makhluk hidup - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/makhluk-hidup Sat, 24 Sep 2022 04:17:56 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico makhluk hidup - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/makhluk-hidup 32 32 3 Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup https://haloedukasi.com/konsep-tekanan-zat-pada-makhluk-hidup Sat, 24 Sep 2022 04:17:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38827 Konsep tekanan zat pada makhluk hidup terjadi pada berbagai peristiwa. Beberapa peristiwa yang sesuai dengan konsep tekanan, yaitu : 1. Pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan Air dapat masuk kedalam tubuh tanaman karena diserap oleh akar. Kemampuan tanaman untuk menghisap air melalui akar dibantu oleh daya kapilaritas batang. Gaya kapilaritas dipengaruhi oleh dua hal, yaitu […]

The post 3 Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Konsep tekanan zat pada makhluk hidup terjadi pada berbagai peristiwa. Beberapa peristiwa yang sesuai dengan konsep tekanan, yaitu :

1. Pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan

Air dapat masuk kedalam tubuh tanaman karena diserap oleh akar. Kemampuan tanaman untuk menghisap air melalui akar dibantu oleh daya kapilaritas batang. Gaya kapilaritas dipengaruhi oleh dua hal, yaitu gaya adhesi dan gaya kohesi. Gaya kohesi adalah kemampuan molekul untuk berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis.

Air diserap oleh rambut-rambut akar, kemudian air masuk secara osmosis ke dalam sel epidermis. Air akan terus melewat korteks hingga endodermis dan berakhir di periskel. Setelah berada di periskel, sistem pengangkutan air diambil alih oleh xilem akar. Kemudian, air akan melewati xilem di batang hingga sampai ke xilem di daun untuk proses fotosintesis.

Gaya kapilaritas yang dimiliki oleh batang membuat tanaman dapat menyerap air walau arahnya dari bawah ke atas atau bagian yang lebih tinggi. Sifat kapilaritas menyerupai sifat pipa kapiler. Pipa kapiler berbentuk menyerupai sedotan, namun memiliki diameter yang sangat kecil.

Jika ujung pipa dimasukkan ke dalam air, maka iar uang masuk ke pipa akan lebih tinggi dibanding yang ada disekitar pipa. Prinsip tersebut juga bekerja pada tanaman. Air yang ada pada batang tanaman akan lebih tinggi dibanding air di dalam tanah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi gerakan air ke bagian tanaman, yaitu daya isap daun. Daya isap daun adalah naiknya air ke daun karena adanya aktivitas penggunaan cadangan air yang ada di batang. Penggunaan air di dalam daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada di xilem sehingga menyebabkan air dapat masuk dan naik ke daun.

Air tersebut digunakan untuk proses fotosintesis. Air juga dapat dikeluarkan dari tanaman melalui proses transpiraso dan gutasi. Pengangkutan nutrisi hasil dari proses fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh dilakukan oleh floem. Hasil fotosintesis yang terletak di daun akan diedarkan ke seluruh bagian tanaman melalui pembuluh floem secara osmosis.

2. Tekanan darah pada sistem peredaran darah manusia

Manusia memiliki sistem peredaran darah secara tertutup, sebab darah yang mengalir berada di dalam pembuluh. Hal tersebut sesuai dengan hukum pascal mengenai tekanan yang terdapat pada ruang katup. Tekanan darah dibagian aorta akan sama dengan tekanan darah pada arteri atau pembuluh nadi.

Hal tersebut sama seperti bunyi hukum Newton sebagai berikut.
“Tekanan yang diberikan dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama”. Proses terjadinya peredaran darah sebagai berikut :

  • Jantung berkontraksi yang menyebabkan darah dipompa masuk ke dalam pembuluh nadi sehingga tekanan darah menjadi maksimum.
  • Jantung berelaksasi yang menyebabkan tidak ada pemompaan darah sehingga tekanan darah menjadi minimum.

Tekanan darah dalam keadaan maksimum disebut dengan tekanan sistol, sedangkan tekanan darah dalam keadaan minimum disebut dengan tekanan darah diastol.

Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah pada manusia disebut spigmomanometer. Kisaran tekanan darah yang normal adalah 120/80 mmHg bagi dewasa. Jika tekanan darah manusia berada di kisaran 170/100 mmHg maka orang tersebut mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah.

Tekanan darah tinggi disebabkan karena sering mengkonsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi. Bila tingkat keparahan semakin buruk maka penderita dapat mengalami stroke. Tekanan darah rendah dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar zat besi yang tinggi. Tekanan rendah dapat menyebabkan penderitanya menjadi mudah lelah, lemas, dan psuing.

3. Tekana gas pada proses pernapasan manusia

Di dalam organ paru-paru terjadi pertukaran antara gas oksigen dengan karbon dioksida yang terjadi secara difusi. Proses perpindahan antara gas oksigen dengan karbon dioksida memiliki konsentrasi dan tekanan parsial dari tinggi ke rendah.

Tekanan parsial adalah tekanan yang dihasilkan oleh gas tertentu dalam campuran gas tersebut. Campuran gas antara O2 dan CO2 merupakan tekanan parsial yang terlarut dalam darah. Darah yang masuk ke dalam paru-paru melalui arteri pulmonamais memiliki tekanan parsial oksigen yang lebih rendah dan tekanan parsial karbon dioksida yang lebih tinggi dibanding dengan udara di dalam alveolus.

Ketika darah mengalir menuju alveoli, karbon dioksida yang terkandung dalam darah menuju alveol dan oksigen yang terkandung di dalam udara di alveol menuju ke dalam darah secara difusi. Hal ini menyebabkan tekanan parsial oksigen dalam darah menjadi naik dan tekanan parsial karbon dioksida membawa banyak oksigen.

Kandungan gas karbob dioksida dalam jaringan tubuh menjadi lebih besar dibanding kandungan karbon dioksida dalam darah, sehingga gas karbon dioksida dalam jaringan tubuh keluar menuju darah secara difusi.

Setelah sistem peredaran darah melepaskan oksigen dan membawa karbon dioksida dari jaringan tubuh, darah mengalir kembali melalui pembuluh darah melepaskan oksigen dan membawa karon dioksida dari jaringan tubuh, darah mengalir kembali melalui pembuluh balik menuju paru-paru dan jantung untuk mengalami pertukaran gas.

The post 3 Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Klasifikasi Makhluk Hidup: Pegertian, Tujuan & Ragam https://haloedukasi.com/klasifikasi-makhluk-hidup Thu, 19 May 2022 00:30:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34585 Makhluk hidup merupakan suatu organisme yang mampu menjalankan fungsi-fungsi kehidupan. Ciri-ciri makhluk hidup adalah dapat bernapas, berkembang biak, bergerak, peka terhadap rangsangan, mengeluarkan zat sisa metabolisme, dapat beradaptasi, dan bertumbuh. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup Klasifikasi mahluk hidup adalah suatu cara untuk mengelompokkan makhluk hidup dengan berdasarkan pada kesamaan ciri yang dimiliki. Klasifikasi makhluk hidup juga […]

The post Klasifikasi Makhluk Hidup: Pegertian, Tujuan & Ragam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Makhluk hidup merupakan suatu organisme yang mampu menjalankan fungsi-fungsi kehidupan. Ciri-ciri makhluk hidup adalah dapat bernapas, berkembang biak, bergerak, peka terhadap rangsangan, mengeluarkan zat sisa metabolisme, dapat beradaptasi, dan bertumbuh.

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi mahluk hidup adalah suatu cara untuk mengelompokkan makhluk hidup dengan berdasarkan pada kesamaan ciri yang dimiliki. Klasifikasi makhluk hidup juga dapat berdasarkan pada persamaan morfologi, anatomi, manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.

Selain itu, cabang biologi yang mempelajari tentang klasifikasi adalah taksonomi. Klasifikasi makhluk hidup ini dilakukan dengan tiga tahapan yakni pertama melakukan identifikasi makhluk hidup, kedua melakukan pengelompokkan makhluk hidup, dan ketiga melakukan pemberian nama makhluk hidup. 

Klasifikasi sistem alami dapat mengelompokkan makhluk hidup dengan menentukan persamaan dan perbedaan struktur tubuhnya. Kemudian apabila ada makhluk hidup yang memiliki struktur tubuh yang sama dan mirip akan dikumpulkan dalam satu kelompok. Sedangkan makhluk yang memiliki struktur tubuh yang berbeda akan dikelompokkan sendiri. 

Manfaat klasifikasi makhluk hidup ini yaitu untuk membantu kita mengidentifikasi makhluk hidup, memahami makhluk hidup, menunjukkan persamaan atau perbedaan antar makhluk hidup dan menjelaskan informasi mengenai makhluk hidup secara tepat, akurat dan mudah.

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup 

Klasifikasi makhluk hidup merupakan pengelompokkan makhluk hidup menjadi beberapa golongan. Berikut adalah beberapa tujuan klasifikasi makhluk hidup :

  • Untuk mengelompokkan makhluk hidup dengan berdasarkan pada persamaan dan ciri-ciri yang dimiliki.
  • Untuk mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis mahluk hidup untuk dapat mempermudah membedakan makhluk hidup satu dengan makhluk hidup jenis lainnya.
  • Untuk mempermudah mengenali jenis makhluk hidup.
  • Untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
  • Untuk dapat memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
  • Untuk menyederhanakan objek studi.
  • Untuk mengetahui tingkat evolusi makhluk hidup dengan berdasarkan pada hubungan kekerabatannya.
  • Untuk dapat mempelajari dan memahami makhluk hidup.

