kerajinan tangan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kerajinan-tangan Thu, 28 Oct 2021 01:23:01 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kerajinan tangan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kerajinan-tangan 32 32 8 Kerajinan Tangan Khas Aceh yang Sangat Menarik https://haloedukasi.com/kerajinan-tangan-khas-aceh Thu, 28 Oct 2021 01:22:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28028 Saat kita berkunjung ke suatu tempat terkadang kita ingin mengenangnya dengan membeli sesuatu yang khas dari daerah tersebut. Beberapa kerajinan di bawah ini merupakan hasil karya masyarakat Aceh yang menjadi ciri khas mereka. 1. Tas Aceh  Tas merupakan suatu hal yang banyak kita jumpai di berbagai daerah. Namun tas Aceh memiliki keunikan sendiri yang tidak […]

The post 8 Kerajinan Tangan Khas Aceh yang Sangat Menarik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Saat kita berkunjung ke suatu tempat terkadang kita ingin mengenangnya dengan membeli sesuatu yang khas dari daerah tersebut. Beberapa kerajinan di bawah ini merupakan hasil karya masyarakat Aceh yang menjadi ciri khas mereka.

1. Tas Aceh 

 Tas Aceh 

Tas merupakan suatu hal yang banyak kita jumpai di berbagai daerah. Namun tas Aceh memiliki keunikan sendiri yang tidak ada pada tas di daerah lainnya. Tas Aceh memiliki motif yang menggambarkan budaya Aceh seperti rencong, pinto Aceh serta motif etnik lainnya. Meski bermotif tradisional tetapi gaya dari tas ini mengikuti perkembangan zaman sehingga tetap terlihat modis. 

Tas ini sebenarnya sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka. Tas Aceh kemudian dikenal oleh masyarakat luas baik dalam maupun luar negeri setelah bencana tsunami Aceh tahun 2004. 

2. Kain Kasab Aceh

Kain Kasab Aceh

Kasab Aceh merupakan kerajinan tangan asli provinsi paling utara pulau Sumatera ini yang terbuat dari sulaman benang emas atau perak. Kain ini umumnya digunakan untuk menghiasi kain beludru yang proses pembuatannya masih tradisional. Kain ini pada zaman dahulu tidak hanya sebagai hiasan saja melainkan menunjukkan status sosial pemiliknya. Warna Kuning  untuk sang raja, warna merah diperuntukkan bagi hulubalang raja atau panglima, hijau adalah warna untuk ulama dan hitam untuk rakyat kelas bawah.

Kain Kasab Aceh saat ini tidak lagi menunjukkan kasta seseorang melainkan sudah melebur menjadi kebudayaan Aceh. Saat ini kain Kasab Aceh sering digunakan pada saat acara keagamaan, pernikahan, khitanan, aqiqah dan lainnya karena dianggap sebagai lambang ketaatan terhadap agama. Masyarakat Aceh biasanya akan meletakkan kain ini sebagai tirai, pintu masuk, dekorasi dinding atau langit-langit rumah bahkan hingga miniatur seperti gantungan kunci dan cinderamata.

3. Meukeutop

Meukeutop

Meukeutop merupakan penutup kepala yang kerap digunakan oleh kaum pria di Aceh. Bentuknya lonjong dan memanjang ke atas yang dihiasi dengan tenunan sutra dan lilitan tengkuluk. Kopiah ini terdiri dari 5 warna dengan artinya masing-masing yakni merah untuk kepahlawanan, hijau representasi dari agama Islam, kuning untuk kesultanan, hitam mengartikan ketegasan, dan putih untuk kesucian. 

4. Kain Tenun Aceh

Kain Tenun Aceh

Budaya tenun sudah mendarah daging bagi masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam. Pasalnya mereka sudah mengenal tradisi ini sejak abad ke 10.  Berbeda dengan kain tenun dari daerah lainnya yang lekat dengan motif makhluk hidup, kain tenun Aceh menghindari hal-hal tersebut. Hal tersebut lantaran masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi Ajaran Islam dimana terdapat kepercayaan bahwa malaikat tidak akan memasuki rumah yang memiliki benda yang menyerupai makhluk hidup. 

Sebagai gantinya, masyarakat Aceh membubuhkan kalimah-kalimah Allah, buah delima yang disebut dalam kitab suci Alquran, motif awan, motif pepohonan, serta motif daun sirih. Kain-kain ini biasanya dijadikan selendang ataupun penutup kepala. Bagi masyarakat Aceh pakaian bukan sekedar penutup tubuh melainkan juga mengandung rezeki dan harapan. 

5. Anyaman Pandan

Anyaman Pandan

Anyaman merupakan salah satu teknik dalam membuat suatu kerajinan. Orang-orang di Aceh memanfaatkan daun pandan untuk membuat kerajinan tangan yang memiliki nilai fungsi dan estetika. Daun pandan sebelum dianyam harus disayat dan dipilah terlebih dahulu untuk kemudian direbus agar tidak ada hama. Setelah itu daun pandan diangkat dan dijemur hingga kering kemudian diberi warna. 

Pada awalnya daun pandan hanya dijadikan tikar namun seiring perkembangannya semakin banyak variasi lainnya. Contoh kerajinan dari daun pandan adalah tas, sandal, sarung bantal kursi dan masih banyak lagi. Kerajinan ini paling banyak ditemukan di Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya dan kabupaten Aceh Utara.

6. Perhiasan Emas Khas Aceh 

Perhiasan Emas Khas Aceh 

Aceh sudah mengenal ukiran pada emas sejak abad ke 13 atau ketika masih berada di bawah kekuasaan Sultan Iskandar Muda. Emas-emas tersebut dipoles menjadi perhiasan yang cantik dan elegan. Kecintaan pada emas tersebut masih berlangsung hingga masa sekarang. 

