kegiatan ekonomi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kegiatan-ekonomi Mon, 05 Jun 2023 09:42:02 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kegiatan ekonomi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kegiatan-ekonomi 32 32 6 Peran Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi https://haloedukasi.com/peran-konsumen-dalam-kegiatan-ekonomi Mon, 05 Jun 2023 09:41:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43647 Menurut kamus besar bahasa Indonesia, konsumen diartikan sebagai orang yang menggunakan hasil produksi bisa berupa makanan, pakaian, minuman dan lainnya serta pemakai jasa dan penerima pesan iklan. Keberadaan konsumen diatur dalam undang-undang. Dalam kegiatan ekonomi, keberadaan konsumen sangat penting. Konsumen menjadi salah satu kunci keberhasilan kegiatan ekonomi. Jika barang yang diproduksi dapat diminati oleh konsumen […]

The post 6 Peran Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, konsumen diartikan sebagai orang yang menggunakan hasil produksi bisa berupa makanan, pakaian, minuman dan lainnya serta pemakai jasa dan penerima pesan iklan.

Keberadaan konsumen diatur dalam undang-undang. Dalam kegiatan ekonomi, keberadaan konsumen sangat penting. Konsumen menjadi salah satu kunci keberhasilan kegiatan ekonomi. Jika barang yang diproduksi dapat diminati oleh konsumen maka dapat diartikan perusahaan tersebut sukses melakukan kegiatan ekonomi.

Sebaliknya jika barang yang diproduksi sepi peminatnya maka perusahaan tersebut perlu melakukan perbaikan. Betapa pentingnya keberadaan konsumen dalam kegiatan ekonomi sehingga tak heran jika kita mengenal pepatah pembeli adalah raja. Sebab, konsumen atau pembeli menjadi fokus perhatian dalam kegiatan ekonomi.

Berikut ini beberapa peran konsumen dalam kegiatan ekonomi.

1. Pemakai barang dan jasa

Dalam kegiatan ekonomi kita mengenal tiga istilah yakni produsen, konsumen dan distributor. Produsen diartikan sebagai orang yang melakukan proses produksi dan kegiatannya dinamakan dengan produksi. Sementara itu, konsumen diartikan sebagai orang yang menggunakan barang hasil produksi dan kegiatannya dinamakan dengan konsumsi.

Terakhir distributor diartikan sebagai orang yang menyalurkan barang dan kegiatannya dinamakan dengan distribusi. Ketiga pelaku ekonomi ini sangat berhubungan dan tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Jika hilang saja satu, maka proses kegiatan ekonomi akan terhambat.

Misalnya, jika konsumen tidak ada dalam kegiatan ekonomi, lalu siapa yang akan mengkonsumsi barang hasil produksi. Sebaliknya jika tidak ada distributor, maka barang tidak akan sampai ke tangan konsumen. Konsumen adalah menjadi pelaku ekonomi terakhir.

Saat barang telah sampai ke tangan konsumen itu artinya kegiatan ekonomi berakhir. Konsumen tidak hanya mengkonsumsi barang saja melainkan juga menggunakan layanan jasa. Jasa masih termasuk ke dalam bagian kegiatan ekonomi.

Banyak sekali jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Baik itu jasa transportasi, jasa telekomunikasi, jasa perbankan, jasa asuransi dan jasa-jasa lainnya. Layanan jasa memiliki peranan penting dalam kehidupan. Manusia memang tidak bisa lepas dari kegiatan mengkonsumsi barang.

Namun, jangan lupakan dewasa ini manusia memerlukan berbagai layanan jasa untuk memudahkan kehidupan. Semakin canggih teknologi, semakin banyak layanan jasa yang ditawarkan. Jika dahulu hanya terbatas pada layanan konvensional maka sekarang ini sudah banyak layanan jasa online.

Kegiatan mengkonsumsi barang dan memakai jasa merupakan kegiatan ekonomi yang tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan. Manusia memerlukan makanan dan bantuan orang lain untuk bertahan hidup.

Saat proses kegiatan konsumsi, seorang konsumen akan memberikan penilaian terhadap barang atau jasa yang telah dibelinya. Penilaian inilah yang akan faktor pembelian ulang yang dilakukan konsumen ke depannya.

Jika konsumen puas, maka mereka akan membeli lagi barang tersebut nantinya. Sebaliknya jika barang yang dibeli tidak sesuai, maka mereka akan menghentikan pembelian. Bahkan di era sekarang ini, konsumen sering mengeluhkan komplennya di media sosial.

Hal ini tentu akan menjadi boomerang bagi perusahaan jika konsumen memberikan penilaian buruk. Sebaliknya jika konsumen memberikan penilaian baik maka akan membawa keberuntungan bagi perusahaan.

2. Penyedia Faktor-faktor Produksi

Konsumen selain berperan sebagai pemakai barang dan jasa ternyata konsumen juga menjadi penyedia faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi meliputi, modal, tenaga kerja, alam dan lainnya. Di samping menjadi seorang konsumen, seseorang dapat bertindak sebagai seorang tenaga kerja.

Manusia memerlukan barang namun untuk membeli barang itu manusia memerlukan uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus kerja. Dengan bekerja manusia dapat membeli barang-barang kebutuhan hidupnya. Dari sinilah terlihat bahwa manusia dalam kegiatan ekonomi bisa memiliki dua peran bahkan lebih.

Konsumen tidak hanya bisa menjadi penyedia tenaga kerja melainkan juga dapat menjadi penyedia modal. Modal sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi. Tanpa adanya modal, kegiatan produksi di perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.

Jika perusahaan kekurangan modal, maka mereka akan mencari modal dari luar atau yang dinamakan dengan investor. Investor merupakan seseorang yang memberikan uangnya untuk terlibat dalam proses kegiatan ekonomi. Investor akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan di perusahaan.

Biasanya para investor akan mendapatkan bagi hasil atau yang dikenal dengan deviden. Investor dapat berasal dari seorang konsumen. Konsumen yang merasa puas dengan suatu produk bisa saja sengaja menginvestasikan uangnya di perusahaan tersebut.

