kingdom - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kingdom Mon, 20 Jun 2022 06:35:08 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kingdom - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kingdom 32 32 Kingdom Plantae : Pengertian, Ciri, Struktur, dan Klasifikasi https://haloedukasi.com/kingdom-plantae Mon, 20 Jun 2022 06:33:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35861 Kingdom plantae adalah organisme autotrof, multiseluler dan berdinding sel dan juga berklorofil. Klorofil adalah zat hijau daun yang digunakan untuk melakukan fotosintetitis. Klasifikasi kingdom plantae dikelompokkan menjadi 3 tumbuhan, yaitu : Bryophyta (lumut) Bryophyta (lumut) adalah bentuk peralihan antara tumbuhan talus ke tumbuhan berkomus. Tumbuhan lumut belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Akar berupa […]

The post Kingdom Plantae : Pengertian, Ciri, Struktur, dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kingdom plantae adalah organisme autotrof, multiseluler dan berdinding sel dan juga berklorofil. Klorofil adalah zat hijau daun yang digunakan untuk melakukan fotosintetitis.

Klasifikasi kingdom plantae dikelompokkan menjadi 3 tumbuhan, yaitu :

Bryophyta (lumut)

Bryophyta (lumut) adalah bentuk peralihan antara tumbuhan talus ke tumbuhan berkomus. Tumbuhan lumut belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Akar berupa rhizoid, batang beum dilengkapi dengan xylem dan floem sehingga jaringan pengangkut berupa jaringan parenkim, daunnya kecil dan tersusun oleh selapis sel dengan kloroplas yang berupa jala.

Struktur lumut

Metagenesis lumut

Daur metagenesis berupa fase gametofit dan sporofit. Fase gametofit dinamakan fase seksual sedangkan fase sporofit dinamakan fase vegetatif. Fase gametofit berupa protonema yang akan menghasilkan gamet jantan (anteridium) dan betina (arkegonium) sedangkan fase vegetatif berupa tanaman lumut yang nantinya akan menghasilkan spora. Fase gametofit lebih lama dibandingkan dengan fase vegetatifnya.

Skema metagenesis lumut

Klasifikasi Bryophyta (lumut)

  • Lumut hati (Hepaticeae. Struktur tubuh berupa lembaran dengan banyak lekukan. Misalnya Marchantia sp dengan sifat hermaprodit. Pada bagian ini akan muncul anteridium (anteridiofor) yang bentuknya lebih terbuka. Jenis lumut ini berkembang biak secara aseksual (gamma tumbuh menjadi talus) dan seksual dengan menghasilkan kelamin jantan dan betina yang kemudian akan tumbuh menjadi sporofit.
  • Lumut daun (Musci). Memiliki struktur gametofit (struktur generatif) dan juga menghasilkan spora (struktur vegetatif).
  • Lumut tanduk (Anthecerotaceae). Termasuk tumbuhan uniseksual, jadi berkembangbiak secara seksual maupun aseksual. Contoh : Anthoceros sp.

Pteridophyta (paku)

Merupakan tanaman berkomus sejati (memiliki akar, batang, dan daun sejati), menghasilkan spora. Spora akan membentuk protalium berbentuk jantung yang merupakan fase gametofit. Struktur tubuhnya lebih maju dibandingkan dengan lumut walaupun masih sederhana, yaitu telah memiliki pembuluh angkut, yaitu floem dan xylem.

Metagenesis paku

Daur metagenesis berupa fase gametofit dan sporofit. fase gametofit dinamakan fase seksual sedangkan fase sporofit dinamakan dengan fase vegetatif. Fase gametofit berupa protalium yang akan menghasilkan gamet jantan (anteridium) dan betina (arkegonium) sedangkan fase vegetatif berupa tanaman lumut yang nantinya aan menghasilkan spora. Generasi sporofitnya berumur lebih panjang dibandingkan sporofitnya.

Skema metagenesis paku

Klasifikasi paku

  • Homospora atau isopora yaitu paku yang menghasilkan spora satu jenis denan besar yang sama. Contoh : paku kawat (Licopodium).
  • Heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang berbeda jenis dan ukuran, berukuran kecil (mikrospora, kelamin jantan), besar (makrospora, kelamin betina). Contoh : Paku rane.
  • Paku peralihan, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi sebagian berkelamin jantan dan betina. Contoh : paku ekor kuda (Equisetum)

Spermatophyta

Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani, yaitu sperma yang artinya biji, dan phyton artinya tumbuhan. Spermatophyta memiliki batang, akar, dan daun yang nyata, biji strobilus atau bunga, bersifat autotrof, organisme dengan sel multiseluluer, memiliki xylem dan floem.

