Klorofil - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/klorofil Wed, 16 Mar 2022 05:17:24 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Klorofil - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/klorofil 32 32 Fungsi Jaringan Spons, Pengertian dan Cirinya https://haloedukasi.com/fungsi-jaringan-spons Wed, 16 Mar 2022 05:17:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32462 Pengertian Jaringan Spons Jaringan spons merupakan salah satu bagian dari tanaman dan atau tumbuhan yang terletak pada pertengahan dari jaringan dan juga bagian daun itu sendiri. Jaringan spons ini merupakan suatu bagian penting dari tanaman dan juga tumbuhan yang juga berperan aktif secara tidak langsung terhadap proses foto sintesis itu sendiri. Fungsi Jaringan Spons Jaringan […]

The post Fungsi Jaringan Spons, Pengertian dan Cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Jaringan Spons

Jaringan spons merupakan salah satu bagian dari tanaman dan atau tumbuhan yang terletak pada pertengahan dari jaringan dan juga bagian daun itu sendiri.

Jaringan spons ini merupakan suatu bagian penting dari tanaman dan juga tumbuhan yang juga berperan aktif secara tidak langsung terhadap proses foto sintesis itu sendiri.

Fungsi Jaringan Spons

Jaringan spons yang terdapat pada vegetasi alam yang berupa tumbuhan dan atau pun juga tanaman ini memiliki peranan yang penting dalam keberlangsungan proses dari pengubahan sinar matahari menjadi sumber makanan.

Sumber makanan yang diperlukan dalam tumbuhan dan atau pun juga tanaman itu sendiri memang diproses pada bagian lain yang ada pada tumbuhan tersebut namun tidak terlepas dari peranan jaringan spons itu sendiri.

Jaringan spons yang ada pada tanaman dan atau pun juga tumbuhan tersebut memiliki fungsi sebagai media pertukaran dari gas dan juga hasil dari pengubahan sinar matahari menjadi sumber makanan bagi tanaman itu sendiri.

Secara lebih gambling dijelaskan bahwa dalam struktur pembentuk dari jaringan spons itu sendiri dapat melakukan suatu pembentukan rongga dan atau pun juga ruang udara serta tempat mineral yang merupakan suatu kaitan erat terhadap proses pengubahan sinar matahari menjadi bahan pangan bagi tumbuhan dan juga tanaman itu sendiri.

Pada bagian dari struktur dan juga jaringan terkait dengan spons itu sendiri memiliki suatu bagian yang dapat digunakan untuk menjadi suatu media untuk melakukan proses pertukaran material gas yang ada pada tanaman dan atau pun juga tumbuhan itu sendiri.

Hal ini sangat penting untuk dapat dilakukan dikarenakan keterkaitan dari proses pertukaran gas tersebut yang dijadikan sebagai salah satu bahan dari proses pengubahan material atas sinar matahari itu sendiri menjadi nantinya bahan pangan yang akan dikonsumsi oleh tanaman dan atau pun juga tumbuhan itu sendiri.

Seperti contohnya pada suatu bangunan yang kompleks, penampang dari struktur jaringan atas spons itu sendiri memiliki bagian yang berkaitan erat satu sama lainnya.

Pada jaringan dan juga struktur spons yang ada pada tanaman dan juga tumbuhan tersebut terdapat suatu bagian yang dinamakan dengan xilem dan juga floem.

Xilem dan juga floem ini apabila diibaratkan pada jaringan dan struktur bangunan yang ada sekarang adalah ibarat sebagai sebuah lift yang digunakan untuk dapat mengangkut orang maupun barang di dalamnya.

Namun demikian, berbeda dengan lift, xilem dan juga floem ini mengangkut zat-zat yang penting bagi kelangsungan hidup tanaman dan atau pun juga tumbuhan yang ada tersebut.

Xilem itu sendiri yang ada pada jaringan dan juga struktur spons itu sendiri berguna untuk dapat menyalurkan material berupa mineral dan zat yang dibutuhkan untuk dapat menunjang keberhasilan proses dari kelangsungan hidup tanaman dan juga tumbuhan itu sendiri.