Seorang konsumen juga bisa menjadi seorang pengusaha. Pengusaha bisa berasal dari seseorang yang dahulunya menjadi pelanggan suatu produk. Dia tertarik dan melihat peluang dari produk yang biasa dikonsumsinya lalu dia memiliki ide bisnis untuk mengembangkan hal tersebut menjadi sebuah bisnis.

Ide bisnis tersebut terinsipirasi dari produk yang biasa dikonsumsinya setiap hari lalu dia amati, tiru dan modifikasi agar tampak berbeda dari aslinya. Dengan begitu, seorang konsumen tidak hanya bisa menjadi pemakai saja melainkan dapat menjadi penyedia barang.

Namun, tak banyak orang yang memiliki kemauan untuk menjadi seorang pengusaha. Hanya orang-orang tertentu yang mau dan memiliki niat untuk menjadi seorang pengusaha.

3. Mempengaruhi Kebijakan Pemerintah dalam Rangka Melindungi Konsumen

Konsumen memiliki peranan sebagai penentu kebijakan pemerintah. Saat pemerintah membuat kebijakan terutama dalam hal melindungi hak konsumen, maka pemerintah akan mempertimbangkan suara atau masukan dari konsumen.

Sebab, jika pemerintah mengabaikan saran dari konsumen, dapat dipastikan kegiatan ekonomi menjadi terhambat. Konsumen menjadi tidak percaya dengan perusahaan sehingga dapat beralih ke lain pihak. Begitu pentingnya saran konsumen tidak hanya bagi penentu kebijakan pemerintah saja melainkan juga perusahaan.

Saat perusahaan akan meluncurkan suatu produk dia akan melihat respons dari masyarakat. Respons masyarakat inilah yang menjadi penentu kebijakan apakah produk ini harus diluncurkan atau ditarik kembali.

Di era kemudahan akses teknologi dan informasi seperti sekarang, peran konsumen bagai dua mata pisau. Bisa membawa keberuntungan dan malapetaka. Saat saran atau masukan konsumen tidak ditanggapi maka konsumen akan melakukan dengan cara lain.

Dia dapat memviralkan keluhannya di sosial media. Dengan adanya fenomena tentu akan berdampak buruk bagi suatu perusahaan. Citra perusahan menjadi tercoreng dan dapat menurunkan tingkat kepercayaan konsumen lainnya.

Itulah mengapa pemerintah begitu melindungi hak-hak konsumen. Bahkan bagi beberapa perusahaan saat terdengar keluhan dari konsumen atas suatu barang, dia akan menggantinya dengan jumlah lebih.

4. Memperlancar Perputaran Barang dan Jasa

Konsumen berperan untuk melancarkan arus barang dan jasa. Barang dan jasa dapat tersalurkan dengan baik saat konsumen menerimanya. Sebagai pelaku ekonomi terakhir, konsumen menjadi faktor penentu keberhasilan kegiatan ekonomi.

Saat barang yang diproduksi tidak sampai ke tangan konsumen maka kegiatan ekonomi akan terhambat. Arus barang yang seharusnya dapat menghasilkan uang, justru menjadi terganggu. Saat arus barang dan jasa terganggu maka akan menghambat proses produksi.

Dalam kegiatan ekonomi, terjadi siklus perputaran uang. Di mana perusahaan akan mengeluarkan uangnya untuk modal produksi lalu konsumen memberikan uang untuk menerima barang. Adanya hubungan timbal balik ini bisa mendatangkan keuntungan.

Sebaliknya jika perputaran barang terganggu perusahaan tidak dapat memproduksi barang karena tidak ada pemasukan dari barang yang telah diproduksi.

5. Meningkatkan Pendapatan Negara

Kegiatan konsumsi dapat meningkatkan pendapatan negara. Produsen mendapatkan keuntungan dari hasil produksi. Dari keuntungan inilah yang dapat membuat nilai gros domestik produk menjadi meningkat. Peningkatan Gross Domestik Produk dapat memicu peningkatan pendapatan negara.

Saat produsen meraup keuntungan dari hasil produksi, dia juga memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Pajak merupakan iuran wajib yang harus dibayarkan oleh warga negara. Ada banyak jenis pajak, salah satunya ialah pajak penghasilan.

Perusahaan berkewajiban membayar pajak penghasilan. Pajak penghasilan didapatkan dari hasil usaha atau hasil produksi. Pajak yang didapatkan dari perusahaan akan meningkatkan pendapatan negara. Hal ini dikarenakan pajak menjadi salah satu sektor terbesar pendapatan negara.

Semakin banyak perusahaan membayar pajak maka akan semakin besar pendapatan negara. Namun, sayangnya pendapatan dari sektor pajak ini kerap disalahgunakan oleh pejabat pemerintahan. Banyak pegawai pajak yang melakukan korupsi belum lagi pihak yang melakukan kecurangan dalam membayar pajak.

6. Dapat Menjadi Motivator dalam Kegiatan Produksi

Konsumen dapat menjadi penyemangat bagi para produsen. Saat konsumen menyukai barang hasil produksi, maka ia akan melakukan pembelian ulang. Pembelian ulang ini bisa menjadi penyemangat produsen untuk terus melakukan produksi. Terlebih lagi jika pembelian ulang dilakukan dalam jumlah besar.

Hal ini berkaitan dengan konsep permintaan dan penawaran. Pasar akan menerima permintaan dari konsumen lalu produsen akan memberikan reaksi dengan menerima permintaan tersebut. Semakin besar permintaan yang diterima produsen maka akan semakin semangat untuk melakukan produksi.

Manusia dan uang adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Uang menjadi salah satu faktor yang membuat manusia bersemangat untuk melakukan aktivitas. Hal ini selaras dengan proses kegiatan ekonomi.

Saat menerima banyak permintaan, perusahaan semangat karena hal tersebut menjadi ladang untuk mendatangkan pundi-pundi uang. Sebaliknya jika permintaan akan barang turun, maka proses produksi menjadi lesu bahkan tak jarang membuat perusahaan gulung tikar.

Pentingnya keberadaan konsumen dalam kegiatan ekonomi membuat perusahaan melakukan riset sebelum memproduksi barang. Perusahaan melakukan berbagai macam cara agar barang yang akan diproduksi nantinya bisa diminati oleh konsumen.

