masyarakat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/masyarakat Sat, 18 Nov 2023 04:25:44 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico masyarakat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/masyarakat 32 32 11 Ciri Masyarakat Tradisional dan Contohnya https://haloedukasi.com/ciri-masyarakat-tradisional Sat, 18 Nov 2023 04:25:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46567 Ilmu sosiologi mengkaji banyak hal dan sisi masyarakat, salah satunya adalah jenis masyarakat yang dikenal terbagi menjadi beberapa, salah duanya adalah masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Masyarakat tradisional merupakan kelompok masyarakat yang hidup sehari-hari dengan melakukan kebiasaan yang sudah dilakukan turun-temurun. Seperti istilahnya, “tradisional”, masyarakat jenis ini memiliki adat-istiadat yang dijaga walau sudah berada di […]

The post 11 Ciri Masyarakat Tradisional dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ilmu sosiologi mengkaji banyak hal dan sisi masyarakat, salah satunya adalah jenis masyarakat yang dikenal terbagi menjadi beberapa, salah duanya adalah masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Masyarakat tradisional merupakan kelompok masyarakat yang hidup sehari-hari dengan melakukan kebiasaan yang sudah dilakukan turun-temurun.

Seperti istilahnya, “tradisional”, masyarakat jenis ini memiliki adat-istiadat yang dijaga walau sudah berada di zaman modern sekalipun karena kebiasaan atau adat-istiadat ini mengandung nilai luhur dan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Maka ketika masyarakat modern lebih berpikiran terbuka karena mampu menerima ideologi baru namun dengan sifat yang tertutup, masyarakat tradisional adalah kebalikannya.

Sebagai akibatnya, masyarakat tradisional cenderung sulit menerima hal-hal baru, termasuk ilmu pengetahuan, ilmu teknologi, dan perkembangan budaya lainnya. Berikut ini merupakan ciri masyarakat tradisional dan contohnya yang dapat menambah wawasan kita.

1. Memegang Nilai-nilai Luhur dari Nenek Moyang

Sebagai pemegang teguh nilai-nilai luhur yang tidak mudah luntur sekalipun ada nilai-nilai dan ideologi baru di zaman modern. Masyarakat tradisional tidak sekadar menghormati dan meyakini nilai-nilai luhur yang mereka warisi dari leluhur atau nenek moyang mereka, tapi juga senantiasa melakukan semua itu sehari-hari sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan.

Walau memegang nilai-nilai luhur dari nenek moyang, bukan berarti masyarakat modern kemudian tidak menerapkan nilai-nilai kemasyarakatan yang berlaku. Sekalipun memegang nilai luhur, dalam hidup bermasyarakat mereka tetap mengutamakan nilai kemasyarakatan agar tercipta kehidupan sosial yang baik dan saling rukun.

2. Bersifat Homogen

Sifat homogen menandakan bahwa individu-individu yang ada di dalam masyarakat tradisional satu sama lain nampak serupa atau tidak jauh berbeda, dari segi pola pikir, perilaku, dan sikapnya. Dalam berbagai aspek kehidupan, masyarakat tradisional yang bersifat homogen akan selalu nampak disebabkan oleh ketertutupan mereka terhadap pengetahuan baru dan dunia luar.

3. Mengutamakan Kesederhanaan

Bila dilihat dari gaya hidup, masyarakat tradisional memiliki ciri yang memprioritaskan kesederhanaan. Berbanding terbalik dengan masyarakat modern yang cenderung bergaya hidup mewah, masyarakat tradisional yang belum atau enggan mengenal dunia luar dan modern hidup apa adanya.

Sekalipun hidup di zaman modern, hal ini tidak membuat masyarakat tradisional terlalu memusingkan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan zaman dan hanya fokus pada kebiasaan-kebiasaan yang sudah sejak zaman dulu mereka terapkan.

4. Masih Melaksanakan Adat

Adat-istiadat adalah hal penting yang tidak hanya akan terus dipegang oleh masyarakat tradisional, tapi juga dilestarikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diwariskan turun-temurun dari nenek moyang, adat-istiadat dengan berbagai nilai dan sistemnya tidak mudah menggoyahkan masyarakat tradisional untuk berpindah haluan pada budaya dan adat baru di zaman modern.

5. Menjunjung Tinggi Nilai Gotong Royong

Masyarakat Indonesia terkenal akan nilai gotong royong yang sudah diterapkan sejak zaman dulu. Sifat dan nilai satu ini mungkin kini hanya dapat dijumpai di perkampungan atau pedesaan saja karena di tengah masyarakat modern yang cenderung tertutup dan individualis, kegotongroyongan sudah cukup memudar.

Masyarakat tradisional sebagai masyarakat bersifat homogen dan masih menjaga nilai luhur dan adat istiadat membuat mereka juga masih menjunjung tinggi gotong royong dengan rasa kebersamaan yang tinggi. Gotong royong artinya adalah melakukan berbagai kegiatan bersama-sama, yakni hubungan dan kebersamaan dalam aktivitas tertentu untuk saling membantu di wilayah tempat tinggal masyarakat tersebut.

6. Bersifat dan Bersikap Partikularisme

Kehidupan masyarakat tradisional juga becirikan sifat maupun sikap partikularisme, yakni sebuah sifat subjektif yang mengutamakan kebersamaan dan hubungan dekat antara satu dengan lainnya. Jalinan hubungan seperti ini terbangun dan telah mendarah daging.

Dikarenakan adanya sesuatu yang berlaku hanya di dalam masyarakat atau lingkungan masyarakat tersebut tinggal tanpa memedulukan adanya hal, kepentingan, dan unsur lain di luar yang mereka percaya dan pegang teguh.

7. Memiliki Jumlah Anggota Masyarakat Lebih Sedikit

Zaman akan selalu berkembang dan manusia kebanyakan pasti dapat mengikuti arus perkembangan zaman. Artinya, hanya sedikit kalangan masyarakat tradisional yang enggan menerima hal-hal baru sebagai hasil dari perkembangan zaman.

Jumlah anggota masyarakat tradisional lebih sedikit daripada jumlah anggota masyarakat modern karena pola pikir tertutup sehingga tidak mudah membuka diri bahkan terhadap anggota masyarakat baru.

8. Memiliki Hubungan dengan Dasar Rasa Kasih Sayang

Dibandingkan dengan masyarakat modern yang bersifat heterogen dan cenderung individualis, masyarakat tradisional masih menjunjung tak hanya gotong royong tapi juga hubungan antar anggota masyarakat atas dasar rasa kasih sayang. Karena faktor satu ini tercipta rasa kebersamaan yang membuat masyarakat dapat saling tolong-menolong dan bahu-membahu kapan saja.

Dasar rasa kasih sayang ini disebut juga dengan istilah sifat afektivitas sebab mereka selalu ingin dan mengutamakan interaksi sosial. Jika masyarakat modern rata-rata lebih mementingkan pekerjaan dan diri mereka sendiri saat berhubungan sosial, masyarakat tradisional adalah kebalikannya.

9. Bersifat Statis

masyarakat statis suka melakukan sesuatu secara berulang kali dan telah nyaman dengan kebiasaan hidup tersebut. Mereka dapat melakukan sesuatu yang sama dalam kehidupan sehari-hari. Ini karenakan keengganan untuk menerima perkembangan dan pembaruan suatu hal.

Sayangnya, bila terus-menerus begini masyarakat tradisional tidak mengalami kemajuan yang baik di zaman modern dengan segala sesuatunya yang berubah dan berkembang cepat.

10. Berpikiran Tertutup

Keberadaan masyarakat modern sebenarnya merupakan hasil perkembangan dari masyarakat tradisional yang telah terbuka dan menerima perkembangan serta perubahan zaman. Masyarakat tradisional tetap bersifat tradisional karena pola pikir yang terpaku pada budaya dan adat lama sehingga tidak ingin membuka diri untuk perkembangan serta pembaruan.

Ini menjadi alasan mengapa salah satu ciri dari masyarakat tradisional adalah berpikiran tertutup. Kenyamanan menjalani hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang sudah mendarah daging serta ideologi lama turun-temurun yang mereka jalani sejak dulu (zaman nenek moyang) membuat penerimaan hal baru tidak mudah.

11. Memiliki IPTEK Lebih Rendah

Masyarakat tradisional tidak selalu berarti mereka tidak mengenal atau tidak mengetahui ilmu pengetahuan dan teknologi sama sekali. Hanya saja dari tingkat penguasaan IPTEK, kemampuan masyarakat tradisional cenderung lebih rendah daripada masyarakat modern.

Seringkali hal ini dikarenakan tidak mudah bagi mereka untuk cukup telaten mempelajari hal-hal baru, termasuk alat-alat modern sehingga mereka masih lebih nyaman menggunakan alat-alat tradisional di kehidupan sehari-hari.

Contoh-contoh Sikap atau Kehidupan Masyarakat Tradisional

Sikap maupun bentuk kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional pada dasarnya masih cukup sering kita lihat dan jumpai di Indonesia, beberapa contoh diantaranya adalah :

  • Penggunaan kerbau sebagai pembajak sawah alih-alih berganti haluan ke mesin bajak yang lebih modern dan mudah.
  • Pengaplikasian kerja bakti di kampung-kampung atau desa-desa sebagai bentuk kebersamaan dan prioritas menjunjung tinggi gotong royong.
  • Pekerjaan kurang bervariasi dan cenderung berfokus pada pekerjaan warisan (pekerjaan turun-temurun dari zaman nenek moyang), misalnya petani; hal ini juga biasanya dikarenakan sawah milik keluarga.
  • Penerapan sifat otoriter di sekolah dan penyesuaian diri hanya dapat dilakukan oleh pihak murid.
  • Kepercayaan terhadap hal-hal takhayul dan mitos yang masih sangat kuat, seperti anggota keluarga sakit justru dibawa ke ‘orang pintar’ alih-alih ke dokter, dan permasalahan-permasalahan internal maupun eksternal di mana solusinya justru ada pada ‘orang pintar’ atau dukun daripada para ahli di bidangnya.
  • Penerapan rasa syukur dan cukup setiap hari yang berkaitan dengan gaya hidup sederhana masyarakat tradisional; hal ini bisa disebabkan oleh mobilitas sosial yang cenderung rendah.
  • Penerapan sanksi sosial terhadap siapapun yang melanggar norma sosial kemanusiaan, terutama dalam bentuk pengucilan dari pergaulan.
  • Penggunaan bahan-bahan alami lebih diutamakan karena menolak untuk pemakaian bahan sintesis atau artifisial yang berpotensi dapat menggantikan bahan alami.

