metamorfosis - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/metamorfosis Tue, 28 Jun 2022 00:11:40 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico metamorfosis - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/metamorfosis 32 32 Tahapan Metamorfosis Lalat dan Gambarnya https://haloedukasi.com/metamorfosis-lalat Tue, 28 Jun 2022 00:11:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35996 Apa Itu Metamorfosis Lalat Sebelum membahas apa itu metamorfosis pada lalat ada baiknya melihat penjelasan tentang metamorfosis. Definisi dari metamorfosis itu sendiri adalah sebuah proses berubahnya bentuk dan fungsi hewan yang diawali dari fase telur, larva, hingga akhirnya bentuk hewan dewasa yang sempurna. Tidak semua hewan mengalami proses metamorfosis, peristiwa tersebut kebanyakan terjadi pada serangga […]

The post Tahapan Metamorfosis Lalat dan Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Itu Metamorfosis Lalat

Sebelum membahas apa itu metamorfosis pada lalat ada baiknya melihat penjelasan tentang metamorfosis. Definisi dari metamorfosis itu sendiri adalah sebuah proses berubahnya bentuk dan fungsi hewan yang diawali dari fase telur, larva, hingga akhirnya bentuk hewan dewasa yang sempurna.

Tidak semua hewan mengalami proses metamorfosis, peristiwa tersebut kebanyakan terjadi pada serangga dan hewan amfibi seperti metamorfosis katak. Terdapat dua jenis peristiwa metamorfosis, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Ada perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna yang terjadi pada hewan.

Peristiwa perubahan fisik dan/atau struktur pada hewan secara biologis setelah lahir atau menetas dalam beberapa tahapan fase merupakan pengertian dari metamorfosis sempurna.

Sedangkan metamorfosis tidak sempurna hewan hanya mengalami proses dari telur yang menetas menjadi nimfa kemudian tumbuh berkembang menjadi imago. Metamorfosis tidak sempurna ini bisa ditemukan di metamorfosis belalang atau metamorfosis kecoa.

Selain metamorfosis kupu-kupu, lalat juga merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna untuk serangga. Tahapan metamorfosis lalat dimulai dari telur, larva hingga menjadi bentuk dewasa.

Metamorfosis yang dilalui oleh lalat terbilang cukup cepat hanya dalam hitungan hari. Sedangkan habitat yang dipilih biasanya adalah tempat yang kotor dan bau, sehingga sering dianggap sebagai salah satu sumber penyakit.

Lalat merupakan jenis serangga yang tergolong Ordo Diptera –hewan bersayap dua– yang umumnya memiliki ukuran tubuh cenderung kecil. Lalat mempunyai sayap di bagian depan dan halter di bagian belakang yang berfungsi sebagai keseimbangan tubuh.

Lalat sendiri merupakan hewan unik yang mempunyai refleks kecepatan yang tergolong sangat cepat. Hal ini dikarenakan mata lalat mempunyai sel pendeteksi cahaya lebih banyak dibandingkan dengan hewan kecil lainnya.

Alasan inilah yang mendasari mengapa kita susah dalam menangkap lalat. Pada akhirnya, gerakan tangan kita yang cepat terlihat sangat lambat atau slow motion bagi lalat.  

Proses, Tahapan, Siklus Metamorfosis Lalat

1. Fase Telur                    

Fase Telur
Fase Telur

Fase metamorfosis pertama yang terjadi pada lalat adalah berbentuk telur. Telur lalat merupakan hasil perkawinan antara lalat jantan dan lalat betina.

Lalat betina nantinya akan menaruh telur-telurnya ditempat yang kotor yang secara tidak langsung memiliki dampak lalat bagi manusia seperti sampah, bangkai hewan yang telah mati hingga di kotoran. Dalam sekali reproduksi telur, biasanya lalat betina akan mengeluarkan telur hingga mencapai 500 buah.

