Kekeringan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kekeringan Mon, 21 Mar 2022 04:52:41 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Kekeringan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kekeringan 32 32 6 Negara yang Sering Kekeringan Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/negara-yang-sering-kekeringan Mon, 21 Mar 2022 04:52:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32752 Salah satu bencana yang terjadi akibat perubahan iklim dan terganggunya siklus air adalah kekeringan. Menurut Partawa et al. (2014), kekeringan adalah ketersediaan air dibawah rata-rata minimal kebutuhan air untuk hidup, lingkungan, dan ekonomi. Jadi, kekeringan merupakan kondisi dimana cadangan air pada suatu daerah berkurang atau menipis dalam jangka waktu lama. Sebagaimana kita ketahui bahwa ketersediaan […]

The post 6 Negara yang Sering Kekeringan Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu bencana yang terjadi akibat perubahan iklim dan terganggunya siklus air adalah kekeringan. Menurut Partawa et al. (2014), kekeringan adalah ketersediaan air dibawah rata-rata minimal kebutuhan air untuk hidup, lingkungan, dan ekonomi. Jadi, kekeringan merupakan kondisi dimana cadangan air pada suatu daerah berkurang atau menipis dalam jangka waktu lama.

Sebagaimana kita ketahui bahwa ketersediaan air, terutama air bersih, sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup makhluk. Berbagai bencana sosial seperti kelaparan dan juga wabah penyakit  kerap mengancam ketika terjadi kekeringan.

Di dunia ini, ada sejumlah negara yang kerap mengalami bencana kekeringan ini. Pada umumnya, negara-negara yang sangat rentan mengalami kekeringan adalah negara dengan curah hujan yang rendah. Berikut ini adalah sejumlah negara yang tercatat sering mengalami kekeringan:

1. Texas

Texas merupakan salah satu wilayah daratan utama negara Amerika Serikat yang memiliki luas wilayah terbesar kedua setelah Alaska. Tercatat sejak 1950, Texas sudah sering mengalami kekeringan.

Kekeringan terparah yang pernah melanda Texas adalah pada tahun 2011 yang menyebabkan negara bagian ini mengalami kerugian besar. Diperkirakan pada saat itu 5,5 juta pohon mati karena kekurangan air dan sebagian lagi sengaja dimusnahkan karena khawatir membahayan warga.

Demikian juga para peternak yang terpaksa melelang ternak mereka karena kekurangan bahan pangan dan juga air. Diperkirakan bencana tersebut telah menyebabkan Texas mengalami kerugian hingga mencapai 5 milliar USD.

2. New  South Wales

New South Wales adalah negara bagian Australia dengan luas mencapai 801.150 km2. Negara bagian tertua ini sudah mengalami kekeringan sejak 1965. Pemerintahan negara bagian New South Wales menyatakan bahwa hampir seluruh bagian dari negara bagian itu mengalami kekeringan dan 25% diantaranya tergolong parah.

Kekeringan berkepanjangan di New South Wales sendiri diakibatkan karena rendahnya curah hujan di negara tersebut. Tercatat curah hujan di wilayah bagian barat, barat laut, dan tengah hanya berkisar 10 mm.

3. Djibouti

Djibouti adalah salah satu negara yang terletak di kawasan Afrika Timur. Negara yang merdeka pada tanggal 27 Juni 1977 ini terus mengalami kekeringan dikarenakan permukaan tanahnya tidak memiliki sumber air permukaan yang permanen seperti sungai atau danau air tawar.

Kebutuhan air di Djibouti hanya mengandalkan hujan, namun sayangnya negara ini memiliki curah hujan yang rendah yakni hanya setengah dari curah hujan normal. Akibatnya, kekeringan terus melanda Djibouti dan menyebabkan bencana sosial lainnya seperti kelaparan dan munculnya berbagai wabah penyakit mematikan seperti diare dan kolera.

4. Somalia

Somalia adalah negara lain di kawasan tanduk Afrika yang sering mengalami kekeringan. Kekeringan di Somalia terjadi tiap tahunnya dan tak jarang berubah menjad krisis kemanusiaan masif yang memicu bencana kelaparan, wabah penyakit, krisis pangan, bahkan kematian. Bencana kekeringan di Somalia terjadi karena pengaruh anomali cuaca El Nino yang terjadi sepanjang tahun di negara ini.

