kata penghubung - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kata-penghubung Tue, 01 Mar 2022 03:54:42 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kata penghubung - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kata-penghubung 32 32 Konjungsi Kausalitas: Pengertian – Jenis Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/konjungsi-kausalitas Tue, 01 Mar 2022 03:54:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31795 Ada banyak jenis konjungsi dalam bahasa Indonesia. Salah satu konjungsi yang sering digunakan adalah konjungsi kausalitas. Apa itu konjungsi kausalitas. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai pengertian dan contoh konjungsi kausalitas di bawah ini. Pengertian Konjungsi Kausalitas Konjungsi kausalitas merupakan salah satu jenis konjungsi subordinatif, yakni konjungsi yang menghubungkan dua unsur yang tidak sederajat atau […]

The post Konjungsi Kausalitas: Pengertian – Jenis Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ada banyak jenis konjungsi dalam bahasa Indonesia. Salah satu konjungsi yang sering digunakan adalah konjungsi kausalitas. Apa itu konjungsi kausalitas. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai pengertian dan contoh konjungsi kausalitas di bawah ini.

Pengertian Konjungsi Kausalitas

Konjungsi kausalitas merupakan salah satu jenis konjungsi subordinatif, yakni konjungsi yang menghubungkan dua unsur yang tidak sederajat atau tidak setara. Artinya, unsur yang dihubungkan adalah anak kalimat dan induk kalimat.

Anak kalimat adalah bagian dari kalimat atau klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap. Anak kalimat disebut juga dengan klausa terikat. Sementara itu, induk kalimat adalah bagian kalimat atau klausa dari kalimat majemuk bertingkat yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat yang memiliki potensi untuk menjadi kalimat. Bedanya dengan anak kalimat, induk kalimat dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap.

Konjungsi kausalitas dapat diletakkan di awal kalimat atau di antara unsur yang dihubungkannya. Konjungsi jenis ini umumnya banyak digunakan dalam teks editorial.

Jenis Konjungsi Kausalitas

Adapun konjungsi kausalitas dapat dibedakan menjadi:

Konjungsi Kausalitas yang Menyatakan Sebab

Konjungsi kausalitas jenis ini menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat yang memiliki hubungan sebab. Kata yang termasuk konjungsi ini yaitu kata karena, sebab, dan lantaran. Berikut penjelasannya.

1. Konjungsi Karena

Kata karena adalah penghubung yang menyatakan sebab. Karena dapat diletakkan di awal kalimat atau di antara unsur yang dihubungkan. Namun yang harus diperhatikan adalah jika karena digunakan di awal kalimat maka harus menggunakan tanda koma sebelum induk kalimat. Contohnya:

  • Adik menangis karena ditinggal teman-temannya bermain layang-layang di lapangan.
  • Ina tidak masuk sekolah karena demam.
  • Karena malas belajar, Sinta selalu peringkat terkahir di kelasnya.
  • Karena rumahnya terkena banjir, Pak Hasan dan keluarganya mengungsi ke rumah saudara.

2. Konjungsi Sebab

Konjungsi sebab digunakan untuk menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat yang memiliki hubungan sebab, konjungsi sebab dapat menggantikan posisi konjungsi karena. Namun, konjungsi ini jarang ditemukan pada awal kalimat. Contohnya:

  • Dia sakit perut sebab makan pecel yang sangat pedas.
  • Ika tidak masuk kerja sebab ibunya sedang dirawat di rumah sakit.
  • Dia datang terlambat sebab terjebak macet.
  • Adiknya menangis sebab terjatuh dari sepeda.

3. Konjungsi Lantaran

Konjungsi lantaran umumnya digunakan dalam ragam cakapan atau nonformal. Konjungsi ini dapat digunakan di awal maupun di antara anak kalimat dan induk kalimat. Sama seperti konjungsi karena, harus diperhatikan jika lantaran digunakan di awal kalimat maka harus menggunakan tanda koma sebelum induk kalimat. Contohnya:

  • Dia tidak datang lantaran sedang sakit.
  • Dia dibawa ke rumah sakit lantaran demam tinggi.
  • Lantaran hujan deras, dia tidak jadi datang ke acara ini.
  • Lantaran bajunya basah, dia membeli baju baru di toko itu.

