kecelakaan kerja - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kecelakaan-kerja Wed, 28 Jun 2023 03:38:53 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kecelakaan kerja - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kecelakaan-kerja 32 32 15 Jenis Kecelakaan Kerja Wajib Diwaspadai https://haloedukasi.com/jenis-kecelakaan-kerja Wed, 28 Jun 2023 03:37:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44056 Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah serius yang dapat terjadi di tempat kerja. Setiap tahun, ribuan pekerja mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera fisik, kehilangan anggota tubuh, atau bahkan kematian. Jenis kecelakaan kerja bervariasi tergantung pada sektor industri, lingkungan kerja, dan jenis pekerjaan yang dilakukan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis kecelakaan kerja yang […]

The post 15 Jenis Kecelakaan Kerja Wajib Diwaspadai appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah serius yang dapat terjadi di tempat kerja. Setiap tahun, ribuan pekerja mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera fisik, kehilangan anggota tubuh, atau bahkan kematian. Jenis kecelakaan kerja bervariasi tergantung pada sektor industri, lingkungan kerja, dan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis kecelakaan kerja yang umum terjadi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Memahami jenis kecelakaan kerja ini penting agar langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan para pekerja.

1. Kecelakaan Jatuh dari Ketinggian

Kecelakaan ini terjadi ketika seorang pekerja jatuh dari ketinggian yang signifikan, seperti tangga, atap bangunan, atau alat angkat

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan ini meliputi kurangnya pengamanan, kurangnya pelatihan, kondisi kerja yang berbahaya, atau kesalahan manusia. Dalam beberapa kasus, kecelakaan ini dapat mengakibatkan cedera serius hingga kematian.

2. Kecelakaan Terjepit

Kecelakaan terjepit terjadi ketika seorang pekerja terperangkap atau terjepit oleh mesin atau alat di tempat kerja. Misalnya, tangan yang terjepit di mesin atau tubuh yang terperangkap di antara benda berat.

Kondisi kerja yang kurang aman, kurangnya pelatihan, atau penggunaan alat yang tidak tepat dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

3. Kecelakaan Terbakar atau Terkena Panas

Kecelakaan ini melibatkan paparan pekerja terhadap api, ledakan, atau panas yang berlebihan di tempat kerja. Misalnya, kebakaran di gedung, kontak dengan bahan kimia yang mudah terbakar, atau paparan terhadap suhu tinggi.

Faktor-faktor seperti kurangnya pengendalian bahan berbahaya, pelatihan yang tidak memadai, atau kelalaian dalam penggunaan alat dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

4. Kecelakaan Mesin

Kecelakaan mesin terjadi ketika seorang pekerja terluka akibat interaksi dengan mesin atau alat yang digunakan di tempat kerja. Misalnya, tangan terjepit di mesin, terpotong oleh pisau, atau terluka oleh benda yang bergerak secara tiba-tiba. Kesalahan manusia, penggunaan alat yang tidak benar, atau kurangnya perawatan mesin yang memadai dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

5. Kecelakaan Terkena Benda Tumpul

Kecelakaan ini terjadi ketika seorang pekerja terkena benturan dari benda tumpul, seperti alat berat, objek jatuh, atau peralatan yang terjatuh.

Contohnya adalah terkena hantaman dari objek yang terjatuh dari ketinggian atau tertimpa oleh benda berat. Kondisi kerja yang tidak teratur, pelatihan yang kurang memadai, atau kurangnya penggunaan peralatan pelindung diri dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

6. Kecelakaan Listrik

Kecelakaan listrik terjadi ketika seorang pekerja terkena aliran listrik yang berbahaya di tempat kerja. Ini bisa terjadi karena sentuhan langsung dengan kabel listrik yang terbuka, alat yang rusak, atau instalasi listrik yang tidak aman.

