Metode Agile - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/metode-agile Tue, 30 Nov 2021 11:06:57 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Metode Agile - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/metode-agile 32 32 Metode Agile: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Tahapan https://haloedukasi.com/metode-agile-adalah Sun, 28 Nov 2021 07:01:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29154 Apa Itu Metode Agile Agile merupakan perkumpulan metode yang digunakan untuk pengembangan software yang dilakukan dengan cara bertahap dan berulang Metode agile dapat pula diartikan sebagai suatu pendekatan yang digunakan untuk mengatur proyek dalam pengembangan perangkat lunak. Metode ini dapat membantu dalam merespon ketidakpastian pengembangan dalam software dengan intermental berulang yang biasa disebut sprint. Metode […]

The post Metode Agile: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Tahapan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Itu Metode Agile

Agile merupakan perkumpulan metode yang digunakan untuk pengembangan software yang dilakukan dengan cara bertahap dan berulang

Metode agile dapat pula diartikan sebagai suatu pendekatan yang digunakan untuk mengatur proyek dalam pengembangan perangkat lunak. Metode ini dapat membantu dalam merespon ketidakpastian pengembangan dalam software dengan intermental berulang yang biasa disebut sprint.

Metode agile menggunakan agile development dalam proses menjalankannya. Agile development ini dilakukan secara kolaboratif, terorganisir, dan terstruktur yang melibatkan berbagai pihak yang bekerjasama. 

Metode agile dalam penggunaanya mampu membuat keputusan dalam perubahan software sesuai dengan kondisi pasar yang dituju.

Hasil software yang menggunakan metode agile ini akan lebih fleksibel dan efisien. Karena software akan selalu diperbaharui menyesuaikan kondisi pada pada saat iterasinya

Tujuan Metode Agile

Terdapat tujuh tujuan dari metode agile yang akan dibahas di bawah ini.

  1. High – Value and Working App System

Menciptakan dan menghasilkan suatu software yang memiliki nilai jual tinggi dan mampu menekan biaya produksi. Lalu dapat menghasilkan produk dengan kualitas baik dan juga berfungsi dengan maksimal.

  1. Iterative, Incremental, Evolutionary

Tujuan berikutnya adalah pengembangan model agile ini dapat digunakan secara iteratif, berulang dan mampu dilakukan perubahan kapan saja. 

Pengembangan yang memiliki sifat terbuka akan perubahan mampu mempermudah kerja tim dalam menambah fitur yang sesuai dengan pasar. 

  1. Cost Control and Value – Driven Development

Pengembangan metode ini juga bertujuan untuk mempermudah pengembangan software yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. 

Tim pengembang mampu menyesuaikan biaya dan waktu yang digunakan untuk proses pengembangan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan.

  1. High – Quality Production

Agile memiliki kualitas yang tetap terjaga meskipun waktu dan biaya yang dibutuhkan sedikit. Dengan adanya tes menyeluruh di setiap iterasi yang akan menjaga kualitas pada software

  1. Flexible and Risk Management

Pertemuan dengan klien mampu dilakukan kapan saja atau fleksibel yang mana mampu menjaga fungsi dari perangkat lunak. Sehingga hal ini mampu mengurangi resiko dalam proses deploy aplikasi.

  1. Collaboration

Tujuan selanjutnya adalah kolaborasi. Kolaborasi dilakukan oleh para tim pengembang dengan klien agar proyek berjalan sesuai keinginan klien

Komunikasi dan koordinasi harus dilakukan dengan baik antar tim pengembang untuk membahas perkembangan projek.

  1. Self – Organizing, Self – Managing Teams

Tujuan ketujuh ini yaitu pengembang diberikan keleluasaan akses dalam manajemen urusan software development. Manajer bertugas sebagai suporter dan juga penghubung antar pengembang dan klien agar tidak terjadi miss komunikasi

Tahapan Metode Agile

Tahapan Metode Agile

Tahapan dalam metode agile antara lain :

  • Perencanaan, dalam tahapan ini tim pengembang dan klien melakukan perencanaan kebutuhan yang dibutuhkan untuk software yang hendak dikerjakan
  • Implementasi, tahapan selanjutnya menekankan pada tim pemrograman dalam melakukan pengkodean suatu software
  • Tes Perangkat Lunak, tahap ini dimaksudkan untuk pengetesan dan pengecekan perangkat lunak yang telah diproduksi agar bug yang ditemukan mampu diperbaiki segera.
  • Dokumentasi, Jika tahap pengetesan selesai, maka dilanjutkan tahap dokumentasi agar memberikan kemudahan pada proses pemeliharaan kedepannya
  • Deployment, tahap ini menjamin kualitas perangkat lunak yang telah dibuat dengan menguji kualitas sistem. Jika sistem telah memenuhi syarat maka software siap dikembangkan
  • Pemeliharaan, tahap terakhir yang dilakukan adalah pemeliharaan. Tahap pemeliharaan dilakukan supaya tidak ada bug atau gangguan pada pengangkat lunak. Maka tahap ini harus dilakukan secara berkala.