Ragam Klasifikasi Makhluk Hidup 

Makhluk hidup di bumi memang sangat beragam sehingga dengan melakukan klasifikasi makhluk hidup dapat mempermudah kita mengenali jenis makhluk hidup. Ada beberapa macam sistem klasifikasi makhluk hidup diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Klasifikasi Sistem Alami                                                                                           

Klasifikasi sistem alami adalah pengelompokan makhluk hidup yang umumnya berdasarkan pada morfologinya. Morfologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari struktur luar tubuh makhluk hidup yang dapat dilihat secara langsung.

Contoh hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan berkaki dua, hewan berbulu, tumbuhan berkeping dua dan sebagainya.

2. Klasifikasi Sistem Buatan (Artifisial)

Klasifikasi sistem buatan adalah pengelompokan makhluk hidup yang berdasarkan pada morfologi, alat reproduksi, dan habitat. Contohnya berdasarkan pada habitatnya hewan dapat dikelompokkan menjadi hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup di darat.

Selain itu, tokoh yang mengklasifikasikan mahluk hidup dengan klasifikasi sistem buatan antara lain yaitu Aristoteles dan Carolus Linnaeaus.

Aristoteles ini membagi makhluk menjadi dua kelompok yakni tumbuhan (plantae) dan hewan (animalia). Sedangkan Carolus Linnaeus ini mengelompokkan tumbuhan berdasarkan pada alat reproduksinya.

3. Klasifikasi Sistem Filogenetik

Klasifikasi sistem filogenetik adalah pengelompokkan makhluk hidup yang berdasarkan pada hubungan kekerabatan antara takson satu dengan yang lainnya.

Takson adalah tingkatan kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat tertinggi sampai ke tingkat terendah. Contohnya kucing dan harimau termasuk kelompok pemakan daging.

Klasifikasi sistem filogenetik dikemukakan pertama kali oleh Charles Darwin. Menurut darwin, terdapat hubungan antara klasifikasi dengan evolusi. Sistem filogenetik ini disusun berdasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lainnya.

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup 

Ada beberapa macam sistem klasifikasi makhluk hidup diantaranya yaitu sistem dua kingdom, sistem tiga kingdom, sistem empat kingdom, sistem lima kingdom dan sistem enam kingdom. Namun, hingga sekarang yang diakui sebagai klasifikasi standar adalah sistem lima kingdom.

Sistem lima kingdom ini ditemukan oleh Robert H.Whitakker. Adapun klasifikasi makhluk hidup menjadi lima kingdom adalah sebagai berikut :

1. Kingdom Monera

Kindom monera adalah kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti. Makhluk hidup yang termasuk pada kingdom monera ini biasanya disebut sebagai organisme prokariotik.

Cara reproduksi makhluk hidup yang termasuk kingdom monera ini dapat berlangsung secara aseksual dan seksual. Contoh kingdom monera yaitu alga biru dan bakteri seperti salmonella typhi dsb.

2. Kingdom Protista

Kingdom protista adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki membran inti. Sebagian besar makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom protista memiliki alat gerak yang berupa bulu cambuk (flagella) atau rambut gerak (silia).

Makhluk hidup yang tergolong kingdom protista ini dapat ditemukan dengan mudah karena makhluk hidup kingdom jenis ini dapat hidup di habitat yang mengandung air seperti tanah, air tawar, pasir dan sebagainya. Kingdom Protista dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :

  1. Protista mirip tumbuhan  : makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom protista dapat dikatakan mirip tumbuhan karena makhluk hidup ini bersifat autotrof, memiliki klorofil dan melakukan fotosintesis. Contohnya adalah ganggang hijau, ganggang merah, ganggang coklat, ganggang pirang, dan ganggang api.   
  2. Protista mirip hewan : makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom protista dapat dikatakan mirip hewan karena makhluk hidup ini bersifat heterotrof, tidak mengandung klorofil dan memasukkan makanan melalui mulut pada membran selnya. Contohnya adalah protozoa, flagellate, ciliate, dan sporozoa.
  3. Protista mirip jamur : makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom protista dapat dikatakan mirip jamur karena makhluk hidup ini dapat menghasilkan sporangium. Contohnya adalah jamur air dan jamur lendir.

3. Kingdom Fungi (Jamur)

Kingdom Fungi adalah kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki kloroplas dan tidak dapat menghasilkan makanan sendiri.sehingga fungsi dapat memperoleh makanan dari lingkungan sekitarnya. Contoh kingdom fungi (jamur) yaitu jamur tempe, jamur keputihan, ragi roti, jamur merang dsb.

4. Kingdom Plantae (Tumbuhan)

Kingdom Fungi atau tumbuhan adalah kingdom makhluk hidup yang bersel banyak, dapat berfotosintesis, dan memiliki kloroplas. Pada umumnya makhluk hidup yang termasuk kingdom plantae dapat hidup di darat dan mampu berkembang biak dengan kawin ataupun tidak kawin.

Kingdom plantae dapat terbagi menjadi tiga kelompok yakni lumut (bryophyta), paku-pakuan (pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (spermatophyta). Contoh kingdom plantae adalah tumbuhan paku purba, tumbuhan berbiji terbuka, tumbuhan berbiji tertutup, dsb.

5. Kingdom Animalia  (Hewan)

Kingdom Fungi atau hewan adalah kingdom makhluk hidup yang bersel banyak, memiliki inti sel eukariotik, tidak memiliki dinding sel, tidak berkloroplas, memiliki pigmen kulit, dan dapat memperoleh makanan dengan cara memakan makhluk hidup lain. Kingdom animalia terbagi menjadi beberapa klasifikasi :

a. Klasifikasi Hewan Berdasarkan Makananannya

  • Herbivora : kelompok hewan pemakan tumbuhan. Contohnya adalah zebra, sapi, jerapah dsb.
  • Karnivora : kelompok hewan pemakan daging. Contohnya adalah singa, harimau, kucing dsb.
  • Omnivora : kelompok hewan pemakan daging dan tumbuhan. Contohnya adalah musang, ayam tikus dsb.
  • Insectivora : kelompok hewan pemakan serangga. Contohnya adalah cecak, kadal, bunglon dsb. 

b. Klasifikasi Hewan Berdasarkan Tulang Belakang

  • Invertebrata : kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata dapat terbagi menjadi beberapa filum yaitu Porifera (hewan berpori), Coelentera (hewan berongga), Platyhelminthes (cacing pipih), Nemathelminthes (cacing gilig), Annelida (cacing gelang), Mollusca (hewan bertubuh lunak), Arthripoda (hewan berbuku-buku), dan Echinodermata (hewan berkulit duri). Contoh hewan invertebrata adalah cacing pita, ubur-ubur, cacing tanah dsb.
  • Vertebrata : kelompok hewan yang memiliki ruas-ruas tulang belakang. Vertebrata dapat dibagi menjadi 5 kelas yaitu Pisces (ikan), Amphibia (katak), Reptilian (hewan melata/merayap), Aves (unggas), dan Mamalia (hewan memiliki kelenjar mamae. Contoh hewan vertebrata adalah ular, kambing, sapi, kadal, bunglon, buaya dsb.

Contoh Klasifikasi Makhluk Hidup 

Klasifikasi makhluk hidup dapat dilakukan dengan berdasarkan pada tingkatan klasifikasi makhluk hidup dari yang tertinggi ke yang terendah.

Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tertinggi ke terendah adalah kingdom, Filum atau Divisi, Kelas, Ordo, Famili, Genus dan Spesies. Berikut adalah contoh klasifikasi makhluk hidup :

1. Angsa

Angsa merupakan unggas yang memiliki bulu yang indah dan selaput pada kakinya. Berdasarkan tingkatan klasifikasi hewan dari yang tertinggi ke yang terendah angsa dapat diklasifikasikan seperti berikut ini :

  • Kingdom :  Angsa berasal dari kingdom Animalia
  • Filum : Filum dari angsa adalah Chordata
  • Kelas : Kelas dari angsa adalah Aves
  • Ordo : Angsa berasal dari ordo Anseriformes
  • Famili : Famili angsa adalah Anatidae
  • Genus : Genus dari angsa adalah Cygnus
  • Spesies : Spesies dari angsa adalah Cygnus Olor

2. Cumi-cumi

Cumi-cumi merupakan hewan yang memiliki tangan pendek dan dapat mengeluarkan tinta. Berdasarkan tingkatan klasifikasi hewan dari yang tertinggi ke yang terendah cumi-cumi dapat diklasifikasikan seperti berikut ini :

  • Kingdom :  Cumi-cumi berasal dari kingdom Animalia.
  • Filum : Filum dari cumi-cumi adalah Mollusca.
  • Kelas : Kelas dari cumi-cumi adalah Cephalopoda.
  • Ordo : Cumi-cumi berasal dari ordo Teuthida.
  • Famili : Famili cumi-cumi adalah Mastigoteuthidae.
  • Genus : Genus dari cumi-cumi adalah Mastigoteuthis.
  • Spesies : Spesies dari cumi-cumi adalah Mastigoteusthis Flammea.

