kelenjar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kelenjar Tue, 30 Jan 2024 06:23:21 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kelenjar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kelenjar 32 32 Kelenjar Prostat : Anatomi, Fungsi, dan Gangguannya https://haloedukasi.com/kelenjar-prostat Tue, 30 Jan 2024 06:23:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47972 Kelenjar prostat adalah salah satu organ pada sistem reproduksi pria yang berperan vital untuk kelangsungan hidup dan fungsi tubuh. Organ yang ada pada panggul, berukuran kecil, dan bertekstur lunak ini tidak terdapat pada tubuh dan sistem reproduksi wanita. Letak kelenjar prostat di dalam tubuh pria tepatnya ada di bawah kandung kemih dan bekerja sama dengan […]

The post Kelenjar Prostat : Anatomi, Fungsi, dan Gangguannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelenjar prostat adalah salah satu organ pada sistem reproduksi pria yang berperan vital untuk kelangsungan hidup dan fungsi tubuh. Organ yang ada pada panggul, berukuran kecil, dan bertekstur lunak ini tidak terdapat pada tubuh dan sistem reproduksi wanita.

Letak kelenjar prostat di dalam tubuh pria tepatnya ada di bawah kandung kemih dan bekerja sama dengan testis, skrotum, serta penis sebagai anatomi seksual. Kelenjar yang besarnya menyerupai kacang kenari dan berbobot 20-30 gram ini berada di antara kandung kemih serta penis.

Jaringan ikat mengelilingi kelenjar prostat dengan banyak serat otot polos sehingga organ ini memang memiliki elastisitas tinggi. Untuk mendalami lebih jauh tentang kelenjar prostat, berikut adalah penjelasan baik dari segi anatomi, fungsi, gangguan yang berisiko terjadi, maupun penanganan gangguan tersebut.

Anatomi Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat merupakan organ yang mengelilingi saluran kemih dengan lokasi tepat di bawah kandung kemih. Walau organ ini hanya ada di dalam tubuh pria, banyak pria sendiri belum terlalu tahu dan menyadari seperti apa bentuk, letak, dan struktur anatomi kelenjar prostat; berikut penjelasannya.

  • Zona Sentral

Central zone atau zona sentral adalah bagian yang meliputi adanya saluran prostat, saluran mani, maupun vesikula seminalis (dua kelenjar yang ada di sepanjang bagian belakang dasar kandung kemih dan hanya ada pada organ tubuh pria). 25% dari berat seluruh kelenjar prostat berada pada zona yang juga disebut dengan lobus medianus ini.

  • Zona Perifer

Peripheral zone atau zona perifer adalah bagian yang umumnya diperiksa oleh dokter ketika pemeriksaan colok dubur dilakukan. Dokter akan meraba bagian kelenjar prostat satu ini untuk memastikan apakah pasien memiliki gangguan kelenjar prostat tertentu.

70% dari berat seluruh kelenjar prostat berada pada zona perifer, namun bagian ini juga yang paling berpotensi mengalami masalah kesehatan. Jika terdapat infeksi kelenjar prostat maupun kasus peradangan, zona ini yang paling mudah terkena gangguan.

  • Zona Transisi

Transitional zone atau zona transisi adalah bagian dari kelenjar prostat yang tumbuh terus-menerus seiring pertambahan usia pria. Meski merupakan bagian paling dalam, zona ini yang juga paling rentan terhadap awal suatu penyakit prostat.

Bagian yang merupakan 10% dari seluruh berat kelenjar prostat ini paling berisiko terkena pembesaran prostat jinak atau BPH (Benign Prostatic Hyperplasia). BPH berpeluang lebih besar terjadi pada zona yang mengelilingi area atas uretra ini karena pertumbuhannya yang terus terjadi.

  • Zona Anterior

Anterior zone atau zona anterior adalah bagian kelenjar prostat yang ada paling luar. Jaringan otot dan fibrous merupakan pembentuk zona yang juga disebut dengan istilah zona fibromuskular anterior ini.

Fungsi Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat mengatur sejumlah fungsi tubuh dan berikut ini adalah deretan fungsi kelenjar prostat yang dapat dipahami.

1. Mendukung Kinerja Hormon Testosteron

Fungsi kelenjar prostat paling utama salah satunya adalah sebagai penunjang hormon pria, yakni yang disebut dengan hormon testosteron. Hormon ini dapat bekerja dengan normal dan optimal berkat keberadaan kelenjar prostat, begitu juga dengan hormon dihidrotestosteron atau DHT.

2. Menghasilkan Cairan Alkali Pelindung Sel Sperma

Peran kelenjar prostat di dalam tubuh pria termasuk pula sebagai penghasil cairan alkali yang di dalamnya ada kandungan sel sperma. Cairan tersebut sangat vital sebagai pelindung sperma dari pencampuran dengan bakteri penyebab infeksi dan radang.

Pria saat ejakulasi akan mengeluarkan air mani di mana air mani terbentuk dari produksi cairan alkali ini. Disebut sebagai pelindung sel sperma dan sistem urinaria karena cairan tersebut mengandung antibodi dan memberi nutrisi pada sel sperma agar gerakan menuju sel telur berjalan optimal.

3. Mengendalikan Aliran Urine

Fungsi kelenjar prostat juga sebagai pengendali aliran urine pada saluran kemih. Kelenjar prostat sangat berguna dalam proses sekresi prostat sehingga berbagai jenis bakteri atau kuman dapat dihalau dari saluran kemih agar tidak memicu infeksi.

Kontrol aliran urine yang baik juga dapat menurunkan risiko infeksi pada saluran kemih. Selain itu, peluang aliran urine untuk bercampur dengan sperma saat ejakulasi sedang terjadi juga dapat diminimalisir.

4. Memompa Sperma

Fungsi kelenjar prostat lainnya adalah sebagai pemompa sperma di mana proses pemompaan ini terjadi pada saat hubungan intim sedang dilakukan. Sel sperma yang kuat untuk menuju sel telur dan memicu pembuahan dalam rahim salah satunya ditentukan proses pemompaan oleh kelenjar ini.

5. Memroduksi Enzim Prostate Specific Antigen (PSA)

Enzim PSA memiliki fungsi penting sebagai pencair air mani, maka tugas kelenjar prostat untuk mengeluarkan enzim ini sehingga air mani yang penis keluarkan lebih cair. Kadar enzim PSA yang dihasilkan harus dalam kadar yang normal untuk menunjukkan bahwa kelenjar prostat baik-baik saja.

Enzim PSA dilepaskan oleh kelenjar prostat dalam kadar yang normal mampu membuat sel sperma bergerak aktif ke sel telur. Namun ada kalanya produksi enzim ini terlalu banyak, dan bila ini terjadi maka dapat menjadi suatu tanda awal kanker prostat.

6. Sebagai Titik Rangsang

Kelenjar prostat termasuk titik rangsang pria pada kemaluan yang belum juga banyak diketahui dan disadari oleh pria sendiri. Ereksi terjadi karena adanya kelenjar prostat, begitu pula saat ereksi dapat bertahan pada waktu melakukan hubungan intim dengan pasangan.

Gangguan Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat berpotensi mengalami gangguan kesehatan, dan berikut ini adalah berbagai jenis kondisi medis yang perlu diketahui dan diwaspadai oleh setiap orang.

1. Prostatitis

Prostatitis merupakan salah satu jenis gangguan kelenjar prostat karena pada kondisi ini kelenjar prostat mengalami radang yang bisa bersifat akut maupun kronis. Pada pria, kelenjar satu ini vital karena mendukung proses produksi sperma, maka bila kelenjar prostat terganggu, maka proses tersebut ikut bermasalah.

Umumnya, kondisi yang lebih umum terjadi pada pria usia 50 tahun ke bawah ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang biasanya diawali dari adanya infeksi menular seksual dan/atau infeksi saluran kencing. Sementara itu, prostatitis untuk kasus kronis umumnya merupakan perkembangan dari penyakit HIV, penyakit TBC, dan sarkoidosis yang berjalann lebih lambat.

Sejumlah gejala yang bisa terjadi pada kasus prostatitis dari yang bersifat ringan sampai berat adalah :

  • Sperma atau urine keluar bersama darah
  • Demam dan menggigil
  • Frekuensi buang air kecil meningkat atau justru menurun drastis
  • Area perut, testis, perinium, penis, dan pangkal paha terasa nyeri
  • Urine menguarkan bau tidak sedap disertai adanya busa dan warna lebih keruh
  • Melemahnya aliran urine saat buang air kecil
  • Mual dan muntah

Ketika urine mulai berdarah disertai ketidaknyamanan di area kelamin maupun panggul dan punggung bawah, maka ini menjadi tanda bahwa gangguan kelenjar prostat dalam bentuk peradangan sudah harus ditangani secara medis.

2. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

BPH atau Benign Prostatic Hyperplasia juga dikenal dengan sebutan pembesaran prostat jinak, yakni sebuah kondisi ketika prostat membesar, namun pembesaran ini bersifat jinak. Sangat berisiko terjadi pada pria usia sekitar 50-60 tahun ke atas, gejala pada masing-masing penderita bisa berbeda-beda, begitu pula dengan tingkat keparahannya.

Sebab utama kelenjar prostat membesar hingga kini belum diketahui jelas, namun usia pria yang semakin bertambah menjadi salah satu faktor penting. Pria yang semakin menua akan semakin mengalami ketidakseimbangan hormon seksual dan salah satu kondisi yang cukup meresahkan adalah pertumbuhan prostat secara terus-menerus pada sebagian besar pria.

Gangguan pembesaran prostat jinak umumnya ditandai dengan beberapa masalah seperti :

  • Inkontinensia urine
  • Terhambatnya aliran urine yang keluar saat buang air kecil
  • Buang air kecil harus mengejan
  • Sering buang air kecil di malam hari
  • Buang air kecil seperti kurang tuntas di akhir
  • Urine saat buang air kecil akan tersendat di awal namun di akhir saat sudah selesai justru terus menetes

Walau tidak terlalu berbahaya, BPH adalah suatu kondisi yang perlu diperiksakan ke dokter jika sudah mulai menyebabkan urine keluar bersama darah saat buang air kecil, urine tidak mau keluar sama sekali waktu buang air kecil, dan/atau buang air kecil selalu disertai rasa nyeri.

3. Kanker Prostat

Gangguan kelenjar prostat lainnya yang juga cukup serius dan dapat berkembang semakin parah adalah kanker prostat. Pria dengan usia 50 tahun ke atas paling berisiko mengalami kanker prostat yang diketahui umumnya dipicu oleh pola hidup tidak sehat, paparan zat kimia, hingga masalah obesitas.

Seperti kasus kanker pada umumnya, kanker prostat diketahui disebabkan oleh mutasi genetik di bagian sel di dalam kelenjar prostat dan rentan terjadi pada pria dengan usia yang semakin bertambah tua. Dari situ kemudian terbentuk sel abnormal yang disebut sel kanker yang semakin tumbuh dan berpotensi menjalar semakin luas.

Di awal, kanker prostat tidak menunjukkan gejala yang menonjol, namun seiring berkembangnya sel kanker maka gejala akan semakin terlihat dan bisa dirasakan, seperti :

  • Urine sulit atau lama keluar ketika buang air kecil
  • Frekuensi buang air kecil meningkat khususnya pada malam hari
  • Mengompol atau urine tidak sengaja keluar khususnya saat tertawa atau batuk-batuk
  • Usai buang air kecil kandung kemih terasa masih ada isinya
  • Buang air kecil disertai rasa nyeri

Tanda-tanda awal tersebut lebih sulit disadari, namun ketika penyebaran sel kanker sudah terjadi, biasanya hal ini berdampak buruk bagi berat badan yang mulai turun, urine dan sperma disertai darah, masalah ereksi, hingga panggul dan punggung yang terasa sakit.

Cara Menangani Gangguan Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat berperan vital bagi kelangsungan hidup pria, maka ketika salah satu atau lebih gangguan kelenjar prostat terjadi, pemeriksaan dan penanganan dapat segera dilakukan.

1. Penanganan Prostatitis

Untuk menangani prostatitis, pemeriksaan fisik perlu dilakukan sebagai tes awal, lalu dilanjutkan dengan tes urine, tes darah, tes urodinamik, hingga USG, CT scan, maupun pijat prostat jika memang diminta. Penanganan prostatitis untuk kasus yang masih ringan biasanya meliputi pemberian antibiotik, anti-inflamasi nonsteroid, dan/atau penghambat alfa.

Sedangkan jika kondisi prostatitis sudah pada tahan lebih serius, yakni adanya pembengkakan dan kesulitan buang air kecil, penderita perlu dipasangkan kateter. Langkah operasi juga menjadi solusi walau sangat jarang dialami; operasi bertujuan mengangkat prostat bila sudah sangat parah.

2. Penanganan Benign Prostatic Hyperplasia / BPH

Untuk menangani BPH, pemeriksaan colok dubur sangat disarankan sebagai tes awal, sebelum dilanjutkan dengan tes urine, USG prostat, tes darah, hingga kemungkinan tes pengukuran kadar antigen. Penanganan mandiri adalah yang paling umum dianjurkan oleh dokter, seperti tidak minum alkohol dan kafein, menghindari antihistamin dan dekongestan, dan tidak menahan buang air kecil.

Untuk tahap BPH lebih serius, pengobatan dokter yang bisa menangani gejala BPH adalah melalui konsumsi penghambat alfa yang memperlancar buang air kecil atau penghambat 5-alpha reductase yang memperkecil ukuran prostat. Jika kondisi jauh lebih berat, biasanya dokter akan menyarankan jalur operasi.

3. Penanganan Kanker Prostat

Untuk menangani kanker prostat, pemeriksaan berupa colok dubur dan tes darah pengukuran kadar protein PSA perlu dilakukan. Skrining lainnya juga penting, seperti USG kelenjar prostat, pemeriksaan MRI, maupun biopsi prostat agar lebih meyakinkan.

Pemeriksaan lebih mendetail akan menunjukkan hasil yang lebih akurat, seperti kanker sudah stadium I, II, III, atau IV. Penanganan paling sesuai pada kasus kanker prostat adalah operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar prostat, diikuti dengan radioterapi, kemoterapi, krioterapi, dan/atau terapi hormon.

Kelenjar prostat adalah bagian yang cukup jarang diperhatikan namun sebenarnya penting untuk dijaga kesehatannya sama seperti organ-organ dalam tubuh lainnya.

The post Kelenjar Prostat : Anatomi, Fungsi, dan Gangguannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelenjar Kelamin : Struktur, Fungsi, dan Cara kerjanya https://haloedukasi.com/kelenjar-kelamin Mon, 13 Feb 2023 04:43:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41415 Kelenjar kelamin mereupakan kelenjar endokrin yang membuat serta mengeluarkan steorid, hal ini bervuna untuk mengatur atau mengendalikan karakteristik seksual sekunder. Kelenjar kelamin memiliki nama lain yakni kelenjar gonad. Sedangkan gonad sendiri adalah organ yang memproduksi sel kelamin.  Gonad seorang wanita disebut dengan ovarium.  Dan gonad pada pria disebut dengan testis. Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad […]

The post Kelenjar Kelamin : Struktur, Fungsi, dan Cara kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelenjar kelamin mereupakan kelenjar endokrin yang membuat serta mengeluarkan steorid, hal ini bervuna untuk mengatur atau mengendalikan karakteristik seksual sekunder. Kelenjar kelamin memiliki nama lain yakni kelenjar gonad. Sedangkan gonad sendiri adalah organ yang memproduksi sel kelamin. 

Gonad seorang wanita disebut dengan ovarium.  Dan gonad pada pria disebut dengan testis. Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad antara pria dan wanita sangatlah berbeda. Dari segi kandungan, jumlah hormon, serta struktur fisiologis. 

Kelenjar kelamin pada wanita dihasilkan dari ovarium. Ovarium terletak pada bagian bawah dan berjumlah sepasang. Ukuran serta perkembangan pvarium sangat bervariasi, sesuai tingkat kematangan. Selain itu ovarium juga berfungsi sebagai endokrin yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron serta sebagai organ reproduksi yang menghasilkan sel telur (ovum). 

Pada kelenjar kelamin pria, testis menghasilkan hormon testosterone yang berperan untuk merangsang pertumbuhan ciri-ciri sekunder pada pria serta perilaku seksual. Testis pada pria berjumlah sepasang yang berada di dalam skrotum.

Testis pria memiliki bentuk memanjang yang menggantung di bagian atas rongga tubuh, dengan diperantarai mesorkium. Testis terdiri dari susunan folikel dimana tempat spermatozora berkembang. 

Struktur Kelenjar kelamin

Struktur Kelenjar kelamin wanita

Struktur kelenjar kelamin pada pria dan wanita memang berbeda. Pada wanita terdapat pula struktur eksternal dan internal. Berikut ini penjelasan mengenai struktur eksternal pada wanita yang meliputi:

1. Labia mayora

Labia mayora ini sering disebut dengan bibir besar, yang berfungsi untung melindungan organ eksternal. Ketika menginjak masa pubertas dapat ditandai pula dengan munculnya rambut halus pada kulit labia. 

