kelompok sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kelompok-sosial Tue, 24 Jan 2023 02:35:05 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kelompok sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kelompok-sosial 32 32 7 Contoh Kelompok Sosial Okupasional dan Volunteer https://haloedukasi.com/contoh-kelompok-sosial-okupasional-dan-volunteer Tue, 24 Jan 2023 02:32:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41052 Dalam kehidupan sehari-hari, manusia cenderung hidup berkelompok. Mereka akan bergabung ke dalam kelompok-kelompok tertentu ketika berinteraksi satu dengan lainnya. Kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang hidup berdampingan, saling berinteraksi, melakukan kegiatan, dan memiliki keterikatan dalam setiap individu di dalamnya. Kelompok sosial ini merujuk pada sekelompok individu yang mempunyai hubungan atas persamaan tertentu seperti sifat, tempat […]

The post 7 Contoh Kelompok Sosial Okupasional dan Volunteer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia cenderung hidup berkelompok. Mereka akan bergabung ke dalam kelompok-kelompok tertentu ketika berinteraksi satu dengan lainnya. Kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang hidup berdampingan, saling berinteraksi, melakukan kegiatan, dan memiliki keterikatan dalam setiap individu di dalamnya.

Kelompok sosial ini merujuk pada sekelompok individu yang mempunyai hubungan atas persamaan tertentu seperti sifat, tempat tinggal, pekerjaan, atau memiliki tujuan yang sama sehingga membentuk suatu kelompok.

Berdasarkan latar belakang yang sama ini tidak memungkinkan beberapa anggotanya untuk mengembangkan ikatan batin dengan sesama anggotanya dan kemudian membuat tujuan yang baru hingga terbentuk kelompok sosial yang baru pula.

Ada beragam jenis kelompok sosial yang terdapat dalam masyarakat, salah satunya karena adanya persamaan tujuan. Kelompok sosial yang berdasarkan hal ini termasuk kelompok okupasional dan kelompok volunteer. Ingin tahu lebih banyak tentang kedua kelompok sosial ini? Simak artikel ini sampai akhir ya!

Kelompok Sosial Okupasional

Kelompok okupasional adalah kelompok sosial yang pembentukannya didasarkan atas kesamaan jenis pekerjaan yang dimiliki oleh para anggota. Kelompok ini akan membawa pengaruh yang besar dalam membangun kepribadian seseorang, terutama kepribadian anggotanya.

Dalam kelompok okupasional, karena memiliki pekerjaan yang sama biasanya akan membangun kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya atau untuk mencapai hasil optimal dengan jenis pekerjaan para anggotanya. Dengan kata lain, kelompok sosial okupasional di satukan karena adanya keterkaitan pekerjaan yang dibebankan kepada anggota kelompok tersebut.

Karena kelompok sosial okupasional dibentuk atas kesamaan pekerjaan atau profesi, maka kelompok ini terdiri dari kalangan profesional di bidangnya. Kemudian mengembangkan beberapa patokan tingkah laku yang harus dipatuhi yang disebut etika profesi atau kode etik profesi. Dengan demikian, para anggota kelompok ini tetap pada sikap dan tujuan yang sama.

Contoh Kelompok Sosial Okupasional

Ada berbagai contoh kelompok sosial okupasional yang bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Kelompok sosial okupasional pertama ialah Ikatan Dokter Indonesia atau disingkat IDI. Ikatan ini merupakan lembaga organisasi bagi profesi dokter di Indonesia. IDI bertugas untuk menjadi wadah yang menaungi para dokter yang berafiliasi dengan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI.

IDI bertujuan untuk memadukan segenap potensi dokter dari seluruh Indonesia, menjaga dan meningkatkan kehormatan profesi kedokteran, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tujuan utamanya ialah untuk meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia menuju masyarakat sehat dan sejahtera.

  • Ikatan Apoteker Indonesia (IAI/ISFI)

Kelompok selanjutnya adalah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Ikatan ini menjadi organisasi profesi apoteker di Indonesia, yang sebelumnya dikenal dengan Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI). Organisasi ini bertujuan untuk menaungi para apoteker untuk bersama mengembangkan keilmuannya.

  • Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

PGRI merupakan organisasi di Indonesia yang anggotanya ialah seseorang yang berprofesi sebagai guru. Pentingnya guru atau pendidik menjadi latar belakang terbentuknya kelompok ini.

Dengan didirikannya kelompok sosial okupasional, PGRI bertujuan untuk mewujudkan cita-cita yang tertuang dalam teks Proklamasi Indonesia.

Organisasi ini juga membantu untuk mempertahankan, melindungi dan menerapkan Undang-undang 1945 dan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.

  • Serikat Buruh

Selain organisasi di atas, serikat pekerja seperti serikat buruh juga tergolong kelompok okupasional. Wadah untuk para pekerja dan buruh, yang bertujuan untuk membentuk, melindungi dan memperjuangkan hak-hak kerjanya di dasarkan atas kesamaan pekerjaan dan tujuan. Serikat buruh ini akan melindungi hak karyawan serta membantu mereka untuk bernegosiasi dengan perusahaan.

Kelompok Sosial Volunteer

Berbeda dengan kelompok sosial okupasional, kelompok sosial volunteer adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kebutuhan dan keperluan yang sama yang dimiliki oleh anggotanya untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok sosial ini tidak terlalu mendapat perhatian masyarakat karena cakupan kelompok volunteer hanya bagi orang-orang yang memiliki kepentingan sama.

Kelompok-kelompok volunteer ini hanya akan memenuhi kepentingan anggotanya secara individual, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Biasanya, kelompok sosial volunteer ini juga didasarkan karena untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer, seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, keselamatan jiwa, fasilitas, harta, serta kebutuhan akan pengembangan diri seseorang.

Contoh Kelompok Sosial Volunteer

Ada banyak kelompok volunteer yang bisa kamu ikuti dengan mudah. Menjadi volunteer dapat memberikan manfaat, baik secara individu maupun bagi orang lain. Berikut contoh kelompok sosial volunteer:

  • Palang Merah Indonesia (PMI)

Palang Merah Indonesia atau PMI adalah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia di bidang sosial kemanusiaan. PMI bertujuan untuk memberikan bantuan kepada konflik bersenjata, kerusuhan, meningkatkan ketersediaan darah, dan membantu meringankan penderitaan korban tanpa membedakan latar belakang korban yang akan di tolong.

  • Palang Merah Remaja (PMR)

Selanjutnya ada Palang Merah Remaja (PMR) yang merupakan kelompok sosial volunteer dalam bentuk organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia.

PMR ini berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok masyarakat lainnya seperti kelompok belajar. Tujuan dari PMR ini ialah membangun dan mengembangkan karakter Kepalangmerahan agar siap menjadi relawan PMI di masa depan.

Dalam kelompok ini, anggota sudah diajarkan bagaimana cara memberikan bantuan terhadap korban yang ada dilingkungannya, sehingga dibentuk menjadi penolong pertama ketika terjadi insiden atau kecelakaan dalam lingkung kecil.

  • Kelompok Relawan

Kelompok sosial volunteer yang banyak ditemui termasuk kelompok relawan atau sukarelwan. Ada banyak organisasi kecil di luar sana yang bergerak sukarela menjadi relawan bencana alam atau relawan bantuan lainnya. Kelompok-kelompok ini hanya mewujudkan tujuannya di daerah tertentu sehingga dampak baiknya hanya dirasakan oleh sebagian saja.

Selain relawan bencana alam, kelompok sosial volunteer biasanya juga terdapat pada kelompok organisasi yang bergerak dibidang kemanusiaan atau kesejahteraan seperti AIESEC (Association of Students in Economic and Commercial Sciences) yang berfokus membangun jiwa kepemimpinan untuk menjalankan program SDGs atau Sustainable Development Goals yang bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan kehidupan sosial bermasyarakat.

Dengan adanya kelompok-kelompok sosial yang terjun di bidang ini, maka kelompok sosial volunteer yang ada akan memberikan manfaat baik bagi para anggota juga masyarakat dalam wilayah volunteer.

Dan inilah kelompok sosial okupasional dan volunteer lengkap beserta contohnya. Semoga bermanfaat.

The post 7 Contoh Kelompok Sosial Okupasional dan Volunteer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali 8 Aspek Dinamika Kelompok Sosial https://haloedukasi.com/aspek-dinamika-kelompok-sosial Fri, 30 Dec 2022 02:30:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40494 Pernahkah sejenak kamu memperhatikan tetangga di sekitar rumahmu yang semakin bertambah banyak dan beragam? Atau kamu pernah melihat orang-orang yang berasal dari satu suku hidup berkelompok di satu daerah tersendiri? Munculnya perubahan dan variasi yang ada di kehidupan masyarakat dapat digolongkan sebagai dinamika kelompok sosial. dinamika kelompok sosial terdiri atas dua istilah kata, yakni dinamika […]

The post Kenali 8 Aspek Dinamika Kelompok Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernahkah sejenak kamu memperhatikan tetangga di sekitar rumahmu yang semakin bertambah banyak dan beragam? Atau kamu pernah melihat orang-orang yang berasal dari satu suku hidup berkelompok di satu daerah tersendiri?

Munculnya perubahan dan variasi yang ada di kehidupan masyarakat dapat digolongkan sebagai dinamika kelompok sosial.

dinamika kelompok sosial terdiri atas dua istilah kata, yakni dinamika kelompok dan sosial. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinamika berasal dari istilah ilmu fisika yang berarti tenaga yang menggerakkan atau semangat.

Beberapa sosiolog menafsirkan dinamika kelompok sosial dalam beberapa definisi. Antara lain:

  • Gillin dan Gillin

Dinamika kelompok sosial didefinisikan sebagai cara seseorang menerima hidupnya yang beragam. Adanya keragaman ini bisa disebabkan karena perubahan kondisi geografis, ideologi, kebudayaan materiil, ataupun komposisi penduduk.

