macam majas - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/macam-majas Tue, 18 Feb 2020 06:40:09 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico macam majas - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/macam-majas 32 32 Macam-Macam Majas Dalam Cerpen dan Contohnya https://haloedukasi.com/macam-macam-majas-dalam-cerpen Fri, 27 Dec 2019 03:45:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2601 Majas merupakan gaya bahasa yang biasa digunakan penulis dalam membuat karya sastra. Pada karangan bebas seperti cerpen, novel, maupun puisi seringkali kita temukan gaya bahasa penulis menggunakan majas. Hal tersebut akan mempermudah penulis menemukan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen yang dibuatnya. Majas dalam cerpen dibuat agar menambahkan nilai keindahan terhadap cerpen itu sendiri. Penggunaan […]

The post Macam-Macam Majas Dalam Cerpen dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Majas merupakan gaya bahasa yang biasa digunakan penulis dalam membuat karya sastra. Pada karangan bebas seperti cerpen, novel, maupun puisi seringkali kita temukan gaya bahasa penulis menggunakan majas.

Hal tersebut akan mempermudah penulis menemukan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen yang dibuatnya. Majas dalam cerpen dibuat agar menambahkan nilai keindahan terhadap cerpen itu sendiri.

Penggunaan majas dalam cerpen membuat pembaca lebih tertarik membacanya. Hal tersebut dikarenakan majas mampu mempengaruhi sudut pandang pembaca.

Seperti hal dalam jenis-jenis majas, majas dalam cerpen penggunaannya sangat beraneka ragam. Penulis harus mampu meletakkan majas di bagian yang tepat pada suatu cerpennya.

Dengan demikian, pembaca pun akan lebih tertarik membacanya. Majas dalam cerpen diciptakan untuk mewakili perasaan hati di suatu cerpen dalam keadaan tertentu.

Berdasarkan jenis cerpen, penggunaan majas merupakan salah satunya. Majas digunakan untuk memperkuat efek terhadap ide pokok yang dibahas pada cerpen.

Berikut terdapat macam-macam majas yang sering kita temui dalam cerpen.

1. Majas Perbandingan

Majas perbandingan dalam cerpen digunakan untuk membandingkan sesuatu dalam cerita. Perbandingan dilakukan secara langsung untuk memberi kesan yang menarik bagi pembaca.

Macam majas perbandingan yang sering digunakan dalam cerpen yaitu:

  • Simile.

Yaitu majas yang membandingkan sesuatu secara eksplisit atau secara langsung. Majas simile memiliki ciri khas dari simile ini adalah dengan menggunakan kata Meskipun, bagaikan, seperti, laksana, dan sebagainya.

Contohnya : Meskipun makanan ini tergolong dengan harga yang murah namun rasanya seperti makanan yang disajikan pada sebuah restoran mewah

  • Metafora.

Merupakan majas yang membandingkan dua hal secara langsung dalam bentuk yang kiasan singkat tanpa konjungsi. Majas metafora Misalnya: bunga desa, buaya darat, jantung hati, kambing hitam dan sebagainya.

Contohnya : Eko selalu saja mencari kambing hitam dari masalah yang ia hadapi.

  • Personifikasi.

Merupakan bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati seolah-olah memiliki sifat hidup (sifat manusia). Dalam personifikasi kata kiasan yang sering digunakan misalnya daun kelapa melambai-lambai, pasir berbisik, langit menangis, dan sebagainya.

Contohnya : Sepi, gelap mencekam, hanya tersisa tubuh yang dipeluk malam, menggigil kedinginan

  • Depersonifikasi.

Merupakan majas yang melekatkan suatu benda mati pada manusia. Penggunaan majas depersonifikasi biasanya menggunakan kata-kata meluas, menyemut, mematung, membatu, dan sebagainya.

Contohnya : Dia tetap saja mematung padahal polisi sudah berusaha keras mengintrogasinya.

2. Majas Pertentangan

Majas pertentangan dalam cerpen seringkali digunakan untuk memperkuat pengaruh gagasan utama. Majas pertentangan paradoks yang sering digunakan dalam cerpen yaitu:

  • Hiperbola.

Merupakan majas yang mengandung makna melebih-lebihkan sesuatu. Tujuan majas hiperbola dalam cerpen tentu saja untuk meningkatkan kesan dan pengaruh cerita bagi pembaca.

Contohnya : Ayahnya bekerja mati-matian memeras keringat untuk membiayai sekolah anak-anaknya.

  • Litotes.

Merupakan majas yang mengandung makna merendah. Dengan kata lain majas litotes merupakan kebalikan dari hiperbola.

Selain itu, penggunaan majas litotes dan ironi sering dikaitkan satu sama lain karena kemiripannya meskipun sebenarnya berbeda.

Kata yang sering digunakan pada majas litotes yaitu tak berarti, hanya sedikit, dan sebagainya.

