Mesopotamia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/mesopotamia Wed, 31 May 2023 02:46:10 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Mesopotamia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/mesopotamia 32 32 5 Peninggalan Kerajaan Namrudz Babilonia https://haloedukasi.com/peninggalan-kerajaan-namrudz-babilonia Wed, 31 May 2023 02:45:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43513 Babilonia merupakan nama kota yang berada di selatan Mesopotamia atau yang sekarang dikenal dengan Irak. Babilonia berada di wilayah Sumeria dan Akkadia. Dahulunya kota ini sangat terkenal dan sudah ada sebelum nabi Ibrahim. Setelah nabi Ibrahim ada, salah satu raja Babilonia yang terkenal yakni Namrudz sangat memusuhi nabi Ibrahim. Raja Namrudz merupakan raja dari Babilonia […]

The post 5 Peninggalan Kerajaan Namrudz Babilonia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Babilonia merupakan nama kota yang berada di selatan Mesopotamia atau yang sekarang dikenal dengan Irak. Babilonia berada di wilayah Sumeria dan Akkadia. Dahulunya kota ini sangat terkenal dan sudah ada sebelum nabi Ibrahim.

Setelah nabi Ibrahim ada, salah satu raja Babilonia yang terkenal yakni Namrudz sangat memusuhi nabi Ibrahim. Raja Namrudz merupakan raja dari Babilonia yang pernah memerintahkan pembangunan menara.

Menara tersebut dibangun sangat tinggi dan berada di kota Babel sehingga dinamakan menara Babel. Tidak hanya itu, Namrudz juga dikenal sebagai seorang pemburu yang handal. Oleh sebab itulah ia diberikan julukan sebagai The Mighty Hunger. Tidak hanya itu, ia juga dijuluki sebagai Dewa Bachus atau Dewa Matahari.

Kehebatan raja Namrudz sudah terkenal seantero jagat. Maka dari itu kerajaan Babilonia pun ikut terkenal. Banyak sekali peninggalan yang ditinggalkan oleh kerajaan ini. Berikut ini peninggalan kerajaan Babilonia Namrudz.

1. Taman Gantung Babilonia

Taman gantung Babilonia, peninggalan kerajaan Babilonia Namrudz

Salah satu peninggalan kerajaan Namrudz Babilonia adalah taman gantung Babilonia. Taman ini termasuk ke dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno. Taman ini dikenal pula dengan nama taman tergantung semiramis. Letak taman gantung berada di Al-Hillah tidak jauh dari kota Baghdad, Irak atau lebih tepatnya berada di sebelah tebing timur sungai Euphrates.

Pada kenyataannya, taman gantung ini tidak seperti namanya. Taman ini tidak benar-benar taman yang tergantung dengan menggunakan tali. Dalam bahasa Yunani taman ini dinamakan Kremastos. Sedangkan dalam bahasa latin, taman ini dinamakan Pensilis yang memiliki arti anjung. Anjung ini seperti berada di atas teras.

Pembangunan taman ini dicetuskan oleh Nebukadnezar II. Nebukadnezar II merupakan cucu dari Raja Hamurabi yang termasyhur. Sebagai bentuk hadiah kepada sang istri taman ini sengaja dibuat oleh Nebukadnezar II.

Ketika itu, istrinya itu sedang merindukan kediamannya yang jauh di sana. Ia merindukan pohon-pohon dan tanaman wanginya yang ada di Persia. Maka dari itu, Nebukadnezar II sengaja membuat taman yang nuansanya mirip dengan rumah istrinya untuk mengobati rasa rindu istrinya.

Taman ini mengalami kehancuran sekitar abad ke-2. Untuk mengabadikan taman yang indah ini, Strabo dan Diodorus yang merupakan sejarawan Yunani mendokumentasikannya. Bentuk taman gantung sama dengan ciri khas arsitektur Mesopotamia.

