kepribadian - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kepribadian Sat, 14 Jan 2023 06:19:48 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kepribadian - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kepribadian 32 32 8 Faktor Internal dan Eksternal Pembentuk Perilaku Sosial https://haloedukasi.com/faktor-internal-dan-eksternal-pembentuk-perilaku-sosial Sat, 14 Jan 2023 06:18:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40711 Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan suatu keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Perilaku sosial menjadi bukti bahwa manusia tidak bisa bergantung pada dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Karena adanya hubungan saling terikat ini, keberlangsungan hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perilaku sosialnya. Maka dari itu manusia dituntut untuk bisa hidup dengan saling bekerja sama, […]

The post 8 Faktor Internal dan Eksternal Pembentuk Perilaku Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan suatu keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Perilaku sosial menjadi bukti bahwa manusia tidak bisa bergantung pada dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhannya.

Karena adanya hubungan saling terikat ini, keberlangsungan hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perilaku sosialnya. Maka dari itu manusia dituntut untuk bisa hidup dengan saling bekerja sama, saling menghormati, dan toleran terhadap orang lain.

Perilaku sosial seseorang bisa dilihat dari pola respon antar orang yang tergambarkan dalam hubungan timbal balik antar individu. Perilaku sosial juga bisa diidentikkan dengan reaksi individu terhadap individu lainnya. Reaksi yang dimaksud bisa berupa tindakan, perasaan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat kepada orang lain.

Agar lebih jelas, kita perlu mengetahui lebih dulu apa pengertian dari perilaku sosial. Secara harfiah, perilaku sosial terdiri dari dua kata yakni perilaku dan sosial.

Perilaku dapat didefinisikan sebagai suatu aksi atau reaksi yang ditunjukkan organisme kepada lingkungannya. Misalnya saat kita membantu tetangga saat mereka sedang mengalami kesulitan.

Sedangkan kata sosial berasal dari istilah ‘socil’ dalam bahasa Yunani yang berarti sekutu. Kata sosial bisa didefinisikan sebagai rangkaian norma, moral, nilai, serta aturan yang sumbernya berasal budaya masyarakat, serta digunakan sebagai panduan dalam interaksi antar manusia dalam suatu komunitas.

Seseorang bisa mempunyai perilaku sosial yang berbeda. Dan hal tersebut bisa dipengaruhi karena beberapa hal. Berikut ini kita akan membahas apa saja yang menjadi faktor pembentuk perilaku sosial.

Faktor Pembentuk Perilaku Sosial

Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku sosial seseorang. Yakni faktor internal dan eksternal. Agar lebih jelas, berikut ini pembahasannya.

Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam kepribadian orang itu sendiri. Dan hal ini bisa merupakan daya pilih seseorang untuk memilah pengaruh perilaku yang ia peroleh dari luar (lingkungannya).

  • Adopsi

Adopsi merupakan kejadian atau peristiwa berulang yang terjadi dalam kehidupan seseorang secara terus menerus. Karena pengulangan dan durasi yang lama ini, kejadian tersebut akan terserap oleh individu dan terbentuk menjadi sikapnya.

  • Deferensial

Deferensial berhubungan erat dengan intelegensi seseorang, banyaknya pengalaman, dan pertambahan usia, sehingga hal-hal yang dianggapnya sejenis bisa dipandang tersendiri terlepas dari jenisnya.

  • Integrasi

Integrasi pada pembentukan perilaku terjadi secara bertahap dan berawal dari pengalaman yang berhubungan dengan suatu hal tertentu. Sehingga pada akhirnya terbentuklah perilaku tentang hal tersebut.

  • Trauma

Trauma merupakan pengalaman tiba-tiba yang mengejutkan seseorang sehingga menciptakan kesan mendalam pada jiwa orang tersebut.

Sehingga trauma ini bisa menciptakan perilaku seseorang terhadap lingkungan sekitarnya maupun dirinya sendiri.

Faktor Eksternal

Sedangkan pembentukan perilaku dari faktor eksternal dipengaruhi oleh tiga cara yakni pembiasaan, perilaku dan karakteristik orang lain, faktor lingkungan, dan tatar budaya.berikut penjelasannya.

  • Kebiasaan

Faktor ini perlu didukung oleh orang lain atau bisa juga lewat kesadaran diri sendiri. Kondisioning dilakukan dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan.

Contohnya saja saat kita dibiasakan untuk membereskan tempat tidur setelah bangun tidur. Atau saat kita membiasakan diri untuk berbagi makanan dengan orang yang ada di sebelah kita.

  • Perilaku dan Karakteristik

Sikap dan perilaku manusia umumnya banyak dipengaruhi oleh orang lain. Jika seseorang sering bergaul dengan orang yang santun, maka kemungkinan besar dia akan berperilaku santun juga.

Sedangkan jika seseorang lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang-orang yang suka berkata kasar, maka ia juga akan berperilaku demikian. Karena sebab inilah peran guru dan keluarga menjadi satu hal yang harus mendapat perhatian.

Karena seorang murid atau anak akan membentuk perilaku sosialnya dari orang-orang disekitarnya. Apabila guru dan keluarga tidak bisa memberikan teladan dan arahan yang tepat, maka si anak akan mudah mengikuti perilaku orang lain.

  • Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku sosial seseorang bisa disebabkan oleh lingkungan alam maupun masyarakat yang hidup disekitarnya.

Contohnya saja seseorang yang berasal dari daerah pesisir pantai, umumnya berbicara dengan keras dan lantang. Hal ini kemudia berpengaruh pada sikap dan perilakunya yang seolah juga keras.

Namun sikap keras, tidak bisa selalu dimaknai negatif. Maksudnya mungkin bagi sebagian orang sikap yang keras ini diartikan sebagai keras kepala. Namun untuk sebagian orang lainnya, sikap ini bisa dianggap bentuk ketegasan dalam mempertahankan suatu prinsip.

  • Tatar Budaya

Maksud dari tatar budaya adalah pendidikan atau bimbingan yang diperoleh dari suatu budaya. Dalam pembahasan ini, tatar budaya menjadi tempat di mana perilaku dan pemikiran sosial terjadi.

Misalnya saja, seseorang yang berasal dari suku tertentu misalnya Suku Jawa, akan dianggap aneh secara perilaku sosialnya oleh Suku Asmat. Begitu pula sebaliknya.

Namun hal tersebut wajar terjadi dalam kehidupan sosial, sebab ada perbedaan budaya yang didapatkan oleh orang-orang dari dua suku tersebut.

Yang terpenting adalah bagaimana kita saling menjaga dan menghormati satu sama lain, karena perbedaan itu pasti ada dalam kehidupan sosial kita.

Demikianlah pembahasan tentang faktor pembentuk perilaku sosial di masyarakat. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.

The post 8 Faktor Internal dan Eksternal Pembentuk Perilaku Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Komponen Pembentuk Kepribadian https://haloedukasi.com/komponen-pembentuk-kepribadian Thu, 22 Dec 2022 03:01:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40057 Laila merupakan seorang remaja yang tengah duduk di kelas dua SMA. Laila dikenal sebagai siswa yang rajin, disiplin, dan cerdas. Sifat rajin dan disiplinya terbentuk dari didikan serta pola asuh yang diterapkan kedua orang tuanya di rumah. Sementara itu, kecerdasannya adalah warisan genetik dari orang tuanya khususnya sang ibu. Selain memiliki sifat-sifat tersebut, Laila juga […]

The post 5 Komponen Pembentuk Kepribadian appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Laila merupakan seorang remaja yang tengah duduk di kelas dua SMA. Laila dikenal sebagai siswa yang rajin, disiplin, dan cerdas. Sifat rajin dan disiplinya terbentuk dari didikan serta pola asuh yang diterapkan kedua orang tuanya di rumah. Sementara itu, kecerdasannya adalah warisan genetik dari orang tuanya khususnya sang ibu.

Selain memiliki sifat-sifat tersebut, Laila juga memiliki watak ceria dan mandiri. Hal tersebut terlihat saat ia dapat menyelesaikan tugas sekolah secara tepat waktu tanpa bantuan orang lain.

