Kata - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kata Fri, 04 Nov 2022 03:19:16 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Kata - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kata 32 32 Kata Lugas : Pengertian, Karakteristik, Macam, dan Contohnya https://haloedukasi.com/kata-lugas Fri, 04 Nov 2022 03:19:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39509 Bahasa Indonesia memiliki banyak sekali jenis kata, seperti kata benda, kata sifat, kata kerja, dan kata lainnya. Selain dari jenis kata, kata dalam Bahasa Indonesia juga dibagi berdasarkan jenis makna. Terdapat jenis makna kata kiasan dan jenis makna kata lugas. Mempelajari makna kata lugas akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu manfaat dari memahami […]

The post Kata Lugas : Pengertian, Karakteristik, Macam, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahasa Indonesia memiliki banyak sekali jenis kata, seperti kata benda, kata sifat, kata kerja, dan kata lainnya. Selain dari jenis kata, kata dalam Bahasa Indonesia juga dibagi berdasarkan jenis makna. Terdapat jenis makna kata kiasan dan jenis makna kata lugas.

Mempelajari makna kata lugas akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu manfaat dari memahami makna kata lugas adalah membuat kita lebih mudah memahami makna dari suatu teks atau percakapan.

Pengertian Kata Lugas

Lugas artinya sederhana, praktis, bersahaja (simple). Kata lugas sering disebut dengan makna denotatif karena memiliki makna nyata atau makna dasar dari suatu kata. Menurut KBBI, arti kata lugas adalah hal-hal mengenai yang pokok-pokok saja, bersifat apa adanya, dan tidak berbelit-belit.

Kata lugas adalah kombinasi dari dua atau lebih kata yang mengandung makna dan contoh denotatif langsung atau denotatif. Makna yang terkandung dalam frasa ini sangat jelas bagi pembaca, sehingga pembaca tidak perlu khawatir menemukan interpretasi makna frasa ini. Frasa sederhana ini juga memiliki  nama berbeda, di mana itu adalah frasa biasa.

Jika diterapkan pada penulisan kalimat dalam surat, berarti kalimat yang digunakan harus langsung menunjukkan persoalan atau permasalahan yang pokok-pokok saja dan tidak bertele-tele. Kalimat tersebut mengungkapkan gagasan-gagasan secara tepat sesuai dengan maksud yang dikehendaki.

Bahasa surat lugas diwujudkan dalam Bahasa yang hemat dan jelas. Hemat berarti tidak boros dalam penggunaan kata, tetapi dengan cakupan makna yang lengkap. Jelas berarti tidak kabur dan mudah dipahami oleh pembaca.

Karakteristik Kata Lugas

Cara yang dilakukan oleh penulis agar diperoleh kalimat dengan kata yang lugas adalah sebagai berikut :

  • Menghilangkan unsur-unsur yang tidak diperlukan.
  • Menghilangkan basa-basi.
  • Menambahkan unsur penjelas yang hilang.
  • Menggunakan istilah yang biasa digunakan dalam teks atau percakpan.
  • Menempatkan tanda baca secara tepat.

Macam-Macam Kata Lugas

Kata lugas dibagi menjadi dua macam, yaitu kata lugas secara umum dalam arti luas dan kata lugas secara khusus dalam arti sempit.

Kata lugas secara umum dalam arti luas

Kata lugas secara umum atau luas yaitu makna kata yang sebenarnya dan bermakna luas tidak terperinci.

Contoh Makna Kata Lugas Secara Umum atau Luas

  • Edo senang makan buah – kata buah dalam kalimat ini mengandung arti sebenarnya namun bersifat umum karena ada berbagai jenis buah yang dapat disebutkan.
  • Retno ini menempuh Pendidikan di Australia – kata Pendidikan bermakna luas karena tidak disebutkan dalam kalimat salah satu tingkatan pendidikannya.
  • Dia selalu mengenakan busana yang rapi – kata busana dalam kalimat ini bermakna umum karena busana bisa terdapat berbagai macam model.
  • Ruli melanjutkan sekolah di Amerika – kata sekolah masih bersifat umum karena terdapat jenjang Pendidikan yang lebih tinggi dari SD, SMP, dan SMA.
  • Permintaan pasar biasanya digambarkan pada sebuah grafik – kata pasar tersebut bermakna umum karena masih menunjukkan berbagai jenis pasar.

Kata lugas secara sempit

kata lugas secara khusus adalah kata yang mempunyai makna sebenarnya, tapi dalam arti yang lebih spesifik.

Contohnya :

  • Deni memanjat pohon mangga dan Edo yang memunguti buahnya di bawah – kata buah kalimat tersebut menunjukkan arti sebenarnya dan bermakna lebih jelas yaitu buah mangga.
  • Di pesantren itu Retno mendapatkan Pendidikan agama – kata Pendidikan sudah bermakna khusus yaitu pendidikan agama.
  • Sebagai Muslimah kita harus mengetahui busana seperti apa yang harus dikenakan – kata busana pada kalimat merujuk pada busana yang spesifik yaitu busana muslim.
  • Sepulang dari sekolah saya langsung sholat dzuhur – kata sekolah bermakna Pendidikan pada jenjang SD, SMP, dan SMA.
  • Pak Joko menjajakan sayur mayur di Pasar Minggu – kata pasar bermakna pasar di suatu tempat.

The post Kata Lugas : Pengertian, Karakteristik, Macam, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Syarat Kalimat Efektif: Pengertian, Contoh dan Syaratnya https://haloedukasi.com/syarat-kalimat-efektif Thu, 21 Jul 2022 02:54:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37258 Kalimat adalah satuan bahasa terkecil untuk menyampaikan gagasan atau ide. Kalimat juga dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, memiliki intonasi akhir, aktual, dan berpotensi memiliki klausa. Ada beragam jenis kalimat yang digunakan dalam bahasa Indonesia, salah satu jenis kalimat tersebut adalah kalimat efektif. Ada kaidah dan syarat tertentu yang harus dipenuhi sebuah […]

The post Syarat Kalimat Efektif: Pengertian, Contoh dan Syaratnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil untuk menyampaikan gagasan atau ide. Kalimat juga dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, memiliki intonasi akhir, aktual, dan berpotensi memiliki klausa.

Ada beragam jenis kalimat yang digunakan dalam bahasa Indonesia, salah satu jenis kalimat tersebut adalah kalimat efektif. Ada kaidah dan syarat tertentu yang harus dipenuhi sebuah kalimat untuk dapat dikategorikan dalam kalimat efektif. Memahami cara menulis dan menggunakan kalimat efektif dengan baik dapat membantu anda dalam membuat tulisan.

Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah sebuah kalimat yang memiliki susunan dan makna yang dapat dipahami orang lain dengan mudah. Kalimat efektif dapat disampaikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Beberapa kondisi yang menggunakan kalimat efektif adalah saat melakukan interaksi ataupun membuat sebuah tulisan.

Saat menggunakan kalimat efektif, anda harus memberikan jaminan terkait kejelasan sebuah informasi yang disampaikan. Kalimat efektif harus bisa membuat pembacanya mudah memahami informasi yang diberikan.

Menurut Putrayasa, kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat menyampaikan informasi dengan sempurna karena memenuhi syarat pembentukan kalimat efektif. Hasil tulisan kalimat efektif dapat menjadi media yang baik untuk menceritakan sesuatu kepada para pembacanya.

Berbeda dari Putrayasa, Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka berpendapat bahwa kalimat efektif dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan keinginan penulis atau pembicara. Tujuan utama penggunaan kalimat efektif adalah untuk menyampaikan pesan dengan lugas dan dapat dipahami pembaca dengan makna yang sama dengan penulis.

Sebuah kalimat efektif harus mengacu pada rumus dasar kalimat, yaitu SPOK (Subjek Predikat Objek Keterangan). Hampir tidak ada satupun kalimat yang tidak memiliki subjek ataupun predikat. Untuk objek dan predikat, ada beberapa kalimat efektif yang dapat berdiri tanpa keduanya.

Beberapa ciri umum dari kalimat efektif adalah :

  • Struktur kalimat lengkap dengan minimal memiliki 2 unsur utama, yaitu subjek dan predikat.
  • Subjek selalu berada di depan kalimat dan diikuti dengan predikat.
  • Penggunaan kata cenderung efisien dan hemat.
  • Makna kalimat tegas dan jelas.
  • Sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.

Syarat Kalimat Efektif

Sebuah kalimat dapat dikatakan kalimat efektif bila memenuhi syarat-syarat tertentu. Beberapa syarat kalimat efektif antara lain sebagai berikut.

Kesepadanan Struktur

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur yang seimbang. Kesepadanan struktur yang dimaksud adalah penggunaan struktur bahasa yang sepadan dengan gagasan yang hendak disampaikan oleh penulis atau pembicara.

Dalam kalimat efektif, subjek dan predikat harus tersusun dengan jelas dan menggunakan kata hubung yang sesuai. Beberapa ciri kesepadanan struktur dalam kalimat efektif adalah :

  • Subjek dan Predikat Jelas

Sebuah kalimat efektif harus memiliki subjek dan predikat yang jelas. Penulis perlu menghikndari penambahan kata depan, termasuk di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai menurut, dan sebagainya.

Apabila kalimat tidak efektif, misalnya “Bagi semua siswi SMA Negeri 47 Jakarta harus menggunakan rok panjang”, ingin ditulis secara efektif, maka kalimat tersebut akan berubah menjadi “Semua siswi SMA Negeri 47 Jakarta harus menggunakan rok panjang”.

  • Tidak Memiliki Subjek Ganda

Struktur sepadan dalam kalimat efektif tidak boleh memiliki subjek ganda. Hal ini disebabkan karena subjek ganda mampu membuat fokus kalimat menjadi berubah dan orang lain akan kesulitan untuk memahami inti kalimat.

Kalimat “Penyusunan tugas akhir kuliah itu saya dibantu oleh kakak tingkat” merupakan kalimat dengan subjek ganda. Jika ingin dibuat menjadi kalimat efektif, maka dapat ditulis “Dalam penyusunan tugas akhir itu, saya dibantu oleh kakak tingkat”.

  • Tidak Menggunakan Kata Penghubung

Kata penghubung dapat membuat sebuah kalimat menjadi sulit dipahami oleh orang lain. Kalimat efektif tidak diperkenankan menggunakan kata penghubung dalam struktur kalimatnya.

Kalimat “Kami terjebak macet sehingga kami terlambat ketinggalan kereta” dapat ditulis kedalam kalimat efektif menjadi “Kami terjebak macet. Oleh karena itu, kami ketinggalan kereta”.

  • Tidak Menggunakan Kata “yang” Sebelum Predikat

Penggunaan kata “yang” dapat membuat sebuah kalimat menjadi tidak sepadan. Predikat dapat mengalami kehilangan fungsi bila digabungkan dengan kata “yang”.

Contoh kalimat salah adalah “Rumah Andi yang terletak di samping Pasar Atom”. Apabila ingin ditulis dalam kalimat efektif, maka dapat ditulis “Rumah Andi terletak di samping Pasar Atom”.

Keparalelan Bentuk

Kalimat efektif perlu memiliki sifat keparalelan bentuk. Syarat ini mewajibkan kalimat efektif untuk memiliki bentuk yang sejajar atau paralel. Sebagai contoh, apabila kalimat memiliki bentuk pertama kata benda, maka kalimat selanjutnya juga harus memiliki bentuk kata benda.

Contoh keparalelan bentuk adalah sebagai berikut :

  • Contoh Kalimat Salah: Tahap terakhir penyelesaian skripsi itu adalah kegiatan penulisan daftar pustaka, penomoran halaman, menambahkan tanda tangan, dan pencetakan.
  • Contoh Kalimat Benar: Tahap terakhir penyelesaian skripsi itu adalah kegiatan penulisan daftar pustaka, penomoran halaman, penambahan tanda tangan, dan pencetakan.

