metode penelitian - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/metode-penelitian Wed, 17 May 2023 07:59:43 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico metode penelitian - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/metode-penelitian 32 32 Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contoh https://haloedukasi.com/instrumen-penelitian Wed, 17 May 2023 07:59:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43189 Melakukan penelitian atau menulis karya ilmiah diperlukan untuk menentukan instrumen penelitian terlebih dahulu. Instrumen penelitian adalah salah satu bagian yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, sebelum melakukan proses penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, atau laporan penelitian diperlukan untuk memahami instrumen penelitian.  Instrumen penelitian menjadi salah satu hal yang harus dipelajari, melihat dari […]

The post Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Melakukan penelitian atau menulis karya ilmiah diperlukan untuk menentukan instrumen penelitian terlebih dahulu. Instrumen penelitian adalah salah satu bagian yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, sebelum melakukan proses penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, atau laporan penelitian diperlukan untuk memahami instrumen penelitian. 

Instrumen penelitian menjadi salah satu hal yang harus dipelajari, melihat dari begitu penting dan erat kaitannya dengan karya tulis ilmiah. Sebab, instrumen penelitian tentunya dibutuhkan oleh berbagai kalangan yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah atau penelitian, terutama bagi mahasiswa dan peneliti. Maka mempelajari instrumen penelitian merupakan sebuah keharusan.

Untuk memahami instrumen penelitian, di bawah ini kami berikan penjelasan lengkapnya: 

Pengertian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian secara umum adalah metode yang digunakan untuk mengukur serta melakukan pengumpulan data pada karya ilmiah. Instrumen penelitian berpengaruh pada validitas data yang digunakan pada penelitian. Sebab apabila tidak sesuai atau salah, maka akan mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut.

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat bantu untuk mendapatkan data penelitian. Jika tidak ada instrumen penelitian, maka data-data yang dibutuhkan bagi penelitian tidak akan bisa didapatkan. Apabila datanya tidak didapatkan, penelitian tidak dapat untuk dilakukan.

Sebuah karya ilmiah atau penelitian tentunya bersifat ilmiah, sehingga memerlukan data yang sesuai atau valid. Dengan demikian, instrumen penelitian diharuskan terukur dan teruji secara ilmiah pula. Sebab apabila instrumen penelitian yang digunakan tidak terukur dan teruji secara ilmiah, penelitian atau karya ilmiah tersebut akan dipertanyakan bahkan dipatahkan. 

Pengertian Instrumen Penelitian Menurut Para Ahli

Beberapa ahli pernah mengungkapkan pengertian dari instrumen penelitian. Berikut ini beberapa pengertian instrumen penelitian menurut para ahli:

1. Ibnu Hajar

Instrumen penelitian menurut Ibnu Hajar merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi kuantitatif yang isinya berupa variabel berkarakter dan objektif. Data informasi yang dimaksud meliputi hal-hal berikut:

  • Data kuantitatif, yaitu jenis data yang berkaitan dengan kuantitas atau jumlah berupa angka, maka data ini dihitung dan disimbolkan berupa ukuran-ukuran tertentu
  • Data kualitatif, yaitu jenis data yang berhubungan dengan kualitas atau nilai, seperti sangat baik, baik, sedang, cukup, kurang, dan lain-lain
  • Data nominal, data ordinal, dan data interval atau rasio
  • Data primer atau data sekunder

2. Suharsimi Arikunto

Menurut Suharsimi Arikunto instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti saat mengumpulkan data, yang bertujuan supaya penelitian menjadi lebih sistematis dan mudah dilakukan.

3. Notoatmodjo

Menurut Notoatmodjo, instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner, formulir observasi, atau formulir lain yang berhubungan dengan pencatatan data, dan lain-lain.

4. Sukmadinata

Menurut Sukmadinata, instrumen penelitian yaitu suatu tes yang berkarakteristik bisa mengukur subjek penelitian melalui serangkaian pertanyaan pada penelitian.

5. Sanjaya

Instrumen penelitian menurut Sanjaya merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi untuk penelitian. Kegiatan penelitian adalah kegiatan sebagai tolak ukur, maka alat ukur atau instrumen yang digunakan harus valid dan baik.

Jenis Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis instrumen penelitian yang dimaksud adalah:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah sebuah instrumen yang isinya berupa daftar pertanyaan. Pada umumnya digunakan dalam pengumpulan data penelitian dari responden. Isi kuesioner adalah berbagai pertanyaan yang dibuat secara terstruktur dan tidak. 

Apabila kuesionernya salah, maka hasil penelitian juga akan salah. Maka dari itu kuesioner harus valid, reliabel, dan tidak palsu. Supaya data yang dihasilkan tersebut dapat divalidasi.

Kuesioner yang baik menurut Popoola memiliki kriteria berikut ini:

  • Pertanyaan dalam kuesioner tidak boleh ambigu dan harus memiliki satu interpretasi
  • Pertanyaan yang dibuat harus mudah dipahami
  • Pertanyaan harus dapat memiliki jawaban yang tepat
  • Pertanyaan tidak boleh berisi kata-kata yang artinya tidak jelas
  • Pertanyaan seharusnya tidak membutuhkan perhitungan yang ketat
  • Pertanyaan tidak boleh mengharuskan responden untuk memutuskan klasifikasi
  • Pertanyaan tidak boleh mengarahkan responden pada jawaban yang bias
  • Kuesioner tidak boleh terlalu panjang
  • Pertanyaan tidak boleh bertele-tele
  • Kuesioner harus mencakup pada objek yang tepat

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu instrumen penelitian yang sering digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian kualitatif. Dengan wawancara, peneliti mengumpulkan informasi dari responden dengan interaksi secara verbal. 

Peneliti akan menyiapkan sejumlah pertanyaan terstruktur yang berhubungan dengan penelitian. Kemudian peneliti akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada narasumber.

3. Observasi

Observasi adalah sebuah metode yang digunakan oleh peneliti dengan cara mengamati perilaku atau situasi individu. Observasi terdiri dari dua jenis yaitu observasi partisipan dan observasi non-partisipan. Untuk observasi partisipan, peneliti merupakan anggota dari kelompok yang diamati.

Metode observasi ini membutuhkan keahlian khusus dalam membuat dan menilai hasil pengamatan perilaku pada penelitian. 

4. Diskusi Kelompok Terfokus

Instrumen penelitian diskusi kelompok terfokus yaitu sebuah metode pengumpulan data dengan cara diskusi. Bedanya dengan wawancara, jika wawancara hanya berfokus mengajukan pertanyaan pada satu orang, diskusi kelompok dilakukan terhadap sekelompok orang secara terarah. Dengan diskusi kelompok, peneliti dapat mengumpulkan data dari banyak orang sekaligus.