  • Karl Marx

Karl Marx memandang dinamika kelompok sosial sebagai bentuk revolusi yang terjadi di masyarakat demi mendapatkan hak mereka yang dirampas oleh sekelompok kaum borjuis.

  • Kingsley Davis

Dinamika kelompok sosial diartikan sebagai bentuk perubahan yang sudah mencakup kehidupan sosial masyarakat pada skala yang cukup luas. Terjadinya perubahan ini meliputi aspek khusus, yakni struktur dan fungsi dalam kehidupan masyarakat.

  • William Ogburn

Dinamika kelompok sosial adalah suatu ruang lingkup dari perubahan sosial yang lebih luas. Di dalamnya pun ada aspek-aspek spesifik seperti aspek kebudayaan, baik yang bersifat material ataupun immaterial.

  • Selo Soemardjan

Dinamika kelompok sosial menurut Selo Soemardjan meliputi semua perubahan yang terjadi terhadap institusi sosial dan juga sejumlah lembaga kemasyarakatan.  Adanya perubahan tersebut, kemudian mempengaruhi sistem sosial di dalamnya yang mencakup sikap maupun pola perilaku dari sejumlah kelompok masyarakat.

Secara ringkas, dinamika kelompok sosial bisa diartikan sebagai rangkaian bentuk problematika kehidupan yang dialami oleh personal maupun kelompok, yang melakukan bentuk mobilisasi sosial dengan cepat. Sehingga mampu mengubah keteraturan sosial yang berlaku.

Contoh dinamika kelompok sosial bisa kita temukan di sekitar kita. Misalnya aksi demo buruh pekerja karena upah rendah, kerusuhan antar kelompok yang terjadi di perkampungan, dan pengunduran diri menteri karena mempertahankan prinsipnya.

Permisalan lainnya adalah segregasi sosial. Contohnya suku Jawa yang hidup berkelompok saat tinggal di luar negeri, atau suku Madura yang hidup berkelompok di kota Jakarta.

Aspek Dinamika Kelompok Sosial

Berikut ini adalah aspek dinamika kelompok sosial yang ada:

  • Pencapaian Tujuan

Kelompok sosial yang berupaya untuk mencapai suatu tujuan tertentu akan mengalami perubahan dan perkembangan dalam lingkungan masyarakatnya.

Usaha pencapaian tujuan ini dilakukan secara sukarela oleh anggota masyarakat atau anggota kelompok dengan kesepakatan-kesepakatan tertentu.

  • Integrasi

Integrasi merupakan salah satu aspek dinamika kelompok sosial pada kelompok sosial merupakan usaha untuk tetap bersatu dalam kelompok untuk mendukung dan mencapai tujuan tertentu. Aspek ini penting dilakukan sebagai bentuk keseimbangan dan keteraman di dalam kehidupan seseorang.

  • Adaptasi

Dalam kelompok sosial, adaptasi sangat dibutuhkan untuk menyesuaikan suatu kelompok dengan perkembangan zaman atau lingkungan yang ditempati. Adaptasi ialah wujud kemampuan masyarakat atau seseorang dan kelompok dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sosial tertentu.

  • Kohesi 

Kohesi adalah bagaimana usaha yang dilakukan oleh para anggota kelompok untuk saling menyukai dan menerima satu sama lain. Umumnya hal ini akan mendorong eratnya dinamika kelompok dan selanjutnya dinamika kelompok sosial.

Untuk meningkatkan kohesi kelompok, anggota kelompok biasanya melakukan hal-hal seperti meningkatkan interaksi, memperjelas tujuan bersama, hingga membuat seragam kelompok.

  • Komunikasi Kelompok

Sebagaimana kita tahu, komunikasi adalah dasar interaksi manusia dan berfungsi untuk semua kelompok. Setiap kelompok harus menerima dan memakai informasi tersebut untuk berkomunikasi.

Komunikasi kelompok nantinya akan menjadi perpindahan ide atau gagasan karena adanya kebutuhan timbal balik antara satu dengan lainnya.

  • Konflik Antar Kelompok

Konflik merupakan suatu bentuk perbuatan yang dapat memecah belah kelompok sosial yang memiliki beragam pemikiran yang berbeda-beda, terutama dalam menentukan keputusan bersama. Terjadinya konflik dalam suatu kelompok biasanya dilatarbelakangi kepentingan individu maupun kepentingan umum.

  • Pemecahan Masalah

Pada praktiknya saat kita menjalani hidup memang selalu berliku. Termasuk saat kita hidup dalam sebuah kelompok. Yang mana di dalamnya bisa jadi ada persamaan ataupun perbedaan persepsi.

Masalah dan konflik tentunya sudah lumrah terjadi dalam sebuah lingkungan kelompok tertentu. Ketika mendapatkan suatu masalah atau konflik maka dibutuhkan solusi untuk menyelesaikannya. Dan hal ini menjadi suatu dinamika kelompok tersendiri

  • Pola Pemeliharaan dan Perluasan

Kelompok sosial perlu melakukan perubahan serta membuat pola-pola pemeliharaan agar  disintegrasi tidak terjadi dalam lingkungan sosial tersebut. 

Kelompok sosial ini juga akan melakukan perluasan, misalnya dengan menerima anggota baru dan memperkenalkan serta mempengaruhi anggota tersebut dengan unsur budaya yang dipunyai kelompok tersebut.

Demikian penjelasan tentang aspek dinamika kelompok sosial yang terjadi di masyarakat. Pada intinya, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat akan menciptakan dinamika kelompok sosial di dalamnya. Sehingga hal ini perlu dipahami agar kita semua bisa menerima berbagai perubahan yang terjadi.

The post Kenali 8 Aspek Dinamika Kelompok Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Contoh Kelompok Sosial Sekunder dan Primer https://haloedukasi.com/contoh-kelompok-sosial-sekunder-dan-primer Wed, 21 Dec 2022 03:51:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40287 Manusia merupakan makhluk sosial yang mana mereka tidak bisa hidup sendiri. Mereka akan selalu memerlukan interaksi dengan orang lain di kehidupannya. Oleh karena itu, mereka dikenal suka berkelompok. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Aristoteles di mana ia menyebut manusia sebagai “Zoon Politicon” atau secara harfiahnya adalah binatang politik. Menurutnya, manusia lebih suka untuk […]

The post 9 Contoh Kelompok Sosial Sekunder dan Primer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia merupakan makhluk sosial yang mana mereka tidak bisa hidup sendiri. Mereka akan selalu memerlukan interaksi dengan orang lain di kehidupannya. Oleh karena itu, mereka dikenal suka berkelompok.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Aristoteles di mana ia menyebut manusia sebagai “Zoon Politicon” atau secara harfiahnya adalah binatang politik.

Menurutnya, manusia lebih suka untuk hidup secara berkelompok daripada hidup sendiri. Hal ini mengindikasikan bahwa manusia akan cenderung untuk bergabung ke suatu kelompok atau komunitas, salah satunya adalah kelompok sosial.

Pengertian Kelompok Sosial Menurut Ahli

  • Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Dalam KBBI, kelompok diartikan sebagai kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat istiadat dan sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia.

Selain itu, kelompok juga bisa berarti kumpulan orang yang memiliki beberapa atribut sama atau hubungan dengan pihak yang sama. Sedangkan, sosial memiliki arti berkenaan dengan masayarakat.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan orang yang memiliki satu hal yang sama, entah itu tujuan, ciri, atau bahkan perilaku.

  • Soerjono Soekanto

“Kelompok sosial merupakan kesatuan-kesatuan atau himpunan manusia yang hidup berdampingan karena memiliki hubungan yang saling timbal balik dan saling mempengaruhi satu sama lain”

  • Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

“Kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang sadar akan keanggotaannya sebagai makhluk sosial kemudian saling berinteraksi satu sama lain”

  • George Homans

“Kelompok sosial berarti kumpulan individu yang saling berinteraksi, melakukan kegiatan, dan memiliki perasaan yang mendorong untuk membentuk sesuatu yang terorganisir secara menyeluruh dan saling timbal balik”

Contoh Kelompok Sosial Primer

  • Keluarga

Keluarga adalah orang terdekat yang sudah mengenal kita dari masih kecil. Ketika penat dengan berbagai kesibukan, keluarga biasanya menjadi tempat untuk kembali dan beristirahat. Keluarga merupakan unit terkecil yang menjadi lingkungan awal edukasi, terutama bagi seorang anak.

Dalam keluarga, kita diajari berbagai hal-hal dasar agar siap bersosialisasi dengan dunia luar. Contohnya adalah pendidikan karakter yang mana akan membuat seorang anak paham apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di lingkungan sosialnya.

Selain itu, keluarga juga berperan sebagai pelindung meskipun tidak semua keluarga menjalankan perannya yang satu ini.

  • Kerabat

Merupakan sekelompok orang yang memiliki pertalian keluarga. Dalam hal ini, kerabat merupakan kelompok kedua yang dikenal seseorang setelah keluarga. Mereka juga adalah orang-orang yang mengenal kita sejak lahir.

Bedanya, kita tidak dapat berinteraksi setiap hari dengan mereka seperti yang dapat kita lakukan di keluarga. Mungkin ada beberapa orang yang dapat berinteraksi hampir setiap hari karena mereka tinggal di lingkungan yang sama. Namun, kebanyakan kerabat bertempat tinggal jauh satu sama lain.

  • Teman Sebaya

Mereka adalah sekelompok orang yang memiliki umur yang sama dengan kita. Kebanyakan teman sebaya ini dapat kita jumpai di sekolah. Namun, tidak menutup kemungkinan teman sebaya juga bisa berasal dari luar lingkungan sekolah.

