kesenian - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kesenian Tue, 28 Mar 2023 02:15:15 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kesenian - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kesenian 32 32 Seni Lenong : Sejarah, Jenis, Keunikan, dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/seni-lenong Tue, 28 Mar 2023 02:11:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42136 Istilah Lenong diambil dari nama pedagang China, yaitu Lien Ong. Menurut cerita rakyat terdahulu, Lien Ong memiliki kebiasaan menggelar pertunjukkan seni teater yang kini diberi nama Lenong yang memiliki tujua n untuk menghibur masyarakat. Lenong merupakan seni tater tradisional yang dibawakan dalam dialek Betawi, yang berasal dari Jakarta. Kesenian tradisional ini diiringi dengan mengunakan musik […]

The post Seni Lenong : Sejarah, Jenis, Keunikan, dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Istilah Lenong diambil dari nama pedagang China, yaitu Lien Ong. Menurut cerita rakyat terdahulu, Lien Ong memiliki kebiasaan menggelar pertunjukkan seni teater yang kini diberi nama Lenong yang memiliki tujua n untuk menghibur masyarakat. Lenong merupakan seni tater tradisional yang dibawakan dalam dialek Betawi, yang berasal dari Jakarta.

Kesenian tradisional ini diiringi dengan mengunakan musik gambang kromong degan menggunakan alat musik seperti halnya gambang, kromong, gong, kendang, sulimg, kempor, dan krecek, selain itu juga menggunakan alat musik dengan unsur Tionghoa seperti halnya tehyan, kongahyan, dan juga sukong.

Skenario dari lenong sendiri mengandung sebuah pesan moral seperti menolong orang yang lemah dan membenci kerakusan serta perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam seni lenong ini menggunakan bahasa melayu atau dialek betawi.

Sejarah Lenong

Lenong mulai berkembang pada abad ke-19 atau awal abad ke-20, yang merupakan adaptasi masyarakat betawi dengan kesenian yang serupa komedi bangsawan dan juga teater stambul yang sudah ada saat itu. Firman Muntaco, seniman Betawi menyebutkan bahwa lenong mengalami perkembangan dari proses teaterisasi dengan menggunakan musik gambang kromong, dan digunakan sebagai tontonan juga dikenal mulai tahun 1920-an.

Lakon lenong berkembang dari sebuah lawakan tanpa adanya alur cerita yang telah dirangkai sebelumnya, sehingga pertunjukkan semalam suntuk dengan lakon panjang dan juga utuh. Awal mula kesenian lenong dipertunjukkan dengan mengamen dari kampung ke kampung. Pertunjukkan ini diadakan di udara terbuka tanpa menggunakan panggung.

Saat pertunjukkan Lenong sedang berlangsung, salah seorang aktor atau aktris dapat mengitari penonton sambil meminta sumbangan secara sukarela. Selanjutnya, lenong mulai dipertunjukkan atas permintan dari penonton atau pelanggan dalam acara hajatan, seperti halnya resepsi pernikahan.

Pada awal kemerdekaan RI, teater rakyat murni dipertunjukkan menjadi tontonann panggung. Namun, setelah mengalami sebuah masa sulit, pada tahun 1970-an kesenian lenong mulai dimodifikasi dan juga dipentaskan secara rutin dipanggung Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Jenis-Jenis Seni Lenong

1. Lenong Denes

Lenong Denes atau Lenong Dines ini sebenarnya muncul lebih dulu dari genre Lenong Preman. Perkembangan Lenong Denes kurang begitu populer bagi sebagian warga Betawi karena ceritanya kurang melekat dengan kehidupan sehari-hari.

Lenong Denes mementaskan sebuah cerita tentang kerajaan dan juga busana yang dikenakan tokohnya pun gemerlap. seperti halnya raja, bangsawan, pangeran, juga putri. Kata Denes atau dinas ini melekat pada cerita dan juga busana yang dipakai.

Lenong Denes menggunakan bahasa melayu yang lebih tinggi dalam dialog yang digunakan untuk petunjukan, sehingga pemainnya tidak begitu leluasa untuk melakukan humor. Dialog Lenong Denes sebagian besar dinyanyikan, agar pertunjukan bisa lucu, maka ditampilkan tokoh dayang atau pembantu yang mengggunakan bahasa Betawi.

Adegan perkelahian yang ditampilakn Lenong Denes tidak berupa silat, tetapi tinju, gulat, dan juga pedang. Agar dapat dramatis, adegan perkelahian diiringi dengan bunyi tambur. Lakon dari Lenong Denes ini sumbernya berasal dari cerita-cerita dari budaya melayu.

Seperti halnya Hikayat Indra Bangsawan dan Hikayat Syah Mardan, tetapi ada juga cerita dari luar melayu yang umumnya diambil dari Hamlet, King Lear, Othelo, dan masih banyak lagi.

2. Lenong Preman

Lenong Preman atau bisa disebut juga dengan Lenong jago berbeda dengan Lenong Denes. Perkembangan Lenong Preman lebih populer dbandingkan dengan Lenong Denes. Lenong Preman mengisahkan tentang pembelaan terhadap kaum lemah.

Serta mengenai kritik dan juga cerita yang melekat dengan kehidupan warga setempat. Hal ini menjadikan Lenong Preman jauh lebih populer dibanding dengan Lenong Denes. Lakon yng dibawakan dalam Lenong Preman yaitu cerita dunia jagoan atau jawara dilat betawi.

Lenong Preman menggunakan bahsa betawi sehingga keakraban dan komunikasi interaktif antara pemain dan juga penonton dapat terjalin. Para penonton dapat memberikan respon yang spontan dan pemain juga menanggapi.

Dialog dalam lakon lenon umumnya bersifat polos dan juga spontan. Sehingga, dapat menimbulkan kesan yang kasar, terlalu spontan bahkan terdengar vulgar. Persebaran Lenong Preman mencangkup di sejumlah kota Jakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang.

Keunikan Seni Lenong

Seni Lenong yang menjadi hiburan dan memberikan kesan tersendiri ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh seni teater tradisional lainnya. Keunikan seni lenong ini menjadi ciri khas dari seni lenong, yaitu :

  • Tidak meniliki naskah dalam pementasannya

Tidak meniliki naskah dalam pementasannya tidak seperti seni teater yang lainnya. Jadi, para pemain dari seni lenong ini tidak mengetahui naskah ataupun alur, sehingga pertunjukkan dilakukan secara spontan dan berisi improvisasi dari para pemain secara lanngsung dalam waktu semalam.

  • Jumlah pemain yang tidak memiliki batasan

Terdapatnya jumlah pemain yang tidak memiliki batasan dan dapat disesuaikan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan cerita yang akan dipertunjukkan. Bahkan seni lenong ini bisa dimainkan leih dari 10 orang pemain.

Selain itu, keunikan yang terdapat pada seni lenong Betawi terletak pada interaksi antara pemain dan juga penonton. Dimana pemain Lenong Betawi sering berinteraksi dengan penonton selama pertunjukan dilakukan dengan menggunakan candaan yang khas dengan para pemain dari seni lenong.

hal tersebut yang dapat menimbulkan suasana meriah dan apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penonton.

Manfaat Seni Lenong

Seni lenong memiliki manfaat, yaitu :

  • Sebagai media

sebagai media untuk mengkomunikasikan pesan yang biasa terjadi pada masyarakat. Seni lenong yang merupakan akulturasi dan juga interaksi sejak awal yang banyak dipengaruhi oelh budaya china, arab, dan juga portugis.

Seni lenong yang memiliki manfaat sebagai media untuk menyampaikan sebuah pesan moral melalui cerita yang telah dikemas dengan sebuah candaan tanpa adanya nakah atau plot dalam pelaksanaannya.

  • Untuk menghibur

Seni lenong selain memiliki manfaat untuk menghibur juga sebagai bentuk tradisi merefleksikan identitas dari masyarakat Betawi itu sendiri yang mememiliki sifat jujur, apa adanya, bersahabat, dan juga terbuka terhadap perbedaan maupun kemajuan jaman. Seni lenong juga memiliki manfaat untuk pendidikan masyarakat.

The post Seni Lenong : Sejarah, Jenis, Keunikan, dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni Lukis Surealisme : Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya https://haloedukasi.com/seni-lukis-surealisme Thu, 29 Dec 2022 02:34:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39553 Surealisme sesuai dengan namanya dari kata realisme yang berarti kenyataan. Pada dasaranya seni lukis surealisme adalah suatu aliran yang menggambarkan kontradiksi yang cukup kentara antara konsep mimpi dan kenyataan dengan gambar yang secara langsung menunjukkan objek nyata dalam situasi yang tidak mungkin seperti antara mimpi dan alam bawah sadar manusia pada umumnya. Pengertian seni luksi […]

The post Seni Lukis Surealisme : Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Surealisme sesuai dengan namanya dari kata realisme yang berarti kenyataan. Pada dasaranya seni lukis surealisme adalah suatu aliran yang menggambarkan kontradiksi yang cukup kentara antara konsep mimpi dan kenyataan dengan gambar yang secara langsung menunjukkan objek nyata dalam situasi yang tidak mungkin seperti antara mimpi dan alam bawah sadar manusia pada umumnya.

Pengertian seni luksi surealisme

Secara harfiah seni lukis surealisme adalah keadaan dimana suatu karya lukis tertuang dari ide yang berupa sutu keadaan atau kejadian tidak mungkin menjadi mirip sesuai dengan realita atau kenyataan dan dituangkan pada sebuah kanvas.

Surealisme sendiri mulanya bukan berasal dari seni lukis. Kelahiran surealisme pertama kali ada dalam dunia seni sastra berupa tulisan aliran surealisme pada abad ke-20. Barulah seiring dengan perkembangan jaman surealisme memasuki dunia seni lukis.

Dalam ilmu psikologi, aliran seni lukis surealisme sendiri dipercaya mendekati teori psikologi yang dikemukakan oleh Freud. Hal ini disampaikan bawah lukisan yang dihasilkan akan menyampaikan maksud atau mengeksplorasi alam bawah sadar, yakni citra mimpi manusia sebagai ekspresi keinginan manusia itu sendiri.

Alam bawah sadar atau pemikiran bawah sadar dan mimpi pada penyampaian lukisan ini dimaksudkan untuk menunjukkan kebutuhan dan keinginan manusia yang sebenarnya. Tetapi terkubur di alam bawah sadar karena tekanan sosial dan hal-hal lain yang tidak manusia itu sendiri tidak ingin mengungkapkan secara gamblang.

Sekalipun lukisan tersebut adalah buah pemikiran atau perasaan tersembunyi, bukan berarti apa yang sebenarnya diinginkan atau diinginkan seseorang adalah sesuatu yang negatif. Banyak sekali hasil karya aliran surealisme yang sekalipun beridekan hasil dari pemikiran. Atau dari perasaan yang tersembunyi dan atau mimpi malah menghasilkan maksud yang memiliki makna mendalam tentang kehidupan dijaman tersebut.

Karya-karya aliran ini berasal daripada ide surealisme yang tidak lepas sebagai seni dan diimbangi dengan keteraturan untuk menampilkan dan memiliki elemen menakjubkan di setiap gambarnya. Citra surealisme tidak pernah terjadi dalam pikiran manusia, pembangunan citra surealisme sendiri tentunya bermula dari perasaan manusia yang dituangkan sesuai keadaan kenyataan sesuai dengan jaman lukisan tersebut dilukiskan.

Selain menempatkan benda-benda aneh, surealisme juga menambahkan pesan moral didalamnya meskipun sangat aneh dan bisa saja sulit untuk dimengerti atau dipahami dengan sekali atau sekilas melihat hasil karya aliran ini.

Surealisme sendiri mulai diperkenalkan pada tahun 1920-an bersamaan dengan berkembang pesatnya aliran seni sastra surealisme pada tahun tersebut. Aliran seni lukis ini sendiri merupakan yang paling banyak digunakan oleh seniman pada jamannya. Beberapa nama seniman surealistik adalah Artefak, André Breton dan Guillaume Apollinaire.

Lukisan surealis pertama kali dibuat di Paris dan kemudian disebarluaskan di berbagai wilayah Eropa hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Konsep surealisme adalah aliran yang ada di bawah kesadaran manusia, sehingga gambarannya tidak realistis tetapi memiliki keunikan sendiri yang enak untuk dinikmati oleh para penikmat seni lukis.

Pesan dan kesan yang ditampilkan pelukis tampak seolah tidak nyata tetapi memiliki makna yang begitu mendalam. Hasil karya seni lukis aliran ini juga menjadi salah satu bukti perkembangan industri di benua Eropa yang saat itu sedang berkembang dengan begitu pesatnya.