Contoh : ya hanyalah orang biasa yang tidak pantas menerima penghargaan ini.

  • Ironi.

Merupakan majas yang di dalamnya mengandung makna sindiran. Kata-kata majas ironi yang digunakan dalam cerpen biasanya merupakan kebalikan dari kenyataan sebenarnya. Dalam beberapa cerpen, majas sindiran sering kita temukan di sana.

Contohnya : Harga handphone itu adalah harga yang sangat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat hingga aku tidak sanggup membelinya.

3. Majas Pertautan

Majas pertautan dalam cerpen digunakan untuk menautkan sesuatu cerita dengan hal lain. Tujuannya adalah untuk memberi kesan yang menarik bagi pembaca.

Berikut terdapat majas pertautan yang sering digunakan dalam cerpen.

  • Metonimia.

Metonimia dalam cerpen berisi kiasan yang menyatakan kelekatan satu sama lain dalam cerita. Hubungan kelekatan ini bisa berupa penemu degan pemiliknya, atau sesuatu yang selalu melekat pada diri seseorang.

Contohnya : Rumah pak bokir menggunakan Sanyo untuk menyedot air

Arti kata sanyo adalah nama merk sebua mesin air.

  • Sinekdoke.

Dalam cerpen digunakan untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau menggunakan keseluruhan cerita untuk sebagian (totem pro parte).

Contohnya : Dari mana saja kau sudah tidak pulang selama seminggu. Ibu terus bertanya dimana kamu sebenarnya, namun tidak ada satupun orang rumah yang tahu.

  • Alusio.

Dalam cerpen digunakan untuk memberikan sugesti kepada pembaca mengenai suatu tempat, peristiwa, atau tokoh.

Contohnya : Harga bahan kebutuhan pokok yang naik namun tidak diiringi dengan kenaikan upah pekerja membuat pendapatan lebih besar pasak.

Contoh lainnya dalam cerpen

Agar kita lebih mendalami penerapan macam-macam majas dalam cerpen, mari kita simak contoh kutipan cerpen berikut.

Kutipan cerpen “Seragam”, karya Tukang Kliping (Kumpulan cerpen Kompas, 12 Agustus 2012)

Ketika kemudian dengan keramahan yang tidak dibuat-buat dipersilakannya saya untuk masuk, tanpa ragu-ragu saya memilih langsung menuju amben di seberang ruangan. Nikmat rasanya duduk di atas balai-balai bambu beralas tikar pandan itu. Diapun lalu turut duduk, tapi pandangannya justru diarahkan ke luar jendela, pada pohon-pohon cengkeh yang berderet seperti barisan murid kelas kami dahulu saat mengikuti upacara bendera tiap isnin. Saya paham, kejutan ini pastilah membuat hatinya diliputi keharuan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dia butuh untuk menetralisirnya sebentar.

Saya tersenyum. Hanya sebentar kecanggungan di antara kami sebelum kata-kata obrolan meluncur seperti peluru-peluru yang berebutan keluar dari magasin.

Bertemu dengannya, mau tidak mau mengingatkan kembali pada pengalaman kami dahulu. Pengalaman yang menjadikan dia, walau tidak setiap waktu, selalu lekat diingatan saya. Tentu dia mengingatnya pula, bahkan saya yakin rasa yang diidapnya lebih besar efeknya. Karena sebagai seorang sahabat, dia jelas jauh lebih tulus dan setia daripada saya.

Kalimat “nikmat rasanya duduk di atas balai balai..” merupakan penggunaan majas perbandingan. Kata “nikmat” umumnya digunakan untuk menunjukkan cita rasa yang dibandingkan terhadap sesuatu. Kemudian pada kalimat “pohon-pohon cengkeh yang berderet seperti barisan murid kelas kami”,  menggunakan majas personifikasi.

Kalimat “hatinya diliputi keharuan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata”, menggunakan majas hiperbola. Kalimat “Dia butuh untuk menetralisirnya sebentar”,  kata “menetralisir “ menggunakan kalimat majas personifikasi.

Kalimat “kata-kata obrolan meluncur seperti peluru-peluru”,  menggunakan majas personifikasi. Kalimat “Pengalaman yang menjadikan dia, walau tidak setiap waktu, selalu lekat diingatan saya”, menggunakan majas sinekdoke. Kemudian kalimat “rasa yang diidapnya lebih besar efeknya”, menggunakan majas hiperbola. Kalimat terakhir “dia jelas jauh lebih tulus dan setia daripada saya”,  menggunakan majas litotes.

Demikian macam-macam majas yang biasa digunakan dalam cerpen beserta contohnya.

