komunikasi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/komunikasi-sosial Mon, 29 Jan 2024 05:16:28 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico komunikasi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/komunikasi-sosial 32 32 7 Tips Berkomunikasi dengan Rekan Kantor https://haloedukasi.com/tips-berkomunikasi-dengan-rekan-kantor Mon, 29 Jan 2024 05:16:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47860 Memiliki lingkungan kerja yang baik merupakan dambaan semua orang. Namun, untuk menciptakan lingkungan kerja yang tidak mudah. Perlu koordinasi yang baik dengan rekan kantor maupun atasan. Rekan kerja merupakan seseorang yang menjadi partner dalam bekerja. Terkadang rekan kantor bisa menjadi musuh dalam selimut yang menghancurkan karir. Namun, keberadaan rekan kerja juga bisa menjadi support sistem […]

The post 7 Tips Berkomunikasi dengan Rekan Kantor appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Memiliki lingkungan kerja yang baik merupakan dambaan semua orang. Namun, untuk menciptakan lingkungan kerja yang tidak mudah. Perlu koordinasi yang baik dengan rekan kantor maupun atasan. Rekan kerja merupakan seseorang yang menjadi partner dalam bekerja.

Terkadang rekan kantor bisa menjadi musuh dalam selimut yang menghancurkan karir. Namun, keberadaan rekan kerja juga bisa menjadi support sistem di dunia pekerjaan. Oleh karena itu, sangat penting sekali untuk menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja.

Menjalin hubungan baik dengan rekan kerja dapat membangkitkan semangat kerja. Ada banyak cara menjalin hubungan baik dengan rekan kerja. Salah satunya dengan melakukan komunikasi atau interaksi. Komunikasi membuat seseorang lebih dekat dengan orang lain.

Orang akan saling mengenal satu sama lain karena adanya komunikasi. Dengan adanya komunikasi akan mempererat jalinan persahabatan di antara manusia. Dari komunikasi akan tercipta hubungan-hubungan baik lainnya.

Namun, untuk berkomunikasi memiliki sejumlah hal yang patut diperhatikan. Ketika melakukan komunikasi, terkadang kita terlalu asyik dan tak sadar menyinggung perasaan lawan bicara. Hal inilah yang perlu dihindari saat melakukan komunikasi dengan rekan kerja.

Sebab, hal tersebut dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan berdampak pada hubungan yang telah dibangun. Berikut ini beberapa tips untuk melakukan komunikasi dengan rekan kantor.

1. Tidak Bertele-tele

Saat melakukan komunikasi dengan rekan kantor, sebaiknya tidak bertele-tele. Bicarakan sesuatu dengan jelas dan ringkas. Terlebih lagi ketika melihat rekan kantor sedang memiliki sejumlah kesibukan. Jangan melakukan pembicaraan yang dirasa tidak penting. Hal ini dapat mengganggu konsentrasinya dalam bekerja. Selain itu, kamu juga terkena Omelan karena dianggap mengganggu.

Beberapa orang memang kurang menyukai pembicaraan yang terlalu bertele-tele. Terlebih lagi pada orang-orang yang memiliki banyak kesibukan. Mereka akan menganggap pembicaraan yang seperti itu merupakan hal yang sia-sia. Oleh karena itu, ketika akan melakukan komunikasi, sebaiknya menggunakan bahasa yang singkat dan jelas. Memang basa-basi terkadang diperlukan. Namun, jangan terlalu berlebihan karena tidak baik.

Hal ini tidak hanya berlaku ketika sedang mengobrol santai saja. Saat sedang melakukan koordinasi dalam hal pekerjaan pun, sebaiknya tidak melakukan pembahasan yang bertele-tele. Sebab, hal tersebut dapat mengaburkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan. Akibatnya, rekan kerja tidak paham dengan apa yang dibacakan.

Hal ini dapat membuat pekerjaan menjadi lebih rumit dan memakan banyak waktu. Orang-orang akan merasa bosan mendengarkan apa yang sedang dibicarakan karena terlalu banyak yang diucapkan. Oleh karena itu, penting sekali memiliki skill komunikasi yang baik.

2. Ramah

Tips selanjutnya saat melakukan komunikasi dengan rekan kantor adalah bersikap ramah. Ramah bukan berarti kamu harus tersenyum sepanjang hari di kantor. Kamu cukup tersenyum ketika berpapasan dengan rekan kantor. Selain tersenyum, hal yang bisa dilakukan adalah dengan bertegur sapa.

Untuk melakukan tegur sapa sebaiknya melihat situasi dan kondisi. Jika rekan kantor dilihat sedang sibuk atau terburu-buru, senyum sudah cukup mewakili. Orang-orang yang ramah biasanya lebih mudah untuk bergaul dengan rekan kantor. Mereka akan cenderung lebih disukai karena tidak menutup diri dengan lingkungan.

Namun, ramah dalam hal ini bukan berarti sok asik. Sebab, keduanya sangatlah berbeda. Orang ramah bisa menempatkan diri bagaimana dan di mana harus bersikap ramah. Lain halnya dengan orang sok asik yang terkadang selalu ingin terlihat asik dalam kondisi apapun. Hal tersebut cenderung tidak disukai oleh rekan kantor bahkan beberapa orang menganggapnya risi.

Orang yang bersikap ramah biasanya dikenal memiliki positif vibes. Pembawaan yang ramah dapat meningkatkan semangat untuk bekerja baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebab, pembawaan yang ceria dapat menularkan energi yang positif. Energi positif sangat dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan kantor yang menumpuk.

Berbeda dengan orang yang jutek akan membawa hawa yang tidak mengenakan bagi suasana kantor. Hawa yang tidak mengenakan ini juga berpotensi menular kepada rekan kantor sehingga beberapa orang merasa kurang nyaman dengan keadaan kantor.

3. Bergosip yang Berlebihan

Melakukan komunikasi di luar jam kerja dan pembahasan kantor memang dibutuhkan untuk mendekatkan hubungan di antara rekan kantor. Biasanya pembicaraan tersebut tidak jauh seputar gosip. Gosip menjadi pembicaraan yang biasa dilakukan sesama rekan kantor.

Gosip tersebut biasanya seputar kehidupan selebriti, atasan bahkan hingga rekan kantor sendiri. Terlebih jika ada isu yang tidak sedap menimpa rekan kantor. Hal tersebut akan menjadi pembahasan di antara rekan kantor yang lain. Oleh sebab itu, terkadang keberadaan gosip juga dapat meregangkan hubungan di antara rekan kantor.

Terlebih lagi jika gosip yang dibicarakan adalah rekan kantor sendiri. Jika orang tersebut mendengar gosip tentang dirinya dapat mengakibatkan perselisihan. Perselisihan inilah yang membuat suasana kantor menjadi tidak nyaman. Suasana yang tidak nyaman ini akan mengurangi kinerja seseorang dalam bekerja.

Kinerja yang berkurang ini akan menjadi sebuah boom waktu di kemudian hari. Bisa saja mengakibatkan adanya pemecatan karena turunnya kinerja secara terus menerus.

4. Menjadi Pendengar yang Baik

Seorang pembicara yang baik seharusnya menjadi pendengar yang baik. Terkadang orang hanya memikirkan apakah orang lain mendengarkan dia ketika berbicara. Namun, mereka melupakan apakah dirinya mendengarkan orang lain saat sedang berbicara. Oleh karena itu, menjadi pendengar yang baik sangat dibutuhkan ketika melakukan komunikasi dengan rekan kantor.

Orang yang bisa mendengarkan cerita orang lain dengan baik akan dihargai keberadaannya. Sebab, mereka juga merasa dihargai oleh dirinya ketik sedang berbicara. Menjadi pendengar yang baik adalah ketika orang lain berbicara, tidak ikut memotong pembicaraan. Terkadang karena keasyikan bercerita, tidak sadar suka memotong orang lain yang sedang berbicara.

Hal ini tentunya tidak boleh dilakukan karena dapat membuat komunikasi menjadi buruk. Selain itu, saat berkomunikasi dengan rekan kerja, sebaiknya tidak melakukan aktivitas lain yang membuat konsentrasi terpecah. Maka dari itu, ketika sedang mengobrol atau berkomunikasi dengan rekan kantor sebaiknya meninggalkan sejumlah aktivitas yang mengganggu konsentrasi.