Konjungsi Kausalitas yang Menyatakan Akibat

Konjungsi kausalitas jenis ini menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat yang memiliki hubungan akibat. Kata yang termasuk konjungsi ini yaitu kata sehingga, maka, dan sampai. Berikut penjelasannya.

1. Konjungsi Sehingga

Konjungsi sehingga adalah konjungsi yang menadai akibat. Dalam penggunaannya konjungsi sehingga berada di antara induk kalimat dan anak kalimat. Contohnya:

  • Hutan yang gundul tidak dapat menyerap air tanah secara maksimal sehingga dapat menyebabkan terjadinya banjir.
  • Wortel yang dimasak dapat merusak kandungan zat penting di dalamnya sehingga menyebabkan tubuh tidak mendapatkan nutrisi secara maksimal.
  • Ibunya sedang sakit sehingga dia izin tidak masuk kerja hari ini.
  • Ibunya sangat menyukai bunga sehingga setiap minggu dia membelikan ibunya bunga.

2. Konjungsi Maka

Konjungsi maka digunakan untuk mendandai hubungan akibat. Dalam penggunaannya konjungsi maka berada di antara induk kalimat dan anak kalimat. Contohnya:

  • Tangan saya sedang sakit, maka tugas mengetik surat ini saya serahkan kepadanya.
  • Sampah yang dibuang di sungai menutup aliran air, maka sungai menguap dan menyebabkan banjir.
  • Selokan di daerah ini sangat kotor, maka warga bergotong royong membersihkannya.
  • Rumah mereka terendam banjir, maka mereka mengungsi ke tempat yang telah disediakan.

3. Konjungsi Sampai

Konjungsi sampai digunakan pada anak kalimat. Artinya, konjungsi sampai diletakkan di atanra induk kalimat dan anak kalimat. Contohnya:

  • Dia bekerja sampai matahari terbit.
  • Orang tuanya di rumah nenek mereka sampai nenek mereka sembuh.
  • Warga mengungsi sampai banjir surut.
  • Kami tetap menunggu sampai dia datang.

The post Konjungsi Kausalitas: Pengertian – Jenis Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Macam-Macam Kata Penghubung dan contohnya https://haloedukasi.com/macam-macam-kata-penghubung Wed, 08 Apr 2020 03:13:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3314 Dalam bahasa Indonesia, salah satu jenis kata yang sering digunakan dalam sebuah jenis kalimat kompleks adalah kata penghubung. Kata penghubung atau sering disebut dengan konjungsi, adalah sekelompok kata yang berfungsi untuk menghubungkan antar kata, antar klausa, antar kalimat, dan antar paragraf. Biasanya kata hubung terletak di tengah-tengah sebuah kalimat efektif. Berikut ini macam-macam kata penghubung. […]

The post Macam-Macam Kata Penghubung dan contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam bahasa Indonesia, salah satu jenis kata yang sering digunakan dalam sebuah jenis kalimat kompleks adalah kata penghubung.

Kata penghubung atau sering disebut dengan konjungsi, adalah sekelompok kata yang berfungsi untuk menghubungkan antar kata, antar klausa, antar kalimat, dan antar paragraf.

Biasanya kata hubung terletak di tengah-tengah sebuah kalimat efektif. Berikut ini macam-macam kata penghubung.

1. Kata Penghubung Gabungan (Aditif)

Kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan kata ataupun klausa yang bermakna sejajar.

Kata penghubung yang digunakan adalah dan, serta, lagipula, lagi. Contoh dalam kalimat adalah sebagai berikut :

  • Ibu dan ayah sedang pergi bertamasya.
  • Rini membeli apel serta mangga dari pasar.
  • Adik mencuci piring dan gelas kemarin sore.
  • Tina sedang memasak di dapur dan Tono sedang mencuci pakaian.
  • Sinta tidak menghadiri acara itu. Lagipula, dia tidak diundang.

2. Kata Penghubung Pertentangan

Kata penghubung yang digunakan untuk mempertentangkan dua hal, kata atau kalimat dalam kalimat tersebut.