Ciri-Ciri Karya Lukis Surealisme

Seni lukis surealisme sama dengan seni lukis aliran lainnya yang memiliki suatu ciri-ciri. Dari banyaknya hasil karya para seniman aliran surealisme dapat dirangkum menjadi suatu ciri khusus lukisan aliran surealisme. Berikut ini adalah beberapa ciri dari aliran surealisme yang perlu diketahui:

  • Seni lukis surealisme memiliki suatu kontras yang tinggi, sebagai contoh banyak sekali hasil karya seni lukis surealisme yang melukiskan adanya suatu wujud yang besar dan berdampingan secara langsung dengan wujud yang kecil.
  • Jika hanya dilihat secara sepintas seolah-olah karya lukis surealisme terkesan seperti sebuah fantasi pelukisnya, namun jika dilihat secara mendalam karya lukis aliran ini tetap berpegangan pada referensi yang ada di dunia nyata.
  • Sudah menjadi terkenal bahwa seni lukis surealisme memiliki pencitraan seolah seperti dalam subuah mimpi alam bawah sadar manusia.
  • Seni lukis surealisme selalu menghadirkan suatu pengamatan objek yang dalam dunia nyata sekalipun hasil tampak lukisannya seolah dalam kondisi yang tidak ada dalam dunia nyata.
  • Banyak pendapat yang menyatakan bahwa ciri-ciri seni lukis surealisme adalah permainan sebuah imaji yang ada dalam alam mimpi dan dituangkan dalam alam nyata atau alam sadar manusia.

Pada dasarnya gambar-gambar yang terbentuk pada aliran surealisme menjalin suatu kerja sama dengan gambar lain yang menghasilkan gambar yang berbeda tetapi tetap sangat berharga. Teknik yang digunakan untuk menggambar surealisme sendiri adalah imajinasi bawah sadar seseorang yang kemudian dituangan atau diwujudkan dalam alam sadar manusia.

Hal tersebut diwujudkan dengan menggambar gambar seperti mimpi yang abstrak. Ada bentuk moral yang menceritakan bagaimana orang melihat gambar tersebut. Jadi jika tampak aneh atau berbeda dengan bentuk realism, gambar surealisme tetap memiliki makna yang mendalam.

Sejarah Surealisme

Surealisme sendiri adalah suatu aliran yang pertama kali lahir dari dunia seni sastra Kelahiran aliran seni lukis surealisme pertama dipercayai bermula dalam tahun 1920-an. Hal ini dibuktikan melalui karya berdasarkan Andre Breton pada goresan pena Manifesto Surealisnya dalam tahun 1924.

Pada karyanya, Andre melukiskan syarat akan unsur surealisme melalui goresan pena. Pada tahun yang sama seni sastra surealisme telah memiliki kemajuan yang begitu pesat, sedangkan seni lukis surealisme baru mengalami kelahirannya.

Kemudian akhirnya aliran karya seni surealisme berhasil berkembang karena seni sastra ke seni rupa. Jadi aliran seni surealisme pertama kali lahir berasal dari seni sastra yang kemudia merambah ke seni rupa terutama seni lukis.

Karya seni surealisme terus berkembang hingga akhir popularitasnya tanpa ada yang mengetahui kapan aliran ini dapat dihentikan. Banyak perdebatan tentang kapan tepatnya genre karya seni ini berakhir. Sebagian ahli seniman dan sejarah beropini bahwa genre ini berakhir dalam perang global ke-2.

Sebagian yang lainnya beropini bahwa seni lukis surealisme tidak akan pernah berakhir karena masih banyak para seniman yang mengembangkan aliran seni lukis surealisme.

Akan tetapi terdapat pula yg beropini bahwa kematian Andre Breton dalam tahun 1966 sebagai akhir berdasarkan seni surealisme. Namun, ada pula perdebatan yang menyatakan bahwa beberapa ahli mengklaim bahwa genre surealisme sendiri muncul dari tahun 1917 melalui karya Giorgio de Chirico.

Pada karyanya Chirico yang menghadirkan pemandangan trotoar kota yang tampak seperti gaya halusinasi. Chirico akhirnya menyerah pada gaya melukisnya, tetapi karyanya mendesak Max Ernst untuk mengadopsi gaya yang sama.

Seperti hampir semua sekolah seni pada umumnya, surealisme adalah produk baru dari era sejarahnya. Aliran ini ini muncul dari reruntuhan Dadaisme, yang memberontak terhadap zona nyaman yang diciptakan oleh kelas menengah.

Pada saai itu Dadais tidak setuju dengan kepuasan kelas menengah, dimana sampai dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kelas menengah adalah kelas tersempit di zona nyamannya sendiri. Hingga masyarakat kelas menengah itu sendiri tidak menyadari bahwa sebenarnya kelas itu adalah salah satu kelompok yang paling dirugikan dalam kehidupan masyarakat modern.

Hal ini menjelaskan bagaimana Dadais mencoba menarik kelas menengah menjauh dari ide umum dengan ide yang sangat tidak biasa. Surealisme masih mengadopsi ide ini, tetapi membawa gambaran imajinatif mimpi ke objek nyata.

Di sisi lain, Dadais menunjukkan sesuatu yang mengejutkan, tidak disengaja, atau tidak biasa di mata publik karena citranya yang buruk. Seni surealisme ini akan selalu ingin membebaskan pikirannya dari batas praktis yang telah diciptakan oleh masyarakat modern.

Ada kontroversi di antara sejarawan tentang akhir sekolah ini. Menurut sejarawan, aliran surealisme berakhir setelah Perang Dunia II saat gerakan seni kontemporer lainnya mulai meluas.

Selain itu, ada beberapa yang berpendapat bahwa kematian André Breton pada tahun 1966 menjadi tanda berakhirnya gerakan surealisme. Di sisi lain, menurut pendapat lain, tren ini terus berlanjut hingga hari ini dan sangat tercermin dalam seni rupa kontemporer.

Unsur-Unsur Surealisme

1. Unsur Mitos

Mitos atau yang biasa dikenal dengan mite adalah suatu folklor yang isinya berupa kisah yang bersetting lampau dan biasanya mengandung penafsiran tentang alam semesta, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos sendiri biasanya berasal dari cerita tradisional yang dikenal dari mulut ke mulut.

Pada dasarnya mitos merupakan sebuah ungkapan dari dalam jiwa manusia. Tiap manusia pastinya mempunyai ketakutan di dalam dirinya yang sesuai dengan kepercayaannya. Sementara di dalam surealisme, para senimannya akan menampilkan mitos-mitos tersebut.

Lukisan dari hasil karya tersebut sebagian besar dipercayai oleh penikmatnya dan sebagai lainnya tidak mempercayainya hanya menyukai keindahannya. Dengan memasukkan mitos dalam suatu karya seni aliran ini, nilai sebuah seni dari karya surealis akan semakin bertambah.

2. Mimpi

Para seniman surealisme seringkali menuangkan apa mimpinya sebagai hasil karyanya. Hal ini dipercaya sebagai salah satu jalan terbaik untuk mengungkapkan suatu hal yang berasal dari alam bawah sadar.

Unsur mimpi dianggap sebagai inspirasi untuk menciptakan atau merealisasikan dalam bentuk karya nyata. Mimpi dianggap sebagai sumber ide bagi para seniman surealisme untuk mengembangkan apa yang dianggap abstrak menjadi suatu hal yang dapat diwujudkan secara kasat mata.

3. Metamorfosis

Dalam dunia surealisme metamorfosis biasanya akan menggunakan teknik automatic, frottage , drawing, fumage, decalcomania, cadavre exquis, dan teknik pengembangannya. Teknik automatic atau otomatis adalah teknik yang biasanya digunakan oleh para seniman dimana biasanya langsung menggambar di atas kanvas apa yang sedang dirasakan.

Frottage adalah aktivitas ketika seorang seniman membuat permukaan lukisan yang memiliki tekstur dan menggosoknya menggunakan bahan yang lembut seperti krayon. Dalam dunia surealisme yang dimaksud adalah seniman menggosok sampuan kuasnya yang membetuk tekstur pada lembar kanvas menggunakan cat minyak.

Drawing adalah penggunaan teknik menggambar yang khas ala seniman aliran surealisme. Fumage adalah gambaran berupa asap yang biasanya sering kali dijumpai pada lukisan aliran surealisme. Decalcomania adalah penggambaran sosok manusia yang tidak seperti bentuk manusia umumnya atau lebih tampak seperti stiker.

Cadavre exquis adalah penggambaran seniman aliran surealisme pada suatu bentuk tubuh yang indah. Bentuk tubuh yang sering digambarkan oleh seniman surealisme adalah bentuk tubuh manusia.

Tokoh dan Karya Lukis Surealisme

Tokoh dalam aliran surealisme di dunia terhitung dengan jumlah yang cukup banyak. Hal ini mengingat aliran ini lahir dimasa adanya perkembangan dalam segala bidang yang cukup pesar. Di bawah ini adalah beberapa tokoh dari aliran surealisme yang mempunyai pengaruh cukup besar dalam pergerakan seni Surealis. Tokoh-tokoh seniman aliran surealisme tersebut, antara lain:

1. Rene Magritte

Rene Magritte

Rene Magritte adalah seniman aliran surealisme yang lahir pada tanggal 21 November 1898. Magritte adalah sosok seniman yang merupakan salah satu seniman asal Belgia dan paling terkenal di abad ke-20. Magritte memperoleh banyak sekali pujian dan sanjungan atas pendekatannya yang sangat istimewa terhadap aliran surealisme.

Sekalipun menjadi sosok seniman yang ternama, Magritte sebelumnya menghabiskan waktu hingga bertahun-tahun untuk bekerja mendesain dan memproduksi cover buku untuk menunjang kehidupannya.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik Magritte adalah keberadaan kaum kelas menengah, yaitu kaum yang menghabiskan hampir sebagian besar waktunya untuk bekerja dan menghabiskan uang mereka untuk bertahan hidup.

Pandangan Magritte terhadap kaum tersebut adalah menganggapnya kurang miskin untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah, tapi juga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti rumah. Kehidupan tersebut dilambangkan oleh Magritte melakui lukisan pria yang mengenakan topi bowler. Lukisan tersebut terkenal dengan nama Golconda.

Golconda

Pada lukisan dengan judul Golconda menampilkan sebuah adegan hujan manusia. Dimana semua orang terlihat hampir identik atau mirip satu sama lain dan menggunakan pakaian yang sama, lengkap dengan topi bowler.

Sekalipun demikan, pria-pria yang ada di lukisan tersebut dilukiskan seolah-olah hanya melayang karena tidak adanya indikasi gerakan yang tersirat. Latar belakang dari lukisan tersebut adalah kawasan yang ada di pinggiran kota yang mirip dengan kawasan dimana Magritte tinggal.

Magritte juga menggunakan pakaian dengan cara yang sama, yaitu seperti orang-orang yang ada di lukisan tersebut. Topi bowler merupakan sebuah topi yang biasa digunakan oleh kaum kelas menengah pada jaman tersebut.

Hal yang menjadi titik penafsiran atau interpreatsi yang diproduksi yaitu bahwa Magritte ingin menonjolkan garis batas antara individualitas dan asosiasi atau kelompok yang sudah hilang dan kabur di masa modern ini.

Semua pria menggunakan pakaian yang sama, mempunyai fitur atau bentuk serta pakaian tubuh yang serupa, dan semuanya melayang secara bersamaan di tempat yang sama. Kebebasan individu sudah hilang, padahal hal tersebut adalah salah satu dasar dari Hak Asasi Manusia (HAM) untuk mengekspresikan dirinya sendiri dengan cara yang mereka inginkan.

2. Frida Kahlo

Frida Kahlo

Simbolisme visual yang berasal dari rasa sakit fisik yang Ia alami dalam upaya untuk lebih memahami penderitaan emosional sering kali digunakan oleh seniman Frida Kahlo. Hal ini juga didukung dengan kondisi Kahlo yang memang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah sakit.

Dari semenjak kecil, Kahlo sudah menderita polio yang membuat kakinya tidak seimbang. Penyakit inilah yang membuat Kahlo merasakan sakit sepanjang hidupnya. Sebelum Kahlo hadir dalam dunia seni, ada banyak para seniman pria yang meniliti bahasa kematian, kehilangan, dan juga kesendirian yang ada dalam suatu lukisan surealisme.

Kahlolah seniman wanita pertama yang membedah dan menemukan arti dari bahasa lukisan yang diteliti para kaum pria tersebut. Tidak hanya itu saja, Kahlo juga tidak hanya masuk ke ranah simbolisme yang umum saja, namun Ia juga memperluas hal itu dengan cara membuat simbol miliknya sendiri.

Berkat semua pemikiran dan karya yang dihasilkan Kahlo tidak hanya dikategorikan sebagai seorang seniman surealisme. Kahlo juga menjadi salah satu tokoh pergerakan seni feminis. Hasil karya Kahlo menjelaskan sudah banyak membuat simbol atau ikon yang khas yang dipakai sepanjang karirnya, termasuk rambut, hewan, dan pita.

Kahlo berhasil menciptakan cara baru untuk membahas mengenai aspek dari identitas wanita, sekalipun yang paling kompleks. Tidak hanya menjadi seniman yang hebat, Kahlo juga menjadi sosok seorang yang banyak dikagumi karena pribadinya yang unik. Potret dari wajah Kahlo yang juga sangat ikonik yaitu dengan ciri khas alis tebal dan bersatu.

