Masjid - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/masjid Sat, 24 Feb 2024 02:36:32 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Masjid - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/masjid 32 32 18 Fakta Menarik Masjid Nabawi, Tempat Suci Umat Islam https://haloedukasi.com/fakta-menarik-masjid-nabawi Sat, 24 Feb 2024 02:36:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48292 Masjid Nabawi, tempat yang diakui sebagai tempat paling suci kedua dalam Islam setelah Masjidil Haram di Mekah, memiliki sejarah yang berakar pada masa Nabi Muhammad SAW. Dibangun pada tahun pertama setelah hijrah beliau dari Mekah ke Madinah, yang saat itu dikenal sebagai Yathrib, masjid ini menjadi simbol keagungan dan keberkahan. 1. Berdiri Masa Era Modernisasi […]

The post 18 Fakta Menarik Masjid Nabawi, Tempat Suci Umat Islam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Masjid Nabawi, tempat yang diakui sebagai tempat paling suci kedua dalam Islam setelah Masjidil Haram di Mekah, memiliki sejarah yang berakar pada masa Nabi Muhammad SAW. Dibangun pada tahun pertama setelah hijrah beliau dari Mekah ke Madinah, yang saat itu dikenal sebagai Yathrib, masjid ini menjadi simbol keagungan dan keberkahan.

1. Berdiri Masa Era Modernisasi

Era modernisasi Masjid Nabawi menandai serangkaian upaya untuk menyempurnakan dan meningkatkan infrastruktur serta pelayanan di salah satu masjid terbesar di dunia. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan jamaah yang terus berkembang, pemerintah Arab Saudi dan otoritas terkait telah meluncurkan berbagai proyek modernisasi yang menggabungkan teknologi mutakhir dengan kekayaan sejarah dan spiritual Masjid Nabawi.

Penggunaan teknologi dalam manajemen masjid telah meningkatkan efisiensi dan pengalaman jamaah. Sistem keamanan, pemantauan, dan manajemen lalu lintas jamaah telah ditingkatkan menggunakan teknologi modern.

Pada tahun 1909, Masjid Nabawi mengalami fase modernisasi dengan dipasangnya listrik. Peristiwa ini bersamaan dengan pemasangan lampu di seluruh Semenanjung Arab, sebagaimana diungkapkan oleh Sultan Ghalib Al Quaiti dalam bukunya yang berjudul “Kota-Kota Suci, Perjalanan Ibadah, dan Dunia Islam.”

Meskipun modernisasi terus berlanjut, usaha tetap dilakukan untuk mempertahankan nilai-nilai sejarah dan kultural Masjid Nabawi. Keberlanjutan karakter arsitektur klasik, penggunaan bahan-bahan tradisional, dan pelestarian situs-situs bersejarah menjadi bagian penting dari proyek ini.

2. Tempat Ibadah Kedua di Madinah

Dikenal dengan nama Arabnya, Al-Masjid Al-Nabawis, masjid ini menjadi tempat ibadah kedua yang dibangun di Madinah. Masjid pertama adalah Quba, demikian disampaikan oleh Safiurrahman Al-Mubakarakfuri dalam bukunya tentang biografi Nabi Muhammad yang berjudul “The Sealed Nectar.”

Di dalam masjid, terdapat pohon kurma yang dikenal sebagai “Pohon Miswak,” yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai tempat bersandar saat memberikan khutbah. Selain itu, Mihrab Nabawi, atau tempat shalat Nabi, juga merupakan salah satu bagian penting dalam masjid.

Masjid ini memiliki dua mimbar (tempat khotbah) yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW. Minbar pertama digunakan di Quba sebelum pembangunan Masjid Nabawi, dan minbar kedua digunakan setelah masjid selesai dibangun.

Salah satu ciri khas Masjid Nabawi adalah Kubah Hijau yang terletak di atas makam Nabi Muhammad SAW. Kubah ini menjadi salah satu ikon yang mudah dikenali oleh jamaah yang mengunjungi masjid.

