan tangisannya.)

  • Bermakna mencegah atau menghambat sesuatu untuk terus bergerak maju. Contoh:

Covid 19 held back our project. (Covid 19 menghambat proyek kita.)

  • Mempunyai makna tidak mengungkapkan informasi untuk umum atau merahasiakannya. Contoh:

The management still holds back the result until next week. (Manajemen masih merahasiakan hasilnya sampai minggu depan.)

The post 8 Phrasal Verb dari Kata “Hold” Beserta Arti Dan Contoh Kalimatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Jenis Modals dan Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-modals Fri, 30 Oct 2020 00:05:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=13046 Modals adalah kata kerja bantu. Modals digunakan untuk melengkapi verb atau kata kerja. Ada 4 poin penting dalam penggunaan modals, yaitu: Letak modals selalu berada di depan kata kerja. Modals tidak dipengaruhi oleh tenses. Jadi tidak ada perubahan pada modals seperti tambahan -s, -ing, atau -ed.  Modals tidak dipengaruhi oleh subjek. Maka apapun subjeknya, singular (tunggal) atau plural (jamak), modals tidak berubah.  Modals langsung diikuti oleh […]

The post 10 Jenis Modals dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Modals adalah kata kerja bantu. Modals digunakan untuk melengkapi verb atau kata kerja. Ada 4 poin penting dalam penggunaan modals, yaitu:

  • Letak modals selalu berada di depan kata kerja.
  • Modals tidak dipengaruhi oleh tenses. Jadi tidak ada perubahan pada modals seperti tambahan -s, -ing, atau -ed. 
  • Modals tidak dipengaruhi oleh subjek. Maka apapun subjeknya, singular (tunggal) atau plural (jamak), modals tidak berubah. 
  • Modals langsung diikuti oleh kata kerja bentuk pertama atau V1.

Ada 10 modals dalam Bahasa Inggris yang perlu dipahami.

1. Can

Can memiliki arti bisa atau mampu. Can digunakan untuk menyatakan ability (kemampuan) dan request (permintaan). Berikut contohnya:

  • She can sing in Japanese. (Dia bisa bernyanyi dalam Bahasa Jepang.)
  • They can design a 3D model. (Mereka bisa merancang sebuah model 3 dimensi.)
  • Kiara and Kalyca can use their new cell phone. (Kiara dan Kalyca bisa menggunakan ponsel baru mereka.)
  • Can you bring these documents? (Bisakah kamu membawa dokumen-dokumen ini?)
  • Can I visit your new house? (Bisakah saya mengunjungi rumah barumu?)

2. Could

Could juga memiliki arti bisa atau mampu. Could digunakan untuk menyatakan kemampuan di masa lampau, saran dan kemungkinan di masa depan. Berikut contohnya:

  • Priscil could buy expensive house two years ago. (Priscil bisa membeli rumah mahal dua tahun lalu.)
  • My little brother could run fast when he was kid. (Adik saya bisa berlari cepat ketika dia masih kecil.)
  • You could stay here for a while. (Kamu bisa menunggu di sini untuk sementara waktu.)
  • We could order the best menu. (Kita bisa memesan menu yang terbaik.)
  • You could go to Harvard University next year. (Kamu bisa pergi ke Universitas Harvard tahun depan.)

3. May

May memiliki arti boleh. May digunakan untuk menyatakan izin dan kemungkinan di masa depan. Berikut contohnya:

  • You may go to the restroom now. (Kamu boleh pergi ke kamar mandi sekarang.)
  • She may come to my birthday party. (Dia boleh datang ke pesta ulang tahunku.)
  • May I bring my toys? (Bolehkah saya membawa mainan saya?)
  • They may eat noodle again tomorrow. (Mereka boleh makan mie lagi esok hari.)
  • Joy and Irene may have a duet song in their next album. (Joy dan Irene boleh memiliki lagu duet pada album mereka selanjutnya.)