Hal ini tentunya juga mempunyai pengaruh besar untuk seniman lainnya. Sampai sekarang, masih banyak seniman kontemporer yang menggunakan citra potretnya untuk dipakai sebagai referensi karya-karnyanya.

the wounded dear

Salah satu lukisan Frida Kahlo yang menampilkan sosok hibrida antara rusa dan manusia yang merupakan potret wajah sang pelukis. Kahlo sendiri menempatkan dirinya menjadi makhluk yang seolah tidak berdaya dan terluka karena anak panah yang menancap di seluruh tubuhnya. Pada lukisan tersebut si makhluk hibrida ini terlihat seperti sedang diburu di hutan.

Jika dilihat mendalam dalam adegan yang ada dilukisan tersebut, Kahlo menegaskan bahwa dirinya masih hidup. Sekalipun pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa ada banyak anak panah yang menancap di sekujur tubuhnya perlahan-lahan pasti akan membunuhnya.

Makhluk hibrida tersebut terlihat dengan jelas menggunakan anting-anting mutiara, seakan-akan menyoroti keinginannya untuk menjadi seorang wanita lainnya yang mungkin bisa hidup lebih lama karena tidak menderita penyakit seperti dirinya. Kahlo sendiri juga terlihat dengan jelas menunjukkan keinginannya untuk hidup lebih bebas di alam terbuka.

Kahlo tidak menggambarkan dirinya sebagai seekor rusa jantan yang memiliki tanduk besar. Hal tersebut menunjukkan spiritualitasnya terhadap pemikiran feminis. Seperti halnya keadaan satir terhadap kondisi dunia seni yang selalu dikuasai oleh seorang pria.

Pada saat itu sangat jarang sekali ada wanita yang mendapatkan tempat untuk menjadi seniman. Pada lukisan ini, Kahlo juga menunjukkan ketertarikannya untuk mengapresiasi seniman besar lainnya yang ada di masa lalu. Lukisan tersebut diasosiasikan dengan lukisan yang bertema St. Sebastian yang mempunyai adegan serupa, yaitu anak panah yang menancap diseluruh tubuh.

3. Salvador Dali

Salvador Dali

Diantara para dunia seniman surealisme, Salvador Dali merupakan salah satu seniman Surealis yang paling terkenal, dominan, dan juga produksi di era abad ke-20. Sebutan sebagai pioner seniman yang mengetahui bahwa keteran komersil juga dibutuhkan untuk seorang seniman juga tersemat di Dali.

Tidak hanya dalam dunia seni lukis, Dali juga menyelami media seni lain seperti seni grafis, seni pahat, seni periklanan, seni desain, sastra, film, dan yang cukup terkenal adalah kolaborasi yang dilakukan bersama dengan Luis Buñuel dan Alfred Hitchcock.

Kepriadian Dali juga tidak kalah menariknya untuk diulas selain keahlian tekninya di dunia seni lukis. Dali juga terkenal karena kepribadiannya yang eksentrik dan flamboyan. Dalam penggunaan awal morfologi organik, karya yang Dali hasilkan selalu memiliki membawa ciri khas seniman Spanyol, Pablo Picasso dan Joan Miro.

Lukisannya itu juga menunjukkan ketertarikannya terhadap seni klasik dan renaisans. Hal tersebut tampak jelas melalui gaya hiper realistik dan pemakaian simbolisme religius di dalam karyanya.

the persistance of time

Salah satu lukisan Dali yang cukup terkenal adalah lukisan dengan judul The Persistence of Time. Lukisan ini memiliki simbol ikonik yang cukup unik. Lukisan tersebut menampilkan berbagai macam jam dinding dan juga weker yang terlihat meleleh.

Di dalam lukisan ini, Dali membuat sebuah benda yang seharusnya keras menjadi terlihat lunak. Adanya pohon yang tampak seperti tumbuh di atas blok kayu yang mirip seperti sebuah meja menambah kesan kontras yang terjadi antara realita dan dunia mimpi.

Tampak jelas dalam gambaran Dali horison yang terlihat luas tapi tampak kosong, ditambah dengan tebing yang digambarkan secara jelas walaupun jaraknya tidak dekat, membuat latar belakang lukisan menjadi terlihat seperti di dunia mimpi, atau hanya ilusi. The Persistence Of Time, atau keteguhan waktu tampaknya memang menjadi sorotan utama di dalam karya ini.

4. Roby Dwi Antono

Roby dan lukisan ciri khasnya

Salah satu seniman lukis dengan aliran surealisme yang berasala dari Indonesia dan sangat terkenal dikancah mancanegara adalah Roby Dwi Antono. Seniman muda kelahiran Ambawarawa ini namanya sendiri jarang terdengar di Indonesia, namun berbagai karyanya telah dipajang diberbagai pameran seni berkelas dunia.

Roby sendiri pertama kali menciptakan karyanya pada tahun 2011. Roby mengambil aliran seni surealisme karena terinspirasi dari Mark Ryden. Hal unik yang menjadikan ciri khas karya Roby dalam karyanya adalah kehadiran seekor kelinci yang disebutnya sebagai kincy.

Karyanya yang menjadi debut pertamanya adalah karya dengan judul The House and Space Yogyakarta pada tahun 2012 yang digelar pada acara Bazaar Art Jakarta. Kemudian, berlanjut pada tahun 2016 hasil karya Roby lainnya dipamerkan pada acara Fundamental 2.0 yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang.

Serta baru-baru ini pada bulan Mei 2022 Roby menjadi satu-satunya seniman lukis asal Indonesia yang memperoleh kesempatan untuk mengisi pada acara art collaboration project di Parco Osaka, Jepang dengan lukisan yang berjudul Mickey Mouse Now and Future.

5. Juan Miro

Juan Miro adalah salah satu pelukis aliran surealisme yang memiliki kelahiran Barcelona, Spanyol. Miro lahir pada 20 April 1893. Juan Miro mulai menekuni dunia senia lukis pada tahun 1918. Barulah pada tahun 1925 Juan Miro memutuskan pindah ke Perancis dan menekuni dunia seni lukis surealisme.

The Tilled Field

Adapun rekan sesama alirannya seperti Bretton menganggap bahwa Miro adalah pelukis yang paling surealis pada tahun 1928. Gaya dan aliran yang diciptakan oleh Juan Miro sendiri lebih mirip seperti otomatic psikis yang hampir mirip aliran abstrak.

Beberapa karya lukis Miro yang terkenal antara lain Tilled Field (1921-1922), Catalan Landscape (1924), Harlequin’s Carnival (1928), Dog Barking The Moon (1926), dan masih banyak karya lainnya.

The post Seni Lukis Surealisme : Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Fungsi Seni Tari Pasca Kemerdekaan https://haloedukasi.com/fungsi-seni-tari-pasca-kemerdekaan Wed, 21 Dec 2022 06:26:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40246 Seni tari menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah aliran seni mengenai gerakan badan (tangan dan lainnya) yang berirama dan biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan dan sebagainya). seni tari pada dasarnya gerakan-gerakan yang mempunyai wujud gerak ekspresif. Pasca kemerdekaan, perkembangan seni tari mulai membaik bahkan berkembang cukup pesat. Seni tari pasca kemerdekaan ini sering dilakukan […]

The post 3 Fungsi Seni Tari Pasca Kemerdekaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni tari menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah aliran seni mengenai gerakan badan (tangan dan lainnya) yang berirama dan biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan dan sebagainya). seni tari pada dasarnya gerakan-gerakan yang mempunyai wujud gerak ekspresif.

Pasca kemerdekaan, perkembangan seni tari mulai membaik bahkan berkembang cukup pesat. Seni tari pasca kemerdekaan ini sering dilakukan pada saat upacara adat dan keagamaan, serta menjadi hiburan.

Seni tari pasca kemerdekaan berkembang cukup pesat, sehingga banyak muda mulai mempelajari seni tari tradisional dan juga seni tari modern. Seni tari yang paling banyak disukai pada era ini yaitu seni tari yang difungsikan sebagai hiburan.

Berikut ini fungsi-fungsi seni tari pasca kemerdekaan, yaitu:

1. Sarana Keagamaan atau Ibadah

Ketika penjajahan, seni tari mulai menurun karena penjajahan membawa banyak penderitaan bagi rakyat. Namun setelah kemerdekaan, seni tari mulai berkembang kembali. Salah satunya digunakan sebagai sarana keagamaan yang bersifat sakral dan bermakna kebaikan, seperti jenis tari di Bali yang digunakan sebagai sarana komunikasi dengan dewa dan leluhurnya.

2. Sarana Hiburan

Seni tari pasca kemerdekaan berkembang pesat, salah satunya sebagai sarana hiburan. Seni tari pasca kemerdekaan banyak disukai oleh banyak kalangan, yang tidak hanya dari pecinta seni namun masyarakat awam juga. Karena tarian merupakan sebuah karya seni yang memiliki nilai estetika yang tinggi sehingga dapat dinikmati sebagai hiburan, tontonsn dan pertunjukkan.

3. Sarana Pergaulan

Fungsi seni tari selanjutnya yaitu sebagai sarana pergaulan. Hal ini karena tarian mengandung nilai sosiokultural yang dapat memunculkan kerukunan dan persatuan antar manusia.

Tidak hanya itu, karena banyak kalangan anak muda mempelajari seni tari mulai dari tradisional hingga modern, mereka akhirnya berkumpul dan berteman sebagai sesama penari. Bahkan seni tari setelah kemerdekaan ini juga sebagai sarana bergaul antara penonton yang menonton sebuah pertunjukan tari.

The post 3 Fungsi Seni Tari Pasca Kemerdekaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Seni Lukis Deformatif dan Jenisnya https://haloedukasi.com/pengertian-seni-lukis-deformatif Wed, 21 Dec 2022 06:23:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40257 Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensi yang terbentuk dan tersusun dari berbagai unsur-unsur rupa yaitu titik, garis, bentuk, bidang, ruang, warna, tekstur dan gelap terang. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni lukis adalah seni mengenai gambar-menggambar dan melukis-melukis. Seni lukis merupakan sebuah pengembangan dalam menggambar dengan ciri khas atau keunikan tersendiri. […]

The post Pengertian Seni Lukis Deformatif dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensi yang terbentuk dan tersusun dari berbagai unsur-unsur rupa yaitu titik, garis, bentuk, bidang, ruang, warna, tekstur dan gelap terang. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni lukis adalah seni mengenai gambar-menggambar dan melukis-melukis.

Seni lukis merupakan sebuah pengembangan dalam menggambar dengan ciri khas atau keunikan tersendiri. Ciri khas tersebut berdasarkan pada tema, corak atau gaya teknik, serta bahan dan bentuk karya seni tersebut.

Seni lukis deformatif  merupakan seni lukis perubahan. Maksudnya, seni lukis deformatif adalah aliran seni lukis yang melakukan perubahan kepada lukisan asli menjadi sebuah lukisan baru namun tanpa mengganti bentuk lukisan asli itu sendiri.

Jenis-jenis Seni Lukis Deformatif

Ada empat jenis yang termasuk kedalam aliran seni lukis deformatif, yaitu:

1. Ekspresionisme

Ekspresionisme merupakan salah satu jenis yang termasuk seni lukis deformatif. Ekspresionisme adalah aliran seni lukis deformatif yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang pelukisnya yang spontan saat melihat objek lukisannya. Tokoh pelukis yang termasuk aliran ekspresionisme yaitu Affandi dan Vincent Van Gogh.

2. Impresionisme

Impresionisme adalah aliran seni lukis deformatif yang penggambarannya berdasarkan dengan kesan sang pelukis ketika objek lukisannya dilukis. Tokoh-tokoh pelukis yang termasuk dalam aliran ini yaitu S. Sudjojono, Claude Monet, Georges Seurat, Auguste Renoir, Edgar Degas, Paul Gauguin, dan Paul Cezanne.

3. Surealisme

Surealisme adalah aliran seni lukis deformatif yang penggambarannya sebagai besar menyerupai bentuk-bentuk yang sering dijumpai dalam mimpi. Pelukis aliran surealisme akan berusaha untuk tidak menggambar bentuk secara keseluruhan untuk menghasilkan sebuah lukisan yang memiliki kesan tertentu tanpa perlu mengetahui bentuk aslinya. Salah satu tokoh pelukis aliran ini yang terkenal yaitu Salvador Dali.

4. Kubisme

Kubisme adalah seni lukis deformatif yang gaya penggambarannya berupa bidang segi empat seperti persegi ataupun berbentuk bidang dasar kubus. Tokoh pelukis yang beraliran kubisme diantaranya Pablo Picasso, Fajar Sidik, Mochtar Apin, But Mochtar, dan Srihadi.

Dalam seni lukis bahan yang digunakan berbeda-beda, ada yang menggunakan tinta, cat minyak, cat air, pensil, dan spidol. Media yang digunakan juga berbeda-beda, ada yang menggunakan kanvas, kertas, kaca, tembok, dan lainnya.

Seni lukis memiliki banyak aliran atau jenis, salah satunya yaitu seni lukis berdasarkan pengungkapannya, digolongkan menjadi tiga aliran, yaitu representatif, deformatif dan nonrepresentatif. Dari tiga aliran seni lukis tersebut yang akan dibahas yaitu seni lukis deformatif. Mari simak pembahasan mengenai pengertian dan jenis dari seni lukis deformatif.

