Kelembaban Udara - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kelembaban-udara Tue, 20 Sep 2022 02:36:43 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Kelembaban Udara - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kelembaban-udara 32 32 8 Faktor yang Memengaruhi Kelembaban Udara https://haloedukasi.com/faktor-yang-memengaruhi-kelembaban-udara Tue, 20 Sep 2022 02:36:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38641 Bumi sebagai tempat tinggal ini memiliki faktor yang turut membentuk alamnya, yaitu faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik adalah semua organisme atau mahkluk hidup yang ada dalam sebuah ekosistem, sedangkan faktor abiotik antara lain air, tanah, udara, cahaya, mineral, suhu dan kelembaban. Membahas tentang faktor abiotik sebagai penyusun alam, faktor kelembaban udara sering kali […]

The post 8 Faktor yang Memengaruhi Kelembaban Udara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi sebagai tempat tinggal ini memiliki faktor yang turut membentuk alamnya, yaitu faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik adalah semua organisme atau mahkluk hidup yang ada dalam sebuah ekosistem, sedangkan faktor abiotik antara lain air, tanah, udara, cahaya, mineral, suhu dan kelembaban.

Membahas tentang faktor abiotik sebagai penyusun alam, faktor kelembaban udara sering kali menjadi faktor yang nampaknya tidak begitu penting, padahal kelembaban udara memberi pengaruh terhadap kehidupan seluruh mahkluk hidup di bumi.

Kelembaban udara merupakan pembahasan di dalam ilmu geografi yang termasuk di dalam lingkup atmosfer. Kelembaban udara adalah jumlah air yang ada di udara yaitu uap air, secara singkat kelembaban udara merupakan jumlah kandungan uap air di udara. Kandungan uap air di udara juga berbeda-beda, tiap wilayah di permukaan bumi mempunyai kelembaban udara yang berbeda-beda.

Ada beberapa macam kelembaban udara, yaitu kelembaban relatif, kelembaban udara mutlak dan kelembaban udara spesifik. Kelemababan udara relatif adalah perbandingan jumlah air di udara dengan jumlah uap air maksimal yang terdapat di dalam udara pada suhu yang sama, jumlah maksimal adalah 100%.

Kelembaban mutlak adalah massa uap air di dalam satu satuan udara dan dinyatakan dalam satuan gram per meter kubik, kelembaban mutlak atau absolut dipengaruhi oleh suhu udara sekitar. Sedangkan kelembaban udara spesifik merupakan perbandingan massa uap air yang ada di udara dengan satuan massa di udara dan dinyatakan dalan satuan gram atau kilogram.

Ada beberapa faktor yang turut memengaruhi jumlah uap air atau kelembaban udara, berikut penjelasannya.

1. Suhu

Suhu adalah salah satu faktor yang memengaruhi kelembaban udara, jika suhu udara semakin tinggi maka jumlah uap air yang terdapat di dalam udara juga semakin banyak. Sebaliknya jika suhu udara semakin rendah maka jumlah uap air di udara juga semakin sedikit.

Hal ini disebabkan ketika udara panas jarak antar molekul lebih renggang sehingga dapat menampung lebih banyak uap air. Jika udara dingin maka jarak molekul juga menjadi lebih kecil dan udara tak mampu menampung uap air banyak.

2. Pergerakan Angin

Selain suhu, ada juga faktor pergerakan angin yang mempengaruhi kelembaban udara. Pergerakan angin mempengaruhi proses penguapan yang terjadi dari sumber air, air yang menguap tersebut terbawa angin dan membentuk awan, hal ini dapat meningkatkan kelembaban udara di wilayah tersebut.

Jadi, faktor pergerakan angin berperan membawa uap air dari sebuah wilayah ke wilayah lain. Faktor ini juga yang membuat adanya perbedaan kelembaban udara di tiap wilayah.

3. Tekanan Udara

Tekanan udara yang tinggi pada sebuah tempat akan membuat kelembaban udaranya juga semakin tinggi. Sebaliknya juga jika tekanan udara di suatu wilayah menurun maka kelembaban di wilayah tersebut juga ikut turun.

Faktor tekanan udara berbanding lurus dengan kelembaban udara di wilayah tersebut. Itulah mengapa di tempat yang memiliki tekanan udara tinggi udara yang tersedia juga terbatas dan sebaliknya pada wilayah dengan tekanan udara rendah, volume udara juga membesar dan jumlah uap air sama.