Seperti kelompok sosial primer yang lain, mereka juga mengenal kita secara pribadi dan sering menghabiskan waktu untuk bermain bersama.

  • Kelompok Persahabatan

Sama seperti teman sebaya, sahabat juga mengenal kita secara pribadi. Namun, sahabat biasanya adalah orang-orang terdekat yang kita paling percayai setelah keluarga dan tidak menutup kemungkinan berasal dari berbagai usia. Tak jarang kita lebih sering mencurahkan perasaan terjujur kita kepada sahabat daripada keluarga.

Contoh Kelompok Sosial Sekunder

  • Serikat Pekerja

Sederhananya adalah perhimpunan masyarakat yang bekerja. Sistem keanggotaan organisasi ini bersifat terbuka untuk semua masyarakat sehingga nggotanya dapat berasal dari berbagai daerah serta bekerja baik untuk perusahaan maupun bukan. Selain itu, sukarela, bebas, dan independen adalah sifat yang dimiliki oleh organisasi ini.

  • Partai Politik

Kelompok ini termasuk ke dalam kelompok sekunder karena dasar pembentukannya dimana dibentuk atas dasar tujuan yang sama, yaitu memperoleh kekuatan politik.

Selain itu, bisa juga terdapat keselarasan antara tujuan pribadi dengan tujuan internal partai yang membuat seseorang bergabung dengan partai tersebut.

Anggota kelompok ini dapat berasal dari mana saja. Pertemuan yang diadakan biasanya juga hanya untuk membahas hal-hal tertentu yang berhubungan dengan partai.

  • Lingkungan Kerja

Karena didasarkan atas tujuan yang sama, yaitu keuntungan perusahaan, maka kelompok ini termasuk ke dalam kelompok sosial sekunder. Orang-orang yang terlibat di dalamnya biasanya juga hanya karena faktor kerja sama saja. Meskipun, tidak menutup kemungkinan pula ada beberapa orang yang dekat.

  • Asosiasi Profesi

Kelompok ini terbentuk atas dasar kesamaan profesi dan anggotanya berasal dari berbagai daerah. Contohnya adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO), dan lain sebagainya.

  • Koperasi

Adalah perserikatan yang didirikan untuk kepentingan bersama dengan tujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Kelompok ini termasuk ke dalam organisasi bisnis namun biasanya tidak meraup keuntungan yang banyak agar tetap selaras dengan tujuannya.

The post 9 Contoh Kelompok Sosial Sekunder dan Primer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peer Pressure (Tekanan Sosial): Pengertian – Jenis dan Dampak https://haloedukasi.com/peer-pressure Wed, 07 Dec 2022 02:50:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39856 Masyarakat tak lepas dari kehidupan sosial yang dijalaninya, setiap individu adalah mahkluk sosial. Di dalam masyarakat, ada 5 unsur sosial yaitu kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, startifikasi sosial dan kekuasaan atau kewenangan. Kelompok sosial tercipta di tengah masyarakat yang luas dan diciptakan oleh anggota masyarakat. Di dalam kelompok sosial, setiap anggota dapat saling mempengaruhi perilaku […]

The post Peer Pressure (Tekanan Sosial): Pengertian – Jenis dan Dampak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Masyarakat tak lepas dari kehidupan sosial yang dijalaninya, setiap individu adalah mahkluk sosial. Di dalam masyarakat, ada 5 unsur sosial yaitu kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, startifikasi sosial dan kekuasaan atau kewenangan.

Kelompok sosial tercipta di tengah masyarakat yang luas dan diciptakan oleh anggota masyarakat. Di dalam kelompok sosial, setiap anggota dapat saling mempengaruhi perilaku atau kebiasaan.

Kelompok sosial dapat memberikan rasa nyaman dan memenuhi kebutuhan kita sebagai mahkluk sosial, karena memiliki misi yang sama, persamaan prinsip dan sebagainya. Kelompok sosial dapat mempengaruhi perilaku atau keputusan individu yang merupakan anggotanya.

Tidak selalu berada di dalam atau menjadi anggota kelompok sosial individu akan mendapatkan kenyamanan, rasa bahagia atau rasa aman. Tekanan sosial bisa saja terjadi dan hal ini dapat dirasakan siapapun di dalam setiap kelompok sosial.

Pengertian Peer Pressure

Peer pressure atau tekanan sosial, merupakan tekanan di dalam diri individu yang biasanya muncul saat sedang beradaptasi dengan sebuah kelompok atau lingkungan dengan harapan dapat diterima di kelompok tersebut.

Tekanan sosial berawal dari minat atau kebiasaan tertentu sebuah kelompok, hal ini kemudian mempengaruhi satu orang dan beberapa orang di dalam kelompok. Pengaruh ini akan membuat individu berperilaku dan bertindak serupa dengan kebiasaan kelompok.

Peer pressure memang bisa dialami oleh siapapun, namun remaja dan pemuda lebih rentan mengalaminya. Peer pressure biasanya banyak didapatkan dari teman yang sebaya. Tekanan sosial cenderung dialami oleh remaja karena masih dalam fase pencarian jati diri, namun bukan tidak mungkin bahwa remaja dapat mengatasi peer pressure yang merugikan diri sendiri.

Ada beberapa faktor yang memicu seorang individu rentan mengalami peer pressure dari teman sebayanya. Beberapa faktor berikut dapat mempengaruhi tekanan sosial, antara lain rasa percaya diri rendah, kurangnya motivasi, kekurangan penampilan fisik dan kurangnya kasih sayang keluarga.

Faktor-faktor yang disebutkan di atas adalah kekurangan individu, mungkin dapat ditemukan pada diri sendiri atau teman. Tidak berhenti menyadari saja faktor kekurangan diri, namun untuk mengatasi peer pressure, kita dapat melatih diri untuk menambal kekurangan yang kita miliki, fokus pada kelebihan yang kita punya dan juga saling memotivasi teman menuju hal yang lebih baik.

Jenis Peer Pressure

Peer pressure atau tekanan sosial ada banyak macamnya, saat ini peer pressure tak hanya dialami di dunia nyata, namun di era digital seperti saat ini media sosial juga berperan memunculkan peer pressure baik pada remaja maupun orang dewasa, salah satunya adalah tren di media sosial. Kenali beberapa jenis peer pressure berikut.

  • Spoken Peer Pressure

Spoken peer pressure adalah pengaruh yang diberikan secara lugas terhadap individu di dalam sebuah kelompok untuk melakukan sebuah perilaku atau tindakan tertentu. Jenis ini membuat dampak yang kuat pada perilaku yang dipilih jika dilakukan oleh sebuah kelompok.

Hal ini sering dilakukan kelompok politik untuk mencapai tujuan bersama, misalnya saja meminta anggotanya untuk memberantas korupsi atau tidak melakukan korupsi.

  • Unspoken Peer Pressure

Kebalikan dari spoken peer pressure, unspoken peer pressure merupakan jenis tekanan sosial yang tidak terucapkan secara langsung, namun membuat individu terpengaruh sehingga mengubah perilakunya, pilihan hidupnya dan sebagainya.

Hal ini bisa terjadi misalnya akibat tren yang sedang terjadi, mengikuti perilaku teman atau sahabat atau mengikuti pilihan orang lain. Tujuan individu mengubah dirinya adalah agar diterima di lingkungan atau agar sama dengan orang-orang di kelompoknya.

Tentu saja dampaknya akan membuat individu tertekan karena memaksa diri untuk menyesuaikan tanpa mempertimbangkan realita dan hatinya. Tren di media sosial juga menjadi salah satu jenis pressure ini, misalnya saja membeli barang yang tidak sesuai dengan kemampuan, karena melihat idolanya memakai barang tersebut.

  • Direct Peer Pressure

Direct peer pressure sering ditemui pada individu di usia sekolah, direct peer pressure ini bisa berbentuk verbal atau spoken pressure maupun unspoken pressure. Misalnya saja perundungan kepada teman sekelas, baik perundungan verbal maupun fisik.

Dalam bentuk unspoken atau tidak terucapkan, misalnya saja ketika sedang berkumpul salah seorang yang dominan memberikan minuman beralkohol pada temannya, kemudian mau tak mau teman tersebut terpaksa ikut meminumnya untuk beradaptasi dengan yang lain.

Dampak peer pressure ini sangat kuat terutama bagi anak-anak dan remaja, karena di usia sekolah mereka masih membutuhkan penguatan orang lain.

  • Indirect Peer Pressure

Indirect peer pressure mirip dengan direct peer pressure, namun tidak terjadi secara langsung. Dalam hal ini individu yang sudah mengetahui kebiasaan sebuah kelompok, tekanan akan kebiasaan akan hal baru tersebut menjadi tekanan, sehingga individu akan mencoba melakukan hal yang sama agar diterima di kelompok tersebut.

Meskipun tekanan sosial ini tidak langsung, namun tetap dapat mempengaruhi keputusan dan perilaku seorang individu terutama remaja.

  • Peer Pressure Positif

Peer pressure positif bisa datang dari kelompok mana saja, bentuk tekanannya juga bisa direct atau indirect, tekanan ini membawa individu untuk melakukan hal-hal baik yang membangun dirinya. Misalnya saja saling memotivasi untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi dan menghibur ketika teman gagal ujian.

Peer pressure positif ini intinya dapat menguatkan rasa percaya diri, tidak mendorong individu melakukan hal-hal yang bertentangan dengan moral dan agama serta norma sosial.

  • Peer Pressure Negatif

Kebalikan dari peer pressure positif, tekanan ini datang dengan membawa pengaruh buruk atau lebih tepatnya membuat seorang individu memilih berperilaku yang bertentangan dengan norma, moral dan agama.

Misalnya saja, mengikuti teman yang membolos sekolah, melakukan tawuran dan sebagainya. Hal ini mudah terjadi pada remaja, karena di usianya masih membutuhkan penerimaan dan sulit berkata tidak karena belum matang secara mental.

