kompos - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kompos Mon, 07 Feb 2022 07:35:35 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kompos - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kompos 32 32 Contoh Limbah Pertanian dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/contoh-limbah-pertanian Mon, 07 Feb 2022 03:35:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31071 Pengertian Limbah Pertanian Limbah pertanian merupakan bahan buangan dari serangkaian proses pengolahan hasil-hasil pertanian. Limbah pertanian menurut istilah dapat juga disebut dengan hasil samping pertanian seperti limbah industri hasil pertanian. Limbah industri hasil pertanian merupakan hasil dari suatu proses industri yang belum memiliki nilai ekonomis. Maka secara makna kata buangan disini mengacu pada pengertian belum […]

The post Contoh Limbah Pertanian dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Limbah Pertanian

Limbah pertanian merupakan bahan buangan dari serangkaian proses pengolahan hasil-hasil pertanian. Limbah pertanian menurut istilah dapat juga disebut dengan hasil samping pertanian seperti limbah industri hasil pertanian.

Limbah industri hasil pertanian merupakan hasil dari suatu proses industri yang belum memiliki nilai ekonomis. Maka secara makna kata buangan disini mengacu pada pengertian belum memiliki nilai ekonomis. Dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan produk yang belum memiliki nilai ekonomis.

Limbah pertanian merupakan sisa dari hasil produksi pertanian yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Pupuk ini dapat digunakan untuk menunjang pembangunan pertanian yang berkelanjutan, selain berfungsi sebagai perbaikan struktur tanah dan produktivitas lahan.

Jenis – Jenis Limbah Pertanian

Jenis limbah pertanian dibedakan menjadi tiga klasifikasi, yakni berdasarkan wujud, sumber, dan waktu.

Limbah Pertanian Berdasarkan Wujud

Limbah pertanian berdasarkan wujudnya terdiri dari tiga klasifikasi, yakni limbah gas, limbah padat, dan limbah cair.

1. Limbah Gas Pertanian

Limbah ini telah dihasilkan dari serangkaian proses pengolahan hasil pertanian, agar tidak menimbulkan bahaya atau pencemaran udara limbah gas ini perlu disalurkan agar melalui cerobong asap.

Pengelolaan limbah gas memiliki beberapa metode yang terus dikembangkan guna menyederhanakan pembuangan gas. Metode-metode tersebut antara lain pembersihan partikel, kolan netralisasi, pembakaran, penyerap ion, dan absorbsi.

2. Limbah Padat Pertanian

Limbah padat telah dihasilkan dari limbah pada masa sebelum panen, pada saat panen, limbah setelah panen, dan limbah industri pada pertanian.

Limbah padat jika tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan mengundang banyak hama yang dapat membawa kuman penyakit. Contoh limbah padat adalah tempurung kelapa, sabut, jerami, daun kering, dan lain-lain.

3. Limbah Cair Pertanian

Limbah cair telah dihasilkan dari serangkaian proses pembersihan bahan pangan dan peralatan pengolahan hasil pertanian. Limbah ini berasal dari bahan kotoran maupun sisa pupuk cair yang dihanyutkan.

Pupuk cair terdiri dari bahan organik bureau nutrien yang dapat menyebabkan mikroorganisme berkembang biak lebih cepat. Jika hal tersebut terjadi maka air akan menjadi kotor akibat kekurangan oksigen dan akan menimbulkan bau busuk.

Limbah Pertanian Berdasarkan Sumber

Limbah berdasarkan sumber dapat dibedakan menjadi lima kategori, antara lain limbah organik perkotaan, limbah peternakan, limbah tanaman perkebunan, limbah tanaman pangan, dan limbah tanaman hortikultura.

1. Limbah Organik Perkotaan

Limbah organik perkotaan berasal dari bahan pembuatan pupuk organik dan bahan pembuatan bioenergi.

Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa kota yang telah menghasilkan limbah paling banyak, berikut kota-kota yang ada di Indonesia yang menghasilkan limbah terbanyak: Surakarta, Semarang, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Limbah perkotaan dari hari ke hari semakin meningkat jumlahnya seiring dengan penambahan jumlah penduduk.

2. Limbah Peternakan

Peternakan merupakan tempat penghasil limbah paling banyak dan terus-menerus meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah hewan ternak. Limbah peternakan berasal dari kotoran hewan ternak seperti unggas, babi, kambing, sapi, kerbau, kuda, dan hewan ternak lainnya.

Limbah ini cocok untuk dijadikan pupuk organik atau pupuk kompos baik dalam bentuk cair maupun padat. Selain itu limbah ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan biogas.

3. Limbah Tanaman Perkebunan

Limbah tanaman perkebunan merupakan sisa produk buangan dari hasil proses perkebunan seperti tebu, cengkeh, kopi, kelapa sawit, dan sebagainya.