4. Sinar Matahari

Sinar matahari juga menjadi faktor yang memengaruhi kelembaban udara. Faktor kualitas dan seberapa banyak penyinaran matahari menentukan kelembaban udara, jika intensitas penyinaran matahari tinggi maka kelembaban udara menurun, ketika intensitas sinar matahari rendah maka kelembaban udara tinggi.

5. Ketersediaan Air

Sebuah wilayah yang memiliki ketersediaan air banyak akan memiliki kelembaban udara yang tinggi, hal ini karena jumlah kandungan uap air yang banyak akan dibawa udara naik dan berkumpul di atmosfer. Ketika atmosfer yang berisi uap air jenuh, uap air ini akan turun ke permukaan bumi menjadi hujan.

Sebaliknya jika suatu wilayah jauh atau tidak memiliki ketersediaan air yang melimpah maka kelembaban udara di wilayah tersebut lebih rendah. Faktor ketersediaan air adalah faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya kelembaban udara.

6. Vegetasi

Vegetasi adalah variasi tumbuhan pada suatu wilayah, tiap wilayah memiliki vegetasi yang berbeda-beda. Vegetasi menjadi salah satu faktor penentu tingkat kelembaban udara sebuah wilayah.

Sebuah daerah yang memiliki vegetasi yang rapat, seperti hutan, memiliki tingkat kelembaban yang tinggi. Sebaliknya, sebuah wilayah dengan vegetasi yang renggang memiliki kelembaban udara lebih rendah.

Adanya proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan uap air, uap air ini nantinya menguap di udara dan membuat kelembaban udara tinggi. Itulah mengapa meskipun berada di satu wilayah, kelembaban di sebuah desa dengan hutan di sekitarnya juga berbeda.

Hutan-hutan yang lebat dan rindang biasanya memiliki iklimnya sendiri, karena pohon-pohon besar di hutan tersebutr juga turut menciptakan iklim hutannya sendiri.

7. Letak atau Ketinggian Wilayah

Letak dan ketinggian sebuah wilayah menjadi faktor penentu kelembaban udara, Tempat yang lebih tinggi memiliki suhu udara rendah karena uap airnya lebih besar dibandingkan dengan daerah yang letaknya lebih rendah.

Semakin tinggi letak sebuah wilayah maka kelembaban udaranya juga semakin tinggi dan sebaliknya tempat yang letaknya rendah memiliki kelembaban udara lebih rendah.

8. Kerapatan Udara

Faktor lain yang memengaruhi kelembaban udara adalah kerapatan udara, jika udara semakin rapat maka kelembaban udara di tempat tersebut juga semakin tinggi. Jika udara di sebuah tempat cenderung renggang, maka kelembaban udara yang terbentuk juga rendah.

The post 8 Faktor yang Memengaruhi Kelembaban Udara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelembaban Udara: Pengertian – Alat Ukur dan Rumus menghitungnya https://haloedukasi.com/kelembaban-udara Thu, 09 Apr 2020 02:48:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5370 Jika udara mengandung uap air dingin maka suhunya akan turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air dan berubah menjadi titik-titik air. Udara yang mengandung uap air seperti itu disebut dengan udara jenuh. Pengertian Kelembaban Udara Kelembaban udara merupakan tingkat kebasahan udara karena dalam udara terbentuk uap air. Uap air dalam udara hangat memiliki […]

The post Kelembaban Udara: Pengertian – Alat Ukur dan Rumus menghitungnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jika udara mengandung uap air dingin maka suhunya akan turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air dan berubah menjadi titik-titik air. Udara yang mengandung uap air seperti itu disebut dengan udara jenuh.

Pengertian Kelembaban Udara

Kelembaban udara merupakan tingkat kebasahan udara karena dalam udara terbentuk uap air.

Uap air dalam udara hangat memiliki kandungan lebih banyak daripada di dalam udara dingin.

Berbeda dengan kondisi dalam ruangan, kelembaban udara dapat diatur sesuai dengan keinginan.

Jika dalam suatu ruang tertutup dimasukkan larutan, maka air dari larutan tersebut akan menguap sampai terjadi keseimbangan antara potensi air pada udara dengan potensi air larutan.

Kelembaban udara juga dapat terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhinya.

Faktor yang mempengaruhi Kelembaban Udara

Kelembaban udara dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:

1. Suhu

Suhu merupakan derajat panas suatu benda. Kelembaban udara dipengaruhi oleh suhu udara.

Jika suhu suatu udara semakin tinggi, maka kelembaban udara yang dimiliki semakin rendah.

