keuangan perusahaan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/keuangan-perusahaan Sat, 08 Apr 2023 00:49:30 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico keuangan perusahaan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/keuangan-perusahaan 32 32 Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Jenis, Contoh https://haloedukasi.com/laporan-posisi-keuangan Sat, 08 Apr 2023 00:49:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42426 Laporan Posisi Keuangan juga dikenal dengan nama neraca. Neraca menunjukkan perbandingan antara aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu. Aset adalah semua sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik yang dapat dilihat secara fisik maupun yang tidak, seperti uang kas, piutang, persediaan, atau properti dan aset tetap. Kewajiban adalah semua hutang yang harus […]

The post Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Jenis, Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Laporan Posisi Keuangan juga dikenal dengan nama neraca. Neraca menunjukkan perbandingan antara aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu. Aset adalah semua sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik yang dapat dilihat secara fisik maupun yang tidak, seperti uang kas, piutang, persediaan, atau properti dan aset tetap.

Kewajiban adalah semua hutang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak ketiga, seperti utang bank, utang dagang, atau gaji karyawan yang belum dibayarkan. Sedangkan ekuitas mencerminkan modal yang dimiliki oleh pemilik perusahaan, baik dalam bentuk saham maupun laba yang ditahan.

Dalam laporan posisi keuangan, aset selalu seimbang dengan kewajiban dan ekuitas. Hal ini mengacu pada prinsip akuntansi dasar yang disebut sebagai prinsip kesetimbangan. Prinsip ini menjelaskan bahwa sumber daya yang dimiliki perusahaan harus selalu sama dengan sumber pembiayaan yang digunakan.

Pengertian Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan adalah salah satu laporan keuangan yang berisi informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu. Laporan ini juga dikenal dengan nama neraca. Laporan Posisi Keuangan memberikan gambaran mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada saat laporan disusun.

Aset mencakup semua sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti uang tunai, piutang, persediaan, properti, dan aset tetap lainnya. Kewajiban mencakup semua hutang perusahaan kepada pihak ketiga, seperti utang bank, utang dagang, atau gaji karyawan yang belum dibayarkan. Sedangkan ekuitas mencerminkan modal yang dimiliki oleh pemilik perusahaan, baik dalam bentuk saham maupun laba yang ditahan.

Jenis Laporan Posisi Keuangan

Ada dua jenis Laporan Posisi Keuangan yang umum dikenal, yaitu neraca konsolidasi dan neraca perusahaan.

Neraca konsolidasi adalah laporan posisi keuangan yang mencakup posisi keuangan dari beberapa perusahaan yang menjadi satu kesatuan atau anak perusahaan. Laporan ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai posisi keuangan dari keseluruhan entitas dan memberikan informasi yang lebih lengkap bagi pengguna laporan keuangan.

Sedangkan neraca perusahaan adalah laporan posisi keuangan yang mencakup posisi keuangan dari satu perusahaan saja. Laporan ini memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu dan digunakan untuk tujuan internal perusahaan serta untuk memberikan informasi kepada para pengguna laporan keuangan seperti investor dan kreditur.

Kedua jenis laporan posisi keuangan ini memberikan informasi yang penting mengenai posisi keuangan suatu entitas, namun dengan ruang lingkup yang berbeda. Sementara neraca konsolidasi mencakup beberapa perusahaan dalam satu laporan, neraca perusahaan hanya mencakup satu perusahaan saja. Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan harus memilih jenis laporan posisi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan informasi mereka.

Fungsi Laporan Posisi Keuangan

Berikut adalah beberapa fungsi Laporan Posisi Keuangan:

  1. Memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu.
  2. Menunjukkan nilai total aset, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan pada saat laporan disusun.
  3. Memberikan gambaran mengenai sumber daya perusahaan yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas bisnis di masa depan.
  4. Memberikan berbagai informasi mengenai suatu kemampuan perusahaan dalam hal membayar kewajiban untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
  5. Menunjukkan bagaimana perusahaan mendanai operasinya, baik melalui modal sendiri maupun utang.
  6. Menjadi referensi penting bagi para pengambil keputusan dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat.
  7. Memberikan informasi kepada para investor dan kreditur mengenai kesehatan keuangan perusahaan dan potensi keuntungan yang dapat diperoleh.
  8. Menjadi alat untuk memantau kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu.
  9. Menunjukkan perubahan dalam posisi keuangan perusahaan dari periode ke periode sebelumnya.

