lempeng - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/lempeng Mon, 17 Oct 2022 09:11:38 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico lempeng - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/lempeng 32 32 Kenali 3 Lempeng yang Ada di Indonesia https://haloedukasi.com/lempeng-yang-ada-di-indonesia Mon, 17 Oct 2022 06:23:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39129 Indonesia termasuk salah satu negara yang terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik Bumi. Ketiganya adalah Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Pertemuan tiga lempeng tersebut membuat Indonesia berada di wilayah ring of fire atau cincin api Pasifik. Perlu diketahui, ring of fire merupakan sebutan bagi wilayah yang kerap mengalami gempa bumi. Selain itu, dampak lain dari ring […]

The post Kenali 3 Lempeng yang Ada di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia termasuk salah satu negara yang terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik Bumi. Ketiganya adalah Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Pertemuan tiga lempeng tersebut membuat Indonesia berada di wilayah ring of fire atau cincin api Pasifik.

Perlu diketahui, ring of fire merupakan sebutan bagi wilayah yang kerap mengalami gempa bumi. Selain itu, dampak lain dari ring of fire adalah terjadinya tsunami karena pergeseran lempeng di lautan.

Dalam pergerakan lempeng tektonik, terdapat tiga kemungkinan yang terjadi. Yang pertama adalah kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati (collision), dan saling geser (transform). Jika terdapat dua lempeng yang bertemu pada suatu sesar atau bidang patahan, maka keduanya dapat bergerak saling menjauh, mendekat, atau bergeser.

Biasanya, pergerakan lempeng terjadi dengan lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia dari atas Bumi. Akan tetapi, pergerakan lempeng tektonik dapat terukur sebesar 0-15 cm per tahun. Bahkan, lempeng yang bergerak terkadang bisa macet dan saling mengunci hingga akhirnya terjadi gempa bumi karena batuan lempeng tidak kuat menahan gerakan yang terkunci tersebut.

Ikatan antar lempeng tektonik besar di dunia dapat membentuk berbagai fitur geologi yang beragam. Beberapa di antaranya adalah Patahan San Andreas di California, Amerika Serikat, Pegunungan Himalaya di Asia, dan Rift Afrika Timur.

3 Lempeng yang Ada di Indonesia

Tiga lempeng yang melewati Indonesia memiliki letaknya masing-masing. Yang pertama, lempeng Indo-Australia berada di Samudera Hindia dengan gerak ke utara. Lempeng Eurasia relatif memiliki pergerakan yang stabil.

Sementara lempeng Pasifik berlokasi di Samudera Pasifik dengan gerak ke arah barat. Berikut penjelasan tiga lempeng yang ada di Indonesia.

Lempeng Indo-Australia

Lempeng Indo-Australia merupakan gabungan antara lempeng Australia dan lempeng India pada jutaan tahun yang lalu. Lempeng ini memiliki luas sekitar 58,9 juta kilometer persegi. Pegunungan Himalaya yang memanjang di beberapa negara Asia merupakan salah satu hasil aktivitas lempeng Indo-Australia.

Tubrukan antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia membentuk pegunungan Himalaya yang kini memanjang di lima negara, yakni Nepal, Bhutan, India, Tibet, dan Myanmar.

Di Indonesia, lempeng Indo-Australia berada di wilayah bagian timur, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya, lempeng tersebut berhubungan dengan lempeng Eurasia di sebelah barat dan berhubungan dengan lempeng Pasifik di sebelah utara.

Lempeng Eurasia

Lebih besar dari lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia memiliki luas kurang lebih 67,8 juta kilometer persegi. Dengan kondisinya yang cukup luas, lempeng Eurasia masuk ke dalam lempeng ketiga terbesar di dunia. Letak lempeng Eurasia berada di hampir seluruh wilayah benua Eropa dan Asia.

Tidak berbeda jauh dari lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia juga membentuk beberapa fitur geologi. Dua di antaranya berperan pada pembentukan pegunungan Himalaya dan Danau Laut Kaspia di persimpangan Eropa dan Asia yang berstatus sebagai danau terbesar di dunia.

Saat ini, lempeng Eurasia termasuk lempeng paling aktif secara geologis. Tidak heran apabila wilayah yang dilalui oleh lempeng ini akan terjadi peristiwa gunung berapi hingga gempa bumi. Di Indonesia, lempeng Eurasia melewati beberapa pulau besar, seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Maka dari itu, lempeng Eurasia dapat dikatakan sebagai alas dari Indonesia sekarang ini.

