kolonialisme - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kolonialisme Sat, 22 Oct 2022 03:49:35 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kolonialisme - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kolonialisme 32 32 7 Faktor Pendorong Adanya Penjelajahan Samudera https://haloedukasi.com/faktor-pendorong-adanya-penjelajahan-samudera Sat, 22 Oct 2022 03:49:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39244 Sejak abad ke-15 Masehi, bangsa Eropa telah melakukan perjalanan ke berbagai belahan bumi. Penjelajahan ini kemudian dinamakan dengan penjelajahan samudera atau the age of discovery. Penjelajahan samudera dimulai saat kekuasaan Islam berhasil ditaklukkan oleh kekaisaran Romawi Timur. Semula penjelajahan samudera ini hanya bertujuan untuk mencari rempah-rempah namun seiring waktu berubah menjadi penaklukkan dan penjajahan. Bangsa […]

The post 7 Faktor Pendorong Adanya Penjelajahan Samudera appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejak abad ke-15 Masehi, bangsa Eropa telah melakukan perjalanan ke berbagai belahan bumi. Penjelajahan ini kemudian dinamakan dengan penjelajahan samudera atau the age of discovery. Penjelajahan samudera dimulai saat kekuasaan Islam berhasil ditaklukkan oleh kekaisaran Romawi Timur.

Semula penjelajahan samudera ini hanya bertujuan untuk mencari rempah-rempah namun seiring waktu berubah menjadi penaklukkan dan penjajahan. Bangsa Eropa melakukan penjelajahan hingga ke Nusantara.

Di mana Bangsa Eropa yang pertama kali berlayar ke Nusantara adalah bangsa Portugis. Saat itu, Alfonso de Albuquerque memimpin perjalanan dengan 18 buah kapal yang mengangkut 1.200 orang. Pada tahun 1511, bangsa Portugis berhasil menaklukkan Malaka. Sebuah daerah yang terkenal akan rempah-rempah. Satu tahun kemudian yakni pada tahun 1512, mereka berlayar ke wilayah Maluku.

Dari sinilah, era kolonialisme baru dimulai. Penjelajahan samudera kemudian diikuti oleh bangsa Eropa lainnya seperti Belanda, Prancis, Inggris, Italia hingga Jerman. Penyebab utama adanya penjelajahan samudera adalah jatuhnya konstantinopel dari tangan kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur.

Berikut beberapa hal yang mendorong penjelajahan samudera di antaranya sebagai berikut.

1. Jatuhnya Konstantinopel

Khalifah Utsmaniyah yang memiliki pusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453. Semula, kota ini termasuk ke dalam wilayah kekuasaan kerajaan Romawi-Byzantium. Perebutan Konstantin dipimpin oleh seorang raja Turki yang bernama Sultan Mehmed II atau yang biasa dikenal Sultan Muhammad Al-Fatih.

Sejak dulu, Konstantinopel menjadi kota yang diperebutkan oleh banyak bangsa. Hal ini dikarenakan kota ini pernah menancapkan sejarah kejayaan. Selain itu juga, kota ini menjadi salah satu titik penting dalam lalu lintas perdagangan darat. Konstantinopel menghubungkan antara wilayah Eropa dan Asia.

Setelah konstantinopel dikuasai oleh bangsa Turki Usmani, jalur perdagangan darat yang menghubungkan Asia dan Eropa terputusnya. Orang-orang Turki Usmani melarang bangsa Eropa untuk melewati wilayah Konstantinopel.

Hal ini membuat bangsa Eropa kesulitan untuk mendapatkan akses untuk berdagang ke Asia. Sebab, konstantinopel merupakan pintu masuk perdagangan Asia dan Eropa. Sedangkan saat itu permintaan akan rempah-rempah, kain sutra serta obat-obatan semakin meningkat.

Bangsa Eropa kesulitan memenuhi permintaan pasar karena wilayah konstantinopel yang dikuasai oleh bangsa Turki Usmani. Hal inilah yang kemudian membuat mereka terpaksa mencari jalur perdagangan selain konstantinopel seperti jalur perdagangan bangsa-bangsa Asia yakni Indonesia. Kejatuhan Konstantinopel turut mendorong adanya penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Eropa.

2. Mencari wilayah yang kaya akan Rempah-rempah

Menurut Merle Calvin Ricklefs, alasan terbesar bangsa Eropa datang ke kepulauan Nusantara adalah untuk mencari rempah-rempah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa saat konstantinopel jatuh ke tangan turki usmani, jalur perdagangan darat asia-eropa terputus.

Sedangkan rempah-rempah saat itu merupakan bahan yang sangat penting dan memiliki nilai jual yang tinggi. Maka dari itu, orang Eropa mencari cara agar lalu lintas perdagangan rempah-rempah tetap bisa berjalan.

Seperti yang kita ketahui bahwa kepulauan Nusantara kaya akan rempah-rempah. Makanya orang Eropa menjadikan kepulauan Nusantara sebagai salah satu destinasi negara untuk mencari rempah-rempah. Biasanya rempah-rempah digunakan untuk bahan baku obat, parfum, makanan dan juga pengawet makanan.

Suhu di Eropa yang tidak menentu membuat orang Eropa harus menyembelih semua ternaknya. Sebab, jika tidak segera disembelih maka ternak tersebut akan mati karena suhu dingin. Hewan ternak yang telah disembelih, dagingnya harus diawetkan dan cara mengawetkan daging itu dengan menggunakan rempah-rempah.

Semula, kedatangan mereka ke kepulauan Nusantara hanya untuk mencari rempah-rempah. Namun, seiring berjalannya waktu, tujuan itu berubah. Terdapat motif lain yang memboncengi lain kedatangan orang Eropa ke Nusantara.