Agile Manifesto dan Prinsip Agile

Agile software development atau yang biasa disingkat agile merupakan gagasan yang muncul dari suatu konsep yang bernama agile manifesto. Agile manifesto ini merupakan nilai dari suatu pengembangan software yang digagas oleh sekumpulan developer software

Agile manifesto ini muncul karena rasa frustasi dari beberapa developer software yang menggunakan metode tradisional atau waterfall model. Waterfall model ini penggunaanya memerlukan proses dan jeda yang panjang antara requirement dan pengiriman produk dan menimbulkan pembatalan proyek.

Agile manifesto menghasilkan empat nilai penting dalam pengembangan software

  • Memprioritaskan individu dan interaksinya, dibandingkan proses dan tools
  • Memprioritaskan software yang berfungsi daripada membuat dokumentasi yang lengkap
  • Memprioritaskan kerjasama dengan cara komunikasi, dibandingkan negosiasi kontrak 
  • Memprioritaskan penanganan perubahan daripada sekedar mengikuti rencana

Prinsip Agile terdiri dari 12 prinsip yaitu :

  1. Kepuasan konsumen dengan rilisnya software secara cepat dan rutin. Konsumen akan merasa puas dengan peningkatan software secara cepat pada setiap iterasi. Tidak perlu menunggu lama untuk menunggu proyek selesai.
  2. Bersifat terbuka dalam perubahan dalam pengembangan software. Perubahan apapun dapat dilakukan kapan saja. Melakukan perubahan sesuai dengan keinginan konsumen.
  3. Merilis perangkat lunak secara rutin. Melakukan perilisan software rutin dan cepat sesuai dengan kebutuhan pasar.
  4. Pengembang dan bagian bisnis harus selalu bekerja sama setiap hari selama proyek masih berjalan. Keputusan yang akan diambil merupakan hasil kedua belah pihak yang memberikan kritik dan saran.
  5. Menciptakan proyek dengan individu yang memiliki motivasi tinggi. Memberikan lingkungan dan dukungan yang dibutuhkan untuk tim. Hal ini perlu karena motivasi yang tinggi mampu memberikan kesuksesan terhadap proyek yang dikerjakan.
  6. Melakukan komunikasi empat mata terhadap tim dalam menyampaikan informasi. Komunikasi yang dilakukan secara langsung akan menimbulkan rasa percaya antar individu lebih cepat.
  7. Software yang dapat berfungsi dengan baik merupakan tolak ukur keberhasilan proyek. Jika software yang dibuat mampu beroperasi dengan baik, maka proyek telah berhasil dikerjakan.
  8. Mendukung adanya pengembangan yang berkelanjutan. Pihak yang terlibat harus menjaga pace yang sama. Tim yang sudah terlibat harus melakukan iterasi secara rutin hingga proyek selesai.
  9. Kelincahan mampu ditingkatkan dari aspek teknis dan desain yang bagus. Anggota tim dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik agar menciptakan software yang berkualitas meskipun banyak perubahan.
  10. Perlu kesederhanaan untuk mengurangi pekerjaan yang tidak perlu. Setiap tim perlu menghindari mempersulit diri dalam melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen.
  11. Perlunya tim yang mandiri. Tim yang mandiri mampu menghasilkan kebutuhan, arsitektur, dan desain yang baik. Tim mandiri akan bangga dengan karyanya dan menghasilkan karya lebih baik daripada saat dikekang.
  12. Memikirkan cara yang efektif dalam tim. Proses pengembangan diri baik bagi anggota tim, hal ini akan meningkatkan efisiensi dan kualitas pada software

Jenis Agile

  1. Adaptive Software Development (ASD)

Metode ini memfokuskan pada pembangunan software dan sistem kompleks. Dalam metode ini terdapat tiga aktivitas yaitu speculation, collaboration, dan learning

  1. Agile Modelling (AM)

Metode ini ditujukan untuk perusahaan besar yang memiliki jumlah tim banyak dan proyek yang dilakukan akan memakan waktu panjang, 

Dengan menggunakan metode ini, proyek yang memakan waktu lama dengan jumlah tim yang banyak akan lebih efektif dan efisien dalam pengerjaannya

  1. Dynamic System Development Method (DSDM)

Metode DSDM memprioritaskan pada keterlibatan semua anggota tim secara berkelanjutan.

