Layang - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/layang Mon, 07 Feb 2022 06:23:39 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Layang - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/layang 32 32 Layang (Surat dalam Bahasa Jawa): Struktur, Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/layang Mon, 07 Feb 2022 06:21:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31074 Ada banyak cara yang bisa digunakan manusia dalam berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu bentuk komunikasi tidak langsung adalah melalui surat. Dalam bahasa Jawa, surat dikenal dengan istilah layang. Layang atau surat ini digunakan untuk berbagai keperluan komunikasi tidak langsung, baik yang sifatnya formal maupun non formal. Berikut ini akan dibahas mengenai layang […]

The post Layang (Surat dalam Bahasa Jawa): Struktur, Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ada banyak cara yang bisa digunakan manusia dalam berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu bentuk komunikasi tidak langsung adalah melalui surat.

Dalam bahasa Jawa, surat dikenal dengan istilah layang. Layang atau surat ini digunakan untuk berbagai keperluan komunikasi tidak langsung, baik yang sifatnya formal maupun non formal.

Berikut ini akan dibahas mengenai layang termasuk struktur dan jenis-jenisnya yang dikenal dalam tata bahasa Jawa.

Pengertian Layang

Layang atau yang dalam bahasa Indonesia disebut surat adalah alat yang berwujud tulisan yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain.

Layang merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak langsung, artinya komunikasi yang dilakukan melalui media atau alat tertentu, dalam hal ini adalah kertas.

Layang sendiri ada yang sifatnya resmi atau formal, yakni yang biasanya dibuat oleh lembaga atau organisasi, dan ada pula yang sifatnya tidak resmi, yakni dibuat oleh seseorang untuk orang lain.

Struktur Layang

Secara umum, layang memiliki perangan (bagian-bagian) atau struktur penulisan sebagai berikut:

  1. Titi Mangsa: Titi mangsa adalah tempat dan tanggal penulisan layang. Titi mangsa ditulis di bagian pojok kanan atas surat
  2. Satata Basa: Satata basa adalah alamat tujuan surat.
  3. Adangiyah/ Adawiyah: Adangiyah adalah salam  pembuka surat. Contohnya:
    • Assalamu’alaykum Warohmatullah Wabarokatuh
    • Ingkang Taklim
    • Sembah Sungkem
  4. Purwaka Basa: Purwaka adalah pembuka surat. Biasanya berisi ucapan syukur atau doa keselamatan untuk orang yang diberi surat. Dalam surat resmi/formal, purwaka basa berisi pengantar tentang maksud penulisan surat.
  5. Surasa Basa: Surasa basa adalah isi atau inti dari surat. Berisi informasi yang hendak disampaikan pengirim kepada yang menerima surat tersebut.
  6. Wasana Basa: Wasana basa adalah kalimat penutup surat. Bisa berisi harapan atau permintaan maaf dan juga ucapan terima kasih.
  7. Prepenah: Prepenah adalah keterangan tentang pengirim surat terkait dengan yang menerima surat. Sebagai contoh, jika seorang anak mengirim surat kepada ibunya maka prepenah bisa ditulis dengan kata “putramu”.
  8. Tapak Asma: Tapak asma adalah tanda tangan pengirim surat.
  9. Asma Terang: Asma terang maksudnya adalah nama terang, yakni nama penulis surat tersebut.

Berikut contoh surat dan perangan atau strukturnya:

Jenis-Jenis Layang 

Dalam bahasa Jawa dikenal ada 6 jenis layang yang dibedakan menurut kegunaannya. Berikut adalah jenis-jenis layang dalam bahasa Jawa:

1. Layang  Iber-Iber

Layang iber-iber dalam bahasa Indonesia disebut dengan surat pribadi. Layang iber-iber sifatnya tidak resmi atau nonformal.

Meski demikian, penulisan layang iber-iber tetap memenuhi struktur atau paugeran layang sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Hanya saja isi layang iber-iber sifatnya bebas sesuai dengan keperluan penulisannya.

Adapun bahasa yang digunakan dalam layang iber-iber tergantung kepada siapa surat tersebut ditujukan. Hal ini disesuaikan dengan unggah-ungguh basa dalam bahasa Jawa.

Misalnya surat antar teman karib, maka bisa ditulis dengan menggunakan basa ngoko. Sedangkan surat seorang anak kepada orang tuanya ditulis dengan menggunakan basa krama.

Contoh layang iber-iber adalah sebagai berikut:

Surabaya, 05 Februari 2022

Kanggo Kancaku,
Nala Natasya
Ing Malang

Assalamu’alaykum Warohmatullah Wabarokatuh

Salam Kangen,

Nala, piye kabarmu lan keluarga ing Malang?. Muga-muga kowe lan keluarga diparingi rahayu slamet marang Gusti Allah. Kahananku ing kene tansa rahayu slamet lan ora kurang sawiji apa.

Awal sasi sesok, keluargaku arep ngejak aku lunga nang omahe pakdhe ing Malang. Amarga kuwi, aku pengen mampir ing omahmu. Suwi ora kepethuk, rasane aku wis kangen banget. Mengko ayo dolan keliling Malang karo aku, ya?.

Cukup semene wae layang saka aku. Muga-muga rencana dolan mrono iso kelaksanan tanpa alangan.

Wassalamu’alaykum Warohmatullah Wabarokatuh

Saka Kancamu,

Firda Lestari

2. Layang Kitir

Dalam bahasa Indonesia layang kitir disebut dengan Memo, yaitu surat singkat yang berisi suatu informasi kepada orang lain.

