keuangan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/keuangan Fri, 04 Aug 2023 03:04:28 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico keuangan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/keuangan 32 32 Obligasi Korporasi: Pengertian, Risiko, Keuntungan dan Contoh https://haloedukasi.com/obligasi-korporasi Wed, 26 Jul 2023 00:14:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44663 Apa itu Obligasi Korporasi  Obligasi korporasi adalah bentuk instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta atau korporasi untuk meminjamkan uang kepada investor. Dengan kata lain, obligasi korporasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan dengan tujuan untuk mengumpulkan dana dari pasar modal. Penerbitan obligasi korporasi adalah salah satu cara bagi perusahaan untuk memperoleh sumber pendanaan […]

The post Obligasi Korporasi: Pengertian, Risiko, Keuntungan dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Obligasi Korporasi 

Obligasi korporasi adalah bentuk instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta atau korporasi untuk meminjamkan uang kepada investor. Dengan kata lain, obligasi korporasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan dengan tujuan untuk mengumpulkan dana dari pasar modal.

Penerbitan obligasi korporasi adalah salah satu cara bagi perusahaan untuk memperoleh sumber pendanaan tambahan dalam rangka membiayai proyek-proyek ekspansi, restrukturisasi utang, investasi dalam penelitian dan pengembangan, dan berbagai kebutuhan keuangan lainnya.

Cara kerja obligasi korporasi mirip dengan pinjaman, di mana perusahaan yang menerbitkan obligasi berjanji untuk membayar kembali pokok utangnya pada tanggal jatuh tempo tertentu, disertai dengan pembayaran bunga yang biasanya dilakukan secara periodik (misalnya setiap enam bulan sekali) hingga jatuh tempo tiba.

Investor yang membeli obligasi korporasi biasanya mencari pendapatan bunga yang stabil dan lebih rendah risikonya dibandingkan dengan saham. Peringkat kredit penerbit obligasi dan kondisi keuangan perusahaan adalah faktor penting yang mempengaruhi tingkat risiko dan tingkat bunga yang ditawarkan pada obligasi korporasi.

Secara umum, tujuan perusahaan menerbitkan obligasi korporasi adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan. Sementara itu, bagi investor yang hendak membeli surat utang adalah untuk mendapatkan kupon dari hasil investasi tersebut.

Apabila tenggat waktu surat utang tersebut telah berakhir maka artinya pembiayaan kupon juga akan ukut berakhir dan nilai pokok obligasi korporasi akan dikembalikan seperti semula.

Keuntungan Obligasi Korporasi

Investasi dalam obligasi korporasi dapat memberikan beberapa keuntungan bagi para investor. Berikut adalah beberapa keuntungan dari obligasi korporasi:

1. Pendapatan Bunga yang Stabil

Salah satu keuntungan utama dari obligasi korporasi adalah mendapatkan pendapatan bunga yang stabil. Perusahaan yang menerbitkan obligasi akan membayar bunga kepada pemegang obligasi sesuai dengan tingkat bunga yang ditentukan. 

Pembayaran bunga ini biasanya dilakukan secara periodik (misalnya setiap enam bulan sekali) dan memberikan sumber pendapatan yang teratur bagi para investor.

2. Diversifikasi Portofolio

Investasi dalam obligasi korporasi membantu mendiversifikasi portofolio investasi. Dalam rangka mengurangi risiko, sebaiknya membagi dana investasi ke berbagai kelas aset, termasuk obligasi. 

Obligasi korporasi dapat memberikan stabilitas pada portofolio karena pergerakan harganya biasanya tidak sekuat saham atau aset berisiko lainnya.

3. Rendahnya Risiko Dibandingkan Saham

Meskipun investasi tetap memiliki risiko, risiko obligasi korporasi cenderung lebih rendah dibandingkan dengan saham. Posisi utang yang didukung oleh aset perusahaan (misalnya, obligasi yang dijamin oleh aset) dapat memberikan tingkat keamanan lebih tinggi daripada saham, terutama saat perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau bangkrut.

4. Potensi Keuntungan Modal

Selain pendapatan bunga, ada juga potensi keuntungan modal jika Anda membeli obligasi korporasi di pasar sekunder dan harga obligasi tersebut meningkat seiring waktu.

Jika tingkat suku bunga turun setelah membeli obligasi dengan tingkat bunga yang lebih tinggi, nilai pasar obligasi tersebut bisa naik karena investor lain ingin membeli obligasi dengan tingkat bunga lebih tinggi.

5. Peringkat Kredit

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam obligasi korporasi, dapat mengevaluasi peringkat kredit yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit kepada perusahaan penerbit. 

Obligasi dengan peringkat kredit yang tinggi cenderung lebih aman dan dapat memberikan kepercayaan pada para investor tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kembali utangnya.

Risiko Obligasi Korporasi

Meskipun obligasi korporasi dianggap sebagai instrumen keuangan yang relatif lebih aman daripada saham, tetap ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan oleh para investor sebelum berinvestasi dalam obligasi korporasi.

Obligasi korporasi memang memberikan besaran kupon yang lebih tinggi dari obligasi pemerintah, namun setiap investor harus memperhatikan konsep high risk high return. Hal tersebut disebabkan bahwa berdasarkan keuntungan, risiko, dan karakteristik obligasi ini lebih direkomendasikan bagi investor yang dapat memberikan dana besar dan banyak berpengalaman.

Beberapa risiko obligasi korporasi antara lain:

1. Risiko Kredit (Default Risk)

Risiko kredit adalah risiko bahwa perusahaan penerbit obligasi tidak mampu atau tidak mau membayar kembali pokok utang (nilai nominal) dan/atau membayar bunga sesuai kesepakatan. Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau mengalami kebangkrutan, investor dapat kehilangan sebagian atau seluruh investasi mereka.

2. Risiko Suku Bunga (Interest Rate Risk)

Obligasi korporasi memiliki tingkat bunga tetap (coupon rate), dan pergerakan suku bunga di pasar dapat mempengaruhi harga dan nilai pasar obligasi. Jika suku bunga naik, obligasi dengan tingkat bunga tetap dapat menjadi kurang menarik bagi investor dibandingkan dengan obligasi baru dengan tingkat bunga yang lebih tinggi. Akibatnya, nilai pasar obligasi yang ada bisa turun.

3. Risiko Likuiditas

Obligasi korporasi mungkin memiliki tingkat likuiditas yang berbeda di pasar sekunder. Jika suatu obligasi memiliki likuiditas rendah, mungkin lebih sulit untuk menjualnya dengan cepat tanpa mengalami penurunan harga. Investor mungkin mengalami kesulitan mengubah obligasi menjadi uang tunai jika diperlukan sebelum mencapai jatuh tempo.

4. Risiko Pasar (Market Risk)

Harga obligasi korporasi dapat dipengaruhi oleh perubahan umum dalam pasar keuangan. Gejolak pasar, ketidakstabilan ekonomi, atau peristiwa global tertentu dapat menyebabkan pergerakan harga obligasi korporasi.

5. Risiko Inflasi

Jika tingkat inflasi melebihi tingkat bunga obligasi, pembayaran bunga tetap dari obligasi korporasi dapat kehilangan daya beli seiring waktu, mengurangi nilai riil dari investasi tersebut.

6. Risiko Perusahaan

Kinerja keuangan dan operasional perusahaan penerbit juga dapat mempengaruhi risiko obligasi korporasi. Jika perusahaan mengalami penurunan kinerja atau menghadapi masalah keuangan, risiko default dan penurunan harga obligasi dapat meningkat.

7. Risiko Lainnya

Selain risiko-risiko di atas, ada faktor-faktor lain seperti perubahan regulasi atau hukum, risiko mata uang (untuk obligasi korporasi denominasi valuta asing), dan risiko politik yang dapat mempengaruhi investasi dalam obligasi korporasi.

Beberapa Langkah untuk Membeli Obligasi Korporasi

Terdapat dua cara Investor dapat membeli obligasi korporasi, yakni dapat dengan mekanisme pasar perdana dan pasar sekunder. Dalam mekanisme pasar perdana adalah investor membeli langsung melalui perusahaan sekuritas resmi ketika masa penawaran perdana. 

Dalam mekanisme pasar sekunder berarti investor membeli obligasi korporasi melalui mekanisme perbankan atau pun bursa.

Berikut beberapa langkah yang dapat diikuti untuk memberi obligasi korporasi.

Membeli obligasi korporasi memerlukan beberapa langkah yang perlu diikuti dengan hati-hati agar Anda dapat membuat keputusan investasi yang bijaksana. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk membeli obligasi korporasi:

  1. Tentukan tujuan investasi Anda dan seberapa besar toleransi risiko yang Anda miliki. Pertimbangkan apakah Anda mencari pendapatan bunga yang stabil, proteksi modal, atau kombinasi keduanya. Memahami tujuan dan risiko investasi dapat membantu memilih obligasi korporasi yang sesuai dengan profil investasi.
  2. Lakukan riset tentang berbagai obligasi korporasi yang tersedia di pasar. Perhatikan faktor-faktor seperti peringkat kredit (credit rating) penerbit obligasi, tingkat bunga (coupon rate), jatuh tempo (maturity date), likuiditas, dan kondisi keuangan perusahaan. Tinjau juga kondisi pasar keuangan saat ini dan pertimbangkan dampaknya terhadap harga obligasi.
  3. Untuk membeli obligasi korporasi, dapat menggunakan jasa perusahaan pialang atau platform investasi online. Pastikan memilih broker atau platform yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik.
  4. Tentukan jumlah dana yang ingin Anda investasikan dalam obligasi korporasi. Sesuaikan dengan rencana keuangan Anda dan alokasi aset secara keseluruhan dalam portofolio investasi Anda.
  5. Setelah memilih obligasi korporasi yang ingin Anda beli, lakukan order pembelian melalui broker atau platform investasi. Biasanya, Anda dapat memasukkan jenis obligasi, jumlah yang ingin dibeli, dan harga yang bersedia Anda bayar (jika membeli di pasar sekunder).
  6. Setelah melakukan order pembelian, broker atau platform investasi akan mengkonfirmasi transaksi dan memproses pembelian obligasi korporasi. Pada tahap ini, Anda akan memasukkan dana untuk membeli obligasi.
  7. Setelah membeli obligasi korporasi, pantau secara teratur kinerja dan kondisi keuangan perusahaan penerbit. Perhatikan juga perubahan suku bunga dan faktor-faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi investasi Anda.
  8. Pertimbangkan untuk mendiversifikasi portofolio Anda dengan membeli beberapa obligasi korporasi dari perusahaan yang berbeda. Diversifikasi membantu mengurangi risiko kredit dan perusahaan khusus yang dapat mempengaruhi portofolio Anda.
  9. Selalu evaluasi kembali portofolio Anda secara berkala dan sesuaikan investasi Anda sesuai dengan perubahan tujuan, profil risiko, dan kondisi pasar.