Ketika di rumah Laila juga sering membantu ibunya membersihkan ruangan dan mencuci baju. Semua itu ia lakukan dengan senang hati dan tanpa paksaan dari keluarganya.

Cerita tentang Laila di atas merupakan salah satu contoh kepribadian yang terbentuk karena adanya tiga faktor, yaitu keturunan, interaksi sosial, dan sosialisasi di lingkungan keluarga serta sekolah.

Kepribadian menurut M. A. W. Browercorak adalah tingkah laku sosial yang mencakup corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan berbagai sikap dapat diri seseorang. Definisi lainnya berdasarkan pendapat Cuber, kepribadian diartikan sebagai gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan terlihat oleh orang lain.

Dengan demikian, kepribadian adalah sekumpulan sifat, kebiasaan, nilai, dan pola perilaku yang unik atau khas dalam setiap individu dalam masyarakat. Kepribadian tersebut berifat konsisten atau tetap sehingga sukar untuk diubah karena telah mandarah daging dalam diri individu.

Secara sosiologis, faktor pendukung terbentuknya kepribadian ada dua, yaitu faktor warisan biologis (genetik) dan faktor lingkungan. Faktor warisan biologis dapat terlihat dari ciri-ciri fisik, golongan darah, dan tingkat kecerdasan. Sementara itu, faktor lingkungan

Dalam pembentukan suatu kepribadian, tidak cukup dari satu komponen atau unsur saja. Berdasarkan faktor lingkungan sosial, terdapat lima komponen pembentuk kepribadian individu.

Kebudayaan

Anthony Giddens salah satu sosiolog berpendapat bahwa kebudayaan berhubungan dengan keseluruhan cara hidup anggota masyarakat. Contohnya, cara berpakaian, adat istiadat dalam perkawinan, pola kehidupan keluarga, pola kerja, upacara keagamaan, dan hiburan. Selain itu menurut Giddens, kebudayaan juga berkaitan dengan barang-barang yang diciptakan oleh manusia, seperti tempat tinggal, mesin, buku, dan berbagai alat pertanian.

Suatu kebudayaan memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam pembentukan kepribadian individu. Hal ini dikarenakan kebudayaan merupakan sebuah unsur yang dipelajari dan dipraktikkan secara intensif oleh masyarakat dari mulai masa kanak-kanak hingga tua.

Kebudayaan menimbulkan dampak terhadap kehidupan masyarakat, tetapi tidak secara langsung, melainkan secara lambat laun melalui kebiasaan yang ditanamkan hingga menjadi sebuah kepribadian.

Jika individu dibesarkan dan tumbuh di tempat yang memiliki kebudayaan gotong royong yang tinggi, maka besar kemungkinan individu tersebut akan memiliki karakter yang senantiasa membantu sesama, senang menyelesaikan permasalahan dengan cara kekeluargaan, dan memiliki sikap empati yang tinggi.

Pengetahuan

Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai kebenaran (fakta) atau informasi yang disadari serta dikenali oleh individu. Pengetahuan dapat diperoleh melalui aktivitas pengamatan, pengalaman, dan pembelajaran.

Pada umumnya, individu yang memiliki pengetahuan luas juga memiliki kepribadian yang baik. Pengetahuan yang dimiliki biasanya memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pola pikir dan perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini dapat terlihat dari sikap, tutur kata, dan tingkah laku ketika berada di sekitar masyarakat. Kepribadian atau karakter tersebut dapat menjadi teladan dan contoh yang baik bagi anggota masyarakat lainnya.

Contohnya seorang tokoh agama, dikenal mempunyai pengetahuan keagamaan yang luas. Selain itu, ia juga selalu memberikan nasihat serta motivasi kepada masyarakat agar rajin beribadah dan melaksanakan perintah Tuhan Yang Maha Esa. Pengaruh yang besar tersebut memberikan dampak bagi seorang tokoh masyarakat untuk berperilaku sesuai harapan masyarakat.

Sejarah

Komponen atau unsur ketiga pembentuk kepribadian dalam diri individu adalah sejarah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sejarah memiliki arti pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lalu.

Sementara itu, menurut Moh. Yamin, sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang tersusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan kenyataannya.

Pendapat lain berasal dari J. V. Bryce yang mengartikan sejarah sebagai catatan dari apa yang telah dipikirkan, diperbuat, dan dikatakan manusia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah catatan peristiwa yang nyata terjadi di masa lampau dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Nilai-nilai sejarah yang diturunkan dari generasi ke generasi memberikan berbagai pelajaran yang harus dijadikan pegangan dan pedoman oleh individu dalam berinteraksi serta berperilaku dalam masyarakat.

Selain memberikan pembelajaran, sejarah juga berisi bimbingan dan tuntunan bagi generasi muda untuk tidak mengulangi tindakan yang salah / buruk yang dapat merugikan diri sendiri atau masyarakat luas.

Dengan demikian, sejarah dapat membentuk kepribadian individu yang lebih berhati-hati dalam bertindak, berani mengungkapkan kebenaran, dan terdorong untuk memiliki sikap yang lebih baik daripada generasi sebelumnya.

Pengalaman Kelompok

Pengalaman kelompok juga merupakan salah satu komponen pembentuk kepribadian yang penting. Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dilalui, dijalani, dan dirasakan baik saat ini atau di masa lalu.

Sejak lahir dan tumbuh dalam sebuah keluarga, individu sudah memiliki pengalaman yang beraneka ragam dan tidak terhitung jumlahnya. Pengalaman tidak hanya tercipta di lingkungan keluarga, tetapi juga di lingkungan sekolah, pertemanan, dan kerja.

Bertemu dan berhubungan dengan banyak orang yang memiliki berbagai karakter dan kepribadian yang berbeda membuat individu dapat memilih antara mengimitasi kepribadian orang lain atau mencari jati dirinya sendiri.

Individu yang terbiasa berada di sekitar lingkungan sosial yang teratur, kondusif, dan tertib akan terbangun kepribadian yang sesuai dengan pengalaman saat berada di lingkungan tersebut.

Dengan demikian, individu memiliki kepribadian atau sikap yang senantiasa menjaga nilai dan norma, patuh terhadap aturan yang berlaku, serta suka bergotong royong membantu sesama.

Pengalaman Unik

Setiap individu memiliki mempunyai pengalaman hidup yang berbeda walaupun berada di tempat atau situasi yang sama.

Contohnya, dalam sebuah ekstrakurikuler teater setiap anggota pasti mengalami pengalaman yang tidak serupa. Anggota yang terpilih memainkan peran utama dan memiliki adegan serta dialog akan memiliki pengalaman yang berbeda dengan anggota yang bermain peran pendukung.

Pengalaman-pengalaman tersebut bersifat unik dan tidak didapatkan oleh anggota teater lainnya. Para anggota lain yang bertugas sebagai sutradara, tim properti dan penataan juga memiliki pengalaman unik tersendiri di sebuah pertunjukan teater.

Pengalaman-pengalaman unik yang dirasakan oleh individu memberikan makna dan pengaruh terhadap pembentukan kepribadian atau sifat individu. Misalnya, anggota teater yang terbiasa menjadi pemeran dalam suatu pentas, pada umumnya akan memiliki sifat percaya diri, berani, disiplin, optimis, mudah beradaptasi, dan senang bekerja sama.

The post 5 Komponen Pembentuk Kepribadian appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Tahap Pembentukan Kepribadian Melalui Proses Sosialisasi https://haloedukasi.com/tahap-pembentukan-kepribadian-melalui-proses-sosialisasi Tue, 01 Nov 2022 07:28:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39399 Peter L. Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses individu untuk menjadi anggota masyarakat yang partisipatif. Sementara itu, menurut Horton dan Hunt sosialisasi merupakan proses seseorang menghayati berbagai norma kelompok tempat ia hidup sehingga muncul kepribadian yang unik. Berdasarkan dua pengertian ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi merupakan sebuah proses yang dijalani oleh individu dan kelompok […]

The post 3 Tahap Pembentukan Kepribadian Melalui Proses Sosialisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peter L. Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses individu untuk menjadi anggota masyarakat yang partisipatif. Sementara itu, menurut Horton dan Hunt sosialisasi merupakan proses seseorang menghayati berbagai norma kelompok tempat ia hidup sehingga muncul kepribadian yang unik.

