kelompok masyarakat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kelompok-masyarakat Tue, 14 Feb 2023 03:48:07 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kelompok masyarakat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kelompok-masyarakat 32 32 Kenali Sifat Stratifikasi Sosial https://haloedukasi.com/sifat-stratifikasi-sosial Tue, 14 Feb 2023 03:47:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41418 Stratifikasi sosial adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan kriteria tertentu seperti kekayaan, pendidikan, profesi, atau status sosial. Ini membantu dalam menentukan posisi sosial seseorang dalam masyarakat dan menentukan hak, wewenang, dan akses terhadap sumber daya yang tersedia. Inilah salah satu ciri dari stratifikasi sosial. Apa itu Stratifikasi Sosial? Stratifikasi […]

The post Kenali Sifat Stratifikasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Stratifikasi sosial adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan kriteria tertentu seperti kekayaan, pendidikan, profesi, atau status sosial. Ini membantu dalam menentukan posisi sosial seseorang dalam masyarakat dan menentukan hak, wewenang, dan akses terhadap sumber daya yang tersedia. Inilah salah satu ciri dari stratifikasi sosial.

Apa itu Stratifikasi Sosial?

Stratifikasi sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis: sistem kasta dan sistem klas. Sistem kasta mengelompokkan individu berdasarkan kelahiran, sementara sistem klas mengelompokkan individu berdasarkan kekayaan, pendidikan, dan profesi.

Dalam sistem kelas, terdapat tiga kelas utama: kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Kelas atas terdiri dari individu dengan pendapatan tinggi dan akses terhadap sumber daya yang lebih baik, sementara kelas bawah terdiri dari individu dengan pendapatan rendah dan akses yang terbatas terhadap sumber daya.

Stratifikasi sosial juga dapat berdampak pada kesempatan individu dalam hal pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Individu yang berada pada strata sosial yang lebih tinggi memiliki kesempatan yang lebih baik dibandingkan dengan individu yang berada pada strata sosial yang lebih rendah.

Secara keseluruhan, stratifikasi sosial adalah sistem yang membantu dalam menentukan posisi sosial seseorang dalam masyarakat dan mempengaruhi akses terhadap sumber daya dan kesempatan. Namun, sistem ini juga dapat menimbulkan ketidakadilan sosial dan perbedaan yang signifikan dalam kualitas hidup antar individu.

Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial

Sifat Terbuka

Sifat stratifikasi sosial terbuka mengacu pada kondisi di mana individu dapat berpindah dari satu posisi sosial ke posisi lainnya. Sistem stratifikasi sosial terbuka memungkinkan mobilitas sosial, yaitu perpindahan posisi sosial seseorang dari satu tingkat ke tingkat lain.

Sistem stratifikasi sosial terbuka dibedakan dengan sistem stratifikasi sosial tertutup, di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh faktor-faktor seperti kelahiran, atau kasta, yang tidak dapat diubah. Dalam sistem stratifikasi sosial terbuka, individu dapat naik atau turun tingkat sosialnya berdasarkan usahanya sendiri atau faktor-faktor lain seperti pendidikan, keterampilan, atau keberuntungan. Inilah salah satu aplikasi dan contoh stratifikasi sosial.

Sistem stratifikasi sosial terbuka diharapkan dapat meningkatkan mobilitas sosial dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk meningkatkan posisi sosial mereka, mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup.

Namun, dalam prakteknya, sistem stratifikasi sosial terbuka masih dapat menimbulkan ketidakadilan sosial, karena faktor-faktor seperti ras, etnis, dan gender dapat mempengaruhi mobilitas sosial.

Sistem stratifikasi sosial terbuka juga dapat menimbulkan tekanan sosial yang cukup besar bagi individu yang berusaha untuk berpindah posisi sosial. Mereka diharapkan untuk berusaha keras untuk meningkatkan posisi sosial mereka, yang dapat menyebabkan stres dan tekanan emosional.

Sifat Tertutup

Sifat stratifikasi sosial tertutup mengacu pada kondisi di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh faktor-faktor yang tidak dapat diubah seperti kelahiran, kasta, atau keturunan. Dalam sistem stratifikasi sosial tertutup, individu tidak dapat berpindah posisi sosialnya dan kesempatan untuk meningkatkan posisi sosial sangat terbatas.

Contohnya, sistem stratifikasi sosial di negara-negara dengan sistem kasta dapat dikatakan sebagai sistem tertutup, di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh kelahirannya dan tidak dapat diubah.

Dalam sistem ini, individu yang lahir dalam kasta tertentu akan diharuskan untuk tetap dalam kasta tersebut sepanjang hidup mereka, dan tidak akan dapat meningkatkan posisi sosialnya melalui pendidikan atau usaha yang keras.

Stratifikasi sosial campuran adalah suatu sistem dimana posisi sosial seseorang ditentukan oleh kombinasi dari faktor-faktor yang berbeda, seperti faktor ekonomi, pendidikan, profesi, ras, etnis, gender, dll. Dalam sistem ini, individu dapat berpindah posisi sosialnya melalui pendidikan, keterampilan, usaha yang keras, atau faktor-faktor lain.

Sistem stratifikasi sosial campuran dapat dilihat sebagai gabungan dari sistem stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. Dalam sistem ini, posisi sosial seseorang ditentukan oleh kombinasi dari faktor-faktor seperti kelahiran, pendidikan, dan profesi, dengan faktor kelahiran mungkin memiliki pengaruh yang lebih rendah dibandingkan dengan faktor pendidikan atau profesi.

Contohnya, di negara-negara yang menganut sistem stratifikasi sosial campuran, individu dapat berpindah posisi sosialnya melalui pendidikan atau usaha yang keras, meskipun posisi sosial awal mereka ditentukan oleh faktor-faktor seperti kelahiran atau latar belakang ekonomi.

Sistem stratifikasi sosial campuran diharapkan dapat meningkatkan mobilitas sosial dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk meningkatkan posisi sosial mereka, namun faktor-faktor seperti ras, etnis, dan jenis kelamin. Sejarah Indonesia yang panjang juga dapat menjadi faktor penyebab stratifikasi sosial di masyarakat.

The post Kenali Sifat Stratifikasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Contoh Kelompok Sosial Okupasional dan Volunteer https://haloedukasi.com/contoh-kelompok-sosial-okupasional-dan-volunteer Tue, 24 Jan 2023 02:32:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41052 Dalam kehidupan sehari-hari, manusia cenderung hidup berkelompok. Mereka akan bergabung ke dalam kelompok-kelompok tertentu ketika berinteraksi satu dengan lainnya. Kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang hidup berdampingan, saling berinteraksi, melakukan kegiatan, dan memiliki keterikatan dalam setiap individu di dalamnya. Kelompok sosial ini merujuk pada sekelompok individu yang mempunyai hubungan atas persamaan tertentu seperti sifat, tempat […]

The post 7 Contoh Kelompok Sosial Okupasional dan Volunteer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia cenderung hidup berkelompok. Mereka akan bergabung ke dalam kelompok-kelompok tertentu ketika berinteraksi satu dengan lainnya. Kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang hidup berdampingan, saling berinteraksi, melakukan kegiatan, dan memiliki keterikatan dalam setiap individu di dalamnya.

Kelompok sosial ini merujuk pada sekelompok individu yang mempunyai hubungan atas persamaan tertentu seperti sifat, tempat tinggal, pekerjaan, atau memiliki tujuan yang sama sehingga membentuk suatu kelompok.

Berdasarkan latar belakang yang sama ini tidak memungkinkan beberapa anggotanya untuk mengembangkan ikatan batin dengan sesama anggotanya dan kemudian membuat tujuan yang baru hingga terbentuk kelompok sosial yang baru pula.

Ada beragam jenis kelompok sosial yang terdapat dalam masyarakat, salah satunya karena adanya persamaan tujuan. Kelompok sosial yang berdasarkan hal ini termasuk kelompok okupasional dan kelompok volunteer. Ingin tahu lebih banyak tentang kedua kelompok sosial ini? Simak artikel ini sampai akhir ya!

Kelompok Sosial Okupasional

Kelompok okupasional adalah kelompok sosial yang pembentukannya didasarkan atas kesamaan jenis pekerjaan yang dimiliki oleh para anggota. Kelompok ini akan membawa pengaruh yang besar dalam membangun kepribadian seseorang, terutama kepribadian anggotanya.

Dalam kelompok okupasional, karena memiliki pekerjaan yang sama biasanya akan membangun kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya atau untuk mencapai hasil optimal dengan jenis pekerjaan para anggotanya. Dengan kata lain, kelompok sosial okupasional di satukan karena adanya keterkaitan pekerjaan yang dibebankan kepada anggota kelompok tersebut.