Hal ini dapat berpotensi membuat seseorang merasa tidak dihargai ketika sedang berbicara.
Orang yang merasa tidak dihargai mereka akan menutup diri. Mereka tidak lagi mau untuk berbicara dengan orang tersebut. Sebab, dirinya merasa percuma untuk berkomunikasi. Selain itu, hal tersebut juga dapat membuat hubungan dengan rekan kantor menjadi tidak harmonis.

5. Memahami Gaya Komunikasi

Tips selanjutnya melakukan komunikasi dengan rekan kerja adalah dengan paham akan gaya komunikasi. Gaya komunikasi seseorang dengan orang lain tentu berbeda. Bahkan tidak hanya gaya komunikasi saja, sikap di antara orang pun berbeda. Perbedaan gaya komunikasi inilah yang membuat suasana di kantor menjadi hidup.

Namun, perbedaan gaya komunikasi ini dapat mengakibatkan adanya miskomunikasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami gaya komunikasi yang ada. Setidaknya terdapat 4 gaya komunikasi yaitu pasif, agresif, Pasif Agresif, Asertif.

6. Menggunakan Bahasa Tubuh

Selain komunikasi verbal, komunikasi non verbal sangat penting dalam berkomunikasi dengan rekan kantor. Komunikasi non verbal merupakan komunikasi dengan menggunakan gerakan tubuh atau ekspresi. Dengan menggunakan komunikasi non verbal, maka pesan yang disampaikan akan lebih kuat.

Misalnya ketika dalam pembicaraan, kamu tidak setuju maka kamu perlu menggelengkan kepala sebagai isyarat tidak setuju. Komunikasi non verbal ini membantu seseorang dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Terlebih orang yang sulit mengungkapkan sesuatu menggunakan komunikasi verbal.

Dengan melihat ekspresi atau gerakan, orang lain dapat mengetahui apa yang dimaksud. Komunikasi non verbal juga membantu untuk mendeteksi seseorang sedang berbohong atau tidak. Biasanya mereka akan cenderung melakukan komunikasi non verbal yang berlainan dengan komunikasi verbal.

Perbedaan yang terlihat ini membuat lebih mudah mendeteksi kebohongan pada diri seseorang. Contohnya ketika seseorang sedang bercerita, dia cenderung melakukan gerakan yang berlebihan seperti menggaruk kepala, mata lebih banyak ke atas dan lainnya. Gerakan yang berlebihan ini bisa mengindikasikan seseorang itu berbohong.

Untuk melakukan komunikasi non verbal, ditunjang oleh beberapa hal seperti mimik, intonasi, gerakan tubuh. Mimik atau ekspresi wajah merupakan penyaluran emosi yang tercermin lewat raut wajah. Misalnya saat bahagia, orang akan menampilkan senyuman dengan mata yang berseri. Sementara itu, intonasi adalah tinggi rendahnya suara ketika sedang berbicara.

Intonasi dapat membantu untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pada beberapa poin penting biasanya dilakukan penekanan. Penekan inilah yang merupakan intonasi. Gestur atau gerakan tubuh sangat membantu untuk melakukan komunikasi dengan rekan kantor. Gestur setiap orang saat berbicara berbeda-beda.

Ada yang memiliki gestur yang berlebihan, ada pula yang cenderung tidak banyak menggunakan gestur. Gestur juga membantu untuk meningkatkan kepercayaan saat sedang berkomunikasi. Tidak heran jika ada orang yang tidak mau diam saat sedang melakukan komunikasi karena hal tersebut membantunya untuk percaya diri.

7. Empati

Empati sangat dibutuhkan ketika melakukan komunikasi dengan rekan kantor. Empati adalah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Orang yang memiliki empati, mereka akan cenderung menghargai lawan bicara. Mereka bisa menempatkan diri dalam situasi dan kondisi apapun.

Salah satu contoh seseorang yang memiliki empati adalah dengan turut mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain. Tidak ada niatan untuk memotong atau mengabaikan orang yang sedang berbicara. Dalam komunikasi dengan rekan kantor, empati menjadi sesuatu yang harus dimiliki.

Banyak orang yang cenderung mengadu nasib ketika orang lain menceritakan kesedihannya. Padahal, hal tersebut bukanlah sesuatu yang baik. Setiap orang pasti memiliki cobaan hidup masing-masing. Namun, membandingkan cobaan hidup bukanlah solusi yang tepat.

Respons yang seharusnya dilakukan adalah dengan mendengarkan dan memberikan saran jika dibutuhkan. Pemberian saran juga harus dikondisikan dengan keadaan yang sedang dirasakan rekan kantor. Memberikan saran memang baik, namun saran yang baik adalah saran yang tepat pada tempatnya.

Selain itu, empati juga perlu digunakan ketika memberikan perintah atau arahan. Terkadang karena banyaknya tugas, seseorang mengabaikan empati. Perintah yang diberikan tidak perlu menggunakan bentakan atau kata-kata kasar yang melukai perasaan.

Selain itu, terkadang seseorang tidak peduli akan kondisi orang lain apakah tengah kesulitan atau tertimpa musibah. Sebagai rekan kantor yang baik, sebaiknya melihat kondisi ketika memberikan perintah.

The post 7 Tips Berkomunikasi dengan Rekan Kantor appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Komunikasi Asertif: Pengertian, Manfaat dan Cara Menerapkannya https://haloedukasi.com/komunikasi-asertif Mon, 21 Feb 2022 06:47:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31404 Untuk menyampaikan pendapat atau sebuah gagasan diperlukan teknik komunikasi yang tepat agar efektif. Salah satunya komunikasi asertif. Sebagai seorang individu, pekerja, pelajar dan lainnya penting untuk mempelajari dan menerapkan komunikasi asertif dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian Komunikasi Asertif Komunikasi asertif berasal dari kata komunikasi dan asertif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) asertif berarti tegas. Kata […]

The post Komunikasi Asertif: Pengertian, Manfaat dan Cara Menerapkannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Untuk menyampaikan pendapat atau sebuah gagasan diperlukan teknik komunikasi yang tepat agar efektif. Salah satunya komunikasi asertif. Sebagai seorang individu, pekerja, pelajar dan lainnya penting untuk mempelajari dan menerapkan komunikasi asertif dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Komunikasi Asertif

Komunikasi asertif berasal dari kata komunikasi dan asertif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) asertif berarti tegas. Kata asertif berasal dari bahasa Inggris assertive. Secara istilah, komunikasi asertif adalah suatu cara mengekspresikan berdasarkan sudut pandang Anda dengan cara yang jelas dan langsung serta tetap mengutamakan menghormati orang lain.

Komunikasi asertif berbeda dengan komunikasi agresif. Banyak yang salah membedakan antara keduanya. Komunikasi asertif, tidak hanya disampaikan dengan hormat namun juga mempertimbangkan kebutuhan orang lain dan juga kebutuhan Anda.

Sedangkan komunikasi agresif berpotensi disalahartikan maksudnya dan dapat menyebabkan perasaan terluka dan hubungan letak. Komunikasi pasif dan agresif dapat memunculkan masalah yang menyebabkan stres dan bahkan perlawanan balik dari lingkungan Anda.

Tujuan komunikasi asertif salah satunya memperkuat hubungan Anda dengan teman kerabat keluarga atau partner kerja. Dengan terbentuknya hubungan yang kuat Anda dapat membangun harga diri dan mengekspresikan kebutuhan dengan jelas serta menggunakan bahasa yang efektif dan santun.

Manfaat Komunikasi Asertif

Berkomunikasi dengan cara yang tepat seperti menggunakan teknik komunikasi asertif dapat mendatangkan beberapa manfaat. Berikut manfaat komunikasi asertif:

1. Meminimalkan Konflik

Komunikasi asertif dapat dikatakan sebagai jalan tengah yang seimbang antara agresivitas dan kepasifan. Komunikasi menekankan untuk memperhatikan perasaan dan kebutuhan Anda dan juga orang lain. Ide dan pandangan yang Anda ungkapan disampaikan dengan cara yang sopan dan menghargai orang lain.

Penekanan dan cara-cara dalam komunikasi asertif dapat meminimalkan perselisihan, kesalahpahaman dan konflik lainnya.

2. Tersampainya Ide dan Tujuan

Menyampaikan ide dan tujuan dengan menggunakan komunikasi asertif lebih efisien karena disampaikan dengan jelas tetapi penuh hormat. Jenis komunikasi ini juga menekankan menggunakan bahasa yang jelas untuk menyampaikan maksud dan juga memberi ruang untuk berkompromi.