Beberapa perhiasan emas khas Aceh antara lain ayeum gumbak yang digunakan oleh kaum pria di sisi kanan kupiah meukeutop, pinto aceh yang sering digunakan sebagai mahar, cucok sanggoi yang disematkan disanggul seperti tusuk konde, keutab lhee lapeh yaitu kalung yang memiliki tiga tingkat, hingga talo keuieng yang merupakan ikat pinggang emas. 

7. Nepa

Nepa

Nepa adalah sebutan untuk aneka kerajinan oleh masyarakat Aceh khususnya suku Gayo. Masyarakat Gayo biasanya membuat gerabah menjadi berbagai macam peralatan rumah tangga seperti vas, asbak, periuk, kendi dan lainnya. Gerabah ini memiliki motif yang diukir indah pada bagian luar. Pusat industri dari kerajinan gerabah  ada di Aceh Tengah. Di sana selain menjual produk juga bisa belajar membuat gerabah langsung dengan pengertiannya. 

8. Kerajinan Batok Kelapa

Kerajinan Batok Kelapa

Batok atau tempurung kelapa biasanya dibuang begitu saja sehingga menjadi limbah. Namun di tangan masyarakat Aceh limbah tersebut bisa berubah menjadi barang yang berguna dan cantik. Batok kelapa ini disulap menjadi miniatur, gantungan kunci, gelas, tatakan lampu, patung dan aksesoris lainnya. 

Pusat kerajinan batok kelapa berada di Pulau Weh yaitu di Aceh bagian Utara.  Harganya pun sangat bervariasi mulai dari belasan ribu hingga jutaan rupiah. 

9. Batik Aceh 

Batik Aceh

Di tanah rencong ternyata terdapat sebuah industri yang memproduksi batik. Batik ini kemungkinan berasal dari pendatang yang berasal dari pulau Jawa di sana. Motif batik telah disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan budaya setempat. Ciri khas dari batik Aceh adalah memiliki corak warna yang mencolok seperti merah, merah muda, hijau, dan kuning. Beberapa motif batik Aceh yang paling populer adalah motif tolak angin, motif pintu Aceh, motif bunga jeumpa, motif awan meucanek, motif batik rencong, motif batik awan berarak, gayo, dan motif  pucok reubong. 

The post 8 Kerajinan Tangan Khas Aceh yang Sangat Menarik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
15 Kerajinan Tangan Khas Yogyakarta Beserta Gambarnya https://haloedukasi.com/kerajinan-tangan-khas-yogyakarta Mon, 17 May 2021 02:35:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=24706 Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai banyak peminat. Banyak orang yang memasukkan Yogyakarta sebagai daftar tujuan wisata mereka. Tak hanya cantik, kota ini juga mempunyai beberapa kebudayaan dan ciri khas berupa kerajinan tangan. Apa saja kerajinan tangan khas kota gudeg? Simak pembahasannya berikut ini.  1. Batik Yogyakarta  Batik merupakan kain […]

The post 15 Kerajinan Tangan Khas Yogyakarta Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai banyak peminat. Banyak orang yang memasukkan Yogyakarta sebagai daftar tujuan wisata mereka. Tak hanya cantik, kota ini juga mempunyai beberapa kebudayaan dan ciri khas berupa kerajinan tangan. Apa saja kerajinan tangan khas kota gudeg? Simak pembahasannya berikut ini. 

1. Batik Yogyakarta 

Batik Yogyakarta

Batik merupakan kain tradisional bangsa Indonesia yang keberadaanya sudah diakui oleh dunia. Batik sendiri hadir sejak zaman dahulu bahkan pada masa kerajaan. Salah satu daerah dengan kerajinan batik yang paling terkenal berasal dari kota Yogyakarta. Sejarah mencatat batik di daerah Yogyakarta sudah ada sejak era Mataram kuno yang pada saat itu dipimpin oleh Panembahan Senopati. Daerah yang pertama kali memproduksi batik adalah daerah Plered. 

Pada awalnya kegiatan membatik ini hanya dilakukan oleh kaum wanita yang datang dari keluarga keraton dan bangsawan. Namun seiring berjalannya waktu kegiatan ini diajarkan kepada seluruh wanita tanpa pandang bulu. Kegiatan membatik ini pun menyebar luas ke berbagai wilayah di luar Yogya. 

Perbedaan batik Yogya dengan batik dari daerah Indonesia lainnya adalah memiliki warna dominan coklat dan motif yang tegas dan besar. Motif tersebut menjadikan batik Yogya terlihat gagah. Motif batik yang terkenal dari Yogya adalah batik garda dan batik parang. 

2. Kerajinan Perak Kotagedhe 

Kerajinan Perak Kotagedhe

Kotagedhe merupakan sebuah kota yang memiliki nilai sejarahnya tersendiri. Dahulu kala kota ini merupakan ibukota dari kerajaan Mataram. Konon katanya para raja terdahulu sangat menyukai kerajinan yang terbuat dari perak sehingga banyak pengrajin perak bermunculan di kota ini. Namun setelah tahun 1640, ibukota Mataram harus dipindahkan ke Plered. Namun, pindahnya ibukota kerajaan tidak membuat para pengrajin turut serta pindah. 

Pengrajin perak tetap berada di Kotagdhe serta menjualnya kepada masyarakat umum. Kerajinan perak tetap eksis setelah masuknya Belanda ke Indonesia. Bahkan hal tersebut mempengaruhi kerajinan yang semula hanya berproduksi barang teratas menjadi industri. Motif dan corak juga banyak mendapat pengaruh dari bangsa penjajah. 

Kerajinan perak dari Kotagedhe mengalami masa keemasannya pada tahun 1970 an hingga 1980 an. Pada saat itu mereka memproduksi berbagai macam barang bahkan untuk alat-alat makanan dan kehidupan sehari-hari lainnya. Nama Kotagedhe semakin tersohor karena kala itu belum banyak industri yang membuat kerajinan perak. Tak heran jika hasil kerajinan perak kotagedhe terkenal hingga mancanegara seperti Malaysia, Pakistan, Arab, bahkan Romania. 

