kerajaan bali - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kerajaan-bali Wed, 20 Jul 2022 23:58:17 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kerajaan bali - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kerajaan-bali 32 32 Peninggalan Kerajaan Bali, Raja dan Sejarahnya https://haloedukasi.com/peninggalan-kerajaan-bali Tue, 19 Jul 2022 08:01:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36444 Terdapat banyak peninggalan dari Kerajaan Bali yang dicatat oleh sejarah. Mulai dari prasasti, candi, pura dan banyak tempat suci dapat ditemukan sebagai bukti sejarah Kerajaan Bali. Salah satu peninggalan Kerajaan Bali yang terkenal adalah Pura Agung Besakih di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem. Sejarah Kerajaan Bali Bali diperintah oleh beberapa dinasti kerajaan. Sebelum masa dinasti Marwadewa, […]

The post Peninggalan Kerajaan Bali, Raja dan Sejarahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Terdapat banyak peninggalan dari Kerajaan Bali yang dicatat oleh sejarah. Mulai dari prasasti, candi, pura dan banyak tempat suci dapat ditemukan sebagai bukti sejarah Kerajaan Bali. Salah satu peninggalan Kerajaan Bali yang terkenal adalah Pura Agung Besakih di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem.

Sejarah Kerajaan Bali

Bali diperintah oleh beberapa dinasti kerajaan. Sebelum masa dinasti Marwadewa, telah ada kerajaan di bawah pimpinan Singha Mandawa yang terletak di wilayah Panglapuan. Kerajaan terbesar di pulau Bali adalah Kerajaan Bali yang berpusat di Gianyar.

Raja Udayana atau Dharmodhayana Warmadewa menjadi salah satu raja yang paling terkenal. Raja Udayana memerintah hingga tahun 1011 Masehi.

Serangkaian kerajaan yang termasuk dalam Kerajaan Bali yaitu kerajaan Bedulu. Kerajaan Bedahulu atau Bedulu berdiri sekitar abad ke-8 hingga ke-14 di Pejeng atau Bedulu, Gianyar.

Pada tahun 1286, Kerajaan Bali diserang oleh Kerajaan Singhasari yang dipimpin Raja Kertanegara. Kerajaan Bedulu tergolong kerajaan yang tentram sebelum akhirnya jatuh ke tangan Kerajaan Majapahit.

Bukti Sejarah Kerajaan Bali

Sejarah Kerajaan Bali banyak tertuang di prasasti. Seperti tujuh prasasti yang pernah di keluarkan pada masa Kerajaan Singha Mandawa. Meski dari tujuh prasasti tersebut tidak menyatakan nama raja yang mengeluarkan prasasti tersebut.

Dalam prasasti-prasasti tersebut menceritakan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Bali. Terdapat prasasti yang menceritakan penghapusan pajak untuk beberapa kelompok masyarakat.

Selain itu, banyak prasasti juga menceritakan tentang pembangunan tempat ibadah, tempat tinggal brahmana dan tempat-tempat suci lainnya seperti Tirta Empul.

Namun pada masa pemerintahan Sri Jaya Kesunu, banyak bangunan suci yang rusak karena kurangnya perawatan seiring dengan kemunduran kerjaan Bali dibawah pimpinan dinasti Marwadewa.

Letak Kerajaan Bali

Kerajaan pada masa Kesari Warmadewa dibangun di lereng Gunung Agung, saat ini daerah tersebut dikenal dengan nama desa Besakih.

Setelah mengalami kemunduran pada masa pemerintahan Raja Sri Jaya Kesunu, pusat kerajaan dipindahkan dari Gunung Agung ke Bedahulu atau Bedulu, Gianyar.

Setelah jatuh ke tangan Majapahit atau disebut Kerajaan Bali baru, pusat pemerintahan berada di Samprangan. Pada masa Gelgel, ibu kota kerajaan terletak di Gelgel. Pada periode sembilan kerajaan, wilayah Klungkung menjadi pusat pemerintahan.