Karena kelompok sosial okupasional dibentuk atas kesamaan pekerjaan atau profesi, maka kelompok ini terdiri dari kalangan profesional di bidangnya. Kemudian mengembangkan beberapa patokan tingkah laku yang harus dipatuhi yang disebut etika profesi atau kode etik profesi. Dengan demikian, para anggota kelompok ini tetap pada sikap dan tujuan yang sama.

Contoh Kelompok Sosial Okupasional

Ada berbagai contoh kelompok sosial okupasional yang bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Kelompok sosial okupasional pertama ialah Ikatan Dokter Indonesia atau disingkat IDI. Ikatan ini merupakan lembaga organisasi bagi profesi dokter di Indonesia. IDI bertugas untuk menjadi wadah yang menaungi para dokter yang berafiliasi dengan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI.

IDI bertujuan untuk memadukan segenap potensi dokter dari seluruh Indonesia, menjaga dan meningkatkan kehormatan profesi kedokteran, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tujuan utamanya ialah untuk meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia menuju masyarakat sehat dan sejahtera.

  • Ikatan Apoteker Indonesia (IAI/ISFI)

Kelompok selanjutnya adalah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Ikatan ini menjadi organisasi profesi apoteker di Indonesia, yang sebelumnya dikenal dengan Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI). Organisasi ini bertujuan untuk menaungi para apoteker untuk bersama mengembangkan keilmuannya.

  • Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

PGRI merupakan organisasi di Indonesia yang anggotanya ialah seseorang yang berprofesi sebagai guru. Pentingnya guru atau pendidik menjadi latar belakang terbentuknya kelompok ini.

Dengan didirikannya kelompok sosial okupasional, PGRI bertujuan untuk mewujudkan cita-cita yang tertuang dalam teks Proklamasi Indonesia.

Organisasi ini juga membantu untuk mempertahankan, melindungi dan menerapkan Undang-undang 1945 dan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.

  • Serikat Buruh

Selain organisasi di atas, serikat pekerja seperti serikat buruh juga tergolong kelompok okupasional. Wadah untuk para pekerja dan buruh, yang bertujuan untuk membentuk, melindungi dan memperjuangkan hak-hak kerjanya di dasarkan atas kesamaan pekerjaan dan tujuan. Serikat buruh ini akan melindungi hak karyawan serta membantu mereka untuk bernegosiasi dengan perusahaan.

Kelompok Sosial Volunteer

Berbeda dengan kelompok sosial okupasional, kelompok sosial volunteer adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kebutuhan dan keperluan yang sama yang dimiliki oleh anggotanya untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok sosial ini tidak terlalu mendapat perhatian masyarakat karena cakupan kelompok volunteer hanya bagi orang-orang yang memiliki kepentingan sama.

Kelompok-kelompok volunteer ini hanya akan memenuhi kepentingan anggotanya secara individual, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Biasanya, kelompok sosial volunteer ini juga didasarkan karena untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer, seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, keselamatan jiwa, fasilitas, harta, serta kebutuhan akan pengembangan diri seseorang.

Contoh Kelompok Sosial Volunteer

Ada banyak kelompok volunteer yang bisa kamu ikuti dengan mudah. Menjadi volunteer dapat memberikan manfaat, baik secara individu maupun bagi orang lain. Berikut contoh kelompok sosial volunteer:

  • Palang Merah Indonesia (PMI)

Palang Merah Indonesia atau PMI adalah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia di bidang sosial kemanusiaan. PMI bertujuan untuk memberikan bantuan kepada konflik bersenjata, kerusuhan, meningkatkan ketersediaan darah, dan membantu meringankan penderitaan korban tanpa membedakan latar belakang korban yang akan di tolong.

  • Palang Merah Remaja (PMR)

Selanjutnya ada Palang Merah Remaja (PMR) yang merupakan kelompok sosial volunteer dalam bentuk organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia.

PMR ini berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok masyarakat lainnya seperti kelompok belajar. Tujuan dari PMR ini ialah membangun dan mengembangkan karakter Kepalangmerahan agar siap menjadi relawan PMI di masa depan.

Dalam kelompok ini, anggota sudah diajarkan bagaimana cara memberikan bantuan terhadap korban yang ada dilingkungannya, sehingga dibentuk menjadi penolong pertama ketika terjadi insiden atau kecelakaan dalam lingkung kecil.

  • Kelompok Relawan

Kelompok sosial volunteer yang banyak ditemui termasuk kelompok relawan atau sukarelwan. Ada banyak organisasi kecil di luar sana yang bergerak sukarela menjadi relawan bencana alam atau relawan bantuan lainnya. Kelompok-kelompok ini hanya mewujudkan tujuannya di daerah tertentu sehingga dampak baiknya hanya dirasakan oleh sebagian saja.

Selain relawan bencana alam, kelompok sosial volunteer biasanya juga terdapat pada kelompok organisasi yang bergerak dibidang kemanusiaan atau kesejahteraan seperti AIESEC (Association of Students in Economic and Commercial Sciences) yang berfokus membangun jiwa kepemimpinan untuk menjalankan program SDGs atau Sustainable Development Goals yang bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan kehidupan sosial bermasyarakat.

Dengan adanya kelompok-kelompok sosial yang terjun di bidang ini, maka kelompok sosial volunteer yang ada akan memberikan manfaat baik bagi para anggota juga masyarakat dalam wilayah volunteer.

Dan inilah kelompok sosial okupasional dan volunteer lengkap beserta contohnya. Semoga bermanfaat.

The post 7 Contoh Kelompok Sosial Okupasional dan Volunteer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Bentuk Diferensisasi Sosial dan Contohnya https://haloedukasi.com/bentuk-diferensiasi-sosial Thu, 05 Jan 2023 02:19:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40651 Jika kita memperhatikan orang di sekitar kita, maka menemukan bahwa tidak semua orang sama seperti kita baik secara etnis, garis keturunan, agama dan kegiatan kita sehari-hari. Misalnya, kamu memiliki rambut lurus sementara beberapa temanmu ada yang berambut keriting. Contoh lainnya adalah perayaan hari raya besar seperti lebaran dan natalan terjadi pada orang di sekitar kita. […]

The post 5 Bentuk Diferensisasi Sosial dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jika kita memperhatikan orang di sekitar kita, maka menemukan bahwa tidak semua orang sama seperti kita baik secara etnis, garis keturunan, agama dan kegiatan kita sehari-hari. Misalnya, kamu memiliki rambut lurus sementara beberapa temanmu ada yang berambut keriting.

Contoh lainnya adalah perayaan hari raya besar seperti lebaran dan natalan terjadi pada orang di sekitar kita. Masing-masing dari mereka tentunya hanya ada yang merayakan salah satunya, dimana disebabkan oleh latar belakang agama mereka.

Beberapa contoh di atas merupakan gambaran umum mengenai konsep diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial diartikan sebagai pembeda sekelompok orang horizontal. Dalam arti lain, anggota masyarakat tersebut masih memiliki kesamaan derajat.

Pada negara yang kaya keanekaragaman budaya dan etnisnya seperti di Indonesia tentunya sudah umum ditemukan banyak diferensiasi sosial di antara masyarakatnya. Intip penjelasan berikut, yuk supaya semakin tahu apa saja bentuk diferensiasi sosial.

5 Bentuk Diferensiasi sosial

  • Diferensiasi Ras

Bentuk ini menjelaskan pembeda dimana didasarkan dari ras orang tersebut. Jenis ras manusia modern saat ini dikenal terdapat empat mencangkup ras kaukasoid, negroid, australoid serta mongoloid.

  • Diferensiasi Kebudayaan

Pengertian dari budaya adalah sesuatu yang dihasilkan oleh manusia baik berupa nilai moral maupun bentuk hasil tangannya dimana disebabkan dari keberadaan lingkungan di sekitarnya. Jika kondisi alam atau sosial dalam setiap lokasi berbeda, tentu demikian dengan kebudayaan di dalamnya.

  • Diferensiasi Jenis Kelamin

Jenis kelamin sudah diberikan pada setiap individu sejak kelahirannya. Adanya Perbedaan jenis kelamin memungkinkan manusia dapat bereproduksi sehingga mampu melanjutkan keturunannya. Jenis kelamin terdapat dua jenis yaitu laki-laki dan perempuan.

  • Diferensiasi Status Pekerjaan

Merupakan pembeda berdasarkan status pekerjaan manusia yang dilakukan pada saat tertentu. Pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang dipilih berdasarkan beberapa latar belakang seperti latar belakang pendidikan, minat dan bakat hingga keputusan dari orang atau pekerja tersebut. 

  • Diferensiasi Agama

Adalah pembedaan antar kelompok masyarakat dengan masyarakat lainnya berdasarkan kepercayaan atau agamanya. Pada konsep utama agama, yaitu agar pemeluknya memperoleh keselamatan dalam hidupnya dengan mempercayai Tuhan. Supaya memperolehnya, mereka harus mematuhi perintah Tuhan dimana sudah ditetapkan.