3. Mengendalikan Amarah

Komunikasi asertif menekankan menggunakan bahasa yang jelas dan ekspresikan tujuan dengan hormat. Selain itu, tujuan dari komunikasi asertif adalah memperkuat hubungan. Sehingga Anda akan berhati-hati dalam memilih kata sehingga tidak menyakiti perasaan orang lain dan disampaikan dengan cara yang santun.

4. Menciptakan Hubungan Positif dengan Orang di sekitar Anda

Pemahaman tentang komunikasi asertif juga dapat membantu anda untuk membina hubungan dengan keluarga teman dan rekan kerja. Komunikasi asertif membantu agar lebih mudah dalam mengurangi masalah yang mungkin akan timbul di lingkungan Anda.

Komunikasi asertif dapat mengajarkan Anda membuat batasan atau boundaries yang memungkinkan anda untuk tetap memenuhi kebutuhan anda dalam hubungan tanpa menghasilkan orang lain. Hal tersebut dapat membantu menjaga hubungan jangka pendek dengan klien atau rekan kerja dan hubungan jangka panjang seperti dengan teman atau dengan keluarga.

5. Mendapatkan Respon Positif

Ketika menggunakan penyampaian dengan bahasa yang jelas, sopan santun dan hormat akan berpotensi mendapatkan tanggapan yang positif. Namun tidak menjamin selalu mendapatkan respon yang positif. Namun dapat menghindari melakukan komunikasi pasif atau agresif yang lebih berpotensi mendapatkan respon yang buruk.

Cara Meningkatkan Komunikasi Asertif

Komunikasi asertif memang membutuhkan latihan. Anda perlu meluangkan waktu waktu untuk mempelajari dan menyesuaikan teknik yang cocok dengan kebutuhan Anda. Berikut cara untuk meningkatkan komunikasi asertif:

1.Memperhatikan Gaya Komunikasi

Banyak yang masih salah memahami komunikasi asertif dan komunikasi agresif. Memahami makna sebenarnya komunikasi asertif dapat membantu mengevaluasi gaya komunikasi Anda.

Perhatikan penggunaan bahasa yang jelas, tidak berbelit dan dengan intonasi yang tepat agar ide atau permintaan anda dapat direspon dengan baik. Bahasa tubuh juga diperlukan agar pendengar mendapatkan pesan yang beragam dari pembicaraan Anda.

2. Sampaikan Ide dan Kebutuhan Anda dengan Jelas

Beri tahu atau sampaikan ide atau gagasan anda dengan jelas. Tidak melebih-lebihkan dan bicarakan fakta yang benar terjadi. Gunakan kata yang positif dari pada kata-kata yang negatif saat menyampaikan ide atau permintaan Anda.

Sampaikan dengan jelas apa yang tidak Anda sukai dalam perilaku seseorang tanpa mendramatisasi atau menghakimi adalah langkah awal yang penting dalam melakukan komunikasi asertif.

3. Gunakan Kata Saya

Ketika menyampaikan sebuah permintaan atau keluhan lebih efektif menggunakan pernyataan ‘saya’ atau dari perspektif apa yang Anda sukai dan tidak Anda sukai daripada langsung melakukan penilaian atau serangan. Hal tersebut menyebabkan lawan bicara Anda bersikap defensif.

Menyampaikan kritikan yang diawali dari ‘Saya’, atu ‘Aku’ dapat mengurangi anggapan bahwa Anda menyalahkan orang lain. Hal ini membantu meminimalkan reaksi buruk dari lawan bicara dan sikap defensif dari orang lain.

4. Evaluasi dan Feedback

Anda dapat mengevaluasi dan meminta feedback dari orang-orang di lingkungan Anda tentang skill komunikasi Anda. Hal ini dapat jadi dapat dijadikan acuan untuk melihat beberapa kekurangan dan kelebihan yang sudah Anda usahakan.

Cara Menerapkan Komunikasi Asertif

Komunikasi asertif dapat membantu untuk mengekspresikan perasaan dan kebutuhan Anda dengan baik. Anda dapat menyampaikan persetujuan dan ketidaksetujuan dalam hal tertentu di lingkup keluarga, pertemanan dan lingkungan kerja.

1. Membangun Citra Diri dan Harga Diri yang Positif

Komunikasi asertif menekankan untuk membangun citra diri dan harga diri yang positif saat menyampaikan ide atau permintaan kepada orang lain.

Sampaikan dengan yakin dan menggunakan bahasa yang jelas tanamkan keyakinan yang kuat pada hal-hal yang Anda yakini. Keyakinan menjadi landasan dari komunikasi asertif yang dapat membangun citra diri Anda.

2. MenerapkanUpaya Meningkatkan Komunikasi Asertif

Telah dijelaskan sebelumnya terdapat beberapa cara untuk meningkatkan komunikasi asertif seperti memperhatikan gaya komunikasi.

Menggunakan penyampaian dari sudut pandang Anda atau mengawali dengan kata ‘saya’ juga merupakan salah satu cara meningkatkan komunikasi asertif.

3. Terbuka Terhadap Kompromi, Kritik dan Saran

Komunikasi asertif memberi peluang kompromi saat menyampaikan ide atau permintaan. Kritik dan saran yang membangun harus diterima secara terbuka sebagai bentuk untuk meningkatkan kualitas dan membangun citra diri yang lebih positif.

4. Membuat Batasan

Komunikasi asertif saling memperhatikan kebutuhan Anda dan kebutuhan lawan bicara Anda. Ada batasan terhadap apa yang anda inginkan atau tidak dan juga apa yang Anda setujui dan tidak setujui. Hal ini menunjukkan perbedaan komunikasi asertif dan komunikasi pasif.

Dalam komunikasi berpotensi tidak ada batasan sehingga salah satu pihak merasa kebutuhannya tidak terpenuhi atau tidak terdengar. Anda harus belajar berani mengatakan tidak agar batasan atau boundaries anda tetap terjaga.

Selalu mengatakan iya dan menyetujui pendapat orang lain padahal tidak sesuai dengan apa yang Anda inginkan bukanlah sebuah ciri komunikasi asertif melainkan komunikasi pasif dan agresif. Komunikasi asertif mengajarkan seorang individu untuk lebih menghargai diri sendiri dengan membentuk batasan.

The post Komunikasi Asertif: Pengertian, Manfaat dan Cara Menerapkannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Komunikasi Sosial: Pengertian, Jenis dan Fungsi https://haloedukasi.com/komunikasi-sosial Fri, 08 Oct 2021 10:46:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27419 Di dalam menjalankan kelangsungan hidup, manusia sangat membutuhkan komunikasi baik verbal maupun non verbal. Tujuan dari komunikasi itu sendiri ialah mendapatkan timbal balik yang sifatnya positif dari lawan bicara. Komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni communicatus yang artinya berbagi ataupun menjadi milik bersama yang mana tersusun atas tujuan demi kepentingan bersama dengan makna yang sama. […]

The post Komunikasi Sosial: Pengertian, Jenis dan Fungsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di dalam menjalankan kelangsungan hidup, manusia sangat membutuhkan komunikasi baik verbal maupun non verbal. Tujuan dari komunikasi itu sendiri ialah mendapatkan timbal balik yang sifatnya positif dari lawan bicara.

Komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni communicatus yang artinya berbagi ataupun menjadi milik bersama yang mana tersusun atas tujuan demi kepentingan bersama dengan makna yang sama. Secara terminologis, komunikasi berkaitan terhadap penyampaian pernyataan dari orang untuk orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi dapat melibatkan setiap individu bahkan di dalam sebuah hubungan, kelompok, maupun organisasi yang mana menciptakan, menyampaikan, hingga merespon sebuah pesan dengan melakukan adaptasi satu sama lain.

Di dalam komunikasi itu sendiri terdapat empat fungsi antara lain komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi instrumental dan juga komunikasi ekspresif. Pada pembahasan kali ini, akan menjelaskan tentang komunikasi sosial secara rinci.

Pengertian Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial merupakan sebuah kegiatan berkomunikasi dengan suatu arah dan tujuan mendapat pencapaian pada suatu kondisi integrasi sosial. Komunikasi sosial juga dapat diartikan sebagai proses yang bertujuan untuk memberikan pengaruh untuk mencapai keterkaitan sosial yang diharapkan oleh tiap – tiap individu di dalam masyarakat.