Raja Kerajaan Bali

Bali telah dipimpin oleh banyak raja. Dinasti Marwadewa menjadi pemegang kekuasaan paling terkenal di Bali. Dalam catatan sejarah terdapat nama-nama raja kerajaan dari awal berdiri hingga keruntuhannya. Berikut raja di Kerajaan Bali:

1. Sri Kesari Warmadewa

Raja pertama yang memerintah kerajaan Bali pada tahun 914 adalah Sri kesari Warmadewa. Raja Kesari Warmadewa dinobatkan sebagai raja pertama dari Dinasti Warmadewa.

2. Ratu Sri Ugrasena

Pada tahun 915 sampai 942, kerajaan Bali dipimpin oleh Ratu Sri Ugrasena. Pada masa pemerintahannya banyak meninggalkan prasasti yang sebagian besar misi pembangunan tempat tempat suci dan tentang pajak di daerah tertentu.

3. Tabanendra Warmadewa

Pada tahun 955 sampai 967 Masehi kerajaan Bali dipimpin oleh Tabanendra Warmadewa.

4. Jayasingha Warmadewa

Setelah berakhirnya pemerintahan Tabanendra Warmadewa, Jayasingha Warmadewa mulai memimpin kerajaan Bali tepatnya pada tahun 967 hingga 975 Masehi.

Pada masa pemerintahannya, Jayasingha Warmadewa membangun pemandian dari sumber air suci di desa Manukraya. Pemandian ini masih ada hingga kini yang lebih dikenal dengan nama Tirta Empul.

5. Jayashadu Warmadewa

Jayashadu Warmadewa tercatat dalam sejarah memerintah sejak tahun 975 hingga tahun 983 Masehi.

6. Dharmadhayana Warmadewa

Dharmodhyana Warmadewa atau Raja Udayana adalah raja yang paling terkenal dari kerajaan Bali. Raja Udayana menikahi permaisuri Mahendradhata, yang merupakan putri kerajaan di Jawa Timur.

Raja Udayana memiliki tiga putra yang bernama Airlangga, Marakata dan Anak Wungsu. Udayana wafat tahun 1011 Masehi dan didharmakan di candi Banuwka.

7. Marakata

Setelah Udayana wafat, kepemimpinan jatuh pada anak keduanya yaitu Marakata. Sementara Airlangga sebagai anak pertama dijodohkan dengan Diah Kili Suci, putri dari Sri Darmawangsa Teguh dari Kerajaan Medang. Kemudian menjadi raja kerajaan Kahuripan.

Marakata memimpin kerajaan Bali sejak tahun 1011 hingga 1022 Masehi. Selama kepemimpinannya Marakata dijuluki sebagai sumber hukum karena sifatnya yang rendah hati dan mengayomi rakyatnya.

8. Walaprabu atau Anak Wungsu

Raja Anak Wungsu memerintah Kerajaan Bali pada tahun 1049 hingga 1077 masehi. Pada masa pemerintahannya, Raja Anak Wungsu berhasil mempersatukan seluruh wilayah Bali. Raja Anak Wungsu dinilai dapat memimpin dan mengayomi rakyatnya.

Kehidupan rakyatnya aman dan sejahtera dengan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Selain itu juga banyak yang menjadi pedagang dan pandai besi serta emas.

Masa Kejayaan Kerajaan Bali

Kerajaan Bali dinasti Marwadewa dapat dikatakan hampir tanpa konflik internal. Hal tersebut menjadi salah satu faktor kejayaan dinasti Marwadewa. Raja Udayana merupakan raja yang paling terkenal karena kesuksesan pemerintahannya.

Dharma Udayana memimpin kerajaan sejak 989 sampai tahun 1011. Raja Udayana memperkenalkan sistem alat tukar untuk menggantikan barter dengan uang kartal. Langkah Raja Udayana tersebut menghasilkan penarikan pajak menjadi efektif.

