media - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/media Wed, 15 Feb 2023 03:26:51 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico media - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/media 32 32 Imperialisme Media: Pengertian – Sejarah dan Asumsi https://haloedukasi.com/imperialisme-media Wed, 15 Feb 2023 03:26:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41367 Media menjadi alat vital bagi suatu negara untuk mengomunikasikan berbagai isu penting, seperti politik, budaya, lingkungan, dan ekonomi. Namun, apa jadinya bila sistem penyiaran negara-negara di seluruh dunia, terutama negara dunia ketiga atau berkembang, dikuasai oleh sistem media negara kuat. Maka yang akan terjadi adalah imperialisme media, di mana negara kuat akan memberikan pengaruh dan […]

The post Imperialisme Media: Pengertian – Sejarah dan Asumsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Media menjadi alat vital bagi suatu negara untuk mengomunikasikan berbagai isu penting, seperti politik, budaya, lingkungan, dan ekonomi. Namun, apa jadinya bila sistem penyiaran negara-negara di seluruh dunia, terutama negara dunia ketiga atau berkembang, dikuasai oleh sistem media negara kuat.

Maka yang akan terjadi adalah imperialisme media, di mana negara kuat akan memberikan pengaruh dan dominasi nya melalui media mereka yang telah tersebar di seluruh penjuru dunia.

Pengertian

Imperialisme media adalah konsentrasi atau pemusatan media massa secara berlebihan dari negara-negara besar dan kuat, yang berdampak terhadap hilangnya identitas, menciptakan aliran media satu arah dan bahkan memperluas struktur kelas di negara-negara yang lebih miskin. Fenomena ini bisa dianalogikan dengan toko komunitas kecil yang tutup karena masuknya superstore besar, mengambil alih dan memonopoli.

Menurut Oliver Boyd-Barrett (1977), imperialisme media didefinisikan sebagai proses di mana kepemilikan, struktur, distribusi, atau konten media di suatu negara mana pun, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, tunduk pada tekanan eksternal yang substansial dari kepentingan media negara atau negara lain. Serta tidak adanya timbal balik proporsional dari pengaruh negara yang terkena dampaknya.

Pada intinya, dalam imperialisme media tidak terdapat hubungan yang seimbang antara kekuatan ekonomi, geopolitik, militer, dan budaya antara pihak imperialis dan pihak penerima. Sementara pengaruh-pengaruh yang diterima cenderung diekspresikan dan dilanggengakan oleh media massa dan industri budaya.

Sejarah Singkat

Konsep mengenai imperialisme media pertama kali muncul pada 1970-an, ketika para pemimpin politik, produsen media, dan beberapa masyarakat di negara-negara pasca-kolonial mulai mengkritik kepemilikan dan praktik konglomerasi media Barat dan Amerika, yang telah menguasai sebagian besar sistem komunikasi dan media global.

Perwakilan dari negara-negara pasca-kolonial mengusulkan pada UNESCO tentang pembentukan Tatanan Informasi dan Komunikasi Dunia Baru (NWICO) guna menentang dan mengimbangi dominasi sistem komunikasi dan media global dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan Britania Raya.

Asumsinya adalah perusahaan media dari Amerika dan Barat beserta output produk mereka berpotensi merusak bahkan menumbangkan proses pembangunan nasional negara-negara pasca-kolonial, apabila melembagakan berbagai model media, praktik bisnis, dan konten yang tidak tepat.

Sementara pada abad ke-21, penelitian mengenai imperialisme media difokuskan pada keseluruhan media. Seperti bagaimana ekspansi dan legitimasi ekonomi, militer, dan budaya global Kekaisaran didukung oleh konten berita, telekomunikasi, periklanan dan humas, film dan TV, musik, game interaktif, serta platform internet dan sosial media.

Teori Imperialisme Media

Terdapat beberapa asumsi dari para ahli yang membangun terciptanya teori imperialisme media, diantaranya:

  • Herbert I. Schiller

Menurut Herbert I. Schiller pentingnya media massa dan industri budaya bagi imperialisme Amerika. Dengan alasan bahwa setiap perkembangan elektronik baru akan memperluas batas pengaruh Amerika di dunia. Selain itu, perluasan kekuatan Amerika juga didukung oleh dominasi industri, militer dan budaya mereka.

Schiller mendefinisikan imperialisme media sebagai sejumlah proses yang dengannya suatu masyarakat dibawa ke dalam sistem modern (berpusat di AS) dan bagi mereka yang mendominasi akan ditarik, ditekan, dipaksa, terkadang disuap agar membentuk institusi sosial sesuai dengan nilai dan struktur dari pusat yang mendominasi sistem.

Media massa adalah alat utama dari operasi yang digunakan dalam proses penetrasi. Melalui media massa, konteks historis, literasi, kompleksitas, sistem ekonomi dan politik disebarkan untuk memberikan pengaruh mereka ke seluruh dunia.

