Komunikasi non verbal - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/komunikasi-non-verbal Mon, 29 Jan 2024 05:16:28 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Komunikasi non verbal - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/komunikasi-non-verbal 32 32 7 Tips Berkomunikasi dengan Rekan Kantor https://haloedukasi.com/tips-berkomunikasi-dengan-rekan-kantor Mon, 29 Jan 2024 05:16:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47860 Memiliki lingkungan kerja yang baik merupakan dambaan semua orang. Namun, untuk menciptakan lingkungan kerja yang tidak mudah. Perlu koordinasi yang baik dengan rekan kantor maupun atasan. Rekan kerja merupakan seseorang yang menjadi partner dalam bekerja. Terkadang rekan kantor bisa menjadi musuh dalam selimut yang menghancurkan karir. Namun, keberadaan rekan kerja juga bisa menjadi support sistem […]

The post 7 Tips Berkomunikasi dengan Rekan Kantor appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Memiliki lingkungan kerja yang baik merupakan dambaan semua orang. Namun, untuk menciptakan lingkungan kerja yang tidak mudah. Perlu koordinasi yang baik dengan rekan kantor maupun atasan. Rekan kerja merupakan seseorang yang menjadi partner dalam bekerja.

Terkadang rekan kantor bisa menjadi musuh dalam selimut yang menghancurkan karir. Namun, keberadaan rekan kerja juga bisa menjadi support sistem di dunia pekerjaan. Oleh karena itu, sangat penting sekali untuk menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja.

Menjalin hubungan baik dengan rekan kerja dapat membangkitkan semangat kerja. Ada banyak cara menjalin hubungan baik dengan rekan kerja. Salah satunya dengan melakukan komunikasi atau interaksi. Komunikasi membuat seseorang lebih dekat dengan orang lain.

Orang akan saling mengenal satu sama lain karena adanya komunikasi. Dengan adanya komunikasi akan mempererat jalinan persahabatan di antara manusia. Dari komunikasi akan tercipta hubungan-hubungan baik lainnya.

Namun, untuk berkomunikasi memiliki sejumlah hal yang patut diperhatikan. Ketika melakukan komunikasi, terkadang kita terlalu asyik dan tak sadar menyinggung perasaan lawan bicara. Hal inilah yang perlu dihindari saat melakukan komunikasi dengan rekan kerja.

Sebab, hal tersebut dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan berdampak pada hubungan yang telah dibangun. Berikut ini beberapa tips untuk melakukan komunikasi dengan rekan kantor.

1. Tidak Bertele-tele

Saat melakukan komunikasi dengan rekan kantor, sebaiknya tidak bertele-tele. Bicarakan sesuatu dengan jelas dan ringkas. Terlebih lagi ketika melihat rekan kantor sedang memiliki sejumlah kesibukan. Jangan melakukan pembicaraan yang dirasa tidak penting. Hal ini dapat mengganggu konsentrasinya dalam bekerja. Selain itu, kamu juga terkena Omelan karena dianggap mengganggu.

Beberapa orang memang kurang menyukai pembicaraan yang terlalu bertele-tele. Terlebih lagi pada orang-orang yang memiliki banyak kesibukan. Mereka akan menganggap pembicaraan yang seperti itu merupakan hal yang sia-sia. Oleh karena itu, ketika akan melakukan komunikasi, sebaiknya menggunakan bahasa yang singkat dan jelas. Memang basa-basi terkadang diperlukan. Namun, jangan terlalu berlebihan karena tidak baik.

Hal ini tidak hanya berlaku ketika sedang mengobrol santai saja. Saat sedang melakukan koordinasi dalam hal pekerjaan pun, sebaiknya tidak melakukan pembahasan yang bertele-tele. Sebab, hal tersebut dapat mengaburkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan. Akibatnya, rekan kerja tidak paham dengan apa yang dibacakan.

Hal ini dapat membuat pekerjaan menjadi lebih rumit dan memakan banyak waktu. Orang-orang akan merasa bosan mendengarkan apa yang sedang dibicarakan karena terlalu banyak yang diucapkan. Oleh karena itu, penting sekali memiliki skill komunikasi yang baik.