The post Macam-Macam Majas Dalam Cerpen dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian dan Contoh Majas Hiperbola dalam Kalimat https://haloedukasi.com/pengertian-dan-contoh-majas-hiperbola Thu, 26 Dec 2019 10:56:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2660 Hiperbola merupakan salah satu dari jenis-jenis majas yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam percakapan, secara tidak sadar kita sering menggunakan majas hiperbola. Hal tersebut dikarenakan majas hiperbola penggunaannya sangat mudah. Tujuan majas hiperbola dalam pembicaraan sehari-hari adalah untuk meyakinkan lawan bicaranya. Dalam suatu karangan bebas, majas hiperbola juga digunakan untuk meyakinkan pembaca. Penulis dengan […]

The post Pengertian dan Contoh Majas Hiperbola dalam Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hiperbola merupakan salah satu dari jenis-jenis majas yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam percakapan, secara tidak sadar kita sering menggunakan majas hiperbola. Hal tersebut dikarenakan majas hiperbola penggunaannya sangat mudah.

Tujuan majas hiperbola dalam pembicaraan sehari-hari adalah untuk meyakinkan lawan bicaranya. Dalam suatu karangan bebas, majas hiperbola juga digunakan untuk meyakinkan pembaca.

Penulis dengan sengaja melebih-lebihkan sesuatu agar karya yang dibuatkan memiliki makna keindahan. Seperti jenis gaya bahasa dalam puisi misalnya, sering digunakan majas hiperbola.

Apa Itu Majas Hiperbola?

Kata hiperbola diambil dari bahasa Yunani hyperbole, yang artinya berlebih-lebihan. Sesuai dengan pengertiannya hiperbola adalah kalimat atau ungkapan dalam majas hiperbola bersifat melebih-lebihkan sesuatu hal.

Majas hiperbola adalah majas yang penggunaannya menggunakan kata kiasan yang bersifat melebih-lebihkan, membesar-besarkan, atu meninggikan sesuatu hal dari kenyataan yang sesungguhnya.

Majas hiperbola dalam kalimat merupakan salah satu bagian dari majas pertentangan paradoks. Ciri-ciri majas hiperbola adalah melebih-lebihkan suatu hal dari kenyataan yang sesungguhnya.

Contoh Majas Hiperbola dalam Kalimat

Majas hiperbola sering kita temukan dalam kalimat cerpen, puisi, prosa maupun karangan bebas lainnya. Terdapat berbagai macam jenis hiperbola yang digunakan.

Namun, prinsip penggunaan majas hiperbola tetap sama yaitu dengan melebih-lebihkan sesuatu.

Berikut ini terdapat macam-macam majas hiperbola dan contoh majas hiperbola dalam kalimat yang sering kita jumpai.

1. Membesarkan Hal dari Kenyataan

Majas hiperbola jenis yang satu ini penggunaannya membesar-besarkan sesuatu hal dari kenyataan yang sesungguhnya. Contoh majas hiperbola dalam kalimat yaitu:

  • Cintaku padamu sedalam lautan, seluas samudra, seputih kapas, dan setinggi langit.
  • Padahal semalam baru bertemu, siang ini mereka saling berjumpa seperti sudah seabad tidak bertemu.
  • Kebiasaan masyarakat yang buruk karena membuang sampah sembarangan membuat tumpukan sampah di sungai setinggi gunung.
  • Ketika ibu-ibu arisan sudah berkumpul, butuh waktu lebih dari seratus tahun untuk selesai bergosip.
  • Aku harus datang tepat waktu ke sekolah pagi ini, tapi kakak kalau mandi lamanya seperti setahun.
  • Aku heran hari ini melihat ibu belanja dari pasar membeli jeruk sebesar kepalaku.
  • Air mata ibu membanjiri seluruh ruangan ketika mengetahui adik terjatuh dari motornya.
  • Pemandangan di depan rumah nenek sangat menenangkan hati, seprti nyamannya di surga.
  • Sedetik saja tidak bertemu, adik dan kakak akan saling mencari satu sama lain.
  • Andai saja waktu dapat terulang kembali, aku akan selalu bersamamu di setiap menit dan detik yang tersisa.

2. Kata-kata yang Dramatis

Jenis majas hiperbola dengan kata-kata dramatis dimaksudkan untuk mendramatisir suasana. Contoh dalam kalimat yaitu:

  • Kisah hidup orang tua yang tinggal di sebelah rumahku sangat menyayat hatiku.
  • Kau telah menghancurkan hatiku hingga berkeping-keping dan membuatku tak berdaya.
  • Ayah bekerja membanting tulang demi keluarga ini.
  • Ibu harus ikut memeras keringat untuk membantu menambah penghasilan keluarga ini.
  • Olahraga kali ini dilakukan di lapangan dengan panas terik, hal tersebut membuat siswa mandi keringat di pagi hari.
  • Kakak terdiam seribu bahasa menanggapi pertanyaan Ayah sore itu.
  • Ayah dan Ibu dibuat pusing tujuh keliling dengan kelakuan adik akhir-akhir ini.
  • Suara petir itu menggelegar sampai-sampai menggetarkan tubuhku.
  • Hujan yang turun kali ini sangat deras membuat halaman rumahku tergenang air seperti sungai.
  • Saat kakak lewat aromanya semerbak bunga mawar di taman