Konsumen menjadi fokus perhatian berbagai perusahaan bahkan menjadi prioritas dalam kegiatan ekonomi. Itulah mengapa keberadaan konsumen sangat dijaga dan diatur dalam undang-undang.

Tidak hanya itu, sebagai upaya untuk memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan membuka layanan suara konsumen. Layanan ini digunakan untuk pengaduan konsumen atas barang yang diproduksi.

The post 6 Peran Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Contoh Motif Ekonomi Bagi Pengusaha dan Sifatnya https://haloedukasi.com/contoh-motif-ekonomi-bagi-pengusaha Mon, 14 Nov 2022 07:21:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39648 Dasar yang menjadi alasan dan mendorong seseorang, organisasi, atau badan untuk melakukan kegiatan atau tindakan ekonomi disebut juga dengan motif ekonomi. Motif itu sendiri berasal dari kata bahasa Inggris yakni motive yang berarti pengerak atau alasan. Motif ekonomi memiliki tujuan akhir yakni mencapai kemakmuran dari segala kegiatan yang bergerak di aspek ekonomi. Pada kesempatan kali […]

The post Contoh Motif Ekonomi Bagi Pengusaha dan Sifatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dasar yang menjadi alasan dan mendorong seseorang, organisasi, atau badan untuk melakukan kegiatan atau tindakan ekonomi disebut juga dengan motif ekonomi.

Motif itu sendiri berasal dari kata bahasa Inggris yakni motive yang berarti pengerak atau alasan. Motif ekonomi memiliki tujuan akhir yakni mencapai kemakmuran dari segala kegiatan yang bergerak di aspek ekonomi.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai contoh motif ekonomi bagi para pengusaha. Mari simak pembahasan berikut!

Pengertian Motif Ekonomi

Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa motif ekonomi merupakan pendorong yang menjadi alasan seseorang atau kelompok untuk melakukan kegiatan dan tindakan ekonomi dengan tujuan untuk mencapai kemakmuran.

Kegiatan ekonomi itu sendiri merupakan semua kegiatan yang dilakukan oleh individu, organisasi, atau bisnis guna mendapatkan ssuatu barang atau jasa yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Tindakan – tindakan ekonomi yang terjadi juga didasari oleh motif ekonomi. Sedangkan tindakan ekonomi itu sendiri merupakan berbagai macam usaha yang dilakukan oleh manusia demi mencapai kebutuhan hidup yang tidak memiliki batas pertimbangan untuk segala skala prioritas demi memperoleh kemakmuran.

Kebutuhan yang dimaksud di atas merupakan segala keinginan manusia dalam menuntut sesuatu yang harus dipenuhi misalnya makan dan minum, pakaian, rumah, kesehatan, pendidikan, dan masih banyak lagi.

Semua manusia mencoba berusaha dan bekerja agar memiliki pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut secara tidak langsung menjadi contoh nyata dari tindakan ekonomi. Dengan adanya tindakan ekonomi, kebutuhan sehari – hari manusia dapat tercukupi mulai dari kebutuhan dasar atau primer seperti pangan, sandang, dan papan hingga kebutuhan yang lainnya.

Sifat Motif Ekonomi

Adapun dua sifat dasar dari motif ekonomi antara lain motif ekstrinsik dan motif intrinsik, berikut penjealan keduanya beserta contohnya.

  • Motif Ekstrinsik

Sifat yang pertama adalah motif ekstrinsik. Motif ini biasanya berasal dari pengaruh luar diri masing – masing individu yang biasanya berupa hasrat yang muncul akibat pengaruh lingkungan sekitar.

Motif ekstrinsik juga sering dihubungkan dengan status sosial dan keinginan manusia untuk mendapatkan pengakuan. Misalnya saja seseorang yang membeli mobil keluaran terbaru karena sedang trend. Padahal mobil versi sebelumnya juga memiliki spesifikasi yang masih mumpuni dan hampir sama dengan mobil terbaru.

Tak hanya itu, motif ekstrinsik juga terkadang berasal dari tuntutan pengaruh luar. Jika sebelumnya dijelaskan bahwa pengaruh luar tersebut mendorong hasrat seseorang untuk memenuhi keinginannya, adapun tuntutan yang mendorong individu mencapai keinginannya.

Salah satu contoh nyata yang pernah kita lihat dengan mata kepala kita sendiri atau bahkan sebagian dari kita mengalaminya yakni pada saat pandemi 2020, memaksa sebagian besar orang untuk bisa melakukan tetap beraktivitas dan berintaksi seperti biasa menggunakan gadget dari rumah mulai dari pekerjaan hingga pendidikan.

Hal tersebut memaksa orang – orang yang membeli ponsel yang layak untuk digunakan komunikasi virtual. Banyak cara dilakukan masyarakat untuk dapat membeli ponsel agar bisa melakukan aktivitas secara virtual.

  • Motif Intrinsik

Sifat yang kedua adalah motif intrinsik yang merupakan motivasi yang timbul dari dalam disi sendiri tanpa adanya dorongan hingga paksaan dari pengaruh luar. Biasanya motif ini yang mendasari seseorang untuk mencukupi kebutuhan dasar atau primer yakni pangan, sandang, dan papan.

Misalnya saja seseorang yang sedang dalam perjalanan merasa lapar sehingga memutuskan untuk membeli makanan dan minuman.

Contoh Motif Ekonomi Bagi Pengusaha

Menurut jenisnya, motif ekonomi terbagi menjadi dua jenis yakni motif individu dan motif organisasi. Keduanya memiliki prinsip yang sama. Hanya saja, motif ekonomi merupakan motif yang dimiliki oleh masing – masing individu untuk mencapai kebutuhannya, mendapat penghargaan, keuntungan, status sosial, hingga kekuasaan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Motif ekonomi dapat mendasari seluruh umat manusia tanpa terkecuali salah satunya adalah para pengusaha. Banyak cara yang dilakukan oleh pengusaha untuk mencapai tujuannya. Para pengusaha biasanya mendasarkan motif ekonomi untuk memasarkan produknya, mendapatkan laba, hingga menyejahterakan tenaga kerjanya.