Komunikasi sosial juga merupakan sebuah proses sosialisasi yang berjalan seiring kelangsungan hidup manusia atau kelompok bersosial yang terjamin. Dengan adanya komunikasi sosial, diharapkan stabilitas sosial, ketertiban, tercapainya nilai – nilai baru yang dipegang oleh masyarakat akan tercapai.

Jenis Komunikasi Sosial

Terdapat beberapa jenis komunikasi sosial seperti komunikasi langsung, tidak langsung, satu arah, timbal balik, bebas, fungsional, individual, dan juga masal seperti pada berikut :

  • Komunikasi sosial secara langsung adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dengan cara bertatap muka tanpa adanya bantuan sebuah media atau perantara seperti orang lain untuk menghantarkan pesan dan informasi.
  • Komunikasi sosial secara tidak langsung adalah komunikasi yang berlangsung dengan memerlukan bantuan media sebagai perantara untuk menjalankan komunikasi, menyampaikan, dan menerima pesan maupun informasi.
  • Komunikasi sosial secara satu arah adalah sebuah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dalam menyampaikan atau memberikan sebuah pesan atau informasi ke pada komunikan dengan tanpa ada sebuah umpan balik atau timbal balik.
  • Komunikasi sosial timbal balik yang sering disebut juga dengan dua arah biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih yang menggambarkan pihak komunikan atau penerima pesan memberikan umpan balik kepada komunikator.
  • Komunikasi bebas merupakan komunikasi yang dilakukan secara tidak formal dan tidak adanya suatu aturan khusus yang harus ditaati, misalnya komunikasi yang terjadi di dalam pergaulan.
  • Komunikasi fungsional merupakan komunikasi yang dilakukan dengan sangat hati-hati karena berorientasi pada suatu proses maupun pekerjaan dengan adanya perencanaan waktu.

Konsep Komunikasi Sosial

Konsep dari komunikasi sosial ialah sebuah hubungan timbal balik yang mana terdapat komunikasi yang dilakukan lebih dari satu arah. Komunikasi ditujukan dan diarahkan untuk suatu kondisi integrasi sosial.

Titik utama atau pusat dari adanya sebuah komunikasi sosial ketika komunikator dan juga komunikan memiliki pendapat yang sama terhadap sebuah bahan maupun materi yang diperbincangkan pada sebuah komunikasi yang berlangsung.

Ciri-ciri Komunikasi Sosial

Adapun beberapa ciri – ciri komunikasi sosial antara lain :

  • Terdapat lebih dari satu orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut.
  • Terjadi komunikasi antara komunikator dan komunikan melalui kontak sosial.
  • Memiliki sebuah maksud dan tujuan yang telah ditentukan secara jelas.
  • Adanya sebuah dimensi waktu baik masa lalu, masa kini, hingga masa yang akan datang.

Fungsi Komunikasi Sosial

Secara garis besar, komunikasi sosial memiliki fungsi yakni memberikan informasi, bimbingan, tuntunan, arahan, hingga hiburan. Adapun beberapa fungsi komunikasi sosial lainnya antara lain. Komunikasi sosial juga memberikan isyarat atau tanda yang penting dalam membangun konsep dan aktualisasi diri.

Dalam kelangsungan hidup manusia, komunikasi sosial berfungsi untuk mencapai atau memperoleh kebahagiaan, yang mana terhindar dari adanya tekanan maupun ketegangan dari suatu permasalahan. Dengan adanya komunikasi sosial ini, diharapkan manusia dapat terhibur dan juga memupuk sebuah hubungan yang dilakukan dengan orang atau individu lain.

Melalui komunikasi sosial ini, setiap individu dapat bekerja sama dengan anggota masyarakat lain misalnya keluarga itu sendiri, tingkat kelompok belajar, pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi, bertetangga, hingga tingkat negara atau pemerintahan yang bermaksud untuk mencapai tujuan bersama.

Pada dasarnya komunikasi merupakan sebuah instrumen yang dapat membantu antar individu mencapai sebuah tujuan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, pada urusan pribadi maupun pekerjaan, yang fungsinya untuk memberikan kesan terbaik, mendapat sebuah simpati, empati, keuntungan, serta menjadi sebuah taktik.

Peran Komunikasi Sosial di Masyarakat

Dalam hidup sehari – hari, manusia sangat membutuhkan komunikasi baik di dalam rumah, pekerjaan, ataupun dalam hidup bermasyarakat karena peran dari komunikasi ini sendiri sungguh penting. Mengingat semakin kompleksnya kehidupan, komunikasi semakin tidak dapat terlepaskan terutama untuk berinteraksi, menemukan jalan keluar dan memecahkan masalah, hingga menjalin relasi antar individu.

Peran komunikasi sosial di dalam masyarakat juga tidak terbatas, khususnya terkait adanya perubahan sosial yang terjadi dalam waktu terakhir ini baik antar personal maupun dalam sebuah organisasi. Hal ini menjadi sakral dalam sebuah komunitas atau organisasi karena jika tidak dipahami akan menyebabkan ketida lancaran suatu kegiatan yang dijalankan di dalamnya. Oleh karena itu, komunikasi sosial memiliki peran yang umum, sentral, dan vital.

Dalam sebuah organisasi formal, komunikasi sosial mampu memberikan pengajaran terhadap setiap anggota di dalamnya dalam menjalankan tugas dan kewajibannya masing – masing sesuai dengan tujuan, visi, dan misi dari organisasi tersebut.

The post Komunikasi Sosial: Pengertian, Jenis dan Fungsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
21 Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli https://haloedukasi.com/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli Tue, 21 Sep 2021 09:14:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26985 Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yakni cummunicatio yang mana cum artinya dengan, bersama dengan, dan unus yang berarti satu. Sedangkan dari bahasa Inggris komunikasi berasal dari kata cummunion yang memiliki arti kebersamaan, persatuan, hubungan, ataupun pergaulan. Para ahli komunikasi menyampaikan pengertian komunikasi menurut pendapatnya […]

The post 21 Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yakni cummunicatio yang mana cum artinya dengan, bersama dengan, dan unus yang berarti satu.

Sedangkan dari bahasa Inggris komunikasi berasal dari kata cummunion yang memiliki arti kebersamaan, persatuan, hubungan, ataupun pergaulan. Para ahli komunikasi menyampaikan pengertian komunikasi menurut pendapatnya masing-masing, antara lain :

1. Jenis & Kelly

Jenis & Kelly menyampaikan bahwa, “Komunikasi dapat diartikan dengan proses yang mana ketika seseorang atau komunikator menyampaikan stimulus yang seringkali berbentuk kata-kata yang memiliki tujuan mengubah bahkan membentuk perilaku orang lainnya (khalayak).”

2. Berelson & Stainer

Berelson & Stainer menyebutkan bahwa, “Komunikasi merupakan sebuah proses untuk menyampaikan informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan juga lainnya.”

Komunikasi yang disebutkan oleh Berelson & Stainer dapat melalui penggunaan semua simbol yang meliputi kata-kata, angka-angka, hingga lainnya.

3. Gode

Gode memiliki gagasan bahwa, “Komunikasi merupakan sebuah proses yang dapat membuat sesuatu dari yang mulanya dimiliki oleh seseorang aja atau monopoli seseorang, kini menjadi dimiliki oleh dua orang bahkan lebih.”

4. Brandlun

Brandlun menyebutkan bahwa, “Komunikasi dapat timbul oleh dorongan akan kebutuhan-kebutuhan yang dapat mengurangi rasa ketidakpastian, dengan bertindak secara efektif, hingga mempertahankan atau memperkuat ego.”

5. Resuch

Resuch berpendapat bahwa, “Komunikasi merupakan sebuah proses yang dapat menghubungkan suatu bagian dengan bagian yang lain di kehidupan.”

6. Weaver

Weaver, menggagas bahwa “Komunikasi merupakan semua prosedur yang mana menjadikan pikiran seseorang bisa berpengaruh terhadap pikiran ornag yang lain.”

7. Theodore M. Newcomb

Theodore M.Newcomb, menyampaikan bahwa “Komunikasi adalah seluruh tindakan komunikasi yang dianggap sebagai suatu transmisi informasi.”

Menurut Theodore M.Newcomb, yang meliputi sebuah transmisi informasi yakni rangsangan yang bersifat diskriminatif yang berasal dari sumber kepada penerimanya.