3. Kalimat Cenderung Tidak Masuk Akal

Majas hiperbola terkadang menggunakan kata-kata yang tidak masuk akal dalam kalimat. Contoh dalam kalimat yaitu:

  • Maling itu berlari secepat kilat sehingga petugas keamanan tidak dapat mengejarnya.
  • Ayah dan Ibu bertekad akan menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin dengan penuh perjuangan hingga titik darah penghabisan.
  • Sampai habis air matanya selalu menerima kembali anaknya yang nakal itu.
  • Wajah kakak sangat cantik tetapi sifatnya sedingin es terhadap semua laki-laki.
  • Jantung Ayah hampir copot mendengar kakak dibawa ke kantor polisi sore itu.
  • Menjelang hari raya harga bahan pokok justru serasa mencekik leher para ibu-ibu rumah tangga.
  • Setengah mati aku cari ke sana ke mari, ternyata kacamataku menempel di kepalaku.
  • Kata-kata yang diucapkan Ibu sungguh menusuk hatiku.
  • Banjir kali ini membuat desa itu seperti sungai Nil di Mesir.
  • Ulangan matematika kali ini sungguh memeras otakku, sulit sekali.

4. Kalimat bersifat Sugestif

Majas hiperbola sugestif merupakan jenis majas hiperbola yang penggunaannya mampu memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap lawan bicara atau pembaca. Contoh dalam kalimat:

  • Sungguh, kedipan matanya membuatku tergila-gila akan kecantikannya itu.
  • Astaga, tubuh model itu kurus sekali, seperti tusuk gigi saja.
  • Kemarau kali ini membuat desaku kering kerontang seperti padang pasir.
  • Tatapan guru BK padaku pagi ini membuatku membeku tak berdaya.
  • Harga cabai sekarang meroket setinggi langit.
  • Pergaulan remaja di ibu kota mampu meracuni otak remaja, jadi harus hati-hati dalam memilij teman.
  • Gunung akan kudaki, lautan akan kusebrangi demi dirimu.
  • Api cintaku padamu selalu berkobar setiap saat.
  • Muka Ayah merah darah seketika marah.
  • Hatiku telah porak-poranda menghadapi sifatmu itu.

Demikian macam-macam majas hiperbola dalam kalimat beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

The post Pengertian dan Contoh Majas Hiperbola dalam Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Macam Majas Perbandingan dan Contoh Kalimatnya https://haloedukasi.com/macam-majas-perbandingan Thu, 26 Dec 2019 10:11:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2662 Majas perbandingan merupakan majas yang digunakan untuk membandingkan suatu hal. Majas perbandingan menggunakan kata kiasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruh terhadap suatu hal. Majas perbandingan banyak dijumpai dalam kalimat pada puisi, prosa, novel, maupun karangan bebas lainnya. Dalam percakapan sehar-hari juga kita sering mendengar seseorang menggunakan majas perbandingan. Jenis-jenis majas yang sering kita jumpai salah […]

The post 11 Macam Majas Perbandingan dan Contoh Kalimatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Majas perbandingan merupakan majas yang digunakan untuk membandingkan suatu hal. Majas perbandingan menggunakan kata kiasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruh terhadap suatu hal.

Majas perbandingan banyak dijumpai dalam kalimat pada puisi, prosa, novel, maupun karangan bebas lainnya.

Dalam percakapan sehar-hari juga kita sering mendengar seseorang menggunakan majas perbandingan.

Jenis-jenis majas yang sering kita jumpai salah satunya merupakan majas perbandingan.

Berikut terdapat macam-macam majas perbandingan. Mari kita simak penjelasannya agar lebih memahami tentang majas perbandingan.

1. Majas Perbandingan Asosiasi

Majas perbandingan jenis asosiasi merupakan majas yang membandingkan dua hal dengan makna yang sama atau hampir sama.

Pada penggunaan majas asosiasi dalam kalimat, umumnya menggunakan kata bagaikan, laksana, seumpama, seperti, dan sebagainya.

Contohnya sebagai berikut:

  • Saat keluar dari ruangan bimbingan, muka temanku menjadi kusut seperti baju yang belum diseterika.
  • Kakak menceritakan pacarnya yang kecantikannya bagaikan bidadari surga.
  • Perbuatan anak itu sangat buruk terhadap ibunya, sikapnya ibarat air susu dibalas dengan air tuba.

2. Majas Perbandingan Metafora

Majas perbandingan jenis metafora merupakan jenis majas perbandingan yang membandingkan dua hal yang berbeda namun memiliki arti yang sama atau hampir sama.