Berdasarkan dua pengertian ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi merupakan sebuah proses yang dijalani oleh individu dan kelompok untuk mempelajari dan mengenali pola perilaku, sistem nilai, dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini dilakukan agar individu memiliki kepribadian dan tumbuh menjadi pribadi yang diterima oleh masyarakat.

Sosialisasi memiliki berbagai tujuan, misalnya dalam lingkungan keluarga dan sekolah. Di lingkungan keluarga, orang tua selalu mengajarkan kedisiplinan dan kepatuhan kepada anak-anaknya. Sikap patuh dan disiplin yang telah diajarkan mampu membuat anak mengerti dan taat terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku.  Harapannya, anak-anak tidak akan berperilaku menyimpang dari aturan.

Tujuan sosialisasi di sekolah yakni untuk menanamkan nilai kedisiplinan yang lebih luas kepada para peserta didik. Tidak hanya itu, tujuan sosialisasi di lembaga pendidikan juga mengajarkan dan mempersiapkan peran peserta didik saat dewasa kelak.

Selain untuk mengenal dan mempelajari nilai dan norma yang berlaku, sosialisasi juga memiliki peran penting yaitu untuk membentuk kepribadian individu.

Kepribadian merupakan watak, sifat, ciri khas, atau karakter dalam diri individu yang dibawa sejak lahir, cenderung bersifat tetap, dan menjadi suatu identitas khusus yang membedakannya dengan individu lain.

Proses pembentukan kepribadian individu berlangsung secara terus menerus dari mulai usia balita hingga usia senja. Kepribadian tersebut tumbuh dan terbentuk melalui proses interaksi sosial dan sosialisasi.

Salah satu faktor pembentuk kepribadian yaitu pengalaman individu dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, Nurma sering bertemu dan bergaul dengan orang-orang dari latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda. Dari pengalamannya tersebut, Nurma memiliki kepribadian yang mudah bergaul, mampu menerima perbedaan, dan lebih mudah menerima hal baru.

Melalui sosialisasi, kepribadian dapat terbentuk melalui tiga tahap yaitu internalisasi nilai-nilai, enkulturasi, dan pendewasaan diri. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

1. Internalisasi Nilai-nilai

Internalisasi nilai-nilai dapat diartikan sebagai suatu proses pengenalan, pendalaman, dan penanaman segala hal atau prinsip yang dianggap baik, pantas, penting, dan memiliki aspek manfaat bagi kehidupan individu dalam masyarakat.

Bukan hanya itu, internalisasi juga mencakup penghayatan mengenai berbagai aturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya, norma kesopanan, kesusilaan, hukum, dan agama.

Individu sebagai anggota kelompok masyarakat menjalankan internalisasi sepanjang hidupnya, artinya mulai dari lahir sampai akhir hayat. Aktivitas ini dapat dilaksanakan melalui pembinaan, bimbingan, dan sosialisasi.

Internalisasi nilai-nilai pertama kali diperoleh dari lingkungan keluarga. Orang tua mengajarkan anak bagaimana cara makan yang benar, berbicara sopan kepada orang yang lebih tua, dan bergaul dengan teman sebaya.

Selain keluarga, proses internalisasi nilai-nilai juga bisa didapatkan dari berbagai lingkungan sosial, seperti sekolah, tempat kerja, dan teman sepermainan. Terkadang individu tidak menyadari bahwa dari berbagai lingkungan tersebut yang membentuk kepribadian dan kebiasaannya.

Internalisasi berguna untuk mendorong individu atau kelompok melakukan pengembangan dan perbaikan sifat dan perilaku agar sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Kegunaan lainnya yaitu untuk membangkitkan dan mengoptimalkan potensi yang ada di dalam diri individu supaya bisa memiliki daya saing dengan individu lainnya.

2. Enkulturasi

Persamaan antara internalisasi dan enkulturasi yaitu proses belajar dan pendalaman suatu unsur dalam masyarakat yang dilakukan oleh individu. Perbedaannya yaitu internalisasi lebih mengarah pada penanaman nilai dan norma sosial yang berlaku, sedangkan enkulturasi belajar mengenai adat istiadat, tata sosial, dan sistem kebudayaan.

Nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang telah tertanam dalam diri inidividu kemudian dipraktikkan ke dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Proses ini berjalan secara terus menerus selama setiap individu dalam masyarakat saling berinteraksi, yang artinya seumur hidup.

Ketika masih berusia kanak-kanak, enkulturasi terkesan dipaksakan dan secara tidak sadar berbagai nilai serta sistem norma merasuk ke dalam kehidupan individu hingga menjadi suatu kebiasaan.

Namun, saat beranjak dewasa, individu sudah secara sadar dapat memilih dan menerima nilai-nilai / unsur-unsur budaya yang akan diimplementasikannya menjadi sebuah perilaku dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Pendewasaan Diri

Pendewasaan diri terjadi ketika internalisasi dan enkulturasi berjalan dengan intensif. Hal ini ditandai dengan terbangunnya suatu kepribadian dalam diri individu.

Arti kata “dewasa” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah akil baliq (bukan kanak-kanak atau remaja lagi). Selain itu, dewasa juga dapat dimaknai sebagai sesorang yang memiliki kematangan dalam berpikir dan bertindak, serta sudah mampu menetukan pandangan hidup.

Apabila individu telah mencapai tahap pendewasaan diri, maka dapat dikatakan bahwa ia sudah sanggup menjalani suatu peran sesuai dengan kedudukan sosialnya.

Tahap ini juga membuat individu mengetahui dan memahami berbagai jenis peran dalam masyarakat. Dengan demikian, individu sudah dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial secara luas dan menjaga keteraturan sosial.

The post 3 Tahap Pembentukan Kepribadian Melalui Proses Sosialisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
26 Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli https://haloedukasi.com/pengertian-kepribadian-menurut-para-ahli Tue, 22 Mar 2022 01:08:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32788 Pada dasarnya untuk mengetahui kepribadian seseorang anda hanya perlu melihat dari kebiasaan, sikap, atau karakter orang tersebut dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Secara sederhana pengertian kepribadian adalah pola sifat atau watak khas dan karakter unik yang dimiliki oleh setiap individu. Namun setiap orang tentu memiliki kepribadian yang berbeda-beda dikarenakan beberapa faktor pembentuk kepribadian seperti warisan biologis, […]

The post 26 Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada dasarnya untuk mengetahui kepribadian seseorang anda hanya perlu melihat dari kebiasaan, sikap, atau karakter orang tersebut dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Secara sederhana pengertian kepribadian adalah pola sifat atau watak khas dan karakter unik yang dimiliki oleh setiap individu.

Namun setiap orang tentu memiliki kepribadian yang berbeda-beda dikarenakan beberapa faktor pembentuk kepribadian seperti warisan biologis, lingkungan fisik, kebudayaan, pengalaman unik dan pengalaman kelompok. Berikut adalah pengertian kepribadian menurut para ahli :

1. Gordon W.W. Allport

Menurut Gordon W.W. Allport  kepribadian adalah organisasi dalam sebuah kepribadian diri yang memiliki sifat dinamis dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya.

2. J. Milton Yinger

Menurut J. Milton Yinger kepribadian adalah semua karakter individu dengan sistem kebiasaan tertentu dan berinteraksi sosial dengan berbagai situasi.

3. David Krench dan Richard S. Cruthcfield

Menurut  David Krench dan Richard S. Cruthcfield kepribadian adalah sebuah integrasi dari semua karakteristik individu ke dalam suatu kesatuan yang khas sehingga seseorang tersebut mampu menentukan serta memodifikasi penyesuaian diri di lingkungan yang selalu berubah.

4. Dorland

Menurut  Dorland kepribadian adalah sebuah pola unik individu dalam melakukan proses berpikir, merasakan dan bertindak yang cenderung akan stabil dan dapat diprediksi.

5. Adolf Heuken S.J

Menurut Adolf Heuken S.J kepribadian adalah pola menyeluruh dari semua kemampuan, perbuatan dan kebiasaan-kebiasaan seseorang baik jasmani, mental, emosional, rohani maupun sosial.