2. Labia minora

Labia minora ini sering disebut dnegan bibir kecil. Yang mana terletak di dalam labia mayora yang mengelilingi saluran rahim serta saluran urin.  Kulita pada labia minora rawan iritasi karena sangat halus. 

3. Kelenjar bathorlin

Kelenjar batholin berada di sebelah lubang vagia. Kelenjar ini yang menghasilkan cairan lendir pada setiap sisi vagina. 

4. Klitoris

Klitoris merupakan tempay bertemunya labia minora. Klitoris memiliki tonjolan kecil yang sangat sensitif terhadap rangsangan. Mirip dengan kulit yang terdapat di ujung penis, klitoris juga ditutupi dengan kulit yang disebut dengan preputium. 

Struktur internal reproduksi wanita, yang meliputi:

5. Ovarium

Ovarium adalah kelenjar yang bernentuk oval dan terdapat di kedua sisi rahim. Ovarium merupakan penghasil sel telur (ovum) yang dilepas ketika ovulasi. Selain itu ovarium memproduksi hormon estrogen dan progesteron. 

6. Saluran tuba

Saluran tuba merupakan dua tabung tipis, srbagai penghubung dari ovarium ke rahim. Saluran tuba merupakan tempat proses pembuahan, sebelum sel telur menuju rahim untuk menjadi janin. 

7. Serviks

Serviks atau yang sering disebut dengan korpus ini adalah bagian utama pada rahum. Korpus bisa mengembang yang berfungsi sebagai tempat untuk janin berkembang hingga menjadi bayi. Selain itu di saluran serviks biasanya menjadi tempat masuknya sperma dan keluarnya darah menstruasi. 

8. Rahim

Rahim adalah tempat untuk janin, yang berbentuk seperti buar pir dan memiliku rongga. Apabila terjadi kehamilan, maka sel telur yang telah dibuahi akan berada di rahim dan berkembang dari janin hingga menjadi bayi. 

9. Vagina

Vagina merupakan saluran dengan tabung berotot, sebagi penghubung antara leher rahim dengan bagian luar tubuh. Selain itu vagina juga berfungsi sebagai saluran ketika melahirkan. 

Struktur Kelenjar kelamin pria

Berikut dijelaskan pula struktur eksternal pada reproduksi pria, yakni:

1. Penis

Penis merupakan organ yang digunakan dalam kegiatan seksual. Penis juga dapat mengalami perubahan ketika menginjak masa pubertas, selain itu dapat juga berubah ukuran ketika memperoleh rangsangan. Pada penis terdapat jaringan yang dialiri darah padabsaat pria terangsang. 

2. Skrotum

Skrotum adalah sebuah organ yang terletak di pangkal penis. Skrotum berbentuk speerti kantong sebagai tempat berdiamnya buah zakar. Pada skrotum dikelilingi dengan bnayak saraf yang berfungsi untuk mengatur suhu, suhu tersebutbsangat berpengaruh pada produksi sperma. 

3. Testis

Testis atau yang memiliki nama lain buah zakar, merupakan organ yang vital. Terdapat dua testis yang berada di sebelah kanan dan kiri. Testis berada di dalam skrotum yang beroeran sebagai tempat produksi hormon testosterone dan juga sperma. 

Selain itu terdapat juga struktur internal reproduksi pria, yang meliputi:

4. Vas deferens

Vas deferens adalah organ yang terletak di belakang buah zakar. Vas deferens berbentuk seperti saluran panjang yang berfungsi sebagai penyalur sperma untuk keluar ketika mengalami ejakulasi. 

5. Vesikula seminalis

Kelenjar vesikula merupakan kelenjar yang menempel pada vas deferens yang berada dekat kantung kemih. Dengan memproduksi molekul frukosa maka kelenjar ini memiliki peran sebagai pemberi tenaga atau energi pada sperma untuk bergerak. Ketika seorang pria mengalami ejakulasi maka yang mendominasi adalah cairan yang berasal dari vesikula. 

6. Epididimis

Epididimis adalah sebuah saluran yang berada di belakang testis,yang berfungsi untuk mematangkan sperma yang telah diproduksi agar bisa membuahi ovum. 

7. Postat

Postat merupakan kelenjar padat yang berada di bawah kandung kemih dengan ikuran sebesar kacang. Prostatbdapat emngahsilkan cairan yang berguna sebagai jutrisi agar sperma bisa bergerak. 

8. Uretra

Uretra merupakan penghasil cairan yang berguna sebagau pelumas pada kandung kemih. Selain itu uterta juga berfungsi sebagai pengurang tingkat keasaman di saluran kemih setelah keluarnya urin. 

9. Kelenjar bulbourethral

Kelenjar ini memilik nama lain yakni kelenjar cowper. Dengan ukuran sekecil kacang polong yang berada di dekat ujung penis. Kelenjar ini memiliki fungsi merespon stimulasi serta mengeluarkan cairan kental untuk menetralkan sisa urin pada uretra, sebagai pelumas dan penetral asam di vagina. 

Fungsi Kelenjar Kelamin

Setiap kelenjar kelamin memiliki fungsi yang berbeda antara seorang pria (testis) dan seorang wanita (ovarium). Pada kelenjar testis memiliki fungsi utama yakni menghasilkan sel-sel kelamin berupa sperma. Selain itu juga berfungsi sebagai penghasil hormon testosterone.

Hormon ini sangat penting, karena apabila tidak bekerja dengan baik maka akan akan terjadi kendala pada proses pembuahan sel telur. 

Kelenjar ovarium juga memiliki fungsi utama seperti kelenjar testis, yakni sebagai penghasil sel-sel kelamin. Akan tetapi pada kelenjar ovarium yang dihasilkan adalah sel telur (ovum). Selain itu kelenjar ovarium juga menghasilkan sifat kewanitaa.

Pada hal ini sifat yang dimaksud berupa pertumbuhan payudara, pinggul membesa, perkembangan glandula dan sebagainya. Di varium juga berfungsi sebagai endokrin yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. 

Cara Kerja Organ Reproduksi

Setiap cara kerja organ reproduksi wanita dan pria sangat berbeda :

Cara kerja organ reproduksi wanita

Cara kerja organ reproduksi wanita terbagi dalam beberapa bagian sesuai dengan fungsinya. Ketika memasuki masa pubertas maka kelenjar hipofisis yang berada di otak mulai memberikan rangsangan kepada ovarium agar menghasilkan hormon kewanitaan.

Dengan adanya hormon ini maka tubuh seorang wanita akan berkembang dan menjadi matang secara seksual. Setiap sebulan sekali sel telur yang sebelumnya ada di ovarium dipindahkan ke saluran tuba. Apabila sel telur tersebut berhasil dibuahi oleh sperma maka sel telur tersrbut akan turun ke rahim lalu berkembang menjadi janin hingga menjadi bayi.

Akan tetapi apabila sel telur tersebut tidak mengalami pembuahan makan sel telur akan keluar dan meluruh dengan darah menstruasi. 

Cara kerja organ reproduksi pria

Sedangkan cara kerja reproduksi pada pria sangat berbeda. Proses pembentukan sperma bermula dari terbentuknya spermatogenesis yang berasal di dalam testis.

Pada testis terdapat tabung tubulus seminiferus yang menampung sel germinal dari hormon testosteron. Sel germinal tersebut membelah diri hingga berubah memiliki ekor dan kepala. Ekor tersebut lah yang mendorongnya hingga ke epidermis.

Setelah dari epidermis lalu bergerak lagi menuju deferens. Ketika seorang pria melakukan aktivitas seksual dan mengalami rangsangan, maka sperma bercampur dengan air mani dan akan keluar dari penis melalui uretra. 

The post Kelenjar Kelamin : Struktur, Fungsi, dan Cara kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelenjar Pankreas: Fungsi – Cara Kerja dan Strukturnya https://haloedukasi.com/kelenjar-pankreas Sat, 28 Aug 2021 10:47:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26596 Salah satu penyakit metabolisme yang banyak di derita oleh manusia adalah Diabetes Melitus (DM). Menurut data yang dirilis oleh International Diabetes Federation (2019), setidaknya 1 dari 11 orang dewasa 20 hingga 79 tahun menderita diabeter di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri diperkirakan prevalensi pasien pengidap diabetes melitus mencapai 6,2% pada tahun 2020. Perlu diketahui bahwa […]

The post Kelenjar Pankreas: Fungsi – Cara Kerja dan Strukturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu penyakit metabolisme yang banyak di derita oleh manusia adalah Diabetes Melitus (DM). Menurut data yang dirilis oleh International Diabetes Federation (2019), setidaknya 1 dari 11 orang dewasa 20 hingga 79 tahun menderita diabeter di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri diperkirakan prevalensi pasien pengidap diabetes melitus mencapai 6,2% pada tahun 2020.