Salah satu contoh motif ekonomi yang dilakukan para pengusaha adalah dengan mengiklankan produknya di berbagai macam media dengan desain dan konsep semenarik mungkin untuk menarik perhatian calon konsumennya. Tak hanya itu, memberikan potongan harga atau promo menarik lainnya juga merupakan salah satu contoh motif ekonomi.

Motif organisasi atau perusahaan menjadi dasar bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan kondisi ekonomi dari organiasi tersebut salah satunya dengan bekerja sama.

Adapun beberapa macam motif ekonomi organisasi antara lain sebagai berikut motif ekonomi untuk memproduksi barang, mencari keuntungan, dan juga menjaga kontinuitas. Beberapa motif tersebut merupakan hal dasar yang menjadi pedoman bagi para pelaku usaha.

Para pengusaha akan terus mencoba berbagai cara untuk mencari keuntungan bagi usahanya. Dengan keuntungan yang didapat, pengusaha bisa terus melanjutkan produksi barang secara berkesinambungan.

Penutup

Motif ekonomi merupakan pendorong bagi setiap umat manusia untuk melakukan berbagai macam kegiatan atau tindakan ekonomi baik secara individu maupun organisasi. Dengan adanya motif ekonomi, setiap orang memiliki motivasi dan cara untuk mencapai kebutuhan dan keinginannya masing – masing.

Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, motif ekonomi juga menjadi dasar seseorang untuk memperoleh status sosial, kekuasaan, pengakuan, penghargaan, dan lain sebagainya.

The post Contoh Motif Ekonomi Bagi Pengusaha dan Sifatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Manfaat Kegiatan Ekonomi Pada Bidang Jasa https://haloedukasi.com/manfaat-kegiatan-ekonomi-pada-bidang-jasa Mon, 07 Nov 2022 08:03:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39542 Kegiatan ekonomi pada bidang jasa dapat memberikan kontribusi yang positif baik secara makro bagi negara dan secara mikro bagi masyarakat. Layanan atau jasa menjadi salah satu komodifikasi ekonomi sebagai bagian dari produk yang ditawarkan kepada konsumen. Produk ekonomi tersebut tidak memiliki wujud fisik melainkan hanya dapat dirasakan dalam waktu tertentu. Kegiatan ekonomi dalam bidang jasa […]

The post 12 Manfaat Kegiatan Ekonomi Pada Bidang Jasa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kegiatan ekonomi pada bidang jasa dapat memberikan kontribusi yang positif baik secara makro bagi negara dan secara mikro bagi masyarakat. Layanan atau jasa menjadi salah satu komodifikasi ekonomi sebagai bagian dari produk yang ditawarkan kepada konsumen.

Produk ekonomi tersebut tidak memiliki wujud fisik melainkan hanya dapat dirasakan dalam waktu tertentu. Kegiatan ekonomi dalam bidang jasa dapat menjadi pemenuhan kebutuhan hidup sehingga perannya cukup penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Adapun manfaat kegiatan ekonomi pada bidang jasa, berikut diantaranya.

1. Meningkatkan Kualitas Layanan Bidang Jasa

Manfaat pertama kegiatan ekonomi pada bidang jasa adalah meningkatkan kualitas layanan bidang jasa bagi masyarakat. Layanan ekonomi dalam bidang jasa memberikan perubahan ke arah yang lebih baik bagi kesejahteraan masyarakat.

Keberadaan pelayanan dalam bidan ekonomi mempermudah masyarakat untuk menyambung hidup. Semakin baik pelayanan ekonomi yang diberikan maka akan semakin meningkat pula kesejahteraan masyarakat.

2. Pertumbuhan Ekonomi Semakin Meningkat

Manfaat berikutnya dari kegiatan ekonomi pada bidang jasa adalah semakin meningkatnya laju pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di suatu negara, sehingga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sebagai konsumen.

Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi disuatu negara ditandai dengan adanya frekuensi kegiatan ekonomi yang ditinggi yang dilakukan oleh masyarakat, serta nilai pendapatan juga akan semakin membaik.

3. Angka Kriminalitas Berkurang

Pengangguran masih menjadi masalah genting di banyak negara, salah satunya di Indonesia. Permasalahan pengangguran dapat dikurangi dengan cara memberikan kesempatan dan peluang kerja kepada para pencari kerja, terutama kepada seseorang yang belum memiliki pekerjaan sama sekali.

Selain itu, dengan adanya kegiatan ekonomi dalam bidang jasa dapat mengurangi jumlah pengangguran jika lapangan kerja terbuka luas, dan tentunya dengan banyaknya lapangan pekerjaan maka akan mengurangi angka kriminalitas.

4. Meningkatkan Standar Kualitas Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan

Manfaat yang dapat dirasakan dari kegiatan ekonomi pada bidang jasa umumnya terjadi dalam lingkup pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. 

Dalam lingkup pendidikan terdapat sekolah, dalam lingkup kesehatan terdapat pembukaan layanan rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan lainnya, serta dalam lingkup kesejahteraan terdapat LSM atau lembaga swadaya masyarakat.

5. Perekonomian Masyarakat Menjadi Merata

Manfaat kegiatan ekonomi dalam bidang jasa selanjutnya adalah pemerataan perekonomian masyarakat di suatu wilayah. Dengan adanya kualitas ekonomi yang tinggi maka perekonomian masyarakat jua akan merata.

Pemerataan perekonomian juga tidak lepas dari peran pemerintah, melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat berdasarkan kondisi yang dibutuhkan masyarakat maka akan membangun perekonomian suatu bangsa akan maju.

Selain itu perlu adanya perhatian pada daerah-daerah yang masih tertinggal dengan tinggal perekonomian yang masih relatif rendah.

6. Mudah Mendirikan Usaha dalam Bermacam Bidang

Eksistensi kegiatan ekonomi dalam bidang jasa yang bervariasi memberikan dampak yang positif bagi pergerakan dalam mendirikan usaha diberbagai bidang. Kemudahan untuk membangun usaha menjadi salah satu problem solving bagi masyarakat yang memiliki kesulitan dalam kondisi ekonomi.