Kondisi kerja yang buruk, ketidakpatuhan terhadap standar keamanan listrik, atau kurangnya pengetahuan tentang risiko listrik dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

7. Kecelakaan Akibat Kehabisan Oksigen

Kecelakaan ini terjadi ketika pekerja mengalami kekurangan oksigen di tempat kerja, seperti dalam ruang terbatas atau di lingkungan yang tidak memiliki ventilasi yang memadai.

Kekurangan oksigen dapat menyebabkan pingsan, kerusakan organ, atau bahkan kematian. Kurangnya pengawasan, pelatihan yang tidak memadai, atau kurangnya perencanaan keselamatan yang tepat dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

8. Kecelakaan Terpapar Bahan Berbahaya

Kecelakaan ini melibatkan paparan pekerja terhadap bahan kimia berbahaya di tempat kerja. Paparan dapat terjadi melalui inhalasi, kontak kulit, atau tertelan.

bahan berbahaya seperti zat kimia korosif, racun, atau bahan radioaktif dapat menyebabkan cedera serius atau efek jangka panjang pada kesehatan pekerja. Kurangnya pelatihan, penggunaan alat pelindung diri yang tidak memadai, atau ketidakpatuhan terhadap prosedur keselamatan dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

9. Kecelakaan Terkait Transportasi

Kecelakaan ini terjadi ketika seorang pekerja terlibat dalam kecelakaan kendaraan di tempat kerja, baik itu kendaraan bermotor, alat berat, atau alat transportasi lainnya.

Faktor-faktor seperti pengemudi yang tidak berpengalaman, kondisi jalan yang buruk, atau kelalaian dalam mematuhi aturan lalu lintas dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

10. Kecelakaan Psikologis atau Kecelakaan Stres

Kecelakaan psikologis atau kecelakaan stres terjadi ketika pekerja mengalami tekanan mental atau emosional yang berlebihan di tempat kerja. Ini bisa disebabkan oleh stres akibat beban kerja yang berlebihan, tekanan dari rekan kerja atau atasan, atau lingkungan kerja yang tidak sehat.

Kondisi kerja yang tidak mendukung kesejahteraan mental, kurangnya dukungan sosial, atau tuntutan pekerjaan yang tidak realistis dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

11. Kecelakaan Terkait Ergonomi

Kecelakaan terkait ergonomi terjadi ketika pekerja mengalami cedera atau ketidaknyamanan akibat postur tubuh yang tidak ergonomis atau beban kerja yang berlebihan. Contohnya termasuk cedera punggung, cedera otot, atau gangguan muskuloskeletal seperti sindrom terowongan karpal.

Kondisi kerja yang tidak mendukung ergonomi, peralatan yang tidak sesuai, atau kurangnya pelatihan tentang ergonomi dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

12. Kecelakaan Terkait Kekurangan Penerangan

Kecelakaan ini terjadi ketika pekerja beroperasi di lingkungan yang kurang pencahayaan yang memadai.

Kurangnya penerangan dapat mengganggu visibilitas pekerja, meningkatkan risiko terjatuh atau terkena benda-benda yang tidak terlihat. Penerangan yang buruk, kerusakan lampu, atau ketidakpatuhan terhadap standar pencahayaan dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

13. Kecelakaan Terkait Kelelahan dan Kurang Istirahat

Kecelakaan ini terjadi ketika pekerja bekerja dalam kondisi kelelahan yang ekstrem atau kurang mendapatkan istirahat yang cukup. Kelelahan dapat mengurangi kewaspadaan dan konsentrasi, meningkatkan risiko terjadinya kesalahan manusia, dan mengakibatkan kecelakaan.

Faktor-faktor seperti beban kerja yang berlebihan, jadwal kerja yang tidak teratur, atau lingkungan kerja yang tidak mendukung istirahat yang memadai dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

14. Kecelakaan Terkait Kekurangan Pelatihan

Kecelakaan terkait kekurangan pelatihan terjadi ketika pekerja tidak memiliki pengetahuan, keterampilan, atau pemahaman yang memadai untuk melakukan pekerjaan dengan aman.

