kependudukan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kependudukan Tue, 20 Dec 2022 07:28:47 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kependudukan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kependudukan 32 32 5 Jenis Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk  https://haloedukasi.com/jenis-kota-berdasarkan-jumlah-penduduk Tue, 20 Dec 2022 02:14:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40260 Jika kamu tinggal di perkotaan, maka lebih mudah mengakses apapun yang kamu butuhkan. Misalnya, kalau sakit tinggal cari rumah sakit yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu entah dokter gigi atau dokter spesialis sesuai kebutuhanmu. Kamu juga dapat menentukan sekolah idamanmu mulai dari sekolah negeri hingga internasional. Hal ini dikarenakan, pengertian secara umum mengenai perkotaan itu tersendiri […]

The post 5 Jenis Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jika kamu tinggal di perkotaan, maka lebih mudah mengakses apapun yang kamu butuhkan. Misalnya, kalau sakit tinggal cari rumah sakit yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu entah dokter gigi atau dokter spesialis sesuai kebutuhanmu. Kamu juga dapat menentukan sekolah idamanmu mulai dari sekolah negeri hingga internasional.

Hal ini dikarenakan, pengertian secara umum mengenai perkotaan itu tersendiri merupakan suatu lokasi banyak ditemukan prospeknya, melalui fasilitas publik yang lengkap. Karenanya, disini kamu atau kerabatmu dengan mudahnya mengakses fasilitas kesehatan, menentukan jalur pendidikanmu atau mencari sebuah pekerjaan.

Tetapi tahukah kamu, ternyata kota dapat dibagi jenisnya menurut jumlah penduduknya. Kira-kira kamu penasaran? Jika iya, yuk baca uraiannya di bawah ini agar membantu menambah pemahamanmu mengenai seputar perkotaan.

1. Kota Kecil

Sebuah perkotaan dikatakan kecil apabila menampung penduduk sebanyak 20.000 sampai 50.000 jiwa, dimana lebih sedikit dibanding kota lainnya. Sama seperti fungsi pada umumnya, dimana kawasan ini disediakan sebagai lokasi kehidupan untuk penduduknya, meski relatif kecil. 

Pada umumnya, tingkatan perekonomian, pendidikan serta pemasukan masyarakat perkotaan kecil tergolong sedang, meski tidak menutup kemungkinan ada juga yang sudah termasuk tinggi atau sebaliknya. 

Vatikan merupakan contoh dari kota kecil yang ada di dunia, karena hanya memiliki jumlah penduduk sekitar 800 jiwa. Luasnya kurang lebih 44 hektar. Opatowiec yang berlokasi di Polandia juga termasuk kota terkecil karena jumlah warganya terhitung sekitar 338 jiwa. Di Indonesia, juga terdapat Sabang yang warganya berjumlah 41.197 jiwa.

2. Kota Sedang 

Jumlah kependudukan pada perkotaan ini relatif lebih banyak dibanding kota kecil, karena sekitar 50.000 sampai 100.000 jiwa. Pada umumnya, kelengkapan fasilitas dan kondisi sosial ekonomi pada perkotaan sedang sudah tergolong cukup.

Perkotaan cenderung lebih mengutamakan terhadap pembangunan fasilitas publik. Hal ini dikarenakan agar segera memenuhi kebutuhan penduduk di sekitarnya.

Contohnya, apabila penduduknya menginginkan adanya ruang terbuka, maka disediakannya taman hijau agar dapat berolahraga serta anak-anak bisa bermain. 

Padang Panjang di Sumatera Barat merupakan perkotaan sedang yang berada di Indonesia, karena jumlah warganya sekitar 56.311 jiwa. Contoh lainnya adalah Pariaman di mana berlokasi di provinsi sama seperti Padang Panjang, karena warganya sebanyak 94.224 jiwa.

3. Kota Besar

Penduduk pada perkotaan besar mencapai 100.000 sampai 1.000.000 jiwa. Di sini, akan ditemukan semakin banyak prospek peluang kerja. Sehingga, banyak penduduk dari luar kota tersebut melakukan urbanisasi atau pindah kesana. Jumlah fasilitas umumnya semakin lengkap dibandingkan dua kota sebelumnya. 

Yogyakarta termasuk salah satu perkotaan tergolong besar di Indonesia, karena penduduknya mencapai 373.589 jiwa. Yogyakarta termasuk kawasan yang cukup maju karena sudah memadainya fasilitas publik, terutama berbasis teknologi.

Salah satu contohnya adalah didukungnya konsep smart city, dengan disediakannya aplikasi agar mempermudah warga menjangkau layanan daerah. Contoh lainnya yang ada di Indonesia yaitu Manado (451.916 jiwa) dan Denpasar (725.314 jiwa).

4. Kota Metropolitan

Sebuah perkotaan digolongkan metropolitan jika jumlah penduduknya sudah sebanyak 1.000.000 hingga 5.000.000 jiwa. Perkembangan sosial ekonomi sudah tergolong maju, sehingga kerap ditemui bangunan atau infrastruktur modern. Selain itu, di sini juga selalu beradaptasi dengan kemajuan zaman terkini secara cepat. 

Perkotaan metropolitan sudah dikenali dengan kemajuan di bidang industrinya, baik produksi maupun jasa. Di sini juga sudah umum akan penyediaan industri spesialis tertentu, di mana dikarenakan adanya kemajuan di bidang teknologi, informasi dan komunikasi. 

Semarang termasuk metropolitan karena memiliki penduduk sebanyak 1.653.524 jiwa. Sementara untuk contoh lainnya adalah Makassar (1.423.877 jiwa) dan Palembang (1.668.848 jiwa).

5. Kota Megapolitan

Kota megapolitan memiliki jumlah warga terbanyak dibandingkan empat lainnya, karena terdapat penduduk di atas 5.000.000 jiwa. Perkotaan ini diibaratkan merupakan gabungan dari kota metropolitan. Pembangunan layanan publik dan infrastruktur semakin maju, sehingga semakin meningkatnya kualitas hidup masyarakat sekitar.

Disamping itu, kota ini sudah semakin terbuka terhadap adanya koneksi antar negara. Kemajuan terhadap kondisi sosial ekonomi disini sangat luas. Cakupan industri sangat luas, dimana dapat memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian di sekitarnya.

Jakarta adalah kota megapolitan di Indonesia karena jumlah penduduk mencapai sekitar 10.517.000 jiwa. Beberapa contoh lainnya adalah Tokyo, Jepang (37.468.000 jiwa), Delhi, India (28.514.000 jiwa) dan Shanghai, Tiongkok (25.582.000 jiwa).

The post 5 Jenis Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Contoh Fenomena Antroposfer https://haloedukasi.com/contoh-fenomena-antroposfer Tue, 01 Nov 2022 03:46:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39447 Penduduk dapat didefinisikan sebagai sejumlah manusia baik secara individu maupun kelompok yang menempati suatu wilayah atau negara tertentu minimal dalam jangka waktu satu tahun ketika dilaksanakannya suatu pendataan atau sensus penduduk. Dalam fenomena antroposfer, akan sangat berkaitan erat dengan suatu objek material ilmu geografi yang kajiannya sendiri meliputi jumlah dan pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, komposisi […]

The post 8 Contoh Fenomena Antroposfer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penduduk dapat didefinisikan sebagai sejumlah manusia baik secara individu maupun kelompok yang menempati suatu wilayah atau negara tertentu minimal dalam jangka waktu satu tahun ketika dilaksanakannya suatu pendataan atau sensus penduduk.

Dalam fenomena antroposfer, akan sangat berkaitan erat dengan suatu objek material ilmu geografi yang kajiannya sendiri meliputi jumlah dan pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, komposisi penduduk, mobilitas penduduk.

Aspek kependudukan lainnya yang akan dikaji dalam antroposfer yaitu permasalahan mengenai kualitas penduduk. Cabang ilmu geografi yang secara khusus mempelajari mengenai fenomena-fenomena antroposfer tersebut ialah geografi penduduk.

Fenomena Antroposfer

Antroposfer berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan sphaira yang berarti bola atau lingkungan, sehingga antroposfer adalah manusia atau penduduk yang berdiam di muka bumi.

Fenomena antroposfer merupakan sebuah peristiwa atau terjadinya suatu kejadian di muka bumi yang sangat berkaitan dengan masalah kependudukan di Indonesia. Pembahasan mengenai hubungannya dengan antroposfer sangat luas kaitannya dengan  masalah kependudukan, pemukiman, dan lingkungan hidup. 

Penduduk menjadi artian semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia yang berdomisili dengan tujuan untuk menetap dimana jumlah penduduk suatu negara akan diketahui dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan sensus penduduk, registrasi, dan survei.

Sensus menjadi sebuah perhitungan yang resmi dari penduduk suatu negara bersama dengan pengumpulan statistiknya yang ditangani oleh Biro Pusat Statistik di Jakarta, sedangkan yang menyangkut mengenai masalah kependudukan akan ditangani oleh Lembaga Demografi.