4. Might

Might memiliki arti boleh. Sama seperti may. Namun might lebih formal dan lebih sopan daripada may. Might digunakan untuk menyatakan kemungkinan di masa sekarang atau masa depan. Berikut contohnya:

  • Yuna might come after this. (Yuna boleh datang setelah ini.)
  • We might pass this test. (Kita boleh melewatkan ujian ini.)
  • Might I ask you a question? (Bolehkah saya bertanya sesuatu padamu?)
  • Wanda and Paul might fly to Canada in the next three months. (Wanda and Paul boleh terbang ke Canada tiga bulan lagi.)
  • He might join our English club next week. (Dia boleh bergabung dalam klub Bahasa Inggris kita minggu depan.)

5. Must

Must artinya harus. Must digunakan untuk menyatakan kewajiban atau keperluan yang harus dilakukan. Berikut contohnya:

  • We must come on time. (Kita harus datang tepat waktu.)
  • The students must wear tie. (Para siswa harus memakai dasi.)
  • My brother must go this morning. (Saudaraku harus pergi pagi ini.)
  • You must obey the law. (Kamu harus mematuhi hukum.)
  • She must remember her password. (Dia harus mengingat kata sandinya.)

6. Ought To

Ought to juga memiliki arti harus. Ought to digunakan untuk menyatakan sesuatu yang benar yang harus dilakukan. Berikut contohnya:

  • She ought to reveal the truth. (Dia harus mengungkapkan kebenarannya.)
  • Reny ought to speak to her son. (Reny harus berbicara kepada anaknya.)
  • You ought to know that I am your new chairmate. (Kamu harus tau bahwa aku adalah teman sebangku barumu.)
  • Lea and her sister ought to come home soon. (Lea dan saudarinya harus pulang ke rumah segera.)
  • We ought to solve this problem. (Kita harus menyelesaikan masalah ini.)

7. Shall

Shall artinya sebaiknya atau haruskah. Shall umumnya digunakan dalam bentuk pertanyaan untuk menyatakan saran atau penawaran. Subjek yang bisa menggunakan shall adalah I dan We. Berikut contohnya:

  • I shall bring my cat home right now. (Saya sebaiknya membawa pulang kucing saya sekarang.)
  • We shall call him. (Kita sebaiknya menelpon dia.)
  • Shall I cook fried rice for our breakfast? (Haruskah saya memasak nasi goreng untuk sarapan kita?)
  • Shall we wait her? (Apa sebaiknya kita menunggu dia?)
  • Shall I go alone? (Apa sebaiknya saya pergi sendiri?)

8. Should

Should juga bermakna sebaiknya. Namun should bisa digunakan untuk semua subjek. Should digunakan untuk menyatakan saran atau perkiraan yang belum pasti. Berikut contohnya:

  • They should listen to us. (Mereka sebaiknya mendengarkan kita.)
  • She should make appointment before she meets the doctor. (Dia sebaiknya membuat janji sebelum dia bertemu dokter.)
  • You should wear your best outfit. (Kamu sebaiknya memakai pakaian terbaikmu.)
  • I should see my dentist today. (Saya sebaiknya bertemu dokter gigi saya hari ini.)
  • We should sleep earlier. (Kita sebaiknya tidur lebih awal.)

9. Will

Will artinya akan. Will digunakan untuk menyatakan niat, perkiraan atau rencana yang sudah pasti akan terjadi. Berikut contohnya:

  • I will go to Bali next year. (Saya akan ke Bali tahun depan.)
  • She will visit her mom in Bandung. (Dia akan mengunjungi ibunya di Bandung.)
  • My friend and I will work together. (Saya dan teman saya akan bekerja bersama.)
  • Akbar will apply for job after his graduation. (Akbar akan melamar pekerjaan setelah kelulusannya.)
  • We will meet in the cafe near the beach. (Kami akan bertemu di kafe di dekat pantai.)

10. Would

Would memiliki makna yang beragam, tergantung pada kalimatnya. Would bisa bermaka akan atau maukah. Would digunakan untuk menyatakan undangan, izin atau membuat perjanjian. Berikut contonya:

  • I would keep my promise. (Saya akan menjaga janji saya.)
  • They would be here in an hour. (Mereka akan ada di sini dalam waktu satu jam.)
  • Would you like a cup of coffee? (Maukah kamu segelas kopi?)
  • Would you mind to leave me alone? (Maukah kamu meninggalkan saya sendiri?)
  • Would you like to come to my graduation day? (Maukah kamu datang ke hari kelulusan saya?)

