litosfer - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/litosfer Mon, 03 Oct 2022 02:36:20 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico litosfer - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/litosfer 32 32 Ketahui 10 Manfaat Litosfer bagi Kehidupan https://haloedukasi.com/manfaat-litosfer-bagi-kehidupan Mon, 03 Oct 2022 02:36:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38929 Bumi yang kita huni mempunyai berbagai lapisan mulai dari lapisan terluar hingga lapisan terdalam inti bumi. Litosfer sebagai lapisan terluar merupakan tempat dimana manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dan melakukan berbagai aktivitas karena lapisan ini mendukung berbagai kebutuhan makhluk hidup, mulai dari ketersediaan air, tanah, mineral, bahan bakar serta berbagai manfaat lainnya. Menurut etimologi […]

The post Ketahui 10 Manfaat Litosfer bagi Kehidupan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi yang kita huni mempunyai berbagai lapisan mulai dari lapisan terluar hingga lapisan terdalam inti bumi.

Litosfer sebagai lapisan terluar merupakan tempat dimana manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dan melakukan berbagai aktivitas karena lapisan ini mendukung berbagai kebutuhan makhluk hidup, mulai dari ketersediaan air, tanah, mineral, bahan bakar serta berbagai manfaat lainnya.

Menurut etimologi litosfer berasal dari bahasa Yunani, lithos yang berarti batu dan sphere yang berarti bulatan maka, litosfer artinya merupakan sebuah lapisan batuan yang membentuk kulit bumi setebal 66 km yang terdiri dari batuan dan mineral. Kombinasi kerak pada bagian atas mantel ini, keduanya terdiri dari bahan batuan yang relatif dingin dan kaku.

Manfaat Litosfer bagi Kehidupan

  • Tempat Tinggal Makhluk Hidup

Litosfer mempunyai fungsi sebagai tempat tinggal untuk manusia, hewan, tumbuhan, dan berbagai makhluk hidup lainnya, litosfer tapi juga berfungsi untuk melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan, seperti mencari makanan, mengolah kebutuhan pangan, membuat berbagai peralatan yang membantu dalam kehidupan, mengolah berbagai bahan alam untuk dijadikan sebagai sesuatu yang lebih berguna, dan lain sebagainya.

  • Sebagai Tempat Dekomposisi Makhluk Hidup yang Telah Mati 

Litosfer tidak hanya dijadikan sebagai tempat hidup tapi juga bisa sebagai tempat untuk mengubur atau membuang sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan mendaur ulangnya yang dibantu oleh mikroorganisme tanah.

Proses ini akan menghasilkan sumber energi fosil berupa batu bara dan minyak bumi yang berasal dari sisa tumbuhan dan jasad renik yang terkubur selama jutaan tahun yang lalu. 

  • Penyedia Sumber Makanan untuk Makhluk hidup

Litosfer juga menyediakan sumber makanan bagi makhluk hidup sehingga dapat hidup, tumbuh, dan berkembang biak.

Litosfer menyediakan segala bahan yang dibutuhkan manusia seperti bahan baku pangan, industri, peralatan rumah tangga ataupun bahan bangunan yang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.

Bagi berbagai jenis tanaman dan hewan adanya air sangat mendukung tersedianya makanan bagi seluruh makhluk hidup dan terus diperbaharui.

  • Penyedia Berbagai Sumber Mineral

Mineral merupakan senyawa alami yang terbentuk dari adanya proses geologis yang berdasarkan komposisi bahan kimia dan strukturnya. Litosfer mempunyai fungsi sebagai penyedia sumber berbagai jenis pasokan mineral yang terkandung secara melimpah di dalam lapisan litosfer dan bermanfaat bagi manusia untuk dijadikan sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai komoditas dan memenuhi berbagai keperluan yang digunakan oleh manusia setiap hari.

  • Sebagai Sumber Bahan Galian Tambang dan Logam

Kandungan perut bumi sangatlah berlimpah kaya akan sumber bahan galian tambang dan mineral, seperti tambang emas, aluminium, tembaga, dan zamrud yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dan bernilai ekonomis tinggi.

Pada lapisan litosfer tersimpan berbagai jenis logam seperti besi, aluminium, dan tembaga yang dapat berguna bagi manusia untuk membuat berbagai peralatan, seperti peralatan rumah tangga hingga peralatan industri yang dapat menunjang aktivitasnya. 