Selain pada masa Raja Udayana, pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu juga dapat dikatakan memperoleh kejayaan dari aspek keamanan dan kesejahteraan rakyatnya.

Peninggalan Kerajaan Bali

1. Prasasti Blanjong

Prasasti Blanjong

Prasasti Blanjong merupakan prasasti tertua yang memuat sejarah tentang Pulau Bali. Prasasti ini ditemukan di daerah Sanur, Denpasar, Bali. Kata Walidwipa yang berarti Pulau Bali ditulis di prasasti ini.

2. Prasasti Panglapuan

Prasasti Panglapuan

Dalam prasasti Panglapuan menyinggung tentang raja dan susunan pemerintahan. Prasasti ini menceritakan para pemimpin kerajaan ang berkuasa pada masa kerajaan seperti Udayana, Anak Wungsu, Jayasakti dan Jayapangus.

3. Prasasti-prasasti Peninggalan Anak Wungsu

Pura Penulisan

Terdapat 28 prasasti yang ditemukan dari peninggalan Anak Wungsu. Salah satunya tempat suci yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu seperti Pura Gunung Penulisan dan Pura Gunung Kawi.

4.Pura Agung Besakih

Pura Agung Besakih

Pura Agung Besakih terdapat di lereng Gunung Agung, tepatnya di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem. Pura Agung Besakih merupakan tempat persembahyangan Hindu Bali.

Pura ini menjadi tempat ibadah untuk memuja dewa di Gunung Agung yang memiliki kekuatan gaib yang harus disembah dan dilestarikan dengan melaksanakan ritual.

5. Candi Padas

Candi Padas

Candi Padas terletak di tebing batu padas. Candi ini terletak di suangai Pekerisan , Gianyar Bali. Candi ini merupakan pahatan di dinding sebuah tebing batu padas di tepi sungai. Diperkirakan mulai dibangun pada abad ke-11.

The post Peninggalan Kerajaan Bali, Raja dan Sejarahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah Kerajaan Bali: Raja dan Peninggalannya https://haloedukasi.com/sejarah-kerajaan-bali Tue, 03 Mar 2020 07:41:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=4294 Siapa yang tidak tahu Bali, sebuah pulau yang keindahannya sudah mendunia. Perlu kita ketahui Bali berabad-abad lalu adalah sebuah kerajaan Hindu tua selain kerajaan Majapahit. Latar Belakang Kerajaan Bali Kerajaan Bali terletak di pulau Bali, wilayahnya sampai di kepulauan Sunda Kecil, yang sekarang termasuk provinsi Nusa Tenggara Timur. Raja pertama Kerajaan Bali bernama Kesari warmadewa […]

The post Sejarah Kerajaan Bali: Raja dan Peninggalannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Siapa yang tidak tahu Bali, sebuah pulau yang keindahannya sudah mendunia.

Perlu kita ketahui Bali berabad-abad lalu adalah sebuah kerajaan Hindu tua selain kerajaan Majapahit.

Latar Belakang Kerajaan Bali

Kerajaan Bali terletak di pulau Bali, wilayahnya sampai di kepulauan Sunda Kecil, yang sekarang termasuk provinsi Nusa Tenggara Timur.

Raja pertama Kerajaan Bali bernama Kesari warmadewa atau Sri Kesari Warmadewa yang juga pendiri dinasti Warmadewa.

Kerajaan ini sudah berdiri sejak tahun 1300an. Ada tiga dinasti yang pernah berkuasa pada masa Kerajaan Bali.

Tiga dinasti kerajaan Bali yaitu Wangsa Warmadewa, Wangsa Jaya dan Wangsa Singasari.

Runtuhnya Kerajaan Majapahit pada akhir abad ke 14 menjadi keuntungan bagi Kerajaan Bedahulu untuk memulai kembali kekuasaannya.

