lompat tinggi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/lompat-tinggi Fri, 14 Jul 2023 00:28:29 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico lompat tinggi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/lompat-tinggi 32 32 4 Teknik Dasar Lompat Tinggi yang Harus Dikuasai https://haloedukasi.com/teknik-dasar-lompat-tinggi Fri, 14 Jul 2023 00:28:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44390 Teknik dasar lompat tinggi adalah aspek penting dalam atletik yang memungkinkan para atlet mencapai ketinggian yang luar biasa. Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga yang melibatkan kemampuan atlet untuk melewati palang dengan ketinggian tertentu. Untuk mencapai hasil yang optimal, atlet perlu menguasai teknik dasar yang benar. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa teknik […]

The post 4 Teknik Dasar Lompat Tinggi yang Harus Dikuasai appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teknik dasar lompat tinggi adalah aspek penting dalam atletik yang memungkinkan para atlet mencapai ketinggian yang luar biasa. Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga yang melibatkan kemampuan atlet untuk melewati palang dengan ketinggian tertentu. Untuk mencapai hasil yang optimal, atlet perlu menguasai teknik dasar yang benar.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap atlet lompat tinggi, termasuk pendekatan, lemparan tubuh, dan lintasan melintasi palang. Dengan mempelajari teknik-teknik ini secara detail, atlet dapat meningkatkan kinerja mereka dan mencapai hasil yang lebih baik dalam kompetisi lompat tinggi.

Teknik Dasar Lompat Tinggi

Teknik dasar lompat tinggi melibatkan beberapa aspek penting, termasuk teknik awalan, teknik tolakan, teknik melayang, dan teknik pendaratan. Setiap teknik ini memiliki peran khusus dalam membantu atlet mencapai ketinggian maksimal dalam lompatan mereka.

1. Teknik Awalan

Teknik Awalan

Teknik awalan adalah langkah pertama dalam lompat tinggi, yang melibatkan pendekatan menuju palang. Atlet harus memiliki kecepatan dan kekuatan yang cukup untuk menciptakan momentum yang diperlukan dalam lompatan. Langkah-langkah awalan yang baik meliputi penyesuaian kecepatan, penjagaan keseimbangan, dan penempatan kaki yang tepat sebelum meluncur ke palang.

2. Teknik Tolakan

Teknik Tolakan

Teknik tolakan terjadi setelah awalan dan melibatkan serangkaian gerakan yang memungkinkan atlet untuk melepaskan tanah dengan kuat.

Salah satu teknik tolakan yang umum adalah tolakan gunting. Dalam teknik ini, atlet menggunakan kaki yang mendekati palang untuk melompat, sementara kaki yang lain diangkat ke depan dan membentuk sudut 90 derajat. Teknik tolakan lainnya termasuk tolakan straddle, guling sisi, dan flop.

3. Teknik Melayang

Teknik Melayang

Setelah melakukan tolakan, atlet harus mampu mengubah momentum horizontal menjadi gerakan vertikal yang efisien. Dalam teknik melayang, atlet harus melompat melintasi palang dengan posisi tubuh yang tepat. Gaya melayang yang umum digunakan adalah straddle, gunting, guling sisi, dan flop.

  1. Gaya Straddle: Atlet melewati palang dengan posisi tubuh melintang di atas palang. Kaki bagian bawah menyeberangi palang terlebih dahulu, diikuti oleh tubuh bagian atas.
  2. Gaya Gunting: Atlet menggunakan teknik pisau dengan kaki yang saling berjajar saat melompat di atas palang.
  3. Gaya Guling Sisi: Atlet menggunakan gerakan putar tubuh ke samping saat melompat melintasi palang.
  4. Gaya Flop: Atlet memasukkan badan bagian atas di atas palang dengan posisi dada menghadap ke atas, diikuti oleh kaki yang melewati palang.