5. Eksperimen atau Percobaan

Jenis instrumen penelitian eksperimen atau percobaan adalah peneliti melakukan beberapa percobaan yang ditujukan untuk menguji beberapa reaksi yang mungkin atau bisa terjadi pada objek yang diteliti. Metode eksperimen atau percobaan biasanya dilakukan dalam penelitian sains murni dan terapan. Percobaan biasanya dilakukan dalam pengaturan laboratorium.

Metode ini memiliki keunggulan karena dapat menghasilkan data langsung. Hasilnya akan bebas dari kesalahan apabila percobaan dijalankan secara benar.

6. Tes

Tes adalah instrumen penelitian yang biasanya berupa sejumlah pertanyaan, latihan, lembar kerja, atau lainnya yang bertujuan menjadi alat ukur keterampilan, intelegensi, kemampuan, juga bakat yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian. Dalam metode tes ini, subjek penelitian akan diberikan pertanyaan  atau soal yang terstandarisasi dan harus dijawab.

7. Skala Bertingkat

Instrumen penelitian selanjutnya yaitu skala bertingkat. Istilah lain dari skala bertingkat yaitu rating. Skala bertingkat atau rating merupakan suatu alat ukur objektif yang dibuat dengan berskala atau bertingkat. 

Instrumen penelitian skala bertingkat juga dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran kuantitatif aspek tertentu dari suatu objek atau barang dengan bentuk skala yang bersifat ordinal. Misalnya skalanya sangat baik, baik, sedang, tidak baik, dan sangat tidak baik.

8. Dokumentasi Instrumen Penelitian

Dokumentasi instrumen penelitian biasanya berupa tulisan, gambar, atau video. Melalui dokumentasi, peneliti dapat memperoleh data dari buku, majalah, artefak, catatan harian, foto, video dan sebagainya. Instrumen ini pada umumnya digunakan untuk meneliti bukti-bukti sejarah, landasan hukum sebuah peraturan, dan lain-lain.

Fungsi Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berfungsi sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Melalui instrumen penelitian dapat diketahui beberapa hal berikut:

  • Sumber daya data yang diteliti
  • Jenis datanya
  • Teknik pengumpulan datanya
  • Instrumen pengumpulan datanya
  • Langkah penyusunan instrumen penelitiannya 
  • Validitas datanya
  • Reliabilitas, tingkat kesukaran, dan distraktor suatu data dalam penelitian

Contoh Instrumen Penelitian

Berikut ini contoh instrumen penelitian dengan metode wawancara:

Lampiran 1. Draf Wawancara (Instrumen Penelitian)

Peneliti berperan sebagai instrumen pengumpulan data. Dalam pengumpulan data tersebut juga digunakan alat bantu yang berupa interview guide (panduan wawancara). Pada contoh ini, peneliti melakukan wawancara dengan Bapak H. Abu Bakar selaku manajer Koperasi Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum dan Nina Zuliani selaku staff pembukuan. Di bawah ini draf wawancara yang digunakan:

Draft Wawancara untuk Bapak H. Abu Bakar

  • Terkait dengan produk pembiayaan yang ada di Koperasi Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum, pembiayaan bagi hasil manakah yang mampu mendominasi seluruh pembiayaan yang ada?
  • Bagaimanakah proses melakukan pembiayaan mudharabah di Koperasi Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum?
  • Apa maksud dan tujuan penerapan konsep mudharabah?
  • Apa yang menjadi target pasar dari penyaluran mudharabah?
  • Jenis pembiayaan apa (usaha) saja yang dibiayai pembiayaan mudharabah?
  • Kebijakan apa yang diambil untuk menghindari risiko pembiayaan mudharabah?
  • Bagaimanakah sistem pembagian hasil pembiayaan mudharabah? Apakah untuk masing-masing jenis usaha berbeda, serta apakah jangka waktu pembiayaan juga akan memengaruhi bagi hasil atas usaha?
  • Dalam perhitungan pembagian margin, apakah dalam bentuk prosentase atau nominal?
  • Bagaimana sistem dan prosedur pembayaran dan pelunasan pembiayaan mudharabah?
  • Selama menerapkan konsep mudharabah, kendala apa saja yang cukup menghambat proses pelaksanaan?

The post Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Snowball Sampling: Pengertian, Metode, Kelebihan dan Contoh https://haloedukasi.com/snowball-sampling Wed, 17 May 2023 07:53:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43040 Dalam sebuah penelitian ada metode penentuan sampel yang dinamakan snowball sampling. Tujuan dari teknik pengambilan sampel ini adalah untuk mencari informasi semaksimal mungkin mengenai kekhasan yang ada sehingga bisa menjawab permasalahan dari penelitian yang sedang dilakukan. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan snowball sampling? Berikut ini akan dijelaskan ulasan lengkapnya disertai metode dan contohnya! Pengertian […]

The post Snowball Sampling: Pengertian, Metode, Kelebihan dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam sebuah penelitian ada metode penentuan sampel yang dinamakan snowball sampling. Tujuan dari teknik pengambilan sampel ini adalah untuk mencari informasi semaksimal mungkin mengenai kekhasan yang ada sehingga bisa menjawab permasalahan dari penelitian yang sedang dilakukan.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan snowball sampling? Berikut ini akan dijelaskan ulasan lengkapnya disertai metode dan contohnya!

Pengertian Snowball Sampling Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah definisi snowball sampling yang pernah dinyatakan oleh para ahli.

  • Snowball Sampling Menurut Sugiyono

Menurut Sugiyono, snowball sampling merupakan teknik penentuan sampel yang awalnya berjumlah kecil, lalu sampel ini menentukan teman-temannya untuk dijadikan sampel juga, dan begitu seterusnya hingga sampel yang terkumpul menjadi banyak.

Jika diibaratkan akan seperti bola salju yang menggelinding dan semakin lama maka akan semakin bertambah besar.

  • Snowball Sampling Menurut Neuman

Neuman mendefinisikan snowball sampling sebagai sebuah metode atau teknik untuk mengidentifikasi, memilih, serta mengambil sampel dalam sebuah rantai hubungan yang terus-menerus.

Seorang peneliti akan menyajikan jaringan dengan gambar sociogram yang berupa gambar lingkaran yang saling terkait dan dihubungkan dengan garis-garis.

Setiap lingkaran tersebut kemudian akan mewakili satu respon atau kasus. Garis-garis yang tercipta tersebut pada akhirnya akan memperlihatkan hubungan antar kasus atau responden.

  • Snowball Sampling Menurut Subagyo

Menurut Subagyo, snowball sampling merupakan sebuah teknik pengambilan sampel dengan menggunakan bantuan informasi kunci atau key informan.

Key informan ini kemudian akan membantu mengembangkan sampel berdasarkan petunjuk yang diberikan. Jadi peneliti hanya perlu mengungkapkan kriterianya saja sebagai syarat untuk dijadikan sampel.

  • Snowball Sampling Menurut Akhmad Fauzi

Akhmad Fauzy mendefinisikan snowball sampling sebagai teknik pengambilan sampel yang didasarkan cara berantai atau multilevel.