Akan tetapi Kerajaan Gelgel yang juga merupakan wilayah Bali, terlebih dahulu mengambil alih Kerajaan Majapahit.

Setelah Kerajaan Gelgel hancur, wilayah kekuasaan Majapahit dikuasai oleh Kerajaan Klungkung.

Banyak masalah yang terjadi di Kerajaan Klungkung sehingga banyak wilayah yang melepaskan diri.

Kemudian ada 8 kerajaan kecil yang terbentuk. Kerajaan-kerajaan ini dinamakan wilayah Swapraja. Salah satunya adalah Kerajaan Bali.

Raja-raja yang Pernah Menjabat di Kerajaan Bali

  • Sri Kesari Warmadewa (914 M)

Raja pertama kerajaan Bali. Hal ini tertulis di dalam prasasti Blanjong, salah satu peninggalan Kerajaan Bali.

  • Sri Ugrasena (915-942)

Di tangan Ratu Sri Ugrasena, banyak perubahan yang dilakukan untuk rakyat Bali.

Antara lain pembangunan tempat-tempat suci untuk ibadah rakyat Hindu Bali dan pembebasan pemungutan pajak untuk beberapa daerah Bali.

  • Tabanendra Warmadewa (955-967 M)

Raja ke tiga ini adalah keturunan raja pertama Bali. Gelarnya adalah Sang Ratu Aji Tabanendra Warmadewa.

Pada masa pemerintahannya dia memberikan izin kepada rakyat untuk membuat Air Madaru, yaitu tempat pemakaman raja.

  • Jayasingha Warmadewa (960-975 M)

Raja ke 4 adalah Putra Tabanendra Warmadewa raja sebelumnya.

Pada masa pemerintahannya Raja Jayasingha Warmadewa membangun tempat pemandian suci Tirta Empul di Tampaksiring.

Pemandian ini mengambil sumber air yang ada di Desa Manukraya.

  • Jayashadu Warmadewa (975-983 M)

Jayashadu Warmadewa meneruskan tahta ayahnya, raja Bali yang ke 4.

Pada masa pemerintahannya ia banyak memerintahkan rakyatnya untuk merawat dan memperbaiki Pura-pura dan tempat pertapaan.

Armada militer juga turut diperkuat dengan persenjataan yang lengkap.

  • Sri Wijaya Mahadewi

Raja Bali ke 6 adalah seorang ratu yang bernama Ratu Sri Wijaya Mahadewi yang bergelar Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi.

Ia adalah putri Mpu Sendok dari Jawa Timur dari Kerajaan Sriwijaya.

  • Dharma Udayana Warmadewa (1001- 1011 M)

Berpermaisurikan putri dari Jawa Timur, sehingga pengaruh budaya Jawa semakin kental di Bali.

Salah satunya adalah penggunaan huruf jawa yang terdapat pada peninggalan-peninggalan kerajaan Bali.

Masa pemerintahan Raja ke 7 ini adalah puncak kejayaan kerajaan Bali.

  • Marakata (1011-1022 M)

Raja Marakata adalah anak ke dua Raja Udayana. Bergelar Dharmawangsawardhana Marakata Pangkajasthana Unttunggadewa.

Raja Marakata adalah adik dari Raja Airlangga yang memimpin Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur.

Raja Marakata disukai oleh rakyat Bali karena dapat memlihara rakyatnya dengan baik dan bijaksana.

  • Anak Wungsu (1049-1077 M)

Setelah Marakata lengser, pemerintahan Kerajaan Bali digantikan oleh Anak Wungsu saudara dari Raja Marakata.

Pada masa pemerintahannya banyak dituliskan prasasti-prasasti.

Sejumlah 28 prasasti tersebar ke seluruh bali. Raja Anak Wungsu tidak memiliki keturunan sebagai putra mahkota.

  • Jaya Sakti (1133-1150 M)

Pada masa pemerintahan Raja Jaya Sakti dibuatlah sebuah undang-undang.