3. Keris 

Keris

Keris merupakan senjata tradisional khas Jawa termasuk Yogyakarta yang sudah ada sejak dahulu kala. Bagi masyarakat Jogja keris bukan hanya sekedar senjata tetapi juga benda berharga yang mengandung nilai filosofi leluhur. Keris terbuat dari besi yang dibentuk meliuk-liuk hingga menampilkan kesah gagah dan eksotis. Setiap keris memiliki bentuk liukan atau disebut luk dengan jumlah ganjil mulai dari tiga hingga seterusnya. 

Jumlah luk yang ganjil bukan tanpa maksud dalam artian ada maknanya sendiri. Makna tersebut adalah manusia tidak akan pernah bisa genap atau sempurna. Keris memiliki wadah pembungkus yang disebut dengan warangka. Cara mengeluarkan keris dari warangka pun memiliki arti. Apabila pemilik keris tersebut dikeluarkan dengan cara menarik warangkanya maka berarti pemilik tersebut menghormat pandai besi atau pembuat keris tersebut. Namun jika pemilik keris mengeluarkannya dengan cara menarik gagang keris itu menandakan ia akan menikam atau menusuk seseorang. 

Selain sebagai senjata tradisional, keris juga merupakan simbol dari status sosial seperti keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek yang hanya boleh digunakan dan dimiliki oleh sultan keraton Yogyakarta. Keris juga kerap dijadikan sebagai aksesoris pelengkap dalam berpakaian terutama pakaian adat. 

4. Gerabah Kasongan 

 Gerabah Kasongan

Gerabah merupakan sebuah kerajinan yang selalu ada hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan Kasongan merupakan sebuah desa yang berada di Bantul, Yogyakarta. Kota ini sudah membuat kerajinan gerabah sejak meletusnya perang Diponegoro yaitu pada tahun 1825-1830.  Masyarakat Kasongan membuat gerabah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. Gerabah yang dibuat biasanya merupakan peralatan rumah tangga seperti kuali, pengaron, kendi, anglo, cowèk, dan alat lainnya. 

Namun setelah tahun 1930 an  produk gerabah yang dihasilkan oleh masyarakat Kasongan mulai berkembang yang semula mengedepankan nilai fungsi menjadi gerabah dengan nilai estetika. Kerajinan gerabah tersebut diprakarsai oleh seorang pengrajin handal bernama jembuk.

Sejak saat itu Kasongan tak hanya menghasilkan gerabah peralatan rumah tangga tetapi juga souvenir yang cantik. Pada tahun 1980 an kerajinan gerabah mengalami puncak kejayaannya dimana sepanjang jalan di Kasongan terdapat banyak sanggar untuk belajar membuat gerabah. Kerajinan gerabah Kasongan pun tak hanya diminati oleh masyarakat lokal tetapi juga oleh bangsa lain seperti dari Jepang, Eropa, Australia, hingga Kanada. 

5. Blangkon

Blangkon

Jika kamu berkunjung ke keraton Yogyakarta dan daerah di Jawa Tengah lainnya kamu akan melihat para kaum pria mengenakan penutup kepala yang unik dan khas. Penutup kepala tersebut juga dapat kamu temui di berbagai tempat toko pakaian di Jogja. Lalu apa sebenarnya penutup kepala tersebut? Benda tersebut memiliki nama yaitu blangkon. Blangkon sudah ada sejak zaman kerajaan dan hanya dikenakan oleh kaum pria.

Blangkon juga kerap kali digunakan sebagai aksesoris penutup kepala dalam berpakaian adat. Namun tak sedikit pula yang mengenakannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya blangkon tidak berbentuk topi bulat seperti saat ini melainkan berupa kain bermotif. 

Kain tersebut kemudian akan diikatkan hingga menutupi kepala. Lama kelamaan masyarakat melakukan inovasi dengan membuat blangkon siap pakai sehingga lebih praktis dan cepat. Blangkon Jogja berbeda dengan blangkon yang ada di daerah lain dimana bagian belakang blangkon jogja memiliki “mondolan”.

Mondolan adalah tempat untuk menaruh rambut panjang yang umumnya dimiliki oleh orang-orang Jogja pada zaman dahulu. Menyimpan rambut pada “mondolan” dimaknai dengan manusia seharusnya pandai menyimpan rahasia terutama aib baik diri sendiri maupun orang lain. 

6. Kerajinan Kulit Manding

Kerajinan Kulit Manding

Kota Jogja seakan dipenuhi dengan orang-orang yang memiliki keterampilan dalam berbagai hal mulai dari perak, gerabah, hingga kulit. Jika kamu pecinta kerajinan gerabah kamu bisa mengunjungi desa Kasongan, jika kamu menyukai kerajinan perak maka kamu bisa berwisata ke Kotagede, dan jika kamu seorang penggemar kerajinan kulit maka kamu bisa datang ke desa Manding. Desa Manding berlokasi di Jl. DR Wahidin Sudiro Husodo, Manding, kota Bantul. 

Kerajinan kulit Manding berjaya pada tahun 1980 an dan memiliki puluhan toko di sepanjang jalan. Berbeda dengan kerajinan kulit daerah lainnya, kerajinan kulit Manding terbuat dari kulit nabati dengan teknik tatah timbul. Jahitan pada kerajinan kulit Manding dikerjakan secara manual dengan menggunakan tangan. Produk kerajinan tangan Manding berupa jaket, sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, dompet, pigura hingga gantungan kunci. Meski kini tak sepopuler dulu namun kerajinan ini masa ada hingga saat ini. 