Dari penjelasan ciri masyarakat tradisional dan contohnya, dapat disimpulkan bahwa jenis masyarakat kita ini masih dikuasai oleh kebiasaan, pola pikir, dan adat istiadat lama yang bisa berdampak positif namun juga bisa berdampak negatif untuk ke depannya di zaman maju seperti sekarang.

The post 11 Ciri Masyarakat Tradisional dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori Modernisasi: Pengertian, Asumsi, Dampak dan Contoh https://haloedukasi.com/teori-modernisasi Sun, 18 Jun 2023 02:25:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43879 Pengertian Teori Modernisasi Teori Modernisasi adalah pendekatan teoritis yang menjelaskan tentang bagaimana masyarakat berkembang dari keadaan tradisional ke keadaan modern melalui serangkaian perubahan sosial, politik, dan ekonomi.  Teori ini mengasumsikan bahwa modernisasi adalah suatu proses yang universal dan mengarah pada kemajuan sosial.Menurut teori modernisasi, perubahan sosial terjadi karena adanya transfer nilai-nilai, norma-norma, teknologi, dan institusi […]

The post Teori Modernisasi: Pengertian, Asumsi, Dampak dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Teori Modernisasi

Teori Modernisasi adalah pendekatan teoritis yang menjelaskan tentang bagaimana masyarakat berkembang dari keadaan tradisional ke keadaan modern melalui serangkaian perubahan sosial, politik, dan ekonomi. 

Teori ini mengasumsikan bahwa modernisasi adalah suatu proses yang universal dan mengarah pada kemajuan sosial.Menurut teori modernisasi, perubahan sosial terjadi karena adanya transfer nilai-nilai, norma-norma, teknologi, dan institusi dari masyarakat modern yang lebih maju ke masyarakat tradisional. 

Modernisasi biasanya dianggap sebagai hasil dari perkembangan ekonomi, urbanisasi, industrialisasi, pendidikan, dan perkembangan institusi politik. Teori modernisasi juga mengasumsikan bahwa modernisasi adalah proses yang tidak dapat dihindari dan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat. 

Namun, teori ini juga telah dikritik karena mengabaikan keragaman dan kompleksitas masyarakat serta menganggap bahwa model modernitas Barat adalah satu-satunya bentuk yang valid.

Pengertian teori modernisasi menurut Talcott Parsons, modernisasi diartikan sebagai perubahan sosial yang melibatkan evolusi sistem sosial menuju diferensiasi dan spesialisasi fungsi sosial. Modernisasi dianggap menghasilkan perubahan dalam struktur sosial, pola perilaku, dan pola interaksi dalam masyarakat. 

Parsons juga menyoroti perubahan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang terjadi dalam proses modernisasi. Sedangkan menurut Rostow, teori modernisasi adalah teori tentang proses perubahan sosial yang mengarah pada pembentukan masyarakat modern. 

Rostow mengidentifikasi lima tahap perkembangan ekonomi yang harus dilalui oleh masyarakat untuk mencapai tingkat modernitas yang tinggi, yaitu masyarakat tradisional, tahap pra-kebutuhan, tahap peningkatan produksi, tahap pembentukan lembaga-lembaga modern, dan tahap konsumsi massa.

Sejarah Teori Modernisasi

Sejarah Teori Modernisasi dimulai pada pertengahan abad ke-20 sebagai respons terhadap teori-teori sebelumnya yang berfokus pada evolusi sosial atau perubahan bertahap dalam masyarakat. Teori ini dikembangkan oleh para sosiolog dan ahli politik Amerika Serikat pada masa itu.

Beberapa tokoh utama dalam pengembangan teori modernisasi adalah Walt W. Rostow, Daniel Lerner, David McClelland, dan Talcott Parsons. Masing-masing dari mereka memberikan kontribusi penting dalam merumuskan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar dalam teori modernisasi.

Pada tahun 1960-an, teori modernisasi menjadi sangat populer dan mempengaruhi pemikiran di bidang ilmu sosial, terutama dalam konteks pembangunan negara-negara yang baru merdeka di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. 

Banyak pemerintah dan lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional menganut pandangan modernisasi dalam upaya pembangunan ekonomi dan sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, teori modernisasi mulai mendapatkan kritik yang signifikan. 

Pada tahun 1970-an, muncul gelombang kritik terhadap teori ini, terutama dari para ahli yang memperhatikan ketidakadilan sosial, ketimpangan ekonomi, dan dampak negatif modernisasi terhadap lingkungan. 

Mereka berpendapat bahwa teori modernisasi mengabaikan kompleksitas dan keragaman masyarakat serta mengasumsikan bahwa model modernitas Barat adalah satu-satunya bentuk yang valid.

Seiring perkembangan pemikiran sosial dan kemajuan dalam studi tentang pembangunan, pendekatan alternatif seperti teori dependensi, teori ketergantungan, dan teori pembebasan muncul untuk melengkapi atau bahkan menggantikan teori modernisasi. 

Pendekatan-pendekatan ini lebih menekankan pada aspek-aspek politik, ekonomi, dan sosial yang kompleks dalam konteks pembangunan, serta memberikan perhatian lebih besar pada perbedaan budaya dan konteks sejarah.

Meskipun teori modernisasi telah mengalami penurunan popularitasnya sebagai pendekatan utama dalam studi pembangunan, pemahaman tentang konsep-konsep dasar dalam teori ini tetap relevan dalam memahami transformasi sosial dan perubahan masyarakat secara lebih luas.

Asumsi Teori Modernisasi

Teori Modernisasi mengasumsikan bahwa modernisasi berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah sebagai pusat kegiatan ekonomi, politik, dan sosial. Masyarakat yang semula didominasi oleh kehidupan pedesaan dan pertanian akan mengalami pergeseran menuju kehidupan perkotaan dan pekerjaan di sektor industri dan jasa.

Teori Modernisasi percaya bahwa modernisasi membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan adopsi nilai-nilai dan institusi modern, masyarakat diharapkan mengalami peningkatan pendapatan, akses terhadap pendidikan dan kesehatan, harapan hidup yang lebih tinggi, dan kesempatan untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

Teori Modernisasi mengasumsikan bahwa modernisasi menyebabkan perubahan nilai dan norma sosial. Masyarakat tradisional dengan nilai-nilai dan norma-norma yang terikat pada agama, tradisi, dan otoritas hierarkis akan mengalami pergeseran nilai menuju individualisme, rasionalitas, sekularisme, dan toleransi. 

Nilai-nilai modern dianggap lebih berorientasi pada prestasi, inovasi, dan kemajuan material. Teori Modernisasi mengasumsikan bahwa proses modernisasi adalah fenomena universal yang berlaku untuk semua masyarakat di seluruh dunia. 

Ini berarti bahwa masyarakat di berbagai bagian dunia akan mengalami transformasi serupa dari keadaan tradisional ke keadaan modern dengan mengadopsi nilai-nilai, norma-norma, dan institusi-institusi modern

Dampak Modernisasi

Modernisasi memiliki dampak yang luas dan kompleks dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak dari modernisasi:

1. Globalisasi

Modernisasi juga telah berkontribusi pada percepatan globalisasi. Globalisasi melibatkan pertukaran budaya, perdagangan internasional, aliran modal, dan pertukaran informasi di seluruh dunia. 

Modernisasi telah mempercepat proses integrasi global dan meningkatkan interaksi antarnegara, interkoneksi ekonomi, dan hubungan internasional.

2. Peningkatan Kesenjangan Sosial

Modernisasi juga dapat menyebabkan peningkatan kesenjangan sosial dalam gaya hidup. Perubahan ekonomi dan sosial yang terkait dengan modernisasi dapat menyebabkan pemisahan antara mereka yang mampu mengikuti tren dan gaya hidup modern dengan mereka yang tidak mampu. 

Hal ini dapat menciptakan kesenjangan dalam akses terhadap gaya hidup yang dianggap modern, seperti dalam hal fashion, makanan, dan hiburan.

3. Perubahan Konsumsi

Modernisasi seringkali berdampak pada perubahan pola konsumsi dalam masyarakat. Dengan adanya akses yang lebih mudah terhadap barang dan jasa, serta perkembangan sektor ritel dan industri, masyarakat cenderung mengalami peningkatan dalam konsumsi barang-barang dan layanan. 

Hal ini dapat mencakup perubahan dalam pola makan, gaya berpakaian, perangkat elektronik, dan hiburan.

4. Pengaruh Media Massa

Modernisasi membawa perkembangan media massa dan teknologi komunikasi yang lebih maju. Media massa, seperti televisi, radio, dan internet, mempengaruhi gaya hidup dengan menyajikan berbagai informasi, hiburan, dan tren. 

Media massa juga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap gaya hidup yang dianggap modern dan diikuti oleh banyak orang.

5. Mobilitas dan Perjalanan

Modernisasi seringkali memperluas kesempatan mobilitas dan perjalanan bagi individu. Perkembangan transportasi dan konektivitas yang lebih baik memungkinkan masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan lebih mudah dan cepat. 

Hal ini dapat berdampak pada perubahan gaya hidup dengan adopsi gaya hidup yang lebih mobile, peningkatan pariwisata, dan eksplorasi budaya yang lebih luas.

6. Teknologi dan Digitalisasi

Modernisasi membawa kemajuan teknologi dan digitalisasi yang signifikan. Perkembangan teknologi seperti smartphone, internet, dan aplikasi digital telah mempengaruhi gaya hidup dengan mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain. 

Teknologi juga mempengaruhi gaya hidup dalam hal hiburan, belanja online, akses informasi, dan gaya hidup yang berorientasi pada teknologi.

7. Perubahan Persepsi dan Nilai

Modernisasi dapat mempengaruhi persepsi dan nilai-nilai yang mendasari gaya hidup dalam masyarakat. Nilai-nilai tradisional dapat tergantikan dengan nilai-nilai yang lebih individualistik, sekuler, dan terkait dengan konsumsi dan kesuksesan materi.

 Perubahan persepsi ini dapat mempengaruhi prioritas dan tujuan dalam gaya hidup, seperti meningkatnya fokus pada karir, prestasi, dan citra pribadi.

Contoh Teori Modernisasi

Berikut contoh teori modernisasi yang diungkapkan oleh para ahli.

Teori Modernisasi Klasik

Teori modernisasi klasik dikembangkan pada pertengahan hingga akhir abad ke-20 oleh para ahli sosial seperti Walt Rostow, Neil Smelser, dan James S. Coleman. Teori-teori ini berusaha menjelaskan proses modernisasi dan transformasi sosial dalam masyarakat.