  • Oliver Boyd-Barrett

Pada 1977, Boyd-Barrett menggambarkan imperialisme media sebagai hubungan kekuasaan yang tidak setara dan asimetris antara berbagai negara dan sistem penyiaran mereka.

Barrett menyatakan bahwa imperialisme media adalah suatu proses di mana kepemilikan, struktur, distribusi, atau konten media suatu negara secara mandiri atau bersama-sama tunduk pada tekanan substansial dari kepentingan media negara mereka sendiri atau negara lain, tanpa adanya pembalasan pengaruh yang proporsional ileh negara yang terpengaruh.

Ia juga menekankan bahwa perusahaan yang memiliki media massa di negara-negara imperialis, seperti Amerika Serikat, juga mengerahkan kepemilikan atas media massa di negara-negara kecil serta membentuk model bisnis media mereka, sesuai standar dan format yang mereka miliki.

  • John Downing dan Annabelle Sreberny-Mohammadi

Pada 1995, John Downing dan Annabelle Sreberny-Mohammadi menyatakan bahwa imperialisme media adalah penguasaan atau penaklukan suatu negara lemah oleh negara kuat. Imperialisme media merupakan tanda dari dimensi proses yang melampaui eksploitasi ekonomi, atau bahkan kekuatan militer.

Dalam sejarah kolonialisme, di mana bentuk imperialisme langsung dijalankan langsung oleh bangsa asing, sistem pendidikan dan media di banyak negara dunia ketiga juga dibentuk sebagai replika dari yang telah ada di negara Inggris, Prancis, atau Amerika Serikat, dengan mengajarkan nilai-nilai mereka.

Negara-negara barat juga telah membuat terobosan lebih lanjut untuk promosi budaya mereka, seperti gaya arsitektur. Promosi tersebut disampaikan secara halus namun lembut, yang mengandung pesan bahwa budaya Barat lebih unggul dari budaya negara-negara dunia ketiga.

Tanpa perlu dikatakan, semua peneliti studi komunikasi dan media internasional, bahkan orang awam pun juga setuju bahwa imperialisme budaya banyak dilakukan oleh negara-negara imperialis yang dominan melalui sarana komunikasi dan media massa, yang seringkali merugikan negara-negara penerima.

  • Tanner Mirrlees

Pada 2016, Tanner Mirrlees mendefinisikan ulang tentang imperialisme media, yakni suatu studi sejarah mengenai cara bagaimana keamanan negara nasional Amerika Serikat bermitra dengan perusahaan media (berbasis di AS) bisa mengglobal dan menyebarkan produk media berupa budaya, yang bertujuan mengatur persetujuan transaksional terhadap kebijakan luar negeri AS.

Dibangun berdasar atas komunikasi ekonomi politik Herbert I. Schiller, Mirrlees beranggapan bahwa meski pemerintah AS dan perusahaan media mengejar kepentingan yang berbeda di panggung dunia, seperti keamanan nasional dan keuntungan finansial, mereka saling berkolaborasi guna mendukung produksi bersama dalam pameran distribusi global media yang mempromosikan kekuatan dan budaya populer AS.

Terdapat 4 dimensi imperialisme media menurut Mirrlees. Pertama, adanya aliansi struktural dan hubungan mutual antar berbagai negara-bangsa Amerika Serikat. Kedua, adanya dukungan geo-politik negara-bangsa AS dalam mendominasi ekonomi, budaya, dan media di dunia.

Ketiga, terdapat dukungan industri media dan budaya AS dalam menyebarkan propaganda internasional. Terakhir, pemerintah AS sengaja membuat produk media dan budaya yang mengagung-agungkan dan melegitimasi kekuasaan AS di dunia.

  • Dal Yong Jin

Dal Yong Jin berpendapat bahwa segelintir perusahaan yang berbasis di negara-negara Barat adalah pemilik dan operator digital paling dominan di dunia, sebaliknya sejumlah besar negara non-barat adalah pengguna platform digital.

Jin mengonsepkan imperialisme platform sebagai hubungan asimetris di mana terdapat relasi saling ketergantungan antara negara Barat, terutama Amerika Serikat, dan banyak negara dunia ketiga.

Hubungan asimetris tersebut dicirikan oleh adanya pertukaran teknologi dan arus modal yang tidak setara, serta adanya dominasi teknologi secara simbolis dari berbagai platform yang berbasis di Amerika Serikat, yang mana sangat memengaruhi mayoritas orang dan negara.

Contoh Imperialisme Media

Salah satu contoh nyata dari imperialisme adalah terjadinya pemaksaan dan penyebaran secara luas saluran berita dari suatu negara kuat, khususnya dari Barat, pada negara-negara miskin dan berkembang.

  • British Broadcasting Corporation BBC)

British Broadcasting Corporation atau yang sering disebut dengan BBC adalah salah satu saluran berita atau media di Britania Raya yang menjalankan bentuk imperialisme media. BBC didirikan oleh Royal Charter, namun beroperasi secara mandiri atau lepas dari pemerintah.  