3. Pahala Salat di Masjid Nabawi 1000 Kali Lipat

Salah satu keistimewaan Masjid Nabawi adalah pahala salat di sana yang dihitung 1.000 kali lipat dibandingkan dengan salat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram di Mekah.

Setiap salat yang dilakukan di Masjid Nabawi mendatangkan pahala lipat ganda. Ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa setiap salat di Masjid Nabawi bernilai seribu kali lipat dibandingkan dengan salat di masjid lainnya.

Salat di Masjid Nabawi menjadi peluang langka untuk berdoa. Dikisahkan bahwa doa yang dilakukan di dalam masjid ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Jamaah dianjurkan untuk membawa doa-doa mereka dan memohon kepada Allah dengan penuh keyakinan.

Salat di Masjid Nabawi juga dianggap sebagai sarana untuk mendapatkan pengampunan dosa. Kebersihan spiritual yang dihasilkan dari ibadah di masjid ini diharapkan dapat membersihkan hati dan memohon ampunan dari Allah.

4. Keberkahan Ruang Masjid Nabawi

Masjid ini melibatkan beberapa bangunan bersejarah, termasuk Makam Nabi Muhammad SAW, serta dua sahabat utama, Abubakar dan Umar. Rumah-rumah istri Nabi dan Raudhah, yang dipercayai sebagai taman surga, diintegrasikan ke dalam masjid melalui perluasan yang terus berkembang sepanjang berabad-abad.Menurut hadis Al-Bukhari dari Abu Huraira, Nabi Muhammad pernah bersabda, “Antara rumahku dan mimbar adalah taman surga.”

Kini, Raudhah, sebagai perwujudan dari taman surga tersebut, terletak di dalam kompleks masjid.Berkunjung ke Masjid Nabawi bukan hanya sekadar bagian dari ibadah haji dan umrah, melainkan juga merupakan keinginan banyak jemaah untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, sebuah perjalanan spiritual yang memikat hati umat Islam dari seluruh dunia.

5. Dibangun di Samping Rumah Nabi Muhammad

Masjid Nabawi, awalnya dibangun di samping rumah Nabi Muhammad pada tahun 632 Masehi, atau 1441 tahun yang lalu, telah menjalani sejarah yang penuh makna. Perlahan namun pasti, melalui perencanaan dan perluasan, masjid ini tetap menjadi pusat spiritual bagi umat Islam selama lebih dari 1.400 tahun.Sejarah perluasan terbesar Masjid Nabawi mencatat perintah dari almarhum Raja Abdullah, dan proses ini masih berlangsung hingga saat ini.

Sebagai salah satu masjid terbesar di dunia, ia menjulang dengan dekorasi megah dan dilengkapi dengan teknologi canggih yang menggoda mata. Untuk mewujudkannya, Arab Saudi telah mengeluarkan miliaran riyal dalam proyek perluasan ini.Menteri Keuangan Saudi, Ibrahim Al-Assaf, menjelaskan bahwa gedung masjid mencakup luas 1.060 x 580 meter, sementara pelatarannya meluas hingga 1.300 x 785 meter.

Dengan kapasitas mencapai satu juta jemaah di dalam dan 800.000 di pelataran masjid, Masjid Nabawi menjadi tempat ibadah yang luar biasa dalam skala dan fungsi.Dalam upayanya melindungi para jemaah, Raja Abdullah memerintahkan pemasangan 250 payung otomatis di area seluas 143.000 meter persegi. Langkah ini diambil untuk melindungi para jemaah dari terik matahari maupun guyuran hujan, menciptakan kenyamanan dalam ibadah mereka.

6. Penjagaan Masjid Nabawi adalah Raja Arab Saudi

Raja Arab Saudi, sebagai penjaga Masjid Nabawi dan Masjidil Haram di Mekah, memiliki tanggung jawab besar terhadap dua tempat suci utama umat Islam. Kedua masjid ini dikelola oleh Badan Presidensi Umum untuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, sedangkan tugas penjagaan kedua masjid tersebut menjadi tanggung jawab Istana.

Salah satu gelar yang dipegang oleh Raja Arab Saudi adalah “Penjaga Dua Masjid Suci,” sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Zarewa. Gelar tersebut mencerminkan peran luhur dalam menjaga kekudusan dan keamanan dua tempat ibadah yang penuh makna bagi umat Islam di seluruh dunia.