Salah satunya keinginan untuk memonopoli rempah-rempah. Hal inilah yang kemudian menjadi awal adanya kolonialisme. Selain kepulauan Nusantara, India juga menjadi negara yang kaya akan rempah-rempah. Di sana, pala, lada dan cengkeh menjadi komoditas yang memiliki harga yang sangat mahal.

3. Perkembangan Teknologi dan Sains

Setelah kekalahan pada perang salib, perkembangan teknologi dan sains di Eropa justru mengalami peningkatan. Sains dan teknologi berkembang pesat setelah abad gelap berakhir dan digantikan oleh abad pencerahan atau zaman renaisans (abad ke-15 Masehi).

Setelah mengalami kekalahan pada perang salib, bangsa-bangsa Eropa mulai menyadari bahwa mereka masih kurang dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan. Maka dari itu, setelah adanya kekalahan, bangsa Eropa mulai berbenah. Hingga munculah beberapa teori seperti teori heliosentrisme yang dikenalkan oleh Nicolas Copernicus dan Galileo Galilei.

Adanya teori tersebut membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat dan memiliki orbit yang mengelilingi matahari. Setelah adanya teori itu ilmu astronomi semakin berkembang. Keberadaan teori tersebut membuka pengetahuan orang Eropa mengenai dunia yang saat itu ternyata masih sempit.

Hal inilah yang kemudian membuat orang-orang Eropa mempunyai semangat untuk mencari tahu mengenai alam semesta. Mereka mempunyai keingintahuan yang tinggi mengenai alam semesta, keadaan geografi dunia, serta bangsa-bangsa lain yang ada di belahan dunia. Keinginan inilah yang mendorong mereka untuk mengadakan pelayaran ke berbagai negara.

Keinginan tersebut kemudian ditunjang dengan perkembangan teknologi yang mendukung adanya pelayaran. Seperti ditemukannya kompas, meriam, serta alat penunjang pelayaran lainnya. Tidak hanya itu, perkembangan ilmu astronomi juga membantu dalam navigasi pelayaran.

Keberadaan dan perkembangan teknologi serta Sains membuat keinginan mereka untuk mencari rempah-rempah menjadi mudah. Setelah pemutusan jalur darat karena jatuhnya konstantinopel, mereka mencari jalur lain yakni lewat jalur laut. Jalur laut ini menjadi mudah karena didukung perkembangan teknologi dan sains.

4. Semangat 3G

Salah satu pendorong adanya penjelajahan samudera adalah semangat 3G. Semangat 3G ini terdiri dari Gold (kekayaan), glory (kejayaan) dan gospel (menyebarkan agama Nasrani). Semangat 3G juga yang menjadi penyebab adanya kolonialisme di Nusantara.

Semangat 3G pertama kali dicetuskan oleh Paus Alexander VI yang berasal dari Vatikan setelah adanya perjanjian tordesilas pada tahun 1494 yang menyebabkan perselisihan antara bangsa Spanyol dan Eropa.

  • Gold

Gold memiliki arti sebagai keinginan untuk mencari kekayaan sebanyak-banyaknya di wilayah-wilayah jajahan seperti emas, bahan tambang, perak serta bahan-bahan yang dinilai berharga pada saat itu. Saat itu wilayah yang menjadi tujuan utama adalah Guinea dan wilayah yang kaya akan rempah-rempah dari Timur.

Dengan semangat gold, orang-orang Eropa semakin bertindak semena-mena dengan mengeruk kekayaan yang sebanyaknya tanpa memperdulikan penderitaan negara yang dipijaknya. Bahkan dengan ambisinya ini membuat orang Eropa melakukan penjajahan di wilayah tersebut.

Biasanya kekayaan yang didapatkan dari hasil eksploitasi dari wilayah yang ditemuinya akan digunakan untuk kepentingan kerajaan atau negara imperialis atau untuk membangun negaranya.

  • Glory

Glory diartikan sebagai keinginan untuk menanamkan kejayaan dengan menguasai wilayah yang didatanginya dan menjadikan wilayah tersebut daerah koloni. Glory sendiri juga diartikan sebagai semboyan memburu kejayaan, kekuasaan, superioritas lewat penjajahan. Orang-orang Eropa saling bersaing untuk menjadi sosok yang berkuasa di wilayah yang dijelajahinya.

Salah satu wilayah yang menjadi incaran orang Eropa pada saat itu adalah Kepulauan Nusantara. Di mana Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris pernah menjajakan kaki di sana dan menjadi penjajah. Bahkan Belanda menjajah Indonesia dalam kurun waktu yang tak sebentar.

  • Gospel

Selain untuk mencari kekayaan dan kejayaan, misi kedatangan orang Eropa juga untuk menyebarkan ajaran Nasrani yang kemudian dinamakan dengan Gospel. Saat itu, orang-orang Eropa mendapatkan izin dari Paus untuk melakukan penjelajahan samudera dengan catatan mereka harus turut menyebarkan agama Nasrani dalam perjalanannya.

Seiring berjalannya waktu, keberadaan 3G memberikan banyak dampak bagi negara yang dikunjungi oleh orang-orang Eropa. Orang-orang Eropa menjadikan negara tersebut sebagai negara jajahan. Mereka bertindak semaunya seperti mengeruk kekayaan, membuat penderitaan, terjadinya kelaparan, penyiksaan dan sebagainya.

Orang-orang Eropa menganut sistem merkantilisme di mana suatu negara dikatakan makmur jika memiliki kekayaan yang melimpah. Hal inilah yang kemudian mendorong bangsa Barat untuk terus mengeruk kekayaan di negara jajahan sebanyak-banyaknya termasuk kekayaan yang ada di kepulauan Nusantara.