Dampak Peer Pressure

Dampak akibat peer pressure tentu menyebabkan hal yang positif jika peer pressure yang dialami adalah positif, sebaliknya jika peer pressure negatif yang didapatkan, maka hasilnya juga mengakibatkan perilaku atau tindakan yang negatif.

  • Rasa Tidak Nyaman

Peer pressure secara umum akan mengakibatkan siapapun yang mengalaminya merasakan rasa tidak nyaman secara emosional. Rasa tidak nyaman ini akan membuat seseorang dapat mempertanyakan keputusannya sendiri, tidak berpikir kritis dan akhirnya ikut-ikutan (conform) pendapat orang lain, meskipun dirinya tidak setuju.

Contoh nyata yang dialami banyak individu, tidak hanya remaja, tekanan sosial di grup WhatsApp keluarga, teman kantor atau teman-teman lama juga dapat mengubah perilaku, pengetahuan individu bahkan pilihan calon presidennya. Hal ini karena individu ingin tetap diterima dan takut untuk bersikap kritis atau berbeda.

  • Rasa Rendah Diri

Rasa rendah diri menjadi dampak yang paling serius bagi individu, terutama bagi remaja. Secara mental remaja belum matang dan membutuhkan validasi dari orang-orang sekitarnya.

Peranan orang tua yang aktif dalam berkomunikasi sangat penting agar remaja tidak merasa rendah diri ketika mendapatkan peer pressure.

Rasa rendah diri ini lebih dari pada rendahnya percaya diri, banyak kasus bunuh diri yang terjadi pada anak-anak dan remaja usia sekolah akibat dampak peer pressure.

The post Peer Pressure (Tekanan Sosial): Pengertian – Jenis dan Dampak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Contoh Kelompok Sosial Teratur dan Tidak Teratur https://haloedukasi.com/contoh-kelompok-sosial-teratur-dan-tidak-teratur Mon, 14 Nov 2022 02:03:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39644 Apakah saat ini kamu sedang bergabung di OSIS sekolahmu? Pastinya, disana terdapat pembagian tugas seperti menjadi ketua, sekretaris, atau sekretaris bidang. Tentunya kamu dan teman-temanmu disana memiliki tujuan dalam berkembang bersama. Berbeda pada saat kamu hadir di konser idolamu, dimana kamu akan ketemu orang-orang dengan tujuan yang sama denganmu agar ketemu artis kesukaannya. Tetapi, kalian […]

The post 8 Contoh Kelompok Sosial Teratur dan Tidak Teratur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apakah saat ini kamu sedang bergabung di OSIS sekolahmu? Pastinya, disana terdapat pembagian tugas seperti menjadi ketua, sekretaris, atau sekretaris bidang. Tentunya kamu dan teman-temanmu disana memiliki tujuan dalam berkembang bersama.

Berbeda pada saat kamu hadir di konser idolamu, dimana kamu akan ketemu orang-orang dengan tujuan yang sama denganmu agar ketemu artis kesukaannya. Tetapi, kalian tidak saling mengenal.

Nah, ini termasuk contoh dari fenomena nyata dalam mata pelajaran Sosiologi, nih. Simak bacaan ini agar menambah pemahamanmu terkait pengertian kelompok sosial, ya.

Pengertian Kelompok Sosial 

Kelompok sosial merupakan suatu gabungan manusia yang hidup saling berdampingan. Relasi di sini melibatkan adanya interaksi saling berbalasan dengan tujuan agar anggotanya dapat saling membantu dan hidup bersama.

Secara sederhana, kelompok sosial adalah sekelompok manusia yang hidup bersamaan. Proses ini biasanya terjadi antara dua orang, dua grup atau antara seorang dan suatu grup. 

Proses terciptanya kelompok sosial dimulai karena kebutuhan manusia yang selalu ingin bersama. Manusia adalah mahluk yang tidak dapat hidup tanpa sesamanya. Proses komunikasi melibatkan terbentuknya interaksi antar dua atau lebih manusia, sehingga terdapat keinginan untuk tidak sendiri. 

Terdapat dua keinginan umum sebagai latar belakang terbentuknya kelompok sosial, seperti : 

  • Agar manusia dapat bergabung dengan manusia di lingkungannya.
  • Agar manusia dapat adaptasi dengan lingkungan alam sekelilingnya.

Supaya suatu sekumpulan individu dapat dikenal sebagai kelompok sosial perlu memiliki syarat seperti : 

  • Setiap bagian dari kelompok mempunyai kesadaran sebagai seorang anggota dari kelompoknya.
  • Terdapat faktor yang dipunyai setiap anggota dalam memperkuat jalinan diantaranya seperti nasib, keperluan, dan motivasi serupa.
  • Adanya interaksi berbalasan diantara sesamanya.
  • Memiliki pola karakter dan sebuah struktur dalam mengatur fungsi setiap anggota.
  • Dibentuknya aturan dan norma yang memberikan panduan terhadap anggotanya.

Terciptanya kelompok sosial juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti di bawah ini : 

  • Kesesuaian Genealogi, disebabkan karena suatu anggota memiliki garis keturunan yang sama sehingga memiliki motivasi agar menjalin hubungan terhadap sesama. Contohnya, sebuah keluarga atau keluarga besar.
  • Kesesuaian Geografis, dibagi menjadi dua. Kesesuaian Wilayah Tempat Tinggal disebabkan karena sekumpulan individu menempati lokasi sama, sehingga sering berinteraksi (seperti adanya Rukun Tetangga) dan Kesesuaian Geografis Wilayah Asal karena terdapat sekumpulan orang dari lokasi asal sama dimana menghuni lokasi baru (seperti Komunitas Perhimpunan Pelajar Indonesia di Amerika Serikat).
  • Kesesuaian kepentingan, karena sekumpulan anggota memiliki dorongan atau kebutuhan yang sama. Contoh : PHRI (Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia).
  • Kesesuaian kepercayaan, karena sekumpulan individu memiliki keyakinan yang sama. Contoh : Persatuan Ummat Islam.

Kelompok Sosial Teratur 

Kelompok Sosial Teratur memiliki kumpulan individu yang sadar jika mereka merupakan anggota dari sebuah grup. Kelompok sosial teratur memiliki ciri seperti : 

  • Anggota memiliki kesadaran sebagai bagian dari kelompoknya. 
  • Terdapat relasi timbal balik pada setiap anggota untuk menumbuhkan kerja samanya.
  • Terdapat karakteristik, susunan dan norma dalam mengatur anggotanya.

Contohnya adalah:

  • Organisasi global seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), karena dalam merekrut atau menggabungkan peserta baru perlu mendapat kesepakatan dari negara anggotanya. 
  • Organisasi Pelajar seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk anak kuliah. Kamu tentunya suka menemui kalau teman-temanmu kerap mengakui jika dirinya sudah tergabung OSIS, sehingga sering meluangkan waktu agar membantu kerja anggota lainnya.
  • Lembaga Pemerintahan seperti Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Badan Meteorologi, Klimatologi & Geofisika (BMKG). Lembaga Pemerintahan termasuk ini karena sudah mempunyai susunan atau pembagian tugas tetap kepada anggotanya masing-masing. 
  • Partai Politik seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Gerindra. Partai Politik menetapkan tujuan dimana didasarkan dari motivasi anggotanya. Partai Politik memiliki tata tertib dalam mengatur peran serta rasa keikutsertaan pada setiap bagian grupnya. 
  • Organisasi Perusahaan seperti PT Indofood Sukses Makmur. Umumnya, perusahaan memiliki struktur atau pembagian tugas jelas kepada anggotanya dengan tujuan utama agar menghasilkan keuntungan dari aktivitas bisnisnya. Perusahaan memiliki ketentuan tertentu dalam menerima atau memposisikan anggota/karyawannya.

Paragraf yang paling atas sudah menjelaskan OSIS merupakan contoh kelompok sosial teratur cukup umum kamu jumpai. Karena, disana tugas kamu dan teman-temanmu berbeda. Kamu juga sering ikut bekerjasama agar membentuk program OSIS yang bermanfaat dan berdampak.  

Kelompok Sosial Tidak Teratur 

Kelompok Sosial Tidak Teratur tidak memiliki struktur tetap, tercipta secara tiba-tiba tanpa adanya persiapan, dan tidak adanya kesadaran bahwa masing-masing individu adalah satu anggota. Cirinya adalah: 

  • Tidak berbentuk secara organisasi seperti membutuhkan ketua beserta anggota.
  • Didasarkan dari keperluan atau keinginan temporer, sehingga keberadaan grup tidak berlangsung lama.

Contohnya yaitu:

  • Penggunaan media sosial seperti Instagram, karena disini biasanya kita bisa berkumpul bersama pengguna lainnya tanpa adanya keinginan beranggota atau bersepakat bersama. 
  • Acara konser, karena tidak adanya ikatan atau struktur pada setiap partisipan acara meskipun keinginan untuk menonton konser tersebut sama.
  • Kerumunan di lokasi umum seperti pasar, karena disana dapat bertemu atau berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Tetapi, hanya sementara waktu serta tidak terikat dengan adanya aturan tertentu. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bahwa di kerumunan tidak adanya interaksi antar sesamanya. 

Apabila melihat contoh di paragraf paling atas, kamu akan menyadari bahwa interaksimu bersama peserta konser lainnya termasuk kelompok sosial tidak teratur. Hal ini dikarenakan mungkin kamu hanya berinteraksi sementara dengan mereka. 