Di antara bangunan-bangunan yang menjulang tinggi, taman ini berdiri. Jika dilihat dari kejauhan taman ini akan terlihat menggantung di antara bangunan-bangunan yang menjulang tinggi di atas permukaan tanah. Itulah mengapa orang-orang menyebut taman ini dengan nama taman gantung karena sekilas keberadaannya seperti digantung.

Diperkirakan taman ini dibangun saat kerajaan Babilonia mencapai puncak kejayaannya lebih tepatnya ada tahun 612 SM. Setelah proses pembangunan selesai, karena keindahannya taman gantung ini menjadi terkenal ke seluruh penjuru dan banyak mengagumi rancangannya.

Ke taman gantung ini sekitar 4 are. Tak lama, keberadaan taman gantung berubah menjadi monumen agung kerajaan Babilonia. Adapun struktur arsitektur dari taman gantung adalah bertingkat-tingkat.

2. Prasasti Cuneiform

Prasasti Cuneiform, peninggalan kerajaan Babilonia Namrudz

Prasasti Cuneiform ditemukan oleh komisi pariwisata dan warisan nasional Saudi. Prasasti ini diperkirakan berusia 2.550, tahun dan ditulis atas nama Raja Nabonidus raja terakhir dari kerajaan Babilonia.

Pada bagian atas prasasti terdapat ukiran Raja Nabonidus tengah memegang tongkat kerajaan di sampingnya terdapat empat gambar yakni ular, bunga dan penggambaran bulan. Simbol-simbol ini diperkirakan memiliki makna religius. Sementara itu pada bagian bawahnya terdapat 26 baris Cuneiform.

Prasasti Cuneiform ditemukan di Al-Hait yang berada di wilayah Hail di wilayah Utara Arab Saudi. Al-Hait memiliki banyak situs kuno bahkan dikenal sebagai Fadak. Di sana terdapat sisa-sisa benteng, seni cadas dan instalasi air. Pada masa awal pemerintahan, Nabonidus berhasil menaklukan daerah Arab Saudi dan memilih tinggal di Tayma.

Tayma merupakan sebuah kota yang sekarang menjadi Arab Saudi. Terdapat banyak alasan mengapa Nabonidus memilih menetap di Arab Saudi. Namun, pada akhirnya kekasaran Babilonia berhasil diserang oleh kekaisaran Persia yang ketika itu dipimpin oleh Raja Kores Agung. Pada tahun 539 SM, kerajaan Persia berhasil merebut Babilonia hingga menyebabkan kerajaan runtuh.

3. Tugu Stella Hammurabi

Tugu stella Hammurabi, peninggalan kerajaan Babilonia Namrudz

Hammurabi adalah raja keenam dari kerajaan Babilonia. Ia memiliki kekuasaan mutlak atas wilayah Babilonia yang subur. Hammurabi terkenal sebagai raja yang disiplin sangat tegas dan selalu ingin segala sesuatu berjalan dengan tertib dan teratur.

Hammurabi ingin semua orang menaati peraturannya. Maka dari itu, dibuatlah hukum Hammurabi yang bermaksud untuk menyatukan suku bangsa yang berbeda di wilayah Babilonia. Tugu stella Hammurabi merupakan tugu yang berisi undang-undang.

Tugu ini menggambarkan raja Hammurabi yang sedang menerima undang-undang dari Dewa Shamash atau dewa Matahari yang menjadi dewa pelindung keadilan. Sebelum adanya hukum tertulis, titah raja yang berlaku sebagai hukum sehingga tidak ada standar yang sama dan mengikat bagi seluruh rakyat.

Di dalam tugu Hamurabi terdapat relief yang memiliki 8 kali yang diukir di batu besar. Relief tersebut berupa tugu yang berisikan 282 hukum yang bersifat spesifik dan terdapat sanksi yang berat agar tidak ada yang melanggarnya.

Keberadaan hukum ini sangat efektif bahkan hingga abad 12 berhasil menekan perilaku manusia yang ketika itu memiliki sifat keras, kejam, dan terkadang manusiawi. Hal ini menunjukkan bahwa perbuatan raja dan para khasim tidak sia-sia dalam membuat undang-undang.