  • Mendukung Proses Kehidupan Baik di Darat Maupun di Laut

Litosfer sebagai lapisan terluar bumi mempunyai karakteristik untuk mendukung seluruh proses kehidupan baik dilautan maupun didaratan bagi semua makhluk agar bisa hidup dengan baik lagi, misalnya dengan keberadaan tanah sebagai tempat menanam berbagai tumbuhan untuk dikonsumsi, menyimpan cadangan air bersih bagi manusia dan seluruh makhluk hidup lainnya.

  • Sebagai Tempat Penyimpanan atau Penampungan Air

Litosfer berperan sebagai tempat penyimpanan air, karena sebagian besar air tersebut berada di bawah tanah, di sungai, di danau, maupun di sungai bawah tanah. Air menjadi kebutuhan vital bagi manusia untuk berbagai keperluan sehari-hari. Litosfer juga dapat menyimpan air sehingga bisa dijadikan sebagai cadangan air saat musim kemarau tiba. 

  • Melindungi Makhluk Hidup dari Suhu Mantel Bumi yang Ekstrem

Apabila litosfer tidak ada maka, manusia dan makhluk hidup lainnya akan merasakan langsung dengan suhu mantel bumi yang sangat panas sehingga mustahil bagi adanya kehidupan. Litosfer mempunyai fungsi yang mampu melindungi kita dari suhu mantel dan inti bumi yang sangat panas.

  • Membantu Proses Produksi Pupuk Buatan

Dalam memproduksi pupuk buatan yang bermanfaat bagi bidang pertanian maka diperlukan unsur-unsur yang terkandung di dalam litosfer seperti nitrogen, kalium, dan phospat. Dengan pupuk buatan tersebut maka bisa mengembalikan kondisi tanah menjadi lebih kaya akan unsur hara sehingga menyebabkan tanaman yang ditanam bisa tumbuh dengan lebih baik.

Tumbuhan yang tumbuh di atas tanah akan tumbuh dengan subur melalui nutrisi yang tersimpan di dalam tanah. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga melalui proses pemupukan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk selalu menjada kesuburan tanah.

  • Sebagai Tempat Tumbuhnya Berbagai Tanaman

Pada lapisan litosfer, berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan subur yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan, mulai dari sumber makanan, membersihkan udara, pelindung dari sengatan sinar matahari, sebagai sumber bahan obat, bahan baku industri, bahan baku pembuatan kertas, sebagai material bangunan, dan lain sebagainya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup.

The post Ketahui 10 Manfaat Litosfer bagi Kehidupan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Jenis Lapisan Tanah dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-lapisan-tanah Mon, 19 Sep 2022 04:03:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38707 Tanah merupakan lapisan atmosfer yang posisinya paling atas dan paling luar pada kerak bumi. Tanah terdiri dari beberapa kandungan, seperti mineral, bahan organik, hingga anorganik. Sebagai lapisan terluar, tanah memiliki peranan penting bagi keberlanjutan hidup tumbuhan. Tanah turut menyuplai unsur hara dan air bagi tumbuhan. Selain tumbuhan, tanah juga menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme hingga […]

The post 4 Jenis Lapisan Tanah dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tanah merupakan lapisan atmosfer yang posisinya paling atas dan paling luar pada kerak bumi. Tanah terdiri dari beberapa kandungan, seperti mineral, bahan organik, hingga anorganik. Sebagai lapisan terluar, tanah memiliki peranan penting bagi keberlanjutan hidup tumbuhan. Tanah turut menyuplai unsur hara dan air bagi tumbuhan. Selain tumbuhan, tanah juga menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme hingga hewan darat.

Bagi manusia, tanah memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat tanah di antaranya sebagai lahan pemukiman, lahan industri, lahan pertanian, sumber energi, hingga dapat diolah menjadi bahan mentah seperti gerabah, genteng, dan bata. Intinya, tanah menjadi titik awal dari sumber kehidupan makhluk hidup di muka bumi.

Bersifat dinamis, tanah dapat mengalami perubahan karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti iklim (curah hujan dan suhu), bentuk wilayah (bentuk permukaan tanah), bahan induk, waktu, hingga organisme.

Terdapat beberapa jenis atau klasifikasi tanah. Pengelompokkan tersebut berdasarkan proses terbentuknya. Beberapa di antaranya adalah tanah humus, tanah pasir, tanah aluvial atau endapan, tanah podzolit, tanah vulkanis, tanah laterit, tanah mediteran, serta tanah organosol.

