kontrol sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kontrol-sosial Sat, 10 Sep 2022 03:46:53 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico kontrol sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/kontrol-sosial 32 32 7 Tujuan Pengendalian Sosial dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/tujuan-pengendalian-sosial Sat, 10 Sep 2022 03:46:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38475 Beragamnya tipe masyarakat dengan pemikiran yang berbeda-beda dapat menimbulkan perselisihan, pertengkaran, hingga konflik lainnya. Oleh karena itu, perlu adanya cara atau upaya untuk mengatur dan menertibkan anggota masyarakat tersebut. Cara ini disebut dengan pengendalian sosial. Apa itu pengendalian sosial? Menurut ahli sosiologi Peter L. Berger, pengendalian sosial adalah cara untuk menertibkan atau mengatur anggota yang […]

The post 7 Tujuan Pengendalian Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Beragamnya tipe masyarakat dengan pemikiran yang berbeda-beda dapat menimbulkan perselisihan, pertengkaran, hingga konflik lainnya. Oleh karena itu, perlu adanya cara atau upaya untuk mengatur dan menertibkan anggota masyarakat tersebut. Cara ini disebut dengan pengendalian sosial. Apa itu pengendalian sosial?

Menurut ahli sosiologi Peter L. Berger, pengendalian sosial adalah cara untuk menertibkan atau mengatur anggota yang ada di dalam masyarakat apabila terjadi pembangkangan. Bruce J. Cohen yang juga ahli sosiologi menyebutkan bahwa pengendalian sosial berguna untuk mendorong individu dalam masyarakat agar memiliki perilaku selaras. Ada pula Robert M. Z. Lawang yang mengartikan pengendalian sosial sebagai cara untuk membantu pelaku penyimpangan kembali ke jalan yang benar.

Intinya, pengendalian sosial dilakukan agar seluruh anggota dalam masyarakat dapat berjalan seirama dengan menaati nilai dan norma yang ada.

Pengendalian sosial terbagi menjadi dua sifat, yakni pengendalian sosial preventif dan represif. Pengendalian sosial yang bersifat preventif dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan. Biasanya, langkah pengendalian sosial bersifat preventif ini dilakukan dengan sosialisasi, penyuluhan, serta nasihat agar menghindari penyimpangan.

Sementara pengendalian sosial bersifat represif dilakukan setelah terjadi penyimpangan. Langkah ini dapat berupa hukuman, sanksi, nasihat, serta penyuluhan pasca penyimpangan agar tidak terulang kembali.

Tujuan Pengendalian Sosial

Masyarakat akan sadar melakukan pengendalian sosial jika mengetahui tujuan dari upaya tersebut. Agar pengendalian sosial diaplikasikan dengan baik di kehidupan bermasyarakat, penting untuk mengetahui tujuannya. Lalu, apa tujuan pengendalian sosial?

  • Meminimalisir Perbuatan Penyimpangan Sosial

Tujuan pengendalian sosial yang pertama adalah mengurangi atau meminimalisir perilaku penyimpangan sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan cara penanaman nilai dan norma dalam lingkungan masyarakat. Contoh penanaman nilai dan norma ini dapat dimulai dari lingkungan keluarga.

Apabila seorang anak mendapat pengetahuan terkait nilai dan norma yang baik dan benar, maka anak tersebut akan berperilaku baik dalam hidup bermasyarakat. Namun sebaliknya, jika tidak ada penanaman nilai dan norma sejak dini, maka mungkin saja anak tersebut tumbuh menjadi seorang yang berperilaku menyimpang.

  • Menciptakan Kedamaian di Lingkungan Masyarakat

Jika perbuatan atau perilaku menyimpang berkurang, maka tujuan pengendalian sosial yang satu ini dapat tercapai. Terciptanya perdamaian dan ketenteraman dalam hidup bermasyarakat termasuk tujuan pengendalian sosial yang penting.

Selain ketenteraman dalam hidup, menciptakan keserasian dalam hidup berdampingan juga menjadi tujuan pengendalian sosial.

Kehidupan masyarakat yang damai dan tenteram akan menghadirkan integrasi sosial yang sesuai nilai dan norma. Dengan begitu, kehidupan masyarakat dapat berjalan selaras dan harmonis tanpa adanya perilaku menyimpang.

  • Menyadarkan Pelaku Penyimpangan atas Kesalahan yang Diperbuat

Selain menciptakan kehidupan bermasyarakat yang memegang prinsip nilai dan norma, pengendalian sosial juga bertujuan untuk menyadarkan pelaku penyimpangan. Pelaku penyimpangan yang salah akan tersadar betapa pentingnya kehidupan yang harmonis. Nantinya, pelaku tersebut akan memperbaiki diri untuk ke depannya.