7. Wayang Kulit

Wayang Kulit

Jogjakarta selain terkenal dengan makanan gudegnya juga terjenal dengan pertunjukan seni wayang kulitnya. Wayang kulit merupakan pertunjukkan yang dipentaskan oleh sebuah dalang menggunakan wayang berbentuk menyerupai makhluk hidup dan terbuat dari kulit. Kulit yang digunakan biasanya adalah kulit binatang seperti kerbau, lembu, ataupun kambing. Seni wayang erat kaitannya dengan penyebaran agama Hindu-Budha di Pulau Jawa. Wayang digunakan dalam ritual adat yang berhubungan dengan roh spiritual. 

Namun wayang juga digunakan oleh para wali songo untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Oleh sebab itu meski agama lain masuk ke Jogja namun seni wayang kulit masih dapat dinikmati oleh masyarakat. Pertunjukkan wayang biasanya akan digelar semalam suntuk yang dipimpin oleh seorang dalang dan diiringi oleh musik gamelan. Wayang kulit tak hanya digunakan dalam pertunjukkan tetapi juga diperjualbelikan di toko-toko souvenir. Bentuk wayang kulit yang paling banyak memiliki peminta yaitu wayang kulit dengan bentuk punakawan dan pandawa lima.

8. Batik Kayu 

 Batik Kayu

Jika pada umumnya membatik dilakukan di atas selembar kain, maka di tangan masyarakat Krebet membatik dapat dilakukan di atas kayu. Kayu-kayu tersebut tidak hanya diukir dengan pola batik tetapi juga dibentuk menjadi sebuah topeng,g, wayang, almari, aksesoris rumah tangga, patung kayu, kotak perhiasan, dan peralatan lainnya. Oleh sebab itulah dibutuhkan keahlian khusus untuk membuat kerajinan ini. 

Kerajinan ini bermula dari warga Krebet yang hanya mengandalkan sektor pertanian mereka. Sedangkan para petani hanya bisa menanam pada saat musim tertentu. Masyarakat Krebet pun mencoba inovasi lainnya yaitu dengan membuat batik di atas kayu. Kerajinan tersebut kemudian dijual dan berhasil mengundang banyak peminat mulai dari masyarakat lokal hingga mancanegara. 

9. Gamelan 

Gamelan

Gamelan merupakan serangkaian alat musik tradisional yang dikenal berasal dari pulau Jawa. Bagi masyarakat Jawa dan Jogja gamelan bukan hanya sekedar alat musik biasa melainkan juga benda pusaka. Gamelan bahkan disimpan dan dirawat di dalam keraton Yogya. Memang seperangkat alat musik gamelan tidaklah murah bahkan mencapai ratusan juta. 

Hal tersebut dikarenakan dalam membuat alat musik gamelan membutuhkan banyak bahan dan alat serta harus melalui beberapa tahapan. Bahan yang digunakan untuk membuat gamelan yaitu berupa kuningan, kayu dan kulit binatang menyesuaikan alat musik yang akan dibuatnya.

Dalam satu set gamelan terdiri dari banyak alat musik seperti kendang saron, bonang, kenong, gong, gambang, slenthem gender dan lain-lain. Alat-alat tersebut dibuat dalam lima tahap yaitu mbesot, nyinngi, mbentuk, mbabar dan yang terakhir menyesuaikan tangga nada. Di Jogja sendiri pembuatan gamelan dapat dilihat di Sleman dan di Bantul. 

10. Cinderamata Dagadu Djokdja

Cinderamata Dagadu Djokdja

Setiap kota wisata biasanya memiliki cinderamata yang khas dan tidak bisa ditemukan di kota lainnya. Jogja mempunyai cinderamata khas yang dikenal dengan nama “dagadu”. Dagadu merupakan merek yang berdiri pada tahun 1994 tepatnya pada tanggal 4 Januari oleh sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Mereka menginginkan Jogja mempunyai cinderamata yang unik dan terciptalah “dagadu”. 

Dagadu merupakan sebuah kata umpatan yang biasa dilontarkan oleh orang-orang Jogja. Jika diterjemahkan maka artinya adalah “matamu” sedenagkan kata Djokdja” berasal dari ejaan lama. Produk yang dihasilkan oleh dagadu-djokdja berbagai macam mulai dari kaos, gantungan kunci, dan pernak-pernik lainnya. Produk yang berada di bawah label PT. Aseli Dagadu Djokdja ini dijajakan di pasaran Malioboro mall. Pemasaran produk dagadu djokdja tergolong sukses dan bertahan hingga saat ini. 

11. Baju Surjan

Baju Surjan

Kamu pasti sering melihat orang Jogja khususnya kaum laki-laki mengenakan pakaian dengan motif lurik atau bergaris. Pakaian tersebut dikenal dengan nama pakaian Surjan. Pakaian ini bukan sembarang pakaian sebab memiliki makna dan filosofinya sendiri. Kata “surjan” merupakan kombinasi dua kata yang disingkat yaitu kata “suraksa” dan “janma” yang artinya ialah “menjadi manusia”.

Pakaian yang memiliki lengan panjang dengan kerah tegak ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Pakaian ini kemudian dikenakan oleh kerajaan Mataram sebelum terpecah belah. Pakaian surjan memiliki tiga pasang kancing di bagian leher yang melambangkan rukun iman serta dua kancing pada bagian dada yang menyimbolkan dua kalimat syahadat.

12. Pernak-pernik Malioboro

Pernak-pernik Malioboro

Jika kamu berkunjung ke Jogja maka belum lengkap jika kamu tidak pergi ke Malioboro. Malioboro adalah kawasan yang kini menjadi ikon modern bagi kota Jogja. Di sana kamu dapat dengan mudah menemukan toko-toko yang menjual berbagai cinderamata dan kerajinan khas Yogyakarta. Lokasinya pun sangat mudah untuk diakses di Malioboro kamu dapat membeli pernak-pernik yang unik dan cantik mulai dari gelang, kalung, tas , dompet dan lain sebagainya. Kamu pun dapat membelinya dengan harga yang terjangkau. 