Lempeng Pasifik

Jauh lebih luas dari dua lempeng sebelumnya, lempeng Pasifik memiliki luas sekitar 103,3 juta kilometer persegi. Lempeng Pasifik dinobatkan sebagai lempeng terbesar di dunia. Lempeng Pasifik dapat disebut sebagai kerak dari Samudera Pasifik, kecuali di wilayah California dan Selandia Baru.

Tidak hanya itu, lempeng ini berperan besar dalam pembentukan Kepulauan Hawaii. Di Indonesia, lempeng Pasifik yang berada di bawah Samudera Pasifik ini dimulai pada bagian utara dari pulau Papua.

Dampak dari Keberadaan Lempeng di Indonesia

Lempeng tektonik terus bergerak karena diduga terjadinya arus konveksi yang terdapat dalam selubung atau mantel Bumi. Ketiga lempeng yang ada di Indonesia pun terus bergerak setiap tahunnya.

Dari pergerakan tersebut, tentu akan menimbulkan pengaruh atau akibat bagi Indonesia. Apa saja akibat dari keberadaan lempeng di Indonesia?

  • Memiliki Gunung Berapi yang Aktif

Pergerakan lempeng yang ada di Indonesia mengakibatkan adanya gunung-gunung berapi aktif. Aktivitas gunung tersebut biasanya terjadi karena lempeng yang saling berkaitan satu sama lain. Beberapa gunung aktif di Indonesia seperti Gunung Merapi, Gunung Sinabung, Gunung Kelud, dan lainnya.

  • Menjadi Wilayah Rawan Gempa Bumi

Selain menimbulkan gunung berapi aktif, keberadaan dan aktivitas lempeng di Indonesia juga memicu terjadinya gempa bumi. Oleh karena itu, kerap terjadi gempa bumi dalam skala besar, sedang, maupun kecil di Indonesia. Bahkan, gempa bumi di Indonesia tidak terjadi di daratan saja, melainkan juga di lautan.

Beberapa fenomena gempa bumi dahsyat yang pernah terjadi di Indonesia yakni terjadi di Aceh pada tahun 2004, gempa bumi Yogyakarta tahun 2006, serta gempa bumi Sulawesi Tenggara tahun 2018 lalu.

  • Berpotensi Tsunami

Sama halnya dengan gempa bumi, tsunami disebabkan adanya tabrakan antar lempeng di bawah laut. Apabila dua lempeng bertumbukan dan terjadi pola sesar naik turun, maka kondisi tersebut dapat menyebabkan tsunami.

Di Indonesia, terdapat beberapa wilayah yang berpotensi mengalami tsunami, antara lain seperti selatan Jawa, Pantai Barat Sumatera, bagian selatan Bali, Nusa Tenggara, bagian utara Papua, dan Sulawesi Utara.

The post Kenali 3 Lempeng yang Ada di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Macam-macam Pergerakan Lempeng Tektonik dan Klasifikasinya https://haloedukasi.com/macam-macam-pergerakan-lempeng-tektonik Sat, 10 Sep 2022 04:06:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38510 Bumi terbagi dalam empat jenis lapisan. Lapisan paling atasnya yakni kerak bumi yang didalamnya terdapat lempeng tektonik yang selalu bergerak dan memengaruhi tinggi rendah dari bumi. Pergerakan lempeng tektonik yang terus terjadi menyebabkan terjadinya berbagai perubahan di permukaan bumi. Pergerakan dari lempeng tektonik dibedakan menjadi dua macam. Pertama, pergerakan berdasarkan luas dan waktu terjadinya. Kedua, […]

The post Macam-macam Pergerakan Lempeng Tektonik dan Klasifikasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi terbagi dalam empat jenis lapisan. Lapisan paling atasnya yakni kerak bumi yang didalamnya terdapat lempeng tektonik yang selalu bergerak dan memengaruhi tinggi rendah dari bumi. Pergerakan lempeng tektonik yang terus terjadi menyebabkan terjadinya berbagai perubahan di permukaan bumi.

Pergerakan dari lempeng tektonik dibedakan menjadi dua macam. Pertama, pergerakan berdasarkan luas dan waktu terjadinya. Kedua, pergerakan berdasarkan bentuk dan dampaknya.

Berdasarkan Luas dan Waktu Terjadi

Gerakan lempeng tektonik berdasarkan luas dan waktu terjadinya terbagi lagi menjadi dua yaitu, gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.