Klasifikasi Spermatophyta

Gymnospermae (berbiji terbuka)

Tumbuhan berbiji terbuka merupakan tanaman berkayu, berupa pepohonan atau perdu dengan sistem perakaran serabut. Menghasilkan biji yang tidak tertutup oleh daging buah. Gymnospermae berkembangbiak secara generatif, yaitu dengan pembuahan antara spermatozoid dan ovum yang masing-masing dihasilkan oleh Strobilus jantan dan strobilus betina.

Hasil pembuahannya berupa zigot yang akan terus berkembang menjadi embrio atau lembaga. Pembuahan yang terjadi disebut pembuahan tunggal karena hanya menghasilkan zigot saja. Sub divisi Gymnospermae (biji terbuka), dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu :

  • Pteridospermae (telah punah)
  • Cycadiinae (pakis), contoh : Cycas rumphii (raksasa)
  • Gynkoinae, contoh : Gynkio biloba (raksasa)
  • Conoferinae, contoh : Pinus merkusii (pinus), Agathis alba (damar)
  • Gnetinae, contoh : Gnetum gnemon (melinjo)

Angiospermae (berbiji tertutup)

Tumbuhan berbiji tertutup mempunyai bunga yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan dan bijinya tertutupi oleh daging buah. Angiospermae dibedakan menjadi dua berdasarkan keping bijinya, yaitu monokotil dan dikotil.

NostrukturMonokotilDikotil
1AkarSerabutTunggang
2BatangTidak bercabang, kecuali Gramineaebercabang
3Pertulangan daunSejajar, melengkungmenyirip, menjari
4Kelipatan bungakelipatan tigakelipatan lima
5kambium batangtidak adaada
6berkas pengangkuttersebarteratur
7contohtebu, anggrek, kelapamangga, tomat

Pembentukan embrio pada Angiospermae :

  • Amfimiksis, melalui pembuahan (penyatuan sperma dan ovum).
    • Porogami : sperma yang masuk melalui mikropil
    • Aporogami : sperma masuk melalui kalaza
  • Apomiksis, tanpa proses pembuahan
    • Partenogenesis : pembentukan lembaga dari sel telur yang tidak dibuahi
    • Apogami : pembentukan lembaga dari bagian selain ovum, seperti sinergid, antipoda
    • Embrio adventif : pembentukan lembaga dari sel nuselus atau integumen.

The post Kingdom Plantae : Pengertian, Ciri, Struktur, dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kingdom Fungi (Jamur): Ciri, Klasifikasi dan Peranannya https://haloedukasi.com/kingdom-fungi Sat, 16 Jan 2021 01:50:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19372 Jamur biasanya mudah ditemukan pada daerah yang memiliki kelembaban tinggi, terlebih saat musim hujan tiba. Umumnya, jamur merupakan organisme yang beracun, namun sebagian spesies juga dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai bahan pangan. Jamur atau dalam bahasa biologi disebut fungi merupakan organisme eukariotik dengan dinding sel terbuat dari zat kitin dan tidak mempunyai klorofil, sehingga dalam […]

The post Kingdom Fungi (Jamur): Ciri, Klasifikasi dan Peranannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jamur biasanya mudah ditemukan pada daerah yang memiliki kelembaban tinggi, terlebih saat musim hujan tiba. Umumnya, jamur merupakan organisme yang beracun, namun sebagian spesies juga dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai bahan pangan.

Jamur atau dalam bahasa biologi disebut fungi merupakan organisme eukariotik dengan dinding sel terbuat dari zat kitin dan tidak mempunyai klorofil, sehingga dalam memperoleh makanannya (nutrisi) jamur bersifat sebagai parasit (baik parasit obligat atau parasit fakulatif) atau sebagai saprofit.

Ciri-Ciri Jamur

Secara umum jamur memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bersifat eukariotik yang memiliki dinding sel.
  • Dinding selnya tersusun atas zat kitin.
  • Struktur jamur disebut talus, artinya jamur tidak memiliki akar, batang, maupun daun sejati.
  • Tidak memiliki klorofil, artinya bersifat heterotrof.
  • Jamur bersifat parasit dan saprofit.
  • Biasanya jamur dapat ditemukan pada tempat yang lembap, agak asam, pada bahan makanan, dan pada bahan organik.
  • Jamur umumnya organisme multiseluler, namun ada juga yang uniseluler.
  • Ukuran jamur ada yang makroskopis dan mikroskopis.
  • Tubuhnya berbentuk benang hifa, ada juga yang membentuk anyaman benang yang disebut miselium.