4. Teknik Pendaratan

Teknik Pendaratan

Setelah melintasi palang, atlet harus mampu mendarat dengan aman dan stabil. Teknik pendaratan yang baik membantu mencegah cedera dan mempertahankan kestabilan. Atlet harus mengarahkan tubuh mereka ke bawah dan ke arah palang saat mendarat, dengan tujuan menghindari kontak dengan palang setelah melintasinya.

Penguasaan teknik dasar ini penting bagi atlet lompat tinggi agar dapat meningkatkan kinerja mereka. Latihan yang konsisten dan pengawasan pelatih yang baik diperlukan untuk mengasah setiap teknik ini.

Dengan penerapan yang tepat dari teknik awalan, tolakan, melayang, dan pendaratan, atlet dapat mencapai ketinggian maksimal dan mencapai keberhasilan dalam cabang olahraga yang menantang ini.

Gaya Lompat Tinggi

Gaya lompat tinggi adalah beragam teknik yang digunakan oleh atlet untuk melompati palang dengan tinggi maksimum. Empat gaya lompat tinggi yang umum digunakan adalah guling perut, guling sisi, gunting, dan punggung. Setiap gaya memiliki karakteristik dan prinsip yang berbeda untuk mencapai kinerja optimal dalam lompatan.

1. Guling Perut

Guling perut adalah gaya lompat tinggi di mana atlet melompati palang dengan posisi tubuh menghadap ke bawah, dengan perut menghadap ke atas. Pada saat melompat, atlet melewati palang dengan memasukkan bahu dan perut di bawah palang, diikuti oleh kaki dan tungkai.

Guling perut merupakan teknik yang lebih tradisional dan telah digunakan sejak awal perkembangan lompat tinggi. Meskipun tidak digunakan secara luas di tingkat kompetisi tinggi, gaya ini masih sering diajarkan kepada pemula untuk memperoleh pemahaman dasar tentang lompat tinggi.

2. Guling Sisi

Guling sisi adalah gaya lompat tinggi yang melibatkan gerakan putar tubuh ke samping saat atlet melompati palang. Pada saat melompat, atlet memasukkan bahu dan pinggul di bawah palang, dengan salah satu sisi tubuh yang menghadap ke palang.

Kaki yang berada di sisi palang melewati palang terlebih dahulu, diikuti oleh bagian tubuh lainnya. Gaya guling sisi memungkinkan atlet untuk mengurangi gesekan dengan palang, sehingga meningkatkan peluang melewati palang dengan tinggi yang lebih besar.

3. Gunting

Gunting adalah gaya lompat tinggi di mana atlet menggunakan gerakan seperti gunting saat melompati palang. Pada saat melompat, atlet membentangkan kedua kaki ke depan dan saling berjajar.

Salah satu kaki berada di sisi palang, sementara kaki yang lain berada di sisi yang berlawanan. Kaki yang mendekati palang melewati palang terlebih dahulu, diikuti oleh kaki yang lain. Teknik gunting memungkinkan atlet untuk menciptakan kestabilan dan efisiensi gerakan saat melompati palang.

4. Punggung

Gaya punggung adalah gaya lompat tinggi di mana atlet melewati palang dengan posisi tubuh yang menghadap ke atas, dengan punggung menghadap ke palang. Pada saat melompat, atlet melewati palang dengan melempar bagian atas tubuh ke belakang, diikuti oleh kaki dan tungkai. Gaya punggung ini membutuhkan fleksibilitas tubuh yang baik dan kepercayaan diri yang tinggi dalam melompati palang dengan posisi terbalik.

Setiap gaya lompat tinggi memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri. Pemilihan gaya yang tepat tergantung pada preferensi dan kemampuan atlet, serta kecocokan dengan struktur tubuh mereka. Latihan yang konsisten dan bimbingan pelatih yang baik sangat penting dalam menguasai teknik lompat tinggi yang dipilih.

Dengan pemahaman yang baik tentang gaya lompat tinggi ini, atlet dapat mengembangkan strategi yang sesuai untuk mencapai ketinggian maksimum dalam lompatan mereka dan meraih keberhasilan dalam cabang olahraga yang menantang ini.