Tidak hanya itu, pelaku penyimpangan yang sadar bahwa perbuatannya salah juga akan menjaga dan memperbaiki tingkah lakunya di hadapan orang lain. Dengan begitu, perbuatan menyimpang dapat berkurang karena pengendalian diri dari pelaku tersebut.

  • Membuat Pelaku Penyimpangan Sadar dengan Nilai dan Norma Masyarakat

Selain sadar atas kesalahannya, pelaku penyimpangan akan memperbaiki diri dengan mempelajari nilai dan norma dalam kehidupan bermasyarakat.

Jika pelaku sudah mengetahui makna serta pentingnya keberadaan nilai dan norma, maka pelaku akan mematuhi nilai dan norma tersebut. Begitulah tujuan dari pengendalian sosial bagi pelaku penyimpangan.

  • Menumbuhkan Budaya Malu dalam Bermasyarakat

Tujuan pengendalian sosial yang berikutnya adalah mengembangkan budaya malu. Seorang individu yang tumbuh dengan prinsip nilai dan norma, tentu dapat mengendalikan dirinya selama berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat.

Maka dari itu, apabila individu tersebut melakukan kesalahan atau pelanggaran, rasa malu akan menyelimuti dirinya.

Pengendalian sosial ini bertujuan untuk mengembangkan budaya malu pada individu dalam lingkungan masyarakat. Jika seorang individu merasa salah karena pelanggarannya, maka harga dirinya merasa jatuh saat itu juga. Dengan begitu, perbuatan menyimpang dapat berkurang karena adanya rasa malu tersebut.

  • Menciptakan Stabilitas Hukum

Pengendalian sosial juga bertujuan untuk menciptakan stabilitas hukum. Hukum yang diketahui sebagai peraturan berupa norma dan sanksi, dibuat untuk dipatuhi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Jika perilaku menyimpang jarang terjadi, maka stabilitas hukum dapat tercipta. Kondisi damai serta keadilan akan terwujud jika hukum berjalan dengan baik.

  • Membentuk Konformitas dan Solidaritas dalam Kehidupan Masyarakat

Konformitas adalah pengaruh sosial yang dapat mengubah tingkah laku agar sesuai dengan etika dan norma dalam hidup bermasyarakat. Contoh dari konformitas adalah mau mengantre di ATM sesuai gilirannya dan membawakan buah saat menengok orang sakit.

Sedangkan solidaritas adalah perasaan satu nasib antar anggota masyarakat. Contoh dari solidaritas adalah kompak dalam melaksanakan gotong royong di kampung dan mau berkontribusi saat acara 17 Agustus di kampung.

Apabila pengendalian sosial dilaksanakan dengan baik serta memegang nilai dan norma masyarakat, maka konformitas dan solidaritas dapat terwujud. Masyarakat yang hidup dengan sikap konformitas dan solidaritas akan mewujudkan lingkungan yang sehat dan sejahtera.

The post 7 Tujuan Pengendalian Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
25 Dampak Negatif Lemahnya Pengendalian Sosial yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/dampak-negatif-lemahnya-pengendalian-sosial Thu, 09 Apr 2020 06:26:33 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3548 Pengendalian sosial atau kontrol sosial adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencegah penyimpangan sosial dan untuk mengajak serta mengarahkan masyarakat untuk berperilaku serta bersikap sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Kebanyakan orang merasa tidak enak, malu atau takut menyinggung jika melakukan pengendalian sosial yang ketat terhadap orang lain. Sebagai akibatnya, pengendalian sosial pun […]

The post 25 Dampak Negatif Lemahnya Pengendalian Sosial yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengendalian sosial atau kontrol sosial adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencegah penyimpangan sosial dan untuk mengajak serta mengarahkan masyarakat untuk berperilaku serta bersikap sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.

Kebanyakan orang merasa tidak enak, malu atau takut menyinggung jika melakukan pengendalian sosial yang ketat terhadap orang lain.

Sebagai akibatnya, pengendalian sosial pun melemah dan orang zaman sekarang tidak lagi merasa malu atau khawatir ketika berperilaku menyimpang dari norma sosial.

Tidak berfungsinya lembaga pengendalian sosial baik secara internal maupun eksternal dapat menyebabkan kesemrawutan dalam kehidupan masyarakat.

Kehidupan masyarakat bisa mengarah kepada berlakunya hukum rimba, yaitu siapa yang kuat maka dialah yang berkuasa.