Bencana kekeringan yang melanda Somalia pada tahun 1991 sampai 1992 tercatat menewaskan hampir 300.000 warga dan memicu terjadinya perang sipil. Sementara itu, salah satu peristiwa kekeringan paling parah yang terjadi di Somalia adalah pada pertengahan tahun 2011 hingga pertengahan tahun 2012. Musim kemarau panjang kala itu membuat air tanah kering kerontang. Tercatat tak kurang dari 260.000 orang tewas karena kelaparan akibat kekeringan yang terjadi pada tahun itu.

Pada tahun 2017, bencana kekeringan dan kelaparan kembali terjadi di Somalia. Dilaporkan dalam 2 hari saja 110 orang tewas karena kelaparan, diare, dan kekeringan.

5. Ethiopia

Negara lain yang juga tercatat sebagai negara yang sering mengalami kekeringan adalah Ethiopia. Negara yang terletak di kawasan Afrika Timur ini kerap mengalami kekeringan yang melanda hampir di seluruh wilayah negaranya.

Ethiopia sendiri merupakan negara yang dikelilingi oleh daratan dan tidak memiliki laut. Meski negara ini memiliki Sungai Nil sebagai air permukaan, namun kekeringan kerap melanda setiap tahunnya.

Kenyataan tersebut terjadi karena adanya Nile Water Agreement  pada tahun 1929 dan 1959 yang mengatur hak akses penggunaan air Sungai Nil, dimana Ethiopia tidak ikut menandangtangani perjanjian historis tersebut. Disisi lain, buruknya pengelolaan air dan sanitasi di Ethipia juga turut memperparah kekeringan dan kelaparan yang terjadi di negara tersebut. Kekeringan di Ethiopia juga terjadi akibat curah hujan dibawah rata-rata yang terjadi dalam 30 tahun terakhir di negara itu.

6. Kenya

Salah satu negara yang juga kerap dilanda kekeringan adalah Republik Kenya yang merupakan negara di kawasan Afrika Timur. Krisis iklim yang terjadi saat ini justru semakin memperparah bencana kekeringan yang melanda Kenya dan juga negara-negara di semenanjung Tanduk Afrika lainnya, seperti Ethiopia, Somalia, dan Djibouti.

Pada November 2021 lalu, Pemerintah Kenya telah mengumumkan bahwa 10 dari 47 wilayah di negara tersebut mengalami kekeringan yang mengancam kelaparan terhadap 2 juta jiwa penduduk.

Kekeringan di Kenya telah menyebabkan banyak kawasan yang dahulunya menjadi tempat penggembalaan ternak menjadi kering dan mengakibatkan kelaparan dan kematian ternak. Akibatnya, harga pangan di Kenya juga mengalami kenaikan hingga 80%.

Sebelumnya, pada tahun 2016, negara ini juga pernah mengalami kekeringan parah yang terjadi akibat fenomena cuaca El-Nino. Bencana tersebut menyebabkan gagal panen dan kelaparan hebat di negara Kenya.

The post 6 Negara yang Sering Kekeringan Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Negara Paling Sering Dilanda Kekeringan  https://haloedukasi.com/negara-paling-sering-dilanda-kekeringan Tue, 04 Jan 2022 03:15:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30361 Sebagian besar Bumi yakni 71 persen dari permukaan Bumi adalah wilayah perairan. Itulah sebabnya Bumi merupakan planet yang sangat cocok sebagai tempat tinggal makhluk hidup.  Wilayah-wilayah perairan tersebut tersebar ke seluruh penjuru Bumi di berbagai negara. Namun sayangnya masih ada beberapa tempat di dunia ini yang kerap mengalami kekeringan seperti negara-negara berikut ini.  1. Texas […]

The post 8 Negara Paling Sering Dilanda Kekeringan  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
negara paling sering dilanda kekeringan

Sebagian besar Bumi yakni 71 persen dari permukaan Bumi adalah wilayah perairan. Itulah sebabnya Bumi merupakan planet yang sangat cocok sebagai tempat tinggal makhluk hidup. 