13. Benda Antik 

Benda Antik

Sebagian orang lebih menyukai barang-barang antik terutama bagi seorang kolektor. Meskipun terkadang harganya mahal namun bagi mereka harga tersebut akan terbayar dengan kepuasan yang di dapat. Namun sayangnya barang antik tidak mudah didapatkan. Namun sulit bukan berarti tidak bisa. Di kota gudeg terdapat beberapa pasar yang menjual khusus barang-barang kuno mulai dari jam tangan, perabotan rumah tangga, pakaian, alat elektronik, tas, sepatu, dan lainnya. 

Pasar-pasar tersebut antara lain pasar Senthir, pasar Klithikan Pakuncen, dan  pasar Klithikan Niten. Pasar Senthir berada di Pabringan Selatan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Pasar Klithikan Pakuncen berada di Jalan HOS. Cokroaminoto No. 34, Bantul. Sementara itu pasar Klithikan Niten berada di jalan Bantul kilometer 5,5 dusun Niten, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Di pasar ini juga kamu bisa mendapatkan piringan hitam kuno lho. 

14. Tas Rajut Dowa

Tas Rajut Dowa

Bagi kamu para kaum wanita khususnya penggemar tas maka tidak ada salahnya jika kamu menambahkan tas dowa sebagai koleksimu. Tas dowa merupakan tas rajut yang diciptakan oleh seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Kata dowa sendiri diambil dari kata “do’a” yang artinya harapan. Tas ini diharapkan merupakan produk yang diharapkan oleh banyak masyarakat. 

Meski tas ini merupakan tas yang sepenuhnya dibuat dengan benang yang dirajut namun kualitasnya sudah terbukti kuat. Warnanya pun tidak akan mudah luntur. Pusat dari kerajinan tas dowa berada jalan Godean Km. 7 Sleman,Yogyakarta.  Jenis tas yang dihasilkan pun bervariasi mulai dari tas klasik, tas travelling, tas kosmetik, dompet dan lain sebagainya. 

15. Patung Loro Blonyo

Patung Loro Blonyo

Patung Loro Blonyo merupakan kerajinan tangan yang berbentuk sepasang pengantin yang sedang duduk bersila. Sosok yang digambarkan dalam patung ini bukanlah sosok biasa melainkan dewa dan dewi. Sosok wanita merupakan representasi dari dewi kesuburan yaitu dewi Sri sedangkan sosok laki-laki merupakan gambaran dari dewa Wisnu. 

Patung ini diyakini sudah ada sejak tahun 1476 atau pada masa kerajaan Mataram Kuno.  Sepasang patung yang mengenakan pakaian adat khusus pengantin Jawa ini diartikan sebagai kemakmuran dan kesejahteraan.

The post 15 Kerajinan Tangan Khas Yogyakarta Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Kerajinan Tangan Khas Bali dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/kerajinan-tangan-khas-bali Wed, 24 Feb 2021 03:14:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21810 Bali terkenal dengan pantainya yang sangat canti. Keindahan alam di Pulau Bali mampu menarik banyak turis Internasional. Jika kamu berkunjung ke Bali kamu bisa membawa benda-benda kerajinan tangan khas Bali di bawah ini untuk keluarga di rumah. 1. Seni Ukir Patung Kayu Pusat industri seni ukir patung kayu khas Bali berada di Gianyar. Ukiran kayu […]

The post 5 Kerajinan Tangan Khas Bali dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bali terkenal dengan pantainya yang sangat canti. Keindahan alam di Pulau Bali mampu menarik banyak turis Internasional. Jika kamu berkunjung ke Bali kamu bisa membawa benda-benda kerajinan tangan khas Bali di bawah ini untuk keluarga di rumah.

1. Seni Ukir Patung Kayu

Seni Ukir Patung Kayu

Pusat industri seni ukir patung kayu khas Bali berada di Gianyar. Ukiran kayu Gianyar sudah tidak diragukan lagi. Turis-turis mancanegara yang datang ke Bali tidak hanya menikmati indahnya Pulau Dewata tetapi juga tertarik dengan proses pembuatan seni ukir mereka. Ukiran Gianyar terkenal dengan khasnya, detailnya yang rapi, serta bahan baku yang berkualitas tinggi.

Proses pembuatannya pun memakan waktu cukup lama yakni antara 1 hingga 4 bulan. Tak heran jika hasil karya mereka dihargai hingga puluhan juta rupiah. Harga yang dibandrol menyesuaikan dengan ukuran patung, tingkat kerumitan pahatan, dan juga kualitas kayu.

Umumnya kayu yang digunakan para pengrajin adalah kayu suar  yang didapatkan dari Jawa dan Kalimantan. Namun tak jarang juga menggunakan kayu lain seperti meranti, waru, sonokeling, ebony, dan bonggol jati. Sedangkan kayu lokal yang digunakan adalah kayu panggal buaya.

Bentuk dari patung-patung Gianyar sangat beragam mulai dari dewa-dewa, binatang, hingga makhluk mitologi seperti naga.

2. Tas Rotan Khas Bali

Tas Rotan Khas Bali

Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan tas ini atau mungkin saja kamu sudah mempunyainya. Tas yang mulai bersinar sejak tahun 2017 ini merupakan kerajinan tangan asal Bali. Tas ini bahkan dipopulerkan oleh artis-arti terkenal tanah air.

Tas ini  memiliki bentuk yang sederhana yaitu bulat. Namun bahan bakunya yang ramah lingkungan yaitu rotan menjadi daya tariknya sendiri. Meski terbuat dari bahan alami namun tas ini mampu bertahan di segala cuaca sehingga termasuk awet.

Selain menggunakan rotan, pengrajin juga menggunakan ketak yaitu sejenis tanaman paku yang tumbuh menjalar. Awalnya ketak tersebut akan dijadikan sebuah kotak perhiasan yang biasa digunakan para leluhur.