The post 8 Contoh Kelompok Sosial Teratur dan Tidak Teratur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Cara Mengatasi Konflik Antar Kelompok https://haloedukasi.com/mengatasi-konflik-antar-kelompok Mon, 03 Oct 2022 18:40:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38926 Dalam kehidupan sehari-hari ada saja konflik yang terjadi. Tidak hanya terjadi pada antar individu saja melainkan juga dengan kelompok. Setiap ada permasalahan atau konflik seharusnya bisa diselesaikan dengan cara yang baik-baik, tidak ada kekerasan yang menimbulkan kerugian. Apakah sudah tahu dengan cara-cara mengatasi konflik antar kelompok? Pada pembahasan kali ini akan mengulik mengenai cara mengatasi […]

The post 11 Cara Mengatasi Konflik Antar Kelompok appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari ada saja konflik yang terjadi. Tidak hanya terjadi pada antar individu saja melainkan juga dengan kelompok. Setiap ada permasalahan atau konflik seharusnya bisa diselesaikan dengan cara yang baik-baik, tidak ada kekerasan yang menimbulkan kerugian.

Apakah sudah tahu dengan cara-cara mengatasi konflik antar kelompok? Pada pembahasan kali ini akan mengulik mengenai cara mengatasi konflik antar kelompok, di antaranya sebagai berikut:

  • Berdikusi Secara Terbuka

Penanganan konflik antar kelompok yang perlu dilakukan adalah melakukan diskusi, sangat disarankan dilakukan diskusi terbuka agar tidak terjadi kesalahpahaman antar kelompok.

Solusi pertama ini wajib untuk dicoba apabila mulai muncul permasalahan antar kelompok. Ingat dalam berdiskusi harus menggunakan kepala yang dingin agar tidak ada perselisihan lebih parah lagi di dalamnya.

Pastikan ketika berdiskusi secara terbuka memilih tempat yang aman dan nyaman. Dengan keamanan dan kenyamanan tentu orang-orang bisa menyampaikan argumen masing-masing atas permasalahan yang terjadi diantara kelompok.

Usahakan setiap orang yang ada di dalam diskusi terbuka menggunakan bahasa santun atau tidak menyinggung orang lain, diskusi ini akan dianggap dengan diskusi bersama saudara masing-masing.

  • Mengedepankan Hubungan Baik

Hal yang harus dilakukan ketika ada konflik yaitu mementingkan hubungan baik antar kelompok. Prioritaskan hal tersebut agar perpecahan akibat konflik tidak terlalu besar.

Saat pikiran semua orang mementingkan hubungan baik kedepannya, tentu konflik antar kelompok bisa terselesaikan tanpa ada kekerasan.

  • Usahakan untuk Menjadi Pendengar yang Baik

Salah satu cara mengatasi konflik antar kelompok adalah masing-masing individu harus menjadi pendengar terbaik. Jangan sampai ada selaan atau memotong pembicaraan ketika seseorang berbicara mengenai argumennya.

Setidaknya semua orang harus bisa memberikan kesempatan atau peluang kepada orang yang ingin menyatakan argumennya atas suatu konflik.

Biasanya ada salah satu orang ketika ada konflik ingin selalu bicara banyak, tanpa mempedulikan orang-orang disekitar. Hal ini harus diperhatikan dan diberikan batasan waktu.

  • Jangan Menyudutkan Beberapa Kelompok

Dalam beragumentasi, usahakan untuk tidak menyudutkan beberapa kelompok. Bukannya permasalahan selesai yang ada menambah keributan tersendiri.

Jangan selalu beranggapan bahwasannya orang yang terlihat ngotot saat menjelaskan argumennya adalah salah. Maka dari itu, posisikan diri untuk bersikap tenang ketika berdiskusi bersama antar kelompok.

  • Gunakan Mediator yang Netral

Apabila ingin masalah antar kelompok cepat selesai, saat berdiskusi usahakan untuk menggunakan mediator. Mediator yang mana memiliki sifat netral, agar tidak memihak kelompok manapun.

Apa saja tugas mediator dalam diskusi? Mediator di dalam diskusi ini mempunyai tugas diantaranya yaitu mendengarkan berbagai macam argumentasi.

Setidaknya mediator ini memiliki pandangan yang objektif atas konflik antar kelompok. Mediator dapat mengambil garis fakta dibandingkan dengan opini-opini yang ada.

  • Mengedepankan Sikap Proaktif

Setiap kelompok harus mengedepankan sikap proaktif ketika berdiskusi dalam penyelesaian suatu konflik. Tidak ada salahnya apabila masing-masing anggota kelompok dituntut aktif dalam menyampaikan argumentasi dihadapan semua orang.

Dengan aktif berdiskusi, tentu ada titik terang penyelesaian konflik yang terjadi antar kelompok.

  • Memahami Keinginan Orang-orang

Dalam berdiskusi masing-masing orang harus memahami keinginan satu sama lain. Jangan sampai ego memenuhi segalanya.

Masing-masing keinginan yang ada bisa digabungkan dan dicari titik tengahnya. Tetaplah untuk bertindak netral agar semua orang bisa mendapatkan kesempatannya masing-masing.

  • Melakukan Negosiasi

Cara lainnya yang bisa digunakan untuk mengatasi konflik antar kelompok adalah melakukan negosiasi untuk saat ini, apabila semua keinginan telah terkumpul.

Dengan negosiasi dapat mempermudah pemenuhan segala keinginan masing-masing kelompok, bisa dikatakan sebagai solusi alternatif. Adanya negosiasi sebenarnya bisa mempermudah, terutama mengetahui letak sumber konflik antar kelompok.

  • Menyampaikan Pesan secara Tepat

Dalam berdiskusi yang menyatukan berbagai macam kelompok, masing-masing orang diberikan kesempatan untuk menyampaikan argumentasi.

Namun, harus diketahui bahwasannya dalam menyampaikan pesan harus memiliki sasaran yang tepat. Apabila tidak tepat dan blunder pada satu waktu tentu menimbulkan kesalahpahaman. Tidak semua orang bisa memahami apa yang disampaikan oleh orang lain. Bayangkan, apabila ada salah satu orang yang salah paham tentu akan marah besar.

Bukannya tenang, kesalahpahaman ini menyebabkan kekacauan antar kelompok. Semua orang tidak ingin hal ini terjadi.

  • Menghargai Pendapat Orang Lain

Adab yang paling penting dalam berdiskusi memecahkan permasalahan antar kelompok adalah menghargai pendapat orang lain. Mengingat saat ini, ada banyak orang yang tidak menghargai sebuah pendapat.

Berbagai macam sudut pandang sangatlah baik dalam mengatasi konflik antar kelompok. Dengan begini juga, masing-masing orang bisa mengetahi jalan pikiran orang lain.

Ada hal yang harus diketahui, apabila kelompok orang bisa menghargai pendapat orang lain tentu orang lain akan menghargai berbagai macam pendapat yang disampaikan.

  • Melakukan Evaluasi

Hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi kelompok adalah melakukan evaluasi. Evaluasi sangat penting untuk mengatasi konflik antar kelompok.

Setidaknya masing-masing kelompok harus mempunyai rencana agar tidak ada konflik selanjutnya. Dengan begitu, ada antisipasi yang pas agar tidak terlalu berlarut dalam konflik. Konflik yang mana mengakibatkan perpecahan.

Itulah cara-cara mengatasi konflik antar kelompok. Tanpa adanya perpecahan akibat konflik semua orang atau anggota akan merasa aman dimanapun berada.

The post 11 Cara Mengatasi Konflik Antar Kelompok appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Dimensi Hubungan Antarkelompok Sosial yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/dimensi-hubungan-antarkelompok-sosial Mon, 03 Oct 2022 07:13:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38921 Robert Bierstedt mendefinisikan kelompok sosial sebagai kumpulan individu yang memiliki kesadaran bersama terhadap keanggotaannya dan saling berinteraksi. Bierstedt juga beranggapan bahwa kelompok sosial memiliki ragam jenis yang bisa diklasifikasi. Pengklasifikasian tersebut didasari pada ada atau tidaknya organisasi, hubungan sosial antarkelompok, dan jenis kesadaran. Sementara itu menurut George Homans, kelompok sosial merupakan kumpulan individu yang melakukan […]

The post 4 Dimensi Hubungan Antarkelompok Sosial yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Robert Bierstedt mendefinisikan kelompok sosial sebagai kumpulan individu yang memiliki kesadaran bersama terhadap keanggotaannya dan saling berinteraksi. Bierstedt juga beranggapan bahwa kelompok sosial memiliki ragam jenis yang bisa diklasifikasi. Pengklasifikasian tersebut didasari pada ada atau tidaknya organisasi, hubungan sosial antarkelompok, dan jenis kesadaran.

Sementara itu menurut George Homans, kelompok sosial merupakan kumpulan individu yang melakukan kegiatan, saling berinteraksi, dan memiliki perasaan untuk membuat segala sesuatu menjadi terorganisir serta berhubungan secara timbal balik.

Tidak semua sekumpulan individu dapat disebut dengan kelompok sosial. Ada berbagai syarat yang harus dipenuhi agar suatu kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Menurut Soerjono Seokanto, syarat-syarat utama tebentuknya kelompok sosial adalah sebagai berikut:

  • Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  • Ada hubungan timbal balik (interaksi sosial) antara anggota kelompok yang satu dengan anggota yang lainnya.
  • Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antarkelompok semakin bertambah erat.
  • Berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola perilaku.

Contoh kelompok sosial dalam masyarakat yaitu keluarga, teman sepermainan, komunitas pecinta hewan, ekstrakurikuler di sekolah, dan berbagai kelompok profesi seperti PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).

Setiap kelompok sosial dalam masyarakat saling berinteraksi dan berhubungan dengan berbagai alasan serta kepentingan. Hubungan tersebut akan menimbulkan berbagai macam dampak, seperti adanya kerja sama yang terbentuk, terjadinya persaingan antarkelompok, atau bahkan tercetusnya sebuah konflik.