Metode ini memiliki 8 prinsip yaitu fokus dalam kebutuhan bisnis , menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, melakukan kolaborasi, memiliki kualitas baik, menciptakan pondasi yang kokoh, melakukan pengembangan bertahap, melakukan komunikasi dengan baik, dan menunjukkan jiwa kepemimpinan

  1. Crystal

Metode ini mengedepankan pada kondisi tim dalam mengerjakan proyek dalam hal interaksi yang dilakukan antar tim, feedback konsumen, dan juga proses dokumentasi agar pengembangan software lebih optimal.

Metode kristal memiliki tujuh prinsip yaitu frequent delivery, reflective improvement, osmotic communication, personal safety, focus on work, easy access to expert users, dan technical tooling.

  1. Extreme Programming (XP)

Metode ini memfokuskan pada aspek teknis dalam proses pengembangan agar terciptanya perangkat lunak yang berkualitas.

Ekstrim memiliki arti bahwa metode ini menuntut tim agar keluar dari zona nyaman dan memberikan usaha yang maksimal dalam menjalankan proyek

  1. Feature Driven Development (FDD)

Metode ini memprioritaskan penyelesaian satu fitur saja dalam waktu tertentu. 

Langkah dalam mengerjakan pekerjaan dengan metode ini adalah mengembangkan model dasar, membuat list fitur, merancang pengembangan pada setiap fitur, dan membangun fitur

  1. Scrum Methodology

Metode Scrum ini berfokus pada pengembangan software dengan sifat kompleks. Proses pengerjaan akan dilakukan dengan beberapa proses kecil yang disebut sprints.

Dalam satu sprints terdapat beberapa peran yaitu product owner, scrum master, dan development team

  1. Kanban

Metode ini memprioritaskan pada pemanfaatan virtual yang membuat alur kerja menjadi jelas dan terpantau. Visual yang diterapkan pada kanban disebut juga Kanban Board

Kanban memiliki tiga tahap yaitu To Do, In Progress, dan Done

Jenis Agile Adaptive Software Development, Dynamic System Development Method, Extreme Programming, dan Scrum adalah jenis yang paling sering digunakan. Metode Scrum menonjolkan kolaborasi antar tim dalam proses pengembang software

Kelebihan Metode Agile

  1. Kualitas Software yang Ditawarkan Lebih Baik

Dalam pelaksanaannya Agile Metode ini dapat menerapkan setiap feedback dari konsumen di iterasi selanjutnya dengan cepat. Dalam hal penambahan fitur maupun perbaikan bug.

Kualitas perangkat lunak akan membaik sesuai dengan keinginan konsumen.

  1. Kepuasan Konsumen

Perangkat lunak yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik mampu menarik konsumen dan menimbulkan kepuasan konsumen akan software agile. 

Dengan kemampuan agile untuk menyesuaikan fitur yang diinginkan konsumen akan menambah nilai baik. Dengan ini konsumen akan puas dan merasa dihargai.

  1. Software Tidak Memerlukan Waktu Lama

Metode Agile melakukan pengembangan terhadap perangkat lunak yang diinginkan konsumen. Sehingga, waktu yang digunakan akan lebih sedikit karena fitur yang ditambahkan benar-benar fitur yang dibutuhkan oleh konsumen

  1. Pengembangan Terstruktur

Metode agile mampu melakukan iterasi rutin yang mana pengembang akan fokus pada pengembangan yang bertahap. Sehingga hal ini mampu mengurangi pengeluaran karena pengembangan selalu terprediksi dengan baik.

Kekurangan Metode Agile

  1. Bergantung Terhadap Komitmen Tim

Metode agile memerlukan kerjasama tim yang tinggi sehingga perlunya interaksi secara rutin agar software yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen.

Hal ini tentu memerlukan komitmen tim yang tinggi yang mampu menguras energi dan waktu setiap individu dalam tim.