Kehematan Kata

Sebuah kalimat efektif memiliki jumlah kata yang cenderung sedikit. Kehematan kata dapat menunjukan bahwa inti kalimat dapat tersampaikan tanpa bertele-tele. Penulis disarankan untuk tidak terlalu banyak memakai kata, frasa, atau bentuk kata lain yang tidak perlu.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyusun kalimat efektif dengan kata yang hemat adalah sebagai berikut:

  • Menghilangkan Pengulangan Subjek

Sebuah kalimat efektif hanya perlu menyebutkan subjek sebanyak satu kali saja untuk setiap kalimatnya. Jika kalimat anda memiliki 2 subjek, maka penyebutannya cukup satu kali saja tanpa pengulangan.

Kalimat “karena Ibnu tidak diajak, Ibnu tidak bangun pagi” merupakan kalimat dengan pengulangan subjek. Untuk dapat menjadi kalimat efektif hemat kata, kalimat tersebut dapat ditulis menjadi “Karena tidak diajak, Ibnu tidak bangun pagi”.

  • Menghindari Kesinoniman dalam Satu Kalimat

Kalimat efektif hemat kata hanya menggunakan satu kata dengan satu makna saja. Jika dalam suatu kalimat terdapat dua kata dengan makna yang sama, atau sinonimnya, maka kalimat tersebut tidak dapat disebut sebagai kalimat efektif.

Kalimat “Sejak dari kemarin dia baru mandi sekali” dapat ditulis secara efektif menjadi “Sejak kemarin dia baru mandi sekali”. Penggunaan kata “sejak” dan “dari” dalam kalimat diatas memiliki makna yang sama atau sinonim, sehingga salah satu diantaranya dapat dihapus.

  • Memperhatikan Kata Jamak

Kalimat hemat kata tidak menggunakan penambahan kata yang sudah memiliki makna jamak. Jika anda menemukan adanya kata jamak dalam suatu kalimat, maka anda tidak perlu melakukan penambahan kata lain dengan makna jamak yang sama.

Kalimat “Hadirin sekalian dapat duduk kembali” tidaklah efektif dan dapat ditulis menjadi “Hadirin dapat duduk kembali”. Penggunaan kata “hadirin” sudah memiliki makna jamak sehingga penggunaan kata “sekalian” tidak diperlukan kembali.

  • Menghindari Pemakaian Superordinat pada Hiponimi Kata

Kalimat efektif hemat kata hanya disarankan memiliki hiponimi kata satu saja. Penggunaan kata yang berlebihan dalam penyusunan kalimat bisa membuat sebuah kalimat terkesan terlalu panjang dan bertele-tele. Penyampaian informasi yang penting akan menjadi sulit dimengerti oleh pendengar atau pembaca.

Kalimat “Peserta ujian kompetensi wajib menggunakan kemeja warna putih” bukanlah kalimat efektif hemat kata. Untuk itu, kalimat tersebut dapat ditulis menjadi “Peserta ujian kompetensi wajib menggunakan kemeja putih”.

Kecermatan Penalaran

Kecermatan penalaran merupakan salah satu syarat lainnya dari kalimat efektif. Kecermatan penalaran memiliki fungsi penting untuk mencegah adanya makna ganda saat kalimat dibacakan. Perhatikanlah setiap pemilihan kata sebelum menyusun kalimat efektif dengan baik.

Sebuah kalimat “Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu menerima banyak penghargaan” merupakan contoh kalimat tidak efektif dengan kecermatan penalaran yang kurang baik. Kalimat tersebut dapat membuat pembaca sulit memahami siapa yang terkenal dalam kalimat tersebut, apakah si mahasiswi ataukah perguruan tingginya.

Untuk memperbaiki kalimat tersebut, anda memiliki 2 opsi kalimat efektif baru yang dapat anda gunakan sesuai dengan tujuannya, yaitu :

  • Jika mahasiswa yang terkenal, maka dapat ditulis “Mahasiswi terkenal itu menerima banyak penghargaan”.
  • Jika perguruan tingginya yang terkenal, maka dapat ditulis “Mahasiswi dari perguruan tinggi terkenal itu menerima banyak penghargaan”.

Kelogisan Bahasa

Kalimat efektif juga harus memenuhi syarat kelogisan bahasa. Hal ini disebabkan karena suatu kalimat harus dapat dihapamai sebagai ide yang dapat diterima oleh akal. Cara penulisan dan pemilihan kata dengan ejaan yang berlaku juga harus diterapkan dalam kalimat efektif.

Kalimat “Waktu dan tempat kami persilahkan” merupakan contoh kalimat yang tidak menerapkan kelogisan bahasa. Tidak logis apabila yang anda persilahkan adalah “waktu dan tempat”. Kalimat tersebut dapat ditulis dengan efektif apabila subjek kalimat diisi dengan kata benda atau orang, menjadi “Untuk bapak atau ibu, saya persilahkan”.

Contoh Kalimat Efektif

Tidak semua kalimat efektif memiliki susunan yang panjang. Beberapa kalimat singkat juga termasuk dalam kalimat efektif karena memenuhi berbagai syarat kalimat efektif, termasuk terdiri dari minimal subjek dan predikat. Kalimat pendek tersebut misalnya :

  • Ibu memasak.
  • Adik bermain.
  • Aku mencintaimu

Namun, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa kalimat pendek terkesan kaku dan perlu dilengkapi dengan objek dan keterangan. Jika ingin memenuhi kaidah SPOK dan syarat kalimat efektif, kalima tersebut dapat ditulis menjadi :

  • Ibu (subjek) memasak (predikat) ayam goreng (objek) di dapur (keterangan).
  • Adik (subjek) bermain (predikat) bola (objek) dengan temannya (keterangan).
  • Aku (subjek) mencintai (predikat) kamu (objek) selamanya (keterangan).

Beberapa contoh kalimat tidak efektif dan pembetulannya menjadi kalimat efektif adalah sebagai berikut:

  • “Anto yang pergi meninggalkan Sinta”, dapat ditulis menjadi “Anto pergi meninggalkan Sinta”
  • “Bagi semua hadirin acara diharapkan kembali tepat waktu”, dapat ditulis menjadi “Semua hadirin acara diharapkan kembali tepat waktu”
  • “Adik bermain sangat lama sehingga adik merasa lelah”, dapat ditulis menjadi “Adik bermain sangat lama sampai lelah”.
  • “Durian muda supaya matang sempurna harus diletakan pada tempat teduh, dibungkus, dan kemudian menjaganya sampai matang”, dapat ditulis menjadi “Durian muda supaya matang sempurna harus diletakan pada tempat teduh, dibungkus, dan dijaga sampai matang”.
  • “Kamu bersihkanlah kamar!”, dapat ditulis menjadi “Bersihkanlah kamarmu!”
  • “Kakakku cantik sangat sehingga banyak yang suka”, dapat ditulis menjadi “Kakakku dikenal sangat cantik sehingga banyak yang suka”.
  • “Minum jangan cepat-cepat tersedak dan muntah nantinya”, dapat ditulis menjadi “Kalau minum jangan cepat-cepatm nanti tersedak dan muntah”.
  • “Rendang adalah makanan paling terenak di dunia”, dapat ditulis menjadi “Rendang adalah makanan terenak di dunia”
  • “Pendapat yang dikemukakan olehnya akan dipertimbangkan”, dapat ditulis menjadi “Saran yang dikemukakan akan dipertimbangkan”.
  • “Makan rujak nyangkut di gigi”, dapat ditulis menjadi “Makan rujak dapat tersangkut di gigi”.

The post Syarat Kalimat Efektif: Pengertian, Contoh dan Syaratnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penggunaan Kata Bentukan yang Tepat https://haloedukasi.com/penggunaan-kata-bentukan Mon, 27 Jun 2022 08:57:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36066 Kata bentukan adalah bentuk kata dalam Indonesia berupa bentuk dasar, bentuk berafiks, bentuk ulang, dan bentuk majemuk. Terdapat 3 kata bentukan, diantaranya. Kata berimbuhan/afiksasi Kata berimbuhan / afiksasi adalah kata-kata yang telah berubah karena adanya proses afiksasi. Perubahan ini dikarenakan kata-kata tersebut telah diberi imbuhan yang berupa : 1. Awalan (prefeks) Imbuhan : me-, pe-, be-, […]

The post Penggunaan Kata Bentukan yang Tepat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata bentukan adalah bentuk kata dalam Indonesia berupa bentuk dasar, bentuk berafiks, bentuk ulang, dan bentuk majemuk. Terdapat 3 kata bentukan, diantaranya.

Kata berimbuhan/afiksasi

Kata berimbuhan / afiksasi adalah kata-kata yang telah berubah karena adanya proses afiksasi. Perubahan ini dikarenakan kata-kata tersebut telah diberi imbuhan yang berupa :

1. Awalan (prefeks)

  • Imbuhan : me-, pe-, be-, ter-, ke-, di-, yang terletak di awal kata.
  • Contoh : mengantuk, terjatuh, dipukul.

2. Sisipan (infiks)

  • Imbuhan : -el, -er, -r, -in, yang terletak di tengah kata.
  • Contoh : kerlip, kinerja, gemerlap.

3. Akhiran (sufiks)

  • Imbuhan : -an, -kan, -i, yang terletak diakhir kata
  • Contoh : pelukan, bangunan, warnai.

4. Awalan – akhiran (konfiks)

  • Imbuhan : me-kan, pe-an, me-i, yang terletak di awal dan akhir kata.
  • Contoh : menerbangkan, mengawasi, menugasi.

5. Awalan – akhiran/ bertahap (simulfiks)

  • Imbuhan me-kan, pe-an, me-i, be-an, yang terleta di awal dan akhir kata secara bertahap.
  • Contoh : peluk+-an = pelukan, be-+ pelukan = berpelukan, salam+-an = salaman, be-+salaman = bersalaman.

Kata majemuk

Kata majemuk adalah bentuk kata yang terdiri dari dua kata yang berhubungan secara padu dan membentuk arti atau makna baru. Kata majemuk tidak bisa dipisahkan karena akan kehilangan maknanya. Contoh :

  • Ani sudah dirawat di rumah sakit sejak 4 hari yang lalu. Rumah sakit = tempat orang-orang sakit dirawat.
  • Budi selalu menjadi kambing hitam teman-temannya. Kambing hitam = orang yang dipersalahkan.

Kata ulang

Kata ulang adalah kata yang mengalami perulangan pada sebagian atau seluruh kata. Kata ulang dapat dibedakan menjadi lima, yaitu sebagai berikut.

  • Kata ulang murni

Kata ulang murni yaitu kata dasar yang diulang seluruhnya, dan mengandung arti jinak. Contoh : bukti-bukti, artinya jumlah bukti lebih dari satu, karung-karung, artinya jumlah karung lebih dari satu, mobil-mobil artinya mobil tersebut tidak hanya satu melainkan lebih dari satu.

  • Kata ulang sebagian

Kata ulang sebagian adalah kata dasar yang mengalami perulangan pada sebagian kata tersebut. Contoh : Daun-dedaunan, runtuh-reruntuhan, luhur-leluhur, tetangga, laki-lelaki.

  • Kata ulang semu

Kata ulang semu yaitu kata dasar yang diulang pada seluruh kata. Perulangan ini sudah sangat padu, sehingga apabila dihilangkan salah satu kata maknanya akan berbeda. Contoh : kura-kura, berang-berang, paru-paru, siku-siku, dan lain-lain.

  • Kata ulang perubahan bunyi

Kata ulang perubahan bunyi yaitu kata ulang ini mengalami perulangan pada seluruh kata. Pada sebagian vokal atau konsonannya mengalami perubahan bunyi. Contoh : Siswa-siswa, putri-putri, warna-warni, serta-merta, sayur-mayur.

  • Kata ulang berimbuhan

Kata ulang berimbuhan yaitu bentuk perulangan dengan menambahkan imbuhan pada kata dasar. Contoh : berjalan-jalan, kehitam-hitaman, keibu-ibuan, berkeping-keping.