Kegiatan ekonomi dalam bidang jasa dapat menunjang perkembangan usaha yang dijalankan agar tetap lancar, misalnya seperti konsultasi pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya di awal merintis atau pelatihan peningkatan pengelolaan manajemen keuangan bagi pebisnis.

7. Pendapatan Nasional Mengalami Peningkatan

Kegiatan ekonomi dalam bidang jasa selain dapat berkontribusi dalam pemerataan ekonomi di suatu daerah juga dapat memberikan manfaat dalam membantu meningkatkan pendapatan nasional di suatu negara.

Jika nilai pendapatan masyarakat semakin baik maka semakin meningkat pula nilai pendapatan nasional disuatu negara. Tidak hanya itu, kegiatan ekonomi juga dapat meningkatkan pendapatan devisa bagi suatu negara.

8. Perekonomian Daerah Dapat Berjalan dengan Lancar

Manfaat selanjutnya dari kegiatan ekonomi dalam bidang jasa adalah memperlancar perekonomian di suatu daerah dan mengurangi hambatan yang terjadi di daerah tersebut.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menjadi salah satu contoh kegiatan ekonomi yang banyak diminati dan menjadi salah satu penyumbang paling besar dalam peningkatan pergerakan perekonomian di suatu daerah.

9. Membuka Peluang Lapangan Pekerjaan Lebih Luas

Kegiatan ekonomi dalam sektor jasa membawa angin segar bagi informasi lapangan pekerjaan baru. Terutama dalam masyarakat Indonesia yang saat ini didominasi dengan penduduk usia produktif.

Dengan pembukaan kesempatan lapangan pekerjaan yang meluas maka dapat mengurangi angka pengangguran, serta dapat meningkatkan arah pertumbuhan dan perkembangan perekonomian masyarakat maupun negara menjadi lebih baik.

10. Menghindari Disintegrasi Ekonomi dalam Lingkup Nasional

Manfaat selanjutnya yang dapat dirasakan dalam kegiatan ekonomi di bidang jasa adalah menghindari terjadinya disintegrasi nasional terutama dalam sektor ekonomi. 

Disintegrasi merupakan pemecah kesatuan suatu entitas yang mengakibatkan terhambatnya suatu proses kemajuan. Melalui kegiatan ekonomi dalam sektor jasa maka akan berdampak positif bagi masyarakat dan negara.

11. Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Terfasilitasi dengan Baik

Dari waktu ke waktu kebutuhan masyarakat semakin meningkat salah satunya dalam bidang jasa. Guna memenuhi kebutuhan tersebut maka masyarakat sangat membutuhkan pelayanan yang baik.

Melalui kegiatan ekonomi dalam bidang jasa maka diharapkan dapat memberikan layanan pengadaan barang dan jasa yang terfasilitasi dengan baik. Tujuan dari hal tersebut adalah meningkatkan kemakmuran dan kehidupan yang nyaman bagi masyarakat.

12. Memperluas Pasar dan Membangun Persaingan Industri Jasa yang Kompetitif

Perkembangan pasar industri terus mengalami progres pertumbuhan yang baik dari masa ke masa. Perluasan pasar dapat meningkatkan produksi dan membawa pemerataan bagi ekonomi usaha mikro dan makro.

Kegiatan ekonomi dalam bidang jasa akan meningkatkan produktivitas masyarakat dan membangun persaingan yang kompetitif bagi industri kreatif di masa yang akan datang.

The post 12 Manfaat Kegiatan Ekonomi Pada Bidang Jasa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Faktor yang Mempengaruhi Keberagaman Jenis Usaha Masyarakat Indonesia https://haloedukasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-keberagaman-jenis-usaha-masyarakat-indonesia Wed, 27 Jul 2022 07:15:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37459 Seperti yang kita tahu Indonesia terkenal dengan keanekaragaman yang dimilikinya. Baik keanekaragaman bahasa, adat istiadat, dan kekhasan daerah lainnya yang semakin membuatnya dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan. Disamping kebudayaannya, Indonesia juga memiliki keberagaman diantara jenis usaha yang dijalani masyarakatnya. Jenis usaha ini tentunya yang mencakup setiap kegiatan dan tindakan yang melibatkan proses produksi, […]

The post 3 Faktor yang Mempengaruhi Keberagaman Jenis Usaha Masyarakat Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti yang kita tahu Indonesia terkenal dengan keanekaragaman yang dimilikinya. Baik keanekaragaman bahasa, adat istiadat, dan kekhasan daerah lainnya yang semakin membuatnya dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan.

Disamping kebudayaannya, Indonesia juga memiliki keberagaman diantara jenis usaha yang dijalani masyarakatnya. Jenis usaha ini tentunya yang mencakup setiap kegiatan dan tindakan yang melibatkan proses produksi, konsumsi dan pendistribusian barang ataupun jasa yang diperlukan oleh setiap masyarakat.

Antara satu negara dengan negara lainnya tentunya memiliki perbedaan untuk jenis usahanya ini. Hal itu didasari karena perbedaan faktor yang mempengaruhinya.

Berikut faktor yang mempengaruhi keberagaman jenis usaha masyarakat Indonesia.

Perbedaan Sumber Daya Alam

Faktor utama yang mempengaruhi semakin beragamnya jenis usaha yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia adalah tidak lain dan tidak bukan karena adanya perbedaan sumber daya alam yang dihasilkan oleh setiap daerah mereka.

Antara daerah satu dengan daerah lainnya tentunya memiliki perbedaan atas sumber daya alam yang dihasilkan, di satu sisi mungkin daerah tersebut sangat unggul dengan kualitas kayu hasil hutannya dan di lain sisi mungkin daerah tersebut lebih unggul dari segi kualitas barang tambangnya.

Hal hal seperti itulah yang membuat jenis jenis usaha yang dilakukan oleh masyarakat sangat dipengaruhi oleh jenis sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Sumber daya alam yang ada disekitarnya itu pun pasti sebagian besar sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar, sehingga sangat sesuai apabila memang sumber daya alam jenis tersebut banyak digunakan sebagai salah satu mata pencaharian.