Contoh Fenomena Antroposfer

  • Terjadinya Kelahiran 

Kelahiran atau natalitas merupakan sebuah fenomena antroposfer yang akan berpengaruh terhadap jumlah penduduk, sebab dengan adanya kelahiran maka jumlah penduduk pun akan semakin bertambah.

Istilah angka kelahiran akan mengacu pada frekuensi kelahiran dalam suatu populasi yang dengan kata lain, angka kelahiran merupakan suatu rasio antara jumlah kelahiran yang hidup pada tahun tersebut dengan rata-rata jumlah penduduk pada tahun tersebut.

  • Terjadinya Kematian

Kematian atau mortalitas juga termasuk kedalam salah satu fenomena antroposfer yang menunjukkan data mengenai berkurangnya jumlah penduduk disuatu daerah. Fenomena yang satu ini dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya yaitu usia yang tua, menderita penyakit tertentu, kecelakaan, atau hal lainnya yang dapat menghilangkan nyawa.

Angka kematian mengacu pada frekuensi kematian dalam suatu populasi per seribu penduduk setiap tahunnya yang dapat dikatakan jika angka kematian merupakan sebuah ukuran jumlah kematian dalam populasi tertentu yang diskalakan dengan ukuran populasi tersebut per unit waktu.

  • Terjadinya Imigrasi

Imigrasi merupakan sebagai artian dalam perpindahan penduduk yang berupa masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Misalnya, masuknya orang India ke Indonesia dimana orang India tersebut dinamakan sebagai imigran.

Imigrasi bisa bersifat permanen  yang artinya jika imigran tersebut akan tinggal menetap untuk selamanya, sedangkan  imigrasi yang bersifat sementara, misalnya yaitu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi yang lamanya tinggal di negara tersebut akan ditentukan berdasarkan kontrak selama dua tahun.

  • Terjadinya Emigrasi 

Emigrasi merupakan suatu perpindahan penduduk yang berupa keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain, sebagai contoh yaitu orang-orang Indonesia yang berpindah ke New Caledonia dan Suriname di mana orang yang melakukan emigrasi disebut sebagai emigran.

Sama dengan imigrasi, emigrasi juga dapat bersifat sementara dan  permanen, dimana yang bersifat sementara biasanya hanya digunakan sebagai kesempatan liburan ke suatu daerah lain.

  • Terjadinya Remigrasi 

Remigrasi merupakan sebuah bentuk kembalinya para emigran ke negara asalnya, misalnya orang-orang Ambon yang tadinya pergi untuk menetap di Belanda sebagai emigran, kemudian akan kembali lagi ke Indonesia.

Secara spesifik, istilah remigrasi  kadang-kadang disederhanakan sebagai “repatriasi” yang merupakan suatu konsep politik sayap kanan yang mengacu pada pemulangan paksa imigran non-kulit putih yang juga termasuk keturunan mereka untuk kembali ke tempat asal ras mereka tanpa memandang status kewarganegaraannya.

  • Terjadinya Transmigrasi 

Transmigrasi merupakan suatu bentuk perpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke daerah lain yang penduduknya masih jarang di dalam negara sendiri.

Program transmigrasi ini sangat digalakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kemiskinan karena pada umumnya warga yang mengikuti transmigrasi merupakan masyarakat yang memiliki kondisi sosial-ekonomi yang lemah, tapi mempunyai tekad dan semangat untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Selain itu, program transmigrasi ini juga bertujuan untuk pemerataan dan persebaran penduduk dalam suatu wilayah yang padat penduduknya.

  • Terjadinya Urbanisasi

Urbanisasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke perkotaan yang mengakibatkan terjadinya penurunan proporsi orang yang tinggal di daerah pedesaan dan cara masyarakat untuk beradaptasi terhadap perubahan ini.

Urbanisasi menjadi proses di mana kota-kota akan terbentuk dan menjadi lebih besar karena lebih banyak orang yang mulai tinggal dan bekerja di daerah pusat kota.

Salah satu dampak dari adanya peningkatan jumlah penduduk yang sangat besar di perkotaan ini yaitu munculnya megacity yang merupakan kota berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa.

Efek lain dari urbanisasi yaitu urban sprawl yang merupakan suatu fenomena sosial yang akan terjadi ketika populasi kota terpencar di beberapa wilayah geografis yang mengakibatkan semakin luasnya suatu daerah.

  • Kepadatan Penduduk yang Tinggi

Kepadatan penduduk mengacu pada banyaknya penduduk per satuan luas tingkat yang dapat berguna sebagai dasar bagi kebijakan pemerataan penduduk dalam berbagai program jenis transmigrasi yang dirancang oleh pemerintah.

Istilah kepadatan penduduk dapat diartikan sebagai jumlah penduduk untuk setiap km2 luas wilayah yang mencakup luas seluruh daratan pada suatu wilayah administrasi.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan suatu wilayah memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya, yaitu faktor pertumbuhan alami, pemusatan penduduk di suatu wilayah, faktor fisiografis, faktor ekonomi, dan faktor sosial budaya.

The post 8 Contoh Fenomena Antroposfer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali Ciri-ciri Populasi dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/ciri-ciri-populasi Mon, 17 Oct 2022 03:32:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39131 Populasi memiliki pengertian singkat yaitu jumlah individu-individu yang memiliki karakteristik sama dan tinggal di wilayah yang sama. Misalnya saja di dalam sebuah desa tertentu terdapat populasi anak-anak usia Sekolah Dasar. Populasi juga diartikan sebagai jumlah total dari sebuah objek penelitian. Populasi juga diartikan sebagai sekumpulan kelompok tertentu yang hidup pada sebuah letak geografis dan memiliki […]

The post Kenali Ciri-ciri Populasi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Populasi memiliki pengertian singkat yaitu jumlah individu-individu yang memiliki karakteristik sama dan tinggal di wilayah yang sama. Misalnya saja di dalam sebuah desa tertentu terdapat populasi anak-anak usia Sekolah Dasar. Populasi juga diartikan sebagai jumlah total dari sebuah objek penelitian.

Populasi juga diartikan sebagai sekumpulan kelompok tertentu yang hidup pada sebuah letak geografis dan memiliki ciri yang spesifik. Bisa dikatakan populasi merupakan kelompok yang hidup di sebuah wilayah tertentu. Interaksi terjadi antar populasi dan hal ini dapat menjaga kestabilan suatu ekosistem.

Interaksi antar populasi yang terjadi dapat bermacam-macam jenisnya, antara lain:

  • Netralisme, yaitu tidak ada pihak yang diuntungan atau dirugikan.
  • Mutualisme, yaitu interaksi yang saling menguntungkan antar dua populasi.
  • Predator, yaitu interaksi dengan cara menyerang secara langsung ke pihak lain.
  • Persaingan, yaitu saling menghalangi antar populasi.
  • Komensalisme, yaitu salah satu pihak diuntungkan dan yang lain tidak untung atau rugi.
  • Proto-kooperasian, yaitu interaksi yang tidak sengaja namun kedua pihak diuntungkan.
  • Amensalisme, yaitu pihak satu menghalangi namun pihak lain tidak terpengaruh.
  • Parasitisme, yaitu salah satu pihak sangat tergantung pada pihak yang lain.

Pengertian populasi yang disampaikan oleh Djarwanto (1994), merupakan jumlah yang menunjukkan individu-individu yang nantinya akan diteliti karakteristik atau ciri-cirinya. Individu-individu tersebut disebut unit analis yang dapat berupa keseluruhan orag-orang, benda-benda maupun institusi-institusi.

Beberapa ahli lain juga menegaskan definisi populasi dari sudut pandangnya, menurut Margono (2004), populasi merupakan keseluruhan data yang dijadikan menjadi topik utama oleh peneliti, beserta ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan oleh peneliti.

Sedangkan pengertian populasi menurut Arikunto Suharsimi (1998), mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan sebuah objek di dalam penelitian, ada elemen yang menjadi perhatian, kemudian peneliti melakukan penelitian terhadap populasi yang berada di daerah tersebut.

Di dalam sebuah penelitian ada beragam populasi yang dilibatkan, menurut Supardi (1993), populasi penelitian dibedakan menjadi 2 yaitu populasi finit dan infinit.

Populasi finit adalah populasi yang jumlahnya sudah diketahui dengan pasti oleh peneliti, sedangkan populasi infinit adalah populasi yang jumlahnya masih belum diketahui atau bahkan belum diketahui.

Sebuah kelompok dapat dikatakan sebagai populasi jika menunjukkan beberapa ciri-ciri yang ada, hal ini juga ditinjau dari sudut pandang lingkup biologi dan lingkup statistik.

Ciri-ciri Populasi Lingkup Biologi

Populasi ditinjau dari lingkup biologi merupakan sekelompok organisme yang berasal dari satu spesies yang bereproduksi, tumbuh, berdiferensiasi hingga mati dan hidup di sebuah lingkungan pada kurun waktu yang sama. Populasi akan menandakan kelompok individu dari spesies yang sama.