7. Memiliki Banyak Tenaga Kebersihan

Sheikh Hatab mengungkapkan bahwa lebih dari 3.200 orang dengan tekun bekerja untuk menjaga kebersihan dan kesejahteraan Masjid Nabawi. Mereka memberikan upaya maksimal agar masjid tetap suci dan nyaman bagi para jemaah yang datang.

Masjid Nabawi tidak hanya menjaga kebersihan fisik, tetapi juga mengelola fasilitas modern untuk meningkatkan kenyamanan jamaah. Sistem manajemen modern membantu dalam mengatur kelancaran lalu lintas jamaah, memastikan keamanan, dan memberikan layanan yang efisien.

Dalam kerangka meningkatkan pelayanan kepada jamaah, Masjid Nabawi terus berinovasi. Mulai dari sistem informasi untuk memberikan panduan ibadah hingga layanan kesehatan yang memadai, inovasi ini membantu menciptakan pengalaman ibadah yang lebih baik.

8. Pagar Masjid Mengapit Pemakaman Janatul Baqi

Pagar masjid kini mengapit pemakaman Janatul Baqi, sebuah pemakaman yang di masa Nabi Muhammad terletak di pinggiran kota Madinah. Tempat ini menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi ratusan sahabat Nabi, menambah kekayaan sejarah dan spiritual di sekitar Masjid Nabawi.

Jannatul Baqi adalah pemakaman umum di Madinah, yang terletak di sebelah selatan Masjid Nabawi. Tempat ini menjadi kuburan bagi banyak sahabat Rasulullah SAW, keluarga beliau, dan tokoh-tokoh Islam awal. Jannatul Baqi juga dikenal sebagai “Taman Surga.”

Di dalam Jannatul Baqi, terdapat makam-makam para sahabat terkemuka seperti Uthman bin Affan, Saad bin Abi Waqqas, dan lainnya. Ziarah ke makam-makam ini menjadi tradisi yang dihormati oleh umat Islam yang datang ke Masjid Nabawi.

Selain makam-makam yang terkenal, Jannatul Baqi juga menyimpan tempat-tempat bersejarah lainnya, seperti markas perang Uhud dan situs-situs yang terkait dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.

9. Menciptakan Sebuah Oasis Kehidupan di Sekitar Masjid

Bangunan-bangunan lain yang menyelimuti Masjid Nabawi mencakup berbagai kantor pemerintah, fasilitas kesehatan, hotel mewah, pusat perbelanjaan, dan jalan-jalan utama. Ini menciptakan sebuah oasis kehidupan di sekitar masjid, tempat di mana spiritualitas dan kemudahan hidup bertemu dengan harmoni.

Masjid Nabawi adalah tempat berkumpulnya umat Islam dari berbagai penjuru dunia. Setiap harinya, jamaah yang datang untuk melaksanakan salat berjamaah mengisi halaman masjid dengan kehadiran yang meriah. Ini menciptakan atmosfer persatuan dan kebersamaan yang unik.

Raudhah adalah area di dalam Masjid Nabawi yang diyakini sebagai salah satu bagian surga di dunia. Umat Islam berlomba-lomba untuk berdoa di tempat ini, karena diyakini doa yang diberikan di Raudhah akan diijabah oleh Allah SWT. Keberadaan Raudhah menjadi sumber keberkahan dan ketenangan.

10. Nabi Muhammad SAW, sebagai imam pertama di Masjid Nabawi

Nabi Muhammad SAW, sebagai imam pertama di Masjid Nabawi, memberikan pijakan awal bagi tradisi salat di tempat suci ini. Setelah wafatnya, para sahabat dan generasi penerusnya melanjutkan amanah ini dengan mengemban tugas sebagai imam dalam salat.

Nabi sendiri tidak pernah memiliki wakil imam, namun terkadang meminta Abu Bakar untuk menggantikannya. Kesejahteraan spiritual Masjid Nabawi pun tetap terjaga dalam pandangan para penerus.