8. Carl I. Hovland

Carl. I. Hovland menyebutkan bahwa, “Komunikasi merupakan suatu proses yang kemungkinan terjadi karena seseorang (komunikator) memberikan penyampaian rangsangan (yang dapat berupa lambang-lambang verbal) yang dapat mengubah perilaku orang lain (komunikate).”

9. Gerald R. Miller

Gerald R. Miller menyampaikan gagasan bahwa, “Komunikasi dapat terjadi ketika satu sumber memberikan sebuah pesan bagi penerima dengan niat yang dilakukan secara sadar dengan tujuan mempengaruhi perilaku penerimanya.”

10. Everett M. Rogres

Everett M. Rogres menyimpulkan bahwa, “Komunikasi merupakan sebuah proses di mana suatu ide dialihkan dari suatu sumber untuk satu penerima atau lebih.”

Menurut Everett M. Rogres, “Komunikasi dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku penerima ide.”

11. Raymond S. Ross

Raymond S. Ross memiliki sudut pandang bahwa, “Komunikasi merupakan sebuah proses yang menyortir, menyaring, memilih hingga mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa.”

Raymond S. Ross juga menyampaikan bahwa, “Komunikasi ditujukan untuk membantu pendengar membangkitkan sebuah makna hingga respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.”

12. Mary B. Cassata & Molefi K. Asante

Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante menyampaikan bahwa, “Komunikasi merupakan transmisi sebuah informasi yang bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada khalayak.”

13. Harold Laswell

Harold Laswell memberikan gagasan bahwa “cara yang tepat dalam menggambarkan komunikasi yakni dengan memberikan jawaban atas pertanyaan berikut ‘Who says what and with channel to whom with what effect?’ artinya siapa yang mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?”

14. James A. F. Stoner

James A. F Stoner memberikan pengertian bahwa, “Komunikasi merupakan proses seseorang yang berusaha untuk memberi sebuah pengertian maupun informasi dengan cara menyampaikan pesan kepada orang lain.”

15. Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

Prof. Drs. H. A. W. Widjaya mengartikan bahwa, “Komunikasi merupakan hubungan kontak antar dan antara individu hingga kelompok.”

16. Anderson

Anderson memberikan pengertian bahwa, “Komunikasi merupakan rangkaian tahap serah terima yang terjadi secara dinamis sekaligus konstan yang berubah sesuai kondisi yang sedang terjadi.”

17. Lexicographer

Lexicographer mendefinisikan, “Komunikasi merupakan upaya yang memiliki tujuan untuk memberi dan juga meraih kebersamaan.”

Selain itu, Lexicographer menjabarkan bahwa, “Tujuan yang diinginkan dalam komunikasi yakni kedua belah pihak akan tercapai bila mereka berkomunikasi serta memiliki pemahaman yang selaras berkaitan mengenai informasi yang saling ditransfer.”

18. Walstrom

Dalam buku Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya yang ditulis oleh Alo Liliweri dituliskan beberapa definisi komunikasi menurut Walstrom, antara lain :

  • Komunikasi antar manusia biasanya diartikan dengan pernyataan diri terefektif.
  • Komunikasi adalah tukar menukar pesan baik secara tertulis maupun lisan melalui percakapan hingga penggambaran yang imajiner.
  • Komunikasi adalah proses pembagian informasi atau hiburan melalui kata-kata baik secara lisan maupun tertulis atau dengan metode lainnya.
  • Komunikasi yakni pengalihan informasi dari seorang kepada yang lainnya.
  • Komunikasi merupakan pertukaran makna antar individu yang menggunakan simbol atau lainnya.
  • Komunikasi merupakan sebuah proses yang meliputi pembagian informasi, gagasan, maupun perasaan yang tidak hanya dilakukan secara lisan dan tertulis, tetapi juga melalui bahasa tubuh, gaya, maupun hal lain yang mendukung makna ditangkap secara jelas.

19. Model Komunikasi Aristoteles

  • Model komunikasi menurut Aristoteles adalah model komunikasi yang pertama serta merupakan model komunikasi yang dapat diterima secara luas dibandingkan dengan model yang lain.
  • Aristoteles mendefinisikan bahwa, “Komunikasi merupakan sebuah usaha yang bertujuan sebagai alat masyarakat yang berperan dalam demokrasi.”
  • Lima elemen yang terdapat pada model komunikasi ini antara lain speaker, speech, occasion, audience, dan effect.
  • Aristoteles menitikberatkan pada pembicara (speaker) dan juga bicara karena pembicara dianggap menjadi pihak yang aktif yang memiliki peran penting untuk mengirimkan pesan kepada khalayak.
  • Pada model ini, yang bersifat pasif adalah penerima pesan sehingga model komunikasi aristoteles dianggap komunikasi satu arah atau linier yang berarti pengirim ke penerima.
  • Proses komunikasi berdasarkan model Aristoteles berawal dari pembicaran yang memberikan pesan dalam suatu kondisi pada khalayak (audience) yang akan menimbulkan dampak (effect).

20. Model Komunikasi Lasswell

  • Harold D. Lasswell atau yang biasa disebut Lasswell mengembangkan model komunikasi yang linier atau komunikasi satu arah.
  • Pada model komunikasi ini diawali dengan pengirim pesan (sender) mengirim pesan melalui media yang diterima oleh penerima pesan (receiver) lalu menciptakan umpan balik yang diberikan penerima pada pengirim.

21. Model Komunikasi Schramm

  • Model komunikasi ini dipaparkan oleh Wilbur Schramm yang menjelaskan bahwa proses komunikasi berjalan secara dua arah antara pengirim pesan dan penerima pesan serta dapat berganti peran sebaliknya.
  • Dalam model komunikasi Schramm diawali dengan pengirim pesan (encoder) yang menyampaikan pesan (message) untuk penerima pesan (decoder) yang kemudian bergantian mengirim pesan.

The post 21 Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manfaat Media Sosial Bagi Pemerintah yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/manfaat-media-sosial-bagi-pemerintah Sat, 03 Apr 2021 02:12:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23525 Rudolf Verderber mengemukakan fungsi komunikasi ada dua. Pertama, fungsi sosial yaitu sebagai tujuan bersenang-senang, untuk menunjukkan bahwa individu memiliki ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, berfungsi sebagai pengambilan keputusan, keputusan ini ada sebagian yang dibuat sendiri, dan sebagian dibuat setelah berkonsultasi dengan orang lain, sebagian emosional sebagian lagi penuh pertimbangan. Menurut Hasan, […]

The post Manfaat Media Sosial Bagi Pemerintah yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Rudolf Verderber mengemukakan fungsi komunikasi ada dua. Pertama, fungsi sosial yaitu sebagai tujuan bersenang-senang, untuk menunjukkan bahwa individu memiliki ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, berfungsi sebagai pengambilan keputusan, keputusan ini ada sebagian yang dibuat sendiri, dan sebagian dibuat setelah berkonsultasi dengan orang lain, sebagian emosional sebagian lagi penuh pertimbangan.

Menurut Hasan, komunikasi pemerintahan yaitu menaympaikan ide, program, dan gagasan pemerintah kepada masyarakat demi tercapainya tujuan Negara.

Arti komunikasi pemerintahan disini yaitu pemerintah dalam hal ini diibaratkan sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikan, namun situasi tersebut tidaklah mutlak dimana ada saatnya masyarakat yang menyampaikan ide, program dan gagasannya kepada pemerintah agar didengar dan ditindak lanjuti. Dalam situasi ini, pemerintah memiliki wewenang sekaligus bertanggungjawab untuk mempertimbangkan, bahkan untuk merespons sesuai dengan aturan yang berlaku.

Mengapa Pemerintah Mulai Membuat Akun Media Sosial?

McGraw Hill Dictionary mendefinisikan media sosial sebagai salah satu sarana yang digunakan oleh masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan, membagi, serta saling bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunikasi virtual.

Sosial media tidak terbatas kepemilikannya hanya sebatas individu saja, tetapi sudah banyak instansi pemerintahan maupun swasta yang mulai memanfaatkan keberadaan media sosial untuk menjangkau masyarakat lebih jauh lagi.

Pemerintah mulai membuat akun-akun media sosialnya dengan instansi masing-masing, sekalipun fungsinya sama yaitu sama-sama untuk memberikan informasi serta gagasan program yang sedang dan akan dijalankan. Tentu kita sering kali melihat akun-akun instansi pemerintahan beredar di laman facebook, instagram, twitter, dan masih banyak lagi.