BBC memiliki lisensi televisi tahunan yang harus dibeli oleh semua pemilik televisi, terlepas dari apakah pemilik televisi tersebut menonton BBC atau tidak. Selama bertahun-tahun, biaya lisensi BBC telah menuai banyak kontroversi karena dianggap terlalu mahal. Selain itu, ketidakmampuan dalam membayar lisensi juga akan mendatangkan denda bagi pemiliknya.

  • Industri Film Hollywood

Hollywood menjadi salah satu produsen dan distributor film terbesar dan terpopuler di dunia. Mereka merupakan produsen utama dari film-film dengan kualitas tinggi yang dirilis secara internasional.

Kesuksesan Hollywood tidak terlepas dari 4 strategi kapitalis yang mampu menarik dan mengintegrasikan produser, aktor dan aktris, serta penonton film non-Amerika ke dalam lingkupnya, antara lain kepemilikan, produksi lintas batas dengan penyedia layanan bawahan, perjanjian lisensi konten dengan para aktor/aktris, dan blockbuster yang dirancang untuk menjelajahi dunia.

The post Imperialisme Media: Pengertian – Sejarah dan Asumsi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali 17 Contoh Konglomerasi Media https://haloedukasi.com/contoh-konglomerasi-media Fri, 27 Jan 2023 03:33:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41057 Fenomena konglomerasi media, dalam praktiknya menyentuh hampir dari keseluruhan isu terkait keragaman, persaingan, kontrol ketat terhadap pasar oligopolistik, hingga kekhawatiran terhadap implikasi sosial yang lebih luas dari situasi di mana para konglomerat besar mendominasi sistem komunikasi secara global. Sementara dalam analisis ekonomi politik, fenomena ini menunjukkan pada bagaimana struktur korporasi dan strategi konglomerasi media cenderung […]

The post Kenali 17 Contoh Konglomerasi Media appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fenomena konglomerasi media, dalam praktiknya menyentuh hampir dari keseluruhan isu terkait keragaman, persaingan, kontrol ketat terhadap pasar oligopolistik, hingga kekhawatiran terhadap implikasi sosial yang lebih luas dari situasi di mana para konglomerat besar mendominasi sistem komunikasi secara global.

Sementara dalam analisis ekonomi politik, fenomena ini menunjukkan pada bagaimana struktur korporasi dan strategi konglomerasi media cenderung mampu menyeragamkan produksi budaya serta membatasi konten media, yang telah sering ditentang oleh pendukung pasar bebas (Compaine, 2005).

Konglomerasi media juga menjadi salah satu konsep penting dalam bidang akademik komunikasi internasional, terutama dalam perdebatan tentang media internasional dan globalisasi (Thussu, 2000).

Dampak & Kritik Konglomerasi Media

Para kritikus menganggap bahwa konglomerasi media merupakan praktik yang tidak adil. Salah satu yang menyuarakan hal tersebut adalah Jesse Jackson. Pada November 2007, ia menentang adanya praktik konsolidasi media. Jackson menyatakan bahwa korporasi menolak untuk mempublikasikan informasi yang nantinya akan merugikan kepentingan mereka.

Konglomerasi media dikritik karena membatasi kebebasan berbicara atau tidak melindungi hak kebebasan dalam berbicara. Praktik ini juga ditengarai ikut andil dalam pengaburan atau hilangnya informasi penting yang dinilai mampu memengaruhi posisi atau situasi orang tertentu.

Selain itu, konglomerasi media juga dapat mengakibatkan berkurangnya penggunaan perspektif atau sudut pandang berbeda serta vokalisasi terhadap suatu permasalahan tertentu. Selain itu, juga dikhawatirkan akan banyak terjadi diskriminasi terhadap kelompok etnis minoritas tertentu yang pada akhirnya akan merugikan sekaligus menguntungkan bagi kelompok tertentu lainnya.

Contoh Konglomerasi Dunia

Di era sekarang, media massa lebih berorientasi pada nilai komersial sehingga menyebabkan banyak pengusaha-pengusaha besar menanamkan modalnya pada media-media massa, dengan harapan mendapatkan keuntungan melimpah dari investasi tersebut. Hal ini lah yang akhirnya memunculkan fenomena konglomerasi media.

  • Global Mediacom

Hary Tanoesoedibjo selaku pemimpin puncak memulai proses perluasan bisnis media sejak awal 2000-an. Selain memiliki 3 stasiun televisi, yaitu MNCTV, RCTI, dan GlobalTV, mereka juga memiliki 34 radio lokal sejak tahun 2005.

Portal berita Sindo News dan Okezone juga termasuk di dalamnya. MNC juga tercatat memiliki satu satelit pribadi yang dibelinya pada 2010, yang berkapasitas 160 kanal.  Bermodalkan satu satelit tersebut, kini MNC Group memiliki 19 kanal TV berbayar, 46 stasiun TV lokal, dan 2,6 juta pelanggan IndoVision, TopTV, dan OKVision.