11. Muazin pertama adalah Bilal Bin Rabah

Muazin pertama di Masjid Nabawi adalah Bilal Bin Rabah, yang dipilih langsung oleh Nabi Muhammad. Setiap hari, tiga muazin bergantian menyuarakan azan dari “Mukabbariyyah”, tempat khusus azan, dan mengulangi takbir yang dilakukan imam saat salat. Suara Bilal menggema hingga kini sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah dan tradisi Masjid Nabawi.

Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW memerintahkan Bilal untuk menjadi muadzin di Masjid Nabawi. Adzan yang dikumandangkan oleh Bilal tidak hanya menjadi panggilan untuk shalat tetapi juga melambangkan keberanian dan keteguhan hati seorang hamba Allah.

12. Memiliki Lahan yang Sangat Luas

Saat Nabi Muhammad tiba di Madinah dan membeli lahan seharga 10 Dinar untuk mengeringkan kurma dari dua orang yatim, Sahl dan Suhail. Dengan fondasi batu dan dinding lumpur yang dibuat langsung oleh Nabi, masjid ini tumbuh menjadi cagar budaya spiritual. Dari tiga pintu awal hingga perubahan arah kiblat, setiap detail menandakan perkembangan dan kekayaan sejarah.

Nabi Muhammad secara bertahap menambahkan ruangan dan meningkatkan kapasitas Masjid Nabawi seiring dengan pertumbuhan jumlah umat Islam. Pembangunan ini dilakukan untuk menampung jamaah yang semakin banyak dan memberikan tempat untuk berbagai kegiatan keislaman.

Pada masa pemerintahan Khalifah Umayyah, Masjid Nabawi mengalami perluasan dan peningkatan yang signifikan. Khalifah Umayyah, termasuk Abdul Malik bin Marwan, memperluas bangunan dan meningkatkan estetika masjid dengan ornamen artistik.

13. Memliki Arsitektur dan Teknologi Canggih

Keindahan Masjid Nabawi terpancar melalui arsitektur dan teknologi canggih yang menakjubkan. Dengan presisi dan kemegahan di seluruh gedung, mulai dari interior hingga eksteriornya, masjid ini menjadi perpaduan sempurna antara keindahan dan fungsi. Sistem modern, ornamen yang memikat, dan teknologi canggih menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi para jemaah.

Masjid Nabawi telah mengintegrasikan teknologi modern untuk meningkatkan kenyamanan jamaah. Dengan sistem pendingin udara, pencahayaan modern, dan pengaturan suhu yang canggih, masjid ini memberikan pengalaman ibadah yang nyaman bagi jamaah, terutama di tengah cuaca yang panas di Madinah.

Arsitektur Masjid Nabawi mencerminkan keindahan Islam dengan desain yang mencakup ornamen-ornamen artistik, kaligrafi Arab, dan geometri yang rumit. Kubah-kubah indah dan menara-menara elegan memberikan sentuhan estetika yang memukau.

14. Makam Rasulullah Berdampingan dengan Masjid Nabawi

Lokasi rumah Nabi Muhammad yang awalnya berdampingan dengan masjid menambah nuansa sakral. Di ruang Aisyah, Nabi wafat dan dimakamkan. Proses penentuan lokasi makam melibatkan Abu Bakar, Aisyah, dan Umar bin Khattab, menciptakan cerita yang memperkaya makna spiritual dan sejarah Masjid Nabawi. Perluasan masjid selama berabad-abad membuat kamar, makam, dan bangunan di sekitarnya menjadi bagian integral dari masjid, termasuk kubah hijau yang terkenal.

Masjid Nabawi, yang disebut sebagai salah satu masjid terbesar di seluruh dunia, memukau pengunjung dengan dekorasi yang luar biasa dan teknologi presisi, dengan biaya rekonstruksi, pengembangan, dan dekorasi yang mencapai miliaran riyal.

Tiap tahunnya, jutaan Muslim memadati masjid ini, khususnya selama bulan Ramadan dan musim Haji. Raja Arab Saudi, sebagai penjaga masjid, terus berkomitmen untuk meningkatkan keindahan dan kenyamanan Masjid Nabawi.