Kemudian pengrajin menambahkan ditambahkan pengait, tali, dan juga kain di dalamnya. Tak disangka kotak perhiasan tersebut justru laku di pasaran hingga ke luar Pulau Bali.

3. Lukisan Kamasan

Lukisan Kamasan

Tak hanya disuguhkan dengan pemandangan yang cantik, wisatawan Bali pun disuguhkan lukisan-lukisan yang indah di sepanjang jalan Kuta, Sanur, Nusa Dua, Seminyak, dan juga pasar seni.

Lukisan di sana disebut dengan lukisan gaya kamasan karena muncul pada masa keemasan kerajaan Bali Kuno. Tema-tema dari lukisan ini pun bermacam-macam seperti kisah tentang kehidupan dewa-dewa, bangsawan, serta dongen-dongen binatang.

Warna yang digunakan untuk lukisan kamasan terbuat dari bahan-bahan alami seperti warna hitam menggunakan arang. Warna biru menggunakan rumput taum, babakan kayu sunti untuk warna merah, warna putih menggunakan tulang yang dihancurkan, dan minyak kemiri untuk warna kuning.

Pada awalnya lukisan ini tidak untuk diperjualbelikan tetapi hanya untuk pajangan atau hiasan di tempat-tempat suci. Para pelukis menjadi pekerja tetap untuk para raja dan bangsawan  Bali.

4. Topeng Khas Bali

Topeng Khas Bali

Topeng adalah salah satu buah tangan yang paling banyak diburu oleh wisatawan Bali. Topeng dalam tradisi Bali adalah komponen pelengkap baik untuk ritual keagamaan, ritual tradisional lainnya, maupun pentas drama tari. Bali yang kental dengan tradisi sehingga mempunyai beragam jenis topeng.

 Bentuk dari topeng ini antara lain manusia, tokoh pewayangan, hingga makhluk tak kasat mata. Topeng-topeng ini biasanya terbuat dari kayu dan juga tanah liat. Kayu yang digunakan yaitu kayu kenanga dan kayu pule.

Dalam pentas drama tari topeng ini memiliki strata sosial berdasarkan lakon yang diperagakan. Strata sosial tersebut antara lain topeng keras untuk lakon petarung, topeng tua untuk lakon sesepuh, topeng bondres untuk kalok rakyat biasa, dan topeng ratu untuk lakon bangsawan.

5. Kain Endek

Kain Endek

Kain endek adalah jenis kain tenun khas Bali yang paling banyak peminatnya. Kain ini awal mula berkembang di desa Gelgel Klungkung tepatnya pada masa kerajaan Dalem Waturenggong.  Kain-kain ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke desa-desa sekitarnya.

Kata Endek berasal dari bahasa Bali yang arti nya berdiam atau tidak berubah. Nam ini didapat dari proses pembuatannya yaitu pada bagian kain diikat kemudian dicelup. Benang-benang yang diikat tidak berubah warna sehingga disebut dengan ”ngendek”.

Kain ini dianggap oleh masyarakat Bali sebagai identitas mereka bahkan sejak tahun 2011 kain endek digunakan sebagai seragam untuk acara pemilihan putra dan putri duta endek.

Motif kain endek bermacam-macam bahkan ada yang dianggap sakral yaitu motif patra dan motif encak saji. Motif-motif tersebut hanya digunakan pada kegiatan-kegiatan keagamaan. Selai itu ada motif-motif tertentu lainnya seperti motif yang hanya boleh digunakan oleh bangsawan dan sesepuh. Sementara itu untuk kegiatan-kegiatan lainnya motif kain endek yang digunakan adalah motif alam.

The post 5 Kerajinan Tangan Khas Bali dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Kerajinan Tangan dari Sumatera Barat Beserta Gambarnya https://haloedukasi.com/kerajinan-tangan-dari-sumatera-barat Tue, 16 Feb 2021 02:29:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21286 Ketika kita mengunjungi suatu dareah pasti kita ingin mempelajari suatu hal yang hanya terdapat di daerah tersebut. Kamu mungkin menginginkan sesuatu benda yang dapat kamu bawa pulang untuk orang-orang di rumah. Begitu juga jika kamu berkunjung ke Sumatera Barat. Tanah Minang ini tidak hanya terkenal dengan rumah adatnya yang unik, tetapi juga dengan kerajinan tangannya. […]

The post 5 Kerajinan Tangan dari Sumatera Barat Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketika kita mengunjungi suatu dareah pasti kita ingin mempelajari suatu hal yang hanya terdapat di daerah tersebut. Kamu mungkin menginginkan sesuatu benda yang dapat kamu bawa pulang untuk orang-orang di rumah.

Begitu juga jika kamu berkunjung ke Sumatera Barat. Tanah Minang ini tidak hanya terkenal dengan rumah adatnya yang unik, tetapi juga dengan kerajinan tangannya.

Berikut adalah kerajinan tangan dari Sumatera Barat lengkap dengan penjelasannya.

1. Kain Bordir Kerancang

Kain Bordir Kerancang

Selain kain Songket, Sumatera Barat juga terkenal dengan kain bordirnya. Kerajinan yang berpusat di Bukit Tinggi ini sudah dipasarkan ke seluruh negeri salah satunya adalah pasar Tanah Abang. Bordir yang paling terkenal dari Sumatera Barat adalah bordiran kain kerancang.

Bordiran ini biasanya diterapkan di mukena, jilbab, baju kurung, baju koko, kebaya, sarung bantal, taplak meja, dan masih banyak lagi. Kerajinan ini memiliki nilai kesenian yang tinggi. Ciri khasnya adalah terdapat lubang-lubang yang terbentuk dari rangkaian benang bordir.

Lubang-lubang tersebut lah yang dinamakan dengan kerancang. Proses pembuatan kerancang ini tergolong cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Pembuat bordir harus memperhatikan tarikan benang ke kain dasarnya.