2. Ramah

Tips selanjutnya saat melakukan komunikasi dengan rekan kantor adalah bersikap ramah. Ramah bukan berarti kamu harus tersenyum sepanjang hari di kantor. Kamu cukup tersenyum ketika berpapasan dengan rekan kantor. Selain tersenyum, hal yang bisa dilakukan adalah dengan bertegur sapa.

Untuk melakukan tegur sapa sebaiknya melihat situasi dan kondisi. Jika rekan kantor dilihat sedang sibuk atau terburu-buru, senyum sudah cukup mewakili. Orang-orang yang ramah biasanya lebih mudah untuk bergaul dengan rekan kantor. Mereka akan cenderung lebih disukai karena tidak menutup diri dengan lingkungan.

Namun, ramah dalam hal ini bukan berarti sok asik. Sebab, keduanya sangatlah berbeda. Orang ramah bisa menempatkan diri bagaimana dan di mana harus bersikap ramah. Lain halnya dengan orang sok asik yang terkadang selalu ingin terlihat asik dalam kondisi apapun. Hal tersebut cenderung tidak disukai oleh rekan kantor bahkan beberapa orang menganggapnya risi.

Orang yang bersikap ramah biasanya dikenal memiliki positif vibes. Pembawaan yang ramah dapat meningkatkan semangat untuk bekerja baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebab, pembawaan yang ceria dapat menularkan energi yang positif. Energi positif sangat dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan kantor yang menumpuk.

Berbeda dengan orang yang jutek akan membawa hawa yang tidak mengenakan bagi suasana kantor. Hawa yang tidak mengenakan ini juga berpotensi menular kepada rekan kantor sehingga beberapa orang merasa kurang nyaman dengan keadaan kantor.

3. Bergosip yang Berlebihan

Melakukan komunikasi di luar jam kerja dan pembahasan kantor memang dibutuhkan untuk mendekatkan hubungan di antara rekan kantor. Biasanya pembicaraan tersebut tidak jauh seputar gosip. Gosip menjadi pembicaraan yang biasa dilakukan sesama rekan kantor.

Gosip tersebut biasanya seputar kehidupan selebriti, atasan bahkan hingga rekan kantor sendiri. Terlebih jika ada isu yang tidak sedap menimpa rekan kantor. Hal tersebut akan menjadi pembahasan di antara rekan kantor yang lain. Oleh sebab itu, terkadang keberadaan gosip juga dapat meregangkan hubungan di antara rekan kantor.

Terlebih lagi jika gosip yang dibicarakan adalah rekan kantor sendiri. Jika orang tersebut mendengar gosip tentang dirinya dapat mengakibatkan perselisihan. Perselisihan inilah yang membuat suasana kantor menjadi tidak nyaman. Suasana yang tidak nyaman ini akan mengurangi kinerja seseorang dalam bekerja.

Kinerja yang berkurang ini akan menjadi sebuah boom waktu di kemudian hari. Bisa saja mengakibatkan adanya pemecatan karena turunnya kinerja secara terus menerus.

4. Menjadi Pendengar yang Baik

Seorang pembicara yang baik seharusnya menjadi pendengar yang baik. Terkadang orang hanya memikirkan apakah orang lain mendengarkan dia ketika berbicara. Namun, mereka melupakan apakah dirinya mendengarkan orang lain saat sedang berbicara. Oleh karena itu, menjadi pendengar yang baik sangat dibutuhkan ketika melakukan komunikasi dengan rekan kantor.

Orang yang bisa mendengarkan cerita orang lain dengan baik akan dihargai keberadaannya. Sebab, mereka juga merasa dihargai oleh dirinya ketik sedang berbicara. Menjadi pendengar yang baik adalah ketika orang lain berbicara, tidak ikut memotong pembicaraan. Terkadang karena keasyikan bercerita, tidak sadar suka memotong orang lain yang sedang berbicara.

Hal ini tentunya tidak boleh dilakukan karena dapat membuat komunikasi menjadi buruk. Selain itu, saat berkomunikasi dengan rekan kerja, sebaiknya tidak melakukan aktivitas lain yang membuat konsentrasi terpecah. Maka dari itu, ketika sedang mengobrol atau berkomunikasi dengan rekan kantor sebaiknya meninggalkan sejumlah aktivitas yang mengganggu konsentrasi.