Tidak hanya itu, tanah juga memiliki beberapa lapisan yang dapat dibedakan secara kimiawi, geologi, dan biologis. Apabila tanah dipotong secara vertikal hingga ke lapisan paling dalam, maka dapat terlihat perbedaan di setiap lapisannya. Masing-masing lapisan tanah mempunyai karakteristik tersendiri.

Setiap lapisan tanah memiliki tahapan pembentukan yang berbeda. Lapisan tersebut membentuk periode hingga lapisan tanah paling atas merupakan hasil akhir dari proses pembentukannya. Sementara lapisan tanah paling dalam biasanya terdiri dari batu-batuan keras yang juga wujud awal sebelum tanah terbentuk.

Jenis Lapisan Tanah

Tanah memiliki banyak jenis yang dapat dikategorikan bergantung dengan warna, fisik, serta teksturnya. Dengan melihat tekstur tanah, maka dapat diketahui ukuran dari partikelnya, apakah tergolong liat, pasir, lempung, atau tanah dengan kandungan organik tinggi maupun rendah.

Setiap lapisan di dalam tanah juga memiliki kandungan yang berbeda-beda. Berikut penjelasan empat jenis lapisan tanah.

  1. Lapisan Tanah Atas

Lapisan tanah paling atas ini biasa disebut dengan top soil. Lapisan ini berada hingga kedalaman 30 cm pada tanah dengan kandungan organik yang masih melimpah. Selain kandungan organik, humus yang tinggi di lapisan ini sangat cocok bagi kehidupan tumbuhan dengan akar pendek.

Bagi manusia, lapisan ini dimanfaatkan untuk pertanian karena tingginya kandungan humus. Kandungan humus yang terdapat pada lapisan tanah atas tersusun dari 45 persen mineral, 5 persen bahan organik, 20-30 persen air, serta 20-30 persen udara. Humus biasanya terbentuk akibat dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mati lalu membusuk pada lapisan tersebut.

Bagaimana cara mudah mengenali top soil? Pada umumnya, lapisan ini memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan lapisan bawahnya. Dengan kondisinya yang lebih subur dari lapisan lain, top soil memiliki warna cokelat kehitam-hitaman.

Top soil juga jauh lebih gembur serta menjadi habitat banyak mikroorganisme hidup di lapisan ini. Maka dari itu, banyak proses pelapukan daun dan aktivitas makhluk hidup lainnya pada lapisan top soil.

  1. Lapisan Tanah Tengah

Jauh lebih tebal dari top soil, lapisan tanah tengah memiliki ketebalan sekitar 50 cm hingga 1 meter. Dibanding top soil, warna pada lapisan ini jauh lebih cerah. Hal tersebut terjadi karena lapisan tengah ini terbentuk dari campuran pelapukan lapisan bawahnya dengan sisa material top soil yang terbawa air. Gabungan antara pelapukan dan material tersebut akan mengendap, sehingga lapisan ini bersifat lebih padat.

Lapisan tanah tengah biasa disebut sebagai tanah liat. Berbeda dari top soil yang dimanfaatkan untuk bertahan hidup para tumbuhan, tanah pada lapisan ini dapat digunakan sebagai bahan bangunan karena sifatnya yang sulit menyerap air. Biasanya, tanah lapisan ini dipakai untuk bahan baku kerajinan tanah karena akan semakin kuat jika dibakar dengan api.

  1. Lapisan Tanah Bawah

Kandungan pada lapisan tanah bawah lebih berbeda dari dua lapisan di atasnya. Lapisan bawah diketahui tidak mengandung humus seperti lapisan sebelumnya. Lapisan ini mengandung banyak batuan yang melapuk dan bercampur dengan tanah endapan pada lapisan atasnya.

Kendati demikian, masih banyak pula batuan yang belum melapuk. Namun sebagian batuan sudah mengalami proses pelapukan serta memiliki warna yang sama pada batuan penyusunnya.

Berbeda dari top soil dan lapisan tanah tengah, lapisan tanah bawah cukup sulit untuk ditembus oleh akar pohon maupun tanaman lainnya. Letak lapisan tanah bawah ini sangat dalam, sehingga tanaman tidak dapat menjangkaunya.

  1. Lapisan Batuan Induk

Lapisan tanah yang terakhir adalah lapisan batuan induk. Lapisan batuan induk merupakan lapisan paling dalam. Tanah pada lapisan ini terdiri dari batuan padat dan sangat keras.