Ciri-ciri lain populasi dari bidang biologi antara lain:

  • Memiliki struktur organisasi yang sifatnya konstan atau berubah sesuai waktu.
  • Memiliki sejarah ontogenetik, yaitu proses kehidupan lahir hingga mati.
  • Terpengaruhi oleh dampak lingkungan.
  • Dapat merespon perubahan lingkungan.
  • Memiliki hereditas di dalamnya.
  • Terintegrasi pada faktor-faktor genetik dan ekologi, yaitu reproduksi, adaptasi dan persistensi.

Contoh populasi dalam lingkup biologis yaitu populasi manusia di wilayah Asia, populasi anjing di suatu desa, populasi babi hutan di sebuah hutan, populasi buaya di penangkaran dan sebagainya.

Ciri-ciri Populasi Lingkup Statistik

Ditinjau dari kingkup statistik, populasi memiliki definisi sebagai sekelompok data yang di dalamnya terdapat sampel statistik yang nantinya akan diambil oleh peneliti.

Sampel yang diambil dari sekelompok data tersebut memiliki karakter yang sama. Data yang dimaksud tersebut kaitannya sangat erat dengan penelitian, pekerjaan analitis, studi biologi, ekonomi dan lain sebagainya.

Ciri-ciri populasi di dalam bidang statistik antara lain:

  • Memiliki parameter utama jumlah suatu populasi, artinya angka kepadatan populasi yang dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.
  • Penyebaran suatu populasi dipengaruhi oleh suatu objek tertentu sperti cuaca, iklim, struktur dan umur objek yang dimaksud.
  • Dipengaruhi oleh komposisi genetik.
  • Memiliki dispersi atau sebaran individu intra populasi.

Di dalam lingkup statistika populasi adalah keseluruhan objek penelitian, contohny antara lain hewan, tumbuhan, nilai, sikap, sifat, peristiwa dan sebagainya.

Sebuah populasi memiliki dinamikanya sendiri, populasi bisa bertambah atau berkurang jumlahnya, hal ini dipengaruhi oleh Natalitas, Mortalitas dan Densitas.

  • Natalitas

Natalitas berdampak pada peningkatan jumlah populasi, melalui adanya individu baru yang lahir atau menetas yang dihasilkan dari proses reproduksi. Ada dua aspek di dalam natalitas yaitu fertilitas dan fekunditas.

  • Mortalitas

Mortalitas adalah kebalikan natalitas, yaitu tingkat kematian individu yang ada di dalam sebuah populasi dalam jangka waktu tertentu. Mortalitas ini ada dua macam yaitu Mortalitas ekologi atau kematian individu karena kondisi lingkungan dan mortalitas minimum yaitu angka kematian yang terjadi secara alami atau karena usia.

  • Densitas

Sedangkan densitas atau disebut juga kepadatan populasi, menunjukkan jumlah individu suatu spesies di dalam satuan luas tertentu. Densitas dapat diukur dengan cara menghitung langsung jumlah populasi di area tersebut, teknik sampling dan indikator tidak langsung seperti sarang, jejak, feses hewan.

The post Kenali Ciri-ciri Populasi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Karakteristik Kependudukan di Indonesia https://haloedukasi.com/karakteristik-kependudukan-di-indonesia Tue, 11 Oct 2022 03:51:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39068 Masalah kependudukan yang terjadi tentunya tidak hanya dilihat dari sisi demografi saja yang hanya lebih terfokus pada aspek kuantitatif yang telah dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan seperti kelahiran dan migrasi. Namun, masalah kependudukan juga akan memperhitungkan beberapa aspek hak-hak asasi manusia serta akan menampung berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh penduduk itu sendiri.  Beberapa masalah kependudukan tersebut […]

The post 8 Karakteristik Kependudukan di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Masalah kependudukan yang terjadi tentunya tidak hanya dilihat dari sisi demografi saja yang hanya lebih terfokus pada aspek kuantitatif yang telah dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan seperti kelahiran dan migrasi.

Namun, masalah kependudukan juga akan memperhitungkan beberapa aspek hak-hak asasi manusia serta akan menampung berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh penduduk itu sendiri. 

Beberapa masalah kependudukan tersebut masih menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah pada dewasa ini karena masih tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, jumlah, dan persebarannya.

Pertumbuhan penduduk merupakan sebuah variabel yang sangat penting dalam pembangunan sebuah negara karena untuk mencapai tujuan akhir dari peningkatan kualitas hidup bagi generasi sekarang maupun generasi masa mendatang.

Kependudukan di Indonesia

Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang tentunya memiliki masyarakat multikultural yang menjadi penyebab penduduk Indonesia mempunyai karakteristik yang cukup beragam.

Salah satunya yaitu Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah penduduk yang paling banyak dan masuk ke daftar tiga teratas penduduk terbanyak di dunia setelah Cina dan India. Namun selain jumlah penduduknya yang banyak, tentu terdapat karakteristik lain yang menyangkut pada kependudukan Indonesia. 

Karakteristik Kependudukan di Indonesia

1. Persebaran Penduduk Kurang Merata

Karakteristik penduduk Indonesia yang pertama yaitu tidak meratanya persebaran penduduk tersebut sehingga jumlah penduduk dalam satu daerah dengan daerah lain akan sangat jauh berbeda.

Hal ini tentu dapat dilihat dari penduduk pulau Jawa yang sangat padat dan maju dibandingkan dengan penduduk lain yang tinggal di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, maupun Papua.

Dampak dari persebaran penduduk yang kurang merata ini tentu menyebabkan tingginya angka pengangguran dan kriminalitas pada daerah yang padat penduduknya.

Dengan distribusi penduduk yang kurang merata tersebut menyebabkan kemajuan yang kurang merata, karena tentu akan lebih berfokus untuk memajukan satu kawasan yang padat penduduknya.

Namun, hal itu juga akan menimbulkan dampak negatif di antaranya adalah sampah yang tidak terkendali, tingginya angka pengangguran dan kriminalitas, serta kurang tergalinya potensi alam pada wilayah- wilayah yang sepi penduduknya.

2. Terdiri dari Banyak Suku Bangsa

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tentu sangat selaras dengan penduduk Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa yang menggambarkan keanekaragaman penduduk bangsa Indonesia dengan ribuan suku bangsa yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Beraneka ragamnya suku bangsa Indonesia tersebut, tentu sudah bukan lagi rahasia umum dengan suku bangsa yang berbeda- beda dan banyak sekali , namun tetap hidup berdampingan dalam keselarasan dengan saling rukun dan saling menghormati antara satu dengan yang lainnya.

3. Mata Pencaharian di Berbagai Sektor Ekstraktif

Sektor ekstraktif merupakan sektor yang berfokus pada sektor pertanian, pertambangan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya diman banyak sekali penduduk Indonesia yang bekerja pada sektor tersebut dengan hasilnya yang bisa menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.

Hal ini berarti menunjukkan selain lahan Indonesia yang banyak, tapi juga menunjukkan sebagian besar penduduknya yang bekerja di sektor Industri ekstraktif, maka tak heran jika Indonesia dijuluki sebagai negara agraris karena penduduknya sebagian besar bekerja di sektor pertanian dengan keunggulan sumber daya alam Indonesia yang berupa tanah subur.

4. Budaya yang Beraneka Ragam

Keberagaman suku bangsa di Indonesia telah memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap adat istiadat dan budaya masyarakatnya yang beragam, sehingga di setiap daerah dan sukunya pasti mempunyai budaya masing-masing yang sangat unik dan khas.

Hal inilah yang menyebabkan Indonesia menjadi sebuah bangsa yang ramai dan indah dengan kekayaan budayanya, bahkan dalam suku yang sama bisa saja mempunyai budaya yang berbeda. Budaya yang beragam ini menjadi kekayaan tersendiri bagi bangsa karena membuat Indonesia dipandang indah dan bersahaja, terlebih di mata dunia. 

5. Jumlahnya Penduduknya Banyak dan Terus Bertambah

Salah satu karakteristik dalam kependudukan di Indonesia yaitu jumlahnya yang sangat banyak mencapai sekitar 200 juta jiwa dibandingkan dengan penduduk negara maju.

Akibat dari peristiwa ini, tentunya menimbulkan banyak sekali permasalahan yang terjadi dan masih perlu dibutuhkan suatu pemecahan. Jika tidak segera menemukan pemecahnya, maka jumlah penduduk yang banyak dan terus bertambah ini akan menimbulkan berbagai banyak masalah.

6. Terdiri Atas Penduduk Asli dan Penduduk Pendatang

Selain penduduk dari asli Indonesia, penduduk yang datang dari negara-negara lain dan menetap disini juga menjadi salah satu karakteristik kependudukan yang ada di Indonesia.

Ketika kita pergi ke berbagai tempat di Indonesia maka seringkali kita pasti menemukan wajah-wajah orang asing meskipun sudah dapat berkomunikasi dengan sangat piawai dalam bahasa Indonesia.

Akibatnya semakin banyak penduduk Indonesia yang dijumpai dengan memiliki wajah- wajah asing baik itu bule barat, Arab, Tionghoa, dan lain sebagainya.

7. Memiliki Bahasa Daerah yang Beragam 

Akibat dari beragamnya suku bangsa yang bermacam-macam, hal ini juga mempengaruhi setiap daerahnya mempunyai bahasa mereka masing-masing.