Perlu diketahui bahwa penyakit diabetes melitus ini ada kaitannya dengan salah satu kelenjar yang ada di tubuh manusia, yaitu kelenjar pankreas. Kelenjar yang menghasilan hormon insulin dan glukogen ini bertanggungjawab untuk mengatur atas kadar glukosa dalam darah manusia. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kelenjar pankreas ini, mari kita simak uraian berikut ini.

Apa itu Kelenjar Pankreas?

Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas adalah kelenjar yang berada pada organ pankreas manusia. Pankreas terletak pada bagian kiri atas perut, yakni di belakang organ lambung dan berbentuk memanjang hingga limpa serta dikelilingi oleh usus besar, usus 12 jari, dan kantong empedu.

Pada organ pankreas tersebut tersebar banyak sel-sel kecil yang kaya akan pembuluh darah. Kelenjar yang juga dikenal sebagai “Pulau-Pulau Langerhans” ini mampu menghasilkan hormon penting, yakni insulin dan glukogen.

Ciri-ciri Kelenjar Pankreas

Beberapa ciri dari kelenjar pankreas adalah:

  • Memiliki panjang kurang lebih 12 hingga 18 cm
  • Berbentuk memanjang atau lonjong dengan tebal sekitar 2,5 cm
  • Berwarna keputihan.

Fungsi Kelenjar Pankreas

Diantara fungsi kelenjar pankreas adalah:

Fungsi Eksokrin

Pada pankreas terdapat kelenjar eksokrin yang memiliki saluran khusus yang disebut duktus pancreatikus (wirsung dan santorini). Saluran ini memiliki peran untuk membawa enzim yang diproduksi oleh pankreas menuju usus 12 jari.

Beberapa enzim yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas, yaitu:

  • Enzim lipase yang berfungsi untuk menguraikan lemak
  • Enzim protease (termasuk kemotripsin dan tripsin) yang berfungsi mencerna protein menjadi asam
  • Enzim amilase yang berfungsi untuk menguraikan glukosa.

Fungsi Endokrin

Fungsi endokrin pankreas adalah untuk menghasilkan beberapa macam hormon, yaitu insulin, glukagon, somatosin, dan polpeptida pankreas.

Cara Kerja Kelenjar Pankreas

Saat gula darah naik (misalnya setelah makan), maka akan terjadi pelepasan insulin dari sel-sel Beta Pankreas. Sel-sel pada insuln akan mengambil glukosa (glukosa menempel pada reseptor) dan mengubah sel-sek tersebut menjadi sumber energi atau menjadi glikogen.

Lonjakan insulin yang dilepaskan kelenjar pankreas akan menstimulus hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen, lemak, dan protein. Kemudian, glukosa itu akan dibawa menuju tubuh sehingga terjadi homeostatis (kadar gula normal kembali)

Saat gula darah turun (misal ketika seseorang berpuasa), maka akan terjadi penurunan kadar gula darah sehingga sel-sel Alfa pada kelenjar pankreas akan mengeluarkan hormon glukagon. Hormon glukagon kemudian menstimulasi hati untuk mengubag glikogen menjadi glukosa sehingga gula darah akan meningkat dan terjadi homeostatis kembali.

Hormon Yang diproduksi Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas menghasilkan hormon-hormon berikut:

Hormon glukagon

Hormon glukagon berfungsi untuk meningkatkan kadar gula darah serta memecah cadangan gula dalam hati yang kemudian diabwa ke dalam darah.

Hormon insulin

Hormon insulin memiliki fungsi yang berkebalikan dengan hormon glukagon. Hormon insulin berperan untuk menurunkan kadar gula darah dengan menyimpannya di dalam hati. Secara rinci berikut adalah peranan dari hormon insulin ini:

  • Mempercepat laju penyerapan glukosa dari darah ke dalam sel
  • Mempercepat laju perubahan glokusa menjadi glikogen
  • Menstimulasi perubahan glukosa atau zat lain menjadi asal lemak (lipogenesis).
  • Membantu merangsang sintesis protein.

Somatostatin

Hormon somatostatin berfungsi untuk menghambat sekresi hormon-hormon oleh sel-sel Alfa, Beta, dan Gamma pada pulau langerhans. Secara rinci, peran dari somatostatin adalah sebagai berikut:

  • Memperpanjang waktu pengosongan lambung
  • Memperlambat proses absorpsi darah
  • Mengurangi aliran darah splanknikus
  • Mememperlambat sekresi kelenjar eksokrin pankreas (yakni kelenjar yang menghasilkan enzim pencernaan.
  • Memeperlambat sekresi gastrin agar produksi asam lambung menurun.

Struktur Kelenjar Pankreas

Berikut adalah struktur pada kelenjar pankreas:

Bagian Kelenjar Pankreas

Bagian Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas terdiri atas tiga bagian, yaitu:

  • Kepala pankreas yang merupakan bagian paling lebar dan terletak di kanan rongga abdomen dan menempel pada usus halus
  • Badan pankreas sebagai bagian utama dari kelenjar pankreas.
  • Ekor pankreas yang merupakan bagian runcing di bagian kiri rongga abdomen dan bersentuhan dengan limpa

Saluran Kelenjar Pankreas

Saluran Kelenjar Pankreas

Pada pankreas terdapat saluran yang berfungsi untuk menyalurkan enzim ke duodenum (usus 12 jari), yaitu saluran duktus pankreatikus. Saluran ini bercabang menjadi dua, yaitu duktus santorini dan duktus wirsung.

Jaringan Utama Kelenjar Pankreas

Jaringan Utama Kelenjar Pankreas

Ada dua jaringan utama yang menyusun kelenjar pankreas, yaitu:

  • Acini yang berfungsi untuk menghasilkan enzim pencernaan
  • Pulau Langerhans yang berfungsi untuk menghasilkan hormon.

Adapun sel-sel pada pulau langerhans yang menghasilkan hormon adalah sebagai berikut:

  • Sel Alfa Pankreas (sekitar 25%): menghasilkan hormon glukagon
  • Sel Beta Pankreas (sekitar 70%): menghasilkan hormon insulin
  • Sel F Pankreas atau Sel Gamma Pankreas (sekitar 1%): menghasilkan polipeptida
  • Sel Delta Pankreas (sekitar kurang dari 5%): menghasilkan hormon somatostatin.

Gangguan Pada Kelenjar Pankreas

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas berkaitan dengan kadar gula darah dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, gangguan pada kelenjar pankreas akan menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia yang antara lain adalah sebagai berikut:

  • Diabetes Melitus tipe 1 yang terjadi akibat sistem imun tubuh menyerang sel-sel pada kelenjar pankreas sehingga sel-sel Beta tidak mampu membentuk insulin. Akibatnya, peningkatan kadar gula dalam darah tidak dapat dikontrol.
  • Diabetes Melitus tipe 2, terjadi akibat adanya resistensi insulin sehingga tubuh tidak mampu menggunakan hormon insulin dengan benar. Akibatnya, gula darah akan naik dan sulit diturunan.
  • Hipoglikemia, yaitu kondisi dimana kadar gula dalam darah berada dibawah normal, yaitu kurang dari 50mg / 100 ml darah. Tanda-tanda seseorang mengalami hipoglikemia antara lain lapar, keringat dingin, gemetar, denyut nadi tidak teratur, nyeri kepala, hingga koma.
  • Pankreatitis, yakni gangguan pankreas akibat rusaknya jaringan pankreas itu sendiri. Akibatnya pankreas tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

Kesimpulan Pembahasan

Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah:

  • Kelenjar pankreas merupakan salah satu sistem kelenjat hormon dalam tubuh yang terletak di rongga dada, yakni di belakang lambung.
  • Fungsi utama kelenjar pankreas adalah untuk menghasilkan hormon insulin dan hormon glukagon yang berperan dalam mengatur kadar gula darah manusia.
  • Kelenjar ini terdiri atas 3 struktur, yaitu bagian kepala pankreas, badan pankreas, dan ekor pankreas.
  • Hormon-hormon yang di hasilkan oleh kelenjar pankreas diproduksi oleh sel-sel berbeda yang terdapat pada pulau-pulau langerhans di dalam kelenjar pankreas.
  • Diantara bentuk gangguan kesehatan yang diakibatkan gangguan pada kelenjar pankreas adalah diabetes melitus atau kencing manis, hipoglikemia, dan pankreatitis.