Sayangnya dikarenakan sebuah kesalahpahaman bahasa yakni bahasa Akadian yang diukir di dalam tugu membuat beberapa masyarakat tidak memahami bahasa tersebut. Terlebih bagi masyarakat yang berada di wilayah bahasa dan budaya yang berbeda. Hal ini telah menyebabkan kekacauan bahkan hingga merenggut nyawa.

4. Ziggurat

Ziggurat, peninggalan kerajaan Babilonia Namrudz

Di antara lembah Mesopotamia kuno dan daratan tinggi Iran bagian barat terdapat sebuah bangunan kuno besar bernama Ziggurat. Arsitektur bangunan mirip dengan bentuk piramida yang berundak. Adapun ketinggian Ziggurat mencapai 88 meter. Menurut bahasa Sayur Kuno, kata Ziggurat berarti Ziqquratum yang memiliki arti tinggi atau puncak.

Bangunan ziggurat memiliki jumlah lantai sekitar dua sampai tujuh. Adapun bentuk atap bagian ini berbentuk datar dengan bagian atas yang rata. Bagian atas Ziggurat tersusun dari batu bata yang di mana pada bagian luarnya dibakar.

Bangsa Sumeria, Akkadia, Elam Ebla dan Babilonia kuno yang menjadi pembangun bangunan kuno ini. Tujuan mereka membangun bangunan ini adalah untuk kegunaan sarana ibadah. Adapun bangsa pertama yang membangun peradaban di Mesopotamia adalah Bangsa Sumeria kuno.

Masyarakat Mesopotamia terlebih Bangsa Sumeria sengaja membangun Ziggurat dan kuil-kuil yang tinggi karena mereka percaya bahwa semakin tinggi kuil dibangun maka akan semakin dekat dengan keberadaan dewa. Para dewa akan tinggal di kuil lebih tepatnya di atas puncak Ziggurat. Maka dari itu, mereka sengaja membangun bangunan yang tinggi dengan dasar sarana ibadah.

Pada pendeta dan orang terhormat saja yang boleh memasuki bangunan kuno di Mesopotamia ini. Hal ini dikarenakan bangunan ini dianggap suci dan hanya orang tertentu yang bisa memasukinya. Di dalam kuil ziqqurat terdapat dewa maka tidak boleh sembarang orang masuk ke sana.

Tujuan awal pembangunan ziggurat memang untuk sarana ibadah namun keberadaan ziqqurat ternyata bisa bermanfaat saat bencana datang. Saat banjir menghantam wilayah dataran rendah Mesopotamia, para pemuka agama akan melarikan diri ke ziggurat karena bangunan ini sangat tinggi sehingga air banjir tidak bisa datang.

Terdapat sekitar 32 ziggurat yang dibangun di Mesopotamia dan sekitarnya yang di mana 28 di antaranya terdapat di Irak dan 4 lainnya ada di Iran. The great Ziggurat of Ur di dekat Nasiriyah, The Ziggurat of Aqar Quf di dekat Baghdad, Chogha Zanbil, Ziggurat Etemenanki di Babiloy, dan Sialk di Khuzestan, Irak.

5. Benteng Namrudz

Benteng Namrudz, peninggalan kerajaan Babilonia Namrudz

Konon petilasan Raja Namrudz yang berbentuk benteng terletak di Kaki Gunung Hermon. Lebih tepatnya berada di Daratan Tinggi Golan Bagian Utara. Benteng ini sempat dikuasai oleh Pasukan Salib dan digunakan untuk memperkuat diri dan bertahan dari pasukan Saladin atau Salahudin Al Ayubi.

Hal ini dikarenakan letak benteng yang begitu strategis untuk mengawasi wilayah Levant (Suriah, Israel hingga Palestina). Selama perang salib berlangsung, wilayah Levant menjadi penuh dengan kastil yang dibangun oleh pasukan salib.

