komunitas - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/komunitas Mon, 25 Jul 2022 09:31:08 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico komunitas - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/komunitas 32 32 9 Tujuan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/tujuan-pemberdayaan-komunitas Mon, 25 Jul 2022 09:31:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37427 Pemberdayaan merupakan suatu kegiatan yang mulia dan bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pemberdayaan terdapat berbagai aktivitas, pelatihan, dan pendidikan yang dapat membantu mengembangkan potensi dan keterampilan anggota komunitas. Dengan adanya kegiatan pemberdayaan, masyarakat diharapakan mampu hidup mandiri baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun kesehatan. Selain itu, pemberdayaan juga dapat membantu […]

The post 9 Tujuan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pemberdayaan merupakan suatu kegiatan yang mulia dan bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pemberdayaan terdapat berbagai aktivitas, pelatihan, dan pendidikan yang dapat membantu mengembangkan potensi dan keterampilan anggota komunitas.

Dengan adanya kegiatan pemberdayaan, masyarakat diharapakan mampu hidup mandiri baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun kesehatan. Selain itu, pemberdayaan juga dapat membantu menidentifikasi dan menyelesaikan masalah, serta memenuhi kebutuhan komunitas.

Pemberdayaan memiliki tujuan utama yaitu membentuk individu dan masyarakat yang berdaya atau dengan kata lain memiliki kemampuan untuk bertindak, mengambil keputusan, dan mampu memanfaatkan kesempatan yang ada.

Tidak hanya itu, pemberdayaan juga mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, kesehatan, dan membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya. Dengan demikian, masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial sedikit demi sedikit akan terurai.

Agar lebih mengetahui dan memahami tujuan pemberdayaan komunitas secara lengkap, berikut adalah beberapa tujuan pemberdayaan komunitas yang dijelaskan oleh Mardikanto dkk.

1. Perbaikan Kehidupan (better living)

Tujuan pemberdayaan yakni untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat. Di mulai dari tingkat individu, keluarga, hingga masyarakat. Perbaikan kehidupan berarti bahwa adanya perbaikan dalam seluruh aspek, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dan kesehatan.

2. Perbaikan Aksesabilitas (better accesability)

Salah satu tujuan pemberdayaan komunitas yaitu untuk mendapatkan akses yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat. Aksesabilitas yang ingin ditingkatkan yakni mengenai kemudahan mendapatkan informasi, ilmu pengetahuan, dan keterampilan.

Dengan adanya kemudahan memperoleh akses-akses tersebut, masyarakat akan mampu mencari solusi untuk setiap permasalahan, berani mengambil keputusan, dan menambah wawasan untuk meningkatkan kreativitas.

3. Perbaikan Pendidikan (better education)

Selain perbaikan kehidupan dan aksesabilitas, pemberdayaan komunitas juga bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan masyarakat. Pendidikan tidak hanya perkara transfer ilmu pengetahuan antara guru dengan murid, tetapi pendidikan hendaknya juga sanggup memberikan kemampuan bagi masyarakat untuk mengetahui pangkal permasalahan dan cara untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Perbaikan pendidikan tidak hanya meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan, tetapi juga merekrut para pendidik yang profesional agar dapat mendidik siswa dengan baik dan penuh tanggung jawab. Ketika semua aspek pendidikan sudah sesuai standar, maka siswa yang sudah menyelesaikan pendidikannya akan menjadi individu yang kritis dan tanggap menyelesaikan masalah.

4. Perbaikan Tindakan (better action)

Pendidikan yang berkualitas akan menciptakan perubahan pola pikir, perilaku, dan tindakan pada masyarakat. Individu atau masyarakat yang memiliki tindakan baik akan memahami kondisi lingkungan sosial di sekitarnya, menyadari kelemahan dan ketidakberdayaannya, dan tidak langsung menerima informasi yang belum jelas sumbernya.

Adanya perbaikan tindakan diharapkan dapat mendorong anggota masyarakat untuk bersama-sama melakukan aksi nyata mengubah kelemahan menjadi kekuatan.

5. Perbaikan Kelembagaan (better institution)

Kegiatan pemberdayaan tidak hanya untuk memperbaiki kehidupan setiap individu, tetapi juga memberikan daya atau kekuatan bagi masyarakat luas. Dengan demikian, program pemberdayaan akan memberi dampak perubahan yang berarti dan merata bagi seluruh masyarakat.

Masyarakat atau komunitas yang sudah berdaya dan mandiri diharapkan juga mampu memberdayakan kelompok-kelompok lain yang belum tersentuh program pemberdayaan secara langsung. Kelembagaan yang baik akan menciptakan masyarakat yang aktif dan ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Misalnya melalui koperasi, dan badan usaha kelompok.

6. Perbaikan Usaha (better business)

Apabila akses informasi, jaringan, sumber daya, pengetahuan, dan keterampilan sudah baik, maka akan menggerakkan perbaikan usaha masyarakat. Perbaikan usaha dapat dinilai dari sisi kualitas, seperti mutu produk atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, juga bisa dinilai dari sisi kuantitas, seperti volume penjualan, jumlah konsumen, dan laba yang diperoleh.

7. Perbaikan Pendapatan (better income)

Bukan rahasia lagi, jika kegiatan pemberdayaan memiliki tujuan utama yakni memperbaiki pendapatan masyarakat. Demi mewujudkan perbaikan pendapatan tersebut, masyarakat harus melalui proses dan tahapan yang tidak singkat.

Dibutuhkan program yang mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat, misalnya pelatihan wirausaha, pemberdayaan UMKM, pendristibusian hasil pertanian, dan menyelenggarakan badan usaha.

8. Perbaikan Lingkungan (better environment)

Salah satu faktor penghalang masyarakat menjadi tidak berdaya yaitu aspek lingkungan yang tidak mendukung. Lingkungan fisik seperti jalan yang kurang memadai atau rusak akan menghambat akses transportasi sehingga roda perekonomian masyarakat menjadi tidak berkembang.

Selain faktor lingkungan fisik, faktor penghalang lainnya yaitu timbul dari aspek lingkungan sosial. Masyarakat yang memiliki keberagaman, seperti agama, suku, ras, dan golongan cenderung sulit untuk berkembang.

Hal ini dikarenakan pada masyarakat plural masih memiliki sikap entrosentris dan primordialis yang tinggi sehingga sukar untuk dapat berkembang bersama-sama.

Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan pemberdayaan komunitas diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut dan menjadi tujuan utama pemberdayaan. Sehingga seluruh masyarakat bisa hidup mandiri dan sejahtera.