1. Teori Modernisasi Rostow

Walt Rostow mengembangkan teori yang dikenal sebagai “Stages of Economic Growth” (Tahapan Pertumbuhan Ekonomi). Teori ini menggambarkan lima tahapan perkembangan ekonomi yang harus dilewati oleh negara-negara dalam proses modernisasi. 

Tahapan-tahapan tersebut meliputi masyarakat tradisional, pra-keberangkatan (take-off), perkembangan (drive to maturity), masa konsumsi massa (age of mass consumption), dan masyarakat konsumsi berlebih (age of high mass consumption).

2. Teori Modernisasi Neil Smelser

Dalam teori ini berargumen bahwa modernisasi berasal dari kajian diferensiasi struktural. Dalam kehidupan modernisasi terjadi banyak transformasi dan ketidakteraturan struktur masyarakat dalam menjalankan bermacam fungsi. Hal tersebut dapat menimbulkan konstruksi sub struktur dalam lingkungan masyarakat.

3. Teori Modernisasi James S. Coleman

Teori ini menerangkan bahwa teori modernisasi melalui perspektif politik. Adapun tiga konseptual dalam teori ini, diantaranya diferensiasi politik sebagai bentuk dari pergerakan politik modern, prinsip kesamaan dan keadilan menjadi bagian dari etos masyarakat modern, serta kapasitas politik modern yang ditentukan berdasarkan keadilan.

Teori Modernisasi Perkembangan

Teori modernisasi perkembangan dikembangkan oleh para ahli seperti Talcott Parsons, Daniel Lerner, dan David McClelland. Berikut penjelasan dari setiap ahli.

1. Teori Modernisasi Parsons

Talcott Parsons adalah seorang sosiolog yang mengembangkan teori modernisasi yang melibatkan perubahan dalam struktur sosial, nilai-nilai, dan institusi sosial dalam masyarakat. Ia berpendapat bahwa modernisasi melibatkan peralihan dari masyarakat tradisional yang didasarkan pada nilai-nilai yang kuat dan tugas yang tetap, menuju masyarakat modern yang lebih rasional, individualistik, dan diferensiasi.

2. Teori Modernisasi Lerner

Daniel Lerner mengembangkan teori modernisasi yang berfokus pada peran media massa dalam perubahan sosial. Ia berpendapat bahwa media massa dapat menjadi agen modernisasi yang kuat dengan menyebarkan informasi, pendidikan, dan pemikiran yang modern kepada masyarakat. 

3. Teori Modernisasi McClelland

David McClelland adalah seorang psikolog yang menghubungkan modernisasi dengan faktor psikologis individu. Ia berpendapat bahwa sikap, motivasi, dan nilai-nilai individu berperan penting dalam proses modernisasi. McClelland menekankan pentingnya motivasi untuk mencapai prestasi dan orientasi masa depan dalam masyarakat yang modern.

4. Teori Modernisasi Lipset

Dikemukakan oleh Seymour Martin Lipset, teori ini menekankan hubungan antara modernisasi dan demokrasi. Lipset berpendapat bahwa negara-negara yang mengalami modernisasi ekonomi dan sosial yang signifikan memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menjadi demokratis.

5. Teori Modernisasi Giddens

Anthony Giddens mengembangkan teori modernisasi yang berfokus pada perubahan sosial yang terjadi di masyarakat modern. Ia menekankan pentingnya transisi dari masyarakat tradisional yang didasarkan pada kebiasaan dan ketergantungan terhadap otoritas, menuju masyarakat yang lebih reflektif, terbuka, dan individualistik.

6. Teori Modernisasi Eisenstadt

Shmuel Noah Eisenstadt mengusulkan teori modernisasi yang menggabungkan elemen-elemen dari teori fungsionalis dan konflik sosial. Pendekatannya melihat modernisasi sebagai proses yang kompleks, yang melibatkan perubahan sosial, politik, dan budaya yang berdampak pada masyarakat secara keseluruhan

The post Teori Modernisasi: Pengertian, Asumsi, Dampak dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Integrasi Fungsional: Pengertian dan Contoh https://haloedukasi.com/integrasi-fungsional Wed, 22 Feb 2023 03:00:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41630 Sebagai makhluk sosial maka pasti kita semua hidup bermasyarakat di lingkungan sekitar dan saat kita sedang berinteraksi dengan lainnya pasti akan menemui berbagai macam perbedaan dari segi latar belakang ekonomi, budaya, dan lain sebagainya. Namun, untuk sebagian orang beranggapan jika perbedaan itu sebagai sesuatu yang memecah belah kehidupan masyarakat. Munculnya perbedaan di tengah-tengah masyarakat berpotensi terjadinya […]

The post Integrasi Fungsional: Pengertian dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai makhluk sosial maka pasti kita semua hidup bermasyarakat di lingkungan sekitar dan saat kita sedang berinteraksi dengan lainnya pasti akan menemui berbagai macam perbedaan dari segi latar belakang ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.

Namun, untuk sebagian orang beranggapan jika perbedaan itu sebagai sesuatu yang memecah belah kehidupan masyarakat. Munculnya perbedaan di tengah-tengah masyarakat berpotensi terjadinya konflik yang serius dan bisa di minimalisir dengan menanamkan nilai-nilai integrasi sosial.

Kebanyakan orang berinteraksi sosial dengan seseorang atau kelompok yang berbeda dan sangat wajar yang memang bisa memicu terjadinya sebuah konflik. Cara untuk mengurangi terjadinya konflik yaitu dengan menanamkan nilai-nilai integrasi sosial sebagai suatu hal berupa yang penyesuaian dari aspek-aspek yang berbeda dan terjadi pada kehidupan bermasyarakat.

Integrasi sosial memiliki tiga bentuk yang salah satunya adalah integrasi fungsional yang dapat dilakukan dari lingkungan terdekat yaitu keluarga, kemudian individu, kemudian lembaga, dan masyarakat.

Pengertian Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional merupakan salah bentuk dari integrasi sosial yang selalu berkaitan dengan perbedaan dalam masyarakat khususnya perbedaan. Integrasi sosial tersusun secara terstruktur dan setiap individu memiliki peran menjaga dan memelihara hubungan sosial yang aman dan tentram.

Integrasi fungsional difokuskan terhadap kebutuhan masyarakat agar berjalan dengan aman, adil, dan stabil yang berhubungan dengan fungsi tertentu di dalam sebuah masyarakat atau lembaga sosial.

Integrasi fungsional adalah integrasi yang terjadi karena adanya fungsi di masyarakat yang dijalankan dengan baik dan benar, sehingga bisa menghasilkan integrasi di masyarakat.

Contoh dari integrasi fungsional yaitu adanya kelompok masyarakat yang bekerja sebagai nelayan, pebisnis, dan petani. Mereka menjalankan fungsinya masing-masing, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. 

Contoh Integrasi Fungsional

  • Hubungan Antar Suku

Contoh dari integrasi fungsional dapat kita lihat pada masyarakat suku Betawi dan masyarakat suku Sunda yang melakukan integrasi fungsional untuk memenuhi pasokan dan ketersediaan makanan di masing-masing wilayah.

Industri yang ada di Jawa Barat dapat berkembang karena adanya sebuah dukungan yang berasal dari Jakarta dan fungsi-fungsi yang dimaksud berupa komoditas dan ketersediaan makanan serta perkembangan industri.

Jika komoditas makanan tidak dapat terpenuhi, maka masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan makanan yang layak. Industri tidak akan berkembang tanpa adanya bantuan daerah terdekatnya dan perkembangan suatu industri bisa membuka lapangan pekerjaan baru.

  • Daerah Jawa Barat dan Aceh yang Berintegrasi dalam Kebutuhan Teh dan Kopi

Kedua wilayah tersebut melakukan integrasi fungsional dengan tujuan memenuhi kebutuhan teh dan kopi  yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia dari usia remaja hingga usia dewasa. Sehingga, pasokan teh dan kopi harus seimbang agar tidak mengalami kekurangan.

Wilayah Aceh terkenal dengan kualitas kopi yang memiliki aroma dan citarasa khas yang sudah diekspor ke beberapa negara. Wilayah Jawa Barat dikenal dengan kualitas tehnya yang sudah tak perlu diragukan lagi rasanya yang nikmat.

Maka dari itu, Aceh membutuhkan pasokan teh dari Jawa Barat agar tidak kehabisan. Begitu juga dengan wilayah Jawa Barat yang memerlukan kopi, sehingga membeli kopi dari wilayah Aceh. 

  • Suku Bugis dan Suku Jawa Berintegrasi Memenuhi Kebutuhan Pertanian dan Hasil Laut

Suku Bugis dikenal dengan hasil tangkapan lautnya karena suku Bugis dekat dengan kelautan dan suku Jawa dikenal sebagai hasil pertaniannya yang bagus.

Suku Bugis dan suku Jawa melakukan kerja sama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang dapat merasakan rasanya hasil pertanian yang berasal dari antara petani Jawa dan nelayan Bugis. 

  • Integrasi Fungsional dalam Bidang Persaingan Global

Berkembangnya suatu zaman, maka persaingan global menjadi lebih ketat dan teknologi juga mengalami perubahan menjadi semakin cepat dan canggih. Setiap negara harus cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman sebab jika tidak, maka sebuah negara akan tertinggal dengan negara lain.

Beradaptasi dengan perkembangan zaman dapat dilakukan dengan integrasi fungsional agar persaingan global bisa segera diatasi.  Dalam hal mempromosikan suatu produk bisa lewat media sosial yang bisa dijual di pasar dunia.

Semakin banyak yang mengenal produk dalam negeri, maka peluang ekspor semakin besar, sehingga kas negara bertambah. Dalam hal ini, media sosial yang dimaksud, seperti twitter, youtube, instagram yang bisa dimainkan melalui ponsel pintar yang kita miliki.

  • Integrasi Fungsional Hal Bisnis Lewat Penerapan Prinsip Kegunaannya

Integrasi fungsional dalam dunia bisnis diterapkan melalui pengenalan produk berdasarkan kegunaannya, sehingga konsumen mengetahui fungsi dan keunggulan dari produk agar produk yang dipasarkan akan laris terjual.

Memperkenalkan produknya kepada konsumen dengan cara memberikan informasi tentang keunggulan dan kegunaan dari produknya dibandingkan dengan produk yang lainnya. 

Semakin sering menyebarkan keunggulan suatu produk, maka semakin besar peluangnya jika produk tersebut akan laris terjual dipasaran. Memberitahukan kegunaan dan keunggulan dari suatu produk bisa melalui media sosial yang bisa disebar dengan mudah diketahui oleh banyak orang.