Contohnya sebagai berikut:

  • Sudah hampir jam sebelas tetapi si raja siang masih belum juga muncul menyinari bumi.
  • Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang sering dilupakan oleh masyarakat.
  • Buku merupakan jendela dunia, namun masih banyak orang tidak suka membaca buku.

3. Majas Perbandingan Personifikasi

Majas perbandingan jenis personifikasi merupakan jenis majas yang membandingkan benda mati seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Contohnya sebagai berikut:

  • Di saat musim panas, lebih nikmat apabila kita menikmatinya dengan bersandar di bawah pohon kelapa yang daunnya melambai-lambai tertiup angin.
  • Pedasnya sambal bawang ini serasa membakar lidahku, tak kuat lagi aku memakannya.
  • Angin dingin di pegunungan tempat tinggal nenek sangat menusuk hingga ke tulangku.

4. Majas Perbandingan Alegori

Majas perbandingan jenis alegori merupakan jenis majas yang membandingkan dua hal berbeda menjadi satu kesatuan yang utuh. Contoh majas alegori sebagai berikut:

  • Sifat manusia sebaiknya seperti padi, semakin berisi semakin merunduk.
  • Anak yang baru lahir ibarat selembar kertas putih yang kosong, lingkungan dan sekitarnya yang akan menjadikan kertas itu berwarna.
  • Seorang pemimpin itu sikapnya seperti dua mata pisau, harus pandai menyikapi keputusan yang diambil, apabila salah langkah dapat menusuk dirinya sendiri.

5. Majas Perbandingan Simbolik

Majas perbandingan simbolik merupakan jenis membandingkan sesuatu dengan simbol tertentu. Contohnya yaitu:

  • Sejak orang tuanya meninggal, Sari menjadi tulang punggung bagi adik-adiknya.
  • Perempuan itu dijuluki kembang desa di daerah tempat dia tinggal.
  • Siang tadi rumah di seberang jalan itu ramai dikunjungi oleh lintah darat.

6. Majas Perbandingan Metonomia

Majas perbandingan jenis metonimia merupakan jenis majas yang membandingkan benda lain melalui atribut atau merek benda tertentu. Contohnya yaitu:

  • Untuk perjalanan bisnis ke luar kota ayah selalu naik garuda.
  • Saat musim liburan Matahari selalu mengadakan diskon besar-besaran.
  • Ayah suka sekali minum kapal api setiap pagi sebelum ke kantor.

7. Majas Perbandingan Sinekdoke

Majas perbandingan sinekdoke merupakan jenis majas yang melakukan perbandingan secara keseluruhan (pars pro toto) maupun membandingkan secara sebagian (totem pro parte). Contoh majas sinekdoke yaitu:

  • Sudah lama penjual roti itu tidak menampakkan batang hidungnya
  • Indonesia menang melawan Thailand dalam perebutan juara sepakbola se-ASEAN.
  • Ayah yang sangat marah menyuruh kakak untuk angkat kaki dari rumah.

8. Majas Perbandingan Simile

Majas perbandingan simile merupakan jenis perbandingan yang membandingkan sesuatu secara eksplisit atau secara langsung. Contohnya yaitu:

  • Pasangan pengantin baru itu seperti Rome dan Juliet yang selalu bersama-sama.
  • Menasihati orang sepertimu sangat susah, seperti menegakkan benang basah.
  • Kakak dan adik tidak pernah akur, seperti kucing dan anjing saja.

9. Majas Perbandingan Litotes

Majas perbandingan litotes merupakan jenis majas perbandingan yang mengecilkan fakta dengan tujuan merendahkan diri.

Majas litotes hampir mirip dengan majas ironi. Contoh majas litotes dan ironi juga hampir sama, untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:

  • Terimalah bantuan yang tidak seberapa ini, semoga cukup untuk memperbaiki rumahmu seperti sedia kala.
  • Mampirlah ke gubug kami jika ada waktu, letaknya tidak jauh dari pusat kota.
  • Terimakasih karena kamu bersedia menerima hadiah yang tidak seberapa ini dari saya.

10. Majas Perbandingan Alusio

Majas perbandingan jenis alusio merupakan jenis majas perbandingan yang membandingkan suatu hal dengan nama tokoh, tempat maupun peristiwa tertentu. Contoh majas alusio yaitu:

  • Pembalap yang sedang naik daun itu diprediksi akan menjadi Valentino Rosinya Indonesia.
  • Semoga keadaan cepat pulih, jangan sampai peristiwa 1998 terulang lagi.
  • Demo di Jakarta kali ini sangat rusuh, mengingatkan rusuhnya Bandung lautan api.

