keuntungan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/keuntungan Wed, 16 Nov 2022 05:03:08 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico keuntungan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/keuntungan 32 32 Mark Up: Pengertian, Rumus dan Contoh https://haloedukasi.com/mark-up Tue, 08 Nov 2022 05:49:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39545 Apa itu Mark Up? Mark up merupakan kesenjangan antara biaya produk atau layanan dengan harga jual aktualnya. Dengan adanya mark up, produsen dapat menutupi biaya persediaan yang diperlukan untuk membuat produk dan mendapatkan keuntungan. Mark up menunjukan seberapa besar harga jual produk dibandingkan dengan harga produksinya. Mark up adalah salah satu metode penentuan harga yang […]

The post Mark Up: Pengertian, Rumus dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Mark Up?

Mark up merupakan kesenjangan antara biaya produk atau layanan dengan harga jual aktualnya. Dengan adanya mark up, produsen dapat menutupi biaya persediaan yang diperlukan untuk membuat produk dan mendapatkan keuntungan. Mark up menunjukan seberapa besar harga jual produk dibandingkan dengan harga produksinya.

Mark up adalah salah satu metode penentuan harga yang dianggap paling simpel dan banyak diterapkan. Metode ini ditetapkan dengan tujuan tersendiri, termasuk salah satunya untuk menutup biaya tidak langsung dan laba-rugi usaha.

Rumus Mark Up

Semakin tinggi nilai mark up, maka semakin besar pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. Perhitungan dapat dilakukan menggunakan harga eceran suatu produk yang dikurangi harga produksinya. Jika dituliskan dalam rumus, dapat ditulis menjadi :
Harga jual = biaya beli produk + mark up

Nilai mark up juga dapat dihitung dalam bentuk persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung mark up dalam persentase adalah :
Persentase mark up = (harga penjualan – harga per unit) / harga per unit x 100

Cara Menghitung Mark Up

Ada beberapa langkah yang perlu anda lakukan untuk menghitung nilai mark up, baik dalam bentuk angka ataupun persentase, diantaranya adalah :

  • Tinjau Persamaannya Terlebih Dahulu

Untuk menemukan persentase mark up, anda harus menggunakan rumus persentase markup. Secara sederhana, persentase mark up dapat dihitung dengan nilai mark up yang dibagi dengan biaya produksi dan dikali 100%.

  • Tentukan Nilai Mark Up yang Diinginkan

Nilai mark up dapat ditentukan dengan cara mengurangi harga jual dan harga biaya. Harga jual juga dapat anda tentukan sesuai dengan kondisi yang terjadi di perusahaan.

  • Bagi Mark Up dengan Biaya

Dengan menentukan nilai mark up, sebuah bsinsi atau indivitu dapat menghitung persentase mark up berikutnya. Anda dapat menghitung menggunakan urutan operasi, hitung hasil bagi mark up dan biaya. Jika ditulisan dalam rumus dapat berupa mark up dibagi biaya.

  • Ubah ke Persentase

Sebagian besar hasil bagi dapat menghasilkan jawaban desimal. Untuk menentukan persentase mark up, jawaban dari hitungan poin sebelumnya dapat diubah menjadi persentase dengan cara mengalikannya dengan 100. Nilai yang anda dapatkan disini harus sama dengan persentase mark up.

Contoh Mark Up

Untuk memahami mark up lebih lanjut, berikut adalah beberapa contoh yang dapat anda perhatikan.

  • Contoh 1

Adi memiliki toko makanan. Untuk berjualan, adi selalu menghabiskan 50.000 untuk membeli, menyiapkan dan menyimpan satu ikan gurami utuh. Satu porsi ikan gurami tersebut dijual dengan harga 75.000. Nilai keuntungan, atau nilai mark up, yang diperoleh adi adalah 25.000, dimana jika masukan dalam persentase mark up, adi mendapatkan nilai 50%.

  • Contoh 2

Sebuah perusahaan memproduksi jam tangan untuk dijual. Untuk memproduksi 1 jam tangan, modal dan biaya yang diperlukan adalah 2.000.000. Untuk mendapatkan keuntungan, anda harus melakukan mark up saat akan menjual jam tangan tersebut. Misalnya saja kita menyetel harga mark up yang diinginkan adalah 500.000, maka anda dapat menjual jam tangan tersebut seharga 2.500.000.

Metode dan Cara Mark Up dalam Bisnis

  • Memantau Kompetitor

Anda perlu memantau kompetitor sebelum menentukan nilai mark up. Pantaulah harga yang di pasang kompetitor untuk produk yang sama. Anda dapat menetapkan harga yang kurang lebih sama dengan harga kompetitor. Metode ini dapt dilakukan pada kondisi barang dengan kualitas dan standard yang sama.

  • Menentukan Target Penjualan

Anda juga perlu menentukan target penjualan dari setiap produk yang dipasarkan. Target penjualan digunakan sebagai acuan dalam menentukan total produk yang wajib terjual dalam rentang waktu tertentu. Kondisi ini penting dilakukan utnuk mengetahui lama waktu produk saat tersimpan di gudang.