6. Calvin S.Hall dan Gardner Lindzey

Menurut Calvin S.Hall dan Gardner Lindzey kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku individu yang tidak sama atau berbeda-beda.  

7. M.A.W Bouwer

Menurut = M.A.W Bouwer kepribadian adalah sebuah karakter yang dapat menjadi ciri dari individu sosial yang berupa kekuatan, keinginan, dorongan dan sikap.

8. Sigmun Freud

Menurut Sigmun Freud kepribadian adalah suatu struktur yang terdiri dari adanya tiga sistem yaitu id, ego, dan super ego.

9. George Kelly

Menurut George Kelly kepribadian adalah cara unik dari seseorang dalam mendefinisikan pengalaman-pengalaman dalam hidupnya.

10. Eysenck

Menurut Eysenck kepribadian adalah total bentuk tingkah laku yang aktual atau potensial pada organisme sebagai suatu tindakan dari individu baik yang tampil atau berbentuk potensi dan dipengaruhi oleh hereditas serta lingkungan yang berkembang melalui interaksi fungsional antara beberapa aspek pembentuknya seperti aspek kognitif, aspek konatif, aspek afektif dan aspek somatif.

11. Witherintong

Menurut Witherintong kepribadian adalah keseluruhan tingkah laku dari individu yang telah diintergrasikan sebagaimana terlihat pada diri orang lain.

12. W. Stern

Menurut W. Stern kepribadian adalah suatu kesatuan yang dapat menentukan diri sendiri dengan bebas serta memiliki dua tujuan yakni mengembangkan diri sendiri atau mempertahankan diri sendiri.

13. Gibson ( 1996 )

Menurut Gibson kepribadian adalah himpunan karakteristik dan memiliki kecenderungan yang stabil serta dapat menentukan sifat umum serta perbedaan perilaku seseorang.

14. Theodore R Newcombe

Menurut Theodore R Newcombe kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki oleh seseorang yang diakui sebagai latar belakang dari perilaku individu

15. Horton (1982)

Menurut Horton kepribadian adalah seluruh sikap, perasaan, ekspresi dan emosional seseorang atau individu tersebut. Kepribadian ini akan terwujud dalam suatu tindakan seseorang dalam menghadapai situasi tertentu.

16. Schever dan Lamm (1998)

Menurut Schever dam Lamm adalah seluruh pola sikap, kebutuhan, ciri khas, dan perilaku seseorang. Pola sikap dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi standar sikap yang berlaku secara terus menerus.

17. Warpen

Menurut Warpen kepribadian adalah segenap organisasi mental dari seseorang pada semua tingkat dari perkembangan manusia. Perkembangan ini meliputi fase karakternya, intelektual, temperamen, keterampilan, moralitas, dan sikap yang telah terbentuk sudah dalam sepanjang hidupnya.

18. Sulivan

Menurut Sulivan kepribadian adalah pola yang relatif menetap dari situasi-situasi antar pribadi yang berulang dan menjadi ciri kehidupan manusia.

19. Frank R. Kardes dan Maria L Cronley (2008)

Menurut Frank R. Kardes dan Maria L Cronley kepribadian adalah seperangkat karakteristik psikologis yang khas dan memengaruhi bagaimana seseorang merespon lingkungannya termasuk secara kognitif, afektif dan kecenderungan perilaku.

20. Pervin

Menurut Pervin kepribadian adalah keseluruhan karakteristik individu atau sifat umum manusia yang mengakibatkan adanya pola yang tetap atau sama dalam menanggapi suatu situasi.

21. Maddy atau Burt

Menurut Maddy atau Burt kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan kecenderungan yang stabil dalam menentukan keumuman serta perbedaan tingkah laku psikologik seperti berpikir, merasa dan gerakan dari seorang individu dalam jangka waktu yang cukup lama dan tidak dapat dimengerti secara sederhana sebab terdapat tekanan sosial dan tekanan biologik saat itu.

22. Phares

Menurut Phares kepribadian adalah pola unik dari pikiran, perasaan serta tingkah laku yang membedakan orang satu dengan lainnya dan tidak dapat berubah lintas waktu dan situasinya.

23. George Herbert Mead

Menurut George Herbert Mead kepribadian adalah tingkah laku manusia yang dapat berkembang melalui perkembangan diri. Perkembangan kepribadian manusia dapat berlangsung seumur hidup, menurutnya manusia akan berkembang secara bertahap dengan melalui interaksi dengan masyarakat.

24. McCrae (2011)

Menurut McCrae kepribadian adalah karakteristik yang menetap pada diri seseorang dan menggmbarkan perilaku individu yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan lingkungannya tersebut.

25. Robert Sutherland

Menurut Robert Sutherland kepribadian adalah abstraksi individu dan perilakunya terhadap masyarakat, lingkungan dan budaya sehingga kepribadian dapat digambarkan sebagai hubungan yang saling memengaruhi antara tiga aspek tersebut.

26. Cuber

Menurut Cuber kepribadian adalah gabungan dari seluruh sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang atau orang lain.

The post 26 Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
16 Jenis Kepribadian dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-kepribadian Sun, 26 Sep 2021 23:08:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27183 Salah satu modal dasar yang harus dipahami oleh setiap individu untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara maksimal adalah dengan mengenali dirinya sendiri. Ketika seorang individu mampu untuk memahami dirinya sendiri, bagaimana karakternya dan juga apa kekuatan dan kelemahannya, maka ia akan lebih mudah untuk mengelola dirinya. Dalam psikologi kepribadian, ada beragam alat ukur yang bisa […]

The post 16 Jenis Kepribadian dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu modal dasar yang harus dipahami oleh setiap individu untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara maksimal adalah dengan mengenali dirinya sendiri. Ketika seorang individu mampu untuk memahami dirinya sendiri, bagaimana karakternya dan juga apa kekuatan dan kelemahannya, maka ia akan lebih mudah untuk mengelola dirinya.

Dalam psikologi kepribadian, ada beragam alat ukur yang bisa digunakan sebagai cara yang membantu seseorang untuk lebih mengetahui apa dan bagaimana kepribadiannya, salah satunya adalah tes MBTI.

Dengan menggunakan 4 dimensi dasar sifat manusia tersebut diatas, tes MBTI menghasilkan 16 pola kepribadian yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya:

1. Kepribadian ESTP

ESTP adalah kombinasi sifat dasar manusia yang terdiri dari extravertion, sensing, thinking, dan perceiving. Orang dengan tipe kepribadian ESTP cenderung energik, bebas, dan suka berpetualang. Mereka peka terhadap kesempatan, cepat dalam membuat keputusan dan betindak.

ESTP adalah orang yang logis dan pandai dalam menganalisis. Dalam hubungan sosial, mereka adalah sosok yang ekstrovert dan sangat menikmati berinteraksi dengan orang lain. Karenya ESTP sangat cocok dengan jenis profesi yang membutuhkan banyak interaksi dan minim dengan rutinitas yang membatasi.

Kelemahan sosok ESTP adalah ia mudah sekali bosan. Saat tertarik dengan sesuatu, mereka akan cepat merasa antusias, namun ketika telah menguasai mereka akan bosan dan cenderung ingin mencoba hal lain lagi yang lebih menantang.

Dalam MBTI tipe ini disebut sebagai “The Entrepreneur” karena sifat-sifatnya yang memang cocok dan mendukungnya untuk menjadi entrepreneur sejati.

2. Kepribadian ESFP

ESFP merupakan tipe kepribadian gabungan dari Extravertion, Sensing, Feeling, dan Perceiving.

Seseorang dengan tipe kepribadian ESFP merupakan orang yang senantiasa positif, menghibur, dan memiliki selera humor yang bagus. Mereka adalah sosok yang penuh kasing sayang dan suka membuat orang lain merasa nyaman.

ESFP adalah orang yang suka bertemu orang dan membuat pengalaman-pengalaman baru. Disisi lain, mereka tidak suka dengan hal-hal rumit dan teori yang membuatnya harus banyak berpikir.

Dalam hubungan sosial, ESFP adalah pribadi yang ramah, hangat, dan mudah disukai banyak orang. Mereka juga cenderung sebagai seorang yang dermawan, sederhana, dan apa adanya.