Contoh dari material yang diangkut adalah dapat berupa air dan atau pun juga garam mineral itu sendiri. Air dan juga garam mineral tersebut nantinya akan disalurkan oleh bagian xilem tersebut kepada bagian daun dari tanaman dan juga tumbuhan terkait.

Berbeda dengan xilem yang membawa air dan juga garam material tersebut, floem bertugas untuk dapat menyalurkan hasil jadi dari proses fotosintesis dari daun dan atau pun juga proses pengubahan sinar matahari menjadi bahan pangan bagi tumbuhan terkait kepada seluruh lapisan dan juga bagian dari tumbuhan itu sendiri.

Selain itu, jaringan spons itu sendiri dapat berfungsi untuk dapat digunakan sebagai media dari pertukaran dan atau pun juga penyaluran serta penyimpanan terkait dengan gas yang ada pada tumbuhan dan atau pun juga tanaman itu sendiri.

Jaringan dan juga struktur spons yang ada pada tumbuhan dan atau pun juga tanaman itu sendiri merupakan bagian yang penting juga dalam tanaman karena meskipun jarang sekali terekspos namun fungsinya sangat penting bagi keberlangsungan hidup dari tanaman dan atau pun juga tumbuhan itu sendiri.

Hasil dari proses pengubahan sinar matahari menjadi bahan pangan bagi tanaman dan juga tumbuhan itu sendiri atau yang kerap disebut dengan fotosintesis tersebut tentu saja melalui media dari jaringan spons itu sendiri sebelum nantinya disalurkan kepada seluruh bagian dari tanaman atau pun nantinya disimpan untuk digunakan sebagai cadangan pangan bagi tanaman itu sendiri.

Ciri-Ciri Jaringan Spons

Jaringan dan atau pun juga struktur dari spons itu sendiri memiliki persamaan yang mirip dengan ciri khas dari permukaan daun yang lainnya.

Hal ini dikarenakan dari jaringan dan juga struktur spons itu sendiri dapat kita temukan penampang luas dan juga keberadaan dari klorofil yang berguna bagi proses pengubahan sinar matahari menjadi bahan pangan yang penting dan juga sangat diperlukan oleh tanaman dan juga tumbuhan itu sendiri.

Selain itu pada struktur jaringan spons itu sendiri memiliki suatu ciri khas tersendiri yang berbentuk seperti rongga pada cakupan atas jaringan dan juga struktur spons itu sendiri.

Pada jaringan spons ini juga terletak diapit oleh jaringan palisade yang ada pada kedua sisi pada daun yang ada pada tanaman tersebut.

The post Fungsi Jaringan Spons, Pengertian dan Cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jaringan Palisade: Pengertian, Fungsi dan Strukturnya https://haloedukasi.com/jaringan-palisade Sat, 12 Mar 2022 08:57:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32283 Tumbuhan memberikan manusia sumber daya makanan untuk dimakan dan oksigen untuk bernapas. Dalam menghasilkan sumber daya tersebut, tumbuhan memerlukan abiotik agar dapat hidup dan tumbuh dengan sempurna, yakni matahari. Prosesnya dimulai ketika tanaman menggunakan komponen abiotik tersebut, untuk memproduksi glukosa, bahan penyusun tanaman. Proses ini disebut fotosintesis. Selain cahaya matahari, proses fotosintesis membutuhkan karbon dioksida […]

The post Jaringan Palisade: Pengertian, Fungsi dan Strukturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tumbuhan memberikan manusia sumber daya makanan untuk dimakan dan oksigen untuk bernapas. Dalam menghasilkan sumber daya tersebut, tumbuhan memerlukan abiotik agar dapat hidup dan tumbuh dengan sempurna, yakni matahari.

Prosesnya dimulai ketika tanaman menggunakan komponen abiotik tersebut, untuk memproduksi glukosa, bahan penyusun tanaman. Proses ini disebut fotosintesis.