The post Penggunaan Kata Bentukan yang Tepat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Cara Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Kata dengan Tepat https://haloedukasi.com/cara-memperbaiki-kesalahan-penggunaan-kata Mon, 27 Jun 2022 08:56:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36067 Dalam bahasa Indonesia kata adalah satuan bahasa terkecil yang mengisi salah satu fungsi sintaksis dalam suatu kalimat. Terkadang ada beberapa kata yang sering dianggap benar padahal kata tersebut tidak benar EYD. Untuk memperbaiki kesalahan dalam suatu bacaan, kita harus memahami pedoman EYD yang benar. Memperbaiki sama halnya menyunting atau menyunting artinya memperbaiki menjadi lebih baik, […]

The post Cara Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Kata dengan Tepat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam bahasa Indonesia kata adalah satuan bahasa terkecil yang mengisi salah satu fungsi sintaksis dalam suatu kalimat. Terkadang ada beberapa kata yang sering dianggap benar padahal kata tersebut tidak benar EYD.

Untuk memperbaiki kesalahan dalam suatu bacaan, kita harus memahami pedoman EYD yang benar. Memperbaiki sama halnya menyunting atau menyunting artinya memperbaiki menjadi lebih baik, dalam hal ini adalah tulisan/ naskah.

Dalam memperbaiki atau menyunting kesalahan penggunaan kata, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.

Memperbaiki penulisan ejaan

Ejaan adalah kata-kata yang sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Semua kata yang tepat dalam bahasa Indonesia terdapat dalam KBBI. Penyuntingan penulisan ejaan meliputi

  • Pemakaian huruf (penulisan huruf kapital, penulisan huruf cetak miring).
  • Penulisan kata (kata dasar, kata bentukan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, singkatan, akronim, penulisan angka dan lambang bilangan)
  • Penulisan unsur serapan.

Contoh :

  • Zahro sedang berfikir tentang hal itu. Seharusnya Berfikir
  • Harga cabe semakin mahal. Seharusnya Harga cabai semakin mahal.
  • Bom itu meluluh lantakkan kota Nagasaki. Seharusnya Bom itu meluluhlantakkan.

Memperbaiki tanda baca

Memperbaiki atau penyuntingan tanda baca meliputi pemakaian tanda titik, titik dua, titik koma, tanda hubung, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda petik dua, tanda petik satu.

Penjelasan mengenai pemakaian tanda baca ini dapat dilihat pada EYD Indonesia. Contoh :

  • Pergi dari sini. Seharusnya pergi dari sini!
  • Dik, ayo pulang, kataku. Seharusnya “Dik, ayo pulang!” Kataku.
  • Ibu suka buah-buahan yang segar, seperti nangka melon jambu dan semangka. Seharusnya ibu suka buah-buahan yang segar, seperti : nangka, melon, jambu, dan semangka.

Memperbaiki pilihan kata

Tulisn dapat dianggap kurang baik jika pilihan katanya kurang tepat. Pilihan kata sangat berkaitan dengan makna. Pilihan kata yang tepat dan sesuai akan membantu pembaca dengan cepat memahami gagasan penulis.

Kata-kata yang memiliki kesamaan makna dalam konteks tertentu akan menimbulkan makna yang berbeda. Di sinilah pentingnya pemilihan kata yang tepat bagi penulis dalam menyampaikan gagasannya.

Contoh :

  • Raja itu mampus karena sakit. Seharusnya Raja itu mangkat karena sakit.
  • Uang perjalanan, makan, dan tidur itu ditanggung panitia. Seharusnya Uang akomodasi itu ditanggung panitia.
  • Samping minimarket itu lahannya luas dan bebas parkir. Seharusnya Samping minimarket itu lahannya luas dan parkir gratis.

Memperbaiki ketidakaktifan kalimat

Kalimat merupakan perwujudan utama dalam pemakaian bahasa. Dalam berbahasa baik lisan maupun tertulis, seseorang tidak menggunakan kata-kata secara lepas, tetapi kata-kata itu dirangkai menjadi kalimat.

Kalimat yang efektif adalah kalimat lugas, baku, kalimat itu gramatikal, kalimat tidak rancu, kalimat itu tidak menggunakan kata-kata yang mubazir, kalimat itu ditulis dengan tata tulis yang benar.

Contoh :

  • Siswa yang duduk paling belakang sendiri itu bernama Halimah. Seharusnya Siswa yang duduk paling belakang itu bernama Halimah.
  • Alvina tampak amat senang sekali. Seharusnya Alvina tampak amat senang/ senang sekali.
  • Para hadirin dimohon masuk. Seharusnya Hadirin dimohon masuk.

Memperbaiki kepaduan paragraf

Padu atau tidaknya sebuah paragraf dapat disebabkan oleh ada atau tidaknya kalimat yang tidak diperlukan atau tidak sumbang yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan paragraf. Sebuah paragraf dikatakan padu apabila gagasannya utuh, serta paparan lengkap.

Contoh :

Ruangan ini tampak begitu indah. hampir sama seperti bualan sekilas. Dindingnya dicat warna kuning menyala. Setiap sudut ruangan diberi pot gerabah yang beraneka bentuk. Hiasan dindingnya juga berkelas, ada lukisan karya Affandi, hiasan kerajinan tangan. Bagian atas gipsum dengan rapat dan rata. Bagian lantai begitu mewah karena berbahan marmer yang menyebabkan hawa menjadi dingin. Ini membuatku iri karena kamarku jelek sekali.

Kalimat yang tidak padu adalah hampir sama seperti bualan sekilas dan Ini membuatku iri karena kamarku jelek sekali. Kedua kalimat tersebut bisa dihilangkan, karena tidak ada hubungan dengan isi paragraf.

Memperbaiki kebulatan wacana

Kebulatan wacana dapat dilihat dari keseluruhan karangan. Adalah paragraf dalam karangan itu yang tidak sejalan dengan gagasan secara keseluruhan dalam karangan? jika ada, paragraf itu harus disunting dengan menghilangkan atau dengan memperbaiki sesuai dengan gagasan keseluruhan karangan.

The post Cara Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Kata dengan Tepat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Diksi: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contohnya https://haloedukasi.com/diksi Thu, 30 Dec 2021 02:09:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30128 Dalam penyajian suatu narasi tulisan baik ataupun informasi, dikenal istilah diksi. Istilah ini juga tentu tidak asing lagi bagi kalangan yang akrab dalam dunia sastra dan literasi. Pengertian Diksi Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk menyampaikan suatu makna dan gagasan sesuai dengan tujuan dan keinginan penulis. Akan tetapi diksi tidak hanya […]

The post Diksi: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam penyajian suatu narasi tulisan baik ataupun informasi, dikenal istilah diksi. Istilah ini juga tentu tidak asing lagi bagi kalangan yang akrab dalam dunia sastra dan literasi.

Pengertian Diksi

Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk menyampaikan suatu makna dan gagasan sesuai dengan tujuan dan keinginan penulis. Akan tetapi diksi tidak hanya sebatas pemilihan kata saja, melainkan juga bertujuan untuk mengungkapkan gagasan atau menceritakan sebuah peristiwa. Diksi juga meliputi gaya bahasa, ungkapan, dan sebagainya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).

Menurut Wikipedia, pengertian diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna sesuai dengan keinginan penulis dan harus ditulis dengan tepat, benar, dan lazim. Pemilihan diksi yang tidak tepat dapat menyebabkan gagasan penulis tidak tersampaikan.

Penggunaan diksi yang benar akan membantu lawan bicara atau pembaca dalam memahami pesan yang disampaikan. Diksi yang benar juga sangat berguna dalam penulisan berbagai karya tulis baik baik itu berupa cerpen, puisi, novel, dan lain-lain. Setiap pembicara atau penulis wajib memperhatikan diksi yang digunakan agar gagasan atau ide mereka dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar atau pembaca.

Jenis-Jenis Diksi

Secara garis besar, diksi terbagi menjadi dua jenis yaitu diksi berdasarkan makna dan diksi berdasarkan leksikal. Berikut penjelasan kedua jenis diksi tersebut.

1. Diksi Berdasarkan Makna

Berdasarkan maknanya, diksi terbagi menjadi 2 macam yaitu makna denotatif dan makna konotatif. Menurut Chaer (2009: 65), perbedaan diksi berdasarkan makna denotatif dan konotatif sesuai pada ada atau tidak adanya nilai rasa pada sebuah kata. Singkatnya, denotatif bersifat umum dan konotatif bersifat khusus

a. Makna Denotatif

Jenis diksi berdasarkan makna denotatif adalah diksi dengan makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Dengan kata lain, makna denotatif adalah makna yang objektif tanpa membawa perasaan tertentu atau murni.

Diksi dengan makna denotatif memiliki ciri-ciri antara lain memiliki makna yang lugas karena sifatnya yang literal dan biasanya hasil dari observasi dari panca indra, yakni penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan atau Pengalaman fisik lainnya.

b. Makna Konotatif

Jenis diksi berdasarkan makna konotatif adalah diksi dengan makna yang bukan sebenarnya. Dengan kata lain, makna konotatif merupakan makna kias yang berkaitan dengan nilai rasa.

Diksi dengan makna konotatif dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang oleh masyarakat tertentu. Meski demikian, diksi dengan makna konotatif akan beruabh seiring dengan perubahan nilai dan norma di masyarakat.

2. Diksi Berdasarkan Leksikal

Berdasarkan leksikal, diksi terbagi menjadi beberapa macam antara lain:

a. Sinonim

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki persamaan makna. Penggunaan diksi sinonim bertujuan untuk membuat apa yang dituliskan menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang akan diungkapkan.

b. Antonim

Antonim adalah pemilihan kata yang memiliki makna berlawanan atau berbeda.

c. Homonim

Homonim merupakan pemilihan diksi yang memiliki pelafalan dan ejaan yang sama, namun artinya berbeda satu sama lain.

d. Homofon

Homofon adalah pemilihan diksi yang memiliki ejaan dan makna berbeda tapi pelafalannya sama.

e. Homograf

Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti berbeda, tetapi ejaannya sama.

f. Polisemi

Polisemi adalah diksi atau frasa kata yang memiliki lebih dari satu arti, seperti bunga dan kepala.

g. Hipernim

Hipernim merupakan diksi yang mewakili banyak kata lainnya atau mencakup makna kata lainnya.

h. Hiponim

Hiponim merupakan diksi yang bisa terwakili oleh kata hipernim.

Ciri-Ciri Diksi

  • Menggunakan kosakata atau istilah yang dipahami oleh masyarakat serta bahasa yang sesuai dengan pembaca.
  • Berupa kata-kata yang sesuai konteks kalimat yang akan diungkapkan sehingga nyaman dibaca sekaligus mudah untuk dipahami.
  • Pembaca mampu membedakan suasana, makna, dan bentuk kalimat melalui diksi tersebut sehingga pembaca merasa selaras dengan nilai rasa dari pembacanya.
  • Diksi tersebut menyatu dengan kata yang lain hingga melahirkan sebuah makna yang tepat.

Unsur-Unsur Diksi

1. Fonem

Fonem merupakan bunyi bahasa yang mirip kedengarannya namun sebenarnya berbeda dan menyebabkan perbedaan arti. Dalam ilmu bahasa, penulisan fonem ditandai dengan garis miring /a/, /k/, /kh/, /p/, /ng/, dan lain sebagainya.

2. Vokal dan Konsonan

Sebuah kata bisa tersusun atas vokal saja, konsonan saja, atau gabungan vokal dan konsonan. Vokal merupakan huruf-huruf yang menghasilkan bunyi a, i, u, e, o. Sedangkan konsonan merupakan huruf-huruf selain kelima huruf tersebut seperti b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

3. Silabel atau Suku Kata

Suku kata sering disebut dengan istilah silabel yang berasal dari bahasa Yunani dan merupakan unit pembentuk kata yang tersusun dari fonem, vokal, dan konsonan. Sebagai contoh, kata rajin terdiri dari dua suku kata yaitu ra dan jin. Suku kata juga dapat mempengaruhi ritme suatu kata.

