Konferensi Asia Afrika - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/konferensi-asia-afrika Fri, 24 Mar 2023 01:36:51 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Konferensi Asia Afrika - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/konferensi-asia-afrika 32 32 Peran Indonesia dalam KAA https://haloedukasi.com/peran-indonesia-dalam-kaa Thu, 23 Mar 2023 05:50:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42164 Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat memiliki visi dan cita-cita nasional dalam upaya penegakan perdamaian di atas seluruh dunia. Cita-cita bangsa Indonesia bahkan tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada alinea keempat. Indonesia akan berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Hal tersebut mendorong bangsa […]

The post Peran Indonesia dalam KAA appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat memiliki visi dan cita-cita nasional dalam upaya penegakan perdamaian di atas seluruh dunia. Cita-cita bangsa Indonesia bahkan tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada alinea keempat.

Indonesia akan berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Hal tersebut mendorong bangsa Indonesia untuk dapat menjalin hubungan internasional dengan negara-negara lain di seluruh dunia.

Salah satu hubungan internasional yang dijalin oleh Indonesia untuk mendukung peran aktif dalam penegakan perdamaian dunia adalah melalui Konferensi Asia Afrika. Peran Indonesia menjadi sebuah wujud implementasi politik Indonesia yang bebas aktif. Berikut ini pembahasan peran Indonesia dalam konferensi Asia Afrika.

Pemrakarsa KAA

Konferensi Asia Afrika adalah suatu konferensi antara negara di Asia dan Afrika yang belum lama mendapatkan kemerdekaan. Konferensi Asia Afrika dilaksanakan pada tanggal 18 hingga 24 April pada tahun 1955 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. 

Sebelum diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika, Indonesia bersama dengan Panca Negara telah melakukan pertemuan yang membahas mengenai agenda pematangan Konferensi Asia Afrika yang disebut dengan Konferensi Colombo.

Konferensi Asia Afrika memiliki lima penyelenggara yang terdiri dari Indonesia, Burma, Ceylon, Pakistan, dan India. Dalam konferensi Colombo, Perdana Menteri Indonesia mengajukan usulan mengenai agenda pertemuan yang lebih luas antara negara-negara di kawasan Asia dan di Afrika.

Agenda pertemuan tersebut membahas mengenai permasalahan krusial dari negara wilayah tersebut, hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang terjadi sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika.

Pada tanggal 28 April hingga 2 Mei 1954 telah diselenggarakan agenda pertemuan pertama yang diadakan di Colombo sehingga pertemuan ini dikenal dengan nama Konferensi Colombo atau Konferensi Panca Negara I.

Kemudian, pada tanggal 28 hingga 31 Desember 1954 diselenggarakan pertemuan kedua yang diadakan di Bogor. Pertemuan ini disebut dengan nama Konferensi Bogor atau Konferensi Panca Negara III. Agenda dalam konferensi tersebut membahas mengenai pematangan rencana Konferensi Asia Afrika di Indonesia.

Panitia KAA

Selain menjadi pemrakarsa Konferensi Asia Afrika, peran Indonesia berikutnya adalah turut serta sebagai penyelenggara sekaligus panitia penyelenggara Konferensi Asia Afrika pertama di Indonesia.

Berdasarkan kesepakatan yang terbentuk dalam Konferensi Colombo terdapat salah satu pernyataan bahwa Indonesia ditugaskan untuk menjajaki kemungkinan diselenggarakan konferensi antara negara-negara di Asia dan Afrika, yang kemudian konferensi ini dikenal dengan nama Konferensi Asia Afrika.

Langkah Indonesia dalam konferensi tersebut adalah melakukan pendekatan secara diplomatik kepada 18 negara-negara di Asia dan Afrika untuk mengumpulkan pendapat negara-negara tersebut terhadap gagasan diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika.

Mayoritas negara-negara tersebut menyetujui dan mendukung diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Hal ini didukung dengan pernyataan yang disampaikan oleh Ali Sastroamidjojo dalam kunjungannya ke India pada bulan September 1954.

Dalam kesempatan tersebut, Ali Sastroamidjojo juga mendesak kepada kelima negara-negara yang hadir dalam Konferensi Colombo untuk menggelar pertemuan untuk membahas kelanjutan dan kematangan Konferensi Asia Afrika.

Selanjutnya pertemuan dalam Konferensi Bogor menghasilkan beberapa kesepakatan termasuk menetapkan 25 negara-negara di Asia dan Afrika yang akan diundang dalam Konferensi Asia Afrika. Selain itu, lima negara yang memprakarsai Konferensi Asia Afrika juga akan menjadi negara sponsor.

Adapun pembentukan kepanitiaan dalam pelaksanaan yang diwakili oleh negara-negara penyelenggara selama persiapan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika. Kepanitiaan tersebut diantaranya Sekretariat Bersama, Komite Kebudayaan, Komite Sosial, Komite Ekonomi, dan panitia-panitia yang menangani aspek keuangan, perlengkapan, pers, dan lain-lain.