Contoh Obligasi Korporasi

Sesuai namanya, obligasi korporasi merupakan  jenis obligasi yang diterbitkan perusahaan, baik perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Adapun tujuan penerbitan obligasi ini adalah untuk membiayai kebutuhan operasional atau pertumbuhan perusahaan. Obligasi korporasi biasanya terdiri dari dua jenis kupon, diantaranya kupon tetap dan floating. Berikut ini terdapat beberapa contoh obligasi yang diterbitkan korporasi atau perusahaan:

  1. Pada tahun 2021, Obligasi yang diterbitkan AB Sinar Mas Multifinance Seri A. Obligasi ini mempunyai tenggat waktu satu tahun dan memberikan kupon tetap.
  2. Pada tahun 2016, Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Seri C. Obligasi ini diterbitkan dengan tenggat waktu lima tahun. Kupon yang diberikan bersifat tetap sebesar 10,25%.
  3. Pada tahun 2019, Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Tahap 1 Seri B. Obligasi ini memiliki jangka waktu lima tahun. Selain itu, obligasi ini juga memberikan kupon tetap sebesar 8,20%.
  4. Pada tahun 2017, Obligasi I Kereta Api Indonesia Seri A. Obligasi ini memiliki jangka waktu lima tahun dengan kupon 7,75%.
  5. Pada tahun 2012, Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Seri A yang dikeluarkan dan mempunyai jangka waktu obligasi ini adalah lima tahun dengan kupon 9,25%.
  6. Pada tahun 2016, Obligasi I Angkasa Pura II Seri A yang diterbitkan di bulan Juni. Obligasi ini memiliki jangka waktu lima tahun dengan kupon tetap sebesar 8,60%.
  7. Pada tahun 2018, Obligasi Berkelanjutan I Bank BJB Tahap II Seri A. Kupon yang diberikan sebesar 9% dengan jangka waktu obligasi tiga tahun.

Penutup

Sebagai catatan terakhir, salah satu hal yang harus diperhatikan dalam berinvestasi dalam obligasi korporasi adalah rating. Dalam obligasi korporasi, rating merupakan suatu peringkat yang telah dilabeli oleh perusahaan atau institusi yang berwenang sebagai penilai obligasi mengenai kemampuan dan kelayakan penerbitnya.

Bagi investor yang dapat memahami obligasi secara komprehensif maka dapat dengan tepat meletakkan dana investasinya. Oleh karena itu, investor juga perlu memperhatikan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum membeli obligasi korporasi.

The post Obligasi Korporasi: Pengertian, Risiko, Keuntungan dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Peran Ekonomi Negara dalam Keuangan Publik https://haloedukasi.com/peran-ekonomi-negara-dalam-keuangan-publik Tue, 11 Jul 2023 04:27:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43556 Perekonomian suatu negara memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola keuangan secara efisien dan berkelanjutan. Peran ekonomi negara mencakup berbagai aspek yang melibatkan pengaturan, pemantauan, dan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. 1. Pengawasan dan Pengaturan Ekonomi Pengawasan dan pengaturan ekonomi adalah salah satu peran utama yang dimainkan oleh pemerintah dalam mengelola keuangan negara. Dalam […]

The post 6 Peran Ekonomi Negara dalam Keuangan Publik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perekonomian suatu negara memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola keuangan secara efisien dan berkelanjutan. Peran ekonomi negara mencakup berbagai aspek yang melibatkan pengaturan, pemantauan, dan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi.

1. Pengawasan dan Pengaturan Ekonomi

Pengawasan dan pengaturan ekonomi adalah salah satu peran utama yang dimainkan oleh pemerintah dalam mengelola keuangan negara. Dalam konteks ini, pemerintah bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur kegiatan ekonomi agar tetap stabil.

  • Pemantauan terhadap indikator-indikator ekonomi

Pengawasan melibatkan pemantauan terhadap indikator-indikator ekonomi, seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran. Dengan memantau indikator-indikator ini, pemerintah dapat mengidentifikasi potensi masalah ekonomi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah atau mengatasi dampak negatifnya.

  • Mengatur suku bunga

Selain itu, pemerintah juga memiliki peran dalam mengatur suku bunga, yang dapat mempengaruhi kegiatan investasi dan konsumsi dalam perekonomian.

  • Mengendalikan inflasi

Selain pengawasan, pengaturan ekonomi juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Salah satu aspek pengaturan adalah mengelola inflasi. Pemerintah menggunakan berbagai instrumen, seperti kebijakan moneter, untuk mengendalikan inflasi agar tetap berada dalam tingkat yang wajar dan stabil.

Suku bunga merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh bank sentral untuk mengatur inflasi. Jika inflasi terlalu tinggi, bank sentral dapat meningkatkan suku bunga untuk mengurangi pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi.

Sebaliknya, jika inflasi terlalu rendah, suku bunga dapat diturunkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam pengaturan ekonomi, pemerintah juga terlibat dalam kebijakan fiskal, yang mencakup pengeluaran dan penerimaan negara.

  • Mempertimbangkan pengeluaran

Pemerintah harus mempertimbangkan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sambil menjaga keseimbangan anggaran dan menghindari defisit yang terlalu besar.

Pengawasan dan pengaturan ekonomi yang efektif sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi suatu negara. Dengan mengawasi dan mengatur kegiatan ekonomi, pemerintah dapat mencegah krisis ekonomi, melindungi kepentingan masyarakat, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, peran pemerintah dalam mengawasi dan mengatur ekonomi tidak bisa diabaikan, dan kebijakan yang tepat harus diterapkan untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan ekonomi negara.

2. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal merupakan salah satu aspek penting dalam peran ekonomi negara dalam mengelola keuangan. Kebijakan fiskal melibatkan pengumpulan pendapatan negara melalui pajak, cukai, dan sumber pendapatan lainnya.

Pendapatan ini kemudian digunakan untuk membiayai pengeluaran negara yang meliputi berbagai sektor, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan program sosial. Pemerintah harus mengatur kebijakan fiskal dengan bijaksana untuk menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran, serta mencegah terjadinya defisit anggaran yang tidak terkendali.

  • Mempertimbangkan berbagai faktor

Dalam kebijakan fiskal, pemerintah harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi saat ini, kebutuhan masyarakat, dan tujuan jangka panjang negara. Pemerintah perlu memilih jenis dan tingkat pajak yang tepat untuk mengumpulkan pendapatan yang cukup, tanpa memberatkan terlalu berat pada masyarakat atau menghambat pertumbuhan ekonomi.

  • pengeluaran negara yang efisien dan efektif

Selain itu, pengeluaran negara juga harus dialokasikan secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Pemerintah harus memastikan bahwa pengeluaran negara tidak melebihi pendapatan yang diterima dan menghindari defisit yang terlalu besar, yang dapat berdampak negatif pada stabilitas keuangan negara.

  • Memiliki kebijakan fiskal ekspansif

Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu. Misalnya, pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal ekspansif, seperti peningkatan pengeluaran atau pemotongan pajak, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi saat terjadi resesi atau perlambatan ekonomi.

  • Kebijakan fiskal kontraktif

Di sisi lain, pemerintah juga dapat menggunakan kebijakan fiskal kontraktif, seperti pengetatan belanja atau kenaikan pajak, untuk mengendalikan inflasi atau mengatasi ketimpangan fiskal. Kebijakan fiskal yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi ekonomi saat itu sangat penting untuk mencapai keseimbangan keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

3. Pengaruh Terhadap Investasi

Pengaruh terhadap investasi adalah salah satu aspek penting dalam peran ekonomi negara dalam mengelola keuangan. Pemerintah memiliki kekuatan untuk mempengaruhi arah dan pola investasi dalam perekonomian.

  • Memberikan kebijakan dan insentif

Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan dan insentif yang diberikan kepada para pelaku industri dan investor. Pemerintah dapat memberikan insentif fiskal, seperti pemotongan pajak atau keringanan biaya, kepada sektor-sektor tertentu yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi.

Dengan memberikan insentif ini, pemerintah mendorong para investor untuk berinvestasi dalam sektor-sektor tersebut, sehingga menciptakan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan daya saing negara.

  • Menciptakan lingkungan investasi yang kondusif

Selain itu, pemerintah juga memiliki peran dalam menciptakan lingkungan investasi yang kondusif. Hal ini melibatkan penyediaan infrastruktur yang memadai, stabilitas kebijakan ekonomi, perlindungan hukum, serta peningkatan iklim usaha yang menguntungkan.

Dengan menciptakan lingkungan investasi yang stabil dan menguntungkan, pemerintah dapat menarik minat investor dalam melakukan investasi jangka panjang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Investasi yang meningkat akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, peningkatan produksi, dan peningkatan inovasi teknologi dalam perekonomian negara.

  • Mengarahkan investasi pada sektor yang strategis

Pemerintah juga berperan dalam mengarahkan investasi pada sektor-sektor yang dianggap strategis dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Ini dapat dilakukan melalui perencanaan pembangunan ekonomi jangka panjang.

Perencanaan tersebut melibatkan identifikasi sektor-sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Dengan mengarahkan investasi pada sektor-sektor tersebut, pemerintah berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Stabilitas Keuangan dan Pengelolaan Risiko

Stabilitas keuangan dan pengelolaan risiko adalah aspek penting dalam peran ekonomi negara dalam mengelola keuangan. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjaga stabilitas sistem keuangan negara, yang mencakup perbankan, pasar modal, dan lembaga keuangan lainnya.

Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan dan peraturan yang bertujuan melindungi konsumen, mencegah praktik monopoli, serta menghindari risiko sistemik yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

  • Sektor keuangan beroperasi dengan baik

Pemerintah perlu memastikan bahwa sektor keuangan beroperasi dengan baik dan tidak terjadi kegagalan sistemik. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah melakukan pengawasan yang ketat terhadap kegiatan keuangan.

Langkah-langkah tersebut seperti memantau kesehatan bank, mengatur tingkat modal minimum, serta mengawasi transaksi keuangan untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme. Selain itu, pemerintah juga harus memiliki mekanisme penjaminan deposito yang kuat untuk melindungi nasabah bank dalam hal terjadi kegagalan bank.

  • Pengelolaan resiko

Pengelolaan risiko juga menjadi bagian penting dalam peran ekonomi negara. Pemerintah perlu mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai risiko ekonomi, termasuk risiko keuangan, risiko kredit, risiko pasar, dan risiko sistemik.

Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan yang berfokus pada pengendalian dan mitigasi risiko, serta membangun kerangka regulasi yang kuat untuk mencegah terjadinya krisis keuangan yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi negara.

Pemerintah juga perlu melakukan koordinasi dengan lembaga keuangan internasional dan mitra negara lain untuk memitigasi risiko lintas negara yang dapat mempengaruhi kestabilan keuangan negara.

5. Keseimbangan Perdagangan

Keseimbangan perdagangan adalah salah satu aspek penting dalam peran ekonomi negara dalam mengelola keuangan. Pemerintah memiliki peran dalam menjaga keseimbangan antara ekspor dan impor dalam perdagangan luar negeri.

Keseimbangan perdagangan yang baik adalah ketika nilai ekspor suatu negara sebanding dengan nilai impornya. Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk mencapai keseimbangan perdagangan yang seimbang dan berkelanjutan.

  • Kebijakan tarif

Salah satu langkah yang dapat diambil oleh pemerintah adalah melalui kebijakan tarif. Pemerintah dapat menetapkan tarif yang sesuai pada barang-barang impor untuk menjaga daya saing produk dalam negeri dan mendorong produsen lokal.

Selain itu, pemerintah juga dapat mengatur kuota impor untuk mengendalikan jumlah barang impor yang masuk ke negara, terutama jika impor berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan perdagangan.

  • Perjanjian perdagangan internasional

Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan perjanjian perdagangan internasional dengan negara-negara lain untuk meningkatkan akses pasar bagi produk ekspor. Melalui perjanjian perdagangan, pemerintah dapat memperoleh keuntungan seperti pembebasan tarif atau pengurangan hambatan perdagangan lainnya. Dengan demikian, ekspor dapat ditingkatkan, sementara impor tetap terkendali, yang berkontribusi pada keseimbangan perdagangan yang positif.