The post 10 Jenis Modals dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Phrasal Verb: Pengertian, Penggunaan, dan Contoh https://haloedukasi.com/phrasal-verb Wed, 14 Oct 2020 04:33:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=11262 Pengertian Phrasal Verb Phrasal verb merupakan suatu frase yang terbentuk dari verb (kata kerja) dan preposisi atau keterangan (adverb). Suatu phrasal verb membentuk kata kerja baru yang mempunyai arti berbeda dari arti kata kerja yang dipakai dalam bentuk infinitve atau tanpa imbuhan. Perlu diketahui jika sebagian phrasal verb dapat diartikan setiap kata penyusunnya ataupun dari […]

The post Phrasal Verb: Pengertian, Penggunaan, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Phrasal Verb

Phrasal verb merupakan suatu frase yang terbentuk dari verb (kata kerja) dan preposisi atau keterangan (adverb). Suatu phrasal verb membentuk kata kerja baru yang mempunyai arti berbeda dari arti kata kerja yang dipakai dalam bentuk infinitve atau tanpa imbuhan.

Perlu diketahui jika sebagian phrasal verb dapat diartikan setiap kata penyusunnya ataupun dari kata kerjanya saja atau particle yang digunakan untuk memberi penekanan arti. Phrasal verb umumnya terdiri atas dua kata, namun juga terkadang dapat tersusun atas tiga kata.

Penggunaan Phrasal Verb

Penggunaan phrasal verb tidak jauh berbeda dengan penggunaan untuk kosakata lainnya, yakni membutuhkan objek langsung berupa orang atau hal lainnya, sedangkan yang lainnya tidak. Namun ada phrasal verb yang dipisahkan oleh objek dan lainnya tidak.

Mempelajari penggunaan phrasal verb akan terlihat mudah dengan melihat beberapa contoh penggunaan di bawah ini!

  1. Penggunaan Literal
    Ada banyak kata kerja atau verb yang dikombinasikan bersama dengan kata keterangan atau preposisi. Kombinasi antara verb dengan preposisi yang digunakan secara harfiah lebih mudah dipahami. Sedangkan kombinasi verb dengan adverb lebih mudah dipahami saat digunakan dalam percakapan.

Contoh:
Rina walked across the zebra cross. (Rina berjalan melintasi zebra cross).

  1. Penggunaan Idiom
    Penggunaan idiom dalam percakapan sehari-hari, membuat phrasal verb menjadi penting.

Contoh:
We hope he will get over his operation quickly.

Secara harfiah kata “get over” memiliki arti memanjat sesuatu ke sisi lain dan hal ini tidak relevan dengan kalimat tersebut. Dalam hal ini arti “get over” yakni pulih atau menjadi lebih baik.

  1. Kata Kerja Phrasal Transitif dan Intransitif
    Untuk phrasal verb transitif selalu mempunyai objek. Sedangkan untuk phrasal verb intransitif tidak memiliki objek.
    Untuk verb transitif sebagian besar kata kerja dapat dipisahkan (separable) oleh objek. Akan tetapi jika objek berupa noun, frasa dapat dipisahkan (inseparable) ataupun tidak

Contoh separable:
You have to give away your dog. (Kamu harus memberi (hal yang gratis) anjingmu).
You have to give your dog away. (Kamu harus memberikan anjingmu).

Contoh inseparable:
You got in the car to test drive it. (Kamu masuk ke mobil untuk melakukan tes mengemudi).
I couldn’t belive that you expected me to wait on them. (Saya tidak dapat percaya bahwa kamu mengharapkan saya untuk melayani mereka).

Pada kata kerja (verb) intransitif, frasa ini selalu tidak dapat dipisahkan atau inseparable.

Contoh:
I have to go back to Indonesia next week. (Saya harus kembali ke Indonesia minggu depan).
You dress up quickly and left for the party. (Kamu berpakaian cepat dan pergi ke pesta).
My mom wake up at 4.30 am very day. (Ibuku bangun pukul 4.30 setiap hari).

Contoh Phrasal Verb

Mengetahui phrasal verb akan terlihat mudah jika melihat beberapa contoh seperti di bawah ini!