MNC Group juga melakukan perluasan ekspansi secara besar-besaran dengan meluncurkan i-News, sebagai stasiun berita 24 jam, yang telah menghabiskan $250 juta untuk pembelian 40 fasilitas studio di Jakarta Pusat.  

  • Visi Media Asia

Visi Media Asia merupakan konglomerasi media di Indonesia milik keluarga Bakrie. Lewat akuisisinya atas Lativi (sekarang TVOne) pada 2007, Visi Media Asia memulai praktik konglomerasi media mereka dengan ANTV.

Pada 2008, Bakrie Group membeli ArekTV dan koran Surabaya Post yang berbasis di Surabaya. Dilanjutkan dengan kerja sama yang dilakukan dengan Erick Thohir, keluarga Bakrie mengonvergensi TVOne, ANTV, dan beberapa portal berita online baru, seperti Viva.co.id.

  • KG Group

KG Group didirikan oleh seorang wartawan dan ahli komunikasi bernama Jakob Oetama pada 28 Juni 1965. Perjalanannya dimulai ketika ia menerbitkan majalah intisari, yang kemudian berkembang ke berbagai ranah bisnis seperti media informasi, penerbitan dan ritel, perhotelan, manufaktur, pendidikan, event & venue, properti dan infrastruktur, dan masih banyak lagi.

Terdapat lebih dari 150 merek media baik cetak, elektronik, broadcast, maupun digital. Yang paling terkenal diantaranya seperti Koran Kompas, Kompas,com, Intisari, KompasTV, Bobo, Sonora, Warta Kota, Kompasiana, dan ratusan jaringan media Tribunnews di seluruh Indonesia.

Selain itu, KG Group juga ikut meramaikan industri di sektor digital. Beberapa di antaranya seperti KGX, Oval, MyValue, Bhrisma, StratX, Gramedia Digital Nusantara, dan Perpus. Hingga saat ini, Kompas Gramedia telah memiliki lebih dari 400 jaringan bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia.

  • Netflix

Didirikan pada 1997 di Los Gatos, California, Netflix mampu menjadi salah satu perusahaan media paling mengesankan di abad ke-21. Awalnya Netflix hanya beroperasi sebagai platform streaming konten, namun dalam beberapa tahun terakhir mereka beralih menjadi perusahaan yang juga memproduksi konten.

Pada 2021, Netflix telah memiliki 203,7 juta pelanggan di seluruh dunia, di mana hampir 66 juta di antaranya merupakan orang Amerika Serikat. Dengan pencapaian tersebut, pendapatan tahunan Netflix pada 2022 juga mengalami kenaikan fantastis menjadi $30,40 miliar.

  • ViacomCBS

ViacomCBS adalah hasil dari merger antara CBS Corporation dan Viacom. Tercatat pendapatan tahunan mereka pada tahun 2021 sudah mencapai $28,6 miliar, yang mana merupakan hasil yang cukup fantastis bagi perusahaan baru.

ViacomCBS beroperasi melalui serangkaian aset, seperti industri penerbitan, produksi media dan konten, acara TV, dan lainnya. Yang termasuk dalam kepemilikan utama ViacomCBS antara lain Simon Schuster Publishing, MTV, Nickelodeon, BET, Showtime, Comedy Central, Paramount Pictures, dan CBS Entertainment Group.

Terdapat sekitar 170 jaringan yang berada di bawah kendali ViacomCBS, dengan perkiraan 700 juta pengguna di seluruh jaringan tersebut.

  • Facebook

Mark Zuckerberg, CEO Facebook, berulang kali menegaskan bahwa Facebook merupakan perusahaan teknologi, bukan media. Namun, Facebook yang kini telah menjadi situs jejaring sosial nomor 1 di dunia, juga memiliki kedudukan dalam konglomerasi media.

Didirikan pada 2004 dan memiliki kantor pusat di Menlo Park, California, Facebook berperan sebagai media massa yang menyediakan berita dan informasi kepada orang-orang dalam skala besar. Meski selalu ragu untuk melabeli dirinya sebagai sumber media, secara inheren Facebook bertanggung jawab atas informasi yang dibagikan di situs web mereka.

Dengan 2,8 miliar pengguna di seluruh dunia, Facebook mampu meraup keuntungan hingga $27,9 miliar pada tahun 2022. Beberapa tahun terakhir, Facebook juga telah melakukan akuisisi terhadap beberapa perusahaan teknologi, seperti Atlas Solutions, LiveRail, Onavo, TBH, Parse, Redkix, Oculus VR, Ctrl-Labs, Instagram, dan WhatsApp.

  • AT & T

Sebagian besar perusahaan milik AT&T, oleh publik dikenal sebagai penyedia perusahaan telekomunikasi dan penyedia telepon seluler terbesar di dunia. Kepopuleran dan pendapatan mereka meningkat setelah mengakuisisi Time Warner Inc. Senilai $101 miliar pada 2018.

