Lahan gambut - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/lahan-gambut Thu, 19 May 2022 00:51:47 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Lahan gambut - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/lahan-gambut 32 32 Lahan Basah: Karakteristik, Jenis dan Manfaat https://haloedukasi.com/lahan-basah Thu, 19 May 2022 00:51:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34709 Apa itu Lahan Basah ? Lahan Basah merupakan suatu lahan yang mencakup tanah dengan kejenuhan air yang permanen maupun musiman. Kejenuhan air dalam hal ini bisa ditandai dengan tanah yang tergenang air (payau, tawar maupun asin) yang dangkal. Oleh karena itu, lahan lahan seperti rawa rawa, paya hingga gambut sering disebut sebagai Lahan Basah. Lahan […]

The post Lahan Basah: Karakteristik, Jenis dan Manfaat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Lahan Basah ?

Lahan Basah merupakan suatu lahan yang mencakup tanah dengan kejenuhan air yang permanen maupun musiman. Kejenuhan air dalam hal ini bisa ditandai dengan tanah yang tergenang air (payau, tawar maupun asin) yang dangkal.

Oleh karena itu, lahan lahan seperti rawa rawa, paya hingga gambut sering disebut sebagai Lahan Basah. Lahan Basah ini juga dinilai sebagai salah satu lahan yang kaya akan keanekaragaman hayati

Tidak hanya itu, Lahan Basah ini juga termasuk salah satu lahan yang memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, sehingga banyak yang dialihfungsikan menjadi lahan pertanian maupun pertambakan.

Dengan segala keunikan dan kebermanfaatan yang potensial tersebut, Lahan Basah pun pengelolaannya sangat diawasi secara ketat. Oleh karena itu, banyak program program yang dilaksanakan untuk konservasi termasuk diantaranya seperti Biodiversity Action Plan.

Lahan Basah Menurut Para Ahli

Definisi Lahan Basah menurut para ahli berikut ini mungkin akan lebih membantu pemahaman tentang Lahan Basah itu sendiri:

  • Menurut Maltby (1986)

Menurut Maltby, Lahan Basah didefinisikan sebagai lahan yang menjadi bagian dari ekosistem tertentu, di mana lahannya dalam jangka waktu yang lama akan basah, sehingga banya vegetasi dan organisme yang beradaptasi sambil terus berkembang.

Menurut Maltby, Lahan Basah ini mungkin akan mencakup beberapa parameter penting seperti :

  1. Vegetasi hidrofitik
  2. Vegetasi hidrologi
  3. Tanah hidrik
  • Menurut Konvensi Ramsar (1971)

Menurut Konvensi Ramsar, Lahan Basah ini merupakan lahan gambut, rawa dan air yang :

  1. Dapat terbentuk secara alami maupun buatan
  2. Dapat bersifat sementara maupun permanen
  3. Dapat mengalir atau tidak mengalir
  4. Memiliki sifat air payau, asin hingga tawar
  5. Mencakup wilayah marin (surut tidak lebih dari enam meter)
  6. Dapat menyimpan air
  7. Dapat mengendalikan kualitas air
  8. Dapat menjadi habibat flora dan fauna

Menurut Konvensi Ramsar, Lahan Basah ini dapat dibagi menjadi sembilan kategoru buatan dan 30 kategori alami berdasarkan ciri fisik dan biologinya.

Mengapa Lahan Basah Penting?