Kelemahan ESFP adalah mereka kurang cakap ketika harus dihadapkan dengan konflik. Sisi feelingnya yang kuat juga membuat mereka lebih mudah sakit hati dalam menerima kritik. ESFP juga cenderng blak-blakan saat berbicara yang kadang kurang dipikir sehingga tak sengaja akan membuat orang lain sakit hati.

Dalam MBTI seorang ESFP disebut sebagai “The Performer”.

3. Kepribadian ENFP

ENFP adalah kombinasi dari tipe kepribadian ENFP (Extravertion, Intuitive, Feeling, dan Perceiving). Kombinasi antara extravertion dan intuition dalam diri ENFP membuatnya menjadi sosok yang menyukai keindahan. Mereka memiliki jiwa petualang dan senantiasa memandang dunia secara optimis.

Sebagai pribadi yang mendapat julukan “The Campaigner”, ENFP adalah orang yang memiliki ide dan visi besar. Mereka adalah sosok yang penuh antusiame dan passion dalam hidupnya. Mereka juga orang yang hangat dan fleksibel.

Kelemahan dari ENFP adalah ia cenderun mudah bosan dan tidak mahir dalam menangani permasalahan yang komples. Mereka juga tidak menyukai pekerjaan yang sifatnya rutin serta membutuhkan ketelitian dan perhatian akan detail.

4. Kepribadian ENTP

Kepribadian ENTP merupakan kombinasi dari empat preferensi kepribadian, yakni Extravertion, Intuitive, Thinking, dan Perceiving. ENTP secara alami lahir sebagai seorang perancang. Mereka senang membuat rencana-rencana dengan berbagai kemungkinan untuk kedepannya. Kemampuan intuisinya yang sangat baik membantu ENTP untuk bisa memikirkan berbagai potensi yang ada serta memilih yang terbaik dengan menggunakan analisa dan logikanya.

ENTP adalah sosok yang mahir berkomunikasi. Mereka pintar, cepat tanggap, dan juga jago berdebat. Tak heran, julukannya adalah “The Debater”. Tak jarang kesukaannya dalam berdebat menjadi sebab ia dicap sebagai seorang yang keras kepala. Karakteristik menonjol lainnya dari seorang ENTP adalah ia merupakan sosok yang nekat.

5. Kepribadian ESTJ

ESTJ merupakan gabungan dari empat sifat dasar extravertion, sensing, thinking, dan judging. Kepribadian ESTJ merupakan sosok pribadi yang pekerja keras, patuh terhadap aturan dan hukum atau tradisi. Ia bekerja sesuai standart dan sangat memegang teguh prinsip. ESTJ juga dikenal sangat bertanggung jawab dan kompeten terhadap tugas yang diembannya.

Dalam membuat keputusan, ESTJ merupakan pribadi yang objektif dan mengutamakan logika serta ia tak akan membiarkan perasaan atau emosinya ikut andil dalam pengambilan keputusan tersebut. Hal ini membuat ESTJ mampu menjadi pemimpin yang bisa diandalkan.

Sisi kelemahan dari ESTJ adalah ia agak sedikit keras dan kurang peka. Ia juga tak suka mengalah serta agak keras kepala, terutama jika berkaitan dengan aturan atau hal yang prinsip. Satu hal yang bisa meluluhkan hati ESTJ adalah pujian.

6. Kepribadian ESFJ

ESFJ merupakan kepanjangan dari Extravertion, Sensing, Feeling, dan Jugding. Sosok Kepribadian ESFJ merupakan pribadi yang dermawan dan penuh kasih sayang. Ia merupakan orang yang memiliki kepekaan terhadap orang lain, hangat, dan memiliki kepedulian yang tinggi. ESFJ juga sangat memperhatikan terhadap detail, terorganisir serta pandai membuat rencana-rencana. Ia merupakan “The Caregiver” dalam tes kepribadian MBTI.

ESFJ sangat menyukai ketika ia mendapat apresiasi dari orang lain. Di sisi lain, ia juga tidak suka dengan kritik. Adakalanya, kritik dianggapnya sebagai upaya menjatuhkan sehingga ia bisa sakit hati dan tersinggung karenanya.

7. Kepribadian ENFJ

Extravertion, Intuitive, Feeling, dan Judging merupakan 4 jenis kepribadian yang tergabung dalam kata ENFJ. Ia dikenal sebagai orang yang sangat menginspirasi dan membawa suasana positif dimanapun ia berada.

ENFJ merupakan sosok yang ramah dan memiliki intuisi yang tajam. Ia mampu berempati kepada orang lain dan juga melihat potensi yang dimiliki orang tersebut yang kemudian akan ia bantu untuk dikembangkan. ENFJ suka membimbing dan juga memberikan dukunganya kepada orang lain.

Kepribadian ENFJ sering dikatakan sebagai “people person” yang mana ia adalah orang yang mampu membangun hubungan dengan semua tipe kepribadian manusia, bahkan dengan sosok individu yang pendiam dan tertutup. Dalam MBTI, sosok ENFJ digambarkan sebagai “The Protagonist”.

8. Kepribadian ENTJ

ENTJ merupakan kombinasi dari kepribadian extravertion, intuitive, thinking, dan judging. ENTJ dikenal memiliki kecerdasan intelektual, terorganisir dan mampu bekerja dengan cepat dan memenuhi target. Mereka andal dalam berpikir dengan logika, melakukan analisis, dan membuat keputusan. Hal ini membuat ENTJ sangat cocok untuk menjadi pemimpin atau penggerak dalam sebuah organisasi.

Disisi lain, ENTJ sangat suka memegang kendali akan sesuatu. Hal ini tentunya membuatnya sangat cocok dengan pekerjaan-pekerjaan yang mengharuskannya menjadi penanggung jawab. Dalam MBTI, orang dengan kepribadian ENTJ seringkali dijuluki sebagai “The Commander”

9. Kepribadian ISTJ

ISTJ merupakan salah satu dari 16 tipe kepribadian dalam tes MBTI. ISTJ adalah singkatan dari kombinasi kepribadian Introvertion, Sensing, Thinking, dan Judging.

ISTJ merupakan sosok pribadi yang pendiam dan teguh pendirian. Mereka sangat bertanggung jawab dan dapat diandalkan dalam melakukan suatu pekerjaan. ISTJ juga merupakan sosok yang realistis dan sangat memperhatikan akan detail serta hidup dalam pola yang teratur, tertib, dan terorganisir.

Dalam membuat keputusan atau bertindak, ISTJ sangat mengedepankan logika dan akal. Alih-alih tersinggung saat dikritik, orang dengan kepribadian ISTJ justru akan membalas kritik tersebut dengan argumen yang tak jarang bisa berujung pada debat.

Meski bukan tipe yang mengutamakan pertemanan, akan tetapi kepribadian ISTJ akan berusaha menjaga dengan baik hubungannya dengan orang lain, terutama dengan orang-orang yang setipe atau memiliki pemikiran yang sama dengannya.

10. Kepribadian ISFJ

ISFJ atau yang dalam MBTI diberi gelar “The Protector” adalah tipe kepribadian yang merupakan hasil kombinasi dari Introvertion, Sensing, Feeling, dan Judging.

Ia adalah sosok yang hangat, ramah, sederhana, namun juga efisien dan bertanggung jawab. ISFJ dalam lingkungan pergaulan dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan tidak suka menjadi pusat perhatian. Bahkan ketika menolong orang, ia lebih suka melakukannya tanpa diketahui orang lain.

ISFJ merupakan sosok yang sangat peka terhadap perasaan orang lain. Ia bahkan bisa memikirkan orang lain melebihi ia memperhatikan dirinya sendiri. Ia juga sangat susah untuk menolak permintaan orang lain. Hal ini membuat ISFJ sering dimanfaatkan oleh orang lain.

Kelemahaan kepribadian ISFJ lainnya adalah ia mudah down ketika mengalami hal buruk. Ia juga lebih memilih memendam perasaan negatifnya yang pada satu waktu bisa meledak dan membuatnya mengungkapkan kata-kata yang tak terkendali.