4. Konjungsi

Konjungsi merupakan kata hubung atau kata sambung yang mana kata tersebut digunakan untuk menghubungkan ungkapan, kata, maupun kalimat. Konjungsi berdiri sendiri dan tidak berfungsi untuk menghubungkan objek atau menerangkan kata tertentu. Contoh kata konjungsi antara lain: dan, atau, ketika, tetapi, pun, karena, namun, dan lain sebagainya.

5. Kata Benda

Kata benda atau nomina merupakan tingkatan atau kelas kata yang menyatakan nama tempat, benda, maupun nama seseorang. Kata benda terdiri dari dua jenis yaitu kata benda konkret yang bisa dilihat panca indra seperti pensil, meja, kursi, almari, dan lain sebagainya. Sedangkan jenis kata benda yang kedua adalah kata benda abstrak yang hanya dapat dikenal dengan pikiran dan rasa. Sebagai contoh kata cinta, benci, rindu, bingung, pusing, dan lain sebagainya.

6. Kata Kerja

Kata kerja disebut juga sebagai verba dan biasanya digunakan sebagai predikat dalam suatu susunan kalimat. Definisi kata kerja merupakan tingkatan kata yang menyatakan tindakan, pengalaman, keberadaan, dan pengertian dinamis lain. Contoh kata kerja: lari, memukul, memotong, makan, minum, dan lainnya.

7. Infleksi

Infleksi merupakan perubahan pentuk kata tanpa mengubah kelas kata atau identitas leksikal kata tersebut. Infleksi hanya membuat perubahan bentuk katanya saja namun jenis kata dan makna yang terkandung tidak berubah. Contoh: kucuci-kau cuci, mencuci-dicuci.

8. Uterans

Uterans merupakan sub elemen yang mempengaruhi diksi dengan penggunaan dan pemahaman yang jelas dan efektif berdasarkan kemampuan bahasa. Contoh: Jika rajin belajar, kamu pintar.

Fungsi Diksi

Dalam pembuatan karya sastra, diksi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

  • Membuat orang yang membaca ataupun mendengar karya sastra menjadi lebih paham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
  • Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
  • Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis ataupun terucap).
  • Membentuk ekspresi ataupun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar ataupun pembacanya.

Tujuan Diksi

Tujuan diksi adalah sebagai berikut:

  • Memperoleh kata yang bermakna tepat untuk mengungkapkan gagasan yang ingin disampaikan oleh penulis.
  • Memunculkan keindahan pada tulisan guna menambah daya ekspresivitas.
  • Mendorong munculnya imajinasi yang estetik dan puitik pada karya sastra.
  • Menghindari timbulnya interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar sehingga tidak merusak suasana.
  • Menghaluskan kata serta kalimat agar terasa lebih indah dan mudah diterima oleh pembaca atau pendengar.

Syarat Diksi

  • Adanya sejumlah kata yang mirip sehingga dapat dipilih satu kata yang paling tepat untuk mengungkapkan gagasan yang dimaksud.
  • Menggunakan kata konotasi/denotasi serta antonim/sinonim yang tepat dan cermat agar mampu merepresentasikan gagasan yang ingin disampaikan.
  • Mampu membedakan kata-kata yang memiliki ejaan sama namun makna yang berbeda dalam satu kalimat atau tulisan. Begitu pula dengan kata-kata yang memiliki ejaan sama, tetapi pelafalan dan artinya berbeda.
  • Memperhatikan pemilihan kata yang tepat secara berkelanjutan dalam tulisan.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menggunakan Diksi

  1. Tidak menggunakan pengulangan kata. Pengulangan kata akan membuat kalimat terkesan berbelit-belit dan tidak efektif. Pahami dengan cermat makna dari setiap kata dan pilihlah kata yang paling tepat dan efisien untuk menyampaikan gagasan yang dimaksud.
  2. Menggunakan diksi yang ringkas dan tidak mengulang-ulang kata yang mengandung makna yang sama. Upayakan menulis kalimat yang ringkas dan jelas agar lebih mudah dipahami.
  3. Sederhanakan struktur kalimat yang digunakan. Semakin sedehana struktur kalimat, maka kalimat tersebut akan semakin mudah dipahami. Sebisa mungkin hindari menggunakan anak kalimat dan gunakan bahasa tutur sehari-hari. Pecahlah pembahasan yang panjang menjadi beberapa kalimat jika menemukan kalimat yang memiliki anak kalimat.
  4. Hindari pemborosan kata-kata. Dalam sebuah kalimat seringkali terdapat kata-kata yang sebenarnya tidak perlu ditulis karena tidak memiliki fungsi sebagai pelengkap maupun pendukung kata lainnya.
  5. Hindari penggunaan kata yang memiliki fungsi dan makna yang sama. Tidak perlu menggunakan diksi yang berlebihan untuk menekankan arti yang tegas terutama jika diksi tersebut terdiri dari dua kata atau lebih yang memiliki makna yang sama.

Contoh Diksi

1. Contoh Diksi Berdasarkan Makna

a. Denotatif

  • Dewi tidak masuk sekolah hari ini karena tulang punggungnya sakit. (Tulang bagian punggung Dewi sakit)
  • Pak Edi memiliki peternakan sapi perah yang sangat luas. (Sapi perah adalah sapi yang diternakkan untuk diperah susunya.)

b. Konotatif

  • Sejak ayahnya sakit, Irfan menjadi tulang punggung bagi keluarganya. (Tulang punggung artinya tumpuan bagi keluarganya.)
  • Para karyawan di perusahaan asuransi itu dipekerjakan siang dan malam seperti sapi perah perusahaan. (Sapi perah bermakna orang yang dimanfaatkan atau dipekerjakan oleh orang lain untuk mendapatkan keuntungan).

2. Contoh Diksi Berdasarkan Leksikal

a. Sinonim

  • Rajin = Giat
  • Pandai = Pintar

b. Antonim

  • Rajin >< Malas
  • Pandai >< Bodoh

c. Homonim

  • Bulan = Satelit alami bumi
  • Bulan = Hitungan waktu yang terdiri dari tiga puluh hari

d. Homofon

  • Bank = Tempat menyimpan uang
  • Bang = Panggilan untuk kakak laki-laki

e. Homograf

  • Tahu = Makanan yang terbuat dari kacang kedelai
  • Tahu = Mengerti, mengenal

f. Polisemi

  • Bunga = Bagian dari tumbuhan yang akan menjadi buah
  • Bunga = Tambahan dana

g. Hipernim

  • Binatang (mewakili kucing, nyamuk, domba, dan lain-lain)
  • Burung (terdiri dari beo, merpati, elang, dan lain-lain)

h. Hiponim

  • Kucing, nyamuk, domba (yang diwakili oleh binatang)
  • Beo, merpati, elang (yang diwakili oleh burung)

The post Diksi: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
15+ Contoh Kalimat Dengan Kata Light https://haloedukasi.com/contoh-kalimat-dengan-kata-light Thu, 25 Mar 2021 08:20:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23216 Light adalah salah satu kata dalam bahasa Inggris yang berarti cahaya, sinar, ataupun kata kerja yang ditunjukan untuk menyalakan sesuatu. Dan berikut contoh kalimat dengan menggunakan kata light beserta artinya. Please turn on the light, because we can not see anything. (Tolong nyalakan lampu, karena kami tidak dapat melihat apapun). She gave him a light […]

The post 15+ Contoh Kalimat Dengan Kata Light appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Light adalah salah satu kata dalam bahasa Inggris yang berarti cahaya, sinar, ataupun kata kerja yang ditunjukan untuk menyalakan sesuatu. Dan berikut contoh kalimat dengan menggunakan kata light beserta artinya.

  1. Please turn on the light, because we can not see anything. (Tolong nyalakan lampu, karena kami tidak dapat melihat apapun).
  2. She gave him a light grey shirt on his birthday last week. He likes it so much. (Dia memberinya kemeja abu-abu muda pada hari ulang tahunnya minggu lalu. Dia sangat menyukainya).
  3. You put out the light by the table when I fell asleep last night. (Anda memadamkan lampu di samping meja saat saya tertidur tadi malam).
  4. Before shut the door of my room, Mom turned the light off. (Sebelum menutup pintu kamarku, ibu mematikan lampu).
  5. My father groped around in the dim light, but he could not find flashlight which in his study room. (Ayah saya meraba-raba dalam cahaya redup, tetapi dia tidak dapat menemukan senter yang ada di ruang belajarnya).
  6. The national weather forecast on television said that tomorrow there would be light rain in Jakarta. (Ramalan cuaca nasional di televisi menyebutkan bahwa besok akan turun hujan ringan di Jakarta).
  7. Rosi has a light yellow car. She bought it one month ago in cash. (Rosi memiliki mobil berwarna kuning muda. Dia membelinya sebulan lalu dengan uang tunai).
  8. The light came from under the closed door at the end of the hall. Everyone was curious and tried to approach that door. (Cahaya datang dari bawah pintu yang tertutup di ujung aula. Semua orang penasaran dan mencoba mendekati pintu itu).
  9. Now we have an interlock system that can transfers information around the world at the speed of light. No wonder our company is in the first place with the fastest internet in the world. (Sekarang kami memiliki sistem interlock yang dapat mentransfer informasi ke seluruh dunia dengan kecepatan cahaya. Tidak heran jika perusahaan kami berada di urutan pertama dengan internet tercepat di dunia).
  10. She stopped at a light and glanced at a coffee shop to her left where some people were sitting around talking. (Dia berhenti di depan lampu dan melirik ke sebuah kedai kopi di sebelah kirinya di mana beberapa orang sedang duduk-duduk sambil mengobrol).
  11. There is no light in his soul. Looks sad because he lost someone he loved. (Tidak ada cahaya di jiwanya. Tampak sedih karena kehilangan seseorang yang dicintainya).
  12. She was awakened by the first ray of light through the window. She realized it wasn’t in her room. (Dia terbangun oleh sinar cahaya pertama melalui jendela. Dia menyadari itu tidak ada di kamarnya).
  13. When they reached the edge of the forest, there was a light growing over the field. They ran towards the light as fast as they could. (Ketika mereka sampai di tepi hutan, ada cahaya yang tumbuh di atas lapangan. Mereka berlari menuju cahaya secepat yang mereka bisa).
  14. The light was green and he sped across the intersection, past all the participants one by one without any fear. (Lampunya hijau dan dia melaju melintasi persimpangan, melewati semua peserta satu per satu tanpa rasa takut).
  15. I wonder if she knows anything about colors or patterns, and also something reminiscent of light and sound. (Aku ingin tahu apakah dia mengetahui sesuatu tentang warna atau pola, dan juga hal yang mengingatkan pada cahaya dan suara).
  16. She was sitting in an armchair that was placed beside the table, filtering the candlelight from it, and was knitting a beanie for her baby. (Dia sedang duduk di kursi berlengan yang ditempatkan di samping meja, menyaring cahaya lilin darinya, dan sedang merajut beanie untuk bayinya).
  17. She didn’t seem rushed and wore only a light polka-dotted pattern dress. There was a small black bag beside her body. (Dia tampak tidak terburu-buru dan hanya mengenakan gaun motif bintik-bintik tipis. Ada tas hitam kecil di samping tubuhnya).

The post 15+ Contoh Kalimat Dengan Kata Light appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Contoh Menggabungkan Vokal dan Konsonan Korea https://haloedukasi.com/contoh-menggabungkan-vokal-dan-konsonan-korea https://haloedukasi.com/contoh-menggabungkan-vokal-dan-konsonan-korea#respond Tue, 05 Jan 2021 06:17:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18261 Huruf konsonan merupakan huruf yang tidak bisa terbaca apabila berdiri sendiri. Jika disandingkan dengan sebuah huruf vokal, maka keduanya pun bisa dibaca dan menjadi satu suku kata. Kali ini akan dibahas bagaimana membentuk satu suku kata dalam bahasa Korea. Tentunya dalam bahasa Korea juga dikenal kelompok huruf vokal dan konsonan. Perhatikanlah contoh-contoh berikut: Menulis Suku […]

The post Contoh Menggabungkan Vokal dan Konsonan Korea appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Huruf konsonan merupakan huruf yang tidak bisa terbaca apabila berdiri sendiri. Jika disandingkan dengan sebuah huruf vokal, maka keduanya pun bisa dibaca dan menjadi satu suku kata.