Lahan Basah begitu penting bagi kelangsungan hidup tanaman dan hewan, bahkan secara tidak langsung bagi manusia juga. Mengingat, Lahan Basah ini :

  • Kaya akan keanekaragaman hayati dan hewani
  • Sebagai pengendali dan pemurni air yang sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup termasuk manusia
  • Sangat subur sehingga dapat digunakan untuk lahan pertanian maupun pertambakan
  • Penyimpan karbon yang terbesar sehingga dapat menjadi filter bagi lingkungan
  • Sebagai pelindung pantai

Karakteristik Lahan Basah

Lahan Basah memiliki beberapa karateristik tertentu, seperti :

  • Kondisi tanah cenderung jenuh, artinya cenderung tergenang air, bisa sementara (ketika musim hujan) bisa juga permanen sepanjang tahun
  • Kedalaman lahan yang tergenang air cenderung dangkal
  • Genangan air dapat terjadi di seluruh wilayah, bisa juga hanya sebagian lahannya saja
  • Lahan yang tergenang air cenderung sangat subur sehingga sering digunakan sebagai lahan pertanian maupun pertambakan
  • Struktur tanah cenderung lunak hingga liat

Jenis Lahan Basah

Berikut ini merupakan beberapa jenis Lahan Basah yang perlu diketahui :

  • Kawasan Rawa

Kawasan rawa rawa merupakan salah satu jenis Lahan Basah, di mana lahannya akan cenderung basah karena tergenang air secara permanen, sepanjang tahu.

Kawasan rawa rawa ini umumnya merupakan Lahan Basah dengan kedalaman genangan air yang bervariasi, mulai dari sangat dangkal hingga cukup dalam.

Sistem drainase yang terhambat, umumnya menjadi penyebab tergenangnya air di kawasan rawa rawa. Di wilayah Pulau Jawa sendiri, kawasan rawa rawa ini banyak didominasi dengan rawa gambut Khususnya yang berada di wilayah perbatasan dengan laut.

  • Kawasan Payau

Kawasan payau juga termasuk salah satu jenis Lahan Basah. Meskipun namanya kawasan payau, tapi genangan air di lahan ini dapat berupa air tawar, payau maupun air asin.

Biasanya, kawasan payau ini dianggap sebagai rawa yang dangkal. Mengingat, kawasan yang tergenang oleh airnya memang bisa dilewati.

  • Kawasan Gambut

Kawasan gambut merupakan Lahan Basah yang terbentuk dari sisa sisa tumbuhan yang membusuk sebagian dan terakumulasi. Inilah yang menyebabkan kawasan gambut ini cenderung mengandung organik yang tinggi.

Dengan kandungan organik tinggi, tentu saja, kawasan gambut sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai lahan pertanian maupun perkebunan karena subur.

  • Kawasan Riparian

Kawasan riparian merupakan jenis Lahan Basah yang terbentuk dari peralihan daratan dengan sungai. Artinya, kawasan ini lahannya terdiri atas dua ciri khas yaitu daratan dan perairan.

  • Lahan Basah Buatan

Ada juga jenis Lahan Basah buatan, di mana lahan ini memang terbentuk karena sengat dirancang sedemikian rupa sehingga mirip dengan Lahan Basah alami. Artinya, pada lahan itu, terdapat komponen utama Lahan Basah seperti air, tanaman dan hewan.

Biasanya Lahan Basah jenis ini memang sengaja dibuat untuk membantu proses pemurnian air dan manfaat ekologi lainnya.

  • Lahan Basah Mineral

Lahan Basah mineral adalah jenis Lahan Basah yang umumnya ditemukan di pinggiran sungai yang mengalami pembentukan delta. Umumnya, jenis Lahan Basah ini cenderung memiliki kandungan mineral yang rendah.

Tumbuhan yang lebih sering dijumpai di lahan ini yaitu rumput, sema dan tumbuhan kayu. Pada Lahan Basah ini umumnya terdiri dari Marsh dan Swamp.

  • Lahan Basah Organik

Jenis Lahan Basah yang terakhir yaitu Lahan Basah organik, di mana lahannya terdiri dari dua yaitu Bog dan Fen. Bog, cenderung memiliki drainase buruk dan basah. Biasanya ditumbuhi oleh bunga dan lumut.

Sedangkan Fen umumnya ditumbuhi oleh rumput dan alang alang, dengan pH basa dari aliran diatas tanah.