Bahasa dalam suatu daerah belum tentu dimengerti oleh penduduk daerah lain, oleh karena itu penduduk Indonesia memiliki bahasa persatuan yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bahasa Indonesia.

Hal inilah yang menjadi salah satu karakteristik yang dimiliki penduduk Indonesia dengan bahasa komunikasi sehari-hari dengan bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

8. Memiliki Kepribadian yang Ramah

Salah satu karakteristik khas penduduk asli Indonesia yang paling terkenal di kalangan wisatawan mancanegara adalah kepribadiannya yang hangat dan ramah serta suka menyapa dengan sapaan yang hangat.

Hal ini, tentu akan semakin menambah kebetahan dan kesan tersendiri bagi para turis asing untuk berlibur ke Indonesia. Dengan sifat asli penduduknya yang ramah tamah akan menunjukkan jika turis tersebut disambut dengan sangat baik di Indonesia.

Sehingga, hal itu akan mengundang wisatawan-wisatawan yang lain untuk datang ke Indonesia dan akan membantu negara karena akan menambah jumlah devisa negara.

The post 8 Karakteristik Kependudukan di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sumber Data Kependudukan: Pengertian – Metode Pengumpulan dan Fungsinya https://haloedukasi.com/sumber-data-kependudukan Tue, 11 Oct 2022 03:33:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39067 Setiap negara di seluruh dunia, pasti mempunyai data tentang kependudukan yang mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting untuk mengumpulkan berbagai data mengenai kependudukan pemerintah Indonesia yang menggunakan beberapa metode khusus. Di Indonesia, lembaga khusus yang bertanggung jawab dalam kegiatan pengumpulan data penduduk yaitu Badan Pusat Statistik atau BPS. Keberadaan sebuah data menjadi sebuah aspek […]

The post Sumber Data Kependudukan: Pengertian – Metode Pengumpulan dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap negara di seluruh dunia, pasti mempunyai data tentang kependudukan yang mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting untuk mengumpulkan berbagai data mengenai kependudukan pemerintah Indonesia yang menggunakan beberapa metode khusus.

Di Indonesia, lembaga khusus yang bertanggung jawab dalam kegiatan pengumpulan data penduduk yaitu Badan Pusat Statistik atau BPS.

Keberadaan sebuah data menjadi sebuah aspek yang sangat penting untuk mengkaji sebuah permasalahan kependudukan dimana akan mempermudah berbagai penyusunan kebijakan terkait pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial.

BPS akan bertanggung jawab untuk melaksanakan survei statistik termasuk dengan  menyediakan data untuk lembaga pemerintah lain maupun publik. Lembaga ini secara berkala akan menerbitkan statistik mengenai ekonomi, perubahan, dan pembangunan di Indonesia agar data yang digunakan sudah akurat.

Pengertian Sumber Data Kependudukan

Sumber data merupakan sebuah data mengenai statistik yang telah dikeluarkan oleh instansi resmi, pemerintahan, dan juga badan swasta maupun perorangan yang dapat berupa berbagai macam bentuk, grafik, angka, tabel maupun berbagai macam data statistik lainnya.

Umumnya sumber data kependudukan di Indonesia berasal dari sebuah badan resmi pemerintah yang bertugas untuk mengumpulkan, menerbitkan, dan juga mengolahnya.

BPS sebagai badan resmi statistik pemerintah Indonesia mempunyai beberapa metode yang digunakan untuk pengumpulan data yang dipisahkan menjadi dua cara pengumpulan data, yaitu metode data primer yang merupakan sebuah data yang diperoleh secara langsung dan data sekunder yang diambil dari berbagai sumber resmi lainnya.

Cara Pengumpulan Data Kependudukan

1. Sensus Penduduk

Salah satu langkah untuk mengetahui jumlah penduduk baik digunakan di Indonesia maupun digunakan di beberapa negara lain adalah metode sensus penduduk yang merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, maupun menyebarkan data penduduk yang ada dalam suatu wilayah.

Di Indonesia sendiri, pengadaan sensus penduduk diadakan pada tahun yang berakhiran nol atau diadakan setiap 10 tahun sekali dan mempunyai manfaat menentukan kondisi suatu wilayah untuk kedepannya. 

Sensus kependudukan mempunyai banyak sekali macamnya, berdasarkan jenisnya terdiri dari sensus penduduk, sensus tempat tinggal, sensus pabrik dan industri, hingga sensus pertanian. Berdasarkan tempat tinggalnya sensus dibagi menjadi de facto dan de jure. Kemudian, berdasarkan cara pengumpulan datanya, dibagi menjadi householder dan Canvasser. 

Dengan diadakannya sensus penduduk ini, tentu mempunyai tujuan untuk mengetahui berbagai perubahan yang terjadi dalam penduduk dari waktu ke waktu dalam satu periode pengambilan data sensus tersebut. Kemudian untuk mengetahui jumlah, sebaran, dan kepadatan penduduk yang ada di setiap daerah.

Selain itu, sensus digunakan untuk mengetahui berbagai informasi seperti angka kelahiran, kematian, migrasi, dan faktor yang mempengaruhinya dan sebagai sumber data yang valid untuk perencanaan dan penentuan kebijakan pembangunan nasional kedepannya. 

2. Registrasi Penduduk

Di Indonesia sendiri, metode registrasi penduduk sudah dilakukan sejak abad ke-19, dengan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah setempat yang bekerja sama dengan keluarga untuk mencatat peristiwa penting mengenai kelahiran, kematian, pernikahan, pengangkatan anak, maupun peristiwa penting lainnya.

Tujuan dari metode registrasi ini yaitu sebagai pengumpulan data yang dapat diproses sebagai perencanaan lebih lanjut dalam sebuah pemerintahan. Namun, proses registrasi penduduk ini masih mempunyai berbagai kelemahan yang terjadi seperti, data yang kurang valid sehingga tidak mencerminkan data sebenarnya terjadi.

Cara ini akan mengumpulkan berbagai keterangan tentang kejadian penting yang dialami oleh manusia dalam suatu wilayah dimana data-data tersebut kemudian akan dikumpulkan dan digunakan sebagai sumber data resmi untuk menghitung semua peristiwa demografi.

Cakupan data yang didapat dengan metode registrasi penduduk ini tentu sangat tergantung dengan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melaporkan kejadian penting dalam keluarga mereka secara lengkap, tepat, dan rinci.  

3. Survei Penduduk

Survei penduduk merupakan sebuah proses dalam pengambilan data penduduk dengan menggunakan sampel data yang menggunakan perhitungan statistik data sampel yang diambil untuk mewakili beberapa kelompok penduduk.

Survei penduduk melakukan dengan cara seperti itu untuk mendapatkan sumber data kependudukan kemudian langkah selanjutnya yaitu dengan menyajikan data dari berbagai analisanya untuk ditampilkan dan diumumkan kepada khalayak umum.

Jenis-jenis survei demografi dikelompokkan menjadi tiga, yakni survei tahap tunggal untuk mendapatkan data dari berbagai peristiwa demografi dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden mengenai berbagai kejadian demografi dalam periode tertentu.

Kemudian, survei tahap ganda yang dilakukan dengan mengunjungi beberapa responden secara berulang untuk mencatat peristiwa dalam kurun waktu tertentu. Terakhir yaitu survei tipe kombinasi dengan menggabungkan cara survei tahap tunggal atau ganda dengan cara registrasi.

Fungsi Sumber Data Kependudukan

Sumber data kependudukan tentu sangat penting karena digunakan untuk berbagai keperluan dan sangat berfungsi untuk mendukung berbagai keperluan di pemerintahan pada masa yang akan mendatang. Beberapa fungsi dari sumber data kependudukan yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui Sebaran Jumlah Penduduk

Dengan survei yang dilakukan pemerintah akan lebih banyak mengetahui tentang wilayah dan daerah mana yang mempunyai penduduk yang lebih banyak dan sedikit, sehingga pemerintah dapat lebih memaksimalkan lagi pengembangan dalam suatu daerah.

2. Kesehatan Penduduk Lebih Terjamin

Dengan data penduduk, akan sangat memungkinkan bagi pemerintah untuk mengetahui kesejahteraan di bidang kesehatan, mengenai jumlah rumah sakit di daerah tertentu juga akan terlihat melalui data ini.

3. Total Jumlah Penduduk Akan Diketahui Dengan Jelas

Sensus penduduk tentunya mempunyai tujuan untuk mengetahui total jumlah penduduk yang ada termasuk jumlah pria, wanita, umur, dan juga semua data yang lainnya.

4. Fasilitas Pendidikan yang Lebih Merata

Pemerintah tentunya akan mengetahui tentang banyaknya sekolah yang ada dalam setiap wilayahnya. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa daerah terpencil yang masih sangat minim dengan fasilitas sekolah yang masih kurang layak sebagai tempat belajar bagi para generasi bangsa.