Sampel yang diambil dimulai dari jumlah yang kecil, kemudian semakin banyak dan membesar yang jika dilihat akan sama dengan bola salju yang terus menggelinding dan kemudian semakin besar.

  • Snowball Sampling Menurut Nurdiani

Menurut Nurdiani, snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang didalamnya berisi runutan multi tahap dengan mengambil analogi bola salju, yang dimulai dengan ukuran kecil kemudian secara bertahap akan membesar karena terjadi penambahan saat bola salju tersebut digulingkan.

Jenis-jenis Snowball Sampling

Dalam teknik pengambilan sampel snowball sampling ada tiga jenis yang perlu diketahui. Apa saja? berikut adalah uraian lengkapnya!

  • Snowball sampling linier

Snowball sampling linier adalah jenis snowball sampling yang bekerja dengan cara merekrut subjek utama, lalu subjek utama tersebut mulai memberikan beragam informasi mengenai subjek lain yang memiliki kemiripan atau kesamaan, setelah itu berlanjut berdasarkan satu subjek saja.

Pola pengambilan sampling ini kemudian terus bekerja dan akan berhenti saat subjek yang dibutuhkan sudah cukup dipakai sebagai sampel penelitian.

  • Snowball sampling diskriminatif eksponensial

Jenis lain dari snowball sampling adalah diskriminatif eksponensial, dimana sampling didasarkan kepada beberapa pertimbangan dan tindakan selektif yang dilakukan oleh peneliti, jadi tidak semua informan rujukan dipilih sebagai sampling.

Subjek yang dipilih biasanya didasarkan pada kebutuhan penelitian yang dilakukan, misalnya berdasarkan sifat penelitian apakah menggunakan metode kualitatif atau kuantitatif, kemudian sampel akan dipilih yang paling sesuai.

  • Snowball sampling nondiskriminatif eksponensial

Jenis snowball sampling yang terakhir adalah nondiskriminatif eksponensial yang merupakan teknik pengambilan sampling berdasarkan subjek pertama, lalu subjek tersebut akan memberikan referensi tentang subjek-subjek yang memiliki kemiripan.

Setiap referensi yang diberikan umumnya adalah sumber lain dan akan terus berkembang hingga kebutuhan akan sampel dinilai cukup.

Tujuan Snowball Sampling

Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenis snowball sampling, agar lebih memahami mengenai pengambilan sampel dengan teknik ini perlu mempelajari tentang apa tujuan dari snowball sampling.

Simak penjelasan lengkap mengenai tujuan snowball sampling dalam pembahasan di bawah ini!

  • Snowball sampling bertujuan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya untuk memahami kekhasan yang ada sehingga bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang menjadi objek penelitian.
  • Snowball sampling juga bisa bertujuan untuk mencari key informan yang berasal dari lingkungan sampel, hal tersebut bisa memberikan gambaran utuh mengenai informasi yang lebih valid, banyak, dan beragam.
  • Selain itu, snowball sampling juga bisa memperluas sampel yang tadinya masih terbatas.
  • Snowball sampling bisa mempermudah para peneliti untuk mengumpulkan data-data penelitian yang sifatnya kualitatif.

Metode Snowball Sampling

Snowball sampling bisa dijalankan dengan menggunakan urutan metode sebagai berikut.

  • Indentifikasi awal

Tahap pertama dalam metode pengambilan sampel dengan teknik snowball sampling adalah identifikasi awal. Sama dengan teknik lainnya, tahap ini dimulai dari subjek atau kasus yang masuk dalam kriteria penelitian yang akan dilakukan.

Peneliti akan mencari subjek yang cocok dan sesuai dengan sifat dan desain penelitian yang akan dilakukan.

  • Subjek memberikan sumber atau referensi

Tahap selanjutnya diteruskan dengan memberikan referensi lain, pada tahap ini peneliti sudah memiliki dan menentukan sampel yang akan dipakai lalu subjek tersebut akan memberikan sumber atau referensi lain yang memiliki kemiripan atau kesamaan.

  • Referensi subjek memberikan referensi lain

Tahap terakhir dari metode teknik snowball sampling adalah referensi subjek memberikan referensi lain. Di tahap ini, peneliti sudah mencari dan menentukan subjek kedua, lalu subjek yang telah dipilih tersebut akan memberikan referensi mengenai sumber baru yang memiliki kesamaan dan kemiripan.

Proses akan berlanjut hingga sampel yang didapatkan dirasa cukup untuk menjadi objek penelitian. 

Implementasi Snowball Sampling

Implementasi snowball sampling bisa digunakan untuk beberapa penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Menemukan pengguna narkoba lain yang terkait dengan kasus narkoba sebelumnya.
  2. Mengetahui otak kerusuhan atau dalang kejahatan dari subjek lain yang sudah tertangkap terlebih dahulu.
  3. Mengetahui karakteristik dari jenis tanah yang akan dipakai untuk lahan perkebunan atau pertanian.
  4. Mengetahui teknik pembangunan perumahan swadaya masyarakat.
  5. Menelusuri keberadaan imigran tanpa dokumen di beberapa negara.

Kelebihan Snowball Sampling

Berikut ini adalah kelebihan atau kekuatan dari teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode snowball sampling.

  • Teknik snowball sampling dikenal lebih mudah pelaksanaannya.
  • Snowball sampling umumnya dipakai untuk penelitian yang bersifat kualitatif.
  • Teknik ini memiliki peluang bisa cepat dilakukan walaupun dengan informasi yang terbatas dari sumber awal, tetapi pada akhirnya informasi tersebut akan berembang luas dan mendalam.
  • Bisa membantu menemukan sumber-sumber yang layak terlibat dalam sebuah penelitian yang sebelumnya susah untuk ditemukan keberadaannya.
  • Bisa meningkatkan jumlah sampling atau responden dalam proses berjalannya penelitian untuk mendapatkan hasil akurat dan terbaik.
  • Dapat membangun pemikiran atau gagasan berdasarkan sumber-sumber dari jaringan penelitian yang sudah terbentuk.

Kekurangan Snowball Sampling

Berikut ini adalah kekurangan atau kelemahan dari teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode snowball sampling.

  • Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan snowball sampling akan memakan waktu yang relatif lebih lama jika saja peneliti susah membangun jaringan.
  • Jika responden yang dibutuhkan belum ditemukan, penelitian akan memakan biaya yang lebih banyak dari anggaran semula.
  • Hasil dari penelitian tidak mewakili populasi, jika peneliti kurang hati-hati dan teliti saat menentukan sampel awal untuk membangun sebuah jaringan.
  • Dalam mempublikasikan penelitian yang dilakukan, akan ada masalah etika yang mesti dipertimbangkan. Misalnya seperti jaminan kerahasiaan identitas responden untuk menghindari ancaman yang mungkin saja diterima.

Contoh Snowball Sampling

Berikut ini adalah contoh implementasi snowball sampling pada beberapa penelitian.