Informasi yang tersebar lewat media sosial memudahkan untuk berkomunikasi dengan para konsumen yang sangat penting untuk dilakukan karena dapat membangun perusahaan semakin maju.

The post Integrasi Fungsional: Pengertian dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Proses Terbentuknya Masyarakat dalam Ilmu Sosiologi https://haloedukasi.com/proses-terbentuknya-masyarakat Fri, 30 Dec 2022 02:42:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40520 Selama ini kita telah banyak mendengar istilah masyarakat untuk menyebut kelompok manusia yang hidup di wilayah tertentu dengan budaya tertentu pula. Pada dasarnya, masyarakat merupakan suatu perwujudan kehidupan manusia. Di dalamnya berlangsung proses kehidupan sosial, hubungan, dan berbagai aksi sosial. Lewat pengertian ini, masyarakat bisa diartikan sebagai wadah atau medan tempat berlangsungnya semua proses hubungan […]

The post 6 Proses Terbentuknya Masyarakat dalam Ilmu Sosiologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Selama ini kita telah banyak mendengar istilah masyarakat untuk menyebut kelompok manusia yang hidup di wilayah tertentu dengan budaya tertentu pula.

Pada dasarnya, masyarakat merupakan suatu perwujudan kehidupan manusia. Di dalamnya berlangsung proses kehidupan sosial, hubungan, dan berbagai aksi sosial. Lewat pengertian ini, masyarakat bisa diartikan sebagai wadah atau medan tempat berlangsungnya semua proses hubungan dan aksi manusia.

Beberapa ahli dalam ilmu sosiologi, memberi definisi yang berbeda tentang masyarakat, sebagaimana berikut ini:

  • Koentjaraningrat

Menurutnya masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi satu sama lain dengan orang di kelompoknya.

  • Selo Soemardjan

Soemardjan berpendapat bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

  • AS Ralph Linton

Masyarakat adalah tiap kelompok manusia yang hidup dan saling bekerja sama dalam waktu yang relatif lama. Serta mampu membuat keteraturan di dalam kehidupan bersamanya. Mereka sendiri menganggap kelompoknya sebagai satu kesatuan sosial.

  • Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

Pengertian masyarakat menurut keduanya adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri dan hidup bersama-sama dalam waktu yang lama. Mereka juga tinggal di satu wilayah tertentu dan kemudian membentuk kebudayaan tertentu.

Dari beragam pengertian ahli di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa definisi masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup di satu wilayah yang sama dan menghasilkan kebudayaan tertentu.

Setelah mengetahui pengertian masyarakat menurut sosiolog, ada baiknya kita menyimak bagaimana proses pembentukan suatu masyarakat. Berikut ini penjelasannya.

Proses Terbentuknya Masyarakat

Secara alami, masyarakat terbentuk karena adanya kebutuhan reproduksi manusia. Semakin banyaknya manusia yang dilahirkan akan membentuk kelompok manusia baru. Namun proses pembentukan masyarakat secara sosiologis bisa terjadi lewat berbagai proses berikut ini:

1. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri

Proses ini dibagi menjadi tiga, yaitu proses internalisasi, proses sosialisasi, serta enkulturasi.

  • Proses Internalisasi

Proses ini adalah proses panjang bagi diri manusia sejak ia dilahirkan hingga meninggal. Dalam kehidupannya dia belajar untuk menerapkan segala perasaan seperti dosa, bersalah, dan rasa malu dalam kehidupannya.

  • Proses Sosialisasi

Merupakan pengenalan kehidupan pada makhluk baru. Contohnya bayi yang diajari oleh orang tuanya tentang panggilan ayah ibu. Berjalannya proses ini ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial dari yang bersangkutan.

  • Proses Enkulturasi 

Arti dari enkulturasi adalah pembudayaan. Dalam hal ini maksudnya, enkulturasi adalah mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap dengan adat, norma, dan aturan-aturan yang ada dalam kebudayaan.

Misalnya seseorang yang lahir dan dibesarkan di Indonesia akan fasih dan mahir berbahasa Indonesia, meskipun ia juga mempelajari bahasa lainnya.

2. Proses Evolusi Sosial

Proses terbentuknya masyarakat yang ini adalah proses modifikasi atau perubahan unsur-unsur kebudayaan suatu kelompok masyarakat yang terjadi secara lambat dan bertahap. Proses ini bisa terjadi dalam kurun waktu tertentu dari bentuk sederhana hingga yang paling rumit.

Contohnya adalah penerimaan masyarakat akan pola hidup keluarga kecil. Dahulu saat kebijakan 2 anak cukup belum dikeluarkan, masyarakat Indonesia terbiasa memiliki anak yang banyak. Bahkan nenek moyang kita bisa mempunyai puluhan anak dalam keluarganya.

Tetapi seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin padat, masyarakat mulai sadar dan memilih untuk memiliki 2-3 anak saja. Selain karena anjuran pemerintah, masyarakat juga semakin menyadari tingginya biaya hidup saat ini.

3. Difusi

Difusi adalah proses saat unsur-unsur kebudayaan suatu kelompok ikut tersebar karena adanya persebaran dan migrasi kelompok ke daerah baru. 

Adanya difusi ini juga menjadi awal pembentukan masyarakat. Contohnya adalah gaya berpakain pejabat pada masa Belanda, mempengaruhi gaya pakaian pejabat di Indonesia setelahnya.

4. Akulturasi

Akulturasi merupakan proses terbentuknya masyarakat sosial yang terjadi saat suatu kelompok dengan kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa. Sehingga lambat laun terjadi percampuran budaya dan muncul satu kebudayaan baru yang tetap mempunyai identitas budaya aslinya.

Contoh dari proses akulturasi adalah munculnya wayang dalam budaya masyarakat Jawa. Wayang adalah percampuran dari budaya India dan Jawa.

5. Asimilasi

Proses sosial ini muncul karena adanya golongan manusia yang berlatar kebudayaan berbeda, lalu saling bergaul dalam waktu yang lama. Durasi yang lama ini mengubah beberapa sifat khas dan unsur-unsur kebudayaan mereka dan melahirkan kebudayaan campuran.

Contohnya adalah tanjidor yang asalnya adalah percampuran budaya Betawi dan Portugis. Tanjidor umumnya dipakai untuk mengiringi pengantin Betawi. Namun alat-alat musik yang dipakai dipengaruhi oleh kebudayaan Eropa yakni trombone, klarinet, piston, dan drum,

6. Inovasi

Yang dimaksud dengan inovasi adalah proses pembaharuan dari pemakaian sumber-sumber alam, energi dan modal, tenaga kerja, dan proses kerja. Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan ekonomi dan teknologi.

Contoh dari inovasi adalah munculnya layanan pesan antar makanan dan ojek online. Dahulu kita sudah mengenal ojek sebagai saran transportasi yang bisa menembus gang-gang kecil. Sayangnya kita harus mencari ojek ke pangkalan ojek dulu jika ingin memakai jasanya.

Tetapi dengan adanya inovasi ojek online, kita tidak perlu lagi berjalan ke pangkalan ojek. Cukup dengan memakai aplikasi di telepon genggam kita, ojek akan datang menjemput.

Hal ini membentuk masyarakat modern baru yang lebih menyukai kemudahan dan memanfatkan teknologi dalam pemakaiannya.

Demikianlah penjelasan tentang proses terbentuknya masyarakat menurut ilmu sosiologi. Semoga bisa membantu!

The post 6 Proses Terbentuknya Masyarakat dalam Ilmu Sosiologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Faktor Terbentuknya Masyarakat Majemuk https://haloedukasi.com/faktor-terbentuknya-masyarakat-majemuk Sat, 19 Nov 2022 03:17:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39709 Secara umum masyarakat majemuk merupakan sekumpulan orang atau kelompok yang berbeda dan berbaur menjadi satu. Sekali pun dalam sekumpulan atau kelompok tersebut memiliki perbedaan agama, bahasa, adat istiadat, bahkan pandangan hidup namun mereka hidup bersama dalam suatu wilayah atau otoritas tertentu. Meskipun berbeda-beda seperti yang disebutkan di atas, namun umumnya mereka dapat bersatu atas dasar […]

The post 6 Faktor Terbentuknya Masyarakat Majemuk appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Secara umum masyarakat majemuk merupakan sekumpulan orang atau kelompok yang berbeda dan berbaur menjadi satu. Sekali pun dalam sekumpulan atau kelompok tersebut memiliki perbedaan agama, bahasa, adat istiadat, bahkan pandangan hidup namun mereka hidup bersama dalam suatu wilayah atau otoritas tertentu.

Meskipun berbeda-beda seperti yang disebutkan di atas, namun umumnya mereka dapat bersatu atas dasar tujuan dan kesenangan yang sama. Misalnya dalam tujuan pendidikan, mereka mengikuti satu standar kualitas pendidikan yang sama. Atau sesederhana ketika berbelanja di pasar, mereka menggunakan mata uang sah yang sama.

Selain memiliki struktur budaya yang banyak, masyarakat majemuk juga memiliki kelompok sosial yang saling terhubung satu sama lain. Setiap kelompok sosial dalam masyarakat majemuk ini saling melengkapi atas perbedaan budaya yang mereka miliki. Saling membantu dan menolong dengan apa yang mereka masing-masing punya adalah bentuk positif dari masyarakat majemuk ini.

Namun masyarakat majemuk ini juga memiliki banyak sisi negatif yang menyertai keberadaanya. Misalnya saja tentang banyaknya perbedaan budaya yang dimilki masyarakat majemuk ini ternyata juga menyebabkan potensi terjadinya gesekan dan konflik antar kelompok lebih tinggi.

Belum lagi dengan banyaknya dominasi politik yang terjadi di dalam masyarakat majemuk ini. Dengan anggota masyarakat yang masing-masing memiliki kelompok ekonomi dan politik yang tidak sama, terkadang menyebabkan kelompok yang lebih kuat utamanya dalam politik, akan cenderung memaksakan kehendak dan kebijakan pada golongan lain demi kepentigan kelompoknya sendiri. Hal ini pun menyebabkan kurang meratanya kesejahteraan sosial dalam masyarakat majemuk.

Namun di balik itu semua, kesatuan harus tetap dijaga. Seperti halnya Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang majemuk karena memiliki beragam suku bangsa, Indonesia tetap harus mengupayakan terjaganya kesatuan negara. Perbedaan yang dimiliki tersebut tentu saja mungkin dapat mendorong terjadinya konflik, namun sebaliknya juga bisa menjadikan persatuan dengan mewujudkan sikap toleransi yang baik antar warga.