Dengan diadakannya sensus ini pemerintah tentu akan memberikan fasilitas yang sama pada setiap wilayah demi terwujudnya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Kesejahteraan Para Penduduknya

Kesejahteraan penduduk Indonesia pada setiap wilayah mempunyai tingkat kesejahteraan yang tentunya berbeda-beda. Dengan diadakannya data mengenai kependudukan pemerintah dapat memberikan subsidi dan bantuan dengan tepat kepada warganya di daerah-daerah yang membutuhkan tersebut.

The post Sumber Data Kependudukan: Pengertian – Metode Pengumpulan dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
2 Jenis Perpindahan Penduduk dan Klasifikasinya https://haloedukasi.com/jenis-perpindahan-penduduk Thu, 29 Sep 2022 02:48:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38879 Sudahkah tahu bahwasannya pada tahun 1885 banyak pengkaji yang membahas tentang jenis-jenis perpindahan penduduk? Awal mulanya, jenis perpindahan penduduk dibagi ke dalam dua bentuk. Sudah tahu dengan hal itu? Menurut pembagian awal pepindahan ada dua bagian, perpindahan antar bangsa dan perpindahan dalaman. Perpindahan antar bangsa sudah dapat diambil garisnya bahwa perpindahan ini terjadi oleh masyarakat […]

The post 2 Jenis Perpindahan Penduduk dan Klasifikasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sudahkah tahu bahwasannya pada tahun 1885 banyak pengkaji yang membahas tentang jenis-jenis perpindahan penduduk? Awal mulanya, jenis perpindahan penduduk dibagi ke dalam dua bentuk. Sudah tahu dengan hal itu?

Menurut pembagian awal pepindahan ada dua bagian, perpindahan antar bangsa dan perpindahan dalaman. Perpindahan antar bangsa sudah dapat diambil garisnya bahwa perpindahan ini terjadi oleh masyarakat yang berkelahiran di negara A namun berpindah ke negara B. Sedangkan, perpindahan dalaman adalah migrasi yang berlaku dengan beberapa cara.

Mengulik perihal perpindahan penduduk. Kali ini, ada beberapa jenis perpindahan penduduk yang harus diketahui, diantaranya sebagai berikut:

Migrasi Nasional

Sudahkah tahu dengan migrasi nasional? Migrasi nasional adalah perpindahan yang terjadi di dalam negara. Selain migrasi nasional, sebutan lain perpindahan ini adalah migrasi nasional. Inilah beberapa macam migrasi nasional, diantaranya sebagai berikut:

  • Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk desa ke kota. Sebenarnya, untuk perpindahan ini menjadi permasalahan yang begitu serius di Indonesia.

Dengan adanya urbanisasi, tentu penyebaran penduduk di desa dan kota kurang merata. Pertumbuhan penduduk kota semakin membengkak sedangkan pendudukan desa makin terpangkas seiring berjalannya waktu.

Ada berbagai macam dampak hadirnya urbanisasi, baik dampak positif dan dampak negatif masa kini. Dampak positif urbanisasi adalah pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di kota terpenuhi, sedangkan dampak negatifnya adalah menimbulkan pembengkakan angka pengangguran. Mengingat tidak semua tenaga kerja dari desa memenuhi kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan.

  • Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya. Sederhananya, seseorang dari Jawa pindah ke Sulawesi.

Sebenarnya, untuk transmigrasi sendiri termasuk ke dalam sistem yang terpadu. Sistem ini mempermudah mengetahui pelaksanaan suatu kehidupan dan kondisi masyarakat yang memenuhi suatu pemukiman terbaru.

Ada dampak positif adanya transmigrasi diantaranya yaitu lahan kosong bisa dimanfaatkan dengan baik oleh penduduk. Sedangkan, dampak negatifnya adalah cukup banyak menghabiskan biaya perpindahan.

  • Evakuasi

Evakuasi adalah perpindahan kepada seseorang yang wilayahnya kurang aman agar terhindar dari segala marabahaya. Hal ini terjadi apabila ada bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, maupun tsunami.

Ada berbagai macam bentuk evakuasi, diantaranya yaitu evakuasi dengan skala kecil dan skala besar. Tujuan adanya evakuasi saat ini adalah menyelamatkan seseorang ke tempat yang lebih aman.

  • Forensen

Forensen adalah perpindahan sementara, penduduk yang ada di desa namun mempunyai pekerjaan di kota. Sederhananya adalah penduduk yang melakukan PP (Pulang Pergi) setiap harinya.

  • Ruralisasi

Ruralisasi adalah perpindahan penduduk kota ke desa. Sebenarnya di Indonesia sendiri masih jarang ada ruralisasi, tanpa ada alasan yang jelas.

Padahal ruralisasi memberikan dampak positif diantaranya yaitu masyarakat mampu menciptakan bisnis baru di pedesaan dan mampu mempengaruhi kondisi pemikiran orang-orang di desa. Namun, dampak negatifnya adalah harga kebutuhan pokok di pedesaan akan meningkat secara signifikan.

  • Migrasi Musiman/Migran Sikuler

Migrasi musiman adalah orang-orang yang melakukan perpindahan namun tidak mempunyai tujuan menetap.

Migrasi Internasional

Migrasi internasional adalah perpindahan pendudukan dari negara satu ke negara lainnya. Migrasi yang satu ini lebih terfokus pada dimensi ruang. Ada beberapa macam migrasi internasional, diantaranya sebagai berikut:

  • Imigrasi

Imigrasi adalah perpindahan seseorang dari negara lain ke negara tertentu untuk menetap. Di Indonesia, hal seperti imigrasi telah diatur dalam UU No. 6 Tahun 2011.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi imigrasi diantaranya yaitu kondisi perekonomian, kondisi sosial budaya, dan tingkat stabilitas suatu politik dalam negara.

Dalam imigrasi terdapat dampak, dampak positif dan negatif, bagi negara maupun pelaku. Sudah tahu belum?

Dampak positif dari imigrasi adalah menjadi sumber pajak negara, peningkatan pertemanan yang solid di antara kedua negara, dan peningkatan jumlah tenaga kerja asing di negara yang terpilih.

Sudah tahu dengan dampak negatif adanya imigrasi? Dampak negatifnya adalah peningkatkan tingkat kepadatan pada suatu negara dan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh imigran illegal.

  • Emigrasi

Emigrasi adalah perpindahan penduduk yang keluar dari suatu negara ke negara baru. Lebih sederhananya adalah berganti kewarganegaraan.

Ada banyak orang yang melakukan emigrasi di Indonesia. Salah satu orang yang melakukan emigrasi adalah Anggun (Penyanyi asal Indonesia). Anggun lebih memilih untuk memiliki kewarganegaraan di Prancis.

  • Repatriasi

Repatriasi bisa disebut juga dengan remigrasi. Apa itu remigrasi? Remigrasi adalah perpindahan yang mana seseorang kembali ke negara asal, padahal seseorang itu habis dari negara lain.

Hal ini banyak sekali terjadi di Indonesia, contoh sederhananya adalah TKI yang kerja di Saudi Arabia. TKI ini akan kembali ke Indonesia ketika masa kerja atau masa kontraknya habis.

  • Turisme

Sudah sering mendengar kata turisme? Jadi, Turisme adalah perginya penduduk luar negeri ke negara lain hanya untuk berwisata, waktunya terkesan sementara.

Contoh sederhananya adalah banyak bule yang berlibur ke Bali untuk menikmati hari-hari libur di Indonesia, mereka banyak berlibur ke pantai ataupun ke destinasi lainnya.

Itulah jenis-jenis perpindahan yang terjadi, tidak hanya di Indonesia melainkan juga di negara lainnya. Masing-masing jenis perpindahan memiliki macam-macam perpindahan. Setiap perpindahan memiliki dampak positif dan negatif bagi sekitar.

The post 2 Jenis Perpindahan Penduduk dan Klasifikasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Masalah Kependudukan di Indonesia https://haloedukasi.com/masalah-kependudukan-di-indonesia Sat, 10 Sep 2022 03:54:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38514 Tahukah kamu jumlah penduduk di dunia saat ini? Di tahun 2022, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai 8 miliar jiwa. China tetap menjadi negara nomor satu dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. China memiliki penduduk sekitar 1,426 miliar jiwa. Selanjutnya disusul oleh India, jumlah penduduknya mencapai 1,412 miliar jiwa. Negara ketiga yang memiliki jumlah penduduk terbanyak […]

The post 6 Masalah Kependudukan di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tahukah kamu jumlah penduduk di dunia saat ini? Di tahun 2022, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai 8 miliar jiwa. China tetap menjadi negara nomor satu dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

China memiliki penduduk sekitar 1,426 miliar jiwa. Selanjutnya disusul oleh India, jumlah penduduknya mencapai 1,412 miliar jiwa. Negara ketiga yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Amerika Serikat. Jumlahnya kurang lebih mencapai 332,8 juta jiwa per 1 Juli 2022 lalu, menurut laman United States Census Bureau.

Indonesia termasuk jajaran negara yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak di dunia. Berada di peringkat keempat setelah China, India, dan Amerika Serikat, penduduk Indonesia mencapai kurang lebih 275,8 juta jiwa di tahun 2022 ini. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,13% dari tahun 2021 lalu. Kendati begitu, ada kemungkinan Indonesia mengalami penurunan peringkat di tahun 2050.