Ada beberapa dimensi yang mengiringi hubungan antarkelompok sosial, seperti dimensi sejarah, sikap, institusi, dan gerakan sosial. Berikut adalah penjelasannya.

1. Dimensi Sejarah

Jika dilihat dari dimensi sejarah, hubungan antarkelompok sosial dapat diartikan sebagai awal mula terbentuk hingga berkembangnya interaksi dalam kelompok-kelompok tersebut. Seiring dengan bertumbuhnya hubungan antarkelompok, terjadilah berbagai penggolongan masyarakat secara bertingkat ke dalam kelas-kelas sosial tertentu. Misalnya, stratifikasi etnis, stratifikasi usia, dan stratifikasi jenis kelamin.

  • Stratifikasi Etnis

Stratifikasi etnis merupakan pengelompokkan masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu berdasarkan warna kulit, bahasa, dan budaya. Jenis stratifikasi ini dapat terjadi apabila terdapat tiga syarat, yaitu etnosentrisme, persaingan, dan perbedaan kekuasaan.

Contohnya, pada masa kolonial Belanda di Indonesia. Orang-orang Eropa atau kulit putih menempati urutan pertama dalam struktur sosial Hindia Belanda. Disusul oleh orang-orang Timur Asing (Tiongkok, India, dan Arab) diurutan kedua. Sementara itu, orang-orang asli Indonesia atau pribumi menempati posisi terakhir.

Hal tersebut dapat terjadi karena orang-orang kulit putih (Belanda) menganggap bahwa kelompoknya lebih baik daripada kelompok lain. Tidak hanya itu, penjajah Belanda juga memegang kendali di bidang ekonomi dan politik.

  • Stratifikasi Usia

Stratifikasi usai dapat diartikan sebagai penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu berdasarkan rentang usia. Stratifikasi ini berhubungan erat dengan kewajiban, kekuasaan, peran, prestise (status sosial), dan privilege (hak istimewa) yang dimiliki oleh setiap individu mulai dari usia remaja sampai mendekati usia tua.

Seiring dengan bertambahnya usia, hal-hal seperti privilege, prestise, dan kekuasaan akan semakin berkurang. Hal ini dikarenakan orang-orang yang sudah memasuki usia lanjut (lansia) akan semakin tergantung kepada orang-orang yang berusia lebih muda.

  • Stratifikasi Jenis Kelamin

Bentuk stratifikasi ini berhubungan dengan industrialisasi dan pembagian kerja. Sebelumnya, hanya kaum laki-laki saja yang bisa bekerja di sektor publik sedangkan kaum perempuan hanya berada di ranah domestik (rumah tangga).

Namun, seiring dengan perkembangannya masyarakat dan adanya perubahan sosial, baik laki-laki maupun perempuan saat ini memiliki peran yang sama di segala bidang, khususnya di bidang industrialisasi dengan pembagian kerja yang semakin jelas.

2. Dimensi Sikap

Di dalam hubungan antarkelompok sosial, sering kali diiringi dengan adanya prasangka dan stereotip terhadap kelompok masyarakat lain. Sikap-sikap tersebut cendurung berdampak negatif karena dapat menimbulkan terjadinya perpecahan dalam masyarakat.

Prasangka (prejudice) merupakan sikap atau pendapat yang tidak didasari bukti kongkret, pengalaman, dan pengetahuan. Dengan kata lain, prasangka juga bermakna sebagai sikap menduga-duga yang belum bisa dibuktikan.

Contoh prasangka yang sering terjadi dalam masyarakat yaitu menganggap dan memandang orang yang berasal dari suku Madura memiliki watak keras dan arogan, tetapi pada realitanya banyak juga orang Madura yang bersifat lembut dan penyabar. 

Sementara itu, stereotip dapat didefiniskan sebagai suatu kesan atau perasaan curiga terhadap individu, kebiasaan, dan budaya dalam masyarakat berdasarkan pendapat subjektif yang belum tentu benar. Dalam kehidupan sehari-hari, stereotip dapat bersifat positif dan negatif.

Contoh stereotip positif yaitu laki-laki dalam masyarakat dinilai memiliki sifat yang tangguh, kuat, dan pekerja keras. Sementara itu, contoh stereotip negatif adalah siswa yang berasal dari keluarga miskin cenderung dianggap memiliki sifat pemalas, bodoh, dan nakal.

3. Dimensi Institusi

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt mendefinisikan institusi sosial sebagai sistem norma sosial dan hubungan-hubungan terorganisir yang menyatukan nilai-nilai serta prosedur tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Institusi sosial juga dapat disebut dengan istilah pranata atau lembaga sosial. Institusi sosial memiliki berbagai jenis, misalnya lembaga ekonomi, lembaga hukum, lembaga agama, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan lembaga pariwisata.

Fungsi institusi sosial dalam masyarakat yaitu untuk mengoptimalkan sikap, perilaku, kontrol sosial, dan interaksi antarkelompok. Selain itu, institusi sosial juga berperan menghapuskan pola hubungan antarkelompok yang awalnya bersifat personal menjadi lebih birokratis.

4. Dimensi Gerakan Sosial

Cohen memiliki pendapat bahwa gerakan sosial adalah gerakan yang dilakukan oleh sejumlah individu, besifat terorganisir, dan bertujuan untuk mengubah atau mempertahankan suatu unsur dalam masyarakat.

Sementara itu, Touch dan Kuppuswany mengartikan gerakan sosial sebagai suatu usaha yang dilakukan sejumlah individu secara kolektif dengan tujuan menyelesaikan masalah yang muncul dalam kehidupan bermasyarakat.

Berdasarkan definisi para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa gerakan sosial merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara kolektif, terorganisasi dengan baik, memiliki tujuan dan kepentingan bersama, serta dilakukan demi kepentingan masyarakat luas.

Contoh gerakan sosial yaitu demonstrasi buruh dan pengemudi ojek online di Bandung yang menuntut kenaikan upah dan menolak kenaikan harga BBM.

Contoh lainnya yaitu gerakan sosial perempuan “Women’s March” yang bertujuan untuk memobilisasi dan mengumpulkan aksi demi membela hak asasi perempuan secara global. Selain itu, “Women’s March” juga giat menyuarakan berbagai isu terkait perempuan.

The post 4 Dimensi Hubungan Antarkelompok Sosial yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Inilah 9 Ciri dari Kelompok Sosial https://haloedukasi.com/ciri-dari-kelompok-sosial Wed, 21 Sep 2022 02:20:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38729 Manusia tidak pernah lepas dari yang namanya kebutuhan, tidak ada pernah rasa puas dalam diri masing-masing. Bahkan penggambaran ini tidak hanya untuk diri sendiri melainkan juga di dalam kelompok, kecil maupun besar. Dengan begitu manusia dicap sebagai sosok kelompok sosial, saling membutuhkan satu sama lain. Hal ini benar-benar tidak bisa dihindari karena manusia sebagai makhluk […]

The post Inilah 9 Ciri dari Kelompok Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia tidak pernah lepas dari yang namanya kebutuhan, tidak ada pernah rasa puas dalam diri masing-masing. Bahkan penggambaran ini tidak hanya untuk diri sendiri melainkan juga di dalam kelompok, kecil maupun besar. Dengan begitu manusia dicap sebagai sosok kelompok sosial, saling membutuhkan satu sama lain.

Hal ini benar-benar tidak bisa dihindari karena manusia sebagai makhluk sosial. Saat ini manusia terdiri dari berbagai macam kelompok, ciri-cirinya pun berbeda. Pada pembahasan kali ini akan mengulik lebih lanjut mengenai ciri-ciri dari kelompok sosial, di antaranya sebagai berikut:

  • Adanya Kesadaran Sosial

Di dalam kelompok sosial ada kesadaran. Kesadaran itu dimiliki masing-masing orang karena keberadaannya ada di dalam suatu kelompok.

Sebenarnya fakta akan kesadaran sosial ini berdampak positif dalam kehidupan. Bahkan dengan adanya kesadaran, mampu menjunjung tinggi nama kelompok sosial yang ada.

Sederhananya, kesadaran sosial adalah masing-masing individu memiliki kesadaran untuk membantu satu sama lain apabila ada yang kesusahan.

  • Adanya Sistem

Sistem seharusnya ada di dalam kelompok sosial. Sistem ini dijadikan sebagai penanda adanya suatu kelompok.

Biasanya sistem yang telah berlaku lama dalam kelompok sosial akan ditaati oleh anggota-anggota kelompok sosial, lama maupun baru.

  • Adanya Feed Back

Dalam kelompok sosial tentu ada feed back di dalamnya. Hal ini terjadi pada satu anggota dengan anggota lainnya.

Hubungan yang satu ini mengarah pada hubungan pada masing-masing individu terhadap masyarakat kelompok sosial. Dengan adanya kesadaran untuk hubungan timbal balik, kondisi kelompok sosial akan semakin baik dan jauh lebih harmonis dibandingkan sebelumnya.

  • Kesamaan Suatu Nasib

Biasanya dalam kelompok sosial terdapat kesamaan antar individu, salah satunya kesamaan dalam latar belakang, ideologi, tujuan, dan nasib.

Kelompok sosial ini mencirikan persamaan suatu nasib, baik dari kondisi, visi misi, maupun tujuan yang ingin dicapai. Hal ini sudah sangat umum terjadi.

Contoh sederhananya adalah memiliki latar belakang yang sama dalam dunia pendidikan sehingga membentuk suatu kelompok sosial.

  • Memiliki Struktur

Ciri yang khas di dalam kelompok sosial adalah memiliki bentuk struktur, dari stuktur paling atas hingga paling bawah.

Sederhananya, bentuk struktur yang bisa ditemui adalah ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. Melihat struktur kelompok sosial ini bisa dipastikan bahwa setiap anggota harus mematuhi segala peraturan yang berlaku.