The post 4 Teknik Dasar Lompat Tinggi yang Harus Dikuasai appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lompat Tinggi: Teknik – Gaya dan Peraturan https://haloedukasi.com/lompat-tinggi Sat, 21 Mar 2020 03:25:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=4647 Lompat tinggi merupakan jenis olahraga yang dapat dilombakan. Berikut pembahasannya. Sejarah Lompat Tinggi Lompat tinggi pertama kali diolimpiadekan paa abad ke-19 tepatnya di Skotlandia. Ketika itu, olimpiade dimenangkan oleh atlet setinggi 1,68 meter dengan menggunakan gaya gunting. Lalu di abad ke-20, gaya lompat tinggi diperbaiki menjadi lebih modern oleh seorang warga negara Irlandia yang bernama […]

The post Lompat Tinggi: Teknik – Gaya dan Peraturan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lompat tinggi merupakan jenis olahraga yang dapat dilombakan. Berikut pembahasannya.

Sejarah Lompat Tinggi

Lompat tinggi pertama kali diolimpiadekan paa abad ke-19 tepatnya di Skotlandia.

Ketika itu, olimpiade dimenangkan oleh atlet setinggi 1,68 meter dengan menggunakan gaya gunting.

Lalu di abad ke-20, gaya lompat tinggi diperbaiki menjadi lebih modern oleh seorang warga negara Irlandia yang bernama Michael Sweeney.

Di tahun 1895, ia berhasil melakukan lompat setinggi 1,97 meter. Dengan menggunakan gaya eastern cut-of.

Gaya eastern cut-of sangat menyerupai gaya gunting. Namun memperpanjang punggung serta mendatar diatas bar.

Kemudian, warga Amerika yang bernama George Horine, membuat teknik lagi yang dinamakan Western Rol.

Dengan menggunakan teknik buatannya, ia dapat melompat sejauh 2,01 meter pada tahun 1912.

Awal munculnya lompat tinggi, banyak atlet yang menggunakan teknik pendekatan atau teknik gunting.

Karena sedikit mengakibatkan cedera, hingga sampai saat ini lompat tinggi mendarat diatas matras untuk meminimalisir kecelakaan dan cedera.

Pengertian Lompat Tinggi

Lompat Tinggi merupakan salah satu jenis olahraga atletik dimana seorang pelari melompat tanpa bantuan dan harus melompat setinggi-tingginya supaya bisa melewati mistar.

Gaya yang diperbolehkan yaitu gaya gunting, guling sisi, guling straddle, dan flop.

Teknik Dasar Lompat Tinggi

Ada 4 teknik dasar yang harus dilakukan dan dikuasai oleh atlet, yaitu sebagai berikut:

1. Teknik Awalan

Teknik ini dimulai dengan berlari dengan awalan kecepatan rendah hingga kecepatan tertentu sesuai strategi dari pelari hingga kemudian dapat melakukan lompat yang maksimal.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan Teknik awalan:

  • Sudut dan titik harus tepat
  • Arah awalan tergantung dari kaki yang akan digunakan untuk melakukan tumpuan
  • Berlari pelan dan selanjutnya dipercepat
  • Umumnya langkah yang dilakukan dalam melakukan awalan yaitu 9 sampai 15 langkah.

2. Teknik Tolakan

Teknik Tolakan merupakan Gerakan dengan menggunakan kaki terkuat agar seluruh tubuh dapat terangkat hingga melewati mistar.

Tugas kaki tidak hanya melakukan tolakan dengan (kaki terkuat) tetapi juga melakukan ayunan (dengan kaki lainnya) sehingga berhasil melewati mistar.