Sumber Daya Manusia

Keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat sekitar juga mempengaruhi jenis usaha pula. Karena seperti yang kita tahu bahwa keterampilan yang dimiliki oleh sumber daya manusia inilah yang menjadikan bahan mentah menjadi produk yang bisa dikonsumsi dan digunakan oleh konsumen.

Oleh karenanya untuk meningkatkan produktivita dan peningkatan kualitas untuk setiap pengolahan sumber daya alam sangat penting bagi seorang pekerja bekerja sesuai dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki. Dalam kata lain hasilnya akan lebih maksimal dan memuaskan.

Perlu diketahui bahwa keterampilan satu manusia dengan manusia lainnya tentunya berbeda, hal ini yang membuat jenis usaha masyarakat lebih beragam lagi.

Terlebih di era yang serba modern seperti ini tidak menutup kemungkinkan jenis usaha masyarakat menjadi lebih berkembang lagi sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Iklim

Kondisi iklim yang berbeda juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi semakin beragamnya jenis usaha yang berkembang. Terlebih Indonesia juga memiliki letak geografis yang bisa terbilang didominasi oleh dataran tinggi dan dataran rendah.

Untuk kondisi iklim yang berada di dataran tinggi mungkin akan lebih sesuai untuk dikembangkan usaha dibidang perkebunan ataupun jenis usaha masyarakat lainnya yang terbilang sesuai untuk suhu iklim dingin.

Sementara sebaliknya, untuk masyarakat yang berada di dataran rendah mungkin lebih sesuai untuk memiliki jenis usaha perikanan. Terlebih yang memang tempat tinggalnya berada di dekat pantai.

The post 3 Faktor yang Mempengaruhi Keberagaman Jenis Usaha Masyarakat Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Permasalahan Ekonomi Klasik https://haloedukasi.com/permasalahan-ekonomi-klasik Tue, 20 Oct 2020 07:22:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=12033 Masalah ekonomi klasik pertama kali dicetuskan oleh tokoh ekonomi klasik Adam Smith, yang kemudian dipopulerkan oleh tokoh- tokoh setelahnya seperti David Ricardo, Thomas Robert Malthus dan Jean Baptiste Say. Pemikiran ini kemudian sangat berpengaruh di Eropa sekitar abad ke 18- 19 Masehi yang mendasari sistem kapitalisme dan perhatian utamanya pada pencapaian kemakmuran rakyat dan negara. […]

The post 3 Permasalahan Ekonomi Klasik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Masalah ekonomi klasik pertama kali dicetuskan oleh tokoh ekonomi klasik Adam Smith, yang kemudian dipopulerkan oleh tokoh- tokoh setelahnya seperti David Ricardo, Thomas Robert Malthus dan Jean Baptiste Say.

Pemikiran ini kemudian sangat berpengaruh di Eropa sekitar abad ke 18- 19 Masehi yang mendasari sistem kapitalisme dan perhatian utamanya pada pencapaian kemakmuran rakyat dan negara.

Kemakmuran disini berarti terpenuhinya barang dan jasa yang dibutuhkan. Sementara permasalahan ekonomi klasik sendiri dibedakan sesuai dengan bentuk kegiatan ekonominya, yaitu produksi, distribusi dan konsumsi.

1. Masalah Produksi

Masalah produksi adalah masalah yang paling awal. Dalam masalah produksi masyarakat harus mengetahui bagaimana cara memproduksi barang dan jasa agar dapat memenuhi kebutuhan manusia.

Hal ini tentu menjadi tanggung jawab produsen/ rumah tangga produksi selaku pihak yang membuat barang dan jasa.

Produsen selain berperan menentukan ragam barang dan jasa yang akan dibuat, juga berperan mengatur strategi agar proses produksi berjalan efisien dan efektif sesuai dengan strategi produksinya.

2. Masalah Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan penyaluran barang atau jasa dari produsen hingga ke tangan konsumen. Dalam kegiatan distribusi ini, yang akan berperan memikul tanggung jawab adalah penyalur atau distributor.

Pihak distributor harus mengatur bagaimana caranya agar barang atau jasa yang diproduksi sampai di tangan konsumen secara efektif dan juga tepat sasaran.

Hal ini tentu sangat penting supaya masyarakat yang membutuhkan dapat memenuhi kebutuhan akan barang atau jasa tersebut.

3. Masalah Konsumsi

Dalam kegiatan konsumsi, pihak yang berperan adalah konsumen selaku pemakai barang atau jasa. Konsumsi sendiri merupakan kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang atau jasa.

Masalah dalam konsumsi adalah masyarakat harus memastikan bahwa barang yang dikonsumsi memang barang yang dibutuhkan dan sesuai dengan porsi kebutuhannya masing- masing.

The post 3 Permasalahan Ekonomi Klasik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis-jenis Industri dan Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-industri Thu, 09 Jul 2020 15:40:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=8916 Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, yang dimaksud dengan industri adalah sebagai berikut. “Seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.” Adapun yang dimaksud dengan jenis industri adalah sebagai berikut. “Jenis industri adalah bagian […]

The post Jenis-jenis Industri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, yang dimaksud dengan industri adalah sebagai berikut.

“Seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.”

Adapun yang dimaksud dengan jenis industri adalah sebagai berikut.

“Jenis industri adalah bagian dari cabang industri yang mempunyai ciri khusus yang sama dan atau hasilnya bersifat akhir dalam proses produksi yang ditetapkan sesuai kelompok dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 5 (lima) digit.”

Pengertian di atas merujuk pada Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 30/M-IND/PER/7/2017 tentang Jenis-jenis Industri dalam Pembinaan Direktorat Jenderal dan Badan di Lingkungan Kementerian Perindustrian.

Jenis-jenis industri di Indonesia sangatlah beragam. Untuk memudahkan pemahaman, berbagai jenis industri tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu merujuk pada peraturan perundangan yang berlaku.

Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Investasi

Berdasarkan besaran jumlah tenaga kerja dan nilai investasi untuk klasifikasi usaha industri, jenis-jenis industri dikelompokkan menjadi industri kecil, industri menengah, dan industri besar.

Industri Kecil

Industri kecil adalah industri yang mempekerjakan paling banyak 19 (sembilan belas) orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi kurang dari Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Industri Menegah

Sedangkan, yang dimaksud dengan industri menengah adalah industri yang memenuhi kriteria sebagai berikut.