Dengan kondisi jumlah penduduk yang banyak, Indonesia tentu memiliki berbagai masalah kependudukan. Masalah kependudukan di Indonesia pun dapat dibilang kompleks karena kesenjangan antara pertumbuhan penduduk dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Masalah kependudukan di Indonesia menjadi fokus utama yang harus segera diselesaikan.

Masalah Kependudukan di Indonesia

Masalah kependudukan di Indonesia dapat dikategorikan berdasarkan sifatnya, yakni kuantitatif atau kualitatif. Kuantitatif berhubungan dengan angka-angka, seperti besarnya jumlah penduduk serta tingginya pertumbuhan penduduk.

Sementara jika dilihat dari sisi kualitatif, beberapa masalahnya dapat disaksikan melalui aspek kesehatan dan pendidikan. Lantas, apa saja masalah kependudukan di Indonesia?

1. Kebutuhan Hidup Rakyat Sulit Terpenuhi

Pemerintah Indonesia masih mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan rakyat satu negara. Pasalnya, Indonesia memiliki lebih dari 275 juta penduduk. Dengan jumlah sebanyak itu, pemerintah belum dapat menjangkau seluruh rakyat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, seperti pangan contohnya.

Rakyat Indonesia yang berada di daerah pelosok juga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena mahalnya bahan baku. Apabila kebutuhan hidup rakyat masih sulit dipenuhi oleh pemerintah, maka akan muncul masalah-masalah baru. Salah satu di antaranya adalah kemiskinan.

2. Terbatasnya Lapangan kerja bagi Masyarakat

Masalah kependudukan di Indonesia yang berikutnya adalah minimnya lapangan kerja. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan lapangan kerja di Indonesia sangat kurang, antara lain sebagai berikut:

  • Kemajuan teknologi yang menggantikan pekerjaan manusia.
  • Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah dan tidak mampu bersaing di dunia kerja.
  • Kurangnya pencipta lapangan kerja.
  • Jumlah pencari kerja yang terus meningkat di lapangan.

Dengan keterbatasan lapangan kerja di Indonesia, alhasil angka pengangguran pun kian meningkat. Apabila pengangguran terus bertambah, tidak dapat dipungkiri kriminalitas atau kejahatan semakin bertambah pula.

  1. Rendahnya Kualitas Kesehatan Masyarakat Indonesia

Kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia termasuk masalah kependudukan yang perlu diperhatikan. Rendahnya kualitas kesehatan dapat dilihat dari angka kematian dan angka harapan hidup masyarakat Indonesia. Beberapa penyebab dari masalah ini antara lain:

  • Minimnya literasi masyarakat terkait kesehatan.
  • Kurangnya nutrisi dan asupan yang sehat di lingkungan keluarga.
  • Tingkat pendapatan yang rendah membuat masyarakat enggan untuk memikirkan kualitas kesehatan.
  • Sulitnya akses masyarakat terutama di daerah pelosok untuk pergi ke pelayanan atau fasilitas kesehatan.
  1. Rendahnya Tingkat Pendidikan Masyarakat Indonesia

Selain kualitas kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat Indonesia juga masih rendah. Hal tersebut didasari oleh beberapa masalah, mulai dari pendapatan yang rendah hingga kurang memadainya fasilitas pendidikan di Indonesia.

Kesadaran masyarakat Indonesia untuk memperoleh pendidikan yang layak terbilang rendah. Banyak masyarakat yang lebih memilih bekerja di usia produktif untuk belajar, daripada menuntut ilmu di sekolah. Terutama di daerah pelosok dengan fasilitas pendidikan yang belum memadai, membuat kesadaran masyarakat terkait pentingnya pendidikan masih sangat kurang.

Jika tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah, maka berpengaruh buruk bagi kualitas sumber daya manusia. Karena kualitas SDM di Indonesia tidak mampu bersaing, maka ujung dari masalahnya adalah pengangguran. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia demi keberlanjutan hidup yang baik.

  1. Menikah Muda

Pemerintah telah menetapkan UU No 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan yang mengatur batas minimal menikah bagi laki-laki dan perempuan pada usia 19 tahun.

Meski sudah ada aturan tersebut, realitanya masih banyak anak-anak di bawah usia 19 tahun yang menikah. Keputusan menikah muda tersebut tentu membawa beberapa masalah baru bagi Indonesia.

Beberapa masalah yang dapat muncul ketika banyak fenomena menikah muda antara lain sebagai berikut:

  • Menambah tingkat kemiskinan pada masyarakat.
  • Berpotensi mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
  • Meningkatnya balita dengan gizi buruk atau stunting (gagal tumbuh) karena kurangnya pengetahuan sang ibu untuk mengasuh anak.
  1. Ledakan Kelahiran Pasca Pandemi Covid-19

Kemunculan pandemi Covid-19 di dunia cukup mengubah segala aspek kehidupan. Di Indonesia sendiri, pandemi Covid-19 menyebabkan angka kelahiran terus meningkat.

Hal tersebut dikarenakan nyaris gagalnya program Keluarga Berencana atau KB pada masa tersebut. Angka kehamilan yang meningkat disebabkan sulitnya akses layanan kontrasepsi bagi para pasangan usia subur.

Apabila angka kelahiran terus meningkat sejak pandemi Covid-19, maka dapat dipastikan beberapa masalah kependudukan terus terjadi jika tidak ada penyelesaian yang serius.

The post 6 Masalah Kependudukan di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Faktor yang Memengaruhi Persebaran Penduduk https://haloedukasi.com/faktor-yang-memengaruhi-persebaran-penduduk Mon, 05 Sep 2022 02:09:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38404 Pada dasarnya, persebaran penduduk pada suatu daerah menjelaskan mengenai dimana persebaran manusia hidup pada permukaan bumi. Masalah kependudukan merupakan salah satu masalah serius yang sering terjadi di daerah manapun, dan salah satunya di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduknya yang tergolong besar, sehingga masalah kependudukan menjadi tugas berat bagi para pejabat pemerintahan. […]

The post 8 Faktor yang Memengaruhi Persebaran Penduduk appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada dasarnya, persebaran penduduk pada suatu daerah menjelaskan mengenai dimana persebaran manusia hidup pada permukaan bumi. Masalah kependudukan merupakan salah satu masalah serius yang sering terjadi di daerah manapun, dan salah satunya di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduknya yang tergolong besar, sehingga masalah kependudukan menjadi tugas berat bagi para pejabat pemerintahan. Persebaran penduduk seharusnya bisa merata di tiap daerah, namun persebaran penduduk di Indonesia berjalan tidak baik karena beberapa faktor.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persebaran penduduk sendiri merupakan sebuah bentuk penyebaran penduduk di suatu daerah maupun negara yang seharusnya bisa dilakukan secara merata persebarannya.

Persebaran penduduk dapat menjadi sebuah indikator untuk mengetahui merata tidaknya jumlah penduduk di suatu daerah. Apabila suatu daerah mengalami persebaran penduduk yang tidak merata, maka daerah tersebut akan merasakan beberapa dampak negatif dari penyimpangan sosial, seperti adanya kemiskinan dan kriminalitas.

Faktor yang Memengaruhi Persebaran Penduduk

  • Kondisi Alam

Daerah yang mempunyai bentang alam seperti dataran rendah cenderung akan memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang sukar untuk ditinggali. Hal itu karena akan memudahkan akses bagi para pemborong untuk membangun dan melengkapi segala fasilitas yang diperlukan masyarakat untuk menjalan aktivitas tiap harinya.

Salah satu contoh daerah yang yang biasa dijadikan sebagai tempat tinggal diantaranya, yaitu daerah dataran rendah, padang rumput, dan pinggir sungai. Tempat-tempat seperti itu lebih mudah dibagun dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dibandingkan tempat seperti dataran tinggi, pegunungan dengan lereng yang terjal, kawasan vulkanik aktif, dan lain sebagainya.

  • Faktor Iklim

Suatu daerah dengan kondisi iklim yang ideal akan mempunyai kepadatan penduduk yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daerah dengan kondisi iklim yang ekstrim. Iklim yang pas bisa menunjang segala aktivitas dengan baik sehingga banyak orang yang dapat tinggal di tempat tersebut, contohnya cocok untuk aktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain sebagainya.

Iklim yang ideal dapat membuat masyarakat merasa nyaman tinggal di tempat itu, sehingga banyak sekali penduduk yang menempati wilayah tersebut. Kondisi iklim yang ideal menyebabkan masyarakatnya dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan jauh lebih baik.

  • Kualitas Tanah yang Tinggi

Setiap daerah pasti mempunyai perbedaan kualitas tanah yang bisa digunakan sebagai lahan pertanian dengan kualitas yang berbeda. Daerah dengan kualitas tanah yang lebih baik dapat menampung banyak penduduk dibandingkan dengan daerah yang mempunyai kualitas tanah lebih rendah. 