Dalam satu periode bertelur, biasanya lalat betina akan mengeluarkan kurang lebih 150 butir telur. Lalat betina sendiri biasanya akan bertelur sebanyak enam kali selama hidupnya.

Telur yang telah dibuahi nantinya akan menetas ini bergantung ke tempat kotor tersebut sebagai sumber makanan mereka. Bentuk telur lalat lonjong, panjang dan berwarna putih dengan ukuran sangat kecil sekitar 1-2 mm.

Untuk proses penetasan telur sangat singkat, hanya membutuhkan waktu satu hari bagi telur untuk menetas. Atau jika bertempat di suhu ideal, telur lalat dapat menetas hanya dalam waktu 8 hingga 20 jam saja.

2. Fase Larva

Fase Larva
Fase Larva

Proses perubahan metamorfosis selanjutnya pada lalat adalah ketika telur-telur itu menetas, mereka akan berubah menjadi larva. Fase ini berhubungan dengan embrio dan dapat disebut juga dengan periode embrionik. Bentuk larva yang kecil dan bergerak secara menggeliat dan berwarna putih ini sering disebut juga dengan belatung.

Tidak jarang kita dapat menemui belatung ini pada bangkai hewan, atau makanan-makanan yang sudah membusuk karena dari sanalah belatung ini mendapat nutrisi makanan. Larva belatung nantinya akan mengalami proses pergantian kulit yang disebut juga dengan moulting.

Fase pergantian kulit ini akan terjadi beberapa kali hingga kulit larva berubah menjadi keras. Setelah pergantian kulit yang terakhir, larva ini akan mencari tempat persembunyian yang aman dari predator sebelum mereka berubah menjadi pupa. Butuh waktu dua hari bagi larva untuk berubah menjadi pupa.

3. Fase Pupa

Fase Pupa
Fase Pupa

Sebelum berproses menjadi pupa dengan mode inaktif, larva akan mencari tempat gelap yang terhindar dari sinar matahari secara langsung. Selain untuk melindungi diri dari predator, butuh waktu kurang lebih seminggu bagi pupa untuk berubah menjadi lalat.

Larva lalat yang berhasil bertahan hidup, akan melanjutkan proses metamorfosisnya berubah menjadi pupa atau kepompong. Moulting atau pergantian kulit pada fase pupa akan terjadi ketika larva melepaskan eksoskeleton untuk bertumbuhnya kulit yang baru. Proses pada larva lalat akan terjadi hingga pergantian kulit ketiga.

Belatung yang berwarna putih akan berubah menjadi sedikit lebih gelap diiringi dengan pertumbuhan tubuh yang sedikit lebih besar. Warna baru yang muncul saat menjadi kepompong biasanya variasi antara agak kecoklatan, kuning, merah, hingga hitam.

Setelah kurang lebih seminggu atau pada hari ketiga hingga kelima, perlahan akan terlihat sayap yang keluar dari tubuh kepompong dan bersiap berubah menjadi imago.

4. Fase Imago atau Lalat Dewasa

Fase Imago atau Lalat Dewasa
Fase Imago atau Lalat Dewasa

Fase imago ini adalah fase terakhir dari metamorfosis sempurna lalat. Lalat ini akan keluar dari kokon kepompongnya untuk mencari makan. Dalam proses ini imago diyakini dapat mencari makanannya sendiri.

Sumber pencarian makan untuk imago ini sendiri adalah di tempat-tempat yang kotor dan berbau tidak sedap. Sumber makanannya sendiri adalah zat-zat organik yang sudah membusuk.

Pada hari ketiga setelah keluar dari fase pupa, imago sudah dianggap sebagai lalat dewasa dan dianggap sudah siap untuk bereproduksi kembali. Masa hidup lalat terbilang cukup cepat, yakni hanya 21 hari saja.

Siklus hidup lalat dapat terjadi antara 7 hingga 10 hari dalam kondisi optimal atau pada suhu hangat 25 derajat maupun lebih. Meskipun lalat bukan hewan yang hidup di suhu dingin, namun jika kondisi suboptimal terjadi maka siklus tersebut memungkinkan waktu yang lebih lama, hingga 2 bulan.