9. Perbaikan Masyarakat (better community)

Pada umumnya, pemberdayaan memiliki tujuan untuk memberpaiki kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Perbaikan-perbaikan tersebut terdiri dari, pola pikir, pola tindakan, pola perilaku, perekonomian, budaya, kesehatan, dan pendidikan.

The post 9 Tujuan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Prinsip Evaluasi Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/prinsip-evaluasi-pemberdayaan-komunitas Tue, 05 Jul 2022 08:37:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36017 Pernahkah kamu mengikuti suatu kegiatan di mana kamu menjadi salah satu panitianya? Jika pernah, pasti kamu juga mengikuti proses kegiatan tersebut dari mulai tahap perencanaan hingga evaluasi. Tahap evaluasi merupakan tahap yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan dalam proses evaluasi dapat mendeskripsikan kesuksesan atau kegagalan suatu kegiatan. Evaluasi juga dilakukan untuk memberi penilaian, kritik, serta […]

The post 5 Prinsip Evaluasi Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernahkah kamu mengikuti suatu kegiatan di mana kamu menjadi salah satu panitianya? Jika pernah, pasti kamu juga mengikuti proses kegiatan tersebut dari mulai tahap perencanaan hingga evaluasi.

Tahap evaluasi merupakan tahap yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan dalam proses evaluasi dapat mendeskripsikan kesuksesan atau kegagalan suatu kegiatan. Evaluasi juga dilakukan untuk memberi penilaian, kritik, serta saran yang dapat mendorong adanya perbaikan pada kegiatan selanjutkan.

Evaluasi wajib dilakukan pada setiap kegiatan, tak terkecuali kegiatan pemberdayaan komunitas. Evaluasi pemberdayaan dilakukan secara sistematis, mulai dari pengamatan (observasi), pengumpulan data empiris, pengukuran, analisis data, sampai pada tahap penilaian dan pengambilan keputusan.

Dalam kegiatan evaluasi pemberdayaan komunitas terdapat beberapa prinsip yang harus dilaksanakan. Prinsip dapat diartikan sebagai ketentuan atau aturan dalam melakukan suatu tindakan. Berikut adalah penjelasan mengenai lima prinsip pemberdayaan komunitas yang perlu diketahui.

1. Berorientasi pada Peningkatan Kualitas

Observasi dan evaluasi kegiatan pemberdayaan komunitas wajib mengutamakan pada peningkatan mutu atau kualitas setiap anggota. Kegiatan ini harus dilakukan secara terus-menerus, agar setiap pihak baik fasilitator maupun anggota komunitas memperoleh manfaat dan pengetahuan yang baik.

Peningkatan kualitas anggota komunitas dapat dinilai melalui berbagai aspek, seperti jumlah produksi, pendapatan masyarakat, kemandirian, kesejahteraan, kesetaraan, dan ketahanan sosial masyarakat.

2. Partisipasi

Dalam kegiatan evaluasi dan observasi pemberdayaan komunitas diperlukan partisipasi atau keikutsertaan semua pihak. Mulai dari anggota komunitas, lembaga pemerintah, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan perusahaan.

Selain bisa menciptakan hubungan kerja sama yang baik, dengan adanya partisipasi, setiap pihak dapat menyampaikan ide, saran, dan gagasan yang berguna untuk mengembangkan kegiatan. Partisipasi dapat pula mendorong timbulnya sikap peduli sosial, simpati, empati, dan gotong royong.

Anggota masyarakat tidak hanya ikut serta dalam proses pelaksanaan pemberdayaan saja, tetapi juga berpartisipasi dalam menyusun rencana, mengawasi jalannya kegiatan, dan melakukan evaluasi. Jadi, partisipasi seluruh pihak sangat dibutuhkan demi kesuksesan dan keberhasilan suatu program pemberdayaan.

3. Transparansi

Segala data dan informasi mengenai pemberdayaan komunitas harus dipantau dan dibeberkan secara terbuka. Transparansi merupakan salah satu prinsip evaluasi pemberdayaan yang mesti dilakukan dengan rasa tanggung jawab, jujur, dan penuh integritas.

Misalnya, dalam menulis laporan keuangan, hendaknya disusun secara relevan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, tidak ada jumlah data yang berkurang maupun bertambah.

4. Akurasi Informasi

Akurasi sangat dibutuhkan dalam kegiatan evalusi pemberdayaan komunitas, agar informasi yang diperoleh tidak bias atau tidak cenderung hanya menguntungkan satu pihak saja. Oleh karena itu, setiap proses kegiatan pemberdayaan harus dipantau secara tepat, cermat, dan teliti.

Jika informasi yang diperoleh akurat dan lengkap, maka dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan serta tindakan yang akan dilakukan selajutnya. Selain itu, pentingnya akurasi informasi dapat mengontrol dan menyelesaikan masalah dengan baik.

5. Berkelanjutan

Pemberdayaan komunitas merupakan kegiatan yang berkelanjutan dengan tujuan agar masyrakat dapat hidup mandiri dan sejahtera.

Pada awal kegiatan pendampingan pemberdayaan, fasilitator memiliki peran yang dominan karena harus membimbing dan mengarahkan anggota komunitas secara jelas. Namun, seiring dengan berjalannya program, peran fasilitator makin sedikit.

Hal ini dikarenakan anggota komunitas yang diharapkan sanggup untuk mengelola dan melanjutkan kegiatan yang sudah dilaksanakan.

The post 5 Prinsip Evaluasi Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/strategi-pelaksanaan-pemberdayaan-komunitas Fri, 24 Jun 2022 02:02:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35997 Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduknya tidak sedikit. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu membuat berbagai kebijakan dan program yang bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut dilakukan demi mendorong terciptanya potensi yang ada pada setiap individu agar dapat hidup mandiri dan sejahtera. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan […]

The post 6 Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduknya tidak sedikit. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu membuat berbagai kebijakan dan program yang bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut dilakukan demi mendorong terciptanya potensi yang ada pada setiap individu agar dapat hidup mandiri dan sejahtera.

Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melaksanakan pemberdayaan komunitas di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Permberdayaan diartikan sebagai suatu proses pemberian daya atau kemampuan. Sementara itu, komunitas adalah sekelompok masyarakat yang terikat dalam suatu identitas yang sama, seperti adanya kesamaan hobi, kegemaran, profesi, asal daerah, dan sebagainya.

Menurut Talcott Parsons, pemberdayaan adalah proses dimana individu menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan atas berbagai kejadian dan lembaga yang memengaruhi kehidupannya. Sehingga dalam proses pemberdayaan tersebut, individu yang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup dapat memengaruhi kehidupannya dan individu lain.

Pemberdayaan komunitas ini memiliki tujuan yaitu untuk membentuk individu dan masyarakat untuk mandiri. Kemandirian yang dimaksud meliputi kemandirian bertindak, berpikir, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan.