  1. Produk Akhir Kurang Jelas

Agile tidak memerlukan banyak perencanaan, sehingga akan sulit menentukan bentuk akhir dari software yang diciptakan. 

Selain itu, fitur baru akan selalu ditambahkan yang mendorong semakin kompleks software yang diciptakan.

Karena keinginan konsumen selalu berubah yang juga berdampak pada sulitnya menentukan bentuk final dari software tersebut.

  1. Dokumentasi Kurang Lengkap

Perubahan yang dilakukan selalu dalam jangka waktu singkat yang membuat dokumentasi kurang lengkap. 

Jika ada anggota baru yang bergabung akan mengalami kesulitan dalam memahami proyek yang telah dilakukan dan mampu memperlambat pengerjaan proyek

The post Metode Agile: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Tahapan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Metode Agile: Pengertian – Jenis dan Prinsip https://haloedukasi.com/metode-agile Sat, 20 Nov 2021 17:31:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28815 Agile atau Agile Software Development merupakan suatu metode yang muncul dari konsep Agile Manisfesto yang dikembangkan oleh beberapa software developer karena rasa putus asa akan metode tradisional waterfall model. Lantas, apakah yang dimaksud dengan metode agile itu? Pengertian Metode Agile Metode agile merupakan salah satu jenis metode pengembangan software yang sering digunakan oleh startup maupun […]

The post Metode Agile: Pengertian – Jenis dan Prinsip appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Agile atau Agile Software Development merupakan suatu metode yang muncul dari konsep Agile Manisfesto yang dikembangkan oleh beberapa software developer karena rasa putus asa akan metode tradisional waterfall model. Lantas, apakah yang dimaksud dengan metode agile itu?

Pengertian Metode Agile

Metode agile merupakan salah satu jenis metode pengembangan software yang sering digunakan oleh startup maupun perusahaan-perusahaan besar dalam mengembangkan perangkat lunak mereka

Agile software development atau yang lebih dikenal dengan istilah Software Development Life Cycle (SDLC) secara harfiah diartikan sebagai able to kove quickly and easily atau bisa bergerak dengan cepat dan mudah. Hal terpenting dari penggunaan metode agile adalah memungkinkan bagi sebuah tim untuk bisa mengambil keputusan dengan cepat dan berkualitas, dengan prediksi yang baik serta berpotensi baik dalam menangani setiap perubahan yang muncul.

Perlu diketahui bahwa dalam agile manifesto, ada 4 nilai utama yang diemban, yakni:

  • Interaksi dan personal adalah lebih penting daripada proses dan alat
  • Perangkat lunak yang berfungsi adalah lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap
  • Kolaborasi dengan klien adalah lebih penting daripada negosiasi kontrak
  • Respon terhadap perubahan adalah lebih penting daripada mengikuti rencana.

Tujuan Metode Agile

Adapun tujuan dari metode agile adalah sebagai berikut:

  • High – value dan Working App System
    Tujuan  dari metode agile yang pertama adalah untuk menghasilkan sebuah software atau perangkat lunak yang memiliki nilai jual tinggi sekaligus dapat menekan biaya pembuatannya. Tentu saja tujuan utamanya adalah mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang baik.
  • Iterative, Incremental, Evolutionary
    Menghasilkan model pengembangan yang iteratif, berulang, serta dapat mengalami perubahan pada saat dibutuhkan.  Dengan demikian, metode ini bisa fleksibel dan dapat digunakan pada proyek pengembangan jangka pendek.
  • Cost Control dan value – driven development
    Metode agile juga bertujuan agar pengembangan perangkat lunak dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari penggunanya. Disisi lain, tim developer juga bisa mengontrol biaya dan waktu yang diperlukan dalam proses pengembangan software sesuai kebutuuhannya.
  • High quality production
    Tujuan berikutnya dari metode agile adalah untuk menjaga kualitas dari produk perangkat lunak meskipun biaya dan waktu yang diperlukan terbilang sedikit.
  • Flexible & Risk Management
    Metode agile bertujuan agar pertemuan dengan klien dapat dilakukan kapanpun (fleksibel). Dengan demikian, fungsionalitas dari perangkat lunak tetap terjaga. Selain itu, metode agile juga  dapat meminimalisir terjadinya kesalahan pada program maupun produk sebelum dilakukan proses deploy aplikasi.
  • Collaboration
    Metode agile juga ditujukan agar setiap tim pengembang dapat melakukan komunikasi dan koordinasi yang baik antar tim developer, misalnya untuk mendiskusikan feedback yang diberikan oleh klien.
  • Self organizing dan Self Managing Teams
    Tujuan terakhir dari metode Agile ini adalah  memberikan akses kepada pengembang untuk memanajemen sendiri urusan software development. Seorang manajer bertugas sebagai penghubung antara developer dan klien sehingga bisa mengurangi terjadi miss communication.