The post Tahapan Metamorfosis Lalat dan Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Tahapan Metamorfosis Katak https://haloedukasi.com/metamorfosis-katak Thu, 06 Jan 2022 09:16:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30208 Sama seperti metamorfosis kupu-kupu, metamorfosis katak juga termasuk ke dalam metamorfosis sempurna. Hal ini dikarenakan katak melalui empat fase dalam proses perkembangannya. Oleh karena itu, katak dikelompokkan sebagai hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Dengan kata lain, metamorfosis sempurna yaitu daur hidup yang mengalami pertumbuhan yang berbeda setiap fasenya mulai dari fase telur sampai larva, pupa […]

The post 4 Tahapan Metamorfosis Katak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sama seperti metamorfosis kupu-kupu, metamorfosis katak juga termasuk ke dalam metamorfosis sempurna. Hal ini dikarenakan katak melalui empat fase dalam proses perkembangannya.

Oleh karena itu, katak dikelompokkan sebagai hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Dengan kata lain, metamorfosis sempurna yaitu daur hidup yang mengalami pertumbuhan yang berbeda setiap fasenya mulai dari fase telur sampai larva, pupa sampai hewan dewasa.

metamorfosis katak

Ada lebih dari 4700 jenis katak di seluruh dunia yang bisa kita bedakan berdasarkan pada warna kulit, bentuk tubuh sampai habitatnya. Selain itu, kita juga bisa membedakan katak tersebut melalui racun yang berada di kulitnya. Dalam proses pertumbuhannya, katak tidak hanya mengalami perubahan dalam bentuknya melainkan juga perubahan pada habitatnya. Seperti yang kita ketahui, katak merupakan hewan amfibi yakni hidup di dua alam yakni air dan darat.

Pertama kali, habitat katak ini berada di dalam air. Dalam habitatnya di air tersebut, memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan katak dewasa. Dari fase-fase yang dilaluinya telah membuat katak terbiasa hidup dan bernapas di dalam air.

Setelah katak tersebut menjadi dewasa dan habitat utamanya tidak di dalam air, namun katak dewasa juga mampu bertahan hidup cukup lama di dalam air.

Setiap perkembangan katak tentu memiliki bentuk yang berbeda-beda. Begitu pun dengan struktur organ tubuh dan sel dari katak. Adapun tahap-tahap dalam metamorfosis katak yang perlu kita ketahui sebagai berikut:

1. Fase Telur

Tahap metamorfosis pertama pada katak bermula dari tahap atau fase telur. Pada fase ini berlangsung saat katak hidup di dalam air. Katak jantan melakukan perkawinan dengan katak betina. Kemudian ketika katak betina itu bertelur, maka ia akan meletakkan telurnya di dalam air. Hal ini katak lakukan dengan tujuan untuk melindungi telurnya supaya aman dari segala ancaman.

Beberapa katak betina lainnya juga meletakkan telurnya diperairan air tawar seperti sungai, danau, dan perairan tawar lainnya. Telur yang dihasilkan oleh katak betina ini memiliki ciri khas yang sangat unik dan menarik di mana bentuknya menyerupai biji selasih yang sudah direbus. Oleh karena itu orang banyak sering mengatakan biji selasih dengan sebutan telur katak.

Jumlah telur yang dihasilkan oleh katak betina dapat mencapai kurang lebih 20.000 buah. Meskipun jumlah yang dihasilkan banyak, akan tetapi tidak semua telur dapat berhasil menetas. Hal ini dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal dan fakor eksternal. Faktor internal yang dapat membuat telur tidak berhasil menetas adalah karena pengaruh dari gen induk katak itu sendiri.