  • Contoh snowball sampling pada dalang kerusuhan

Ketika beberapa polisi melakukan observasi dan penelitian mengenai dalang kerusuhan dalam satu wilayah, sebelumnya mereka telah berhasil menangkap beberapa orang yang terlibat sedangkan yang lainnya masih dalam pencarian.

Polisi umumnya akan menggali informasi dari orang-orang yang sudah tertangkap, lalu dari informasi yang telah diterima polisi akan mencoba mencari pelaku kerusuhan yang masih buron.

  • Contoh snowball sampling pada pengguna narkoba

Ketika seorang peneliti melakukan observasi dan penelitian mengenai tingkah laku para pengguna narkoba. Biasanya jumlah sampel terbatas, misalnya hanya berjumlah tiga orang pengguna yang didapatkan dari data rumah sakit ketergantungan obat.

Untuk memperlancar tujuan penelitian yang dilakukan, para peneliti melakukan penelitian kepada tiga orang pengguna narkoba tersebut terkait dengan perilakunya dalam keseharian.

Setelah itu, peneliti akan melakukan penelitian lanjutan dengan memulai observasi mengenai pengguna narkoba lainnya dari keterangan para objek penelitian sebelumnya, yaitu tiga orang pengguna yang telah disebutkan sebelumnya.

Informasi mengenai pengguna tambahan yang didapatkan dari objek penelitian awal kemudian akan dijadikan sampel atau objek penelitian tambahan.

Dari data sampel tersebut akan terus digali informasi mengenai siapa saja yang terlibat sebagai reken pengguna narkoba lainnya.

Penelitian tersebut akan terus berlanjut dengan sampel yang didapatkan secara beruntun sampai para peneliti merasa cukup mendapatkan informasi yang mereka butuhkan mengenai perilaku pengguna narkoba.

  • Contoh snowball sampling pada karakteristik batu akik

Ketika seorang peneliti ingin mengetahui informasi mengenai karakteristik dan keistimewaan jenis-jenis batu akik. Untuk mensukseskan tujuan dari penelitian tersebut peneliti saat itu memiliki tiga orang responden atau objek yang paham mengenai seluk-beluk dunia batu akik.

Tetapi, selain digali informasi mengenai karakteristik batu akik, penelitian juga bisa menanyakan tentang orang-orang lain yang memiliki kegemaran yang sama seperti orang yang menyukai atau pengoleksi batu akik lainnya.

Dengan begitu, peneliti akan mendapatkan responden tambahan dari tiga orang sebelumnya untuk memperkuat penelitian yang sedang mereka lakukan.

  • Contoh snowball sampling tentang imigran tanpa dokumen di Belanda

Contoh snowball sampling yang terakhir adalah mengenai imigran tanpa dokumen di Belanda. Ketika seorang peneliti akan melakukan interview dengan imigran tanpa dokumen, dari kasus awal yang mereka temukan akan ada beberapa individu lain yang mempunyai kondisi yang sama.

Individu yang diwawancara pertama akan menjadi subjek yang mengantarkan peneliti kepada subjek lain yang memiliki kasus serupa dan bisa dijadikan sampel penelitian yang dilakukan. Hal ini dilakukan agar penelitian yang dilakukan lebih valid dengan menggunakan sampel yang lebih banyak.

Nah, itu dia pembahasan tentang snowball sampling lengkap dengan penjelasan mengenai pengertian snowball sampling, jenis-jenis snowball sampling, tujuan snowball sampling, metode snowball sampling, implementasi snowball sampling, kelebihan snowball sampling, kekurangan snowball sampling, dan contoh tentang metode pengambilan sampel menggunakan snowball sampling.

Semoga informasi yang telah dijelaskan di atas bisa menambah wawasan terkait dengan materi tentang snowball sampling dan bisa memberikan manfaat kepada para pembaca!

The post Snowball Sampling: Pengertian, Metode, Kelebihan dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Metode Penelitian dalam Psikologi Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/metode-penelitian-dalam-psikologi Thu, 28 Apr 2022 13:55:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34268 Ilmu psikologi menekankan pada pengetahuan terkait proses pada fungsi mental manusia. Salah satu upaya untuk mendapatkan pengetahuan ini adalah dengan melakukan penelitian. Dalam penelitian psikologi, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Berikut penjelasan lebih lanjut. 1. Berdasarkan Pendekatan Analisis KuantitatifSecara sederhana, metode penelitian kuantitatif merupakan metode dengan […]

The post 3 Metode Penelitian dalam Psikologi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ilmu psikologi menekankan pada pengetahuan terkait proses pada fungsi mental manusia. Salah satu upaya untuk mendapatkan pengetahuan ini adalah dengan melakukan penelitian. Dalam penelitian psikologi, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Berikut penjelasan lebih lanjut.

1. Berdasarkan Pendekatan Analisis

  • Kuantitatif
    Secara sederhana, metode penelitian kuantitatif merupakan metode dengan data yang dianalisis bersifat numerik dan dapat diolah dengan metode statistika atau program pengolahan data. Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang menunjukkan penolakan terhadap hipotesis nihil. Contohnya pada penelitian Fellasari dan Lestari (2016) berjudul Hubungan antara Pola Asuh Orangtua dengan Kematangan Emosi Remaja. Subjek yang merupakan 137 siswa SMAN 2 Tambang ini diukur dengan kuesioner dengan empat pilihan jawaban dari 20 item pernyataan.
  • Kualitatif
    Jika penelitian kuantitatif melakukan analisis pada data berbentuk angka, metode penelitian kualitatif menganalisis data yang berbentuk naratif, gambar, video, dan sebagainya. Analisis yang dilakukan dapat digunakan untuk membuat kesimpulan deduktif maupun induktif, termasuk menunjukkan dinamika pada fenomena-fenomena yang ada. Contohnya pada penelitian Ramadhani (2018) yang berjudul Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Membentuk Karakter Peduli Lingkungan. Metode kualitatifnya berjenis fenomenologi dengan cara melakukan wawancara tidak terstruktur pada subjek, yakni warga yang menerapkan PHBS serta dengan observasi
  • Mixed Method
    Metode mixed method merupakan upaya untuk menggabungkan kelebihan dari metode kuantitatif dan kualitatif sehingga data yang diperoleh menjadi semakin komprehensif. Selain itu, penggabungan ini juga diharapkan dapat mengatasi kekurangan kedua metode tersebut. Contohnya pada penelitian oleh Taslim, Ninin, dan Astuti (2021) berjudul Gambaran Psychological Well Being pada Ibu Rumah Tangga di Kota Bandung. Subjek yang diteliti ibu rumah tangga usia 18-40 tahun berjumlah 66 orang untuk mengisi kuesioner dan akan dilakukan wawancara untuk masing-masing dua orang dengan skor sangat rendah dan rendah, skor rata-rata, serta skor tinggi dan sangat tinggi pada setiap dimensi.