  • Memperhatikan diversifikasi ekonomi

Dalam menjaga keseimbangan perdagangan, pemerintah juga perlu memperhatikan diversifikasi ekonomi. Diversifikasi ekonomi mencakup pengembangan sektor ekonomi yang berbeda untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu.

Diversifikasi ekonomi dapat membantu menciptakan peluang ekspor baru, mengurangi risiko ketidakseimbangan perdagangan, serta meningkatkan ketahanan ekonomi suatu negara.

6. Kompleksitas Peran Ekonomi Negara dalam Era Globalisasi

Kompleksitas peran ekonomi negara semakin meningkat dalam era globalisasi. Dalam era ini, perekonomian negara tidak lagi terisolasi, tetapi saling terkait secara global. Pemerintah harus mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan ekonomi global dan memperhatikan dinamika ekonomi internal agar tetap kompetitif.

Globalisasi telah membawa konsekuensi seperti percepatan arus perdagangan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta mobilitas modal yang lebih besar. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengembangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan peluang globalisasi, sekaligus menghadapi tantangan yang muncul.

  • Persaingan global

Salah satu tantangan dalam era globalisasi adalah persaingan global yang semakin ketat. Negara harus mampu meningkatkan daya saing ekonomi agar dapat bertahan dan tumbuh di tengah persaingan global.

Pemerintah perlu mengadopsi kebijakan yang mendorong inovasi, pengembangan SDM, dan peningkatan produktivitas untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan dalam kebijakan ekonomi agar dapat bersaing secara global dan menjaga kelestarian lingkungan.

  • Memperkuat keterkaitan dan ketergantungan antarnegara

Selain itu, era globalisasi juga memperkuat keterkaitan dan ketergantungan antarnegara. Peristiwa yang terjadi di satu negara dapat dengan cepat mempengaruhi negara lainnya. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperhatikan hubungan ekonomi internasional.

Dan juga, melakukan kerja sama dengan negara-negara lain dalam menghadapi isu-isu ekonomi global, seperti perubahan iklim, perang dagang, atau krisis finansial. Koordinasi dan kerja sama dengan negara-negara lain menjadi penting untuk mencapai keberhasilan ekonomi dan menjaga stabilitas keuangan negara.

Peran ekonomi negara dalam keuangan sangatlah penting. Melalui pengaturan, pengawasan, dan kebijakan yang tepat, pemerintah dapat mengelola keuangan negara dengan baik. Dalam menjalankan perannya, pemerintah harus menjaga stabilitas ekonomi, mengatur kebijakan fiskal, mendorong investasi, menjaga stabilitas keuangan, dan menjaga keseimbangan perdagangan luar negeri.

Dengan demikian, pemerintah dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

The post 6 Peran Ekonomi Negara dalam Keuangan Publik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Norma Etika Bisnis dalam Bidang Keuangan : Peranan, Manfaat dan Fungsinya https://haloedukasi.com/norma-etika-bisnis-dalam-bidang-keuangan Thu, 22 Sep 2022 08:21:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38768 Dalam menjalani sebuah bisnis yang baik maka harus memiliki etika dan tanggung jawab sosial yang baik, sehingga bukan hanya lingkungan dari dalam atau luar saja yang menikmati keuntungan sebuah bisnis tersebut, namun perusahaan juga dapat menikmatinya. Oleh karena itu, mari simak pembahasan berikut mengenai Norma Etika Bisnis dalam bidang Keuangan.a Pengertian Norma Etika Bisnis Norma […]

The post Norma Etika Bisnis dalam Bidang Keuangan : Peranan, Manfaat dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam menjalani sebuah bisnis yang baik maka harus memiliki etika dan tanggung jawab sosial yang baik, sehingga bukan hanya lingkungan dari dalam atau luar saja yang menikmati keuntungan sebuah bisnis tersebut, namun perusahaan juga dapat menikmatinya. Oleh karena itu, mari simak pembahasan berikut mengenai Norma Etika Bisnis dalam bidang Keuangan.a

Pengertian Norma Etika Bisnis

Norma memiliki arti yaitu aturan maupun ketentuan yang bersifat mengikat suatu kelompok orang didalam masyarakat. Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ”Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan.

Etika sendiri memiliki pengertian yaitu Ilmu yang mempelajari dan membahas perbuatan baik ataupun buruk manusia yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Sedangkan Bisnis adalah keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan satu sama lainnya.

Jadi Norma Etika Bisnis merupakan aturan atau cara-cara dalam melakukan kegiatan bisnis dengan mencakup seluruh aspek, baik secara individu, perusahaan, industri, dan juga masyarakat. Oleh karena itu, etika bisnis ini menjadi perwujudan dari nilai-nilai moral, karena sebuah usaha bisnis apabila mengindahkan prinsip-prinsip etika bisnis akan berhasil sukses.

Namun, penegakan norma etika bisnis ini di Indonesia cukup sulit, hal ini karena banyaknya yang melakukan pelanggaran terhadap etika bisnis oleh para pelaku bisnis itu sendiri, sedangkan pelanggaran etika bisnis ini tidak bisa diselesaikan oleh hukum karena memang sifatnya yang tidak terikat oleh hukum.

Norma etika bisnis ini menjadi aspek penting dalam membangun hubungan bisnis, karena setiap sukses dan gagalnya suatu bisnis yang dibangun sangat ditentukan oleh etika bisnis seseorang. Maksudnya dengan adanya etika bisnis maka akan membangun komunikasi yang lebih baik.

Komunikasi yang baik dengan saling memperhatikan kepentingan dan perasaan orang lain, juga mencegah terjadinya salah paham dengan orang lain karena faktor dari masing-masing budaya atau negara yang memiliki etika bisnis yang berbeda.

Peranan Norma Etika Bisnis dalam bidang Keuangan

Dalam bidang keuangan, suatu bisnis ada yang namanya Manajemen Keuangan. Manajemen Keuangan adalah kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Tujuan dari adanya manajemen keuangan yaitu untuk memaksimalkan nilai dari perusahaan. Dalam bisnis, manajemen keuangan merupakan salah satu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui manajemen yang tepat.

Dalam bisnis, norma etika bisnis memiliki peranan dalam bidang keuangan suatu perusahaan, diantaranya:

  • Berperan penting dalam bertanggung jawab kepada tiga keputusan pokok dari manajemen keuangan pemerolehan, pembiayaan, pembelanjaan, dan manajemen aktiva secara efisien.
  • Berperan dalam menghadapi tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahaan yang terjadi pada setiap persaingan antar perusahaan, perekonomian dunia, perubahan teknologi, dan tingkat inflasi dan bunga berfluktuasi.
  • Berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Manfaat Norma Etika Bisnis dalam Bidang Keuangan

Manfaat adanya norma etika bisnis dalam bidang keuangan, yaitu :

  • Penetapan keuangan lebih mudah

Mengambil dan menetapkan keputusan dalam bidang keuangan lebih mudah. Hal ini karena semua kebimbangan di dalam bisnis, salah satunya dalam bidang keuangan dapat diselesaikan dengan berpacu kepada norma etika bisnis yang ada.

  • Perusahaan lebih adaptif sistematis dan fungsional

Dengan adanya norma etika bisnis dalam bidang keuangan, maka perusahaan akan lebih adaptif terhadap suatu perubahan yang terjadi di dalam bidang keuangannya, dan hal tersebut harus sesuai dengan norma etika bisnis yang berlaku agar mendapatkan kesuksesan yang diinginkan.

  • Terhindar dari permasalahan hukum

Apabila menjalankan bisnis sesuai dengan norma etika bisnis, maka semuanya akan berjalan secara sistematis dan fungsional, termasuk di dalam bidang keuangannya. Sehingga hal ini dapat mencegah terhindarnya dari berbagai permasalahan hukum yang terjadi di dalam dunia bisnis, salah satunya bidang keuangan.

  • Memiliki perlindungan dan jaminan aset yang tetap terjaga

Manfaat selanjutnya dari norma etika bisnis dalam bidang keuangan yaitu adanya perlindungan dan jaminan aset yang tetap terjaga. Karena dengan adanya norma etika bisnis ini, maka setiap perusahaan akan menyadari tugas dan tanggung jawabnya dalam mengelola keuangan suatu perusahaannya sehingga aset-aset perusahaan akan terjaga dengan baik.

  • Terhindar dari masalah internal

Tidak hanya mencakup di dalam bidang keuangan saja, namun dengan adanya norma etika bisnis ini maka lingkungan kerja akan menjadi nyaman dan terhindar dari berbagai masalah internal maupun eksternal yang muncul. Apabila terjadi kesalahpahaman diantara para pekerjanya, maka dapat diselesaikan dengan baik karena sudah memahami dan mengetahui etika bisnis dalam perusahaan.

Fungsi Norma Etika Bisnis dalam Bidang Keuangan

Setelah mengetahui betapa pentingnya suatu norma etika bisnis yang diterapkan pada perusahaan, tentu hal tersebut memiliki fungsi yang sangat mempengaruhi terhadap kemajuan perusahaan itu sendiri.

Fungsi adanya norma etika bisnis dalam bidang keuangan yaitu membantu memaksimalkan dalam perencanaan keuangan, penganggaran keuangan, pengelolaan keuangan, pencarian keuangan, penyimpanan keuangan, pengendalian keuangan, pemeriksaan keuangan, dan pelaporan keuangan yang sesuai dengan etika bisnis yang ada.

Hal tersebut akan membuat berbagai permasalahan yang berupa pelanggaran seperti penggelapan dana dapat terhindarkan karena menjalani dan memahami norma etika bisnis yang ada di dalam perusahaan.

The post Norma Etika Bisnis dalam Bidang Keuangan : Peranan, Manfaat dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Bank Terbesar di Indonesia dan Total Asetnya https://haloedukasi.com/bank-terbesar-di-indonesia Thu, 28 Jul 2022 00:28:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37384 Bank membantu masyarakat supaya lebih mudah bertransaksi. Bank juga dapat digunakan sebagai tempat untuk menyimpan uang. Berikut ini 11 Bank terbesar di Indonesia dan total asetnya. 1. Bank Mandiri Bank Mandiri didirikan oleh pemerintah Indonesia pada 2 Oktober 1998. Bank Mandiri juga terdaftar di BEI, dengan kode saham BMRI. Kode ATM dari Bank Mandiri adalah […]

The post 11 Bank Terbesar di Indonesia dan Total Asetnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bank membantu masyarakat supaya lebih mudah bertransaksi. Bank juga dapat digunakan sebagai tempat untuk menyimpan uang. Berikut ini 11 Bank terbesar di Indonesia dan total asetnya.

1. Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan oleh pemerintah Indonesia pada 2 Oktober 1998. Bank Mandiri juga terdaftar di BEI, dengan kode saham BMRI. Kode ATM dari Bank Mandiri adalah 008. Pada saat ini, Bank Mandiri memiliki lebih dari 1.800 kantor cabang yang tersebar merata di 34 provinsi.