Hal ini dapat berpotensi membuat seseorang merasa tidak dihargai ketika sedang berbicara.
Orang yang merasa tidak dihargai mereka akan menutup diri. Mereka tidak lagi mau untuk berbicara dengan orang tersebut. Sebab, dirinya merasa percuma untuk berkomunikasi. Selain itu, hal tersebut juga dapat membuat hubungan dengan rekan kantor menjadi tidak harmonis.

5. Memahami Gaya Komunikasi

Tips selanjutnya melakukan komunikasi dengan rekan kerja adalah dengan paham akan gaya komunikasi. Gaya komunikasi seseorang dengan orang lain tentu berbeda. Bahkan tidak hanya gaya komunikasi saja, sikap di antara orang pun berbeda. Perbedaan gaya komunikasi inilah yang membuat suasana di kantor menjadi hidup.

Namun, perbedaan gaya komunikasi ini dapat mengakibatkan adanya miskomunikasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami gaya komunikasi yang ada. Setidaknya terdapat 4 gaya komunikasi yaitu pasif, agresif, Pasif Agresif, Asertif.

6. Menggunakan Bahasa Tubuh

Selain komunikasi verbal, komunikasi non verbal sangat penting dalam berkomunikasi dengan rekan kantor. Komunikasi non verbal merupakan komunikasi dengan menggunakan gerakan tubuh atau ekspresi. Dengan menggunakan komunikasi non verbal, maka pesan yang disampaikan akan lebih kuat.

Misalnya ketika dalam pembicaraan, kamu tidak setuju maka kamu perlu menggelengkan kepala sebagai isyarat tidak setuju. Komunikasi non verbal ini membantu seseorang dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Terlebih orang yang sulit mengungkapkan sesuatu menggunakan komunikasi verbal.

Dengan melihat ekspresi atau gerakan, orang lain dapat mengetahui apa yang dimaksud. Komunikasi non verbal juga membantu untuk mendeteksi seseorang sedang berbohong atau tidak. Biasanya mereka akan cenderung melakukan komunikasi non verbal yang berlainan dengan komunikasi verbal.

Perbedaan yang terlihat ini membuat lebih mudah mendeteksi kebohongan pada diri seseorang. Contohnya ketika seseorang sedang bercerita, dia cenderung melakukan gerakan yang berlebihan seperti menggaruk kepala, mata lebih banyak ke atas dan lainnya. Gerakan yang berlebihan ini bisa mengindikasikan seseorang itu berbohong.

Untuk melakukan komunikasi non verbal, ditunjang oleh beberapa hal seperti mimik, intonasi, gerakan tubuh. Mimik atau ekspresi wajah merupakan penyaluran emosi yang tercermin lewat raut wajah. Misalnya saat bahagia, orang akan menampilkan senyuman dengan mata yang berseri. Sementara itu, intonasi adalah tinggi rendahnya suara ketika sedang berbicara.

Intonasi dapat membantu untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pada beberapa poin penting biasanya dilakukan penekanan. Penekan inilah yang merupakan intonasi. Gestur atau gerakan tubuh sangat membantu untuk melakukan komunikasi dengan rekan kantor. Gestur setiap orang saat berbicara berbeda-beda.

Ada yang memiliki gestur yang berlebihan, ada pula yang cenderung tidak banyak menggunakan gestur. Gestur juga membantu untuk meningkatkan kepercayaan saat sedang berkomunikasi. Tidak heran jika ada orang yang tidak mau diam saat sedang melakukan komunikasi karena hal tersebut membantunya untuk percaya diri.

7. Empati

Empati sangat dibutuhkan ketika melakukan komunikasi dengan rekan kantor. Empati adalah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Orang yang memiliki empati, mereka akan cenderung menghargai lawan bicara. Mereka bisa menempatkan diri dalam situasi dan kondisi apapun.

Salah satu contoh seseorang yang memiliki empati adalah dengan turut mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain. Tidak ada niatan untuk memotong atau mengabaikan orang yang sedang berbicara. Dalam komunikasi dengan rekan kantor, empati menjadi sesuatu yang harus dimiliki.