  • Menghitung Biaya Operasional

Menghitung biaya operasional perlu dilakukan sebelum melakukan mark up harga produk. Harga produk tersebut harus juga memuat biaya operasional per produksinya, meliputi transportasi, pengemasan, maupun komunikasi. Tentukan juga biaya pembelian barang dengan biaya operasional sehingga dapat menentukan jumlah mark up yang akan dikenakan.

  • Menentukan Target Pengembangan

Sebelum memulai bsinis, anda harus mengetahui arah pengembangan dari bisnis yang ditekuni. Buatlah target pengembangan sehingga profit yang diterima dapat berpengaruh pada pengembangan usaha.

Perbedaan Mark Up dan Margin Laba Kotor

Mark up dan margin laba kotor merupakan dua hal serupa tapi tidak sama. Margin merupakan sebuah istilah untuk perbedaan harga penjualan dikurangi harga pokok penjualan. Sedangkan, mark up adalah jumlah yang didapat dari menaikkan harga pokok untuk mendapatkan harga jual suatu barang.

Walaupun sama-sama menghitung tingkat keuntungan, mark up lebih membahas ke selisih antar harga jual produk dan biaya sebagai presentase dari biaya. Margin laba kotor merupakan selisih antara harga jual suatu produk dan biaya sebagai persentase dari harga jual.

Contoh perbedaan perhitungan margin dan mark up adalah :

  • Untuk mencapai margin sebesar 10%, persentase mark up harus sekitar 11.1%
  • Untuk mencapai margin sebesar 20%, persentase mark up harus sekitar 25%
  • Untuk mencapai margin sebesar 30%, persentase mark up harus sekitar 42,9%
  • Untuk mencapai margin sebesar 40%, persentase mark up harus berjumlah 66,7%
  • Untuk mencapai margin sebesar 50%, persentase mark up harus berjumlah 100%

Kebalikan Mark Up adalah Mark Down

Kebalikan metode mark up adalah mark down. Mark down merupakan upaya untuk menurunkan harga jual suatu produk, dimana tidak terlepas dari adanya pengurangan harga ritel awal atau pengurangan margin tertentu. Harga yang sudah di mark down belum tentu membuat perusahaan mengalami kerugian. Untuk menghitung nilai mark down, anda dapat mengurangi biaya beli produk dengan harga jual.

The post Mark Up: Pengertian, Rumus dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Proyeksi Pendapatan, Pengertian dan Cara Menghitungnya https://haloedukasi.com/proyeksi-pendapatan Mon, 04 Apr 2022 00:29:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33389 Pengertian Proyeksi Pendapatan Secara singkat proyeksi pendapatan dapat diartikan yaitu merupakan suatu jumlah dari besaran pendapatan yang akan kita terima pada masa yang akan datang. Sesuai dengan penamaan istilahnya sendiri, pendapatan itu sendiri adalah suatu bagian yang tidak dapat untuk dipisahkan dari laporan penyajian pada informasi atas jumlah laba dan juga jumlah rugi dari perusahaan. […]

The post Proyeksi Pendapatan, Pengertian dan Cara Menghitungnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Proyeksi Pendapatan

Secara singkat proyeksi pendapatan dapat diartikan yaitu merupakan suatu jumlah dari besaran pendapatan yang akan kita terima pada masa yang akan datang.

Sesuai dengan penamaan istilahnya sendiri, pendapatan itu sendiri adalah suatu bagian yang tidak dapat untuk dipisahkan dari laporan penyajian pada informasi atas jumlah laba dan juga jumlah rugi dari perusahaan.

Perusahaan dan atau entitas terkait, menggunakan cara penyajian terkait dengan jumlah keuntungan dan atau pun juga jumlah kerugian yang terjadi dengan cara mengalokasikan pos dari pendapatan itu sendiri yang dilakukan suatu proses net-off dengan pos beban tersebut.

Proyeksi dapat juga diartikan sebagai suatu perkiraan dan atau pun juga hasil dari penghitungan menggunakan basis data dan juga informasi yang relevan, untuk dapat diketahui berapa hasil besaran dari proyeksi itu sendiri.

Proyeksi umumnya digunakan untuk dapat melakukan analisa jangka panjang dimana besaran angka dari proyeksi itu sendiri nantinya akan mempengaruhi proses dari pengambilan keputusan pada level manajerial ke atas terkait rencana keseluruhan dari perusahaan yang terkait di dalamnya tersebut.

Proyeksi pendapatan mengartikan lebih spesifik lagi dengan mengarah pada pos dari pelaporan laba dan juga rugi perusahaan yang memiliki fokus terhadap pos dari pendapatan itu sendiri. Pos dari pendapatan bisa dari berbagai macam aspek yang dapat mempengaruhinya.