5. Perang Salib

Perang Salib merupakan perang agama di Asia Brat dan Eropa yang terjadi sekitar tahun abad ke-11 sampai abad ke-17. Perang ini dilakukan oleh masyarakat Eropa melawan Turki Saljuk dan orang Arab. Perang Salib berlangsung sangat lama yakni sekitar 200 tahun dan terbagi menjadi 7 periode.

Perang Salib merupakan sebutan perang bagi orang Kristen sedangkan orang Islam menyebut perang ini dengan perang suci. Perang salib diakibatkan karena adanya perebutan kota Yerusalem. Perang ini berdampak pada akses lalu lintas perdagangan yang sempat terputus.

Selain itu, karena perang ini berlangsung lama, membuat kekayaan bangsa Eropa habis karena semuanya dialokasikan untuk perang. Pertama kali, perang ini dicetuskan oleh Paus Urbanus II dalan sidang Konsili Clermont pada tahun 1095.

Ia memberikan imbauan untuk mengangkat senjata membantu kaisar Romawi Timur melawan Turki Seljuk. Imbauan tersebut direspons dengan penuh semangat oleh masyarakat Eropa. Mereka kemudian menjadi sukarelawan perang yang sebelumnya dikukuhkan menjadi anggota laskar salib lewat sebuah ikrar.

Perang salib dinilai sebagai sebuah tobat demi mendapatkan ampunan atas dosa yang telah dilakukannya. Sehingga, orang-orang berbondong-bondong mengikutinya. Namun, akhirnya perang salib dimenangkan oleh orang Islam dan mengakibatkan kekalahan pada orang Eropa. Kekalahan pada perang salib inilah yang menjadi semangat untuk melakukan penjelajahan samudera.

6. Semangat Reconguesta Dores

Semangat Reconguesta Dores merupakan semangat yang dimiliki oleh bangsa Eropa untuk menaklukkan daerah-daerah kekuasaan Islam. Semangat ini muncul setelah bangsa Eropa kalah saat melawan kekuasaan Islam pada perang Salib di abad pertengahan.

Kekalahan ada perang salib membuat bangsa Eropa sakit hati sehingga mendorong mereka untuk melakukan penjelajahan ke berbagai wilayah. Dengan melakukan penjelajahan mereka dapat menanamkan pengaruhnya. Dengan banyak pengaruh yang ditanamkan akan membuat semakin banyak daerah jajahannya dan akan membantunya mengalahkan kekuasaan Islam.

7. Pengaruh Buku Marco Polo

Marco Polo merupakan seorang penjelajah dan penulis yang kerap membuat catatan perjalanan. Di salah satu bukunya yang bertajuk Imagi Munduk atau Keajaiban Dunia, ia menceritakan mengenai Negara-negara di Asia yang memiliki potensi besar.

Negara-negara Asia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama rempah-rempah. Hal inilah yang kemudian menarik bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan ke wilayah Asia. Mereka tertarik dengan iming-iming kemakmuran dan kesuburan yang cukup diceritakan Marco Polo dalam bukunya.

The post 7 Faktor Pendorong Adanya Penjelajahan Samudera appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Negara yang Pernah Dijajah Portugis https://haloedukasi.com/negara-yang-pernah-dijajah-portugis Thu, 01 Sep 2022 07:06:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38353 Portugis adalah salah satu negara yang paling awal melakukan penjelajahan untuk mendapatkan wilayah kekuasaan seluas-luasnya. Bersama dengan Spanyol, Portugis merupakan bangsa yang mempelopori bangsa Eropa lainnya untuk melakukan misi ekspedisi. Penjelajahan tersebut dilakukan untuk menemukan wilayah yang menghasilkan komoditas utama di Eropa pada waktu itu yakni rempah-rempah.  Tujuan lainnya adalah menyebarkan agama nasrani. Pada saat […]

The post 10 Negara yang Pernah Dijajah Portugis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Portugis adalah salah satu negara yang paling awal melakukan penjelajahan untuk mendapatkan wilayah kekuasaan seluas-luasnya. Bersama dengan Spanyol, Portugis merupakan bangsa yang mempelopori bangsa Eropa lainnya untuk melakukan misi ekspedisi.

Penjelajahan tersebut dilakukan untuk menemukan wilayah yang menghasilkan komoditas utama di Eropa pada waktu itu yakni rempah-rempah. 

Tujuan lainnya adalah menyebarkan agama nasrani. Pada saat itu untuk menghindari konflik antara Spanyol dan Portugis dibuatlah Perjanjian Tordesillas. Berdasarkan Perjanjian ini dunia dibagi menjadi dua melalui garis demarkasi.

Garis ini membentang dari Kutub Selatan hingga Kutub Utara. Bagian sisi barat dari garis tersebut adalah milik Spanyol sedangkan sisi timur garis adalah milik Portugis. Berikut ini adalah wilayah-wilayah bekas jajahan bangsa Portugis. 

1. Brazil 

Brazil adalah sebuah negara federasi yang ada di Amerika Selatan. Negara ini menjadi yang paling besar di kawasannya baik dari segi ukuran maupun populasi penduduknya. Brazil juga menjadi negara paling timur di Amerika Selatan. Negara ini akhirnya berhasil merdeka pada 7 September 1822. 

Sebelumnya negara ini dijajah oleh Portugis selama 3 abad. Portugis sampai di Brazil untuk pertama kalinya pada tahun 1500. Selama 3 abad sumber daya alam Brazil dieksploitasi oleh Portugis. Komoditas yang diambil Portugis di Brazil antara lain gula, kopi, tembakau, kapas, dan emas. Brazil menjadi negara jajahan Portugis yang terbesar

2. Indonesia

Indonesia berada di sebelah timur garis demarkasi. Hal ini menjadi kesempatan bagi Portugis untuk mengklaim indonesia sebagai negara jajahannya. Afonso de Albuquerque berhasil membawa pasukannya sampai ke wilayah Nusantara tepatnya di Maluku pada tahun 1511. Portugis menjadi bangsa pertama yang menjajah Indonesia. 