Dalam rangka mengelola bisnis dengan baik, Laporan Posisi Keuangan menjadi salah satu laporan keuangan yang sangat penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, Laporan Posisi Keuangan harus disusun dengan hati-hati dan akurat, serta dapat dipahami oleh semua pihak yang membutuhkan informasi keuangan perusahaan.

Komponen Laporan Posisi Keuangan

Berikut adalah beberapa komponen Laporan Posisi Keuangan:

1. Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan memiliki nilai ekonomis yang dapat diukur. Aset ini dapat berupa kas, piutang, persediaan, investasi, tanah, bangunan, dan lain-lain.

2. Kewajiban

Kewajiban adalah kewajiban finansial yang dimiliki oleh perusahaan kepada pihak lain dan harus dibayar dalam jangka waktu tertentu. Kewajiban ini dapat berupa hutang bank, hutang usaha, dan lain-lain.

3. Ekuitas

Ekuitas adalah selisih antara aset dengan kewajiban, yang menunjukkan jumlah sisa aset setelah semua kewajiban telah dibayar. Ekuitas ini dapat berupa modal saham, laba ditahan, dan lain-lain.

4. Modal yang Ditempatkan dan Disetor

Modal yang Ditempatkan dan Disetor adalah jumlah modal yang telah ditempatkan oleh pemilik perusahaan dan modal yang telah disetor oleh pemilik perusahaan dalam bentuk saham.

5. Laba Ditahan

Laba Ditahan adalah laba perusahaan yang belum dibagikan kepada pemilik perusahaan dalam bentuk dividen.

6. Total Aset

Total Aset adalah jumlah dari semua sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan pada saat laporan disusun.

7. Total Kewajiban

Total Kewajiban adalah jumlah dari semua kewajiban finansial yang dimiliki oleh perusahaan pada saat laporan disusun.

8. Total Ekuitas

Total Ekuitas adalah jumlah dari semua sisa aset setelah semua kewajiban telah dibayar pada saat laporan disusun.

Ketiga komponen ini harus seimbang satu sama lain, yaitu jumlah total aset harus sama dengan jumlah total kewajiban ditambah total ekuitas. Dalam menyusun Laporan Posisi Keuangan, setiap komponen harus dijelaskan secara jelas dan akurat untuk memastikan bahwa laporan tersebut dapat memberikan informasi yang akurat dan berguna bagi para pengguna laporan keuangan.

Bentuk Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:

1. Bentuk Berkelanjutan (Continuous Form)

Bentuk Berkelanjutan atau juga dikenal dengan nama Bentuk Tabel adalah bentuk Laporan Posisi Keuangan yang memuat kolom-kolom dan baris-baris untuk mencatat informasi mengenai posisi keuangan perusahaan.

Laporan Posisi Keuangan dalam bentuk ini biasanya digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki banyak aset dan kewajiban. Bentuk ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada setiap tanggal tertentu secara rinci.

2. Bentuk Tertanggal (Dated Form)

Bentuk Tertanggal atau juga dikenal dengan nama Bentuk Rangkuman adalah bentuk Laporan Posisi Keuangan yang hanya menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Laporan Posisi Keuangan dalam bentuk ini lebih sederhana dibandingkan dengan Bentuk Berkelanjutan, karena hanya menunjukkan jumlah total aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada tanggal tertentu.

Perusahaan dapat memilih bentuk mana yang akan digunakan untuk menyusun Laporan Posisi Keuangan tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas aset dan kewajiban perusahaan. Namun, apapun bentuk yang digunakan, Laporan Posisi Keuangan harus disusun dengan hati-hati dan akurat untuk memberikan informasi yang berguna bagi para pengguna laporan keuangan.