Pemberdayaan komunitas merupakan suatu kegiatan yang berkelanjutan dan dilakukan secara terus menerus. Maka dari itu, dengan adanya pemberdayaan komunitas diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Setiap kegiatan membutuhkan berbagai strategi atau cara agar dapat berjalan dengan baik dan mencegah terjadinya suatu masalah. Berikut adalah 6 strategi pemberdayaan komunitas yang sangat perlu untuk diketahui dan dipahami.

1. Mempertimbangkan Potensi Masyarakat

Dalam proses kegiatan pemberdayaan masyarakat terdapat fasilitator yang memiliki tugas untuk memberikan bimbingan, bantuan, dan pendampingan bagi seluruh anggota komunitas mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksaan, hingga evaluasi.

Pada tahap awal fasilitator harus mempertimbangkan segala potensi yang ada dalam masyarakat. Selanjutnya, pihak pemberdaya harus menghargai dan menerima pandangan, pendapat, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki masyarakat.

Fasilitator tidak boleh mengesampingkan atau bahkan menghilangkan segala potensi tersebut. Hal ini dikarenakan dalam program pemberdayaan komunitas, potensi masyarakat merupakan sumber ide utama dalam kegiatan pemberdayaan.

Selain itu, fasilitator wajib mempertahankan aspek kearifan lokal setempat agar anggota komunitas bisa dengan mudah menyambut perubahan-perubahan dalam proses pemberdayaan.

2. Memberikan Pendampingan Secara Berkelompok

Pelaksanaan program pemberdayaan komunitas disarankan agar dilakukan secara berkelompok. Selain karena lebih efektif, pendampingan secara berkelompok juga dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

Misalnya, dalam program pemberdayaan perempuan di suatu desa tidak perlu menjumpai satu per satu peserta. Cukup dikumpulkan dalam satu tempat (seperti balai desa) sehingga pihak pemberdaya dapat melakukan sosialisasi sekaligus pendampingan secara langsung.

3. Memberikan Pelatihan Khusus

Fasilitator sebagai pihak pemberdaya hendaknya dapat menampung berbagai usulan atau masukan yang datang dari masyarakat. Dengan adanya usulan tersebut, menunjukkan bahwa peserta pemberdayaan mampu mengetahui serta menganalisa kebutuhan yang ingin dicapai.

Contohnya, dalam program pelatihan wirausaha, ada beberapa ibu rumah tangga yang mengajukan usul untuk diberi pelatihan membuat roti dan kue.

4. Mengangkat Kearifan Lokal

Banyak pihak yang berpikir bahwa norma dan kebiasaan masyarakat setempat dapat menghalangi proses pemberdayaan. Namun, dalam proses pemberdayaan komunitas diharapkan fasilitator dapat memanfaatkan berbagai kearifan lokal yang ada.

Kearifan lokal diartikan sebagai pandangan atau gagasan yang berisi nilai-nilai kebijaksanaan yang telah diyakini, dianut, dan dipraktikkan oleh suatu masyarakat suatu tempat secara turun temurun.

Fungsi kearifan lokal yaitu untuk membentengi masyarakat dari berbagai pengaruh buruk budaya asing. Selain itu, kearifan lokal juga dimanfaatkan untuk menjaga kebudayaan asli masyarakat agar selalu eksis dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Contoh kearifan lokal yang berkembang di daerah Muara Enim, Sumatera Selatan yaitu Bebie. Bentuk kearifan lokal ini yaitu melakukan kegiatan menanam sekaligus memanen padi bersama-sama.

Berdasarkan contoh di atas, pihak pemberdaya dapat mengadakan program penyuluhan pertanian, seperti pencegahan dan penanggulangan penyakit serta hama.

5. Memberikan Bantuan Sarana

Salah satu tujuan pemberdayaan komunitas adalah memandirikan masyarakat khususnya secara ekonomi. Namun, pada tahap awal, fasilitator hendaknya dapat memberikan bantuan sarana dan prasarana yang mampu mendukung proses pemberdayaan.

Misalnya, agar program pemberdayaan perempuan di bidang wirausaha pembuatan kue dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan bantuan berupa alat dan bahan membuat kue, seperti oven, mixer, timbangan, tepung, telur, mentega, dan lain-lain.

6. Melaksanakan Pemberdayaan Secara Bertahap

Dalam pelaksanaannya, pemberdayaan komunitas harus dilakukan secara sistematis dan terencana. Hal tersebut karena, proses pemberdayaan harus dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, sampai dengan terminasi.

Berikut adalah penjelasan mengenai tahap-tahap pemberdayaan komunitas.

  • Perencanaan

Pada tahap ini dimulai dari persiapan pihak pemberdaya (fasilitator) dan masyarakat atau komunitas yang menjadi sasaran pemberdayaan.

Selain itu, dalam tahap ini pihak pemberdaya juga mengidentifikasi masalah, menggali potensi, dan sumber daya yang terdapat dalam kelompok sasaran.

  • Pelaksanaan

Ada beberapa aspek yang harus dilakukan pada tahap pelaksanaan, seperti menyadarkan masyarakat akan potensi yang dimiliki, memberikan pemahaman mengenai siapa diri mereka, memanfaatkan potensi yang ada untuk kepentingan komunitas, dan menggunakan potensi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

  • Evaluasi

Evaluasi diartikan sebagai proses untuk mengukur atau menilai keberhasilan suatu program yang telah dilaksanakan. Dengan adanya tahap ini, berbagai informasi dapat diketahui, seperti tingkat pencapaian dan masalah yang dihadapi masyarakat selama proses pemberdayaan. Sehingga baik pihak pemberdaya dan masyarakat dapat menemukan solusi terkait masalah yang dihadapi.

  • Terminasi

Apabila program pemberdayaan dianggap sukses dan berjalan sesuai dengan tujuan awal, maka seluruh kegiatan dapat diakhiri. Hal ini menandakan bahwa masyarakat sudah mampu mandiri dan melaksanakan seluruh proses pemberdayaan dengan baik.

The post 6 Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
13 Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli dan Contohnya https://haloedukasi.com/pengertian-komunitas-menurut-para-ahli Sat, 05 Mar 2022 03:16:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31982 Dalam kehidupan sosial komunitas menjadi wadah untuk menyalurkan ekspresi, pendapat, dan gagasan. Sebagian orang menganggap komunitas merupakan bagian dari identitas diri yang ditunjukkan kepada orang atau publik secara luas. Komunitas terdiri dari sejumlah anggota, struktur, dan tujuan tertentu. Terbentuknya sebuah komunitas dilatarbelakangi oleh kegemaran, wilayah, pendidikan, kemampuan, dan keminatan. Lalu, bagaimana pendapat para ahli dalam […]

The post 13 Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sosial komunitas menjadi wadah untuk menyalurkan ekspresi, pendapat, dan gagasan. Sebagian orang menganggap komunitas merupakan bagian dari identitas diri yang ditunjukkan kepada orang atau publik secara luas. Komunitas terdiri dari sejumlah anggota, struktur, dan tujuan tertentu. Terbentuknya sebuah komunitas dilatarbelakangi oleh kegemaran, wilayah, pendidikan, kemampuan, dan keminatan.