Wilayah-wilayah perairan tersebut tersebar ke seluruh penjuru Bumi di berbagai negara. Namun sayangnya masih ada beberapa tempat di dunia ini yang kerap mengalami kekeringan seperti negara-negara berikut ini. 

1. Texas

Texas adalah negara bagian dari Amerika Serikat yang memiliki luas wilayah terbesar kedua setelah Alaska. Salah satu wilayah daratan utama AS ini mengalami kekeringan sejak tahun 1950. Kekeringan terparahnya terjadi pada tahun 2011 di mana negara ini mengalami kerugian baik ekonomi maupun lingkungannya. 

Akibat kekeringan tersebut sebanyak lebih dari 5, 5 juta pohon mati kekurangan air dan sebagian lagi sengaja dimusnahkan oleh pemerintah setempat karena dianggap membahayakan warga. Untuk melakukan hal tersebut Texas harus mengeluarkan biaya sebesar 560 juta USD. 

Peternak di Texas pun terpaksa harus melelang binatang ternaknya karena kekurangan tanaman dan bahan baku produksi pakan ternak. Total kerugian Texas mencapai 5 Milyar USD.

2. New South Wales

New South Wales merupakan negara bagian dari Australia yang memiliki luas 801,150 km². Negara bagian tertua ini mengalami kekeringan sejak tahun 1965. Pemerintahan NSW menyatakan bahwa hampir seluruh wilayahnya mengalami kekeringan dan 25 persen diantaranya dalam kondisi parah. 

Jumlah penduduk New South Wales yang merupakan yang terpadat di Australia Sebagian dari mereka adalah petani yang paling merasakan dampak kekeringan karena mengalami kekurangan air sehingga gagal panen. Para petani NSW harus membeli gandum dan jerami dari negara lain yang tentunya membutuhkan biaya tak sedikit. 

Kekeringan berkepanjangan di NSW terjadi akibat rendahnya curah hujan yang hanya turun 10 milimeter di wilayah bagian  barat, barat laut dan tengah negara. 

3. Vietnam 

Vietnam adalah negara anggota ASEAN yang dilalui sungai terpanjang di Asia Tenggara yakni sungai Mekong. Namun Vietnam dilanda kekeringan pada tahun pada tahun 2016 yang merupakan krisis air terburuk sejak 90 tahun terakhir. 

Fenomena kekeringan tersebut merupakan dampak dari El Nino yang terjadi antara tahun 2015-2016. El Nino menyebabkan kadar garam atau salinitas pada tanah meningkat sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dan petani pun gagal panen. 

Tanah yang mengalami peningkatan salinitas yakni seluas 2,2 juta hektar yang berlokasi di delta sungai Mekong. Untuk mengurangi dampak dari kekeringan bagi para petani, pemerintah mengulurkan bantuan sebanyak 3,8 juta USD.  

Kekeringan di negeri Lumbung Padi ini juga pernah terjadi pada tahun 1940 dimana pada saat ini terjadi bencana kelaparan bersih hingga kelaparan yang cukup parah.

4. Djibouti

Djibouti atau Jibuti merupakan salah satu negara di Afrika Timur yang merdeka pada 27 Juni 1977. Negara dengan penduduk sebanyak 988.002 jiwa ini terus mengalami kekeringan dikarenakan permukaan tanahnya tidak memiliki sumber air yang permanen seperti sungai maupun danau air tawar. 

Warga Djibouti harus menunggu hujan dan kemudian menggali tanah untuk memenuhi kebutuhan air. Sayangnya Djibouti tidak memiliki curah hujan yang cukup bahkan cenderung sangat rendah. Oleh sebab itu negara Tanduk Afrika ini terus mengalami krisis air. 

Akibat dari kekeringan ini sebagian warga terlantar, kelaparan dan juga kehilangan pekerjaan.

5. Somalia

Somalia merupakan negara di Tanduk Afrika lainnya yang juga mengalami kekeringan.  Hal tersebut sudah dialami oleh negara yang dahulu bernama Republik Demokratik Somali ini sejak tahun 1981. 

Kekeringan yang terjadi di Somalia terjadi akibat fenomena El Nino yang juga menyerang negara lain di Afrika bagian timur dan selatan. Bencana alam tersebut menyebabkan hampir seluruh warga negaranya mengalami dehidrasi, kelaparan, malnutrisi, diare, kolera, hingga kematian.

