makromolekul - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/makromolekul Thu, 30 Jun 2022 02:08:53 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico makromolekul - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/makromolekul 32 32 4 Jenis Makromolekul beserta Dengan Sifat dan Kegunaanya https://haloedukasi.com/jenis-makromolekul Thu, 30 Jun 2022 02:08:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36110 Makromolekul adalah molekul dengan ukuran yang sangat besar. Berikut ini beberapa jenis makromolekul dalam proses kimia. 1. Polimer Polimer adalah suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia. Polmer berasal dari kata poly yaitu banyak, mer yaitu bagian. Suatu polimer akan terbentuk jika seratus atau seribu unit […]

The post 4 Jenis Makromolekul beserta Dengan Sifat dan Kegunaanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Makromolekul adalah molekul dengan ukuran yang sangat besar. Berikut ini beberapa jenis makromolekul dalam proses kimia.

1. Polimer

Polimer adalah suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia. Polmer berasal dari kata poly yaitu banyak, mer yaitu bagian. Suatu polimer akan terbentuk jika seratus atau seribu unit molekul yang kecil yang disebut dengan monomer, saling berikatan dalam suatu rantai.

Reaksi ini isebut reaksi polimerisasi. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda. Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Polimer alam

Polimer alam adalah polimer yang terbentuk secara alami di dalam tubuh makhluk hidup. Berdasarkan dengan reaksi pembentuknya, polimer dibadi menjadi dua, yaitu :

  • Polimer adisi, adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomermonomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3+ .
  • Polimer kondensasi, adalah polimer yang terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil, seperti H2O, NH3, atau HCl. Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer bergabung dengan gugus-OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air.

2. Karbohidrat

Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn (H2O)m

Jenis karbhidrat

  • Monosakarida, dibagi menjadi 3, yaitu :
    • Glukosa
    • Galaktosa
    • Fruktosa
  • Disakarida, adalah karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida.
    • Glukosa + glukosa -> maltosa + H2O
    • Glukosa + Galakstosa -> laktosa + H2O
    • Glukosa + fruktosa -> sukrosa + H2O
  • Polisakarida
    • Glikogen
    • Amilum
    • Selulosa

Reaksi karbohidrat

  • Uji gula pereduksi (karbohidrat, kecuali sukrosa, amilum, dan selulosa), dengan pereaksi :
    • Fehling menghasilkan endapan merah bata (Cu2O).
    • Tollens menghasilkan cermin perak
  • Uji Seliwanoff
    • Untuk membedakan glukosa dengan fruktosa
      • Fruktosa bereaksi positif dengan menghasilkan warna merah
      • Glukosa tidak menghasilkan warna merah
  • Reaksi hidrolisi
    • Hidrolisis sukrosa -> glukosa + fruktosa
    • Hidrolisis laktosa -> glukosa + galaktosa
    • Hidrolisis maltosa -> glukosa + glukosa

Uji karbohidrat

  • Pereaksi Molisch, ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna ungu di bawah tabung.
  • Uji polisakarida menggunakan iodin.
    • Uji amilum menghasilkan warna biru
    • Uji glikogen menghasilkan warna merah kecokelatan
    • Uji ekstrin menghasilkan warna merah anggur

Sifat – sifat karbohidrat

  • Semua karbohidrat bersifat optis-aktif.
  • monosakarida dan disakarida rasanya manis dan larut dalam air tetapi polisakarida tawar dan tidak larut air.

Kegunaan karbohidrat

  • Sumber energi utama tubuh
  • Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh
  • Membantu penyerapan kalsium
  • Membantu metabolisme lemak
  • Melancarkan pencernaan

3. Protein

Protein adalah senyawa polimer dengan monomernya berupa asam amino.