Lalu, bagaimana pendapat para ahli dalam menjelaskan mengenai sebuah komunitas? Berikut pengertian komunitas menurut para ahli.

Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli

1. Soekanto

Soekanto merupakan sosiolog asal Indonesia yang memiliki pandangan mengenai sebuah komunitas. Menurutnya, komunitas merupakan proses terbentuknya sebuah kelompok sosial yang dilatarbelakangi atas dasar ketertarikan yang sama antar anggota dalam kelompok.

Soekanto juga menambahkan bahwa komunitas dapat merujuk pada sekumpulan individu yang memiliki kesamaan dalam hal preferensi, kebutuhan, geografis, kepercayaan, kegemaran, dan lain sebagainya. Hal yang menjadi paling penting dalam sebuah komunitas adalah interaktif yang intensif antar anggota.

2. Kartajaya Hermawan

Kartajaya Hermawan merupakan pakar pemasaran dari Indonesia. Menurutnya, komunitas merupakan kumpulan orang yang memiliki rasa empati dan solidaritas yang tinggi antar individu dalam suatu kelompok dengan begitu setiap individu bagian dari anggota dapat saling menghormati dan menghargai satu sama lain. 

3. Muzafer Sherif 

Muzafer Sherif merupakan psikolog sosial berkebangsaan Turki dan teorinya terkenal di Amerika. Muzafer Sherif memberikan memandang suatu komunitas sebagai satu kesatuan sosial yang terbentuk dari sekumpulan orang yang saling berinteraksi dengan intensif dan teratur.

Muzafer Sherif juga menambahkan bahwa komunitas terdiri dari dua jenis yakni yang terlembaga dan yang tidak terlembaga, serta di dalam setiap komunitas terdapat aturan, struktur, dan pembagian tugas untuk para anggota komunitas yang sesuai dengan fungsi sosial. 

4. Crow dan Allan

Crow dan Allan terkenal dalam tulisan-tulisan mengenai penelitian sosial terutama komunitas. Salah satu judul buku yang mereka tulis adalah Community Life yang dirilis pada tahun 1994. Dalam tulisan tersebut mereka menyampaikan bahwa setiap komunitas merupakan bagian dari suatu masyarakat.

Crow dan Allan juga menambahkan bahwa komunitas terdiri dari dua komponen yakni komunitas dapat diamati melalui aspek geografisnya dan yang kedua komunitas dapat diamati berdasarkan ketertarikan atau minat yang sama. 

5. Vanina Delobelle

Vanina Delobelle merupakan pemimpin inovasi dan transformasi digital, serta memiliki perhatian pada komunitas kecil untuk dapat berkembang. Dalam menjelaskan komunitas, menurut Vanina delobelle komunitas merupakan kelompok yang terbentuk berdasarkan pembagian keminatan yang sama.

Vanina Delobelle juga menjelaskan bahwa terbentuknya sebuah komunitas disebabkan oleh adanya empat faktor yakni komunikasi untuk sarana berbagi informasi, media yang disepakati untuk bertemu, ritual maupun kebiasaan, dan perintis.

6. Mac Iver 

Mac Iver atau yang memiliki nama lengkap Robert Morrison MacIver merupakan seorang Sosiolog yang berasal dari Skotlandia. Menurut Mac Iver, komunitas merupakan istilah yang menjelaskan mengenai pertalian kelompok sosial yang hidup dalam satu persekutuan maupun paguyuban yang didasarkan pada lokalitas dan komunitas sentimen.

7. Christensson dan Robinson

Menurut Christensson dan Robinson, komunitas merupakan sekumpulan orang-orang yang memiliki ikatan dengan daerah tempat tinggal dan menjalin interaksi komunikasi dengan semua orang yang bertempat tinggal sama. 

8. Syahyuti 

Syahyuti merupakan seorang Sosiolog sekaligus peneliti sosial yang berasal dari Indonesia. Menurutnya komunitas merupakan sekumpulan orang yang saling menghargai dan mendukung satu sama lain.

Syahyuti juga menjelaskan bahwa komunitas berasal dari dua kata bahasa latin yakni “Cum” yang artinya kebersamaan dan “Munus” yang artinya memberi. Jadi komunitas juga merupakan kumpulan orang-orang yang saling berbagi.

9. McMillan dan Chavis

Menurut McMillan dan Chavis, komunitas adalah suatu bentuk komitmen bagi para anggota untuk memenuhi kebutuhan dan keterikatan rasa saling memiliki satu sama lain. 

10. Iriantara

Menurut Iriantara, komunitas merupakan suatu kelompok yang terdiri dari individu-individu dengan kepentingan yang sama dan biasanya sering dijumpai pada sekumpulan individu yang mendiami suatu tempat tinggal atau wilayah.

11. Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat, komunitas adalah sekumpulan orang yang tinggal dalam suatu daerah yang sering melakukan interaksi sesuai dengan kebudayaan suatu daerah. Komunitas memiliki sejumlah anggota yang terikat oleh identitas wilayah.

12. Fairi

Menurut Fairi, komunitas merupakan bentuk keterikatan antar individu-individu melalui pertemuan sehingga membentuk suatu kelompok baik dalam jumlah kecil maupun besar untuk mencapai tujuan yang sama.

13. Hendro Puspito

Menurut Hendro Puspito, komunitas merupakan sekumpulan individu-individu yang nyata, teratur, dan statis yang bersedia untuk menjalankan peran dan fungsi sebagai bagian dari komunitas yang berhubungan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.

Jenis Komunitas

Berikut jenis-jenis komunitas yang ada dalam kehidupan sosial.

1. Komunitas Lokal

Komunitas lokal merupakan sekumpulan individu yang membentuk sebuah kelompok sebagai media berbagi informasi dan saling berinteraksi satu sama lain yang bersumber pada preferensi, kebutuhan, kepercayaan, sumber daya, risiko, dan lain sebagainya yang berimplikasi pada anggota kelompok tersebut.

2. Komunitas Religius 

Komunitas religius merupakan sekumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan dalam hal menganut kepercayaan dan keyakinan. Komunitas ini memiliki aturan yang berpedoman pada ajaran kepercayaan atau keyakinan dan agama pada suatu kelompok. Komunitas ini menjadi sarana untuk memperdalam ajaran-ajaran keagamaan maupun kepercayaan.