Struktur Tubuh dan Bentuk Jamur

Struktur Tubuh

struktur jamur

Struktur vegetatif jamur berbentuk filamen panjang bercabang seperti benang yang disebut hifa. Hifa jamur memanjang bercabang-cabang dan berjalinan membentuk miselium.

Miselium ini berfungsi untuk meningkatkan luas penyerapan pada jamur. Pada jenis jamur tertentu hifanya terpisah oleh sekat/ ruang antarsel yang disebut septum.

Beberapa tipe struktur hifa pada jamur yaitu sebagai berikut:

  • Hifa yang tidak bersekat (hifa aseptat), yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat, sehingga antara inti satu dan yang lain tidak dilapisi sekat/ membran. Hifa semacam itu disebut soenositik.
  • Hifa bersekat inti tunggal (hifa septat uninukleus), yaitu hifa dengan sel yang berinti tunggal. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang dengan setiap ruang memiliki satu inti.
  • Hifa bersekat berinti banyak (hifa septat multinukleus), yaitu hifa dengan sel yang berinti banyak. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang dengan sel berinti banyak.

Bentuk Jamur

Jamur memiliki bentuk tubuh yang bervariasi. Misalnya ada yang berbentuk benang (filamen), ada yang berbentuk bulat, dan ada yang berbentuk tubuh buah pada jamur multiseluler.

Tubuh buah jamur mempunyai bentuk yang beraneka ragam yaitu seperti mangkuk, kuping, payung, setengah lingkaran, atau bulat. Tubuh buah jamur berukuran makrokospis.

Reproduksi Jamur

Jamur berkembang biak melalui dua cara, yaitu secara seksual (generatif) dan secara aseksual (vegetatif).

Secara Seksual

Reproduksi seksual pada jamur terjadi melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium terjadi secara singami (penyatuan sel atau hifa yang berbeda jenis).

Pada singami terdiri dari dua tahap yaitu tahap plasmogami (penyatuan plasma sel) dan tahap kariogami (penyatuan inti sel).

Macam-macam spora seksual pada jamur diantaranya askospora, zigospora, basidiospora, dan oospora. Spora seksual diperoleh dari pembelahan meiosis.

Secara Aseksual

Repoduksi jamur secara aseksual dilakukan dengan cara pembelahan diri, pembentukan kuncup, atau pembentukan spora.

Pembelahan diri pada jamur menghasilkan dua sel anak yang serupa. Dan pembentukan spora aseksual dihasilkan dari pembelahan sel secara mitosis.

Adapun macam-macam spora aseksual pada jamur antara lain konidiospora, oidium/ artrospora, sporangiospora, klamidospora, dan blastospora.

Klasifikasi Jamur

Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya, jamur terbagi menjadi empat divisi adalah sebagai berikut:

Ascomycota

struktur ascomycota
Struktur Ascomycota

Ciri-ciri anggota divisi Ascomycota:

  • Mempunyai hifa bersekat dan berinti banyak
  • Ada yang berbentuk uniseluler dan ada yang berbentuk multiseluler
  • Kebanyakan hidup sebagai parasit, saprofit, serta bersimbiosis dengan alga membentuk lichenes
  • Menghasilkan spora seksual yang disebut askospora
  • Berbentuk uniseluler atau multiseluler
  • Anggota divisi Ascomycota berkembang biak secara seksual dan secara aseksual. Secara seksual membentuk askospora di dalam askus. Askus berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut askokarp. Sedangkan secara aseksual dilakukan dengan membentuk konidiospora/konidia. Konidia terbentuk pada ujung hifa yang disebut konidiofor.
  • Pada Ascomycota uniseluler (bersel satu) melakukan reproduksi aseksual dengan cara membentuk tunas yang disebut blastospora, yang mana pada usia muda menempel pada inang dan kemudian setelah dewasa melepaskan diri.

Berdasarkan macam-macam bentuk askokarpnya. Ascomycota dibagi menjadi tiga kelas sebagai berikut:

  • Plectomycetes, kelompok jamur yang mempunyai askokarp berbentuk bulat tertutup (bola) yang disebut kleistotesium. Contohnya Penicillium sp. dan Aspergillus sp.
  • Pyrenomycetes, anggota jamur yang mempunyai askokarp dengan bentuk khusus yang dilengkapi dengan ostiolum (lubang untuk melepas askus dan askospora). Contohnya Neurospora sitophila.
  • Hemiascomycetes, jenis jamur yang tidak membentuk askokarp dan tidak mempunyai hifa dengan tubuh bertunas dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga terbentuk rantai sel atau hifa semu. Contohnya Saccharomyces sp.