15. Terdapat Pita Penurun Suhu

Di bawah rindangnya payung megah di Masjid Nabawi, terhampar pita biru revolusioner yang tidak hanya memancarkan keindahan tetapi juga mampu menjaga suhu di bawahnya. Terbuat dari bahan khusus, pita ini memiliki kemampuan menurunkan suhu area di sekitarnya secara otomatis hingga 8 derajat Celsius.

Dalam cuaca yang sering kali mencapai suhu puncak, yakni 45 derajat Celsius di Arab Saudi, kehadiran payung ini tidak hanya menjadi elemen estetika, tetapi juga tempat perlindungan bagi banyak jemaah. Dengan inovasinya yang memukau, payung ini tidak hanya memberikan naungan, tetapi juga menciptakan zona yang lebih sejuk dan nyaman di tengah panasnya cuaca di kawasan Masjid Nabawi.

16. Tempat Pertama yang Disulap oleh Listrik di Jazirah Arab

Mengulik sejarah kekaisaran Ottoman, kita akan menemukan jejak bersejarah saat listrik pertama kali diperkenalkan di Jazirah Arab. Namun, yang menarik, prioritas pertama penerangan listrik justru diberikan pada Masjid Nabawi.

Saat itu, bahkan istana megah Sultan Ottoman di Istanbul belum menikmati kecanggihan aliran listrik. Inovasi cahaya listrik mulai menyinari keindahan Masjid Nabawi sekitar tahun 1909. Sebuah tonggak bersejarah yang menandai Masjid Nabawi sebagai tempat yang mendahului zaman dalam menikmati penerangan listrik di tanah suci.

17. Mempunyai Enam Mihrab

Masjid Nabawi, dengan keelokan arsitektur dan kekayaan sejarahnya, menonjol dengan enam mihrab yang memikat hati para jamaah. Setiap mihrabnya memiliki keunikan tersendiri, mencerminkan keindahan seni dan keagungan tempat suci ini. Mari kita eksplorasi kecantikan keenam mihrab tersebut:

  • Mihrab Utama: Terletak di pusat, mihrab utama masjid menghadap ke arah Ka’bah di Mekkah. Keelokan desainnya memancarkan keanggunan spiritual yang mendalam.
  • Mihrab Aisyah: Dikenal sebagai mihrab “Ummul Mu’minin,” mihrab Aisyah menampilkan sentuhan seni yang istimewa dan memiliki nilai sejarah yang tinggi sebagai tempat istirahat Rasulullah SAW.
  • Mihrab Fatimah: Menghiasi sisi barat masjid, mihrab Fatimah mempesona dengan detail artistiknya. Sebagai tempat bersejarah, mihrab ini memberikan nuansa kehangatan dan ketenangan.
  • Mihrab Abu Bakar: Terletak di bagian selatan, mihrab Abu Bakar menyiratkan kebesaran seorang khalifah pertama Islam. Desainnya yang elegan menambah pesona keindahan masjid.
  • Mihrab Umar: Mihrab Umar, di sebelah timur, menyampaikan pesan keadilan dan kebijaksanaan khalifah kedua Islam. Keelokannya menjadi bagian tak terpisahkan dari nuansa religius masjid.
  • Mihrab Ali: Dengan posisi di utara, mihrab Ali memancarkan kelembutan dan kebijaksanaan Imam Ali. Desainnya yang apik menciptakan atmosfer yang penuh makna di dalam masjid.

Keenam mihrab ini bukan hanya bagian dari arsitektur masjid, tetapi juga menyimpan nilai-nilai sejarah dan spiritual yang mendalam bagi umat Islam.

18. Kuburan Kosong

Masjid Nabawi, dengan kekayaan sejarah dan makna spiritualnya, menyimpan sebuah misteri yang menarik perhatian banyak orang: kuburan kosong di dalam kompleks masjid. Kuburan ini menjadi subjek pembicaraan dan spekulasi, menciptakan aura misteri di sekitar Masjid Nabawi

Ada berbagai teori yang mencoba menjelaskan fenomena kuburan kosong ini. Beberapa berpendapat bahwa ini bisa menjadi tanda kenabian atau merupakan bagian dari ketentuan khusus yang tidak kita ketahui.