Sebelumnya, pada 2015, AT&T juga telah mengakuisisi DirecTV yang menjadikan jaringan operasi media mereka bertambah, baik di AS maupun di Amerika Latin.

Dilaporkan pada 2021, pendapatan mereka meningkat menjadi $168,86 miliar, yang mana sekitar $35,6 miliar diperoleh dari Warner Media dan $15,5 miliar dari media visual lainnya. Terjadi peningkatan pendapatan di mana pada 2020 tercatat AT&T hanya menghasilkan $163,030 miliar.

AT&T yang didirikan di Dallas, Texas pada 1983, kini menguasai 98 perusahaan terkenal, diantaranya seperti CNN News Group, DC Entertainment and Film, HBO and Cinemax, Warner Bros Pictures, Turner dan Entertainment Networks. Termasuk juga film, acara TV, dan video games yang berada di bawah merek Warner Bros.

  • Comcast Company

Sejak didirikan pada 1963, Comcast Corporation telah menjadi salah satu organisasi media dan hiburan paling berpengaruh di dunia. Pengambilalihan NBCUniversal membuat Comcast menjadi konglomerat penyiaran dan televisi terbesar kedua di dunia berdasarkan pendapatan. Dilaporkan pendapatan Comcast tahun 2022 sebesar $120,190 miliar.

Comcast yang saat ini bermarkas besar di Philadelphia, Pennsylvania telah membawahi berbagai media populer seperti USA Network, Oxygen, MSNBC, Universal Pictures, Dreamworks Animation, E!, dan masih banyak lagi.

  • The Walt Disney Company

Didirikan hampir 100 tahun yang lalu, 1923 di Burbank, California, The Walt Disney Company mampu menjadi produsen film animasi dan produksi televisi terbesar di Amerika Serikat. Konten yang mereka produksi cenderung ramah keluarga. Pendapatan tahunan mereka pada 2022 sekitar $76,624 miliar, yang mereka dapatkan dari berbagai jaringan perusahaan yang mereka miliki.

Disney beroperasi di bawah beberapa nama perusahaan produksi film, seperti Pixar, Walt Disney Pictures, Walt Disney Animation Studios, Marvel Studios, Searchlight Pictures, Blue Sky Studios, dan 20th Century Studios.

The Walt Disney juga memiliki beberapa jaringan televisi kabel, diantaranya Disney Channel, ESPN, FX, National Geographic, dan Freeform. Selain itu, mereka juga memperoleh banyak pendapatan dari berbagai taman hiburan dan produk konsumen.

  • Warner Media

Pada awal pendiriannya tahun 1990, Warner Media dikenal dengan sebutan Time Warner. Perubahan nama tersebut terjadi setelah mereka diakuisisi oleh AT&T pada 2018 senilai $85 miliar dan asumsi utang akuisisi.

Secara tidak langsung, pengakuisisian tersebut menjadikan AT&T sebagai konglomerasi media terbesar di Amerika Serikat berdasarkan pendapatan. Meski pun demikian, Warner Media tetap memiliki ikatan dengan beberapa perusahaan film dan televisi kabel.

Warner Media bermarkas di New York, Amerika Serikat, dan pada tahun 2022 telah meraup keuntungan $8,74 miliar melalui beberapa aset milik mereka, seperti HBO, Warner Bros, Turner Broadcasting, dan New Line Cinema. Pada 2018, Warner Media menempati peringkat ke-98 dalam daftar Fortune 500.

  • Nextstar Media Group

Sejak pertama kali didirikan pada 1996 hingga saat ini, Nextstar Media Group telah menjadi pemilik stasiun televisi terbesar di Amerika Serikat. Diperkirakan, 68% dari seluruh stasiun televisi di Amerika Serikat merupakan milik Nextstar media Group.

Nextstar Media Group kini telah menguasai sebanyak 197 stasiun televisi, yang mana banyak diantaranya merupakan anggota jaringan besar seperti FOX, CBS, dan NBC. Dari jumlah tersebut, mereka mampu meraup pendapatan tahunan sebesar $4,65 miliar pada tahun 2022.

Pada 2021, tercatat Nextstar Media Group telah mempekerjakan sebanyak 13.000 orang dari seluruh Amerika Serikat. Perusahaan ini juga telah menerima lebih dari 3.000 penghargaan penyiaran dan jurnalisme selama 12 tahun terakhir atas komitmen mereka terhadap program berita yang mereka sajikan.

  • Gannett

Meski surat kabar tidak lagi menjadi media pemberitaan populer akhir-akhir ini, namun surat kabar tetap menjadi bisnis yang bisa menghasilkan jutaan dolar setiap tahunnya. Salah satunya adalah Gannett Co, didirikan pada 1906 di Tysons Corner, Virginia, merupakan penerbit surat kabar terbesar di seluruh Amerika Serikat.

USA Today merupakan surat kabar nasional Amerika paling dan merupakan hasil terbitan dari Gannett. Namun demikian, Gannett juga memiliki tanggung jawab terhadap banyak penerbitan surat kabar kecil di kota-kota tertentu, yang bersifat lokal.