Zygomycota

Struktur Tubuh Basidiomycota
Struktur Tubuh Basidiomycota

Ciri-ciri pada divisi Zygomycota:

  • Dinding sel mengandung zat kitin
  • Terdiri dari hifa tak bersekat (hifa soenositik) dan miseliumnya bercabang banyak
  • Menghasilkan zigospora pada reproduksi seksualnya
  • Bersifat multiseluler
  • Tidak memiliki tubuh buah
  • Sebagian besar hidup sebagai saprofit pada roti, nasi, dan bahan makanan lainnya, ada juga hidup sebagai parasit

Divisi Zygomycota bereproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual (generatif) dilakukan dengan cara konjugasi antara hifa yang berbeda jenis, kemudian dari konjugasi tersebut dihasilkan spora yang disebut zigospora.

Sedangkan, secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk spora di dalam sporangium yang terletak di ujung hifa. Selanjutnya, spora tersebut pecah dan mengeluarkan miselium untuk membentuk individu baru.

Contoh jamur yang termasuk divisi Zygomycota adalah Rhizopus stolonifer, Rhizopus oryzae, Pilobolus, Mucor mucedo, Rhizopus nigricans, dan Rhizopus nodusus.

Basidiomycota

Struktur Tubuh Basidiomycota
Struktur Tubuh Basidiomycota

Divisi Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang mempunyai tingkat perkembangan yang tinggi apabila dibandingkan dengan kelompok jamur yang lainnya. Adapun ciri-ciri divisi Basidiomycota adalah:

  • Berbentuk makroskopis dengan tubuh buah yang besar
  • Hifanya bersekat dengan sambungan apit (clamp connection)
  • Multiseluler
  • Miseliumnya memasuki ujung atau seluruh substrat

Reproduksi divisi Basidiomycota dilakukan dengan cara seksual dan aseksual. Secara seksual dilakukan dengan cara konjugasi atau dengan basidiospora yang dibentuk dalam basidium.

Sedangkan, secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk tunas, konidia, dan fragmentasi miselium. Contoh anggota Basidiomycota adalah:

  • Volvariella volvacea (jamur merang)
  • Auricularia aurita
  • Auricularia polytricha (jamur kuping)
  • Ustilago rirens (jamur karat)
  • Puccinia graminis (jamur api)
  • Agaricus bisporus (jamur champignon)
  • Amanita muscaria
  • Ganoderma aplanatum
  • Pleurotes (jamur tiram)
  • Clavaria zippelli (supa mayang)

Deuteromycota

struktur deuteromycota
Struktur Deuteromycota

Jamur pada divisi ini disebut juga sebagai fungi imperfecti (jamur tidak sempurna) karena belum diketahui perkembangbiakan generatifnya.
Ciri-ciri kelompok Deuteromycota adalah:

  • Hidup sebagai pada tanaman tingkat tinggi atau sebagai saprofit di berbagai materi organik
  • Mempunyai hifa bersekat
  • Dinding sel terbuat dari kitin

Kelompok Deuteromycota melakukan reproduksi secara aseksual dengan membentuk konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidium.

Contoh kelompok Deuteromycota adalah:

  • Monilia sitophila
  • Curvularia
  • Gleosporium
  • Chaladosporium
  • Diploria
  • Verticillium alboatrum
  • Epidermophyton floocosum
  • Microsporium
  • Helminthosporium oryzae

Peranan Jamur bagi Kehidupan

Jamur bukan hanya organisme yang merugikan bagi kehidupan manusia. Kebanyakan spesies di alam, jamur memiliki racun yang dapat mematikan.

Inilah yang menyebabkan tidak banyak orang dalam mengonsumsi jamur. Namun ada beberapa spesies jamur yang memiliki manfaat bagi kehidupan.