Apabila sang induk katak memiliki gen yang bagus, maka telur yang dihasilkan pun akan bagus dan tidak mudah rusak. Begitupun sebaliknya. Sementara faktor internalnya yaitu bagaimana kondisi tempat telur tersebut diletakkan. Misalkan sang induk katak meletakkan telurnya dia lingkungan yang rentan bahaya seperti terdapat arus, predator pemangsa telur katak bahkan dapat juga disebabkan oleh aktivitas manusia.

Setelah katak betina bertelur dan meletakkan telurnya, maka ia akan meninggalkan telurnya begitu saja. Sehingga semua fase dari siklus hidup katak ini tanpa didampingi oleh sang induk katak. Untuk usia telur katak ini bertahan kurang lebih selama tiga minggu. Fase telur ini akan berakhir ketika telur katak tersebut mulai menetas.

2. Fase Berudu atau Kecebong

Setelah tahap/fase telur berakhir, maka metamorfosis katak akan berlanjut menuju ke tahap berudu atau kecebong. Fase berudu ataupun kecebong di mana keduanya adalah sama. hal itu biasanya disesuaikan dengan daerahnya masing-masing. Ada daerah yang menyebutnya sebagai fase berudu dan aada pula yang menyebutnya sebagai fase kecebong.

Pada fase ini, sumber makanan yang diperoleh dari katak berasal dari sisa-sisa makanan yakni cangkang telurnya. Setelah tubuh kecebong mulai memiliki fungsi pencernaan, sehingga kecebong mampu mencari makanannya sendiri. Secara umum, makanan untuk kecebong berupa tumbuhan ganggang dan hewan mikroorganisme yang hidup disekitarnya.

Sama seperti fase telur, kecebong memiliki habitat utama yakni air. Adapun perubahan lainnya yang terjadi pada fase kecebong yaitu terdapat insang eksternal, mulut dan ekor pada tubuh kecebong. Mulut kecebong berfungsi untuk mencari makanan sebagai pertahanan hidupnya. Sementara ekor kecebong digunakan sebagai alat gerak di dalam air.

Untuk warna kecebong juga beragam mulai dari hitam, hijau sampai berwarna merah. Hal ini dikarenakan kecebong memiliki kemampuan dalam berkamuflase dengan lingkungan yang ada di sekitar. Sehingga perubahan warna dari kecebong tersebut disebabkan oleh faktor alam terkhusus pada faktor suhu dan cuaca.

Fase kecebong ini akan berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih 5 minggu. setelah itu, kecebong akan mengalami metamorfosis lagi yang bisa dilihat pada setiap minggunya. Misal akan muncul organ lain seperti kaki kecil sampai organ yang lebih lengkap lagi seperti organ pernapasan dan organ pencernaan. Kemudian kecebong akan memasuki ke fase berikutnya.

3. Fase Katak Muda

Fase katak muda atau sering dikenal dengan nimfa merupakan fase yang terjadi setelah kecebong melalui fase kecebong. Pada fase ini kecebong tidak hanya mengalami perubahan bentuknya saja, melainkan juga perubahan habitatnya. Fase katak muda akan berlangsung selama kurang lebih 3 minggu.

Untuk bentuk tubuh di fase ini katak mulai lebih sempurna namun ukurannya masih sangat kecil. Begitu juga dengan organ tubuh lainnya yang lebih lengkap. Jika sebelumnya katak memiliki insang dan ekor, maka di fase katak muda kedua organ tersebut akan menghilang dengan sendirinya.

Selain itu, organ pernapasan juga mulai berfungsi dimana katak muda dapat bernapas menggunakan paru-paru. Sehingga katak dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan barunya yakni di daratan. Selain bentuk tubuh dan organ katak, sumber makanan yang dibutuhkan oleh katak kecil ini juga mengalami perubahan. Katak muda atau katak kecil tidak lagi memakan mikroorganisme yang di air, namun memakan hewan serangga kecil seperti nyamuk.