Berbagai surat kabar tersebut di antaranya, seperti The Indianapolis Star, The Cincinnati Enquirer, The Tennessean, Great Falls Tribune, dan The Arizona Republic. Gannett mendapat pendapatan tahunan sekitar $3,21 miliar.

  • iHeart Media

iHeart Media adalah pengontrol utama radio di seluruh Amerika Serikat dengan lebih dari 850 stasiun radio AM dan FM yang berada di bawah kendali mereka.

Pada 2021, iHeart Media menjasi perusahaan audio terbesar di Amerika Serikat. iHeart Media juga terlibat dalam ranah radio internet dan podcast melalui sebuah platform digital ramah pengguna yang disebut dengan iHeart Radio.

Sejak pertama kali didirikan pada 1972, hingga saat ini iHeart Media telah mendapatkan sekitar 250 juta pendengar setiap bulannya. Kantor pusat mereka yang berada di San Antonia, Texas, melaporkan bahwa pada 2022 mereka meraup pendapatan tahunan sebesar $13,8 juta.

  • Apple (AAPL)

Apple dikenal dengan kecanggihan teknologi yang mereka hasilkan. Namun juga dengan ratusan akuisisinya, seperti pada 2014 Apple mengakuisisi Beats (dulunya Beat by Dre) seharga $3 miliar, dan pada 2018 Apple juga telah mengakuisisi Shazam, aplikasi identifikasi lagu, seharga $400 juta.

Berbagai akuisisi tersebut menjadikan Apple beralih dari perusahaan teknologi menjadi gabungan antara teknologi dan media, setelah penambahan layanan streaming dan media berita ke dalam portofolionya. Apple yang didirikan pada 197 oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak, kini memiliki kapitalisasi pasar mencapai $2,74 triliun, jauh melampaui para pesaingnya.

Hingga saat ini, Apple menyediakan layanan media seperti Apple Music, Apple TV, Apple, News, dan masih banyak lagi. Pada Maret 2022, tercatat lebih dari 25 juta orang telah berlangganan layanan berbayar, yaitu Apple TVPlus. Hingga akhir tahun 2021, telah terjadi peningkatan penjualan bersih sebesar 33,3%, yaitu sekitar $365 miliar.

  • Fox Corporation

Didirikan pada 2019, dan bermarkas di New York City, Amerika Serikat, Fox Corporation telah meraup keuntungan sekitar $13,831 miliar di tahun 2022. Pengakuisisian sebagian saham 21st Century Fox menjadi alasan pendirian dan kemunculan Fox Corporation.

Beberapa saham dan aset yang tersisa, sesuai kesepakatan, digunakan untuk mendirikan Fox Corporation. Saat ini mereka memiliki beberapa aset operasi media penyiaran televisi, seperti berita dan olahraga.

Perusahaan-perusahaan yang berada di bawah naungan mereka, antara lain Fox News Media, Fox Television Stations, Fox Broadcasting Company, Fox Sports Media Group, dan Tuning Streaming Service.

  • Hearst Corporation

Hearst Corporation didirikan pada 2011 dan berbasis di New York City, Amerika Serikat. Pada 2021, tercatat pendapatan tahunan sebesar $11,4 miliar, yang didapatkan dari berbagai media, seperti televisi, surat kabar dan majalah.

Hingga saat ini, Hearst Corporation telah memiliki sekitar 360 perusahaan di berbagai bidang. Terdapat beberapa media populer yang berada di bawah kendali mereka, seperti ELLE, Cosmopolitan, Esquire, San Francisco Chronicle, O-The Oprah Magazine, Midland Daily News, The News-Times, Good Housekeeping.

Selain itu, Hearst Corporation juga memiliki semua semua “A+E Networks” dengan pembagian 50:50 bersama The Walt Disney Company.

  • News Corp

News Corp merupakan anak perusahaan konglomerasi media besar bernama News Corporation (1980). Didirikan pada 2013 di New York City, Amerika Serikat, News Corp beroperasi di bawah kepemimpinan Rupert Murdoch di berbagai bidang dalam industri bisnis, seperti produksi berita, penerbitan buku, dan televisi.

News Corp melaporkan pendapatan tahunan mereka pada 2019 sebesar $10,074 miliar. Terdapat beberapa perusahaan yang memberikan keuntungan besar bagi mereka. Seperti News UK, Dow Jones Company, News Corp Australia, dan HarperCollins Publishing.

Selain itu, News Corp juga menjadi pemain penting dalam pasar real estate digital, yaitu sebagai pemilik REA Group dan Realtor.com.