3. Padi

Padi merupakan tumbuhan yang memiliki daun berwarna hijau namun jika sudah siap panen akan menguning, memiliki beras dan dapat biasanya tumbuh di sawah Berdasarkan tingkatan klasifikasi tumbuhan dari yang tertinggi ke yang terendah cumi-cumi dapat diklasifikasikan seperti berikut ini :

  • Kingdom : Padi berasal dari kingdom Plantae.
  • Divisi : Filum dari Padi adalah Spermatophyta.
  • Kelas : Kelas dari Padi adalah Monocotyledonae.
  • Ordo : Padi berasal dari ordo Poales.
  • Famili : Famili Padi adalah Poaceae.
  • Genus : Genus dari Padi adalah Oryza.
  • Spesies : Spesies dari Padi adalah Oryza Sativa.

4. Tumbuhan Kunyit

Kunyit merupakan tumbuhan yang memiliki batang tidak bercabang dengan bentuk memanjang, akarnya rumpang, terdapat rambut halus pada daun kunyit, tulang daun menyirip, dan memiliki bentuk daun cenderung lonjong dengan ujung lancip.

Berdasarkan tingkatan klasifikasi tumbuhan dari yang tertinggi ke yang terendah kunyit dapat diklasifikasikan seperti berikut ini :

  • Kingdom : Kunyit berasal dari kingdom Plantae.
  • Divisi: Filum dari kunyit adalah Spermatophyta.
  • Kelas : Kelas dari kunyit adalah Monocotyledonae.
  • Ordo : Kunyit berasal dari ordo Zingiberales.
  • Famili : Famili kunyit adalah Zingiberaceae.
  • Genus : Genus dari kunyit adalah Curcuma.
  • Spesies : Spesies dari kunyit adalah Curcuma Domestica.

5. Jamur Rhizapus Oryzae

Jamur Rhizapus Oryzae  merupakan jamur yang digunakan dalam pembuatan tempe dan sangat aman untuk dikonsumsi.

Berdasarkan tingkatan klasifikasi jamur dari yang tertinggi ke yang terendah jamur Rhizapus Oryzae dapat diklasifikasikan seperti berikut ini :

  • Kingdom :  Jamur Rhizapus Oryzae berasal dari kingdom Fungi.
  • Divisi: Filum dari Jamur Rhizapus Oryzae adalah Zygomycota.
  • Kelas : Kelas dari Jamur Rhizapus Oryzae adalah Zygomycetes.
  • Ordo : Jamur Rhizapus Oryzae berasal dari ordo Mucorales.
  • Famili : Famili Jamur Rhizapus Oryzae adalah Zingiberaceae.
  • Genus : Genus dari Jamur Rhizapus Oryzae adalah Rhizopus.
  • Spesies : Spesies dari Jamur Rhizapus Oryzae adalah Rhizopus Oryzae.

The post Klasifikasi Makhluk Hidup: Pegertian, Tujuan & Ragam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem Daratan: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Manfaat https://haloedukasi.com/ekosistem-daratan Sat, 12 Mar 2022 07:44:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32332 Pengertian Ekosistem Daratan Ekosistem daratan merupakan suatu komponen ekosistem yang memiliki lingkungan fisik berupa daratan. Pada bioma ekosistem daratan dipengaruhi oleh beberapa unsur seperti sinar matahari, iklim, curah hujan, keadaan tanah, dan kelembapan. Bioma yang ada dalam ekosistem daratan terdiri dari konsumen, produsen, dan dekomposer. Ekosistem daratan juga merupakan keanekaragaman yang ada dalam ekologi darat […]

The post Ekosistem Daratan: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Manfaat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Ekosistem Daratan

Ekosistem daratan merupakan suatu komponen ekosistem yang memiliki lingkungan fisik berupa daratan. Pada bioma ekosistem daratan dipengaruhi oleh beberapa unsur seperti sinar matahari, iklim, curah hujan, keadaan tanah, dan kelembapan. Bioma yang ada dalam ekosistem daratan terdiri dari konsumen, produsen, dan dekomposer.

Ekosistem daratan juga merupakan keanekaragaman yang ada dalam ekologi darat yang saling timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan maupun komunitas. Ekosistem daratan dapat disebut juga dengan ekosistem terestrial dengan bagian-bagian yang ditentukan oleh curah hujan dan temperatur. 

Selain itu iklim memiliki peran penting pada ekosistem daratan yakni dapat menggariskan suatu wilayah ekologi. Dengan hal tersebut maka ekosistem daratan memiliki jenis klasifikasi berdasarkan iklim. Setiap jenis ekosistem daratan memiliki ciri-ciri yang membedakan antara wilayah ekologi satu dengan wilayah ekologi lainnya.

Ekosistem daratan dapat mengalami perubahan kondisi yang buruk apabila disebabkan oleh aktivitas manusia, keserakahan kepentingan, petir, kebakaran, dan bencana alam. Maka dari itu, manusia sebagai makhluk hidup yang hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya, alangkah baiknya bertindak bijak untuk menjaga ekosistem.

Jenis-Jenis Bioma Ekosistem Daratan

Ekosistem daratan terdiri dari beberapa jenis bioma, antara lain:

1. Bioma Gurun

Bioma gurun banyak dijumpai di wilayah Amerika Utara, Asia Barat, Afrika Utara, dan Australia. Ciri-ciri bioma gurun adalah memiliki perbedaan suhu udara yang ekstrim pada siang dan malam hari, memiliki curah hujan yang rendah yakni kurang dari 250 mm/tahun, tingkat kelembapan udara yang rendah, tingkat deflasi yang tinggi, tingkat evaporasi yang tinggi, tanah yang tandus, serta didominasi oleh flora dan fauna tertentu. 

Flora yang sering dijumpai pada bioma gurun adalah kaktus, tumbuhan ini dapat hidup bertahun-tahun dan bertahan pada tanah tandus dan kelembapan udara yang rendah. Flora yang ada pada bioma gurun bercirikan memiliki akar yang panjang, memiliki jaringan untuk menampung air, dan ukuran daun yang kecil atau bahkan tidak memiliki daun. 

Sedangkan fauna yang sering dijumpai pada bioma gurun adalah hewan-hewan nokturnal seperti kadal, rodentia, ular, katak, kalajengking dan lain sebagainya. Fauna yang hidup pada bioma ini bercirikan memiliki cadangan lemak dalam tubuhnya, memiliki sedikit rambut badan, memiliki telapak kaki yang cukup tebal, dan daun telinga yang panjang.

2. Bioma Hutan Hujan Tropis

Bioma hutan hujan tropis dapat ditemui pada wilayah Amerika Selatan, Amerika tengah, Madagaskar, sebagian Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, dan sebagian Afrika.

Ciri-ciri bioma hutan hujan tropis adalah ditemukan pada daerah tropik dan subtropik, memiliki curah hujan yang tinggi sekitar 2000 mm/tahun, suhu kelembaban tinggi hingga 30℃, mendapatkan sinar matahari, tanah yang lembap, dan memiliki pohon-pohon yang sangat tinggi.

Pohon-pohon yang ada pada wilayah hutan hujan tropis memiliki ketinggian hingga mencapai 40 meter. Tumbuhan pada bioma ini bercirikan memiliki daun yang lebar, leba, dan hijau sepanjang tahun. Dengan kelebatan pohon serta daun-daun maka terkadang sinar matahari tidak dapat menembus dasar hutan. Dari hal tersebut menyebabkan permukaan tanah menjadi selalu lembap karena genangan air.

Bioma hutan hujan tropis memiliki flora dan fauna yang beragam. Flora atau tumbuhan yang sering ditemui pada bioma ini antara lain kaktus, rotan, dan anggrek. Sedangkan fauna atau hewan yang hidup di bioma hutan hujan tropis antara lain burung hantu, babi hutan, harimau, badak, kera, singa, dan lain sebagainya.

3. Bioma Taiga

Bioma taiga sering ditemui di wilayah bumi bagian utara seperti subtropik, pegunungan daerah tropik, dan daerah kutub yang sedikit memiliki musim panas dan lebih banyak musim dingin. Contoh wilayah yang memiliki bioma taiga terdapat di Kanada, Alaska, Rusia, Siberia, dan Skandinavia. Bioma Taiga adalah bioma yang termasuk jenis hutan homogen.

Bioma taiga hanya memiliki satu jenis tumbuhan pohon berdaun jarum seperti pinus, cemara, konifer, dan lain sebagainya. Dalam hutan taiga tidak dapat dijumpai tumbuhan lain maupun tumbuhan basah, bahkan tidak terdapat rerumputan. Tumbuhan tersebut dapat bertahan pada suhu yang rendah sehingga banyak ditemukan dan berada di hutan taiga.

Sedangkan fauna atau hewan yang hidup di hutan taiga antara lain beruang hitam, rusa besar, ajag, moose, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan ketika musim panas tiba. Hewan tersebut dapat bertahan dengan suhu mencapai 90°F atau lebih pada musim panas. 

4. Bioma Tundra

Bioma tundra dapat ditemui pada kutub utara, kutub selatan, dan di puncak-puncak gunung tinggi. Ciri-ciri bioma tundra adalah memiliki suhu rendah yaitu di bawah 0 ℃, hampir semua wilayah tundra ditutupi oleh salju, mengalami musim dingin yang panjang, mengalami musim panas dengan siang hari yang panjang, tumbuh usia tanaman yang pendek sekitar kurang dari 120 hari, dan hewan yang memiliki bulu sangat tebal.