Banyak orang yang cenderung mengadu nasib ketika orang lain menceritakan kesedihannya. Padahal, hal tersebut bukanlah sesuatu yang baik. Setiap orang pasti memiliki cobaan hidup masing-masing. Namun, membandingkan cobaan hidup bukanlah solusi yang tepat.

Respons yang seharusnya dilakukan adalah dengan mendengarkan dan memberikan saran jika dibutuhkan. Pemberian saran juga harus dikondisikan dengan keadaan yang sedang dirasakan rekan kantor. Memberikan saran memang baik, namun saran yang baik adalah saran yang tepat pada tempatnya.

Selain itu, empati juga perlu digunakan ketika memberikan perintah atau arahan. Terkadang karena banyaknya tugas, seseorang mengabaikan empati. Perintah yang diberikan tidak perlu menggunakan bentakan atau kata-kata kasar yang melukai perasaan.

Selain itu, terkadang seseorang tidak peduli akan kondisi orang lain apakah tengah kesulitan atau tertimpa musibah. Sebagai rekan kantor yang baik, sebaiknya melihat kondisi ketika memberikan perintah.

The post 7 Tips Berkomunikasi dengan Rekan Kantor appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Karakteristik Komunikasi Non Verbal https://haloedukasi.com/karakteristik-komunikasi-non-verbal Sat, 15 May 2021 13:32:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=24622 Tidak dapat dipungkiri di saat semua individu melakukan proses komunikasi, tidak hanya komunikasi verbal yang digunakan. Melainkan komunikasi non verbal juga secara tidak langsung digunakan. Namun, penggunaannya seringkali tidak disadari oleh kebanyakan orang. Hal itu dikarenakan mereka terlalu terfokus dengan berbagai simbol verbal yang digunakan. Padahal tanpa bantuan dari komunikasi non verbal ini suatu pesan […]

The post 4 Karakteristik Komunikasi Non Verbal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tidak dapat dipungkiri di saat semua individu melakukan proses komunikasi, tidak hanya komunikasi verbal yang digunakan. Melainkan komunikasi non verbal juga secara tidak langsung digunakan. Namun, penggunaannya seringkali tidak disadari oleh kebanyakan orang.

Hal itu dikarenakan mereka terlalu terfokus dengan berbagai simbol verbal yang digunakan. Padahal tanpa bantuan dari komunikasi non verbal ini suatu pesan atau informasi tidak bisa tersampaikan dengan baik. Kegunaan dari komunikasi verbal dalam hal ini adalah untuk mempertegas setiap kata atau informasi yang kita sampaikan.

Namun, jangan salah komunikasi non verbal bukan merupakan jenis komunikasi pelengkap. Yang mana melengkapi proses komunikasi verbal. Melainkan komunikasi verbal serta komunikasi non verbal merupakan dua hal saling berkaitan.

Tanpa adanya salah satunya, pesan atau informasi yang disampaikan tidak bisa berjalan secara efektif sesuai dengan rencana. Lalu, apa saja sih sebenarnya karakteristik khusus dari komunikasi non verbal ini?

Berikut merupakan pemaparan mendetailnya mengenai karakteristik komunikasi non verbal:

1. Komunikasi Non Verbal Selalu Digunakan

Seperti yang telah kita paparkan tadi, bahwa komunikasi non verbal selalu kita gunakan dalam kehidupan sehari hari. Namun, seringkali penggunaannya tidak kita sadari secara langsung. Karena bentuk dari komunikasi non verbal ini sangatlah beragam, bisa berbentuk gesture, gerakan, mimik, dan lain sebagainya.

Penggunaan dari berbagai jenis komunikasi non verbal ini semata mata ditujukan untuk mempertegas berbagai informasi dan pesan yang kita sampaikan secara verbal. Bisa dibayangkan apabila kita hanya menyampaikan sebuah informasi secara verbal tanpa bantuan berbagai komunikasi non verbal seperti ekspresi, gesture, dan lain sebagainya.

