Konservasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/konservasi Tue, 10 May 2022 04:24:01 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Konservasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/konservasi 32 32 Mengenal Taman Nasional Way Kambas https://haloedukasi.com/taman-nasional-way-kambas Tue, 10 May 2022 04:23:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34359 Taman Nasional Way Kambas merupakan taman nasional yang terletak di provinsi Lampung. Taman Nasional Way Kambas adalah kawasan konservasi alam bersama taman nasional lain yang terletak di provinsi yang sama yakni Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Taman Nasional Way Kambas terletak di bagian tenggara Pulau Sumatera. Lokasi konservasi alam ini berada di Kecamatan Labuhan Ratu, […]

The post Mengenal Taman Nasional Way Kambas appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Taman Nasional Way Kambas merupakan taman nasional yang terletak di provinsi Lampung. Taman Nasional Way Kambas adalah kawasan konservasi alam bersama taman nasional lain yang terletak di provinsi yang sama yakni Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Taman Nasional Way Kambas terletak di bagian tenggara Pulau Sumatera. Lokasi konservasi alam ini berada di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur. Taman Nasional Way Kambas mempunyai luas sekitar 130.000 hektar.

Taman nasional ini dekat dengan Sungai Way Kambas. Selain konservasi alam, Taman Nasional Way Kambas juga difungsikan sebagai kawasan konservasi gajah Sumatera. Adapun lahan konservasi gajah sekitar 1.300 km persegi.

Sejarah Taman Nasional Way Kambas

Taman Nasional Way Kambas telah memiliki sejarah yang panjang sejak masa pendudukan Belanda. Pada awalnya, taman nasional ini awalnya ditetapkan sebagai Taman Buru oleh Mr. Rookmaker, Resident Lampung pada tahun 1936. Penetapan ini disusul dengan keluarnya Surat Keputusan Gubernur Belanda bertanggal 26 Januari 1937 Stbl 1937 Nomor 38.

Meskipun berstatus Taman Buru, kawasan ini tetap mengalami usaha penebangan hutan selama periode 1968-1974. Penebangan liar dan pembukaan lahan untuk pemukiman dalam kawasan terjadi sejak 1970-an. Kawasan ini menjadi tempat transmigrasi spontan di Sumatera yang paling terkenal dan diminati.

Pada tahun 1978, Suaka Margasatwa Way Kambas diubah menjadi Kawasan Pelestarian Alam (KPA) oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian NOmor 429/Kpts-7/1978 tanggal 10 Juli 1978 dan dikelola oleh Sub Balai Kawasan Pelestarian Alam (SBKPA).

Pada tahun 1985, kawasan ini diubah namanya menjadi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) melalaui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 177/Kpts-II/1985 tertanggal 12 Oktober 1985. Kawasan ini dikelola oleh Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam (SBKSDA).

Pada tanggal 1 April 1989, kawasan ini dideklarasikan sebagai Kawasan Taman Nasional Way Kambas. Hal ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 444/Menhut-II/1989. Lalu, pada tahun 1991 tepatnya 13 Maret, Kawasan Taman Nasional Way Kambas dinyatakan sebagai Taman Nasional Way Kambas.

Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 144/Kpts/II/1991. Pengelolaannya dilakukan oleh Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas yang bertanggung jawab langsung kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam II Tanjung Karang.

Sedangkan pengelolanya yakni Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas berubah menjadi Balai Taman Nasional Way Kambas. Hal ini terjadi pada tahun 1997 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 185/Kpts-II/1997 pada tanggal 13 Maret 1997.

Kondisi Alam Taman Nasional Way Kambas

Kondisi alam Taman Nasional Way Kambas yakni memiliki kawasan hutan yang sudah terganggu sebanyak 20%, hutan rawa air tawar 10%, hutan mangrove 5%, rawa herbaceous 5%, padang rumput atau alang-alang dan tumbuhan sekunder 60%.

Taman Nasional Way Kambas mempunyai luas sekitar 130.000 hektar. Kawasan ini memiliki suhu udara antara 28° – 37° C dengan curah hujan 2.500-3.000 mm/tahun. Kawasan ini berada di ketinggian 0-60 m dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada 4°37’ – 5°15’ LS (Lintang Selatan), 106°32’ – 106°52’ BT (Bujur Timur).

Ekosistem Taman Nasional Way Kambas

Taman Nasional Way Kambas mempunyai ekosistem spektrum besar. Di dalamnya terdapat beberpa formasi hutan seperti formasi hutan mangrove, rawa, dan dataran rendah kering. Berdasarkan tipe ekosistemnya, kawasan ini terbagi menjadi 5 tipe yakni:

  • Ekosistem hutan mangrove
  • Ekosistem pantai
  • Ekositem riparian rawa
  • Ekosistem diptocarpaceae dataran rendah
  • Ekosistem padang rumput luas

Adanya ekosistem padang rumput luas bukanlah kawasan primer. Padang rumput ini merupakan kawasan sekunder. Hal ini disebabkan oleh kegiatan penebangan hutan sebelumnya (bekas Hak Pengusahaan Hutan) dan adanya kebakaran hutan.