11. Kepribadian INFJ

Jika ditanyakan apa tipe kepribadian yang paling jarang dimiliki, maka INFJ adalah jawabanya. Tipe kepribadian ini disinyalir hanya sebanyak 1% dari jumlah populasi. INFJ merupakan kombinasi kepribadian introvertion, intuituve, feeling, dan judging.

INFJ merupakan tipe kepribadian manusia yang mengkombinasikan antara kecerdasan logika dan emosional. Ia adalah sosok yang mau melakukan sesuatu jika itu sesuai dengan passionnya. Secara alami, kepribadian INFJ adalah tipe pemimpin, bukan pengikut.

Karakteristik lain dari seorang INFJ adalah ia merupakan sosok yang perfeksionis serta memiliki visi misi yang jelas. Ia juga cenderung menetapkan target tinggi untuk dirinya. Ketika menghadapi konflik, INFJ akan memilih untuk menghindar.

Meski memiliki rasa ingin tau yang tinggi, akan tetapi INFJ adalah orang yang mudah puas. Ketika ia ingin mengetahui suatu hal, maka ia akan belajar namun ia tidak memperdalamnya. INFJ mampu membicarakan banyak jenis topik, tapi ia tidak benar-benar menguasainya.

12. Kepribadian INTJ

INTJ adalah tipe kepribadian yang merupakan kombinasi dari introvertion, intuitive, thinking, dan judging. Kebanyakan INTJ adalah pribadi yang memiliki tingkat intelektualitas tinggi atau jenius.

Orang dengan tipe kepribadian INTJ sangat menyukau detail dan hal-hal yang terkait dengan logika. Ia adalah orang sosok yang haus akan ilmu pengetahuan dan memiliki intuisi khas yang membuatnya mampu melihat pola dan makna dari sesuatu.

Mereka juga adalah tipe orang yang memiliki kemampuan perencanaan matang, tajam, dan detail. Itulah mengapa dalam MBTI, sosok kepribadian INTJ dikenal sebagai “The Architect”

INTJ juga merupakan akademisi sejati yang mampu bertahan denga teori-teori rumit dan menyerapnya dengan cepat. Oleh karena itu, sosok INTJ membutuhkan jenis profesi yang menantang kemampuan logika dan pemahamannya namun juga memberinya ruang untuk bergerak dan berpikir dengan caranya sendiri.

13. Kepribadian ISTP

ISTP merupakan kombinasi dari empat sifat dasar manusia yaitu, introverted, sensing, thinking, dan perceiving. ISTP adalah orang yang pintar dan berani.

ISTP merupakan sosok yang dikenal memiliki karakter yang pendiam namun tak kenal takut serta pandai dalam menghadapi situasi krisis. Ia juga memiliki pemikiran yang mendalam serta objektif dalam mengambil keputusan

Memiliki konsentrasi yang bagus serta cepat beradaptasi membuat ISTP bisa bekerja di banyak bidang pekerjaan. Meski demikian, ia cenderung lebih menyukai jenis pekerjaan yang tidak terlalu ketat dalam aturannya serta masih memberinya ruang untuk mengeksplorasi diri.

Kepribadian ISTP bukan tipe pembelajar yang tahan dengan teori-teori. Ia lebih menyukai praktik dan action. Ia tipe pembelajar yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan pengalaman. Mereka juga pribadi yang sangat dikuasai oleh logika sehingga cenderung mengabaikan perasaannya dan juga perasaan orang lain.

14. Kepribadian ISFP

Salah satu jenis kepribadian dalam MBTI adalah ISFP yang merupakan kombinasi dari sifat introvertion, sensing, feeling, dan perceiving. Dalam MBTI ia dikenal dengan julukan “The Artist”.

Orang dengan kepribadian ISFP adalah sosok yang memiliki empati tinggi, penuh kasih sayang, dan lembut kepada orang-orang disekitarnya. ISFP juga adalah pribadi yang santai, easy going, serta senang akan berbagai pengalaman baru.

Kebanyakan kepribadian ISFP sangat berminat akan detail dan keindahan. Hal ini membuat orang-orang dengan tipe  ISFP banyak yang bergelut di bidang seni dan fashion. Selain itu, dengan rasa empatinya yang besar, sosok ISFP juga sangat cocok dengan pekerjaan-pekerjaan seperti psikolog, konselor, atau pekerja sosial.

15. Kepribadian INFP

INFP  merupakan kombinasi dari empat sifat dasar introverted, intuition, feeling, dan perceiving. Ia merupakan tipe kepribadian yang idealis dan memiliki empati tinggi.

Sosok INFP merupakan orang yang senang belajar dan memikirkan hal-hal rumit. Di bidang pekerjaan, ia membutuhkan tipe pekerjaan yang yang sesuai dengan passionnya dan tipe pekerjaan yang bisa membuatnya terus berkembang.

Seorang yang memiliki kepribadian INFP biasanya memiliki pembawaan pendiam, kalem, dan tenang. Dalam hubungan sosial, seorang INFP mungkin nampak sangat tertutup di awalnya, akan tetapi saat telah akrab ia bisa menjadi sosok yang hangat dan terbuka.

16. Kepribadian INTP

Salah satu jenis kepribadian dari 16 kepribadian dalam MBTI adalah INTP yang merupakan singkatan dari introverted, intuitive, thinking, dan perceiving. Tipe kepribadian ini biasanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki rasa ingin tahu yang kuat.

INTP adalah sosok yang suka bereksperimen, inovatif, dan menggunakan metode atau cara baru dalam memahami sesuatu. Mereka adalah seseorang dengan pembawaan yang serius namun juga santai.

Sebagai seorang dengan preferensi thinking, ia suka mengumpulkan data dan fakta untuk kemudian dianalisis secara keseluruhan guna mendapatkan suatu pemahaman. Ia adalah sosok yang cerdas sekaligus terbuka dengan masukan dari orang lain.

Kelemahan paling menonjol dari seorang ber-kepribadian INTP adalah ia tidak pandai dalam berkomunikasi. Dalam hubungan sosial, INTP digambarkan sebagai orang yang kaku dan tidak peka terhadap perasaan orang lain.

The post 16 Jenis Kepribadian dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Perbedaan Kepribadian dan Perilaku yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/perbedaan-kepribadian-dan-perilaku Sun, 08 Aug 2021 01:52:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26074 Dalam mempelajari individu dan kaitannya dengankehidupan sosialnya, tentu tidak akan lepas dari masalah kepribadian dan perilaku. Kepribadian dan perilaku merupakan dua hal yang berbeda satu sama lain, akan tetapi saling terkait dan saling mempengaruhi. Berikut akan diuraikan lebih lanjut mengenai kepribadian dan perilaku serta perbedaan antara keduanya. 1. Berdasarkan Pengertian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia […]

The post 3 Perbedaan Kepribadian dan Perilaku yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam mempelajari individu dan kaitannya dengankehidupan sosialnya, tentu tidak akan lepas dari masalah kepribadian dan perilaku. Kepribadian dan perilaku merupakan dua hal yang berbeda satu sama lain, akan tetapi saling terkait dan saling mempengaruhi.

Berikut akan diuraikan lebih lanjut mengenai kepribadian dan perilaku serta perbedaan antara keduanya.

1. Berdasarkan Pengertian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan pengertian dari kepribadian dan perilaku adalah sebagai berikut:

  • Kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain
  • Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan

Dari pengertian tersebut, bisa disimpulkan bahwa kepribadian adalah sifat atau sikap seseorang, sedangkan perilaku merupakan reaksi karena adanya suatu rangsangan atau stimulus

2. Berdasarkan Faktor Pembentuk

Kepribadian terbentuk dari terbentuk dari perpaduan antara lingkungan dan pengalaman hidup yang dijalani oleh seseorang. Kepribadian manusia tidak terbentuk dalam waktu singkat, melainkan ia terbentuk secara perlahan karena berbagai faktor yang mempengaruhinya. Hal tersebut menyebabkan kepribadian manusia sifatnya  dinamis atau bisa berubah-ubah tergantung pada peristiwa hidup, pengalaman, dan bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungannya.