Mereka sudah putus asa mempertahankan wilayah dari tekanan pasukan Saladin yang tangguh. Pada abad pertengahan, benteng ini pernah tercatat sebagai kastel terbesar yang tersisa di wilayah itu. Pada tahun 1291, pengepungan yang dilakukan oleh Saladin berhasil mendesak tentara Salib keluar dari Acre atau Akko.

setelah berhasil mengusir pasukan salib, satu tahun kemudian Sultan Saladin wafat. Kemudian keponakannya yakni Al-Aziz Othman menggantikannya. Ia berencana untuk melakukan perluasan kastel raja Namrud di atas tebing daratan tinggi golan.

Perluasan ini dilakukan guna melindungi wilayah tanah suci Yerusalem. Sebelum pasukan salib memasuki Palestina, ia berharap dapat menahannya sejak dari Golan. Tidak lama setelah tentara salib pergi, benteng itu dibangun sekitar tahun 1227 dan 1230.

Pembangunan ini dilakukan guna mencegah kembali datangnya pasukan Kristen di bawah Frederick II yang merupakan Kaisar Romawi Suci. Benar saja dugaannya ternyata pasukan tersebut kembali lagi. Benteng itu berhasil bertahan dari serangan kaum Frank dan serangan di bawah Raja Louis IX dari Prancis.

Meskipun ketangguhan benteng ini tidak diragukan lagi, pada akhirnya benteng ini berhasil dikuasai oleh orang-orang Mongol. Namun, hal itu berhasil diambil alih oleh Sultan Dinasti Mamluk. Di bawah kendali sultan Mamluk dari bangsa Baibar, benteng ini kembali dilakukan perluasan.

Namun, usai terjadinya peperangan besar benteng ini ditelantarkan selama berabad-abad lamanya. Untuk saat ini benteng ini berada di bawah kendali layanan taman nasional Israel. Penghuni yang tidak terusir dari benteng ini ialah hyrax yang mirip seperti tikus namun masih kerabat dekat gajah. Hewan inilah yang tinggal di sela-sela bebatuan benteng.

The post 5 Peninggalan Kerajaan Namrudz Babilonia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia  https://haloedukasi.com/peninggalan-dari-peradaban-mesopotamia Sat, 18 Jun 2022 03:49:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35798 Peradaban merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada suatu perkembangan kehidupan manusia atau bisa juga untuk menggambarkan suatu bentuk keadaan manusia yang kompleks. Dalam hal ini berarti kehidupan tersebut memiliki sistem perekonomian dan sosial sendiri. Peradaban manusia yang paling awal adalah Peradaban Mesopotamia yang lahir pada 3300 SM – 750 SM.  Keberadaan Mesopotamia jika […]

The post 10 Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peradaban merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada suatu perkembangan kehidupan manusia atau bisa juga untuk menggambarkan suatu bentuk keadaan manusia yang kompleks.

Dalam hal ini berarti kehidupan tersebut memiliki sistem perekonomian dan sosial sendiri. Peradaban manusia yang paling awal adalah Peradaban Mesopotamia yang lahir pada 3300 SM – 750 SM. 

Keberadaan Mesopotamia jika digambarkan dengan masa sekarang yakni berada di Irak, Suriah hingga ke Turki. Dunia mengakui dari peradaban ini lah kehidupan modern berawal. Lalu apa saja bukti adanya peradaban Mesopotamia? Berikut ini peninggalan-peninggalan dari peradaban Mesopotamia beserta penjelasannya. 

1. Epik Gilgamesh 

Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia

Epik atau sama saja artinya dengan epos merupakan sebuah kisah yang menceritakan tentang kepahlawanan seseorang melalui syair. Ternyata cerita-cerita semacam ini sudah muncul sejak awal peradaban manusia dimulai yakni dari era Mesopotamia tahun 2100 Sebelum Masehi.

Dalam kisah ini memberikan gambaran kstaria-raja dari era Mesopotamia kuno yakni Raja Uruk serta cerita-cerita manusia dengan segala perasaannya seperti sedih, kesepian, cinta, persahabatan, kehilangan dan lain sebagainya. 