Batuan padatnya pun memiliki jenis yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Maka dari itu, produk yang dihasilkan oleh tanah pun dapat berbeda karena batuannya juga berbeda jenis.

Jenis batuan pada lapisan bawah dapat mudah pecah, serta sulit untuk dilewati oleh akar tanaman. Bahkan air pun sulit untuk menembus batuan pada lapisan terdalam ini. Selain itu, batuan pada lapisan bawah memiliki tekstur dengan warna terang putih kelabu hingga kemerahan. Lapisan batuan induk dapat mudah dilihat pada dinding jurang terjal yang berada di pegunungan.

The post 4 Jenis Lapisan Tanah dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 3 Material Penyusun Litosfer https://haloedukasi.com/material-penyusun-litosfer Mon, 29 Aug 2022 04:09:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38306 Bumi sebagai planet tempat tinggal kita  terdiri atas beberapa lapisan batuan yang membentuknya. Lapisan yang paling atas atau yang paling luar dari bumi bernama lapisan litosfer. Nama litosfer sendiri diambil dari bahasa Yunani yang berarti batuan dan bulatan.  Ketebalan lapisan luar kulit bumi ini sekitar 100 km. Litosfer sebagai lapisan yang paling luar dari bumi […]

The post Ketahui 3 Material Penyusun Litosfer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi sebagai planet tempat tinggal kita  terdiri atas beberapa lapisan batuan yang membentuknya. Lapisan yang paling atas atau yang paling luar dari bumi bernama lapisan litosfer. Nama litosfer sendiri diambil dari bahasa Yunani yang berarti batuan dan bulatan. 

Ketebalan lapisan luar kulit bumi ini sekitar 100 km. Litosfer sebagai lapisan yang paling luar dari bumi ini terdiri dari beberapa jenis bebatuan. Tetapi, litosfer ini tidak hanya terdiri dari elemen batuan keras saja, namun ada pula tanah liat, abu gunung berapi, pasir, kerikil, dan  batuan, serta banyak jenis yang lainnya di lapisan ini.

Lapisan litosfer tentunya mempunyai sejumlah fungsi yang sangat bermanfaat bagi makhluk yang ada di planet bumi. Contohnya sebagai sumber energi , sumber pemenuhan kebutuhan industri, sumber bahan pembuat perhiasan, dan sumber bahan baku pupuk, serta berbagai manfaat lainnya yang dapat kita manfaatkan.

Apa itu Litosfer?

Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar yang terdiri atas berbagai macam bebatuan dengan ketebalan antara 1200 km. Umumnya lapisan lapisan litosfer ini terjadi karena sebuah senyawa kimia yang kaya akan SO2.

Penyusun lapisan paling luar bumi ini tersusun atas batuan dan kaya akan mineral. Batuan penyusunnya antara lain yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang mempunyai induk batuan yang disebut dengan magma. 

Penyusun utama dari lapisan litosfer adalah sejenis batuan yang terdiri dari campuran antar mineral sejenis maupun tidak sejenis yang saling terikat secara gembur dan memadat. Litosfer sangat memegang peranan penting dalam kehidupan makhluk di bumi terutama bagi tumbuhan.

Tanah terbentuk karena batu-batuan di permukaan litosfer mengalami proses degradasi. Karena proses inilah kemudian akhirnya membentuk tanah yang bisa digunakan sebagai tempat hidup organisme. 

Lapisan litosfer ini juga mempunyai manfaat bagi manusia untuk melakukan segala aktivitasnya. Litosfer bagian bawah juga mengandung bahan-bahan mineral yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Bahan mineral atau hasil tambang yang berasal dari lapisan litosfer bagian bawah diantaranya, yaitu minyak bumi, gas, emas, batu bara, besi, nikel, timah, dan masih banyak lainnya.

Materi Penyusun Litosfer

Batuan penyusun lapisan litosfer digolongkan menjadi 3 jenis yang masing-masing mempunyai materi penyusun yang berbeda dan berbeda pula cara terbentuknya. Semua jenis batuan yang menyusun lapisan litosfer itu pada awalnya hanya berasal dari magma gunung berapi saat meletus. 

Ketika sudah mencapai permukaan bumi, maka magma tersebut akan membeku menjadi batuan beku. Selama kurun waktu yang lama, batuan tersebut hancur dan terurai menjadi endapan di suatu tempat. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci tentang jenis batuan penyusun lapisan litosfer tersebut.