Kondisi tanah yang mempunyai  banyak material organiknya (humus), yang ada di setiap saat, dan mempunyai air yang cukup akan cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Kondisi tanah yang baik bisa menunjang segala aktivitas agrikultur yang intensif sehingga sangat memungkinkan terdapat banyak penduduk untuk menempati wilayah itu.

  • Ketersediaan Suplai Air 

Ketersediaannya suplai air tidak harus selalu berasal dari alam seperti sungai maupun air tanah. Curah hujan yang tinggi juga dapat meningkatkan ketersediaan air bagi masyarakat dengan proses groundwater recharge ataupun dengan cara menampung air di bak dan kontainer.

Daerah dengan suplai air yang banyak dan terjaga kebersihannya akan mampu menunjang lebih banyak kebutuhan air penduduk dibandingkan dengan daerah yang tidak mempunyai sumber daya air.

Semua makhluk hidup didunia ini memerlukan air untuk bertahan hidup, tanpa adanya air makhluk hidup ini akan mengalami dehidrasi termasuk juga dengan manusia. Maka dari itu, umumnya kota-kota besar di Indonesia dibuat pada daerah yang memiliki suplai air alami dari sistem daur bumi yang mumpuni sehingga mampu untuk mencukupi kebutuhan air penduduknya.

  • Bencana dan Penyakit

Masyarakat tentu akan memilih tempat yang aman dan nyaman untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Daerah yang berada dalam kawasan rawan bencana maupun epidemi penyakit tentunya akan memiliki sedikit penduduk yang tinggal di tempat tersebut dibandingkan dengan daerah yang aman dari segala marabahaya.

Keberadaan epidemi dan bencana bisa menyebabkan penduduk merasa ketakutan untuk tinggal di tempat tersebut sehingga lebih memilih untuk meninggalkan daerahnya dan berpindah ketempat yang lebih aman untuk melindungi dirinya dan keluarganya.

  • Sumber Daya Alam yang Berbeda

Setiap daerah tentu memiliki berbagai ketersediaan sumber daya alam melimpah yang berbeda. Daerah dengan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah cenderung akan mempunyai kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang miskin akan sumber daya alam.

Manusia cenderung akan berpindah ke arah daerah yang memiliki aktivitas ekonomi yang lebih tinggi yang bisa menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup.

Maka dari itu, daerah yang kaya SDA akan  memiliki penduduk yang lebih banyak, karena SDA dapat menarik investasi dan para pekerja dari luar, contohnya seperti Tembagapura di Papua yang menjadi markas Freeport.

  • Kemudahan Sarana Komunikasi dan Transportasi

Di zaman yang sudah modern seperti sekarang ini manusia sering melakukan mobilitas dari tempat yang satu ketempat yang lainnya. Suatu daerah yang lebih mudah untuk dibangun berbagai fasilitas komunikasi dan transportasi cenderung mempunyai  penduduk yang lebih banyak dibandingkan daerah yang terpencil.

  • Tingkat Ekonomi

Berbagai kegiatan ekonomi cenderung memerlukan wilayah yang luas dan mudah diakses untuk menjalankan segala aktivitas sektor ekonomi untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Kota yang dipenuhi dengan gedung perkantoran dan pabrik-pabrik akan memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi.

Karena kota itu berarti mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kota tersebut dan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya. Semakin banyak lapangan pekerjaan yang tersedia dalam suatu wilayah, semakin banyak pula insentif ketertarikan bagi orang-orang untuk pindah ke daerah tersebut.

The post 8 Faktor yang Memengaruhi Persebaran Penduduk appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Cara Mengatasi Persebaran Penduduk yang Tidak Merata https://haloedukasi.com/cara-mengatasi-persebaran-penduduk-yang-tidak-merata Fri, 26 Aug 2022 02:55:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38279 Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari banyaknya pulau yang Indonesia miliki, kepadatan penduduk antar wilayah pun berbeda. Kebanyakan penduduk Indonesia tinggal di pulau Jawa sedangkan selebihnya tersebar di pulau-pulau lainnya. Persebaran penduduk yang tidak merata menjadi salah satu masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia. Sebagai negara dengan […]

The post 5 Cara Mengatasi Persebaran Penduduk yang Tidak Merata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari banyaknya pulau yang Indonesia miliki, kepadatan penduduk antar wilayah pun berbeda. Kebanyakan penduduk Indonesia tinggal di pulau Jawa sedangkan selebihnya tersebar di pulau-pulau lainnya.

Persebaran penduduk yang tidak merata menjadi salah satu masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia. Sebagai negara dengan banyaknya penduduk nomor 4 di dunia menyebabkan ledakan jumlah penduduk yang begitu pesat. Tentunya hal itu menimbulkan berbagai permasalahan sosial yang berdampak pada aspek ekonomi, politik, hingga sosial kebudayaan.

Persebaran Penduduk Tidak Merata

Persebaran penduduk dikenali berdasarkan kepadatan penduduk yang ada dalam suatu wilayah atau daerah. Kepadatan penduduk merupakan sebuah ukuran yang menunjukkan jumlah penduduk yang tinggal di wilayah tertentu. Dampak dari kepadatan itu juga yang menjadi indikator adanya perbedaan sumber daya yang terdapat di suatu wilayah.

Wilayah dengan sumber daya yang melimpah akan lebih banyak memiliki penduduk, karena mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih baik. Luas lahan pertanian di wilayah Jawa semakin sempit diakibatkan dari tidak meratanya persebaran penduduk untuk dijadikan pemukiman dan industri.

Sedangkan lahan di luar Jawa belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan sumber daya manusia. Kebanyakan tanah di luar Jawa seperti di Kalimantan dan pulau-pulau yang lainnya dibiarkan begitu saja tanpa adanya kegiatan pertanian maupun kegiatan apapun yang dapat memberikan manfaat. 

Keadaan yang seperti itu tentunya tidak memberikan manfaat dalam melaksanakan pembangunan wilayah. Persebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan tidak meratanya pembangunan pula.

Dengan terjadinya ketimpangan perbedaan yang sangat signifikan, pemerintah perlu melakukan tindakan lebih lanjut. Berikut beberapa cara untuk mengatasi persebaran penduduk yang bisa diupayakan pemerintah.

Cara Mengatasi Persebaran Penduduk yang Tidak Merata

1. Pemerataan Pembangunan Infrastruktur

Daerah yang mempunyai kemajuan dalam hal pembangunan dan pelayanan publik layaknya perkotaan lebih dipilih masyarakat sebagai tempat tinggal. Sebaliknya dengan daerah yang minim sarana kesehatan, pendidikan, transportasi dan hiburan membuat masyarakat akan mempertimbangkan untuk tinggal di sana. 

Pemerataan pembangunan menjadi salah satu cara untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini dikarenakan pembangunan yang merata maka bisa mengurangi jumlah penduduk yang memiliki niatan untuk merantau agar tetap berada di daerah asalnya.

Dengan pembangunan sarana dan prasarana yang lengkap terutama di daerah pelosok mampu membuat masyarakat merasakan fasilitas yang sudah seharusnya mereka dapatkan. Hal ini mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan penduduk daerah lain agar bisa bertransmigrasi ke pelosok yang fasilitasnya sudah baik.

2. Penyuluhan Kepada Masyarakat Tentang Sosialisasi Program Keluarga Berencana

Program keluarga berencana bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya dampak dari angka kelahiran yang semakin tinggi. Harapannya agar setiap keluarga mampu merencanakan dengan baik dan matang untuk memiliki buah hati.

Setiap keluarga diberikan penyuluhan ataupun sosialisasi tentang cara untuk mengatasi persebaran jumlah penduduk melalui program keluarga berencana. Dengan begitu tingkat kelahiran bisa dibatasi dan mencegah terjadinya kelebihan populasi yang dapat memicu kepadatan penduduk.

3. Transmigrasi Penduduk ke Wilayah Tertentu

Proses transmigrasi mempunyai tujuan yang jelas agar masyarakat memahami dengan betul pentingnya dan keuntungan dari proses transmigrasi itu sendiri.

Informasi dapat disampaikan kepada masyarakat dengan cara penyuluhan agar masyarakat bisa lebih terbuka wawasannya mengenai transmigrasi. 

Dengan adanya transmigrasi mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik lagi bagi masyarakat. Perpindahan ini dimaksudkan wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang tinggi menjadi lebih berkurang.

4. Membuka Banyak Lapangan Pekerjaan dengan Membangun Industri Kecil di Pedesaan

Dibukanya lapangan kerja di pedesaan bisa mencegah warga desa untuk merantau ke kota yang mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi.

Pemerintah perlu mengembangkan industri di daerah dan perlu mempertimbangkan kemudahan akses untuk memasarkan produknya. Contohnya dengan pembangunan jalan untuk kemudahan distribusi, keringanan pajak, dan lain sebagainya.

Pemerintah dapat mempromosikan celah investasi agar dapat dilakukan di daerah-daerah di Indonesia. Dengan tertariknya investor terhadap suatu daerah di Indonesia, maka pemerataan penduduk lambat laun  bisa tercapai.

