Majas Alegori - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/majas-alegori Thu, 30 Jul 2020 01:48:35 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Majas Alegori - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/majas-alegori 32 32 Majas Alegori: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/majas-alegori Tue, 23 Jun 2020 22:09:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=8795 Majas atau biasa dikenal juga sebagai gaya bahasa dalam penggunaannya tidak dapat dilepaskan dari cara penulisannya. Bahkan majas sendiri dikelompokkan menjadi empat jenis kelompok besar antara lain majas perbandingan, majas sindiran, majas pertentangan, dan majas penegasan. Dari setiap majas tersebut terdapat beberapa majas yang telah dikelompokkan berdasarkan jenisnya, seperti contoh majas apofasis yang masuk ke […]

The post Majas Alegori: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Majas atau biasa dikenal juga sebagai gaya bahasa dalam penggunaannya tidak dapat dilepaskan dari cara penulisannya. Bahkan majas sendiri dikelompokkan menjadi empat jenis kelompok besar antara lain majas perbandingan, majas sindiran, majas pertentangan, dan majas penegasan.

Dari setiap majas tersebut terdapat beberapa majas yang telah dikelompokkan berdasarkan jenisnya, seperti contoh majas apofasis yang masuk ke dalam golongan majas penegasan. Contoh lain yakni majas innuendo yang tergolong sebagai majas sindiran.

Pada penjelasan kali ini akan dibahas sebuah majas perbandingan yakni majas alegori. Penggunaan dari majas alegori sendiri banyak ditemukan dalam karya tulis berupa novel atau cerpen. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai majas alegori.

Pengertian Majas Alegori

Secara etimologis, kata alegori berasal dari bahasa Yunani Kuno yakni “allegorein” yang mempunyai arti bicara sebaliknya.

Majas alegori adalah salah satu majas perbandingan yang menjelaskan suatu hal secara tidak langsung melalui sebuah kiasan ataupun penggambaran yang berhubungan atau saling bertautan menjadi sebuah kesatuan yang utuh.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alegori diartikan sebagai cerita yang digunakan untuk melambangkan ibarat atau kias dari perikehidupan manusia yang sebenarnya, dalam mendidik mengenai moral ataupun menerangkan sesuatu.

Pengertian lain mengenai majas alegori yakni sebuah majas yang menyatakan hal atau suatu kejadian menggunakan cara lain melalui penggambaran atau kiasan. Dengan kata lain ada suatu objek atau kondisi membandingkan dengan kiasan tertentu yang mempunyai sifat dan karakteristik sejenis.

Majas alegori merujuk pada penggunaan kata yang bersifat retorika. Selain ditemukan dalam tulisan non fiksi seperti cerpen dan novel, majas alegori juga banyak ditemukan pada beberapa karangan lain seperti syair, Al-Qur’an dan hadist.

Ciri-Ciri Majas Alegori

Majas alegori memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan majas lainnya, antara lain:

  • Majas alegori umumnya kalimat merujuk pada penggunaan retorika yakni keterampilan berbahasa secara efektif.
  • Bentuk umum majas ini selalu mengandung kiasan atau penggambaran.
  • Disusun pada sebuah cerita atau uraian tertentu yang lebih kompleks dibandingkan dengan majas simile.

Dalam membuat majas alegori pada dasaranya tidak berbeda jauh dengan membuat majas perbandingan pada umumnya. Dibutuhkan sebuah keterampilan bahasa yang efektif namun mengandung makna atau kiasan. Sehingga nantinya dapat tersusun menjadi sebuah cerita yang lebih kompleks.