Meskipun kunjungan ke masjid ini bukan bagian resmi dari ibadah haji dan umrah, namun para jemaah umumnya merasa tidak lengkap jika tidak menyempatkan diri untuk mengunjungi Masjid Nabawi, merasakan atmosfer suci di dalamnya, dan menyampaikan salam ke arah makam Nabi Muhammad.

The post 18 Fakta Menarik Masjid Nabawi, Tempat Suci Umat Islam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Masjid Tertua di Indonesia yang Masih Bertahan  https://haloedukasi.com/masjid-tertua-di-indonesia Thu, 30 Dec 2021 02:08:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30144 Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keberagaman mulai dari suku, ras, bahasa, dialek hingga agama. Sesuai dengan sila pertama pancasila maka setiap warga negara Indonesia berhak untuk menganut kepercayaan dan agama yang diyakininya.  Salah satu agama yang ada di Indonesia adalah agama Islam yang telah masuk sejak abad ke-7 melalui jalur perdagangan bangsa Persia. Sehingga […]

The post 12 Masjid Tertua di Indonesia yang Masih Bertahan  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keberagaman mulai dari suku, ras, bahasa, dialek hingga agama. Sesuai dengan sila pertama pancasila maka setiap warga negara Indonesia berhak untuk menganut kepercayaan dan agama yang diyakininya. 

Salah satu agama yang ada di Indonesia adalah agama Islam yang telah masuk sejak abad ke-7 melalui jalur perdagangan bangsa Persia. Sehingga tak heran jika di Indonesia sangat mudah menemukan masjid sebagai tempat ibadah umat Islam.

Dari sekian masjid yang ada di Indonesia berikut ini adalah yang tertua dan masih bertahan hingga hari ini. 

1. Masjid Wapauwe

masjid tertua di indonesia

Maluku sejak dahulu dikenal dengan tanahnya yang subur dan kaya akan rempah-rempah sehingga menarik banyak pedagang dari berbagai bangsa termasuk pada saudagar Islam. Selain berdagang mereka turut menyebarkan agama Islam di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan penyebaran agama Islam di Maluku adalah masjid Wapauwe yang sudah berusia lebih dari 600 tahun.

Masjid ini berdiri di Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah dan dibangun oleh seseorang bernama Jamilu pada tahun 1414 Masehi. Usia tersebut menjadikannya sebagai masjid tertua di Indonesia Timur. 

Masjid yang berdiri seluas 10×10 meter dan bermaterial kayu ini masih berdiri kokoh hingga saat ini dan telah dilakukan renovasi pada 1464 dan 1895. 

2. Masjid Saka Tunggal

masjid tertua di indonesia

Berlokasi di Desa Cikakak, kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah berdiri sebuah masjid yang didirikan pada tahun 1288 Masehi. Jika perkiraan ini benar maka usia masjid ini lebih tua dari usia Majapahit yang baru ada pada 1293 M. 

Masjid ini dibangun oleh salah satu pendakwah yang lama menetap di desa Cikakak yaitu Kyai Mustolih. Keunikan dari masjid ini adalah memiliki 4 sayap yang terbuat dari kayu dan hanya ditopang oleh satu tiang penyangga saja.

Maksud dari 4 sayap tersebut dan 1 penyangga adalah ”papat kiblat lima pancer” yang artinya empat mata angin dengan satu titik pusat.

Bagian dalam masjid yang masih kokoh hingga hari ini dihiasi dengan ornamen-ornamen bernuansa gabungan antara Islam dengan kebudayaan Jawa.

3. Masjid Al Hilal 

masjid tertua di indonesia

Masjid yang berada di jalan Syekh Yusuf, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa ini merupakan masjid tertua di Sulawesi Selatan dan juga di Indonesia. Berdiri pada tahun 1603, masjid ini dibangun pada masa pemerintahan raja Gowa ke-14 yakni I Mangngerangi Daeng Manrabbia Sultan Alauddin Tumenanga Ri Gaukanna.