Flora dan Fauna Taman Nasional Way Kambas

Adapun fauna yang terdapat di Taman Nasional Way Kambas adalah tapir (Tapirus indicus), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris), badak Sumatera (Diserohinus sumatranus), dan beruang madu (Helarctos malayanus).

Adapun flora yang terdapat di Taman Nasional Way Kambas terdiri dari beraneka macam jenis sesuai dengan ekosistemnya. Misalnya di daerah hutan mangrove, flora yang terdapat ialah nipah, nibung, dan bakau jenis api-apian.

Sedangkan vegetasi yang terdapat di dataran rendah adalah neriung, mahang, dan sempur. Pada ekosistem hutan sekunder dan padang rumput, floranya adalah meranti, keruing, sempur, puspa, damar. Untuk ekosistem pantai, floranya adalah padang rumput rawa Pandanus sp. dan cemara pantai

Vegetasi riparian ditemukan di sepanjang sungai besar. Adapun flora yang terdapat di dalamnya adalah waru, rengas, dan Ficus retusa. Pada ekosistem hutan rawa terdapat merbau, mahang, dan pulai. Jenis palem juga bisa ditemui yakni aren dan serdang.

Kegiatan dan Destinasi Wisata Taman Nasional Way Kambas

Kegiatan dan destinasi wisata Taman Nasional Way Kambas terbagi menjadi 2 jenis yakni Pusat Konservasi Gajah dan Way Kanan Resort. Pada Pusat Konservasi Gajah, kegiatan yang dapat dilakukan adalah melihat atraksi gajah. Anda juga dapat memandikan gajah serta melihat sekolah sepak bola gajah.

Sedangkan di Way Kanan Resort, kegiatan yang dapat Anda lakukan adalah pengamatan satwa (burung). Anda juga dapat menelusuri hutan dengan program jungle track dan melihat beragam atraksi budaya nelayan, serta safari menyusuri Sungai Way Kambas sampai Kuala Kambas dan Kali Biru.

The post Mengenal Taman Nasional Way Kambas appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konservasi: Pengertian – Tujuan dan Contohnya https://haloedukasi.com/konservasi Tue, 21 Apr 2020 00:36:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5706 Lingkungan perlu di lestarikan dan dilindungi agar ekosistem tetap terjaga keasliannya. Berikut ini pembahasan mengenai konservasi (pemeliharaan) lingkungan yang perlu diketahui. Pengertian Konservasi Pengertian Dalam Bahasa Inggris Konservasi merupakan kata yang berasal dari kata bahasa inggris yaitu Conservation dengan arti pelestarian atau perlindungan. Pengertian Menurut KBBI Menurut kamus besar Bahasa Indonesia konservasi memiliki pengertian yaitu […]

The post Konservasi: Pengertian – Tujuan dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lingkungan perlu di lestarikan dan dilindungi agar ekosistem tetap terjaga keasliannya. Berikut ini pembahasan mengenai konservasi (pemeliharaan) lingkungan yang perlu diketahui.

Pengertian Konservasi

  • Pengertian Dalam Bahasa Inggris

Konservasi merupakan kata yang berasal dari kata bahasa inggris yaitu Conservation dengan arti pelestarian atau perlindungan.

  • Pengertian Menurut KBBI

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia konservasi memiliki pengertian yaitu pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan, pengawetan, dan pelestarian.

  • Pengertian Menurut Undang-undang No. 5 Tahun 1990

Dalam undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem menjelaskan bahwa, konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Apa Perbedaan Konservasi dengan Preservasi?

Konservasi dilakukan dengan cara tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen-komponen lingkungan agar bermanfaat di masa yang akan datang.

Sedangkan preservasi dilakukan dengan cara melakukan perawatan dan pelestarian fisik dari pengguna (manusia), dan bencana alam.

Tujuan Konservasi

Tujuan utama dilakukannya konservasi yaitu untuk menjaga sumber daya alam agar tidak punah karena kebutuhan manusia makin beragam namun sumber daya alam terbatas.

Selain untuk menjaga sumber daya alam, konservasi juga memiliki tujuan lain, yaitu:

  • Konservasi dilakukan untuk memelihara dan melindungi tempat-tempat sejarah agar tidak hancur dan berubah.
  • Selain untuk memelihara dan melindungi tempat-tempat sejarah, konservasi juga dilakukan untuk melindungi benda-benda yang bersejarah atau benda peninggalan jaman purbakal agar tidak hancur maupun rusak akibat mikro organisme, faktor alam atau kimiawi.
  • Pada cagar alam, konservasi dilakukan untuk melindungi dan merawat flora dan fauna yang rusak akibat faktor lingkungan dengan cara membersihkan dan memperbaiki nya.
  • Konservasi dilakukan agar banguan-banguan tua tidak terlantar dengan cara menghidupkan Kembali fungsinya seperti semula atau mengganti fungsi tersebut.
  • Konservasi juga dilakukan untuk memelihara kualitas lingkungan di daratan maupun perairan agar terjaga dengan baik dan memastikan agar tersedianya air serta udara yang bersih.