Supaya lebih jelas mengenai diferensiasi sosial di atas, boleh simak contohnya untuk masing-masing bentuk tersebut.

Contoh Diferensiasi Sosial

  • Berdasarkan Ras 

Keberadaan keempat ras pada kehidupan manusia modern tentu memiliki ciri tersendiri. Ras kaukasoid memiliki ciri khas yaitu kulit putih, berhidung mancung, dan warna rambut atau mata bervariasi. Karenanya, ras ini memiliki warna rambut mulai dari pirang hingga kehitaman serta warna mata seperti hijau dan biru. 

Ras negroid dikenal dengan cirinya berkulit gelap hingga hitam serta berambut keriting. Ras australoid hampir menyerupai negroid karena kedekatannya. Sementara, ras mongoloid mempunyai ciri yaitu terdapat lipatan epicanthal pada matanya, berkulit kekuningan dan berambut hitam lurus. 

  • Berdasarkan Kebudayaan

Keanekaragaman suku di Indonesia cukup banyak. Jenis golongan etnis di Indonesia beragam seperti adanya Suku Jawa, Batak, Ambon, Bali dan Sunda. Hal ini menyebabkan menyebarnya berbagai variasi kebudayaan dari latar belakang suku. 

Misalnya terdapat hukum adat Jawa dimana isinya cukup berbeda dibandingkan dengan hukum adat Bali. Contoh lainnya adalah ketika kita bertemu dengan teman dengan latar kebudayaan berbeda. Tentu, kita harus bisa menyikapinya supaya tidak terkesan tidak menghormati norma kebudayaannya.

  • Berdasarkan Jenis Kelamin

Seperti yang sudah dibahas pada paragraf sebelumnya, jenis kelamin manusia atau makhluk hidup pada umumnya ada dua, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Antaranya memiliki perbedaan baik secara fisik maupun psikis.

Misalnya, laki-laki lebih melakukan suatu hal secara langsung sementara perempuan cenderung melakukan pertimbangan lebih dahulu. Pada kelompok masyarakat patrilineal biasanya mengutamakan kedudukan laki-laki dibandingkan perempuan. Berbeda dengan adat matrilineal, dimana lebih mementingkan keberadaan wanita.

  • Berdasarkan Status Pekerjaan

Kini, beragam profesi sudah banyak ditemukan di Indonesia mulai dari dokter, guru, polisi, wirausahawan, hingga yang berhubungan dengan dunia hiburan seperti content creator dan sutradara film.

Banyaknya variasi profesi di atas seiring dengan berkemangnya cangkupan industri di dalam negeri. Meskipun mereka terlihat sama, tetapi kualifikasi serta pengetahuan ditekuninya berbeda sehingga posisi profesi mereka pun tidak sama.

  • Berdasarkan Agama

Jika kita memperhatikan agama teman kita, tentu berbeda antara satu sama lainnya. Ragam agama yang dapat ditemukan di Indonesia terdapat enam mencangkup Islam, Kristen Protestan, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghucu.

Perbedaan agama tersebut disebabkan karena kepercayaan dari masing-masing pemeluk berbeda, tetapi sama memiliki kepercayaan kepada sosok Tuhan. Hal ini yang menyebabkan terdapatnya hari raya besar berbeda seperti Idul Fitri, Natal, dan Waisak.

The post 5 Bentuk Diferensisasi Sosial dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Bentuk Organisasi Sosial dalam Masyarakat https://haloedukasi.com/bentuk-organisasi-sosial-dalam-masyarakat Tue, 27 Dec 2022 03:55:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40318 Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi merupakan kesatuan atau susunan yang terdiri dari bagian-bagian (struktur/orang) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu. Sementara itu menurut Max Weber, organisasi diartikan sebagai suatu batasan-batasan (boundaries), oleh karena itu individu yang melakukan hubungan interaksi dengan individu lain tidak berdasarkan keinginan sendiri. Para individu tersebut dibatasi oleh […]

The post 3 Bentuk Organisasi Sosial dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi merupakan kesatuan atau susunan yang terdiri dari bagian-bagian (struktur/orang) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu.

Sementara itu menurut Max Weber, organisasi diartikan sebagai suatu batasan-batasan (boundaries), oleh karena itu individu yang melakukan hubungan interaksi dengan individu lain tidak berdasarkan keinginan sendiri. Para individu tersebut dibatasi oleh berbagai aturan tertentu.

Organisasi memiliki berbagai bentuk, salah satunya yaitu organisasi sosial yang ada di dalam masyarakat. Soerjono Soekanto mendefinisikan organisasi sosial yaitu sebagai kesatuan-kesatuan hidup yang berdasarkan persamaan kepentingan dengan organisasi yang tetap sebagai sebuah asosiasi.

Asosiasi diartikan sebagai sekelompok individu yang memiliki persamaan kepentingan, tujuan, minat, hobi, dan membangun sebuah organisasi yang sifatnya permanen.

Karakteristik organisasi sosial menurut Steiner dan Berelson, yaitu sebagai berikut;

  • Hierarki, artinya adanya pola wewenang dan kekuasaan yang terstruktur. Setiap anggota organisasi memiliki peran dan status tertentu.
  • Formalitas, artinya terdapat aturan, metode, ketentuan, kebijakan, strategi, dan tujuan yang dipakai sebagai pedoman dalam berorganisasi.
  • Ukuran organisasi, apabila suatu organisasi memiliki jumlah anggota yang besar, maka hubungan yang terjalin antaranggota tidak dekat/intens.
  • Durasi, keberlangsungan suatu organisasi pada umumnya lebih lama daripada anggota yang bergabung.

Pada umunya, terdapat tiga bentuk organisasi sosial dalam masyarakat. Berikut penjelasannya.

1. Organisasi Sosial Kemasyarakatan

Organisasi sosial kemasyarakatan memiliki karakteristik sebagai berikut;

  • Sistem keanggotaan bersifat terbuka.
  • Terdapat struktur (tugas dan wewenang), aturan, serta hubungan kerja yang tersusun rapi.
  • Terdapat berbagai tujuan, visi, dan kepentingan yang sama pada setiap anggota organisasi.

Tujuan adanya struktur pada organisasi sosial kemasyarakatan yaitu untuk mengontrol, mengawasi, dan memotivasi setiap anggota dalam meraih tujuan bersama. Selain itu, tujuan struktur yang lain adalah untuk mengendalikan para anggota agar senantiasa bekerjasama dalam mengelola seluruh sumber daya dan potensi yang ada dalam organisasi.

Contoh organisasi sosial kemasyarakat, yaitu sebagai berikut;

  • Pemerhati Anak Nusantara (Pena Nusantara)
  • Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI)
  • Laskar Merah Putih Indonesia

2. Organisasi Sosial Keagamaan

Organisasi sosial keagamaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut;

  • Sistem keanggotaan bersifat semi terbuka, artinya hanya individu yang beragama tertentu bisa bergabung ke dalam bentuk organisasi ini.
  • Struktur dan aturan bersifat formal / resmi.
  • Implementasi/penerapan kegiatan organisasi bersifat terbuka dan kekeluargaan.

Contoh organisasi sosial keagamaan, yaitu;

Islam

  • Majelis Ulama Indonesia (MUI)
  • Dewan Masjid Indonesia (DMI)
  • Muslimat NU
  • Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI)
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

Kristen

  • Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injil Indonesia (PGLII)
  • Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAK)
  • Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI)
  • Bala Keselamatan Indonesia

Katolik

  • Konferensi Waligereja Indonesia
  • Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK)

Hindu

  • Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
  • Prajaniti Hindu Indonesia
  • Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah Indonesia)

Buddha

  • Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)
  • Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Megabudhi)

Khonghucu

  • Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)

3. Organisasi Profesi

Organisasi profesi yaitu organisasi yang terdiri dari individu-individu yang memiliki profesi tertentu. Oleh karena itu, sistem keanggotaan pada organisasi ini bersifat tertutup, terbatas, dan eksklusif.

Struktur atau kedudukan dan relasi antaranggota dalam organisasi profesi bersifat persaudaraan. Selain itu, proses pengambilan keputusan berdasarkan kesepakatan bersama (musyawarah).

Berikut adalah beberapa fungsi organisasi profesi, yaitu:

  • Sebagai sarana untuk bertukar ilmu dan meningkatkan ilmu pengetahuan.
  • Sebagai wadah untuk menyatukan berbagai pikiran dan pandangan.
  • Sebagai tempat untuk dapat saling membantu antaranggota organisasi dalam memenuhi kebutuhan hidup.
  • Meningkatkan kualitas pekerjaan.