3. Komunitas Minat

Komunitas minat merupakan suatu kelompok yang memiliki kesamaan dalam minat. Komunitas ini terbentuk dilatarbelakangi oleh adanya ketertarikan yang sama menurut anggotanya. Biasanya komunitas ini mendorong anggotanya untuk mengembangkan minat dan hobi yang dimiliki.

4. Komunitas Perkotaan 

Komunitas ini terbentuk berdasarkan wilayah atau tempat tinggal individu di sebuah perkotaan. Komunitas perkotaan merupakan sekumpulan orang-orang yang bermukim di perkotaan dengan jumlah tertentu dan memiliki heterogenitas seperti dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang berbeda-beda.

5. Komunitas Pedesaan 

Komunitas pedesaan hampir sama dengan komunitas perkotaan hanya saja sifat masyarakat dan wilayahnya yang berbeda. Komunitas ini terbentuk untuk meningkatkan pelestarian terhadap nilai-nilai sosial dan kebudayaan yang ada di pedesaan.

6. Komunitas Komuni

Komunitas komuni merupakan komunitas yang terbentuk didasari atas kepentingan yang sama. Sebagian orang memiliki keinginan dan kepentingan yang sama sehingga membentuk sebuah organisasi baik secara terlembaga maupun tidak terlembaga. 

7. Komunitas Ekonomi 

Komunitas ekonomi terbentuk dilatarbelakangi oleh kepentingan ekonomi yang sama seperti peningkatan taraf kehidupan, peningkatan penghasilan, dan jejaring pasar sebagai sarana berbagi informasi seputar perekonomian.

Struktur Komunitas

Struktur komunitas menurut Soekanto terdiri dari individu-individu sebagai anggota, terdapat hubungan timbal balik, kesamaan tujuan maupun kepentingan, berkaidah, dan berdinamika. Dalam suatu komunitas terdapat struktur formal seperti ketua, wakil, seksi-seksi dan anggota. 

Struktur komunitas yang baik terdapat hubungan otoritas, tanggung jawab, kekuasaan, serta akuntabilitas. Dalam struktur komunitas harus memiliki media sebagai perantara saling bertukar informasi dan pertemuan untuk komunikasi.

Struktur komunitas juga membahas mengenai pembagian tugas yang terspesifikasi pada tiap bagian maupun antar anggota. Selain itu memiliki target atau tujuan yang harus tercapai dibawah kendali oleh sebuah komunitas. 

Pada pembagian kerja terdapat hal yang perlu diperhatikan yakni keterlibatan kerja terkait peran individu dalam sebuah komunitas yang sudah dirancang berdasarkan struktur yang ada. Hal ini berkaitan erat dengan unsur selanjutnya yakni tanggung jawab.Tanggungjawab menyoroti kewajiban individu dalam menjalankan peran serta fungsinya dalam suatu kelompok. 

Menurut Reksohadiprodjo terdapat tiga model struktur komunitas, antara lain:

1. Model Tradisional

Pada model ini struktur komunitas memiliki tingkatan hierarkis yang berbentuk seperti piramida dan memiliki hubungan tiap tingkatan dengan tingkatan lain. Semakin tinggi tingkat jabatan atau perannya maka semakin tinggi letak hierarkinya. 

Setiap tingkatan mengemban tanggung jawab dalam pengawasan tingkat bawahnya. Tingkatan paling tinggi diperankan oleh seorang ketua hingga tingkatan paling bawah merupakan anggota, karyawan, ataupun peserta. 

Model ini memiliki kelemahan yakni struktur tidak dapat berjalan dengan semestinya, peran dan fungsi akan menjadi berantakan ketika menghadapi situasi yang berubah-ubah ataupun dalam keadaan yang genting.

2. Model Hubungan Manusiawi

Model ini secara konsep struktur tidak jauh berbeda dengan model tradisional namun model ini mengusulkan beberapa penyesuaian. Penyesuaian tersebut adalah tingkatan yang lebih tinggi dapat menggunakan pendekatan liberal, maksudnya lebih terbuka dalam menerima aspirasi, inisiatif, dan karakter tiap anggotanya.

Model hubungan manusiawi lebih menekankan pada hubungan yang sifatnya kooperatif antar tingkatan. Hal ini bertujuan agar komunitas berproses dengan baik dalam mencapai tujuan, dan menciptakan kesejahteraan dalam suatu komunitas.

3. Model Sumber Daya Manusia

Pada model sumber daya manusia mengarahkan anggota dalam komunitas untuk berkembang dengan kreativitas. Dengan hal tersebut diharapkan anggota dapat  memberikan kontribusi secara positif dalam pengembangan kapasitas komunitas.

Model ini mengharuskan kepada para anggotanya untuk memiliki persetujuan untuk bertanggung jawab dengan penuh pada komunitas. Selain itu anggota dapat memanfaatkan sumber informasi sebagai sarana menampung kebutuhan pengembangan diri dan juga sesama anggota lain.

Manfaat Komunitas

Berikut beberapa manfaat komunitas bagi anggota komunitas.

  1. Membuka relasi lebih luas sesama anggota.
  2. Memperluas cara pandang sehingga dapat bijak dalam bertindak.
  3. Wadah untuk menuangkan ekspresi, pendapat maupun gagasan.
  4. Memberikan dan mendapatkan dukungan dalam kegemaran yang sama.
  5. Bagi sebagian orang dapat memberikan ketenangan ditengah kesibukan.
  6. Menyediakan dan memfasilitasi kesempatan untuk berkembang lebih baik.
  7. Menambah pengetahuan mengenai keminatan atau dalam bidang tertentu.
  8. Menjalin komunikasi dan interaksi yang baik dengan sesama anggota komunitas.
  9. Memacu semangat untuk selalu melakukan aktifitas yang produktif dan bermanfaat.
  10. Mendorong untuk mengembangkan kemampuan ataupun memperdalam informasi.
  11. Saling bahu membahu antar anggota komunitas sehingga terjalin rasa saling pengertian.
  12. Mendapatkan mentor yang ahli pada bidang tertentu untuk mengasah kemampuan atau bakat.
  13. Membentuk sikap kemandirian berpikir, bertindak, dan menuangkan ekspresi bagi individu maupun kelompok.
  14. Dalam komunitas ekonomi, antar anggota mendapatkan manfaat untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Contoh Komunitas

A. Komunitas Minat dan Hobi

  • Komunitas fotografi
  • Komunitas film
  • Komunitas tari
  • Komunitas pendukung sepak bola
  • Komunitas gamers
  • Komunitas penggemar motor
  • Komunitas penggemar idol