2. Berdasarkan Waktu

  • Longitudinal
    Penelitian longitudinal adalah jenis penelitian yang dilaksanakan dalam rentang periode tertentu dan pengukuran penelitiannya juga dilakukan selama beberapa kali. Pengukuran pada metode penelitian ini berfokus pada variabel tertentu secara terus menerus sebab tujuannya adalah melihat perubahan atau perkembangan. Contohnya pada penelitian Stanton dan Silva (1992) berjudul A Longitudinal Study of the Influence of Parents and Friends on Children’s Initiation of Smoking. Subjeknya adalah anak-anak yang tergabung dalam DMHDS dan pengukuran dilakukan ketika mereka usia 7, 9, 11, 13, dan 15 tahun dengan cara melakukan wawancara.
  • Cross Sectional
    Metode penelitian cross sectional cakupan subjeknya dapat lebih banyak dan beragam dengan batasan karakteristik yang lebih luas pula sehingga hasil dari data yang diteliti akan semakin kaya. Akan tetapi, rentang waktu pengukurannya lebih terbatas dalam satu waktu tertentu sehingga tidak dapat melihat adanya perubahan atau perkembangan. Contohnya pada penelitian oleh Wati dan Sumarmi (2017) dengan judul Citra Tubuh pada Remaja Perempuan Gemuk dan Tidak Gemuk: Studi Cross Sectional. Subjek penelitian ini adalah 36 siswa usia 13-15 tahun di SMPK Santa Agnes Surabaya yang diukur pada waktu bersamaan selama periode penelitian, yakni bulan April-Agustus 2017.

3. Berdasarkan Sifat Permasalahan

  • Deskriptif
    Tujuan dari metode penelitian deskriptif adalah untuk memberikan gambaran yang lengkap terkait setting sosial maupun hubungan di antara fenomena yang diukur. Metode ini lebih mengarah pada memberi penjelasan berdasarkan fakta yang ada, tetapi tidak menunjukkan analisis yang lebih dalam. Contohnya pada penelitian oleh Mahmud dan Ujun (2016) berjudul Studi Deskriptif Mengenai Pola Stres pada Mahasiswa Praktikum. Subjeknya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang mengambil mata kuliah praktikum. Data diambil dengan kuesioner lalu dilakukan analisis deskriptif untuk menemukan pola stres pada mahasiswa.
  • Eksperimental 
    Metode eksperimental cukup berbeda dengan metode penelitian psikologi lainnya, tetapi metode ini tetap sering digunakan. Penggunaan eksperimen artinya peneliti melakukan kontrol terhadap variabel dependen untuk melihat hubungan sebab akibat dan perbedaan yang terjadi. Pada umumnya digunakan dua kelompok khusus sebagai subjek, yakni kelompok kontrol dan eksperimen. Contohnya pada penelitian oleh Lathifah, Ramli, dan Faizah (2016) berjudul Pengaruh Tayangan Humor terhadap Short Term Memory pada Mahasiswa Baru. Eksperimen yang dilakukan menggunakan kelompok kontrol dan eksperimen yang masing-masing berjumlah 25 orang untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh dan perbedaan setelah kelompok eksperimen diberi tayangan humor.
  • Korelasional
    Menurut Fraenkel dan Wallen (2008), penelitian korelasional adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel beserta tingkat hubungannya. Dengan metode ini, sejauh mana variasi pada satu faktor berkorelasi dengan faktor lainnya dapat terlihat melalui koefisien korelasi. Contohnya penelitian Tarmidi (2010) berjudul Korelasi antara Dukungan Sosial Orang Tua dan Self-Directed Learning pada Siswa SMA. Metode korelasional menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara kemandirian belajar (variabel tergantung) dengan dukungan sosial orang tua (variabel bebas) pada 195 siswa SMAN 1 Medan yang diukur dengan kuesioner.
  • Kausal-Komparatif
    Untuk membandingkan subjek yang berbeda sekaligus melihat hubungan sebab-akibat di dalamnya, peneliti dapat menggunakan metode kausal-komparatif. Metode ini membantu peneliti melihat adanya akibat yang terjadi karena faktor-faktor penyebab. Dengan kata lain, metode kausal-komparatif juga menunjukkan perbedaan berdasarkan faktor tersebut. Contohnya pada penelitian Budiarto (2018) berjudul Social Well-Being, Psychological Well-Being dan Emotional Well-Being: Studi Kausal Komparatif pada Praktisi Seni Bela Diri Bima dan Kebugaran Fisik. Hasilnya, tingkat social well-being lebih tinggi pada individu yang mengikuti bela diri karena merasakan kesejahteraan sosial terkait nilai hidup, filosofi hidup, dll.

Demikianlah beberapa metode penelitian psikologi yang umumnya digunakan. Metode tersebut terbagi ke dalam empat jenis, yakni berdasarkan pendekatan analisis, berdasarkan waktu, serta berdasarkan sifat permasalahan.

Kemudian, beberapa metodenya, yaitu kuantitatif, kualitatif, mixed method, longitudinal, cross sectional, deskriptif, eksperimental, korelasional, dan kausal-komparatif. Akan tetapi, seluruh metode tersebut dapat dikombinasikan dan sebenarnya masih banyak metode penelitian psikologi lainnya.

The post 3 Metode Penelitian dalam Psikologi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Metode Cross Sectional: Pengertian – Ciri dan Contoh Penelitian yang Menggunakannya https://haloedukasi.com/metode-cross-sectional Mon, 25 Apr 2022 06:27:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34121 Metode penelitian cross sectional dikenal sebagai penelitian deskriptif karena sifatnya yang lebih observasional dibanding kausal atau hubungan. Metode ini sering kali digunakan untuk bidang studi psikologi perkembangan. Namun, metode ini juga dapat digunakan pada berbagai bidang lain, seperti medis, ilmu sosial dan pendidikan. Kunci dari penelitian cross sectional ini adalah subjek yang didapatkan dalam satu […]

The post Metode Cross Sectional: Pengertian – Ciri dan Contoh Penelitian yang Menggunakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Metode penelitian cross sectional dikenal sebagai penelitian deskriptif karena sifatnya yang lebih observasional dibanding kausal atau hubungan. Metode ini sering kali digunakan untuk bidang studi psikologi perkembangan. Namun, metode ini juga dapat digunakan pada berbagai bidang lain, seperti medis, ilmu sosial dan pendidikan.

Kunci dari penelitian cross sectional ini adalah subjek yang didapatkan dalam satu waktu dengan kurun tertentu. Subjek tersebut biasanya memiliki karakteristik khusus, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, daerah domisili, dan sebagainya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut dari metode  cross sectional.

Pengertian Metode Cross Sectional

Menurut Notoatmojo (2010), penelitian cross sectional diartikan sebagai suatu penelitian untuk mempelajari dinamika antara faktor-faktor risiko dengan efeknya melalui pendekatan, observasi, maupun pengumpulan data yang dilakukan satu kali pada subjek penelitian.

Berdasarkan situs LP2M Universitas Medan Area, metode cross sectional mempunyai definisi salah satu jenis penelitian observasional dengan analisis data variabel yang dikumpulkan pada satu rentang waktu tertentu di seluruh populasi sampel maupun subset yang sudah ditentukan.