Faktor Terbentuknya Masyarakat Majemuk

Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan salah satu bentuk dari masyarakat majemuk. Hal itu sudah jelas karena Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki banyak suku bangsa.

Sehingga bisa dikatakan bahwa Indonesia memiliki struktur masyarakat yang majemuk. Lalu apa sebenarnya faktor yang membentuk adanya masyarakat majemuk ini? Berikut beberapa faktor yang memengaruhi terbentuknya sebuah masyarakat majemuk:

  • Kondisi Geografis

Letak nusantara yang strategis berada di antara dua benua dan dua samudra sangat memungkinkan kapal-kapal asing seperti dari Cina, Arab, India, dan Eropa banyak singgah di Indonesia.

Dari sinilah orang-orang asing tersebut membawa banyak budaya yang berbeda-beda dan secara tidak langsung dikenalkan kepada manusia pribumi saat itu.

Hingga akhirnya Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang melimpah sehingga tercipta masyarakat majemuk seperti saat ini.

  • Latar Belakang Historis

Disamping alasan geografis di atas latar belakang historis suatu negara juga bisa menjadi faktor terbentuknya suatu masyarakat majemuk.

Dahulu Indonesia adalah negara jajahan. Dan negara-negara yang pernah berkuasa di nusantara ini antara lain seperti Jepang, Portugis, Belanda, dan Inggris, tidak hanya menjajah dan mengambil hasil panen pribumi namun juga meninggalkan budaya-budaya dari negara asal mereka.

Seperti melalui perkawinan antara orang asing dengan pribumi, atau sosial budaya yang diterapkan setiap negara penjajah tersebut kepada manusia pribumi. Hal ini sangat berpengaruh dalam terciptanya masyarakat Indonesia yang majemuk seperti saat ini.

  • Keterbukaan Terhadap Kebudayaan Luar

Indonesia merupakan negara yang terbuka sehingga saat adanya globalisasi, masyarakat Indonesia bisa menerima kebudayaan dari luar.

Walaupun terkadang tidak semua kebudayaan dari luar bisa diterima dengan mudah, namun dengan adanya globalisasi ini banyak budaya luar positif yang menambah dan menciptakan masyarakat yang lebih majemuk di Indonesia.

  • Pebedaan Iklim

Indonesia terdiri dari banyak pulau, gunung, dataran tinggi dan rendah yang beragam, hingga pantai yang juga tersebar di seluruh penjuru negeri. Hal ini pun menjadi faktor mengapa penduduknya memiliki kebiasaan dan cara hidup yang berbeda-beda.

Sebagai contoh orang-orang yang hidup di pegunungan yang beriklim dingin cenderung lebih memiliki sikap psikologis yang lebih sabar dibanding orang yang hidup di dataran rendah dan beriklim panas seperti pantai.

  • Geologi dan Fisik

Letak Indonesia yang berada di atas tiga lempeng bumi menjadikannya memiliki banyak pulau dengan tipe geologi yang berbeda-beda. Yaitu ada tipe Asiatis, Peralihan, dan Australis.

Keadaan masyarakat dan sumber daya alam di tiap pulau dengan perbedaan geologis ini pastilah berbeda-beda pula. Dari sinilah juga masyarakat majemuk dapat terbentuk.

  • Agama atau Kepercayaan

Agama yang sudah masuk dalam suatu kelompok masyarakat akan mengalami proses akulturasi sehingga agama bisa memiliki banyak wajah khususnya dalam pelaksanaanya.

Mulai dari proses pemahaman sampai arti penting agama itu sendiri sesuai dengan adat dan budaya masing-masing daerah atau tempat juga menghasilkan pelaksanaan kegiatan agama yang berbeda-beda.

Hal inilah yang melahirkan perbedaan ekspresi dalam melaksanakan perintah agama sehingga juga menciptakan masyarakat yang majemuk.

The post 6 Faktor Terbentuknya Masyarakat Majemuk appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali 7 Ciri-ciri Masyarakat Multikultural https://haloedukasi.com/ciri-ciri-masyarakat-multikultural Sat, 19 Nov 2022 02:27:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39712 Kamu pasti sudah memahami bahwa bangsa Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku yang tersebar dari ujung timur hingga barat. Keragaman yang ada di Indonesia ini, membuat negara Indonesia memiliki masyarakat multikultural. Tapi apakah yang dimaksud dengan multikultural? Multikultural merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan pandangan seseorang yang mengesampingkan perbedaan dalam ragam kehidupan di dunia […]

The post Kenali 7 Ciri-ciri Masyarakat Multikultural appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kamu pasti sudah memahami bahwa bangsa Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku yang tersebar dari ujung timur hingga barat.

Keragaman yang ada di Indonesia ini, membuat negara Indonesia memiliki masyarakat multikultural. Tapi apakah yang dimaksud dengan multikultural?

Multikultural merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan pandangan seseorang yang mengesampingkan perbedaan dalam ragam kehidupan di dunia atau kehidupan bermasyarakat.

Istilah multikultural secara harfiah terdiri dari dua kata, yakni multi dan kultural. Multi artinya banyak, majemuk, dan beragam. Sedangkan ‘kultural’ berarti sesuatu yang bersifat kebudayaan.

Masyarakat multikultural mempunyai definisi yang beragam menurut para ahli. Antara lain:

Menurut Nasikun, masyarakat multikultural adalah sebuah masyarakat jamak yang terdiri dari dua atau lebih tatanan sosial, masyarakat, atau kelompok yang secara kultural, ekonomi, dan politik dipisahkan. Masyarakat ini mempunyai struktur kelembagaan dan berbeda satu sama lain.

Kemudian J. S. Furnivall berpendapat, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas dua elemen atau lebih yang hidup sendiri-sendiri, tanpa melakukan kontak satu sama lain dalam kehidupan politik.

Menurut Clifford Geertz, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terbagi menjadi beberapa subsistem, di mana masing-masing subsistem tersebut terikat oleh ikatan primordial.

Menurut Parekh, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki berbagai jenis komunitas budaya dengan segala manfaat dan sedikit perbedaan yang ada, sejarah, adat-istiadat, dan kebiasaan yang ada.

Secara singkat, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang tersusun atas keberagaman dan beragam budaya yang di dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, budaya, dan kebiasaan yang ditekankan penerimaan satu sama lain.

faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya multikulturalisme ini juga beragam, antara lain:

  • Faktor Sejarah

Contohnya keragaman bahasa dan corak bangunan di wilayah Indonesia yang dipengaruhi gaya Belanda.

  • Letak Geografis

Misalnya Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, membuat budaya masyarakatnya mempunyai beragam perbedaan.

  • Pengaruh Kebudayaan Asing

Contohnya pengaruh Hindu, Buddha, dan Islam yang lebih kental di daerah Indonesia bagian Barat. Karena zaman dahulu pedagang dari India dan Gujarat banyak berniaga di Pulau Jawa dan sekitarnya.

Sedangkan pulau-pulau di bagian Timur lebih banyak mendapat pengaruh dari Portugis

  • Kondisi Iklim

Perbedaan iklim mempengaruhi kualitas tanah, sehingga berpengaruh kepada bahan makanan yang ditanam. Sehingga mempengaruhi budaya masyarakatnya.

Ciri-ciri Masyarakat Multikultural dan Contohnya

Masyarakat multikultural mempunyai ciri dan karakteristik yang bisa kita kenali. Menurut Jurnal Akademika yang ditulis oleh Ifa Nurhayati Tahun 2020, ciri masyarakat multikultural antara lain:

  • Memiliki Struktur Budaya Lebih dari Satu

Banyaknya keberagaman yang muncul dalam masyarakat multikultural membuat struktur budayanya juga beragam.

Contohnya dalam hal dialek, bahasa, kepercayaan, dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat.

Masyarakat Jawa khususnya Jawa Timur mempunyai tradisi selamatan di setiap fase kehamilan. Sedangkan di daerah lain, selamatan tersebut bisa jadi berbeda pelaksanaannya.

  • Punya Norma dan Nilai yang Disepakati

Ciri yang kedua dari masyarakat multikultural adalah mempunyai nilai dan norma yang yang sudah disepakati.

Kesepakatan nilai dan norma ini menjadi hal paling mendasar dari masyarakat multikultural. Karena tanpa adanya nilai dan norma yang disepakati, masyarakat tidak akan mempunyai landasan untuk menindak suatu masalah.

Contohnya adalah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Beragam isi dan pasal dalam UUD 1945 ini menjadi landasan konstitusional yang merupakan nilai dan norma yang sudah disepakati bersama oleh warga negara Indonesia.

  • Adanya Segmentasi

Segmentasi di sini yaitu masyarakatnya terbentuk dari berbagai macam ras, suku, dan budaya. Namun meski sudah terikat dalam satu daerah, masyarakat ini tetap memiliki perbedaan.

Misalnya di Jakarta, ada berbagai macam suku dan ras yang hidup bersama dengan berbagai perbedaannya. 

Masyarakat di dalamnya bisa berasal dari dalam maupun luar negeri. Bisa juga dari berbagai suku yang tersebar di Indonesia. Tapi dalam kehidupannya mereka tetap menganut budaya daerahnya masing-masing.

  • Struktur Sosial Bersifat Non-komplementer 

Dalam suatu masyarakat majemuk, tentu akan ada lembaga yang kesulitan untuk mengatur dan menjalankan masyarakatnya.

Kesulitan ini muncul akibat terpisah oleh segmen-segmen tertentu dan perbedaan budaya yang cukup tinggi.

  • Terjadi Dominasi Ekonomi, Politik dan Sosial Budaya 

Karena banyaknya ras dan suku yang hidup di suatu negara, bisa menimbulkan gesekan antar suku. Termasuk dalam ranah politik dan ekonomi.

Suku atau ras yang menjadi mayoritas, umumnya akan lebih banyak menguasai porsi posisi politik. Bahkan bisa juga mendominasi pasar dan menguasai perekonomian.

Contohnya perpecahan yang terjadi di Rwanda akibat dominasi suku Tutsi di pemerintahan dibandingkan suku Hutu.

  • Proses Integrasi Berlangsung Lambat 

Tingginya perbedaan adat istiadat, ras, dan suku menjadi faktor lambatnya proses penyatuan di masyarakat multikultural.

Umumnya penyatuan atau integrasi akan muncul seiring dengan ketergantungan yang tercipta secara alami. Persatuan ini juga bisa timbul dari perasaaan senasib dan cita-cita masa depan yang sama.