Bank Mandiri merupakan gabungan dari 4 bank pemerintah, yaitu:

  1. Bank Bumi Daya
  2. Bank Dagang Negara
  3. Bank Ekspor Impor Indonesia, dan
  4. Bank Pembangunan Indonesia

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank Mandiri, sebagai berikut:

  • Tabungan Rupiah
  • Tabungan Now
  • Tabungan Valas
  • Tabungan Rencana
  • Tabungan Payroll

Total Aset Bank Mandiri: Rp1.734,1 Triliun

2. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Bank Rakyat Indonesia adalah Bank Pemerintah pertama di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia didirikan pada 16 Desember 1895 oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja. Bank Rakyat Indonesia telah terdaftar di BEI, dengan kode saham BBRI. Kode ATM dari Bank Rakyat Indonesia adalah 002.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank Rakyat Indonesia, sebagai berikut:

  • Tabungan BRI Simpedes
  • Tabungan BRI BritAma
  • BritAma Rencana
  • BritAma Valas
  • Tabungan BRI Junio

Total Aset Bank Rakyat Indonesia: Rp1.650,28 Triliun

3. Bank Central Asia (BCA)

Bank Central Asia adalah Bank Swasta terbesar di Indonesia. Bank Central Asia didirikan pada 21 Februari 1957 oleh Soedono Salim. Kode ATM dari Bank Central Asia adalah 014. BCA telah terdaftar di BEI, dengan kode saham BBCA. Bank Central Asia memiliki 1.235 cabang yang tersebar di seluruh di Indonesia.

BCA juga memiliki beberapa perusahaan anak, sebagai berikut:

  1. BCA Digital
  2. BCA Finance
  3. BCA MultiFinance
  4. BCA Syariah
  5. BCA Sekuritas
  6. BCA Insurance
  7. BCA Life
  8. BCA Central Capital Ventura
  9. BCA Finance Limited

Berikut ini jenis tabungan dari Bank Central Asia, yaitu:

  • Tahapan BCA
  • Tahapan Xpresi
  • Tahapan Gold
  • Tahapan Berjangka
  • TabunganKu BCA

Total Aset Bank Central Asia: 1.259,4 Triliun

4. Bank Negara Indonesia (BNI)

Bank Negara Indonesia adalah Bank Swasta tertua di Indonesia. Bank Negara Indonesia didirikan pada 5 Juli 1946 oleh Margono Djojohadikusumo. Kode ATM dari Bank Negara Indonesia adalah 009. Pada saat ini, Bank Negara Indonesia memiliki cabang sebanyak 2.262 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berikut ini jenis tabungan dari Bank Negara Indonesia, yaitu:

  • BNI Taplus
  • BNI Taplus Bisnis
  • BNI Tapenas
  • TabunganKu BNI
  • BNI Simpanan Pelajar

Total Aset Bank Negara Indonesia: Rp931,9 Triliun

5. Bank CIMB Niaga

Bank CIMB Niaga adalah Bank pertama yang memiliki layanan mesin ATM dan Online Banking. Bank CIMB Niaga didirikan pada 26 September 1955.

Kode ATM dari Bank CIMB Niaga adalah 022. Bank CIMB Niaga telah terdaftar di BEI, dengan kode saham BNGA. Pada saat ini, Bank CIMB Niaga memiliki 374 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank CIMB Niaga, yaitu:

  • Tabungan CIMB Niaga Xtra
  • TabunganKu CIMB Niaga
  • Tabungan CIMB Niaga Hypermart Savers
  • Tabungan Usaha CIMB Niaga
  • Tabungan Xtra Valas

Total Aset Bank CIMB Niaga: Rp307,4 Triliun

6. Bank Tabungan Negara (BTN)

Bank Tabungan Negara merupakan BUMN. Bank Tabungan Negara didirikan pada 16 Oktober 1897. Bank Tabungan Negara telah resmi terdaftar di BEI, dengan kode saham BBTN. Kode ATM dari Bank Tabungan Negara adalah 200.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank Tabungan Negara, yaitu:

  • Tabungan BTN Batara
  • Tabungan BTN Junior
  • TabunganKu BTN
  • Tabungan BTN Prima
  • Tabungan BTN Payroll

Total Aset Bank Tabungan Negara: Rp277,13 Triliun

7. Bank OCBC NISP

Bank OCBC NISP didirikan pada 4 April 1941. Kode ATM dari Bank OCBC NISP adalah 028. Bank OCBC NISP telah terdaftar di BEI, dengan kode saham NISP. Bank OCBC NISP memiliki cabang sebanyak 330 yang telah tersebar di seluruh Indonesia.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank OCBC NISP, sebagai berikut:

  • Tabunganku
  • Tanda 360 Plus
  • Tanda Junior
  • Tanda Valas
  • Tabungan Payroll

Total Aset Bank OCBC NISP: Rp225,73 Triliun

8. Bank BTPN

Bank BTPN didirikan pada 6 Oktober 1959. Kode ATM dari Bank BTPN adalah 213. Bank BTPN terdaftar di BEI, dengan kode saham BTPN.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank BTPN, sebagai berikut:

  • Taseto Premium
  • Taseto Bisnis
  • Tabungan Pasti
  • Tabungan Citra Pensiun
  • Tabungan Jenius

Total Aset Bank BPTN: Rp192,40 Triliun

9. Bank Danamon

Pada awalnya Bank Danamon bernama PT Bank Kopra Indonesia. Bank Danamon didirikan pada 16 Juli 1956. Kode ATM dari Bank Danamon adalah 011.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank Danamon, sebagai berikut:

  • Tabungan Danamon LEBIH
  • Tabungan Danamon FlexiMAX
  • Tabungan Danamon TabunganKu
  • Tabungan Danamon D-Save
  • Tabungan Danamon Cita2Ku

Total Aset Bank Danamon: Rp183,7 Triliun

10. Bank Panin

Bank Panin didirikan pada 17 Agustus 1971 oleh Mu’min Ali Gunawan. Kode ATM dari Bank Panin adalah 019.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank Panin, yaitu:

  • Tabungan Panin
  • Tabungan Junior
  • Tabungan Rencana
  • TabunganKu
  • Tabungan RDN Panin

Total Aset Bank Panin: Rp184 Triliun

11. Maybank

Pada awalnya, Maybank bernama Bank Internasional Indonesia. Maybank didirikan pada 15 Mei 1959. Kode ATM dari Maybank adalah 016.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Maybank, yaitu:

  • Maybank Tabungan
  • Maybank Tabungan U
  • Maybank Tabungan SuperKidz
  • Maybank Tabungan MyPlan
  • Tabungan Simpanan Pelajar

Total Aset Maybank: Rp159,75 Triliun

The post 11 Bank Terbesar di Indonesia dan Total Asetnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Loan to Deposit Ratio: Pengertian, Rumus & Fungsi https://haloedukasi.com/loan-to-deposit-ratio Mon, 11 Apr 2022 01:13:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33632 Pengertian dari Loan to Deposit Ratio Loan to Deposit Ratio merupakan suatu rasio keuangan yang berfokus pada pernilaian atau pun juga opini terhadap tingkat likuiditas suatu instansi keuangan baik perbankan dan atau pun juga instansi keuangan bukan bank. Loan to Deposit Ratio memberikan penggambaran yang jelas mengenai posisi dari kas yang digunakan pada pemberian pinjaman […]

The post Loan to Deposit Ratio: Pengertian, Rumus & Fungsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian dari Loan to Deposit Ratio

Loan to Deposit Ratio merupakan suatu rasio keuangan yang berfokus pada pernilaian atau pun juga opini terhadap tingkat likuiditas suatu instansi keuangan baik perbankan dan atau pun juga instansi keuangan bukan bank.

Loan to Deposit Ratio memberikan penggambaran yang jelas mengenai posisi dari kas yang digunakan pada pemberian pinjaman terhadap nasabah dan juga perbandingannya terhadap tingkat deposito yang disetor oleh para nasabah kepada instansi keuangan itu sendiri.

Loan to Deposit Ratio memberikan insight yang komprehensif mengenai posisi likuiditas tersebut sehingga nantinya dapat dilakukan proses follow-up untuk dapat menentukan kebijakan seperti apa yang cocok untuk dapat diterapkan oleh pihak manajerial atas terhadap strategi dan juga corporate action.

Hal ini untuk dapat memperoleh kestabilan arus kas dan juga menjaga tingkat pengembalian yang optimal.

Rumus dari Loan to Deposit Ratio

Rumus dari Loan to Deposit Ratio terbagi menjadi dua buah komponen yang utama yang ada di dalamnya.

Dua buah komponen utama terkait dengan Loan to Deposit Ratio itu sendiri antara lain adalah besarnya jumlah dari pinjaman yang telah dan atau diperkirakan akan diberikan kepada para calon nasabah.

Calon nasabah tersebut antara lain peminjam (sudah pasti), dan juga besarnya dana deposito yang masuk ke dalam perbankan dan atau pun juga lembaga serta instansi keuangan bukan bank lainnya itu sendiri.

Penunjukkan dan juga perumusan dari formula Loan to Deposit Ratio adalah seperti tampilan di bawah ini:

(besarnya pinjaman atau loan yang dikeluarkan/besarnya deposito yang masuk) x 100%

Faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

Terdapat beberapa macam faktor yang dapat secara langsung dan atau pun juga tidak langsung mempengaruhi terhadap Loan to Deposit Ratio itu sendiri.

Di antara dari berbagai macam faktor tersebut antara lain adalah besarnya jumlah aliran kas yang tersedia digunakan untuk membiayai atas pinjaman dari para peminjam itu sendiri. Hal ini akan sangat mempengaruhi dari besaran score nilai Loan to Deposit Ratio.

Dikarenakan makin besar loan yang disalurkan maka nilai daie Loan to Deposit Ratio itu sendiri akan makin besar pula. Lain halnya dengan faktor terkait dengan suku bunga deposito yang ada.

Apabila suku bunga deposito makin tinggi maka akan menarik para nasabah untuk datang dan mendepositokan uangnya dikarenakan imbal hasil yang tinggi. Sehingga dengan meningkatnya suku bunga deposito itu sendiri maka akan dapat menurunkan tingkat dari Loan to Deposit Ratio itu sendiri.

Fungsi dari Loan to Deposit Ratio

Fungsi dari Loan to Deposit Ratio adalah untuk dapat menentukan tingkat dari likuiditas pada suatu instansi keuangan baik instansi tersebut dapat berupa perbankan dan atau pun juga instansi atau lembaga keuangan lainnya yang bukan merupakan jenis dari perbankan tersebut.

Loan to Deposito Ratio dapat menggambarkan secara jelas dan juga gamblang seberapa tingkat cash flow kaitannya dari unit yang menerima deposito dari nasabah dan atau pun juga unit yang mengeluarkan loan.

Atau bisa disebut juga dengan pinjaman baik pinjaman yang bersifat junior loan atau pun juga pinjaman yang bersifat senior loan itu sendiri kepada para peminjam.

Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas, bahwa dalam menentukan poin dari persentase atas nilai Loan to Deposito Ratio tersebut maka tolak ukurnya adalah persentase sebesar 100% itu sendiri.

Apabila dalam perumusan dari hasil informasi dan juga data terkait dengan loan dan deposito instansi tersebut ternyata menghasilkan angka yang bernilai sebesar kurang dari satu atau kurang dari 100% maka pinjaman yang akan diberikan kepada calon peminjam, akan berasal dari sumber pribadi.

Sumber priabadi dari instansi tersebut guna meningkatkan kapasitas dari Loan to Deposit Ratio itu sendiri. Loan to Deposit Ratio juga memiliki fungsi untuk dapat secara cepat menilai tingkat likuiditas dari instansi keuangan tersebut.

Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan rumusan dan atau pun juga formula yang telah disebutkan di atas.

Sehingga apabila semisal Loan to Deposit Ratio menunjukkan angka yang lebih dari pada 100% atau lebih dari pada satu, maka tingkat likuiditas dari instansi keuangan tersebut cenderung rawan atau riskan terhadap kebutuhan pembayaran jangka pendek.