Korban jiwa akibat bencana ini paling buruk terjadi pada tahun 2010-2015 dimana sebanyak 260.000 orang serta disusul tahun 1992 sekitar 220.000 orang tewas. Bencana ini juga menjadi pemicu perang saudara yang berlangsung pada tahun 1990 sampai 1992.

6. China

Pada tahun 2011 China bagian tengah dan selatan dilanda kekeringan terburuknya sejak 50 tahun terakhir. Kekeringan ekstrim ini mendatangkan penderitaan tak hanya untuk manusia tetapi juga para binatang. 

Air danau dan sungai yang menyusut membuat 3,29 juta orang penduduk dan 950.000 ternak di lima provinsi menjadi korban kekeringan. Bahkan ratusan kapal dilarang melintas di Provinsi Jiangsu karena debit air sungai yang menun drastis. 

Di Shanghai yang merupakan kota terpenting di China hanya turun hujan sekitar 132,9 mm. Curah hujan tersebut menjadi yang paling rendah sejak 1873. 

Akibat dari kekeringan ini juga dirasakan pada bendungan Tiga Ngarai yang menjadi sumber tenaga listrik bagi warga di sekitarnya. 

7. Brazil 

Republik Federal Brasil atau lebih dikenal sebagai Brazil saja merupakan negara bagian dari Amerika Serikat yang berada di Amerika Selatan. Negara dengan penduduk terbanyak serta paling luas ini sedang mengalami bencana kekeringan terparahnya sejak 1930. 

Kekeringan di negeri Samba terjadi akibat meningkatnya suhu Bumi. Dampaknya adalah warga Sao Paulo, Rio de Janeiro, dan Minas Gerais harus menghemat air. Tak hanya itu Brazil juga kehilangan tenaga listrik tenaga airnya. 

Waduk dan bendungan di Brazil banyak mengalami penyusutan air seperti di Waduk Furnas yang menyusut hingga 15 meter.

Meski demikian negara dengan populasi penduduk 212,6 juta ini masih memiliki cadangan air hingga 6 bulan kedepan. 

8. Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara yang sering mengalami kekeringan. Bencana tersebut melanda beberapa provinsi dan yang paling parah dialami oleh Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 851 desa di pulau yang menjadi habitat kadal terbesar ini merasakan dampak kekeringan tersebut. 

Sebagian besar sungai dan sumber air di sana mengering. Warga pun harus membayar untuk mendapatkan 1 jerigen air. Kekeringan di Indonesia umumnya diakibatkan oleh perubahan iklim sehingga mengalami musim kemarau yang panjang. 

Beberapa provinsi lain di Indonesia yang juga mengalami kekeringan antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Aceh, Bali, dan NTB. 

The post 8 Negara Paling Sering Dilanda Kekeringan  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Faktor Penyebab Kelangkaan Air Bersih https://haloedukasi.com/penyebab-kelangkaan-air-bersih Mon, 29 Nov 2021 06:25:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29097 Air adalah suatu benda yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Air sangat penting bagi kehidupan mulai dari mendukung kegiatan sehari-hari hingga kebutuhan tubuh. Namun pada faktanya sebanyak 2,8 miliar penduduk dunia mengalami krisis air bersih termasuk di Indonesia khususnya pulau Jawa. Apa yang menyebabkan air menjadi krisis bahkan langka? Berikut penjelasannya: 1. Populasi Penduduk […]

The post 8 Faktor Penyebab Kelangkaan Air Bersih appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Air adalah suatu benda yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Air sangat penting bagi kehidupan mulai dari mendukung kegiatan sehari-hari hingga kebutuhan tubuh.

Namun pada faktanya sebanyak 2,8 miliar penduduk dunia mengalami krisis air bersih termasuk di Indonesia khususnya pulau Jawa. Apa yang menyebabkan air menjadi krisis bahkan langka? Berikut penjelasannya:

1. Populasi Penduduk Terlalu Banyak

Dalam suatu negara biasanya memiliki satu wilayah yang menjadi pusat pemukiman warga karena beberapa alasan. Banyak warga yang pindah ke pusat pemukiman tersebut hingga akhirnya mengalami over populasi.