Contoh organisasi profesi yang ada di Indonesia yaitu;

  • Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
  • Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
  • Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia
  • Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
  • Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
  • Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
  • Forum Wartawan Mingguan (Forwam)
  • Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)
  • Ikatan Advokat Indonesia (IKAOIN)
  • Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
  • Ikatan Perawat Anestesi Indonesia (IPAI)
  • Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)
  • Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI)
  • Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI)

The post 3 Bentuk Organisasi Sosial dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
13 Contoh Organisasi Sosial yang ada di Masyarakat https://haloedukasi.com/contoh-organisasi-sosial Fri, 16 Dec 2022 03:12:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40176 Dalam kehidupan, manusia tidak dapat hidup sendiri. Hal tersebut mengakibatkan manusia disebut sebagai makhluk sosial karena selalu membutuhkan orang lain untuk berintertaksi dalam kehidupannya. Selain untuk berinteraksi, manusia juga membutuhkan bantuan orang lain untuk mewujudkan tujuan dan keinginannya. Ia tidak bisa mewujudkan tujuan atau keinginannya dengan sendirinya karena manusia memiliki keterbatasan dalam kemampuan, baik pikiran, […]

The post 13 Contoh Organisasi Sosial yang ada di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan, manusia tidak dapat hidup sendiri. Hal tersebut mengakibatkan manusia disebut sebagai makhluk sosial karena selalu membutuhkan orang lain untuk berintertaksi dalam kehidupannya. Selain untuk berinteraksi, manusia juga membutuhkan bantuan orang lain untuk mewujudkan tujuan dan keinginannya.

Ia tidak bisa mewujudkan tujuan atau keinginannya dengan sendirinya karena manusia memiliki keterbatasan dalam kemampuan, baik pikiran, fisik, pendidikan, tempat, waktu, maupun faktor lainnya. Oleh karena itu, manusia memerlukan adanya kerja sama dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya yang dapat ditemukan dan dilakukan di organisasi sosial.

Organisasi menurut KBBI sendiri berarti kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Hal tersebut berarti bahwa para anggota dari suatu organisasi sosial memiliki kesamaan dan keselarasan dalam suatu hal, yaitu mencapai tujuan tertentu.

Pengertian Organisasi Sosial Menurut Para Ahli

  • Soerjono Soekanto (Tokoh Sosiologi Hukum Indonesia)

“Organisasi sosial adalah kesatuan-kesatuan hidup atas dasar kepentingan yang sama dengan otganisasi yang tetap sebagai sebuah asosiasi”

  • Soedjono Dirdjosisworo (Guru Besar Hukum Pidana-Kriminologi)

“Organisasi sosial merupakan suatu wadah pergaulan kelompok yang disusun secara jelas antara para petugas dan tugas-tugasnya yang berhubungan dengan usaha mencapai tujuan tertentu, yang umumnya berhubungan dengan aspek keamanan anggota organisasi tersebut.”

  • Amitai Etzioni (Sosiolog Israel-Amerika)

“Organisasi sosial adalah unit sosial (atau pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk atau dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu.”

Contoh Organisasi Sosial

  • Partai Politik

Menurut Miriam Budiardjo, partai politik adalah sekelompok orang yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.

Organisasi ini bertujuan untuk memperoleh kekuasaan dan kedudukan politik sehingga mereka mampu mewujudkan dan melaksanakan programnya.

Organisasi ini biasanya berfungsi sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan sarana bagi rakyat untuk menjadi pemimpin dalam pemerintahan.

  • Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW)

Contoh organisasi sosial yang satu ini biasanya berada di lingkup desa/kelurahan sehingga mempunyai hubungan langsung dengan masyarakat sekitar.

Karena hubungannya dengan masyarakat secara langsung, maka organisasi ini berfungsi untuk menyampaikan aspirasi warga dan menyampaikan kebijakan atau program yang dimiliki oleh pemerintah desa/kelurahan.

  • Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Posyandu sendiri merupakan contoh organisasi sosial di bidang kesehatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan dasar kesehatan dan mengurangi angka kematian ibu dan bayi.

Organisasi ini adalah salah satu organisasi yang berbasis masyarakat sehingga pengelolaan dan penyelenggaraannya murni dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat.

  • Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)

Pokdarwis sebagai kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat memiliki tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan pariwisata yang ada di tingkat desa/kelurahan yang akan mengarah pada suksesnya pembangunan pariwisata di tingkat daerah/nasional.

  • Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Organisasi sosial ini biasanya bergerak di bidang tertentu seperti lingkungan, HAM, perdamaian, konservasi, pembangunan, dan bidang sosial lainnya. Organisasi ini dibentuk untuk memberikan pelayanan secara sukarela kepada masyarakat tanpa meminta imbalan seperserpun.

  • Koperasi Simpan Pinjam

Salah satu organisasi sosial di bidang ekonomi ini memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan anggotanya.

Koperasi dapat diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki kegiatan usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan bunga yang rendah kepada anggotanya.

Dengan adanya koperasi simpan pinjam ini maka diharapkan rakyat akan terbebas dari praktik-praktik peminjaman seperti rentenir.

  • Karang Taruna

Karang taruna merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia. Biasanya, mereka bergerak di bidang kesejahteraan sosial yang menyasar generasi muda di daerahnya, baik bersifat preventif (pencegahan), rehabilitatif (pemulihan), atau bahkan pengembangan dan pemberdayaan potensi.

  • Panti Asuhan

Organisasi ini berperan dalam membantu negara mengurusi anak-anak terlantar. Biasanya, di dalam organisasi ini, anak-anak tersebut akan diberi pendidikan karakter agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki dan mampu bertindak dengan baik sesuai dengan norma dan aturan yang ada dalam masyarakat.

  • Panti Jompo

Panti jompo tidak hanya menampung lansia saja melainkan juga orang-orang terlantar yang tidak mempunyai keluarga atau sanak saudara. UUD 1945 dengan tegas mengatakan bahwa penduduk yang terlantar merupakan tanggung jawab negara. Namun, donatur organisasi ini tidak hanya berasal dari negara saja, masyarakat pun bisa turut membantu organisasi ini dengan menjadi donatur.

  • Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling)

Siskamling dibentuk untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat di suatu daerah, biasanya di tingkat RT atau desa/kelurahan.

Hal ini sangat membantu pekerjaan kepolisian karena seringkali mereka susah menjaga ketertiban dan keamanan di daerah yang lebih terpencil.

  • Lembaga Bantuan Hukum

Organisasi ini bertujuan untuk menawarkan bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu yang terjerat kasus hukum. Seperti yang kita ketahui, tidak semua orang mampu menyewa bantuan hukum karena harganya yang mahal. Maka, organisasi ini hadir sebagai solusi atas masalah tersebut.

  • Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

Organisasi ini bertujuan untuk melindungi hak-hak konsumen di Indonesia. Hal tersebut karena seperti yang kita ketahui bahwa kesadaran masyarakat Indonesia sebagai konsumen masih rendah sehingga tugas utama dari organisasi ini adalah untuk mencerdaskan konsumen Indonesia.

  • Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

PKK merupakan salah satu contoh organisasi sosial yang dijalankan oleh pemerintah di mana tujuannya adalah untuk mencapai kesejahteraan keluarga di Indonesia.

Ada 10 program pokok PKK yang terdiri dari penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong, sandang, pangan, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan ketrampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat.

The post 13 Contoh Organisasi Sosial yang ada di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Contoh Realitas Sosial yang Ada di Masyarakat https://haloedukasi.com/contoh-realitas-sosial Mon, 24 Oct 2022 03:16:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39252 Sebagai makhluk sosial, manusia diharuskan untuk selalu hidup berdampingan dengan individu lainnya ketika menjalani kehidupan yang dihadapkan dengan kenyataan sebenarnya. Kenyataan tersebut menjadi realitas sosial dalam kehidupan yang dapat dilihat sebagai bentuk hubungan antara individu dengan individu lainnya atau dalam kata lain realitas sosial adalah kenyataan dalam kehidupan masyarakat.  Realitas sosial menjadi salah satu peranan […]

The post 8 Contoh Realitas Sosial yang Ada di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai makhluk sosial, manusia diharuskan untuk selalu hidup berdampingan dengan individu lainnya ketika menjalani kehidupan yang dihadapkan dengan kenyataan sebenarnya. Kenyataan tersebut menjadi realitas sosial dalam kehidupan yang dapat dilihat sebagai bentuk hubungan antara individu dengan individu lainnya atau dalam kata lain realitas sosial adalah kenyataan dalam kehidupan masyarakat. 

Realitas sosial menjadi salah satu peranan penting dalam objek kajian sosiologi karena adanya fakta sosial yang terbentuk dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Setiap orang harus memahami jika mereka menjadi bagian dari kasus realitas sosial ini.