The post Kelenjar Pankreas: Fungsi – Cara Kerja dan Strukturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelenjar Paratiroid: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya https://haloedukasi.com/kelenjar-paratiroid Fri, 27 Aug 2021 22:19:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26587 Sebagaimana telah diketahui, manusia membutuhkan asupan kalsium untuk kesehatan dan kekuatan organ tulang dan sistem rangka. Kalsium yang dikonsumsi oleh manusia akan dicerna dan diserap ke dalam darah untuk selanjutnya disebar ke dalam tulang. Penyerapan dan distribusi kalsium ini ternyata dikendalikan oleh sebuah hormon yang diproduksi oleh salah satu sistem kelenjar dalam tubuh manusia, yaitu […]

The post Kelenjar Paratiroid: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagaimana telah diketahui, manusia membutuhkan asupan kalsium untuk kesehatan dan kekuatan organ tulang dan sistem rangka. Kalsium yang dikonsumsi oleh manusia akan dicerna dan diserap ke dalam darah untuk selanjutnya disebar ke dalam tulang. Penyerapan dan distribusi kalsium ini ternyata dikendalikan oleh sebuah hormon yang diproduksi oleh salah satu sistem kelenjar dalam tubuh manusia, yaitu kelenjar paratiroid.

Apa itu Kelenjar Paratiroid?

Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar terletak di bagian pangkal leher dan menempel pada dorsal kelenjar tiroid. Kelenjar yang berjumlah 4 buah ini menghasilkan hormon paratiroid yang berfungsi dalam pengaturan kadar kalsium dalam darah dan sejumlah fungsi penting lainnya.

Ciri-ciri Kelenjar Paratiroid

Ciri-ciri anatomi kelenjar paratiroid adalah sebaga berikut:

  • Terletak menempel pada kelenjar tiroid yang ada di pangkal leher
  • Berjumlah 4 buah kelenjar, 2 kelenjar di bagian superior dan 2 lainnya di bagian inferior dorsal kelenjar tiroid
  • Bentuknya kecil ovaoid dan flat.
  • Berwarna kecoklatan hingga kekuningan
  • Berukuran sekitar 5-7 mm dengan berat masing-masing sekitar 30-50 mg.

Fungsi Kelenjar Paratiroid

Beberapa fungsi dari kelenjar paratiroid adalah:

  • Menghasilkan hormon paratiroid yang berfungsi mengatur kadar kalsium dalam darah dan penyerapan kalsium oleh tulang.
  • Pada tulang, hormon paratiroid berfungsi untuk memacu resorpsi tulang, stimulasi osteoklas, dan pembentukan tulang.
  • Pada ginjal, hormon paratiroid berfungsi untuk meningkatkan reabsorpsi kalsium,mengurangi reabsorbsi fosfat dan memacu pengeluarannya melalui urin, membantu pembentukan vitamin D3 dengan bantuan enzim dihidroksilase.
  • Pada usus, hormon paratiroid berfungsi dalam peningkatan absorbsi kalsium dengan bantuan vitamin D3.
  • Kelenjar paratiroid juga meningkatkan kadar magnesium dalam darah.

Cara Kerja Kelenjar Paratiroid

Cara Kerja Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon tiroid yang bekerja pada tulang, ginjal, dan secara tidak langsung (melalui vitamin D3) juga bekerja pada usus. Produksi hormon paratiroid pada kelenjar tiroid sendiri ditentukan dengan mekanisme umpan balik yang melibatkan organ-organ target tersebut diatas, kadar kalsium plasma, serta vitamin D3 aktif.

Ketika kadar kalsium dalam darah rendah (hipokalsemia), kelenjar paratiroid akan mendekteksinya dan kemudian memberi respon dengan menjalankan sintesis dan sekresi hormon paratiroid.

Hormon paratiorid kemudian akan menuju organ target dan juga merangsang produksi vitamin D3 untuk memacu kalsium agar mencapai konsentrasi normal. Setelah serum kalsium telah normal, maka terjadi feedback negatif menuju kelenjar paratiroid sehingga pelepasan hormon paratiroid akan ditekan.

Hormon Yang diproduksi Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid manusia menghasilkan hormon Paratiroid atau yang dikenal dengan nama PTH (Parathiroid Hormone) yang memiliki fungsi utama adalah untuk mengatur jumlah kadar kalsium dalam darah manusia.

Hormon paratiroid bekerja pada 3 organ target, yakni pada tulang, ginjal, dan secara tidak langsung juga bekerja dalam usus. Adapun peran hormon paratiroid pada masing-masing organ target itu berbeda-beda tergantung dimana hormon ini bekerja.

Gangguan Pada Kelenjar Paratiroid

Gangguan pada kelenjar paratiroid bisa terjadi baik karena produksi hormon yang berlebihan atau justru produksi hormon di bawah kadar normal. Adapun pemicu dari gangguan pada kelenjar paratiroid diantaranya yaitu:

  • Penyakit autoimun
  • Kelainan bawaan pada kelenjar paratiroid
  • Rendahnya kadar magnesium dalam darah
  • Terjadinya komplikasi akibat pengangkatan kelenjar tiroid dan paratiroid
  • Sebagai efek samping dari pengobatan radiasi kemoterapi

Berikut adalah beberapa jenis gangguan pada kelenjar paratiroid:

Hiperparatiroidisme

Hiperparatiroid adalah kondisi dimana kelenjar paratiroid memproduksi hormon paratiroid dalam jumlah lebih dari yang dibutuhkan atau mengalami hipersekresi. Akibatnya akan memicu pelepasan kalsium dari tulang ke dalam darah sehingga tulang menjadi rapuh dan juga memicu pembentukan batu ginjal.

Seseorang yang mengalami hiperparatiroidisme bisa jadi tidak mengalami gejala awal yang jelas, namun adakalanya juga menunjukkan sejumlah gejala yang tentunya memerlukan observasi lebih lanjut, diantaranya yaitu:

  • Nafsu makan menurun
  • Sering buang air kecil
  • Nyeri punggung dan juga nyeri pada tulang dan sendi
  • Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah dan juga sembelit.
  • Tubuh selalu merasa lemah dan lelah.

Hipoparatiroidisme

Sebaliknya, hipoparatiroid terjadi akibat sekresi hormon paratiroid oleh kelenjar paratiroid justru kurang. Hal ini berakibat kadar kalsium dalam darah sangat rendah sehingga akan memicu peningkatan sensitivitas sel saraf yang bisa menyebabkan terjadinya kejang. Selain itu, hipoparatiroidisme juga bisa menyebabkan kadar fosfor dalam tubuh meningkat dari yang seharusnya.

Pseudohipoparatiroidisme

Pseudohipoparatiroidisme adalah sebuat penyakit genetika dimana tubuh tidak mampu merasakan dan merespon keberadaan hormon paratiroid. Akibatnya penderita akan mengalami sejumlah gejala seperti penderita hipoparatiroidisme meskipun sebetulnya kadar hormon paratiroid dalam tubuhnya dalam jumlah normal.

Kanker Paratiroid

Kanker adalah penyakit yang terjadi akibat adanya pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali dalam tubuh manusia. Apabila sel kanker tumbuh pada jaringan kelenjar paratiroid, maka inilah yang disebut sebagai kanker paratiroid.

Gejala paling nampak dari kanker paratiroid adalah munculnya benjolan pada area leher kanan atau kiri, suara menjadi serak, maupun kesulitan saat menelan makanan. Bila mengalami salah satu gejala tersebut, sebaiknya seseorang sebaiknya memeriksakan diri ke tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kesimpulan Pembahasan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa poin berikut ini:

  • Kelenjar paratiroid adalah salah satu kelenjar dalam sistem endokrin yang terletak menempel pada kelenjar tiroid di pangkal leher.
  • Kelenjar paratiroid berjumah 2 pasang atau 4 buah yang terdiri dari bagian superior dan inferior.
  • Kelenjar paratiroid memproduksi dan mensekresi hormon PTH atau hormon paratiroid yang bekerja untuk mengendalikan kadar kasium dalam darah.
  • Hormon paratiroid bekerja pada 3 organ target dalam tubuh manusia, yaitu tulang, ginjal, dan pada usus (melalui vitamin D3).
  • Ketika mendapat respon bahwa kadar kalsium dalam darah rendah, maka kelenjar ini akan mesintesis dan mensekresi hormon paratiroid ke dalam darah. Dan ketika kadar kalsium telah normal, maka organ-organ target akan memberi feedback negatif sehingga kelenjar paratiroid akan menekan produksi hormonnya.
  • Diantara bentuk gangguan yang terjadi pada kelenjar paratiroid adalah hiperparatiroidisme, hipoparatiroidisme, pseudohipoparatiroidisme, dan kanker paratiroid.