Semakin banyak populasi maka akan semakin pertumbuhan industri yang bisa saja merusak ekosistem air lingkungan tersebut. Akibat yang lebih parah dari over populasi adalah hilangnya keanekaragaman hayati. 

2. Polusi Air

Air sebagaimana udara dan tanah juga bisa mengalami pencemaran. Air yang tercemar biasanya terdapat di kota-kota besar yang memiliki banyak industri namun dapat juga terjadi di desa-desa yang kerap membuang sampah di sungai.

Selain limbah industri, pestisida dan pupuk yang tidak tepat digunakan para petani juga menjadi penyumbang terkontaminasinya air dan juga tanah. 

3. Sistem Pertanian

Sebagian besar petani menggunakan air tawar untuk lahan pertanian mereka. Sayangnya penggunaan air tersebut kurang bijak sehingga terjadi pemborosan air hingga sebanyak 60 persen.

Sistem irigasi petani di Indonesia saat ini juga masih mengalami sistem kebocoran. Air tersebut akan mengalir ke lahan pertanian yang mengandung zat pestisida berbahaya bagi tubuh manusia. 

4. Kekeringan

Air sebenarnya merupakan sumber daya alam yang dapat terbarukan dengan adanya hujan. Sayangnya tidak semua tempat di Bumi ini mendapatkan curah hujan yang baik hingga harus mengalami kekeringan. Akibat tidak adanya hujan persediaan air pun kurang bahkan tidak terpenuhi. 

5. Penggunaan Air yang Tidak Bijak

Krisis air tidak hanya terjadi di negara-negara atau wilayah yang tidak memiliki cukup curah hujan. Hal tersebut bisa terjadi pada wilayah dengan intensitas hujan yang cukup namun tidak bijak dalam memanfaatkannya. Masyarakatnya cenderung boros atau bahkan membuang-buang air. 

Oleh sebab itu kita harus memperhatikan penggunaan air kita agar tetap terjaga. Contoh langkah untuk menjaga ketersediaan air adalah dengan mematikan kran air apabila sudah tidak dipakai, memperhatikan durasi mandi kita, segera memperbaiki pipa air yang bocor, dan beralih menggunakan kran aerator. 

6. Alam yang Sudah Rusak

Beberapa oknum manusia melakukan penebangan pohon secara ilegal dan tanpa melakukan penghijauan kembali sehingga merusak alam.

Padahal pohon memiliki banyak peranan dalam kehidupan manusia salah satunya dalam menjaga ketersediaan dan kebersihan air. Pohon membantu air masuk ke dalam tanah dan tersimpan di sana sebagai cadangan air. 

Jika suatu wilayah tidak memiliki pohon maka air hujan yang turun sulit meresap ke tanah dan langsung mengalir ke sungai. Akibatnya sungai tidak dapat menampung air hingga meluap dan menyebabkan banjir. 

7. Konflik 

Wilayah yang mengalami konflik seperti beberapa negara-negara di Afrika umumnya mengalami kelangkaan air terutama air bersih. Hal tersebut karena dalam peperangan tersebut menggunakan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Bahan kimia tersebut juga dapat mencemari air. 

Selain itu air bersih juga menjadi sengketa di antara dua negara yang berseteru. Bahkan mereka tidak segan untuk menghukum mati apabila ada pihak musuh yang tertangkap basah mengambil persediaan air bersih. 

8. Jarak yang Terlalu Jauh

Beberapa penduduk negara di dunia termasuk di Indonesia tinggal di tempat yang jauh dengan sumber air bersih. Untuk mendapatkan air bersih tersebut mereka harus berjalan hingga berkilo-kilo meter namun hanya mendapatkan sedikit air.

Daerah di Indonesia yang mengalami hal serupa beberapa diantaranya adalah di NTT dan Sulawesi Tenggara. Hal tersebut lantaran pipa PDAM belum merata di seluruh pelosok negeri. 