B. Komunitas Lingkungan Alam dan Ekosistem

  • Komunitas pecinta alam
  • Komunitas pecinta hewan
  • Komunitas petani
  • Komunitas pendaki gunung
  • Komunitas anti sampah plastik

C. Komunitas Religius

  • Komunitas kajian keagamaan
  • Komunitas rohis
  • Komunitas amal
  • Komunitas mengaji

D. Komunitas Sosial

  • Komunitas relawan bencana
  • Komunitas difabel
  • Komunitas masyarakat desa
  • Komunitas masyarakat kota

E. Komunitas Profesi

  • Komunitas seniman
  • Komunitas pedagang
  • Komunitas guru

The post 13 Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Perbedaan Populasi dan Komunitas yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/perbedaan-populasi-dan-komunitas Tue, 16 Feb 2021 01:15:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21372 Komunitas dan populasi seringkali diartikan sama oleh sebagian orang. Seperti yang kita ketahui, kedua istilah itu sangat erat kaitannya dengan tingkatan kehidupan yang ada di dalam llmu biologi. Komunitas dan populasi merupakan dua hal yang erat kaitannya dengan hubungan ekologis yang terjadi antar individu yang ada dalam suatu ekosistem. Memang ada beberapa kesamaan yang menyebabkan […]

The post 7 Perbedaan Populasi dan Komunitas yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Komunitas dan populasi seringkali diartikan sama oleh sebagian orang. Seperti yang kita ketahui, kedua istilah itu sangat erat kaitannya dengan tingkatan kehidupan yang ada di dalam llmu biologi. Komunitas dan populasi merupakan dua hal yang erat kaitannya dengan hubungan ekologis yang terjadi antar individu yang ada dalam suatu ekosistem.

Memang ada beberapa kesamaan yang menyebabkan sebagian orang beranggapan bahwa komunitas dan populasi merupakan dua hal yang sama. Salah satunya adalah bahwa komunitas dan populasi juga mencakup sekelompok organisme yang juga tinggal di suatu tempat dengan periode dan waktu yang sama. Sehingga menimbulkan berbagai ketergantungan diantara mereka.

Namun, nyatanya, dua hal tersebut sangat berbeda. Apa saja sih perbedaan mendasar dan mendetail yang ada pada dua komunitas dan juga populasi? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai komunitas dan juga populasi.

No.PopulasiKomunitas
 1.Perkawinan yang terjadi antara dua individu dengan persamaan spesies.Sekumpulan dari populasi atau kelompok yang berbeda jenis atau spesies, namun masih tinggal di dalam satu wilayah geografis yang sama.
 2.Ruang cakupan dari populasi dapat dibilang lebih kecil dari komunitasKomunitas merupakan kumpulan besar dari beberapa populasi.
 3.Struktur organismenya sama.Struktur organismenya berbeda beda di setiap kelompok
 4.Organisme yang tergabung dalam satu populasi memiliki kecenderungan untuk berperilaku sama.Organisme yang tergabung dalam komunitas hanya sedikit yang memiliki pola perilaku yang sama.
 5.Populasi hanya terdiri dari satu spesies saja, dan cenderung tidak beragam.Komunitas memiliki keberagaman jenis dari spesies.
 6.Tidak ada hubungan atau keterkaitan antara predator- Doa yang terjalin diantara individu individu di populasi.Terdapat hubungan atau keterkaitan antara predator- Doa yang terjalin diantara individu individu di populasi.
 7.Dalam populasi kecenderungan terjadi bebas kawin antar individunyaDalam komunitas tidak terjadi kawin antar individu yang berbeda dalam suatu komunitas.

The post 7 Perbedaan Populasi dan Komunitas yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Komunitas: Pengertian, Komponen dan Faktor Terbentuknya https://haloedukasi.com/komunitas Wed, 11 Nov 2020 02:17:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=14314 Pengertian Komunitas Ada berbagai jenis pengertian komunitas. Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu ‘communitas’ yang memiliki arti “kesamaan”. Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial yang terdiri dari berbagai individu-individu yang menempati dan berbagi suatu wilayah yang sama dan memiliki ketertarikan yang sama. Dalam suatu komunitas manusia, individu- individu umumnya memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, […]

The post Komunitas: Pengertian, Komponen dan Faktor Terbentuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Komunitas

Ada berbagai jenis pengertian komunitas. Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu ‘communitas’ yang memiliki arti “kesamaan”.

Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial yang terdiri dari berbagai individu-individu yang menempati dan berbagi suatu wilayah yang sama dan memiliki ketertarikan yang sama.

Dalam suatu komunitas manusia, individu- individu umumnya memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.

Berikut merupakan beberapa pengertian Komunitas menurut para ahli:

  • Menurut Soenarno, komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional.
  • Menurut Kertajaya Hermawan, komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi hubungan pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut.
  • Menurut Loren O. Osbarn dan Martin H. Neumeyer, komunitas merupakan suatu kelompok sosial yang dapat disebut sebagai “masyarakat setempat”, suatu kelompok yang bertempat tinggal dalam wilayah tertentu dengan batas-batas tertentu, dimana kelompok itu dapat memenuhi kebutuhan hidup serta memiliki interaksi di antara para anggotanya.

Seseorang itu dapat merupakan anggota dari beberapa kelompok; dan kecuali keluarga mungkin dapat dikategorikan sebagai komunitas. Keluarga merupakan kelompok sosial yang mendasar di dalam masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih individu.

Komunitas merupakan perkumpulan individu yang memiliki karakteristik yang sama, yang menempati suatu wilayah (geografis) yang sama dan berada dalam latar belakang sosial-ekonomi yang sama pula. Individu-individu yang terikat dalam suatu komunitas memiliki keterikatan secara batin terhadap komunitasnya.

Komponen Komunitas

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, dalam suatu komunitas manusia, yang terdiri dari individu-individu yang memiliki tujuan, kepercayaan, sumber daya, kebutuhan, dan sejumlah kondisi yang serupa.

Dalam membangun komunitas diperlukan adanya berbagai faktor atau komponen yang mendukung. Menurut, Crow dan Allan, komunitas terdiri dari 2 (dua) komponen, yaitu :

  • Berdasarkan lokasi atau tempat sebuah komunitas, dapat dilihat sebagai tempat atau lokasi dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis atau daerah
  • Berdasarkan minat, sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena anggotanya mempunyai ketertarikan dan minat yang sama. Misal minat dalam agama, pekerjaan, suku, ras, maupun berdasarkan kelainan seksual.

Proses pembentukannya bersifat mendatar karena dilakukan oleh individu- individu yang memiliki kedudukan yang sama. Komunitas adalah sebuah bentuk interaksi sosial di dalam masyarakat yang dibangun dengan berbagai macam kebutuhan.