1. Batuan Beku

Jenis batuan beku ini terbentuk akibat dari adanya magma pijar yang membeku dan memadat karena proses pendinginan. Batuan beku dibagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu batuan tubir, batuan leleran, dan batuan korok.

  • Batuan Tubir disebut juga sebagai batuan kristal karena terdiri dari kristal-kristal yang proses pembentukannya terjadi di dalam kulit bumi. Salah satu contoh dari batuan tubir adalah terbentuknya batu granit.
  • Batuan Leleran mempunyai nama lain yaitu batuan beku luar yang diakibatkan karena proses pembekuannya terjadi di bagian luar kulit bumi. Maka proses penurunan temperaturnya juga terjadi dengan sangat cepat. Salah satu contoh dari batuan leleran yaitu batu apung.
  • Batuan Korok dikenal juga sebagai batuan gang karena jenis batuan yang satu ini terbentuk di dalam korok atau gang. Batuan korok bisa berupa sebuah kristal kecil dan kristal besar yang terbentuk dengan sangat cepat karena temperaturnya yang dingin. Contoh dari batuan korok yaitu adanya granit fosfir.

2. Batuan sedimen

Batuan sedimen terbentuk karena endapan dari struktur batuan yang mudah lepas terbawa oleh air, angin, dan es. Lama kelamaan, endapan tersebut akan menumpuk dan mengeras menjadi sebuah batuan. Batuan sedimen dibedakan menjadi 3 berdasarkan beberapa hal berikut, yaitu:

1. Tempat terjadinya pengendapan, dibagi menjadi 3 jenis batuan sedimen, yakni:

  • Batuan Sedimen Kontinental, contohnya terjadi di tanah los dan tanah gurun pasir.
  • Batuan Sedimen Marine, contohnya endapan radiolaria, lumpur biru, dan lumpur merah.
  • Batuan Sedimen Lakustre, contohnya tuf danau dan tanah liat danau.

2. Pembentukan batuan sedimen, dibagi menjadi 3 jenis batuan sedimen, yakni:

  • Batuan sedimen klastik, contohnya batuan pasir dan batu lempung.
  • Batuan sedimen kimiawi, contohnya stalaktit dan stalagmit.
  • Batuan sedimen organik, contohnya kerang dan terumbu karang.

3. Perantara atau medium batuan sedimen, dibagi menjadi 3 jenis batuan sedimen, yakni :

  • Batuan sedimen aeris, contohnya antara lain tanah los, tuff, dan pasir di gurun.
  • Batuan sedimen glasial, contohnya antara lain moraine.
  • Batuan sedimen aquatis.

3. Batuan Metamorf

Batuan metamorf sering disebut juga dengan batu malihan merupakan sebuah batuan hasil perubahan dari batuan yang beku dengan batuan endapan yang terjadi karena adanya proses metamorphosis.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan batuan antara lain, yaitu Kombinasi suhu dan tekanan tinggi dan penambahan bahan yang lainnya.

Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya proses penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi yang terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen. Batuan malihan/metamorf terdiri dari 3 jenis, yaknis:

  • Batuan Malihan Kontak, contohnya batuan marmer di Tulungagung dan batu bata di Bukit Barisan.
  • Batuan Malihan Dinamo, contohnya batu sabak.
  • Batuan Malihan Kontak Pneumatalitis, contohnya kuarsa yang dimasuki gas Borium akan membentuk batu Topaz.

The post Ketahui 3 Material Penyusun Litosfer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Litosfer: Pengertian – Manfaat dan Batuan Penyusunnya https://haloedukasi.com/litosfer Tue, 24 Mar 2020 05:00:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=4715 Litosfer merupakan bagian dari pembentuk kulit bumi. Lalu apa itu litosfer? Dan apa fungsi serta strukturnya? Berikut pembahasannya. Pengertian Litosfer Litosfer berasal dari Bahasa Yunani. Secara etimologi litosfer tersusun atas dua kata, yaitu lithos yang memiliki arti batu dan sphere yang berarti lingkaran atau ruang. Oleh karena itu litosfer dapat diartikan sebagai ruang batuan yang […]

The post Litosfer: Pengertian – Manfaat dan Batuan Penyusunnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Litosfer merupakan bagian dari pembentuk kulit bumi. Lalu apa itu litosfer? Dan apa fungsi serta strukturnya? Berikut pembahasannya.