The post 8 Faktor Penyebab Kelangkaan Air Bersih appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Penyebab Terjadinya Kekeringan yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/penyebab-terjadinya-kekeringan Wed, 26 May 2021 11:55:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=24934 Kali ini masih membahas pelajaran geografi kali ini mengenai penyebab terjadinya kekeringan, sebelum membahas penyebabnya yuk kenali dahulu pengertian dari kekeringa, SImak pembahasan berikut ini. Kekeringan merupakan suatu keadaan kekurangan jumlah air pada suatu daerah dalam waktu yang cukup lama. Biasanya peristiwa ini datang pada suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. […]

The post 4 Penyebab Terjadinya Kekeringan yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kali ini masih membahas pelajaran geografi kali ini mengenai penyebab terjadinya kekeringan, sebelum membahas penyebabnya yuk kenali dahulu pengertian dari kekeringa, SImak pembahasan berikut ini.

Kekeringan merupakan suatu keadaan kekurangan jumlah air pada suatu daerah dalam waktu yang cukup lama. Biasanya peristiwa ini datang pada suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Berikut merupakan penyebab dari terjadinya kekeringan.

1. Boros dalam Penggunaan Air

Nyatanya boros dalam penggunaan sehari hari merupakan salah satu penyebab dari kekeringa, Biasanya, penggunaan air berlebihan ini bisa disebabkan kebiasaan menggunakan air untuk rumah tangga yang berlebihan atau penggunaan air dalam jumlah besar oleh para petani untuk mengairi sawah.

2. Curah Hujan yang Rendah

Penyebab terjadinya kekeringan selanjutnya ialah curah hujan yang rendah, Rendahnya curah hujan tersebut diakibatkan karena rendahnya pada tingkat produksi uap air dan awan. Apabila keseringan hujan yang turun sedikit makan kemarau pun melanda dan menyebabkan kekeringan.

3. Global Worming

Penyebab selanjutnya ialah global worming, Penyebab dari timbulnya Global Warming sangat beragam, mulai dari polusi kendaraan dan pabrik, hingga penggunaan berbagai zat kimia berbahaya.

4. Kerusakan Hidrologis

Dan yang terakhir penyebab dari kekeringan ialah kerusakan pada hidrologis, Kerusakan hidrologis adalahkerusakan fungsi pada wilayah hulu sungai karena waduk dan pada bagian saluran irigasinya berisi dengan sedimen dalam jumlah yang sangat besar. 

The post 4 Penyebab Terjadinya Kekeringan yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kekeringan: Pengertian – Penyebab dan Upaya Penanggulangannya https://haloedukasi.com/kekeringan Fri, 15 Jan 2021 09:21:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19345 Indonesia merupakan negara yang letaknya dilalui dengan garis khatulistiwa. Daerah yang dilewati dengan garis khatulistiwa memiliki iklim tropis yaitu iklim panas. Pada saat iklim panas sinar matahari akan menyinari daerah yang dilalui garis khatulistiwa lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak dilalui garis khatulistiwa. Di Indonesia juga hanya memiliki dua musim saja, yaitu musim panas dan […]

The post Kekeringan: Pengertian – Penyebab dan Upaya Penanggulangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara yang letaknya dilalui dengan garis khatulistiwa. Daerah yang dilewati dengan garis khatulistiwa memiliki iklim tropis yaitu iklim panas.

Pada saat iklim panas sinar matahari akan menyinari daerah yang dilalui garis khatulistiwa lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak dilalui garis khatulistiwa.

Di Indonesia juga hanya memiliki dua musim saja, yaitu musim panas dan musim hujan. Pada saat Indonesia sedang berada di musim panas banyak terjadi kekeringan di beberapa daerah karena kekurangan air dan hujan tidak turun.

Pengertian Kekeringan

Secara umum kekeringan merupakan sebuah kondisi atau bencana yang di sebabkan karena kurangnya pasokan air di daerah tersebut dalam jangka waktu yang berkepanjangan.

Menurut para ahli:

  • Changnom (1987), kekeringan pertanian suatu periode ketika air tanah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air tanaman sehingga pertumbuhannya tetap, bahkan hingga tanaman mati.
  • Sheila B. Red (1995), kekeringan didefinisikan sebagai pengurangan persediaan air atau kelembaban yang bersifat sementara secara signifikan di bawah normal atau volume yang diharapkan untuk jangka waktu khusus.
  • Palmer (1965), kekeringan meteorologis suatu interval waktu yang mana suplai air hujan aktual suatu lokasi jatuh atau turun lebih pendek dibanding suplai air klimatologis sesungguhnya (estimasi normal).