Manfaat Metode Agile

Manfaat penggunaan metode agile tidak hanya bisa dirasakan oleh software developer saja, melainkan juga bisa dirasakan oleh klien, vendor, hingga manajer. Beberapa manfaat dari metode agile bisa diuraiakan sebagai berikut:

  • Pekerjaan proyek bisa dipisah atau dibagi menjadi beberapa unit kerja tim yang lebih kecil sehingga pengorganisasian bisa lebih dirampingkan.
  • Penggunaan metode agile memberi peluang bagi klien untuk bisa terlibat langsung dengan proses pengembangan dari awal hingga akhir. Klien juga bisa memberi masukan kepada tim developer untuk mengubah atau menambah fitur sesuai dengan keinginan mereka.
  • Penggunaan metode agile memungkinkan bagi developer untuk bisa menambah atau mengganti fitur sesuai dengan keinginan klien.
  • Dengan metode agile, interaksi klien dan developer bisa dilakukan dengan lebih intens
  • Penerapan prinsip incremental dan interative dalam metode agile memungkinkan kerja tim lebih stabil dan terukur. Dengan demikian pekerjaan akan cepat selesai.

Jenis-jenis Metode Agile

Ada beberapa jenis metode agile yang bisa digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, yaitu:

  • Adaptive Software Development (ASD)
    ASD adalah salah satu jenis metode agile yang paling banyak digunakan. Jenis metode ini dicetuskan oleh Jim Highsmith. ASD sendiri menekankan pengorganisasian tim yang mandiri, kolaborasi perorangan dan kemauan untuk terus belajar baik secara individu maupun tim. ASD menggunakan tools yang disebut time-boxing, yakni sebuah tools untuk menentukan jangka waktu yang dialokasikan untuk menyelesaikan berbagai jenis tugas.
  • Agile Modelling (AM)
    Agile modeling adalah metode agile yang praktis untuk proses dokumentasi dan pemdelan dalam sistem perangkat lunak atau software. Agile modelling berisi sekumpulan nilai, prinsip, dan praktik untuk memodelkan software agar bisa diaplikasikan pada proyek pengembangan software secara efektif dan efisien.
  • Crystal
    Crystal adalah jenis metode agile yang dikembangkan pada tahun 2004 oleh Alistair Cockburn. Jenis metode ini lebih fokus pada anggota tim dan interaksi mereka pada saat proses pengembangan software daripada kepada proses dan alat-alat yang digunakan. Metode ini dikembangkan karena kemampuan komunikasi dan interaksi antar anggota tim dipercaya memiliki dampak paling besar bagi keberhasilan proyek.
  • Dynamic System Development Method (DSDM)
    DSDM merupakan salah satu jenis metode agile yang mengutamakan keterlibatan klien secara berkesinambungan. Dengan metode DSDM ini, aplikasi atau software yang dikembangkan dibangun berdasarkan kebutuhan dan komunikasi yang dilakukan antara developer dengan klien.
  • Extreme Programming (XP)
    Agile extreme programming atau XP adalah pendekatan metode agile yang mencoba melakukan penyederhanaan dalam berbagai tahapan pengembangan agar lebih adaptif dan fleksibel. Metode ini pertama kali diusulkan oleh Kent Beck dan Ward Cunningham pada tahun 1996 karena permintaan klien yang senantiasa berubah dengan cepat.
  • Feature Driven Development (FDD)
    FDD adalah metode agile yang mengacu pada pembuatan sistem dengan metode yang lebih mudah untuk diimplementasikan, memiliki teknik problem solving dan juga pelaporan yang lebih mudah dikontrol dan dimengerti oleh klien. FDD merupakan proses yang didesain dan dilaksanakan untuk bisa mengirimkan hasil kerja secara berulang dalam waktu tertentu yang bisa diukur.
  • Rational Unified Process (RUP)
    Pendekatan Rational Unified Process atau RUP pertama kali dikembangkan oleh salah satu divisi IBM, yakni Rational Software, sejak tahun 2003. RUP adalah suatu kerangka proses yang bisa diadaptasi serta dimaksudkan untuk bisa disesuaikan oleh tim pengembang yang akan memilih elemen proses sesuai dengan kebutuhan mereka. RUP sendiri menggunakan konsep object oriented dengan kegiatanya berfokus pada pengembangan model dengan Unified Model Language (UML).
  • Scrum Methodology
    Scrum Methodology merupakan salah satu pendekatan agile yang menekankan pada kekuatan kolaborasi tim, incremental product dan proses iterasi untuk mnghasilkan produk akhir. Dalam teknik SCRUM terbagi dalam tiga roles, yaitu  Product Owner, Scrum Master dan Development/Scrum Team.