Selain cahaya matahari, proses fotosintesis membutuhkan karbon dioksida yang berdifusi ke dalam daun melalui pori-pori kecil, untuk kemudian masuk ke dalam sel. Seluruh proses ini terjadi di dalam daun.

Daun terdiri dari beragam struktur, salah satunya adalah jaringan mesofil. Jaringan ini tersusun dari sel-sel parenkim yang memiliki fungsi sebagai pengisi di antara jaringan yang lain.

Jaringan mesofil terbagi menjadi dua bagian, yaitu jaringan bunga karang (spons) dan jaringan palisade. Proses fotosintesis yang sangat penting bagi tanaman ini, terjadi di jaringan palisade.

Untuk mengetahui apa itu jaringan palisade, karakteristik, fungsi dan strukturnya, simak penjelasan berikut.

Pengertian Jaringan Palisade

Jaringan palisade disebut juga sebagai jaringan tiang. Jaringan yang terdapat di dalam mesofil ini, terdiri dari beberapa sel yang memanjang dan tegak lurus terhadap permukaan helai daun. Palisade adalah jaringan tempat utama terjadinya fotosintesis.

Sel jaringan ini cukup rapat, namun terpisah satu sama lain, sehingga udara masih dapat mengisi ruang antar sel dan mencapai sisi panjang sel tersebut.

Jaringan ini dapat disebut sebagai diferensiasi dari jaringan mesofil yang terbentuk dari sel-sel parenkim. Sel-sel yang menyerupai batang berbentuk bulat memanjang yang berjajar pada bagian ini, mengandung klorofil (zat hijau daun) lebih banyak daripada jaringan lainnya.

Fungsi Jaringan Palisade

Jaringan palisade merupakan bagian yang sangat penting pada tumbuhan. Berikut fungsi penting yang terdapat dalam jaringan ini:

1. Tempat Terjadinya Fotosintesis.

Jaringan palisade memiliki sel yang mengandung banyak kloroplas. Bagian ini memilii banyak klorofil yang berfungsi unthk menyerap radiasi matahari dan mendukung terjadinya reaksi fotosintesis

2. Tempat Produksi Energi.

Jaringan ini bertugas sebagai tempat menghasilkan energi yang berasarl dari cahaya matahari atau karbon dioksida (Co²).

3. Tempat Penguapan Sel.

Jaringan palisade berfungsi untuk proses penguapan sel yang kemudian dikeluarkan melalui dinding sel.

4. Tempat Proses Sintesis.

Jaringan ini menjadi tempat proses sintesis sebuah sel senyawa dari berbagai bahan organik yang berbentuk karbohidrat, sehingga dapat dijadikan bahan makanan utama bagi tumbuhan.

5. Tempat Pembentukan Jaringan Tiang.

Jaringan palisade merupakan tempat berlangsungnya proses pembentukan jaringan tiang yang terjadi di bagian daun. Jaringan ini lah yang nantinya akan digunakan oleh jaringan mesofil, sehingga dapat dijadikan sebagai perantara utama pada lapisan sel dalam daun.

6. Tempat Proses Transpirasi.

Jaringan ini berfungsi sebagai tempat proses transpirasi. Dalam proses ini, air menguap ke luar dari dinding sel-sel parenkrim jaringan palisade, yang bergerak ke ruang interseluler.

Ciri-Ciri Jaringan Palisade

Jaringan palisade memiliki ciri atau karakteristik sebagai berikut:

  • Jaringan ini memiliki bentuk sel yang panjang, silindris dan tegak.
  • Bentunya cenderung lonjong dan sering disebut sebagai jaringan pagar.
  • Sel-sel jaringannya tersusun dengan rapat, namun masih memiliki ruang antar sel.
  • Jaringan palisade memiliki beberapa lapis sel.
  • Tiap sel yang terdapat di jaringan ini mengandung banyak kloroplas.
  • Jaringan ini mengandung sel yang jumlahnya sangat besar.