The post Pengertian Seni Lukis Deformatif dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Ciri Tari Zaman Pasca Kemerdekaan https://haloedukasi.com/ciri-tari-zaman-pasca-kemerdekaan Mon, 19 Dec 2022 04:28:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40232 Seni Tari adalah seni menggerakan tubuh secara berirama dengan diiringi oleh alunan musik, yang menggambarkan ekspresi gagasan, emosi atau kisah dan gerakannya bisa dinikmati sendiri. Seni tari sudah ada sejak dahulu, karena seni tari memiliki peran yang penting dalam upacara kerajaan maupun upacara masyarakat. Seni tari sudah muncul dari zaman prasejarah, zaman indonesia-hindu, zaman indonesia […]

The post 4 Ciri Tari Zaman Pasca Kemerdekaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni Tari adalah seni menggerakan tubuh secara berirama dengan diiringi oleh alunan musik, yang menggambarkan ekspresi gagasan, emosi atau kisah dan gerakannya bisa dinikmati sendiri. Seni tari sudah ada sejak dahulu, karena seni tari memiliki peran yang penting dalam upacara kerajaan maupun upacara masyarakat.

Seni tari sudah muncul dari zaman prasejarah, zaman indonesia-hindu, zaman indonesia islam, zaman penjajahan sampai zaman pasca kemerdekaan. Bahkan sampai saat ini seni tari memiliki beragam jenis yang berbeda-beda bentuk dan wujud tariannya.

Setelah pasca kemerdekaan, seni tari mengalami perkembangan yang pesat dan jauh lebih baik dari sebelumnya. Seni tari setelah kemerdekaan ini mulai difungsikan dalam upacara keagamaan maupun hiburan. Apalagi untuk seni tari hiburan yang semakin berkembang pesat saat ini.

Berikut ini ciri-ciri seni tari zaman setelah kemerdekaan, diantaranya:

1. Adanya inovasi atau kreasi

Adanya kreasi baru dari seni tari klasik yang bisa dikatakan sebagai seni tari paling tua di indonesia, karena awal mulai perkembangannya yaitu berasal dari lingkungan kerajaan.

Setelah kemerdekaan, seni tari klasik dikreasikan dengan hal baru yang lebih modern oleh berbagai koreografer-koreografer muda. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan pembaharuan di nilai artistik dan bentuk tari sebagai upaya perbendaharaan karya tari.

2. Memiliki gerakan tari yang relatif bebas

Seni tari pasca kemerdekaan memiliki ciri gerakan tari yang lebih bebas seperti tari modern. Hal ini karena perkembangan seni tari setelah kemerdekaan juga banyak dipengaruhi oleh masuknya budaya asing atau budaya modern.

3. Mengutamakan keindahan

Karena seni tari pasca kemerdekan berbeda dari abad sebelumnya, dimana tariannya lebih mengutamakan irama gerak dan memfokuskan pada hiburan keindahan, dan juga lebih memfokuskan pada hiburan.

4. Upacara keagamaan dan hiburan

Sebelum pasca kemerdekaan atau ketika masa penjajahan, seni tari mulai menurun karena penjajahan banyak membawa penderitaan bagi rakyat. Oleh sebab itu, seni tari diabaikan dan bukan menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat.

Pasca kemerdekaan, seni tari mulai muncul kembali dan digunakan kembali dalam upacara adat, upacara keagamaan dan juga hiburan. Namun, seni tari pasca kemerdekaan ini lebih banyak digunakan sebagai hiburan dan cukup berkembang dengan pesat.

The post 4 Ciri Tari Zaman Pasca Kemerdekaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni Lukis Ekspresionisme : Pengertian, Sejarah, Ciri, Tokoh, Contoh Karya https://haloedukasi.com/seni-lukis-ekspresionisme Sat, 17 Dec 2022 03:15:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39554 Pada dunia seni lukis, aliran seni lukis ekspresionisme sudah lama dikenal sebagai suatu gerakan seni rupa yang merupakan reaksi terhadap aliran impresionisme yang telah ada sebelumnya, serta adanya kecenderungan aliran kubisme oleh Paul Cezanne dan pointilisme George Seurat yang berkembang pada akhir abad ke-19. Ekspresionisme pertama kali lahir dan mulai dikenal pada abad 20 di […]

The post Seni Lukis Ekspresionisme : Pengertian, Sejarah, Ciri, Tokoh, Contoh Karya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada dunia seni lukis, aliran seni lukis ekspresionisme sudah lama dikenal sebagai suatu gerakan seni rupa yang merupakan reaksi terhadap aliran impresionisme yang telah ada sebelumnya, serta adanya kecenderungan aliran kubisme oleh Paul Cezanne dan pointilisme George Seurat yang berkembang pada akhir abad ke-19. Ekspresionisme pertama kali lahir dan mulai dikenal pada abad 20 di Jerman dan dalam beberapa waktu lamanya berkembang disana.

Pengertian seni lukis ekspresionisme

Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menganggap bahwa seni merupakan sesuatu yang keluar dari diri seniman, bukan dari peniruan penampakan alam dunia. Gerakan seni rupa ini dipelopori oleh beberapa seniman dunia seperti Vincent van Gogh, Edvard Munch, dan James Ensor, seniman-seniman inilah yang sangat berpengaruh pada munculnya aliran ekspresionisme.

Ciri-ciri dari aliran ekpresionisme tidak mengutamakan kemiripan objek yang dilukis, sapuan kuas yang berani dan ekspresif, serta menitikberatkan pada ekspresi individu seniman dibandingkan dengan peniruan alam.

Seniman ekspresionis menghiraukan berbagai teknik penciptaan formal untuk mendapatkan ekspresi yang lebih murni dan tanpa tekanan dari kepentingan ekstrinsik seni itu sendiri. Singkatnya dapat dikatakan bahwa ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa tanpa menghiraukan berbagai teknik dalam seni itu sendiri.

Meskipun begitu, biasanya seorang ekspresionis tetap memiliki kemampuan teknis yang hebat dan sensitibilitas tinggi terhadap issue-issue seni. Baik secara langsung seperti mempelajarinya sendiri, maupun secara tidak langsung.

Yang berarti, terpengaruh dari lingkungannya yang kaya akan khazanah seni. Hanya saja aliran ini memang menentang teknik-teknik yang telah mapan sebelumnya dan memilih untuk menggunakan formulanya sendiri, gejala yang biasa terjadi dalam proses perkembangan seni.

Sejarah Ekspresionisme

Ekspresionisme adalah gerakan modernis yang muncul di awal abad ke-20 di Jerman dan Austria. Sementara kata ekspresionis sendiri telah digunakan sejak tahun 1850 dan pada lukisan yang dipamerkan pada tahun 1901 di Paris oleh seniman Julien-Auguste Hervé, yang diberi judul ekspresionisme.

Seni lukis beraliran ekspresionisme dirangkum berasal dari Negara Jerman yang banyak dikenalkan melalui karya-karya Seniman Lukis dari Tanah Bavaria tersebut. Ekspresionisme lahir dan menyeruak diseluruh Jerman sebagai suatu bentuk tanggapan terhadap kecemasan yang tersebar luas tentang hubungan manusia yang semakin “tidak harmonis” dengan alam dunia.

Hal ini diakibatkan berbagai konflik dan revolusi yang terjadi di berbagai Negara di daratan Eropa pada abad ke-19. Jika ditilik dari kelahirannya aliran ini mencemaskan perasaan kehilangan unsur keaslian dan spiritualitas dari seni yang hanya mengkopi.

Ekspresionisme muncul sebagai bagian dari reaksi terhadap impresionisme dan seni akademis klasik yang sudah mencapai puncak artistik yang mapan yang dianggap terlalu kaku karena hanya meniru alam. Aliran ekspresionisme lahir dipercaya bahwa diilhami oleh aliran Simbolisme pada seni abad ke-19. 

Beberapa yang berkecimpung dalam kelahiran aliran seni ini antara lain Vincent van Gogh, Edvard Munch, dan James Ensor adalah seniman-seniman yang sangat memiliki pengaruh kuat terhadap kemunculan ekspresionisme. Hal ini berlangsung dari sekitar tahun 1905 hingga 1920 dan menyebar ke seluruh Eropa bahkan dunia. Pengaruhnya akan terasa sepanjang sisa abad ini dalam seni Jerman.

Kemunculan ekpresionisme terjadi di tengah-tengah perubahan teknologi baru dan upaya urbanisasi besar-besaran mengubah pandangan masyarakat dunia. Para seniman ekresionisme pada dasarny ingin mencerminkan dampak psikologis dari perkembangan tersebut.

Cara yang mereka lakukan adalah dengan menjauh dari meniru apa yang para seniman lihat, ke arah ekspresi emosional dan psikologis tentang bagaimana dunia mempengaruhi pemikiran para seniman ekspresionis dalam karyanya. Akar ekspresionisme dapat ditelusuri ke seniman post-impresionisme seperti Vincent Van Gogh.

Penggunakan kata atau istilah “Ekspresionisme” diperkirakan diciptakan pada tahun 1910 oleh sejarawan seni asal Ceko, Antonin Matejcek, yang bermaksud untuk menunjukkan karya yang tampak kebalikan dari aliran impresionisme.

Para impresionis berusaha untuk mengekspresikan keindahan alam dan wujud manusia melalui lukisannya. Berbeda jauh dengan para seniman ekspresionis justru hanya berusaha untuk mengekspresikan dunia yang diingat dan dirasakan olehnya.

Pada mulanya penggunaan istilah aliran ekspresionisme juga pada awalnya sering digunakan untuk mengkategorikan para seniman post-impresionisme. Hal inilah yang menyebabkan Vincent Van Gogh juga sering disebut sebagai pengusung aliran ekspresionisme. Vincent sendiri juga dapat dikatakan sebagai seorang ekspresionis, karena karya dan usahanya merupakan salah satu tokoh penting dari kemunculan aliran ini.

Ciri-Ciri Ekspresionisme

Ekspresionisme memiliki ciri-ciri yang sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan aliran lainnya. Beberapa ciri dari aliran ekspresionisme antara lain:

  • Lukisan ekspresionisme tidak mengutamakan kemiripan atau kenaturalan objek yang dilukis
  • Pada hasil seni lukis ekspresionisme sapuan kuas tampak sangat berani, tidak malu-malu dan ekspresif
  • Teknik yang digunakan untuk menggambar tampak naif, namun tetap memiliki komposisi yang indaj sehingga dapat menciptakan lukisan yang enak dipandang
  • Aliran ekspresionis lebih mementingkan ekspresi individu seniman dibandingkan dengan peniruan alam
  • Menggunakan warna sebagai simbol untuk suatu hal, bukan sebagai pewarna objek
  • Secara tegas ekspresionis menolak ideologi modern yang berlebihan dan memberikan imbas semakin tidak memanusia
  • Mencemaskan keorisinalitasan seni terhadap imitasi alam

Tokoh dan Karya dari Ekspresionisme

Aliran ekresionisme sendiri melahirkan banyak seniman didalamnya baik seniman luar negeri maupun seniman dalam negeri. Berikut adalah beberapa tokoh yang memiliki untuk menekuni bidang seni lukis aliran ekspresionisme baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang memiliki kiprah sangat fenomenal dalam seni lukis ekpresionisme:

1. Edvard Munch

edvard munch

Edvard Munch adalah seorang seniman yang dikenal dalam karyanya dimana selalu mengangkat issue-issue kematian yang berhubungan dengan penyakit kronis, pembebasan stigma seksual, dan aspirasi religius.

Munch mengungkapkan wacana tersebut melalui karya-karyanya yang semi abstrak, subjek misterius dan warna simbolis yang intens. Munch memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Ayahnya. Dalam setiap karyanya banyak sekali gambaran dari hasil pemikiran Munch terhadap apa yang Ayahnya pikirkan tentang kematian Ibunya. Salah satu lukisannya yang terkenal adalah The Scream.

The Scream

The Scream adalah salah satu lukisan Munch yang merupakan potret dirinya sendiri yang sedang berjalan bersama kedua temannya di trotoar yang menghadap ke kota Oslo. Munch baru saja pulang atau sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit jiwa, dimana kakak perempuannya Laura Catherine sedang dirawat. Hal ini dijelaskan sendiri oleh pernyataan Munch yang menjelaskan tentang maksud dan isi lukisan The Scream.

Banyak para kritikus seni yang memuji karya Munch The Scream atas kekaburan aliran yang telah dihasilkan. Langit dan awan pada lukisan ini mengingatkan kita pada karya Starry Night dari Van Gogh. Namun, pada lukisan ini juga dapat menemukan elemen estetika dari aliran Fauvisme, Ekspresionisme, dan Surealisme yang muncul secara berbarengan.

2. Ernst Ludwig Kirchner

Ernst Ludwig Kirchner

Ernst Ludwig Kirchner sosoknya dikenal sebagai pemimpin kelompok seni Die Brücke yang berkembang di Dresden dan Berlin sebelum Perang Dunia I. Kirchner dianggap sebagai salah satu seniman ekspresionisme yang paling berbakat di Jerman.

Kiprahnya dalam membentuk kelompok tersebut karena termotivasi oleh pandangan manusia di dunia modern dan perasaan kehilangan wacana spiritualitas dan orisinalitas. Kirchner sendiri menolak gaya akademik dan ide dari dunia modern yang dianggap semakin tidak memanusiakan manusia.