Kata penghubung yang digunakan adalah tetapi, akan tetapi, melainkan, sebaliknya, padahal, namun, dan sedangkan. Contoh dalam kalimat adalah sebagai berikut :

  • Kakak mengerjakan tugas adik, sedangkan adik bermain di kamar.
  • Obat itu rasanya pahit, tetapi memiliki banyak khasiat.
  • Toni memang keras kepala dan suka membantah. Namun, dia sangat menyayangi adik-adiknya.
  • Anita sungguh bersikap manis di depan kita. Sebaliknya, dia menjelek-jelekkan di belakang kita.
  • Kita bukan memperkeruh suasana, melainkan mengatakan yang sebenarnya.

3. Kata Penghubung Sebab (Kausal)

Kata penghubung ini digunakan untuk menjelaskan penyebab dalam kalimat tersebut.

Kata penghubung yang digunakan adalah sebab dan karena. Contoh dalam kalimat adalah sebagai berikut :

  • Banjir terjadi lagi sebab sampah berserakan di pinggir jalan.
  • Ibu memarahi adik karena memecahkan vas bunga kesayangannya.
  • Semua orang menangis karena Tini mengalami kecelakaan.

4. Kata Penghubung Pilihan (Disjungtif)

Kata penghubung ini digunakan untuk menyatakan dua pilihan kata ataupun kalimat.

Kata penghubung yang biasa digunakan adalah atau. Contoh dalam kalimat adalah sebagai berikut :

  • Kamu boleh membeli tas atau sepatu.
  • Rini memilih untuk pergi atau Toni yang mengusirnya.
  • Ibu memberi uang atau makanan kepada pengemis itu.

5. Kata Penghubung Waktu (Temporal)

Kata penghubung ini untuk menjelaskan hubungan waktu antara dua kalimat yang digabungkan.

Kata penghubung yang biasa digunakan dalam kalimat ini adalah ketika, sejak, setelah, sementara, dan sebelum. Contoh dalam kalimat adalah sebagai berikut :

  • Hujan turun ketika adik pergi bermain bola.
  • Kamu harus berjanji untuk datang, sebelum urusanmu semakin panjang.
  • Anti pergi ke luar rumah setelah ibu berulang kali meneleponnya.
  • Saya menangis sejak kemarin.

6. Kata Penghubung Akibat (Konsekutif)

Kata penghubung ini digunakan untuk menjelaskan akibat dari sesuatu hal dalam kalimat tersebut.

Kata penghubung yang biasa digunakan adalah sehingga, sampai-sampai, dan akibatnya. Contoh dalam kalimat adalah sebagai berikut :

  • Rudi tidak masuk sekolah sampai-sampai kedua orangtuanya dipanggil oleh pihak sekolah.
  • Kedua anak kembar itu asik bermain di lapangan sehingga lupa untuk pulang ke rumah.
  • Ani pergi tanpa memberitahukan ibu akibatnya ibu panik mencarinya kemana-mana.

7. Kata Penghubung Syarat Atau Pengandaian

Kata penghubung yang digunakan untuk menjelaskan suatu syarat akan terpenuhi apabila suatu syarat akan dipenuhi.

Kata penghubung yang biasa digunakan adalah jika, apabila, dan asalkan. Contoh dalam kalimat adalah sebagai berikut :

  • Jika adik tidak mendapatkan peringkat kelas, dia tidak akan mendapatkan sepeda baru.
  • Semua peraturan itu akan dituruti oleh Andi, asalkan keinginannya dikabulkan oleh orangtuanya.
  • Anti tidak akan melawan ayahnya asalkan dia diperlakukan dengan adil oleh ayahnya.

8. Kata Penghubung Tujuan (Final)

Kata penghubung ini digunakan untuk menjelaskan tujuan atau maksud dari suatu tindakan.

Kata penghubung yang digunakan adalah untuk, supaya, agar, dan guna. Contoh dalam kalimat adalah sebagai berikut :

  • Ujian Nasional diadakan setiap tahunnya untuk menguji kemampuan pengetahuan dari setiap siswa pada tingkat akhir sekolah.
  • Hari kemerdekaan Indonesia sangat penting diperingati setiap tahunnya guna mengingatkan pentingnya kemerdekaan bagi Indonesia.
  • Murid-murid harus rajin belajar setiap hari agar mendapatkan peringkat kelas.
  • Berdoalah setiap hari supaya semua yang kita kerjakan dapat berhasil.

9. Kata Penghubung Tak Bersyarat

Kata penghubung ini digunakan untuk menjelaskan suatu hal dapat terjadi dengan sendirinya tanpa adanya syarat yang harus dipenuhi.