Hal ini bisa terjadi dalam bidang ekonomi, politik, hukum dan berbagai bidang kehidupan lainnya. Beberapa dampak negatif dari lemahnya pengendalian sosial yaitu:

  1. Semakin merajalelanya kehidupan seks bebas di kalangan muda – mudi sebagai contoh hubungan sosiologi dengan pendidikan yang tidak diterapkan mengenai bahayanya seks bebas.
  2. Beredarnya video porno dengan bebas melalui media internet dan telepon genggam bahkan hingga mencapai anak – anak di bawah umur dapat menjadi contoh nilai dan norma sosial di sekolah yang rusak.
  3. Peningkatan tingkat kejahatan atau kriminalitas di suatu wilayah sebagai dampak negatif dari lemahnya pengendalian sosial.
  4. Tidak ada kepastian hukum yang berlaku di masyarakat
  5. Tidak terwujud ketertiban sosial di masyarakat
  6. Akan sering terjadi konflik di masyarakat karena lemahnya pengendalian sosial.
  7. Bermunculan sindikat kejahatan yang berkepentingan khusus untuk menguasai satu bidang kehidupan yang akan merugikan rakyat banyak.
  8. Bisa terjadi komersialisasi pada hukum, jabatan dan kekuasaan yang bisa dibeli.
  9. Sulitnya memenuhi kepentingan masyarakat karena tidak ada keteraturan sosial.
  10. Terpecahnya masyarakat menjadi kelompok – kelompok kecil yang rapuh dan rawan kehancuran serta perpecahan.
  11. Seluruh masyarakat bisa saja melanggar norma – norma yang berlaku.
  12. Sulit mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti aturan sosial.
  13. Tidak terwujudnya kehidupan yang damai di tengah masyarakat.
  14. Meningkatnya resiko perbuatan korupsi dan kolusi di masyarakat.
  15. Lembaga perkawinan juga tidak akan ada artinya karena tidak ada norma sosial yang mengharuskan pernikahan.
  16. Kekacauan pada kehidupan sosial terutama di kalangan remaja karena rendahnya pengetahuan akan nilai moral yang harus diperhatikan dalam kehidupan.
  17. Tidak adanya kepedulian dan kerukunan bertetangga karena rendahnya kepedulian sosial.
  18. Antar tetangga tidak saling mengenal dan hubungan antar tetangga merenggang karena sibuk dengan urusan masing – masing.
  19. Tidak ada sopan santun dan etika dalam pergaulan yang bisa menjadi patokan bersosialisasi.
  20. Berkembangnya perilaku seks bebas di dalam masyarakat karena lemahnya kontrol sosial.
  21. Meningkatkan resiko penyalahgunaan obat bius dan alkohol.
  22. Meningkatnya resiko perbuatan yang menyimpang dari norma – norma di masyarakat.
  23. Meningkatnya resiko penularan penyakit berbahaya yang berhubungan dengan pergaulan bebas.
  24. Perilaku melanggar hukum seperti berjudi bisa merajalela.
  25. Munculnya kejahatan terorganisasi yang melampaui batas – batas negara dan berlaku secara global.

The post 25 Dampak Negatif Lemahnya Pengendalian Sosial yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi https://haloedukasi.com/pengertian-pengendalian-sosial-menurut-para-ahli Fri, 24 Jan 2020 10:20:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3298 Kontrol sosial dapat mempengaruhi bentuk – bentuk struktur sosial dan juga Pengendalian sosial yang merupakan suatu usaha yang berlangsung secara kolektif, terencana maupun tidak. Untuk mengajak dan membimbing hingga memaksa individu untuk dapat mematuhi nilai dan norma sosial yang dianut dalam kelompoknya. Menurut para ahli sosiologi atau para sosiolog, pengertian pengendalian sosial adalah sebagai berikut: […]

The post 8 Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kontrol sosial dapat mempengaruhi bentuk – bentuk struktur sosial dan juga Pengendalian sosial yang merupakan suatu usaha yang berlangsung secara kolektif, terencana maupun tidak.

Untuk mengajak dan membimbing hingga memaksa individu untuk dapat mematuhi nilai dan norma sosial yang dianut dalam kelompoknya.

Menurut para ahli sosiologi atau para sosiolog, pengertian pengendalian sosial adalah sebagai berikut:

1. Rifhi Siddiq

Pengendalian sosial merupakan suatu cara dan metode yang dilakukan kepada individu atau kelompok tertentu agar perilaku dan tindakan dapat disesuaikan dengan nilai dan norma sosial yang dianut dalam masyarakat tersebut.

Interaksi sosial antar individu dengan kelompok dapat dipengaruhi oleh pengendalian sosial.

2. Bruce J. Cohen

Pengertian pengendalian sosial menurut para ahli dari Bruce J. Cohen adalah suatu metode yang digunakan untuk mendorong seseorang supaya dapat berperilaku sesuai dengan kehendak kelompok tertentu atau masyarakat luas tertentu.

3. Horton

Pengendalian sosial merupakan semua cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat sehingga membuat para anggotanya dapat bertindak sesuai dengan harapan kelompok dan masyarakat.