Jamur yang Menguntungkan

  • Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum sebagai penghasil zat antibiotik penisilin.
  • Saccharomyces ellipsoideus berperan dalam memfermentasikan buah anggur menjadi minuman anggur.
  • Neuspora sitophyla berperan dalam pembuatan oncom.
  • Aspergillus wentii berperan dalam pembuatan kecap.
  • Aspergillus niger berperan dalam menghasilkan asam sitrat.
  • Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, dan Rhizopus stoloniferus berperan dalam pembuatan tempe.
  • Penicillium requeforti dan Penicillium camemberti berperan dalam pembuatan keju.
  • Saccharomyces cerevsisiae berperan dalam pembuatan tape.
  • Jamur bersifat saprofit dapat menguraikan senyawa-senyawa organik menjadi senyawa anorganik yang diperlukan oleh tanaman hijau, dalam hal ini jamur dapat menyuburkan tanah.
  • Beberapa spesies jamur dalam divisi Basidiomycota dapat dikonsumsi sebagai bahan pangan oleh manusia.
  • Mucor mucedo berfungsi sebagai pengurai pada kotoran hewan.
  • Trichoderma sp. berperan dalam mempercepat penguraian selulosa untuk menghasilkan enzim selulase pada kayu.

Jamur yang Merugikan

  • Candida albicans adalah jamur penyebab penyakit pada mulut dan kerongkongan, seperti sariawan.
  • Ustilago maydis merupakan parasit pada tanaman jagung.
  • Exobasidium vexans merupakan parasit pada daun teh.
  • Aspergillus fumigatus merupakan parasit pada paru-paru burung.
  • Amanita Muscaria merupakan jamur pembunuh lalat karena menghasilkan racun muskarin.
  • Laboulbenia merupakan parasit pada serangga.
  • Rhizotonia solani merupakan penyebab penyakit busuk pada tanaman polong-polongan.
  • Rhizopus nigricans, Aspergillus niger, Penicillium sp., Clasdosporium, dan Chaetomium globusum merupakan jamur penyebab pembusukkan pada bahan makanan, seperti sayuran, buah-buahan, roti, daging, dan ikan.
  • Mucor parasiticus penyebab penyakit pada kulit pada manusia.
  • Epidermophyton, Microsporum, dan Trighophyton merupakan jamur penyebab penyakit kurap pada manusia.
  • Tinea versicolor adalah jamur penyebab penyakit panu pada manusia.

Ciri-Ciri Jamur Beracun

Sebagian spesies jamur yang hidup liar di pekarangan atau di hutan merupakan jamur yang beracun. Jamur yang beracun memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Jamur mengeluarkan bau amonia atau bau seperti telur busuk.
  • Biasanya memiliki cincin atau cawan.
  • Warna jamur lebih mencolok, seperti merah darah, kuning terang, oranye, putih atau pucat.
  • Jamur meninggalkan zat warna hitam atau biru jika dipotong dengan pisau stainless.
  • Apabila dimasak, jamur akan berubah warna menjadi gelap.

The post Kingdom Fungi (Jamur): Ciri, Klasifikasi dan Peranannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Klasifikasi Kingdom dan Ciri-cirinya https://haloedukasi.com/klasifikasi-kingdom Fri, 10 Apr 2020 04:00:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=1815 Klasifikasi adalah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup ke dalam suatu golongan atau unit tertentu, dilihat berdasarkan persamaan ciri-ciri makhluk hidup yang dimiliki. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah agar kita dapat mengenali, mempelajari, serta membedakannya dengan makhluk hidup lain. Makhluk hidup diklasifikasikan berdasarkan persamaan ciri-ciri kelompok makhluk hidup yang dimiliki. Pengelompokkan tersebut dilakukan secara bertingkat. […]

The post Klasifikasi Kingdom dan Ciri-cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Klasifikasi adalah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup ke dalam suatu golongan atau unit tertentu, dilihat berdasarkan persamaan ciri-ciri makhluk hidup yang dimiliki.

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah agar kita dapat mengenali, mempelajari, serta membedakannya dengan makhluk hidup lain.

Makhluk hidup diklasifikasikan berdasarkan persamaan ciri-ciri kelompok makhluk hidup yang dimiliki.

Pengelompokkan tersebut dilakukan secara bertingkat. Tingkatan pengelompokkan makhluk hidup disebut dengan takson.

Karakteristik yang menjadi dasar klasifikasi makhluk hidup adalah ciri morfologi, anatomi, fisiologi, sifat biokimia, dan sifat genetik.

Sistem klasifikasi yang saat ini digunakan adalah sistem klasifikasi 5 kingdom. Berikut klasifikasi kingdom dan ciri-cirinya.