  • Epirogenetik

Epirogenetik yaitu gerak lapisan kerak bumi yang terjadi dalam kurun waktu lama dan di wilayah yang luas. Gerak epirogenetik di wilayah yang luas menyebabkan terbentuknya suatu benua. Pembentukan benua ini disebut sebagai continent building forces.

Gerakan epirogenetik mengakibatkan permukaan bumi seolah mengalami naik atau turun. Gerak epirogenetik naik atau ke atas disebut dengan epirogenetik negatif.

Gerakan ini menyebabkan permukaan daratan menjadi naik sehingga membuat permukaan laut seolah turun. Contoh gerak epirogenetik negatif di Indonesia terjadi di Pulau Timor dan Pulau Buton.

Sementara, gerak epirogenetik turun atau ke bawah disebut epirogenetik positif. Gerakan tersebut menyebabkan terjadinya penurunan di daratan sehingga membuat permukaan laut seolah-olah naik. Contoh gerak epirogenetik positif di Indonesia terjadi di Kepulauan Maluku tepatnya dari pulay-pulau barat daya hingga pulau Banda.

  • Orogenetik

Gerak orogenetik adalah kebalikan dari gerak epirogenetik. Gerak orogenetik terjadi dalam kurun waktu singkat di wilayah yang sempit.

Gerak orogenetik sering disebut dengan proses pembentukan pegunungan. Contohnya antara lain, pembentukan Rocky Mountain, Sirkum Mediterania, serta Pegunungan Andes.

Gerak orogenetik menimbulkan patahan dan lipatan. Gerakan tersebut terjadi karena ada tekanan secara vertikal dan horizontal pada kulit bumi. Gerakan ini mengakibatkan perpindahan lapisan kulit bumi sehingga terbentuk patahan dan lipatan.

Patahan (faults) merupakan proses tektonisme akibat tekanan yang sangat kuat berlangsung cepat mengakibatkan batuan pecah. Sedangkan, lipatan (folding) adalah proses tektonisme akibat tenaga endogen dengan arah mendatar dan berlawanan.

Berdasarkan Bentuk dan Dampaknya

Lempeng sebagai bagian dari kerak bumi yang terus bergerak membentuk dan memberikan dampak bagi bumi. Berdasarkan bentuk dan dampaknya pergerakan lempeng tektonik dibagi menjadi tiga, yakni transform atau sesar mendatar, divergen, dan konvergen.

  • Transform (Sesar Mendatar)

Gerakan transform terjadi karena adanya pertemuan dua lempeng yanga mengakibatkan gesekan dalam posisi sejajar dan datar di sepanjang sesar. Gesekan ini dapat berupa desktral atau sinistral.

Pergerakan lempeng pola tersebut serupa dengan pergeseran kerak bumi akibat dari patahan horizontal. Contoh pergerakan dari transform yakni patahan San Andreas di California, Amerika Serikat.

Gesekan antara Lempeng Benua Amerika bagian Utara dengan Lempeng Samudra Pasifik mengakibatkan patahan di San Andreas.

Patahan yang ada di sana membentang panjang kurang lebih 1.200 kilometer dari San Fransisco bagian utara hingga Los Angeles bagian selatan Ameraka Serikat. Patahan itu juga dapat menjadi penyebab gempa bumi.

  • Divergen

Gerakan divergen terjadi karena dua lempeng yang saling bergerak menjauh sebagai akibat dari perpecahan di litosfer. Gerakan yang menjauh dapat menimbulkan retakan-retakan hingga menjadi jalan keluar magma.

Magma yang naik kemudian mendesak permukaan bumi menyebabkan terbentuknya lapisan baru di permukaan bumi. Contoh dari pergerakan divergen yakni munculnya pemekaran dasar lautan di lempeng samudra. Sedangkan. divergen di lempeng benua pergerakannya memicu pembentukan lembah.

Ada beberapa fenomena yang pernah terjadi akibat gerakan divergen. Pertama, saling menjauhnya Lempeng Amerika bagian selatan dengan Lempeng Afrika. Kedua, terjadinya penampakan dasar laut atau seafloor spreading.

Ketiga, kemunculan celah tanggul dasar samudra di Laut Atlantik memanjang dekat Kutub Utara hingga mendekat ke Kutub Selatan. Celah tersebut mengakibatkan Benua Amerika bergerak berjauhan dengan Benua Eropa dan Afrika. Keempat, kemunculan pulau vulkanik yang berada di tengah-tengah Samudra Atlantik tepatnya di perbatasan Lempeng Amerika dan Lempeng Eurasia akibat keluarga magma dari dalam bumi.