4. Joseph S. Roucek

Pengendalian sosial merupakan istilah kolektif yang merujuk pada proses yang terencana atau tidak direncanakan untuk mengajarkan, membujuk atau memaksa individu agar menyesuaikan diri dengan kebiasaan – kebiasaan dan nilai – nilai di dalam kelompok.

5. Peter L. Berger

Pengertian pengendalian sosial menurut para ahli dari Peter Berger adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan para anggota yang membangkang.

6. Soetandyo Wignyo Subroto

Pengertian pengendalian sosial menurut para ahli dari Soetandyo bahwa pengendalian sosial adalah sanksi, sebentuk penderitaan yang diberikan oleh masyarakat secara sengaja.

7. Astrid S. Susanto

Kontrol sosial atau pengendalian sosial menurut Astrid Soekamto adalah pengontrol psikologis dan juga sekaligus pengontrol non fisik, sebab hal ini adalah tekanan mental kepada individu sehingga dapat bersikap dan bertindak sesuai dengan penilaian di dalam kelompoknya.

8. Soerjono Soekanto

Pengendalian sosial merupakan proses yang direncanakan maupun tidak direncanakan, yang tujuannya untuk mengajak, membimbing dan memaksa warga di masyarakat untuk mematuhi nilai – nilai dan kaidah yang berlaku.

Bentuk  – bentuk Pengendalian Sosial

Adapun pengendalian sosial bisa dilakukan melalui beberapa hal berikut yang ada di dalam tatanan masyarakat yaitu:

1. Gosip

Gosip sering juga disebut sebagai rumor, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk membahas perilaku negatif seseorang tanpa didukung oleh fakta yang berhubungan dengan topik tersebut.

Penyebaran gosip dari mulut ke mulut pada akhirnya dapat menyebar di dalam masyarakat dan sampai kepada orang yang digosipkan tersebut.

Contoh gosip mengenai kawin siri seorang artis dengan pengusaha kaya yang sudah beristri sah ramai diperbincangkan di kalangan media dan tersebar dalam waktu singkat.

Ini bisa menjadi contoh hubungan sosiologi dengan gejala sosial yang terjadi di masyarakat.

2. Teguran

Pada umumnya teguran dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada individu atau kelompok lain yang dianggap melakukan hal yang tidak etis atau mengganggu.

Teguran adalah kritik sosial yang dilakukan langsung dan terbuka sehingga orang yang ditegur akan khawatir dan menyadari kesalahannya serta berusaha tidak mengulanginya lagi.

Contoh teguran yang diberikan oleh aparat keamanan kepada pemuda dan pemudi yang berduaan di tempat umum yang sepi pada malam hari.

3. Sanksi dan hukuman

Sanksi dan hukuman merupakan imbalan negatif yang diberikan kepada individu dan sekelompok orang yang melakukan penyimpangan perilaku sosial.

Manfaat dari adanya sanksi tersebut akan membuat seseorang atau kelompok yang sensitif sehingga tidak akan mengulanginya lagi dan menjadi peringatan bagi anggota masyarakat lain agar tidak melakukan perilaku menyimpang.

Contohnya yaitu seorang oknum polisi yang dipecat karena terbukti melakukan penyalahgunaan narkotika.

4. Pendidikan

Melalui pendidikan dapat berlangsung proses pengendalian sosial sebagai suatu upaya sadar yang dilakukan oleh individu atau kelompok, untuk mempengaruhi individu atau kelompok lainnya sehingga dapat mematangkan diri secara sosial.

Melalui pendidikan orang akan memahami dan melatih sistem nilai serta norma yang berlaku di masyarakat.

Contoh hubungan sosiologi dengan pendidikan dapat dilihat melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan maka seorang anak akan memahami mengenai perannya di dalam masyarakat beserta hak dan kewajibannya.

5. Agama

Melalui agama, semua umat manusia diajarkan untuk menjaga hubungan baik dengan sesama manusia lainnya dan juga dengan makhluk Tuhan lain dan tentu saja antara manusia dengan Tuhannya.

Kegiatan beragama juga dapat menjadi contoh interaksi antara individu dengan individu.

Contoh bagi umat Islam hubungan yang baik antara sesama makhluk ciptaan Allah bisa didapatkan dengan menjalankan semua syariat Allah dan menjauhi semua laranganNya.

6. Pengucilan atau hinaan

Kerap kali seseorang atau kelompok yang berperilaku menyimpang akan diejek, disindir, dihina atau dicela dan dicemooh secara sosial sehingga diharapkan malu dengan perbuatannya dan tidak akan mengulanginya lagi.