Contohnya perjuangan pemuda-pemuda Indonesia di masa penjajahan Belanda. Meskipun datang dari suku yang beragam, namun karena ada latar belakang dan tujuan kemerdekaan yang sama, maka muncul persatuan.

  • Terjadi Konflik-konflik Sosial yang Berbau SARA

Adanya perbedaan juga memicu konflik yang bisa meletup kapan saja. Pada masyarakat multikultural, isu tentang suku, agama, atau ras tertentu perlu menjadi perhatian utama.

Sebab dalam masyarakat multikultural, solidaritas antar kelompok akan semakin tinggi. Sehingga sedikit pemantik saja, bisa menyebabkan perpecahan yang besar.

Contohnya konflik antar kelompok yang terjadi antara Suku Madura dan Suku Dayak di Sampit Kalimantan.

Demikianlah penjelasan tentang ciri-ciri masyarakat multikultural beserta contohnya. Semoga bermanfaat!

The post Kenali 7 Ciri-ciri Masyarakat Multikultural appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Contoh Bentuk Perubahan Sosial https://haloedukasi.com/contoh-bentuk-perubahan-sosial Mon, 31 Oct 2022 03:43:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39390 Perubahan sosial mengacu pada suatu perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu dalam beberapa pola perilaku dan nilai budaya serta norma masyarakat dimana kata “perubahan” telah menunjukkan adanya perbedaan dalam semua hal yang dapat diamati selama beberapa kurun periode waktu. Karena itulah, maka perubahan sosial dapat berarti sebagai perbedaan yang diamati dalam beberapa fenomena sosial […]

The post 7 Contoh Bentuk Perubahan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perubahan sosial mengacu pada suatu perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu dalam beberapa pola perilaku dan nilai budaya serta norma masyarakat dimana kata “perubahan” telah menunjukkan adanya perbedaan dalam semua hal yang dapat diamati selama beberapa kurun periode waktu.

Karena itulah, maka perubahan sosial dapat berarti sebagai perbedaan yang diamati dalam beberapa fenomena sosial apapun selama periode waktu tertentu. 

Perubahan sosial menjadi sebuah variasi dari setiap aspek proses sosial, pola sosial, interaksi sosial, maupun organisasi sosial dalam struktur kelembagaan dan normatif masyarakat.

Perubahan menjadi suatu hal yang pasti terjadi dalam suatu komunitas masyarakat di tingkat apapun dalam tatanan sosial tertentu yang tidak berlanjut selama beberapa dekade pasti terdapat beberapa perubahan.

Pengertian Perubahan Sosial 

Perubahan sosial merupakan kajian studi sosiologi yang dipahami sebagai proses dengan artian jika perubahan sosial akan selalu terjadi sepanjang masa dimana mengingat masyarakat pun terus bergerak, berkembang, dan berubah.

Setiap individu maupun kelompok dalam lingkup masyarakat pasti akan mengalami sebuah perubahan yang terjadi karena setiap individu dalam anggota kelompok masyarakat memiliki pemikiran dan kemampuan untuk terus berkembang dari masa ke masa. Perubahan yang terjadi di masyarakat disebabkan karena adanya unsur-unsur yang harus dilakukan untuk mencapai kehidupan lebih layak di masa depan. 

Perubahan biasanya dipicu oleh keinginan untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik sebagai bentuk dari hakikat dan sifat manusia yang selalu ingin membuat perubahan dengan menciptakan hal yang baru.

Seiring berjalannya waktu, hal-hal baru tersebut terus berkembang hingga akhirnya mengubah sistem yang lama pada kebudayaan maupun kebiasaan yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan ini dapat terjadi pada salah satu anggota masyarakat ataupun seluruh lapisan masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya termasuk di dalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok masyarakat.

Perubahan sosial menjadi bentuk peralihan yang mengubah gaya hidup masyarakat dan dapat terus terjadi dan berubah akibat adanya dinamika kehidupan sosial agar dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan tanpa merasa kesulitan.

Berawal dari munculnya bentuk perubahan sosial yang dimungkinkan terjadinya suatu perubahan gejala dan struktur masyarakat baik yang disadari maupun tidak. Kita dapat melihat jika proses perubahan tersebut merupakan suatu hal yang wajar dan sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia.

Contoh Bentuk Perubahan Sosial

  • Pakaian

Salah satu contoh bentuk perubahan sosial dalam model pakaian atau fashion kerap terjadi dalam periode-periode tertentu yang selalu berubah disesuaikan dengan perubahan tren yang sedang terjadi.

Apabila sebelumnya hampir seluruh masyarakat menggunakan pakaian adat dalam kehidupan sehari-hari, maka seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman masyarakat kini secara perlahan mulai meninggalkan pakaian adat dan memakai pakaian yang jadi tren.

Sebagai contoh, pada awal-awal pandemi pakaian dengan gaya serba-Korea banyak digemari oleh masyarakat karena dianggap sebagai pakaian yang trendy, sehingga banyak orang yang berbondong-bondong untuk mengikuti memakai pakaian itu. Namun, orang-orang tidak serta merta meninggalkan pakaian adat mereka karena tetap akan menggunakannya dalam acara tertentu yang berbau kedaerahan.

  • Model Rambut

Selain pakaian, contoh bentuk perubahan sosial yang dapat kita rasakan dan kita lihat yaitu dari adanya perkembangan potongan model rambut dari waktu ke waktu yang selalu mengalami perubahan.

Seiring dengan majunya perkembangan zaman, terdapat berbagai macam pilihan model rambut yang dapat dipilih, mulai dari undercut, classy haircut, caesar fade, dan masih banyak lagi.

Apabila dilihat lebih jauh lagi, pasti gaya rambut tahun 90-an dengan gaya rambut sekarang tentunya sangat berbeda sekali dengan gaya rambut sekarang yang jauh lebih trendy.

  • Bangunan Rumah

Apabila melihat dan mengamati perbedaan antara bangunan rumah zaman dulu dengan zaman sekarang tentunya terdapat perbedaan yang sangat mencolok sekali baik dari perbedaan gaya entah dari sisi interior maupun eksterior bangunan rumah zaman dulu dan dengan bangunan rumah masa kini.

Bangunan rumah zaman dahulu umumnya terbuat dari anyaman bambu yang beratapkan daun kering dan tentunya sangat jauh berbeda sekali dengan bangunan rumah masa kini dimana dibangun dengan hunian yang terbuat dari bahan semen dan pasir terbaik dengan macam model yang beragam.

Tak jarang pula kita dengan mudah menemui rumah yang berlantai 2 atau rumah yang lebih bergaya dengan ragam bentuk yang variatif.

  • Alat Komunikasi

Alat komunikasi juga telah mengalami perubahan yang sangat cepat di mana pada zaman dahulu, manusia biasanya memanfaatkan surat atau telepon umum untuk dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain yang berjarak cukup jauh darinya.

Namun, sekarang, umumnya masyarakat telah menggunakan smartphone yang mampu untuk membuat komunikasi jauh lebih mudah dan cepat yang tentunya dibantu dengan sarana internet dengan akses yang jauh lebih memadai.

  • Bidang Pendidikan

Bidang pendidikan juga mengalami perubahan sosial yang saling terpengaruh dengan adanya kemajuan teknologi yang lebih memudahkan dalam akses untuk mendapatkan ilmu.

Apalagi, di era pandemi Covid-19 yang menerpa dalam beberapa tahun terakhir yang mengharuskan untuk membuat gaya belajar menjadi berubah dan lebih sering dilalui lewat daring dibandingkan dengan tatap muka langsung, sehingga tentunya terdapat perbedaan pada cara ajar para peserta didik.

Selain itu di zaman yang sudah canggih, siswa juga bisa dengan mudah mencari referensi dari internet dari sebelumnya dimana banyak orang yang hanya mencari referensi dari mengandalkan buku berbentuk fisik saja.

  • Kendaraan

Pada zaman dahulu, manusia jika ingin bepergian maka akan menggunakan kereta roda dengan memanfaatkan tenaga dari hewan seperti kerbau, sapi, atau kuda sehingga mempunyai kelemahan jika akan bepergian dengan perjalanan yang jauh karena sangat terbatas pada waktu dan tenaga hewan yang ditempuh.

Namun, dengan perkembangan teknologi yang berubah seiring dengan perubahan zaman, kini kendaraan bermesin menjadi andalan dengan inovasi teknologi yang dapat dikatakan sudah canggih. Sekarang, manusia dapat pergi dengan mudah dan cepat hanya dengan menggunakan motor atau mobil bahkan dapat menggunakan pesawat terbang.

  • Bahasa

Bahasa menjadi salah satu komunikasi yang digunakan agar dapat berinteraksi dengan manusia yang lain dimana terdapat berbagai macam bahasa yang ada. Mayoritas masyarakat Indonesia pada zaman dahulu hanya mengandalkan bahasa daerah yang digunakan sebagai alat komunikasi langsung antar sesama.

Namun kini, kondisi tersebut telah berubah banyak masyarakat yang mulai menguasai lebih dari 2 bahasa selain bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Banyak masyarakat yang mulai menguasai berbagai bahasa dari negara lain, seperti bahasa Inggris, bahasa Korea, bahasa Jepang, dan lainnya yang dapat memperkaya kemampuannya.

The post 7 Contoh Bentuk Perubahan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Contoh Realitas Sosial yang Ada di Masyarakat https://haloedukasi.com/contoh-realitas-sosial Mon, 24 Oct 2022 03:16:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39252 Sebagai makhluk sosial, manusia diharuskan untuk selalu hidup berdampingan dengan individu lainnya ketika menjalani kehidupan yang dihadapkan dengan kenyataan sebenarnya. Kenyataan tersebut menjadi realitas sosial dalam kehidupan yang dapat dilihat sebagai bentuk hubungan antara individu dengan individu lainnya atau dalam kata lain realitas sosial adalah kenyataan dalam kehidupan masyarakat.  Realitas sosial menjadi salah satu peranan […]

The post 8 Contoh Realitas Sosial yang Ada di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai makhluk sosial, manusia diharuskan untuk selalu hidup berdampingan dengan individu lainnya ketika menjalani kehidupan yang dihadapkan dengan kenyataan sebenarnya. Kenyataan tersebut menjadi realitas sosial dalam kehidupan yang dapat dilihat sebagai bentuk hubungan antara individu dengan individu lainnya atau dalam kata lain realitas sosial adalah kenyataan dalam kehidupan masyarakat. 