Kemudian menurut situs PubMed Central, studi cross sectional adalah desain penelitian observasional yang digunakan untuk hasil dan eksposur pada peserta studi pada saat yang sama dengan subjek yang diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sesuai tujuan penelitian.

Pengertian tersebut tidak jauh berbeda dari yang disampaikan oleh Nour dan Plourde (2019) yang menyatakan bahwa penelitian cross sectional merupakan studi observational yang menilai paparan dan hasil pada satu titik waktu tertentu dalam populasi sampel tanpa adanya tindak lanjut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode cross sectional merupakan desain penelitian yang menggunakan data dari subjek pada satu waktu tertentu untuk meneliti satu atau lebih variabel secara observasional.

Latar Belakang Munculnya Metode Cross Sectional

Penelitian ilmiah muncul karena adanya kebutuhan untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman, serta kemampuan yang tepat dan dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian yang ilmiah ini tentunya tidak sekadar berisikan informasi, tetapi informasi tersebut harus berdasarkan sumber serta proses pengumpulan data yang terstandar.

Oleh sebab itulah muncul berbagai metode penelitian sehingga para peneliti memiliki panduan agar studi yang dilakukan mempunyai prosedur atau teknik yang dapat dipercaya sehingga hasil dari penelitiannya benar-benar memberikan manfaat, bukan justru mencelakakan karena informasi yang keliru.

Metode cross sectional muncul sebagai upaya untuk memberikan jawaban dari permasalahan dari fenomena yang terjadi saat ini. Dengan adanya metode cross sectional, masyarakat, akademisi, maupun pengguna hasil penelitian lainnya dapat mengetahui informasi yang akurat tanpa harus menunggu waktu yang lama.

Ciri-ciri Metode Cross Sectional

Metode cross sectional pada umumnya dibandingkan dengan metode longitudinal. Akan tetapi, terdapat ciri-ciri khusus pada metode cross sectional yang membedakannya dengan metode penelitian lain. Berikut beberapa ciri dari metode cross sectional:

  • Sampel atau populasi mempunyai ciri tetap.
  • Tidak ada manipulasi terhadap subjek atau populasi.
  • Dapat meneliti subjek dalam jumlah sangat besar sekaligus.
  • Menggunakan set variabel yang sama untuk jangka waktu tertentu.
  • Kemungkinan adanya penelitian yang serupa, tetapi terdapat perbedaan karakteristik subjek.
  • Penelitiannya sudah memiliki titik awal dan titik akhir yang jelas. Hal tersebut berbeda dengan studi longitudinal yang variabelnya dapat berubah seiring berjalannya waktu.
  • Waktu penelitian relatif singkat dengan biaya yang tidak terlalu besar.
  • Dapat meneliti beberapa hasil sekaligus.
  • Sulit untuk menemukan hubungan sebab-akibat.

Contoh Penelitian yang Menggunakan Metode Cross Sectional

Salah satu penelitian yang dilakukan dengan metode cross sectional dilakukan oleh Aziz, Muslihatun, dan Widyastuti (2020) dengan judul Gambaran Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Berdasarkan Paritas dan Usia Ibu saat Hamil di RSUD Wates bulan Desember 2018 yang dilakukan di Yogyakarta.

Penelitian tersebut menggunakan pendekatan cross sectional secara deskriptif sehingga diharapkan mendapat gambaran secara objektif. Subjek penelitian ini adalah bayi yang lahir di RSUD Wates 1 – 31 Desember 2018. Pengambilan data dilakukan dengan mencari rekam medis dan kelengkapan data lainnya lalu diolah dengan master tabel. Kemudian data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat.

Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan bahwa kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) di RSUD Wates sebesar 17,5 persen, kejadian BBLR pada ibu dengan paritas berisiko sebesar 14,5 persen dan pada ibu dengan paritas tidak berisiko sebesar 19,8 persen, serta kejadian BBLR pada ibu dengan usia saat hamil berisiko sebesar 22,9 persen dan ibu dengan usia saat hamil tidak berisiko sebesar 15,7 persen.

Kesimpulan Pembahasan

Demikianlah penjelasan terkait pengertian, latar belakang kemunculan ciri-ciri, serta contoh penelitian dari metode cross sectional. Kesimpulannya, metode penelitian ini umumnya digunakan dalam untuk memberikan deskripsi sebab bersifat observational pada bidang psikologi perkembangan, medis, ilmu sosial, dan pendidikan.

Metode cross sectional dapat didefinisikan sebagai desain penelitian observasional yang dilakukan untuk menganalisis dinamika pada subjek terkait hasil data dari subjek mengenai variabel tertentu dalam satu waktu sesuai tujuan yang ditetapkan peneliti.

Metode ini muncul karena adanya kebutuhan untuk mendapat informasi secara ilmiah terkait permasalahan atau fenomena yang terjadi dalam satu kurun waktu tertentu. Dengan demikian, informasi tetap terbaru, tetapi juga tidak meninggalkan proses mendapatkan data yang dapat dipercaya.

Beberapa ciri dari metode ini, yaitu karakteristik sampel/populasi tetap, tidak ada manipulasi, subjek dapat berjumlah sangat banyak, sudah terdapat titik awal dan akir yang jelas, waktu dan biaya yang diperlukan relatif sedikit, serta sulit untuk menemukan hubungan sebab-akibat.

Contoh dari penggunaan metode penelitian ini ada pada studi oleh Aziz, dkk. (2020) terkait  Gambaran Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Berdasarkan Paritas dan Usia Ibu saat Hamil di RSUD Wates bulan Desember 2018 yang dilakukan dengan mengumpulkan data subjek dari 1-31 Desember 2018. Hasilnya, adalah data terkait presentase BBLR dari kondisi ibu berbeda.

The post Metode Cross Sectional: Pengertian – Ciri dan Contoh Penelitian yang Menggunakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Desain Penelitian: Pengertian, Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/desain-penelitian Sat, 23 Apr 2022 04:52:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34050 Pengertian Desain Penelitian Desain penelitian mempunyai nama lain rancangan penelitian (research design). Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan riset. Desain penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain penelitian dibuat agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan pedoman dan tidak menyimpang. Desain penelitian adalah strategi […]

The post Desain Penelitian: Pengertian, Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Desain Penelitian

Desain penelitian mempunyai nama lain rancangan penelitian (research design). Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan riset. Desain penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian.

Desain penelitian dibuat agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan pedoman dan tidak menyimpang. Desain penelitian adalah strategi untuk mencapai tujuan ini. Desain penelitian dapat diberlakukan baik pada penelitian kualitatif maupun kuantitatif.

Desain penelitian melibatkan rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data. Kegiatan ini didasarkan pada pertanyaan penelitian dari suatu studi.