Amina dan amino

  • Amina merupakan suatu senyawa turunan dari amonia (NH3 ) yang atom H nya nanti diganti dengan gugus alkil.
  • Asam amino merupakan suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil -COOH dan gugus amina -NH2+ . Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino satu dengan yang lainnya. gugus R dalam asam amino sangat beragam, diantaranya sebagai berikut.
    • Bersifat hidrofo (seperti glisin dan alanin)
    • Bersifat hidrofil (seperti tirosin, lisin, dan asam glutamat)
    • Bersifat asam (seperti asam glutamat)
    • Bersifat basa (seperti lisin)
    • Mengandung belerang (seperti sistein)
    • Mengandung cincin aromatik (seperti tirosin)

Sifat-sifat asam amino

  • Bersifat amfoter (bisa asam atau basa)
  • Dapat membentuk ion Zwitter
  • Semua senyawanya bersifat optis-aktif, kecuali glisin.
  • Dapat berpolimerisasi membentuk protein dengan ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan yang mengaitkan dua molekul asam amino. Senyawa yang terbentuk disebut dipeptida.

Uji protein

  • Uji Biuret, untuk menguji adanya ikatan peptida, ditandai dengan terjadinya perubahan warna merah muda sampai ungu.
  • Uji Xantroproteat, untuk mengetahui adanya inti benzena dalam protein. Ditandai dengan terjadinya warna kuning atau jingga.
  • Uji Millon, untuk menguji adanya asam amino dengan gugus fenil dalam protein, ditandai dengan terjadinya cincin berwarna merah.
  • Uji belerang, untuk menguji adanya belerang dalam protein. uji positif jiak terbentuk endapan hitam dari PbS.

Kegunaan protein

  • Biokatalis pada proses metabolisme
  • Pengangkut oksigen ke sel
  • Makanan cadangan
  • Penggerak otot
  • Pelindung jaringan dibawahnya dan pelindung terhadap mikroorganisme patogen
  • Pengatur aktivitas seluler (hormon)
  • Zat pembangun
  • Menjaga keseimbangan pH tubuh

4. Lemak

Lemak sering juga disebut trigliserida karena merupakan trieser dari gliserol dengan asam-asam lemak. Istilah lemak digunakan untuk trigluserida yang berwujud padat. Sedangkan, triglesirida yang berwujud cair pada suhu kamar biasa disebut dengan minyak.

Minyak banyak mengandung asam lemak tak jenuh sedangkan lemak mengandung asam lemak jenuh. Banyaknya ikatan rangkap dalam asam lemak tak jenuh dapat ditentukan dengan menghitung bilangan iod.

Lemak yang tersusun dari asam lemak jenuh memiliki titik cair lebih tinggi dibandingkan dengan lemak yang tersusun dari asam lemak tak jenuh. Minyak dimanfaatkan untuk membuat margarin melalui reaksi hidrogenasi.

Fungsi lemak

  • Sebagai cadangan sumber energi yang disimpan dalam jaringan tertentu tubuh.
  • Mempertahankan suhu tubuh.
  • Sebagai pelarut atau pembawa vitamin-vitamin yang tidak larut dalam air (A, D, E, dan K ).
  • Sebagai pelindung organ-organ penting dan penyekat jaringan tubuh.

The post 4 Jenis Makromolekul beserta Dengan Sifat dan Kegunaanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Penggolongan Karbohidrat Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/penggolongan-karbohidrat Sat, 21 Nov 2020 01:55:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15475 Materi ini akan membahas mengenai salah satu makromolekul yaitu karbohidrat. Sebelumnya kita perlu tau apa itu makromolekul. Makromolekul adalah molekul besar yang terdiri atas banyak atom atau blok penyusun. Setelah mengetahui apa itu makromolekul, kita juga harus tau apa itu karbohidrat. Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida (golongan aldosa) atau polihidroksiketon (golongan ketosa) dengan rumus molekul (CH2O)n, […]

The post 3 Penggolongan Karbohidrat Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Materi ini akan membahas mengenai salah satu makromolekul yaitu karbohidrat. Sebelumnya kita perlu tau apa itu makromolekul. Makromolekul adalah molekul besar yang terdiri atas banyak atom atau blok penyusun.