The post Kelenjar Paratiroid: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelenjar Pituitari: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya https://haloedukasi.com/kelenjar-pituitari Fri, 27 Aug 2021 09:58:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26582 Aktivitas sel, jaringan, dan organ manusia sangat dipengaruhi oleh keberadaan hormon-hormon yang produksi oleh bermacam-macam sistem hormon atau kelenjar. Dari sekian banyak sistem hormon yang ada dalam tubuh manusia, ada satu kelenjar utama yang menaungin sistem hormon manusia yaitu kelenjar pituitari. Dalam pembahasan kali ini, akan dijabarkan lebih lengkap mengenai kelenjar pituitari yang bertugas memproduksi […]

The post Kelenjar Pituitari: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Aktivitas sel, jaringan, dan organ manusia sangat dipengaruhi oleh keberadaan hormon-hormon yang produksi oleh bermacam-macam sistem hormon atau kelenjar. Dari sekian banyak sistem hormon yang ada dalam tubuh manusia, ada satu kelenjar utama yang menaungin sistem hormon manusia yaitu kelenjar pituitari.

Dalam pembahasan kali ini, akan dijabarkan lebih lengkap mengenai kelenjar pituitari yang bertugas memproduksi berbagai hormon penting untuk kelangsungan hidup manusia.

Apa itu Kelenjar Pituitari?

Kelenjar Pituitari

Istilah pituitari sendiri berasal dari kata Pituita yang berarti lendir atau sekret kental. Dan hipofisis berasal dari dua kata, yakni hipo yang artinya dibawah dan physis yang artinya tumbuh. Kelenjar pituitari atau yang dikenal dengan sebutan kelenjar hipofisis ini merupakan kelenjar yang mengendalikan banyak sekali fungsi tubuh.

Kelenjar pituitari merupakan sistem kelenjar kompleks yang memproduksi dan mensekresi hormon peptida. Kelenjar ini terbagi atas 3 bagian, yaitu lobus anterior, intermedia, dan lobus posterior. Seluruh aktivitas dalam kelenjar pituitari adalah dibawah kendali hipotalamus.

Kelenjar pituari juga merupakan kelenjar yang paling banyak memproduksi hormon dalam tubuh manusia. Kelenjar yang terletak di dasar otak besar (hipotalamus) ini juga berperan dalam mengatur kinerja sistem hormon lainnya sehingga kelenjar ini juga dikenal sebagai Master of Glands.

Ciri-ciri Kelenjar Pituitari

Adapun ciri-ciri dari kelenjar pituitari adalah:

  • Berbentuk oval kecil dengan berat sekitar 0,5 gram dengan dimensi normal 10 x 13 x 6 mm.
  • Terletak di dasar otak besar, dekat hidung, yaitu di ronggal sphenoid – sella turcica.
  • Pada bagian atas ditutupi oleh lembaran durameter
  • Terbagi menjadi 3 bagian, yaitu lobus anterior, intermedia dan lobus posterior

Fungsi Kelenjar Pituitari

Sebagai “master of glands”, kelenjar pituitari memiliki sejumlah fungsi penting bagi tubuh, yakni:

  • Memproduksi dan mensekresi berbagai macam hormon penting yang memiliki berbeda-beda.
  • Sebagai pengatur fungsi kelenjar atau sistem endokrin lainnya dengan jalan meneruskan perintah otak kepada kelenjar lainnya untuk mulai memproduksi atau menghentikan produksi hormon
  • Terlibat dalam pengaturan komposisi dan volume cairan tubuh
  • Berperan dalam perubahan berbagai fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, reproduksi, dan respon terhadap trauma dan stress.

Cara Kerja Kelenjar Pituitari

Mekanisme kelenjar pituari adalah sebagai berikut:

Pada bagian ini terdapat neurosecretory dan pembuluh darah. Pada neurosecretory ada hormon khusus yang disebut neurohormones. Neurohormones yang berasal dari hipotalamus akan mengalir melalui pembuluh darah menuju sel target yang ada di dalam anterior  dan akan terjadi respon seluler. Selanjutnya anterior akan merespon dan membentuk hormon baru yang akan menyebar melalui pembuluh darah sebagai hormon hipofisis anterior.

Pada bagian posterior  yang menghasilkan hormon oksitosin pada dasarnya tidak diproduksi oleh posterior sendiri, akan tetapi merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus yang disimpan di dalam hipofisis posterior untuk nantinya dilepaskan ke dalam darah saat diperlukan.

Hormon Yang diproduksi Kelenjar Pituitari

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari dibedakan berdasarkan bagian yang memproduksinya.

Bagian Lobus Anterior atau Adenohypophysis

Bagian ini dominan mengasilkan hormon  yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, dan stres. Adapun jenis hormon yang dihasilkannya adalah:

Hormon yang DihasilkanFungsi
STH (Somatotrof Hormone) atau GH (Growth Hormon)Memacu pertumbuhan dan mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.
LTH (Luteotropic Hormone) atau Lactogenic Hormone disebut juga prolactinMenstimulasi kelenjar mammae atau kelenjar susu dalam memproduksi air susu. Merangsang ovarium untuk memproduksi hormon estrogen dan hormon progesteron
SH (Thyroid Stimulating Hormone) atau Thyrotropin. Biasa disebut juga TreotropMemacu sekresi pada kelenjar tiroid
ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) atau Adrenotropin atau CorticotropinMemacu kerja kelenjar adrenal
Gonadotropic atau Hormon Kelamin, terdiri atas: FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)FSH berfungsi untuk memengaruhi pembentukan folikel sel ovum dan berperan dalam proses spermatogenesis. LH berfungsi untuk merangsang sekresi hormon testosteron dan proses ovulasi

Bagian Intermedia

Pada bagian ini diproduksi hormon MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau Intermedin yang berfungsi dalam pembentukan melanin atau pigmen kulit dan mengatur penyebarannya.

Bagian Lobus Posterior atau Neurohipophysis

Hormon-hormon yang dihasilkan pada bagian ini adalah sebagai berikut:

HormonFungsi
Oksitosin  (Oxytocin)Memacu kontraksi otot polos pada dinding uterus saat persalinan serta erangsang kontraksi sel-sel kontraktil pada kelenjar susu
vasopresinMengatur tekanan darah dengan melebarkan atau menyempitkannya atau disebut vasodilatasi.
ADH (Antidiuretic Hormone)Mengatur ekskresi urin dan reabsorpsi air dari tubulus ren.

Masalah Pada Kelenjar Pituitari

Sebagai sistem hormon utama yang mempengaruhi kinerja kelenjar lain dan bertugas menghasilkan sejumlah hormon penting bagi tubuh, gangguan pada kelenjar pituitari tentunya akan menimbulkan banyak masalah serius. Masalah tersebut bisa muncul ketika kelenjar pituitari mensekresi hormon kurang atau lebih dari jumlah normal yang dibutuhkan. Selain itu, gangguan pada kelenjar pituitari juga bisa terjadi akibat beberapa kondisi tertentu seperti:

  • Munculnya tumor atau kanker pada otak besar
  • Pengobatan kemoterapi pada tumor otak
  • Adanya infeksi seperti meningitis, tuberkulosis, atau ensefalitis.

Berikut ini adalah beberapa masalah yang bisa ditimbulkan akibat kinerja kelenjar pituitari yang terganggu:

  • Akromegali, yaitu kelainan pertumbuhan akibat produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan. Akibatnya tulang pada beberapa bagian tubuh membesar secara tidak normal.
  • Sindrom Cushing, yaitu kadar kortisol yang tinggi yang mengakibatkan gangguan emosi, disfungsi ereksi, haid tidak teratur, dan obesitas atau sebaliknya, keterlambatan pertumbuhan.
  • Hiperprolaktinemia, yaitu  kondisi kadar prolaktin dalam tubuh yang sangat tinggi. Keadaan ini bisa mengakibatkan menstruasi tidak teratur, vagina kering, dan pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wajah dan tubuh.
  • Hipopituitarisme, yakni jumlah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari berada pada kadar di bawah normal. Hal ini bisa mempengaruhi kinerja hormon lainnya seperti hormon adrenal dan juga hormon tiroid.