  1. Turn on (menyalakan alat yang berhubungan dengan listrik)
    Contoh:
    Can you turn on the lamp? This room so dark. (Dapatkah kamu menyalakan lampu? Ruangan ini gelap).
  2. Turn off (mematikan alat yang berhubungan dengan listrik)
    Contoh:
    Do not forget to turn off the lamp before leaving the room. (Jangan lupa untuk mematikan lampu sebelum meninggalkan ruangan).
  3. Turn up (meningkatkan volume suara)
    Contoh:
    Turn up the music player, please. (Tolong naikkan volume suara pemutar musik).
  4. Wake up (bangun tidur)
    Contoh:
    I wake up about 5 am every morning. (Saya bangun sekitar pukul 5 setiap pagi).
  5. Fill up (mengisi dalam bentuk cairan)
    Contoh:
    I want to fill up my bottle drink with water. (Aku ingin mengisi tempat minumku dengan air).
  6. Log in (masuk pada komputer atau website)
    Contoh:
    You have to log in first before access the data. (Kamu harus masuk terlebih dahulu sebelum mengakses data).
  7. Log out (keluar pada komputer atau website)
    Contoh:
    Before you leaving the computer, make sure to log out the web. (Sebelum meninggalkan komputer, pastikan untuk keluar situs).
  8. Put on (mengenakan pada tubuh)
    Contoh:
    Pun on this blush on into your cheek. (Pakai perona pipi ini pada pipimu).
  9. Put off (menunda)
    Contoh:
    We must put off the class because the teacher come late. (Kami harus menunda kelas karena datang terlambat).
  10. Calm down (santai atau tenang setelah marah)
    Contoh:
    You need to calm down before you make decision. (Kamu perlu tenang sebelum membuat keputusan).

Phrasal verb dapat memiliki banyak arti tergantung dari kalimat yang digunakan. Berikut contohnya

  1. Cut Off

Cut off (berhenti menyediakan suatu hal)
Contoh:
The owner cut off water supply because they didn’t pay the bill. (Pemilik menghentikan suplai air karena mereka tidak membayar tunggakan).

Cut off (menghilangkan sesuatu dengan alat tajam)
Contoh:
My sister cut off her hair by herself. (Adik perempuanku memotong rambutnya sendiri).

2. Fall Out

Fall out (terpisah atau jatuh dari bagian dalam)
Contoh:
The key must have fallen out of his pocket. (Kunci itu pasti terjatuh dari kantongnya).

Fall out (rontok untuk rambut atau gigi)
Contoh:
My hair already fall out since long time ago. (Rambutku sudah rontok sejak dahulu).

3. Give Away

Give away (mengungkapkan informasi yang tersembunyi tentang seseorang)
Contoh:
Her friend give him away to me. (Temannya mengungkapkan hal ini kepada saya).

Give away (merusak rahasia)
Contoh:
My mother give the surprise party away by accident. (Ibuku merusak kejutan pesta secara tidak sengaja).

Give away (memberikan secara gratis kepada orang lain)
Contoh:
He want to give away this product for all his followers. (Dia ingin memberikan produk ini kepada semua pengikutnya).

Give away (membawa pengantin wanita ke altar)
Contoh:
Her brother gave her away at the wedding. (Kakak laki-lakinya mengantarkan dirinya ke pernikahan).

4. Make Up

Make up (saling memaafkan)
Contoh:
We already make up so we are good now. (Kami telah saling memaafkan jadi kami baik-baik saja sekarang).

Make up (menciptakan atau berbohong mengenai sesuatu)
Contoh:
We know that Jessi made up a story. (Kamu tahu jika Jessi berbohong atas ceritanya)

Make up (memakai kosmetik)
Contoh:
Her make up skill very incredible. (Cara pemakaian kosmetiknya sangat luar biasa).

5. Take Off

Take off (mulai terbang pada pesawat)
Contoh:
The plane take off in 30 minutes. (Pesawat mulai terbang pada saat 30 menit).

Take off (melepaskan pakaian)
Contoh:
Take off your shoes because the floor is wet. (Lepaskan sepatumu karena lantainya basah).