Layang kitir memiliki paugeran atau struktur yang lebih singkat dibanding layang iber-iber. Secara umum, hanya terdiri dari 3 sampai 4 bagian saja, yaitu:

  • Satata Basa (tujuan surat)
  • Surasa Basa (Isi surat)
  • Titi Mangsa (Tempat dan tanggal surat)
  • Asma Terang (nama pengirim surat)

Seperti halnya layang iber-iber, bahasa yang digunakan pada layang kitir juga disesuaikan dengan kaidah unggah-ungguh basa dalam bahasa Jawa.

Contoh dari Layang Kitir tidak resmi/formal adalah sebagai berikut:

Katur mas Aji
ing dalem

Wiyose mas, menawi mboten ngerepoti, aku nyuwun ngampil kagunganmu sepedha motor, arep dakenggo tilik kancaku kang lagi lara ing rumah sakit. Dene anggonku mbalekake insyaAllah mengko sore.

Adhimu
Sunaryo

3. Layang Ulem

Yang dimaksud dengan layang ulem adalah surat undangan, yakni layang yang digunakan untuk meminta kedatangan orang lain pada suatu acara, misalnya acara pernikahan, khitanan, atau selainnya.

Karena bersifat semi formal, bahasa yang digunakan dalam layang ulem biasanya menggunakan basa krama. Berikut adalah contoh layang ulem singkat:

Mugi Katur Panjenenganipun
Bpk./Ibu/Sdr.________
wonten ing Palenggahan


Assalamu ‘alaykum Warohmatullah Wabarokatuh


Rinenggo sagunging pakurmatan,
Kanthi panyuwun nugrahing Gusti Ingkang Maha Agung, mbok bilih wonten longgaring wekdal, kula sakluwarga nyuwun kanthi sanget rawuhipun panjenengan mbenjang ing:

Dinten/tanggal    : Senin, 07 Februari 2022
Wanci                  : 19:00 (Ba’da Isya’)
Panggenan         : Griyo Kula RT.01 RW.02, Dusun Kauman, Malang
Wigatosing Atur : Walimatul Khitan

Wasana sanget ing pangajeng-ajeng kula awit agunging kawigatosan rawuhipun panjenengan. Mugi Allah Ingkang Maha Asih tansah peparing berkah lan wilujeng ing sedayanipun.

Wassalamu ‘alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

Atur Taklim Kawulo,

Bpk. Hartono Sakeluarga

4. Layang Lelayu

Layang lelayu adalah surat yang berisikan kabar atau pengumuman tentang musibah kematian. Perangan atau struktur layang lelayu adalah sebagai berikut:

  • Judul
  • Purwaka Basa (Pembuka)
  • Surasa Basa (Isi)
  • Wasana Basa (penutup)
  • Prepenah lan Asma Terang (Pembuat dan nama terang)

Contoh layang lelayu adalah sebagai berikut:

LELAYU

Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

“INNALILLAHI  WAINNA ILAIHI ROJI’UN”

Sampun katimbalan sowan ing ngarso dalemipun Alloh ingkang Maha Kinasih kanthi tentrem panjenenganipun :

Bapak Abdullah

Yuswo : 45 Tahun

Jum’at, 04 Februari 2022

Wonten Rumah Sakit  Surabaya            

Wanci jam 05.30 WIB

InsyaAllah badhe kasareaken:

Jum’at, 04 Februari 2022

Ba’da Dhuhur ing pesarean Randu II

Mbok bilih rikolo sugengipun suwargi anggadahi kalepatan dumateng panjenengan sedoyo, saking kulowargo nyuwunaken agunging pangapunten.

Wassalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

Ingkang nandang duka:

1. Fatma (Istri)

2. Husna( anak )

3. Abdillah (Menantu)

5. Layang Paturan

Layang paturan adalah surat yang berisi informasi atau pengumuman yang ditujukan kepada orang banyak. Sebagai contoh adalah surat dari RT kepada warga tentang suatu kegiatan, misalnya kerja bakti dan selainnya.

Layang paturan ada yang sifatnya formal, semi formal, maupun non formal. Perangan atau struktur dan penggunaan bahasanya berbeda-beda tergantung jenis/sifat, kegunaan, dan pembuat layang paturan tersebut.

Salah satu contoh layang paturan adalah sebagai berikut:

Kanggo warga desa,

RT.05 RW.02 Kelurahan Puworejo, Pasuruan

Dina Minggu sesuk bakal ana acara kerja bakti massal ing Kota Pasuruan. Warga diaturi partisipasine nyuksesaske acara iki kanthi kerja bakti ngresiki lingkungan di sekitar RT.05 RW.02.

Ketua RT.05 RW.02

Bapak Haryanto

6. Layang Dhawuh

Layang dhawuh dalam bahasa Indonesia disebut dengan surat perintah, yakni jenis layang yang isinya berupa perintah kepada orang lain untuk melakukan suatu hal.

Contoh layang dhawuh adalah sebagai berikut:

Para siswa kang tansah daktresnani,

Sesambetan kaliyan pengetan dinten Pendidikan, OSIS SMA Negeri 1 Surabaya badhe dherek-dherek ngrameaken. Awit saking punika, OSIS bakal ngawontenaken kegiyatan maneka lomba, yaiku:

  • Lomba cerdas cermat antar kelas
  • Lomba maca geguritan
  • Lomba kaligrafi
  • Lomba kebersihan kelas, lan
  • Lomba mading kelas

Kabeh lomba menika bakal dianakake ing:

Dinten : Jum’at-Sabtu
Surya : 18-19 Februari 2022

Pramila, para siswa saged nyiapaken wakil kelasipun supados saged tumut berpartisipasi kangge ngelaksanakake lomba-lomba sing bakal dianakake.

Matur nuwun.

Surabaya, 7 Februari 2022
Ketua OSIS,


Muhammad Ammar

The post Layang (Surat dalam Bahasa Jawa): Struktur, Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>