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan Teknik tolakan menurut beberapa sumber:

  • Badan ditumpukkan pada kaki bagian bawah dengan posisi kaki ditekuk dengan sudut sekitar 130 hingga 160 derajat
  • Saat akan melakukan tumpuan, badan dicondongkan ke belakang
  • Lakukan tumpuan dengan kuat dan cepat, sehingga hasilnya besar
  • Saat melakukan tumpuan, lakukan pertama dengan menggunakan bagian tumit, lalu diteruskan seluruh telapak kaki dan ujung kaki
  • Untuk menambah dorongan, ayunkan lengan serentak.

3. Teknik Melayang

Teknik Melayang merupakan suatu Gerakan dimana kondisi tubuh atlet terangkat melewati mistar.

Sikap badan saat melewati mistar ditentukan oleh masing-masing gaya yang digunakan atlet.

4. Teknik Mendarat

Teknik mendarat merupakan Teknik dimana tubuh melewati mistar dan jatuh ke matras.

Ada dua pendaratan yang umum, yaitu mendarat menggunakan kaki dan mendarat menggunakan tubuh.

Pendaratan disesuaikan dengan gaya yang digunakan.

Gaya Lompat Tinggi

1. Gaya Guling (Teknik Straddle)

gaya-straddle

Gaya Guling merupakan Gaya yang  ini diawali dengan mengambil jarak awalan dari samping antara 4,6,8,10 langkah, tergantung dengan ketinggian yang ingin dilewati.

Jika kaki kiri digunakan sebagai tumpuan, maka kaki kanan di ayunkan kea rah belakang dengan posisi badan kedepan.

Tahapan-tahapan melakukan gaya guling:

  • Awalan

Mengambil ancang-ancang tidak terlalu jauh. Berlari dengan sedang. Posisi awalan dari samping setara dengan 30 sampai 40 derajat.

Berlari agak menyerong. Apabila kaki kanan digunakan sebagai tumpuan maka awalannya dari arah samping kanan, begitu pun sebaliknya.

  • Tumpuan

Pelari bertumpu dengan kaki yang paling dekat dengan tiang mistar. Pada saat melakukan tolakan baiknya badan agak condong ke belakang.

Kaki diayunkan kedepan sehingga menghasilkan Gerakan menyilang di tiang mistar.

  • Melayang

Saat melayang, posisi badan miring namun sejajar dengan tiang mistar. Secara bersamaan kepala diturunkan.

Posisi kepala harus lebih rendah dari pinggul, setelah itu meluncur kebawah dengan berguling.

  • Mendarat

Pendaratan dilakukan setelah tubuh melayang di atas tiang mistar. Jika menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan, maka posisi mendaratnya menggunakan kaki kiri terlebih dahulu, begitupun sebaliknya. Lalu dilanjutkan dengan berguling.

2. Gaya Gunting

gaya-gunting

Gaya gunting merupakan gaya yang ditemukan oleh Sweney dan karena itu dulunya dinamakan gaya Sweney bukan gaya gunting.

Sekitar tahun 1880, Sweney menggunakan gaya jongkok kemudian nama gaya tersebut berubah menjadi gaya gunting yang diketahui oleh banyak atlet sekarang.

Cara melakukan gaya gunting ini adalah seorang atlet mengambil awalan dari tengah.

Jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan dan kaki kanan yang diayunkan maka akan mendarat dengan menggunakan kaki kanan, begitu pula sebaliknya.

Tahapan-tahapan melakukan gaya gunting:

  • Awalan

Awalannya yitu dengan berlari agak menyerong kanan atau kiri sesuai dengan tumpuan kaki yang digunakan untuk melakukan tolakan.

Jika tolakan dilakukan dengan kaki kanan, maka awalan dilakukan dengan berlari agak menyerong ke kiri.

  • Tumpuan

Menggunakan kaki tumpuan yang terjauh dari arah tiang mistar dan kaki yang tidak menjadi tumpuan diayunkan lurus kedepan dan kearah atas menyilang dari tiang mistar.

  • Melayang

Kaki atlet yang dijadikan tumpuan diayunkan lurus ke arah samping kanan atau kiri, menyesuaikan badan atlet.