Manfaat Konservasi

Manfaat konservasi dibagi menjadi dua jenis bila dilihat dari sudut pandangnya, yaitu:

  • Dari Sisi Ekosistem

Konservasi bagi ekosistem bermanfaat sebagai perlindungan dan memelihara dari faktor alam maupun manusia agar ekosistem bisa seimbang.

Ekosistem yang dimaksud yaitu flora dan fauna, terutama flora dan fauna yang langka agar tidak punah.

  • Dari Sisi Ekonomi

Konservasi bagi ekonomi bermanfaat sebagai pencegahan agar tidak terjadi kerugian yang besar pada lingkungan maupun manusia seperti adanya kebakaran pada hutan atau hilangnya persebaran flora di Indonesia yang menjadi sumber bahan pangan dan obat-obatan.

Macam-macam Konservasi

Konservasi terdiri dari dua macam bentuk, yaitu:

1. Konservasi In Situ

Konservasi in situ merupakan konservasi yang dilakukan pada flora dan fauna dengan cara mendirikan cagar alam dihabitat aslinya.

Untuk memasuki ke kawasan in situ diperlukan ijin agar tidak terjadi perburuan satwa liar maupun penebangan illegal.

Contoh konservasi in situ, yaitu taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa, dan taman laut.

2. Konservasi Ek Situ

Konservasi ek situ merupakan konservasi yang dilakukan pada flora dan fauna dengan cara mendirikan habitat buatan yang disesuaikan dengan habitat aslinya.

Biasa nya habitat asli flora dan fauna tersebut telah terjadi kerusakan yang parah, dan memerlukan waktu yang lama untuk memperbaikinya.

Konservasi ek situ sering dijadikan tempat rekreasi, contohnya kebun binatang dan kebun raya.

Contoh Konservasi

1. Taman Nasional

Taman Nasional merupakan kawasan untuk perlindungan terhadap flora dan fauna agar dapat digunakan sebagai ilmu pengetahuan, pendidikan atau rekreasi.

Suatu wilayah dapat dikatakan sebagai Taman Nasional jika memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh dan mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologi secara alami.

Contoh Taman Nasional yang ada di Indonesia, yaitu:

  • Taman Nasional Komodo di pulau Komodo
  • Taman Nasional di Kepulauan Seribu.

2. Cagar Alam

Cagar Alam merupakan kawasan perlindungan terhadap flora dan fauna yang perkembangannya diserahkan kepada alam.

Di dalam Cagar Alam, kegiatan wisata atau yang bersifat komersial tidak boleh dilakukan dan untuk memasukinya diperlukan surat izin.

Contoh Cagar Alam yang ada di Indonesia, yaitu:

  • Cagar Alam Batu Gajah di Kabupaten Simalungun
  • Cagar Alam Martelu Purba di Kabupaten Langkat.

3. Taman Laut

Taman Laut merupakan kawasan perlindungan yang berada di laut yang digunakan untuk melindungi keanekaragaman hayati di lautan.

Contoh Taman Laut yang ada di Indonesia, yaitu Taman Laut Bunaken di perairan Sulawesi.

4. Suaka Margasatwa

Suaka Margasatwa hampir mirip dengan Taman Nasional, namun Suaka Margasatwa lebih fokus terhadap pelestarian fauna yang hampir punah.

Biasanya Suaka Margasatwa dapat dilakukan secara sengaja maupun alami terhadap pelestariannya.

Contohnya yang ada di Indonesia, yaitu Suaka Margasatwa Buton Utara.

5. Kebun Raya

Kebun Raya merupakan suatu kawasan yang menjadi tempat untuk kumpulan tumbuhan yang berasal dari berbagai daerah.

Kebun Raya dapat juga digunakan untuk rekreasi. Contoh Kebun Raya yang ada di Indonesia, yaitu Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas.

6. Kebun Binatang

Kebun Binatang atau disebut Taman Satwa merupakan suatu kawasan perawatan dan pengembangbiakan berbagai jenis satwa untuk dapat digunakan sebagai penelitian atau pendidikan.

Sama halnya dengan Kebun Raya, Kebun Binantang juga sering digunakan untuk rekreasi.

Contoh Kebun Binatang yang ada di Indonesia, yaitu Kebun Binatang Ragunan dan Kebun Binatang Bandung.

The post Konservasi: Pengertian – Tujuan dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>