Adapun perilaku bisa terbentuk karena adanya dorongan situasi dan sosial, faktor personal dan dorongan insting yang saling berhubungan dan mempengaruhi perilaku manusia. Perilaku sifatnya spontan tergantung pada stimulus atau rangsangan yang diterimanya. Perbedaan perilaku manusia satu dengan lain adalah karena adanya faktor personal (biologis dan sosiopsikologis) dan situasi yang juga berbeda satu sama lain.

3. Berdasarkan Faktor yang Mempengaruhinya

Secara garis besar, perkembangan kepribadian  manusia dipengaruhi oleh faktor:

  • Hereditas (genetika)
    Faktor genetika akan membentuk perbedaan perorangan yang meliputi perbedaan fisik, emosi, mental, watak, dan sebagainya. 
  • Lingkungan (environtment)
    Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian manusia dimulai sejak manusia berada dalam kandungan ibunya yang disebut dengan lingkungan pra natal, maupun lingkungan dimana seorang individu tumbuh dan berkembang yang meliputi lingkungan alam, sosial, ekonomi, dan budaya. Sementara itu, perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
  • Persona (Persona Centered Perpective)
    • Faktor biologis, yang terdiri atas sistem genetis (kecerdasan, kemampuan sensasi dan emosi), sistem syaraf, dan sistem hormonal. Faktor biologis ini akan membentuk insting perilaku pada manusia.
    • Faktor sosiopsikologis, yang terdiri dari komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif.
  • Situasi (Situation Centered Perspective)
    Yaitu situasi dan kondisi tertentu yang akan memancing atau menstimulasi munculnya suatu perilaku.

The post 3 Perbedaan Kepribadian dan Perilaku yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Faktor Pembentuk Kepribadian dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/faktor-pembentuk-kepribadian Wed, 31 Mar 2021 02:36:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23436 Kepribadian merupakan sifat dan tingkah laku yang melekat pada diri individu. Kepribadian individu bersifat dinamis, kompleks, dan abstrak (tidak berwujud). Kepribadian individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti warisan biologis, lingkungan fisik, kebudayaan, pengalaman kelompok dan pengalaman unik. Berikut adalah penjelasan lima faktor pembentuk kepribadian. 1. Warisan Biologis Menurut Paul B. Horton dan Chester Hunt, karakteristik […]

The post 5 Faktor Pembentuk Kepribadian dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kepribadian merupakan sifat dan tingkah laku yang melekat pada diri individu. Kepribadian individu bersifat dinamis, kompleks, dan abstrak (tidak berwujud). Kepribadian individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti warisan biologis, lingkungan fisik, kebudayaan, pengalaman kelompok dan pengalaman unik. Berikut adalah penjelasan lima faktor pembentuk kepribadian.

1. Warisan Biologis

Menurut Paul B. Horton dan Chester Hunt, karakteristik fisik tertentu menjadi faktor dalam perkembangan kepribadian sesuai dengan bagaimana hal tersebut didefinisikan dalam masyarakat dan dalam kelompok acuan seseorang. Warisan biologis berhubungan erat dengan gen keturunan dari orang tua, seperti postur tubuh, tingkat kecerdasan, sifat-sifat unik, dan golongan darah.

2. Lingkungan Fisik

Pembentuk kepribadian individu dapat dipengaruhi oleh lingkungan alam tempat tinggal, seperti perbedaan iklim, topografi (permukaan atau relief bumi) dan sumber daya alam. Masyarakat yang hidup di wilayah pegunungan dan berprofesi sebagai petani cenderung memiliki kepribadian yang sabar. Sementara itu, masyarakat yang hidup di wilayah pesisir laut dan berprofesi sebagai nelayan cenderung bersikap berani dan tangguh.

3. Kebudayaan

Selo soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Kebudayaan berperan dalam membentuk kepribadian dan perilaku individu dalam masyarakat. Hal tersebut dikarenakan setiap kebudayaan memiliki seperangkat norma yang berbeda dari satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Contohnya, orang Madura memiliki budaya merantau dan melaut. Budaya tersebut membuat pribadi masyarakat Madura berjiwa keras, keberanian tinggi, dan gigih dalam menjalani kehidupan.

4. Pengalaman Kelompok

Setiap kelompok memiliki standar dan ukuran budaya serta norma yang berbeda. Individu yang tergabung di dalam kelompok tertentu akan dihadapkan pada berbagai pilihan bentuk dan model perilaku dan sifat. Secara langsung maupun tidak langsung, kelompok sosial memberikan pengaruh kepada para anggotanya dan mewariskan pengalaman khas yang hanya dapat diperoleh dari kelompok tersebut. Oleh karena itu, muncul kepribadian khas di dalam diri anggota kelompok tersebut.

5. Pengalaman Unik

Paul B. Horton menyatakan bahwa tidak seorang pun mengalami pengalaman yang sama persis satu sama lainnya. Berbagai pengalaman unik yang dimiliki oleh individu diperoleh melalui proses interaksi dengan individu atau kelompok dalam masyarakat. Setiap individu memiliki pengalaman unik yang berbeda satu sama lain, misalnya seorang yang berlatih beladiri memiliki kepribadian berani menghadapi masalah, percaya diri, dan disiplin.

The post 5 Faktor Pembentuk Kepribadian dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Faktor yang Mempengaruhi Privasi Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-privasi Wed, 03 Mar 2021 01:56:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22189 Secara umum, privasi merupakan suatu keadaan dimana seorang individu ingin menyembunyikan atau mengamankan sebagian dari kehidupannya dari gangguan dan juga perhatian banyak pihak. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa tiap individu memiliki privasinya masing masing. Bahkan untuk melindungi privasi yang dimilikinya itu sebagian individu memilih untuk menjauhi segala bentuk interaksi dengan individu lainya. Dengan adanya privasi […]

The post 3 Faktor yang Mempengaruhi Privasi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Secara umum, privasi merupakan suatu keadaan dimana seorang individu ingin menyembunyikan atau mengamankan sebagian dari kehidupannya dari gangguan dan juga perhatian banyak pihak. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa tiap individu memiliki privasinya masing masing.

Bahkan untuk melindungi privasi yang dimilikinya itu sebagian individu memilih untuk menjauhi segala bentuk interaksi dengan individu lainya. Dengan adanya privasi ini, seorang individu memiliki batas dan areanya sendiri dimana mereka sudah tidak dapat diusik dan dicampuri lagi.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya suatu privasi.

1. Faktor Personal

Kepribadian serta latar belakang dari kehidupan seorang individu sangat berpengaruh pada timbulnya batasan batasan privasi yang dimilikinya. Semakin dewasa seorang individu tentunya batasan yang ia miliki semakin luas cakupannya. Semua yang berhubungan dengan kepentingannya, perasaannya, dan beban hidupnya semua ada dalam area privasinya.

Seperti yang kita tahu, ketika seorang individu beranjak dewasa ia memiliki kecenderungan untuk menganggap dirinya dapat melakukan apapun dengan sendirinya, terutama hal yang berkaitan dengan masalah pribadinya.

2. Faktor Situasional

Selain dipengaruhi oleh kepribadian serta kondisi personal masing masing, jangkuan dari privasi seorang individu juga dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya. Apabila individu tersebut berada dalam situasi yang orang orangnya cenderung terbuka. T

entunya batasan privasi yang dimilikinya pun akan sedikit menyempit, tidak seluas saat ia berada dalam kondisi yang orang orangnya cenderung tertutup.

3. Faktor Budaya

Sebenarnya budaya tidak mempengaruhi adanya perbedaan dalam kebutuhan privasi. Melainkan yang berpengaruh adalah bagimana cara setiap individu dalam membentuk privasi yang dimiliki.

The post 3 Faktor yang Mempengaruhi Privasi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jurusan Kuliah Berdasarkan Tipe Kepribadian MBTI https://haloedukasi.com/jurusan-kuliah-berdasarkan-tipe-kepribadian-mbti Tue, 05 Jan 2021 08:46:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18472 MBTI adalah singkatan dari Myers-Briggs Type Indicator. MBTI merupakan sebuah psikotes yang dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers dan ibunya, Katharine Briggs pada tahun 1960-an, berdasarkan teori milik psikolog terkenal Carl Jung. MBTI terbentuk dari gabungan empat kecenderungan dasar sifat manusia, yakni: Berdasarkan kecenderungan seseorang dalam memusatkan perhatiannya, yang dibagi menjadi Introvert (I) dan Extrovert (E). […]

The post Jurusan Kuliah Berdasarkan Tipe Kepribadian MBTI appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
MBTI adalah singkatan dari Myers-Briggs Type Indicator. MBTI merupakan sebuah psikotes yang dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers dan ibunya, Katharine Briggs pada tahun 1960-an, berdasarkan teori milik psikolog terkenal Carl Jung.