Struktur Jaringan Palisade

Struktur sel yang terdapat di jaringan palisade memiliki jumlah yang tidak terlalu banyak. Bagian sel yang terdapat di jaringan palisade meliputi dinding sel, sitoplasma, inti sel, vakuola dan kloroplas.

  • Dinding Sel atau Epidermis, adalah lapisan sel paling luar yang menutupi permukaan sel.
  • Sitoplasma, bagian sel yang terbungkus membran plasma. Bagian ini terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin.
  • Inti Sel, organel yang sangat khusus yang menjadi tempat pemrosesan sel dan mengendalikan seluruh kegiatan dalam sel.
  • Vakuola, organel yang dibungkus oleh membran sel paling besar. Bentuknya seperti ruang kosong yang tembus pandang.
  • Kloroplas, organel sel yang berbentuk cakram, tersusun dari beberapa membran.

Bagian yang paling penting di jaringan palisade adalah kloroplas. Di dalam bagian ini terdapat materi genetik (DNA dan RNAs), ribosom, tilakoid, membran tilakoid, granum dan stroma.

Kloroplas mudah ditemukan di jaringan mesofil, khususnya sel dari jaringan palisade. Kloroplas ini pula yang merangsang terjadinya reaksi fotosintesis.

Reaksi ini dimulai dengan penyerapan radiasi matahari yang terjadi di tilakoid. Sel ini berbentuk pipih dan kumpulan sel tilakoid dapat terlihat seperti kumpulan uang logam, yang disebut granum.

Klorofil (zat hijau daun) dan pigmen fotosintesis lain berada di membran tilakoid. Membran ini juga berkaitan dengan sistem transpor elektron dalam proses fotosintesis.

Kloroplas di tiap sel tumbuhan memiliki jumlah yang bebeda, namun jaringan palisade memilki jumlah yang paling banyak. Materi genetik dari kloroplas berfungsi untuk meregenerasi atau mereplikasi sesuai jumlah yang dibutuhkan oleh sel itu sendiri.

Kloroplas juga dapat bergerak sesuai dengan rangsangan cahaya yang didapat. Jika cahaya yang didapat sedikit, mala kloroplas akan menyebar di permukaan agar dapat menyerap cahaya yang ada dengan maksimal.

Jika intensitas cahaya yang di dapat tinggi, maka kloroplas akan berbaris di kolom vertikal di dinding sel, untuk berlindung dari paparan cahaya dan menghindari kerusakan.

Struktur jaringan palisade berdasarkan letaknya, dapat dibedakan menjadi 2 hal berikut:

  • Dorsiventral, jaringan tiang yang berada di bawah epidermis.
  • Isolateral, jaringan tiang yang terletak di kedua sisi permukaan daun.

The post Jaringan Palisade: Pengertian, Fungsi dan Strukturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Chlorophyta : Pengertian, Ciri-ciri, dan Klasifikasi https://haloedukasi.com/chlorophyta Thu, 10 Mar 2022 06:53:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29021 Pengertian Chlorophyta Chlorophyta atau alga hijau adalah jenis ganggang yang pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, dan beberapa jenis pigmen lainnya seperti karoten dan santofil. Bentuk kloroplas pada chlorophyta bermacam-macam, ada yang berbentuk seperti mangkuk, berbentuk spiral, dan juga ada yang berbentuk seperti binatang. Chlorophyta ini merupakan jenis alga yang lebih mendekati tumbuhan, bahkan […]

The post Chlorophyta : Pengertian, Ciri-ciri, dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Chlorophyta

Chlorophyta atau alga hijau adalah jenis ganggang yang pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, dan beberapa jenis pigmen lainnya seperti karoten dan santofil. Bentuk kloroplas pada chlorophyta bermacam-macam, ada yang berbentuk seperti mangkuk, berbentuk spiral, dan juga ada yang berbentuk seperti binatang.