  • Mempekerjakan paling banyak 19 (sembilan belas) orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah); atau
  • Mempekerjakan paling sedikit 20 (dua puluh) orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi paling banyak Rp 15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah).

Industri Besar

Adapun yang dimaksud dengan industri besar adalah industri yang mempekerjakan paling sedikit 20 (dua puluh orang) tenaga kerja dan memiliki nilai investasi lebih dari Rp 15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah).

Pengelompokan di atas didasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 64/M-IND/PER/7/2016 tentang Besaran Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Investasi untuk Klasifikasi Usaha Industri.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian

Jenis-jenis industri dibedakan ke dalam empat kelompok yaitu industri agro; industri kimia, tekstil dan aneka; industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika; industri kecil dan menegah.

Industri Agro

Industri agro adalah kelompok industri yang berbasis pada kehutanan, perkebunan, pertanian, perikanan, dan kelautan. Industri agro meliputi :

  • Industri hasil hutan dan perkebunan. Contohnya adalah industri minyak mentah kelapa sawit dan industri bubuk kertas (pulp).
  • Industri makanan, hasil laut, dan perikanan. Contohnya adalah industri pengolahan dan pengawetan produk dagang dan daging unggas dan industri gula pasir.
  • Industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar. Contohnya industri pelumatan buah-buahan dan sayuran serta industri kretek.

Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka

Industri kimia, tekstil, dan aneka adalah industri yang bahan baku atau olahannya menggunakan bahan-bahan kimia. Industri kimia, tekstil, dan aneka meliputi :

  • Industri kimia hulu. Contohnya adalah industri pengolahan garam dan industri bahan peledak.
  • Industri kimia hilir. Contohnya adalah industri pembuatan minyak pelumas dan industri lak.
  • Industri bahan galian nonlogam. Contohnya adalah industri kaca lembaran dan industri semen.
  • Industri tekstil, kulit, alas kaki, dan aneka. Contohnya adalah industri pemintalan benang dan industri kain pita.

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

Industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika adalah industri bahan dan produk dasar logam, peralatan listrik, alat transportasi, perlengkapan pabrik, perkapalan, kendaraan bermotor, dan telematika.

Industri jenis ini meliputi :

  • Industri maritim, alat transportasi dan alat pertahanan. Contohnya adalah industri senjata dan amunisi serta industri alat ukur dan alat uji elektronik.
  • Industri permesinan dan alat mesin pertanian. Contohnya adalah industri motor listrik dan industri mesin pembangkit listrik.
  • Industri elektronika dan telematika. Contohnya adalah industri perlengkapan komputer serta industri peralatan telepon dan faksimili.
  • Industri logam. Contohnya industri besi dan baja dasar serta industri penggilingan logam bukan besi.

Industri Kecil dan Menengah

Industri kecil dan menengah adalah industri yang menghasilkan berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh makhluk hidup atau yang lainnya.

Industri kecil dan menengah meliputi :

  • Industri kecil dan menegah pangan, barang dari kayu dan furnitur. Contohnya adalah industri pembekuan ikan dan industri furnitur dari plastik.
  • Industri kecil dan menegah kimia, sandang, aneka dan kerajinan. Contohnya adalah industri pemintalan benang dan industri batik.
  • Industri kecil dan menegah logam, mesin, elektronika, dan alat angkut. Contohnya adalah industri barang dari kawat dan industri pembuatan profil.

Klasifikasi di atas berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 30/M-IND/PER/7/2017 tentang Jenis-jenis Industri dalam Pembinaan Direktorat Jenderal dan Badan di Lingkungan Kementerian Perindustrian.

The post Jenis-jenis Industri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kegiatan Ekonomi: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/kegiatan-ekonomi Tue, 03 Mar 2020 03:11:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=4225 Untuk melangsungkan kehidupan, manusia tidak lepas dengan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi ini dilakukan oleh semua orang dari berbagai lapisan masyarakat. Pengertian Kegiatan Ekonomi Kegiatan ekonomi adalah aktivitas manusia yang dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa. Dimana kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai kemakmuran hidup manusia tersebut. Dalam bidang ekonomi sendiri, kegiatan manusia dikategorikan menjadi dua yaitu […]

The post Kegiatan Ekonomi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Untuk melangsungkan kehidupan, manusia tidak lepas dengan kegiatan ekonomi.

Kegiatan ekonomi ini dilakukan oleh semua orang dari berbagai lapisan masyarakat.

Pengertian Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah aktivitas manusia yang dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa.

Dimana kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai kemakmuran hidup manusia tersebut.

Dalam bidang ekonomi sendiri, kegiatan manusia dikategorikan menjadi dua yaitu kegiatan ekonomi itu sendiri dan kegiatan non-ekonomi.

Jika pada kegiatan ekonomi diukur berdasarkan uang maka pada kegiatan non-ekonomi tidak menggunakan uang sama sekali.

Tujuan Kegiatan Ekonomi

Secara umum kegiatan ekonomi bertujuan untuk memenuhi macam macam kebutuhan manusia selama manusia tersebut hidup.

Jenis kebutuhan manusia tersebut dibagi menjadi tiga yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan tersier. Berikut penjelasannya:

  • Kebutuhan Primer, adalah kebutuhan pokok atau kebutuhan utama dimana kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yang haru dipenuhi untuk menjamin kelangsungan hidup manusia tersebut. Contoh dari kebutuhan primer ini adalah sandang, pangan, dan papan.
  • Kebutuhan Sekunder, adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi apabila kebutuhan primer telah terpenuhi. Beberapa jenis kebutuhan sekunder berfungsi sebagai kebutuhan tambahan untuk melengkapi kebutuhan primer. Contoh dari kebutuhan sekunder adalah sesorang yang telah mempunyai rumah kemudian seseorang tersebut mengisi perabotan rumah seperti meja belajar. Meja belajar tersebut merupakan kebutuhan sekunder dari seseorang tersebut.
  • Kebutuhan Tersier, kebutuhan tersier ini merupakan kebutuhan yang bersifat prestisius atau sesuatu yang bisa dibanggakan yang bertujuan untuk mengingkatkan status social seseorang. Maka kebutuhan terserier baru bisa terpenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Contoh dari kebutuhan tersier ini adalah mobil, perhiasan, jet pribadi dan sebagainya.