4. Fase Katak Dewasa

Tahap metamorfosis terakhir pada katak yaitu fase katak dewasa. Proses perkembangan berupa perubahan ukuran bentuk katak sudah berlangsung pada fase katak muda. Maka pada fase katak dewasa ini, katak tidak lagi mengalami perubahan baik bentuk, warna atau apapun itu karena katak telah memiliki fisik yang sempurna.

Katak dewasa hanya akan melakukan suatu perkawinan untuk mengembangkan spesiesnya dengan menghasilkan telur lagi. Katak dewasa ini akan hidup di darat dan mencari katak betina untuk dibuahi. Kemudian setelah mereka melakukan perkawinan, maka katak betina tersebut akan menyimpan telur yang nantinya akan mengalami proses metamorfosis yang sama.

Secara umum, katak dewasa ini berlangsung selama kurang lebih 11 minggu. selain itu, tahap metamorfosis katak dewasa dapat tergolong menjadi tahapan metamorfosis yang semurna dalam waktu yang singkat.

The post 4 Tahapan Metamorfosis Katak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Tahapan Metamorfosis Kupu-Kupu https://haloedukasi.com/metamorfosis-kupu-kupu Thu, 06 Jan 2022 09:10:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30207 Kupu-kupu adalah salah satu makhluk hidup berjenis serangga tepatnya masuk ke dalam ordo Lepidoptera dan digolongkan sebagai subordo Rhopalocera. Jika kita berbicara tentang kupu-kupu pasti akan terbayang bentuk indah dari sayapnya dan kebiasaannya yang selalu hinggap di bunga. Yap, kehidupan hewan serangga yang satu ini memang sangat erat hubungannya dengan tanaman berbunga. Hal ini mengingat […]

The post 4 Tahapan Metamorfosis Kupu-Kupu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kupu-kupu adalah salah satu makhluk hidup berjenis serangga tepatnya masuk ke dalam ordo Lepidoptera dan digolongkan sebagai subordo Rhopalocera. Jika kita berbicara tentang kupu-kupu pasti akan terbayang bentuk indah dari sayapnya dan kebiasaannya yang selalu hinggap di bunga.

Yap, kehidupan hewan serangga yang satu ini memang sangat erat hubungannya dengan tanaman berbunga. Hal ini mengingat bahwa kupu-kupu dengan tanaman berbunga memiliki hubungan simbiosis mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan.

Metamorfosis kupu-kupu

Kupu-kupu berperan sebagai serangga penyerbuk untuk bunga tanaman dimana secara ekologisnya kupu-kupu akan menghinggapi nectar bunga untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Kupu-kupu adalah serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Metamorfosis yaitu proses perkembangan secara biologis pada hewan yang bisa merubah penampilan dan struktur setelah penetasan. Dalam bahasa Yunani, metamorfosis yaitu perubahan bentuk.

Lantas apa sajakah tahap metamorfosis kupu-kupu? Berikut tahap-tahap metamorfosis dari kupu-kupu yang perlu diketahui:

1. Fase Telur

Tahap atau fase metamorfosis pertama kupu-kupu yaitu telur. Secara umum, kupu-kupu yang berasal dari familia Papilionidae akan meletakkan telurnya secara perlahan yakni satu per satu atau secara bersusun pada tanaman inang. Sementara kupu-kupu betina akan meletakkan telurnya pada tangkai pohon, daun maupun bagian lain dari tanaman agar dapat dimanfaatkan sebagai makanan larva atau ulat.

Telur kupu-kupu mempunyai warna dan bentuk yang bermacam-macam dengan ukuran sekitar 1 hingga 2 mm. Untuk bentuknya sendiri itu ada yang berbentuk setengah bulat, bulat, oval dan juga spiral.

Nah pada setiap jenis kupu-kupu juga memiliki masa stadium yang berbeda-beda. Setelah itu, kupu-kupu betina akan menghasilkan jumlah telur yang beragam mulai dari jumlah yang sedikit hingga jumlah yang sangat banyak.