Begitu pun sebaliknya, jika semakin rendah suhu udara maka kelembaban yang dimiliki pun semakin tinggi.

2. Tekanan Udara

Tekanan udara dalam tingkat kelembaban udara berbanding lurus. Semakin tinggi tekanan udara di suatu tempat maka udara tersebut semakin memiliki kelembaban yang tinggi karena udara yang ada jumlahnya terbatas.

3. Pergerakan Angin

Pergerakan angin menjadi hal yang berpengaruh bagi kelembaban udara. Karena adanya angin dapat mempengaruhi proses penguapan pada sumber air dan menjadi salah satu faktor dalam pembentukan awan.

4. Kuantitas dan Kualitas Penyinaran

Kuantitas dan kualitas penyinaran mempengaruhi kelembaban udara. Jika penyinaran matahari tinggi, maka kelembaban yang tinggi juga menurun. Hal tersebut dikarenakan kandungan uap air pada suatu udara.

Penyinaran matahari akan menghilangkan kandungan uap air sehingga akan berdampak pada menurunnya tingkat kelembaban udara.

5. Vegetasi

Vegetasi mempengaruhi kelembaban udara karena kerapatannya. Apabila suatu tempat memiliki kerapatan vegetasi yang tinggi, maka kelembaban udaranya juga tinggi.

Hal tersebut terjadi karena adanya seresah yang menutupi permukaan tanah dengan rapat, maka menyebabkan uap air terkunci di dalam nya.

Sebaliknya, apabila kerapatan vegetasinya rendah, maka kelembaban udara ditempat tersebut juga rendah karena seresah yang menutupi permukaan tanah juga jarang.

6. Ketersedian Air

Ketersedian air untuk kelembaban udara diukur dari banyaknya uap air yang terkandung di dalam udara.

Daerah yang memiliki ketersediaan air banyak akan memiliki tingkat kelembaban udara yang tinggi.

Sementara tempat yang memiliki ketersediaan air rendah maka tingkat kelembabannya juga rendah.

7. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat mempengaruhi kelembaban udara. Jika berada ditempat yang tinggi, udara akan terasa lebih dingin daripada ketika berada di tempat yang lebih rendah.

Dikarenakan kandungan uap air yang ada di wilayah ketinggian lebih banyak daripada di wilayah rendah.

Maka dari itu semakin tinggi suatu tempat maka kelembaban udaranya pun semakin tinggi sebaliknya, semakin rendah suatu tempat maka kelembaban udaranya pun semakin rendah.

8. Kerapatan Udara

Kerapatan udara saling berkaitan dengan kelembaban udara. Semakin rapat udara di suatu tempat, maka kelembabannya pun tinggi. Sebaliknya apabila kerapatan udaranya renggang, maka kelembabannya rendah.

Alat Ukur Kelembaban Udara

Berikut ini adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara:

Higrometer

Higrometer merupakan alat untuk mengukur tingkat kelembaban udara. Higrometer biasanya dipasang di tempat penyimpanan barang seperti container.

Biasanya digunakan untuk mengetahui kelembaban udara karena jika kelembaban terlalu rendah, organisme lain seperti jamur yang akan muncul dan merusak barang simpanan.

Pada higrometer terdapat dua skala yaitu menunjukan kelembaban dan temperatur atau suhu.

Pada skala kelembaban diberi simbol huruf h sedangkan untuk suhu menggunakan derajat celcius.

Bentuk sederhana higrometer bernama psychrometer yang tersusun atas dua termometer. Adapun jenis-Jenis hygrometer, yaitu:

  • Higrometer Logam atau Kertas
higrometer logam

Higrometer logam atau kertas berguna untuk memberikan indikasi cepat saat terjadi perubahan kelembaban.

Higrometer logam atau kertas merupakan perangkat yang memiliki nilai sangat rendah, tingkat akurasinya terbatas dan akan memberikan hasil yang berbeda-beda meskipun menggunakan alat dan jenis yang sama.

  • Higrometer Regangan Rambut
higrometer regangan rambut

Higrometer regangan rambut menggunakan rambut yang berasal dari manusia ataupun kuda yang telah dihilangkan lemaknya, lalu dikaitkan pada pengungkit yang terhubung dengan jarum penunjuk skala sehingga nantinya dapat memperbesar atau direnggangkan.

Panjang rambut tersebut dapat berubah berdasarkan kelembaban dan juga perubahan panjang rambut mampu diperbesar secara mekanis atau diindikasikan pada skala atau dial.