Pelaku Kegiatan Ekonomi

Dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi, melibatkan individu-individu atau lembaga-lembaga yang berperan dalam proses kegiatan ekonomi tersebut atau bisa disebut dengan pelaku kegiatan ekonomi.

Untuk pelaku kegiatan ekonomi sendiri terbagi menjadi empar rumah tangga, yaitu :

  • Rumah Tangga Produksi, adalah sebuah lembaga yang dibentuk oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai tujuan memproduksi berbagai macam barang maupun jasa yang barang maupun jasa tersebut dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam kegiatan produksi, rumah tangga produksi membutuhkan beberapa faktor yang mendukung kegiatan produksi seperti Sumber Daya Alam, Sumber, Sumber Daya Manusia, Modal, dan Entrepreuneurship (jiwa kewirausahaan).
  • Rumah Tangga Konsumsi, merupakan individu atau kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi dari barang maupun ajsa yang di produksi oleh rumah tangga produksi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain sebagai  pihak yang melakukan konsumsi, rumah tangga konsumsi juga sebagai pemilik faktor-faktor dari rumah tangga produksi. Rumah tangga produksi harus mempunyai penghasilan untuk dapat emmeperoleh barang yang di produksi oleh rumah tanggga produksi. Interaksi antara rumah tangga produksi dengan rumah tangga konsumsi merupakan interaksi yang saling menguntungkan. Rumah tangga konsumsi memperoleh penghasilan dari bekerja menjadi bagian dari rumah tangga produksi, dengan penghasilan yang diperoleh rumah tangga konsumsi mampu membeli barang maupun jasa yang di produksi oleh rumah tangga produksi.
  • Rumah Tangga Pemerintah, pada UUD pasal 33 ayat (2) tahun 1945, yang berbunyi: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.” Maka pemerintah merupakan pihak yang berperan untuk mengontrol dan mengendalikan perekonomian negara agar masyarakat dapat mencapai kesejahteraan.

Sebagai pihak tertinggi negara terdapat beberapa peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi, seperti :

  • Menjaga stabilitas ekonomi dengan membuat dan menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi.
  • Menciptakan iklim sehat dan kondusif bagi dunia usaha dengan melakukan bimbingan, pengaturan, pengarahan dan pengawasan dengan membuat peraturan atau perundang-undangan bersama dengan DPR yang berkaitan dengan perekonomian nasional.
  • Menyediakan prasarana produksi. Contohnya jalan-jalan, listrik, bandara dan lain sebagainya.
  • Menyiapkan barang serta jasa yang dibutuhkan oleh seluruh masyarakat luas dengan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
  • Membelanjakan pendapatan negara untuk keperluan kebutuhan pemerintah. Salahsatunya dengan melakukan pengeluaran seperti membeli barang dan jasa untuk meningkatkan fasilitas umum. Estimasi anggaran dan belanja negara kita kenal sebagai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
  • Masyarakat Luar Negeri, dengan keadaan geografis dan keadan masyarakat disuatu negara berbeda antara negara satu dengan negara lain. Dari perbedaan tersebut menyebabkan suatu negara memilik ketergantungan dengan negara lain. Untuk mengatasi perbedaan tersebut maka setiap negara melakukan pertukaran perdagangan atau bisa disebut dengan import (kegiatan memasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri) dan eksport (kegiatan mengirim barang dari dalam negeri ke luar negeri).

Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi

Dalam kegiatan ekonomi terdapat beberapa jenis-jenis kegiatan ekonomi yaitu:

1. Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa.

Barang yang diproduksi akan menghasilkan 2 jenis barang yaitu barang antara dan barang akhir.

Barang antara atau bisa disebut dengan barang setengah jadi yang digunakan untuk untuk menciptakan barang lain contohnya seperti kain yang nanti akan diproduksi lagi menjadi pakaian.

Sedangkan barang akhir merupakan barang yang diproduksi untuk siap digunakan atau dikonsumsi misalkan sofa, kue dan sebagainya.

2. Kegiatan Produksi

Merupakan kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Agar barang yang di produksi oleh produsen bisa sampai dan bisa dikonsumsi oleh konsumen.

Orang yang melakukan kegiatan ini disebut dengan distributor, contoh dari kegiatan ini adalah seorang penjual koran yang mengambil barang dari percetakan kemudian menjual barang tersebut ke konsumen.

3. Kegiatan Konsumsi

Kegiatan ini adalah sebuah kegiatan menggunakan atau menghabiskan barang maupun jasa untuk kelangsungan hidup.

Seseorang yang melakukan kegiatan tersebut disebut dengan konsumen.

Konsumen selalu mencari berbagai jenis benda pemuas kebutuhan yang diperlukannya.

Contoh konsumen adalah diri kita, kita membeli makanan di warung untuk dikonsumsi agar kita bisa bertahan hidup.

Contoh Kegiatan Ekonomi

Contoh kegiatan ekonomi yang sering kita lakukan diantaranya:

  • Transaksi Jual Beli

Transaksi jual beli adalah salah satu transaksi yang sering kita lakukan adalah membeli pakaian.

Dari bagian produksi mengirimkan barang yang ia produksi ke distributor kemudian kita sebagai konsumen membeli pakaian tersebut untuk memenuhi kebutuhan kita yang dimana termasuk dengan kebutuhan primer.

  • Sektor Pertanian

Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

Sektor pertanian ini merupakan kegiatan ekonomis agraris yang melakukan kegiatan produksi bahan pangan.

Daerah di Indonesia yang memiliki kegiatan ekonomi di bidang pertanian yang cukup besar antara lain di pulau Jawa, Kalimantan, Bali dan beberapa daerah di Sulawesi.

  • Jasa

Kegiatan ekonomi jasa yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memberi atau memperoleh layanan berupa jasa.

Contoh dari kegiatan ekonomi di bidang jasa ini adalah layanan transportasi baik itu darat, laut maupun udara.

The post Kegiatan Ekonomi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>