Tulisan Hangul ‘annyeonghaseyo’

Kali ini akan dibahas bagaimana membentuk satu suku kata dalam bahasa Korea. Tentunya dalam bahasa Korea juga dikenal kelompok huruf vokal dan konsonan. Perhatikanlah contoh-contoh berikut:

Menulis Suku Kata ‘Ga’

Menulis Suku Kata ‘Ga’

Huruf ㄱ adalah huruf konsonan pertama dalam hangul. Untuk menulis suku kata ‘Ga’, kita memerlukan konsonan ㄱ (/g/) dan vokal 아 (/a/) kemudian digabungkan. Caranya mengikuti gambar di atas.

Pada saat berdiri sendiri dan agar dapat dibaca, huruf vokal hangul bersanding dengan huruf ㅇ yang disebut dengan ieung. Apabila akan dipasangkan dengan huruf konsonan, ieung dihilangkan dan diganti dengan huruf konsonan tadi.

Dalam bahasa Korea, suku kata ‘Ga’ sudah memiliki arti yakni ‘pergi’ sebagai kata kerja. Kalian pasti sudah tidak asing dengan kata “gaja!’ atau “kaja!” pada drama korea yang artinya “ayo”.

Kata “gaja!” tersebut berasal dari kata “ga” yang artinya ‘pergi’, ditambah dengan sufiks “ja” yang menegaskan ajakan. Sehingga kata tersebut berarti “ayo pergi!”.

Menulis Suku Kata ‘Ni’

Menulis Suku Kata ‘Ni’

Hal yang sama juga dilakukan saat akan menulis suka kata ‘Ni’. Untuk menulisnya, dibutuhkan huruf ㄴ (/n/) dan vokal 이 (/i/) lalu digabungkan. Jangan lupa untuk menghilangkan ieung pada huruf vokal.

Dalam bahasa Korea, kita bisa menolak sesuatu dengan mengatakan “ani” atau “aniyo” yang artinya “tidak” atau “bukan”. Kata “aniyo” ini apabila dipecah suku katanya terdiri dari ‘a’, ‘ni’, dan ‘yo’.

Menulis Suka Kata ‘Bwa’

Menulis Suku Kata ‘Bwa’

Kali ini contoh dengan vokal rangkap. Sama dengan konsep dasar sebelumnya yakni mengganti ieung dengan konsonan yang akan digunakan. Alhasil, suku kata ‘Bwa’ dituliskan seperti gambar di atas.

‘Bwa’ juga memiliki arti dalam bahasa Korea yakni ‘terlihat’. Kata ini berasal dari kata kerja dasar 보 (/bo/) yang artinya ‘melihat’. Keduanya berbeda karena ‘Bo’ lebih menunjukkan kata kerja aktif sedangkan ‘Bwa’ menunjukkan kata kerja pasif.

Menulis Suku Kata ‘Mul’

Lalu, bagaimana dengan suku kata yang mengandung huruf mati? Kita coba dengan kata ‘Mul’.

Menulis Suku Kata ‘Mul’

Sebagaimana yang ditunjukkan gambar di atas, kata ‘Mul’ membutuhkan huruf ㅁ (/m/), vokal 우 (/u/), dan ㄹ (/l/) sebagai konsonan mati.

Seperti sebelumnya, mengganti ieung vokal /u/ dengan /m/ agar menjadi ‘Mu’. Lalu konsonan /l/ diletakkan di bawah karena berfungsi sebagai konsonan mati. Jadilah kata ‘Mul’ dalam hangul.

‘Mul’ adalah bahasa Korea yang berarti ‘air’. Kalian pasti tidak asing dengan kata tersebut karena sering kali ditemukan di dalam drama atau sebuah lagu Korea. Ada lagi yang disebut dengan ‘nunmul’ yang artinya ‘air mata’.

Kalau diperhatikan, ‘nunmul’ terdiri dari dua kata yakni ‘nun’ yang artinya ‘mata’ dan ‘mul’ yang berarti ‘air’.

Latihan Soal

Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan saat menulis hangul adalah keselarasan ukuran huruf antar satu dengan yang lain, sehingga tulisan akan terlihat lurus dan rapi.

Untuk bisa melakukannya sebagai pemula, sediakan kertas atau buku berpetak besar (1,5 x 1,5 cm). Tuliskanlah setiap suku kata yang dibuat dalam satu kotak untuk menstabilkan ukuran hurufnya.

buku kotak kotak
Buku Berpetak Besar

Untuk melatih pemahaman, ayo coba beberapa kata berikut untuk dituliskan aksara hangul-nya.

  1. Annyeonghaseyo = Halo/Apa kabar?
Contoh Jawaban No. 1
  1. Ga-bang = Tas
  2. Sa-jin = Foto/Gambar
  3. Meok-da = Makan
  4. Hwa-yo-il = Hari Selasa
  5. Go-ma-wo = Terimakasih
  6. Eon-je = Kapan

The post Contoh Menggabungkan Vokal dan Konsonan Korea appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
https://haloedukasi.com/contoh-menggabungkan-vokal-dan-konsonan-korea/feed 0
Suffix Dalam Bahasa Inggris https://haloedukasi.com/suffix-dalam-bahasa-inggris Mon, 12 Oct 2020 07:15:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=11082 Dalam mempelajari bahasa Inggris terdapat istilah mengenai affix. Affix adalah sebuah elemen kata yang dapat ditambahkan pada bagian awal (prefix), tengah (infix), dan akhir (suffix) pada kata dasar atau base. Jika kata dasar tersebut telah ditambahkan oleh affix, maka akan tercipta sebuah kata baru. Kali ini akan dibahas lebih terperinci mengenai salah satu affix yakni […]

The post Suffix Dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam mempelajari bahasa Inggris terdapat istilah mengenai affix. Affix adalah sebuah elemen kata yang dapat ditambahkan pada bagian awal (prefix), tengah (infix), dan akhir (suffix) pada kata dasar atau base.

Jika kata dasar tersebut telah ditambahkan oleh affix, maka akan tercipta sebuah kata baru. Kali ini akan dibahas lebih terperinci mengenai salah satu affix yakni suffix. Mari disimak pembahasannya di bawah ini!

Pengertian Suffix

Suffix adalah sebuah kata atau kelompok kata yang diletakkan pada akhir sebuah kata, membentuk kata dan makna baru yang memiliki makna dan arti yang berbeda dari sebelumnya.

Pengertian lain mengenai surffix yakni huruf atau kelompok huruf yang diposisikan pada akhir kata atau root dari suatu kata dan menghasilkan kata baru.

Apabila suatu kata mendapatkan suffix, maka kata tersebut mengalami perubahan kelas kata atau word class. Bahkan terkadang suffix dapat mengubah ejaan dari suatu kata.

Macam-Macam Suffix

Adapun surfix terbagi menjadi 2 macam yakni:

Derivational Suffix

Derivational suffix merupakan suffix yang apabila ditambahkan pada bagian akhir kata, akan menjadi penentu part of speech atau kelas katanya. Sebutan untuk kata baru yang telah diubah dalam proses ini disebut derivation yakni suatu proses pembentukkan kata turunan yang nantinya memiliki makna berbeda dari root sebelumnya.

Contoh Derivational Suffix

  • Noun (Kata benda) Suffixes

Suffix

-acy, -age, -ian, -al, -an, -ancy, -ance, -ary, -ant, -ation, -dom, -ate, -er, -ful, -ess, -hood, -ive, -ing, -ment, -or, -ness, -ory, -th, -ship, -y

Contoh Kata Turunan

  • Sad (sedih) + -ness = Sadness (kesedihan)
  • Friend (teman) + -ship = Friendship (persahabatan)
  • King (raja) + -dom = Kingdom (kerajaan)
  • Child (anak-anak) + -hood = Childhood (masa kecil)
  • Arrive (tiba) + -al = Arrival (kedatangan
  • Verb (kata kerja) Suffixes

Suffix

-en, -ate, -er, -ify, -ize

Contoh Kata Turunan

  • Wide (lebar) + -en = Widen (memperluas)
  • Active (aktif) + -ate = Activate (mengaktifkan)
  • Dominant (dominan) + -ate = Dominate (mendominasi)
  • Industrial (industri) + -ize= Industrialize
  • Soft (lembut) + -en = Soften (melunakkan)
  • Adverb Suffixes

Suffix

-ward, -ly, -wise

Contoh Kata Turunan

  • Clock (jam) + -wise = clockwise (searah jarum jam)
  • Clear (jelas) + -ly = Clearly (dengan jelas)
  • Edge (tepi) + -wise = Edgewise (dengan jalan miring)
  • Up (naik) + -ward = Upward (ke atas)
  • Quick (cepat) + -ly = Quickly (dengan cepat)
  • After (sesudah) + -wards = Afterwards (setelah itu)
  • Adjective (Kata Sifat) Suffixes

Suffix

-able, -ant, -al, -ary, -ate, -en, -ed, -ic, -ful, -ing, -ile, -ish, -ive, -less, -ly, -like, -ous, -wide, -y, -ward, -istic

Contoh Kata Turunan

  • Friend (teman) + -ly = Friendly (ramah)
  • Play (bermain) + -ful = Playful (suka bermain)
  • Drink (minum) + -able = Drinkable (dapat diminum)
  • Broke (bangkrut) + -en = Broken (rusak)
  • Meaning (berarti) + -less = Meaningless (tidak berarti)

Inflectional Suffix

Inflectional suffix merupakan suffix yang hanya memberikan penjelasan lebih jelas terhadap kata dasar atau root. Namun suffix ini tetap mengubah makna dari kata dasar namun tidak terlalu drastis.

Contoh Inflectional Suffix

Suffix

-s

Penambahan –s atau –es pada kata benda (noun), membuat noun menjadi bermakna jamak (plural). Penambahan –s pada kata kerja (verb), menunjukkan jika subject merupakan person singular (orang ketiga).

Contoh Kata Turunan

  • Book (buku) + -s = Books (Buku-buku), noun bermakna jamak.
  • Box (kotak) + -es = Boxes (banyak kotak)
  • Come (datang) + -s = Comes (datang), untuk menunjukkan subjek merupakan person singular.
  • Give (memberi) + -s = Gives (memberi), subeject orang ketiga.

Suffix

-ing

Penambahan –ing pada kata kerja (verb), membuat verb berubah menjadi continuous atau progressive

Contoh Kata Turunan

  • Eat (makan) + -ing = Eating (memakan), dapat
  • Read (baca) + -ing = Reading (membaca)
  • Watch (tonton) + -ing = Watching (menonton)

Suffix

-er

Penambahan –er pada kata sifat (adjective) atau adverb, membuatnya berubah menjadi bentuk comparative.

Contoh Kata Turunan

  • Small (kecil) + -er = smaller (lebih kecil)
  • Smart (pintar) + -er = smarter (lebih pintar)
  • Wide (lebar) + -er =Wider (lebih lebar)
  • Long (panjang) + -er = Longer (lebih panjang)

Suffix

-est

Penambahan –est pada kata sifat (adjective) atau adverb, terjadi perubahan bentuk menjadi superlative.

Contoh Kata Turunan

  • Big (besar) + -est = Biggest (terbesar)
  • Fast (cepat) + -est = Fastest (tercepat)
  • Sharp (tajam) + -est = Sharpest (tertajam)
  • Heavy (berat) + -est = Heaviest (terberat)
  • Low (rendah) + -est = Lowest (terendah)

Suffix

-ed, -d, -t

Penambahan –ed, -d, -t pada suatu kata dasar, dalam hal ini kata kerja dasar (regular verb), dapat mengubah bentuknya menjadi simple past dan past participle.