Mungkin pesan atau informasi yang kita sampaikan akan terlihat flat dan kurang bisa dicerna dengan baik oleh komunikan. Hal itu pun akan menimbulkan berbagai kesalahpahaman yang apabila tidak diselesaikan dengan baik akan berdampak pada munculnya permasalahan atau konflik yang berkepanjangan.

Oleh karenanya sebenarnya komunikasi non verbal ini seringkali kita gunakan dalam kehidupan sehari hari. Yang seringkali terlihat adalah penggunaan ekspresi, mimik wajah, gestur saat hendak menyampaikan suatu informasi dan pesan pada pihak lain.

2. Komunikasi Non Verbal Bentuk Komunikasi Tidak Langsung

Tidak bisa dielakkan lagi, kalau manusia senantiasa melakukan komunikasi di setiap aktivitas dan kegiatannya. Baik komunikasi tersebut dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Komunikasi yang terjadi secara langsung seringkali terjadi dalam bentuk komunikasi verbal.

Karena dalam penyampaian pesan atau informasinya kita melakukan secara sadar. Mulai dari pemilihan kata, bagaimana cara penyampaiannya yang baik dan lain sebagainya. Sehingga tidak jarang apabila komunikasi verbal juga disebut sebagai komunikasi langsung.

Yang mana ia bisa menyampaikan suatu pesan atau informasi  kepada pihak lain secara langsung tidak secara tersurat. Namun, bentuk komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung lebih identik dengan komunikasi non verbal. Yang mana dalam proses penyampaiannya dilakukan dengan menggunakan gesture, mimik wajah dan lain sebagainya.

Tentunya informasi atau pesan yang disampaikan dalam bentuk ini tersampaikan secara tersirat. Yang mampu mengartikan komunikasi non verbal ini hanya pihak pihak tertentu saja.

3. Komunikasi Non Verbal Terikat Oleh Budaya

Penyampaian informasi atau pesan dalam bentuk komunikasi non verbal ini juga dipengaruhi oleh budaya dan adat yang berkembang di masing-masing daerah. Tentunya setiap daerah punya caranya sendiri dalam menyampaikan informasi atau pesannya.

Yang mana dalam proses komunikasi non verbal ini identik dengan gesture, mimik wajah, ekspresi, intonasi suara dan lain sebagainya. Beberapa hal tersebutlah yang menggiring komunikan untuk mengartikan pesan atau informasi yang dikehendakinya.

Tidak jauh jauh, contohnya orang Jawa dengan orang Batak dalam menyampaikan informasi atau pesan intonasi dan ekspresi yang digunakan sangatlah berbeda satu dengan lainnya. Orang Batak yang identik dengan suara keras, sedangkan orang Jawa yang lebih cenderung lemah lembut perihal penyampaian informasi dan lain sebagainya.

Sehingga terkadang saat orang Batak menyampaikan informasi seringkali diartikan salah oleh beberapa pihak yang kurang memahami logat penyampaiannya.

4. Komunikasi Non Verbal Membantu Kita Mengungkapkan Perasaan dan Sikap

Seperti yang kita tahu, bahwa penggunaan dari komunikasi verbal dan komunikasi non verbal berjalan beriringan, Dimana satu dengan lainnya saling berketergantungan. Komunikasi verbal digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasinya secara tersurat sehingga lebih mudah dipahami.

Sedangkan penggunaan komunikasi non verbal dipergunakan untuk mempertegas informasi dan pesan apa yang telah disampaikan. Sehingga semua jenis informasi dan data bisa disampaikan secara lebih efektif. Dengan pertegasan dari mimik wajah, ekspresi, gesture dan lain sebagainya.

The post 4 Karakteristik Komunikasi Non Verbal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Fungsi Komunikasi Non Verbal dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/fungsi-komunikasi-non-verbal Mon, 29 Mar 2021 04:36:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23312 Komunikasi non verbal merupakan suatu proses penyampaian pesan atau gagasan yang menggunakan gesture, tindakan, dan perilaku. Komunikasi non verbal dan komunikasi verbal ini berjalan secara beriringan satu dengan yang lainya. Seringkali komunikasi non verbal digunakan sebagai media yang mempertegas komunikasi verbal. Menurut penelitian dari beberapa ahli, komunikasi non verbal merupakan komunikasi yang lebih sering digunakan, […]

The post 6 Fungsi Komunikasi Non Verbal dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Komunikasi non verbal merupakan suatu proses penyampaian pesan atau gagasan yang menggunakan gesture, tindakan, dan perilaku. Komunikasi non verbal dan komunikasi verbal ini berjalan secara beriringan satu dengan yang lainya.