Contoh Majas Alegori

  • Ilmu pengetahuan ibarat cahaya yang menerangi kehidupan manusia di dunia.
  • Sosok ibu itu bagaikan malaikat yang bagi anak-anaknya. Ia memberikan kasih sayang dengan tulus dan penuh cinta.
  • Planet Bumi ini layaknya rumah yang harus kita rawat, jika tidak dapat menimbulkan kerusakan yang amat besar.
  • Dunia ini diibaratkan panggung sandiwara, setiap orang menjalankan perannya masing-masing.
  • Hidup itu bagaikan sungai yang mengalir, pasti akan ada rintangan seperti gelombang, bebatuan, arus yang kencang, kedalaman yang sulit ditebak, dan hingga pada akhirnya berhenti saat bertemu dengan laut.
  • Kebohongan diumpamakan sebagai memakan coklat. Tidak akan cukup satu buah, pasti akan diikuti dengan kebohongan lainnya.
  • Mereka berdua akan mendayung bahtera rumah tangganya sendiri. Suami harus dapat menjadi nahkoda yang pandai mempertahankan kapal, sedangkan istri harus bisa menjadi juru mudi. Perjalanan tentu tidak akan mudah, di tengah laut tentu akan berhadapan dengan ombak dan badai.
  • Cinta itu seperti menggenggam pasir. Bila tidak digenggam akan menghilang, tetapi jika digenggam terlalu erat maka akan terdesak keluar melalui celah jari dan akhirnya juga menghilang.
  • Seorang anak yang baru lahir ibaratkan seperti kertas putih kosong. Sangat putih dan tidak ada noda setitikpun. Oleh karena itu, harus dijaga dengan begitu hati-hati. Torehkan mereka dengan tinta emas di setiap lembarnya dan warnai ia dengan warna-wanra indah.
  • Waktu itu ibarat pedang yang tajam. Apabila seseorang dapat memainkannya dengan lihay dan teliti, maka akan sangat berguna. Namum bagi orang yang ceroboh tentu akan menjadi sebuah musibah.
  • Kegagalan seperti sebuah batu besar untuk kita lewati yang dengan batu tersebut kita akan mampu melompat lebih tinggi dari saat sebelum kita menemui batu tersebut.
  • Memegang prinsip dan komitmen ibarat menggenggam bara api yang sedang menyala.

Contoh Majas Alegori dalam Sebuah Puisi

Hidup Akan Terus Berjalan

Mengapa harus menangis selama masih bisa tersenyum?
Mengapa harus air mata yang keluar saat sedih mulai menyapa?

Lihatlah keluar,
Di sana masih banyak yang lebih menderita darimu
Lihat mereka,
Pikirkanlah, sebelum kamu bersedih

Selalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan

The post Majas Alegori: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
30 Contoh Majas Alegori dalam Puisi https://haloedukasi.com/contoh-majas-alegori-dalam-puisi Mon, 16 Dec 2019 08:40:33 +0000 https://haloedukasi.com/?p=1993 Majas alegori merupakan salah satu jenis majas perbandingan. Pengertian majas alegori secara umum adalah menjelaskan perbandingan hal-hal dengan kata-kata kiasan. Majas alegori menerangkan sesuatu dengan menggambarkannya atau mengibaratkannya. Gaya bahasa yang digunakan dalam majas alegori menggunakan frasa yang berupa fiksi. Untuk itulah majas alegori ini sering ditemukan dalam karangan bebas. Jenis majas seperti majas alegori […]

The post 30 Contoh Majas Alegori dalam Puisi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Majas alegori merupakan salah satu jenis majas perbandingan. Pengertian majas alegori secara umum adalah menjelaskan perbandingan hal-hal dengan kata-kata kiasan.

Majas alegori menerangkan sesuatu dengan menggambarkannya atau mengibaratkannya.

Gaya bahasa yang digunakan dalam majas alegori menggunakan frasa yang berupa fiksi. Untuk itulah majas alegori ini sering ditemukan dalam karangan bebas.

Jenis majas seperti majas alegori ini terdapat pada puisi yang berkaitan dengan syair atau sajak, prosa, atau jenis cerpen dimana dari kesemuanya memiliki ciri-ciri yang berisikan banyak jenis majas.