Kurangnya pelatihan dapat menyebabkan penggunaan alat yang tidak benar, pemahaman yang buruk tentang prosedur keselamatan, atau ketidakmampuan untuk mengenali risiko potensial di tempat kerja. Penting bagi perusahaan untuk menyediakan pelatihan yang memadai kepada para pekerja guna mencegah kecelakaan semacam ini.

15. Kecelakaan Terkait Kebakaran

Kecelakaan terkait kebakaran terjadi ketika pekerja mengalami paparan terhadap kebakaran yang terjadi di tempat kerja.

Ini bisa terjadi karena kebakaran yang tak terduga, ledakan, atau kegagalan sistem kebakaran. Faktor-faktor seperti kurangnya perencanaan kebakaran, kelalaian dalam pemeliharaan sistem kebakaran, atau kurangnya pelatihan tentang prosedur evakuasi dapat menyebabkan kecelakaan semacam ini.

Mengetahui berbagai jenis kecelakaan kerja ini penting untuk mengidentifikasi risiko potensial di tempat kerja dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Keselamatan dan kesejahteraan pekerja harus menjadi prioritas utama dalam semua sektor industri, dan upaya yang berkelanjutan harus dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan kerja dan melindungi tenaga kerja.

The post 15 Jenis Kecelakaan Kerja Wajib Diwaspadai appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Keselamatan Kerja di Laboratorium https://haloedukasi.com/keselamatan-kerja-di-laboratorium Tue, 09 May 2023 23:57:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43036 Setiap pekerjaan tentu memiliki resiko, termasuk resiko kecelakaan kerja yang kerap terjadi pada para pekerja yang berada dalam lingkup laboratorium. Oleh karena itu, butuh pengetahuan dasar mengenai sistem keselamatan kerja di laboratorium agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut ini adalah ulasan lengkap tentang keselamatan kerja di laboratorium dari mulai pengertian hingga pertolongan pertama […]

The post Keselamatan Kerja di Laboratorium appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap pekerjaan tentu memiliki resiko, termasuk resiko kecelakaan kerja yang kerap terjadi pada para pekerja yang berada dalam lingkup laboratorium. Oleh karena itu, butuh pengetahuan dasar mengenai sistem keselamatan kerja di laboratorium agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Berikut ini adalah ulasan lengkap tentang keselamatan kerja di laboratorium dari mulai pengertian hingga pertolongan pertama kecelakaan kerja di laboratorium yang wajib dipelajari lebih lanjut!

Apa itu Keselamatan Kerja di Laboratorium?

Keselamatan kerja di laboratorium merupakan segala bentuk kondisi aman dan keadaan terbaik yang seharusnya ada di tempat yang didalamnya dilengkapi dengan peralatan serta bahan-bahan untuk percobaan atau penyelidikan.

Keselamatan kerja di laboratorium ini adalah hal wajib yang perlu disediakan oleh pihak pengelola laboratorium untuk melindungi pekerjanya dari segala jenis kecelakaan kerja yang ringan hingga fatal.

Tata Tertib di Laboratorium

Untuk menunjang kegiatan kerja di laboratorium, para pekerja harus dipastikan untuk mentaati tata tertib yang ada. Tata tertib ini sangat bermanfaat karena akan melindungi pekerja dari segala bentuk kecelakaan kerja saat berkegiatan di laboratorium.

Apa saja tata tertib di laboratorium? berikut adalah beberapa diantaranya!

  • Saat bekerja di laboratorium umumnya para pekerja harus memakai pakaian khusus yaitu jas lab.
  • Tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman.
  • Menjaga kerapihan meja kerja untuk menghindari tercampurnya zat-zat kimia yang sedang diteliti.
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan kerja.
  • Rutin membersihkan alat-alat uji atau perlengkapan praktikum setelah digunakan, dan harus ditempatkan lagi sesuai pengaturan yang sudah ditetapkan.
  • Membuang sampah sesuai jenisnya, misalnya sampah padat dan sampah cair.