MBTI terbentuk dari gabungan empat kecenderungan dasar sifat manusia, yakni:

  • Berdasarkan kecenderungan seseorang dalam memusatkan perhatiannya, yang dibagi menjadi Introvert (I) dan Extrovert (E).
  • Berdasarkan kecenderungan seseorang dalam memahami informasi dari luar, yang dibagi menjadi Sensing (S) dan Intuition (N).
  • Bendasarkan kecenderungan seseorang dalam menarik kesimpulan atau keputusan, yang dibagi menjadi Thinking (T) dan Feeling (F).
  • Berdasarkan kecenderungan seseorang mengenai pola hidupnya, yang dibagi menjadi Judging (J) dan Perceiving (P).

Dari empat pasang kecenderungan tersebut, lahirlah 16 jenis kepribadian yang dapat menjadi salah satu acuan dalam menentukan jurusan kuliah atau karir yang paling sesuai menurut masing-masing pribadi.

Berikut adalah enam belas jenis kepribadian MBTI juga jurusan yang dianjurkan terhadap masing-masing tipe kepribadian:

1. INTJ (Introvert, Intuition, Thinking, Judging)

INTJ adalah orang yang mandiri serta lebih suka bekerja sendiri. Barangkali itu karena mereka tipe orang yang memiliki standar kinerja dan kompetensi yang tinggi terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

Selain itu, INTJ merupakan sosok yang orisinil. Mereka memegang teguh apa yang menjadi tujuan mereka, lalu menyusun rencana agar tujuan tersebut terwujud.

Tak hanya sampai di sana, INTJ juga  adalah seseorang yang mampu melihat pola dengan cepat. Mereka berpikir secara strategis, kritis, logis, namun juga imajinatif.

Maka jurusan atau program studi yang cocok untuk para INTJ adalah sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pasti seperti matematika, kimia, atau fisika. Selain itu, jurusan hukum juga dapat dipertimbangkan.

2. INFJ (Introvert, Intuition, Feeling, Judging)

Pendidikan guru, pendidikan dokter, psikologi, bahkan seni dan perfilman adalah jurusan yang cocok untuk seorang INFJ.

Sebab mereka merupakan seseorang yang berpikir secara terorganisir, sangat idealis, visioner, kreatif, memiliki moralitas tinggi sejak lahir, serta dapat menginspirasi.

Selain itu, para INFJ adalah orang yang tegas dan penuh tekat. Setiap langkah yang mereka buat bertujuan untuk meninggalkan dampak positif yang abadi.

3. INFP (Introvert, Intuition, Feeling, Perceiving)

Sama seperti INFJ, INFP adalah tipe kepribadian yang ideal. Mereka juga merupakan seseorang yang perhatian, peka, penuh kepedulian, dan sangat berdedikasi. Maka jurusan yang sesuai ialah psikologi, kesehatan, atau hubungan masyarakat.

4. INTP (Introvert, Intuition, Thinking, Perceiving)

Mereka yang memiki tipe kepribadian INTP adalah orang yang teoritis, cerdas, tenang, mudah beradaptasi, dan fleksibel.

Hal tersebut sangat sesuai dengan jurusan teknik komputer, akuntansi, arsitektur, ekonomi, MIPA, dan hukum.

5. ISTJ (Introvert, Sensing, Thinking, Judging)

ISTJ adalah tipe orang yang fokus, telaten, cermat, bertanggung jawab, serius, objektif, praktis, dan berorientasi pada fakta. Oleh sebab itu jurusan kuliah yang sesuai ialah akuntansi, teknik komputer, ilmu pemerintahan, sekolah kepolisian. 

6. ISFJ (Introvert, Sensing, Feeling, Judging)

ISFJ merupakan tipe kepribadian yang sederhana, bisa diandalkan, berkeinginan tinggi, dan sangat suka membantu. Berdasarkan hal tersebut, bisa dikatakan bahkan jurusan kuliah yang cocok dengan ISFJ ialah pendidikan guru sekolah dasar, kesejahteraan sosial, dan psikologi.

7. ISFP (Introvert, Sensing, Feeling, Perceiving)

Jurusan seni adalah jurusan yang paling sesuai dengan tipe kepribadian ISFP. Sebab mereka adalah orang yang sangat artistik, sensitif, dan cenderung suka menghindari konflik.

8. ISTP (Introvert, Sensing, Thinking, Judging)

Kriminologi atau teknik sipil adalah contoh dua jurusan yang cocok jika memiliki tipe kepribadian ISTP. Karena mereka merupakan orang yang tenang, hati-hati, penuh pertimbangan, tak suka basa-basi dan lebih suka beraksi.

9. ENTJ (Extrovert, Intuition, Thinking, Judging)

ENTJ memiliki kemampuan analisa yang baik. Tipe kepribadian ini juga dapat mengatur strategi dengan mengagumkan.

Selain itu, ENTJ juga mampu mengorganisasi sesuatu, bersikap efisien, tangguh, dan kompetitif di saat bersamaan. Ini adalah tipe kepribadian seorang pemimpin alami.

Maka jurusan yang tepat untuk ENTJ adalah ilmu politik, manajemen, dan hukum.

10. ENFJ (Extrovert, Intuition, Feeling, Judging)

Ilmu politik dan hubungan internasional adalah jurusan yang sangat dianjurkan untuk ENFJ. Karena tipe kepribadian ini sangat pintar berdiplomasi.

11. ENTP (Extrovert, Intuition, Thinking, Perceiving)

ENTP adalah orang yang pintar, mudah bergaul, suka tantangan, tanggap serta tangkas. Ilmu politik dan bisnis adalah dua jurusan yang sangat direkomendasikan untuk tipe kepribadian ini.

12. ENFP (Extrovert, Intuition, Feeling, Perceiving)

Dapat melihat kesempatan di mana pun menjadi suatu keberuntungan bagi para ENFP. Mereka juga merupakan sosok yang penuh percaya diri. Salah satu jurusan yang cocok bagi ENFP adalah pariwisata.

13. ESTJ (Extrovert, Sensing, Thinking, Judging)

ESTJ adalah mereka yang realistis dan praktis. Mereka mampu berpikir cepat dan sangat efisien dalam bekerja. Jurusan hukum atau sekolah militer sangat sesuai untuk tipe kepribadian ini.

14. ESFJ (Extrovert, Sensing, Feeling, Judging)

Jurusan psikologi atau keperawatan sangat cocok untuk tipe kepribadian ESFJ. Sebab mereka adalah orang-orang yang bersahabat penuh kasih sayang dan peduli kepada orang lain.

15. ESTP (Extrovert, Sensing, Thinking, Perceiving)

ESTP adalah orang yang muncul saat keadaan yang krusial. Sebab mereka dapat bersikap cekatan dan tetap antusias di bawah tekanan. Jurusan kriminologi, ekonomi, olahraga, marketing, dan teknik adalah jurusan yang disarankan bagi mereka.

16. ESFP (Extrovert, Sensing, Feeling, Perceiving)

ESFP terkenal akan keceriaan, pribadi yang ekspresif serta suka berinteraksi dengan banyak orang. Maka seni peran, seni tari, dan pariwisata menjadi beberapa jurusan yang dianjurkan bagi para ESFP.

Jika Anda tertarik untuk melakukan tes MBTI, bisa dilakukan secara online, melalui link berikut https://www.16personalities.com/id/tipe-kepribadian.

Sebetulnya tidak ada yang pasti dalam cara memilih jurusan. Hanya pilihlah jurusan yang Anda disukai, serta dapat memudahkan jalan Anda mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.

The post Jurusan Kuliah Berdasarkan Tipe Kepribadian MBTI appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>