Harusnya pola struktur ini sudah diatur dari awal pembentukan kelompok sosial.

  • Sadar akan Sikap

Ciri dari kelompok sosial adalah orang-orang paham dan sadar akan sikap-sikapnya. Sikap yang dilihat ini bisa dari sisi in-group atau off-group.

Apa arti atas kesadaran sikap di dalam kelompok sosial? Jadi, maksud dari kesadaran sikap di dalam kelompok sosial adalah setiap saudara atau anggota yang ada di dalam kelompok mempunyai hubungan yang baik, baik di dalam maupun di luar nanti.

  • Rasa Solidaritas yang Tinggi

Setiap anggota masing-masing mempunyai rasa solidaritas yang tinggi. Dengan adanya rasa solidaritas maka menciptakan hubungan kekeluargaan yang kuat.

Dengan adanya solidaritas yang tinggi menciptakan integrasi sosial yang meningkat. Tidak hanya merujuk pada integrasi sosial, melainkan juga integrasi nasional.

  • Struktur Organisasi yang Jelas

Dalam kelompok sosial struktur organisasi di dalamnya terlihat jelas. Bahkan, semua anggota yang ada di dalam kelompok sosial sangat terpaku dengan struktur organisasi dan peraturan yang berlaku.

Sebenarnya, hal ini memberikan dampak positif bagi kehidupan anggota-anggota yang ada di dalamnya. Kondisi ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Mempunyai Peraturan yang Jselas

Ciri paling khas dalam kelompok sosial adalah mempunyai peraturan yang jelas. Peraturan ini digunakan untuk mengatur segala aktivitas yang dilakukan oleh para anggota kelompok.

Aturan yang jelas ini merujuk pada suatu norma. Setiap aturan norma harus dipenuhi oleh anggota kelompok sosial. Namun, apabila peraturan norma ini dilanggar oleh kelompok sosial mengakibatkan dampak buruk bagi individu masing-masing dan anggota kelompok lain.

Setelah mengetahui tentang ciri dari kelompok sosial. Apakah tahu dengan contoh kelompok sosial sehari-hari? Contoh kelompok sosial yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah karang taruna.

Karang taruna ini tidak hanya terjadi di pedesaaan melainkan juga di perkotaan. Pembentukan kelompok ini dikarenakan pemuda-pemudi yang ada disuatu tempat ingin membangun atau memajukan tempat yang ditinggali.

Dari pemaparan yang telah disampaikan sebelumnya, menunjukkan bahwasannya mendirikan suatu kelompok sosial dan masuk ke dalamnya membuat seseorang ikut ambil dalam lingkup terkotak-kotak. Mengingat bahwasannya kelompok sosial sangat sempit dan marjinal.

Bahkan individu yang masuk ke dalam kelompok sosial dan cenderung kuat, menganggap bahwasannya mereka masuk ke dalam kelompok sosial terbaik dan bagus dijadikan sebagai referensi.

Dengan kondisi seperti ini, maka individu ini akan menganggap kelompok lain rendah dan memandang remeh. Kondisi inilah yang menyebabkan suatu perbedaan. Dengan begitu timbul konflik dan berbagai macam kesenjangan.

Bahkan, adanya kondisi seperti ini menyebabkan sifat tidak peduli terhadap kelompok lain muncul. Mengapa bisa begitu? Hal ini disebabkan karena merasa kelompok sosial mereka superior dibandingkan dengan kelompok lain.

Kondisi yang ada saat ini menciptakan kondisi ekskluvisme pada masing-masing individu di dalam kelompok sosial.

The post Inilah 9 Ciri dari Kelompok Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Contoh Kelompok Sosial di Masyarakat https://haloedukasi.com/contoh-kelompok-sosial-di-masyarakat Mon, 19 Sep 2022 06:22:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38714 Kelompok sosial merupakan salah satu bahasan penting dalam objek kajian Sosiologi. Kelompok sosial terbentuk karena adanya interaksi sosial di dalam masyarakat untuk mencapai suatu tujuan. Kelompok sosial dapat dikatakan sebagai kumpulan dari individu yang mempunyai kepentingan sama dan saling memengaruhi. Kelompok sosial dapat menimbulkan rasa solidaritas antar anggotanya. Sebagaimana manusia sebagai makhluk sosial yang memerlukan […]

The post 12 Contoh Kelompok Sosial di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelompok sosial merupakan salah satu bahasan penting dalam objek kajian Sosiologi. Kelompok sosial terbentuk karena adanya interaksi sosial di dalam masyarakat untuk mencapai suatu tujuan.

Kelompok sosial dapat dikatakan sebagai kumpulan dari individu yang mempunyai kepentingan sama dan saling memengaruhi. Kelompok sosial dapat menimbulkan rasa solidaritas antar anggotanya.

Sebagaimana manusia sebagai makhluk sosial yang memerlukan interaksi dan saling membutuhkan. Syarat terbentuknya kelompok sosial sendiri ada beberapa hal yaitu adanya interaksi antar anggotan, interdependen, adanya kesamaan, kesadaran keterlibatan diti dalam kelompok, perasaan menjadi bagian dari kelompok, adanya sistem dan struktur.

Kelompok sosial mempunyai ciri-ciri antara lain, adanya dorongan, motivasi, dan motif yang sama, penegasan fungsi atau pembagian tugas, terbentuknya norma dalam kelompol, timbul akibat interaksi, adanya kepentingan yang sama terus berproses, serta pergerakannya dinamis dalam kegiatannya.

Kelompok sosial sendiri banyak ragamnnya. Simak artikel berikut untuk mengetahui contoh-contoh dari kelompok sosial yang ada di sekitar kita.

  • Kelompok Primer

Kelompok sosial primer yaitu anggotanya saling mengenal dengan akrab. Hubungan sosial antar anggotanya bisa melibatkan hubungan fisik.

Para anggota kelompok primer biasanya akan memunyai kedekatan personal maupun emosional. Contoh kelompok sosial ini adalah keluarga.

Tanpa disadari keluarga menjadi bagian dari kelompok sosial di masyarakat. Sebab, didasarkan pada keturunan dan kebutuhan setiap individu dalam memperoleh pendidikan pertama kali dalam keluarga.

  • Kelompok Sekunder

Kelompok sosial sekunder terbentuk sebagai tempat untuk para anggotanya bertukar manfaat. Pertukaran di sini lebih yang bersifat materiil, seperti uang, barang, dan lainnya.

Contoh kelompok sosial sekunder yaitu partai politik, serikat pekerja, dan koperasi. Seseorang yang menjadi anggota partai politik tentu tidak wajib.

Keikutsertaannya sebagai anggota partai politik biasanya memilki tujuang sama yakni ingin mendapatkan jabatan di pemerintahan. Sama halnya dengan keikutsertaan seseorang dalam serikat pekerja dan koperasi karena memmpunyai suatu tujuan.

  • Kelompok Formal

Kelompok sosial formal dibentuk karena adanya keputusan dari atasan dalam suatau organisasi. Tujuan dibentuknya kelompok formal untuk menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif.

Contoh dari kelompok formal adalah lembaga negara dan organisasi kemasyarakat. Nahdlatul Ulama (NU) merupakan contoh nyata dari lembaga kemasyarakatan yang menjadi kelompok formal.

NU sebagai kelompok formal berisikan sekumpulan orang lebih dari dua, memilik karakteristik sama, dan mempunyai rasa persatuan di antara anggotanya.

  • Kelompok Informal

Kelompok informal yakni kebalikan dari kelompok formal. Kelompok informal terbentuk secara tidak sengaja sebab adanya pertemuan yang berulang kali.

Pertemuan yang terjadi menjadi dasar untuk berjumpa kembali guna mendapatkan pengalaman sama. Contoh dari kelompok informal seperti kelompok belajar.

  • Kelompok Keanggotaan

Kelompok sosial keanggotaan terbentuk dengan menunjukkan seseorang secara resmi untuk menjadi anggotanya. Penunjukkan secara resmi membuat orang lain dengan mudah mengenali anggotanya.

Anggota dari kelompok sosial ini dapat dikenali melalui kepemilikan tanda pengenal. Contoh dari kelompok keanggotaan seperti OSIS.

Menjadi anggota OSIS tentu memiliki tanda keanggotaan sehingga dapat dengan mudah dikenal siswa dan guru.

  • Kelompok Referensi

Kelompok referensi terbentuk sebagai dasar perbandingan untuk seseorang dalam hal pembentukan nilai dan sikap dalam berperilaku. Contoh dari kelompok referensi yaitu kelompok pemeluk agama.

  • Petembayan (Gesellschaft)

Kelompok sosial patembayan istilah lainnya gesellschaft lahir dalam jangka waktu yang pendek, sifatnya imajiner, dan berstruktur mekanis sebagaimana di dalam mesin.

Kelompok patembayan terbentuk hanya dalam pikiran belaka. Misalnya saja, ikatan antar pedagang, organisasi di dalam pabrik, dan lain sebagainya.

  • Paguyuban (Gemeinschaft)

Kelompok paguyuban atau gemeinschaft kebalikan dari patembayan (gesellschaft). Paguyuban memiliki ikatan yang erat, intim, serta harmonis antar anggotanya.

Anggota paguyuban juga memunyai ikatan batin serta hubungan yang bersifat informal. Jadi hubungan antar anggotanya bersifat kekeluargaan. Contoh dari kelompok ini seperti paguyuban RT dan kelompok arisan.

  • Kelompok In Group

Kelompok sosial ini ditandai dengan satu sama lain anggotnya saling simpati dan memiliki perasaan dekat. Kelompok in group menjadi tempat bagi individu untuk mengindentifikasikan diri sebagai kamu atau kami, mereka atau kita.

Contohnya, sekelompok siswa yang bekerjasama membuat kerajinan tangan.