Contoh seorang artis yang ketahuan membuat video porno mendapat sanksi sosial dari masyarakat berupa cemoohan dan cibiran dalam waktu yang lama sehingga karirnya menurun dan tidak lagi disukai masyarakat.

7. Intimidasi dan kekerasan

Pengendalian sosial juga bisa dilakukan melalui intimidasi dan kekerasan yang biasanya dilakukan oleh aparat berwenang, tetapi juga bisa dilakukan oleh anggota masyarakat mana saja untuk melakukan kontrol sosial.

Contoh :

  • Memaksa wanita tuna susila, pengamen, anak jalanan dan gelandangan untuk ikut ke dinas sosial ketika dilakukan razia oleh aparat,
  • Ayah yang memberlakukan jam malam untuk anak gadisnya dengan ketat agar ia tidak terjerumus kepada pergaulan bebas,
  • Penggusuran paksa para pedagang kaki lima untuk menempati lokasi yang telah ditetapkan pemerintah kota.
  • Intimidasi dan kekerasan bisa menjadi contoh kontak sosial primer dan contoh kontak sosial negatif.

Untuk mencapai efektivitas dalam pengendalian sosial, maka diperlukan adanya perilaku yang sesuai dari setiap anggota masyarakat dengan nilai dan norma sosial yang telah menjadi aturan dalam kehidupan bermasyarakat.

Agar setiap anggota masyarakat dapat berperilaku sesuai dengan nilai dan aturan tersebut, maka dibutuhkan proses penanaman nilai dan norma melalui berbagai cara kontrol sosial.

Dengan adanya proses nilai dan norma dapat mengendalikan anggota masyarakat agar tidak melakukan penyimpangan perilaku sosial dengan mengetahui apa saja contoh kontak sosial positif dan negatif serta melalui contoh interaksi sosial di lingkungan keluarga.

The post 8 Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Fungsi Pengendalian Sosial Dan Contohnya Dalam Sosiologi https://haloedukasi.com/fungsi-pengendalian-sosial Fri, 24 Jan 2020 09:58:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3297 Pengendalian sosial atau kontrol sosial merupakan suatu usaha untuk mencegah adanya penyimpangan sosial. Dan juga untuk mengajak serta mengarahkan masyarakat untuk berperilaku sesuai norma dan nilai yang berlaku secara sosial. Diharapkan dengan adanya pengendalian sosial maka dapat meluruskan perilaku anggota masyarakat yang menyimpang atau membangkang. Dengan kata lain, pengendalian sosial mengandung gambaran dari langkah serta […]

The post 8 Fungsi Pengendalian Sosial Dan Contohnya Dalam Sosiologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengendalian sosial atau kontrol sosial merupakan suatu usaha untuk mencegah adanya penyimpangan sosial.

Dan juga untuk mengajak serta mengarahkan masyarakat untuk berperilaku sesuai norma dan nilai yang berlaku secara sosial.

Diharapkan dengan adanya pengendalian sosial maka dapat meluruskan perilaku anggota masyarakat yang menyimpang atau membangkang.

Dengan kata lain, pengendalian sosial mengandung gambaran dari langkah serta proses yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam masyarakat agar para anggotanya bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang dianut secara umum.

Istilah pengendalian sosial bersifat kolektif dan mengacu kepada suatu proses yang direncanakan atau tidak direncanakan untuk mengajak dan bahkan memaksa setiap anggota masyarakat agar beradaptasi dengan nilai – nilai yang dianut dalam kehidupan berkelompok sebagai bagian dari contoh kontak sosial primer.

Ciri Pengendalian Sosial

Agar dapat mengenali suatu upaya pengendalian sosial yang berlangsung di masyarakat, maka ada beberapa ciri yang perlu diperhatikan yaitu:

  • Ada suatu metode atau cara khusus yang digunakan dalam menertibkan individu atau masyarakat pada interaksi antar individu dengan individu atau interaksi sosial antar individu dan kelompok.
  • Kontrol sosial yang dapat dilakukan oleh setiap individu terhadap yang lainnya atau dari kelompok kepada individu dan kelompok lain.
  • Fungsi pengendalian sosial dan contohnya dilakukan untuk mewujudkan keserasian dan stabilitas terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat.
  • Pengendalian atau kontrol sosial sebenarnya dilakukan oleh berbagai pihak yang seringkali tidak menyadarinya bahwa hal itu bersifat timbal balik.

Fungsi Pengendalian Sosial Dalam Masyarakat

Fungsi pengendalian sosial dan contohnya memiliki tujuan tertentu diantaranya yaitu:

1. Menjaga ketertiban

Selalu ada norma dan nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat yang menjadi batasan dalam berperilaku di dalam masyarakat.

Untuk pelanggaran nilai dan norma tersebut, juga akan diberikan sanksi atau konsekuensi sehingga membuat individu menjadi segan dan memilih mengikuti aturan yang berlaku.