Berikut ini beberapa tokoh Indonesia yang turut berpartisipasi menjadi panitia dalam Konferensi Asia Afrika di antaranya:

  1. Ali Sastroamidjojo sebagai Ketua Konferensi.
  2. Ir. Rooseno sebagai Ketua Komite Ekonomi.
  3. Moh. Yamin sebagai Ketua Komite Kebudayaan.
  4. Roeslan Abdul Gani sebagai Sekretaris Jenderal.

Tuan KAA

Berdasarkan salah satu hasil kesepakatan dalam Konferensi Bogor menetapkan bahwa Indonesia menjadi negara tuan rumah pelaksana Konferensi Asia Afrika. Konferensi ini dilaksanakan pada tanggal 18 hingga 24 April 1954 di Gedung Merdeka di Bandung, Jawa Barat pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo.

Oleh karena itu, Konferensi Asia Afrika juga dapat disebut dengan Konferensi Bandung. Selama kurang lebih tujuh hari pertemuan, negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika banyak membahas mengenai kepentingan bersama-sama dengan negara-negara di Asia dan di Afrika.

Pembahasan lebih banyak membicarakan mengenai urusan kerjasama ekonomi dan kebudayaan, serta permasalahan kolonialisme dan perdamaian dunia. Hasil dari pembahasan Konferensi Asia Afrika yaitu 10 prinsip yang kemudian dikenal sebagai Dasasila Bandung.

Dalam prinsipnya, Dasasila Bandung sangat menekankan pada hak-hak dasar manusia, integritas, dan kedaulatan negara, persamaan hal seluruh suku dan bangsa, serta asas kebersamaan.

Manfaat KAA bagi Indonesia

Konferensi Asia Afrika membahas mengenai semua hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama antar negara-negara di Asia dan Afrika. Terutama dalam kerjasama ekonomi dan kebudayaan, serta masalah kolonialisme dan perdamaian dunia.

Konferensi Asia Afrika memiliki beberapa tujuan dan manfaat bagi dunia dan Indonesia, diantaranya sebagai berikut:

  1. Meminimalisir konflik dunia.
  2. Mempererat solidaritas antar negara-negara di Asia dan Afrika.
  3. Mengusahakan menghapuskan politik Apartheid di Afrika Selatan.
  4. Mengusungkan gerakan politik dalam upaya melawan kapitalisme asing.
  5. Bertambahnya negara-negara yang menganut sistem politik luar negeri bebas aktif.
  6. Menjalin kerukunan antar umat beragama di wilayah negara-negara Asia dan Afrika.
  7. Menyalurkan dan mendistribusikan sumbangan untuk memajukan perdamaian dan kerjasama dunia.
  8. Melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialis lainnya.
  9. Menilik ulang permasalahan hubungan sosial ekonomi, dan kebudayaan dari negara-negara di Asia dan Afrika.
  10. Menumbuhkan semangat kerjasama dan menjalin ikatan persahabatan antar negara-negara di Asia dan di Afrika.
  11. Khusus Indonesia, Konferensi Asia Afrika mendukung Irian Barat menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia kembali.
  12. Menjadi kelompok netral yang menjadi penengah di antara Blok Barat dan Blok Timur yang selalu bersitegang selama Perang Dingin.
  13. Sebagai penggerak semangat kepada negara-negara terjajah, khususnya di kawasan Asia dan Afrika untuk melepaskan diri dan merdeka dari segala bentuk penjajahan.

The post Peran Indonesia dalam KAA appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konferensi Asia Afrika: Pengertian – Sejarah dan Dampaknya https://haloedukasi.com/konferensi-asia-afrika Tue, 03 Nov 2020 05:58:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=13376 Berikut ini kita akan membahas mengenai Konferensi Asia Afrika. Apa itu Konferensi Asia Afrika? Konferensi Asia Afrika adalah sebuah perkumpulan pemimpin negara negara di kawasan Asia-Afrika yang didasarkan pada persamaan tujuan. Tujuan yang diangkat ialah mewujudkan perdamaian dunia khususnya di kawasan Asia-Afrika. Sejarah Konferensi Asia Afrika Dalam periode tahun 1940 an hingga 1950 an, banyak […]

The post Konferensi Asia Afrika: Pengertian – Sejarah dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Berikut ini kita akan membahas mengenai Konferensi Asia Afrika.

Apa itu Konferensi Asia Afrika?

Konferensi Asia Afrika adalah sebuah perkumpulan pemimpin negara negara di kawasan Asia-Afrika yang didasarkan pada persamaan tujuan.

Tujuan yang diangkat ialah mewujudkan perdamaian dunia khususnya di kawasan Asia-Afrika.

Sejarah Konferensi Asia Afrika

Dalam periode tahun 1940 an hingga 1950 an, banyak negara di kawasan Asia-Afrika yang mendapatkan kemerdekaanya.