Cara membuat Laporan Posisi Keuangan

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat Laporan Posisi Keuangan:

1. Mengumpulkan Informasi Keuangan

Langkah pertama dalam menyusun Laporan Posisi Keuangan adalah mengumpulkan informasi keuangan perusahaan, seperti saldo rekening bank, piutang, persediaan, hutang, dan modal. Informasi ini dapat diperoleh dari catatan keuangan perusahaan, seperti jurnal umum, buku besar, dan bukti transaksi.

2. Mengelompokkan Informasi Keuangan

Setelah mengumpulkan informasi keuangan, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan informasi keuangan menjadi kategori-kategori yang relevan. Informasi keuangan dapat dikelompokkan menjadi kategori aset, kewajiban, dan ekuitas.

3. Menghitung Total Aset

Setelah mengelompokkan informasi keuangan, langkah selanjutnya adalah menghitung total aset perusahaan dengan menjumlahkan semua aset yang dimiliki perusahaan.

4. Menghitung Total Kewajiban

Setelah menghitung total aset, langkah selanjutnya adalah menghitung total kewajiban perusahaan dengan menjumlahkan semua kewajiban yang dimiliki perusahaan.

5. Menghitung Total Ekuitas

Setelah menghitung total kewajiban, langkah selanjutnya adalah menghitung total ekuitas perusahaan dengan menjumlahkan semua modal yang ditempatkan dan disetor, serta laba ditahan yang dimiliki perusahaan.

6. Menyusun Laporan Posisi Keuangan

Setelah menghitung total aset, kewajiban, dan ekuitas, langkah terakhir adalah menyusun Laporan Posisi Keuangan dengan menampilkan informasi keuangan dalam bentuk tabel atau grafik yang mudah dipahami. Laporan Posisi Keuangan biasanya mencantumkan informasi tentang jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada akhir periode pelaporan.

Dalam menyusun Laporan Posisi Keuangan, perusahaan harus memastikan bahwa informasi yang disajikan akurat dan jelas, serta mematuhi standar akuntansi yang berlaku. Laporan Posisi Keuangan juga harus disajikan dalam format yang konsisten dengan laporan keuangan lainnya, seperti Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas.

Contoh Laporan Posisi Keuangan

Berikut adalah contoh Laporan Posisi Keuangan sebuah perusahaan:

Contoh Laporan Posisi Keuangan

Dalam contoh di atas, Laporan Posisi Keuangan menunjukkan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada akhir periode pelaporan. Aset dan kewajiban dipisahkan menjadi dua kategori utama, yaitu aset lancar dan tidak lancar, serta kewajiban lancar dan tidak lancar. Total aset perusahaan adalah Rp 800.000.000, sedangkan total kewajiban adalah Rp 350.000.000.

Ekuitas perusahaan terdiri dari modal saham dan laba ditahan, dengan total ekuitas sebesar Rp 450.000.000. Total kewajiban dan ekuitas sama dengan total aset, menunjukkan bahwa Laporan Posisi Keuangan telah disusun dengan benar dan akurat.

The post Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Jenis, Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Neraca Keuangan: Pengertian, Bentuk, Jenis, Contoh https://haloedukasi.com/neraca-keuangan Mon, 11 Jul 2022 00:22:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36572 Mungkin bagi Anda yang berkecimpung di dunia keuangan khususnya  bidang akuntansi, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan neraca. Dalam akuntansi, penyusunan laporan keuangan sudah menjadi “makanan” sehari-hari, sehingga tentunya sudah tidak asing lagi.  Apa itu Neraca Keuangan Neraca keuangan adalah informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk melihat kinerja suatu perusahaan […]

The post Neraca Keuangan: Pengertian, Bentuk, Jenis, Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Mungkin bagi Anda yang berkecimpung di dunia keuangan khususnya  bidang akuntansi, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan neraca.