The post Phrasal Verb: Pengertian, Penggunaan, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Modals dalam Bahasa Inggris: Jenis dan Cara Penggunaan https://haloedukasi.com/modals-dalam-bahasa-inggris Fri, 28 Aug 2020 05:55:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=9866 Pengertian Modals Modals merupakan kata bantu yang tidak mengubah bentuk dari gramatikal atau tata bahasa. Modals juga dapat diartikan sebagai kata yang membantu kata kerja. Dalam menggunakan modals, harus diikuti dengan kata kerja (verb). Tidak heran jika modals juga sering disebut sebagai kata kerja ganti. Jenis-Jenis Modals Modals dalam bahasa Inggris terdiri dari beberapa macam, […]

The post Modals dalam Bahasa Inggris: Jenis dan Cara Penggunaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Modals

Modals merupakan kata bantu yang tidak mengubah bentuk dari gramatikal atau tata bahasa. Modals juga dapat diartikan sebagai kata yang membantu kata kerja.

Dalam menggunakan modals, harus diikuti dengan kata kerja (verb). Tidak heran jika modals juga sering disebut sebagai kata kerja ganti.

Jenis-Jenis Modals

Modals dalam bahasa Inggris terdiri dari beberapa macam, antara lain:

Can = Could

Can mengungkapkan beberapa macam, yakni:

  • Kemampuan (ability): I can sing a song (Saya dapat bernyanyi sebuah lagu).
  • Kemampuan untuk masa lampau (ability): When I was little kid, I could dance. (Ketika aku masih anak kecil, aku dapat menari).
  • Possibility (kemungkinan): Sleepy can cause accident. (Mengantuk dapat menyebabkan kecelakaan).
  • Permission (izin atau permisi):
    • Can I take this book? (Dapatkah saya mengambil buku ini?).
    • Could you help me for bring this big box? (Dapatkah kamu menolong saya untuk membawakan kotak besar ini?)
  • Bentuk lampau dari kata can: I believe I can fly – I believe I could fly (Saya percaya saya dapat terbang).

Perbedaan Penggunaan Can Dan Could

  • Ability (Kemampuan)

Kata “can” digunakan untuk menunjukan bahwa seseorang dapat melakukan sesuatu saat ini. Contoh : She can speak Arabic. (Dia dapat berbicara bahasa Arab).

Kata “could” digunakan untuk menunjukan jika seseorang pernah mampu melakukan sesuatu di masa lalu. Contoh: My uncle could climb that tree when he was young. (Paman saya dapat memanjat pohon itu saat masih muda).

  • Permission (Izin)

Kata “can” digunakan untuk meminta ataupun memberi izin dalam bentuk informal. Contoh: Can I borrow your book? (Bolehkah aku meminjam bukumu?)

Kata “could” digunakan untuk meminta atau memberi izin dalam bentuk formal. Contoh: Could she go with me? (Bolehkah dia pergi dengan saya?)

  • Possibility (Kemungkinan)

Kata “can” digunakan untuk menyampaikan sesuatu mungkin dilakukan atau terjadi saat ini (umum).

Contoh: The students can go to the library while teachers are meeting. (Para murid dapat pergi ke perpustakaan sementara guru-guru rapat).

Kata “could” digunakan untukk menunjukan hal yang mungkin terjadi di masa lalu atau hasilnya belum pasti.

Contoh: Many people could go to the public area last year. (Banyak orang dapat pergi ke area umum tahun lalu).

  • Request (Permintaan)

Kata “can” untuk meminta seseorang melakukan sesuatu (informal).
Can you put those bags here? (Dapatkah kamu letakkan tas-tas itu di sini?)

Kata “could” untuk meminta seseorang melakukan sesuatu secara formal.
Could you please open the window? (Dapatkah tolong bukakan jendela?)

  • Offer (Penawaran)

Kata “can” digunakan dalam menawarkan bantuan atau sesuatu kepada seseorang secara informal.
Can I help you? (Bisakah saya membantumu?)

Kata “could” digunakan untuk menyampaikan saran.
They could go to the restaurant after meeting. (Mereka dapat pergi ke restoran setelah rapat).

May = Might

May mengungkapkan dua hal, antara lain:

  • Permission (izin atau permisi):

Kata may lebih formal dibandingkan dengan kata can :

May I borrow your car? (Bolehkah saya meminjam mobilmu?).