Saat terjadinya Perang Dunia Kirchner mengasingkan diri di Davos, Swiss. Ditempat inilah Kirchner menghasilkan banyak karya lukis namun karyanya tidak berhasil menarik perhatian dunia seni mainstream Jerman.

Ketika Nazi menguasai Jerman di awal tahun 1930-an Kirchner juga menjadi korban kampanye Nazi yang ingin memusnahkan perkembangan seni lukis pada saat itu dengan mneyebut sebagai “Kemerosotan Seni”. Depresi dan tertekan yang membuat Kirchner mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Salah satu hasil harya Kirchner yang sangat terkenal adalah Marzella.

Marzella

Lukisan ini menggambarkan seorang gadis bernama Marzella, putri dari seorang janda yang bekerja di sirkus yang Kirchner kunjungi. Marzella adalah penggambaran yang sangat jelas tampak provokatif terhadap seorang gadis muda yang bahkan belum melewati masa pubernya.

Warna-warna kontras yang tidak wajar pada wajahnya,  dan bahasa tubuh posenya yang menirukan pose dewasa membuat suatu simbol kedewasaan yang dipalsukan. Ernst mungkin prihatin dengan keadaan anak-anak yang kehilangan masa kanak-kanaknya karena imbas dari kehidupan modern yang saat itu berkembang dengan pesat.

Lukisan Marzella adalah salah satu teknik sketsa cepat yang digunakan oleh anggota Die Brücke. Teknik ini dianngap oleh para anggota Die Brücke dapat menangkap ekspresi dan jiwa sebenarnya dari subjek. Melalui sapuan kuas yang spontan, seluruh ekspresi alami dari model akan tergambar lebih murni. Lukisan ini juga menunjukkan pengaruh Edvard Munch pada karya Kirchner, karena komposisi lukisan ini tampaknya didasarkan dari apresiasinya terhadap karya Puberty (1892) oleh Munch.

3. Affandi Koesoema

Affandi

Affandi lahir di Cirebon, Indonesia atau yang masih dikenal dengan sebutan Hindia Belanda pada tahun 1907, putra dari R. Koesoema yang berprofesi sebagai mantri ukur di pabrik gula Ciledug. Affandi hanya menyelesaikan pendidikannya hingga AMS (Algemene Middelbare School) setara dengan SMA.

Affandi adalah seorang pelukis ekspresionis yang berasal dari Indonesia. Affandi sendiri terkenal dengan teknik khas menumpahkaan cat dari tube-nya langsung pada kanvas. Pelukis satu ini menyebut dirinya sendiri sebagai “Pelukis Kerbau” yang secara eksplisit berarti terlalu bodoh untuk menjadi seniman.

Namun dalam perjalanan karirnya Affandi tetap mampu memahami dan menggeluti bidang seni rupa. Affandi adalah tipe seniman yang lebih senang mempelajari sesuatu dengan cara langsung terjun menggelutinya.

Pelukisa satu ini adalah seniman yang pengaruhnya cukup besar pada perkembangan seni rupa Indonesia. Affandi juga sempat ikut andil dalam perjuangan negeri ini dalam meraih kemerdekaannya melalui dunia seni. Salah satu karya lukisan Affandi yang terkenal adalah yang berjudul “Potret Diri”.

potret diri

Salah satu lukisan Affandi yang mencuri perhatian banyak pihak adalah yang berjudul potret diri. Pada lukisan ini fokus utama terletak pada wajah sosok laki-laki tua yang merupakan dirinya sendiri. Komposisi lukisan terdiri dari garis-garis melengkung, bergelombang, tebal, berantakan dan bertekstur kasar.

Warna yang digunakan sangatlah kontras dan hangat. Tampak jelas dari lukisan ini adalah suasana hati pelukis yaitu terkesan sangat spiritual dan emosional (berkontemplasi, bukan marah). Subjeknya adalah cerminan diri yang sudah tua karena memiliki rambut putih dan kepala yang hampir botak.

Potret tampak sedang menghisap pipa tembakau, yang bisa jadi menunjukan insting self destruction yang makin menjadi pada usianya yang sudah tidak lagi muda. Meskipun begitu melalui tumpahan catnya, Affandi masih menunjukkan gairah estetis yang membara pada masa tuanya.

4. Popo Iskandar

Popo Iskandar

Popo Iskandar atau yang lebih sering dipanggil dengan nama panggilan Popo adalah seniman kelahiran Garut pada 18 Desember 1926 dan meninggal pada 29 Januari 2000. Pada tahun 1947, Popo Iskandar belajar dari seniman Hendra Gunawan dan Barli Saminta Winata.

Popo memelajari seni lukis dan merupakan lulusan dari Jurusan Seni Rupa, Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1958. Popo Iskandar sendiri juga dikenal sebagai akdemisi di ITB dari tahun 1957 hingga 1961, sebelum berpindah dan mengajar Pendidikan Seni di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung dari tahun 1961 hingga 1993.

Popo telah menuliskan sejumlah essai dan kritik seni dan telah dicetak di sejumlah media di Indonesia antara tahun 1958 dan 1995. Popo merupakan pelukis yang memiliki gaya melukis ekspresif, terlebih untuk ekspresi figuratifnya yang telah menjadi panutan untuk generasi pelukis setelahnya. Lukisan kucing berikut adalah salah satu hasil karya dari Popo Iskandar.

kucing

5. Egon Schiele

Egon Schiele

Egon Schiele adalah seorang pelukis berkebangsaan Autria yang lahir pada 12 Juni 1890 dan wafat pada 31 Oktober 1918. Schiele adalah seorang pelukis figuratif utama pada awal abad ke-20.

Karyanya dikenal karena intensitasnya dan seksualitas, dan beberapa lukisan diri artis yang diproduksi, termasuk lukisan diri telanjang. Guru utama Schiele terhadap seni lukis ekspresionisme adalah Cristian Griepenkerl. Berikut adalah beberapa karya Schile yang berkaitan dengan lukisan diri.

lukisan diri

6. Heinrich Campendonk

Heinrich Campedonk

Heinrich Campedonk adalah seorang pelukis yang lahir di Jermana pada 3 November 1889 di Krefeld. Sekalipun lahir di Jerman, Campendonk adalah seorang warga negara Belanda. Campendonk wafat pada 9 Mei 1957 di Amsterdam, Belanda.

Ayahnya bernama Heinrich Gottfried Campendonk dan ibunya bernama Catharina. Ayahnya menjalankan sebuah bisnis kecil dan bisnisnya sempat berada dalam masa kesulitan keuangan. ada tahun 1904 Campendonk meninggalkan Fünfzehnjährige den Besuch der Oberrealschule dan bekerja di Fachschule für Textilkunde milik Fredel.

Saat Nazi mulai menguasai Jerman keluarga Campendonk memutuskan pergi beremigrasi. Pada tahun Heinrich Campedonk 1935 diperkenankan mengajar di Rijksacademie van beeldende Kunsten di Amsterdam. Berikut adalah hasil karya Heinrich dalam bidang seni ekspresionisme.

lukisan karya Heinrich

7. Rolf Nesch

Rolf Nesch

Rolf Nesch adalah salah satu seniman kelahiran Oberesslingen 7 Januari 1893 di Jerman dan wafat pada 28 Oktober 1975 di Oslo, Norwegia. Selain terkenal sebagai pelukis ekspresionisme, Nesch juga dikenal sebagai seniman metal.

Nesch mengawali karirnya di dunia seni lukis ketika sedang duduk di bangku sekolah seni di Stuttgart dan Dresden, Jerman. Karya lukisnya terpengaruh dari gaya ekspresionis Ernst Ludwig Kirchner dan seorang seniman ekspresionisme Norwegia bernama Edvard Munch. Nesch sendiri berpindah ke Norwegia untuk berlindung dari pasukan Nazi pada tahun 1933. Berikut adalah beberapa hasil seni lukis yang dihasilkan.

Miss K

The post Seni Lukis Ekspresionisme : Pengertian, Sejarah, Ciri, Tokoh, Contoh Karya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Cokek : Sejarah dan Maknanya https://haloedukasi.com/tari-cokek Thu, 29 Sep 2022 02:59:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37985 Tari Cokek merupakan salah satu kesenian tari khas suku Betawi. Betawi sendiri merupakan suatu masyarakat yang berkembang dari adanya berbagai akulturasi budaya dan adat istiadat di dalamnya. Masyarakat ini muncul dengan adanya ibukota negara Indonesia yang berada di Jakarta dan tentunya menjadi pusat lokasi dari orang berbagai penjuru kota. Dengan banyaknya masyarakat yang berasal dari […]

The post Tari Cokek : Sejarah dan Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Cokek

Tari Cokek merupakan salah satu kesenian tari khas suku Betawi. Betawi sendiri merupakan suatu masyarakat yang berkembang dari adanya berbagai akulturasi budaya dan adat istiadat di dalamnya.

Masyarakat ini muncul dengan adanya ibukota negara Indonesia yang berada di Jakarta dan tentunya menjadi pusat lokasi dari orang berbagai penjuru kota.

Dengan banyaknya masyarakat yang berasal dari berbagai kota terbentuklah masyarakat Betawi. Sifat campur aduk dari dialek Betawi merupakan cerminan dari budaya masyarakat Betawi secara umum.

Sejarah Tari Cokek

Kesenian dalam masyarakat Betawi memiliki jumlah yang sangat banyak. Hal ini disebabkan perkawinan kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat Betawi. Salah satu seni tari tradisional yang merupakan hasil perkawinan adat dan akulturasi budaya adalah Tari Cokek.

Tari Cokek sendiri merupakan salah satu tari tradisional yang berkembang sejak abad ke 19. Tari ini merupakan akulturasi budaya antara Cina, Banten, dan Betawi. Tarian ini lahir dilingkungan masyarakat Betawi-Tionghoa di pinggiran ibukota Jakarta, yaitu di Teluk Naga, Tangerang.

Pada beberapa buku sejarah tradisi masyrakat Betawi juga menuliskan bahwa Tari Cokek adalah seni tari yang berasal dari Betawi yang menjadi tarian khas Tangerang dan diwarnai dengan etnik Tionghoa.

Tari Cokek juga mendapatkan penilaian dari masyarakat merupakan salah satu tari tradisioanl unggulan masyarakat Betawi. Tari ini dapat menyebar dengan luas dan cepat serta digemari oleh masyarakat Betawi kota hingga pinggiran.

Tari Cokek juga sering dipertunjukkan pada acara seperti sunatan maupun pernikahan. Bahkan dengan mudahnya masyarakat Betawi dapat menyaksikan tarian ini pada setiap mayarakat Betawi yang sedang memiliki hajat.

Para penari biasanya menunjukkan kepiawaian dalam menari dengan diiringi dengan musik pengiring Gambang Kromong.

Perpaduan antara gerak penari dan musik pengiringnya sangat selaras sehingga penonton dapat merasakan keikutsertaan dalam pertunjukkan Tari Cokek. Nama Cokek sendiri berasal dari bahasa Hokian yaitu chiou-kek yang berarti menyanyikan lagu. Dalam Bahasa Mandarin Cokek dibaca sebagai Chang ge.

Makna Tari Cokek

Tari Cokek memiliki sisi kemisteriusan terkait siapa penciptanya dan siapa yang memperkenalkan pertama kali ke masyarakat Betawi. Tidak ada satu sumber pun yang menyebutkan atau menjelaskan terkait pencipta Tari Cokek.

Perpaduan gerak penari pada bagian mata yang tajam dan ekpresi kegenitan yang bawakan oleh penari perempuan memiliki makna untuk bertujuan memikat para tamu lelaki untuk ikut melakukan ngibing berpasangan di panggung atau pelataran rumah warga. Daya tarik inilah yang menjadikan Tari Cokek sebagai tari tradisional yang sifatnya pergaulan.

Pada jaman penjajahan masyarakat Betawi lebih akrab menyebut tari ini adalah Tari Ngibing Cokek. Pada saat itu selama ngibing penari akan diberikan tuak agar bersemangat. Pada awal tahun 1970-an Tari Cokek hanya dipertunjukkan untuk melayani tamu hajatan Cina.

Jauh bahkan sebelum perang dunia II meletus, musik Gambang Kromong dan Tari Cokek dimiliki oleh cukong-cukong golongan peranakan Tionghoa guna melayani para tuan tanah dalam kelas menengah ke atas.

Para penari Cokek biasanya memiliki induk yang bekerja untuk memerintahkan para penari untuk melayani tamu berkebangsaan Cina. Penari Cokek di sini biasanya melakukan gerakan erotis seperti beradu bokong, sehingga penari Cokek lebih sering disebut sebagai wanita penghibur atau caboh dalam bahasa Betawi.

Karena hal ini Tari Cokek dulunya mendapat kecaman dari masyarakat Betawi karena mengandung nilai moral yang dianggap kurang baik. Sekalipun demikian, beberapa gerakan Tari Cokek memiliki makna khusus positif tersendiri.

Contohnya adalah gerakan tangan ke atas yang bermaknakan meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, ada gerakan yang menunjuk ke arah mata dimana memiliki arti menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak baik atau negatif.

Gerakan terakhir yang memiliki makna yaitu gerakan menunjuk kening. Gerakan menunjuk kening berartikan manusia harus menggunakan akalnya dalam berpikir hal-hal yang positif.