Kekuatan pengikat suatu komunitas, adalah kepentingan bersama para anggotanya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial, ekonomi dan bahkan politik.

Di samping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis secara jelas yang membatasi ruang gerak mereka secara geografis dengan komunitas yang lain.

Masing-masing suatu komunitas akan memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi kekurangan kelompoknya, keterbatasan dan kesulitan masalah yang dihadapinya serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh kelompoknya.

Faktor Terbentuknya Komunitas

Menurut Vanina Delobelle , suatu komunitas adalah kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang berbagi minat yang sama, yang terbentuk atas 4 faktor:

  1. Komunikasi dan keinginan berbagi. Para anggota saling menolong satu sama lain, dan saling menjalin komunikasi guna mempererat hubungan para anggotanya.
  2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu. Hal ini biasanya telah dirundingkan dengan matang-matang oleh para anggotanya untuk menentukan tempat atau lokasi mereka bertemu.
  3. Ritual dan kebiasaan. Orang-orang datang secara teratur dan periode, mereka memiliki suatu yang lazimnya secara tidak sadar telah menjadi kebiaaan dalam kehidupan komunitasnya.
  4. Influencer-influencer merintis sesuatu hal dan para anggota selanjutnya. Orang yang dapat mempengaruhi dan mencetuskan berbagai sumbangan yang positif dalam tatanan kehidupan suatu komunitas

Vanina juga menjelaskan bahwa komunitas mempunyai beberapa aturan sendiri, diantaranya :

  1. Saling berbagi. Mereka saling menolong dan berbagi satu sama lain dalam komunitas. Mereka dapat berbagi apapun yang mereka inginkan dan dalam bentuk apapun,bisa berupa pemikiran.
  2. Komunikasi. Mereka saling respon dan komunikasi satu sama lain. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sosial komunitas karena merupakan landasan penting yang harus dijaga.
  3. Kejujuran. Dilarang keras berbohong baik dalam hal kecil sekalipun. Sekali seseorang berbohong, maka akan segera ditinggalkan.
  4. Transparansi. Saling bicara terbuka dan tidak boleh menyembunyikan sesuatu hal apapun yang baik berupa pemikiran mereka.
  5. Partisipasi. Semua anggota harus di sana dan berpartisipasi pada acara bersama komunitas yang mereka sepakati.

Makna Komunitas

Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, di mana dalam sebuah komunitas terjadi hubungan pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan baik secara ideologi, budaya ataupun sosial.

Semenjak Internet menyediakan berbagai macam cara baru untuk mengamati dunia ini, mulai tercipta kemungkinan untuk membentuk komunitas dengan cara yang berbeda. Banyak komunitas maya yang terbentuk di era digital, di mana anggota tidak harus bertemu secara langsung.

Echoing Anderson, mengatakan bahwa, hanya dengan sebagai komunitas yang sebenarnya menunjukkan karakter dari apa yang kita pertimbangkan untuk menjadi ‘komunitas yang nyata’.

Komunitas yang ‘nyata’ bergantung pada imajinasi, penentu yang sangat penting dari sebuah komunitas yang benar atau nyata. Poster menyarankan, bahwa setiap anggota kelompok memperlakukan komunikasi diantara para anggotanya dengan sangat penting dan cukup berarti.

Membentuk sebuah komunitas, kemudian, bergantung pada perkembangan dimana para anggota menyatakan keberadaan akan karakter yang penting yang dapat mendukung komunikasi yang terjalin diantara para anggotanya.

Karakter-karakter tersebut berada pada tahap di mana mereka dapat membayangkannya atau merasakannya dengan ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan komunitasnya. Ini adalah apa yang Sarason gambarkan sebagai sebuah “sense of community” secara psikologis.

The post Komunitas: Pengertian, Komponen dan Faktor Terbentuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sense of Community: Pengertian, Elemen Dasar dan Konsep https://haloedukasi.com/sense-of-community Fri, 23 Oct 2020 16:04:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=12443 Pengertian Sense of Community Sarason (1974) menyatakan komunitas sebagai suatu jaringan hubungan yang siap saling mendukung dan dapat diandalkan seseorang. Hilangnya makna psikologis dalam  komunitas dapat mengganggu dinamika kehidupan di dalam masyarakat. Dalam sebuah komunitas, satu hal yang terpenting ialah kekuatan antar anggotanya yang disebut Sarason sebagai psychological sense of community. Sarason mendefinisikan istilah ini […]

The post Sense of Community: Pengertian, Elemen Dasar dan Konsep appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Sense of Community

Sarason (1974) menyatakan komunitas sebagai suatu jaringan hubungan yang siap saling mendukung dan dapat diandalkan seseorang. Hilangnya makna psikologis dalam  komunitas dapat mengganggu dinamika kehidupan di dalam masyarakat.

Dalam sebuah komunitas, satu hal yang terpenting ialah kekuatan antar anggotanya yang disebut Sarason sebagai psychological sense of community. Sarason mendefinisikan istilah ini sebagai :

  • Memiliki persepsi kesamaan dengan yang lain
  • Ketergantungan dengan yang lain
  • Kerelaan untuk memelihara ketergantungan yang ada dengan memberikan atau melakukan apa yang diharapkan dari mereka
  • Memiliki perasaan bahwa dirinya adalah bagian dari struktur yang lebih besar yang bisa diandalkan dan stabil.

Selanjutnya, David McMillan dan David Chavis (1986) mendefinisikan sense of community sebagai perasaan kepemilikan antar anggota, perasaan bahwa setiap anggota adalah penting, dan punya keyakinan bersama bahwa kebutuhan anggota akan terpenuhi dengan komitmen masing-masing anggotanya untuk bersama.

Elemen Dasar Sense of Community

Terdapat empat elemen dasar untuk mendefinisikan suatu komunitas yang saling menguatkan satu sama lain, yaitu:

Membership

Keanggotaan dalam suatu komunitas terdiri dari 5 atribut.

  • Batasan: Membedakan mana yang merupakan anggota dan bukan anggota.
  • Simbol bersama: Mendefinisikan batasan, mengidentifikasi anggota atau teritori. Contohnya adalah slang dan jargon, bendera dan lagu kebangsaan.
  • Emotional safety: Hubungan yang aman antar anggota untuk berbagi perasaan dan perhatian.
  • Personal investment: Seperti membayar namun tidak dalam bentuk uang. Investasi ini dapat berupa pengambilan resiko emosional dalam komunitas tersebut.
  • Sense of belonging dan identifikasi terhadap komunitasnya. Anggota akan diterima oleh anggota lainnya dan mendefinisikan identitas personal sebagai anggota dari komunitas tersebut.

