Makna Tersirat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/makna-tersirat Tue, 27 Sep 2022 07:04:21 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Makna Tersirat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/makna-tersirat 32 32 Emotif : Pengertian, Ciri, dan Contohnya Dalam Kalimat https://haloedukasi.com/emotif Tue, 27 Sep 2022 07:04:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38853 Kata merupakan unsur yang dapat membentuk suatu kalimat. Banyak ragam kata di dalam Bahasa Indonesia, salah satunya adalah kata emotif. Kata emotif juga dikenal dengan sebutan konotatif, yaitu kata yang tidak menunjukkan arti sesungguhnya karena kata konotatif fungsinya untuk menimbulkan emosi pada seseorang. Jenis ragam kata emotif lebih banyak dipakai dalam penulisan karya sastra. Pengertian […]

The post Emotif : Pengertian, Ciri, dan Contohnya Dalam Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata merupakan unsur yang dapat membentuk suatu kalimat. Banyak ragam kata di dalam Bahasa Indonesia, salah satunya adalah kata emotif.

Kata emotif juga dikenal dengan sebutan konotatif, yaitu kata yang tidak menunjukkan arti sesungguhnya karena kata konotatif fungsinya untuk menimbulkan emosi pada seseorang. Jenis ragam kata emotif lebih banyak dipakai dalam penulisan karya sastra.

Pengertian Kosakata Emotif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan emotif adalah berkenaan dengan (berhubungan dengan) emosi. Emotif bersifat menimbulkan (membangkitkan) emosi.

Kata emotif merupakan ragam kata yang dapat menimbulkan emosi subjektif suatu individua tau kelompok. Kata ini mampu menciptakan perasaan positif dan negatif pada seseorang melalui sentuhan pancaindranya (penglihatan, sentuhan, rasa, aroma, dan pendengaran).

Kata emotif sering dijumpai di dalam karya tulis yang bernilai sastra. Sebab kata emotif mampu menggugah emosi orang yang menikmati karya sastra, mulai dari cerpen, puisi, hingga novel.

Pengertian kata emotif dapat dikatakan sebagai kata yang berhubungan dengan emosi, perasaan, dan memiliki makna konotasi. Kata konotatisi umumnya tidak menunjukkan arti yang sesungguhnya.

Ciri-Ciri Kosakata Emotif

Kosakata emotif dapat ditemukan pada teks sastra seperti teks drama, cerpen, novel, puisi, dan pantun. Tidak hanya dalam teks sastra, namun juga bisa ditemukan dalam teks pidato. Seperti halnya dalm teks-teks pidato Ir. Soekarno yang sering kali membuat pembaca larut dalam emosi kata-katanya. Kata-kata emotif ini mengandung makna konotatif.

Ciri-Ciri dari kosakata emotif yang mengandung makna konotatif adalah sebagai berikut :

  • Makna Tidak Sebenarnya

Hal ini dikarenakan makna konotatif memiliki makna konotatif. Penggunaanya dengan cara mengganti kata yang sebenarnya. Seperti ‘pencuri’ diganti dengan kata ‘si tangan panjang’.

  • Makna Tambahan Berupa Konseptual

Ada kata penunjuk kepada suatu referen yang sedang dibahas.

  • Makna Tambahan Berupa Rasa

Makna tersebut berupa penyampaian rasa yang ingin disampaikan oleh penulis. Baik itu perasaan sedang sedih, senang, marah, atau bahagia.

  • Menggunakan Bahasa yang harus dianalisis karena biasanya memiliki arti tersendiri
  • Pembacanya menjadi berimajinasi atau membayangkan
  • Fungsinya dapat berubah-ubah, semua tergantung pada penggunaan, karakter, tujuan seorang penulis menuliskan teks tersebut.

Contoh Penggunaan Kosakata Emotif Dalam Kalimat

  • Berjuanglah sampai titik darah penghabisan sehingga mencapai hari tua

Titik darah penghabisan merupakan kata emotif yang memiliki arti meninggal. Kalimat tersebut berbentuk persuasif. Kalimat ini juga berbentuk motivasi sehingga mampu membuat seseorang bersemangat mencapai hari tua yang bisa kamu nikmati.

  • Kamu adalah rumah bagiku setelah aku pergi seharian

Kata emotif dari kalimat tersebut adalah rumah. Rumah merupakan tempat ternyaman seseorang, untuk mengembalikan energi, bercerita banyak hal, serta beristirahat.

  • Mari kembali rajut asmara yang telah lama pupus

Kata emotif dalam kalimat adalah rajut atau memperbaiki kembali hubungan asmara dan kasih sayang yang telah selesai.

  • Jangan lupa untuk ulurkan tangan pada orang lain yang membutuhkan!

Ulurkan tangan merupakan kata emotif yang dapat diartikan saling membantu atau bantulah Ketika menemukan seseorang yang sedang mengalami kesulitan.

  • Binar di wajahmu terlihat bagai rembulan yang bersinar saat purnama tiba

Terdapat dua kata emotif dalam kalimat ini, yaitu binar dan rembulan yang bersinar saat purnama tiba. Binar memiliki arti sebagai cahaya, dan rembulan saat purnama adalah cantik.

  • Carilah ilmu, hingga ke ujung dunia

Kata emotif pada kalimat tersebut adalah hingga ke ujung dunia. Hingga ke ujung dunia pada kalimat tersebut memiliki arti jangan mudah Lelah.