Wilayah kekuasaan Portugis di Indonesia meliputi Sumatra, Jawa, Banda dan Malaka. Kekuasaan mereka berlangsung hingga tahun 1526. Alasan Portugis meninggalkan Indonesia adalah pada saat itu banyak kerajaan-kerajaan yang menentang Portugis.

Selain itu kedatangan bangsa lain yang lebih besar yakni Belanda juga menyebabkan Portugis harus mundur. Ketika di Indonesia, Portugis memonopoli perdagangan rempah-rempah. 

3. Angola

Angola merupakan negara yang ada di wilayah Afrika bagian selatan. Negara ini merupakan bekas jajahan dari Portugis. Mereka datang pada tahun 1483 di Sungai Kongo dan secara perlahan mengambil alih kekuasaan di wilayah tersebut. Portugis akhirnya menyatakan secara resmi bahwa Angola adalah negeri jajahannya pada 14 Mei 1575. 

Portugis menguasai Angola dalam kurun waktu yang sangat lama yakni hampir 400 tahun. Angola merdeka dari Portugis pada tahun 1975. Selama di Angola mengeksploitasi karet, minyak, kopi hingga berlian. 

4. Mozambik 

Negara lainnya di Afrika yang pernah dijajah Portugis adalah Mozambik. Bangsa Portugis pertama kali menginjak daratan Mozambik pada tahun 1498.

Pelayaran Portugis ke Mozambik dipimpin oleh Vasco da Gama di wilayah yang saat ini Teluk Maputo. Mereka kemudian mendirikan pemukiman dan kolonisasi di sepanjang pantai sampai ke Zambezi. 

Mozambik memikirkan nasib yang sama dengan Angola yakni masih berada di bawah kekuasaan Portugis hingga PD II berakhir. Mozambik akhirnya dimerdekakan pada tahun 1975. Sumber daya alam yang diambil oleh Portugis dari Mozambik antara lain kapas, kopi dan tembakau. 

5. Timor Leste

Negara ini dulunya salah satu provinsi di Indonesia sampai dengan 20 Mei 2002. Timor Leste merupakan negara bekas jajahan Portugis yang dimulai pada tahun 1702 hingga 1975. Saat itu Portugis berbagi wilayah kekuasaan dengan Belanda. Bagian barat kepulauan diberikan kepada Belanda dan bagian timur adalah milik Portugis. 

Wilayah barat yang dimaksud adalah Indonesia saat ini dan wilayah timur adalah Timor Leste. 

Portugis pertama kali datang ke Timor Leste tahun 1640 di sebelah barat Kupang. Portugis datang ke Timor Leste untuk mengeksploitasi hasil kopi mereka. Negara ini akhirnya dilepaskan karena terjadi kerusuhan politik dan Portugis lebih berfokus pada negara koloninya yang berada di Afrika. 

6. Makau 

Makau adakah negara yang berlokasi di Asia Timur. Letaknya berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan Cina. Negara ini pernah menjadi jajahan Portugis yakni dari tahun 1557 dan pada tahun 1999 kedaulatan Makau diserahkan kembali ke Cina. Makau menjadi negara di Tiongkok yang pertama sekaligus terakhir menjadi koloni Portugis. 

Namun perjuangan Portugis mendapatkan Makau tidak mudah karena bersaing dengan dinasti Tiongkok kalau itu. Mereka baru mendeklarasikan kedaulatannya atas Makau tahun 1783.

Makau menjadi negara yang digunakan mereka sebagai pos perdagangan dengan memanfaatkan pelabuhan yang ada di sana. Kapten yang memimpin pasukan Portugis ke Macau adalah Jorge Alvarez. 

7. Goa, India

Goa adalah negara bagian India yang paling kecil wilayahnya namun juga paling kaya. Wilayah ini adalah teritorial pertama bagi Portugis di Asia. Ekspedisi yang dipimpin oleh Afonso de Albuquerque ini berhasil mencapai Goa tahun 1510. Di sini lah pangkalan utama mereka di wilayah timur dan berlangsung selama 50 tahun. 

Karena posisinya sebagai pusat kerajaan Portugis Timur maka Goa mendapatkan hak istimewa yakni berkomunikasi langsung dengan raja dan dapat mengirim utusan untuk mengatasi kepentingannya di pengadilan. Kolonisasi Portugis di Goa berakhir pada 19 Desember 1961 setelah perlawanan sejak tahun 1940. 

8. Tanjung Verde 

Tanjung Verde adalah negara yang berada di Afrika tepatnya di kepulauan Samudra Atlantik Utara. Pada abad ke-15 Dinís Dias menemukan pulau-pulau di sekitar tanjung ini dan memulai kolonisasi.

Kekuasaan Portugis di Tanjung Verde berakhir pada tahun 1975. Portugis menjadikan Tanjung Verde sebagai pusat perdagangan budak di Afrika. 

9. Sao Tome dan Principe

Negara Republik Demokratik Sao Tome dan Principe adalah sebuah negara yang terletak di Afrika dekat dengan equator.

Ini adalah negara pulau yang paling besar di kawasan Afrika Tengah. Pada mulanya tanah ini adalah tanah kosong sampai tahun 1470 sampai akhirnya ditemukan oleh bangsa Portugis yang dipimpin oleh Fernão do Pó. 