Prinsip Metode Agile

Metode pengembangan perangkat lunak Agile memiliki 12 prinsip utama, yakni sebagai berikut:

  • Menjadikan kepuasan klien sebagai prioritas utama. Diantara caranya adalah dengan melakukan pengiriman produk secara rutin untuk mendapat feedback dari klien untuk pengembangan selanjutnya sehingga hasil akhir produk benar-benar sesuai dengan keinginan klien.
  • Mau menerima segala perubahan yang diperlukan pada proses pengembangan, meskipun itu sudah ada di tahap akhir.
  • Melakukan rilis produk secara rutin dalam jangka pendek. Hal ini perlu dilakukan untuk mendapat feedback dari klien guna proses pengembangan selanjutnya dan juga lebih meningkatkan kepercayaan klien
  • Melakukan kolaborasi dan membangun komunikasi intens antara tim developer dengan klien selama proyek berjalan.
  • Membangun suasana kerja yang penuh semangat dan motivasi tinggi untuk menyelesaikan proyek secara efektif dan efisien.
  • Melakukan komunikasi secara langsung atau tatap muka untuk lebih mempererat kesepahaman.
  • Ukuran kemajuan dan keberhasilan proyek adalah software yang bisa bekerja dengan baik sesuai keinginan dan kebutuhan klien.
  • Pengembangan proyek secara konstan dengan kecepatan konstan untuk mengurangi resiko ketidaktelitian.
  • Memberikan perhatian akan keunggulan teknik dan desain yang menarik.
  • Penting untuk tetap sederhana dan bekerja sesuai dengan keinginan klien.
  • Perlunya manajemen diri sendiri
  • Melakukan evaluasi dan refleksi secara berkala untuk bisa bekerja dengan lebih efektif kedepannya.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Agile

Setiap metode tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, begitu pula dengan metode Agile. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari metode agile yang perlu diketahui.

Kelebihan Agile

  • Proses pengembangan perangkat lunak relatif tidak membutuhkan waktu lama dan juga tidak membutuhan  resources atau sumber daya yang besar.
  • Perubahan yang diperlukan bisa diatasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan klien.
  • Dengan metode agile, klient bisa memberikan feedback kepada tim pengembang dalam proses pembuatan program, sehingga hasil akhir program benar-benar bisa memuaskan klien.

Kekurangan Agile

  • Metode Agile tidak cocok bagi tim yang ingin menyelesaikan proyek bersama-sama.
  • Kurang sesuai bila dikerjakan oleh tim dengan skala besar, misalnya lebih dari 20 orang.
  • Tim pengembang atau developer harus selalu siap dengan perubahan yang terjadi atau diperlukan sewaktu-waktu.

Kesimpulan Pembahasan

Dalam pengembangan sebuah perangkat lunak atau software, ada beberapa metode yang bisa digunakan oleh developer, diantaranya adalah metode agile. Metode agile merupakan salah satu metode pengembangan yang menggunakan konsep agile manifesto. Penerapan metode agile memungkinkan untuk pengambilan keputusan secara cepat dan bekualitas serta mampu mengatasi perubahan yang muncul sesuai dengan kebutuhan.

Metode agile memiliki sejumlah tujuan dan manfaat dalam penggunaannya. Namun demikian, penggunaan metode ini selain memiliki kelebihan-kelebihan juga memiliki beberapa kekuarangan yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan bagi developer yang hendak menggunakan metode ini.

Dalam metode agile sendiri terdapat setidaknya delapan jenis metode turunan yang bisa dipilih oleh developer sesuai dengan kebutuhan dan fokusnya. Dari beberapa jenis metode agile tersebut, metode Adaptive Software Development (ASD) adalah metode agile yang paling banyak digunakan saat ini.

The post Metode Agile: Pengertian – Jenis dan Prinsip appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>