  • Higrometer Elektronik
higrometer elektronik

Higrometer elektronik menggunakan kaca yang telah didinginkan serta mekanis optoelektronik untuk mengetahui kondensasi pada permukaan kaca.

Higrometer elektronik memiliki nilai Akuransi sebesar 0,2 derajat celcius.

  • Psikrometer
psikrometer

Psikrometer merupakan alat ukur yang berguna mengukur kelembaban relatif udara.

Psikrometer terbuat dari dua buah termometer yang merupakan komponen utamanya.

Pada termometer pertama berupa termometer bola kering yang berfungsi mengukur suhu udara sedangkan termometer kedua adalah termometer bola basah yang berguna mengukur suhu udara lembab atau jenuh.

  • Thermometer (Higrometer Analog Ruangan TFA Dostmann Haar) Synth
higrometer analog ruangan

Thermometer ini merupakan higrometer yang berfungsi untuk mengukur kelembaban udara yang terdapat di dalam ruangan atau pun di luar ruangan.

Termometer higrometer ini  berguna dalam memonitor kelembaban udara yang terdapat di laboratorium, ruangan IT seperti ruangan server, peternakan atau perkebunan.

Jenis-jenis Kelembaban Udara

Kelembaban udara memiliki jenis-jenis tertentu yang dibagi dalam 3 bentuk, yaitu:

  • Kelembaban Spesifik

Kelembaban spesifik merupakan banyaknya uap air yang terkandung dalam 1 kilo gram udara.

Diatas lautan, kelembaban spesifik mengikuti tekanan udara, jika tekanan udara tinggi maka kelembaban spesifik tinggi.

Didarat mengalami 2 kali maksimum kelembabannya (pada saat menjelang tengah hari dan saat tekanan maksimum) dan 2 kali minimum kelembaban nya (pada saat tekanan minimum dan pada senja hari) selama 24 jam.

Kelembaban spesifik biasanya tertinggi pada musim panas dan terendah pada musim dingin.

kelembaban spesifik pada daerah bermusim hujan dan kemarau, tertinggi musim hujan dan terendah musim kemarau.

  • Kelembaban Absolut

Kelembaban Absolut merupakan Berat uap air persatuan volume udara dengan satuan g/m3.

  • Kelembaban Udara Nisbi (Relatif)

Kelembaban Udara Nisbi (relatif) merupakan perbandingan antara uap air yang benar ada di udara dengan jumlah uap air di dalam udara.

Kelembaban udara nisbi umumnya berlawanan dengan suhu maksimum pagi hari dan minimum sore hari.

Satuan dan Rumus Kelembaban Udara

Satuan kelembaban yang umum digunakan adalah RH, yaitu Relative Humidity atau kelembaban relatif.

RH merupakan satuan pengukuran yang merepresentasikan jumlah titik-titik air di udara pada suhu tertentu, lalu dibandingkan dengan jumlah maksimum titik-titik air yang dapat dikandung di udara pada suhu tersebut.

Semakin tinggi nilai RH maka semakin tinggi terjadinya pengembunan. 100% RH berarti bahwa penambahan titik-titik air di udara akan langsung mengembun.

Tingkat kelembaban yang ideal adalah 50-55% RH. 50% RH menunjukkan bahwa udara terisi setengah dari kapasitas maksimum air yang bisa ditampung di udara.

Maka dari itu rumus kelembaban udara sebagai berikut:

LR = e/E ×100%

Keterangan:
LR = Kelembapan relatif.
e =  Kandungan uap air aktual di udara.
E =  Kemampuan maksimal udara dalam mengandung uap air.

Contoh Soal dan Pembahasan

1. Dalam 1 m³ udara pada suhu 20º C terdapat 25 gram uap air. Jumlah uap air maksimum dalam 1 m³ udara pada suhu 20º C adalah 30 gram. Berapa nilai kelembaban relatifnya?

Diketahui :
e: 25 gram
E: 30 gram
Ditanya : LR?
Dijawab:

LR =  e/E ×100%
LR = 25/30 ×100%
LR = 83%

2. Jika suhu daerah X dan sekitarnya ± 24° C, setiap 1 m3 udara mengandung uap air sebanyak 17 gram. Pada suhu yang sama kandungan uap air maksimumnya adalah 25 gram, maka kelembaban udara relatif daerah X?

Diketahui :
e: 17 gram
E: 25 gram
Ditanya : LR?
Dijawab:

LR =  e/E ×100%
LR = 17/25 x 100 %
LR = 68 %

The post Kelembaban Udara: Pengertian – Alat Ukur dan Rumus menghitungnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>