Bangsa Portugis membawa budak-budak dari wilayah Afrika lainnya ke tanah Sao Tome dan Principe. Mereka dipekerjakan untuk menanam gula. Portugis akhirnya memberikan kemerdekaan kepada Sao Tome dan Principe pada tahun 1975. 

10. Kolombo, Sri Lanka 

Kolombo adalah salah satu kota di Sri Lanka dan merupakan kota yang terbesar. Pada tahun 1505 bangsa Portugis yang dipimpin oleh Vasco da Gama sampai di kota ini.

Namun, pada tahun 1592, Kerajaan Kandy menginvasi wilayah ini. Kedua bangsa tersebut kemudian membuat perjanjian tahun 1621 yang menghasilkan Kerajaan Kandy berada di bawah kekuasaan Portugis. 

Konflik yang terus terjadi di Kolombo dimanfaatkan oleh Belanda untuk mengambil alih kekuasaan Portugis. Pada akhirnya Portugis kalah dan kekuasaan diserahkan kepada Belanda pada tahun 1638. Seperti di Indonesia, Portugis mengeksploitasi rempah-rempah yang ada di Kolombo.

The post 10 Negara yang Pernah Dijajah Portugis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Negara yang Paling Lama Dijajah di Dunia https://haloedukasi.com/negara-yang-paling-lama-dijajah Fri, 05 Aug 2022 08:20:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37762 Penjajahan atau kolonialisme adalah kondisi ketika satu negara menguasai negara lainnya untuk mengambil keuntungan dengan cara menguasai negara dan masyarakatnya. Kolonialisme masih memiliki kontak atau hubungan langsung dengan negara jajahannya. Pada dasarnya bentuk penjajahan sangat lah tidak dibenarkan karena umumnya akan menyebabkan kerugian bahkan tak segan bertindak semena-mena pada rakyat negeri jajahannya.  Meski begitu faktanya […]

The post 5 Negara yang Paling Lama Dijajah di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penjajahan atau kolonialisme adalah kondisi ketika satu negara menguasai negara lainnya untuk mengambil keuntungan dengan cara menguasai negara dan masyarakatnya. Kolonialisme masih memiliki kontak atau hubungan langsung dengan negara jajahannya. Pada dasarnya bentuk penjajahan sangat lah tidak dibenarkan karena umumnya akan menyebabkan kerugian bahkan tak segan bertindak semena-mena pada rakyat negeri jajahannya. 

Meski begitu faktanya praktik kolonialisme ini terjadi sejak 1550 SM pada masa kekaisaran hingga abad ke 20. Beberapa negara bahkan mengalami penjajahan selama ratusan tahun. Berikut ini adalah negara-negara yang paling lama dijajah. 

1. Filipina 

Filipina adalah salah satu negara yang tergabung dalam organisasi internasional tingkat Asia Tenggara yakni ASEAN. Memiliki ibukota di Manila ternyata Filipina memiliki sejarah yang amat panjang. Filipina meraih kemerdekaan sepenuhnya pada 4 Juli 1946 dan diakui oleh Amerika Serikat. 

Sebelum kemerdekaan tersebut Filipina berada di bawah kekuasaan Spanyol. Spanyol datang ke negeri Filipina pada abad ke 16 tepatnya tahun 1521. Ekspedisi tersebut dipimpin oleh Ferdinand Magellan dan mendirikan pusat pemerintah kolonialnya di Cebu tahun 1565. Namun mereka pindah ke Manila pada 6 tahun berikutnya. 

Pada 12 Juni 1898 rakyat Filipina yang dipimpin oleh Emilio Aguinaldo melakukan gerakan revolusi dan mendeklarasikan kemerdekaan negaranya. Inilah revolusi pertama di Asia dan berhasil mengusir Spanyol. Namun setelah itu Amerika Serikat datang dan menduduki Filipina sampai tahun 1946. Artinya Filipina dijajah oleh bangsa asing selama 425 tahun. 

2. Malaysia

Tetangga dekat Indonesia juga memiliki nasib yang sama dengan Filipina yakni berada di bawah kekuasaan bangsa asing selama ratusan tahun oleh beberapa negara. Negara yang pertama kali datang dan menjajah negeri Jiran adalah Portugal yang datang pada tahun 1511 dan berakhir pada 1641. 

Setelah itu Belanda datang ke Malaka dan mendirikan perusahaan Hindia Belanda Timur dan berhasil memukul mundur Portugal. Hampir 2 abad menguasai Malaysia namun pada akhirnya Belanda juga harus mundur setelah kedatangan Inggris. Britania Raya datang ke Malaysia pada tahun 1824 dan secara resmi mendirikan pemerintahan kolonialisme pada tahun 1867. 

Malaysia baru mendapatkan kemerdekaan dari Inggris pada 31 Agustus 1957. Artinya Malaysia dijajah bangsa asing selama 446 tahun atau hampir 5 abad. Malaysia mendapatkan kebebasan melalui Perjanjian London setelah tiga etnis terbesar yakni Melayu, China dan India bersatu. 

3. Sri Lanka

Sri Lanka merupakan negara yang ada di pesisir tenggara India dan sebelumnya menggunakan nama Ceylon. Sebelum akhirnya merdeka pada 4 Februari 1948 negara ini mengalami masa kolonialisme selama ratusan tahun oleh 4 negara yang berbeda. Negara tersebut semuanya berasal dari Eropa yakni Portugal, Belanda dan Inggris. 

Portugal yakni bangsa Eropa pertama yang menjajah Sri Lanka datang pada tahun 1505. Namun kegiatan monopoli perdagangan Portugal di Sri Lanka mulai terhambat sejak tahun 1530 dan berakhir pada tahun 1658.

Setelah kejatuhan bangsa Portugis kekuasaan diambil oleh Belanda sampai tahun 1796. Setelah itu Sri Lanka jatuh ke tangan Britania Raya dan membentuk pemerintah yang kemudian diberi nama British-Ceylon. 