Pada saat yang bersamaan, kaki yang tidak dijadikan sebagai tumpuan di ayunkan lurus ke belakang sehingga akan seperti gunting.

Badan memutar ke arah kiri atau kanan, dan saat pendaratan kaki kiri atau kanan (sesuai dengan posisi tubuh) diayunkan ke arah kanan atau kiri bawah, kemudian kaki satunya (kanan atau kiri) diayunkan ke bawah tanpa harus menyerong.

  • Mendarat

Altet melakukan pendaratan dengan kaki yang menjadi tumpuan terlebih dahulu, posisi badan menghadap kea rah mistar.  

3. Gaya guling sisi (Western Roll)

gaya-guling

Gaya Guling Sisi atau Western Roll merupakan gaya yang diciptakan oleh G. Horin pada tahun 1912.

Dengan aturan saat ini, gaya ini tidak dapat berkembang. Gaya ini hampir tidak dapat digunakan kembali dalam perlombaan lompat tinggi.

Tahapan-tahapan menggunakan gaya guling sisi (Western Roll):

  • Awalan

Awalannya dilakukan dari arah samping sekitar 30-40 derajat. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan maka awalannya dari arah samping kiri, begitu pula sebaliknya.

  • Tumpuan

Atlet menggunakan kaki yang paling dekat dengan tiang mistar sebagai tumpuan. Kemudian kaki diayunkan kedepan sehingga menghasilkan Gerakan menyilang di atas tiang mistar.

  • Melayang

Saat melayang di atas tiang mistar, posisi badan miring namun sejajar. Secara bersamaan kepala diturunkan, posisinya harus lebih rendah dari pinggul. Setelah itu meluncur kebawah dengan berguling.

  • Mendarat

Dilakukan setelah melayang diatas tiang mistar. Pendaratan yang benar yaitu mendarat bersamaan dengan salah satu tangan dan kaki yang dijadikan tumpuan.

Diikuti dengan berguling menjauhi mistar. Ketika mendarat, gunakan kaki yang dijadikan tumpuan terlebih dahulu.

4. Gaya Flop

gaya-flop

Diciptakan oleh Dick (Ricarod) Fosbury yang merupakan pelompat tinggi dari Amerika Serikat. Tahapan-tahapan gaya flop:

  • Awalan

Dilakukan dengan cara berlari dengan kecepatan tinggi, dilakukan dengan cepat dan agak melingkar.

  • Tolakan

Hampir sama dengan gaya yang lain, yaitu harus kuat dengan menggunakan tangan untuk mengangkat badan.

Jika tumpuan menggunakan kaki kanan, maka harus dilakukan disebelah kiri mistar.

Pada saat tolakan kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka tubuh melompat keatas dan dilakukan bersama-sama.

  • Sikap tubuh

Pada saat diatas mistar, sikap tubuh yang benar adalah terlentang dengan menggantungkan kaki.

Arahkan dagu agak kebawah medekati dada dan punggung berada diatas mistar.

  • Mendarat

Yang mendarat lebih dulu yaitu punggung dengan kaki mengarah keatas, baru belakang kepala.

Peraturan Lompat Tinggi

Dalam olahraga lompat tinggi terdapat beberapa peraturan, diantaranya:

Lapangan Lompat tinggi
  • Para Atlet akan bertanding dengan cara melewati mistar yang ditentukan tanpa menjatuhkannya setinggi mungkin.
    Apabila ada atlet yang tidak berhasil melompat maka dinyatakan gugur.
  • Setiap Atlet memiliki kesempatan sebanyak 3 kali untuk melewati mistar yang sama hingga berhasil lompat dengan sempurna.
  • Tolakan diperbolehkan jika dengan menggunakan 1 kaki.
  • Jika Atlet menjatuhkan mistar pada lompatan ke-3 maka dinyatakan gugur.

The post Lompat Tinggi: Teknik – Gaya dan Peraturan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>