11. Majas Perbandingan Sinestesia

Majas perbandingan sinestesia merupakan jenis majas dengan menukarkan dua hal yang berbeda. Contohnya yaitu:

  • Senyuman wanita itu mampu menghangatkan suasana yang dingin diantara mereka.
  • Kakak terlihat sangat manis dengan menggunakan rok berwarna merah jambu itu.
  • Pengalaman pahit ini biara saya saja yang mengalaminya.

Demikian macam-macam majas perbandingan beserta pengertian dan contohnya yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

The post 11 Macam Majas Perbandingan dan Contoh Kalimatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Macam Majas Perumpamaan dan Contohnya https://haloedukasi.com/macam-majas-perumpamaan Mon, 23 Dec 2019 05:00:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2348 Jenis – jenis majas dalam bahasa Indonesia ada banyak antara lain majas anafora, majas penegasan, majas eufemisme. Majas perumpamaan atau majas asosiasi adalah gaya bahasa yang membandingkan mengenai dua hal yang berbeda, secara umum menarik kesimpulan terhadap persamaan dari keduanya sebagai bahan perbandingan. Majas perumpamaan juga menjelaskan suatu hal dengan mengungkapkan hal yang lain sebagai perbandingan, […]

The post 7 Macam Majas Perumpamaan dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis – jenis majas dalam bahasa Indonesia ada banyak antara lain majas anafora, majas penegasan, majas eufemisme.

Majas perumpamaan atau majas asosiasi adalah gaya bahasa yang membandingkan mengenai dua hal yang berbeda, secara umum menarik kesimpulan terhadap persamaan dari keduanya sebagai bahan perbandingan.

Majas perumpamaan juga menjelaskan suatu hal dengan mengungkapkan hal yang lain sebagai perbandingan, namun dinyatakan sebagai hal yang sama.

Majas perumpamaan termasuk ke dalam kelompok majas perbandingan. Majas perbandingan dimaksudkan untuk meningkatkan kesan pada suatu kalimat dan pengaruhnya terhadap pendengar dan pembacanya.

Beberapa jenis majas perbandingan selain majas asosiasi atau perumpamaan adalah:

1. Majas Personifikasi

Majas yang membandingkan benda – benda mati hingga seolah – olah memiliki sifat seperti manusia. Majas ini membuat kesan bahwa benda mati dapat melakukan hal – hal yang dapat dilakukan benda hidup.

Contoh : Rumput di halaman rumah berbisik ketika tertiup angin sore hari.

2. Majas Metafora

Majas yang mengungkapkan perbandingan analogis antara dua hal berbeda. majas ini juga bisa diartikan sebagai majas yang dibuat dengan frasa yang tidak berarti secara implisit.

Namun, secara eksplisit dapat mewakili maksud lain yang didasarkan pada persamaan atau perbandingan. Secara simpel, majas ini digunakan sebagai kata kiasan untuk mengungkapkan sesuatu.

Contoh : Aku mendengar raja hutan mengaum di kejauhan.

3. Majas Simbolik

Majas yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu dengan menggunakan simbol dari binatang, benda atau tumbuhan. Simbol yang digunakan pada umumnya dapat dipahami oleh banyak orang .

Contoh: Perselisihan antara kedua rekan bisnis itu tidak juga kunjung selesai setelah mencapai meja hijau.

4. Majas Alegori

Majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu secara tidak langsung dengan arti non harfiah namun masih berkaitan. Majas alegori menjelaskan satu hal secara tersirat dengan perbandingan hal yang lainnya. Majas ini mirip dengan metafora, namun membandingkan secara keseluruhan atau utuh.

Contoh: Perjalanan hidup manusia ibarat sungai yang mengalir menyusuri tebing dan berbatu – batu, namun tidak dapat ditebak kedalamannya.

5. Majas Simile

Membandingkan secara eksplisit antara dua hal menggunakan kata penghubung layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai, dan seterusnya. Contoh : Hari ini wajahmu sangat cerah bak mentari yang bersinar di pagi hari.

6. Majas Metonimia

Menggunakan majas ini untuk menyebutkan satu kata dengan kata lainnya yang masih berhubungan erat. Untuk mudahnya, menggunakan merk atau nama khusus dari suatu benda sebagai pengganti benda aslinya yang lebih umum.

Contoh : Kakakku memenangkan undian berhadiah dari kapal api.

7. Majas Sinekdoke

Gaya bahasa yang menyebutkan sebagian untuk menggantikan keseluruhan atau sebaliknya.

Contoh : Aku belum melihat cuping hidungnya seharian ini (totem pro parte). Keluarga tetanggaku terpaksa angkat kaki dari rumahnya karena menunggak uang sewa selama enam bulan (pars pro toto).

Simak juga pembahasan mengenai majas antitesis, contoh majas repetisi dan paralelisme, dan majas paradoks.