Contoh sanksi berupa denda atau hukuman kurungan yang diberikan jika mengganggu ketertiban umum seperti membuat onar, mabuk di tempat umum, berdemo dengan anarkis, merusak fasilitas umum dan lain sebagainya untuk mencegah kontak sosial negatif.

2. Membudayakan rasa malu

Semua orang pada dasarnya memiliki rasa malu, maka fungsi pengendalian sosial dan contohnya akan berhubungan dengan harga diri seseorang.

Apabila melanggar tatanan sosial, maka hukuman  sosial yang diterima akan membuat seseorang merasa malu dan tidak ingin mengalaminya lagi sehingga tercipta semacam efek jera.

Cara ini memanfaatkan hubungan sosiologi dengan gejala sosial yang ada di masyarakat.

Contohnya, menyebarluaskan foto wajah para pelaku korupsi agar dikenali oleh masyarakat banyak dan mendatangkan rasa malu serta efek jera.

3. Memberikan imbalan

Imbalan dalam proses pengendalian sosial bisa diberikan kepada mereka yang mengikuti aturan dan juga kepada yang tidak mengikuti aturan.

Setiap orang yang mengikuti aturan dalam masyarakat akan mendapat imbalan secara langsung dan tidak langsung.

Contohnya, orang yang selalu mengikuti aturan dan tidak pernah berurusan dengan sanksi hukum akan mudah mendapatkan Surat Kelakuan Baik dari kepolisian.

Sedangkan orang yang memiliki catatan pelanggaran hukum besar akan sulit mendapatkan surat keterangan berkelakuan baik yang diperlukan untuk keperluan melamar pekerjaan.

4. Mengembangkan rasa takut

Sanksi yang tegas sebagai bagian dari fungsi pengendalian sosial dan contohnya.

Dan perlu diterapkan untuk mengembangkan adanya rasa takut pada pelanggaran norma sosial sehingga potensi perilaku menyimpang dalam masyarakat dapat berkurang.

Contohnya, ancaman hukuman penjara bagi mereka yang melakukan penyalahgunaan atau mengedarkan narkoba.

5. Menciptakan sistem hukum

Apapun bentuknya, pelanggaran atau penyimpangan sosial harus mendapatkan sanksi atau hukuman bagi para pelakunya agar menjaga bentuk – bentuk struktur sosial dan penerapannya materi ips.

Contohnya ancaman proses hukum hingga dipenjara bagi pelanggar peraturan lalu lintas dapat membuat para pengguna jalan menjadi lebih tertib dan sadar akan aturan  hukum yang berlaku di kegiatan berlalu lintas.

6. Mencegah penyimpangan sosial

Fungsi pengendalian sosial dan contohnya yang ditujukan untuk mencegah penyimpangan sosial adalah fungsi pengendalian sosial preventif.

Dengan kata lain, proses kontrol sosial telah dilakukan untuk mencegah sebelum terjadinya perbuatan yang menyimpang secara sosial dan melanggar norma – norma serta nilai di masyarakat.

Contohnya ketika dilakukan penyuluhan mengenai bahaya narkotika oleh kepolisian serta badan narkotika negara di kalangan remaja, dan juga contoh hubungan sosiologi dengan pendidikan melalui pendidikan moral di sekolah.

Fungsi Pengendalian Sosial Dalam Keluarga

Dalam lingkup yang lebih kecil, fungsi pengendalian sosial dan contohnya di lingkungan keluarga dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Pengendalian sosial melalui pendidikan

Melakukan pengendalian sosial dalam keluarga sesuai salah satu fungsi keluarga yaitu melalui pendidikan sebagai cara pengendalian sosial persuasif.

Pengendalian sosial yang hanya bisa dilakukan di dalam lingkup keluarga sendiri berfungsi untuk memberikan pendidikan nilai dan norma sosial kepada setiap anggota keluarga mengenai akibat dan resiko dari penyimpangan sosial.

Contohnya, ayah dan ibu yang mengajarkan ilmu agama kepada anak di rumah agar anak memahami batasan – batasan yang harus diikutinya dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Pengendalian sosial melalui pencegahan 

Melakukan pengendalian sosial secara preventif yaitu kontrol sosial yang dilakukan sebelum penyimpangan sosial itu terjadi.

Ini adalah upaya dari keluarga untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial yang dilakukan oleh salah satu anggotanya melalui contoh kontak sosial positif dan negatif.

Contoh interaksi sosial di lingkungan keluarga terlihat ketika ayah dan ibu melarang anak bergaul dengan teman yang senang membolos dan tidak pernah mematuhi aturan di sekolah karena khawatir anaknya akan terjerumus dalam pergaulan yang salah.