1. Kingdom Monera

Kingdom Monera
  • Ciri-ciri khusus kingdom Monera tubuh anggotanya adalah uniseluler atau hanya tersusun atas satu sel. 
  • Memiliki bentuk sel yang bervariasi, yaitu basil, coccus, dan spiral.
  • Bersifat prokariotik.
  • Dinding sel tersusun atas peptidoglikan.
  • Tidak memiliki organel bermembran seperti mitokondria dan kloroplas.
  • Membran plasma tersusun atas lipid dan protein.
  • Bahan genetik yang ada di dalam sitoplasma disebut nukleoid

2. Kingdom Protista

  • Sebagian besar bersifat uniseluler, namun ada juga yang multiseluler dan berkoloni.
  • Memiliki bentuk yang beragam, yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris, dan radial.
  • Memiliki alat gerak berupa flagel, pseudopodia, dan silia.
  • Memiliki tipe respirasi aerob dan menggunakan mitokondria untuk respirasi sel.
  • Anggota kingdom Protista hidup secara bebas, namun ada juga yang menjadi parasit bagi organisme lain.
  • Bersifat eukariotik dan memiliki nukleus.

3. Kingdom Fungi

  • Fungi atau jamur bersifat eukariotik.
  • Sel jamur memiliki dinding seperti sel tumbuhan.
  • Dinding sel jamur tersusun atas jenis karbohidrat yang disebut kitin.
  • Jamur memiliki glikogen yang berfungsi untuk menyimpan energi.
  • Jamur merupakan organisme heterotrof yang berarti jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri.
  • Sebagian besar jamur bereproduksi secara seksual dengan menggunakan bahan genetik berupa hifa. Jamur merupakan contoh makhluk hidup yang berkembang biak secara aseksual dengan membentuk spora.
  • Jamur menyerap nutrisi menggunakan dinding selnya.

4. Kingdom Plantae

  • Bersifat multiseluler atau tubuhnya tersusun atas banyak sel.
  • Bersifat autotrof atau dapat membuat makanan sendiri.
  • Bersifat eukariotik
  • Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa.
  • Sebagian besar berhabitat di darat, namun ada juga yang di perairan.
  • Mendapatkan makanan melalui proses fotosintesis yang terjadi di daun dengan bantuan cahaya matahari.
  • Memiliki akar yang berfungsi untuk menjaga kekokohan tumbuhan dan menyerap air serta nutrisi dari tanah.
  • Tumbuhan memerlukan air untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
  • Tumbuhan bereproduksi secara seksual menggunakan putik dan benang sari.
  • Reproduksi aseksual tumbuhan melalui cara setek, cangkok, tunas, dan lain lain.

5. Kingdom Animalia

  • Pada bagian anggota tubuhnya adalah memiliki sel yang bersifat eukariotik.
  • Tubuh hewan tersusun atas banyak sel serta sistem organ yang kompleks.
  • Hewan melakukan respirasi secara aerob.
  • Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual di mana terjadi penggabungan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
  • Hewan memiliki mobilitas yang lebih aktif daripada anggota kingdom lainnya.
  • Habitat hewan tersebar di daratan dan di perairan.
  • Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna di mana terjadi perubahan fisik atau struktur setelah kelahiran atau penetasan.

The post Klasifikasi Kingdom dan Ciri-cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Klasifikasi Kingdom Animalia dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/klasifikasi-kingdom-animalia Thu, 09 Apr 2020 08:12:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3123 Kingdom Animalia adalah salah satu kingdom dari contoh klasifikasi makhluk hidup yang anggotanya tidak memiliki dinding sel serta kloroplas. Karakteristik lain dari ciri-ciri kingdom Animalia adalah mereka bersifat autotrof atau membutuhkan organisme lain untuk mendapatkan makanan. Berbeda dengan ciri-ciri kehidupan tumbuhan yang dapat memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis, hewan akan mencari makanannya sendiri dan […]

The post Klasifikasi Kingdom Animalia dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kingdom Animalia adalah salah satu kingdom dari contoh klasifikasi makhluk hidup yang anggotanya tidak memiliki dinding sel serta kloroplas.

Karakteristik lain dari ciri-ciri kingdom Animalia adalah mereka bersifat autotrof atau membutuhkan organisme lain untuk mendapatkan makanan.

Berbeda dengan ciri-ciri kehidupan tumbuhan yang dapat memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis, hewan akan mencari makanannya sendiri dan dicerna ke dalam tubuh.

Makanan tersebut digunakan sebagai sumber energi untuk proses metabolisme.

Berikut ini klasifikasi kingdom animalia dan penjelasannya.

Vertebrata 

Vertebrata adalah hewan dengan sumsum tulang belakang yang dikelilingi tulang rawan atau tulang yang memanjang pada bagian dorsal atau punggung kepala sampai ekor.