Manfaat Lahan Basah

Manfaat Lahan Basah antara lain :

  • Membantu Pengadaan Air Bersih

Lahan Basah umumnya menampung banyak air, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai lahan yang membantu pengadaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari hari.

  • Sebagai Lahan Untuk Bertani

Lahan Basah yang cenderung subur ini umumnya seringkali digunakan sebagai lahan yang cocok untuk bertani maupun berkebun.

Seperti lahan gambut misalnya, memiliki kandungan organik yang tinggi sehingga sangat cocok digunakan bertani.

  • Penyerap Limbah Lingkungan

Lahan Basah dapat juga berfungsi sebagai lahan yang membantu menyerap limbah pencemaran lingkungan yang berbahaya.

Hasil penyaringannya pun dapat dikatakan sangat maksimal sehingga membuat air tanah yang diproduksi sebagai air bersih dapat dikonsumsi pada akhirnya.

  • Meredam Risiko Bencana Alam

Risiko bencana alam dapat diredam oleh Lahan Basah. Sebagai contoh, bencana alam seperti banjir akibat curah hujan yang tinggi dapat diredam oleh Lahan Basah karena Lahan Basah secara efektif menyerap air hujan.

Selain itu, bencana seperti kekeriangan umumnya dapat dicegah juga karena Lahan Basah mampu menampung air yang bisa juga permanen atau sepanjang tahun.

  • Melestarikan Keanekaragaman Hayati

Lahan Basah ini umumnya banyak menjadi tempat di mana tumbuhan dan hewan tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Oleh karena itu, keanekaragaman hayatinya juga akan beragam.

  • Mengurangi Emisi Karbon

Lahan Basah dapat juga bermanfaat dalam mengurangi emisi karbon arena dapat menyerap karbon yang ada di lingkungan.

Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan Basah

Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan Basah ini umumnya dilakukan dengan :

  • Melakukan Pengeringan Lahan

Pengeringan lahan merupakan salah satu upaya pengelolaan dan pemanfaatan Lahan Basah. Jenis Lahan Basah yang mengalami pengeringan lahan ini khususnya adalah lahan gambut.

  • Melakukan Pengelolaan Air

Pengelolaan air dalam hal ini akan membuat irigasi di Lahan Basah menjadi lebih lancar. Hal ini dapat juga menjadi salah satu cara membantu pencegahan bencana alam.

  • Mempertahankan Ekosistem Alami

Lahan Basah umumnya akan membantu eksosistem alami menjadi lebih seimbang. Bahkan jika dialihfungsikan sebagai lahan pertanian maupun perkebunan sekalipun.

Lahan Basah di Dunia

Lahan Basah tersebar hampir di seluruh belahan dunia. Hingga kini, Brazil tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki Lahan Basah terluas yaitu sekitar 31,1 juta hektar. Indonesia sendiri, ada ditempat kedua, di mana Lahan Basah total luasnya ada sekitar 22,5 juta hektar.

Adapun benua yang memiliki total Lahan Basah terluas ada dua yaitu, Benua Amerika dan Benua Asia. Istimewanya Lahan Basah ini juga memiliki peta persebaran khusus.

Lahan Basah Musnah 3 Kali Lebih Cepat

Lahan Basah dinilai sebagai lahan yang dapat musnah tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan lahan lainnya. Mengingat, potensi kebermanfaatannya yang beragam, dapat memicu pemusnahan, khususnya jika tanpa diiringi oleh pengelolaan yang tepat.

Hal ini sudah mulai terjadi, di mana data menunjukkan bahwa sekitar 35% Lahan Basah telah musnah sejak tahun 1970. Bahkan pemusnahan Lahan Basah ini dikatakan lebih cepat dibandingkan dengan kerusakan hutan.

Segala pemusnahan Lahan Basah ini menjadi akibat dari pemanasan global juga. Ketika manusia lebih fokus pada hutan dan laut, Lahan Basah justru diabaikan sehingga kerusakan dan pemusnahannya lebih cepat terjadi.