Fungsi pengendalian sosial dan contohnya secara umum dilakukan untuk mengembalikan kondisi atau situasi yang kondusif di kalangan masyarakat agar dapat kembali berjalan sesuai kaidah dan norma yang berlaku.

Apabila pengendalian sosial tidak dilakukan, maka bisa mengacaukan keseimbangan dalam kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat.

Akibatnya susunan masyarakat bisa terpecah dan terganggu keseimbangannya sehingga mempengaruhi kenyamanan dan ketentraman hidup di lingkungan tersebut.

The post 8 Fungsi Pengendalian Sosial Dan Contohnya Dalam Sosiologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Cara Pengendalian Sosial Dalam Masyarakat dan Contohnya https://haloedukasi.com/cara-pengendalian-sosial-dalam-masyarakat Fri, 24 Jan 2020 09:43:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3220 Proses pengendalian sosial adalah suatu proses kolektif yang direncanakan atau tidak dengan tujuan untuk mengajak, membujuk, membimbing atau membuat individu agar mematuhi nilai dan kaidah yang berlaku dalam kehidupan berkelompok. Manusia sebagai makhluk yang dinamis akan selalu berinteraksi dengan individu lainnya sehingga menyebabkan perubahan pada bidang sosial. Perubahan yang terjadi bisa berupa kemajuan ataupun kemunduran […]

The post 10 Cara Pengendalian Sosial Dalam Masyarakat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Proses pengendalian sosial adalah suatu proses kolektif yang direncanakan atau tidak dengan tujuan untuk mengajak, membujuk, membimbing atau membuat individu agar mematuhi nilai dan kaidah yang berlaku dalam kehidupan berkelompok.

Manusia sebagai makhluk yang dinamis akan selalu berinteraksi dengan individu lainnya sehingga menyebabkan perubahan pada bidang sosial.

Perubahan yang terjadi bisa berupa kemajuan ataupun kemunduran sosial, yang bisa mengubah tatanan sosial yang ada sehingga menimbulkan ketidak seimbangan dalam sistem sosial.

Mengurangi atau menghilangkan berbagai penyimpangan sehingga kembali terbentuk keseimbangan nilai dan norma sosial.

Upaya – upaya untuk menyeimbangkan kembali situasi tersebut dinamakan pengendalian sosial atau social control.

Cara Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial dilakukan untuk membuat masyarakat dapat bertingkah laku sesuai nilai, norma dan kebiasaan.

Misalnya pada contoh interaksi antar individu dengan individu dan interaksi sosial antar individu dan kelompok .

Selain itu cara pengendalian sosial beserta contohnya dilakukan untuk menimbulkan keserasian dan ketentraman dalam masyarakat.

Dan juga membuat individu yang menyimpang kembali mematuhi norma yang berlaku dan mengembalikan suasana dalam tatanan sosial yang tidak teratur karena adanya penyimpangan.

Beberapa cara pengendalian sosial beserta contohnya bisa dilihat melalui pembahasan berikut ini:

1. Cara Pengendalian Sosial Preventif

Cara pengendalian sosial ini dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan terhadap norma – norma dan nilai – nilai masyarakat.

Contohnya bisa dilihat pada contoh hubungan sosiologi dengan pendidikan, yaitu

  • Pendidikan moral yang diberikan di sekolah
  • Orang tua yang melarang anaknya bergaul dengan teman – teman yang suka membolos sekolah
  • Melarang anaknya untuk Merokok, agar anaknya tidak terjerumus ke dalam cara pergaulan yang salah.

2. Cara Pengendalian Sosial Represif

Upaya pengendalian sosial yang dilakukan untuk memulihkan keadaan setelah terjadi penyimpangan nilai dan norma dalam masyarakat.

Contohnya Seseorang yang ingkar janji dalam suatu perjanjian jual beli yang sah diajukan ke pengadilan dan mendapatkan sanksi dari pengadilan berupa pembayaran denda atau sanksi hukuman kurungan.

3. Cara Pengendalian Sosial Persuasif 

Mencegah penyimpangan sosial dengan mengajak dan membimbing lewat anjuran. Model pengendalian sosial ditujukan agar anggota masyarakat dapat mengetahui kontak sosial positif dan negatif yang bisa menyebabkan penyimpangan perilaku sosial.

Contohnya ketika mengajak para pedagang kaki lima untuk mau pindah dan menempati kios yang telah disediakan pemerintah di tempat yang lebih aman untuk berjualan.

4. Cara Pengendalian Sosial Koersif

Mencegah penyimpangan menggunakan ancaman akan kekerasan fisik. Misalnya, menyita gerobak milik para pedagang kaki lima yang tidak mempedulikan anjuran untuk dipindahkan dan mengembalikannya setelah mereka berjanji untuk mengikuti aturan pemerintah kota dalam berjualan.