Setelah mengetahui apa itu makromolekul, kita juga harus tau apa itu karbohidrat.

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida (golongan aldosa) atau polihidroksiketon (golongan ketosa) dengan rumus molekul (CH2O)n, karbohidrat berfungsi sebagai bahan penyusun struktur sel dan sumber energi.

Karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari monomer-monomer. Berdasarkan jumlah monomer yang menyusun polimer, karbohidrat dapat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Berikut pembahasannya.

1. Monosakarida

fruktosa dan glukosa

Monosakarida (Yunani, monos = tunggal, sacchar = gula) yang umum terdapat di alam, memiliki atom C berjumlah sekitar 3-7 atom.

Pemberian nama monosakarida ditentukan oleh julah atom C, misalnya triosa (memiliki 3 atom C). Monosakarida dapat berasal dari golongan aldosa (gula aldehida) maupun golongan ketosa (gula keton).

Senyawa-senyawa yang termasuk monosakarida, yaitu gliseraldehid, ribosa, glukosa, galaktosa, dihidroksiaseton, ribulose, dan fruktosa.

Glukosa merupakan nutrien utama sel, sedangkan ribosa dan ribulose terkandung dalam asam nukleat (DNA, RNA, dan koenzim).

2. Disakarida

disakarida

Disakarida terdiri atas dua dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik, yaitu suatu ikatan kovalen yang terbentuk melalui reaksi dehidrasi.

Senyawa yang termasuk disakarida, yaitu maltosa, selobiosa, laktosa, dan sukrosa. Maltosa terdiri atas dua molekul glukosa, biasanya dihasilkan dar hidrolisis pati dan digunakan sebagai bahan pembuatan bir.

Selobiosa berasal dari hidrolisis selulosa dan terdiri atas dua molekul glukosa. Laktosa terdiri atas satu molekul glukosa yangberikatan dengan satu molekul galaktosa dan dapat ditemukan di dalam susu.

Sukrosa terdiri atas glukosa dan fruktosa, yang dapat ditemukan dalam tanaman tebu (saccharum officinarum) dan umbi serta dikenal sebagai gula yang sehari-hari kita konsumsi.

3. Polisakarida

Polisakarida merupakan makromolekul yang terdiri atas ratusan hingga ribuan monosakarida yang saling berikatan melalui ikatan glikosidik. Beberapa fungsi dari polisakarida sebagai berikut:

  • Sebagai materi simpanan atau cadangan. Jika diperlukan, polisakarida akan dihidrolisis menjadi gula untuk kebutuhan sel. Contohnya pati atau amilum yang terdapat pada tanaman dan glikogen yang terdapat pada hewan. Bentuk pati yang sederhana atau tidak bercabang disebt amilosa, sedangkan bentuk pati yang lebih kompleks atau polimer bercabang disebut amilopektin. Pada manusia dan vertebrata, glikogen banyak disimpan di dalam sel hati dan otot.
  • Sebagai materi pembangun (struktural), contohnya selulosa dan kitin. Selulosa merupakan bahan penyusun dinding sel tumbuhan. Kitin merupakan bahan penyusun eksoskeleton pada arthropoda, seperti serangga, laba-laba, dan udang. Monomer kitin teriri atas molekul glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. Pada bidang kedokteran, kitin dapat digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel serta akan terurai setelah sayatan atau luka sembuh.