Dengan suhu yang rendah membuat flora dan fauna yang ada pada bioma tundra menjadi sulit untuk bertahan dan berkembang, Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang jarang sekali muncul pada wilayah bioma tundra. Sinar matahari memiliki batas gerak hingga 23,5° LU/LS mengakibatkan kawasan tundra jarang sekali memiliki suhu panas.

Tentu hal tersebut mempengaruhi keadaan flora dan fauna bioma tundra. Pada flora atau tumbuhan yang ada pada bioma tundra hanya dapat bertahan tidak lebih dari 60 hari, dan hanya tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan suhu dingin yang dapat bertahan pada bioma tundra. Tumbuhan tersebut antara lain liken, pedu, alang-alang, dan sphagnum. 

Sedangkan fauna yang terdapat pada bioma tundra merupakan hewan yang dapat beradaptasi pada suhu dingin. Hewan yang hidup pada bioma tundra memiliki ciri-ciri antara lain berbulu tebal dan memiliki lapisan lemak tebal. Dengan ciri tersebut maka hewan akan mampu bertahan dan menjaga tubuh tetap hangat. Contoh hewan bioma tundra seperti rusa kutub, beruang kutub, pinguin, dan sebagainya.

5. Bioma Stepa atau Padang Rumput 

Bioma stepa atau dapat juga disebut dengan padang rumput sering dijumpai pada wilayah yang beriklim tropis dan subtropis seperti Australia, Asia Tengah, Asia Barat, Amerika Selatan, Amerika Utara, Rusia Selatan, Afrika dan Hungaria. Stepa merupakan ekosistem yang ada di padang rumput. 

Bioma stepa memiliki ciri-ciri antara lain aliran air yang cepat, peresapan air yang tinggi, memiliki curah hujan kurang lebih 250-500 mm/tahun, memiliki vegetasi rumput yang luas, saat panas memiliki suhu yang berkisar 19-30℃, saat dingin memiliki suhu yang berkisar 12-20℃, dan hujan turun tidak teratur. 

Tumbuhan yang ada pada bioma stepa adalah hanya vegetasi berbagai jenis rumput dan tumbuhan terna yang bergantung pada kelembapan udara. Pada bioma stepa tidak ada jenis pepohonan yang dapat ditemui. Sedangkan hewan yang ada pada bioma ini antara lain bison, zebra, gajah, ular, serigala, kanguru,  serangga, tikus, jerapah, dan lain sebagainya.

6. Bioma Hutan Gugur

Bioma hutan gugur merupakan ekosistem yang memiliki sebagian besar tumbuhan atau pepohonan yang dapat menggugurkan daun ketika menjelang musim dingin. Bioma hutan gugur dapat dijumpai pada daerah yang mengalami empat musim yaitu musim gugur, panas, semi, dan dingin seperti di Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Asia Timur.

Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah memiliki daun yang berwarna oranye keemasan, memiliki curah hujan yang rasa sepanjang tahun sekitar 750-1000 mm/tahun, memiliki jenis pohon yang tidak terlalu rimbun, memiliki suhu rata-rata sekitar 2-18℃, dan terletak di antara 30-40 garis lintang.

Tumbuhan pada biom hutan gugur memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim anas, mamiliki tajuk yang rapat, dan dapat menggugurkan daun pada saat musim dingin tiba. Jenis pohon pada bioma ini jumlahnya tidak terlalu banyak, contohnya antara lain bunga sakura, pohon oak, pohon basswood, pohon maple, dan lain sebagainya.

Sedangkan hewan yang terdapat pada bioma hutan gugur antara lain beruang, rakun, burung pelatuk, rusa, beruang, dan lain sebagainya. Hewan bioma hutan gugur biasanya melakukan adaptasi seperti yang dilakukan oleh burung-burung untuk mencari wilayah dengan suhu yang sesuai, dan melakukan hibernasi yang dilakukan oleh hewan mamalia.

7. Bioma Sabana

Bioma sabana merupakan ekosistem yang ada di padang rumput yang memiliki banyak pepohonan. Selain dapat ditemui pada dataran rendah, bioma sabana juga dapat ditemui pada dataran tinggi. Meskipun terdapat banyak pohon namun tetap sebagian besar tumbuhan yang ada pada bioma ni adalah rerumputan.

Bioma sabana dapat ditemui pada daerah tropis yang memiliki iklim tidak begitu kering, dan tidak begitu basah. Bioma ini dapat ditemui di wilayah Indonesia, Australia, Afrika, dan Amerika Selatan. Bioma ini sering dijumpai pada wilayah yang kering namun tidak menutup kemungkinan sabana dapat tumbuh di kawasan dengan curah hujan tinggi seperti di Bali, Rinjani, dan Baluran.

Ciri-ciri bioma sabana adalah berada di daerah khatulistiwa, peresapan dan aliran air yang cukup baik, kelembapan udara tergantung oleh musim, dan curah hujan yang tidak teratur. Flora yang terdapat pada bioma ini adalah akasia dan palem, sedangkan fauna yang ada pada bioma ini adalah hyena, singa, zebra, serangga, dan lain sebagainya.

Ciri-Ciri Ekosistem Daratan

Ekosistem daratan memiliki ciri-ciri, antara lain:

  1. Memiliki interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan ekosistem sesuai dengan skala yang luas dan tidak terpaku hanya dalam suatu kawasan melainkan daratan yang luas. 
  2. Secara fisik lingkungan ekosistem daratan merupakan seluruh ekologi yang ada di darat, namun tidak menutup kemungkinan perairan juga termasuk bagian dari ekosistem daratan sebab makhluk darat membutuhkan perairan untuk kebutuhan hidup.
  3. Flora dan fauna dapat beradaptasi dengan alamiah sesuai dengan bioma yang menjadi habitat hidup terutama karena lingkungan terestrial yang dipengaruhi oleh iklim.
  4. Terdapat ketersediaan material seperti tanah sebagai daya tampung air dan nutrisi dari produsen utama sehingga membentuk berbagai bioma dengan spesifikasi masing-masing.
  5. Terdapat lingkungan sebagai bentuk ruang terbuka yang dapat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim secara langsung seperti curah hujan, angin, garis lintang, ketinggian, suhu, dan lain sebagainya.
  6. Ekosistem daratan memiliki keberanekaragaman spesies flora dan fauna sehingga menyebabkan pola hubungan adaptasi antara lingkungan dengan kondisi iklim yang berkaitan dengan ruang terbuka pada setiap bioma.
  7. Ekosistem daratan pada setiap bioma dapat mengembangkan drainase dan porositas secara bebas untuk dapat menjaga ekologi alam.
  8. Terdapat sistem pertukaran gas antara makhluk hidup dengan tumbuhan terutama pada bagian daun sebagai pengembangan sistem pergerakan udara dan pernapasan makhluk hidup yang ada.

Manfaat Ekosistem Daratan

Ekosistem daratan memberikan manfaat bagi kehidupan makhluk hidup, berikut beberapa manfaat ekosistem daratan.

  1. Ekosistem daratan memberikan manfaat penting bagi makhluk hidup agar hidup nyaman dalam sebuah habitat. Dalam habitat ini hewan maupun tumbuhan dapat hidup sesuai dengan yang telah disediakan oleh alam.
  2. Menciptakan kehidupan yang harmonis yang disebabkan oleh interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan alam, dan memiliki peran saling membutuhkan satu sama lain antar makhluk hidup.
  3. Bahan pengembangan penelitian ilmu alam yang dilakukan oleh manusia untuk mengetahui sejauh mana lingkungan dapat berimplikasi terhadap seluruh makhluk hidup.
  4. Ekosistem yang berkembang baik akan menyediakan udara yang berkualitas sebab udara menjadi kebutuhan prioritas seluruh makhluk hidup daratan agar mendapatkan kualitas hidup yang baik dan mengurangi kematian akibat pencemaran udara.
  5. Ekosistem daratan dapat memberikan air yang berkualitas melalui proses alamiah seperti infiltrasi, dan banyak tanaman yang dapat membantu memfilter air hingga menjadi air jernih dan berkualitas untuk dikonsumsi makhluk hidup lain.
  6. Ekosistem memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati seperti satwa liar, tanaman langka, dan bagi manusia memberikan ruang tinggal yang nyaman sebab terlindungi oleh ekosistem yang baik.
  7. Hasil alam dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi seluruh makhluk hidup, terutama bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
  8. Mikroorganisme memiliki peran penting untuk menguraikan sisa-sisa benda agar menjadi unsur-unsur dalam tanah. Kemudian tanah dapat didayagunakan sebagai pelengkap kebutuhan lain bagi makhluk hidup.

The post Ekosistem Daratan: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Manfaat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Makhluk Hidup Berumur Ratusan hingga Ribuan Tahun https://haloedukasi.com/makhluk-hidup-berumur-ratusan-hingga-ribuan-tahun Thu, 07 Jan 2021 03:52:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18659 Mungkin kita berpikir batas usia makhluk hidup hanya sampai 100-200 tahun. Siapa sangka makhluk hidup selain manusia, yaitu hewan dan tumbuhan berikut ini merupakan penghuni tertua di planet kita. 1. Kerang Islandia (Quahog Laut) Moluska penghuni Samudra Atlantik ini bisa hidup hingga usia lebih dari 200 tahun. Pada tahun 2006 ditemukan kerang jenis ini yang […]

The post 6 Makhluk Hidup Berumur Ratusan hingga Ribuan Tahun appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Mungkin kita berpikir batas usia makhluk hidup hanya sampai 100-200 tahun. Siapa sangka makhluk hidup selain manusia, yaitu hewan dan tumbuhan berikut ini merupakan penghuni tertua di planet kita.