Chlorophyta ini merupakan jenis alga yang lebih mendekati tumbuhan, bahkan beberapa botanis atau ahli tumbuhan ada yang memasukkan chlorophyta ke dalam kelompok tumbuhan.

Chlorophyta atau ganggang hijau ini menyimpan karbohidrat dalam bentuk butiran pati di dalam kloroplasnya. Beberapa jenis chlorophyta membangun dinding sel yang dibangun oleh selulosa, pektin dan polisakarida lain.

Habitat chlorophyta berada di air tawar atau laut, dan beberapa ada yang tinggal di tanah yang basah ataupun di tempat yang kering. Chlorophyta merupakan plankton yang hidup melayang-layang di dalam air dan merupakan sumber makanan utama bagi hewan-hewan yang hidup di dalam air.

Chlorophyta memiliki klorofil dan dapat melakukan fotosintesis oleh karena itu jenis alga ini bersifat autotrof. Terdapat kurang lebih 7.000 jenis chlorophyta yang hidup di perairan maupun di daratan, namun sebagian besar chlorophyta hidup di air tawar.  

Ciri-ciri Chlorophyta

Berikut ini ciri-ciri dari chlorophyta yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

  1. Chlorophyta ada yang hidup soliter atau sendiri dan ada juga yang berkoloni, serta ada yang membentuk simbiosis dengan organisme lain.
  2. Inti sel chlorophyta bersifat eukariotik yang artinya inti sel memilik membran.
  3. Chlorophyta ada yang bersel satu (uniseluler) dan ada yang bersel banyak (multiseluler).
  4. Mengandung klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil.
  5. Bersifat autotrof karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.
  6. Memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
  7. Hidup melayang di air tawar atau air laut.
  8. Memiliki bentuk tubuh yang bervariasi, yaitu ada yang berbentuk bulat, berbentuk benang, dan berbentuk lembaran.
  9. Memiliki satu atau dua flagella dengan ukuran yang sama panjang
  10. Pada kloroplas chlorophyta, memiliki bentuk yang bervariasi yaitu ada yang seperti mangkuk, bintang, spiral, jala dan juga ada yang seperti busa.
  11. Mempunyai pirenoid yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis berupa amilum dan lemak.
  12. Habitat chlorophyta berada di air tawar, laut, tanah yang basah dan beberapa ada pula di tempat yang kering.

Klasifikasi Chlorophyta

Berikut ini klasifikasi Chlorophyta berdasarkan dari bentuk dan dapat tidaknya bergerak, diantaranya:

1. Chlorophyta Bersel Satu dan Tidak Bergerak

1) Chlorella sp

Memiliki bentuk bulat, habitatnya hidup di air tawar atau air laut, bereproduksi secara vegetatif yaitu dengan membelah diri, dan sering digunakan untuk mempelajari fotosintesis.

2) Cholococcum sp

Memikiki bentuk yang sama dengan chlorella sp. yaitu bulat. Habitatnya berada di air tawar dan bereproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.

2. Chlorophyta Bersel Satu dan Dapat Bergerak

1) Chlamydomonas sp. 

Chlamgdomonas sp. memiliki bentuk bulat seperti telur dan memiliki dua flagel. Kloroplasnya berbentuk mangkok dan mengandung pirenoid dan stigma. Jenis chlorophyta ini bereproduksi dengan membelah diri dan juga konjugasi.  

2) Euglena Viridis

Eunglena viridis memiliki bentuk seperti mata, dan memiliki sebuah flagel, dan klorofil. Jenis Chlorophyta ini bereproduksi dengan membelah diri dan termasuk ke dalam kelompok protozoa.

3. Chlorophyta Berbentuk Koloni Tidak Bergerak

1) Hydrodictyon sp

Jenis chlorophyta ini memiliki bentuk koloni seperti jala, dan banyak di temukan pada air tawar. Chlorophyta jenis ini bereproduksi secara vegetatif dengan melakukan fragmentasi dan juga secara generatif dengan konjugasi.