Kedatangan Inggris menggeser kekuasaan monarki Sinhala yang sudah berjalan selama 2300. Meski sudah merdeka tahun 1948 namun Sri Lanka masih menjadi negara dominion Inggris sampai dengan tahun 1972.

Setelah itu Sri Lanka baru menjadi negara sepenuhnya berdaulat dengan bentuk republik. British memberikan kemerdekaan kepada Sri Lanka karena mereka sudah memberontak sejak awal abad ke 19. 

4. India 

Negeri anak benua India juga merasakan kolonialisme selama berabad-abad lamanya. India berada di bawah kekuasaan dua negara Eropa yaitu Belanda dan Inggris. Jejak Belanda pertama kali di India ada di Masulipatam yakni sebuah pabrik yang dibangun pada tahun 1605.

Namun Belanda tidak dapat mempertahankan kedudukannya dan mulai mengalami kemunduran setelah kekalahannya pada perang pertempuran Colachel tahun 1741. 

Tahun 1835 semua pos perdagangan Belanda di India hampir tak tersisa. Belanda pun menyerahkan sisa kekuasaannya pada Inggris setelah perjanjian Anglo-Belanda satu tahun sebelumnya. Inggris pun mendirikan pemerintahannya di India dengan nama British Raj. 

Pemerintahan tersebut secara resmi berlangsung pada tahun 1858 dan berakhir tahun 1947. Tak hanya India saja yang diberikan kemerdekaan tetapi juga Pakistan yang dahulu menyatu. Kemerdekaan tersebut didapatkan melalui perjuangan Angkatan Laut hingga membuat khawatir Inggris akan terjadi pemberontakan yang lebih besar lagi. 

5. Indonesia

Indonesia masuk sebagai negara yang paling lama dijajah. Bahkan negara kepulauan terbesar ini pernah berada di bawah kekuasan 6 bangsa asing. Bangsa-bangsa tersebut antara lain Portugal, Spanyol, Belanda, Perancis, Inggris dan Jepang. 

Bangsa pertama datang ke Indonesia adalah Portugis pada tahun 1509 di Maluku. Kemudian pada tahun 1521 Spanyol datang sehingga terjadinya konflik di antara keduanya yang menghasilkan Perjanjian Saragosa. Isi perjanjian tersebut adalah Spanyol harus pergi. 

Tahun 1596 Belanda datang ke Indonesia dan berhasil menguasai banyak pulau-pulau nya. Belanda menjadi negara yang paling lama menjajah Indonesia yakni selama 350 tahun.

Meski masih di Indonesia namun saat itu kekuasaan Belanda melemah sehingga Perancis dapat dengan mudah mengambil alih yakni pada tahun 1806-1811 melalui kepemimpinan Daendels yang menguasai Jawa. 

Setelah itu masuklah Inggris namun hanya sampai tahun 1811 dan kemudian kekuasaan dikembalikan ke Belanda. Namun pada tahun 1943 Belanda kalah dengan Jepang sehingga kolonialisme pun berpindah. Indonesia akhirnya berhasil merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 melalui perjuangannya. 

The post 5 Negara yang Paling Lama Dijajah di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kolonialisme: Pengertian – Latar Belakang dan Dampaknya https://haloedukasi.com/kolonialisme Tue, 24 Aug 2021 02:13:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26365 Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Kolonialisme, berikut uraiannya. Pengertian Kolonialisme Secara etimologi atau tata bahasa, kata kolonialisme berakar dari bahasa Latin yaitu colonus yang berarti tanah jajahan. Pengertiannya disampaikan dengan bermacam-macam cara oleh beberapa ahli. Menurut Alan Bullock, kolonialisme adalah bentuk dari penerapan penegakan hukum yang tajam dan radikal terhadap suatu negara […]

The post Kolonialisme: Pengertian – Latar Belakang dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Kolonialisme, berikut uraiannya.

Pengertian Kolonialisme

Secara etimologi atau tata bahasa, kata kolonialisme berakar dari bahasa Latin yaitu colonus yang berarti tanah jajahan. Pengertiannya disampaikan dengan bermacam-macam cara oleh beberapa ahli.

Menurut Alan Bullock, kolonialisme adalah bentuk dari penerapan penegakan hukum yang tajam dan radikal terhadap suatu negara jajahannya. Secara mudah, para pelaku penjajahan biasanya melakukan penaklukan dengan pendekatan menggunakan cara yang baik agar rakyat negara jajahan mudah dipengaruhi.

Menurut John Locke, kolonialisme didefinisikan sebagai kebijakan atau praktik kekuatan dalam upaya memperluas kendali atas masyarakat yang lemah atau suatu daerah.

Andre Gunder Frank menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian kolonialisme ialah penghambatan pertumbuhan ekonomi negara jajahan yang diakibatkan negara penguasa yang berusaha memindahkan kekayaan negara terjajah pada negara penguasa.

Sehingga kesimpulannya, kolinialisme adalah suatu sistem dimana suatu negara berusaha mengambil alih kekuasaan negara tertentu dengan cara mengendalikan rakyat dan sumber daya negara tersebut namun masih menjaga hubungan dengan negara jajahan tersebut. Kepercayaan utama dari sistem kolonial ialah moral negara pengkoloni lebih hebat daripada negara yang dikolonikan. Spanyol dan Portugal merupakan negara pertama yang melakukan kolonialisme.

Latar Belakang Kolonialisme

Kolonialisme terjadi di berbagai belahan bumi, bahkan Indonesia pun tidak luput dari jajahan. Berbagai hal melatarbelakangi terjadinya kolonialisme ini.