Pengertian Litosfer

Litosfer berasal dari Bahasa Yunani. Secara etimologi litosfer tersusun atas dua kata, yaitu lithos yang memiliki arti batu dan sphere yang berarti lingkaran atau ruang.

Oleh karena itu litosfer dapat diartikan sebagai ruang batuan yang membentuk kulit bumi.

Para Geolog juga biasa mengartikan litosfer sebagai “lapisan kulit bumi”, karena litosfer merupakan lapisan terluar bumi.

Litosfer tersusun dari beberapa jenis batuan dan mineral dengan ketebalan sekitar 50-100 kilometer. 

Manfaat Litosfer dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Memenuhi kebutuhan industri. Batuan-batuan penyusun litosfer dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan industri, seperti besi dan alumunium
  • Pembuat perhiasan. Selain itu, batuan pembentuk litosfer juga dapat digunakan sebagai bahan pembuat perhiasan, seperti mineral, perak, emas, intan
  • Sumber energi. Litosfer dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, karena lapisan ini menyimpan banyak cadangan minyak bumi dan batu bara
  • Sumber energi dan bahan peledak. Kandungan uranium yang membentuk litosfer dapat dimanfaatkan sebagai bahan peledak
  • Sumber bahan baku pupuk. Nitrogen dan fosfat yang terkandung dalam litosfer dapat dimanfaatkan sebagai penyubur lahan dan bahan baku pupuk.

Struktur Litosfer

Bumi tidak hanya terdiri dari batuan saja. Litosfer juga terdiri dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil, dan sebagainya. Berikut adalah lapisan pembentuk bumi, diantaranya:

  • Barisfer 

Lapisan ini merupakan lapisan inti bumi. Lapisan ini adalah bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (Niccolum: Nikel dan Ferum: besi).

  • Lapisan Asthenosfer Mautle

Lapisan ini biasa disebut sebagai Lapisan Antara. Lapisan ini berada di atas barisfer setebal ± 1.700km. Lapisan ini merupakan zat cair bersuhu tinggi dan berpijar.

  • Litosfer 

Lapisan ini terletak di atas asthenosfer, dengan ketebalan ± 1.200km. Berat jenis rata-rata lapisan ini seberat 2,8 gram/cm3.

Jenis-jenis Lapisan Litosfer

Litosfer tersusun atas dua lapisan utana, yaitu lapisan SIAL dan lapisan SIMA. Berikut merupakan pengertian dari masing-masing lapisan:

  • Lapisan SIAL

Lapisan ini sering disebut juga dengan lapisan kerak. Lapisan SIAL merupakan lapisan litosfer yang tersusun atas kandungan Silikon Dioksida (SiO2) dan Aluminium Oksida (Al2O3) dengan ketebalan sekitar 35km.

Lapisan ini terdiri atas kerak samudera dan kerak benua. Batuan dalam lapisan SIAL terdiri atas batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.

  • Lapisan SIMA

Lapisan SIMA adalah lapisan litosfer yang tersusun atas kandungan Silikon Dioksida (SiO2) dan Magnesium Oksida (MgO). SIMA adalah lapisan yang berada di lautan.

Lapisan ini lebih tipis daripada lapisan yang berada di daratan atau lapisan SIAL.

Walaupun begitu, lapisan SIMA memiliki berat jenis yang lebih besar daripada lapisan SIAL.

Hal ini disebabkan karena lapisan SIMA mengandung besi dan magnesium.

Batuan Penyusun Litosfer

Berdasarkan proses terjadinya, terdapat tiga jenis batuan penyusun litosfer. Batuan tersebut antara lain batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf atau malihan.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis batuan:

1. Batuan Beku

Batuan beku terbentuk dari magma pijar yang membeku dan menjadi padat karena proses pendinginan. Batuan beku terbagi lagi menjadi tiga jenis, antara lain:

Batuan Tubir

batuan granit
batuan granit

Batuan tubir disebut juga sebagai Batuan Kristal. Hal ini dikarenakan batuan tubir terdiri dari kristal-kristal dan proses pembentukannya terjadi di dalam kulit bumi.

Bongkahan kristal yang berukuran besar adalah akibat dari proses pendinginan yang berjalan lambat. Salah satu contoh batuan tubir adalah Batu Granit.

Batuan Leleran

batu apung
batu apung

Batuan ini sering disebut juga sebagai Batuan Beku Luar. Hal ini dikarenakan proses pembekuannya yang terjadi di bagian luar kulit bumi.