Kesimpulan Pembahasan

Kesimpulan yang bisa diambil dari pembahasan yang telah disampaikan di atas adalah:

  • Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis merupakan kelenjar utama yang mempengaruhi kinerja kelenjar-kelenjar lainnya, sehingga kelenjar ini dikenal juga dengan sebutan Master of Glands.
  • Kelenjar pituitari menghasilkan sejumlah hormon penting yang berfungsi untuk berbagai proses tubuh, seperti pertumbuhan, reproduksi, respon terhadap stres, juga hormon-hormon yang memacu kerja kelenjar lain.
  • Kelenjar pituitari terdiri dari 3 bagian, yaitu lobus anterior, intermedia, dan lobus posterior.
  • Gangguan yang terjadi pada kelenjar pituitari bisa menimbulkan sejumlah masalah dalam tubuh, seperti akromegali, sindrom chusing, masalah pada organ reproduksi dan sebagainya.

The post Kelenjar Pituitari: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelenjar Tiroid: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya https://haloedukasi.com/kelenjar-tiroid Tue, 24 Aug 2021 23:59:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26506 Pernahkah anda mendengar atau melihat orang yang mengalami penyakit gondok?. Penyakit gondok merupakan penyakit pembengkakan pada area leher yang diakibatkan oleh kelainan pada kelenjar tiroid manusia. Apa itu kelenjar tiroid dan apa fungsinya dalam tubuh?. Untuk mengetahui jawabannya, silahkan disimak pembahasan berikut ini. Apa itu Kelenjar Tiroid? Kelenjar tiroid merupakan salah satu organ yang menghasilkan […]

The post Kelenjar Tiroid: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernahkah anda mendengar atau melihat orang yang mengalami penyakit gondok?. Penyakit gondok merupakan penyakit pembengkakan pada area leher yang diakibatkan oleh kelainan pada kelenjar tiroid manusia.

Apa itu kelenjar tiroid dan apa fungsinya dalam tubuh?. Untuk mengetahui jawabannya, silahkan disimak pembahasan berikut ini.

Apa itu Kelenjar Tiroid?

Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan salah satu organ yang menghasilkan hormon dalam tubuh manusia. Kelenjar ini terletak di bagian kanan dan kiri trakea, disebelah bawah jakun diatas tulang dada. Kelenjar tiroid terdiri dari 2 buah lobus dan menghasilkan 3 macam hormon, yakni Triiodontironin (T3), Tiroksin (T4), dan Kalsitonin.

Kelenjar tiroid terbentuk di folikel jaringan tiroid dari asam amino yang mengandung yodium, sehingga pembentukan hormon tiroid sangat bergantung pada ketersediaan yodium. Hal inilah yang menyebabkan seseorang yang kekurangan yodium dalam waktu lama akan mengalami pembesaran pada kelenjar gondoknya.

Pada kelenjar tirod menempel kelenjar paratiroid atau yang biasa disebut sebagai kelenjar anak gondok. Jumlah kelenjar paratiroid pada satu tiroid adalah sepasang, sehingga jumlah totalnya adalah 4 buah. Secara umum, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme fosfor dan kadar kalsium dalam darah.

Ciri-ciri Kelenjar Tiroid 

Ciri-ciri dari kelenjar tiroid antara lain:

  • Terletak di sekitar pangkal leher.
  • Berbentuk seperti kupu-kupu dan berukuran kecil
  • Lunak berwarna coklat dan tertutup kapsul
  • Dalam keadaan normal tidak bisa diraba, namun saat mengalami pembengkakan maka akan teraba sebagai benjolan.

Fungsi Kelenjar Tiroid 

Sebagaimana kelenjar penghasil hormon lainnya, kelenjar tiroid juga memiliki fungsi penting dalam tubuh. Diantara fungsinya adalah sebagai berikut:

  • Mengatur Metabolisme
    Kelenjar tiroid menghasilkan hormon Triiodontironin (T3) dan Tiroksin (T4) yang berperan dalam mengatur metabolisme tubuh. Hormon tersebut merangsang konsumsi oksigen dan sel tubuh untuk membantu mempertahankan tingkat metabolisme pada berbagai jaringan tubuh agar tetap optimal.
  • Mengatur  Pertumbuhan dan Perkembangan
    Selain berperan dalam metabolisme tubuh, hormon T3 dan T4 juga berperan dalam proses tumbuh kembang manusia, baik secara fisik maupun mental.
  • Berperan bagi kegiatan sistem saraf
    Masih terkait dengan hormon T3 dan T4, ternyata juga memiliki andil dalam berbagai kegiatan dalam sistem saraf manusia. Hormon tiroid sangat penting bagi perkembangan susunan saraf pusat.
  • Mengatur kadar kalsium
    Kelenjar tirod juga menghasilkan hormon kalsitonin yang berperan dalam mengatur kadar kalsium dalam darah serta mengatur penyeraan kalsium oleh tulang. Jika terjadi masalah pada tiroid, tentunya akan menggangu proses ini sehingga bisa mengakibatkan berbagai masalah tulang dan sistem rangka pada manusia.

Cara Kerja Kelenjar Tiroid 

Berikut adalah cara kerja kelenjar tiroid dalam tubuh manusia:

  • Hormon tiroid akan menembus membran sel. Hal ini karena T3 dan T4 yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid memiliki sifat lipofilik sehingga mampu menembus membran sel untuk menuju reseptor yang ada pada intrasel.
  • Hormon tirod akan berikatan dengan reseptor intrasel yang lebih spesifik.
  • Setelah berikatan, maka akan mempengaruhi transkripsi mRNA spesifik dan juga sintesis protein.

Masalah Pada Kelenjar Tiroid 

Kelenjar tiroid tidak selalu menghasilkan hormon-hormon tiroid dalam jumlah normal. Adakalanya tirod menghasilkan hormon tiroid lebih banyak atau justru kurang dari jumlah normal. Keadaan tersebut tentu akan menimbulkan sejumlah masalah dalam tubuh manusia.

Berikut adalah beberapa masalah pada kelenjar tiroid:

Hipertiroid

Hipertiroid atau yang disebut juga tirotoksikosis adalah sebuah kondisi yang terjadi saat fungsi kelenjar tirod menjadi tidak normal sehingga menyebabkan produksi dan pelepasan hormon tiroid yang berlebihan. Efek samping hipertirod berbeda pada tingkat usia.

Hipertirod yang terjadi pada masa anak-anak bisa menyebabkan  penyakit Morbus Basedowi dengan ciri-ciri:

  • Meningkatnya metabolisme tubuh
  • Meningkatnya denyut jantung
  • Gugup, mudah berkeringat, dan emosional
  • Berat badan sulit naik
  • Mata melebar, lidah terjulur
  • Frekuensi BAB meningkat

Sementara hipertiroid pada usia dewasa akan menyebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali atau gigantisme

Hipotiroid

Berkebalikan dengan hipertiroid, hipotiroid merupakan kondisi ketika kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi hormon tiroid dalam jumlah normal. Kondisi ini bisa diakibatkan beberapa hal, diantaranya adalah:

  • Sistem kekebalan tubuh yang merusak jaringan kelenjar tiroid (Tiroiditis hashimoto)
  • Kurang konsumsi yodium
  • Infeksi bakteri dan virus
  • Efek obat-obatab
  • Gangguan pada kelenjar pituitari atau hipotalamus

Hipotiroid yang dialami anak pada masa pertumbuhan akan menyebabkan lambatnya pertumbuhan pada anak sehingga anak akan menjadi kerdil (kretinisme). Sedangkan bila terjadi pada usia dewasa, akan menyebabkan penyakit Miksodema yang diantaranya ditandai dengan menurunnya metabolisme dan aliran darah, mudah lelah, gelisah dan depresi, haid tidak teratur, nyeri sendi, hingga bengkak pada mata dan wajah.

Pembengkakan kelenjar tiroid

Pembengkakan kelenjar tiroid terjadi akibat seseorang mengalami kekurangan asupan yodium dalam jangka waktu lama sehingga pertumbuhan jaringan tiroid menjadi berlebihan. Benjolan ini biasanya berbentuk padat atau berisi cairan. Seseorang yang mengalami pembengkakan kelenjar tiroid membutuhkan penanganan medis seperti konsumsi obat bahkan operasi.

Retardasi mental

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa kinerja hormon tiroid sangat mempengaruhi perkembangan metal manusia. Untuk pertumbuhan yang normal, baik secara fisik dan mental, maka sejak manusia berada dalam kandungan asupan yodium harus terpenuhi dengan baik. Kekurangan yodium pada ibu hamil bisa menyebabkan kematian bayi, abortus, cacat lahir dan juga kretinisme.