1. Kerang Islandia (Quahog Laut)

Moluska penghuni Samudra Atlantik ini bisa hidup hingga usia lebih dari 200 tahun. Pada tahun 2006 ditemukan kerang jenis ini yang diperkirakan berusia 400 tahun namun setelah diteliti kembali ternyata usia sebenarnya yaitu 507 tahun.

Sama seperti lingkaran pada pohon yang bisa menentukannya, lingkaran pada cangkang quahog juga menentukan umur mereka.

Dengan ditemukannya kerang ini di lepas pantai Islandia, maka ilmuwan bisa memperkirakan keadaan laut 500 tahun lalu. Cangkang kerang Islandia dapat memberikan informasi tersebut.

Sayangnya untuk melakukan penelitian itu ilmuan harus membuka cangkang kerang Islandia. Tindakan ini yang mengakibatkan kerang tertua ini mati sebelum usianya mencapai 600 tahun.

Kerang ini banyak ditangkap oleh nelayan untuk dijual dan dikonsumsi masyarakat. Kerang ini memiliki banyak nama antara lain yaitu kerang hitam, kerang mahoni, quahog mahoni, dan quahog hitam.

2. Tuatara (Sphenodon punctatus.)

tuatara

Tuatara adalah kelompok Rhynchochephalia yang masih hidup hingga saat ini. Diketahui mereka telah ada sejak zaman dinosaurus atau sekitar 600 juta tahun yang lalu.

Sebab itu reptil mirip kadal ini disebut “fosil hidup” dan merupakan aset berharga. Binatang yang berasal Selandia Baru ini mampu hidup hingga usia lebih dari 100 tahun.  

Tubuhnya yang mirip kadal membuat banyak orang berpikir bahwa mereka adalah satu keluarga. Namun binatang unik ini bukan merupakan spesies kadal bahkan klasifikasi tubuh mereka sangat berbeda.

Genom tuatara sangat unik yaitu kombinasi antara gen lompatan reptil dan mamalia.  Hal ini masih menjadi misteri bagi para peneliti.

Tempat tinggal favorite mereka yaitu di hutan, puncak tebing, dan semak-semak. Panjang tubuh mereka yakni 80 cm dengan berat tubuh tidak lebih dari 1,3 kg.

Mereka akan berkembang biak pada saat usia mereka 15-20 tahun dan merupakan jenis hewan yang lambat dalam bereproduksi. Pada tahun 1895 hampir saja mereka mengalami kepunahan akibat ulah anjing dan kucing yang dibawa pengunjung.

Anjing dan kucing ini membunuh telur-telur tuatara. Beruntung sekarang populasi tuatara dapat dikategorikan aman berkat bantuan manusia. 

3. Koral Hitam

Binatang yang menyerupai pohon dan semak-semak ini mempunyai usia hidup yang sangat luar biasa panjang yaitu mencapai 2000 tahun. Binatang yang hanya tumbuh dengan lambat ini bisa kita jumpai di ke dalam 300 meter.

Meski berada di dalam laut mereka peka terhadap hal-hal yang terjadi di permukaan air dan di dasar laut. Ini dikarenakan mereka memakan organik apa saja yang terjatuh ke dalam laut.

Pertumbuhan mereka sangat lambat bahkan lebih lambat 2000 kali dari pertumbuhan kuku manusia. Sebab itulah meski berusia ribuan tahun, tinggi mereka hanya beberapa meter saja.

Koral hitam bisa ditemukan laut tropis dan di beberapa perairan Selandia Baru.

Dengan adanya koral hitam yang berusia ribuan tahun ini, maka peneliti bisa memanfaatkan mereka untuk melakukan penelitian terkait perubahan laut selama seribu tahun ke belakang.

4. Pohon Jomon Sugi

Pohon ini berada di Jepang tepatnya di Pulau Yukushima. Pohon ini sudah tercatat di UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia. Yang membuat pohon ini spesial dibanding pohon lainnya yaitu usia pohon ini sudah mencapai 5000 tahun.

Untuk mencapai pohon tertua di dunia ini harus melewati jalanan yang curam dan cukup lama. Namun semua itu sepadan dengan kemegahan pohon yang ditemukan pada tahun 1968 ini. Meski ditemukan pada tahun1968 namun UNESCO baru meresmikan Pohon Jomon Sugi pada tahun 1993 lalu.  

Pohon yang memiliki tinggi lebih dari 25 meter dan lebar 16, 4 meter ini namanya diambil dari era Jomon dalam sejarah Jepang. Untuk menikmati Pohon Jomon Sugi ini disediakan dek yang berjarak 15 meter.

Pohon yang dikenal juga sebagai Pinus Sugi Jepang ini tidak bisa ditemukan di belahan Bumi manapun selain Jepang.

5. Pohon Jaya Sri Maha Bodhi

Pohon ini berada di Sri Lanka tepatnya di taman Mahamewna. Masyarakat meyakini bahwa pohon ini adalah cabang dari pohon Sri Maha Bodhi yang berada di Bodh Gaya.

Pohon ini merupakan pohon bersejarah karena menjadi di tempat Sidharta Gautama mendapat pencerahan. Pohon ini ditanam oleh Raja Devanampiya Tissa pada tahun 288 SM. Ini artinya pohon ini sudah berusia 2.300 tahun.

Karena sejarahnya inilah Pohon Jaya Sri Maha Bodhi menjadi situs paling penting yang ada di Sri Lanka. Bahkan lokasinya menjadi tempat berziarah yang paling populer umat Budha dari seluruh dunia.

Demi menjaga kelestariannya pemerintah Sri Lanka melarang adanya pembangunan di 500 meter sekitar area pohon tersebut.

6. Ubur-Ubur Abadi

Sesuai dengan namanya “abadi” mereka memang benar-benar mencurigai kematian. Binatang yang berasal dari Laut Karibia ini melakukan transdiferesiansi.

Transdiferesiansi adalah kemampuan makhluk hidup untuk berubah menjadi sel baru dan meregenerasi dirinya sendiri. Ini yang menyebabkan ubur-ubur abadi abadi dan tidak menua secara biologis.

Meski begitu mereka  sebenarnya bisa saja mengalami kematian yaitu pada saat mereka dimangsa predator dan ketika habitat mereka tercemar.

Pada awalnya mereka hanya ada di Laut Karibia namun sekarang populasi mereka sudah tersebar di seluruh dunia terutama di perairan yang hangat, Perseberan mereka dilakukan dengan menempel di bawah kapal-kapal nelayan, lalu terbawa ke segala penjuru laut.

Makanan mereka adalah moluska kecil, telur ikan, dan plankton. Meski mereka menyengat namun mereka tidak memiliki racun seperti ubur-ubur kotak atau ubur-ubur kecil lainnya.

The post 6 Makhluk Hidup Berumur Ratusan hingga Ribuan Tahun appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prosedur Pengklasifikasian Makhluk Hidup yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/prosedur-pengklasifikasian-makhluk-hidup Thu, 03 Dec 2020 02:46:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=16222 Makhluk hidup yang ada di bumi sangat beraneka ragam. Setiap jenis makhluk hidup memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan jenis lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pengelompokkan atau pengklasifikasian agar lebih mudah mempelajarinya. Saat ini terdapat tiga sistem klasifikasi makhluk hidup yaitu klasifikasi artifisial, sistem alami, dan sistem filogenetik. Kegiatan pengelompokan makhluk hidup dilakukan dengan menggunakan […]

The post Prosedur Pengklasifikasian Makhluk Hidup yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Makhluk hidup yang ada di bumi sangat beraneka ragam. Setiap jenis makhluk hidup memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan jenis lainnya.

Oleh karena itu, diperlukan pengelompokkan atau pengklasifikasian agar lebih mudah mempelajarinya. Saat ini terdapat tiga sistem klasifikasi makhluk hidup yaitu klasifikasi artifisial, sistem alami, dan sistem filogenetik.

Kegiatan pengelompokan makhluk hidup dilakukan dengan menggunakan kunci determinasi atau dikotomi. Kunci determinasi adalah cara atau langkah untuk mengenali makhluk hidup dan mengelompokkannya ke dalam takson tertentu.

Berikut merupakan ketentuan yang harus diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi:

  • Kunci harus dikotom yang terdiri atas dua ciri yang berlawanan
  • Kata pertama dari setiap atlet harus identik
  • Kedua pilihan dari kupret harus berlawanan sehingga satu bagian bisa diterima dan yang lain ditolak.
  • Hindari hal-hal yang bersifat relatif dalam Google contoh panjang daun 5-8 cm.
  • Kuplet memuat pernyataan positif misalnya letak daun berhadapan dan letak daun yang tidak berhadapan
  • Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati pernyataan dua kuplet yang berurutan.
  • Jangan dimulai dengan kata yang sama.
  • Setiap diberi nomor dan terakhir.
  • Buat kalimat yang pendek-pendek.

Pemberian Nama Ilmiah

Prinsip lain yang perlu diperhatikan dalam sistem klasifikasi yaitu pemberian nama ilmiah pada makhluk hidup. Pemberian nama ilmiah makhluk hidup dikenal dengan nama binomial nomenclature.