Oleh karena itu, penurunan temperaturnya juga terjadi sangat cepat. Batuan leleran dapat berbentuk kristal kecil, kristal besar, atau bahan amorf seperti liparit. Contoh dari batuan leleran adalah Batu Apung.

Batuan Korok

granit fosfir
granit fosfir

Batuan Korok dapat disebut juga sebagai Batuan Gang. Hal ini dikarenakan proses pembentukan batuan korok terjadi di korok atau gang.

Karena lokasinya yang dekat dengan permukaan, proses pendinginan batuan ini berlangsung lebih cepat.

Batuan korok dapat berupa kristal kecil maupun kristal besar. Salah satu contoh batuan ini adalah Granit Fosfir.

2. Batuan Sedimen

macam macam batuan sedimen
macam macam batuan sedimen

Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku yang mengalami pelapukan, pengendapan, hingga pengerasan.

Struktur batuan beku yang mudah lepas dan terbawa air, angin, atau es yang selanjutnya akan mengendap, menumpuk dan kemudian mengeras hingga terbentuk menjadi batuan sedimen.

Berdasarkan tempat terjadinya, terdapat tiga jenis batuan sedimen diantaranya:

  • Batuan Sedimen Kontinental. Batuan sedimen jenis ini proses pengendapannya terjadi di darat, seperti tanah los dan tanah gurun pasir.
  • Batuan Sedimen Marine. Proses pengendapan batuan sedimen ini terjadi di laut, seperti endapan radiolaria di laut dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah.
  • Batuan Sedimen Lakustre. Jenis batuan sedimen ini proses pengendapannya terjadi di danau, seperti tuf danau dan tanah liat danau.

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dikelompokkan menjadi tiga macam, antara lain:

  • Batuan Sedimen Klastik. Batuan asal mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar hingga menjadi kecil. Batuan itu lalu mengalami pengendapan hingga membentuk batuan sedimen klastik. Contohnya seperti Batuan Pasir dan Batuan Lempung.
  • Batuan Sedimen Kimiawi. Proses pembentukan jenis batuan ini terjadi secara kimiawi, seperti penguapan, pelarutan, dan dehidrasi. Contohnya seperti batuan sedimen kapur yang berupa stalaktit dan stalagmit. Stalaktit dan stalagmit dapat ditemukan di gua-gua kapur.
  • Batuan Sedimen Organik. Proses pengendapan jenis batuan ini mendapatkan bantuan dari organisme, seperti sisa-sisa bangkai binatang yang tertimbun di dasar laut. Contohnya adalah kerang dan terumbu karang.

Jenis batuan sedimen dapat dikelompokkan berdasarkan perantara atau medium dari proses pembentukannya.

Jika dilihat dari perantaranya, batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi:

  • Batuan Sedimen Aeris (Aeolis). Proses pengangkutan batuan jenis ini dilakukan oleh angin. Contohnya seperti tanah los, tuff, dan pasir di gurun.
  • Batuan Sedimen Glasial. Pengangkuran batuan jenis ini dilakukan melalui media perantara es. Contohnya seperti moraine.
  • Batuan Sedimen Aquatis. Batuan sedimen ini terdiri atas batu-batu yang sudah merekat antar satu sama lain.

3. Batuan Metamorf

batuan metamorf

Batuan metamorf berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang mengalami perubahan atau proses metamorfosis karena perubahan suhu dan tekanan.

Dinamika Litosfer

Tenaga Endogen

Salah satu dinamika yang terjadi pada litosfer adalah tenaga endogen. Tenaga endogen adalah pembentuk permukaan bumi yang berasal dari dalam bumi.

Tenaga endogen memiliki sifat membangun karena mampu membentuk suatu lipatan dan patahan pada kerak bumi sehingga bermunculan bukit dan pegunungan.

Macam-macam Tenaga Endogen:

1. Tektonisme

Ciri dari tektonisme adalah adanya pergerakan pada lapisan kerak bumi yang menyebabkan terjadinya patahan dan lipatan.

Tenaga tektonik menyebabkan perubahan pada bentuk kulit bumi. Salah satu contohnya adalah terbentuknya lembah.

Tenaga tektonik terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Gerak epirogenetik atau pergeseran kulit bumi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
  • Gerak orogenetik menyebabkan dislokasi atau perpindahan letak lapisan kulit bumi yang dihasilkan dari tekanan pada kulit bumi secara vertikal atau horizontal.