Realitas sosial menjadi salah satu peranan penting dalam objek kajian sosiologi karena adanya fakta sosial yang terbentuk dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Setiap orang harus memahami jika mereka menjadi bagian dari kasus realitas sosial ini.

Penerapan dalam perwujudan realitas sosial mencangkup juga berbagai komponen dalam lingkungan sosial, baik dari hukum, pendidikan, ekonomi, unsur budaya, dan yang lainnya

Pengertian Realitas Sosial

Realitas sosial merupakan sebuah kenyataan yang terwujud sebagai hasil hubungan yang terjalin di antara sesama manusia yang ada di tengah–tengah masyarakat yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pola interaksi antar manusia dalam konteks kelompok sosial masyarakat.

Acuan tersebut berarti menjadi panduan terhadap keadaan sosial yang bersifat abstrak dengan berisi simbol yang berfungsi untuk mengatur perilaku yang muncul oleh individu pada suatu masyarakat dalam membentuk contoh struktur sosial.

Realitas sosial menjadi serangkaian kegiatan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang dipengaruhi oleh proses sosial dan interaksi sosial yang diimplementasikan dalam bidang tertentu, baik dalam segi ekonomi, lembaga sosial, maupun hukum.

Sehingga, secara umum dapatlah dikatakan bahwa keadaan ini menjadi cerminan bahwa kehidupan manusia senantiasa berkembang dari kurun waktu tertentu yang menyebabkan adanya dorongan untuk melakukan perubahan.

Contoh Realitas Sosial

  • Pembanguan yang Tidak Merata

Masyarakat menjadi contoh realitas sosial di masyarakat, misalnya saja yaitu adanya perbedaan segi pendidikan antara masyarakat desa dan kota. Di mana pada kenyataannya pendidikan dalam masyarakat, khususnya di Indonesia belum bisa disebut sebagai pemerataan karena terdapat beragam perbedaan yang nyata dalam kehidupan sebenarnya.

Fenomena sosial di Indonesia dalam bidang pendidikan bisa disebut sebagai bagian dari realitas sosial yang menggambarkan tentang masalah ketidakseimbangan pembangunan, fasilitas, maupun transformasi di Indonesia.

  • Ketimpangan Ekonomi

Dalam bidang ekonomi tentunya tidak terlepas dari adanya lembaga ekonomi yang akan memberikan regulasi tentang sistem sosial terkait dengan adanya pengelolaan keuangan negara, baik pengeluaran maupun penerimaan yang diterima.

Di mana pada kenyataannya gambaran pengelolaan keuangan tersebut di Indonesia masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kebanyakan masyarakatnya akibat adanya masalah distribusi yang belum merata pada beberapa daerah.

Pengembangan tersebut hanya berpusat pada kota-kota besar saja, sehingga kemiskinan dan kekayaan dalam masyarakat menjadi gambaran yang sangat nyata dalam realitas sosial masyarakat yang menuntut adanya akibat fasilitas negara yang tidak sama rata.

  • Menurunnya Tingkat Pelestarian Budaya

Adanya realitas sosial dalam budaya ini misalnya dapat terlihat dengan adanya ketidakinginan para generasi muda untuk mengenal dan mempelajari kearifan lokal dengan baik padahal semua itu sangat begitu penting sebagai proses untuk melestarisasikan nilai budaya yang ada.

Generasi enggan mempelajari budaya bangsa dengan alasan karena budaya lokal dianggap kuno dan lebih bangga dengan budaya barat yang baru masuk ke Indonesia.

  • Saling Membantu saat ada Bencana

Bentuk realitas sosial masyarakat dalam bidang sosial contohnya yaitu ketika terdapat suatu wilayah yang terkena bencana tsunami yang akan didengar oleh seluruh masyarakat, maka secara spontan masyarakat ataupun lembaga resmi negara mengeluarkan bantuan dengan cepat dan tanggap kepada para penerima musibah.

Gambaran ini tentu saja mencerminkan perihal nilai positif dalam kehidupan masyarakat karena adanya rasa simpati dan empati yang menyatukan di dalam masyarakat.

  • Target Beasiswa Pendidikan yang Salah

Masalah pendidikan menjadi bagian daripada realitas sosial, dapat dilihat dari adanya peranan beasiswa Bidikmisi yang ditunjukkan kepada para pelajar yang tidak mampu secara ekonomi namun mempunyai kemampuan intelektual tinggi.

Dalam kasus realitas sosial pendidikan inilah yang menunjukkan jika banyak orang mampu yang ingin diakui sebagai warga miskin agar mendapatkan beasiswa yang dalam segi hukum sangat salah dan tidak bisa dibenarkan dalam segi apapun.

  • Penyimpangan dalam Keluarga

Keluarga mempunyai fungsi untuk memberikan perlindungan kepada semua anggotanya dan saling menjaga nama baik seisi rumah, namun pada realitas sosial yang terjadi banyak anak yang melakukan penyimpangan yang mencemarkan nama baik keluarga, salah satunya yaitu hamil di luar nikah.

Dengan adanya fakta realitas sosial tersebut menunjukan jika peranan perubahan keluarga semakin bergeser dan perlu adanya peningkatan rasa kepedulian dan kasih sayang antar anggota keluarga.

  • Pelanggaran Agama

Salah satu bagian daripada realitas sosial yaitu lembaga agama yang memberikan perlindungan serta memberikan kewajiban kepada para pemeluknya untuk menjalankan ibadah dan menjauhi segala larangan.

Namun, pada kenyataannya dalam realitas sosial telah menunjukan jika banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat.

  • Perayaan Suatu Keberhasilan

Penggambaran atas realitas sosial yang bernilai subjektif atau pengetahuan umum yaitu terkait dengan adanya acara tasyakuran yang dilakukan oleh seseorang untuk mensyukuri lantaran ia mempunyai kinerja yang sangat baik selama bertahun-tahun telah menempuh jenjang pendidikan doktoral, atau berpengalaman memimpin tim kerja sehingga ia mendapatkan promosi jabatan yang diimpikan.

Semua keberhasilan tersebut diperoleh seseorang yang tentu saja tidak terlepas dari semangat berprestasi yang selalu dipupuk dan adanya dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Atas keberhasilan tersebut, maka dirayakan dengan bangga dan bahagia yang jangan dilakukan secara berlebihan dan tetap bisa mengendalikan diri dan tidak terbawa euforia. Sehingga,sebagai wujud rasa syukurnya ia mampu untuk mengadakan agenda tasyakuran tersebut dengan keluarga terdekat.

The post 8 Contoh Realitas Sosial yang Ada di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Ciri-ciri Masyarakat Dinamis https://haloedukasi.com/ciri-masyarakat-dinamis Mon, 03 Oct 2022 02:52:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38934 Manusia sebagai makhluk sosial pasti selalu ada rasa ingin selalu hidup berkelompok dengan individu lainnya sehingga menyebabkan keadaan lingkungan yang dihuninya selalu berubah atau dinamis. Perubahan tersebut memaksa manusia untuk selalu menggunakan kemampuan akal, kreativitas, perasaan serta daya tahannya untuk menghadapinya berbagai kondisi. Hidup seseorang akan dikatakan dinamis apabila ia mengalami berbagai keadaan, pasang-surut, semangat, […]

The post 7 Ciri-ciri Masyarakat Dinamis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia sebagai makhluk sosial pasti selalu ada rasa ingin selalu hidup berkelompok dengan individu lainnya sehingga menyebabkan keadaan lingkungan yang dihuninya selalu berubah atau dinamis.

Perubahan tersebut memaksa manusia untuk selalu menggunakan kemampuan akal, kreativitas, perasaan serta daya tahannya untuk menghadapinya berbagai kondisi. Hidup seseorang akan dikatakan dinamis apabila ia mengalami berbagai keadaan, pasang-surut, semangat, dan antusias yang patut dimiliki semua manusia. 

Dinamis merupakan sebuah istilah umum yang merujuk kepada segala sesuatu kondisi yang terus-menerus terjadi dan berubah serta bergerak secara aktif dan selalu mengalami perkembangan yang begitu berarti. Menurut pengertian secara etimologi, kata dinamis ini diserap dari bahasa Perancis dynamique, yang diambil berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti kekuatan atau tenaga.

Menurut sosiologi, dinamis merupakan sebuah energi dan tekad yang terus mengalir pada seseorang yang dapat membuatnya tetap bergerak dalam hidup menyesuaikan diri dengan keadaan disekitar dan sebagainya. Beragamnya kondisi yang terjadi dalam masyarakat tersebut maupun seseorang, maka itulah yang disebut sebagai dinamika.

Di dalam dinamika masyarakat telah berlangsung sebuah proses-proses sosial dan sosialisasi yang dapat digunakan sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran IPS untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi di jenjang pendidikan anak sekolahan, mulai dari SD, SMP, SMA bahkan sampai Perguruan Tinggi  terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Sumber belajar tersebut tersebut dapat menampilkan sebuah kenyataan yang terjadi di dalam masyarakat sehingga pemahaman siswa lebih baik

Ciri-ciri Masyarakat Dinamis

  • Mempunyai Semangat untuk Maju

Bagi mereka yang mempunyai sifat dinamis selalu memiliki semangat untuk maju, bergerak, selalu berorientasi ke depan, dan berkembang secara signifikan. Berbeda dengan mereka yang mempunyai sifat statis, dinamis akan jauh lebih menyebabkan seseorang untuk mampu melangkah maju dengan optimis dan percaya diri serta selalu menerima segala perubahan yang terjadi kemudian, sehingga menjadikannya seorang pribadi yang lebih sukses dan mandiri dibandingkan dengan orang lain.

  • Kemampuan Belajar Sesuatu yang Positif

Setiap orang yang mempunyai sifat dinamis tentunya juga akan lebih  sering menghadapi berbagai masalah. Namun justru dengan masalah tersebut, mereka akan mengambil hikmah dan beberapa pelajaran dari setiap peristiwa dan langkah yang sudah mereka alami.

Dengan begitu, mereka tidak akan khawatir lagi untuk melangkah maju dan terus berpikir positif walaupun terjadi kekacauan dan halangan di setiap langkahnya. Mereka akan mengambil sebuah materi yang dapat dipetik dari kejadian sebelumnya untuk berani mengambil langkah pada setiap tindakan yang akan menuntunnya ke jalan menuju kesuksesan.

  • Menekuni Materi dan Pembelajaran Baru

Dinamis merupakan salah satu sifat yang positif dan sebaiknya wajib dimiliki oleh setiap orang karena mereka yang mempunyai sifat dinamis mampu untuk menekuni berbagai materi yang lebih banyak dan belum pernah ia pelajari dibandingkan dengan mereka yang mempunyai sifat statis.