Contoh Kata Turunan

  • Learn (belajar) + -ed/-t = Learned/learnt
  • Play (main) + -ed = Played
  • Dead (mati) + -ed = Died
  • Pull (tarik) + -ed = Pulled

Contoh Suffix Dalam Kalimat

  1. Their friendship has been going since 10 years ago. (Persahabatan mereka telah berjalan sejak 10 tahun yang lalu).
  2. Long time ago, there was a large kingdom on the island. (Dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan besar di pulau tersebut).
  3. I don’t know how to activate this card. (Saya tidak tahu cara mengaktifkan kartu ini).
  4. Can you rotate into clockwise this picture ? (Dapatkah kamu putar menjadi searah jarum jam gambar ini?)
  5. My handphone already broken about 2 days ago. (Telepon genggamku sudah rusak sejak 2 hari yang lalu).
  6. Walking alone at this road is dangerous. (Berjalan sendirian di jalan ini berbahaya).
  7. Your dog is adorable. I want have one too. (Anjingmu menggemaskan. Aku ingin memilikinya satu).
  8. His shoes is bigger than mine. (Sepatunya lebih besar daripada milikku).
  9. We have a lot of oranges in the basket. (Kita memiliki banya jeruk di dalam keranjang).
  10. Last night he played his guitar with my brother. (Tadi malam dia bermain gitar dengan adik laki-lakiku).

The post Suffix Dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata Depan Dalam Bahasa Inggris https://haloedukasi.com/kata-depan-dalam-bahasa-inggris Mon, 28 Sep 2020 22:39:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10875 Pengertian Kata Depan (Preposition) Dalam mempelajari bahasa Inggris, perlu diketahui adanya kata depan atau preposition. Kata depan tersebut digunakan untuk menghubungkan antara subjek, predikat, objek dan keterangan hingga menjadi sebuah kalimat yang lebih jelas dan bermakna. Selain itu, kata depan juga dapat diletakkan pada bagian depan kata benda (noun), kata ganti (pronoun), gerund dan juga […]

The post Kata Depan Dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Kata Depan (Preposition)

Dalam mempelajari bahasa Inggris, perlu diketahui adanya kata depan atau preposition. Kata depan tersebut digunakan untuk menghubungkan antara subjek, predikat, objek dan keterangan hingga menjadi sebuah kalimat yang lebih jelas dan bermakna.

Selain itu, kata depan juga dapat diletakkan pada bagian depan kata benda (noun), kata ganti (pronoun), gerund dan juga frasa nomina (noun phrase).

Macam-Macam Kata Depan

Setidaknya terdapat 4 jenis kata depan yang perlu diketahui dalam mempelajari bahasa Inggris, antara lain:

Kata Depan Pelaku (Preposition of Agent)

Kata depan ini menunjukkan orang atau suatu pihak yang sedang melakukan tindakan. Dapat pula menunjukkan bahwa orang atau pelaku berada dan hadir bersamaan dengan orang yang telah disebutkan dalam kalimat.

  • By (Oleh, Dengan)

Contoh kalimat:

This cake made by my mom. (Kueh ini dibuat oleh ibuku).
We go to the Surabaya by train and my brother will pick us at Gubeng Station. (Kita pergi ke Surabaya dengan kereta dan kakak laki-lakiku akan menjemput kita di Stasiun Gubeng).

  • With (dengan, bersama)

Contoh kalimat:

Santi doesn’t like to eat alone. She goes and eat together with her friend, Noni. (Santi tidak suka makan sendiri. Dia pergi dan makan bersama dengan temannya, Noni).
My sister goes to Bali with her husband this week. (Kakak perempuanku pergi ke Bali bersama suaminya minggu ini).

Kata Depan Tempat (Preposition of Place)

Preposition of place ini berarti kata depan yang menunjukkan suatu tempat atau posisi. Ada beragam jenis kata depan tempat yang dapat digunakan dalam sebuah kalimat:

  • In

Kata ini mempunyai arti di, di dalam dan lebih mengacu kepada tempat yang lebih umum.

Contoh kalimat:

I lived in Jakarta. (Saya tinggal di Jakarta).
She takes her shoes in the cupboard. (Dia mengambil sepatunya di dalam lemari).
My dad leave his book in the studyroom. (Ayahku meningglkan bukunya di ruang belajar).

  • On

Kata ini memiliki arti di atas permukaan dan juga pada.

Contoh kalimat:
I try to hang the mirror on the wall. (Aku mencoba untuk menggantungkan cermin pada dinding).
Every morning my mom always put a bunch of flower on the tabel. (Setiap pagi ibuku selalu meletakkan seikat bunga di atas meja).

  • At

Kata at mempunyai arti di, pada, dan juga mengacu pada titik yang spesifik.

Contoh kalimat:

His cafe at Setia Budi Street number 12. (Cafenya di Jalan Setia Budi nomor 12).
We will meet at Rio’s The Italian Restaurant in this afternoon. (Kami akan bertemu di Rio’s The Italian Restaurant pada siang ini).

  • Below (di bawah)

Contoh kalimat:

I hid her book below my bed, so she can’t find it. (Saya menyembunyikan bukunya di bawah tempat tidur, sehingga dia tidak dapat menemukannya).
His cat always sleep below the table. (Kucingnya selalu tidur di bawah meja).

  • Above (di atas)

Contoh kalimat:

Mary forgot to take her towel that she put above small tree. (Mary lupa untuk mengambil handukya yang dia letakkan di atas pohon kecil).
He puts all the boxs above the table. (Dia meletakkan semua kotak-kotak di atas meja).

  • Over (di…)

Contoh kalimat:

I think to put my bed over there. (Saya berpikir untuk meletakkan tempat tidur di sebelah sana).
Just throw the ball over here! (Lemparkan saja bolanya ke sebelah sini!)

  • Inside (di dalam)

Contoh kalimat:

We push together this car inside the garage because the machine doesn’t work. (Kami mendorong bersama mobil ini di dalam garasi karena mesinnya tidak dapat bekerja).
Every participant have to take a piece of paper inside the box to find next clue. (Setiap peserta harus mengambil selembar kertas di dalam kotak untuk menemukan petunjuk selanjutnya).

  • Outside (di luar)

Contoh kalimat:

Half of the students have to wait outside the class for next test. (Setengah dari murid-murid harus menunggu di luar kelas untuk ujian berikutnya).
I heard something outside your room, but I’m not brave enough to open the door. (Aku mendengar sesuatu di luar kamarmu, namun aku tidak cukup berani untuk membuka pintu).

Kata Depan Waktu (Preposition of Time)

Preposition of time merupakan kata depan yang menunjukkan waktu atau sesuatu yang sedang terjadi. Beberapa kata depan waktu sama dengan kata depan pada tempat, hanya saja tergantung dari kalimat dan makna yang terkandung di dalamnya.

Kata depan waktu terdapat beberapa jenis, antara lain:

  • In

Kata in memiliki arti di, pada, tahun yang spesifik, periode dan musim.

Contoh kalimat:

In 1989, we moved from Bali to West Java. (Pada tahun 1989, kami pindah dari Bali ke Jawa Barat).
Mia and her friends have a plan to go the beach in this summer. (Mia dan teman-temannya memiliki sebuah rencana untuk pergi ke pantai musim panas ini).

  • On

Kata on mempunyai arti pada, hari secara spesifik dan tanggal.

Contoh kalimat:

He will come on Sunday. (Dia akan datang pada hari Minggu).
On June 18, we will go to Singapore. (Pada tanggal 18 Juni, kita akan pergi ke Singapura).

  • At

At memiliki arti pada dan lebih spesifik untuk waktu tertentu.

Contoh kalimat:

We are living far away from our hometown, but we must get together at Idul Fitri. (Kami tinggal jauh dari kampung halaman kami, namun kita harus berkumpul bersama pada Idul Fitri).

  • About (Kira-kira)

Contoh kalimat:

She always gets up about 5 in the morning and get ready for go to office. (Dia selalu bangun tidur kira-kira jam 5 pagi dan bersiap untuk pergi ke kantor).
They come to my house about 6 before dinner. (Mereka datang ke rumahk kira-kira jam 6 sebelum makan malam).

  • Around (Sekitar)

Contoh kalimat:

The man usually pass this street around this time with his old bike. (Laki-laki itu biasanya melewati jalan ini sekitar waktu ini dengan sepeda tua miliknya).
My aunty usually goes to the market around early in the morning. (Bibiku biasanya pergi ke pasar sekitar dini hari).

  • Before (Sebelum)

Contoh kalimat:

We have a rule that every member have to go home before 10 pm. (Kami memiliki sebuah peraturan bahwa setiap anggota harus pulang sebelum pukul 10 malam).
Before dawn, we have to leave this place. (Sebelum fajar, kita harus meninggalkan tempat ini).

  • After (Sesudah)

Contoh kalimat:

After party they should get ready for next trip. (Sesudah pesta mereka sebaiknya bersiap untuk perjalanan berikutnya).
My parent decided to come back to their old house after Chrismas. (Orang tuaku memutuskan untuk kembali ke rumah tua mereka setelah Natal).

  • Since (Sejak)

Contoh kalimat:

I have been living in this area since I was 5 years old. (Saya telah tinggal di daerah ini sejak berusia 5 tahun).
That house has been around since 1990. (Rumah itu telah ada sejak tahun 1990).

  • During (Selama)

Contoh kalimat:

During the school holiday, Liza spent her time to visit her grand father. (Selama libur sekolah, Liza menghabiskan waktunya untuk mengunjungi kakeknya).
Some animals hibernate during winter. (Beberapa hewan melakukan hibernasi selama musim dingin).

  • Until (Sampai)

Contoh kalimat:

The shop is closed until June 5. (Toko tutup sampai tanggal 5 Juni).
Until yesterday my package has not come yet. (Sampai kemarin paketku belum datang juga).

  • Throughout (Sepanjang)

Contoh kalimat:

My sister fell a sleep throughout the way from Jakarta to Bandung. (Adikku tertidur selama perjalanan dari Jakarta ke Bandung).
Throughout sport lesson, the students playing basket ball dan badminton. (Sepanjang pelajaran olah raga, murid-murid bermain bola basket dan bulu tangkis).

Kata Depan Arah/Gerakan (Preposition of Direction or Movement)

Kata depan arah atau gerakan berfungsi untuk menunjukkan arah atau gerakan tertentu. Ada beberapa kata depan arah atau gerakan yang dapat digunakan dalam sebuah kalimat bahasa Inggris.

  • Across (Menyebrangi)

Contoh kalimat:

My uncle has a big ship. This month he inviting me and my best friend to across the sea. (Pamanku memiliki sebuah kapan besar. Bulan ini dia mengundang aku dan teman terbaikku untuk menyebrangi lautan).
The police is helping an old lady across the street. (Polisi sedang membantu seorang wanita tua menyebrangi jalan).

  • Into (Ke, ke dalam)

Contoh kalimat:

All the students get into their class when the bell rang. (Semua siswa masuk ke dalam kelasnya ketika bel berbunyi).
My father brings shopping bag into the car. (Ayahku membawa tas berbelanja ke dalam mobil).

  • Through (Melalui)

Contoh kalimat:

The boy gets into the house through the window because he lost the key house. (Anak laki-laki itu masuk ke dalam rumah melalui jendela karena dia kehilangan kunci rumahnya).
The ball through the living room and miss in the garden. (Bola tersebut melewati ruang tamu dan hilang di taman).

  • Toward (Ke arah)

Contoh kalimat:

Look! that man looking toward the woman in black dress. (Lihat! Pria tersebut melihat ke arah wanita bergaun hitam).

  • Around (Mengelilingi)

Contoh kalimat:

I ran with my dog around Gelora Bung Karno Stadium every Sunday morning. (Aku berlari dengan anjingku mengelilingi Stadiun Gelora Bung Karno setiap hari Minggu pagi).
My sister already around this mall to find her friend. (Kakak perempuanku telah mengelilingi mall ini untuk menemukan temannya).