Seringkali komunikasi non verbal digunakan sebagai media yang mempertegas komunikasi verbal. Menurut penelitian dari beberapa ahli, komunikasi non verbal merupakan komunikasi yang lebih sering digunakan, daripada jenis komunikasi verbal.

Lalu, apa saja sih sebenarnya fungsi dari komunikasi non verbal yang membuatnya lebih unggul daripada jenis komunikasi yang lainnya? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai 6 fungsi dari komunikasi non verbal.

1. Repetisi atau Pengulangan

Komunikasi non verbal seringkali digunakan sebagai sarana pengulangan dari komunikasi verbal yang telah disampaikan. Pengulangan dengan cara non verbal ini dilakukan untuk lebih memperkuat makna atau pesan pesan verbal yang disampaikan.

Sehingga komunikan (penerima informasi) lebih paham atas makna pesan yang dikomunikasikan oleh komunikatornya. Salah satu wujudnya adalah ketika kita memberikan pemaparan kepada seseorang yang bertanya mengenai arah jalan, secara spontan tangan atau jari kita menunjukkan arah kemana orang tersebut harus berjalan.

Sehingga orang yang sebelumnya tidak mengetahui arah dari informasi yang disampaikan, lambat laun ia akan mengerti karena arah atau petunjuk yang telah dipaparkan dipertegas kembali melalui gerakan tangan. Secara tidak langsung, gerakan, gesture, ataupun tindakan yang kita lakukan memberikan stimulus terhadap komunikan mengenai pesan yang kita sampaikan.

2. Kontradiksi atau Perlawanan

Komunikasi non verbal yang biasa kita lakukan juga terkadang menunjukan adanya kontradksi ataupun perlawanan. Yang dimaksud kontra atau perlawanan dalam hal ini adalah pesan yang kita sampaikan secara verbal memiliki makna yang berbanding terbalik dengan gesture, tindakan ataupun gerakan non verbal lainnya yang kita tunjukkan.

Sehingga terkadang diartikan sebagai kode kode tertentu. Apabila sang komunikan mampu menerima stimulus komunikasi yang dikirimkan oleh komunikator, maka mudah saja baginya untuk mengerti makna yang disampaikan oleh komuniktor.

Walaupun penyampaian secara verbal dan non verbalnya sangat berbeda. Hal tersebut dapat terlihat saat, seorang individu menyatakan ketersetujuannya terhadap suatu hal. Namun, ekspresi atau mimik wajah yang diperlihatkannya seperti tidak suka, kecewa dan marah. Sehingga dalam hal yang bersamaan ia menunjukan proses komunikasi dengan makna yang berbeda.

3. Subtitusi atau Pengganti

Komunikasi non verbal juga dapat digunakan untuk menggantikan pesan yang disampaikan secara verbal. Tindakan, gesture, dan perilaku non verbal yang seringkali kita lakukan tanpa disengaja pun juga dapat menimbulkan suatu stimulus.

Stimulus tersebut yang nantinya dapat berpotensi untuk menimbulkan proses komunikasi ataupun interaksi antar suatu individu dengan individu lainnya. Contohnya adalah, saat seorang teman kita bertanya kepada kita, tapi kita tidak mengetahui jawabannya biasanya kita akan spontan untuk mengangkat bahu kita.

Gesture gesture lainnya yang seringkali kita lakukan dengan tidak sengaja namun dapat menimbulkan potensi berkomunikasi seperti, tersenyum, menarik napas panjang, mengerutkan kening, menggelengkan kepala dan lain sebagainya.

Gestur gestur seperti itu akan mudah untuk dipahami apabila antara komunator dan komunikan telah menyepakati simbol verbal dan non verbal yang seringkali digunakan dalam proses berkomunikasi.