The post 3 Penggolongan Karbohidrat Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Polimer: Pengertian – Klasifikasi dan Contohnya https://haloedukasi.com/polimer Fri, 17 Apr 2020 02:31:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5618 Pernah dengar nama Polimer? apa saja sih kegunaannya? Yuk, simak penjelasannya dibawah ini. Pengertian Polimer Polimer merupakan sejenis makromolekul atau molekul besar yang tersusun atas molekul-molekul kecil monomer yang merupakan molekul kecil paling sederhana yang dapat dikonversi menjadi Polimer. Polimer yang adalah molekul besar yang terdiri atas susunan unit kimia berulang yang kecil, sederhana, dan […]

The post Polimer: Pengertian – Klasifikasi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernah dengar nama Polimer? apa saja sih kegunaannya? Yuk, simak penjelasannya dibawah ini.

Pengertian Polimer

Polimer merupakan sejenis makromolekul atau molekul besar yang tersusun atas molekul-molekul kecil monomer yang merupakan molekul kecil paling sederhana yang dapat dikonversi menjadi Polimer.

Polimer yang adalah molekul besar yang terdiri atas susunan unit kimia berulang yang kecil, sederhana, dan terikat oleh ikatan kovalen.

Unit berulang ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer.

Polimer dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti peralatan rumah tangga, perabot dan biasanya polimer banyak dihasilkan di negara-negara berkembang dan harganya terbilang cukup murah.

Contoh hasil polimer adalah botol, drum, pipa dll. Untuk itu kita akan coba jelaskan lebih detail lagi mengenai Polimer agar kita lebih memahami mengenai polimer serta perkembangannya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sifat Polimer secara umum

Material Polimer yang terdiri atas material sintetis dan material alami memiliki sifat yang beragam tegantung dari mikroorganisme yang bisa menguraikannya.

Material sintetis memiliki sifat yang sulit diuraikan dibanding material alami. Secara umum polimer dapat dibagi atas beberapa sifat:

  • Bersifat Termal

Polimer memiliki sifat temal yang sangat baik, meskipun bukan sebagai konduktor.

Polimer dapat diolah menjadi beberapa barang yang lunak bahkan ada yang keras. Hal ini yang menjadi penting dalam pengolahan Polimer.

  • Bersifat Lentur

Polimer dapat diolah menjadi benda yang diinginkan, namun agak sulit untuk mengolah polimer dengan material sintetis dibanding material alami.

  • Bersifat Tahan Mikroorganisme

Polimer memiliki ketahanan terhadap penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme, sayangnya hanya polimer dari material sintetis yang dapat bertahan lama dibanding material alami.

Sifat lainnya

Polimer bersifat ringan karena volumenya yang kecil, tahan korosi dan keadaan agresif lainnya dan dimensinya lebih stabil karena molekul besar yang terkandung didalamnya.

Faktor yang mempengaruhi sifat Polimer

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sifat Polimer secara umum, yaitu:

  • Panjang rantai polimer
    Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh senyawanya semakin tinggi.
  • Gaya antar molekul
    Semakin besar gaya antar molekul, maka polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
  • Percabangan
    Rantai polimer yang bercabang banyak, mempunyai daya tegang rendah dan mudah meleleh.
  • Ikatan silang antar rantai polimer
    Semakin banyaknya ikatan silang, maka polimer semakin kaku dan rapuh sehingga mudah patah.
  • Sifat kristalinitas rantai polimer
    Semakin tinggi sifat kristalinitas, rantai polimer akan lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahan-bahan kimia dan enzim.

Klasifikasi Polimer

Berikut dibahas beberapa klasifikasi Polimer berdasarkan beberapa aspek:

Berdasarkan Asalnya

  • Polimer Alam
    Berasal dari alam dan sifatnya kurang menguntungkan karena dapat cepat rusak, tidak elastis dan berombak. Sifat polimer alam hidrofilik (suka air), sukar dibentuk, dan sukar untuk dicetak mempengaruhi pengembangannya untuk kebutuhan manusia.
  • Polimer sintetis
    Polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Polimer sintesis dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan.

Berdasarkan Proses Pembentukannya

  • Polimer adisi
    Reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh).
  • Polimer kondensasi
    Reaksi penggabungan gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi.