Antara lain yakni semisal untuk perusahaan manufaktur dari sepatu, maka jumlah pabrik sepatu tentu saja akan sangat mempengaruhi dari jumlah pendapatan yang nantinya akan dapat dihasilkan pada akhir periode pelaporan itu sendiri.

Aspek lain yang dapat mempengaruhi dari faktor untuk penghitungan pada proyeksi pendapatan tentu saja adalah jumlah permintaan yang ada di pasar saat itu.

Tiap-tiap aspek yang berhubungan akan saling terkait satu sama lain, dan hal ini akan dapat tercermin dari proyeksi pendapatan yang ada.

Tentu saja dengan melakukan estimasi besaran dari proyeksi pendapatan yang ada maka akan dapat tercermin pula berapa laba dan atau pun juga kerugian yang cenderung akan dapat dialami oleh perusahaan, pada periode-periode selanjutnya.

Cara Memproyeksikan Pertumbuhan Pendapatan

Pertumbuhan dari pendapatan secara year on year dapat dengan mudah dihitung dengan menambahkan faktor perubahan komponen atas pendapatan itu sendiri.

Contoh yang terkait dengan aspek dari pendapatan itu sendiri adalah margin keuntungan dari pemegang saham terkait, perubahan terkait biaya produksi barang, perubahan terkait kenaikan gaji karyawan.

Pada ketiga komponen utama tersebut kita jumlahkan untuk dapat mengetahui besaran persentase dari proyeksi pertumbuhan pendapatan.

Cara Menghitung Proyeksi Pendapatan

Penghitungan proyeksi pendapatan sejatinya cukup sederhana karena hanya melibatkan unsur pos dari penerimaan yang akan diterima oleh perusahaan.

Berbeda dengan proyeksi laba dan atau pun juga rugi perusahaan yang memerlukan alokasi dan penghitungan terkait dengan pengganggaran untuk tahun depan yang secara penghitungannya lebih rumit.

Penghitungan dari proyeksi pendapatan hanya memerlukan beberapa asumsi yakni, secara umum yaitu memperhitungkan kenaikan harga atau inflasi, kenaikan upah karyawan untuk mengamankan kenaikan gaji, dan juga besaran margin pendapatan yang ingin diterima oleh perusahaan.

Cara Menghitung Proyeksi Pendapatan Menggunakan Spreadsheet

Untuk dapat melakukan suatu penghitungan dari spreadsheet tentu saja dapat sedikit berbeda apabila dengan menggunakan dari aplikasi microsoft excel yang ada pada umumnya.

Namun untuk dapat mempermudah terkait dengan penghitungan menggunakan spreadsheet, teman-teman dapat mencobanya dengan menggunakan peramban internet hanya dengan bermodalkan akun google mail yang dimiliki oleh masing-masing orang.

Silahkan masuk pada sub bagian dari spreadsheet dan menuju kepada interface dari spreadsheet. Secara sekilas mungkin tidak jauh berbeda dengan microsoft excel, bahkan warna interfacenya pun sama yakni hijau.

Untuk dapat melakukan penghitungan proyeksi pendapatan, maka sesuai dengan cara penghitungannya silahkan sediakan dahulu angka basis dari pendapatan pada periode berjalan dan atau pun juga periode yang sudah lampau.

Misal di sini kita contohkan untuk perusahaan manufaktur dari produk sepatu. Katakan pada tahun X kita memperoleh pendapatan sebesar Rp 1.000.000,-. Hal ini hanya untuk mempermudah penghitungan saja. Kemudian kita ingin tahu berapa proyeksi pendapatan kita pada tahun depan.

Pada tahap ini kita apabila diasumsikan bahwa komponen dan juga parameter dari perusahaan manufaktur tersebut sama, maka kita dapat merumuskan yang pertama dari kenaikan inflasi yang ada, misalkan 1% hal ini penting dikarenakan bahan baku untuk pembuatan dari sepatu tersebut pasti mengalami kenaikan harga atau inflasi.

Kemudian asumsikan pula kenaikan dari gaji karyawan yang ada, semisal 2%, hal ini untuk dapat mengakomodir dari kenaikan gaji SDM dan juga biaya turunannya untuk dapat meneruskan proses operasional dari pabrik sepatu tersebut.

Kemudian setelah itu kita tentukan asumsi dari margin yang ingin diterima oleh perusahaan, katakan 20% untuk harapan dari peningkatan keuntungan yang akan diterima oleh perusahaan.

Rumus dari spreadsheet tersebut kurang lebih akan menjadi sebagai berikut: =(1000000+(1000000*(1%+2%+20%))). Dengan asumsi parameter lain ceteris paribus atau tidak berubah maka menggunakan rumus tersebut pada spreadsheet akan dapat menghasilkan angka proyeksi pendapatan sebesar Rp 1.230.000,-.

Dapat disimpulkan bahwa tahun depan dengan menggunakan asumsi komponen dan parameter yang disebutkan di atas, akan terjadi suatu peningkatan dari segi pendapatan secara year on year sebesar 23%.

The post Proyeksi Pendapatan, Pengertian dan Cara Menghitungnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>