Kata penghubung yang digunakan adalah walaupun, meskipun, dan biarpun. Contoh dalam kalimat adalah sebagai berikut :

  • Walaupun hujan turun dengan deras, Toni tetap mengejar pelaku perampokan itu.
  • Ina tetap mengikuti pertandingan tersebut, meskipun kondisi fisiknya kurang baik.
  • Biarpun banyak pihak yang menentang, Bapak Jokowi tetap mengerjakan seluruh perencanaannya dengan maksimal.

10. Kata Penghubung Perbandingan

Kata penghubung ini digunakan untuk membandingkan dua hal atau kata dalam kalimat.

Kata penghubung yang digunakan adalah bagai, seperti, ibarat, dan daripada. Contoh dalam kalimat adalah sebagai berikut :

  • Adik lebih menyukai teh daripada kopi.
  • Rina berlari-lari bagai dikejar anjing.
  • Dini berjalan lambat seperti siput.

The post Macam-Macam Kata Penghubung dan contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Macam-Macam Konjungsi dan Contohnya dalam Kalimat https://haloedukasi.com/macam-macam-konjungsi-dan-contohnya Mon, 13 Jan 2020 02:16:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3101 Konjungsi atau kata penghubung merupakan suatu kata yang digunakan untuk merangkai ataupun menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, ataupun antar frasa. Konjungsi sering digunakan untuk menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat. Konjugsi juga sering digunakan dalam berbagai macam kalimat majemuk. Konjungsi memberikan arti yang berbeda dalam suatu kalimat atau paragraf. Selain itu, konjungsi juga […]

The post Macam-Macam Konjungsi dan Contohnya dalam Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konjungsi atau kata penghubung merupakan suatu kata yang digunakan untuk merangkai ataupun menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, ataupun antar frasa. Konjungsi sering digunakan untuk menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat.

Konjugsi juga sering digunakan dalam berbagai macam kalimat majemuk. Konjungsi memberikan arti yang berbeda dalam suatu kalimat atau paragraf. Selain itu, konjungsi juga memberikan fungsi yang berbeda-beda dalam suatu kalimat.

Nah, kali ini kita akan membahas macam-macam dari konjungsi beserta dengan contohnya dalam kalimat!

Konjungsi ini dikelompokkan menjadi konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, konjungsi antar kalimat, dan konjungsi antar paragraf.

Berikut ini akan dijelaskan pengertian dan contoh dari masing-masing kelompok!

1. Konjungsi Koordinatif

Konjungsi ini merupakan penghubung antar kalimat yang memiliki sintaksis yang sama atau sejajar. Kalimat ini sering digunakan dalam jenis kalimat majemuk setara. Konjungsi ini terbagi dari tiga kelompok, yaitu :

  • Konjungsi koordinatif penambahan, misalnya dan, beserta, serta, dan selanjutnya. Beberapa contoh kalimat adalah sebagai berikut :
    a. Runi dan Ahmad sedang dirawat di rumah sakit bersamaan.
    b. Seluruh peserta beserta panitia berangkat ke lokasi penjemputan.
  • Konjungsi koordinatif perlawanan, dimana konjungsi ini menghubungkan dua buah kata atau kalimat yang sederajat tetapi memiliki arti yang berlawanan. Biasanya konjungsi ini digunakan pada contoh kalimat perbandingan dan pertentangan. Konjungsi yang digunakan adalah tetapi, sedangkan, melainkan. Beberapa contoh kalimat adalah sebagai berikut :
    a. Setiap orang memiliki kemampuan masing-masing tetapi hanya beberapa orang yang mengembangkan kemampuannya.
    b. Ibu sibuk memasak di dapur sedangkan adik sibuk bermain bersama temannya.
  • Konjungsi koodinatif pilihan, dimana konjungsi ini menghubungkan dua kata atau kalimat sederajat untuk membuat suatu pilihan. Konjungsi yang digunakan adalah atau, ataupun, dan maupun. Beberapa contoh kalimatnya adalah sebagai berikut :
    a. Rian atau Rani mampu menyelesaikan permasalahan itu sebelum batas waktu yang diberikan.
    b. Susi akan tetap pergi ke luar kota, baik diijinkan ibu maupun tidak diijinkan.