Majas alegori dalam pengertian puisi bebas lebih sering muncul strukturnya. Majas alegori juga sering dikaitkan dengan jenis rima dalam puisi.

Majas alegori dalam bentuk kalimat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut terdapat 30 contoh majas alegori dalam puisi yang sering kita jumpai.

Contoh 1

Bukan munafik.

Tetapi terkadang bahagia memang datang dari hal seperti itu:

mengamati, menatap, mengagumi dia dari batas semu yang takkan pernah dia sadari.

Mereka yang tidak mengerti takkan pernah tahu,

bagaimana nyamannya diam di satu titik, dengan mengerami

rasa yang barangkali takkan terbalas (Bukan  munafik – Arief Aumar Purwanto)

Contoh 2

Ada jiwa yang terkunyah sampai lumat.

Lalu berubah menjadi muntah namun menolak sia-sia.

Memaksa menengadah membawa derita.

Memaksa tetap bernyawa sesuai perang di gerbang neraka (Syahnoer)

Contoh 3

Yang pergi semakin tak kembali.

Yang menanti semakin tak mampu berdiri sendiri.

Yang mencari semakin tak mampu mengganti. Yang hidup pada bayang-bayang semakin bergantung

pada yang telah lama hilang (Kita manusia – Rintik Sedih)

Contoh 4

Bagimu, Tidak ada tempat bercerita yang paling nyaman kecuali di atas sajadah;

Menghadap kiblat, kau angkat kedua tangan-mu seraya berkata “ Ya Allah, Aku…”

Kemudian kau menceritakan semua yang kau rasa.

Meski kau tau Allah maha tau, Namun kau ingin selalu mengadu,

dan kau selalu ingin memastikan bahwa Allah mendengar doa-mu.

Tentang pertemuan yang menguatkan,

Perpisahan yang meniadakan, kebahagiaan yang menyejukkan,

serta kesedihan yang menyungkurkan. (Tempat bercerita-Ayatsuci Strories)

Contoh 5

Sepi dan gaduh, seperti dendam dan ikhlas,

Kau hanya harus memilih salah satu.

Saat kau dikuasai dendam maka sakit, sedih, amarah, benci dan kegelisahanlah

yang akan mewarnai hari-harimu, bahkan tiap detikmu dan membuatmu tersiksa (Ikhlas – N Amaliyah)

Contoh 5

Cermin tak pernah berteriak;

ia pun tak pernah meraung, tersedan,

atau terisak, meski apa pun jadi terbalik di dalamnya;

barangkali ia hanya bisa bertanya: mengapa kau seperti kehabisan suara? (Cermin- 1980)

Contoh 6

Sementara kita saling berbisik,

untuk lebih lama tinggal pada debu,

cinta yang tinggal berupa bunga kertas dan lintasan angka-angka,

ketika kita saling berbisik, di luar semakin sengit,

malam hari memadamkan bekas-bekas telapak kaki,

menyekap sisa-sisa unggun api, sebelum fajar.

Ada yang masih bersikeras abadi (Sementara kita saling berbisik – 1966)

Contoh 7

Jangan jatuh cinta saat hujan.

arena ketika besok lusa kamu patah-hati,

setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu.

Saat orang lain bahagia menatap hujan,

kamu justru nelangsa sedih melihat keluar jendela (Hujan – Tere Liye)

Contoh 8

Harum wangi yang semerbak menjadi kesan setelah ia mendekat.

Aroma maskulin yang tidak pasaran itu bisa ditafsirkan

sebagai identitas parfum yang dia gunakan

adalah cairan dalam botol kaca yang harganya bisa setara

sebuah ponsel pintar buatan negeri gingseng (Akhir pertama – Tmameliya)

Contoh 9

Disini dingin! Bahkan, jauh lebih dingin!!

Karena bertemu pun kau tak pernak ingin.