Kata ‘vertebra’ berarti tulang yang membentuk tulang belakang. Hewan yang bukan vertebrata disebut invertebrata.

Vertebrata meliputi burung, ikan, amfibi, reptil, dan mamalia. Bagian-bagian kerangka vertebrata adalah:

  • Kranium
    Yaitu kerangka pada bagian kepala yang melindungi otak.
  • Vertebra
    Yaitu serangkaian tulang kaku pendek yang dipisahkan oleh sendi. Tulang belakang internal ini melindungi sumsum tulang belakang. Sendi antara tulang belakang berfungsi agar tulang belakang dapat menekuk.
  • Tulang
    Mendukung dan melindungi jaringan lunak tubuh dan memberikan tempat untuk melekatnya otot.
  • Lengkungan insang
    Lengkungan insang terdapat di faring ikan dan beberapa amfibi. Pada sebagian besar vertebrata, beberapa lengkungan telah berevolusi menjadi organ lain, seperti rahang.

Vertebrata terbagi atas beberapa kelas, diantaranya sebagai berikut:

1. Pisces

Pisces adalah kelompok hewan yang hidupnya berada di dalam air, biasanya dikenal dengan ciri-ciri ikan sebagai makhluk hidup.

Bagian luar dari tubuh ikan dilindungi dengan eksoskeleton yang berupa sisik.

Anggota dari kelas Pisces bisa bernapas di dalam air berkat adanya insang yang melekat pada tubuhnya.

2. Amfibi

Anggota dari kelas Amfibi terdiri dari kelompok hewan yang hidup di dua tempat yaitu di perairan dan di darat.

Contoh dari hewan amfibi yaitu, katak, kodok, dan salamander. Amfibi bernapas dengan menggunakan paru-paru dan juga kulitnya.

3. Reptil

Reptil merupakan vertebrata pertama yang bisa beradaptasi di daerah kering.

Contoh dari hewan reptil adalah ular, buaya, kadal, kura-kura, cicak. Reptil sangat mudah dalam beradaptasi dengan sekitar.

4. Aves

Aves atau yang biasa disebut sebagai burung merupakan salah satu kelas dari vertebrata.

Mempunyai bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh.

Salah satu ciri-ciri makhluk hidup ini adalah mempunyai kantung hawa yang berfungsi sebagai alat respirasi saat terbang, mengatur berat badan saat terbang, memperkeras suara, serta melindungi organ dalam agar tetap hangat ketika terbang.

5. Mamalia

Kelas Mamalia adalah kelas yang mempunyai mammae gland (kelenjar susu) serta rambut yang menutupi seluruh permukaan tubuh.

Mamalia terbagi menjadi mamalia bertelur, mamalia berkantung, dan mamalia berplasenta yang melahirkan.

Invertebrata

Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan invertebrata terbagi menjadi beberapa filum, yaitu:

1. Porifera

Porifera adalah hewan multiseluler yang memiliki ciri-ciri kelompok makhluk hidup berupa tubuh berpori dengan jaringan yang belum terbentuk, serta mempunyai rangka dan saluran air.

2. Coelenterata

Coelenterata adalah hewan multiseluler diploblastik dimana tubuhnya terdiri dari banyak jaringan.

Hewan ini berbentuk polip atau medusa dengan tentakel yang dapat menyengat, mempunyai rongga pencernaan, sistem saraf sederhana serta tidak mempunyai sistem ekskresi.

3. Platyhelminthes

Platyhelminthes adalah hewan triploblastik aselomata yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan berbentuk pipih, mempunyai sistem saraf, dan sistem pencernaan dengan satu lubang.

Hewan ini tidak mempunyai sistem sirkulasi, respirasi dan juga ekskresi.

4. Nemathelminthes

Nemathelminthes adalah hewan triploblastik pseudoselomata yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral menyerupai bulat panjang dengan dilapisi kutikula.

Hewan ini memiliki sistem pencernaan yang lengkap, sistem sirkulasi, namun tidak memiliki sistem respirasi dan juga ekskresi.

5. Annelida

Annelida adalah hewan triploblastik selomata dengan bentuk tubuh yag simetri bilateral bersegmen.

Ciri-ciri dari Hewan ini adalah mempunyai otot, sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi, sistem saraf, dan sistem ekskresi.

6. Moluska

Moluska adalah hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang memiliki bentuk simetri bilateral, bertekstur lunak, dan berhabitat di perairan dan daratan.

7. Arthropoda

Arthropoda adalah hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang berbentuk simetri bilateral, mempunyai kaki, serta tubuh yang beruas.