4. Komplemen atau Pelengkap

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kita melakukan komunikasi secara verbal dalam waktu yang bersamaan kita juga melakukan gerakan gerakan non verbal. Gerakan, gesture, dan tingkah laku non verbal ini tanpa disadari kita lakukan untuk lebih memberikan pejelasan lebih terhadap informasi yang kita sampaikan.

Contohnya, pada saat kita menyampaikan cerita mengenai pencapaian kita dan lain sebagainya tangan kita akan menunjukan gesture gestur tertentu sesuai dengan informasi yang dikomunikasikan.

5. Regulasi atau Pengatur

Komunikasi non verbal juga dapat dijadikan sebagai pengatur atau regulasi. Seperti yang kita tahu, komunikasi non verbal tidak hanya dapat disampaikan melalui, simbol, tindakan, serta gerakan saja melainakan juga dapat dilakukan dengan menggunakan penampilan.

Salah satu contohnya adalah, apabila kita melihat seorang individu berpakaian polisi kita akan cenderung menghindarinya, karena kita tahu bahwa individu tersebut akan melakukan sebuah operasi lalu lintas ataupun sebagainya.

Tidak hanya itu, hal tersebut dapat diwujudkan dari adanya rambu rambu lalu lintas, rambu lalu lintas ini sifatnya non verbal juga karena pesan yang ada di dalamnya dimaknai melalui simbol secara tersirat. Apabila kita melihat rambu huruf P dicoret, kita akan mengartikannya bahwa kita tidak boleh parkir di area tersebut.

6. Aksentuasi atau penekanan

Komunikasi yang berfungsi sebagai aksentuasi atau penekanan ini dapat diketahui dari intonasi, atau tinggi rendahnya suara yang digunakan dalam berkomunikasi. Apabila seorang individu berkata dengan nada yang tinggi, berarti ia menekankan bahwa ia sedang dalam kondisi marah atau sedang tidak baik baik saja.

Hal tersebut berlaku sebaliknya, apabila seorang individu berbicara lemah lembut, dapat diartikan bahwa ia sedang dalam keadaan yang cukup tenang.

The post 6 Fungsi Komunikasi Non Verbal dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Komunikasi Non Verbal: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/komunikasi-non-verbal Fri, 18 Sep 2020 12:16:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10451 Setelah tadi membahas tentang komunikasi verbal, sekarang kita akan membahas tentang komunikasi non verbal. Apa pengertian dari komunikasi non verbal? Berikut penjelasannya. Pengertian Komunikasi Non Verbal Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan bahasa secara langsung. Hal seperti lambaian tangan untuk menyatakan selamat tinggal adalah contoh yang paling sederhana. Komunikasi tidak memiliki struktur yang […]

The post Komunikasi Non Verbal: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setelah tadi membahas tentang komunikasi verbal, sekarang kita akan membahas tentang komunikasi non verbal.

Apa pengertian dari komunikasi non verbal? Berikut penjelasannya.

Pengertian Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan bahasa secara langsung.

Hal seperti lambaian tangan untuk menyatakan selamat tinggal adalah contoh yang paling sederhana.

Komunikasi tidak memiliki struktur yang standar seperti bahasa, tapi dengan interpretasi dan logika, orang dapat mengerti maksud orang lain tanpanya.

Dalam dunia modern, komunikasi non verbal biasanya digunakan sebagai penguat komunikasi verbal.

Kamu pun pasti pernah melakukan hal ini, misalnya saat berbicara badan juga bergerak untuk memperjelas apa yang ingin kamu sampaikan.

Fungsi Komunikasi Non Verbal

Karena jarang digunakan, banyak orang menganggap komunikasi non verbal tidak memiliki fungsi yang menonjol.

Tentu saja tidak benar. Walau tidak menggunakannya secara sengaja, kamu bisa secara tidak sadar menggunakan komunikasi non verbal sebagai pelengkap komunikasi verbal.

Sebagai pelengkap, fungsi komunikasi non verbal adalah memperjelas komunikasi menggunakan kata-kata.

Seseorang kadang dapat mengerti informasi lebih jika mendapatkannya dari kombinasi komunikasi verbal dan non verbal.

Contoh saja saat menyuruh seseorang untuk diam, Anda mengatakan “Jangan berisik!” sambil menyentuhkan jari telunjuk yang tegak ke bibir.