Hal yang Harus Diperhatikan di Laboratorium

Selain memiliki tata tertib yang harus diikuti, demi mendapatkan kenyamanan dan keselamatan kerja di laboratorium ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan.

Simak informasi hal yang harius diperhatikan di laboratorim secara lengkapnya dalah poin-poin berikut!

  • Lengkapi diri dengan menggunakan jas lab dan masker yang menutupi mulut sampai hidung.
  • Pastikan juga untuk menggunakan sarung tangan khusus laboratorium dan kacamata pelindung (goggles)
  • Menggunakan alat bantu seperti pipa kaca, sendok plastik khusus, pipet tetes, dan pinset saat mengambil bahan-bahan yang mengandung zat kimia.
  • Dilarang untuk mencium zat kimia secara langsung, ada aturan dasar untuk aktivitas ini yaitu dengan mengibas-ngibaskan tangan ke mulut tabung reaksi.
  • Pastikan untuk menjauhkan wajah saat ingin memanaskan tabung reaksi saat proses percobaan dilakukan.
  • Wajib mencuci tangan dengan sabun baik sebelum ataupun sesudah beraktivitas di laboratorium.

Simbol-simbol Keselamatan Kerja di Laboratorium

Saat bekerja di laboratorium, seseorang perlu mengetahui bahwa ada simbol-simbol keselamatan kerja yang wajib diketahui. Simak uraian tentang simbol-simbol khusus tersebut dalam poin-poin berikut!

  • Mudah terbakar (Gambar api yang menyala)

Bahan-bahan kimia yang biasanya terdapat di laboratorium dengan simbol gambar api yang menyala ini terdiri dari gas etuna, alkohol, keton, dan lainnya.

Untuk menghindari aktivitas berbahaya dari bahan-bahan tersebut sebaiknya dengan menyimpan bahan-bahan tersebut jauh dari jangkauan api atau logam yang bisa menghantarkan panas.

  • Mudah meledak (Gambar ledakan)

Yang termasuk sebagai bahan-bahan kimia dengan simbol ini adalah amonium dikromat dan nitroselulosa. Bahan-bahan ini hendaknya disimpan dalam kondisi yang basah dan terhindar dari sinar matahari serta sumber api.

  • Beracun dan bersifat karsinogen (Gambar tengkorak dan tulang)

Simbol tengkorak dan tulang ini mengindikasikan bahwa bahan kimia seperti merkuri, fenol, sianida, dan asam sulfida tidak boleh sampai terhirup, terminum, atau mengenai kulit manusia. Larangan kontak langsung juga berlaku untuk uap dari bahan kimia yang telah disebutkan sebelumnya.

  • Menyebabkan iritasi dan keracunan (Gambar tanda silang berwarna hitam)

Bahan-bahan kimia yang disimbolkan dengan tanda silang hitam ini terdiri dari natrium hidroksida, kloroform, butalon, hidrogen peroksida, uap bromin, dan juga gas klorin.

Saat menggunakan zat-zat tersebut dalam uji coba di laboratorium harus dipastikan tidak ada kontak langsung, baik itu menghirup uap, tertelan, atau mengenai kulit.

  • Korosif (Gambar tangan dan besi dengan tetesan bahan kimia)

Bahan-bahan korosif ini pada umumnya akan mudah berkarat dan menyebabkan luka apabila bersentuhan langsung dnegan tangan manusia.

Untuk itu, saat bertemu bahan dengan simbol ini pastikan untuk dijauhkan dengan alat-alat yang yang mengandung logam yang mudah berkarat.