Ini harus dihentikan. Mengingat, Lahan Basah adalah lahan yang begitu penting bagi manusia. Khususnya dalam menyediakan air bersih.

Upaya Konservasi Lahan Basah

Upaya konservasi Lahan Basah telah digagas dalam Konvensi Ramsar, di mana perlindungan terhadap Lahan Basah telah banyak disepakati oleh internasional. Konvensi tersebut menghasil perjanjian yang tujuan utamanya yaitu :

  • Mendata seluruh Lahan Basah yang tersebar di seluruh wilayah
  • Mengatur pemanfaatan Lahan Basah secara bijaksana
  • Mencegah kerusakan Lahan Basah
  • Mencegah eksplorasi berlebihan
  • Melestarikan Lahan Basah dunia

Dalam konvensi tersebut, setiap negara umumnya dapat mendaftarkan setidaknya satu Lahan Basah yang ada di wilayah negaranya. Data daftar wilayah Lahan Basah tersebut nantinya akan disebut sebagai Daftar Ramsar.

Potensi & Contoh Lahan Basah di Indonesia

Lahan Basah di Indonesia ini memiliki wilayah terluas kedua yaitu dengan total luas wilayah sekitar 22,5 juta hektar. Sedangkan yang juga telah difungsikan sebagai lahan konservasi baru sekitar 1,3 juta hektar.

Adapun Lahan Basah yang juga sebagai lahan konservasi tersebut meliputi :

  • Kawasan Taman Nasional di Jambi
  • Kawasan Taman Nasional Kalimanta Barat
  • Kawasan Taman Nasional Jakarta
  • Kawasan Taman Nasional Sulawesi Tenggara
  • Kawasan Taman Nasional Sumatera Selatan
  • Kawasan Taman Nasional Papua
  • Kawasan Taman Nasional Kalimantan Tengah

Indonesia sendiri sudah mendaftarkan tujuh Lahan Basah sebagai bagian dalam Daftar Ramsar. Ketujuh Lahan Basah dalam Daftar Ramsar Indonesia tersebut antara lain:

  • Pulau Rambut
  • Taman Nasional Berbak
  • Taman Nasional Sembilang
  • Danau Sentarum
  • Taman Nasional Rawa Aopa Watumohae
  • Taman Nasional WASUR
  • Taman Nasional Tanjung Puting

The post Lahan Basah: Karakteristik, Jenis dan Manfaat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lahan Gambut: Pengertian – Karakteristik dan Jenisnya https://haloedukasi.com/lahan-gambut Tue, 02 Jun 2020 02:45:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6866 Faktor lingkungan dapat membuat lahan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu lahan basah, lahan kering dan lahan gambut. Kali ini akan dibahas mengenai lahan gambut. Pengertian Lahan Gambut Lahan gambut merupakan sebuah daerah yang tergenang air tersusun oleh tanah hasil dekomposisi tidak sempurna dari vegetasi pepohonan. Gambut sendiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia merupakan tanah lunak […]

The post Lahan Gambut: Pengertian – Karakteristik dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Faktor lingkungan dapat membuat lahan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu lahan basah, lahan kering dan lahan gambut. Kali ini akan dibahas mengenai lahan gambut.

Pengertian Lahan Gambut

Lahan gambut merupakan sebuah daerah yang tergenang air tersusun oleh tanah hasil dekomposisi tidak sempurna dari vegetasi pepohonan.

Gambut sendiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia merupakan tanah lunak dan basah yang terdiri dari lumut dan tanaman lain yang membusuk.

Tanaman lain yang membusuk ini akan terus menumpuk dalam waktu lama sehingga dapat membentuk ketebalan hingga lebih dari 50 cm.

Maka dari itu lahan gambut banyak dijumpai di daerah-daerah penuh air seperti rawa, cekungan atau di daerah pantai.

Sebagian besar lahan gambut masih berupa hutan rawa yang menjadi habitat dari beberapa flora dan fauna.