  • Perdagangan rempah-rempah
    Beberapa jenis rempah merupakan tanaman yang hanya dapat hidup di negara tertentu. Indonesia memiliki iklim tropis tanpa musim panas atau dingin yang ekstrim menjadikan negara ini tempat yang subur dengan berbagai kekayaan rempah-rempah yang melimpah ruah. Rempah-rempah ini dibutuhkan oleh bangsa lain seperti Eropa untuk membuat bumbu masakan, mengawetkan makanan dan sebagai bahan obat-obatan. Kekayaan rempah Indonesia ini mulai diketahui akibat aktivitas perdagangan yang dilakukan dalam persimpangan ke Indonesia. Rempah-rempah seperti cengkeh, pala, bunga pala merica dan lada sejak berabad lalu menumbuhkan hasrat orang Eropa untuk berlayar mencari pulau penghasil rempah dan menguasai perdagangan.
  • Hubungan antara Timur-Barat
    Perang Salib menjadi awal mula orang Eropa untuk mengenal dunia bangsa Timur. Kekayaan yang dimiliki bangsa Timur menimbulkan keinginan untuk menguasai. Keinginan terpendam itu kemudian dibangkitkan dengan dukungan dari raja-raja negara nasional seperti Portugis, Spanyol, Perancis, Belanda dan Inggris agar pelautnya berusaha mencari jalan masuk langsung ke negara jajahan.
  • Perkembangan semangat Renaisance
    Semangat renaisance ialah semangat untuk menyelidiki dan memperoleh hal yang baru. Reformasi abad ke-16 di Eropa menyebabkan timbulnya keberanian pada sektor usaha dan lahirnya golongan saudagar dan pedagang.
  • Kemajuan ilmu pelayaran
    Pada abad ke-15, anggapan bahwa bumi itu bulat mulai mencuat dan menjadi ketertarikan bangsa Eropa. Alat pelayaran seperti kompas dan lain-lain juga berkembang pesat kala itu. Hal ini mendorong bangsa Eropa untuk dapat mengunjungi dunia timur di belahan lain dirinya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kolonialisme memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut berupa keinginan untuk melakukan tindakan monopoli kekuasaan mulai dari sumber daya dan manusia, perdagangan dan pengendalian ekonomi di wilayah jajahan. Hal ini dilakukan untuk mengambil alih secara langsung dan menguras habis sumber daya alam atau bahan mentah atau kekayaan yang dimiliki negara jajahan untuk memenuhi kebutuhan negaranya.

Macam-macam Kolonialisme

Kolonialisme ini juga dikenal memiliki beberapa macam jenis. Macam-macam kolonialisme ialah sebagai berikut :

  • Koloni Eksploitasi
    Koloni eksploitasi ialah penguasaan negara penjajah terhadap suatu negara atau wilayah untuk diambil secara paksa tenaga rakyatnya untuk mengambil kekayaan alam guna keperluan negara penjajah.
  • Koloni Penduduk
    Koloni dilakukan dengan melakukan pengusiran kepada penduduk asli atau pribumi dan ditukar dengan para pendatang sehingga keberadaan pribumi akan terabaikan sepenuhnya.
  • Koloni Deportasi
    Ialah wilayah jajahan yang dijadikan tempat untuk menampung para narapidana kelas berat yang sudah tidak dapat ditangani oleh pemerintah. Biasanya narapidana ini ialah mereka yang dijatuhi hukuman seumur hidup. Di wilayah ini narapidana akan dihukum dengan bekerja tanpa bayaran.
  • Koloni Domisili
    Koloni ini bermakna penduduk atau rakyat suatu negara yang menduduki wilayah jajahannya.
  • Koloni Libensraum
    Koloni ini terjadi akibat negara asal mengalami ledakan penduduk sehingga penduduk negara asal mencari negara baru untuk dihuni.
  • Koloni Defensi
    Wilayah jajahan berupa daratan atau pulau-pulau yang digunakan untuk kebutuhan pertahanan.
  • Koloni Netral
    Ialah penaklukan yang dilakukan hanya sebagai tempat hunian tanpa tujuan lain.

Dampak Kolonialisme

Tindakan kolonialisme ini adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Bahkan meskipun hanya sebentar, kolonialisme tentu membawa dampak baik positif atau negatif bagi negara jajahannya.

Dampak positif kolonialisme

  • Mendapatkan kata-kata serapan baru yang didapat dari bahasa negara penjajah.
  • Mendapatkan warisan berupa bangunan-bangunan bekas pembangunan ketika masa penjajahan. Bangunan tersebut dapat berupa pabrik, jalan raya, benteng dan lainnya.
  • Mendapatkan pemikiran-pemikiran baru tentang berbagai hal salah satunya tanaman yang lebih modern.
  • Mendapatkan reformasi dalam bidang pendidikan karena interaksi dengan orang terpelajar dari negara lain.

Dampak negatif kolonialisme

  • Hilangnya kekayaan sumber daya akibat perampasan secara paksa dan eksploitasi yang dilakukan penjajah.
  • Menyebabkan penderitaan pada kejiwaan dan fisik rakyat.
  • Hilangnya hak-hak yang dimiliki penduduk asli negara yang dijajah.
  • Hilangnya aset kekayaan negara dan diri sendiri.
  • Terjadi kemerosotan pada bidang ekonomi, sosial, politik dan lain sebagainya.