  • Permission (izin atau permisi) dalam bentuk lampau. Kata might lebih formal dibandingkan dengan kata could:

Might I go with your daughter, Sir? (Bolehkah saya pergi dengan anak perempuan anda, Pak?).

  • Possibility (kemungkinan):

The weather may be cloudy and windy. (Cuacanya mungkin berawan dan berangin).

  • Possibility (kemungkinan). Kata might lebih lemah dibandingkan dengan may:

I might come to your house tomorrow. (Saya mungkin datang ke rumahmu besok).

Perbedaan Penggunaan May dan Might

Kata “may” digunakan pada kalimat dengan kemungkinan terjadi sebesar 50%. Sedangkan untuk kata “might” dipakai pada kalimat yang mengungkapkan suatu kemungkinan dengan presentase di bawah 50%.

Kata “may” digunakan untuk meminta izin kepada seseorang seperti meminta, meminjam, dan menyatakan pendapat (informal).
May we go now? (Bisakah kita pergi sekarang?)

Kata “might” digunakan untuk meminta izin secara formal.
Might we go now? (Bisakah kita pergi sekarang?)

Will = Would

  • Assumption (perkiraan):

She will stay at my house next week. (Dia akan tinggal di rumahku minggu depan).

  • Menyatakan permintaan:

Will you go out with me? (Bisakah kamu pergi keluar bersama saya?)

  • Menunjukan preferensi:

I would rather drink juice than coffee. (Saya lebih suka minum jus daripada kopi).

  • Menunjukan keinginan dalam bentuk lampau:

She would like to go with my brother. (Dia ingin pergi dengan kakak laki-laki saya).

Perbedaan Penggunaan Will dan Would

  1. Beliefs (Keyakinan)
    Kata “will” digunakan untuk menyatakan apa yang diyakini akan terjadi di masa depan.
    I will be late, let me take a Gojek now. (Saya akan terlambat, biarkan saya menggunakan Gojek sekarang).

    Kata “would” merupakan bentuk lampau darI “will”, yakni mengungkapkan apa yang dipercaya atau dibayangkan terjadi di masa depan.
    I will be late to come to the party so I would have to take a Gojek. (Saya akan terlambat datang ke pesta jadi saya akan menggunakan Gojek).
  2. Willingness (Kesukarelaan)
    Kata “will” digunakan saat seseorang berbicara pada orang lain jika dia ingin melakukan suatu hal atau bersedia melakukan sesuatu.
    I will lead you my T-shirt. (Saya akan meminjamkanmu kaosku).

    Sedangkan kata “would” digunakan sebagai bentuk past dari will:
    My sister would lend us her camera. (Adik perempuanku akan meminjamkan kita kameranya).
  3. Conditional Sentence
    Kata “will” digunakan untuk conditional sentence tipe 1.
    I will go to Korea if I have a lot of money. (Saya akan pergi ke Korea jika saya mempunyai banyak uang).

    Kata “would” digunakan untuk conditional sentence tipe 2 dan 3.
    I would buy a plane if I were rich. (Saya akan membeli pesawat jika saya kaya).
  4. Request (Permintaan)
    Kata “will” untuk kalimat perminataan informal.
    Will you forgive me? (Maukah kamu memaafkan aku?)

    Kata “would” untuk kalimat permintaan formal.
    Would you mind to bring that chair? (Bersediakah kamu membawakan kursi itu?)

Must = Had to

  • Mengekspresikan keharusan:

You must tell this situation to everyone. (Kamu harus memberi tahu situasi ini kepada semua orang).

He had to call police because he lost his wallet. (Dia harus menghubungi polisi karena dia kehilangan dompetnya).

  • Menyatakan kepastian:

You must be sleepy right now. (Kamu pasti ngantuk sekali sekarang).

Perbedaan Penggunaan Must dan Had to

Kata “must” digunakan untuk kalimat yang menyatakan kewajiban dari diri sendiri dan bukan berasal dari orang lain. Kewajiban ini bukanlah suatu hukum atau peraturan.

Sedangkan kata “had to” merupakan bentuk lampau dari “have to” keduanya digunakan untuk menyatakan jika kewajiban yang harus dilakukan berasal dari orang lain, bersifat memaksa, atau ini merupakan hukum atau peraturan.