Metode belajar yang digunakan oleh mereka adalah dengan mau untuk menerima berbagai perubahan yang ada dan menyeleksinya, sehingga ia bisa mendapatkan sebuah materi yang relevan dan sesuai dengan apa yang ia cari untuk dimanfaatkan sebagai referensi keberhasilannya.

  • Selalu Mampu untuk Mencari dan Memikirkan Sebuah Peluang

Sifat dinamis menyebabkan seseorang untuk selalu berpikir positif dan selalu memikirkan sebuah peluang yang ada meskipun dalam setiap masalah yang muncul sekalipun.

Dengan sikap yang seperti itu, maka terdapat berbagai kemungkinan peluang yang dapat dikalkulasikan dan pada setiap kemungkinan yang kurang menguntungkan bisa dieliminasi secara cermat.

Inilah yang kemudian dapat menghasilkan sebuah dorongan yang kuat untuk melakukan suatu perubahan dan tanggap terhadap adaptasi perubahan zaman.

  • Mempunyai Keyakinan dan Tekad yang Kuat

Seseorang yang memiliki sifat dinamis meyakini dan percaya bahwa ia mampu untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, terutama jika hal itu berkaitan dengan masa depannya.

Hal itu dikarenakan mereka tidak merasa takut dengan adanya perubahan yang terjadi dan selalu berusaha melakukan proses adaptasi agar mampu masuk dan berkembang menyesuaikan di dalamnya.

Dengan begitulah cara  mereka agar tidak akan menemukan kesulitan untuk meraih masa depan yang gilang-gemilang seperti apa yang mereka inginkan.

  • Seseorang yang Ulet dan Pantang Menyerah 

Mereka yang mempunyai sifat dinamis merupakan seorang individu yang berkepribadian ulet dan pantang menyerah meskipun berbagai badai halangan menerpanya ia selalu berusaha untuk bangkit dengan tegas.

Masyarakat bisa saja untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena dinamis merupakan sebuah kondisi dimana tidak dapat diprediksi begitu saja.

Masyarakat yang dahulunya hanya sebuah komunitas sosial yang statis saja, kini mereka dapat melakukan berbagai inovasi yang menyebabkan mereka menjadi masyarakat yang lebih maju. Dengan sikap pantang menyerah menghadapi berbagai tantangan dan uleh untuk selalu bekerja keras bangkit dari keterpurukan.

  • Mempunyai Banyak Alternatif Pilihan

Seorang individu maupun kelompok yang mempunyai sifat dan kepribadian dinamis yang mau untuk mengikuti berbagai arah perubahan positif dalam globalisasi akan selalu berusaha dan mencari berbagai pilihan alternatif maupun opsi terbaik agar bisa sampai pada sasaran yang ingin dicapai.

Mereka akan jeli untuk melihat berbagai peluang jalan maupun pilihan yang tepat untuk menuju sebuah jalan kesuksesan yang ia inginkan untuk dicapai dimasa yang akan mendatang.

The post 7 Ciri-ciri Masyarakat Dinamis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Jenis Masyarakat dalam Sosiologi https://haloedukasi.com/jenis-masyarakat-dalam-sosiologi Sun, 28 Aug 2022 17:00:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38303 Sudahkah tahu dengan arti masyarakat? Masyarakat yakni kelompok manusia yang mana dalam kehidupan mereka selalu berdampingan satu sama lain dan terbentuklah suatu sistem. Masyarakat sendiri hidup untuk menjalankan interaksi baik itu interaksi terbuka ataupun tertutup. Masyarakat ini lebih cenderung mengarah ke interpenden. Ada banyak hal-hal yang seharusnya dikulik mengenai masyarakat, entah pengertian, jenis-jenis, ciri-ciri suatu […]

The post 5 Jenis Masyarakat dalam Sosiologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sudahkah tahu dengan arti masyarakat? Masyarakat yakni kelompok manusia yang mana dalam kehidupan mereka selalu berdampingan satu sama lain dan terbentuklah suatu sistem.

Masyarakat sendiri hidup untuk menjalankan interaksi baik itu interaksi terbuka ataupun tertutup. Masyarakat ini lebih cenderung mengarah ke interpenden. Ada banyak hal-hal yang seharusnya dikulik mengenai masyarakat, entah pengertian, jenis-jenis, ciri-ciri suatu masyarakat, dan sebagainya.

Inilah beberapa informasi mengenai masyarakat dalam sosiologi, sebagai berikut:

Pengertian Masyarakat

Ada banyak pengertian yang dijabarkan oleh para ahli mengenai masyarakat, berikut ini penjelasannya sebagai berikut:

John J. Macionis

Pengertian masyarakat menurut John J. Macionis adalah sekumpulan orang yang melakukan interaksi pada wilayah tertentu dan kesamaan budaya.

Selo Sumardjan

Pengertian masyarakat menurut Selo Sumardjan adalah kelompok orang yang hidup bersamaan dan menciptakan suatu budaya diwilayahnya.

Soerjono Soekanto

Pengertian masyarakat menurut Soerjono Soekanto adalah proses terjadinya interaksi sosial yang mana tidak bisa terpenuhi apabila tidak ada interaksi dan komunikasi diantara orang-orang.

Jenis Masyarakat

Setelah tahu tentang pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi. Kali ini, harus tahu dan paham dengan jenis-jenis masyarakat yang ada, sebagai berikut:

Masyarakat Primitif

Apakah sudah tahu dengan gambaran masyarakat primitif? Masyarakat primitif inilah yang dimaksud sebagai manusia tanpa ilmu atau campur tangan teknologi di dalamnya.

Sifat yang ada di dalam masyarakat primitif adalah masyarakat yang jarang melakukan interaksi sosial. Memang kondisinya belum mengenal apa-apa. Bahkan masing-masing individualnya terlihat seperti terisolasi.

Ada beberapa ciri-ciri dari masyarakat primitif, diantaranya sebagai berikut:

  • Pandangan Mengenai Alam

Masalah yang dianggap oleh masyarakat primitif sendiri adalah alam semesta. Masyarakat primitif menganggap alam itu subjek dan dianggap mempunyai jiwa. Hal ini jauh berbeda dari pandangan masyarakat modern yang menjadikan alam semesta sebagai objek.

  • Mudah untuk Menyakralkan Suatu Benda

Masyarakat primitif itu berbeda dengan masyarakat yang ada saat ini, lebih tepatnya masyarakat primitif suci dan polos.

Pemikiran masyarakat primitif ini menjadikan apa yang mereka lihat sebagai suatu kebaikan, suatu bencana, maupun kegunaan suatu benda.

  • Hidup dengan Upacara Sakral

Sebenarnya, masyarakat primitif ini lebih banyak hidup dengan upacara-upacara sakral. Jauh berbeda dengan masyarakat modern. Saat panen padi dengan hasil yang melimpah, mereka semua beranggapan bahwa dewi padi yang menurunkan berkah kepada mereka.

Masyarakat Modern

Masyarakat modern adalah masyarakat yang hidup diera gempuran teknologi dan perkembangan dunia yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, kehidupan masyarakat primitif.

Saat ini sudah banyak bukti yang menunjukkan masyarakat modern sekali, diantaranya yaitu penggunaan laptop maupun smartphone. Sebelumnya, sudah tahu belum dengan ciri-ciri masyarakat modern, langsung saja sebagai berikut:

  • Sikap Individualisme

Masyarakat modern ini sudah terkenal dengan sikap individualisme yang tinggi. Memang bagus sebenarnya dengan sikap individualisme karena mereka lebih mengurusi hidup diri sendiri.

Namun, tidak selamanya sikap individualisme menunjukkan sisi yang baik untuk kehidupan. Individual yang tidak melakukan interaksi sedikitpun kepada orang-orang disekitar tidak akan mengenal namanya atau kepribadian seseorang. Hal ini cukup buruk.

  • Tidak Mudah Menyerah

Apa yang menjadi ciri khas masyarakat modern? Ciri khas dari masyarakat modern adalah masyarakat yang tidak kenal putus asa atau tidak pernah pantang menyerah.

Dengan adanya tekat seperti ini, masyarakat modern selalu ingin membawa perubahan dari masa ke masa sehingga lebih baik daripada sebelumnya.

  • Menerima Perubahan

Salah satu ciri khas yang banyak ditemukan di masyarakat adalah mampu menerima berbagai macam perubahan.

Perubahan yang tanpak nyata adalah perubahan pada teknologi. Masyarakat modern ini bersemangat untuk mempelajari berbagai macam perubahan, termasuk berusaha untuk mempelajari teknologi-teknologi baru.

Masyarakat Madani

Sudah tahu belum dengan masyarakat madani? Masyarakat ini adalah masyarakat yang mampu menerima segala macam perubahan.

Golongan dari masyarakat madani ini lebih tinggi dibandingkan masyarakat lainnya. Apakah sudah tahu alasannya?

Alasannya adalah masyarakat madani ini tidak hanya menerima segala perubahan melainkan juga mampu untuk filtrasi, benar atau tidaknya.

Masyarakat Multikultural

Masyarakat yang ada di sini adalah masyarakat yang mempunyai berbagai macam perbedaan, dari segi agama dan budaya. Namun, mereka lebih memutuskan untuk menetap disuatu daerah.

Memang masyarakat multikultural ini tidak begitu peduli dengan kondisi disekitarnya. Walaupun begitu, masyarakat multikultural ini tetap menjaga dan menghormati kondisi masing-masing orang.

Masyarakat multikultural ini tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat serta menjaga kerukunan.

Masyarakat Majemuk

Sudah tahu dengan masyarakat majemuk? Masyarakat majemuk di sini adalah masyarakat yang lebih cenderung untuk menghindari berbagai macam konflik.

Walaupun menghindari berbagai macam konflik, lingkup masyarakat majemuk ini sangatlah besar. Bahkan, di dalamnya sendiri tidak ada perbedaan yang begitu mencolok.

Apakah sudah mendapatkan gambaran mengenai masyarakat majemuk? Contoh sederhananya adalah masyarakat ASEAN yang tinggal di wilayah ASEAN. Di sini area wilayah ASEAN tidaklah terbatas, namun hanya terbatas pada permasalahan perekonomian.

Itulah beberapa macam jenis masyarakat yang ada. Setiap jenis-jenis masyarakat yang ada memiliki kelebihan, kekurangan, dan ciri khasnya masing-masing. Walaupun perbedaan jenis-jenis masyarakat ini berbeda bukanlah sebuah masalah.

The post 5 Jenis Masyarakat dalam Sosiologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>