Aturan penamaan makhluk hidup dengan sistem binomial nomenclature yaitu Dalam bahasa latin atau dilatinkan, penamaan individu terdiri atas dua kata. Kata pertama menunjukkan nama genus dan penulisannya diawali dengan huruf besar.

Kata kedua menunjukkan penunjuk spesies dan diawali dengan huruf kecil. Kata pertama dan kedua dapat dicetak miring digarisbawahi secara terpisah atau dicetak tebal.

Contoh: Oryza Sativa tumbuhan padi atau Oryza Sativa.
Nama genus: Oryza
Penunjuk spesies: Sativa

Panthera Tigris atau Panthera Tigris.
Nama genus: Panthera
Penunjuk spesies: Tigris

The post Prosedur Pengklasifikasian Makhluk Hidup yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Manfaat Energi Matahari bagi Makhluk Hidup yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/manfaat-energi-matahari-bagi-makhluk-hidup Thu, 24 Sep 2020 14:56:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10653 Matahari merupakan salah satu jenis sumber energi terbesar yang menerangi bumi. Selain sebagai sumber cahaya, matahari juga merupakan sumber energi tak terbatas yang memiliki kegunaan begitu besar bagi umat manusia maupun mahluk hidup lainnya. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dan tidak pula terlalu dekat dengan bumi menjadikan kehadiran matahari sesuatu yang harus kita syukuri. Dengan […]

The post 7 Manfaat Energi Matahari bagi Makhluk Hidup yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
manfaat matahari bagi makhluk hidup

Matahari merupakan salah satu jenis sumber energi terbesar yang menerangi bumi. Selain sebagai sumber cahaya, matahari juga merupakan sumber energi tak terbatas yang memiliki kegunaan begitu besar bagi umat manusia maupun mahluk hidup lainnya.

Jaraknya yang tidak terlalu jauh dan tidak pula terlalu dekat dengan bumi menjadikan kehadiran matahari sesuatu yang harus kita syukuri. Dengan cahaya dan panasnya, ia telah menunjang kehidupan seluruh penghuni bumi.

Berikut ini adalah beberapa manfaat cahaya matahari bagi kehidupan kita.

1. Sumber Penerangan

Sebagai sumber cahaya terbesar, matahari bermanfaat untuk penerangan. Tentu saja ini sangat dibutuhkan oleh mahluk-mahluk di bumi, terutama manusia, untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari.

Tanpa cahaya matahari, kita akan kesulitan melihat benda-benda di sekitar.

2. Membantu Proses Fotosintesis

Tumbuhan terutama yang mengandung klorofil melakukan fotosintesis untuk melangsungkan hidup.

Dalam proses itu, tumbuhan akan menghasilkan oksigen, dimana itu sangat dibutuhkan oleh manusia untuk bernafas.

Jadi secara tidak langsung matahari juga menunjang kebutuhan manusia akan oksigen.

3. Penghasil Listrik

Cahaya matahari bisa dikonversi menjadi salah satu jenis pembangkit listrik yang sangat berguna bagi kehidupan manusia modern.

Selain tak terbatas, energi listrik dari cahaya matahari tentu saja juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi.

4. Sumber Nutrisi Terbaik

Cahaya matahari memang bermanfaat sangat besar pada tumbuhan, ia berguna bagi pertumbunan tanaman karena meberi nutrisi cukup bagi tumbuhan.

Tumbuhan yang diletakkan di ruang terbuka cenderung memiliki pertumbuhan lebih baik ketimbang yang berada di ruang yang tak terjangkau sinar matahari.

5. Menjaga Temperatur Tumbuhan

Tumbuhan yang memiliki temperatur rendah akan terhambat dalam proses penguapan.

Sedangkan jika temperatur terlalu tinggi, penguapan akan terlalu cepat dan tumbuhan pun mengering.

Cahaya matahari yang pas akan menjaga temperatur tumbuhan itu tetap stabil.

Ini juga berlaku pada bumi dan mahluk lain termasuk manusia, dengan suhu yang pas dari cahaya matahari, kita bisa melangsungkan hidup. Sementara jika terlalu panas atau dingin, ketahanan tubuh manusia akan terancam.

6. Membantu Proses Pengeringan

Proses pengeringan kerap kita butuhkan seperti saat sedang menjemur pakaian, ikan, padi dan sebagainya.

Pengeringan juga dibutuhkan beberapa tumbuhan untuk menjaga agar tanah tidak terlalu lembab terutama setelah hujan.

7. Menunjang Kesehatan Tulang

Tentu kita sudah sering melihat bayi yang diajak berjalan-jalan oleh ibunya. Hal ini bukan tanpa alasan untuk dilakukan.

Ini karena sinar matahari pagi, sebelum jam 8, sangat berguna bagi kesehatan tulang.

Ia mampu mengubah pro vitamin D dalam tubuh menjadi vitamin D. Vitamin ini lah yang nantinya berguna untuk menunjang kesehatan tulang kita.

The post 7 Manfaat Energi Matahari bagi Makhluk Hidup yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Adaptasi: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/adaptasi Mon, 20 Apr 2020 00:08:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5546 Salah satu sifat makhluk hidup adalah adaptif atau kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi ini sangat penting karena merupakan salah satu cara makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi biasanya terjadi pada hewan dan tumbuhan. Berbagai cara pun dilakukan agar dapat bertahan hidup misalnya melalui penyesuaian fungsi organ tubuh, penyesuaian bentuk dan struktur tubuh, […]

The post Adaptasi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu sifat makhluk hidup adalah adaptif atau kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Adaptasi ini sangat penting karena merupakan salah satu cara makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Adaptasi biasanya terjadi pada hewan dan tumbuhan. Berbagai cara pun dilakukan agar dapat bertahan hidup misalnya melalui penyesuaian fungsi organ tubuh, penyesuaian bentuk dan struktur tubuh, serta tingkah laku.

Pengertian Adaptasi

Secara umum, adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, yang dimaksud dengan adaptasi adalah penyesuaian terhadap lingkungan.

Adapun menurut para ahli, yang dimaksud dengan adaptasi adalah sebagai berikut.

  • Dewi Ganawati dkk (2009)
    Mendefinisikan adaptasi sebagai kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
  • Elok Sudibyo dkk (2008)
    Mendefinisikan adaptasi sebagai kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya.  
  • Nur Kuswanti dkk (2008)
    Mendefinisikan adaptasi sebagai kemampuan untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan luar organisme agar terus hidup.
  • Saeful Karim dkk (2008)
    Mendefinisikan adaptasi sebagai kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
  • Wasis dan Sugeng Yuli Irianto (2009)
    Mendefinisikan adaptasi sebagai kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Tujuan Adaptasi

Adaptasi merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Baik hewan maupun tumbuhan memiliki cara masing-masing untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Ada yang beradaptasi secara morfologis, fisiologis, maupun tingkah laku. Meskipun berbeda, tetapi tujuan utamanya adalah satu yaitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari serangan musuh atau situasi yang ada di sekitar makhluk hidup.

Jenis-jenis Adaptasi

Ada tiga cara adaptasi yang dilakukan oleh makhluk hidup yaitu adaptasi fisiologi, adaptasi morfologi, dan adaptasi tingkah laku.  

1. Adaptasi Fisiologi

Yang dimaksud dengan adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri yang dilakukan makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh agar dapat bertahan hidup.

Adaptasi ini berlangsung dalam tubuh dan berkaitan erat dengan metabolisme tubuh sehingga sulit untuk diamati.  

Contoh adaptasi fisiologi pada hewan salah satunya adalah mimikri dan kamuflase yang kerap dilakukan bunglon.

Kemampuan bunglon bermimikri tidak perlu diragukan lagi. Ia mampu merubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungan atau tempat tinggalnya.

Akibatnya, bunglon dapat menghindari diri dari pemangsa atau musuhnya.

2. Adaptasi Morfologi

Yang dimaksud dengan adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk dan struktur tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Penyesuaian ini berlangsung sangat lama demi kelangsungan hidupnya. Adaptasi jenis ini mudah sekali dikenali karena tampak dari luar.

Biasanya penyesuaian bentuk tubuh atau adaptasi morfologi dialami hewan dan tumbuhan.

Contoh adaptasi morfologi pada hewan adalah bentuk paruh, bentuk kaki atau cakar, tipe mulut, bentuk gigi, dan bentuk tubuh.

  • Bentuk paruh unggas berbeda-beda satu sama lain karena menyesuaikan dengan jenis makanan. Misalnya, burung finch di kepulauan Galapagos terbagi ke dalam beberapa kelompok yaitu burung finch Geospiza yang merupakan burung pemakan buah dan biji; burung finch Pinaroloxias yang merupakan burung pemakan serangga; dan burung finch Certhidea yang merupakan burung pemakan kaktus.
  • Bentuk kaki atau cakar unggas berbeda satu sama lain karena disesuaikan dengan tempat dan cara hidup. Misalnya, burung elang mempunyai bentuk kaki dan cakar yang kuat dan tajam yang digunakan untuk mencengkeram mangsanya.
  • Tipe mulut serangga berbeda satu sama lain karena disesuaikan dengan jenis makanan. Misalnya, kupu-kupu memiliki tipe mulut mengisap yang digunakan untuk mengisap madu pada tumbuhan.
  • Bentuk gigi hewan berbeda satu sama lain tergantung pada jenis makanannya. Misalnya, herbivora atau hewan pemakan tumbuhan memiliki gigi geraham yang lebar dan datar yang digunakan untuk mengunyah dan menggilas makanan.
  • Bentuk tubuh hewan air berbeda satu sama lain karena menyesuaikan dengan pergerakannya di dalam air. Misalnya, ikan memiliki tubuh yang ramping berbentuk torpedo yang memudahkannya untuk bergerak dengan cepat.
  • Bentuk tubuh hewan darat berbeda satu sama lain karena menyesuaikan diri dengan keadaan alam. Misalnya, unta yang hidup di gurun pasir yang panas dan gersang memiliki punuk unta yang banyak mengandung lemak sehingga membuatnya mampu bertahan tidak makan selama beberapa hari. Unta juga mampu tidak minum selama berhari-hari karena memiliki lambung yang mampu menyimpan air dalam jumlah yang banyak.

Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan tampak pada tumbuhan xerofit, tumbuhan hidrofit, tumbuhan higrofit, tumbuhan trofit, dan tumbuhan epifit.

  • Tumbuhan xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah yang sedikit air, contohnya adalah kaktus. Tumbuhan xerofit beradaptasi dengan cara
    • akar memanjang dan tersebar luas di dalam tanah yang berguna untuk mencari air di dalam tanah.
    • daun berbentuk duri dengan lapisan kutikula yang tebal dan sedikit stomata untuk mengurangi penguapan air.
    • batang tebal berselaput lilin yang didalamnya terdapat jaringan penyimpanan air untuk menyimpan air.
  • Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air, contohnya enceng gondok dan teratai. Tumbuhan hirofit menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara-cara sebagai berikut.
    • tangkai daun menggembung membentuk rongga-rongga udara yang berisi udara sehingga dapat mengapung.
    • permukaan tubuh mempunyai lapisan kutikula yang tipis dan mudah ditembus air sehingga dapat mengambil air dan zat-zat hara.
    • berakar serabut sebagai sarana pelekat sehingga sebagian tubuhnya dapat berada di dalam air dan sebagian di atas air dan
    • tidak berkembangnya sistem jaringan pengangkut pada tumbuhan air.
    • stomata terletak di permukaan daun sebelah atas serta memiliki jumlah daun yang banyak, lebar dan tipis.
  • Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan basah, contohnya keladi. Tumbuhan higrofit beradaptasi dengan cara sebagai berikut.
    • memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan
    • ujung tulang daun terletak pada tepi daun
    • ujung daun berlubang untuk meneteskan air
  • Tumbuhan trofit menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara meranggas yakni menggugurkan bagian tubuh seperti daun sebagai bentuk mengurangi penguapan air saat musim kemarau. Misalnya, pohon jati.
  • Tumbuhan epifit menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara membentuk jaringan yang menggelembung yang berguna untuk menyimpan air.

3. Adaptasi tingkah laku

Yang dimaksud dengan adaptasi tingkah laku adalah perubahan tingkah laku suatu makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Contoh adaptasi tingkah laku pada hewan di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Beberapa hewan acapkali menunjukkan perilaku tertentu ketika akan kawin. Misalnya, seekor singa jantan yang berkelahi dengan singa jantan lainnya demi kawin dengan singa betina.
  • Seekor rase akan mengangkat ekor dan menyemprotkan bau yang tak sedap kepada hewan pemangsa sebagai bentuk pertahanan diri.
  • Hewan mamalia laut seperti paus sekali waktu akan muncul ke permukaan air untuk menghirup udara yang mengandung oksigen. Kemudian ia akan menyelam kembali ke dalam air dan muncul kembali ke permukaan air sambil mengeluarkan udara yang jenuh akan uap air melalui lubang hidung.
  • Seekor cicak akan memutuskan ekor atau autonomi ketika dikejar mangsa sebagai bentuk pertahanan diri.
  • Sekelompok simpanse akan mengeluarkan suara-suara tertentu sebagai bentuk panggilan kepada teman-temannya dan seruan untuk melakukan penyerangan ketika mengetahui wilayah kekuasaan mereka dimasuki oleh kelompok simpanse yang lain.
  • Beruang akan berhibernasi di musim dingin yang sangat sulit baginya. Hibernasi adalah adaptasi yang dilakukan hewan dengan cara tidur lelap selama musim dingin dalam sarang dengan tujuan untuk bertahan hidup. Ciri hewan yang berhibernasi antara lain sebagai berikut.
    • memiliki suhu tubuh yang rendah
    • detak jantung lambat
    • pernapasan lambat
  • Kelelawar akan bergerak mencari tempat perlindungan dan tidur di musim panas yang kering atau estivasi. Tujuan kelelawar berestivasi adalah untuk menghindari udara panas yang tinggi dan kekurangan air.

Contoh adaptasi tingkah laku pada tumbuhan di antaranya sebagai berikut.

  • Tumbuhan putri malu akan bereaksi menutup atau mengatupkan daunnya ketika tersentuh sesuatu. Hal ini menunjukkan putri malu menyesuaikan diri terhadap rangsang sentuhan.
  • Tumbuhan lamtoro gung akan layu jika berada dalam lingkungan yang gelap. Hal ini disebabkan turunnya tekanan turgor sehingga tumbuhan menjadi layu.
  • Bunga pukul empat adalah tanaman yang biasanya mekar di sore hari dan layu di pagi hari. Hal ini disebabkan bunga pukul empat menyesuaikan diri dengan perubahan suhu yang terjadi di sekitarnya ataupun perubahan intensitas cahaya.
  • Bunga matahari akan selalu menghadap ke arah matahari sebagai bentuk adaptasi terhadap cahaya matahari. Hal ini bertujuan untuk melakukan proses fotosintesis dan merangsang pembuangan.

The post Adaptasi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Contoh Klasifikasi Makhluk Hidup yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/contoh-klasifikasi-makhluk-hidup Fri, 10 Apr 2020 05:12:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=1568 Klasifikasi makhluk hidup adalah kegiatan mengelompokkan atau menggolongkan organisme yang memiliki ciri-ciri makhluk hidup yang sama dan memisahkan organisme lainnya yang tidak memiliki kesamaan. Klasifikasi merupakan cara memilah dan mengelompokkan hewan dan tumbuhan menjadi unit atau golongan tertentu. Klasifikasi Pada Hewan Burung unta Buaya muara Gajah Rakun Babi hutan Kingdom Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia […]

The post Contoh Klasifikasi Makhluk Hidup yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Klasifikasi makhluk hidup adalah kegiatan mengelompokkan atau menggolongkan organisme yang memiliki ciri-ciri makhluk hidup yang sama dan memisahkan organisme lainnya yang tidak memiliki kesamaan.

Klasifikasi merupakan cara memilah dan mengelompokkan hewan dan tumbuhan menjadi unit atau golongan tertentu.

Klasifikasi Pada Hewan

Burung unta Buaya muara Gajah Rakun Babi hutan
Kingdom Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia
Filum Chordata Chordata Chordata Chordata Chordata
Kelas Aves Reptilia Mammalia Mammalia Mammalia
Ordo Struthioniformes Crocodylia Proboscidea Carnivora Artiodactyla
Famili Struthionidae Crocodylidae Elephantidae Procyonidae Suidae
Genus Struthio Crocodylus Elephas Procyon Sus
Spesies Struthio camelus Crocodylus. PorosusElephas maximusProcyon lotor Sus scrofa
Capung Kukang Penyu hijau Kumbang tanduk Kalajengking
Kingdom Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia
Filum Arthropoda Chordata Chordata Arthropoda Arthropoda
Kelas Insecta Mammalia Reptilia Insecta Arachnida
Ordo Odonata Primates Testudines Coleoptera Scorpiones
Sub ordo Anisoptera
Famili Libellulidae Lorisidae Cheloniidae Scarabaeidae Scorpionidae
Genus Pantala Nycticebus Chelonia Oryctes Scorpio
Spesies Pantala flavescens Nycticebus javanicus Chelonia mydas Oryctes rhinoceros Scorpio maurus

Klasifikasi Pada Tumbuhan

Padi Jagung Bunga matahari Mangga
Kingdom Plantae Plantae Plantae Plantae
Divisi Magnoliophyta Magnoliophyta Magnolipyta Spermatophyta
Kelas /sub kelas Liliopsida / Commelinidae Liliopsida Magnoliopsida Magnoliopsida
Ordo Poales Poales Asterales Sapindales
Famili Poaceae Poaceae Astereceae Anacardiaceae
Genus Oryza Zea Helianthus Mangifera
Spesies Oryza sativa L Zea mays L Helianthus annus L Mangifera indica L
Jati Kelapa Bunga melati Bunga kembang sepatu Kaktus
Kingdom Plantae Plantae Plantae Plantae Plantae
Divisi Magnoliophyta Magnoliophyta Spermatophyta Magnoliophyta Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida Liliopsida Dicotyledonae Magnoliopsida Magnoliopsida
Ordo Lamiales Arecales Oleales Malvales Caryophyllales
Famili Lamiaceae Arecaceae Oleaceae Malvaceae Cactaceae
Genus Tectona Cocos Jasminum Hibiscus Opuntia
Spesies Tectona grandis Cocos nucifera L. Jasminum sambac L. Hibiscus rosa-sinensis Opuntia cochenillifera 

The post Contoh Klasifikasi Makhluk Hidup yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Klasifikasi: Pengertian dan Contohnya https://haloedukasi.com/sistem-klasifikasi Fri, 10 Apr 2020 04:30:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2306 Makhluk hidup terdiri dari berbagai macam jenis. Setiap makhluk hidup memiliki karakteristik dan juga memiliki ciri-ciri kelompok makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan tersendiri. Ciri-ciri makhluk hidup tersebut dapat membedakan antara satu dengan yang lainnya. Dari ciri-ciri tersebut, dibentuklah sistem klasifikasi yang mengelompokkan makhluk hidup ke dalam golongan tertentu. Ciri-ciri klasifikasi makhluk hidup memudahkan kita […]

The post Sistem Klasifikasi: Pengertian dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Makhluk hidup terdiri dari berbagai macam jenis. Setiap makhluk hidup memiliki karakteristik dan juga memiliki ciri-ciri kelompok makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan tersendiri.