Syair-syair tersebut dimuat dalam bahasa Akkadia dan ditulis di atas lembaran tablet terbuat dari tanah liat. Kepingan-kepingan tablet tersebut ditemukan pada tahun 1853 oleh Ahli Asyur dari Turki yakni Hormuzd Rassam di Niniwe. Saat ini artefak-artefak ini disimpan di perpustakaan raja Assyria Ashurbanipal. 

2. Patung Raja Ur-Namma

Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia

Raja Ur-Namma merupakan raja pertama dari dinasti ketiga peradaban Mesopotamia yakni Dinasti Ur. Sosoknya diabadikan dalam sebuah patung perunggu setinggi 335 mm tanpa menggunakan baju atasan namun mengenakan kain sebagai bawahan.

Tangannya ke atas sembari membawa keranjang berisi lumpur yang akan digunakan untuk membuat kuil-kuil karena memang beliau lah raja yang bertanggung jawab atas pembangunan kuil-kuil ziggurat. Pada bagian kain terdapat gelar yang ia dapatkan yaitu “Ur-Namma, raja Ur, raja Sumeria dan Akkad, orang yang membangun kuil Enlil”. 

Artefak dari patung Raja Ur-Nammu ini ditemukan di Irak tepatnya di Nippur di Kuil Eanna. Pada saat ditemukan patung ini dalam keadaan terkubur di dalam kotak di bawah salah satu candi di kuil tersebut. 

3. Ziggurat

Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia

Ziggurat adalah sebuah bangunan yang memiliki bentuk serupa dengan piramida bertingkat. Bangunan ini didirikan di lembah Mesopotamia yakni di Iran Barat oleh bangsa Sumeria sekitar 2200 SM–500 SM. Bangunan religi ini diyakini mampu menghubungkan manusia dengan surga. Diketahui bangunan ini tersebar di beberapa wilayah Mesopotamian seperti 32 di dekat lembah Mesopotamia, 28 bangunan di Irak serta ada 4 di Iran. 

Dari beberapa Ziggurat tersebut yang paling baik kondisinya adalah yang berada di Ur atau saat ini bernama Tall al-Muqayyar, Iraq dan yang terbesar berada di Choghā Zanbīl di Elam yakni di Iran Barat. Ziggurat pertama kali ditemukan yakni pada tahun 1850 oleh William Loftus. 

4. Kode Hammurabi 

Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia

Sejatinya manusia hidup dalam bermasyarakat akan diatur oleh sesuatu yang lebih berkuasa seperti halnya dalam bernegara saat ini. Aturan-aturan tersebut kemudian disebut dengan hukum dan umumnya dicatat dalam dokumen. Hukum yang mengatur warga atau masyarakat dan tercatat ditemukan pada kode Hammurabi yang berusia 1755–1750 Sebelum Masehi. 

Kumpulan hukum-hukum tersebut ditulis oleh salah satu raja dari masa Babilonia yakni Raja Hammurabi yang merupakan penguasa kota terkuat di Mesopotamia saat itu. Catatan hukum terdiri dari 282 hukum ini juga melindungi hak warganya dan menjadi salah satu hukum kuno terlengkap. Kode Hammurabi ditemukan pada tahun 1901 dan 1902 oleh arkeolog Jacques de Morgan. 

5. Relief Singa Berjalan

Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia

Sebuah relief  berupa singa yang sedang melangkah tergambar di atas permukaan gerbang Ishtar yang merupakan peninggalan dari periode Babilonia. Relief dalam corak warna cerah ini menjadi mahakarya seni dari dinasti Babilonia yang menggambarkan keagungan Raja Nebukadnezar II dan dewi Ishtar. 

Di bawah pemerintahan Raja Nebukadnezar, Babe menjadi kota yang maju dengan landmark yang paling khas pada masanya adalah Taman Gantung Babilonia dan Menara Babel. Relief singa-singa ini lah yang terdapat di sepanjang jalan kota Babel. 