Terdapat beberapa jenis kupu-kupu biasanya akan meletakkan telur dengan jumlah yang sedikit berkisar 30 butir atau lebih. Bahkan ada juga jenis kupu-kupu lainnya yang meletakkan telur dalam jumlah yang banyak yakni berkisar 100 hingga 200 butir selama hidupnya. Perlu untuk kita ketahui bahwa jumlah telur kupu-kupu betina itu sangat menentukan kelestarian hidupnya.

Akan tetapi ada juga faktor lainnya yang bisa mempengaruhi kelestarian hewan yang satu ini. Misal, faktor yang berasal dari ancaman alami di mana kupu-kupu harus menghadapinya. Salah satunya adalah ancaman dari parasit atau pemangsa. Hal ini tentunya akan membuat kupu-kupu hanya dapat menghasilkan sedikit telur yang berhasil menetas sampai ke tahap selanjutnya yakni larva, pupa dan imago.

2. Fase Larva (Ulat)

Setelah melalui proses telur, maka tahap metamorfosis selanjutnya yaitu larva atau kerap disebut dengan ulat. Pada tahap ini dimana larva akan mengalami fase makan yang aktif dan intensif dengan tujuan untuk dapat menunjang perkembangannya. Fase itu ditandai oleh pergantian kulit kupu-kupu yang dikenal dengan molting.

Fase pergantian kulit yang satu dengan selanjutnya disebut instar. Kemudian perbedaan warna dari setiap larva bertujuan sebagai strategi untuk menghindari pemangsa. Biasanya larva yang berwarna terang akan menarik perhatian sebagai tanda bahaya. Hal ini dikarenakan larva terang tersebut mengingatkan kepada pemangsa bahwa dirinya beracun.

Selain berwarna terang, terdapat pula larva yang mempunyai bulu atau duri yang berbeda pada permukaan tubuhnya. Dengan kata lain, mulai dari bentuk, warna, bulu hingga pakan setiap jenis larva juga berbeda. Umumnya, bentuk larva kupu-kupu yaitu silindris yang terdiri dari thorax, chepal dan abdomen. Terdapat pula mata dan alat mulut yang kuat pada chepal di fase larva kupu-kupu ini.

Alat mulut itu berfungsi untuk menggigit dan mengunyah. Pada bagian thoraxnya terdiri dari tiga pasang tungkai yang berukuran pendek dan empat pasang kaki semu atau prolegs. Kehidupan kupu-kupu di fase larva ini terbilang sangat praktis yakni hanya makan dan bertumbuh saja. Larva ini akan makan secara terus-menerus sepanjang harinya untuk mengumpulkan energi cadangan yang diletakkan pada stadium pupa.

Selain itu, fase larva ini juga sangat selektif dalam hal memilih makanan. Larva hanya akan makan berupa makanan yang berasal dari tumbuhan inang. Makanan tersebut telah dipilih oleh kupu-kupu betina pada saat meletakkan telurnya. Fase larva biasanya akan membutuhkan waktu sekitar 1 sampai 1,5 bulan.

3. Fase Pupa (Kepompong)

Tahap metamorfosis selanjutnya yaitu pupa atau dikenal dengan fase kepompong. Fase pupa adalah fase istirahat setelah larva tumbuh sempurna dan berhenti makan. Selama kupu-kupu mengalami proses perubahan menjadi kupu-kupu dewasa, maka pupa ini akan dibungkus dalam sebuah krisalis dan tidak bergerak.

Pada fase ini, masing-masing dari larva sudah mempunyai kelenjar sutra yang nantinya dapat membantu mengaitkan pada batang, ranting maupun daun. Dalam lapisan krisalis yang terlihat diam dan istirahat tersebut nyatanya sedang terjadi proses perubahan besar yang nantinya membentuk kupu-kupu dewasa yang siap keluar dari kulit pupa.