Masjid ini juga dikenal dengan nama masjid Katangka karena pada awal pembangunannya menggunakan material kayu katangka. Dianggap sebagai bangunan bersejarah masjid ini dijaga dan dirawat oleh pemerintah Sulawesi Selatan dengan melakukan revolusi sebanyak 7 kali. 

Masjid ini terakhir kali dipugar pada tahun 1980 oleh Gubernur Sulsel. Meski sudah berkali-kali direnovasi namun bentuk asli masjid Katangka ini masih terjaga. 

4. Masjid Tuo Kayu Jao

masjid tertua di indonesia

Berdiri sejak abad ke-16 di Dusun 3, Kayu jao, Gn. Talang, Solok, Sumatera Barat masjid Tuo Kayu Jao menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid yang dibangun di wilayah perbukitan ini menjadi saksi penyebaran agama Islam di solok ratusan tahun silam yang yang di bawa oleh Syeh Mansyur, Angku Labai dan Angku Malin.

Ke tiga pendakwah tersebut juga lah yang mendirikan masjid yang dibangun dengan menggunakan kayu jao ini. Bangunannya memadukan antara ornamen Islam dengan sentuhan corak Minangkabau. Masjid ini memiliki tinggi 15 meter dengan ditopang oleh 27 tiang yang menggambarkan suku-suku yang hidup di sekitar masjid. 

Selain bangunannya yang masih terjaga hingga hari ini bedug yang digunakan masjid ini pun masih sama dengan bedug pada awal pembangunan. 

5. Masjid Mantingan 

masjid tertua di indonesia

Masjid Mantingan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa yakni kesultanan Demak. Berada di 5 km dari pusat kota Jepara, Masjid Mantingan berdiri sejak dibangun tahun 1559 M tepatnya pada masa kepemimpinan Ratu Kalinyamat yang merupakan putri dari Sultan Trenggono. 

Keunikan dari masjid ini dapat terlihat dari bangunannya yang mengusung perpaduan  gaya arsitektur China, Jawa dan Hindu-budha. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk atap limas dan gapura yang berbentuk gerbang candi Bentar pada masjid ini. 

6. Masjid Sunan Ampel

masjid tertua di indonesia

Sunan Ampel adalah salah seorang dari walisongo yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Ia bersama dengan sahabatnya yakni  Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji membangun masjid Jl. Petukangan I, Ampel, Kec. Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur pada tahun 1421. 

Tempat ibadah sekaligus pusat penyebaran agama Islam ini berdiri di atas tanah seluas 120 x 180 meter persegi. Bangunannya terbuat dari kayu jati dengan  mengusung gaya perpaduan antara Jawa Kuno dan Arab Islami. 

Ciri khas dari masjid ini adalah menara yang menembus ke atap dan dasarnya berasa di dalam bangunan. Menara ini dapat berada di bagian selatan masjid dan telah mengalami pemugaran sebanyak tiga kali. Menyimpan banyak sejarah, masjid Sunan Ampel ditetapkan sebagai destinasi wisata religi oleh pemerintah kota Surabaya sejak tahun 1972.

7. Masjid Agung Demak

masjid tertua di indonesia

Kota Demak erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam di Jawa mengingat kerajaan Islam pertama berada di provinsi Jawa Tengah ini. Selain itu Demak juga merupakan pusat dari tempat berkumpulnya para wali songo. Sehingga Raden Patah yang merupakan sultan pertama dari Kesultanan Demak memberikan fasilitas tempat yaitu masjid Agung Demak. 

Raden Patah mendirikan masjid ini pada abad ke-15 dengan menerapkan atap limas bersusun dan 8 tiang penyangga yang disebut dengan saka Majapahit. Di dalam masjid ini juga menyimpan peninggalan kerajaan Majapahit yakni terdapat pada mimbar khotbah yang diberi nama Dampar Kencono.

Dampar Kencono diberikan oleh Prabu Brawijaya ke V Raden Kertabumi kepada Raden Patah.