Maka hal itu akan menciptakan lapangan kerja, memajukan perekonomian di daerah tersebut dan mengundang pendatang untuk tinggal di wilayahnya.

Dengan adanya investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya maka bisa memajukan usaha di daerah-daerah yang masih berkembang di Indonesia. Pembangunan industri daerah dengan memanfaatkan sumber daya unggulannya diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di pedesaan.

Sumber daya unggulan yang dimanfaatkan dengan benar dan tepat maka bisa menghasilkan sesuatu dengan maksimal. Sehingga mereka bisa maju dan berkembang di desanya tanpa harus pindah ke perkotaan.

5. Memberikan Tempat Pelatihan Khusus untuk Meningkatkan Keterampilan Masyarakat 

Program pelatihan khusus akan memberikan pengaruh yang positif bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan mereka. Masyarakat akan mempunyai sikap mandiri untuk berwirausaha sendiri.

Berbagai potensi yang dimiliki dalam setiap individu akan memberikan keuntungan untuk daerah tersebut apabila diasah lebih tajam lagi. 

Dengan program pelatihan yang dilakukan pemerintah akan membuat masyarakat lebih kreatif dan mumpuni dalam mengasah skill untuk memberikan kesejahteraan sosial yang lebih baik.

Sehingga masyarakat akan berusaha untuk berkembang di desana tanpa harus berpindah ke daerah yang sudah padat penduduk. 

The post 5 Cara Mengatasi Persebaran Penduduk yang Tidak Merata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 3 Unsur Dinamika Penduduk dan Faktor Pendorongnya https://haloedukasi.com/unsur-dinamika-penduduk Fri, 29 Jul 2022 02:18:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37536 Dinamika penduduk adalah sebuah keadaan yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu pada jumlah penduduk, dapat bertambah ataupun berkurang sebagaimana keadaan dan kondisi zaman yang memengaruhi perubahan tersebut. Hal tersebut dapat terjadi dan dipengaruhi oleh tiga unsur dinamika penduduk yaitu unsur yang pertama kelahiran atau natalitas, dapat memengaruhi pada penambahan jumlah penduduk disuatu daerah tertentu, […]

The post Ketahui 3 Unsur Dinamika Penduduk dan Faktor Pendorongnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dinamika penduduk adalah sebuah keadaan yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu pada jumlah penduduk, dapat bertambah ataupun berkurang sebagaimana keadaan dan kondisi zaman yang memengaruhi perubahan tersebut.

Hal tersebut dapat terjadi dan dipengaruhi oleh tiga unsur dinamika penduduk yaitu unsur yang pertama kelahiran atau natalitas, dapat memengaruhi pada penambahan jumlah penduduk disuatu daerah tertentu, kedua ada unsur kematian atau biasa juga disebut sebagai mortalitas yang dapat memengaruhi bertambahnya jumlah penduduk dan yang ketiga yaitu migrasi atau perpindahan penduduk.

Ketiga unsur tersebut sangat memengaruhi terjadinya dinamika penduduk di suatu daerah.

Ciri Dinamika Penduduk

  • Memiliki Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk adalah manusia yang bertempat tinggal menetap pada suatu daerah tertentu dan bermatapencaharian di daerah tersebut.

  • Persebaran Penduduk

Persebaran penduduk adalah bentuk penyebaran disuatu daerah tertentu dan itu bisa tersebar secara merata ataupun sebaliknya.

  • Memiliki Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah sebuah pengelompokan penduduk, berdasarkan usia hingga jenis kelamin yang dimiliki penduduk tersebut.

  • Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan Penduduk adalah bertambahnya jumlah penduduk yang terjadi dari waktu ke waktu.

  • Keragaman Penduduk

Keragaman penduduk adalah persatuan dari SARA yang terdapat di suatu daerah sehingga menghasilkan perbedaan.

Unsur yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk

Kelahiran (Natalitas)

Kelahiran dapat membuat jumlah penduduk disuatu daerah menjadi bertambah. Angka kelahiran dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu tingkatan yang pertama ada angka kelahiran rendah adalah ketika angka kelahiran di sebuah penduduk itu kurang dari 20% per tahun.

Tingkatan yang kedua ada angka kelahiran sedang adalah di mana angka kelahiran disuatu daerah ada pada angka 20-30% per tahun dan tingkatan yang ketiga yaitu angka kelahiran tinggi ketika angka kelahiran lebih besar dari 30% per tahunnya. Beberapa faktor yang mendorong terjadinya kelahiran antara lain:

  • Pernikahan di Usia Muda

Sebagian orang beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, pernyataan itu tidak salah tetapi alangkah baiknya kita harus berpikir lebih jauh lagi agar risiko risiko negatif itu bisa dihindari, maka dari itu pentingnya mengikuti program keluarga berencana demi kesejahteraan penduduk.

  • Tingkat Kesehatan

Tingkat kesehatan akan sangat memengaruhi terhadap kelahiran apabila tingkat kesehatannya tinggi maka kulitas penduduknya pun akan tinggi begitu pula sebaliknya jadi tingkat kesehatan penduduk di suatu daerah sangat amat berpengaruh terhadap kualitas penduduk di daerah tersebut.

  • Kebutuhan Tenaga Kerja di Daerah Agraris

Daerah agraris atau daerah pertanian biasanya membutuhkan banyak tenaga kerja untuk bekerja dilahan pertanian sehingga akan menyebabakan pertumbuhan penduduk disuatu daerah karena makin besarnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Kematian (Mortalitas)

Kematian atau mortalitas ini adalah kebalikannya dari kelahiran yaitu akan menyebabkan jumlah penduduk disuatu daerah menjadi berkurang. Kematian bisa terjadi oleh siapa saja dan di mana saja, usia muda ataupun usia tua itu tidak menjadi tolak ukur terjadinya kematian seseorang karena kematian bisa saja terjadi pada bayi yang baru saja lahir.

Angka kematian ada tiga yaitu yang pertama ada angka kematian rendah yaitu ketika angka kematian di suatu daerah kurang dari 14% per tahun, kemudian yang kedua ada angka kematian sedang yaitu ketika angka kematian di suatu daerah terjadi sekitar 14-18% per tahun dan untuk yang ketiga ada angka kematian tinggi yaitu ketika angka kematian di suatu daerah lebih besar dari 18% per tahun.

Faktor yang mendorong terjadinya kematian:

  • Rendahnya Kesadaran terhadap Kesehatan

Rendahnya kesadaran terhadap kesehatan itu dapat terjadi ketika lingkungan penduduk disuatu daerah itu kurang bersih sehingga dapat menjadi sarang penyakit, dan bisa juga disebabkan oleh masyarakat yang tidak menjaga pola makan dan juga pola tidur yang baik dan benar.

  • Kurangnya Fasilitas Kesehatan

Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat berpengaruh terhadap risiko terjadinya kematian karena fasilitas kesehatan sangatlah penting dan dibutuhkan oleh setiap penduduk disuatu daerah sebagai upaya mengurangi risiko terjadi kematian.

  • Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan lalu lintas memang sudah menjadi kehendak sang Mahakuasa tetapi kita sebagai manusia seharusnya berusaha untuk menghindari risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas yaitu dengan mematuhi tata tertib lalu lintas.

  • Bencana Alam

Bencana alam biasanya terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak bisa menjaga alam dengan baik sehingga menyebabkan bencana alam seperti banjir salah satunya terjadi karena ulah manusia yang membuang sampah ke sungai.

  • Peperangan

Peperangan dapat terjadi karena adanya perselisihan antara kedua belah pihak. Peperangan sangat beresiko tehadap kematian apabila tidak bisa mengindari serangan dari lawan.

Perpindahan (Migrasi)

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah yang lain dan bertujuan untuk menetap di daerah tertentu. Unsur yang satu ini dapat memengaruhi dinamika penduduk karena ketika ada seorang penduduk yang melakukan migrasi ke daerah lain maka itu akan mengurangi jumlah penduduk di daerah yang sebelumnya dia tempati.

Tetapi akan menambah jumlah penduduk di daerah baru yang akan ditempati. Migrasi atau perpindahan penduduk dapat menambah dan mengurangi jumlah penduduk di suatu daerah yang ditempati.

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya migrasi:

  • Kurangnya Lapangan Pekerjaan

Kurangnya lapangan pekerjaan dapat membuat seseorang melakukan migrasi ke daerah lain dengan tujuan untuk mendapatkan pekerjaan di daerah yang di tuju itu.

  • Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk bisa menyebabkan seseorang melakukan migrasi ke daerah laim yang lebih sedikit jumlah penduduknya.

  • Melanjutkan Pendidikan

Melanjutkan pendidikan menjadi faktor pendorong seseorang melakukan migrasi karena untuk mendapatakan pendidikan yang diinginkan di daerah lain.

  • Hubungan Sosial

Hubungan sosial yang kurang baik akan menyebabkan seseorang melakukan migrasi atau perpindahan penduduk ke daerah lain dengan tujuan untuk mendapatkan kenyamanan dan memiliki hubungan sosial lebih baik lagi dari daerah sebelumnya.

The post Ketahui 3 Unsur Dinamika Penduduk dan Faktor Pendorongnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>