Influence

Seseorang biasanya akan tertarik pada kelompok yang membuat dirinya merasa berpengaruh. Anggota kelompok yang paling berpengaruh adalah mereka yang paling perduli pada kebutuhan dan nilai orang lain.

Sedangkan anggota yang cenderung mendominasi  biasanya akan terisolasi. Semakin kohesif suatu kelompok maka semakin besar tekanan konformitas kelompok.

Integration and Fulfillment of Needs

Integrasi dalam komunitas menekankan hubungan horisontal antar anggotanya.

Intergrasi mengandung dua aspek yaitu nilai yang dimiliki bersama (nilai yang dicapai melalui keterlibatan dalam komunitas) dan pertukaran sumber daya yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan fisik ataupun psikososial.

Shared Emotional Connection

McMillan dan Chavis mennyatakan elemen ini sebagai “definitive element for true community”.  Anggota komunitas akan mempunyai ikatan bersama melalui perilaku, ucapan atau pertanda lainnya.

Koneksi emosional ini akan semakin kuat melalui pengalaman komunitas yang penting seperti perayaan, ritual, penghargaan dan cerita yang dimiliki bersama.

Konsep yang Berhubungan dengan Sense of Community

Competent Communities

Konsep dari competent communities ini mengarah pada bagaimana karakteristik idealnya suatu komunitas terkait dengan masalah-masalah dan decisions making dalam suatu komunitas.

Cottrell mengemukakan sepuluh karakteristik competent communities, yaitu:

KomitmenIndividu termotivasi untuk ikut serta berbagi dalam komunitas kerja, sehingga akan mempengaruhi satu sama lainnya.  
Self-other AwarenessKesadaran akan diri sendiri dan anggota kelompok lain, berkaitan dengan minat dan pandangannya.  
ArticulatenessAnggota-anggota memiliki kemampuan untuk mengungkapkan secara jelas pandangan dan minat mereka.  
KomunikasiIde-ide dan istilah yang memiliki makna bersama digunakan untuk berkomunikasi. Hal ini didasari pada pemahaman berbagai perspektif dan mengarahkan kepada kolaborasi alamiah antar anggota.  
Conflict containment and accommodationProsedur yang telah disetujui untuk mengenali dan me-manage konflik dalam komunitas.  
Partisipan dalam decision makingAnggota berpartisipasi secara aktif dalam pengaturan tujuan komunitas, pengambilan keputusan dan membuat planning.  
Manajemen hubungan dengan masyarakat luasKomunitas mengidentifikasi dan menggunakan sumber daya eksternal untuk merespon tuntutan dan ancaman dari luar.  
Pemanfaatan sumber dayaKomunitas memanfaatkan sumber dan skill antar anggota komunitas dengan segala yang diperoleh secara eksternal dengan baik.  
Socialization for leadershipDilakukan agar  masyarakat dapat mempelajari skill untuk berpartisipasi, memimpin, melatih kekuatan dan tanggung jawab.  
EvaluasiMelakukan penelitian terhadap isu komunitas, keefektifan dari program dan kebijakan, sehingga dapat  dievaluasi dengan menggunakan feedback untuk perbaikan.  

Iscoe mengemukakan tiga konsep tambahan, yaitu:

  • Mengidentifikasi dan menggunakan semua sumber yang sesuai terhadap sebuah komunitas.
  • Berpusat pada pengembangan kepemimpinan masyarakat
  • Dan menekankan pentingnya penelitian partisipatif dan evaluasi yang berguna dalam pengambilan keputusan komunitas.

Neighboring

Perkins dan Long (2002) mendefinisikan neighboring sebagai hubungan informal dan tolong-menolong antar tentangga. Hal ini merupakan contoh perilaku ketika sense of community kuat secara emosi dan kognitif.

Biasanya neighboring ini terjadi antara individu yang bukan merupakan teman dekat, tapi hanya sebatas kenal untuk saling bertukar informasi ataupun saling membantu sebagai tetangga.

Place Attachment

Place attachment merupakan ikatan emosi antara individu dengan lingkungan fisik dan sosial yang ada. Sense of community sering dihubungkan dengan letak geografis seperti budaya.

Citizen Participation

Masyarakat memiliki hak suara dan pengaruh dalam pengambilan keputusan pada komunitas. Jika sense of community masyarakat lemah, maka keinginan untuk berpartisipasi dengan lingkungannya rendah.

Social Support

Social support sangat membantu individu dalam mengatasi stress. Social support dan sense of community merupakan hal yang berbeda namun saling mempengaruhi.

Komunitas yang memiliki sense of community yang kuat akan memiliki social support yang baik pula.

The post Sense of Community: Pengertian, Elemen Dasar dan Konsep appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Perbedaan Organisasi dan Komunitas yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/perbedaan-organisasi-dan-komunitas Fri, 11 Sep 2020 02:52:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10262 Pasti kebanyakan orang mengira kata organisasi dengan komunitas sama saja, tetapi jangan salah pengertian keduanya berbeda. Berikut perbedannya. 1. Perbedaan Berdasarkan Pengertian Organisasi Organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya sekelompok orang untuk bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dan terpimpin untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Komunitas Sedangkan komunitas […]

The post 3 Perbedaan Organisasi dan Komunitas yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pasti kebanyakan orang mengira kata organisasi dengan komunitas sama saja, tetapi jangan salah pengertian keduanya berbeda. Berikut perbedannya.

1. Perbedaan Berdasarkan Pengertian

  • Organisasi

Organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya sekelompok orang untuk bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dan terpimpin untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

  • Komunitas

Sedangkan komunitas adalah suatu kelompok sosial di suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa individu yang saling berinteraksi di lingkungan tertentu dan umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.

Dalam suatu komunitas manusia, individu yakni dapat mempunyai niat, minat, sumber daya, kepercayaan, preferensi, risiko, kebutuhan, dan sejumlah kondisi serupa lainnya.

2. Perbedaan Berdasarkan Tujuannya

  • Organisasi 

Memiliki tujuan organisasi yang akan dicapai bersama. Sehingga kegiatan yang dilakukan di dalamnya akan lebih jelas.

  • Komunitas

Biasanya memiliki tujuan sebagai tempat berkumpul orang-orang dengan minat, kegemaran atau bakat yang sama.

3. Perbedaan Berdasarkan Struktur

  • Organisasi

Organisasi biasanya memiliki ketua, wakil dan struktur lainnya secara resmi.

  • Komunitas

Sedangkan komunitas hanya mengandalkan orang tertentu saja untuk memimpin kegiatan.

The post 3 Perbedaan Organisasi dan Komunitas yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>