Berbanding terbalik pula dengan Loan to Deposit Ratio yang menunjukkan angka yang kurang dari pada 100% atau lebih rendah dari pada satu, maka tingkat likuiditas dari instansi keuangan tersebut cenderung sehat dan memiliki kesiapan yang baik untuk dapat melakukan proses pembayaran terhadap kewajiban jangka pendek.

Namun demikin perlu dicermati pula titik ekstrim pada kedua hasil dari Loan to Deposit Ratio itu sendiri.

Apabila secara penghitungan dari rumus formula yang telah disebutkan di atas tersebut menunjukkan hasil nilai yang lebih kecil dari pada nilai satu atau di bawah 100% maka dari pihak instansi keuangan tersebut akan berupaya untuk dapat mengoptimalkan nilai dari Loan to Deposit Ratio tersebut.

Hal ini dengan cara menurunkan suku bunga pinjaman yang ada untuk dapat menstimulasi jumlah loan yang ada sehingga terjadi peningkatan di dalamnya.

The post Loan to Deposit Ratio: Pengertian, Rumus & Fungsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Tugas Akuntan dan Jenisnya https://haloedukasi.com/tugas-akuntani Thu, 07 Apr 2022 02:46:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33518 Apa itu Akuntan Akuntan adalah merupakan suatu gelar khusus yang kemudian akan diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan program studi sarjana dari universitas yang terakreditasi, khususnya terkait dengan program studi akuntansi itu sendiri. Program studi akuntansi tersebut biasanya berada pada naungan fakultas ekonomi dan atau pun juga yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan fakultas ekonomika […]

The post 7 Tugas Akuntan dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Akuntan

Akuntan adalah merupakan suatu gelar khusus yang kemudian akan diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan program studi sarjana dari universitas yang terakreditasi, khususnya terkait dengan program studi akuntansi itu sendiri.

Program studi akuntansi tersebut biasanya berada pada naungan fakultas ekonomi dan atau pun juga yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan fakultas ekonomika dan bisnis.

Untuk dapat melakukan terhadap penyelesaian dari proses pengenyaman pendidikan perkuliahan sarjana program studi akuntasi tersebut rata-rata membutuhkan waktu empat tahunan.

Hal ini untuk dapat melakukan penyelesaian terkait dengan jumlah SKS atas mata kuliah yang diwajibkan dari universitas. Mata kuliah yang khusus membahas terkait dengan akuntansi itu sendiri adalah biasanya terdiri dari Akuntansi Pengantar, Akuntansi Menengah, dan juga Akuntansi Lanjutan.

Tugas Akuntan

1. Melakukan Proses Dokumentasi terhadap Laporan Keuangan

Salah satu tugas dari seorang yang berprofesi sebagai akuntan adalah melakukan suatu proses pendokumentasian terhadap laporan keuangan yang ada. Proses dokumentasi ini merupakan suatu tatanan dari alur atas pencatatan terhadap laporan keuangan itu sendiri.

Proses yang dilakukan secara berurutan sesuai dengan prosedur dan juga aturan yang berlaku. Pada proses dokumentasi terkait dengan laporan keuangan ini, membutuhkan konsentrasi dan juga daya fokus yang tinggi.

Hal ini dikarenakan kesalahan kecil saja dalam proses pendokumentasian tersebut akan berakibat pada laporan keuangan yang tidak balance atau tidak sesuai dengan prosedural yang ditetapkan sebelumnya.

2. Melakukan Proses Pemantauan atas Efisiensi Prosedur dan Program Akuntansi

Tugas akuntan berikutnya adalah untuk dapat melakukan proses pemantauan atas efisiensi dari penerapan prosedur dan program akuntansi itu sendiri pada bisnis operasional perusahaan tersebut.

Penerapan dari prosedur dan juga program yang terkait dengan akuntansi sangat penting untuk dapat dilakukan, supaya mendukung ketertiban secara administrasi dan juga proses dalam pelaksanaan program dari akuntansi itu sendiri.

Proses dari akuntansi seperti contoh pencatatan transaksional dari kegiatan keuangan.

Proses pengolahan dari data inputan menjadi laporan keuangan yang utuh dan juga proses penyajian kepada tingkat manajerial dan atau pun juga pimpinan dari perusahaan dalam kaitannya untuk proses pengambilan keputusan.

3. Melakukan Proses Rekonsiliasi terkait Transaksi dan atau pun Laporan Keuangan

Tugas akuntan selanjutnya adalah mengenai pelaksanaan proses dari rekonsiliasi yang terkait dengan moda transaksional dari transaksi harian dan atau pun laporan keuangan itu sendiri.

Penginputan dari transaksi harian yang dilakukan adalah hal yang penting dikarenakan penginputan tersebut nantinya berfungsi sebagai feeder atas proses pelaporan keuangan yang ada di dalamnya tersebut.

Pada perusahaan yang aktif dan beroperasional, tentu saja tiap harinya ada saja proses transaksional dari perusahaan tersebut yang berkaitan dengan bidang keuangan dari perusahaan itu sendiri.

Proses pencatatannya pun harus segera dilakukan untuk dapat menghindari proses penumpukkan tugas pada akhir periode pencatatan. Hal ini dikarenakan apabila menunda untuk pencatatan transaksional tersebut akan berimbas pada keterlambatan proses penyajian dari laporan keuangan secara utuh.

4. Melakukan Pemberian Nasihat kepada Perusahaan mengenai Masalah Keuangan

Tugas akuntan yang berikutnya adalah terkait dengan memberikan nasihat dan juga konsultasi atau pun juga masukan pada proses pemecahan masalah dan atau pun juga solusi atas permasalahan yang berada dalam bidang keuangan.

Hal ini dilakukan guna untuk dapat meminimalisir terjadinya dampak risiko atas problem keuangan yang ada pada perusahaan tersebut.

Proses pengambilan keputusan dari tingkatan manajerial dan juga dalam bagian kepemimpinan dari perusahaan tentu saja sangat memerlukan masukan dan atau pun juga arahan terkait dengan permasalahan keuangan yang terjadi.

Permasalahan keuangan sejatinya dilakukan proses penanggulangan guna meminimalisir pula terjadi risiko dan dampak yang ditimbulkan.

5. Melakukan Proses Penyiapan dan juga Pemeriksaan terhadap Faktur

Tugas akuntan yang selanjutnya adalah untuk dapat melakukan suatu proses terkait dengan penyiapan dan atau pun juga pemeriksaan terhadap faktur serta dokumen administrasi yang ada di dalamnya.

Pada dokumen faktur beserta kelengkapan dokumen administrasinya sangat berkaitan erat dengan proses pencatatan yang nantinya akan dilakukan pada laporan keuangan dengan proses bisnis yang terjadi tersebut.

Macam isi dalam dokumen faktur tersebut antara lain adalah perincian dan atau pun juga detail dari pengiriman barang dan atau jasa, penerimaan barang dan atau jasa, daftar barang dan atau jasa, harga dari barang dan atau jasa tersebut.

Serta detail dan rincian terkait penagihan dan atau pun juga pembayaran terkait dengan barang dan jasa itu sendiri.

6. Melakukan Proses Penyiapan dan atau pun Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun

Tugas rutin yang juga dilakukan oleh para akuntan adalah terkait dengan melaksanakan proses penyiapan dan atau pun juga penyusunan dari laporan keuangan tahunan yang harus diserahkan tiap tahunnya.

Proses penyusan laporan keuangan tahunan ini sangatlah panjang dan memiliki jangkauan skala waktu yang lama dengan cakupan periode berjumlah dua belas periode.

Karena hal itu, sebaiknya sebagai akuntan untuk dapat melakukan proses mencicil pelaporan tersebut dengan menyediakan laporan keuangan bulanan yang baik dan benar.

Hal ini sehingga nantinya di akhir tahun saat terjadi proses penutupan periode pelaporan dari laporan keuangan tahun terkait, dapat dilakukan dengan lancar dan tanpa hambatan.

7. Melakukan Supporting Data dan Segala Informasi yang Dibutuhkan oleh Tim Audit

Tugas akuntan selanjutnya adalah untuk dapat melakukan supporting terkait dengan data dan atau pun juga informasi yang diperlukan oleh tim audit pada saat pelaksanaan audit tahunan yang ada pada perusahaan tersebut.

Tim audit biasanya akan meminta kelengkapan dari dokumen pendukung dan juga yang bersifat administratif untuk dapat dijadikan sebagai suatu bukti dukung dari proses transaksional dan juga perlakuan akuntansi yang ada di pencatatan laporan keuangan dari perusahaan tersebut.

Untuk diperlukan juga koordinasi dari akuntan internal dengan tim audit supaya dapat melakukan penyediaan data dan informasi yang dibutuhkan agar tidak ada catatan dari tim audit.

Jenis Akuntan

1. Akuntan Internal Perusahaan

Akuntan internal perusahaan merupakan suatu lini dari percabangan seluruh profesi akuntansi yang ada. Akuntansi internal perusahaan berfokus dalam penyediaan pelaporan keuangan dan kaitannya dengan seluruh kegiatan keuangan dari perusahaan yang sifatnya internal.

Biasanya akuntan internal perusahaan tersebut memang diperkerjakan secara langsung oleh perusahaan, dan atau pun juga dengan sistem outsourcing pada wilayah dan koridor yang berlaku di dalamnya tersebut.

Tidak terkecuali sebagai karyawan langsung pada perusahaan tersebut yang juga mencangkup dalam status dari akuntan internal perusahaan itu sendiri.

Oleh karena hal tersebut untuk terkait independensi dan kehandalan, tetap diperlukan kehadiran dari akuntan publik sebagai pihak eksternal yang akan mengaudit dari laporan keuangan perusahaan terkait.

2. Akuntan Publik

Akuntan publik adalah merupakan suatu jenis dan atau pun juga percabangan dari profesi akuntan yang berada dalam koridor di wilayah eksternal dari instansi perusahaan dan lini bisnis yang ada di dalamnya.

Akuntan publik biasanya tergabung dalam tim kantor akuntan publik yang salah satu tugasnya adalah untuk dapat memberikan opini terkait dengan kesesuaian dari laporan keuangan suatu instansi perusahaan dengan peraturan dan juga kesepakatan perlakuan akuntansi yang ada di dalamnya tersebut.

Opini dari tim akuntan publik tersebut nantinya akan dikeluarkan sejalan dengan penerbitan dari laporan keuangan yang telah dilakukan proses audit itu sendiri.

3. Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah merupakan suatu jenis dan atau pun juga percabangan dari profesi akuntan yang berada dalam koridor di wilayah pemerintahan.

Akuntan pemerintah biasanya berada pada perusahaan yang dikelola dan atau pun juga dimiliki oleh pemerintah itu sendiri.

Sama halnya dengan profesi akuntan internal suatu perusahaan, tipikal pekerjaan terkait dengan treatment akuntansi yang diterapkan oleh akuntan pemerintah juga melakukan proses penyesuaian terhadap dengan proses bisnis yang digeluti oleh perusahaan pemerintah itu sendiri.

Akuntan pemerintah juga tetap melaksanakan proses audit dengan menggunakan KAP untuk senantiasa menjaga independensi dan juga kehandalan dari laporan keuangan yang dihasilkan tersebut.

4. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik merupakan suatu jenis dan atau pun juga percabangan dari profesi akuntan yang berada dalam koridor akademis.