Selain itu, kurangnya asupan yodium sejak janin akan mempengaruhi pembentukan hormon tiroid dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pada perkembangan mental anak. Bahkan kekurangan yodium juga bisa menyebabkan kemampuan kognitif dan IQ anak tidak optimal.

Kesimpulan Pembahasan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

  • Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon tiroid, yakni Triiodontironin (T3), Tiroksin (T4), dan Kalsitonin.
  • Hormon-hormon tiroid memiliki fungsi dan peranan dalam proses metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental, serta proses penyerapan kalsium dalam darah.
  • Gangguan pada kelenjar tiroid dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, seperti hipotiroid, hipertiroid, pembengkakan kelenjar tiroid, hingga retardasi mental pada anak.

The post Kelenjar Tiroid: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelenjar Pineal: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya https://haloedukasi.com/kelenjar-pineal Tue, 24 Aug 2021 21:47:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26504 Dalam tubuh manusia terdapat berbagai sistem hormon atau kelenjar yang berfungsi menghasilkan berbagai jenis hormon dengan fungsinya masing-masing. Diantara sistem kelenjar yang memiliki pengaruh penting bagi tubuh manusia adalah kelenjar pineal. Pada kesempatan kali ini, akan dibahas lebih jauh mengenai apa itu kelenjar pineal, ciri-ciri, fungsi, dan juga cara kerjanya. Apa itu Kelenjar Pineal? Kelenjar […]

The post Kelenjar Pineal: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam tubuh manusia terdapat berbagai sistem hormon atau kelenjar yang berfungsi menghasilkan berbagai jenis hormon dengan fungsinya masing-masing. Diantara sistem kelenjar yang memiliki pengaruh penting bagi tubuh manusia adalah kelenjar pineal.

Pada kesempatan kali ini, akan dibahas lebih jauh mengenai apa itu kelenjar pineal, ciri-ciri, fungsi, dan juga cara kerjanya.

Apa itu Kelenjar Pineal?

Kelenjar Pineal

Kelenjar Pineal atau Pineal Gland adalah kelenjar yang terletak di dekat pusat otak (bagian tengah otak). Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang memproduksi melatonin dan juga turunannya, serotonin. Hormon pineal memiliki fungsi penting untuk mengatur siklus tidur manusia.

Kelenjar pineal merupakan bagian dari epithalamus. Letak kelenjar ini adalah di bagian rosto dorsal dengan superior colliculus di belakang bawa stria medullaris. Selain pada manusia, kelenjar pineal juga ditemukan pada hewan vertebrata lainnya, yaitu pada lapisan germinal embrio vertebrata (lapisan ektoderm).

Rene Descrates, seorang ahli filsafat, fisiologi, dan matematika berkebangsaan Perancis menganggap kelenjar pineal sebagai pusat dari jiwa manusia. Ada pula yang menyebutkan kelenjar pineal sejatinya adalah “mata ketiga” yang ada pada manusia sejak dia lahir.

Ciri-ciri Kelenjar Pineal

Ciri-ciri yang nampak dari kelenjar pineal adalah:

  • Berbentuk seperti pohon cemara atau biji pinus kecil
  • Berukuran sekitar 5 hingga 8 mm
  • Berwarna abu-abu kemerahan
  • Terletak di otak bagian tengah atau pusat.
  • Pada masa anak-anak, kelenjar pineal mencapai ukuran terbesar dan akan menyusut seiring bertambahnya usia.

Fungsi Kelenjar Pineal

Meski berukuran sangat kecil, kelenjar pineal memiliki sejumlah fungsi penting bagi aktivitas tubuh manusia. Diantaranya adalah:

1. Menyokong kerja sel saraf

Sel-sel pinealosit yang membentuk kelenjar pineal mampu menghasilkan hormon melatonin dan juga sel glial yang mempunyai fungsi untuk mendukung kinerja sel saraf, diantaranya adalah:

  • Mengatur pigmentasi kulit
  • Berhubungan dengan sel-sel sensitif cahaya
  • Berhubungan dengan saraf penglihatan
  • Mengatur suhu tubuh sesuai dengan lingkungannya

2. Mengatur irama sikardian

Hormon melatonin yang diproduksi oleh kelenjar pineal berfungsi dalam mengatur irama sikardian atau jam biologis tubuh. Jam biologis ini bertugas memberi sinyal pada tubuh kapan merasa lelah, mengantuk, terjaga atau bangun dalam waktu yang sama setiap hari.

3. Mengatur siklus Haid

Hormon melatonin juga berperan dalam mengatur masa ovulasi yang akan mempengaruhi siklus haid atau menstruasi pada wanita. Oleh karenanya, gangguan pada produksi hormon melatonin akan berdampak pada gangguan siklus haid.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Beberapa studi menemukan adanya hubungan antara hormon melatonin yang dihasilkan oleh kelenjar pineal dengan kinerja jantung dan pembuluh darah. Hal ini nampak dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh positif  hormon melatonin, baik yang diproduksi secara alami oleh kelenjar pineal maupun dari suplemen, terhadap pemulihan penyakit kardiovaskuler.

Meski masih membutuhkan penelitian lanjutan, akan tetapi kemungkinan ini tentu bisa menjad harapan bagus bagi para penderita penyakit kardiovaskuler.

Cara Kerja Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal bekerja seiring dengan kerja kelenjar hipotalamus. Kelenjar ini terdiri atas sel-sel yang peka terhadap cahaya, sehingga pengeluaran hormon melatonin yang dihasilkannya adalah tergantung pada jumlah cahaya yang diterimanya.

Berikut adalah penjelasan dari cara kerja kelenjar pineal berdasarkan aktivitasnya:

  • Ketika waktu tidur
    Terkait dengan ritme tidur manusia, kinerja kelenjar pineal berhubungan dengan waktu siang dan malam. Di malam hari, hormon melantonin yang dihasilkan oleh hormon pineal akan bekerja lebih lama dibandingkan saat siang hari. Secara umum, tingkat produksi hormon melatonin mencapai puncaknya pada pukul 11 malam hingga pukul 2 dini hari dan akan menurun ketika menjelang pagi. Adapun panjangnya waktu tersebut berbeda-beda pada tiap orang tergantung dengan jam biologisnya masing-masing.
  • Terkait aktivitas seksual
    Cara kerja hormon melatonin terkait aktivitas seksual manusia berbeda-beda tergantung pada tingkatan umurnya. Ketika masih di usia anak-anak, kelenjar pineal dan tymus berada pada kondisi aktif. Hal tersebut akan menghambar perkembangan seksual. Kemudian pada saat memasuki masa pubertas, perlahan kerja kelenjar pineal akan mengalami penyusutan sehingga perkembangan seksualpun meningkat.
  • Terkait “Mata Ketiga” dan aktivitas rohani
    Yang dimaksud dengan aktvitas mata ketiga adala terkait dengan dengan pencerahan, konsentrasi, imajinasi, dan intuisi. Kelenjar pineal diketahui bisa memancarkan N-dimethyltryptamine (DMT) yang menghubungkan alam nyata dan tak nyata dengan membentuk pola resonansi. Ketika kelenjar pineal melepaskan DMT akan terjadi proses bioelektrik dan biokimia. Hal  ini tidak selalu bisa terjadi pada seseorang, akan tetaapi tergantung dengan aktivitas dan lingkungannya.

Cara Mengaktifkan Kelenjar Pineal

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengaktifkan kelenjar pineal, diantaranya yaitu:

  • Dengan melakukan serangkaian aktivitas yang berpusat pada ketenangan pikiran, seperti relaksasi dan meditasi.
  • Berolahraga yoga juga bisa dilakukan untuk mengaktifkan kelenjar dalam tubuh, terutama kelenjar pineal dan kelenjar pituitari
  • Mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan kadar melatonin, seperti susu dan bahan makanan lain yang kaya vitamin B6.

Kesimpulan Pembahasan

Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah:

  • Kelenjar pineal yang terletak di otak bagian tengah memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia
  • Diantara peranannya adalah terkait dengan pengaturan irama sikardian atau jam biologis manusia, aktivitas seksual, dan juga berhubungan dengan rohani atau mata ketiga.
  • Diantara cara untuk mengaktifkan kelenjar pineal adalah dengan meditasi, relaksasi, yoga, dan mengkonsumsi makanan tertetu seperti susu dan yang mengandung vitamin B6.

The post Kelenjar Pineal: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>