2. Sulaman Naras Pariaman

Sulaman Naras Pariaman

Selain bordiran Sumatera Barat juga ahli dalam menyulam khususnya di kota Pariaman. Sektor yang menjadi andalan Pariaman ini teparnya berada di desa Naras. Lokasi Naras sendiri ada di Kecamatan Pariaman Utara jika ditempuh dari pusat kota maka akan sampai setelah 5 km.

Naras atau Nareh sudah berpuluh-puluh tahun menyuplai berbagai prouduk kerajinan sulaman dengan kualitas yang mumpuni. Masyarakat Naras menjalankan kegiatan ini secara turun menurun. Meski dibuat dengan menggunakan tangan seratus persen namun hasil sulaman Naras sangat rapi, detil, dan berkualitas.

3. Kain Tenun Pandai Sikek

Kain Tenun Pandai Sikek

Pandai Sikek adalah nama daeran yang terletak diantara Bukittinggi dan Padang. Pandai Sikek terkenal dengan hasil kain tenunnya yang diberi nama tenunan Pandai Sikek. Pusat pengrajin tenun Pandai Sikek berada di Kecamatan Sepulu Koto, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Kain tenun Pandai Sikek sangat mewah dan indah karena terbuat dari benang emas atau perak sepenuhnya. Tak heran jika tenun ini disebut sebagai ratunya kain tenun. Penggunaan benang emas dan perak menjadi ciri khas kain tenun Pandai Sikek.

Tidak ada yang mengetahui pasti kapan kain tenun ini mulai dibuat namun ada beberapa yang mengatakan kain tradisional in sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Diperkirakan masuknya komoditi benang emas dan sutera menjadi sejarah awak terciptanya kain songket ini.

4. Batik Tanah Liek

Batik Tanah Liek

Mungkin kita hanya mengetahui batik berasal dari tanah Jawa. Ternyata Sumatera Barat mempunyai batik sendiri yaitu batik Tanah Liek. “Tanah liek” dalam bahasa Indonesia artinya adalah tanah list. Di beri nama ini karena proses pewarnaan kain batik menggunakan tanah liat.

Batik tanah like memang meredup seiring dengan meroketnya kain songket sehingga batik tanah like ini sempat hilang dari peredaran. Namun saat ini batik khas Minang ini mulai kembali hadir. Saat ini ada tiga daerah yang memproduksi batik tanah like yaitu di Dhamasraya, Pesisir Selatan, dan Tanah Datar.

Pada zaman dahulu batik ini hanya boleh dipakai oleh pemimpin adat, pemimpin perempuan Minangkabau yang disebut Budo Kanduang serta sebagai aksesoris kerajaan Pagaruyuang.

5. Kerajinan Perak dan Songket Koto Gadang

Kerajinan Perak dan Songket Koto Gadang

Koto Gadang adalah sebuah desa yang berada di Kabupaten Agam , Sumatera Barat. Desa ini terkenal dengan hasil kerajinan peraknya. Orang-orang di Koto Gadang sudah menjadi pengrajin perak sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Hasil kerajinan mereka tidak hanya menarik masyarakat daerah tetapi juga memikat warga Belanda yang tinggal di sana. Kerajinan yang dihasilkan berupa kalung, gelang, cincin, atribut pakaian, hingga miniature rumah adat Minang. Para wanita Belanda juga banyak yang memaikan kerajinan ini.

Keunikan kerajinan perak Koto Gadang adalah warnanya yang tidak mengkilat seperti warna putih susu dan juga teksturnya yang halus sehingga serasi jika digunakan bersama dengan kain songket.

Kerajinan perak Koto Gadang terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 1911 kerajinan ini banyak dilirik oleh bangsa Eropa. Saat ini jangkauan pasar Koto gadang sudah mencapai Malaysia, Singapura, dan negara-negara tetangga lainnya.

Selain hasil kerajinan peraknya. Koto Gadang juga terkenal dengan kain songketnya. Kain songket Koto Gadang merupakan yang terhalus di dunia. Bahkan baru-baru ini seorang warga Koto Gadang berhasil menggelar pameran kain songket Koto Gadang dan dari daerah Sumatera Barat lainnya di Moscow, Rusia.

The post 5 Kerajinan Tangan dari Sumatera Barat Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Kerajinan Khas Jawa Barat yang Paling Terkenal https://haloedukasi.com/kerajinan-khas-jawa-barat Fri, 05 Feb 2021 01:58:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20724 Kerajina tangan atau disebut juga dengan seni kriya adalah kerajina yang dibuat dengan menggunakan tangan. Hasil dari kerajinan ini memiliki dua fungsi yaitu fungsi kegunaan dan juga fungsi estetika. Semakin indah dan rumit peroses pembuatannya maka akan semakin mahal harganya. Di setiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan tangan dengan keunikannya masih-masing. Berikut adalah produk kerajinan […]

The post 4 Kerajinan Khas Jawa Barat yang Paling Terkenal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kerajina tangan atau disebut juga dengan seni kriya adalah kerajina yang dibuat dengan menggunakan tangan. Hasil dari kerajinan ini memiliki dua fungsi yaitu fungsi kegunaan dan juga fungsi estetika.

Semakin indah dan rumit peroses pembuatannya maka akan semakin mahal harganya. Di setiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan tangan dengan keunikannya masih-masing.

Berikut adalah produk kerajinan tangan yang berasal dari Jawa Barat.

1. Payung Geulis

Payung Geulis

Payung geulis adalah souvenir khas dari daerah Tasikmalaya. Payung ini digunakan digunakan dalam berbagai acara seni tradisional di Jawa Barat. Payung ini juga seringkali digunakan sebagai dekorasi ruangan. Bahkan pada tahun 1926 para noni Belanda banyak yang menggunakan payung ini.