The post Kolonialisme: Pengertian – Latar Belakang dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kolonialisme dan Imperialisme: Pengertian, Perbedaan dan Persamaannya https://haloedukasi.com/kolonialisme-dan-imperialisme Mon, 23 Nov 2020 02:18:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15533 Abad ke 15, merupakan titik balik dari perkembangan benua Eropa. Benua Eropa sangat berkembang pesat dengan bangkitnya berbagai ilmu pengetahuan di Eropa. Munculnya teori heliosentris adalah wujud yang paling besar dari perkembangan ilmu pengetahuan saat itu. Paham heliosentris inilah yang menjadi faktor pendorong bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan di seluruh dunia. Selain itu, adanya kepercayaan […]

The post Kolonialisme dan Imperialisme: Pengertian, Perbedaan dan Persamaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Abad ke 15, merupakan titik balik dari perkembangan benua Eropa. Benua Eropa sangat berkembang pesat dengan bangkitnya berbagai ilmu pengetahuan di Eropa. Munculnya teori heliosentris adalah wujud yang paling besar dari perkembangan ilmu pengetahuan saat itu.

Paham heliosentris inilah yang menjadi faktor pendorong bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan di seluruh dunia. Selain itu, adanya kepercayaan mengenai bentuk bumi yang bulat juga menjadi faktor pendorong lainnya.

Namun, dalam penjelajahannya itu bangsa Eropa tak luput melakukan berbagai penjajahan di negara bagian timur yang dikenal sangat berpotensi. Praktik  penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat dapat dibedakan menjadi dua macam, kolonialisme dan imperialisme.

Berikut pemaparan mengenai kolonialisme dan imperialisme beserta dengan perbedaannya.

Pengertian Kolonialisme

Kata kolonialisme berasal dari kata colonus yang memiliki arti sebagai sebuah usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara yang berada di luar wilayah negara tersebut. Dalam pelaksanaannya, kolonialisme bertujuan untuk dapat mencapai dominasi ekonomi.

Yang mana dominasi ekonomi terbatas pada sumber daya alam, sumber daya manusia beserta dengan sistem perdagangan di suatu wilayah. Wilayah yang dijadikan sebagai sasaran praktik kolonialisme biasanya disebut dengan wilayah koloni. Bangsa barat menunjuk wilayah koloni yang pada umumnya sangat berpotensi.

Baik berpontesi akan bahan bahan mentah yang nantinya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam praktik ini. Namun, secara etimologi kolonialisme berasal dari kata colonus. Colonus memiliki arti menguasai.

Dengan ini, makna kolonialisme secara keseluruhan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam rangka menguasai bangsa yang lain dari luar wilayah negaranya sendiri. Ada banyak hal yang melatarbelakangi bangsa bangsa barat untuk melakukan kolonialisme.

Salah satu hal yang menjadi latarbelakangnya adalah adanya keinginan untuk mencari dominasi kekuatan. Baik dari segi perekonomian, sumber daya alam, sumber daya manusia dan politik.

Hal itu mengindikasikan bahwa bangsa eropa memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada wilayah koloninya.

Pengertian Imperialisme

Praktik imperialisme merupakan sebuah usaha perluasan kekuasaan suatu negara yang ditujukan untuk dapat menguasai negara lain. Dalam pelaksanaannya imperialisme dapat dibedakan menjadi dua, yakni imperialisme kuno dan imperialisme modern.

Imperialisme kuno telah terjadi sejak sebelum revolusi industri terjadi. Pada saat itu imperialisme kuno bertujuan untuk dapat memiliki mencapai kekayaan (gold), kejayaan (glory), serta untuk menyebarkan sebuah agama (gospel). Sedangkan, secara etimologi imperialisme berasal dari kata imperare.

Imperae memiliki sebuah arti yaitu memerintah. Oleh karenanya, secara umum imperialisme merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh suatu bangsa. Yang mana usaha tersebut bertujuan untuk memerintah bangsa lain yang berada di luar dari wilayahnya sendiri.

Pelaksanaan praktik imperialisme dijalankan dengan penuh paksaan untuk dapat mencapai tujuan bangsa yang melakukannya.

Secara umum, dalam pelaksanaannya kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan bangsa Barat dilatarbelakangi dengan adanya ambisi. Bangsa barat berambisi untuk dapat mencari kekayaan yang banyak (gold), menyebarkan suatu paham keagamaan (gospel), serta untuk mencari sebuah kekayaan (glory).

Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme

Dalam praktik pelakasanaannya kolonialisme dan imperialisme didasari oleh dua tujuan yang berbeda. Praktik kolonialisme dalam pelaksanaanya ditujukan untuk menguasai sumber daya alam dan segala kekayaan yang terdapat dalam wilayah koloni. Mereka menginginkan adanya dominasi ekonomi dalam penjajahannya.

Sehingga dengan tujuan tersebut, mereka berupaya untuk mengeksploitasi segala potensi sumber daya dan menguasai sistem perdagangan daerah koloni tersebut. Sedangkan, dalam praktik imperialisme, Bangsa Barat hanya menginginkan untuk memperluas daerah kekuasaannya.

Untuk dapat memperluas kekuasaannya, mereka menyebarkan sebuah paham pada masyarakat yang hidup di wilayah koloni. Penyebaran paham tersebut dilakukan secara paksa oleh bangsa barat. Sehingga dalam kata lain, pelaksanaan praktik imperialisme dirasa lebih kejam daripada praktik kolonialisme.

Persamaan Kolonialisme dan Imperialisme

Dalam pelaksanaannya kolonialisme dan imperialisme sama sama mengakibatkan kesengsaraan pada masyarakat wilayah koloni. Dengan ambisi Bangsa Barat yang ingin menguasai segala wilayah koloni, bangsa barat mampu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Salah satunya adalah dengan pelaksanaan tanam paksa yang sangat menyengsarakan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia menjadi objek tenaga kerja bangsa bangsa Barat untuk mencapai tujuannya, memperluas kekuasaan serta mengeksploitasi semua sumber daya alam.

The post Kolonialisme dan Imperialisme: Pengertian, Perbedaan dan Persamaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>