Akun-akun ini biasanya dikelola oleh admin, fungsi dari pemanfaatan media sosial oleh pemerintahan yaitu:

  • Menyampaikan ide kepada masyarakat
  • Menyampaikan program kerja suatu instansi pemerintahan
  • Memberikan edukasi
  • Membangun interaksi dengan masyarakat
  • Menerima kritik dan saran dari masyarakat

Dapat ditarik kesimpulan mengapa pemerintah membuat akun media sosial, karena pemerintah ingin menyampaikan informasi kepada semua kalangan tanpa terbatas usia baik anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Tentu dikemas dengan tampilan-tampilan menarik sehingga masyarakat sebagai audiens tidak bosan membacanya.

Bahkan, konten-konten di media sosial cenderung lebih update, cenderung lebih baru informasinya. Bahkan masyarakat bisa langsung memberikan kritik dan saran kepada instansi pemerintah apabila terjadi tindakan yang tidak sesuai yang dilakukan oleh anggotanya.

Media sosial ini dinilai bisa membangun komunikasi masyarakat dengan pemerintah menjadi tidak ada sekat, tidak ada penghalang sehingga bisa berinteraksi tanpa adanya batas-batas tertentu.

The post Manfaat Media Sosial Bagi Pemerintah yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Mediasi: Pengertian, Manfaat dan Mekanisme https://haloedukasi.com/mediasi Fri, 11 Dec 2020 09:03:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=16521 Dalam menyelesaikan suatu permasalahan hingga pertikaian tentu dibutuhkan solusi. Untuk menemukan solusi tersebut terdapat banyak cara yang diambil atau dipilih. Salah satunya yang sering digunakan masyarakat adalah dengan melakukan mediasi. Pengertian Mediasi Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “mediasi” adalah keikutsertaan pihak ketiga sebagai penasihat dalam menyelesaikan suatu permasalahan atau perselisihan. Secara umum, mediasi […]

The post Mediasi: Pengertian, Manfaat dan Mekanisme appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam menyelesaikan suatu permasalahan hingga pertikaian tentu dibutuhkan solusi. Untuk menemukan solusi tersebut terdapat banyak cara yang diambil atau dipilih. Salah satunya yang sering digunakan masyarakat adalah dengan melakukan mediasi.

Pengertian Mediasi

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “mediasi” adalah keikutsertaan pihak ketiga sebagai penasihat dalam menyelesaikan suatu permasalahan atau perselisihan.

Secara umum, mediasi merupakan sebuah cara yang berupaya menemukan jalan tengah dan menyelesaikan permasalahan atau sengketa dengan menghadirkan pihak lain yaitu pihak yang tidak memiliki kepentingan atau tidak sedang terlibat di dalamnya untuk membantu kedua belah pihak memperoleh kesepakatan yang adil tanpa harus melalui badan pengadilan.

Pengertian mediasi menurut para ahli:

  • Christopher W. Moore (1995) mendefinisikan bahwa mediasi adalah campur tangan dari pihak ketika dengan batasan tidak ikut andil dalam mengambil keputusan negosiasi atau perselisihan, namun hanya membantu pihak-pihak terkait untuk menyelesaikannya.
  • Daniel Dana (2001) mengartikan bahwa mediasi adalah proses yang bertujuan dapat menemukan sebuah solusi masalah yang diperselisihkan dengan partisipasi pihak ketiga yang netral untuk membantu memperoleh solusi tersebut.
  • Rachmadi Usman (2003) menjabarkan bahwa mediasi adalah sebuah upaya untuk menyelesaikan perselisihan tanpa harus melalui pengadilan yang melibatkan pihak lain yang bersifat netral atau tidak memihak terhadap pihak-pihak yang bersangkutan.
  • Gary Goodpaster (2006) menyatakan bahwa mediasi adalah proses negoisasi atau pemecahan masalah yang mengikut sertakan pihak yang tidak terlibat dalam permasalahan dengan membantu pihak-pihak lain dalam mendapatkan keputusan yang memuaskan.
  • Suzanne Matthiessen (2009) menjelaskan bahwa mediasi adalah sebuah metode penyelesaian sengketa dimana terdapat pihak ketiga yang memberikan fasilitas membantu komunikasi antara dua pihak yang bersangkutan dengan menggunakan pendekatan kolaboratif.

Tujuan Mediasi

Tentu dalam melakukan sebuah mediasi terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh pihak-pihak yang bersangkutan, diantaranya:

  • Untuk menemukan sebuah cara atau jalan keluar dari permasalahan.
  • Untuk meminimalisir kesalahpahaman antara kedua belah pihak yang sedang berselisih.
  • Untuk menentukan pembahasan atau gagasan pokok untuk menemukan prioritas kepentingan yang akan diambil.

Manfaat Mediasi

Selain tujuan proses mediasi juga mempunyai manfaat yang dapat diperoleh pihak-pihak yang terlibat, diantaranya:

  • Memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang sedang berselisih untuk dapat berpatisipasi dalam membuat keputusan secara langsung dan formal.
  • Membantu pihak-pihak yang sedang berselisih untuk fokus dalam menetapkan kepentingan mereka secara nyata dengan tidak hanya sebatas menghasilkan hak-hak hukum saja namun juga mempertimbangkan kebutuhan psikologis.
  • Menghasilkan solusi yang mampu memberikan pemahaman antar pihak secara jelas dan baik sehingga mengurangi resiko permusuhan di dalamnya.

Karakteristik Mediasi

Pada setiap upaya penyelesaian masalah memiliki ciri khas masing-masing dalam prosesnya.

Begitu pula dengan mediasi, berikut adalah ciri-ciri yang terdapat di dalam proses mediasi antara lain:

  • Melakukan perundingan secara langsung.
  • Dihadiri oleh masing-masing pihak yang memiliki perselisihan.
  • Memilih pihak lain atau pihak ketiga yang tidak sedang terlibat perselisihan antara pihak terkait.
  • Memberikan informasi atau poin permasalahan kepada pihak lain atau ketiga dengan melibatkan dua perspektif pihak terkait.
  • Keputusan penyelesaian masalah dan solusi ditentukan oleh pihak yang bersangkutan bukan dari pihak ketiga, karena pihak ketiga tersebut hanya bertugas untuk menyampaikan.

Dasar Hukum Mediasi

Dalam pelaksanaannya proses mediasi memiliki landasan atau dasar-dasar hukum yang harus dipatuhi, diantaranya:

  • Makamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi.
  • Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan dan Kehakiman.
  • Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa.

Mekanisme Mediasi

Pada perundingan menggunakan mekanisme mediasi, maka akan melalui beberapa tahap sebelum memutuskan sebuah kesepakatan untuk solusi perselisihan, tahapan-tahapan tersebut antara lain:

  • Tahap Pendahuluan

Pada tahap ini semua pihak termasuk pihak ketiga sebagai mediator menentukan waktu dan tempat untuk dijadikan sarana perundingan dilakukan.

Lalu setelah sarana perundingan ditentukan masing-masing pihak yang terlibat perselisihan akan menjelaskan secara garis besar masalah yang sedang terjadi kepada pihak ketiga sebagai mediator demi memahami situasi atau keadaan yang sesungguhnya.

  • Tahap Penjelasan Pihak Ketiga (Mediator)

Tahap penjelasan ini, tugas pihak ketiga sebagai mediator menjelaskan struktur perundingan yang akan dilakukan nantinya.

Mulai dari urutan acara, waktu diskusi, peraturan yang harus dipatuhi selama perundingan, dan menciptakan suasana kepercayaan untuk kedua belah pihak agar selama perundingan dimulai dapat berjalan dengan lancar.

  • Tahap Presentasi Pihak yang Berselisih

Pada tahap ini, giliran pihak-pihak yang berselisih untuk memberikan argumennya. Pihak ketiga sebagai mediator akan mendengarkan permasalahan secara detail dari masing-masing pihak secara bersamaan dengan pihak terkait.

Hal tersebut dilakukan agar semua pihak dapat melihat dari berbagai sudut pandang untuk menentukan pokok permasalahan sebenarnya.

  • Tahap Identifikasi Masalah

Setelah melewati tahap presentasi dari pihak yang berselisish, kini saatnya pihak ketiga sebagai mediator untuk mengkonfirmasi kembali untuk membuat kesepakatan dalam menemukan pokok-pokok permasalahannya.

  • Tahap Negosiasi dan Rancangan Solusi

Pada tahap negosiasi ini, pihak ketiga mencoba untuk menyampaikan pokok-pokok masalah yang telah disepakati oleh pihak-pihak yang sedang berselisih.