Geulis dalam bahasa Sunda berarti “cantik” sehingga payung geulis memiliki arti payung cantik. Payung geulis terbuat dari bahan kertas dan kain yang bermotif. Motifnya terbagi menjadi dua macam yaitu motif geometris dan non geometris.

Pada motif geometris gambar yang menonjol adalah gambar garis lurus, lengkung, dan patah-patah. Sedangkan motif non geometris menonjolkan gambar seperti manusia, tumbuhan, ataupun manusia. Rangka dari payung ini terbuat dari bambu.

Cara membuat payung geulis yaitu dengan cara dirangkai kemudian diberi kertas dan kain setelah itu ujung payung diberi kanji agar rapi. Setelah itu payung dijemur hingga kanji tersebut mengeras. Kemudian pada bagian kertas atau kain tersebut diberi hiasan dengan cara melukis.

Untuk menambah kesan menarik bagian dalam payung diberi benang warna-warni. Namun payung ini mengalami penurunan peminat pada tahun 1955 hingga 1968. Pada saat itu Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka.

Dengan begitu produk-produk luar negeri dapat masuk ke Indonesia termasuk produk payung import. Hal ini menggeser posisi payung geulis dan membuat pengrajin payung geulis mengalami kebangkrutan.

Mengetahui hal pemerintah kota Tasikmalaya tidak tinggal diam. Para pengrajin diberi bantuan berupa peralatan dan bahan untuk meningkatkan kualitas produk payung geulis mereka.

Payung geulis pun berangsur-angsur mulai kembali diminati pada tahun 1980 an. Hingga saat ini belum ada inovasi maupun modifikasi terhadap payung geulis sehingga bentuk payung ini masih sangat asli.

2. Sandal Cibaduyut

Sandal Cibaduyut

Cibadyut berada di bagian selatan kota Bandung. Tempat ini menjadi sentra industi sepatu Jawa Barat. Warga Cibaduyut mayoritas bekerja sebagai pengrajin sepatu sejak zaman sebelum kemerdekaan.

Dahuluterdapat pabrik sepatu di sana namun pabrik tersebut bangkrut. Berbekal dengan keahlian selama bekerja, para mantan pegawai pabrik sepatu tersebut membuka usaha sendiri yaitu dengan memproduksi sepatu.

Usaha mereka dilakukan di rumah masing-masing. Tak disangka sepatu produk mereka menarik banyak orang. Mereka sampai kewalahan memenuhi pesanan konsumen. Untuk itu mereka merekrut tenaga kerja.

Pengrajin sepatu di Cibaduyut pun semakin bertambah hingga berjumlah 89 unit pengrajin pada tahun 1940 dan 150 unit pada 1950. Hingga pada tahun 1978 tempat ini dianggap sebagai sentra industri kerajina sepatu bahkan menjadi destinasi wisata pada 1989. 

Tidak hanya sepatu, Cibaduyut pun mulai memproduksi berbagai macam aksesoris yang terbuat dari kulit. Mereka memproduksi tas, jaket dan sebagainya.

Pengrajin sepatu Cibaduyut ini meredup ketika krisis moneter melanda negeri ini tahun 1998. Namun usaha mereka segera bangkit dan kembali bersinar pada tahun 2000 an. Kini Cibaduyut kembali menjadi destinasi wisata baik mancanegara maupun domestic.

Kualitas sepatu Cibaduyut tidak kalah bagus dengan merek-merek terkenal lainnya. Terdapat banyak macam sepatu dengan berbagai bentuk bahkan konsumen bisa memesan sepatu sesuai dengan keinginannya.

Harga sepatu yang ditawarkan pun bervariasi. Jika kamu pandai menawar kamu akan mendapat harga termurah namun jika tidak kamu akan mendapat harga termahal.

3. Anyaman Rajapolah

Anyaman Rajapolah

Rajapolah adalah nama dari sebuah kecamatan yang ada di Tasikmalaya. Di sana banyak sekali toko-toko kerajinan tangan di sepanjang jalan. Tidak heran jika tempat ini dijadikan sebagai pusat industry rumahan khususnya untuk kerajinan anyaman dan kompor.

Produk yang ditawarkan pun berbagai macam mulai dari tas, dompet, miniatur becak, miniatur mobil, gelang, wadah pensil, topi, dll. Hal yang menarik adalah kerajinan-kerajinan tersebut dijual dengan harga murah namun dapat bertahan lama.

Warga Rajapolah telah memproduksi kerajinan anyaman sejak tahun 1980 an. Pada awalnya pengrajin hanya berjumlah  dua orang. Ke dua orang ini berhasil menginspirasi warga lainnya hingga produsen anyaman pun bertambah.

Bahan baku yang digunakan pu cukup unik seperti mendong yaitu rerumputan yang ada di sekitar rawa-rawa. Warga memanfaatkan tanaman liar ini menjadi sesuatu yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu bahan baku anyaman lainnya yaitu bambu, pandan, dan enceng gondok. Saat ini setidaknya ada 50 kios yang menjual anyaman-anyaman tersebut.

4. Batik Khas Jawa Barat

Batik Khas Jawa Barat

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang berasal dari wilayah Jawa khususnya Jawa Tengah. Namun Jawa Barat juga mempunya batiknya sendiri. Batik Jawa Barat mempunyai corak yang berbeda dengan batik dari daerah lainnya.

Batik Jawa Barat memilki corak flora dan fauna dengan warna-warni yang umumnya cerah. Derah-daerah yang terkenal sebagai penghasil batik di Jawa Barat antara lain Cirebon, Indramayu, Ciamis, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, dan Kuningan.

Batik di Jawa Barat sudah ada sejak zaman kerajaan yaitu pada masa penyebaran agama Islam pada tahun 1422. Diketahui budaya batik ini di bawa oleh orang-orang yang berasal dari Jawa Tengah yang akan menuju ke Batavia.

The post 4 Kerajinan Khas Jawa Barat yang Paling Terkenal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>