5. Cara Pengendalian Sosial Kuratif

Cara pengendalian sosial beserta contohnya ini dilakukan pada saat penyimpangan sedang terjadi. Bisa juga dilakukan dalam lingkup contoh interaksi sosial di lingkungan keluarga ketika salah satu anggota keluarga melakukan penyimpangan sosial.

Contohnya yaitu seorang siswa yang ditegur dan dinasehati oleh guru karena ketahuan sedang menyontek ketika ulangan berlangsung.

6. Pengendalian sosial formal

Kontrol atau pengendalian sosial yang dilakukan oleh suatu lembaga resmi negara yang didasarkan kepada undang – undang, dan dengan demikian juga memiliki sanksi yang jelas dan mengikat.

Pelaku sanksi sosial formal biasanya adalah kepolisian, satpol PP, kejaksaan atau lembaga kehakiman.

Contohnya, terlihat pada contoh kontak sosial primer ketika hukuman penjara dijatuhkan bagi perampok, pembunuh, pengedar dan pemakai narkoba setelah ditangkap polisi dan melalui proses peradilan.

7. Pengendalian sosial non formal / informal

Cara pengendalian sosial beserta contohnya ini dilakukan melalui individu atau lembaga masyarakat yang sifatnya tidak resmi.

Pengendalian sosial yang dilakukan tanpa aturan yang jelas atau sanksi hukum yang jelas namun tetap memiliki efektivitas dalam masyarakat.

Sanksi yang diberikan adalah sanksi moral dari anggota masyarakat lain misalnya pengucilan atau pengusiran dari lingkungan yang biasa dilakukan para tokoh adat, tokoh masyarakat atau tokoh agama.

Contohnya yaitu seorang pemuka agama yang kerap berceramah dan berusaha memberikan contoh baik kepada para pengikutnya untuk hidup sesuai nilai dan norma sosial dan agama yang dianutnya dan memberikan contoh kontak sosial negatif yang menyimpang dari tatanan sosial.

8. Pengendalian sosial institusional

Pengaruh pengendalian sosial yang berasal dari suatu lembaga atau institusi yang tidak hanya mengawasi anggotanya saja tetapi juga kehidupan masyarakat di sekitar lembaga tersebut.

Contohnya sebuah pesantren tidak hanya bertanggung jawab untuk mengawasi para santrinya saja dalam segala hal tetapi juga memastikan bahwa lingkungan sekitarnya juga kondusif dan mendukung akan kelancaran ibadah serta proses belajar mengajar di pesantren tersebut.

9. Pengendalian sosial non institusional

Pengendalian sosial ini dilakukan diluar institusi sosial yang ada di masyarakat. Oleh individu atau sekelompok massa yang tidak saling mengenal, seringkali menggunakan kekerasan dan bersifat tidak resmi.

Sebagai contoh hubungan sosiologi dengan gejala sosial yang ada di masyarakat, misalnya, maling yang tertangkap basah lalu dikeroyok dan dihakimi oleh warga sekitar.

10. Pengendalian sosial melalui sosialisasi

Cara pengendalian sosial ini merupakan kontrol sosial yang dilakukan melalui kata – kata atau perbuatan yang patut dicontoh atau ditiru masyarakat.

Kontrol sosial melalui sosialisasi merupakan cara halus untuk melaksanakan pengendalian sosial yang tujuannya kerap kali untuk mendidik dan mempertahankan bentuk – bentuk struktur sosial dan penerapannya materi ips.

Contohnya, ceramah atau sosialisasi yang dilakukan oleh pihak berwajib seperti kepolisian dan badan narkotika mengenai bahaya narkoba kepada pelajar sekolah menengah.

Cara pengendalian sosial beserta contohnya bisa dilakukan dalam masyarakat melalui beberapa bentuk yang diharapkan dapat mencegah perilaku menyimpang, yaitu

  • Melalui desas – desus atau gosip yang dapat menyebar dalam waktu singkat dan membuat orang yang digosipkan terpojok secara sosial
  • Melalui teguran yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap seseorang yang dianggap melanggar etika atau mengganggu kenyamanan di masyarakat,
  • Pengendalian sosial melalui sanksi atau hukuman yang diberikan kepada seseorang atau kelompok yang melakukan perilaku menyimpang
  • Kontrol sosial melalui pendidikan serta agama untuk mencegah perilaku menyimpang dalam masyarakat.

Pada dasarnya dibutuhkan satu keteraturan sosial dalam masyarakat, karena itu pada tahap tertentu masyarakat dapat mengembalikan situasi menjadi kembali seimbang melalui upaya untuk mencegah.

The post 10 Cara Pengendalian Sosial Dalam Masyarakat dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>