Jenis-Jenis Kekeringan

Kekeringan dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:

  • Kekeringan Meteorologis

Kekeringan jenis ini diakibatkan karena kurangnya curah hujan dan didasarkan pada tingkat kekeringan terhadap tingkat kekeringan normal dan lamanya dalam periode kering.

Perbandingan dalam kekeringan jenis ini harus memiliki sifat khusus untuk daerah tertentu. Bisa diukur pada musim harian hingga tahunan. Namun kekurangan curah hujan tidak selalu menyebabkan kekeringan.

  • Kekeringan Pertanian

Kekeringan jenis ini merupakan dampak dari kekeringan meteorologi dan hidrologi terhadap produksi ternak dan juga tanaman pangan.

Kekeringan jenis ini terjadi dikarenakan kelembaban dari tanah tidak cukup untuk memenuhi dan mempertahankan hasil dari pertumbuhan tanaman.

Dampak dari kekeringan jenis pertanian sulit untuk diukur, dikarenakan rumitnya pertumbuhan tanaman. Selain itu, juga bisa dikarenakan beberapa faktor yang nantinya akan mengurangi hasil dari panen misalnya hama, alang alang dan juga tingkat kesuburan dari tanah.

  • Kekeringan Hidrologis

Kekeringan jenis ini mencakup mengenai berkurangnya sumber air seperti di sungai, danau dan juga air tanah. Hal tersebut mencakup data mengenai ketersediaan dan tingkat penggunaan apakah wajar atau tidak.

Dampak dari kekeringan hidrologis ini adalah akan terjadi kompetisi dalam penggunaan air yang terdapat pada sistem penyimpanan air saat ini.

  • Kekeringan Sosioekonomi

Kekeringan jenis sosioekonomi ini berhubungan dengan ketersediaan dan juga permintaan terhadap barang barang dan jasa.

Apabila ketersediaan barang seperti air, jasa dan lainnya tergantung pada cuaca maka kekeringan bisa menyebabkan kekurangan.

Contoh dari kekeringan sosioekonomi yaitu penggunaan lahan yang jelek akan semakin memperburuk dampak dan juga mengakibatkan kerentanan terhadap kekeringan di masa yang mendatang.

Penyebab Kekeringan

  • Tidak ada Daerah Resapan

Kekeringan disebabkan karena di dalam tanah sudah tidak terdapat lagi cadangan air. Agar tanah bisa menyimpan banyak air, maka di atasnya harus ada pepohonan yang berfungsi untuk menyerap air pada saat musim hujan.

Nantinya tanah akan menyimpannya sebagai air tanah yang dapat dimanfaatkan dengan baik.

Biasanya daerah yang masih asri jauh dari perkotaan memiliki lebih banyak cadangan air dibandingkan dengan daerah yang tidak ada atau tidak banyak pepohonan. Pohon-pohon memiliki banyak fungsi.

  • Musim Kemarau

Musim kemarau yang terlalu lama dapat menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan.

Pada saat musim kemarau, curah hujan akan menurun. Biasanya jika musim kemarau telah melewati dari batas waktu wajar dari biasanya, maka masyarakat akan mengurangi penggunaan air.

Karena dikhawatirkan sumber air yang ada tidak akan cukup apabila benar terjadi kekeringan yang berkepanjangan.

  • Penggunaan Air Berlebihan

Menggunakan air tanpa memperhitungkan cukup atau tidaknya sumber air yang ada akan menyebabkan kekeringan. Meskipun tidak lagi berada pada musim kemarau, penghematan terhadap sumber air harus tetap dilakukan.

  • Tidak ada Penampungan

Apabila ada suatu daerah yang mengalami kekeringan tidak memiliki penampungan air akan sangat berbahaya. Seharusnya daerah yang sering mengalami kekeringan harus memiliki penampungan air yang berguna untuk cadangan air bersih saat musim kemarau tiba.

  • Sumber Mata Air Menghilang

Biasanya penyebab dari sumber mata air hilang atau berkurang yaitu karena perubahan iklim, penebangan atau bisa juga keringnya sungai bawah tanah. Apabila hal ini terjadi, maka masyarakat akan mengambil air ke sumber air yang jauh.