Ciri-ciri makhluk hidup tersebut dapat membedakan antara satu dengan yang lainnya.

Dari ciri-ciri tersebut, dibentuklah sistem klasifikasi yang mengelompokkan makhluk hidup ke dalam golongan tertentu.

Ciri-ciri klasifikasi makhluk hidup memudahkan kita untuk mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.

Dengan adanya sistem klasifikasi, akan lebih mudah untuk menemukan persamaan dan perbedaan antar kelompok makhluk hidup.

Pengertian Sistem Klasifikasi

Sistem klasifikasi terus berubah seiring zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Hal tersebut dikarenakan adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia.

Oleh karena itu, sistem klasifikasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu sistem klasifikasi alami, buatan, dan filogeni.

Sistem klasifikasi alami berbeda dengan sistem klasifikasi buatan dan filogeni.

Sistem klasifikasi alami merupakan sistem pengelompokkan makhluk hidup yang menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi atau bentuk luar tubuh secara alami atau natural.

Penggagas klasifikasi makhluk hidup menggunakan sistem alami adalah Aristoteles pada tahun 350 SM.

Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi dua kingdom, yaitu ciri-ciri kingdom animalia dan ciri-ciri kehidupan tumbuhan.

Kingdom animalia ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan ciri-ciri tumbuhan memerlukan air dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.

Sistem klasifikasi secara alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi atau bentuk luar tubuh secara alami atau wajar.

Contoh Klasifikasi Hewan dan Tumbuhan

Berikut adalah contoh makhluk hidup pada hewan :

Sistem klasifikasi hewan

1. Hewan berkaki dua

  • Burung elang (Nisaetus bartelsi)
  • Kangguru (Macropus giganteus)
  • Kelelawar (Pteropus vampyrus)
  • Burung bangau (Leptoptilos javanicus)
  • Penguin (Aptenodytes forsteri)

2. Hewan berkaki empat

  • Kuda (Equus caballus)
  • Jerapah (Giraffa camelopardalis)
  • Serigala (Canis lupus)
  • Kura-kura (Terrapene carolina)
  • Gajah (Elephas maximus)

3. Hewan bersayap

  • Lebah madu (Apis dorsata)
  • Capung (Pantala flavescens)
  • Kupu-kupu (Attacus atlas)
  • Ayam (Gallus gallus domesticus)
  • Burung hantu (Tyto alba)

4. Hewan tidak berkaki

  • Ular (Serpentes sp.)
  • Belut (Monopterus albus)
  • Paus (Balaenoptera musculus)
  • Cumi-cumi (Loligo pealeii)
  • Lintah (Hirudo medicinalis)

5. Hewan bersirip

  • Ikan tuna (Thunnus sp.)
  • Ikan sarden (Sardina pilchardus)
  • Ikan tongkol (Euthynnus affinis)
  • Ikan kakap (Lutjanus bitaeniatus)
  • Ikan gabus (Channa striata)

6. Hewan berbulu

  • Beruang (Helarctos malayanus)
  • Kucing (Felis catus)
  • Anjing (Canis lupus)
  • Musang (Paradoxurus hermaphroditus)
  • Kelinci (Oryctolagus cuniculus)

7. Hewan bersisik

  • Ikan nila (Oreochromis niloticus)
  • Ikan mujair (Oreochromis mossambicus)
  • Kadal kebun (Eutropis multifasciata)
  • Ular kobra (Elapidae sp.)
  • Buaya muara (Crocodylus porosus)

Sistem klasifikasi tumbuhan

1. Tumbuhan berkeping biji satu

  • Jagung (Zea mays)
  • Kelapa (Cocos nucifera)
  • Padi (Oryza sativa)
  • Tebu (Saccharum arundinaceum)
  • Pisang (Musa paradisiaca)

2. Tumbuhan berkeping biji dua

  • Putri malu (Mimosa pudica)
  • Ubi kayu (Manihot utilissima)
  • Karet (Hevea brasiliensis)
  • Kapas (Gossypium sp.)
  • Tomat (Solanum lycopersicum).

The post Sistem Klasifikasi: Pengertian dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Klasifikasi Buatan Pada Makhluk Hidup: Pengertian dan Urutannya https://haloedukasi.com/sistem-klasifikasi-buatan-pada-makhluk-hidup Fri, 10 Apr 2020 03:28:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2304 Sistem klasifikasi terus berubah seiring zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan. Hal tersebut dikarenakan adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia. Oleh karena itu, sistem klasifikasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis, salah satunya adalah sistem klasifikasi buatan. Pengertian Sistem Klasifikasi Buatan Klasifikasi adalah kegiatan mengelompokkan jenis hewan dan tumbuhan. Manfaat dari mempelajari klasifikasi adalah […]

The post Sistem Klasifikasi Buatan Pada Makhluk Hidup: Pengertian dan Urutannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem klasifikasi terus berubah seiring zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Hal tersebut dikarenakan adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia.

Oleh karena itu, sistem klasifikasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis, salah satunya adalah sistem klasifikasi buatan.

Pengertian Sistem Klasifikasi Buatan

Klasifikasi adalah kegiatan mengelompokkan jenis hewan dan tumbuhan. Manfaat dari mempelajari klasifikasi adalah agar kita mengetahui kekerabatan antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya.

Klasifikasi makhluk hidup merupakan kegiatan mengelompokkan atau menggolongkan organisme yang memiliki ciri-ciri makhluk hidup yang sama dan memisahkan organisme lainnya yang tidak memiliki kesamaan.

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:

  • Mengenal hubungan makhluk hidup antara satu dengan yang lain.
  • Menggolongkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang ada.
  • Memberi nama kepada makhluk hidup yang belum mempunyai nama, sehingga mudah dikenali.

Urutan Sistem Klasifikasi Buatan

Urutan sistem klasifikasi buatan untuk makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah adalah Kingdom, Filum/Divisio, Classis, Ordo, Famili, Genus, dan Spesies. Berikut penjelasan lengkapnya.

  • Kingdom

Kingdom atau kerajaan merupakan tingkatan paling tinggi dari sistem klasifikasi ilmiah makhluk hidup.

Pada awalnya pada tahun 1735, hanya ada dua kingdom yang digunakan, yaitu Animalia dan Vegetabilia.

Kini, standar Amerika menggunakan sistem enam kingdom, yaitu Animalia, Plantae, Fungi, Protista, Archaea, dan Bacteria.

Sementara standar Inggris, Australia, dan Columbia menggunakan lima kingdom, yaitu ciri-ciri kingdom Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan ciri-ciri kingdom Monera.

  • Filum/Divisi

Filum dan divisi merupakan dua tingkat klasifikasi yang sama. Perbedaan utama antara filum dan divisi adalah, filum digunakan untuk sistem klasifikasi dari hewan, sementara divisi digunakan untuk sistem klasifikasi tumbuhan dan fungi.

  • Class

Class atau kelas adalah suatu tingkat dalam klasifikasi ilmiah hewan dan tumbuhan dalam biologi.

Tingkat ini berada di bawah filum dan di atas ordo. Saat ini, terdapat 108 kelas yang berbeda di kingdom Animalia, termasuk mamalia, aves, dan reptil.

  • Ordo

Istilah ordo pertama kali diterapkan dalam klasifikasi makhluk hidup pada tahun 1735.

Beberapa ordo dari tahun tersebut masih digunakan hingga sekarang, misalnya Lepidoptera. 

  • Famili

Istilah famili pertama kali diperkenalkan pada tahun 1689. Dalam penamaan famili fungi, alga, dan tumbuhan, berakhiran “-aceae”, sementara untuk penamaan hewan, nama famili berakhiran “-idae”.

  • Genus

Genus adalah kata pertama dari nama ilmiah suatu organisme menggunakan nomenklatur binomial, sedangkan kata keduanya adalah nama spesies.

Nama ilmiah suatu organisme selalu dicetak miring. Nama genus dimulai dengan huruf kapital sementara nama spesiesnya tidak.

Contohnya nama ilmiah untuk padi adalah Oryza sativa. Oryza adalah nama genus, dan sativa adalah nama spesies.

  • Spesies

Spesies adalah suatu tingkat dalam klasifikasi makhluk hidup yang paling spesifik, di mana satu atau beberapa populasi yang serupa dapat saling membuahi atau saling membagi gen.

Diperkirakan ada 8,7 juta spesies organisme yang berbeda di Bumi, tetapi sebagian besar belum ditemukan dan dikategorikan.

The post Sistem Klasifikasi Buatan Pada Makhluk Hidup: Pengertian dan Urutannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>