Seiring dengan perkembangan jaman Tari Cokek juga mengalami perubahan sesuai dengan kondisi dan globalisasi saat ini. Tari Cokek yang berkembang di masyarakat Betawi saat ini jauh berbeda dengan yang dahulu.

Tari ini mengalami perubahan baik itu gerakan, kostum, maupun riasan yang dikenakan oleh penarinya. Kabar yang terbaru Tari Cokek merupakan salah satu tari tradisional yang nasibnya sudah diujung tanduk.

Hal ini disebabkan semakin berkurangnya jumlah penari Cokek yang disebabkan berkurannya kesejahteraan para penari yang diperoleh.

The post Tari Cokek : Sejarah dan Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Pemahat Paling Terkenal dalam Sejarah https://haloedukasi.com/pemahat-paling-terkenal Tue, 30 Aug 2022 02:15:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38287 Seni Pahat adalah salah satu cabang seni yang dibuat dengan cara diukir dan di pahat dan hasilnya berupa wujud 4 dimensi atau 5 dimensi. Seni pahat sering disebut juga dengan seni patung. Manusia sudah mengenal seni pahatan sejak zaman dahulu kala. Di Tiongkok bahkan ditemukan artefak patung berusia 10.000 tahun. Nama-nama pematung atau pemahat mulai […]

The post 10 Pemahat Paling Terkenal dalam Sejarah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni Pahat adalah salah satu cabang seni yang dibuat dengan cara diukir dan di pahat dan hasilnya berupa wujud 4 dimensi atau 5 dimensi. Seni pahat sering disebut juga dengan seni patung. Manusia sudah mengenal seni pahatan sejak zaman dahulu kala.

Di Tiongkok bahkan ditemukan artefak patung berusia 10.000 tahun. Nama-nama pematung atau pemahat mulai bermunculan sejak zaman Renaisans. Berikut ini adalah tokoh-tokoh pemahat paling terkenal sepanjang sejarah. 

1. Michaelangelo Buonarroti 

Pemahat Paling Terkenal

Lahir di Caprese, Italia pada 6 Maret 1475, Michelangelo merupakan salah satu pemahat paling legendaris di dunia. Pemilik nama asli Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni ini sukses tak hanya dalam bidang seni pahat tetapi juga seni lukis. Dirinya juga merupakan seorang arsitek dan pujangga di zaman Renaisans. 

Michelangelo telah berjasa dalam studi anatomi seni rupa. Bakatnya dalam seni sudah terlihat sejak muda. Bahkan berbagai lukisan dan patung terkenalnya dibuat ketika Michelangelo masih berusia belasan tahun.

Beberapa patung mahakarya Michelangelo yang masih ada hingga saat ini adalah David, Pietà Rondanini, Madonna of Bruges, Brutus dan masih banyak lagi. Patung-patung dan karya seni Michelangelo lainnya dianggap istimewa karena memiliki intensitas psikologis dan realisme emosional yang tidak dimiliki oleh hasil karya seniman lainnya. 

2. Donatello 

Pemahat Paling Terkenal

Pemahat lainnya yang tak kalah legendaris adalah Donato di Niccolò di Betto Bardi atau Donatello saja. Ia adalah seniman yang berasal dari awal abad Renaisans.

Donatello lahir di Firenze, Italia pada tahun 1386. Hasil karya Donatello dianggap sebagai ekspresi tertinggi dari seni patung dan juga arsitektur pada abad ke 15 di Eropa. 

Pada awalnya ia merupakan seorang pandai besi yang kemudian mulai mempelajari seni patung di bengkel tukang emas. Ternyata hasil karya Donatello sangat mengagumkan.

Ia adalah orang pertama yang membuat patung dengan detail anatomi yang benar. Beberapa mahakarya dari Donatello antara lagi David, Penitent Magdalene,  St. George, Zuccone, St. mark dan masih banyak lagi. 

3. Auguste Rodin 

Pemahat Paling Terkenal

Nama Auguste Rodin sudah tidak asing lagi dalam dunia seni khususnya seni pahat. Ia adalah seorang pematung asal Perancis yang memiliki nama lengkap François-Auguste-René Rodin. Ia lahir di Paris pada 12 November 1840 dan wafat pada usia 77 tahun. Rodin dikenal sebagai pelopor patung modern dengan ciri khas karyanya yakni memiliki permukaan yang kompleks serta terdapat kantung di dalamnya. 

Rodin mampu menyampaikan pesan dan perasaan melalui ekspresi wajah patung-patung karyanya. Namun karya-karyanya juga banyak mendapatkan kritik karena bertentangan dengan tradisi patung figuratif.

Pada awal karirya, Rodin mengangkat tema mitologi dan alegori. Beberapa mahakarya Rodin antara lain The Thinker yang ada di museum The Musée Rodin di Paris, The Age of Bronze di Pameran Salon di Paris, The Gates of Hell di Musée Rodin di Meudon dan masih banyak lainya. 

4. Gian Lorenzo Bernini 

Pemahat Paling Terkenal

Nama Gian Lorenzo Bernini patut diperhitungkan sebagai pematung dan arsitek legendaris. Ia hidup pada abad ke-16 di Roma, Italia. Tak hanya seorang pemahat, Berbini juga seorang pelukis, arsitek dan seniman teater. Bakatnya mirip dengan pematung pendahulunya yakni Michelangelo sehingga ia dianggap sebagai penerusnya. 

Bernini memikirkan teknik yang luas dan komposisi yang tak terbatas. Bernini mendapat julukan sebagai bapak gaya Barok yakni gaya yang berkembang pada abad ke 16 dan 17. Gaya ini bahkan mempengaruhi dunia seni setelah Bernini wafat. 

Beberapa ahakarya Bernini disimpan dj Galeri Borghese yang ada di Roma diantaranya adalah patung David, Apollo and Daphne, and The Rape of Persephone. Patung Bernini juga di simpan di The Met Gallery New York yakni patung A Faun Teased by Children. Selain itu ada juga di Victoria and Albert Museum, London yakni patung Triton and Titan. 

5. Constantin Brâncuşi 

Pemahat Paling Terkenal

Constantin Brâncuşi ialah seniman Rumania yang lahir pada 19 Februari 1876 dan wafat pada Maret 1957. Ia merupakan pemahat paling berpengaruh di abad ke-20. Brâncuşi disebut sebagai pelopor patriarki seni pahat pahat modern. Dirinya tumbuh di Hobita yakni sebuah kota yang terkenal dengan ukiran-ukiran kayunya. 

Bakat seni Brancusi diasah di Sekolah Seni Rupa Nasional di ibu kota Rumania. Ia banyak menerima penghargaan atas karya-karyanya. 

Salah satu mahakarya Brâncuşi dianggap sebagai representasi abstrak terbaik dari penerbanhan. Patung tersebut adalah Bird in Space atau dalam bahasa asli berjudul Pasărea n văzduh. Mahakarya lainnya yakni patung The Kiss yang kini berada di Pameran pemeran Rockefeller-Latner. 

6. Henry Moore 

Pemahat Paling Terkenal

Henry Moore adalah seorang seniman patung berkebangsaan Inggris.  Ia lahir pada 30 Juli 1898 di Castleford, Britania Raya dan wafat di Perry Green pada tahun 1986.

Moore terinsiprasi menjadi pemantung ketika masih berusia 11 tahun setelah mengenal Michelangelo. Nama lengkapnya adalah Henry Soancer Moore, ia mulai masyarakat luas atas karyanya yakni monumen perunggu semi abstrak. 

Henry Moore menempuh pendidikan seni di sekolah seni Royal College of Art di London. Pada awalnya karya Moore dianggap aneh karena menggabungkan unsur Mesir, Oseania, Afrika dan lainnya menjadi satu.

Namun setelah lulus karyanya diakui dunia bahkan menjadi dekorasi di UNESCO yakni Reclining Figure. Masterpiece lainnya adalah Family Group yang berada di halaman Barclay School, King and Queen dan masih banyak lagi. 

7. Leonardo Da Vinci 

Pemahat Paling Terkenal

Leonardo Da Vinci memang lebih terkenal sebagai pelukis dengan mahakarya lukisannya yang berujud Monalisa. Namun, Da Vinci juga merupakan seorang pematung. Sayangnya setelah kematian Da Vinci tidak ada hasil karya tiga dimensinya yang dapat diidentifikasi.

Informasi mengenai Da Vinci sebagai pematung didapatkan langsung pernyataan-pernyataan dirinya sendiri. 

Beberapa pakar lainnya mencoba untuk mengidentifikasi patung karya Da Vinci. Patung yang di gua kuat merupakan karya Da Vinci adalah patung The Virgin with the Laughing Child yang ditampilkan dalam pameran di Florence.

Patung Maria dan anaknya tersebut memiliki guratan dan tatapan yang persis dengan Monalisa. Para kurator mengatakan patung tersebut  dibuat pada tahun 1472 ketika Da Vinci masih menjadi mahasiswa Florentine Andrea del Verrocchio. 

8. Lorenzo Ghiberti

Pemahat Paling Terkenal

Pematung legendaris yang berasal dari masa Renaisans adalah Lorenzo Ghiberti. Ia lahir pada 1378 di Florence dan wafat 1 Desember 1455 di Pelago, Italia. Ia adalah tokoh penting pada Renaisans Awal dan merupakan seorang pandai emas. Patung-patung yang ia ciptakan pada umumnya terbuat dari perunggu dan logam lainnya. 

Karya-karya Ghuberti bahkan mempengaruhi seniman lainnya dalam beberapa generasi selanjutnya termasuk Michelangelo. Teknik-teknik yang ia gunakan tercantum dalam buku-bukunya sehingga bisa dipelajari oleh seniman lainnya. 

Salah satu mahakarya Ghiberti terpajang di Orsanmichele, Florence yakni patung St. John the Baptist. Karya kainnya adalah The Sacrifice of Isaac yang kini tersimpan di Museo Nazionale (Bargello) Florence. 

9. Frederic Auguste Bartholdi 

Pemahat Paling Terkenal

Frederic Auguste Bartholdi atau Auguste Bartholdi adalah seorang pemahat patung berkebangsaan Perancis yang lahir di Colmar pada 2 Agustus 1834. Ia adalah sosok di belakang patung Liberty yang hingga saat ini menjadi ikon New York. Namun Liberty Enlightening The World bukan satu-satunya mahakarya Bartholdi. 

Sebelumnya ia telah berhasil mengerjakan proyek monumental The Lion of Belfort yang ada di Perancis Timur. Karya lainnya adalah Funerary Genius yang berada di Los Angeles County Museum of Art, Patung Christopher Columbus di Pulau Rhode dan lainnya lagi. 

10. Antonio Canova 

Pemahat Paling Terkenal

Nama Antonio Canova terkenal karena karya-karya patung yang terbuat dari marmer. Ia adalah seniman dari Venesia yang hidup pada periode Neo-Klasisme. Ia dianggap sebagai seniman terbaik pada masanya. 

Patung-patung Canova mengusung gaya Barok dan kebangkitan klasik. Psyche Revived by Cupid’s Kiss adalah salah satu karya terbaik Canova yang berada di Museum Louvre di Paris.

Ada pula patung The Tree Graces yang diciptakan beberapa versi dan kini berada di Hermitage Museum, the Victoria and Albert Museum dan di the Scottish National Gallery.

The post 10 Pemahat Paling Terkenal dalam Sejarah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Pameran Seni Rupa, Unsur, Jenis, Tujuan & Contoh https://haloedukasi.com/pameran-seni-rupa Mon, 04 Apr 2022 04:07:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33377 Pameran seni rupa memiliki kata ‘pameran’ ataupun ‘ekshibisi’ yang diadaptasi dari bahasa Inggris yaitu exhibition. Pameran atau eksibisi merupakan peragaan, pertunjukan, ataupun tontonan. Pada umumnya, pengertian pameran merupakan sebuah kegiatan ataupun acara dengan satu ataupun lebih penjual yang memamerkan produknya berupa barang atau jasa ke sekelompok calon pembeli atau konsumen Pengertian Pameran Seni Rupa Menurut Para […]

The post Pengertian Pameran Seni Rupa, Unsur, Jenis, Tujuan & Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pameran seni rupa memiliki kata ‘pameran’ ataupun ‘ekshibisi’ yang diadaptasi dari bahasa Inggris yaitu exhibition. Pameran atau eksibisi merupakan peragaan, pertunjukan, ataupun tontonan.

Pada umumnya, pengertian pameran merupakan sebuah kegiatan ataupun acara dengan satu ataupun lebih penjual yang memamerkan produknya berupa barang atau jasa ke sekelompok calon pembeli atau konsumen

Pengertian Pameran Seni Rupa Menurut Para Ahli

Berikut ini beberapa pengertian pameran seni rupa berdasarkan para ahli :

1. Menurut Myers. B

Pameran adalah suatu aktivitas dengan melibatkan suatu ruang, karena biasanya galeri ataupun dewan akan memamerkan hasil karya seni sebagai contoh gambar foto, catan, lukisan, arca, cetakan, ukiran, serta karya yang siap.