Kemudian pihak ketiga sebagai mediator akan menyampaikan beberapa rancangan solusi sesuai ajuan dari pihak-pihak yang berselisih untuk mendapatkan satu suara atau mufakat.

  • Tahap Pendalaman Masalah

Apabila terdapat beberapa solusi yang dirasa kurang tepat dan ada salah satu pihak berselisih merasa keberatan, maka akan diperdalam kembali sebab-akibat dari pokok permasalahan yang terjadi sekaligus solusi yang seharusnya diputuskan di tahap keputusan akhir.

  • Tahap Keputusan Akhir

Pada tahap keputusan akhir ini, pihak ketiga sebagai mediator akan membacakan kembali atau mengkonfirmasi hasil solusi akhir yang telah disepakati oleh pihak-pihak yang sedang berselisih untuk disetujui.

  • Tahap Persetujuan Keputusan Akhir

Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan meminimalisir risiko “ingkar janji”, maka sebaiknya pihak ketiga sebagai mediator membuat dan menulis kesepakatan hasil perundingan secara tertulis. Hasil tulisan tersebut akan diberikan oleh masing-masing pihak terkait termasuk pihak ketiga.

  • Tahap Penutupan

Pada tahap penutupan, pihak ketiga sebagai mediator akan menyampaikan pesan dan kesan selama perundingan, serta meyakinkan pihak-pihak terkait apabila keputusan yang telah diambil merupakan jalan terbaik agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari.

Klasifikasi Mediasi

Mediasi Berdasarkan Sistem Perundingan

  • Mediasi di Dalam Sistem Peradilan

Mediasi yang menggunakan sistem peradilan, maka perundingan yang akan dilakukan harus sesuai dengan dasar-dasar hukum yang ada.

Seperti Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan dan Kehakiman serta dasar hukum lainnya.

Hal tersebut untuk menghindari perselisihan yang berlanjut karena tentunya ketetapan pada hukum resmi tidak bisa diganggugugatkan.

Pada mediasi ini, pihak ketiga sebagai mediator harus memahami secara betul-betul mengenai dasar hukum yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam penerapannya.

  • Mediasi di Luar Sistem Peradilan

Mediasi yang tidak menggunakan sistem peradilan, biasanya terjadi kepada pihak-pihak yang masih memiliki adat istiadat kental. Seperti mengandalkan kepala suku atau sesepuh dengan menerapkan hukum adat sebagai solusi menyelesaikan perselisihan.

Semua pihak yang terlibat dalam perselisihan harus menerima segala konsekuensinya karena terdapat sifat mutlak di dalam hukum adat yang diterapkan.

Mediasi Berdasarkan Tingkat Permasalahan

  • Medium Quod

Medium quod merupakan sebuah perundingan mediasi yang pihak-pihak bermasalah telah mengetaui premis-premis dalam silogisme. Seperti pelanggaran lampu merah yang seharusnya sudah diketahui bahwa harus berhenti apabila lampu memperlihatkan warna merah.

  • Medium Quo

Medium quo merupakan sebuah perundingan mediasi yang melibatkan pihak tertentu terkena masalah secara tidak langsung. Seperti kesalahan membaca peraturan tertulis karena tidak memakai kacamata minus atau keliru dalam memahami makna peraturan itu sendiri.

  • Medium in Quo

Medium in quo merupakan sebuah perundingan mediasi dimana pihak bermasalah melakukan kesalahan secara tidak sengaja atau tidak sadar. Seperti tragedi spion mobil yang terkadang dapat ditabrak oleh pengendara lain saat melintas terlalu dekat.

Kelebihan & Kekurangan Mediasi

Kelebihan Mediasi

  • Proses penyelesaian terbilang cukup cepat.
  • Permasalahan maupun hasil akan terjaga kerahasiannya.
  • Solusi yang diperoleh bersifat adil, karena diputuskan sesuai kesepakatan masing-masing pihak terkait.
  • Tidak membutuhkan dana yang mahal.

Kekurangan Mediasi

  • Memiliki risiko kegagalan apabila pihak ketiga sebagai mediator kurang mendominasi keadaan.
  • Menentukan secara mandiri pihak ketiga yang akan menjadi mediator perundingan, sehingga terkadang menjadi kurang terjamin.

Contoh Mediasi

Swedia dalam Perselisihan Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

Pemerintah Swedia merupakan salah satu negara yang memiliki kerja sama diplomatik kepada Pemerintah Indonesia.

Maka dari itu Pemerintah Indonesia meminta Pemerintah Swedia untuk menjadi pihak ketiga dalam memediasi pertikaian antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Pada tahun 2015, Pemerintah Swedia telah berperan membantu perundingan dan membacakan kesepakatan yang telah diputuskan oleh Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

The post Mediasi: Pengertian, Manfaat dan Mekanisme appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Teori Sosiologi Komunikasi dan Contohnya https://haloedukasi.com/teori-sosiologi-komunikasi Thu, 27 Aug 2020 04:01:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=9801 Sosiologi komunikasi mempelajari tentang proses komunikasi secara sosiologi. Proses komunikasi merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang melibatkan individu dan atau kelompok sosial. Proses tersebut memiliki pengaruh yang sifatnya timbal balik. Sebagaimana interaksi sosial yang merupakan aspek inti dari hubungan sosial, komunikasi merupakan salah satu prasyarat inti dari interaksi sosial. Dalam proses komunikasi selalu ada komunikator, […]

The post 8 Teori Sosiologi Komunikasi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi komunikasi mempelajari tentang proses komunikasi secara sosiologi.

Proses komunikasi merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang melibatkan individu dan atau kelompok sosial.

Proses tersebut memiliki pengaruh yang sifatnya timbal balik. Sebagaimana interaksi sosial yang merupakan aspek inti dari hubungan sosial, komunikasi merupakan salah satu prasyarat inti dari interaksi sosial.

Dalam proses komunikasi selalu ada komunikator, pesan, dan penerima pesan. Ketiga unsur tersebut juga eksis dalam interaksi sosial.

Kita bisa sebutkan beberapa teori sosiologi yang bisa digunakan untuk menganalis proses komunikasi. Apa saja teorinya?

1. Teori Evolusi Sosial

Teori ini melihat proses komunikasi sebagai bentuk interaksi antar manusia yang mengalami evolusi.

Sebagai contoh, sepasang kekasih di masa silam yang menjalin komunikasi jarak jauh lewat surat.

Proses mereka berkomunikasi memakan waktu sangat lama. Untuk mendapatkan kabar saja harus menunggu berhari-hari bahkan berbulan-bulan.

2. Teori Konflik

Teori ini melihat komunikasi sebagai elemen yang mengandung kepentingan.

Komunikator merupakan aktor yang menyampaikan kepentingannya.

Berbagai macam kepentingan aktor bisa terbentur atau mencapai konsensus melalui proses komunikasi.

Teori konflik mengasumsikan bahwa kepentingan diekspresikan melalui komunikasi.

3. Teori Struktural Fungsional

Teori ini melihat proses komunikasi sebagai bagian dari sistem dan struktur sosial.

Komunikasi merupakan sarana aktor sosial mencapai konsensus sehingga sistem sosial berfungsi sebagaimana mestinya.

Sebagai contoh, seorang presiden menunjuk juru bicara agar apa yang dimaksudkannya dapat tersampaikan.

4. Teori Interaksionisme Simbolik

Teori ini melihat komunikasi sebagai bagian dari perilaku sosial yang mengandung makna sosial.

Perilaku kita, termasuk apa yang tampak dari secara fisik seperti pakaian, mengandung simbol-simbol yang kita sampaikan pada orang lain.

Kita mengenakan pakaian hitam ketika menghadiri pemakaman sebagai simbol sedang berduka cita.

5. Teori Pertukaran

Teori pertukaran melihat komunikasi sebagai proses interaksi yang dibentuk oleh pertukaran antara aktor dengan lingkungan. Reaksi dari lingkungan menentukan tindakan sosial yang diambil.

Sebagai contoh, seorang murid yang menjawab pertanyaan dengan jawaban salah ditertawai oleh teman-temannya.

Keesokannya murid tersebut memilih tidak menjawab karena takut salah. Reaksi lingkungan yang menertawakan mempengaruhi tindakan murid tersebut.

6. Teori Aksi

Teori ini melihat komunikasi sebagai insiasi aktor untuk menyampaikan pesan kepada aktor lain atau orang lain.