Pengertian Desain Penelitian Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah pengertian desain penelitian menurut para ahli:

  • Menurut Saunders

Desain penelitian merupakan rencana umum untuk menjawab pertanyaan penelitian. Desain penelitian menyatukan beberapa strategi, komponen, dan metode untuk mengumpulkan dan menentukan teknik analisis data. Hal ini dilakukan sebgai pendekatan sistematis untuk melaksanakan penyelidikan ilmiah.

  • Menurut McCombes

Desain penelitian atau yang memiliki nama lain strategi penelitian yakni rencana untuk menjawab serangkaian pertanyaan penelitian. Bagian ini adalah kerangka kerja yang mencakup metode dan prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data.

  • Green dan Tull

Desaian penelitian adalah spesifikasi teknik dan proses untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Hal ini berkaitan dengan definisi operasional dari desain penelitian yaitu data yang akan dikumpulkan, sumber data, dan proses pengumpulan datanya.

  • Menurut Moh. Nazir

Desain penelitian menurut Moh. Nazir adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

  • Menurut Moh. Pabundu Tika

Desain penelitian menurut beliau yakni rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuan penelitian.

Jenis Desain Penelitian

Jenis desain penelitian dapat dikelompokkan seperti jenis penelitian itu sendiri yakni kualitatif, kuantitatif, campuran. Sedangkan sub-jenis desain penelitian yakni deskriptif, eksperimental, korelasional, diagnostik, dan eksplanatori.

  • Desain Penelitian Kualitatif

Desain penelitian jenis ini melibatkan pengumpulan dan analisis data berupa teks, gambar atau berbagai data yang tidak berkaitan dengan numerik. Desain penelitian ini bertujuan pada kesimpulan yang mengarah pada bagaimana dan mengapa pendapat tersebut muncul.

  • Desain Penelitian Kuantitatif

Desain penelitian jenis ini melibatkan pengumpulan dan analisis data numerik. Desain penelitian jenis ini digunakan secara umum untuk menemukan pola, rata-rata, perkiraan, serta hubungan sebab-akibat antara variabel yang dipelajari.

  • Desain Penelitian Campuran

Desain penelitian ini mengacu pada penggabungan desain penelitian kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan data yang lebih lengkap dan sinergis.

  • Desain Penelitian Deskriptif

Desain penelitian deskriptif mengacu pada ciri pada variabel yang diteliti. Desain penelitian ini berfokus pada pertanyaan yang berkaitan dengan apa dari suatu subjek penelitian.

  • Desain Penelitian Eksperimental

Desain penelitian eksperimental digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebagian besar penelitian eksperimental akan menghasilkan penelitian kuantitatif.

  • Desain Penelitian Korelasional

Desain penelitian ini dilakukan untuk meneliti hubungan antara 2 variabel secara alami. Variabel yang ada tidak berada dalam kendali peneliti.

  • Desain Penelitian Diagnostik

Dalam desain penelitian ini, periset mencoba mengevaluasi penyebab masalah atau fenomena yang terjadi. Desain penelitian ini digunakan untuk memahami lebih rinci faktor timbulnya suatu masalah.

  • Desain Penelitian Eksplanatori

Desain penelitian eksplanatori digunakan untuk menjelaskan suatu landasan teori secara lebih mendalam. Desain penelitian ini berfokus pada penjelasan terkait pola masalah yang belum dijelajahi.

Karakteristik Desain Penelitian

Desain penelitian mempunyai 4 karakteristik sebagai berikut:

  • Objektif

Ketika Anda merancang penelitian, Anda harus bersikap objektif terhadap penelitian yang akan Anda buat. Baik desain maupun penelitian harus terlepas dari prasangka. Sebab prasangka akan mempengaruhi hasil penelitian.

  • Andal

Desain penelitian harus bersifat andal. Artinya desain penelitian harus mampu memberikan hasil setelah dijalankan sesuai dengan standar yang ada.

  • Absah

Desain penelitian memiliki karakteristik absah. Artinya desain penelitian yang dibuat harus didasarkan pada metode yang sesuai dengan jenis penelitian.

  • Generalisasi

Desain penelitian harus berlaku tidak hanya pada sampel terbatas melainkan pada populasi umum juga. Rancangan penelitian yang berlaku umum dapat digunakan untuk bagian populasi lain dengan hasil yang sama akuratnya.

Contoh Desain Penelitian

Berikut ini beberapa contoh dari desain penelitian:

  • Desain Penelitian Kualitatif

Misalnya adalah desain penelitian tentang mengeksplor fenomena kejujuran pada siswa SD Negeri 3 Purwodadi, Kabupaten Banyumas. Desain penelitian ini akan bersifat kualitatif karena hanya melibatkan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  • Desain Penelitian Eksperimental

Misalnya adalah desain penelitian tentang pengaruh alarm asap rokok yang terpasang di ruang publik terhadap jumlah orang yang merokok. Desain penelitian ini akan melibatkan eksperimen pada ruang publik yang dilengkapi dengan alarm asap rokok.

Dan eksperimen di ruang publik yang tidak mempunyai fitur tersebut. Eksperimen ini akan memberikan hasil yakni seberapa efektif alarm asap rokok yang dipasang pada ruang publik terhadap jumlah orang yang merokok.

  • Desain Penelitian Kuantitatif

Desain penelitian kuantitatif biasanya dilakukan dengan merancang percobaan. Terdapat kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Misalnya desain penelitian untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap daya tahan tubuh siswa.

Pada penelitian ini, subjek akan diminta untuk mengonsumsi vitamin C (kelompok perlakuan) dan subjek yang tidak mengonsumsi vitamin C (kelompok kontrol). Hasil yang diperoleh merupakan hasil dari percobaan.

The post Desain Penelitian: Pengertian, Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Metode Biografi: Pengertian – Ciri dan Contoh Penggunaannya https://haloedukasi.com/metode-biografi Mon, 18 Apr 2022 01:37:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33815 Dalam melakukan penelitian, peneliti seharusnya menggunakan berbagai macam cara yang sesuai untuk menghasilkan data secara ilmiah. Umumnya, terdapat dua jenis metode penelitian, yakni metode kuantitatif dan kualitatif. Saat ini kita akan membahas salah satu metode dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode dalam meneliti dengan prosedur pengambilan data yang bertujuan untuk mendapatkan data deskriptif berupa […]

The post Metode Biografi: Pengertian – Ciri dan Contoh Penggunaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam melakukan penelitian, peneliti seharusnya menggunakan berbagai macam cara yang sesuai untuk menghasilkan data secara ilmiah. Umumnya, terdapat dua jenis metode penelitian, yakni metode kuantitatif dan kualitatif. Saat ini kita akan membahas salah satu metode dalam penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan metode dalam meneliti dengan prosedur pengambilan data yang bertujuan untuk mendapatkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis terkait suatu fenomena maupun perilaku. Penelitian jenis ini berbeda dengan penelitian kuantitatif yang datanya berupa angka.