  • Radioaktif (Gambar kincir angin)

Bahan kimia jenis ini terdiri dari aktinium, uranium, plutonium, dan thorium. Untuk bahan-bahan jenis ini seharusnya diperlakukan dengan menyimpannya dalam sebuah botol tebal dan tertutup rapat, serta harus dijauhkan dari jangkauan tubuh manusia secara langsung.

Pertolongan Pertama Kecelakaan Kerja di Laboratorium

Banyak resiko kerja yang bisa dialami saat berada di laboratorium, untuk itu sangat penting untuk mengetahui pertolongan pertama kecelakaan kerja di laboratorium.

  1. Terkena asam dan basa kuat, kondisi ini bisa ditangani dengan segera mencuci tangan atau bagian tubuh yang terkena zat kimia menggunakan air mengalir untuk mengurangi zat tersebut, kemudian bisa dilanjutkan dengan mengoleskan salep untuk menetralisir.
  2. Luka bakar, kondisi ini bisa dinetralisir dengan menggunakan salep. Namun, apabila parah seharusnya segera di rujuk ke dokter terdekat.
  3. Percikan zat kimia di mata, kondisi ini harus ditangani dengan segera membasuh mata pada air mengalir, jangan sekali-kali untuk mengucek walaupun sangat perih. Setelah itu pastikan untuk di rujuk ke dokter.
  4. Menghirup bahan kimia, segera menjauhkan diri dari kerumunan dan mencari udara segar.
  5. Tertelan zat kimia, segera lakukan kumur-kumur atau memuntahkannya.

Nah, itu dia informasi lengkap tentang keselamatan kerja di laboratorium yang wajib diperhatikan. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat!

The post Keselamatan Kerja di Laboratorium appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Cara Meminimalisir Kecelakaan Kerja yang Harus diketahui https://haloedukasi.com/cara-meminimalisir-kecelakaan-kerja Tue, 15 Jun 2021 03:13:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25281 Pada dasarnya setiap jenis aktivitas rentan dengan resiko kecelakaan, termasuk pada saat melakukan pekerjaan. Secara umum, yang dimaksud dengan kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak dikehendaki yang menimpa tenaga kerja disebabkan pekerjaan dan atau terjadi di tempat kerja. Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan: 1. Menerapkan peraturan atau prosedur […]

The post 5 Cara Meminimalisir Kecelakaan Kerja yang Harus diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada dasarnya setiap jenis aktivitas rentan dengan resiko kecelakaan, termasuk pada saat melakukan pekerjaan. Secara umum, yang dimaksud dengan kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak dikehendaki yang menimpa tenaga kerja disebabkan pekerjaan dan atau terjadi di tempat kerja. Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Menerapkan peraturan atau prosedur keselamatan kerja

Langkah pertama untuk meminimalisir kecelakaan kerja adalah dengan menerapkan berbagai peraturan dan prosedur terkait keselamatan kerja. Diantaranya adalah dengan menerapkan prinsip K3 atau Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja di perusahaan.

2. Melakukan standarisasi

Standarisasi penting artinya untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja. Dalam dunia industri, standarisasi bisa diterapkan dalam masalah penggunaan perlengkapan keselamatan kerja, penggunaan jenis peralatan yang sudah SNI, dan sebagainya.

3. Adanya pengawasan

Upaya selanjutnya adalah dengan melakukan pengawasan agar setiap peraturan dan prosedur keselamatan kerja yang telah ditentukan dijalankan dengan baik sebagaimana mestinya.

4. Melakukan pelatihan atau training

Pelatihan atau training adalah suatu yang penting dan perlu diberikan kepada pekerja sebelum dia mulai terjun dalam pekerjaannya. Melalui pelatihan dan training, pekerja dikenalkan dengan segala aspek terkait pekerjaannya tersebut, baik mengenai jenis pekerjaan yang dilakukan, peralatan yang digunakan, cara melakukan pekerjaan, bahaya ditempat kerja dan pecegahannya, hingga prosedur atau peraturan terkait pekerjaan yang dilakukan.