Penerapan dalam perwujudan realitas sosial mencangkup juga berbagai komponen dalam lingkungan sosial, baik dari hukum, pendidikan, ekonomi, unsur budaya, dan yang lainnya

Pengertian Realitas Sosial

Realitas sosial merupakan sebuah kenyataan yang terwujud sebagai hasil hubungan yang terjalin di antara sesama manusia yang ada di tengah–tengah masyarakat yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pola interaksi antar manusia dalam konteks kelompok sosial masyarakat.

Acuan tersebut berarti menjadi panduan terhadap keadaan sosial yang bersifat abstrak dengan berisi simbol yang berfungsi untuk mengatur perilaku yang muncul oleh individu pada suatu masyarakat dalam membentuk contoh struktur sosial.

Realitas sosial menjadi serangkaian kegiatan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang dipengaruhi oleh proses sosial dan interaksi sosial yang diimplementasikan dalam bidang tertentu, baik dalam segi ekonomi, lembaga sosial, maupun hukum.

Sehingga, secara umum dapatlah dikatakan bahwa keadaan ini menjadi cerminan bahwa kehidupan manusia senantiasa berkembang dari kurun waktu tertentu yang menyebabkan adanya dorongan untuk melakukan perubahan.

Contoh Realitas Sosial

  • Pembanguan yang Tidak Merata

Masyarakat menjadi contoh realitas sosial di masyarakat, misalnya saja yaitu adanya perbedaan segi pendidikan antara masyarakat desa dan kota. Di mana pada kenyataannya pendidikan dalam masyarakat, khususnya di Indonesia belum bisa disebut sebagai pemerataan karena terdapat beragam perbedaan yang nyata dalam kehidupan sebenarnya.

Fenomena sosial di Indonesia dalam bidang pendidikan bisa disebut sebagai bagian dari realitas sosial yang menggambarkan tentang masalah ketidakseimbangan pembangunan, fasilitas, maupun transformasi di Indonesia.

  • Ketimpangan Ekonomi

Dalam bidang ekonomi tentunya tidak terlepas dari adanya lembaga ekonomi yang akan memberikan regulasi tentang sistem sosial terkait dengan adanya pengelolaan keuangan negara, baik pengeluaran maupun penerimaan yang diterima.

Di mana pada kenyataannya gambaran pengelolaan keuangan tersebut di Indonesia masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kebanyakan masyarakatnya akibat adanya masalah distribusi yang belum merata pada beberapa daerah.

Pengembangan tersebut hanya berpusat pada kota-kota besar saja, sehingga kemiskinan dan kekayaan dalam masyarakat menjadi gambaran yang sangat nyata dalam realitas sosial masyarakat yang menuntut adanya akibat fasilitas negara yang tidak sama rata.

  • Menurunnya Tingkat Pelestarian Budaya

Adanya realitas sosial dalam budaya ini misalnya dapat terlihat dengan adanya ketidakinginan para generasi muda untuk mengenal dan mempelajari kearifan lokal dengan baik padahal semua itu sangat begitu penting sebagai proses untuk melestarisasikan nilai budaya yang ada.

Generasi enggan mempelajari budaya bangsa dengan alasan karena budaya lokal dianggap kuno dan lebih bangga dengan budaya barat yang baru masuk ke Indonesia.

  • Saling Membantu saat ada Bencana

Bentuk realitas sosial masyarakat dalam bidang sosial contohnya yaitu ketika terdapat suatu wilayah yang terkena bencana tsunami yang akan didengar oleh seluruh masyarakat, maka secara spontan masyarakat ataupun lembaga resmi negara mengeluarkan bantuan dengan cepat dan tanggap kepada para penerima musibah.

Gambaran ini tentu saja mencerminkan perihal nilai positif dalam kehidupan masyarakat karena adanya rasa simpati dan empati yang menyatukan di dalam masyarakat.

  • Target Beasiswa Pendidikan yang Salah

Masalah pendidikan menjadi bagian daripada realitas sosial, dapat dilihat dari adanya peranan beasiswa Bidikmisi yang ditunjukkan kepada para pelajar yang tidak mampu secara ekonomi namun mempunyai kemampuan intelektual tinggi.

Dalam kasus realitas sosial pendidikan inilah yang menunjukkan jika banyak orang mampu yang ingin diakui sebagai warga miskin agar mendapatkan beasiswa yang dalam segi hukum sangat salah dan tidak bisa dibenarkan dalam segi apapun.

  • Penyimpangan dalam Keluarga

Keluarga mempunyai fungsi untuk memberikan perlindungan kepada semua anggotanya dan saling menjaga nama baik seisi rumah, namun pada realitas sosial yang terjadi banyak anak yang melakukan penyimpangan yang mencemarkan nama baik keluarga, salah satunya yaitu hamil di luar nikah.

Dengan adanya fakta realitas sosial tersebut menunjukan jika peranan perubahan keluarga semakin bergeser dan perlu adanya peningkatan rasa kepedulian dan kasih sayang antar anggota keluarga.

  • Pelanggaran Agama

Salah satu bagian daripada realitas sosial yaitu lembaga agama yang memberikan perlindungan serta memberikan kewajiban kepada para pemeluknya untuk menjalankan ibadah dan menjauhi segala larangan.

Namun, pada kenyataannya dalam realitas sosial telah menunjukan jika banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat.

  • Perayaan Suatu Keberhasilan

Penggambaran atas realitas sosial yang bernilai subjektif atau pengetahuan umum yaitu terkait dengan adanya acara tasyakuran yang dilakukan oleh seseorang untuk mensyukuri lantaran ia mempunyai kinerja yang sangat baik selama bertahun-tahun telah menempuh jenjang pendidikan doktoral, atau berpengalaman memimpin tim kerja sehingga ia mendapatkan promosi jabatan yang diimpikan.

Semua keberhasilan tersebut diperoleh seseorang yang tentu saja tidak terlepas dari semangat berprestasi yang selalu dipupuk dan adanya dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Atas keberhasilan tersebut, maka dirayakan dengan bangga dan bahagia yang jangan dilakukan secara berlebihan dan tetap bisa mengendalikan diri dan tidak terbawa euforia. Sehingga,sebagai wujud rasa syukurnya ia mampu untuk mengadakan agenda tasyakuran tersebut dengan keluarga terdekat.

The post 8 Contoh Realitas Sosial yang Ada di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Unsur Struktur Sosial yang Penting untuk Diketahui https://haloedukasi.com/unsur-struktur-sosial Fri, 21 Oct 2022 07:35:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39183 Kehidupan bermasyarakat di mana di dalamnya terdapat individu-individu yang berinteraksi dan berproses berperan membentuk karakter masyarakat. Adanya peran dan status tiap-tiap individu bisa dikatakan sebagai struktur sosial di dalam sebuah masyarakat. Diambil dari kata “structum” dalam bahasa latin yang artinya “menyusun”, secara singkat struktur sosial dapat diartikan sebuah susunan di dalam masyarakat. Struktur sosial di […]

The post 5 Unsur Struktur Sosial yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kehidupan bermasyarakat di mana di dalamnya terdapat individu-individu yang berinteraksi dan berproses berperan membentuk karakter masyarakat. Adanya peran dan status tiap-tiap individu bisa dikatakan sebagai struktur sosial di dalam sebuah masyarakat.

Diambil dari kata “structum” dalam bahasa latin yang artinya “menyusun”, secara singkat struktur sosial dapat diartikan sebuah susunan di dalam masyarakat. Struktur sosial di masyarakat dibutuhkan untuk membuat sistem yang menciptakan kehidupan yang harmonis dan teratur.

Arti struktur sosial sendiri di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai salah satu konsep perumusan asas hubungan antar individu di dalam kehidupan masyarakat dan menjadi pedoman tingkah talku individu.

Pengertian struktur sosial juga diutarakan oleh para ahli, menurut Koentjaraningrat, struktur sosial merupakan kerangka yang menggambarkan keterkaitan berbagai unsur di dalam masyarakat. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, struktur sosial merupakan hubungan timbal balik antar posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial yang ada pada tiap-tiap individu atau kelompok dalam struktur.

James M Henslin, seorang sosiolog dari Amerika berpendapat bahwa struktur sosial adalah sebuah pola yang khas pada suatu kelompok, misalnya hubungan antar individu, individu dengan kelompok dan antar kelompok.

Dari definisi struktur sosial yang diutarakan oleh para ahli tersebut, maka kesimpulannya bahwa struktur sosial memiliki kaitan dengan hubungan antar lembaga sosial yang membentuk sebuah sistem sosial yang mengatur pola perilaku masyarakat.

Struktur sosial dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial.

1. Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah tingkatan yang ada di antara masyarakat dengan melihat adanya perbedaan nilai, perbedaan nilai ini sangat nyata terlihat. Ada tiga jenis stratifikasi sosial, yaitu:

  • Stratifikasi sosial tertutup: tidak dapat diubah atau tidak akan terjadi pergeseran sosial, misalnya sistem kasta yang berlaku.
  • Stratifikasi sosial terbuka: ada pergeseran posisi atau mobilitas baik turun atau naik, misalnya buruh pabrik menjadi wirausahawan atau sebaliknya seorang karyawan menjadi sopir ojek online.
  • Stratifikasi campuran: campuran antara stratifikasi sosial tertutup dan terbuka, di mana masih memungkinkan terjadi mibilitas sosial.

2. Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah golongan-golongan yang ada di masyarakat namun memiliki kesetaraan. Menurut Soerjono Soekanto, yang termasuk diferensiasi sosial antara lain pekerjaan, kekuasaan kelompok dala masyarakat, prestise dan semuanya terkait dengan interaksi sosial.

Diferensiasi sosial ada beberapa jenis, yaitu:

  • Diferensiasi ras atau etinisitas.
  • Diferensiasi suku.
  • Diferensiasi klan.
  • Diferensiasi agama.
  • Diferensiasi profesi atau pekerjaan.
  • Diferensiasi primordial.

Fungsi Struktur Sosial

Struktur sosial memiliki fungsi bagi kehidupan bermasyarakat, antara lain:

  • Sebagai Fungsi Identitas

Sebagai identitas, struktur sosial lebih terkait dengan kebudayaan. Adanya beragam kebudayaan di tiap wilayah dapat ditunjukkan melalui struktur sosial yang ada, hal ini agar identitas suatu kelompok menunjukkan identitasnya.

  • Sebagai Fungsi Kontrol

Struktur sosial berperan juga sebagai sistem yang mengawasi dan mengatur perilaku masyarakat sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di sebuah masyarakat.

  • Sebagai Sarana Pembelajaran

Struktur sosial juga berfungsi sebagai pedoman atau dasar untuk pembelajaran disiplin sosial sebuah kelompok atau masyarakat. Fungsi pembelajaran ini dapat membentuk masyarakat yang memiliki perilaku sesuai norma dan aturan yang berlaku di masyarakat.

Di dalam struktur sosial sebagai tatanan di kehidupan masyarakat terdapat relasi timbal balik antara peranan dan status melalui unsur-unsur sosial yang menciptakan suatu keteraturan sikap oleh masyarakat.

Unsur Struktur Sosial

Unsur-unsur di dalam struktur sosial menurut James M Henslin terdiri atas lima unsur yaitu kelompok sosial, lembaga sosial, norma sosial, stratifikasi sosial dan kebudayaan. Setiap unsur memiliki sifat yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya.

  • Kelompok Sosial

Unsur struktur sosial yang pertama ialah kelompok sosial bisa diartikan dengan beberapa individu di dalam sebuah kesatuan. Setiap kelompok sosial memiliki identitas dan karakter seperti yang telah mereka sepakati dan bertujuan mempertahankan kesatuan anggota kelompok tersebut.

Peranan setiap individu di dalam sebuah kelompok sangat berdampak terhadap kekompakan dan kesatuan kelompok, jika individu melakukan perannya dengan baik maka eksistensi sebuah kelompok sosial dapat dipertahankan.

  • Lembaga Sosial

Unsur lembaga sosial adalah sekelompok norma dan aturan yang ada dengan tujuan menjaga perilaku sebuah masyarakat. Bisa diartikan lembaga sosial memiliki peranan yang mengawasi dan menjaga sehingga masyarakat tidak dapat seenaknya berperilaku di tengah kehidupan bermasyarakat.

  • Norma Sosial

Unsur norma atau kaidah sosial merupakan sebuah pedoman bagi masyarakat untuk melakukan interaksi sosial di tengah masyarakat.

  • Stratifikasi Sosial

Unsur stratifikasi sosial adalah pengelompokkan masyarakat yang landaskan pada kelas-kelas sosial secara bertingkat, hal ini lebih berkaitan dengan terbentuknya kelas sosial dan status sosial di tengah masyarakat.

Dalam hal ini status sosial adalah sebuah posisi atau kedudukan individu di dalam sebuah kelompok masyarakat dan berkaitan dengan hak dan kewajiban tertentu. Sedangkan kelas sosial adalah pengelompokkan masyarakat yang biasanya dilihat dari keturunan, jenjang pendidikan, politik dan ekonomi.

  • Kebudayaan

Unsur kebudayaan berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh individu sebagai mahkluk sosial, pengetahuan ini digunakan oleh tiap-tiap individu untuk mempelajari dan memahami lingkungan. Unsur kebudayaan ini turut diaplikasikan dalam sebuah struktur sosial yang didalamnya tak lepas dari interaksi sosial.

The post 5 Unsur Struktur Sosial yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Inilah 9 Ciri dari Kelompok Sosial https://haloedukasi.com/ciri-dari-kelompok-sosial Wed, 21 Sep 2022 02:20:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38729 Manusia tidak pernah lepas dari yang namanya kebutuhan, tidak ada pernah rasa puas dalam diri masing-masing. Bahkan penggambaran ini tidak hanya untuk diri sendiri melainkan juga di dalam kelompok, kecil maupun besar. Dengan begitu manusia dicap sebagai sosok kelompok sosial, saling membutuhkan satu sama lain. Hal ini benar-benar tidak bisa dihindari karena manusia sebagai makhluk […]

The post Inilah 9 Ciri dari Kelompok Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia tidak pernah lepas dari yang namanya kebutuhan, tidak ada pernah rasa puas dalam diri masing-masing. Bahkan penggambaran ini tidak hanya untuk diri sendiri melainkan juga di dalam kelompok, kecil maupun besar. Dengan begitu manusia dicap sebagai sosok kelompok sosial, saling membutuhkan satu sama lain.

Hal ini benar-benar tidak bisa dihindari karena manusia sebagai makhluk sosial. Saat ini manusia terdiri dari berbagai macam kelompok, ciri-cirinya pun berbeda. Pada pembahasan kali ini akan mengulik lebih lanjut mengenai ciri-ciri dari kelompok sosial, di antaranya sebagai berikut:

  • Adanya Kesadaran Sosial

Di dalam kelompok sosial ada kesadaran. Kesadaran itu dimiliki masing-masing orang karena keberadaannya ada di dalam suatu kelompok.

Sebenarnya fakta akan kesadaran sosial ini berdampak positif dalam kehidupan. Bahkan dengan adanya kesadaran, mampu menjunjung tinggi nama kelompok sosial yang ada.

Sederhananya, kesadaran sosial adalah masing-masing individu memiliki kesadaran untuk membantu satu sama lain apabila ada yang kesusahan.

  • Adanya Sistem

Sistem seharusnya ada di dalam kelompok sosial. Sistem ini dijadikan sebagai penanda adanya suatu kelompok.

Biasanya sistem yang telah berlaku lama dalam kelompok sosial akan ditaati oleh anggota-anggota kelompok sosial, lama maupun baru.

  • Adanya Feed Back

Dalam kelompok sosial tentu ada feed back di dalamnya. Hal ini terjadi pada satu anggota dengan anggota lainnya.

Hubungan yang satu ini mengarah pada hubungan pada masing-masing individu terhadap masyarakat kelompok sosial. Dengan adanya kesadaran untuk hubungan timbal balik, kondisi kelompok sosial akan semakin baik dan jauh lebih harmonis dibandingkan sebelumnya.

  • Kesamaan Suatu Nasib

Biasanya dalam kelompok sosial terdapat kesamaan antar individu, salah satunya kesamaan dalam latar belakang, ideologi, tujuan, dan nasib.

Kelompok sosial ini mencirikan persamaan suatu nasib, baik dari kondisi, visi misi, maupun tujuan yang ingin dicapai. Hal ini sudah sangat umum terjadi.

Contoh sederhananya adalah memiliki latar belakang yang sama dalam dunia pendidikan sehingga membentuk suatu kelompok sosial.

  • Memiliki Struktur

Ciri yang khas di dalam kelompok sosial adalah memiliki bentuk struktur, dari stuktur paling atas hingga paling bawah.

Sederhananya, bentuk struktur yang bisa ditemui adalah ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. Melihat struktur kelompok sosial ini bisa dipastikan bahwa setiap anggota harus mematuhi segala peraturan yang berlaku.

Harusnya pola struktur ini sudah diatur dari awal pembentukan kelompok sosial.

  • Sadar akan Sikap

Ciri dari kelompok sosial adalah orang-orang paham dan sadar akan sikap-sikapnya. Sikap yang dilihat ini bisa dari sisi in-group atau off-group.

Apa arti atas kesadaran sikap di dalam kelompok sosial? Jadi, maksud dari kesadaran sikap di dalam kelompok sosial adalah setiap saudara atau anggota yang ada di dalam kelompok mempunyai hubungan yang baik, baik di dalam maupun di luar nanti.

  • Rasa Solidaritas yang Tinggi

Setiap anggota masing-masing mempunyai rasa solidaritas yang tinggi. Dengan adanya rasa solidaritas maka menciptakan hubungan kekeluargaan yang kuat.