2. Konjungsi subordinatif

Konjungsi ini menggabungkan dua kalimat yang tidak setara berupa contoh induk kalimat dan anak kalimat. Konjungsi ini biasanya digunakan dalam contoh kalimat majemuk bertingkat. Konjungsi ini terdiri dari berbagai jenis, yaitu :

  • Konjungsi subordinatif waktu, konjungsi ini berfungsi menghubungkan dua kalimat yang menjelaskan keterangan waktu. Konjungsi yang digunakan adalah sejak, sedari, sambil, selama, seusai, sesudah, setelah, sebelum, selesai, hingga, dan sampai. Berikut ini contoh dalam kalimat, yaitu :
    a. Susi bekerja sebagai pelayan toko sejak ibu dan ayahnya meninggal dunia.
    b. Adik mengerjakan tugas makalahnya sambil mendengarkan lagu kesukaannya.
    c. Tina memutuskan untuk berhenti bekerja sebelum atasannya memberhentikannya secara paksa.
    d. Putri terus berusaha memecahkan masalah itu sampai dia mendapatkan jawaban dari masalah itu.
  • Konjungsi subordinatif syarat, konjungsi digunakan untuk menjelaskan syarat dari induk kalimat. Konjungsi yang digunakan adalah jikalau, jika, apabila, asalkan dan bilamana. Contoh kalimat majemuk hubungan syarat adalah sebagai berikut :
    a. Aku tidak akan pergi ke konser itu bila hari ini hujan turun.
    b. Rifo mampu menjadi juara umum di sekolahnya, asalkan dia mau belajar dan terus berlatih di rumahnya.
  • Konjungsi subordinatif pengandaian, konjungsi digunakan untuk menjelaskan kemungkinan terjadinya induk kalimat. Konjungsi yang digunakan adalah seandainya, andaikan, dan umpamanya. Contoh kalimat adalah sebagai berikut :
    a. Seandainya aku punya sayap, aku akan terbang bebas.
    b. Andaikan ibu mengetahui niat jahatnya, semua kejadian ini tidak akan terjadi.
  • Konjungsi subordinatif pembanding, konjungsi untuk menjelaskan pembandingan.
    Contohnya adalah adik terus menangis seolah-olah dia yang bersalah.
  • Konjungsi subordinatif sebab, konjungsi untuk menjelaskan sebab. Contohnya adalah Rina tidak dapat tidur karena Roni belum pulang hingga larut malam.
  • Konjungsi subordinatif akibat, konjungsi untuk menjelaskan akibat. Contohnya Sita tidak mengerjakan tugas rumahnya, akibatnya dia mendapatkan nilai yang jelek.
  • Konjungsi subordinatif implementasi, konjungsi untuk menjelaskan anak kalimat adalah pelengkap.
    Contohnya adalah ibu sangat yakin bahwa adik telah melakukan suatu kesalahan besar.

3. Konjungsi korelatif

Konjungsi ini bertujuan untuk menyatukan dua klausa atau kata yang berderajat sama dan aling mempengaruhi satu dengan lainnya. Konjungsi yang digunakan adalah :

a. Tidak hanya…., tetapi juga….
b. Jangankan…, ….pun.
c. Baik…., maupun….
d. Bukan hanya…., melainkan..

Contoh kalimatnya adalah :

a. Tidak hanya berusaha dengan keras, tetapi juga perlu berdoa kepada Tuhan.
b. Bukan hanya sekedar memberikan nasihat, melainkan memberikan contoh tindakan.

4. Konjungsi antar kalimat

Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya yang terpisah. Jadi, konjungsi digunakan untuk menghubungkan kalimat baru.

Contohnya adalah sebagai berikut :

a. Susi selalu memarahi adik setiap hari tanpa sebab. Walaupun demikian, adik tetap menyayangi Susi.
b. Anto selalu bangun pagi setiap hari. Kemudian dia menyapu rumah dan membersihkan halaman.

5. Konjungsi antar paragraf

Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan satu paragraf dengan paragraf lainnya. Konjungsi biasanya diletakkan di awal paragraf.

Contoh konjungsi yang digunakan adalah terlebih lagi, disamping itu, dan berdasarkan.

Selamat belajar dan semoga memahaminya!

The post Macam-Macam Konjungsi dan Contohnya dalam Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>