Bedasarkan Jenis Monomernya

  • Homopolimer
    Polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein. Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk polimer yang berikatan tunggal.
  • Kopolimer
    Polimer yang monomernya tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan.

Berdasarkan Sifatnya Terhadap Panas

  • Polimer termoplas
    Polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.
  • Polimer termosting
    Polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

Contoh Polimer

Selain contoh polimer alami yang sudah dijelaskan diatas, yaitu sutra, wol, karet, ada juga contoh polimer buatan. Apa saja? yuk, disimak:

  • Karet Sintetis
    Semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, telah dikembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena dengan cara kopolimerisasi.
  • Serat Sintetis
    Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron). Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dan transparan.
  • Orlon
    Polimer adisi dari monomer akrilonitril yang merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.
  • Plastik
    Polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat Polimer dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam keseharian kita, Polimer sangat berperan penting. Berikut beberapa manfaat dari Polimer untuk kebutuhan sehari-hari:

1. Pembuatan Wol

Wol merupakan serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian.

Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut.

2. Pembuatan Kapas

Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan.

Kain katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.

3. Plastik Polietilentereftalat (PET)

Serat sintetik poliester (dakron) transparan dengan daya tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh.

Penggunannya sekitar 72% sebagai kemasan minuman dengan kualitas tebaik dan dapat dicampur dengan polimer alam seperti: sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama.

3. Plastik Polietena/Polietilena (PE)

Banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang dan banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.

4. Polivinil Klorida (PVC)

Bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat serta kedap terhadap minyak dan bahan organik.

Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Bentuk kaku digunakan untuk membuat:

  • Konstruksi bangunan
  • Mainan anak-anak
  • Pipa PVC (paralon)
  • Meja, lemari
  • Piringan hitam
  • Komponen mobil.

5. Plastik Nilon

Plastik yang bersifat sangat halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.

6. Karet Sintetik

Banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin.

The post Polimer: Pengertian – Klasifikasi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Makromolekul: Pengertian – Fungsi dan Jenisnya https://haloedukasi.com/makromolekul Mon, 13 Apr 2020 02:50:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5414 Pembahasan selanjutnya adalah tentang makromolekul. Makromolekul secara umum berarti molekul yang memiliki ukuran sangat besar. Pada dasarnya molekul adalah pengulangan atau gabungan dari unit asalnya. Penjelasan lengkapnya akan dibahas di bawah ini mulai dari pengertian, jenis, fungsi, dan bentuknya. Pengertian Makromolekul Makromolekul didefinisikan sebagai molekul dengan ukuran yang sangat besar. Pada proses kimia, makrmolekul sering […]

The post Makromolekul: Pengertian – Fungsi dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pembahasan selanjutnya adalah tentang makromolekul. Makromolekul secara umum berarti molekul yang memiliki ukuran sangat besar.

Pada dasarnya molekul adalah pengulangan atau gabungan dari unit asalnya.

Penjelasan lengkapnya akan dibahas di bawah ini mulai dari pengertian, jenis, fungsi, dan bentuknya.

Pengertian Makromolekul

Makromolekul didefinisikan sebagai molekul dengan ukuran yang sangat besar.

Pada proses kimia, makrmolekul sering merujuk pada asam nukleat, lipid, atau karbohidrat.

Ukurannya yang sangat besar membuat makromolekul memiliki massa molekul yang relatif besar dan struktur yang cukup kompleks.

Makromolekul umumnya merupakan gabungan dari beberapa unit sehingga strukturnya cenderung berupa perulangan.

Fungsi Makromolekul

Makromolekul memiliki fungsinya masing-masing. Berikut fungsi makromolekul tergantung jenisnya.

1. Fungsi Karbohidrat

Karbohidrat memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.

  • Sebagai sumber energi utama bagi tubuh
  • Sebagai pembatas asupan kalori
  • Menurunkan risiko penyakit terutama penyakit jantung
  • Penentu indeks glikemik

2. Fungsi Protein

Sedangkan fungsi protein adalah sebagai berikut.