The post Kata Depan Dalam Bahasa Inggris appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Jenis-Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia https://haloedukasi.com/jenis-jenis-kata Tue, 19 May 2020 02:10:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6586 Selain tanda baca di dalam bahasa Indonesia juga terdapat beragam jenis kata yang harus diketahui. Agar kita menjadi lebih paham mengenai apa itu jenis kata, berikut pembahasannya di bawah ini: 1. Kata Benda (Nomina) Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu pada suatu benda, apakah benda konkret atau abstrak. Kata benda harus dapat dikenali […]

The post 10 Jenis-Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Selain tanda baca di dalam bahasa Indonesia juga terdapat beragam jenis kata yang harus diketahui. Agar kita menjadi lebih paham mengenai apa itu jenis kata, berikut pembahasannya di bawah ini:

1. Kata Benda (Nomina)

Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu pada suatu benda, apakah benda konkret atau abstrak. Kata benda harus dapat dikenali sebab mempunyai peran sebagai subjek, objek, keterangan dan pelengkap dalam sebuah kalimat.

Kata benda tidak dapat diingkarkan menggunakan kata tidak, melainkan menggunakan kata bukan. Kata benda pada umumnya berasal dari kata sifat atau kata dasar yang memperoleh imbuhan seperti (–an), (ke- dan –an),dan (pe- dan –an).

Contohnya:

  • Kata sifat ‘muda’ mendapat imbuhan (–an), berubah menjadi mudaan (kata benda).
  • Kata sifat ‘sayang’ mendapat imbuhan (ke- dan –an), berubah menjadi kesayangan (kata benda).
  • Kata dasar ‘layang’ mendapat imbuhan (pe- dan –an), berubah menjadi pelayangan (kata benda).

Kata benda dapat juga digunakan untuk keterangan, pelengkap, objek dan subjek. Misalnya:

  • Andi pergi berlibur ke Bandung. (kata Bandung merupakan keterangan tempat).
  • Rina mengendarai motor dengan lambat. (kata lambat merupakan pelengkap kalimat).
  • Ibu sedang membersihkan rumah. (kata rumah merupakan objek kalimat).
  • Mobil itu sedang melaju di jalan raya. (kata mobil merupakan subjek kalimat).

2. Kata Kerja (Verba)

Kata kerja atau verba merupakan sebuah kata yang menyatakan melakukan perbuatan ataupun tindakan. Umumnya kata kerja berfungsi atau berperan sebagai predikat dalam kalimat.

Kata kerja dapat dibuat menggunakan imbuhan me-, di-, ter-, ber-, me- dan –kan, di- dan –kan, memper- dan –an, memper- dan –i, ber- dan –an.

Adapun ciri-ciri dari kata kerja antara lain:

  • Berfungsi sebagai predikat.
  • Mempunyai makna perbuatan, proses, atau keadaan.
  • Tidak dapat bergabung dengan kata bermakna kesangatan (adverbia).
  • Dapat ditambahkan dengan waktu seperti, sedang, telah, dan akan. Contohnya: akan makan, telah main.
  • Dapat diingkari menggunakan kata tidak. Contohnya: tidak makan, tidak main.
  • Dapat diikuti dengan gabungan kata dengan + kata benda atau kata sifat. Contohnya: makan dengan teman, berjalan dengan cepat.

Jika dilihat secara sintaksis, kata benda dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni:

  • Kata kerja transitif, yakni kata kerja yang membutuhkan objek untuk menjelaskan predikatnya.
    Misal: Adik makan apel
    Subjek pada kalimat di atas yaitu Adik, untuk predikatnya adalah makan. Unsur predikat pada kalimat tersebut membutuhkan objek yakni apel.
  • Kata kerja intransitif, yakni kata kerja yang tidak harus terdapat unsur objek.
    Contoh: Roni pergi ke pasar
    Subjek yang terdapat pada kalimat di atas yakni Roni dengan predikatnya berupa pergi. Sedangkan unsur predikat atau kata kerja dalam kalimat tersebut hanya keterangan tempat yakni pasar.

Selain itu, terdapat jenis kata kerja lainnya antara lain:

  • Kata kerja dasar bebas, seperti: makan, tidur, lari, minum.
  • Kata kerja turunan:
    • Kata kerja berafiks atau berimbuhan, seperti: menyapu, berjalan, memakan.
    • Kata kerja bereduplikasi, contoh: makan-makan, jalan-jalan.
    • Kata kerja berproses gabung, contoh: berjalan-jalan, berlari-lari, mengingat-ingat.

3. Kata Sifat (Adjektiva)

Kata sifat yakni sebuah kata yang menjelaskan sifat, kondisi, keadaan, karakter dari seseorang, benda ataupun binatang. Pada sebuah kalimat, kata sifat pada umumnya berperan memperjelas subjek, predikat, dan objek.

Kata sifat (adjektiva) yang memiliki ciri-ciri:

  • Terdapat keterangan pembanding seperti kurang, lebih, dan paling. Contoh: lebih cantik, kurang baik, paling kaya.
  • Dapat ditambahkan keterangan penguat seperti sangat, amat, terlalu, … sekali.
  • Dapat diingkari menggunakan kata tidak, seperti tidak benar, tidak lupa, tidak berat.
  • Umumnya mendapat imbuhan awalan ter- untuk menyatakan paling.
  • Dapat diperluas artinya dengan pembentukan kata se- + pengulangan kata + -nya. Contoh: sepandai-pandainya, seramah-ramahnya, sebaik-baiknya.
  • Dapat menyatakan suatu kondisi atau sifat benda atau orang. Contoh: bagus, indah, kasar, panas.
  • Berada setelah kata benda tetapi pada konteks kalimat tertentu dapat diletakan sebelum kata benda. Contoh: orang sombong, harum wanginya.

Fungsi dari kata sifat antara lain:

  • Predikatif, berfungsi sebagai predikat.
  • Predikatif inversi, berfungsi sebagai predikat yang berada di depan atau sebelum subjek.
  • Atributif, berfungsi sebagai atribut atau pelengkap subjek.
  • Substantif, berfungsi sebagai pelangkap yang mendampingi subjek utama serta berada di bagian depan subjek.

Kata sifat juga memiliki beberapa jenis yang dikelompokkan menjadi 3 kategori, yakni:

Semantis (Makna)

  • Kata sifat bertaraf dapat dihimpun dan dipilah menjadi 7 bagian, antara lain:
    • Kondisi / situasi / keadaan: aman, gawat, tenang, kacau.
    • Warna: ungu, merah, biru, hitam.
    • Ukuran: ringan, besar, pedek, tinggi.
    • Perasaan: sedih, bahagia, malu, bingung.
    • Indra: manis, terang, harum, jelas.
    • Waktu: lama, sebentar, segera.
    • Jarak: jauh, dekat
  • Kata sifat tak bertaraf yang menyatakan keanggotaan pada suatu golongan.

Contoh: bundar, abadi.

Sintaksis (Tata/Susunan Kalimat)

  • Adjektiva atributif, kata sifat yang menjadi objek atau penjelas subjek. Berada di belakang atau setelah kata benda. Contoh: baju putih, bendera kuning.
  • Adjektiva predikatif, kata sifat yang menjadi predikat. Contoh: Rumah tua itu sangat menyeramkan.
  • Adjektiva adverbial, kata sifat berupa keterangan atau pelengkap dari adjektiva utama dengan pola:
    • … … (dengan) + (se-) + adjektiva + (-nya). Contoh: Berusahalah dengan sebaiknya.
    • Perulangan adjektiva. Contoh: Mudur pelan-pelan.

Bentuk

  • Kata sifat dasar atau monomorfemis, kata sifat yang belum mengalami proses afiksasi atau penambahan imbuhan. Contoh: cantik, pendek, lebar.
  • Kata sifat turunan atau polifermis, kata sifat yang telah mengalami penambahan imbuhan, pengulangan, penyerapan, dan pemajemukan. Contoh dari kata sifat ini antara lain:
    • Penambahan imbuhan: ter- + banyak = terbanyak, se- + luas = seluas.
    • Pengulangan: gelap gulita, sebaik-baiknya, sepintar-pintarnya.
    • Majemuk: (sinonim dan antonim) kerlap-kerlip, baik buruk; (morfem terikat) adidaya, serba guna; (morfem bebas) lapang dada, busung lapar.
  • Kata sifat serapan, berasal dari bahasa asing dan diserap menjadi bahasa Indonesia.
    • Surfik –i, -wi, -iah. Contoh: alami, duniawi, alamiah.
    • Surfik –if, -al, -is. Contoh: pasif, struktural, teknis.

Contoh kata sifat dalam kalimat:

  • Rendi mempunyai kucing yang lucu berwarna putih.
  • Bengsawan tersebut terkenal dengan sifat lapang dada dan suka membantu.
  • Dia selalu menyapu halaman yang besar tersebut dengan sangat bersih.

4. Kata Ganti (Pronomina)

Kata ganti adalah sebuah kata pengganti kata benda yang sebelumnya sudah diketahui agar tidak disebut berulang. Kata ganti dapat menjadi subejek ataupun objek suatu kalimat.

Jenis-jenis dari kata ganti yakni:

  • Kata ganti persona terbagi menjadi:
    • Kata ganti persona tunggal: pertama (saya, aku); kedua (kamu, Anda, engkau); ketiga (ia, dia, beliau).
    • Kata ganti persona jamak: pertama (kita, kami); kedua (kalian); ketiga (mereka).
  • Kata ganti petunjuk terbagi menjadi:
    • Kata ganti umum: ini, itu.
    • Kata ganti tempat: dari, di, ke, pada.
  • Kata ganti penanya: apa, kapan, siapa, kenapa, di mana, berapa, bagaimana.
  • Kata ganti penghubung: yang.
  • Kata ganti pemilik: -mu, -ku, -nya, kami, mereka.
  • Kata ganti tak tentu: seseorang, para, sesuatu, masing-masing, barang siapa.

Contoh kata ganti dalam sebuah kalimat:

  • Berapa harga rumah ini?
  • Mobil merah itu adalah miliknya.
  • Kami bertemu di depan stasiun.

5. Kata Keterangan (Adverbia)

Kata keterangan adalah kata yang memberikan keterangan untuk kata lain, seperi kata kerja, kata sifat, kata bilangan namun tidak untuk kata benda dalam kalimat. Ciri-ciri kata keterangan antara lain:

  • Terdapat pembahasan mengenai kata lain.
  • Tidak dapat digunakan untuk menerangkan kata ganti benda atau kata benda.
  • Terletak di depan atau akhir kalimat.
  • Bisa digunakan untuk semua jenis kalimat.

Jenis-jenis kata sifat dan contohnya:

Kata Keterangan Alat

Kata yang menjelaskan alat terhadap suatu hal. Pada umumnya kata keterangan alat diikuti kata “dengan” dan “menggunakan”. Contoh:

  • Rudi mengambil air menggunakan ember.
  • Fauzan mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.

Kata Keterangan Cara

Kata yang menjelaskan cara pakai atau perlakuan terhadap sesuatu dan biasanya untuk memperjelas kata kerja. Kata ini diikuti oleh kata “dengan” dan “secara”. Contoh:

  • Acara tersebut disiarkan secara langsung.
  • Azzam memutar bola dengan sangat cepat.

Kata Keterangan Tempat

Kata keterangan yang menjelaskan tempat kejadian dari suatu peristiwa atau perlakuan. Umumnya diiringi kata “di”, “ke” dan “dari”. Contoh:

  • Adik pergi ke warung
  • Ayah baru pulang dari Surabaya.

Kata Keterangan Sebab

Kata keterangan untuk menjelaskan suatu kejadian atau perlakuan tertentu dan diiringi kata “karena”. Contoh: Bowo terlambat ke sekolah karena terjebak macet.