Pelatihan atau training tidak hanya perlu diberikan untuk karyawan baru, akan tetapi juga untuk karyawan lama terutama apabila terdapat perubahan terkait bidang kerja yang dilakukan.

5. Melakukan pengecekan berkala

Peralatan atau perlengkapan yang digunakan pekerja untuk melakukan pekerjaannya perlu dilakukan pengecekan secara berkala. Hal ini dilakukan agar apabila ada kerusakan bisa diketahui lebih dini. Termasuk pengecekan disini juga terkait mesin-mesin industri, maupun lingkungan kerja secara umum

The post 5 Cara Meminimalisir Kecelakaan Kerja yang Harus diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penyebab Kecelakaan Kerja yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/penyebab-kecelakaan-kerja Fri, 19 Mar 2021 02:26:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22863 Di dalam bekerja kita tidak selalu dihadapkan dengan berbagai kemudahan dan kelancaran. Ada kalanya beberapa kejadian yang tidak kita duga terjadi yaitu kecelakaan kerja. Pada materi kali ini kita akan menjelaskan mengani kecelakaan kerja dimulai dari pengertian, jenis, penyebab dan faktor pencegahannya. Kecelakaan kerja adalah yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan cidera atau kesaktian […]

The post Penyebab Kecelakaan Kerja yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di dalam bekerja kita tidak selalu dihadapkan dengan berbagai kemudahan dan kelancaran. Ada kalanya beberapa kejadian yang tidak kita duga terjadi yaitu kecelakaan kerja. Pada materi kali ini kita akan menjelaskan mengani kecelakaan kerja dimulai dari pengertian, jenis, penyebab dan faktor pencegahannya.

Kecelakaan kerja adalah yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan cidera atau kesaktian (tergantung dari keparahannya) kejadian kematian atau kejadian yang dapat menyebabkan kematian.

Ada 2 penyebab dari kecelakaan kerja menurut Ramli, 2010. 2 penyebab kecelakaan kerja yaitu kondisi yang berbahaya dan tindakan yang berbahaya. Berikut ini penjelasan dari kedua penyebab kecelakaan kerja yaitu:

  1. Kondisi yang Berbahaya
    Beberapa faktor yang dapat menimbulkan atau menyebabkan kecelakaan misalnya yaitu lantai yang berminyak dan tidak kering, penerangan yang tidak sesuai, alat pelindung diri yang tidak efektif dan lainnya.
  2. Tindakan yang Berbahaya
    Tindakan berbahaya yaitu perilaku yang dapat menyebabkan kecelakaan misalnya yaitu ceroboh, tidak menggunakan alat perlindungan diri dan lainnya. Sedangkan, menurut ahli yaitu Ridlet, 2008 penyebab dari kecelakaan kerja dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu berdasarkan situasi kerja, tindakan tidak aman, kecelakaan dan kesalahan orang. Berikut ini penjelasan dari keempat penyebab kecelakaan kerja yaitu:
    • Situasi Kerja
      • Tidak memenuhi standar.
      • Standar kerja yang minim.
      • Pengendalian manajemen yang kurang.
      • Tempat kerja yang tidak mencukupi.
    • Tindakan Tidak Aman
      • Mengambil suatu jalan pintas.
      • Tidak mengikuti metode kerja yang sudah ditetapkan.
      • Tidak menggunakan alat pelindung diri.
    • Kecelakaan
      • Kejadian yang tidak terduga.
      • Terjatuh.
      • Diakibatkan karena kontak dengan mesin atau listrik yang dapat membahayakan.
      • Terhantam oleh mesin yang jatuh ke bawah.
    • Kesalahan Orang
      • Perhatian yang kurang.
      • Masalah fisik.
      • Keterampilan dan pengetahuan yang minim.
      • Motivasi yang minim.

The post Penyebab Kecelakaan Kerja yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>