Contoh Majas Perumpamaan

Macam – macam majas perumpamaan dan contohnya bisa disimak pada pembahasan berikut ini.

  1. Hatinya sudah mengeras bagai batu.
  2. Senyum gadis itu menawan laksana bunga yang baru mekar.
  3. Anak itu menangis sangat lama sehingga suaranya parau bagai kaset rusak.
  4. Binar matanya bak bintang di langit malam.
  5. Anak itu otaknya encer bagai santan kelapa.
  6. Sulitnya mencari jalan keluar dari masalah ini, seperti benang kusut saja.
  7. Wajahnya bersinar indah bagaikan purnama.
  8. Wajahnya pucat bagai kapas mendengar berita itu.
  9. Bibirnya merah merona laksana kelopak mawar yang baru mekar.
  10. Tubuhmu bak gitar spanyol yang memesona banyak pria.
  11. Otakmu pandai sekali bagai Einstein.
  12. Kakak beradik itu bak pinang dibelah dua walaupun bukan saudara kembar.
  13. Tidak usah dengarkan, dia bicara seperti tong kosong.
  14. Larinya sangat kencang laksana busur lepas dari panah.
  15. Suaranya keras sekali seperti gelegar petir.
  16. Mereka seperti perangko, kemana – mana selalu berdua.
  17. Senyumnya sangat manis seperti gula jawa.
  18. Dia bagaikan mesin, tidak pernah merasa lelah.
  19. Ototnya kuat seumpama kawat baja.
  20. Rambut hitam gadis itu bak mayang terurai.
  21. Bak gayung bersambut, idenya tentang pekerjaan mendapatkan tanggapan baik dari rekan sekantor lainnya.
  22. Tidak ada manusia yang sempurna layaknya tak ada gading yang tak retak.
  23. Sudah lama dia tidak muncul bagaikan ditelan bumi.
  24. Seperti air di daun talas, pendirian orang itu kerap berubah – ubah.
  25. Percuma aku berbicara denganmu, seperti bicara dengan tembok.
  26. Hidup manusia akan berjalan seumpama roda yang berputar, ada saat di atas dan ada saatnya dibawah.
  27. Menanggapi orang yang pernah menyakitimu sama saja bak menabur garam di lautan.
  28. Dia jangkung sekali bak pohon pinus yang tidak pernah ditebang.
  29. Mengapa gugup sekali? Tubuhmu bagaikan sekaku tiang.
  30. Para pejuang terus mempertahankan kemerdekaan dengan semangat bak api yang menyala – nyala.
  31. Seperti ombak yang menari di lautan, rambutnya sangat ikal.
  32. Hutangnya sangat banyak bagaikan ular yang melilit lehernya.

Jika diterapkan dalam kalimat, majas perumpamaan menggunakan beberapa kata penghubung seperti bagai, seperti, seumpama, bak, dan laksana.

Majas asosiasi atau perumpamaan mirip dengan majas simile dilihat dari kata hubung yang digunakan, namun bedanya pada majas simile perumpamaan atau perbandingannya diungkapkan secara lebih langsung atau eksplisit.

Sedangkan pada majas perumpamaan atau asosiasi, perbandingan diungkapkan secara implisit sehingga harus ditafsirkan sendiri oleh pembacanya.

The post 7 Macam Majas Perumpamaan dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Macam Majas Sindiran Dan Contohnya Dalam Kalimat https://haloedukasi.com/macam-majas-sindiran Thu, 19 Dec 2019 04:47:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2318 Majas atau gaya bahasa biasanya dibuat untuk memberikan efek tertentu pada sebuah karya tulis. Penggunaan majas dalam karya tulisan berarti untuk memanfaatkan kekayaan bahasa dengan tujuan untuk mendapatkan efek tertentu pada kalimat dalam karya tulis tersebut sehingga menjadi lebih menarik. Majas biasa digunakan pada karya tulis sastra seperti puisi dan prosa. Berbagai macam majas ada […]

The post 5 Macam Majas Sindiran Dan Contohnya Dalam Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Majas atau gaya bahasa biasanya dibuat untuk memberikan efek tertentu pada sebuah karya tulis.

Penggunaan majas dalam karya tulisan berarti untuk memanfaatkan kekayaan bahasa dengan tujuan untuk mendapatkan efek tertentu pada kalimat dalam karya tulis tersebut sehingga menjadi lebih menarik.

Majas biasa digunakan pada karya tulis sastra seperti puisi dan prosa. Berbagai macam majas ada di dunia karya sastra bahasa Indonesia berupa jenis majas seperti contoh majas repetisi dan paralelismemajas antitesis,  dan majas eufemisme.

Jenis majas yang lainnya adalah majas sindiran. Majas sindiran adalah majas yang dipakai untuk menyindir seseorang dari perkataan maupun perbuatannya.