2. Vulkanisme

Peristiwa ini berhubungan dengan gunung berapi, yaitu naiknya magma dari dalam perut bumi.

Penyebab adanya aktivitas ini adalah tingginya suhu dan banyaknya jumlah gas yang terkandung.

Terdapat dua jenis aktivitas vulkanisme, diantaranya:

  • Intrusi magma adalah peristiwa naiknya dan penyusupan magma di sekitar lapisan batuan yang tidak mencapai permukaan.
  • Ekstrusi magma terjadi karena adanya tekanan yang kuat dari dalam bumi. Peristiwa ini selalu berhubungan dengan peristiwa meletusnya gunung berapi.

3. Gempa bumi.

Peristiwa gempa bumi disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam bumi dan merambat sampai ke permukaan bumi.

Berdasarkan sebab terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Gempa Tektonik. Gempa ini disebabkan karena adanya gerak orogenetik. 
  • Gempa Vulkanis. Gempa jenis ini dihasilkan dari efek getaran saat terjadi letusan gunung api atau aktivitas magma. 
  • Gempa Runtuhan biasa disebut juga dengan gempa guguran. Gempa ini terjadi karena adanya massa batuan yang runtuh sehingga menimbulkan getaran.

Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang sifatnya merombak atau merusak permukaan bumi yang telah terbentuk dari tenaga endogen.

Tenaga eksogen berasal dari tenaga angin, air, dan organisme yang menyebabkan terjadinya proses erosi, denudasi, sedimentasi, dan pelapukan. Secara umum tenaga eksogen dihasilkan dari tiga sumber, yaitu:

  • Atmosfer, melalui perubahan suhu dan angin
  • Air, perubahan dapat dihasilkan dari aliran air, siraman hujan, gelombang laut, gletser, dan lainnya
  • Organisme, berupa tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia, hingga jasad renik.

Macam-macam Tenaga Eksogen:

1. Pelapukan 

Pelapukan adalah proses hancurnya batuan yang berbentuk bongkahan besar menjadi bagian bagian yang lebih kecil hingga berakhir menjadi tanah.

Terjadinya pelapukan dapat dipengaruhi oleh faktor cuaca, seperti suhu.

Terdapat tiga jenis pelapukan, diantaranya:

  • Pelapukan mekanik atau pelapukan batuan yang tidak disertai dengan perubahan susunan kimia.
  • Pelapukan kimia adalah proses pelapukan batuan yang diikuti dengan perubahan susunan zat dari batuan induk.
  • Pelapukan biologis yakni proses pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.

2. Pengikisan 

Proses pengikisan biasa disebut dengan erosi. Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh media yang melibatkan pengangkatan partikel batuan.

Berdasarkan penyebabnya, erosi dapat dikelompokkan menjadi empat, diantaranya:

  • Erosi air atau disebut dengan korasi. Korasi adalah proses pengikisan tanah oleh air yang mengangkut batu-batuan yang telah hancur.
  • Erosi es atau glasial. Proses erosi ini terjadi di daerah pegunungan yang memiliki salju es abadi.
  • Erosi angin adalah peristiwa pengikisan yang terjadi karena pergerakan angin. Erosi ini berdampak pada terbentuknya lubang-lubang kecil di batuan.
  • Erosi gelombang laut atau biasa disebut dengan abrasi. Kecepatan gelombang dan angin laut yang kencang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pantai. Bentang alam yang dihasilkan dari erosi ini meliputi cliff, morena, ngarai, dan relung.

3. Pengendapan (Sedimentasi)

Sedimentasi adalah proses pengendapan massa batuan atau materi yang terbawa oleh angin, air, maupun es.

Proses sedimentasi dapat dikelompokkan berdasarkan tempat pengendapannya, yaitu:

  • Sedimentasi fluvial yakni sedimentasi yang terjadi di sungai dan disebabkan oleh air sungai.
  • Sedimentasi marine adalah pengendapan yang terjadi karena abrasi oleh air laut.

4. Amblesan (Mass Wasting)

Amblesan adalah proses perpindahan material atau pergeseran tanah perlahan ke bawah tanpa adanya permukaan bebas.

Penyebab dari adanya proses ini adalah hujan deras yang menimpa tanah yang kurang padat.

Penyebab lain dari terjadinya proses ini adalah erosi, penggunaan air tanah yang berlebihan, adanya timbunan lahan, dan beban berat di atas tanah.

The post Litosfer: Pengertian – Manfaat dan Batuan Penyusunnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>