2. Isabel Briggs Myers

Pameran merupakan sebuah aktivitas yang berkaitan dengan ruangan (galeri) serta memamerkan karya seni, sebagai contoh gambar foto, ukiran, lukisan, serta karya seni lainnya.

3. Evelina Lidia

Pameran merupakan sebuah kegiatan masyarakat, bisa diselenggarakan suatu organisasi yang independen serta terbuka buat umum.

4. Freed E. Han dan Kenneth G. Mangun

Pameran merupakan sebuah sarana pemasaran efektif buat tujuan kampanye, seperti informasi mengenai keunggulan sebuah produk tertentu, sosialisasi program perusahaan untuk masyarakat sebagai usaha buat meningkatkan pasar.

5.Frank William Jefkins

Pameran merupakan suatu media pemasaran untuk bisa menyentuh semua panca indra seperti hidung, mata, telinga, lidah dan kulit.

6. Adi Irwanto

Pameran merupakan salah satu cara buat menyajikan suatu karya seni baik dalam bentuk visual, karya seni dua dimensi ataupun tiga dimensi.

Jenis-Jenis Pameran Seni Rupa

Berikut ini beragam jenis-jenis pameran seni rupa, antara lainnya sebagai berikut :

1. Berdasarkan Jumlah Pesertanya

  • Pameran tunggal adalah pameran seni rupa diselenggarakan perorangan atau individual. Hal ini berarti jika karya seni yang ditampilkan pada suatu pameran karya seni adalah hasil karya dari satu orang seniman saja.
  • Pameran kelompok adalah pameran seni rupa diselenggarakan beberapa pengrajin ataupun seniman. Hal ini berarti jika karya seni yang ditampilkan pada suatu pameran karya seni adalah hasil karya beberapa seniman atau sebuah kelompok.

2. Berdasarkan Waktu

  • Pameran Insidental adalah pameran seni rupa diadakan dengan cara berkala serta didasarkan kebutuhan pada saat itu, misalkan : pameran kaligrafi buat menyambut perayaan Isro’ Mi’raj.
  • Pameran rutin adalah pameran seni rupa diselenggarakan di suatu periode tertentu dengan tetap serta berkelanjutan, misalkan : pentas seni diadakan pada setiap akhir semester.
  • Pameran permanen adalah pameran seni rupa diselenggarakan dengan cara terbuka, tetap serta terus menerus. Misalnya pameran seni pada museum Affandi.

3. Berdasarkan Ragam Jenis Karya

  • Pameran homogen adalah pameran seni yang lebih fokus untuk memamerkan satu ragam karya seni. Misalkan dalam satu tempat pameran menampilkan khusus patung saja, pameran khusus lukisan, pameran khusus grafis, serta pameran khusus menampilkan kriya.
  • Pameran heterogen adalah pameran seni yang memamerkan beragam jenis karya seni berbeda-beda. Misalkan dalam satu tempat ada pameran grafis, lukisan, patung dan kriya.

4. Berdasarkan Tempatnya 

  • Pameran terbuka adalah pameran seni rupa terjadi di luar ruangan dengan cara tarbuka.
  • Pameran tertutup adalah pameran seni rupa terjadi didalam ruangan seperti gedung.
  • Pameran bergerak adalah pameran seni rupa diadakan dengan memakai alat bergerak, misalkan kendaraan/ mobil.

5.Menurut Jenis Dimensi Karya Seni Rupa

  • Pameran Seni Rupa Dua Dimensi

Pameran hanya menampilkan karya seni rupa di bidang datar, misalkan lukisan, gambar, seni grafis. Biasanya hasil karya ini dapat dinikmati satu arah.

  • Pameran Seni Rupa Tiga Dimensi

Pameran hanya menampilkan karya seni rupa yang mempunyai volume atau kesan ruang sebenarnya, misalkan karya yang mempunyai ukuran lebar x panjang x tinggi. Hasil karya seni ini bisa dinikmati dari bermacam arah.

  • Pameran Berdasarkan Sifatnya

Pameran Seniman : suatu pameran yang dibuat oleh satu orang seniman ataupun lebih.

Pameran Keliling : suatu pameran yang incidental dan diadakan untuk suatu keperluan khusus.

Pameran Sekolah : suatu pameran secara periodik yang dibuat di sekolahan buat menampilkan hasil karya seni murid-muridnya.

Pameran Kelas : suatu pameran yang berlangsung sesaat setelah murid-murid sudah mengumpulkan karya seninya.

Tujuan Pameran Seni Rupa

Pameran karya seni mempunyai beberapa tujuan, mulai dari tujuan komersil, sosial, serta kemanusian.

  • Tujuan sosial adalah karya seni dipamerkan buat kepentingan sosial. Hal ini berarti semua hasil penjualan produk ataupun tiket pada pameran langsung disumbangkan buat kepentingan sebuah kegiatan sosial.
  • Tujuan komersial adalah karya seni dipamerkan buat mendapatkan keuntungan untuk seniman ataupun penyelenggara seniman, sehingga karya seni diharapkan terjual.
  • Tujuan kemanusiaan adalah untuk kepentingan pelestarian, nilai-nilai untuk pengembangan karya seni yang dimiliki masyarakat. Penjualan karya seni bertujuan buat disumbangkan ke korban bencana, panti asuhan, hingga orang kurang mampu.
  • Tujuan mengumpulkan informasi adalah kegiatan pameran, agar semua pihak bisa memahami serta mengumpulkan tren yang terbaru pada suatu industri. Sehingga semua pihak yang ikut terlibat pada kegiatan pameran akan lebih memahami industri tersebut.

Fungsi Pameran Karya Seni Rupa

Pameran karya seni rupa mempunya beragam fungsi sosial untuk masyarakat, seperti berikut:

  1. Sebagai sarana edukasi : pameran seni berfungsi untuk mendidik siswa agar mengetahui pentingnya batin buat menyeimbangkan pikiran manusia dan akal. Sehingga tidak siswa lebih menghargai karya seni yang ditemuinya.
  2. Sebagai sarana apresiasi : pameran seni berfungsi buat mengeluarkan semua ide gagasan pencipta untuk para pengunjung sehingga memberikan penilaian ataupun apresiasi kepada karya seni yang sudah dibuat, apresiasi bisa dibedakakan berdasarkan apresiasi pasif dan aktif.
  3. Sebagai sarana prestasi : pameran seni merupakan ajang kompetisi untuk para pencipta seni, dikarenakan karya seni merupakan kreatifitas dan keaktifan pencipta seni saat membuat karyanya. Hal ini juga akan menambah nilai jual larya seni para pencipta seni.
  4. Sebagai sarana rekreasi : pameran seni berfungsi menjadi tempat buat menjernihkan pikiran serta menghilangkan kejenuhan karena rutinitas sehari-hari ataupun aktivitas sekolah, kerja ataupun lainnya yang menguras banyak pikiran dan energi.

Syarat Penyelenggara Pameran Seni Rupa

Buay menyelenggarakan pameran, harus memenuhi beberapa syara utama, sebagai berikut :

  • Karya yang Akan Dipamerkan 

Karya yang akan dipamerkan biasanya sebagai berikut :

1.1 Karya seni rupa homogen

  • Karya seni rupa 2 dimensi.
  • Karya seni rupa 3 dimensi.
  • Karya lukis.
  • Karya grafis, dan lainnya.

1.2 Karya yang heterogen

Campuran beragam karya seni rupa, secara dimensi ataupun medianya. Tidak hanya berdasarkan jenisnya, pameran seni dikelompokkan berdasarkan jumlah seniman yang memamerkan hasil karyanya, yaitu:

  • Pameran tunggal adalah karya yang dipamerkan adalah hasil karya dari satu orang seniman,
  • Pameran kelompok adalah karya yang dipamerkan adalah hasil karya dari beberapa seniman.
  • Panitia Pameran 

Penyelenggaraan dalam suatu pameran biasanya dibuat oleh panitia. Ini buat mengatur mekanisme kerja agar lebih efektif dan harus disusun.

  • Sarana dan Prasarana 

Pada sebuah pelaksanaan sarana dan prasarana menjadi syarat yang perlu ada. Hal in karena, tanpa adanya syarat ini, pameran tak dapat dilaksanakan. Berikut beberapa hal yang termasuk sarana prasarana adalah:

  • buku kesan, buku tamu, serta pesan.
  • dana,
  • katalaog,
  • pencahayaan (lighting)
  • panel buat memasang karya, display buat memasang karya 3D,
  • ruangan / tempat,
  • sound system.
  • Pengunjung 

Saat pameran baru terjadi akan didatangi pengunjung, dikarenakan suatu pameran pada dasarnya ditujukan untuk memperlancar komunikasi diantara pengunjung dengan senimannya. Sehingga, tujuan pameran tidak dapat tercapai jika tidak ada pengunjung.

Buat mendatangkan banyak pengunjung, diperlukan publikasi secara tepat, seperti reklame bersifat undangan.

Unsur-Unsur Pameran Seni Rupa

Unsur-unsur dalam pameran seni rupa sebagai berikut.

  • Buku pesan biasanya dipakai buat mengetahui kesan pengunjung akan karya yang sedang dipamerkan.
  • Buku tamu diisi para pengunjung pameran.
  • Karya seni rupa buay dipamerkan.
  • Katalog adalah lembaran petunjuk berisi penyelenggaraan pada pameran.
  • Label karya dipakai buat menulis identitasnya (misalkan judulnya, pecipta, teknik serta tahun penciptaan) serta ditempelkan pada karya seni dipamerkan.
  • Panel ataupun sketsel, display ataupun box buat menampilkan karya seni untuk dipamerkan.
  • Sound system merupaka sarana audio buay menciptakan suasana yang nyaman buat pengunjung pamerannya.

Manfaat Pameran

Setelah paham akan tujuan serta fungsi pameran, perlu juga mengetahui manfaat kegiatan suatu pameran. Berdasrkan penjelasan fungsi serta tujuannya, berikut adalah beberapa manfaat dari pameran seni rupa :

  • Menjadi sarana bagi para seniman serta pencipta karya buat menumbuhkan serta mengembangkan kemampuan saat membuat produk berupa karya seni berkualitas.
  • Menjadi sarana buat masyarakat luas agar dapat menumbuhkan serta meningkatkan kemampuan untuk mengapresiasi hasil karya seniman.
  • Membantu masyarakat lebih mampu menilai ataupun mengevaluasi sebuah hasil karya dengan cara objektif.
  • Menyediakan banyak pengalaman untuk para pencipta karya seni ataupun seniman.
  • Menjadi sarana buay melatih masyarakat saat merencanakan serta menyelenggarakan sebuah kegiatan.
  • Menjadi sarana buat relaksasi serta penyegaran jiwa.

Prinsip dalam Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa

Berikut ini merupakan beberapa prinsip penyelenggaraan dalam pameran seni rupa, antara lain :

  1. Prinsip Interaksi

Prinsip interaksi yaitu prinsip yang berpusat pada kepentingan pengunjungnya serta penyelenggara ketika pameran berlangsung. Sehingga terjalin interaksi seperti komunikasi antara penyelenggara dan pengunjung.

  1. Prinsip Inisiatif 

Prinsip inisiatif merupakan penyelenggaraan pameran dengan mengambil inisiatif dan juga menentukan langkah sistematis serta terencana menuju arah pendekatan dalam pameran seni yang diselenggarakan. Sehingga pameran dapat berlangsung dengan baik.

  1. Prinsip Repetisi 

Prinsip repetisi merupakan prinsip penyelenggaraan pameran seni dilakukan dengan berulang-ulang. Hal ini dilakukan saat permintaan akan karya seninya tinggi serta antusias pengunjung terus terjadi.

  1. Prinsip lntegritas

Prinsip integritas merupakan prinsip penyelenggaraan untuk menampilkan koleksi pameran yang banyak dan beragam, misalkan pameran seni lukisan, yang terdiri dari beragam aliran.

  1. Prinsip Efisiensi 

Prinsip eflsiensi merupakan penyelenggaraan pameran yang melakukan penulisan sistematis supaya tidak merepotkan pengunjung serta penyelenggaranya.

Contoh Pameran

Berikut ini beberapa contoh dari pameran seni rupa, antara lain :

1. Pameran ‘Seni Berubah dan Dunia Berubah’ di Museum MACAN

Pameran ‘Seni Berubah dan Dunia Berubah’ di Museum MACAN

2. Pameran ‘Senandung Ibu Pertiwi’, Koleksi Istana Kepresidenan Indonesia

Pameran ‘Senandung Ibu Pertiwi’, Koleksi Istana Kepresidenan Indonesia

3. Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) 2017

Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) 2017

4. Art Jog 10: ‘Changing Perspective

Art Jog 10: ‘Changing Perspective

The post Pengertian Pameran Seni Rupa, Unsur, Jenis, Tujuan & Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis-Jenis Pertunjukan Seni Tradisional dan Karakteristiknya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-pertunjukan-seni-tradisional Sat, 19 Feb 2022 05:20:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31459 Saat ini pagelaran seni tradisional sudah terkena dampak dari kebudayaan modern. Seni pagelaran tradisional yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman lambat laun akan ditinggalkan. Di sisi lain, pagelaran seni tradisional yang hanya mengikuti perkembangan zaman tidak jarang justru mengurangi atau bahkan menghilangkan nilai-nilai luhur dari budaya yang ada dalam seni pagelaran tersebut. Seni pertunjukan tradisional atau […]

The post Jenis-Jenis Pertunjukan Seni Tradisional dan Karakteristiknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Saat ini pagelaran seni tradisional sudah terkena dampak dari kebudayaan modern. Seni pagelaran tradisional yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman lambat laun akan ditinggalkan.