  • Konvergen

Gerakan konvergen terjadi dari pertemuan dua lempeng yang berdekatan. Kepadatan akibat gerakan di dua lempeng ini mengakibatkan perbedaan kepadatan alhasil salah satu lempeng akan masuk ke bawah lempang lain.

Gerakan konvergen demikian disebut juga dengan pertemuan lempeng saling bertumbukan. Jika lempeng samudra menabrak lempeng benau mengakibatkan lempeng samudra melengkung masuk ke bawah lempeng benua.

Lempeng samudra masuk ke lempeng benua sebab massa lempeng benua lebih ringan daripada lempeng samudra. Ada beberapa kemungkinan peristiwa alam akibat gerakan konvergen saling bertumbukan.

Pertama, tumbukan antara lempeng benua dan lempeng samudra dapat mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung api aktif di daratan benua. Kedua, tumbukan antar lempeng samudra dapat mengakibatkan terbentuk daerah kepulauan yang terdiri dari gunung-gunung laut.

Ketiga, tumbukan antara lempeng benua dapat mengakibatkan terjadi lipatan dengan arah yang luas dan menjulang tinggi. Contoh tumbukan antar benua membentuk Dataran Tinggi Tibet dan Pegunungan Himalaya.

Contoh lain gerakan lempeng secara konvergen juga sebagai penyebab gempa bumi yang disertai tsunami besar seperti terjadi di Naggroe Aceh Darusasalam tahun 2004 silam.

The post Macam-macam Pergerakan Lempeng Tektonik dan Klasifikasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Lempeng Tektonik Terbesar di Dunia https://haloedukasi.com/lempeng-tektonik-terbesar-di-dunia Tue, 06 Sep 2022 09:48:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38449 Lempeng tektonik erat hubungannya dengan lapisan yang ada di bumi. Pergerakan lempeng tektonik juga menjadi salah satu proses pembangunan gunung api, celah-celah lembah, pegunungan, dan gempa bumi yang mempunyai hubungan satu sama lain pada batas tektonik mereka. Pergerakan lempeng tektonik didorong dengan adanya arus konveksi yang disebabkan karena panas dari dalam mantel bumi. Lempeng tektonik […]

The post 10 Lempeng Tektonik Terbesar di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lempeng tektonik erat hubungannya dengan lapisan yang ada di bumi. Pergerakan lempeng tektonik juga menjadi salah satu proses pembangunan gunung api, celah-celah lembah, pegunungan, dan gempa bumi yang mempunyai hubungan satu sama lain pada batas tektonik mereka. Pergerakan lempeng tektonik didorong dengan adanya arus konveksi yang disebabkan karena panas dari dalam mantel bumi.

Lempeng tektonik merupakan sebuah segmen batuan besar yang bergerak secara konstan dan relatif satu sama lainnya membentuk litosfer bumi, yang terdiri dari kerak samudra dan kerak benua. Teori lempeng tektonik mempunyai kaitan dengan teori pergerakan benua, di mana sekitar 250 juta tahun yang lalu lempeng tektonik tergabung dalam satu benua besar yaitu Pangea.

Menurut teori pergerakan lempeng benua, satu benua besar tersebut pecah menjadi dua benua besar yang kemudian mengalami perpecahan hingga membentuk daratan dan samudera seperti sekarang.

Proses terbentuknya dua lempeng tektonik, yaitu lempeng benua dan lempeng samudera dimulai dengan adanya gaya konveksi mantel pada lempeng benua.

Gaya konveksi mantel ini menjadi gaya yang ditimbulkan karena adanya tekanan panas dari dalam bumi yang mengakibatkan timbulnya celah. Seiring bertambahnya waktu celah antar lempeng benua tersebut menjadi semakin lebar dan membentuk berbagai lempeng samudera. 

Berbagai Lempeng Tektonik Terbesar di Dunia

1. Lempeng Pasifik 

Lempeng Pasifik diperkirakan mempunyai ukuran sebesar 103.300.000 km² yang ditemukan di bawah Samudra Pasifik dan menjadi lempeng tektonik terbesar di dunia.

Sebagian besar Lempeng Pasifik terdiri dari berbagai kerak samudra kecuali  wilayah di sekitar Selandia Baru dan sebagian California.

Lempeng Pasifik juga ikut andil dalam pembentukan pulau-pulau yang berada di Hawaii. Kepulauan Hawaii awalnya hanya sebuah gunung berapi yang naik di atas permukaan air selama jutaan tahun yang kemudian membentuk sebuah daratan.