Akuntan pendidik sendiri bertujuan untuk dapat memberikan pengetahuan yang mendasar terkait dengan teori serta praktik dan pengimplementasiannya kepada para siswa dan atau pun juga mahasiswa dalam kaitannya dengan jenjang pendidikan. 

Diharapkan dengan adanya akuntan pendidik, dapat memberikan sarana dan juga media untuk dapat melakukan proses penyaluran dan atau pun juga transfer knowledge dari pendidik kepada yang dididik itu sendiri.

Hal ini tentu saja dengan tetap menjaga kualitas dan juga kompetensi dari proses transfer knowledge itu sendiri. Akuntan pendidik biasanya terdapat pada sekolah menengah dengan ketegori penjurusan untuk ilmu sosial dan atau pun juga pada jenjang pendidikan pada universitas dan setaranya.

Lingkungan Kerja untuk Akuntan

Lingkungan pekerjaan dari akuntan memang identik dengan pekerjaan meja dimana semua proses dari penginputan data dan juga pengolahan dari data dan juga informasi tersebut akan dilakukan untuk dapat menghasilkan output yang berupa isi dari laporan keuangan itu sendiri.

Laporan keuangan yang akan disusun oleh akuntan biasanya terdiri dari laporan neraca atau disebut juga dengan laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan juga catatan atas laporan keuangan itu sendiri.

Namun demikian tidak selalu para akuntan itu bekerja di balik meja. Terdapat pula lingkungan pekerjaan akuntan yang berada di lapangan contohnya pada saat melakukan proses penghitungan barang dan kesesuiannya dengan laporan.

Cara Kerja menjadi Akuntan

Akuntan bekerja dengan cara berpedoman dengan kitab dari akuntan itu sendiri. Sebagai contoh yang ada di negara Indonesia ini pedoman dari pekerjaan akuntan adalah SAK atau disebut juga dengan sebutan Standar Akuntansi Keuangan.

SAK ini terdiri dari dua buah bagian yang saling melengkapi satu sama lain yakni PSAK atau yang disebut juga dengan sebutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan juga ISAK atau disebut juga dengan sebutan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan.

Dengan menggunakan dari pedoman tersebut maka proses pencatatan laporan keuangan diharapkan dapat dilakukan dengan baik dan opini dari audit eksternal nantinya dapat menghasilkan pelaporan dengan opini wajar tanpa pengecualian.

The post 7 Tugas Akuntan dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Penyebab Krisis Moneter 1998 https://haloedukasi.com/penyebab-krisis-moneter-1998 Fri, 18 Mar 2022 01:29:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32588 Tahun 1998 akan terkenang menjadi suatu tahun kelabu bagi masyarakat negara Indonesia ini. Hal ini dikarenakan pada tahun 1998 tersebut, terjadi suatu peristiwa yang tidak menyenangkan dan berlangsung selama beberapa waktu. Peristiwa yang terjadi pada masa itu adalah adanya suatu krisis moneter atau yang kerap dipanggil dengan sebutan Krismon. 1. Penurunan Nilai Rupiah terhadap Dollar […]

The post 5 Penyebab Krisis Moneter 1998 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tahun 1998 akan terkenang menjadi suatu tahun kelabu bagi masyarakat negara Indonesia ini. Hal ini dikarenakan pada tahun 1998 tersebut, terjadi suatu peristiwa yang tidak menyenangkan dan berlangsung selama beberapa waktu.

Peristiwa yang terjadi pada masa itu adalah adanya suatu krisis moneter atau yang kerap dipanggil dengan sebutan Krismon.

1. Penurunan Nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika

Salah satu penyebab yang utama terjadinya suatu peristiwa krisis moneter itu sendiri adalah adanya suatu penurunan dan atau disebut juga dengan devaluasi dari mata uang negara Indonesia ini yaitu Rupiah terhadap mata uang dari negara Amerika yaitu Dollar.

Mata uang negara Amerika tersebut atau Dollar tadi, dijadikan sebagai suatu mata uang acuan dunia, sehingga fluktuasi dari penguatan dan atau pun juga penurunan dari suatu mata uang yang ada pada suatu negara tertentu dapat dilihat dengan berpatokan dari Dollar Amerika itu sendiri.

2. Hutang Swasta Luar Negeri yang Terlampau Tinggi

Besaran dan juga akumulasi dari hutang luar negeri yang sifatnya swasta tadi rupanya juga memperburuk dari keadaan secara perekonomian itu sendiri. Hutang yang terjadi sudah barang tentu akan menghasilkan beban bunga yang berkali-kali lipat.

Hal ini lah yang kemudian ditengarai, secara prinsip bola salju, akan semakin menggerus dari kemampuan ekonomi negara Indonesia dan memperburuk keadaan dan juga situasi yang ada pada negara Indonesia saat itu.

3. Pengelolaan Krisis Moneter

Pengelolaan terhadap krisis moneter itu sendiri rupanya masih belum mampu untuk menunjukkan hasil yang diharapkan terkait dengan krisis moneter yang ada saat itu.

Hal ini dikarenakan terkait dengan krisis moneter dan atau disebut juga dengan krismon tadi, merupakan hal yang luar biasa, sehingga membutuhkan ketepatan dan juga keakuratan dari pengelolaan terhadap krisis moneter tersebut, supaya tidak terjadi kekeliruan yang sifatnya krusial.

4. Kegagalan Solusi yang Diberikan oleh International Monetary Fund (IMF)

IMF yang saat itu berlaku dan juga turut bercampur tangan terhadap kondisi perekonomian dari negara Indonesia itu sendiri rupanya tidak berhasil juga dalam melakukan penanganan terhadap krisis moneter yang terjadi.

Hal ini dibuktikan dengan masih berlanjutnya krisis moneter itu sendiri dalam kurun waktu beberapa lama. Dikarenakan oleh hal tersebut sehingga krisis moneter itu sendiri rupanya harus dapat ditangani dengan cara yang presisi dan tepat.

5. Ketidakstabilan dari Sisi Ekonomi dan Bisnis

Pada tahun 1998 tersebut juga rupanya terdapat suatu ketidakstabilan dari sisi ekonomi yang juga memicu perburukkan dari para penyebab krisis moneter yang utama itu sendiri.

Benih-benih inflasi yang muncul juga mengancam dari segala lini perekonomian yang ada dan menyebar hingga ke seluruh masyarakat luas di negara Indonesia itu sendiri.

Dampak Krisis Moneter 1998

• Kebangkrutan pada hampir seluruh Lini Perusahaan di Indonesia

Dengan terjadi sistem perekonomian yang porak poranda, hal tersebut akhirnya menggerus terhadap sistem dari perusahaan yang ada di negara Indonesia itu sendiri. Segala macam sistem usaha yang ada menjadi mangkrak dan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Tidak adanya pemasukan dari penggerak roda perusahaan tersebut menjadikan hampir keseluruhan dari perusahaan yang ada di negara Indonesia menjadi gulung tingkar atau pun bangkrut.

Perusahaan yang dapat bertahan hanya perusahaan yang memang mendapatkan bantuan atau sokongan dana dari pemiliknya tersebut untuk dapat bertahan hidup selama masa krisis moneter itu terjadi.

• Terjadinya Kredit Macet pada Bank di Indonesia

Tidak bergeraknya roda perekonomian dan juga sumber pemasukan dari berbagai pihak, mengakibatkan kemampuan bayar untuk pelunasan terhadap hutang yang ada menjadi nihil. Hal tersebut akhirnya memicu terjadinya kredit macet yang terjadi dimana-mana.

• Peningkatan Harga Barang Kebutuhan Pokok

Dampak dari krisis moneter tersebut diantaranya juga adalah peningkatan dari harga barang kebutuhan pokok yang terjadi. Kemampuan membeli masyarakat pun akhirnya mengalami penurunan yang signifikan dan harga barang semuanya melambung dengan sangat tinggi.

• Kepercayaan dari Negara Luar yang Mengalami Penurunan

Tidak terbendungnya krisis moneter yang terjadi saat itu rupanya juga berdampak terhadap kepercayaan dari negara-negara luar yang ada saat itu.

• Demo Besar-Besaran yang Terjadi Dimana-mana

Pada masa krisis moneter tersebut telah terjadi demo besar-besaran yang terjadi di berbagai lokasi yang ada. Hal ini menciptakan disrupsi terhadap sistem yang ada dan menimbulkan banyak kerugian.

• Kerusuhan yang Memakan Korban

Krisis moneter 1998 tersebut tentu saja meninmbulkan banyak sekali dampak negative. Salah satunya yang berkaitan erat dengan dampak sosial itu sendiri adalah dengan adanya kerusuhan yang memakan korban itu sendiri.

Keresahan yang merebak kepada masyarakat luas itu rupanya menyulut terjadinya kerusuhan itu sendiri. Terjadi aksi kerusuhan yang tidak terbendung lagi dan juga akhirnya berujung pada masyarakat luas tersebut.

• Peningkatan yang Sangat Tajam terkait Penjarahan dan Isu Rasisme

Munculnya isu rasismen dan juga terjadinya penjarahan masal menjadikan suatu hal yang mengerikan dari dampak terkait dengan krisis moneter itu sendiri. Kemunculannya yang secara bersamaan dan dalam jumlah yang besar mampu menebarkan teror pada hati masyarakat luas yang ada pada saat itu.

The post 5 Penyebab Krisis Moneter 1998 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dana Darurat: Pengertian, Manfaat dan Tips Mengumpulkanya https://haloedukasi.com/dana-darurat Sat, 25 Dec 2021 06:44:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29977 Setiap orang memang harus memiliki yang namanya dana darurat. Lantas, apa itu dana darurat? Berikut ini penjelasan mengenai dana darurat. Pengertian Dana Darurat Dana darurat merupakan dana yang disimpan untuk keadaan darurat seperti kecelakaan, kerusakan rumah, pemutusan hubungan kerja (PHK) atau keadaan lainnya. Keadaan darurat ini adalah kondisi mendadak atau secara tiba-tiba. Tujuannya adalah untuk […]

The post Dana Darurat: Pengertian, Manfaat dan Tips Mengumpulkanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap orang memang harus memiliki yang namanya dana darurat. Lantas, apa itu dana darurat? Berikut ini penjelasan mengenai dana darurat.

Pengertian Dana Darurat

Dana darurat merupakan dana yang disimpan untuk keadaan darurat seperti kecelakaan, kerusakan rumah, pemutusan hubungan kerja (PHK) atau keadaan lainnya. Keadaan darurat ini adalah kondisi mendadak atau secara tiba-tiba.

Tujuannya adalah untuk memberikan kita dana yang cukup agar bisa membiayai hidup setidaknya selama 3 hingga 6 bulan. Rentang waktu tersebut ketika kita tidak mempunyai pemasukan. Oleh karena itu, banyak para ahli finansial menetapkan bahwa dana darurat yang ideal dimiliki oleh seseorang single atau belum menikah yaitu 3-6 kali lipat dari pengeluaran bulanannya.

Namun jika seseorang tersebut telah menikah, maka jumlahnya juga akan berlipat ganda. Hal itu dikarenakan kewajiban atau tanggungan bertambah. Misal, apabila suatu rumah tangga mempunyai 1 anak, 2 anak sampai seterusnya, maka jumlah darurat yang harus dimiliki juga akan lebih banyak lagi.

Selain itu, dana darurat juga sering disebut dengan tulang belakang yang mampu menyangga rencana finansial seseorang. dana ini tidak boleh digunakan sewaktu-waktu, apalagi saat kita tidak sedang berada dalam kondisi darurat.