Dalam akuntansi, penyusunan laporan keuangan sudah menjadi “makanan” sehari-hari, sehingga tentunya sudah tidak asing lagi. 

Apa itu Neraca Keuangan

Neraca keuangan adalah informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk melihat kinerja suatu perusahaan selama suatu periode. Agar bisnis dapat berkinerja lebih baik, harus dilengkapi dengan sistem pelaporan keuangan yang tepat.

Ada empat jenis laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan neraca. Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas tentang pentingnya pengelolaan neraca yang baik

Jenis Neraca Keuangan

  • Neraca Perdagangan

Berikut adalah rumus neraca perdagangan:

Neraca perdagangan = Nilai ekspor – Nilai impor. 

Contoh: Neraca Perdagangan, jika suatu negara mengekspor $156,5 miliar ke negara lain dan $165,5 miliar pada tahun 2021, maka negara tersebut memiliki neraca perdagangan $-9 miliar atau defisit perdagangan sebesar 9 miliar dolar.

  • Neraca Surplus

Neraca surplus adalah saldo dimana hasil akhir perhitungan neraca menunjukkan bahwa hutang lebih besar dari pada kredit. Jadi ada sisa uang. Dengan kata lain, keadaan surplus adalah ketika pendapatan suatu negara lebih besar dari pengeluarannya.

Contoh: Dalam ekspor dan impor pada neraca perdagangan suatu negara. Pada tahun 2032, ekspor negara A yang tercatat di neracanya akan menjadi 50 miliar, sedangkan impornya hanya sekitar 20 miliar. maka saldo surplus adalah 30 M. 

  • Neraca Defisit

Neraca defisit merupakan kebalikan dari neraca surplus. Ketika pengeluaran suatu negara lebih besar dari pendapatannya.

Contoh: Pada tahun 2021 ekspor negara A mencapai 30 miliar, tetapi impornya akan lebih besar yaitu 50 miliar. maka, neraca mengalami defisit sebesar 20 M.

  • Neraca Seimbang

Neraca seimbang adalah saldo di mana debit dan kredit mewakili jumlah yang sama. Neraca dalam keadaan seimbang adalah tujuan dari neraca pembayaran. Karena neraca ini menunjukkan bahwa keuangan disimpan dalam kondisi yang baik dan dalam catatan yang baik. 

Contoh: Pada tahun 2021, hasil neraca perdagangan Negara A menunjukkan jumlah ekspor dan impor yang sama yaitu Rs 150 miliar.

Komponen Laporan Neraca

Dalam penyajian neraca, ada format yang biasa diikuti di mana bagian kiri adalah pernyataan penyajian aset yang dimiliki oleh bisnis yaitu aset tetap dan aset lancar, sedangkan sisi kanan menunjukkan kewajiban dan modal. Untuk lebih jelasnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang komponen-komponen di atas:

1. Aset

Properti atau aset berarti seluruh sumber daya yang Anda miliki. Aset adalah nilai kekayaan perusahaan yang digunakan untuk tujuan serta mendukung operasi. Berdasarkan masa manfaatnya, aset dibedakan menjadi dua jenis yaitu aset lancar dan aset tetap, berikut  penjelasannya:

  • Aset Lancar

Aset lancar adalah aset yang memiliki masa manfaat pendek dan dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu paling lama satu tahun. Item termasuk kas dan setara kas, piutang dari pelanggan, persediaan dan pembayaran di muka. 

  • Aset Tetap

Aset tetap adalah aset dengan masa manfaat lebih dari satu tahun. Itu juga termasuk dalam laporan keuangan neraca. Komponen dapat berupa pabrik, gedung perkantoran, peralatan pabrik, peralatan kantor, dan hak kekayaan intelektual seperti paten dan hak cipta. Aset seperti pabrik dan peralatan dapat disajikan di neraca sebesar nilai bersihnya, yang telah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. 