6. Gerbang Ishtar 

Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia

Gerbang Ishtar adalah pintu masuk ke 8 dari salah satu kota di Mesopotamia yaitu kota Babilonia. Gerbang yang berada di kota bagian utara ini dibangun oleh Raja Nebukadnezar II pada tahun 575 Sebelum Masehi untuk menghormati salah satu dewi kepercayaan Babilonia yakni Dewi Ishtar.

Gerbang ini dibangun dengan menggunakan batu bata berlapis kaca dengan warna biru cerah dan dihiasi berbagai relief binatang seperti singa, naga, banteng dan ada pula bunga-bunga. 

Gerbang ini masih berdiri kokoh di Iran dan pernah menjadi bagian dari tujuh keajaiban dunia. Penemu dari Gerbang Ishtar adalah Robert Koldewey pada tahun 1902 dan direkonstruksi kembali tahun 1930. 

7. Cuneiform

Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia

Cuneiform adalah sebuah sistem penulisan yang dikembangkan pada masa Peradaban Mesopotamia yakni oleh bangsa Sumeria sekitar 3500-3000 SM. Para ahli memperkirakan sistem penulisan ini adalah yang paling awal digunakan oleh manusia. Karena cuneiform bukan merupakan bahasa melainkan sistem penulisan maka penggunaannya pun tidak terbatas di bangsa Sumeria saja namun juga dalam bahasa Akkadia, Babilonia, Asyur, Het dan Persia. 

Penemuan sistem penulisan ini terjadi setelah The Epic of Gilgamesh berhasil diterjemahkan oleh George Smith pada abad 19. Dengan adanya temuan ini maka pandangan sejarah terhadap Alkitab sebagai buku tertua di dunia terpatahkan. Saat ini cuneiform diketahui memiliki 1000 simbol dan kemungkinan masih bisa lebih banyak lagi yang belum dipecahkan.

8. Patung Gudea

Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia

Patung Gudea adalah artefak peninggalan dari Peradaban Mesopotamia yang ditemukan pada tahun 1877 namun hanya bagian kepala saja sedangkan bagian tubuhnya baru ditemukan pada 1903. Patung ini ditemukan oleh Ernest de Sarzec di Tello atau pada masa Mesopotamia memiliki nama Sumeria Girsu. 

Figur yang digambarkan oleh patung ini adalah sosok Raja Gudea yang memimpin kota Lagash setelah Kekaisaran Akkadia runtuh. Patung ini dibuat untuk dekorasi kuil-kuil besar yang ia bangun di kotanya.

Posisi Gudea dalam patung ini adalah sedang duduk di depan rakyatnya dengan pose tangan dilipat ke dalam menandakan gerakan berdoa dan salam. Saat ini Patung Gudea disimpan di The Metropolitan Museum of Art, New York. 

9. Alat Musik Oud 

Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia

Musik saat ini telah menjadi teman bagi sebagian besar masyarakat di dunia. Namun tahukah kamu alat musik apa yang tertua di dunia? Salah satunya adalah oud. Alat musik petik ini diketahui banyak tercantum pada catatan-catatan kuno Mesopotamia Selatan yakni dari tahun 5000 Sebelum Masehi. Selain dalam catatan kuno, bentuk oud juga terukir dalam peninggalan-peninggalan Mesopotamia lainnya. 

10. Patung Pazuzu 

Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia

Pazuzu merupakan sosok yang diyakini dalam kepercayaan Mesopotamia sebagai raja iblis yang berbentuk angin dan kerap membuat kerusakan. Tak hanya itu iblis angin barat ini juga membawa kelaparan dan kekeringan di musim kemarau.  

Namun dalam literasi lain ia juga dapat melindungi dari mara bahaya lainnya karena kekuatannya yang besar. Sosok Pazuzu atau Fazuzu sendiri digambarkan memiliki tubuh seperti anjing namun memiliki sisik, kaki yang lebih mirip dengan cakar burung, dua pasang sayap, tangan kanan atas namun tangan kiri ke bawah, bertanduk seperti rusa, telinga mirip manusia, ekor seperti kalajengking dan wajahnya keriput. 

The post 10 Peninggalan dari Peradaban Mesopotamia  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>