Serta kabar yang kukirim melalui angin,

Hanya merayap di antara pekat asap nikotin.

Menyesap pahit aroma kafein.

Tak membuahkan hasil apapun selain,

sesak keresahan yang mendominasi tanpa izin (Dingin – Apriprayudi)

Contoh 10

Dunia ini terlalu lucu untuk diseriusin.

Memaafkan mungkin mudah,

hanya saja mempertahankan kepercayaan secara utuh bagiku begitu rumit.

Hidup bukanlah Matematika yang memerlukan satu jawaban yang pasti.

Jangan membuang waktumu dengan andil di kehidupan orang lain (Quotes hati – de2121mF)

Contoh 11

Hitam bukan berarti malam.

Gelap adalah simbol kekelaman.

Aku tetrpaku pada malam, malam kelam tanpa setitik bintang.

Lihatlah, aku melihat hitam.

Lihatlah, aku melihat gelap.

Lihatlah aku menatap malam dan kekosongan, hampa harapan.

Siang telah sirna, dunia dalan belenggu hitam.

Tanpa cahaya, tanpa warna, hanya pelantun nada (Senandung hitam – Ririn Pratiwi)

Contoh 12

Hai masa lalu.

Setiap kali ku mengingatmu, selalu saja terasa sesak.

Apa ssesaakit ini bila mengenangmu?

Sehancur ini kah aku bila tanpamu?

Begitu berharganya dirimu? (Sajak rindu – Salmasalsbllaa)

Contoh 13

Sendu, itu mungkin ungkapan hati, lirih aku bisikan, aku terketuk,

dan berdiam untuk menatap. Apakah ini naskah ahti,

Apakah ini naskah permainan, aku mengira-ngira, namun aku tetap mengalir,

sampai akhirnya aku berhenti (Isyaratku – Aryaniikas)

Contoh 14

Aku adalah atom, bagian terkecil dari sutu unsur, ya, unsur kehidupan.

Aku bagian dari seluruh galaksi yang menyusun sisi terbesar yang tek pernah nampak (Atom – Rho.aplhabeta)

Contoh 15

Selau ada saat ketika kita tidak sempat bertanya kepada sepasang kaki sendiri,

kenapa tidak nau berhenti sejak mengawali pengembaraan,

agar kita bisa memandang sekeliling dan bertahan semampu kita,

untuk tidak melepaskan air mata menjelma sungai,

tempat berlayar tukang perahu, yang mungkin saja bisa memberi tahu kita,

kesan saudara, ke sana. (Pingkan melipat jarak – Sapardi Djoko Damono)

Contoh 16

Dia adalah rantai manis penghubung antara dunia ini dan dunia akan datang,

kolam air manis untuk jiwa-jiwa yang kehausan.

Dia adalah sebatang pohon tertanam,

di lembah sungai keindahan, memikul berbuah ranum,

bagi hati lapar yang mencari (Penyair – Kahlil Gibran)

Contoh 17

Kala malam datang dan rasa kantuk datang,

membentangkan selimutnya di wajah bumi,

aku bangun dan berjalan ke laut, “ Laut tidak pernah tidur, dan dalam keterjagaannya itu laut menjadi penghibur bagi jiwa yang terjaga.” (Mimpi – Kahlil Gibran)

Contoh 18

Engkau telah dibisikkan bahwa hidup adalah kegelapan, dan dengan penuh ketakutan.

Engkau sebarkan apa yang telah dituturkan padamu penuh kebimbangan.

Kuwartakan padamu bahwa hidup adalah kegelapan jika tidak diselimuti oleh kehendak,

dan segala kehendak akan buta bila tidak diselimuti pengetahuan,

dan segala macam pengetahuan akan kosong bila tidak diiringi kerja,

dan segala kerja hanyalah kehampaan kecuali disertai cinta (Kehidupan – Kahlil Gibran)

Contoh 19

Matahari bangkit dari sanubariku.