Karakteristik Lahan Gambut

Karakteristik lahan gambut berbeda dengan lahan mineral baik secara fisik maupun kimianya.

Secara umum, karakteristik lahan gambut memiliki lapisan penyusun yang berupa tanah gambut.

Tanah gambut sendiri memiliki karakteristik yang dapat dibedakan secara fisik dan kimia.

Karakteristik lahan gambut lainnya, yaitu adanya kandungan karbon yang relatif tinggi sehingga dapat berperan sebagai penyimpanan karbon.

Namun cadangan karbonnya bersifat labil, dimana jika kondisi lahan gabut mengalami perubahan maka gambut akan mudah rusak sehingga diperlukan penangan yang spesifik dalam memanfaatkan lahan gambut.

Manfaat Lahan Gambut

Manfaat dari adanya lahan gambut, yaitu:

  • Dapat menjadi tempat habitat dari berbagai spesies flora dan fauna.
  • Dapat menyimpan karbon dalam jumlah besar.
  • Dapat menahan air sehingga menjadi penyangga hidrologi bagi daerah sekitarnya.
  • Dapat mengurangi gas rumah kaca di atmosfer.
  • Dapat menjadi tempat untuk mengelola tanaman semusim, seperti menanam jagung, kedelai, kacang panjang dan padi.
  • Dapat juga menanam tanaman tahunan seperti pare dan kelapa sawit, namun harus ditanaman pada lahan gabut dengan ketebalan lebih dari tiga meter.
  • Dapat menjadi kawasan konservasi.

Proses Terbentuknya Lahan Gambut

Proses terbentuknya lahan gambut dimulai dengan pembentukan gambut dari danau dangkal yang ditumbuhi tanaman air.

Tanaman air yang mati akan menjadi pelapukan dan membentuk lapisan organik di dasar danau.

Sedikit demi sedikit, lapisan organik yang ada di dasar danau akan menjadi penuh dan terbentuklah lapisan tanah gambut.

Lapisan-lapisan tanah gambut akan terbentuk dalam jangka waktu yang panjang dan semakin dalam tanah gambut akan semakin tua juga umurnya.

Tanah gambut juga semakin lama akan semakin meluas daerah nya sehingga terbentuk lahan gambut.

Persebaran Lahan Gambut

Persebaran lahan gambut dapat ditemukan hampir disemua negara, dari negara ber iklim kutub hingga negara beriklim tropis.

Contohnya di negara Rusia, Kanada dan Amerika Serikat terdapat hutan gambut yang luas.

Di Amerika Latin, Afrika dan Karibia juga ditemukan lahan gambut tropis dalam skala lebih kecil.

Di Asia Tenggara, lahan gambut hampir meliputi 12% dari total luas daratannya dan 83% berada di wilayah Indonesia.

Di Indonesia, lahan gambut sebagaian besar tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua.

Jenis-jenis Lahan Gambut

Jenis-jenis lahan gambut dapat dibagi berdasarkan klasifikasinya, yaitu:

Berdasarkan Kedalaman

Berdasarkan kedalamannya, lahan gambut dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

  • Lahan gambut dangkal, memiliki kedalaman 50-100 cm.
  • Lahan gambut sedang, memiliki kedalaman 100-200 cm.
  • Lahan gambut dalam, memiliki kedalaman 200-300 cm.
  • Lahan gambut sangat dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 cm.

Berdasarkan Posisi Pembentukan

Berdasarkan posisi pembentukannya, lahan gambut dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Lahan gambut pedalam, merupakan lahan gambut yang berada dan terbentuk di daerah yang tidak terpengaruh oleh pasang surut air laut.
  • Lahan gambut pantai, merupakan lahan gambut yang berada dan terbentuk di pesisir pantai yang terpengaruh oleh mineral air laut.
  • Lahan gambut transisi, merupakan lahan gambut yang berada dan terbentuk secara tidak langsung mendapatkan pengaruh dari pasang surut air laut.