Kata Keterangan Akibat

Kata keterangan ini untuk menjelaskan akibat dari suatu kejadian atau perlakuan tertentu dan biasanya diiringi dengan kata “akibat”, “sehingga”, dan “menjadi”. Contoh:

  • Kaki Riski terluka akibat terjatuh saat berlari.
  • Bimo menjadi pelajar pintar sejak rajin belajar.

Kata Keterangan Waktu

Kata keterangan waktu menjelaskan terjadinya waktu terjadinya suatu peristiwa atau perlakuan. Biasanya diiringi dengan kata “besok”, “hari ini”, “kemarin”, “sekarang”. Contoh: Kamar itu kosong sejak kemarin.

6. Kata Bilangan (Numeralia)

Kata bilangan yakni kata yang digunakan untuk menghitung jumlah, urutan dalam rangkaian angka ataupun konsep jumlah. Kata ini sering ditulis sebelum kata benda untuk memberikan keterangan yang berhubungan dengan jumlah atau urutan.

Jenis-jenis kata bilangan antara lain:

  • Kolektif (prefiks ke-, ber-) = ketiga, berempat.
  • Distributif (mengulang) = tiap-tiap, satu-satu, masing – masing.
  • Klitika = eka-, dwi-, tri-.
  • Ukuran = gram, kg, km, lusin.
  • Tak tentu= beberapa, semua, seluruh.
  • Pecahan = seperdua, tiga perempat.
  • Tingkat = pertama, kedua, ketiga.

Contoh kata bilangan pada kalimat:

  • Seluruh warga negara Indonesia berhak mendapatkan keadilan.
  • Keempat anak laki-lakinya bekerja di kota.

7. Kata Hubung (Konjungsi)

Kata hubung merupakan kata yang terkait atau terhubung antara kata, antara kalimat, antara klusa dan antara frasa. Dengan kata lain kata sambung yakni penghubung antara kalimat dan kata.

Jenis-jenis kata hubung dapat dikelompokan menjadi:

  • Kata penghubung antara paragraf. Yakni kata penghubung yang saling berkorelasi antara paragraf satu dengan paragraf sebelumnya. Dengan kata lain penghubung antara satu paragraf dengan paragraf lainnya.
  • Kata penghubung antara kalimat. Yaitu kata penghubung yang menghubungkan suatu kalimat dengan kalimat lainnya. Dimulai dengan huruf kapital pada awal kalimat dan dilanjutkan dengan kalimat baru untuk menghubungkannya.
  • Kata penghubung antara korelatif. Merupakan konjungsi yang menggabungkan dua kalimat atau klausa yang mempunyai derajat sama. Kedua kalimat atau klausa tersebut saling mempengaruhi.

Dan berikut adalah macam-macam kata hubung:

Konjungsi Koordinatif

Menghubungkan klausa atau kata berstatus sama. Contoh:

  • Kakak dan adik pergi bersama ke sekolah
  • Penyebab banjir tidak hanya hujan yang terjadi terus menerus tetapi juga drainase yang buruk.
  • Lebih baik menggunakan baju berwarna hitam atau putih.

Konjungsi Subordinatif

Menghubungkan klausa yang mempunyai kedudukan berbeda. Contoh:

  • Keluarganya sudah terbiasa melakukan bakti sosial sejak anaknya berumur dua tahun.
  • Segera pergi sambil membawa tas jinjing.
  • Setelah bangun tidur, dia pergi ke kamar mandi.
  • Berusahalah terlebih dahulu sampai kamu meraih apa yang diinginkan.

Konjungsi Korelatif

Menyatukan dua kata, klausa, atau frase dan hubungan kedua unsur mempunyai derajat sama. Contoh:

  • Di dunia ini tidak ada yang sempurna, baik kita maupun mereka.
  • Ayah tidak peduli jika Kakak apakah harus pulang malam atau keesokan harinya yang penting pulang dengan selamat.

Konjungsi Antara Kalimat

Menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Contoh:

  • Vina memang memiliki sifat yang berbeda dengan adiknya. Demikian selera berbusananya.
  • Hujan dapat menjadi sumber ketersediaan air dalam tanah. Selain itu, hujan juga dapat menjadi pertanda sebagai waktu yang tepat untuk bercocok tanam.

Konjungsi Antara Paragraf, yang menghubungkan dengan paragraf satu dengan paragraf lainnya.

8. Kata Sandang (Partikel)

Dapat dikatakan jika kata sandang merupakan kata yang tidak mempunyai makna akan tetapi menjelaskan kata benda. Kata sandang hanya digunakan untuk memperjelas kata-kata yang berada di depannya.

Kata sandang berfungsi sebagai pengiring dan mengikuti suatu kata tertentu, sehingga arti dari kata sandang sejalan dengan yang diikutinya.

Kelebihan dari kata sandang yakni dapat digunakan sebagai pendamping kata benda dasar, kata benda yang terbentuk dari kata kerja, kata kerja pasir dan pronomina.

Adapun jenis-jenis kata sandang yakni:

Tunggal

Digunakan untuk mengartikan seseorang atau hal yang bersifat tunggal seperti Sang, Sri, Yang, Dang, Hyang dan Hang. Kata Dang dan Hang sudah sangat jarang digunakan, namun kedua kata tersebut banyak ditemukan dalam kosakata masa kerajaan. Contoh:

  • Sang Ratu memerintahkan rakyatnya untuk saling bekerja sama memajukan kerajaannya.
  • Sri Sultan Hamengku Buwono X telah tiba di acara pembukaan kesenian Yogyakarta.
  • Masyarakat Hindu percaya jika Hyang Widhi dapat memberikan pertolongan dan keselamatan.
  • Hanya kepada Yang Maha Kuasa kita meminta pertolongan.

Jamak

Digunakan untuk menunjukan jumlah lebih dari satu, jamak atau berkelompok dan kata sandang tersebut yakni para, umat, kaum. Ketiga kata tersebut masih digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Contoh:

  • Para pengguna kendaraan bermotor di Indonesia sangat tinggi.
  • Seluruh umat Islam di dunia menyambut dengan gembira bulan Ramadhan.
  • Saat ini kaum milenial banyak bekerja di bidang industri kreatif.

Netral

Digunakan untuk menyebut atau menggantikan sesuatu dengan tujuan menyeimbangkan. Artinya kata ini untuk menunjukan jumlah netral, kata tersebut yakni Si dan Yang. Contoh:

  • Hampir setiap hari Si Kecil gemar memakan buah-buahan.
  • Perempuan yang berbaju merah tersebut pernah menolongku.

9. Kata Depan (Preposisi)

Kata depan atau preposisi termasuk kata sintaksis yang berada di bagian depan kata benda, sifat ataupun keterangan. Jika secara semantis (makna), menunjukan segala hubungan makna antar konstituen yang berada tepat di depan atau belakangnya.

Fungsi kata depan yakni dapat menyatakan:

  • Tempat di mana sedang berada
  • Suatu arah asal
  • Pelaku
  • Arah tujuan
  • Alat
  • Hal atau masalah
  • Perbandingan
  • Sebab-akibat
  • Maksud dan tujuan.

Adapun jenis-jenis dari kata depan antara lain:

  • Dalam
    • Dalam berita tersebut terdapat informasi mengenai pencurian sepeda motor.
    • Ibu menyimpan sayuran di dalam kulkas.
    • Dalam waktu 30 menit, nasi telah siap untuk disantap.
  • Atas
    • Saya turut berduka atas meninggalnya almarhum.
    • Atas nama seluruh keluarga besar, kami mengucapkan terima kasih.
    • Bingkisan tersebut terletak di atas meja makan.
  • Antara
    • Jarak antara Jakarta dan Bandung memakan waktu sekitar 3 jam perjalanan.
    • Antara Rina dan Rini keduanya sama-sama cantik.
    • Toko kelontong tersebut buka antara pukul 8 pagi sampai dengan 6 sore.
  • Kepada
    • Pelaku spesialis mesin ATM berhasil diserahkan kepada polisi.
    • Rudi selalu merasa rindu kepada kekasihnya.
  • Akan
    • Tangisannya tidak akan menggoyahkan hati pria sombong tersebut.
    • Kami tidak akan lupa semua jasa-jasa beliau.
  • Terhadap
    • Dia akan terus berjuang terhadap segala macam yang tantangan hidup.
    • Dampak kenaikan cabai terhadap permintaan konsumen.
  • Oleh
    • Peresmian gedung kesenian tersebut telah dilakukan oleh Bupati.
    • Baju adik kotor oleh lumpur saat melewati kubangan air.
  • Dengan
    • Ayah mengirim surat tersebut dengan menggunakan email.
    • Nasi kotak tersebut lengkap dengan air minum.
    • Paman pulang dari luar negeri dan disambut dengan gembira.
    • Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
  • Berkat. Kata berkat lebih banyak digunakan untuk menyatakan sebab yang memberikan suatu pengaruh atau kejadian. Contohnya:
    Berkat anugerah Yang Maha Kuasa, kita dapat berkumpul pada acara ini.
  • Tentang. Banyak digunakan untuk menyatakan suatu hal atau masalah. Contoh: Bu guru menjelaskan materi tentang bangun ruang kepada muridnya.
  • Sampai. Kata sampai menyatakan suatu batas waktu dan tempat. Contoh: Acara ini akan berakhir sampai pukul 11 siang.
  • Guna. Kata guna sering mendapatkan imbuhan ke-an, misalnya:
    Air putih mempunyai banyak kegunaan bagi tubuh sehingga sangat disarankan untuk mengkonsumsinya sebanyak 8 gelas sehari.
  • Demi
    • Ia rela ketinggalan pesawat demi bertemu kembali dengan orang terkasih.
    • Hari demi hari telah Tri lewati dengan rasa cemas.
    • Demi Tuhan, saya rela melakukan apapun.
  • Untuk
    • Semua baju ini untuk diberikan kepada anak panti asuhan.
    • Jalan ini ditutup untuk mengurangi keluar masuknya pendatang.
  • Bagi
    • Baginya kejadian tersebut membuat orang-orang bersimpati pada gadis itu.
  • Menurut
    • Menurut para ahli fenomena alam tersebut disebabkan adanya pergeseran lempeng bumi.
    • Menurut undang-undang yang telah ditetapkan, maka dia dikenai hukuman selama 5 tahun penjara.

10. Kata Seru (Interjeksi)

Selain tanda baca seru terdapat pula kata seru yang digunakan untuk menggambarkan perasaan seperti marah, sedih, sakit, gembira, dan lain sebagainya. Penggunaan kata ini disesuaikan dengan intonasi ucapannya, apakah naik atau turun.

Berdasarkan jenisnya, kata seru terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  • Interjeksi kekesalan
    • Sialan, dia mempermainkan kita!
    • Brengsek, dia mencoba balas dendam kepada kelompok kita!
  • Interjeksi kekaguman
    • Wah, cantik sekali pantai ini!
    • Asik, kita pergi ke Paris!
  • Interjeksi kejijikan
    • Idih, aku tidak suka dekat-dekat dengan kamu!
    • Cih, jorok sekali!
  • Interjeksi harapan
    • Semoga lekas sembuh!
    • Mudahmudahan acara ini sesuai dengan yang diharapkan!
  • Interjeksi kesyukuran
    • Untung saja kita segera berlari sehingga tidak terlambat!
    • Syukurlah kau tidak pergi ke tempat itu!
  • Interjeksi kekagetan
    • Astaga, aku sampai kaget melihatnya!
    • Gila, kesalahannya banyak sekali!
  • Interjeksi keheranan
    • Eh, kukira hasilnya tidak sebagus ini!
    • Oh, aku tidak tahu permasalahannya!
  • Interjeksi panggilan
    • Halo, semua perkenalkan nama saya Wisnu!
    • Hai, kamu banyak berubah ya!
  • Interjeksi ajakan
    • Yuk, kita bersihkan ruangan ini!
    • Mari, ubah gaya hidup kita menjadi lebih sehat!
  • Interjeksi simpulan
    • Nah, itulah tadi alasan saya menyukai dia!
    • Nah, itu tadi cerita singkat perjalanan saya ke Bangkok!

The post 10 Jenis-Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>