  • Kelompok Out Group

Kebalikan dari kelompok in group. Kelompok ini berada di luar suatu kelompok yang ditandai oleh perasaan negatif seperti prasangka maupun antipati kepada kelompok lainnya.

Misalnya, sekumpulan orang berkulit hitam di lingkungan orang kulit putih. Orang kulit putih ketika dihadapkan oleh sekumpulan orang kulit hitam di lingkungannya akan memiliki kecenderungan bersikap etnosentrisme sebab mereka di luar bagian kelompoknya.

  • Publik

Ada beberapa orang yang memunyai minat sama terhadap suatu hobi tertentu. Namun, mereka tanpa harus memiliki pendapat yang sama.

Pemecahan dalam kelompok sosial yang disebut publik ini dapat dilakukan berdasarkan pengalaman tertentu. Contoh dari kelompok tersebut adalah OI (Orang Indonesia).

OI terbentuk lantaran para anggotanya memunyai kesamaan hobi yakni mengidolakan penyanyi solo Iwan Fals.

  • Alumni Sekolah

Setiap orang yang sudah dinyatakan lulus dari suatu lembaga pendidikan di jenjang apapun akan disebut alumni. Biasanya para alumni dari suatu lembaga pendidikan akan membentuk kelompok.

Kelompok alumni ini berkumpul dengan tujuan membangun relasi serta memberikan akses kepada adik kelas untuk berjejaring satu sama lain.

The post 12 Contoh Kelompok Sosial di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui Contoh Kelompok Primer dan Sekunder dalam Masyarakat https://haloedukasi.com/contoh-kelompok-primer-dan-sekunder-dalam-masyarakat Sat, 10 Sep 2022 03:19:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38485 Dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan melakukan interaksi. Interaksi-interaksi yang tumbuh antara manusia ini yang akan melahirkan istilah kelompok sosial. Ada beragam jenis kelompok sosial, adapun contohnya ialah kelompok sosial primer dan sekunder. Kelompok primer dan sekunder merupakan jenis kelompok sosial yang paling sedikit terdiri dari dua idividu yang memiliki kesamaan tertentu, saling berinteraksi, dan memiliki […]

The post Ketahui Contoh Kelompok Primer dan Sekunder dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan melakukan interaksi. Interaksi-interaksi yang tumbuh antara manusia ini yang akan melahirkan istilah kelompok sosial. Ada beragam jenis kelompok sosial, adapun contohnya ialah kelompok sosial primer dan sekunder.

Kelompok primer dan sekunder merupakan jenis kelompok sosial yang paling sedikit terdiri dari dua idividu yang memiliki kesamaan tertentu, saling berinteraksi, dan memiliki rasa persatuan. Sebuah kelompok primer biasanya lebih kecil yang dicirikan dengan hubungan pribadi dan relative panjang, sementara kelompok sekunder besar dengan hubungan impersonal dan biasanya di arahkan pada satu tujuan.

Meski kamu kerap mendengar istilah kelompok primer dan kelompok sekunder, namun tak ada salahnya memahami lebih dalam mengenai pengertian serta contoh dari kelompok primer dan sekunder.

Kelompok Primer

Definisi kelompok primer atau primary group merupakan kelompok yang saling mengenal secara pribadi dan akrab. Kelompok sosial ini biasanya memiliki hubungan fisik diantara anggotanya.

Primary group juga disebut sebagai face to face group sebab interaksi yang terjalin intensif atau intim berdasarkan kasih sayang, kedekatan, serta keakraban. Klompok primer memiliki beberapa ciri yang dapat dikenali, yaitu:

  • Jumlah anggotanya sedikit sehingga saling mengenal satu sama lain
  • Adanya rasa solidaritas yang tinggi antara anggotanya karena menghargai sesama
  • Memiliki durasi yang lama karena diperkuat dengan interaksi secara emosional
  • Perasaan mempunya nasib dan sejarah hidup yang sama
  • Bentuk interaksi yang tidak resmi atau bersifat informal
  • Tempat mencari kehangatan baik secara fisik maupun emosional

Ciri-ciri ini menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki primary group . Kelompok primer ini tentu dimiliki semua orang karena di dalam kelompok primer, identitas seseorang akan tumbuh karena adanya koneksi emosional, motivasi dan kedekatan dalam jangka waktu yang lama.

Berdasarkan ciri-ciri ini, kelompok primer menjadi kelompok sosial dengan kedekatan yang intim dalam durasi lama sehingga timbul rasa saling menyayangi. Apa sajakah contoh relasi atau hubungan dalam kelompok primer?

  • Keluarga

Contoh kelompok primer yang pertama adalah keluarga. Keluarga menjadi tempat individu mendapatkan kasih saying secra emosional serta ketenangan sehingga keluarga memiliki fungsi afeksi.

Sebagai unit terkecil dalam kelompok sosial, hubungan antar anggotanya didasarkan pada ikatan darah atau fisik karena berasa di satu atap. Oleh karena itu, kedakatan secra emosional akan tercipta dan bertahan hingga lama.

Akan tetapi, tidak semua individu memaknai sama hakikat keluarga yang memberikan perlindungan dan kasih saying. Pada sebagian kasus yang terjadi, seseorang tidak memilih keluarga sebagai tempat mencari kasih saat permasalahan terjadi pada dirinya, melainkan memilih teman atau sahabat.

  • Teman atau Sahabat

Meski seorang teman atau sahabat tidak memiliki ikatan darah, tetapi tidak menutup kemungkinan hubungan dengan teman dan sahabat menjadi salah satu contoh kelompok primer.

Hal ini dikarenakan kedekatannya yang muncul karena lamanya waktu saling mengenal atau intensitas komunikasi yang intim. Maka tak heran, teman atau sahabat juga menjalankan fungsi afeksi kepada seseorang yang tidak mendapatkannya dari keluarga.

  • Kerabat

Hubungan kerabat di antara individu menjadikan kerabat termasuk dalam kelompok primer. Kerabat ini didefinisikan dengan adanya hubungan darah karena kesamaan garis keturunan sehingga mendorong lahirnya kedekatan secara emosional.

Hubungan kekekrabatan ini juga memunculkan koneksi secara emosional yang membuat anggotanya terasa dekat dan akhirnya tumbuh solidaritas serta saling menyayangi.

Selain ketiga relasi ini, contoh kelompok primer lainnya ialah hubungan yang di dalamnya terjalin kedekatan dan solidaritas antar anggota, seperti tetangga.

Kelompok Sekunder

Sebaliknya, kelompok sekunder merupakan kelompok sosial dimana individu tidak banyak berinteraksi. Interaksi kelompok sekunder ini umumnya bersifat dangkal atau sementara karena hanya dibuat untuk mencapai tujuan tertentu seperti pemenuhan persyaratan akademik, realisasi tujuan karir, dan pencapaian layanan.

Maka dari itu, kelompok ini disebut juga dengan special interst group atau kelompok dengan kepentingan khusus.

Dari pengertian umum diatas, nampak bahwa kelompok sekunder tidak membutuhkan kedekatan personal anggotanya. Kelompok sekunder bisa Anda kenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Terdapat anggota dengan jumlah yang besar.
  • Anggota bisa saja tidak saling mengenal karena minimnya interaksi.
  • Komunikasi yang dilakukan antara anggota bersifat sementara serta impersonal.
  • Berupa kelompok yang fungsional karena didasarkan untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Tidak terlalu berpengaruh kepada para anggotanya.

Kelompok sekunder yang orientasinya hanya untuk mencapai tujuan tertentu, maka tak jarang hubungan antara para anggota akan berakhir jika tugas sudah terselesaikan.

Tidak hanya kelompok primer yang memiliki contoh, begitu pula kelompok sosial yang hanya bertahan dalam waktu yang singkat. Untuk lebih mudah Anda memahami kelompok sekunder, simak contoh-contoh interaksi kelompok sekunder dalam kehidupan sosial masyarakat di bawah ini!

  • Lingkungan kerja

Hubungan dalam kelompok sosial yang paling banyak adalah dalam lingkungan kerja. Lingkungan kerja ini menjadi special interest group yang banyak ditemukan karena memiliki tujuan yang jelas.

Interaksi dengan partner kerja, atasan, atau bawahan merupakan contoh yang nyata hubungan kelompok yang berkumpul untuk memenuhi proyek tertentu, sehingga ketika bisnis atau proyek telah berhasil dicapai kelompok dalam lingkungan kerja juga akan berakhir.

  • Lingkungan pendidikan

Sama halnya dengan lingkungan kerja, kelompok sekunder akan terbentuk di lingkungan pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi. Mengapa lingkungan pendidikan termasuk ke dalam kelompok sekunder?

Jawabannya adalah karena dalam dunia pendidkan dengan pembelajaran yang harus dicapai siswa atau mahasiswa harus mengikuti peraturan dan ketentuan tertentu untuk mencapai tujuan pendidikan mereka. Saat tujuan pendidikan mereka sudah tercapai, maka hubungan antara siswa dan guru kemungkinan juga tidak ada lagi.

  • Organisasi

Organisasi pada dasarnya dibentuk karena adanya kesamaan yang ingin di capai oleh anggotanya. Perkumpulan organisasi atau sejenisnya seperti asosiasi dan perserikatan, bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

Contoh yang bisa Anda temukan di masyarakat adalah adanya organisasi yang mewadahi dan meningkatkan sumber daya manusia seperti organisasi keagamaan.

Dan inilah contoh kelompok primer dan sekunder yang bisa Anda temukan di masyarakat. Contoh-contoh di atas, hanya menjadi gambaran umum untuk memudahkan Anda dalam memahaminya karena masih ada banyak lagi contoh-contoh di dalam kelompok sosial primer maupun sekunder.

The post Ketahui Contoh Kelompok Primer dan Sekunder dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>