Shall = Should

  • Menyatakan rencana (plan):

We shall eat bread before go to school. (Kita akan makan roti sebelum pergi ke sekolah).

  • Memberikan saran (sugestion):

Shall we go right now? (Bagaimana jika kita pergi sekarang?)

We shall submit our assignment today. (Kita dapat memasukkan tugas kita hari ini).

You should take a rest first before we go. (Kamu sebaiknya beristirahat terlebih dahulu sebelum kita pergi).

Perbedaan Penggunaan Shall dan Should

Kata “shall” digunakan untuk:

  1. Mengungkapkan kejadian yang akan datang.
    I shall go to the office. (Saya harus pergi ke kantor).
  2. Mengungkapkan keharusan (formal).
    You shall abide by the law. (Anda harus mematuhi hukum).
  3. Memberikan saran (formal).
    Shall we open the shop? (Haruskah kita membuka toko?)
  4. Menunjukan kepastian (lebih kuat).
    We shall win this competition. (Kita harus memenangkan kompetisi ini).

Kata “should” digunakan untuk:

  1. Memberikan saran.
    You should stop him. (Kamu harus menghentikannya).
  2. Menunjukkan keharusan.
    They should be here by now. (Mereka seharusnya ada di sini sekarang).
  3. Mengungkapkan harapan namun tidak terjadi.
    You should have seen it, because it was cool. (Kamu seharusnya melihat ini, karena ini keren).

Cara Penggunaan Modals

Ada beberapa aturan penggunaan modals yang harus diketahui, antara lain:

  • Modals tidak dipengaruhi oleh tenses

Artinya modals tidak mendapat imbuhan –s, -ed, ataupun –ing. Selain itu, modals juga tidak mendapat pengaruh dari past tense atau present tense lainnya.

Contoh:
He cans speak English. (salah)
He can speak English. (benar) (Dia dapat berbicara bahasa Inggris).

  • Modals diikuti oleh kata kerja bentuk pertama

Setelah modals harus menggunakan kata kerja pertama (V1). Kata kerja juga tidak mendapat imbuhan s/es, -to, dan –ing.

Contoh:
He must going with me. (salah)
He must go with me. (benar) (Dia harus pergi dengan saya).
Untuk modal ought to, tetap harus menggunakan kata kerja bentuk pertama.

Contoh:
We ought go as soon as possible. (salah)
We ought to go as soon as possible. (benar) (Kami harus pergi sesegera mungkin).

  • Modals dalam bentuk negatif

Untuk membuat kalimat dalam bentuk negatif, tambahkan not setelah modals.

Contoh:
You shouldn’t be late. (Kamu sebaiknya tidak boleh terlambat).
I cannot drive a car. (Saya tidak dapat mengendarai mobil).

Adapun rumus menggunakan modals yakni:

Kata positif:
Subject + Modals + Verb 1

Kata negatif:
Subject + Modals + Not + Verb 1

Kata tanya:
Modals + Subject + Verb 1 + ?

Contoh Kalimat Modals

  • Can you give me a piece of paper? (Dapatkah kamu memberikan saya selembar kertas?)
  • I can go out with my friend. (Saya dapat pergi keluar dengan temanku).
  • I could lend you my t-shirt. (Aku dapat meminjamkan kamu kaosku).
  • We may stay at my grandmother’s house. (Kami mungkin tinggal di rumah nenek saya)
  • My brother might sleep in the bus. (Kakak laki-lakiku mungkin tidur di dalam bis)
  • I must go buy some flour to make a cake. (Aku harus pergi membeli tepung untuk membuat kueh)
  • You must not be late for class. (Kamu tidak boleh terlambat masuk kelas).
  • Shall we open this bottle? (Haruskah kita membuka botol ini?)
  • You should eat first before drink medicine. (Kamu harus makan terlebih dahulu sebelum minum obat)
  • I will stop using internet. (Aku akan berhenti menggunakan internet)
  • If I have a lot of money, I would buy expensive bag. (Jika saya memiliki banyak uang, saya akan membeli tas mahal)