Dengan adanya solidaritas yang tinggi menciptakan integrasi sosial yang meningkat. Tidak hanya merujuk pada integrasi sosial, melainkan juga integrasi nasional.

  • Struktur Organisasi yang Jelas

Dalam kelompok sosial struktur organisasi di dalamnya terlihat jelas. Bahkan, semua anggota yang ada di dalam kelompok sosial sangat terpaku dengan struktur organisasi dan peraturan yang berlaku.

Sebenarnya, hal ini memberikan dampak positif bagi kehidupan anggota-anggota yang ada di dalamnya. Kondisi ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Mempunyai Peraturan yang Jselas

Ciri paling khas dalam kelompok sosial adalah mempunyai peraturan yang jelas. Peraturan ini digunakan untuk mengatur segala aktivitas yang dilakukan oleh para anggota kelompok.

Aturan yang jelas ini merujuk pada suatu norma. Setiap aturan norma harus dipenuhi oleh anggota kelompok sosial. Namun, apabila peraturan norma ini dilanggar oleh kelompok sosial mengakibatkan dampak buruk bagi individu masing-masing dan anggota kelompok lain.

Setelah mengetahui tentang ciri dari kelompok sosial. Apakah tahu dengan contoh kelompok sosial sehari-hari? Contoh kelompok sosial yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah karang taruna.

Karang taruna ini tidak hanya terjadi di pedesaaan melainkan juga di perkotaan. Pembentukan kelompok ini dikarenakan pemuda-pemudi yang ada disuatu tempat ingin membangun atau memajukan tempat yang ditinggali.

Dari pemaparan yang telah disampaikan sebelumnya, menunjukkan bahwasannya mendirikan suatu kelompok sosial dan masuk ke dalamnya membuat seseorang ikut ambil dalam lingkup terkotak-kotak. Mengingat bahwasannya kelompok sosial sangat sempit dan marjinal.

Bahkan individu yang masuk ke dalam kelompok sosial dan cenderung kuat, menganggap bahwasannya mereka masuk ke dalam kelompok sosial terbaik dan bagus dijadikan sebagai referensi.

Dengan kondisi seperti ini, maka individu ini akan menganggap kelompok lain rendah dan memandang remeh. Kondisi inilah yang menyebabkan suatu perbedaan. Dengan begitu timbul konflik dan berbagai macam kesenjangan.

Bahkan, adanya kondisi seperti ini menyebabkan sifat tidak peduli terhadap kelompok lain muncul. Mengapa bisa begitu? Hal ini disebabkan karena merasa kelompok sosial mereka superior dibandingkan dengan kelompok lain.

Kondisi yang ada saat ini menciptakan kondisi ekskluvisme pada masing-masing individu di dalam kelompok sosial.

The post Inilah 9 Ciri dari Kelompok Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Ciri dari Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/ciri-dari-stratifikasi-sosial Wed, 21 Sep 2022 02:08:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38657 Sudahkah paham atau mengerti stratifikasi sosial? Sebagian sudah familiar dengan stratifikasi sosial. Bahwasannya stratifikasi sosial adalah pengelompokan manusia pada beberapa lapisan tertentu. Pengelompokan manusia pada beberapa lapis memberikan dampak terhadap masyarakat baik positif maupun negatif. Dampak-dampak tersebut bisa dirasakan secara langsung ataupun tidak. Pada pembahasan kali ini akan mengulik lebih dalam mengenai ciri dari stratifikasi […]

The post 10 Ciri dari Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sudahkah paham atau mengerti stratifikasi sosial? Sebagian sudah familiar dengan stratifikasi sosial. Bahwasannya stratifikasi sosial adalah pengelompokan manusia pada beberapa lapisan tertentu.

Pengelompokan manusia pada beberapa lapis memberikan dampak terhadap masyarakat baik positif maupun negatif. Dampak-dampak tersebut bisa dirasakan secara langsung ataupun tidak.

Pada pembahasan kali ini akan mengulik lebih dalam mengenai ciri dari stratifikasi sosial, di antaranya sebagai berikut:

  • Persamaan Peluang Hidup dan Mati

Semua orang yang ada di dunia, memiliki peluang untuk hidup dan mati. Hal ini termasuk dalam ciri dari stratifikasi sosial.

Sebenarnya, tidak hanya itu saja ciri-ciri stratifikasi sosial ini adalah setiap masyarakat bisa jadi mempunyai kehidupan yang senasib.

Namun semua ini ada pengaruhnya, pengaruh yang ditentukan oleh faktor dan tingkatan ekonomi seseorang dalam kehidupannya.

  • Pendistribusian Hak serta Kewajiban

Setiap orang mempunyai porsinya masing-masing dalam lapisan tertentu. Ciri-ciri adanya stratifikasi sosial adalah hadirnya pendistribusian hak dan kewajiban setiap orang.

Masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi pada lapisan tertentu. Hal seperti ini sudah sangat wajar terjadi di dalam kehidupan, baik lingkup keluarga, lingkungan tetangga, dan lingkungan kerja.

Sederhananya, dalam pemenuhan hak dan kewajiban ini memiliki perbedaan antara satu orang dengan yang lain. Walaupun pendistribusiannya masih dalam satu lokasi.

  • Kehadiran Dimensi Kehormatan

Ciri-ciri adanya stratifikasi sosial di dalam kehidupan masyarakat adalah kehadiran dimensi kehormatan masing-masing sesuai lapisan.

Hal ini ada di dalam diri seseorang, seberapa tinggi atau rendahnya kehormatan seseorang pada wilayah tertentu. Sebenarnya, hal ini bisa dilihat dan ditandai dalam kondisi sehari-hari masyarakat, terutama pada gaya hidup yang dilakukan seseorang.

Contoh sederhananya adalah seseorang di lapisan atas mempunyai kehormatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan masyarakat lapisan bawah.

  • Adanya Perbedaan Kemampuan

Ciri-ciri lainnya stratifikasi sosial adalah perbedaan kemampuan dalam lingkup masyarakat. Bagaimana contoh ciri-ciri perbedaan kemampuan?

Sederhananya adalah masyarakat dengan lapisan tertinggi mempunyai kemampuan besar dalam menghadapi lawan-lawannya (Masyarakat pada lapisan bawah), sedangkan masyarakat lapisan bawah tidak mempunyai kemampuan untuk menggertak lawannya (Masyarakat pada lapisan atas).

Hal ini sering sekali ditemui pada beberapa berita baik di TV maupun sosial media.

  • Perbedaan Gaya Hidup

Dalam stratifikasi sosial memiliki ciri khas yang jadi penanda sebuah pengelompokan. Penandanya adalah perbedaan gaya hidup.

Gaya hidup diantara masyarakat lapisan atas dan bawah ada perbedaan yang cukup signifikan di dalamnya. Bisa dilihat sendiri apabila menemuinya di kawasan lingkungan tetangga.

Perbedaan gaya hidup masyakat lapisan atas lebih mewah jika dibandingkan dengan masyarakat lapisan bawah. Contoh sederhananya adalah gaya berpakaian, transportasi yang digunakan, dan tempat yang ditinggali sehari-hari.

  • Perbedaan dalam Mengakses Sumber Daya

Stratifikasi sosial memiliki ciri-ciri khusus yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cirinya adalah perbedaan untuk mengakses sumber daya yang ada.

Bisa dilihat dengan mudah bahwasannya masyarakat lapisan atas mampu mengakses apapun, terutama pada sumber daya alam dan manusia yang ada. Sedangkan, masyarakat lapisan bawah lebih kesulitan dalam mengakses sumber daya disekitar.

Contoh sederhananya adalah masyarakat lapisan atas dapat dengan mudah menggunakan teknologi dan berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat lapisan bawah, kesusahan untuk mengakses teknologi karena faktor dan tingkat perekonomian.

  • Perbedaan Kekuasaan Masing-masing

Masalah kekuasaan sering terdengar, namun sudahkah tahu bahwasannya ini termasuk ciri-ciri stratifikasi sosial?

Hal yang perlu diketahui bahwasannya hal ini termasuk ke dalam ciri-ciri stratifikasi sosial. Kekuasaan masyarakat lapisan atas lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat lapisan bawah. Sederhananya, hal ini dapat disaksikan dalam tindakan bersifat komunal.

Sudah tahu dengan tindakan komunal? Tindakan komunal adalah tindakan yang berdasar pada sentimen maupun perasaan, asal-usul kekerabatan dan keyakinan tertentu.

  • Perbedaan Pola Interaksi

Pola interaksi menjadi salah satu bentuk ciri-ciri stratifikasi sosial. Pola interaksi sosial terdiri dari berbagai macam jenis.