  • Jauhnya Jarak terhadap Sumber Air

Kekeringan juga bisa disebabkan karena letak dari sumber air yang ada sangat jauh dengan daerah pemukiman masyarakat. Pada saat terjadi musim kemarau, maka mau tidak mau masyarakat harus mengambil air dari sumber air yang ada walaupun letaknya cukup jauh.

Dampak Kekeringan

  • Kurangnya sumber air untuk kebutuhan sehari hari

Air menjadi suatu hal yang penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan juga makhluk hidup lainnya. Apabila kekeringan terjadi maka kebutuhan sehari hari seperti mencuci, mandi, memasak akan cukup sulit.

Akan sangat sulit bagi manusia hidup dengan kekurangan sumber air. Biasanya masyarakat akan rela mengeluarkan uang banyak untuk memperoleh air demi memenuhi kebutuhan sehari hari.

  • Kurangnya sumber air minum

Dampak dari kekeringan yang lainnya dan paling terpenting yaitu kekurangan atau kurangnya sumber air minum. Minum merupakan suatu hal yang wajib atau penting bagi seluruh makhluk hidup terutama manusia.

Jika manusia kekurangan air untuk minum, maka tubuh manusia akan lemah dan tidak bertenaga. Mungkin manusia tahan jika tidak makan selama beberapa hari, namun tidak dengan minum. Manusia tidak bisa bertahan jika di dalam tubuhnya tidak terdapat cairan.

  • Binatang mati

Kekeringan tidak hanya kesulitan bagi manusia saja, namun juga untuk para binatang. Binatang juga memerlukan air untuk minum dan mempertahankan hidupnya.

Sama seperti manusia, jika binatang kekurangan atau kehilangan sumber air, ia akan mencari kemana-mana sumber air tersebut.

Jika tidak menemukan sumber air, binatang juga akan mati sama seperti manusia ketika kekurangan sumber air untuk minum.

  • Tanaman mati

Dampak kekeringan yang lainnya yaitu tanaman juga akan banyak yang mati. Matinya tanaman juga akan berakibat buruk bagi kelangsungan hidup manusia dan jua binatang. Karena tanaman merupakan sumber makanan bagi manusia dan binatang.

Selain itu tanaman juga akan menghasilkan oksigen yang bertujuan untuk mengurangi polusi udara dan itu sangat dibutuhkan manusia dan juga hewan untuk tetap bernafas dan hidup.

  • Lingkungan kotor

Salah satu sifat dari air yaitu dapat menghanyutkan kotoran. Apabila air tidak ada maka tempat manapun akan menjadi kotor.

  • Kelaparan massal

Kekeringan yang berkepanjangan akan menyebabkan kelaparan secara massal, banyak terdapat orang orang yang lapar membutuhkan makanan. Kekeringan menyebabkan sumber pangan yang berupa tanaman, binatang akan mati jika tidak ada air untuk bertahan hidup.

Apabila sumber bahan pangan manusia mati dan tidak ada, maka manusia akan mengalami kelaparan dan lambat laun akan mati.

  • Timbulnya bibit penyakit

Kekeringan menyebabkan manusia tidak mendapatkan sumber air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari, misalnya yaitu mandi. Apabila manusia tidak mandi karena tidak ada air secara berkepanjangan akan mengakibatkan penyakit kulit.

Kulit menjadi kotor karena tidak ada air untuk membersihkan diri, maka kulit akan ditumbuhi beberapa penyakit seperti gatal gatal, jamur dan lainnya.

Upaya Penanggulangan Kekeringan

  • Melakukan reboisasi atau penghijauan hutan kembali yang bertujuan untuk memperbaiki alam sehingga tanah dapat menyimpan banyak sumber air.
  • Penggunaan air harus dilakukan dengan batas yang wajar, tidak boleh membuang buang air. Karena air memiliki peranan yang sangat penting untuk kehidupan makhluk di bumi ini.
  • Upaya yang dapat dilakukan pemerintah yaitu membuat bendungan atau waduk yang berguna untuk menyimpan dan menampung cadangan air untuk keperluan irigasi dan kebutuhan hidup sehari-hari.

The post Kekeringan: Pengertian – Penyebab dan Upaya Penanggulangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>