Berdasarkan Lingkungan Pembentukan

Berdasarkan lingkungan pembentukannya, lahan gambut dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Ombrogen, merupakan lahan gambut yang terbentuk dari air hujan.
  • Topogen, merupakan lahan gambut yang terbentuk dari pengaruh air pasang.

Berdasarkan Tingkat Kesuburan

Berdasarkan tingkat kesuburan, lahan gambut dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Eutrofik, merupakan lahan gambut yang kaya akan mineral, basa serta unsur hara lainnya sehingga menjadi lahan yang subur.
  • Mesotrofik, merupakan lahan gambut yang mengandung basa dan mineral sedang dengan tingkat kesuburan lumatan.
  • Oligotofrik, merupakan lahan gambut yang sedikit mineral dan senyawa basa lainnya sehingga menjadi lahan yang tidak subur.

Berdasarkan Tingkat Kematangan

Berdasarkan tingkat kematangan, lahan gambut dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Saprik, merupakan lahan gambut matang yang berisi gambut lapuk dengan ciri berwarna cokelat tua hingga hitam dan kandungan seratnya kurang dari 15%.
  • Hemik, merupakan lahan gambut setengah matang yang telah mengalami setengah pelapukan dengan ciri berwarna cokelat dan kandungan seratnya antara15% hingga 75%
  • Fibrik, merupakan lahan gambut mentah yang belum mengalami pelapukan dengan ciri berwarna cokelat muda dan kandungan seratnya lebih dari 75%.

Flora dan Fauna di Lahan Gambut

Penyebaran flora dan fauna yang hidup dilahan gambut dapat dipengaruhi oleh formasi lahan dan ketebalan gambut.

Contohnya jenis flora yang berada di bagian gambut tebal memiliki sedikit vegetasi karena sedikit ada unsur hara.

Biasanya flora yang hidup di lahan gambut bersifat endemik, seperti:

  • Jelutung Rawa (Dyera costulata).
  • Pohon Ramin (Gonystylus bancanus).
  • Punak (Tetramerista glabra).
  • Kempas (Kompassia malaccensis).
  • Pulai Rawa (Alstonia pneumatophora).
  • Bintangur (Callophyllum spp.).
  • Nyatoh (Palaquium spp.).
  • Meranti Rawa (Shorea pauciflora).
  • Rengas (Melanorrhoea walichii).

Sedangkan fauna yang hidup di lahan gambus biasanya berjenis akuatik dan terestial.

Beberapa fauna yang hidup di lahan gambut merupakan fauna endemik yang dilindungi dan masuk dalan daftar IUCN, seperti:

  • Langur (Presbytis rubicunda).
  • Harimau Sumatera (Panthera tigris).
  • Buaya Sinyulong (Tomistoma schlegelii).
  • Orang Utan (Pongo pygmaeus).
  • Beruang Madu (Helarctos malayanus).

Namun ada juga beberapa fauna yang berada di wilayah perairan lahan gambut, seperti:

  • Ikan Gabus (Chana striata).
  • Saluang (Rasbora sp.).
  • Toman (Channa micropeltes).
  • Tapah (Wallago leeri).

Dampak Kerusakan Lahan Gambut

Kerusakan pada lahan gambut dapat berdampak besar pada lingkungan sekitarnya.

Contoh dampak yang dapat ditimbulkan akibat kerusakan lahan gambut, yaitu terjadinya banjir.

Lahan gambut berfungsi sebagai pencegah banjir karena dapat mencegah intrusi air laut ke daratan namun jika lahan gambut terjadi kerusakaan maka banjir pun tidak dapat dicegah.

Selain itu, kerusakan lahan gambut juga dapat mencemari lingkungan dengan menjadi lahan sulfat masam terlantar.

Akibat dari dampak-dampak tersebut terganggunya aktivitas manusia sehari-hari, dimana masyarakat akan kesulitan memperoleh sumber pangan dan mata pencaharian.

The post Lahan Gambut: Pengertian – Karakteristik dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>