8. Echinodermata

Echinodermata adalah hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang memiliki bentuk simetri bilateral dengan permukaan tubuh berduri, dan hidup bebas di dasar laut.

The post Klasifikasi Kingdom Animalia dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ciri-ciri Khusus Kingdom Monera yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/ciri-ciri-khusus-kingdom-monera Thu, 09 Apr 2020 06:56:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=1547 Kingdom Monera beranggotakan organisme prokariotik yang merupakan organisme tertua di bumi. Menurut sistem klasifikasi Carl Woese pada tahun 1977, kingdom Monera dikelompokkan menjadi dua subkingdom, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.  Istilah Monera diambil dari kata dalam bahasa Yunani yaitu “moneres” yang berarti tunggal. Struktur organisme ini sederhana dan hanya terdiri dari satu sel. Bersifat prokariotik di […]

The post Ciri-ciri Khusus Kingdom Monera yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Kingdom Monera beranggotakan organisme prokariotik yang merupakan organisme tertua di bumi.

Menurut sistem klasifikasi Carl Woese pada tahun 1977, kingdom Monera dikelompokkan menjadi dua subkingdom, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. 

Istilah Monera diambil dari kata dalam bahasa Yunani yaitu “moneres” yang berarti tunggal.

Struktur organisme ini sederhana dan hanya terdiri dari satu sel. Bersifat prokariotik di mana inti selnya tidak memiliki membran inti.

Seperti ciri-ciri makhluk hidup pada umumnya, anggota kingdom Monera memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Organisme dari kingdom Monera berukuran sekitar 1 mikrometer.
  2. Bentuk sel Monera bervariasi, yaitu batang (basil), bulat (coccus), dan spiral. 
  3. Ada sel yang berkoloni namun ada juga yang tidak. Struktur sel berkoloni memiliki bentuk gabungan dua sel (diplobasil atau diplococcus), kubus (sarcina), rantai (streptobasil atau streptococcus), anggur (staphylobasil atau staphylococcus)
  4. Sebagian besar struktur sel Monera bersifat uniseluler atau hanya memiliki satu sel.
  5. Mampu membentuk endospora yang merupakan spora berdinding tebal dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
  6. Dilihat dari struktur sel prokariotiknya, Monera memiliki struktur sel yang paling sederhana.
  7. Tidak seperti organisme pada kingdom lain, Monera memiliki struktur sel tanpa inti dan tidak banyak memiliki organel sel.
  8. Dinding sel Monera tersusun atas polisakarida, polipeptida dan peptidoglikan yang berfungsi untuk memberi bentuk, melindungi, mengatur keluar masuknya zat, serta berperan dalam proses pembelahan sel.
  9. Beberapa alga hijau memiliki vakuola atau kantung udara yang berfungsi agar sel dapat mengapung di permukaan air untuk mendapatkan sinar matahari.
  10. Selnya tidak memiliki mitokondria dan hanya memiliki ribosom.
  11. Bahan genetik yang berada di dalam sitoplasma Monera disebut dengan nukleoid.
  12. Sebagian besar bakteri mengandung cincin DNA yang dikenal dengan plasmid.
  13. Sitoplasma Monera tertutup oleh membran plasma yang letaknya di bawah dinding sel.
  14. Membran plasma tersusun atas protein dan lipid.
  15. Beberapa Monera memiliki pili atau fimbriae yang berfungsi untuk melekatkan diri dan sebagai penyalur materi genetik saat proses konjugasi.
  16. Selain pili, beberapa Monera juga memiliki flagel yang berfungsi sebagai alat untuk bergerak.
  17. Beberapa Monera bersifat autotrof atau dapat membuat makanan sendiri, sementara ada juga yang bersifat heterotrof atau mendapatkan makanan dari luar.
  18. Memiliki cadangan makanan yaitu karbohidrat yang disimpan dalam bentuk glikogen dan lipid.
  19. Monera dapat ditemukan di berbagai tempat, bahkan beberapa anggotanya berhabitat di lokasi ekstrim seperti di kawah gunung api, lokasi dengan radiasi tinggi, gletser, dan lain-lain.
  20. Reproduksi aseksual dilakukan melalui cara pembelahan biner (binary fusion), fragmentasi, atau spora.
  21. Reproduksi seksual dilakukan melalui cara konjugasi, transduksi, dan transformasi.
  22. Reproduksi seksual pada bakteri tidak melibatkan gamet dan penggabungan sel, namun berupa pertukaran materi genetik.

The post Ciri-ciri Khusus Kingdom Monera yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>