Secara umum, morfologi dari pupa ini mempunyai warna hijau atau coklat sebagai tanda mekanisme pertahanan dirinya dari pemangsa. Selain itu, pupa akan menyerupai warna tumbuhannya untuk mempertahankan diri. Pada masa stadium pupa, kematian kupu-kupu juga sering terjadi. hal ini dikarenakan mudah terinfeksi oleh hewan parasite.

Proses kematian karena hewan parasit ini terjadi saat parasit tersebut menusuk tubuh pupa dan bertelur di dalamnya. Setelah itu, pupa akan mati ketika telur parasite berhasil menetas dan memakan tubunya. Untuk jangka waktunya, fase pupa membutuhkan sekitar 1 sampai 2 minggu.

4. Fase Kupu-Kupu

Tahap terakhir dari metamorfosis kupu-kupu adalah menjadi kupu-kupu dimana tiba waktunya untuk larva keluar dari pupa. Setiap spesies kupu-kupu akan mempunyai warna dan sayap hingga bentuk antena yang berbeda-beda.

Biasanya kupu-kupu yang keluar dari pupa tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor biotik seperti kelembapan udara, suhu hudara dan juga cahaya matahari.

Umumnya kupu-kupu akan muncul tak lama setelah matahari terbit maupun pada siang hari. Kegiatan itu bertujuan agar membantu proses pengeringan sayap kupu-kupu sehingga bisa terbang dengan baik untuk mencari makanan.

Kupu-kupu yang keluar dari pupa ini diawali oleh spirakel ataupun ventilasi pada krisalis pupa. Udara yang masuk ke dalam tubuh pupa tersebut akan membuka cangkang pupa tepat berada di belakang kepalanya.

Setelah itu, kupu-kupu akan memaksa tubuhnya keluar dari krisalis pupa dan menetap dan tidak bergerak dalam beberapa menit lamanya saat proses memompa darah pada sayapnya. Di fase ini, larva sudah menjadi kupu-kupu yang memiliki sayap indah dan hidupnya lebih cenderung untuk kawin dan bertelur agar dapat mengembangkan spesiesnya.

Selain itu, kupu-kupu juga akan memakan nectar dari bunga agar tetap memperoleh energi dan tetap hidup. Akan tetapi masih ada beberapa spesies kupu-kupu lainnya yang tidak makan sepanjang hidupnya.

Secara umum, kupu-kupu dewasa hanya mampu bertahan hidup selama 1 sampai 2 minggu. Tidak hanya itu, ada juga beberapa spesies yang dapat berhibernasi selama musim dingin dan mampu bertahan hidup selama berbulan-bulan lamanya.

The post 4 Tahapan Metamorfosis Kupu-Kupu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Proses Metamorfosis Lebah dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/proses-metamorfosis-lebah Wed, 08 Apr 2020 08:30:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3158 Setiap sistem klasifikasi makhluk hidup alami mengalami pertumbuhan dan perkembangannya masing-masing. Pertumbuhan dan perkembangan ciri-ciri makhluk hidup memerlukan makanan biasa disebut dengan daur hidup. Berbeda dengan pengertian metamorfosis tumbuhan, proses daur hidup hewan selalu dimulai dari keluarnya hewan dari perut induknya sampai tumbuh menjadi dewasa. Metamorfosis merupakan bagian dari daur hidup. Berikut akan dibahas tentang […]

The post Proses Metamorfosis Lebah dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Setiap sistem klasifikasi makhluk hidup alami mengalami pertumbuhan dan perkembangannya masing-masing. Pertumbuhan dan perkembangan ciri-ciri makhluk hidup memerlukan makanan biasa disebut dengan daur hidup.

Berbeda dengan pengertian metamorfosis tumbuhan, proses daur hidup hewan selalu dimulai dari keluarnya hewan dari perut induknya sampai tumbuh menjadi dewasa.

Metamorfosis merupakan bagian dari daur hidup. Berikut akan dibahas tentang metamorfosis lebah sempurna.

Selain kupu-kupu, lebah madu atau lebih dikenal sebagai lebah merupakan salah satu hewan dari bangsa serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.