The post Modals dalam Bahasa Inggris: Jenis dan Cara Penggunaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata Kerja Bahasa Sunda dan Contoh Penggunaan dalam Kalimat https://haloedukasi.com/kata-kerja-bahasa-sunda Tue, 07 Jul 2020 02:37:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=8901 Kata Kerja Bahasa Sunda Berikut ini adalah daftar kata kerja dalam bahasa Sunda. No Kata Kerja Artinya 1 Abdas Wudhu 2 Balik / Mulih / Uih           Pulang 3 bayur Siram 4 Beuli / Meser                 Beuli 5 Cabak     Pegang 6 Capek […]

The post Kata Kerja Bahasa Sunda dan Contoh Penggunaan dalam Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata Kerja Bahasa Sunda

Berikut ini adalah daftar kata kerja dalam bahasa Sunda.

NoKata KerjaArtinya
1AbdasWudhu
2Balik / Mulih / Uih          Pulang
3bayurSiram
4Beuli / Meser                Beuli
5Cabak    Pegang
6CapekKunyah
7Dahar / Eumam              Makan
8DiajarBelajar
9Diangir      Keramas
10Diuk / Calik                    Duduk
11Gawe / Lalaku      Kerja
12Gegel  Gigit
13Gegeroh        Mencuci Piring
14Hudang / Gugah              Bangun
15Indit / angkat                  Berangkat
16Jual / ical                        Jual
17Kokocok / Wawasuh      Cuci Tangan / Kaki
18LalajoMenonton
19Leumpang / Papah          Jalan
20LumpatLari
21Luncat  Loncat
22Mandi / Ibak                    Mandi
23Nangtung / Tatih              Berdiri
24Neuteupan      Shalat
25Ngadangukeun  Mendengarkan
26Ngaos  Mengaji
27Ngawuruk / Ngawulang    Mengajar
28Nginum / Eueut                Minum
29Ngumbah / Kumbah        Membasuh / Mencuci
30Nyacar / Motong            Pangkas
31Nyeurat / Nulis                Menulis
32Nyeuseuh  Mencuci
33Peugat    Hadang
34Sibeungeut  Cuci Muka
35Tajong / Talapung            Tendang
36Tangkeup  Peluk
37TewakTangkap
38Teuleug  Telan
39Teunggeul                        Pukul
40TingangLempar
41Sare / Kuleum                Tidur
42UnggahNaik
43MiohPergi
44DongkokJongkok
45NyariosBicara
46NgabantosanMembantu
47BabukPukul
48TincakInjak
49AmengMain
50NgarenghapBernafas

Contoh Penggunaan dalam Kalimat

Contoh penggunaan kata kerja bahasa Sunda dalam kalimat:

NoKalimatArtinya
1.Guera seuseuh geus kalotorCepat cuci sudah pada kotor
2Memeh dahar biasakeun kukumbah heulaBiasakan sebelum makan cuci tangan dulu
3Abdi leumpang kadieuAku ke sini jalan kaki
4Geura sare geus peutingwaktunya tidur sudah malam
5Ibu Keur beberesihIbu sedang bersih-bersih
6Eta baju tilepanItu baju rapikan
7Neng Keur sasareanMbak lagi tiduran
8Tos emam teu acan?Sudah makan belum?
9Urang tadi jeung bebaturan geus dahar di restoranSaya tadi dengan teman-teman sudah makan di restoran
10Maneh meuli hp urut the ti saha?Kamu membeli hp bekas dari siapa?
11Abdi indit ka salokaSaya pergi ke sekolah
12Guru ngajarkeun murid-murid macaGuru mengajarkan murid-murid membaca
13Hapunten Abdi teu Tiasa dongkapMaaf aku nggak bisa datang

14Punten pangnyandakeun etaMaaf tolong ambilkan itu
15Ani diangir make sampoAni keramas menggunakan shampo
16Urang anu datang kamari ana tilu belasorang yang mau datang kemari ada tiga belas
17Budi teu asup ayeuna gawe, nyeri huntuBudi ga masuk kerja sekarang, sakit gigi
18Bade ningali kuya nu warna hejo  Mau lihat kura-kura yang warnanya hijau

The post Kata Kerja Bahasa Sunda dan Contoh Penggunaan dalam Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>