The post Kenali 17 Contoh Konglomerasi Media appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Perusahaan Media Terbesar di Dunia https://haloedukasi.com/perusahaan-media-terbesar-di-dunia Mon, 27 Jun 2022 02:51:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36045 Perusahaan media merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pers atau jurnalistik, perfilman, broadcasting, pertelevisian, dan semisalnya. Perusahaan ini menyediakan layanan berbagai informasi dan hiburan bagi masyarakat. Keberadaan perusahaan media saat ini berkembang sangat pesat seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Media menjelma dalam berbagai jenis dan platform yang bisa dinikmati manusia dengan mudah dari mana […]

The post 10 Perusahaan Media Terbesar di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perusahaan media merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pers atau jurnalistik, perfilman, broadcasting, pertelevisian, dan semisalnya. Perusahaan ini menyediakan layanan berbagai informasi dan hiburan bagi masyarakat.

Keberadaan perusahaan media saat ini berkembang sangat pesat seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Media menjelma dalam berbagai jenis dan platform yang bisa dinikmati manusia dengan mudah dari mana saja dan kapan saja.

Berikut adalah beberapa perusahaan media terbesar dunia yang pangsa pasarnya mencapai berbagai negara di penjuru dunia.

1. Netflix, Inc.

Netflix, Inc. merupakan perusahaan media besar yang hadir sebagai platform penyedia layanan pengaliran (streaming) media digital. Perusahaan yang berkantor pusat di Los Gatos, California ini didirikan oleh Reed Hasting dan Marc Randolph pada tahun 2008.

Layanan streaming berlangganan yang ditawarkan Netflix menyediakan berbagai program tontonan berupa film, serial, dokumenter, dan selainnya, termasuk beberapa program tayangan yang dibuat oleh Netflix sendiri.

Dilansir dari laman therichest.com, Netflix merupakan perusahaan media dengan pendapatan mencapai US$ 234 miliar atau sekitar Rp 3.346 triliun. Pada awal 2021 lalu tercatat pengguna Netflix mencapai jumlah 207,64 juta pelanggan berbayar.

2. The Walt Disney Company

Perusahaan media terbesar kedua adalah The Walt Disney Company atau yang familiar dengan nama Disney.

Perusahaan ini didirikan oleh  pada tanggal 16 Oktober 1923 oleh Walt Disney dan Roy Oliver Disney dengan nama Disney Brothers Cartoon Studio.

Perusahaan yang berpusat di Burbank, California ini memiliki sejumlah lini bisnis di bidang media yang mencakup, produksi film, penerbitan, layanan streaming, hingga taman hiburan.

3. Comcast Corporation

Comcast Corporation merupakan perusahaan media asalah Amerika Serikat yang bergerak di bidang industri komunikasi, media massa, dan hiburan.

Perusahaan yang didirikan di Tupelo, Mississippi, Amerika Serikat pada tahun 1963 ini merupakan perusaahaan media besar dengan wilayah operasi di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat dan Eropa.

4. AT&T Inc.

AT&T Inc. merupakan perusahaan multinasional yang bermarkas di San Antonio, Texas, Amerika Serikat. Perusahaan yang berdiri sejak 1983 ini bergerak di bidang telekomunikasi yang memproduksi berbagai produk media, seperti televisi, telepon genggam, internet service, TV kabel, televisi satelit, dan sebagainya. Selain itu AT&T Inc. juga menyediakan layanan streaming, radio, website, siaran, penerbitan, dan sebagainya.

5. Charter Communication Inc.

Charter Communication merupakan perusahaan media massa dan telekomunikasi besar asal Amerika Serikat. Charter Communication adalah operator TV kabel terbesar kedua di Amerika Serikat dengan lebih dari 26 juta pelanggan dari 41 negara bagian.

Perusahaan yang didirikan oleh Barry Babcock, Jerald Kent, dan Howard Wood pada tahun 1993 ini juga menghasilkan beberapa produk seperti Televisi kabel, HDTV, Keamanan internet, Broadband, Internet, Kabel Digital, Telepon digital, dan VoIP phone.

6. Fox Entertainment Group

Fox Entertainment Group merupakan perusahaan media  yang memiliki empat segmentasi bisnis utama, yaitu hiburan film, jaringan televisi, saluran televisi, dan penyiaran program kabel.

Fox muncul sebagai salah satu perusahaan media terkemuka di Amerika Serikat yang menjangkau lebih dari 90% rumah tangga di negeri Paman Sam tersebut. Dengan lebih dari 200 stasiun afiliasi, Fox bahkan menjadi perusahaan media besar dalam kancah dunia.

7. BBC

British Broadcasting Corporation atau yang lebih dikenal dengan BBC merupakan sebuah perusahaan media dengan berbagai kegiatan bisnis, seperti radio, penyiaran, dan juga portal web.

Perusahaan yang berkantor pusat di London, Inggris ini merupakan  perusahaan penyiaran nasional tertua dan terbesar.

Perusahaan yang kini memiliki total jumlah karyawan sekitar 30.000 orang ini merupakan satu-satunya perusahaan penyiaran (broadcast) yang melakukan siarah dengan 28 bahasa berbeda, di antaranya dalam bahasa Inggris, Persia, dan Arab.