  • Senyummu sore tadi membuatku mabuk kepayang

Kata emotif mabuk kepayang dalam kalimat diatas memiliki arti jatuh cinta.

  • Mari, jaga lingkungan hidup kita dari tindak tanduk sampah masyarakat

Jika diartikan kalimatnya secara keseluruhan akan menjadi jaga lingkungan hidup dari tindakan sewenang-wenang orang yang licik.

  • Jangan terus menerus bermuka masam, nanti kecantikamu luntur

Arti kata emotif bermuka masam adalah seseorang yang tidak tersenyum atau selalu cemberut. Sedangkan kecantikann yang luntur adalah kecantikannya akan hilang jika tidak mau tersenyum.

  • Lulu selalu memikirkan masa depannya yang masih kelabu

Kata emotif dalam kalimat adalah kelabu di mana memiliki arti masih buram atau belum diketahui. Kalimat tersebut menimbulkan respon negatif karena masa depan masih belum terlihat.

The post Emotif : Pengertian, Ciri, dan Contohnya Dalam Kalimat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Contoh Makna Tersirat dalam Cerpen dan Fabel https://haloedukasi.com/contoh-makna-tersirat-dalam-cerpen-dan-fabel Tue, 12 Jul 2022 08:35:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36745 Dalam sebuah cerita terkandung informasi yang tersirat dan tersurat. Simpulan isi tersurat adalah simpulan yang didapatkan dari cerita yang dibaca (di dalam bacaan). Sedangkan simpulan isi tersirat adalah informasi yang didapatkan setelah benar-benar memahami isi cerita tersebut (simpulan di luar teks yang tertulis). Berikut ini beberapa contoh kalimat yang memiiki makna tersirat dalam cerpen/fabel. Contoh […]

The post Contoh Makna Tersirat dalam Cerpen dan Fabel appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam sebuah cerita terkandung informasi yang tersirat dan tersurat. Simpulan isi tersurat adalah simpulan yang didapatkan dari cerita yang dibaca (di dalam bacaan). Sedangkan simpulan isi tersirat adalah informasi yang didapatkan setelah benar-benar memahami isi cerita tersebut (simpulan di luar teks yang tertulis).

Berikut ini beberapa contoh kalimat yang memiiki makna tersirat dalam cerpen/fabel.

Contoh 1 :

Rasanya belum terlalu lama kami berada dan bumbung baru berisi beberapa ekor jangkrik ketika tiba-tiba angin berubah perangai. Lidah api bergoyang menjilat wajah saya yang tengah merunduk. Kaget, obor itu justru saya angkat tinggi-tinggi sehingga minyak mendorong sumbunya terlepas. Api dengan cepat berpindah membakar punggung saya.

“Berguling! Berguling!” terdengar teriakannya sambil melepaskan seragam cokelatnya untuk dipakai menyabet punggung saya. Saya menurut dalam kepanikan. Tidak saya rasakan kerasnya tanah persawahan atau tunggak-tunggak batang padi yang menusuk-nusuk tubuh saya. Ketika akhirnya padam, saya rasakan pedih yang luar biasa dari punggung hinga ke leher.

Pembahasan :

Makna yang tersirat berupa amanat yang terkandung dalam cerita. Amanat secara umum tidak dituliskan di dalam cerita (tersurat), tetapi dapat mengetahui amanat di luar cerita (tersirat). Amanat yang paling tepat untuk cerita tersebut adalah lakukan tindakan cepat dan tepat bila terjadi musibah!

Contoh 2 :

Ayah mengamati aku dari atas ke bawah. Ia berdiri dan menjangkau tangan kananku. Katanya :

“Untuk apa bunga ini, heh.”

Aku tidak tahu karena apa, telah mencintai bunga di tanganku ini.

Ayah meraih, Merenggutnya dari tangganku. Kulihat bungkah otot tangan ayah menggenggam bunga kecil-kecil itu. Aku menahan untuk tidak berteriak.

“Laki-laki tidak perlu bunga, Buyung. Kalau perempuan, bolehlah. Tetapi engkau laki-laki.” Ayah melemparkan bunga itu. Aku menjerit. Ayah pergi. Ibu masih berdiri. Aku membungkuk, mengambil bunga itu, ,membawanya ke kamar.

Pembahasan :

Isi tersirat dari kutipan cerpen tersebut adalah Ayah tidak ingin Buyung memiliki sifat lembut seperti perempuan. Ayah tidak menginginkan anaknya bersikap lembut layaknya anak perempuan.

Contoh 3 :

Para penghuni rimba merasa kurang senang. Keangkuhan si merak semakin menjadi-jadi! Setiap berjumpa penghuni rimba lainnya, merak selalu pamer bulu-bulunya itu.

“Siapa yang bisa menandingi keelokan diriku?” Kata merak berulang kali, tanpa bosan-bosan. Tentu saja teman-temannya kian jengkel kepada merak.

“Ah, aku ada akal untuk menyadarkan si merak,” pikir kancil suatu hari.

Lantas kancil membisik beberapa teman lain. Di antaranya kijang, kelinci, dan tupai. Pagi itu, merak kembali pamer kepada teman-temannya. Jalannya di buat miring-miring agar bagian bulunya kelihatan siapa saja.

Pembahsan :

Isi tersirat kutipan fabel diatas adalah merak tidak disukai teman-temannya karena ia sombong, merasa tidak tertandingi kecantikannya.

The post Contoh Makna Tersirat dalam Cerpen dan Fabel appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>