Dalam hidupnya, lebah mengalami empat tahapan hingga tumbuh dewasa. Keempat fase tersebut adalah fase telur, fase larva, fase pupa, fase imago (dewasa). Berikut prosesnya.

1. Fase Telur

Ratu lebah merupakan pemimpin koloni lebah. Ratu lebah bertanggung jawab melanjutkan kelangsungan hidup lebah dengan bertelur.

Pada fase pertama ini, ratu lebah mampu memproduksi telur sebanyak 1500-2000 butir setiap hari.

Setelah bertelur, kemudian ratu lebah menempatkan telur-telur tersebut di dalam sarang khusus yang sudah disiapkan oleh para lebah pekerja.

Saat bertelur, ratu lebah memproduksi tiga jenis kasta telur yaitu telur lebah pekerja, telur lebah prajurit, dan telur lebah ratu.

Setiap kasta telur terpisah antara satu sama lain. Telur tersebut memiliki sel sarang sendiri-sendiri sesuai dengan kastanya.

Telur lebah ratu memiliki ukuran sel sarang yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan ukuran sel sarang telur dua kasta lainnya.

Fase telur dilalui selama tiga hari kemudian dilanjutkan pada fase berikutnya yaitu fase larva.

2. Fase Larva

Setelah telur menetas, selanjutnya memasuki fase larva. Larva lebah ini bentuknya menyerupai belatung dan berwarna putih.

Larva lebah cenderung rakus dalam hal makan. Seekor larva lebah dapat makan hingga 1.300 kali dalam sehari.

Makanan larva lebah adalah madu dan serbuk yang dihasilkan oleh lebah pekerja.

Larva lebah dengan frekuensi makan yang sedemikian menyebabkan tubuhnya tumbuh dengan sangat pesat dan cepat, ukurannya bisa mencapai 1.570 kali dari ukuran awalnya.

Jadi, bisa dibayangkan seberapa kecil ukuran awal larva lebah ini. Kecil sekali, bukan?

Fase larva terjadi selama kurang lebih selama 5 hari, selanjutnya menuju ke fase pupa.

Tanda bahwa larva lebah memasuki fase pupa adalah ketika para lebah pekerja menutup sel sarangnya dengan lilin sebagai segel.

3. Fase Pupa (kepompong)

Fase ketiga pada daur hidup lebah madu adalah fase pupa. Terjadinya fase ini memakan waktu kurang lebih selama 12 hari. Dalam waktu tersebut, larva lebah mengalami banyak perubahan sehingga terjadi pembentukan organ baru.

Pada fase ini terbentuk mata, kaki, dan sayap. Warna awalnya berwarna merah muda (pink), kemudian berubah menjadi ungu, berikutnya berubah lagi menjadi hitam.

Pada fase pupa, tubuh lebah muda mulai ditumbuhi bulu-bulu halus. Selanjutnya, lebah muda akan memakan lilin yang sebelumnya berfungsi sebagai segel sel sarang atau kepompongnya. Setelah lilin tersebut habis dimakan, lebah muda akan keluar dari selnya untuk melanjutkan ke fase berikutnya yaitu fase imago (lebah dewasa).

4. Fase Imago (dewasa)

Setelah melalui ketiga fase di atas, selanjutnya lebah akan keluar dari sel sarangnya kemudian berubah menjadi lebah dewasa yang siap bekerja sesuai dengan kastanya masing-masing.

Lebah adalah makhluk kecil yang ajaib, mereka adalah makhluk dengan kecerdasan yang luar biasa.

Lebah pekerja memiliki kemampuan untuk membedakan warna bunga dengan baik walaupun hanya melihatnya sekali saja dalam sekejap.

Mereka mampu melakukan hal tersebut secara turun-temurun. Fakta uniknya, setelah menjadi dewasa, lebah-lebah tersebut dapat langsung mengerti golongan kastanya sendiri.

The post Proses Metamorfosis Lebah dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>