4. Chlorophyta Berbentuk Koloni yang Bergerak

Salah satu contoh dari chlorophyta jenis ini yaitu volvox globator. Jenis chlorophyta berbentuk koloni yang menyerupai bola dan juga tersusun atas ribuan Volvox dimana saling dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma.

5. Chlorophyta Berbentuk Filamen (Benang)

1) Spirogyra sp

Jenis chlorophyta ini berbentuk filamen atau benang yang tidak bercabang, dan inti sel tunggal. Kloroplas pada spiyogyra sp berbentuk pita dan tersusun atas spiral dan pirenoid banyak. 

2) Oedogonium sp

Oedogonium sp memiliki bentuk benang yang tidak bercabang dan kloroplasnya berbentuk jala, serta memiliki inti satu besar dan pirenoid banyak.  

6. Chlorophyta Berbentuk Thalus (Lembaran)

1) Ulva Lactua (Selada Laut)

Jenis chlorophyta ini memiliki bentuk lembaran seperti daun dan hidup menempel pada batu. Melakukan reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora dan secara generatif dengan isogami.

2) Chara sp

Jenis chlorophyta ini memiliki bentuk yang seperti tumbuhan tinggi, dan memiliki batang serta cabang yang beruas-ruas. Habitat jenis chlorophyta ini yaitu di air tawar serta bereproduksi secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan oogonium.

Manfaat Chlorophyta

Berikut ini manfaat dari Chlorophyta bagi kehidupan yang perlu kamu ketahui di antaranya:

  1. Chlorophyta merupakan fitoplankton yang bermanfaat sebagai makanan untuk ikan.
  2. Chlorophyta bermanfaat dapat membentuk ekosistem pada perairan.
  3. Chlorophyta bermanfaat sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan yang berada di dalam air.
  4. Chlorophyta juga bermanfaat sebagai obat, salah satu jenis chlorophyta yaitu chlorella dapat dimanfaatkan sebagai obat dan juga mengatasi kebutuhan bahan makanan alternatif di masa yang akan datang.

Reproduksi Chlorophyta

Chlorophyta berkembang biak secara vegetatif atau aseksual dan juga secara generatif atau seksual. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan mengenai reproduksi chlorophyta dibawah ini yang perlu kamu ketahui, yaitu:

1. Reproduksi Secara Vegetatif

Reproduksi secara vegetatif ini dilakukan dengan membentuk zoospora, pembelahan biner dan juga fragmentasi. Pada pembelahan biner, chlorophyta berkembang biak dengan pembelahan biner dan biasanya dilakukan oleh alga yang bersel satu.

Pada chlorophyta yang berbentuk benang perkembangbiakannya dilakukan secara fragmentasi yaitu membelah diri.

2. Reproduksi Secara Generatif

Reproduksi chlorophyta secara vegetatif ini dilakukan secara generatif dengan anisogami dan konjugasi. Pada anisogami, gamet jantan selalu bergerak bebas menyerupai zoospora sedangkan pada gamet betina tidak dapat bergerak.

Setelah terjadi perkawinan, maka akan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi chlorophyta baru. Sedangkan pada konjugasi, perpaduan dua gamet akan membentuk zigospora. Zigospora tersebut tidak memiliki alat gerak, sehingga tidak dapat berpindah tempat.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai chlorophyta yang perlu kamu ketahui mulai dari pengertian, ciri-ciri, klasifikasi, manfaat serta reproduksi.

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa chlorophyta adalah jenis ganggang yang pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, dan beberapa jenis pigmen lainnya seperti karoten dan santofil.

Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara jenis ganggang yang lain. Dan habitat chlorophyta di air tawar, air laut, tanah lembab atau tanah kering namun 90% chlorophyta hidup di air tawar dan 10% hidup di laut.

Chlorophyta ini memiliki peran penting dalam kehidupan, seperti sebagai plankton dan komponen penting dalam rantai makanan air tawar, dapat diproses sebagai makanan, penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.

The post Chlorophyta : Pengertian, Ciri-ciri, dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>