Contohnya, ketika ingin membeli rumah baru, maka tidak boleh menggunakan dana darurat untuk membelinya. Begitupun dengan biaya pendidikan. Biaya-biaya tersebut harus dilunasi oleh alokasi dana yang lainnya.

Perbedaan Dana Darurat dengan Tabungan

Adapun perbedaan dana darurat dengan tabungan sebagai berikut:

  • Dana darurat digunakan dalam kondisi yang mendesak atau tiba-tiba. Sementara tabungan dapat digunakan untuk keperluan lain dan sifatnya kapan saja atau tidak darurat.
  • Dana darurat biasanya digunakan untuk membiayai kerusakan peralatan rumah tangga, kecelakaan, PHK, sakit dan kejadian mendesak lainnya. sementara tabungan digunakan untuk membeli sesuatu yang diinginkan seperti membeli rumah, mobil, liburan, biaya pendidikan dan sebagainya.
  • Dana darurat biasanya dalam bentuk uang tunai yang disimpan dalam rekening bank atau lainnya. Sedangkan tabungan biasanya dalam bentuk rekening bank, investasi sampai aset lain yang bisa dikembangkan.

Perbedaan Dana Darurat dengan Dana Pensiun

  • Dana darurat adalah dana yang digunakan untuk kondisi darurat. Sedangkan dana pensiun adalah tabungan yang digunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan setelah pensiun.
  • Dana darurat ini sangat penting untuk menjaga keuangan tetap terjaga. Sedangkan dana pensiun ini dana yang dikumpulkan saat masih produktif mulai dari 15-64 tahun dan digunakan setelah tidak bekerja.
  • Dana darurat lebih menghindari keterlibatan dalam utang-piutang. Sedangkan dana pensiun lebih menghindari keterlantaran di masa tua.

Manfaat Dana Darurat

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, besaran dana darurat tentunya berbeda-beda tergantung dengan gaya hidup dan pengeluaran setiap orangnya. Adapun manfaat yang akan diperoleh jika kita memiliki dana darurat sebagai berikut:

  • Kondisi keuangan akan terjaga. Jika seseorang memiliki dana darurat, dapat dipastikan bahwa kondisi keuangan keluarga atau bagi yang belum menikah akan terjaga. Dengan kata lain, dana darurat ini akan memastikan bahwa tabungan yang sudah kita siapkan dalam jangka waktu tertentu itu tetap aman terkendali. Sehingga saat terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, kita tidak perlu lagi menarik uang dari tabungan.
  • Bekerja menjadi lebih produktif. Dari kebanyakan orang bekerja hanya karena fokus pada tanggungan dan pengeluaran bulanannya saja. Ditambah lagi dengan kebutuhan hidup yang semakin mahal bahkan akan melebihi gaji setiap bulan. Oleh karenanya, dengan kita mempunyai dana darurat akan berdampak baik pada efektivitas dan produktivitas dalam bekerja.
  • Tidak kebingungan saat terjadi keadaan terdesak. Dana darurat akan memberikan perlindungan terhadap krisis yang bisa terjadi seperti krisis ekonomi, ancaman PHK, kecelakaan hingga biaya rumah sakit yang tinggi. Hal itu tentunya sangat penting bagi kita untuk menyiapkan dana darurat supaya siap membayar tanggungan yang mendesak tersebut.
  • Terhindar dari hutang. Hal-hal mendesak sering terjadi dalam hidup. Misal peralatan rumah tangga yang rusak, anggota keluarga sakit hingga biaya sekolah anak. Karena tidak memiliki dana darurat, akhirnya beberapa orang memutuskan untuk terlilit utang akibat ketidakmampuan dalam mengelola keuangannya. Dari sinilah manfaat dana darurat di mana akan mencegah kita untuk meminjam uang baik itu dari teman maupun keluarga. oleh karena itu, dana darurat sangat membantu dalam menghindari ledakan utang ketika terjadi kondisi darurat.
  • Tidak khawatir saat sakit. Meskipun kita mempunyai asuransi kesehatan, mungkin terdapat biaya pengobatan yang tdak dapat ditanggung dengan asuransi. Saat hal itu terjadi, dana darurat ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan medis tersebut.

Adapun menurut Otoritas Jaksa Keuangan (OJK) juga menyebutkan beberapa manfaat yang akan kita dapat jika mempunyai dana darurat seperti:

  • Kita akan mudah memperoleh uang tunai dalam jumlah yang besar.
  • Dana darurat akan menjadi jalan keluar saat ada penawaran langka yang membutuhkan sejumlah dana dalam waktu yang singkat. Misalnya, penawaran properti dengan harga yang menarik dan unit yang terbatas.
  • Dengan adanya dana darurat akan menjaga dana investasi agar tidak tergerus.
  • Sebagai dana simpanan dalam mengantisipasi kerugian. Sehingga kita tidak butuh menggadaikan apapun atau mencari pinjaman uang kepada orang lain.
  • Dengan adanya dana darurat akan menciptakan suasana hidup menjadi lebih tenang dan terjamin.

Tips Mengumpulkan Dana Darurat

Adapun tips atau cara untuk mengumpulkan dana darurat bagi kamu yang ingin memilikinya sebagai berikut:

  • Kenali kondisi keuangan. Dengan mengenali kondisi keuangan, kamu akan tahu berapa banyak uang yang dapat kamu sisihkan untuk berbagai keperluan. Mulai dari investasi, menabung dan menyiapkan dana darurat. Hal ini dapat dilakukan dengan mencatat pengeluaran.
  • Tentukan jumlah dana yang mau disimpan untuk dana darurat. Dalam sebulan, kamu wajib menyiapkan sekitar 5% hingga 10% dari total pendapatan untuk dana darurat. Kamu juga bisa melakukan perhitungan prediktif untuk segala hal yang mungkin akan terjadi di masa depan seperti tagihan berobat, kebutuhan sekolah, dan sebagainya.
  • Siapkan tabungan atau rekening sendiri untuk dana darurat. Sebisa mungkin dana darurat ini disimpan pada tempat yang berbeda salah satunya adalah dengan membuka rekening baru khusus dana darurat. Hal ini bertujuan supaya uang terdistribusi lebih teratur. Sehingga uang dana darurat kamu tidak digunakan untuk membiayai kebutuhan lainnya.
  • Mulai menabung secara perlahan. Menabung tidak harus dimulai dengan nominal yang besar. Kamu bisa memulainya dengan menabung secara perlahan. Ingat pepatah “sedikit demi sedikit menjadi bukit”. Nah, kamu dapat mempersiapkan dana darurat ini dengan menabung secara bertahap setiap bulannya.
  • Hemat pengeluaran. Terakhir adalah menghemat pengeluaran. Kamu harus dapat membedakan mana kebutuhan dan keinginan yang kamu miliki. Kamu juga dapat mengurangi pengeluaran untuk sesuatu yang sebenarnya bukan prioritas (tidak mendesak). Hal ini bertujuan agar dana darurat kamu dapat ditabung di mana nantinya akan berguna jika sewaktu-waktu kamu butuhkan.

The post Dana Darurat: Pengertian, Manfaat dan Tips Mengumpulkanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Istilah dalam Asuransi yang Harus Diketahui Sebelum Memilihnya https://haloedukasi.com/istilah-dalam-asuransi Wed, 17 Nov 2021 11:44:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28634 Saat ini semakin banyak orang memilih asuransi sebagai salah satu bentuk jaminan keuangan. Tidak sedikit yang menganggap jika asuransi adalah sebuah kebutuhan agar keuangan pribadi menjadi stabil dan sehat. Ada beragam jenis asuransi yang dapat dipilih dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Namun sebelum memilih asuransi tidak ada salahnya untuk mengetahui istilah-istilah yang berkaitan dengan asuransi. […]

The post 10 Istilah dalam Asuransi yang Harus Diketahui Sebelum Memilihnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Saat ini semakin banyak orang memilih asuransi sebagai salah satu bentuk jaminan keuangan. Tidak sedikit yang menganggap jika asuransi adalah sebuah kebutuhan agar keuangan pribadi menjadi stabil dan sehat.

Ada beragam jenis asuransi yang dapat dipilih dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Namun sebelum memilih asuransi tidak ada salahnya untuk mengetahui istilah-istilah yang berkaitan dengan asuransi.

Lalu apa saja istilah dalam asuransi yang perlu diketahui dan dipahami? Mari disimak penjelasannya di bawah ini!

1. Polis Asuransi

Istilah ini erat kaitannya dengan asuransi dan harus diketahui oleh semua orang yang ingin memiliki asuransi. Polis asuransi merupakan sebuah perjanjian ataupun kesepakatan antara dua pihak yakni perusahaan asuransi dan pemegang polis atau nasabah.

Kesepakatan tersebut berisi tentang hak-hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak dan umumnya berbentuk kontrak tertulis serta ditandatangani atas dasar konsensual dari pihak-pihak terkait.

Lebih lanjut isi dari polis asuransi memuat syarat umum polis, perincian hak dan kewajiban penyedia asuransi, pemegang polis, jangkauan manfaat asuransi, pasal yang menyebut pengecualian proteksi, pasal yang menyebut hal-hal yang dapat membatalkan polis, dan lain sebagainya.

Polis merupakan dokumen penting yang memiliki kekuatan hukum. Oleh karena itu, keberadaannya harus tersimpan dengan baik sehingga mudah dicari apabila sedang membutuhkannya, misal untuk mengklaim asuransi.

2. Premi Asuransi

Jika nasabah telah menyetujui polis asuransi yang ditunjukan, artinya nasabah setuju untuk memenuhi segala hal yang tertulis di dalam kontrak dan itu menjadi hal yang wajib untuk dilakukan. Kewajiban tersebut yakni membayar premi asuransi.

Premi asuransi merupakan sejumlah pembayaran yang telah ditetapkan sebagai biaya pengalihan resiko dari pemegang polis kepada perusahaan asuransi. Besarnya pembayaran premi biasaya ditentukan oleh penyedia asuransi dan telah disepakati oleh pemegang polis.

Dengan kata lain premi asuransi adalah iuran atau pembayaran wajib yang dibayarkan setiap bulan kepada perusahaan asuransi, sebagai gantinya perusahaan asuransi akan mengambil resiko yang dihadapi oleh nasabah.

3. Tertanggung Asuransi

Tertanggung asuransi merupakan sebuah polis asuransi, merujuk pada pihak atau orang yang mendapatkan jaminan penggantian kerugian dari penyedia asuransi apabila terjadi resiko yang dimaksud dalam polis.

Seperti contoh, dalam asuransi kesehatan tertanggung asuransi dapat berupa anak, istri, orang tua, suami, karyawan, dan lainnya. Dengan begitu apabila terjadi resiko yang dilindungi dalam polis, tertanggung akan mendapatkan penggantian kerugian.

Tertanggung tidak sama dengan pemegang polis, sehingga seorang tertanggung belum tentu pemegang polis. Untuk asuransi kesehatan misalnya, seorang kepala keluarga membeli sebuah asuransi kesehatan, maka kepala keluarga tersebut sebagai pemegang polis dan tertanggung, sedangkan istri dan anak-anak yang diasuransikan merupakan tertanggung.

4. Klaim Asuransi

Merupakan permintaan resmi dari penerima manfaat (nasabah) kepada penyedia layanan asuransi untuk membayarkan uang pertanggung berdasarkan ketentuan perjanjian yang telah tercatat di dalam data polis.