Undang-undang tersebut digunakan untuk mengatur pemerintahan di Kerajaan Bali.

Nama undang-undang tersebut adalah Kitab Utara Widdhi Belawan dan Rajawacana.

  • Bedahulu (1343 M)

Raja ke 10 ini bergelar Sri Astasura Ratna Bhumi Banten Bedahulu. Dibantu oleh dua patih dalam menjalankan pemerintahannya.

Patih Raja Bedahulu bernama Patih Pasunggrigis dan Patih Kebo Iwa. Sistem pemerintahan ini adalah warisan dari raja sebelumnya.

Masa Kejayaan Kerajaan Bali

Masa kejayaan Kerajaan Bali ada pada masa pemerintahan raja Bali ke 7 yaitu Raja Dharma Udayana Warmadewa.

Pada tahun 1001-101, saat masa pemerintahannya hasil pertanian yang melimpah mendukung kegiatan Ekonomi kerajaan.

Selain itu sistem pemerintahan dan pasukan militer sebagai pertahanan kerajaan menjadi semakin kuat.

Raja Dharma Udayana memiliki permaisuri seorang putri Raja yang berasal dari kerajaan di Jawa Timur.

Dengan demikian kerajaan Bali mendapat dukungan dari Jawa dan menjadikan hubungan Bali Jawa semakin baik.

Runtuhnya Kerajaan Bali

Majapahit berambisi untuk memperluas wilayahnya termasuk wilayah kerajaan Bali.

Berawal dari taktik politik patih Gajah Mada dari Majapahit, Kebo iwa patih kerajaan Bedahulu datang ke Majapahit.

Kebo Iwa adalah seorang patih kerajaan Bali yang konon memiliki kesaktian.

Sesampainya di Majapahit, Kebo Iwa diminta membuat sumur kemudian ditimbun dengan tanah dan Batu untuk dibunuh.

Tetapi menurut cerita Kebo Iwa tidak dapat dibunuh karena kesaktiannya, tetapi ia menyerahkan diri untuk dibunuh.

Kematian Kebo Iwa menutup masa pemerintahan Kerajaan Bali. Raja Bedahulu, raja ke 10 adalah raja terakhir yang memimpin kerajaan Bali.

Peninggalan Kerajaan Bali

  • Prasasti Panglapuan

Prasasti ini berisi tentang badan Penasihat Pusat yang dibentuk oleh raja Udayana dalam membantu proses pemerintahannya.

Para anggota badan penasihat ini adalah para pendeta Buddha dan Hindu.

  • Prasasti Gunung Panulisan

Ditemukan di dalam pura panulisan, pura ini dikenal sebagai tempat pemujaan roh leluhur.

  • Prasasti Blanjong

Diemukan di dekat banjar Blanjong, desa Sanur Kauh, di daerah Sanur, Denpasar, Bali.

Prasasti ini berisi sejarah tertua tentang Bali. Dibuat pada masa raja Bali yang bernama Sri Kesari Warmadewa.

  • Prasasti-prasasti peninggalan Anak Wungsu

Ada 31 prasasti yang ditemukan yang ditulis pada masa Anak Wungsu

  • Candi Padas di Gunung Kawi

Terdapat di Tampak Siring, Gianyar. Candi ini memiliki 315 anak tangga. Di dalam kompleks candi ini terdapat pemandian.

  • Candi Mengening

Candi ini juga terdapat di Gianyar, berada di tepi sungai Pakerisan

  • Candi Wasan

Terletak di saerah Sukawati terdapat arca yang umurnya sudah sangat tua di dalam candi.

  • Pura Agung Besakih

Pura ini adalah pura yang paling terkenal, terletak di Karangasem.

Pura ini adalah situs bersejarah yang dilindungi. Dan sampai saat ini menjadi tempat wisata yang ramai.

The post Sejarah Kerajaan Bali: Raja dan Peninggalannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>