  • Diperlukan dalam pembentukan tulang, otot, kulit dan darah
  • Membangun, memperbaiki, memperkuat, dan mengganti jaringan tubuh
  • Membuat hormon yang berfungsi membantul sel dalam mengirim informasi genetika dan mengkoordinasikan fungsi sel dan organ di dalam tubuh
  • Sebagai senyawa yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
  • Membuat antibodi untuk sistem kekebalan tubuh
  • Sebagai senyawa untuk membuat enzim
  • Mengangkut sel atau zat seperti hemoglobin

3. Fungsi Lemak

Adapun fungsi lemak adalah sebagai berikut.

  • Sebagai sumber energi
  • Sebagai sumber pertumbuhan sel
  • Melindungi lapisan luar sel atau membrane sel
  • Melindungi fungsi otak
  • Membantu penyerapan vitamin A, D, E , dan vitamin K
  • Menunjang produksi hormone yang dibutuhkan tubuh
  • Membantu kesehatan kulit
  • Mendukung kesehatan organ tubuh

4. Fungsi Asam Nukleat

Berikut beberapa fungsi dari asam nukleat

  • Sebagai pembawa informasi genetika
  • Berperan dalam duplikasi diri dan pembawa sifat genetika
  • Ekpresi informasi genetika
  • Memudahkan proses forensik

Jenis-jenis Makromolekul

Berikut beberapa jenis makromolekul yang sering terjadi pada proses kimia.

  • Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu jenis makromolekul yang terdiri dari monosakarida atau gula dan juga polimernya.

Ikatan ikatan monosakarida selanjutnya membentuk polisakarida yang merupakan polimer dari karbohidrat.

Monosakarida yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari hari adalah glukosa.

Glukosa merupakan salah satu makromolekul yang berperan penting bagi makhluk hidup.

  • Protein

Makromolekul selanjutnya adalah protein. Protein merupakan gabungan dari asam asam amino (residu) yang terbentuk melalui ikatan peptida.

Jika residu yang berikatan memiliki jumlah kurang dari 50 sering di sebut dengan polipeptida. Jika lebih dari 50, maka disebut dengan protein.

Asam amino adalah penyusun utama dari protein. Asam amino adalah senyawa turunan dari asam karbosilat.

Asam amino sendiri memiliki 20 jenis berbeda dengan fungsinya sendiri yang juga bermacam macam

  • Lipid

Makromolekul ketiga yang sering dijumpai adalah lipid. Lipid sendiri memiliki tiga bentuk utama yaitu lemak, steroid, dan fosfolipid.

Lipid juga dikenal dengan asam lemak merupakan asam karboksilat dengan rantai C yang panjang.

Jika rantai C tidak memiliki ikatan rangkap maka disebut asam lemak jenuh.

Sedangkan jika rantai C mengandung ikatan rangkap, disebut dengan asam lemak tak jenuh.

Asam lemak memiliki wujud yang berbeda pada kondisi suhu yang berbeda.

Jika asam lemak terdapat pada suhu ruang, maka asam lemak berwujud padat dan jika pada suhu tinggi berbentuk minyak.

  • Asam Nukleat

Asam nukleat memiliki dua jenis yaitu DNA dan RNA. DNA merupakan unsur genetika yang menyimpan informasi untuk kebutuhan sintesis protein, dan RNA merupakan senyawa yang membawa informasi tersebut pada proses pembentukan protein.

Asam nukleat sendiri merupakan gabungan dari rantai linier monomer nukleotida.

Nukleotida yang merupakan unsur utama pada asam nukleat didapatkan dari proses hidrolisis.

Jika proses dilanjutkan maka monomer nukleotida menghasilkan asam fosfat dan nukleosida.

The post Makromolekul: Pengertian – Fungsi dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>