Meskipun begitu,mereka harus tetap berjuang untuk memperbaiki segala sektor dalam negaranya. Permasalahan tersebut tidak terlepas dari permasalahan yang tersisa akibat proses penjajahan.

Dalam perkembangannya, PBB dinilai kurang optimal dalam membantu menyelesaikan permasalahan negara negara di dunia.

Terlebih yang berada di kawasan Asia-Afrika. Dengan kondisi tersebut, lahir sebuah gagasan untuk menyelenggarakan sebuah konferensi.

Konferensi yang mampu membantu penyelesaian masalah di kawasan Asia-Afrika.

Negara Peserta Konferensi Asia Afrika

Konferensi tersebut akhirnya dibentuk dan dilaksanaan pertama kali di Kolombo, Srilanka. Terdapat lima negara yang berpartisipasi dalam konferensi tersbut. Negara itu ialah Srilanka, Indonesia, india, Birma, serta Pakistan.

Dalam konferensi tersebut tiap tiap negara mengirimkan satu perwakilannya seperti berikut

  • Sir John Kotelawala dari Srilanka
  • Ali Sastromidjojo dari Indonesia
  • Jawaharlal Nehru dari India
  • U Nu dari Birma
  • Muhammad Ali Jinnah dari Pakistan

Dalam konferensi tersebut pihak Indonesia menyarankan untuk memperluas keanggotaan dari konferensi Asia Afrika. Hal tersebut dilakukan dengan menghubungi negara negara lainnya di kawasan Asia-Afrika.

Sebagai persiapan akhir dari pelaksanaan KAA, kelima negara tersebut mengadakan sebuah pertemuan di Istana Bogor.

Pertemuan itu disebut dengan Konferensi Bogor. Agenda dari pertemuan itu adalah memastikan negara negara mana yang bergabung dengan KAA. Selain itu,juga menyepakati waktu pelaksanaan dari KAA selanjutnya.

Kronologi Konferensi Asia Afrika

Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika yang resmi diadakan pada 18 hingga 25 April 1955. Dalam pertemuan itu KAA memuat lima hal pokok yang akan dibicarakan,seperti

  • Kerja sama ekonomi
  • Kerja sama budaya
  • Hak asasi manusia dan hak menentukan nasib individu(didalamnya termasuk persoalan Palestina dan rasialisme)
  • Masalah masalah bangsa yang belum merdeka seperti, Irian Barat dan Afrika.
  • Masalah perdamaian dunia dan kerja sama internasional.

Di akhir pertemuan konferensi Asia-Afrika menetapkan sebuah dokumen yang diberi nama Dasasila Bandung. Dalam dokumen tersebut negara negara KAA menyatukan tekad dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Dampak Konferensi Asia Afrika

Dengan didirikannya KAA memberikan berbagai dampak bagi perdamaian dunia. Terlebih mengenai penyelesaian permasalahan negara negara di kawasan Asia-Afrika.

  • Mengurangi ketegangan dan dampak yang dihasilkan dari pecahnya peperangan yang bersumber dari persengketaan masalah Taiwan antara RRC dengan Amerika Serikat.
  • Tercapainya perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika dalam mendapatkan kemerdekaan. Dengan ini banyak negara di kawasan Asia-Afrika yang bebas dari penjajahan. Hal ini terlihat dengan meningkatnya jumlah Negara-negara Asia-Afrika yang merdeka setelah tahun 1955.
  • Prinsip Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia, India, Birma, dan Sri Lanka mulai diikuti Negara-negara lain yang tidak termasuk blok barat dan blok timur

Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika

Dalam pelaksanaan Konferensi Asia Afrika,Indonesia turut menunjukkan partisipasi aktifnya. Salah satu seperti yang kita ketahui adalah Indonesia merupakan salah satu negara pelopor berdirinya KAA.

Yang dalam realisasinya dibantu dengan empat negara lainnya yang berasal dari kawasan Asia-Afrika. Berikut berbagai peran Indonesia dalam pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika.

  • Sempat menjadi tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika yang pertama pada 1955.
  • Memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (tidak memihak Blok Barat atau memihak Blok Timur)
  • Pada saat ini, bersama-sama berjuang dengan para negara anggota KAA dalam mewujudkan perdamaian dunia terutama di kawasan Asia-Afrika. Dalam hal itu Indonesia turut mengirimkan pasukan Misi Garudanya.
  • Menolong Negara Anggota KAA Yang  mengalami Kesulitan Ekonomi.
  • Ikut menyelesaikan permasalahan negara yang berad di kawasan Asia-Afrika.
  • Menjadi  salah satu Tuan Rumah KAA dan menjadi Tempat Berlangsungnya KAA, yaitu di Bandung, Jawa Barat.

The post Konferensi Asia Afrika: Pengertian – Sejarah dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>