8. Warner Bros TV Group

Warner Bros TV Group atau  WBTVG merupakan bagian dari Warner Bros Entertainment yang menjalankan segmen bisnis di bidang produksi dan distribusi TV. Bisnis yang dilakukan oleh Warner Bros TV Group adalah melalui Warner Bros.

TV (pemrograman primetime), Warner Horizon TV (pemrograman tanpa naskah), dan produksi Telepictures (acara bincang-bincang sindikasi & pemrograman berbasis kenyataan), dengan cakupan meliputi pasar domestik dan luar negeri.

9. Thomson Reuters Corporation

Thomson Reuters merupakan salah satu perusahaan media terkemuka di dunia yang menyediakan berbagai informasi dan layanan elektronik untuk para profesional dan bisnis di seluruh dunia. Perusahaan media ini menjadi pemimpin media global dalam bidang data keuangan.

Selain itu, Thomson Reuters juga menjadi platform wahid dalam melayani sejumlah sektor, seperti hukum, media, pajak & akuntansi, sains, dan pasar layanan keuangan.

10. American Broadcasting Company (ABC)

American Broadcasting Company atau ABC merupakan salah satu konglomerat media yang menjalankan bisnisnya melalui sekitar 240 afiliasi yang 10 di antaranya adalah milik berbagai perusahaan. ABC juga merupakan pemilik dari 80% saham di ESPN, yg merupakan TV olahraga raksasa di Amerika Serikat dan dunia.

Selain memiliki jaringan televisi dan radio yang mendunia, perusahaan yang memiliki kantor pusat di Manhattan, New York City ini juga menyediakan informasi dan berita melalui internet.

The post 10 Perusahaan Media Terbesar di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis-jenis Media Promosi dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-media-promosi Mon, 14 Sep 2020 04:47:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10314 Setelah membahas mengenai jenis media massa, kali ini akan kita bahas mengenai media promosi. Saat melakukan promosi dalam usaha, tentunya kita membutuhkan media promosi. Lalu apa saja jenis media promosi yang sering digunakan? Berikut pembahasannya. 1. Brosur Brosur adalah media untuk memberikan informasi produk yang ditawarkan kepada calon konsumen. Brosur mempunyai ciri khas bentuk yang […]

The post Jenis-jenis Media Promosi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setelah membahas mengenai jenis media massa, kali ini akan kita bahas mengenai media promosi.

Saat melakukan promosi dalam usaha, tentunya kita membutuhkan media promosi. Lalu apa saja jenis media promosi yang sering digunakan? Berikut pembahasannya.

1. Brosur

contoh brosur

Brosur adalah media untuk memberikan informasi produk yang ditawarkan kepada calon konsumen.

Brosur mempunyai ciri khas bentuk yang simple karena biasanya hanya terdiri dari satu lembar saja kemudian dilipat menjadi tiga.

Brosur dibuat semenarik mungkin dengan berbagai jenis desain grafis untuk menarik perhatian publik.

Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan brosur juga relatif murah.

2. Poster

contoh poster

Poster adalah sebuah media promosi dengan memadukan antara gambar dan tulisan yang memuat informasi produk yang ditawarkan.

Jenis media promosi poster ini sering dijumpai di berbagai tempat yang ramai, pusat perbelanjaan, pasar, jalan raya dan lokasi ramai lainnya.

Dalam rangka memasarkan produk, media poster sangat layak dicoba sebagai salah satu tips Mendapatkan Pelanggan yang banyak.

Untuk lebih memaksimalkan, ciptakan gaya poster yang menarik minat, mulai dari desain, tulisan, warna dan gambar.

3. Banner

contoh banner

Banner merupakan media dari beberapa jenis iklan yang umumnya terdapat pada sebuah website/blog.

Ukuran Banner pun sangat bervariasi, didasarkan pada permintaan dan persetujuan penyedia slot iklan.

Ukuran banner, diantaranya:

  • 468 x 60 IMU / Pixel “Full Banner”
  • 234 x 60 IMU / Pixel “Half Banner”
  • 88 x 31 IMU / PIxel “Micro Bar”
  • 120 x 90 IMU / Pixel “Button 1”
  • 120 x 60 IMU / Pixel “Button 2”
  • 120 x 240 IMU / Pixel “Verical Banner”
  • 125 x 125 IMU / Pixel “Suara Button”
  • 728 x 90 IMU / Pixel “Leaderboard.

4. Iklan Televisi

contoh iklan televisi

Media iklan televisi merupakan salah satu sarana untuk melakukan promosi yang paling banyak menarik para pelanggan. Media promosi yang satu ini bisa menampung banyak iklan.

Namun, perlu diketahui media iklan televisi adalah pembuatan video iklan yang membutuhkan waktu lama serta biaya yang pastinya mahal.

5. Merchandise

contoh iklan merchandise

Merchandise ialah pernak pernik yang sering dipakai banyak orang dan umumnya dijumpai di banyak tempat, misalnya kaos oblong yang ada tulisan atau merek brand yang dibordir.

The post Jenis-jenis Media Promosi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>