Masyarakat lapisan atas lebih memilih berinteraksi sosial dengan kelompoknya, begitu pula dengan masyarakat lapisan bawah. Biasanya, masyarakat lapisan atas memilih untuk banyak berinteraksi dengan masyarakat yang sama.

  • Perbedaan Peranan dan Status

Salah satu hal yang sering digarisbawahi dalam stratifikasi sosial adalah perbedaan peranan serta status seseorang.

Peranan di dalam interaksi sosial dan beberapa wilayah tentunya berbeda, terutama antara masyarakat lapisan atas dan bawah. Biasanya peranan masyarakat lapisan atas lebih berpengaruh pada suatu wilayah jika dibandingkan dengan masyarakat lapisan bawah.

Bagaimana dengan status? Status dari masyarakat lapisan atas lebih tinggi dan ini berbanding terbalik dengan status masyarakat lapisan bawah.

  • Sistem Simbol yang Menyatakan Status

Ciri yang sering ditemui dalam stratifikasi sosial adalah sisten simbol yang menyatakan status seseorang, antara masyarakat lapisan atas dan masyarakat lapisan bawah,

Simbol ini cukup kentara dan berbeda diantara kehidupan masyarakat lapisan atas dan lapisan bawah. Sehingga, mudah dipahami oleh orang-orang disekitar.

Itulah 10 ciri-ciri dari stratifikasi sosial. Pada faktanya, sistem stratifikasi sosial adalah sistem yang sangat kuno untuk kehidupan masa kini. Mengapa? Karena ada perbedaan antara kelompok masyarakat yang kaya atau miskin, lapisan atas maupun lapisan rendah.

The post 10 Ciri dari Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Syarat Terbentuknya Masyarakat yang Penting untuk Diketahui https://haloedukasi.com/syarat-terbentuknya-masyarakat Thu, 18 Aug 2022 02:01:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38024 Manusia yang lahir di muka bumi ini akan menjadi makhluk sosial yang saling berinteraksi. Manusia yang saling berhubungan dapat membentuk suatu masyarakat di suatu wilayah. Namun, apa definisi masyarakat sebenarnya? Secara etimologis, masyarakat berasal dari bahasa Arab ‘musyarak’ yang artinya ‘hubungan’ atau ‘interaksi’. Interaksi antar manusia yang menjadi bagian dari masyarakat dapat saling berpengaruh, baik […]

The post 8 Syarat Terbentuknya Masyarakat yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia yang lahir di muka bumi ini akan menjadi makhluk sosial yang saling berinteraksi. Manusia yang saling berhubungan dapat membentuk suatu masyarakat di suatu wilayah. Namun, apa definisi masyarakat sebenarnya? Secara etimologis, masyarakat berasal dari bahasa Arab ‘musyarak’ yang artinya ‘hubungan’ atau ‘interaksi’.

Interaksi antar manusia yang menjadi bagian dari masyarakat dapat saling berpengaruh, baik sisi positif maupun negatif. Jadi, definisi masyarakat secara luas adalah suatu kelompok manusia atau individu yang hidup bersama pada suatu wilayah dan saling berhubungan satu sama lain.

Namun, individu yang saling berinteraksi tidak bisa langsung disebut dengan masyarakat. Terdapat syarat-syarat tertentu untuk membentuk suatu masyarakat. Lantas, apa syarat terbentuknya masyarakat?

Syarat Terbentuknya Masyarakat

Masyarakat terbentuk dengan beberapa syarat tertentu. Ada beberapa syarat mutlak yang menjadi syarat terbentuknya masyarakat dalam suatu wilayah.

Mulai dari tinggal di suatu wilayah tertentu hingga memiliki tujuan dan kepentingan bersama. Berikut ini beberapa syarat terbentuknya masyarakat yang perlu diketahui.

  • Sekumpulan Manusia yang Hidup Bersama

Masyarakat terbentuk apabila adanya sekumpulan manusia yang hidup bersama. Sebagai makhluk sosial, manusia pasti memerlukan bantuan dari manusia lain. Hal tersebut dikarenakan manusia mempunyai rasa keinginan untuk bergaul dan berinteraksi dengan manusia lain.

Interaksi tersebut setidaknya dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua manusia untuk dapat hidup dan tinggal bersama. Interaksi dan hubungan sosial yang tercipta dalam kehidupan masyarakat ini terjadi secara teratur dan berkesinambungan.

  • Tinggal di Suatu Wilayah Tertentu

Sekumpulan manusia dapat dikatakan sebagai masyarakat apabila mendiami atau berada di suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu yang lama. Meski hidup bersama di suatu wilayah, akan lahir corak atau pola kehidupan yang berbeda-beda antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Masyarakat yang tinggal bersama tidak mungkin berpindah ke tempat lain dalam waktu cepat. Apalagi pindah secara keseluruhan dari satu wilayah ke wilayah lain. Namun, kondisi tersebut bisa saja terjadi apabila terjadi bencana alam yang merusak tempat tinggal, perang, atau faktor lainnya.

  • Melahirkan suatu Kebudayaan yang Dihormati

Interaksi dan hubungan sosial yang terjadi dalam jangka waktu lama akan melahirkan suatu kebudayaan. Kebudayaan yang dihasilkan bisa berupa sistem nilai, norma, maupun tingkah laku yang menjadi patokan dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, akan lahir pula suatu identitas, adat istiadat, hingga sistem ilmu pengetahuan dalam kehidupan bermasyarakat. Biasanya, kebudayaan antar masyarakat berbeda karena interaksi dan kesepakatan yang dilakukan juga berbeda.

  • Memiliki Nilai dan Norma dalam Hidup Bermasyarakat

Tidak hanya kebudayaan saja, syarat terbentuknya masyarakat juga adanya nilai dan norma yang dianut di dalamnya. Nilai dan norma dalam masyarakat terbentuk karena adanya interaksi dan hubungan sosial antar manusia.

Nilai dan norma dalam masyarakat akan menjadi pedoman bagi sikap atau perilaku anggota masyarakat demi menciptakan kehidupan yang teratur. Selain itu, nilai dan norma juga diperlukan karena setiap manusia memiliki status dan peran sosial masing-masing.

Kehadiran nilai dan norma dapat mengatur status dan peran sosial tersebut. Maka dari itu, kehidupan bermasyarakat akan berjalan dengan semestinya karena adanya nilai dan norma.

  • Penambahan Anggota dari Garis Keturunan

Sekumpulan manusia yang tinggal di suatu wilayah tertentu tidak cukup untuk jadi syarat terbentuknya masyarakat. Adanya penambahan anggota dari garis keturunan atau kelahiran juga termasuk syaratnya. Dengan begitu, generasi dalam masyarakat terus berkembang karena adanya proses reproduksi atau kelahiran.

Meski demikian, penambahan anggota dalam masyarakat tidak harus dari kelahiran. Adanya perpindahan sebagian orang dari satu wilayah ke wilayah lainnya juga bisa terjadi.

Mereka yang berpindah ke tempat tertentu secara otomatis akan menjadi anggota masyarakat. Faktor yang mendorong perpindahan tersebut antara lain alokasi pekerjaan, pernikahan, dan lain sebagainya.

  • Menyadari Pentingnya Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah proses penyatuan unsur-unsur yang berbeda menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda ini meliputi kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma.

Menyadari pentingnya integrasi sosial merupakan syarat terbentuknya masyarakat. Integrasi sosial akan lahir dalam kehidupan bermasyarakat karena adanya interaksi antar manusia.

Apa yang terjadi jika masyarakat tidak menyadari pentingnya integrasi sosial? Apabila tidak ada satu kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, dikhawatirkan akan timbul masalah sosial. Beberapa contohnya seperti perselisihan, konflik, dan ricuh antar anggota masyarakat.

  • Melakukan Sosialisasi

Sosialisasi yang dilakukan antar manusia dalam masyarakat akan melahirkan hal-hal baru bagi kehidupan sehari-hari.

Misalnya saja apabila ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, maka penting adanya sosialisasi dalam masyarakat. Contoh sosialisasi yang terjadi seperti adanya pewarisan tradisi hingga pengenalan nilai dan norma antar anggota masyarakat.

  • Memiliki Tujuan dan Kepentingan Bersama

Syarat terbentuknya masyarakat yang terakhir adalah memiliki tujuan dan kepentingan bersama. Masyarakat yang hidup bersama dalam jangka waktu lama pasti memiliki tujuan dan kepentingan bersama agar hidup lebih terarah.

Biasanya, tujuan yang ingin dicapai berupa keinginan untuk menjalani hidup bersama yang lebih baik dari sebelumnya.

Sementara untuk kepentingan bersama bisa berupa upaya mempertahankan keteraturan dalam kehidupan masyarakat. Keteraturan ini tercipta karena anggota masyarakat mengutamakan kepentingan bersama dibanding egoisme dan kepentingan diri sendiri.

The post 8 Syarat Terbentuknya Masyarakat yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>