Di sisi lain, pagelaran seni tradisional yang hanya mengikuti perkembangan zaman tidak jarang justru mengurangi atau bahkan menghilangkan nilai-nilai luhur dari budaya yang ada dalam seni pagelaran tersebut.

Seni pertunjukan tradisional atau yang disebut juga pagelaran seni tradisional adalah salah satu jenis kesenian yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah yang masih digemari oleh masyarakatnya. 

Pagelaran seni tradisional ini memiliki ciri khas yang menunjukkan keunikan dalam masyarakat di tiap- tiap daerah. Ada empat jenis pagelaran seni tradisional yang dikenal di Indonesia, yaitu:

  • Pagelaran seni musik
  • Pagelaran seni tari
  • Pagelaran seni lawak (komedi)
  • Pagelaran seni drama dan teater

Berikut akan diuraikan lebih lanjut mengenai jenis dan karakteristik seni pertujukan tradisional:

1. Wayang

Wayang adalah seni pertunjukan yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia dari Indonesia.

Wayang sendiri merupakan pertunjukan seni dengan menggunakan boneka wayang, yang bisa terbuat dari kulit atau kayu, yang menceritakan berbagai kisah sarat dengan makna filosofis bagi kehidupan.

Jenis Wayang

Menurut jenis ceritanya, ada 11 jenis pertunjukan wayang, yakni:

Wayang Purwa

Wayang purwa adalah pertunjukan wayang yang menceritakan wayang kadhewatan (para Dewa) sampai dengan Prabu Parikesit. Wayang purwa terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:

  • Kadhewatan: wayang purwa yang menceritakan para dewa, mulai dari Sang Hyang Manikmaya, Sang Hyang Ismaya, Sang Hyang Tejamaya, dan seluruh Dewa Dewi lainnya.
  • Arjuna Sasra: wayang purwa yang menceritakan peperangan antara Prabu Arjuna Sasra dengan Dasamuka, termasuk lakon Sumatri dan Sukrasana.
  • Ramayana: wayang purwa yang menceritakan Prabu Rama melawan Rahwana karena memperebutkan Dewi Shinta.
  • Mahabharata: wayang purwa yang menceritakan keluarga Bharata (Pandhawa dan Kurawa) mulai masa kecilnya hingga terjadinya pereng Bharatayuda Jayabinangun.

Wayang Madya

Wayang madya adalah pertunjukan wayang yang menceritakan tentang Prabu Yudayana hingga Prabu Jaya Lengkara. Cerita ini digunakan untuk pertunjukan wayang di Kraton.

Wayang Antara

Wayang antara adalah pertujukan wayang yang menceritakan Sri Gatayu hingga Panji Kudalaleyan.

Wayang Wasana

Wayang Wasana adalah pertunjukan wayang yang menceritakan kisah Damarwulan dengan Minakjinggo.

Wayang Dupara

Wayang dupara adalah pertunjukan wayang yang menceritakan kisah Babad tanah Jawa.

Wayang Golek

Wayang golek adalah pertunjukan wayang yang menceritakan kisah Amir Ambyah dan Umarmaya, cerita Babone Saka (Babad Menak), dan Layang Menak (dari Timur Tengah).

Wayang Gedhog

Wayang gedhog adalah pertunjukan wayang yang menceritakan kisah Panji. Wayang gedhog dibuat dari kayu.

Wayang Beber

Wayang beber adalah pertunjukan wayang yang gambar wayangnya ada di tirai yang bisa digulung. Adapun kisah yang diangkat dalam pertunjukan wayang beber bisa bermacam-macam.

Wayang Kidang Kencana

Wayang kidang kencana adalah pertunjukan wayang yang menceritakan kisah-kisah binatang.

Wayang Wahyu

Wayang wahyu adalah pertunjukan wayang yang menceritakan kisah yang ada kaitannya dengan agama kristiani.

Wayang Suluh

Wayang suluh adalah pertunjukan wayang yang menceritakan keadaan negara saat ini. Biasanya pertunjukan wayang ini dilakukan sebagai sarana untuk memberi penyuluhan tentang program-program pemerintah.

Urutan Pertunjukan

Dalam pertunjukan wayang kulit, ada urutan-urutan yang harus diperhatikan. Berikut adalah urutan-urutan babak adegan dalam pagelaran wayang kulit:

  • Jejer Pathet Enem (6). Bagian ini disebut juga bagian dasar cerita wayang. Dalam babak pathet 6 ini adalah beberapa adegan, seperti:
    • Kedhaton (adegan di dalam kraton)
    • Paseban Jaba atau Tata Bala
    • Bedholan
    • Jejer Sabrangan
    • Perang gagal (perang yang terjadi di awal cerita, namun belum ada yang menang maupun kalah).
  • Pathet Sanga (9). Di dalam babak pathet 9 ada beberapa adegan, yaitu:
    • Gara-Gara (Keluarnya Punakawan, yaitu Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong)
    • Perang Kembang (Perang antara kesatria dengan raksasa di tengah cerita)
    • Jejer Pandhita
  • Pathet Mayura. Dalam babak ini terdapat adegan:
    • Para ratu berkumpul
    • Perang Brubuh (Perang terakhir antara kesatria dan raksasa serta hancurnya kejahatan)

2. Ludruk

Kata ludruk sebenarnya merupakan akronim dari kata “gela-gelo” (geleng-geleng) dan “gedruk-gedruk” (menghentakkan kaki ke tanah).

Nama tersebut diambil karena dalam pertunjukan seni tradisional ini, para penari Remo seringkali menggelengkan kepala sembari menghentakkan kakinya ke tanah. 

Kesenian ludruk mengisahkan tentang kisah kehidupan sehari-hari, cerita perjuangan, dan semisalnya. Latar waktu yang digunakan biasanya adalah latar waktu sekarang.

Dalam pagelaran seni ludruk terdapat beberapa sajian yang harus ditampilkan secara urut, yakni sebagai berikut:

  • Tari Remo. Tari Remo ini menggambarkan kesiagaan para pahlawan yang tengah melawan penjajah.
  • Bedhayan. Bedhayan adalah syair-syair yang dilantunkan oleh para travesty (orang laki-laki yang memakai riasan perempuan).
  • Dhagelan. Dhagelan adalah adegan komedi yang diawali  dengan melantunkan pantun atau biasa disebut dengan Kidungan Jula-Juli.
  • Cerita Inti, yaitu bagian inti cerita yang ingin ditampilkan. Beberapa cerita yang terkenal dalam kesenian ludruk antara lain:
    • Brandhal Lokajaya
    • Sogol Pendekar Sumur Gemuling
    • Sarip Tambakjaya
    • Jaka Sambang lan Sakerah

3. Janger

Janger adalah kesenian drama tradisional yang terkenal di wilayah Banyuwangi, Jawa timur. Sumber cerita yang digunakan dalam pertunjukan kesenian drama Janger diambil dari kisah babad, sejarah, dongeng, dan juga cerita rakyat.

Dalam pertunjukan kesenian janger, peraga menggunakan busana kraton untuk adegan dalam kratn dan juga busana adat Bali. Pertunjukan ini juga diiringi gamelan Bali dengan disertai tembang (syair) dan juga tari-tarian.

4. Kethoprak

Kethoprak adalah salah satu jenis seni pagelaran tradisional yang berkembang di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Awalnya, kethoprak merupakan hiburan warga desa yang dimainkan sambil menabuh lesung (alat untuk menumbuh padi agar gabahnya lepas), pada malam bulan purnama.

Lambat laun kebiasaan tersebut berkembang, dimana selain menggunakan tabuhan lesung juga ditambah kendang, rebana, dan suling sehingga disebut juga kethoprak lesung.

Pertunjukan kethoprak lesung mulai muncul pada sekitar tahun 1887, sementara itu pertunjukan kethoprak secara lengkap mulai ada sejak sekitar tahun 1909.

Pertunjukan kethoprak pertama yang digelar untuk umum adalah Kethoprak Wreksatama yang disutradarai oleh Ki Wisangkoro. Semua pemain dalam pertunjukan tersebut adalah laki-laki.

Cerita yang diangkat dalam pertunjukan tersebut adalah Kendhana-Kendhini, Darma-Darmi, Warsa-Warsi, dan selainnya. Struktur dalam pertunjukan ketoprak, yaitu:

  • Pangayubagya. Berisi gendhing dan nyanyian, pertemuan antara pada tokoh dalam pertunjukan dan tarian (beksan) Gambyong.
  • Inti Cerita. Inti cerita pada seni pertunjukan ketoprak, terdiri atas:
    • Adegan Jejer, yaitu bagian yang awal untuk memperkenalkan tokoh cerita, suasana, dan awal mula sebelum masuk ke dalam cerita setelahnya.
    • Pasulayan, yaitu bagian munculnya konflik yang harus dihadapi oleh para tokoh cerita.
    • Dhagelan, yaitu selingan dalam cerita berupa komedi atau humor, tarian, dan juga nyanyian.
    • Perang, yaitu puncak dari konflik yang terjadi antara tokoh protagonis dengan tokoh antagonis.
    • Wasana, yaitu penyelesaian dari permasalahan yang terjadi. Pada umumnya tokoh protagonis akan menang dan tokoh antagonis kalah.

5. Sendratari Ramayana

Sendratari adalah seni pertunjukan yang menyajikan kesenian Jawa berupa tari, drama, dan musik di sebuah panggung pada momen tertentu untuk menceritakan kisah Ramayana.

Cerita Ramayana yang disajikan dalam pagelaran Sendratari Ramayana sama dengan cerita Ramayana yang terukir pada relief Candi Prambanan. Jalan cerita yang dihadirkan terbagi menjadi 4 babak, yaitu:

  • Penculikan Shinta
  • Misi Anoman ke Alengka
  • Kematian Dasamuka atau Rahwana
  • Bertemunya kembali Rama dan Shinta.

Epos legendaris karya Walmiki yang ditulisnya dengan menggunakan bahasa Sansekerta ini, menceritakan rangkaian gerak tari yang diperagakan oleh para penari dengan diiringi musik gamelan.

Tidak ada dialog yang diucapkan oleh para penarinya, namun sindhen menggambarkan jalan ceritanya dengan menggunakan lagu-lagu dalam bahasa Jawa.

Satu hal yang sangat menarik dalam pertunjukan Sendratari Ramayana ini adalah digunakannya lampu-lampu yang berwarna-warni.

6. Tayub

Tayub adalah pagelaran seni tradisional berupa Langen Beksan atau tarian dengan diiringi gendhing-gendhing Jawa.

Kesenian Tayub ini berkembang di daerah-daerah di jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kesenian Tayub dari masing-masing daerah memiliki ciri khas masing-masing.

7. Reog Ponorogo

Reog Ponorogo adalah kesenian tradisional yang berasal dari Jawa timur. Pertunjukan seni ini berwujud seni tari yang diperagakan oleh banyak penari dengan peraga utamanya menggunakan topeng kepala singa yang dibagian atasnya ada mahkota dari bulu-bulu merak. 

Berat dari topenng tersebut mencapai kisaran 50 kg dan digunakan dengan cara menggigitnya. Beberapa nama peraga dalam kesenian reog ponorogo adalah sebagai berikut:

  • Jathil. Yaitu prajurit yang naik kuda-kudaan.
  • Warok
  • Barongan (Dhadhak Merak). Berwujud topeng singa hingga mahkota bulu Merak.
  • Klono Sewandono. Menggambarkan raja Kelana yang Sakti Mandraguna
  • Bujang Ganong (Ganongan). Menggambarkan Patih Pujangga Anom.

8. Lenong

Lenong merupakan kesenian asal Betawi. Pertunjukan seni lenong menggunakan iringan musik gambang kramong yang terdiri dari berbagai alat musik, seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan krecek.

Sebagian alat musik lainnya memiliki unsur China, seperti tehyan, konghyan, dan sukong. Pada umumnya, cerita yang diangkat dalam pertunjukan Lenong mengandung pesan moral. Pertunjukan lenong disajikan dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan dialek Betawi.

Ada dua jenis pertunjukan Lenong, yaitu:

  • Lenong Denes

Kata Denes diambil dari kata Dinas yang berarti resmi. Dalam pertunjukan lenong jenis ini, para pemainnya menggunakan busana resmi dengan setting cerita di masa kerajaan, lingkungan bangsawan, ataupun kisah-kisah 1001 malam. Adapun bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang lebih formal.

  • Lenong Preman

Pada jenis pertunjukan lenong preman ini tidak ada ketentuan busana yang harus digunakan. Cerita yang diangkat dalam Lenong Preman ini adalah kisah rakyat jelata, kisah pendekar rakyat, dan semisalnya. Sedangkan bahasa yang digunakan adalah bahasa percakapan sehari-hari yang tidak formal.

The post Jenis-Jenis Pertunjukan Seni Tradisional dan Karakteristiknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>