Secara garis besar, majas sindiran berupa sindiran halus dan sindiran kasar, mengecilkan fakta atau membesarkannya. Berikut ini adalah macam – macam majas sindiran dan contohnya.

1. Majas Ironi

Majas ironi adalah gaya bahasa yang paling halus dari majas sindiran. Majas ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan sindiran halus menggunakan kata – kata yang bertentangan dengan makna sebenarnya. Contoh:

  • Wah, saking bersihnya dirimu sampai – sampai bajumu penuh dengan noda makanan.
  • Ia terlalu pintar sampai tidak dapat membedakan pintu keluar dan pintu masuk.
  • Teladan sekali kau ini, sampai tidak mengerjakan tugas sekolah satupun.
  • Kita datang terlalu awal, semua tiket kereta sudah habis terjual.
  • Cepat sekali kau datang, bus tujuan kita sudah berangkat sejak tadi.
  • Wangi sekali kau, sudah berapa hari tidak mandi?
  • Lezatnya makanan ini sampai membuatku tidak selera makan.

2. Majas Sinisme

Majas sinisme adalah majas yang mengungkapkan sindiran dengan kasar dan pada umumnya digunakan untuk mengkritik dan mencemooh sesuatu.

Biasanya mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati, lebih kasar dan lebih berterus terang daripada majas ironi.

Bahkan biasanya disertai dengan tindakan tidak terpuji, contohnya:

  • Berhentilah mengenakan baju itu, sebenarnya tampak jelek sekali kau pakai.
  • Untuk apa memiliki uang banyak jika tidak pernah merasa kenyang dan puas.
  • Aku pasti akan menjauhimu sejak dulu jika tahu sifat burukmu itu.
  • Aku tidak sudi melihat wajahmu yang tampan itu lagi.
  • Tentu saja iya, sudah tahu masih saja bertanya!

3.Majas Sarkasme

Majas sarkasme mengungkapkan sindiran secara langsung dengan kata – kata yang kasar dan keras, karena itu majas ini menjadi kelas tertinggi dari majas sindiran.

Majas ini mengandung kepahitan dan celaan getir, bahkan terkadang hingga dibandingkan dengan hewan. Contohnya:

  • Lihatlah dia si mulut harimau itu!
  • Dia benar – benar muka tembok, tidak tahu malu.
  • Dasar otak kerbau, mengerjakan soal begini saja tidak bisa !
  • Apakah kau keledai yang jatuh di lubang yang sama?
  • Dasar otak udang, berpikirlah dulu sebelum berbuat!
  • Lihat si tua bangka itu, masih saja menggoda gadis – gadis.

4. Majas Satire

Majas satire ini menggabungkan majas ironi dan majas sarkasme. Majas satire biasanya digunakan dalam sebuah parodi, puisi atau cerita pendek dengan tujuan mengkritik, menolak gagasan atau perilaku sosial tertentu.

Penggunaan majas satire bisa dilakukan terang – terangan atau secara tersirat. Contoh:

  • Huh! Sudah miskin, sombongnya minta ampun.
  • Kau itu lulusan sarjana, tapi perilakumu seperti tidak pernah sekolah.
  • Kau hobi mengkritik orang tetapi tidak mau dikritik.
  • Sepertinya harga gula sedang mahal ya, kopi ini pahit sekali.
  • Percuma saja kau bertubuh besar kalau dengan kecoa saja takut.
  • Kau makan rakus sekali, berapa tahun kau tidak makan?

5. Majas Innuendo

Majas innuendo adalah gaya bahasa yang mengecilkan sesuatu dari fakta sebenarnya. Contohnya:

  • Ia adalah orang baik, sayangnya ia suka sekali berhutang kepada siapa saja.
  • Benar – benar sempurna dia itu, cantik, kaya dan pintar. Sayangnya ia sangat sombong.
  • Kesuksesan yang diraihnya bukanlah hasil kerja kerasnya sendiri.
  • Kamu sudah memasaknya dengan baik, hanya saja ada beberapa bagian yang kurang matang.
  • Kenapa takut? Ini hanya ular kecil saja, tidak apa – apa kok.
  • Ketinggian 100 meter ini tidak ada apa – apanya, kau tidak perlu takut.
  • Tidak perlu khawatir disuntik, sakitnya hanya seperti digigit semut saja kok.

Menggunakan majas sindiran dan contohnya kerap dilakukan juga dalam kehidupan sehari – hari dan dalam percakapan, namun kita kerap mengungkapkannya tanpa sadar.

Karena majas sindiran ini seringkali membawa efek yang menyakitkan hati orang lain, sebaiknya kita lebih bijak dalam menggunakan kata – kata dan dalam berbahasa agar tetap dapat menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.

Begitu juga dengan penggunaan majas pleonasme, majas penegasan dan majas anafora.

The post 5 Macam Majas Sindiran Dan Contohnya Dalam Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>