2. Kewajiban (Liabilities)

Kewajiban adalah kewajiban kepada pihak lain, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Akun kewajiban biasanya mencakup utang, pendapatan yang belum direalisasi, dan kewajiban (beban yang harus dibayar nanti). Liabilitas adalah hutang perusahaan kepada kreditur dan pihak lain yang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Kewajiban / Utang Jangka Pendek

Utang jangka pendek atau short term debt adalah obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.  Kewajiban lancar ini juga memiliki beberapa contoh, antara lain hutang usaha/hutang dagang, hutang gaji dan pajak, dan piutang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

  • Kewajiban / hutang jangka panjang

Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Contohnya adalah pinjaman jangka panjang dan obligasi dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun. 

3. Ekuitas atau Modal

Ekuitas merupakan unsur laporan keuangan dari neraca dimana ekuitas ini dapat mencerminkan kepemilikan perusahaan. Posisi terpisah pada neraca disajikan pada bagian ekuitas, yang mencakup pengurangan saldo ekuitas. 

Berdasarkan hubungan timbal balik, ekuitas dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara komponen aset dan kewajiban.

Aset – Kewajiban = Ekuitas

Komponen ekuitas dari neraca adalah saldo modal akhir bisnis. Modal saham ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

  • Saham Disetor

Saham dalam angsuran sesuai dengan jumlah tunai pemegang saham di perusahaan. Uang dari saham yang diterbitkan ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk belanja modal kerja atau membeli aset.

  • Laba Ditahan

Laba ditahan adalah keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Bagian dari laba ditahan ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, karena sebagian dari laba perusahaan tidak akan sepenuhnya dibagikan sebagai dividen. Dengan demikian, distribusi elemen atau bagian ekuitas ini masuk akal bagi sebagian orang, tetapi tidak bagi sebagian yang lain.

Cara Menyusun Laporan Neraca Keuangan

Bagaimana mempersiapkan laporan keuangan neraca perusahaan? Tentu saja, ketika Anda melapor nanti, Anda akan menemukan angka-angka pada  transaksi yang Anda kenal. Anda dapat memasukkan angka-angka ini dalam entri neraca. Namun, menemukan nomor tersebut  biasanya memerlukan beberapa proses:

  • Membuat Jurnal Neraca.
  • Memposting Laporan Laba Rugi.
  • Menyusun Laporan Laba Rugi.
  • Menyusun Laporan Perubahan Modal.

Langkah tersebut,  Anda dapat melanjutkan proses di atas untuk menghasilkan laporan. Pastikan bahwa ketika Anda mengetahui angka-angkanya, Anda dapat mulai dengan menarik angka-angka dari buku besar, kemudian menggabungkan laba rugi dan perubahan ekuitas.

Hal ini berguna untuk mengetahui laba yang dihasilkan dan kemudian laba tersebut akan masuk ke ekuitas di neraca. 

  • Contoh Laporan Neraca Bentuk Scontro

Skala ini juga dikenal sebagai skala berbentuk T.  Laporan ini menyajikan akun-akun di dua sisi, yaitu aset di sebelah kiri dan kewajiban dan sumber modal (liabilitas) di sebelah kanan. Contoh bentuk laporan neraca perusahaan sebagai skor adalah sebagai berikut:

Contoh Laporan Neraca Bentuk Scontro
  • Contoh Laporan Neraca Bentuk Staffel (Report Form)

Apa itu pelaporan karyawan? Sering disebut sebagai neraca dalam laporan, karena tata letaknya yang berurutan dari atas ke bawah.

Neraca yang berbentuk laporan disusun secara berurutan dari kelompok harta (aktiva) yang paling tinggi sampai dengan kelompok kewajiban dan ekuitas yang paling rendah. Contoh neraca perusahaan dengan bentuk personalia adalah sebagai berikut.

Contoh Laporan Neraca Bentuk Staffel (Report Form)

Ini adalah jenis-jenis neraca serta contohnya yang telah dijelaskan secara rinci. Dengan demikian, dalam siklus akuntansi, neraca merupakan elemen penting yang harus ada dalam pembukuan.

The post Neraca Keuangan: Pengertian, Bentuk, Jenis, Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>