Klaim juga dapat diartikan sebagai tuntutan pemegang polis atau tertanggung untuk memperoleh hak perlindungan terhadap kerugian finansial sesuai dengan kesepakatan yang tercantum dalam polis.

5. Nilai Tunai

Nilai tunai atau cash value, merupakan sejumlah uang yang dapat ditebus oleh pemegang polis dalam periode waktu tertentu. Sebagai pemegang polis, nasabah dapat menarik nilai tunai dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan perusahaan asuransi. Biasanya asuransi yang mempunyai fitur cash value mempunyai nominal premi lebih besar.

6. Biaya Akuisisi

Biaya yang harus dibayarkan oleh pemegang polis agar memperoleh layanan sebagai nasabah asuransi. Terdapat juga biaya penerbitan polis yakni pembayaran fee kepada agen asuransi dan biaya operasional perusahaan asuransi.

7. Cuti Premi

Cuti premi atau premium holiday merupakan periode waktu tertentu bagi pemegang polis untuk diperbolehkan tidak membayar premi atau berhenti membayar premi tanpa kehilangan manfaat asuransi.

Cuti premi ini bukan berarti pemegang polis tidak membayar premi sama sekali, dan dimungkinkan dalam asuransi yang mempunyai fitur investasi seperti unit link. Apabila cuti premi dijalankan, penanggung asuransi menggunakan nilai tunai yang telah terbentuk dari investasi unit link untuk membayarkan biaya premi.

8. Lapse

Bagi pemegang polis diwajibkan untuk membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan di polis. Namun apabila pemegang polis tidak membayarkan premi yang diwajibkan serta melampaui masa tenggang atau grace period, maka polis asuransi yang dimiliki otomatis batal atau lapse.

Lapse membuat perlindungan asuransi tidak dapat diperoleh oleh nasabah. Sehingga apabila terjadi resiko ketika asuransi bertatus lapse, maka perusahaan asuransi tidak berkewajiban menanggung kerugian.

9. Rider

Rider adalah sebutan bagi manfaat tambahan yang bisa ditambahkan ke program asuransi yang telah dimiliki. Umumnya rider mempunyai premi lebih murah karena sifatnya sebagai pelengkap asuransi utama.

Misalnya nasabah membeli produk asuransi pendidikan, bisa menambahkan asuransi kesehatan sebagai rider. Dengan adanya perlindungan ganda tersebut tentu memberikan perlindungan yang maksimal bagi nasabah.

10. Grace Period

Sebagai seorang nasabah, tentu saja berkewajiban untuk membayar iuran premi asuransi dengan tepat waktu. Apabila terlambat melakukan pembayaran kewajiban hingga tanggal jatuh tempo yang ditentukan, maka nasabah akan mendapatkan waktu tambahan yang disebut grace period.

Grace period adalah masa tenggang yang diberikan perusahaan asuransi kepada pemegang polis setelah tanggal jatuh tempo. Grace period berlaku selama 30 hari, namun jika tetap tidak melakukan pembayaran, perusahaan asuransi berhak memberikan sanksi.

The post 10 Istilah dalam Asuransi yang Harus Diketahui Sebelum Memilihnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Manajemen Keuangan, Pengertian dan Tujuan https://haloedukasi.com/fungsi-manajemen-keuangan Sat, 30 Oct 2021 00:23:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28053 Manajemen keuangan merupakan hal yang sangat vital dan penting dan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan bagi seluruh organisasi maupun perusahaan. Dengan bantuan manajemen keuangan, segala sesuatu menjadi teratur dan jalannya sesuai dengan harapan. Lalu, manajemen keuangan itu sendiri apa sih? Di sini kami akan menjelaskan mengenai apa itu manajemen keuangan, tujuan adanya manajemen keuangan, dan […]

The post Fungsi Manajemen Keuangan, Pengertian dan Tujuan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manajemen keuangan merupakan hal yang sangat vital dan penting dan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan bagi seluruh organisasi maupun perusahaan. Dengan bantuan manajemen keuangan, segala sesuatu menjadi teratur dan jalannya sesuai dengan harapan.

Lalu, manajemen keuangan itu sendiri apa sih? Di sini kami akan menjelaskan mengenai apa itu manajemen keuangan, tujuan adanya manajemen keuangan, dan betapa pentingnya manajemen keuangan itu sendiri.

Apa Itu Manajemen Keuangan?

Pengertian manajemen keuangan pada intinya merupakan suatu proses dalam kegiatan yang merencanakan, mengatur, mengarahkan, hingga mengendalikan suatu kegiatan yang berkaitan dengan keuangan misalnya melakukan pengadaan serta pemanfaatan dana yang dimiliki oleh perusahaan.

Kegiatan manajemen tersebut, secara keseluruhan menerapkan prinsip – prinsip yang sesuai dengan manajemen umum yang berkaitan dengan sumber daya keuangan pada suatu perusahaan.

Seluruh kegiatan maupun aktivitas yang ada dalam perusahaan diawasi juga oleh manajemen keuangan. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya manajemen keuangan, seluruh tujuan perusahaan seperti pengelolaan pendanaan modal kerja, penggunaan, alokasi, hingga pengelolaan aset perusahaan dapat tercapai.

Secara tidak langsung, manajemen keuangan dapat dikatakan sebagai kendaraan yang sangat penting fungsinya di dalam suatu perusahaan demi mencapai tujuan finansial dari perusahaan itu sendiri.

Pada manajemen keuangan, tidak hanya berfokus mengenai hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan saja, melainkan juga pada sumber daya manusia (SDM) perusahaan yang memegang dan menjalankan keuangan itu sendiri.

Fungsi Manajemen Keuangan

Pengertian manajemen keuangan sebagian besar membahas mengenai fungsi dari manajemen keuangan itu sendiri. Namun, kita tetap harus memahami secara lebih rinci mengenai fungsi manajemen keuangan. Berikut enam fungsi manajemen keuangan beserta penjelasannya.

  • Perencanaan

Ketika kita sedang membangun suatu perusahaan, pasti kita akan menyusun sejumlah rencana yang digagas sekaligus dijalan para pemimpin. Dilihat dari fungsinya dalam perencanaan, peran manajemen keuangan sangatlah penting dan fungsi inilah yang menjadi kunci utama dalam melakukan manajemen keuangan.

Manajemen keuangan juga memiliki fungsi yang mana mengestimasi atau memperkirakan suatu kebutuhan modal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Tak hanya itu, biaya dan juga keuntungan pastinya harus ditentukan juga oleh masing – masing divisi yang nantinya akan dipantau oleh para manajemen keuangan.

Oleh karena hal tersebut, peran dan fungsi manajemen dari awal memang sangat penting dan sangat diperlukan.

  • Anggaran

Manajemen keuangan memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terkait dengan keuangan. Oleh sebab itu, fungsi dari manajemen keuangan itu sendiri juga mencakup anggaran.

Di dalam fungsi anggaran, pengelolaan, pengalokasian, hingga penerimaan anggaran harus jelas dan berjalan secara efisien. Maka, dengan adanya fungsi ini diharapkan perusahaan akan memaksimalkan dana dengan sebaik – baiknya.

  • Kontrol

Fungsi manajemen keuangan selanjutnya adalah mengendalikan atau mengontrol keuangan dalam berbagai aktivitas dan juga kegiatan yang berjalan dalam perusahaan.

Pengendalian dan kontrol keuangan ini merupakan bagian yang bertujuan supaya semua rencana dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan.

Jika terdapat perbedaan hingga perubahan selama berjalannya perusahaan atau organisasi terutama dalam hal keuangan, semua akan dapat dikendalikan sebaik mungkin, hingga nantinya dalam jangka panjang tida ada masalah yang fatal.

  • Auditing

Audit internal merupakan fungsi manajemen yang selanjutnya yang mana dengan melaksanakan fungsi ini manajemen keuangan menjadi penyelenggara perusahaan. Di sisi lain auditing juga harus memastikan operasional atau penyelenggaraan agar tidak ada penyimpangan.

Dalam menjalankan audit, standar akuntansi yang ditetapkan wajib untuk dijalankan dan digunakan. Beberapa tahap yang harus dilakukan dalam menjalankan audit antara lain analisis, penilaian, meninjau kembali, serta mempertimbangkan hasil kerja yang diserahkan oleh masing – masing divisi.

  • Laporan atau Report

Tahap yang dilakukan setelah audit adalah membuat laporan terkait dengan kondisi keuangan dalam suatu perusahaan.

Laporan sangat penting yang mana menjadi acuan bagi para pelaku dalam perusahaan yang melakukan pengambilan keputusan untuk kedepannya. Laporan biasanya disusun dalam jangka waktu setiap kuartal, semester, bahkan tahunan.

  • Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan menganalisis tingkat rasio pada laporan keuangan. Hal tersebut berkaitan dengan pengukuran dan penilaian dari laporan hasil keuangan yang membantu perusahaan untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus diambil dengan mengambil tindakan yang bijaksana.

Tujuan Manajemen Keuangan

Setelah mengetahui apa itu manajemen keuangan dan fungsi – fungsinya, kita perlu memahami lebih dalam tujuan dari keberadaan manajemen keuangan. Berikut beberapa tujuan manajemen keuangan antara lain :

  • Memaksimalkan Keuntungan

Dengan adanya manajemen keuangan, maka biaya pengeluaran akan semakin ditekan. Hal tersebut membantu perusahaan memaksimalkan pendapatan, serta mencapai efektivitas dan efisiensi.

Manajemen keuangan berperan dalam melakukan perencanaan arus kas hingga laba dari perusahaan. Selain itu, manajemen keuangan juga mengatur pembagian keuntungan dalam perusahaan.

Pembagian laba dan keuntungan tersebut ditujukan juga pada pemegang saham, bonus karyawan, laba ditahan, hingga inovasi.

  • Ketersediaan Dana

Manajemen keuangan membuat perkiraan mengenai kebutuhan modal perusahaan yang mana hasilnya merupakan sejumlah biaya hingga keuntungan dalam satu periode tertentu maupun program jangka pendek atau panjang.

Hal tersebut akan memprediksi pendapatan perusahaan yang dapat diterima pada masa depan hingga keseimbangan keuangan di dalamnya.

  • Pengawasan

Manajemen keuangan melakukan pengawasan keuangan terkait dengan analisis rasio, prediksi keuangan, hingga mengendalikan biaya serta laba. Hasil tersebut nantinya akan dievaluasi dan untuk mengetahui apakah sistem yang berjalan sesuai atau tidak.

  • Keamanan Intevasi

Manajemen keuangan berperan dalam pengelolaan aset dan investasi perusahaan yang mana alokasi dana harus dipastikan dengan benar supaya usaha tersebut dapat dikatakan menguntungkan.

Data harus diperiksa setiap saat supaya keamanan dapat dipastikan serta antisipasi terjadinya kerugian yang dapat terjadi.

Jenis Keputusan dari Manajemen Keuangan

  • Keputusan Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan manajemen keuangan dalam melakukan alokasi dana menjadi bentuk investasi yang kedepannya diharapkan akan menjadi keuntungan di masa mendatang.

  • Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan merupakan keputusan dalam mempertimbangkan sekaligus melakukan analisis terkait sumber dana yang sifatnya ekonomis bagi perusahaan untuk membeli kebutuhan investasi hingga kegiatan usaha.

  • Keputusan Dividen

Keputusan dividen merupakan keputusan dalam memberikan dana untuk membayar pemegang saham dari sebagian keuntungan yang didapatkan.

The post Fungsi Manajemen Keuangan, Pengertian dan Tujuan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>