2. Lempeng Amerika Utara

Lempeng Amerika Utara adalah lempeng tektonik terbesar kedua di dunia yang memiliki ukuran 75.900.000 km². Lempeng ini terdiri dari kerak benua dan kerak samudera yang terdiri dari sebagian besar Amerika Utara dan Islandia.

Lempeng Amerika Utara menjadi bagian dari pembentukan Punggungan Atlantik Tengah yang menjadi sebuah rantai pegunungan di bawah Samudra Atlantik. Beberapa titik panas di bawah lempeng ini menyebabkan aktivitas seismik yang aktif, contohnya adalah fitur geyser Yellowstone.

3. Lempeng Eurasia 

Lempeng Eurasia mempunyai luas sekitar 67.800.000 kilometer persegi merupakan lempeng tektonik terbesar ketiga di dunia. Sebagian besar wilayah Benua Eropa dan Asia berada dalam Lempeng Eurasia.

Beberapa formasi geologi pun dapat ditemukan di Lempeng Eurasia diantaranya yang paling menonjol adalah deret pegunungan Himalaya.

Pegunungan Himalaya terbentuk akibat dari adanya tabrakan antara Lempeng Eurasia dengan Lempeng India. Lempeng Eurasia merupakan lempeng aktif secara geologis, dimana terdapat gunung berapi dan gempa bumi yang banyak ditemukan di wilayah ini.

4. Lempeng Afrika 

Lempeng Afrika adalah lempeng tektonik terbesar keempat dengan perkiraan luas sebesar 61.300.000 km². Sebagian besar Benua Afrika ada dalam lempeng ini, namun lempeng ini juga mencakup bagian besar dari Samudra Hindia, Atlantik, Pulau Sisilia, dan Italia. Lempeng ini perlahan membelah “East African Rift Valley” yang membentang dari Laut Merah sampai ke Kenya. 

5. Lempeng Antartika 

Lempeng Antartika meliputi seluruh Benua Antartika serta laut di dekatnya yang mempunyai luas sebesar 60.900.000 km². Lempeng Antartika menjadi lempeng terbesar kelima di bumi dan juga merupakan lempeng paling selatan di dunia.

6. Lempeng Indo-Australia 

Lempeng Indo-Australia terbentuk dari penggabungan lempeng Australia dan India jutaan tahun yang lalu dengan luas sekitar 58.900.000 km². Gunung Himalaya terbentuk ketika Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia saling bertabrakan. Beberapa ilmuwan pun percaya jika Lempeng India dan Lempeng Australia sebenarnya merupakan lempeng terpisah dan telah ada selama jutaan tahun yang lalu.

7. Lempeng Amerika Selatan 

Lempeng Amerika Selatan adalah lempeng tektonik utama yang mencakup luas sekitar 43.600.000 km² di sekitar Amerika Selatan dan Samudra Atlantik. Gerakan lempeng antara Lempeng Amerika Selatan ke arah barat dan Lempeng Nazca telah menyebabkan terbentuknya gunung berapi serta peninggian Pegunungan Andes.

8. Lempeng Somalia 

Lempeng Somalia adalah lempeng tektonik kecil yang terletak di bawah Afrika dekat negara Somalia yang hanya memiliki luas sekitar 16.700.000 km².

Sekarang, Lempeng Somalia telah bergerak menjauh dari Benua Afrika dengan kecepatan yang sangat kecil sekitar 20 milimeter per tahun. Maka, terdapat kemungkinan jika wilayah Somalia dapat melepaskan diri dari Afrika setelah jutaan tahun telah bergerak dan akan membentuk benua serta lautan baru.

9. Lempeng Nazca 

Lempeng Nazca membentang di lepas pantai barat Amerika Selatan sepanjang 15.600.000 km², di sebelah selatan dari Lempeng Cocos yang jauh lebih kecil luasnya.

Lempeng ini menjadi salah satu penyebab pembentukan sejumlah pulau vulkanik dan bentang alam di Benua Amerika khususnya pegunungan pantai barat Amerika Selatan.

10. Lempeng Laut Filipina 

Lempeng Laut Filipina memiliki cakupan area sekitar 5.500.000 km² lautan yang berdekatan dengan pulau Filipina di dekat Laut Filipina. Lempeng ini juga dapat menyentuh Taiwan dan Jepang di bagian utara.

The post 10 Lempeng Tektonik Terbesar di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>