Asumsi dasar teori ini adalah individu memiliki kemauan dan ruang untuk bertindak dalam rangka menyampaikan gagasan dan pengetahuannya.

7. Teori Perilaku

Teori ini melihat komunikasi sebagai proses sosial yang ditentukan oleh unsur-unsur psikologis dan emosional.

Seseorang yang menyampaikan terimakasih sambil menangis terharu ketika menang lomba merupakan wujud komunikasi yang tampak sebagai rasa haru.

Komunikasi dalam perspektif teori ini merupakan ekspresi emosional ke dalam perilaku sosial.

8. Teori Dramaturgis

Teori ini melihat komunikasi sebagai gejala sosial yang ditentukan oleh setting dan audiens.

Dalam sebuah seminar, misalnya, pembicara mengawali dengan mengucapkan selamat datang pada peserta, ucapan puji syukur, dan terimakasih pada panitia.

Proses tersebut terstuktur karena disetting demikian. Pembawa acara naik panggung dengan pakaian tertentu dan tata bahasa tertentu.

Hal ini menyesuaikan setting dan audiens yang ada di seminar. Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari.

The post 8 Teori Sosiologi Komunikasi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Faktor Dasar Terjadinya Interaksi Sosial yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/faktor-dasar-terjadinya-interaksi-sosial Thu, 09 Apr 2020 06:19:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3547 Interaksi sosial adalah salah satu materi dasar dalam bidang sosiologi, yaitu suatu hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antar kelompok. Interaksi sosial juga bisa dikatakan sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antar tindakan individu atau antar kelompok melalui simbol-simbol bahasa yang digunakan. Ada berbagai faktor yang mendasari terjadinya […]

The post Faktor Dasar Terjadinya Interaksi Sosial yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi sosial adalah salah satu materi dasar dalam bidang sosiologi, yaitu suatu hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antar kelompok.

Interaksi sosial juga bisa dikatakan sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antar tindakan individu atau antar kelompok melalui simbol-simbol bahasa yang digunakan.

Ada berbagai faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial yaitu:

1. Imitasi

Imitasi adalah satu proses interaksi yang dilakukan dengan cara meniru atau mengikuti sebagian perilaku orang lain dan tidak berlangsung secara permanen.

Salah satu segi positif dari imitasi adalah bahwa faktor ini dapat mendorong individu untuk mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Contohnya terlihat pada seseorang yang meniru gaya dandanan dan perilaku artis idolanya yang selalu menjaga perilaku dalam bermasyarakat dan tidak pernah mendapatkan gosip miring.

2. Identifikasi

Proses interaksi yang dilakukan dengan cara meniru atau mengikuti hampir seluruh perilaku orang lain sehingga hampir mirip seperti penampilan fisik, dan bersifat lebih permanen serta mendalam daripada imitasi karena dapat membentuk kepribadian seseorang melalui proses ini.

Contohnya seseorang yang melakukan operasi plastik mengikuti wajah artis idolanya, hal ini bisa menjadi contoh kontak sosial negatif.

3. Simpati

Suatu proses dimana seseorang merasa tertarik kepada pihak lainnya. Dalam proses simpati, perasaan memegang suatu peranan yang sangat penting sehingga menghasilkan keinginan untuk memahami pihak lain tersebut dan untuk bekerja sama.

Simpati bisa dikatakan sebagai contoh hubungan sosiologi dengan pendidikan, karena rasa simpati bisa terbangun karena pendidikan moral yang kuat sejak dini.

Contoh seseorang yang merasakan simpati terhadap orang yang mengalami suatu musibah dan kemudian tergerak untuk memberikan pertolongan atau bantuan.

4. Sugesti

Faktor ini terjadi ketika seseorang memberi suatu pandangan dari dirinya sendiri yang lalu diterima oleh pihak lain sebagai suatu kebenaran.

Sugesti bisa terjadi dari diri sendiri maupun orang lain dan lebih bersifat psikis.

Contoh seseorang yang selalu berusaha hidup mengikuti aturan sosial karena adanya sugesti bahwa perilaku menyimpang tersebut tidak dapat diterima sebagai anggota masyarakat yang baik.

Maka penyebab perilaku menyimpang di masyarakat pun harus dihindarinya.

The post Faktor Dasar Terjadinya Interaksi Sosial yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Contoh Interaksi Sosial di Sekolah dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/contoh-interaksi-sosial-di-sekolah Wed, 08 Apr 2020 06:11:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3275 Sekolah adalah salah satu tempat yang memungkinkan terjadinya banyak interaksi sosial. Interaksi sosial sendiri terjadi untuk menumbuhkan jalinan kerjasama, saling membutuhkan, dan saling pengertian yang penting dalam mewujudkan kehidupan bersama yang dinamis. Interaksi sosial sendiri merupakan bentuk umum proses sosial dimana individu dan kelompok mengembangkan cara berhubungan dengan individu dan kelompok lain. Di sekolah, baik […]

The post Contoh Interaksi Sosial di Sekolah dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sekolah adalah salah satu tempat yang memungkinkan terjadinya banyak interaksi sosial.

Interaksi sosial sendiri terjadi untuk menumbuhkan jalinan kerjasama, saling membutuhkan, dan saling pengertian yang penting dalam mewujudkan kehidupan bersama yang dinamis.

Interaksi sosial sendiri merupakan bentuk umum proses sosial dimana individu dan kelompok mengembangkan cara berhubungan dengan individu dan kelompok lain.

Di sekolah, baik interaksi sosial antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok dapat dengan mudah ditemukan.

Setelah mengetahui contoh interaksi sosial di lingkungan masyarakat dan contoh interaksi sosial di bidang ekonomi. Maka kita akan membahas interaksi sosial di sekolah.

Berikut adalah beberapa contoh interaksi sosial di sekolah berdasarkan golongannya secara umum.

1. Interaksi Sosial Antara Individu dan Individu di Sekolah

Interaksi antar individu di sekolah adalah hal yang mudah ditemui. Beberapa contoh interaksi individu dengan individu di sekolah, antara lain:

  • Dua orang siswa yang sedang belajar bersama di perpustakaan.
  • Seorang siswa yang membayar makanan ke ibu kantin.
  • Dokter UKS sedang merawat siswa yang sakit.
  • Kepala sekolah sedang bertemu dengan salah satu guru.
  • Seorang siswa yang membantu tukang kebun sekolah memungut sampah.
  • Guru bimbingan konseling yang sedang menasehati seorang siswa bermasalah.
  • Ketua OSIS yang sedang berkonsultasi tentang acara pensi dengan wakil kepala sekolah.
  • Seorang siswa yang sedang membayar buku kepada petugas koperasi.

2. Interaksi Sosial Antara Individu dengan Kelompok di Sekolah

Seperti interaksi antar individu, interaksi antara individu dengan kelompok juga tidak sulit ditemukan di sekolah. Beberapa contoh interaksi antara individu dan kelompok di sekolah, antara lain:

  • Guru yang mengajar murid-muridnya di kelas.
  • Guru olahraga yang sedang menjelaskan strategi kepada para siswa anggota tim sepak bola di tepi lapangan sekolah.
  • Pemberian motivasi belajar oleh motivator kepada seluruh siswa di auditorium.
  • Seorang ustadz yang memimpin doa dalam acara pengajian untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional.
  • Guru tari yang sedang melatih anggota ekstrakurikuler tari.

3. Interaksi Sosial Antara Kelompok dengan Kelompok di Sekolah

Secara umum, interaksi sosial yang ketiga adalah interaksi sosial antara kelompok dengan kelompok. Beberapa contoh interaksi sosial antara kelompok dengan kelompok, antara lain:

  • Anggota PMR dan Pramuka mengadakan pelatihan bersama untuk evakuasi bencana alam.
  • Anggota Polisi Keamanan Sekolah membantu sekelompok pelajar yang hendak menyeberang.
  • Sekelompok mahasiswa melakukan sosialisasi kepada para siswa kelas XII mengenai berbagai jurusan kuliah.
  • Para wali murid yang menghadiri pertemuan dengan guru-guru untuk persiapan ujian nasional.
  • Seluruh siswa kelas XII yang menghadiri acara wisuda.
  • Seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX yang menghadiri acara pensi sekolah.
  • Perwakilan murid kelas A dan B yang bertanding basket dalam acara pekan olahraga sekolah.

The post Contoh Interaksi Sosial di Sekolah dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>