8. Masjid Agung Sang Ciptarasa

masjid tertua di indonesia

Sunan Gunung Jati bersama dengan sahabat wali songo lainnya membangun masjid di kompleks Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Masjid yang dibangun pada tahun 1480 tersebut diberi nama Masjid Agung Ciptarasa. 

Sunan Gunung Jati mendirikan masjid ini sebagai hadiah untuk istrinya yaitu Nyi Mas Pakungwati.  Desain dan interior masjid ini merupakan hasil karya dari arsitek Majapahit yang kala itu menjadi tawanan perang Demak-Majapahit bersama dengan Sunan Kalijaga dan Raden Sepat. 

Sehingga jangan heran jika masjid tertua di kota Cirebon ini terlihat seperti perpaduan antara Hindu dan Islam. 

9. Masjid Sultan Suriansyah

masjid tertua di indonesia

Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid tertua di Kalimantan yang sudah berdiri antara tahun 1525-1550 M. Berdiri di di tepi Sungai Kuin, Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan ini didirikan oleh Sultan Suriansyah yang merupakan raja kesultanan Banjar pertama yang memeluk Islam. 

Sultan Suriansyah yang juga dikenal sebagai Raden Samudera ini membangun masjid ini dengan mengusung arsitektur tradisional banjar dengan atap tumpang tindih. 

Pada bagian puncak masjid Sultan Suriansyah yang asli adalah berupa sungkulan yang terbuat dari kayu ulin namun telah diganti menjadi berbentuk kubah. Meski sudah diganti namun sungkulan tersebut masih tersimpan dengan baik di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru. 

10. Masjid Menara Kudus

masjid tertua di indonesia

Di kota Kudus, Jawa Tengah juga terdapat jejak peninggalan dari penyebaran agama Islam di Nusantara yakni masjid Menara Kudus. Masjid yang dikenal juga dengan nama Masjid Al Aqsa Manarat Kudus berada di Jl. Menara, Pejaten, Kauman, Kec. Kota Kudus. 

Masjid ini dibangun pada tahun 1549 oleh Syekh Ja’far Shodiq atau lebih dikenal sebagai Sunan Kudus. 

Nama “menara” disematkan pada bangunan bersejarah ini karena memiliki menara yang unik sebagai bukti akulturasi antara budaya Hindu dengan Islam. Menara tersebut berdiri di atas tanah seluas 100 meter persegi serta tinggi 18 meter dan masih berfungsi hingga saat ini. 

11. Masjid Tuha Indrapuri

masjid tertua di indonesia

Jika berbicara mengenai keislaman di Indonesia maka erat kaitannya dengan kota Aceh yang bahkan dijuluki sebagai Serambi Mekah karena pernah menjadi pusat berkumpulnya calon jamaah haji. Di Tanah Rencong sana terdapat masjid bernama masjid Tuha Indrapuri atau masjid Indrapuri saja.

Masjid tersebut sudah berdiri sejak abad ke 1618 Masehi yang berada di Desa Keude, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar.  Sebelum difungsikan sebagai masjid bangunan tersebut merupakan candi Hindu-budha yang sudah datang ke Aceh pada abad ke 10.

Namun dialihfungsikan sejak kekuasaan Sultan Iskandar Muda yang sukses membawa Kerajaan Aceh Darussalam pada masa kejayaannya. 

12. Masjid Hidayatullah Saonek

masjid tertua di indonesia

Pengaruh Islam menyebar ke seluruh wilayah Nusantara termasuk di Indonesia Timur yakni Papua. Meski saat ini didominasi oleh Nasrani namun peninggalan-peninggalan agama Islam masih terjaga di sana seperti masjid Hidayatullah Saonek. 

Bangunan masjid yang berada di Jl. Hi. Rafana. Kampung saonek, Kabupaten Raja Ampat dibangun pada tahun 1505. 

Nama jalan menuju ke masjid ini diambil dari tokoh imam besar yang menyebarkan ajaran Islam di Papua yakni Habib Rafana. Masjid ini berdiri seluas 1.512 meter persegi dengan total luas tanah 12.588 meter persegi. 

The post 12 Masjid Tertua di Indonesia yang Masih Bertahan  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>