Jenis Komunikasi Non Verbal

Walaupun tidak umum, jenis komunikasi non verbal lebih banyak dibandingkan komunikasi verbal. Berikut ini adalah jenis-jenisnya:

Komunikasi Objek

Komunikasi objek adalah jenis komunikasi non verbal yang memanfaatkan benda sebagai medium.

Contoh nya saat ada truk yang tengah mogok di jalan, pasti akan ada tanda segitiga ataupun tanda tumbuhan agar pengendara lain tahu jika ada truk yang mogok dan berhati-hati saat melintasi daerah tersebut.

Komunikasi dengan Sentuhan

Sentuhan ini biasanya merupakan jenis komunikasi non verbal yang menunjukan relasi antara orang yang melakukannya.

Contoh saja seperti berjabat tangan, berpelukan, pukulan dan sebagainya.

Komunikasi yang Memanfaatkan Waktu

Komunikasi ini biasanya sulit digunakan untuk mengungkapkan maksud. Tapi di kegiatan tertentu biasanya komunikasi ini berhubungan dengan durasi yang harusnya normal tapi dibuat lebih lama atau lebih sebentar.

Contoh saja saat seorang datang lebih pagi ke tempatnya bekerja dan mengerjakan pekerjaannya dengan semangat, tandanya ia antusias dan menyukai pekerjaannya.

Di sisi lain saat janjian dan orang tersebut datang terlambat, ia menunjukan rasa tidak menghormati partnernya.

Komunikasi dengan Gerakan Tubuh

Komunikasi ini adalah yang paling sering dilakukan orang untuk melengkapi komunikasi verbal.

Contoh sederhananya adalah gaya tubuh, lirikan mata, ekspresi wajah atau gerakan tangan.

Komunikasi dengan Memanfaatkan Tempat dan Jarak

Dalam hal ini bisa dilihat seberapa dekat hubungan dengan seseorang berdasarkan jarak dan posisi secara fisik terhadap orang lain saat menjalin komunikasi.

Dari info ini, komunikasi non verbal jenis ini masih dibagi menjadi

  • Jarak intim
    Biasanya menunjukkan jarak sangat dekat. Biasanya menunjukkan hubungan keluarga atau bahkan pasangan.
  • Jarak personal
    Hal ini menunjukan Anda mengenal dekat dengan orang itu dan tidak masalah berada di area yang dekat walau tidak terlalu intim. Biasa hal ini menandakan teman. Jarak yang bisa jadi ukuran adalah sekitar 1 meter.
  • Jarak sosial
    Biasanya terjadi pada seseorang yang mengenal netral seseorang. Bukan teman tapi saling mengenal. Biasanya sekitar 1 sampai 4 meter dalam jarak
  • Jarak public
    Biasanya untuk menunjukkan Anda tidak memiliki hubungan apapun. Biasanya berada di atas 4 meter untuk menunjukan hal ini.

Untuk ukuran yang ada di atas tentu tidak sebetulnya benar, tapi rata-rata orang menjaga jarak tersebut untuk menunjukkan hubungannya.

Komunikasi dengan Suara

Komunikasi suara ini bukan ucapan tapi suara yang ditimbulkan tanpa bahasa tertentu. Biasanya untuk mengisyaratkan sesuatu saat dikombinasikan dengan komunikasi verbal.

Contoh suara ooo, saat mengerti ataupun memaklumi sesuatu.

Contoh Komunikasi Non Verbal

Seperti yang disinggung dalam jenis komunikasi non verbal di atas, dan sudah melihat beberapa contohnya juga, tapi agar lebih jelas berikut kami sampaikan contoh-contoh tambahnya.

  • Tos atau high five dengan teman sebagai tanda menyampaikan sukses
  • Memeluk seseorang tanda sayang
  • Menggunakan “boo” sebagai olokan tanda tidak setuju.
  • Mengatupkan kedua tangan di wajah saat malu.
  • Menyentuh punggung saat ingin menunjukkan rasa prihatin.
  • Mengelus rambut untuk menunjukkan rasa sayang.
  • Sujud syukur untuk mengekspresikan rasa syukurnya.

The post Komunikasi Non Verbal: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>