Menyentuh permukaan samodra raya.

Matahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawala.

Wajahmu keluar dari jdatku, wahai kamu, wanita miskin!

Kakimu terbenam di dalam lumpur.

Kamu harapkan beras seperempat gantung,

dan di tengah sawah tuan tanah menanammu! (Sajak matahari – W.S. Rendra)

Contoh 20

Atas ranjang batu, tubuhnya panjang,

bukit barisan tanpa bulan kabur dan lihat dengan mata sepikan terali.

Di lorong-lorong jantung matanya para pemuda bertangan merah serdadu-serdadu Belanda rebah.

Di mulutnya menetes lewat mimpi darah di cawan tembikar,

dijelmakan satu senyum barat di perut gunung (Tahanan – W.S Rendra)

Contoh 21

Kau pandangi langit,

barangkali kau akan lihat gumpalan awan berlatar biru,

barangkali pula kau temukan ketenangan ,

sejenak terdiam, angan melayang bagai elang,

berpikir sehari ada 24 jam, biarlah sepersekian detik berlalu tanpa titik,

sekali bertepuk, lamunanmu lapuk! (Langit biru – Ariyanitatik)

Contoh 22

Sesuatu yang tak dapat didengar oleh telinga,

kepada siapa harus mengatakannya?

Sesuatu yang tak dapat dilihat oleh mata,

kepada siapa harus memperlihatkannya?

Sesuatu yang tak dapat disentuh oleh tangan,

kepada siapa harus memberikannya? (Feeling – Reeverie dalam Korean poems)

Contoh 23

Suara kereta, bergema memecah daratan,

suara bisikan orang lain, membunuh hati dan memecah harapan.

Nyanyian burung-burung, membangkitkan semangat para pohon,

nyanyian kerabat membangkitkan semangat yang telah mati. (Relativity – Reeverie dalam Korean poems)

Contoh 24

Boleh aku bertanya pada bulan,

kenapa semakin hari senyummu makin menawan?

Boleh aku bertanya pada bintang,

kapan rasa ini bisa aku sampaikan degan lantang?

Boleh aku bertanya pada matahari,

bagaimana cara untuk mengalihkan mata dari senyummu setiap hari? (Kepingan sajak – chocory)

Contoh 25

Pagi singgah kembali,

menyibukkan manusia yang berani,

secercah cahaya datang menyentuh hati,

membuat keberanian datang lagi.

Dia terus kupandangi, tapi dia tak kunjung nyata,

ku tersiksa bagaikan luka, yang menusuk ke dalam hati. (Hati mendoakanmu – Sriwahyuni138)

Contoh 26

Kesibukan adalah cara terbaik melupakan banyak hal,

membuat waktu melesat tanpa terasa.

Apakah esok sudah melupakannya?

Apakah esok baik-baik saja?

Apakah esok juga memikirkannya? (Hujan – Tere Liye)

Contoh 27

Paru-paruku sesak, hatiku bersih,

tanganku terluka dari malam sebelumnya dengan goresan,

dan rambutku tipis dan basah, terjatuh di tempat yang salah,

aku sedikit tidak nyaman. (Bagian terbaikku – Ed Sheeran)

Contoh 28

Porosmu hadir secara tiba-tiba,

menuntunku ke dalam dimensi dirimu yang belum aku tahu.

Kau memberiku sebuah nama yang atk pernah aku lupa.

Selanjutnya, aku harus apa? (Kausa – Febriadwi)

Contoh 29

Ayah, ku kembali mengenangmu,

dalam gelap ku tersedu, menahan segala pilu dan ragu.

Mengapa waktu cepat berlalu,

mengapa Tuhan lebih menyayangimu dibanding aku,

apa salahku, Ayah? Apa dosaku, Ayah? (Ayah – Linta Alenta)

Demikian 30 contoh majas alegori dalam puisi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

The post 30 Contoh Majas Alegori dalam Puisi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>