Limbah tanaman perkebunan, khususnya pada tanaman kelapa dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri rumah tangga, seperti sabut kelapa dapat dijadikan sebagai keset dan arang. Limbah hasil tanaman lainnya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

4. Limbah Tanaman Pangan

Limbah tanaman pangan merupakan sisa buangan hasil proses pengelolaan dari tanaman-tanaman pangan seperti jagung, padi, ketela pohon, kedelai, kacang tanah, dan lain-lain. Limbah tanaman pangan ini dapat dimanfaatkan untuk penunjang bahan baku pengelolaan pupuk seperti pupuk organik.

Biasanya pupuk organik ini berasal dari tanaman singkong dan padi. Selain dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat pengemasan makanan tradisional.

5. Limbah Tanaman Hortikultura

Limbah tanaman hortikultura merupakan sisa uangan sayuran dan buah-buahan yang tidak memenuhi standar kualitas untuk dijual. Limbah tanaman hortikultura berasal dari tanaman sayuran dan tanaman buah-buahan. Limbah dari tanaman sayuran berasal dari pengelolaan hasil pertanian dari tanaman kacang merah, wortel, kubis, paprika, dan lain sebagainya. 

Sedangkan limbah tanaman buah-buahan berasal dari pengelolaan hasil pertanian dari tanaman pepaya, manggis, mangga, alpukat, dan lain sebagainya. Limbah tanaman hortikultura dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk kompos maupun pupuk organik, selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan-hewan ternak.

Limbah Pertanian Berdasarkan Waktu

Limbah pertanian berdasarkan waktu dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yakni pra panen, pada saat panen, dan pasca panen.

1. Limbah Pertanian Pra Panen

Limbah pertanian pra panen merupakan limbah yang terkumpul sebelum masa panen. Limbah ini merupakan sisa produk yang tidak memiliki standar pemilahan panen dihasilkan oleh tanaman. Limbah ini terkumpul sebelum panen atau pada saat hasil pertanian sedang diambil, seperti ranting tanaman, kotoran hewan, daun, batang, dan lain-lain.

2. Limbah Pertanian Saat Panen

Limbah pertanian saat panen merupakan limbah yang terkumpul dari hasil musim panen, seperti jerami kacang tanah jerami jagung, jerami padi, pelepah pisang, sorghum, dan lain sebagainya.

3. Limbah Pertanian Pasca Panen

Limbah pertanian pascapanen merupakan sisa buangan yang terkumpul pada saat setelah proses panen. Limbah hasil industri pertanian juga termasuk limbah pertanian pascapanen yang berasal dari pabrik ataupun industri pengolahan hasil pertanian. Limbah ini seperti sayuran yang kurang berkualitas, meni, dedak, sabut kelapa, jeroan, dan lain sebagainya.

Contoh Limbah Pertanian dan Pemanfaatan

1. Kayu

Kayu yang dikategorikan tidak memiliki nilai ekonomis dapat dimanfaatkan menjadi sumber bahan bakar bagi para penduduk desa. Kayu ini digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak, pemasan, dan penerangan. Kayu yang tidak terpilih untuk dipanen ataupun dijual merupakan limbah hasil pertanian yang masih dapat bermanfaat untuk bahan bakar.

2. Kotoran Hewan

Dalam pemeliharaan hewan ternak, salah satu limbah yang ada dengan jumlah yang cukup banyak ialah kotoran hewan. Meskipun kotoran hewan tidak memiliki nilai ekonomis tapi jika diolah dengan baik akan memiliki kegunaan lain yakni dapat dimanfaatkan sebagai biogas.

Penyebab kotoran hewan dapat dimanfaatkan menjadi biogas karena kotoran hewan memiliki kandungan N cukup tinggi, mudah dicampur menjadi slurry dan memungkinkan diproses secara berkelanjutan, yaitu dengan perencanaan khusus untuk kandang.

3. Onggok Singkong

Onggok singkong merupakan limbah yang berasal dari bahan organik singkong yang telah diekstrak atau diambil patinya. Onggok ini masih mengandung sejumlah pati, gula reduksi, selulosa, dan belerang. Dari beberapa kandungan tersebut maka sebenarnya air onggok masih dapat didaur ulang atau dimanfaatkan secara aman untuk dikelola ke alam.

4. Jerami Padi 

Jerami padi merupakan hasil limbah pertanian yang dapat diolah menjadi kompos. Kompos dapat meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah.

Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Maka dari itu, tanaman yang dipupuk dengan kompos akan lebih berkualitas dibanding dengan tanaman yang dipupuk dengan bahan kimia.

5. Pucuk Ubi Kayu

Pucuk ubi kayu merupakan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Selain digunakan sebagai pakan ternak, pucuk ubi kayu juga dapat dijadikan sumber pakan berbagai jenis unggas melalui teknologi fermentasi substrat limbah. teknologi fermentasi tersebut ditujukan untuk menurunkan kadar serat yang tinggi untuk meningkatkan nilai nutrisi bahan terfermentasi.

The post Contoh Limbah Pertanian dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>