Metode biografi dikenal dan banyak digunakan sebagai salah satu metode penelitian kualitatif. Metode ini dipilih peneliti karena memiliki kegunaan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitiannya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai metode penelitian biografi.

Pengertian Metode Biografi

Apabila dibahas satu-persatu, metode secara bahasa menurut KBBI diartikan sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan biografi menurut KBBI adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.

Kemudian, Daud (2013) menyampaikan pengertian lebih lengkap bahwa biografi merupakan riwayat hidup tokoh yang ditulis oleh orang lain, baik tokoh tersebut masih hidup maupun sudah meninggal dunia. Perlu diperhatikan bahwa biografi berbeda dengan otobiografi yang merupakan istilah bagi riwayat hidup seseorang yang ditulis sendiri.

Secara keseluruhan, metode biografi berarti penelitian mengenai seseorang dan pengalaman pribadinya yang diceritakan kepada peneliti secara langsung maupun melalui sumber sekunder, seperti dokumen atau arsip (Nababan, 2017). 

Sedangkan Denzin dan Lincoln dalam Parasukma (2017) mendefinisikan metode penelitian biografi sebagai salah satu studi yang berdasarkan kumpulan dokumen mengenai kehidupan seseorang yang memberikan gambaran terkait peristiwa maupun pengalaman penting dalam hidupnya.

Latar Belakang Munculnya Metode Biografi

Awalnya, biografi muncul dari pemikiran seorang tokoh yang dikenal sebagai guru sosiologi dan sejarah asal Jerman, yakni Max Weber. Beliau berpendapat bahwa manusia mampu mengambil makna atau arti dari segala hal yang sudah terjadi atau informasi dari orang lain. 

Tidak hanya itu, metode biografi juga bermula dari teori-teori lain yang sudah berkembang sebelumnya, seperti teori analisis konvensional, analisis narasi, interaksionisme simbolik, fenomenologi, etnografi, serta teori diskursus.

Metode biografi pada dasarnya sudah dilakukan sejak lama. Namun, terjadi berbagai modifikasi dan juga pengembangan pada metode ini pada awal abad ke-20. Metode biografi dikembangkan menjadi semakin modern karena mampu digunakan sebagai sarana untuk memahami kepribadian dalam konteks sejarah serta perkembangan seseorang.

Ciri-ciri Metode Biografi

Metode penelitian biografi memiliki beberapa ciri-ciri, di antaranya yaitu:

  • Bagian dari metode penelitian kualitatif.
  • Bertujuan untuk mengungkapkan makna dari pengalaman dan sejarah hidup seseorang.
  • Memberikan pemahaman baru mengenai hidup dari sudut pandang seseorang.
  • Informasi didapatkan dengan berkomunikasi secara langsung dengan tokoh maupun secara tidak langsung dengan keluarga, dokumen, atau berkas lainnya.
  • Bersifat subjektif sehingga tidak dapat digeneralisir pada banyak orang.
  • Terdapat kendala validasi data karena sifatnya subjektif.

Contoh Penelitian yang Menggunakan Metode Biografi

Salah satu contoh penelitian dengan metode biografi dilakukan oleh Parasukma (2017) dengan judul penelitian Abdurrahman Ubaidah sebagai Jurnalis: Studi Biografi dan Perananya pada Jurnalistik Dakwah di Surat Kabar Harian Bangsa sebagai skripsi untuk lulus dari S1 UIN Sunan Ampel Surabaya.

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan dua jenis sumber data, yakni sumber data primer yang berasal dari wawancara langsung kepada objek di kantor surat kabar Harian Bangsa di Jalan Gayung Sari IX no. 5 dan sumber data sekunder berupa dokumen-dokumen yang ditemukan ketika sedang meneliti.

Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, seperti observasi terlibat, wawancara mendalam, dan catatan lapangan. Sedangkan tahap penelitian ini dimulai dari tahap pralapangan, memasuki lapangan, analisis data, dan pengecekan keabsahan temuan. 

Setelah melakukan seluruh proses penelitian, didapatkan beberapa hasil, yaitu Abdurrahman Ubaidah memiliki latar belakang keluarga dan pendidikan yang selalu mengajarkan nilai-nilai Islam. Selain itu, beliau saat ini menjadi penanggung jawab isi redaksi, kelayakan terbit, dan pengaduan pembaca. Seluruh tanggung jawab tersebut dilaksanakan dengan sudut pandang dakwah Islam.

Kesimpulan Pembahasan

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, latar belakang munculnya, ciri-ciri, serta contoh penelitian dari metode biografi. Kesimpulannya, metode biografi diartikan sebagai salah satu bentuk studi terkait individu beserta pengalaman penting pribadinya yang datanya didapatkan secara langsung dengan wawancara maupun tidak langsung melalui dokumen.

Metode ini muncul dari pemikiran Max Weber, yakni peristiwa yang sudah terjadi pada orang lain dapat diambil maknanya. Selain itu, terdapat teori lain yang mempengaruhi adanya metode biografi, seperti fenomenologi dan etnografi. Salah satu ciri dari metode ini adalah metode kualitatif yang bersifat subjektif dan tidak dapat digeneralisir.

Contoh dari penelitian yang dilakukan dengan metode ini dilakukan oleh Parasukma (2017) pada seorang jurnalis dengan judul Abdurrahman Ubaidah sebagai Jurnalis: Studi Biografi dan Perananya pada Jurnalistik Dakwah di Surat Kabar Harian Bangsa.

Penelitian tersebut menggunakan sumber data primer dan sekunder dengan beberapa teknik pengumpulan data, seperti observas, wawancara, dan catatan lapangan. Tahapan yang dilakukan, yaitu pralapangan, memasuki lapangan, analisis data, dan pengecekan keabsahan. Hasilnya, latar belakang dari objek membuatnya melakukan tanggung jawab dengan sudut pandang dakwah Islam.

The post Metode Biografi: Pengertian – Ciri dan Contoh Penggunaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Metode Interview: Pengertian – Ciri dan Contoh Penggunaannya https://haloedukasi.com/metode-interview Mon, 18 Apr 2022 01:35:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33835 Untuk mendapatkan data yang ilmiah yang menunjang penelitian, peneliti dapat menggunakan beragam cara. Secara umum terdapat dua jenis metode penelitian, yakni metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode bertujuan untuk mendapatkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis terkait suatu fenomena. Salah satu metode penelitian kualitatif yang umum digunakan adalah interview. Metode ini dipilih peneliti karena […]

The post Metode Interview: Pengertian – Ciri dan Contoh Penggunaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Untuk mendapatkan data yang ilmiah yang menunjang penelitian, peneliti dapat menggunakan beragam cara. Secara umum terdapat dua jenis metode penelitian, yakni metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode bertujuan untuk mendapatkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis terkait suatu fenomena.

Salah satu metode penelitian kualitatif yang umum digunakan adalah interview. Metode ini dipilih peneliti karena memiliki kegunaan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitiannya, terutama untuk mendapatkan data yang lebih mendalam. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai metode penelitian interview.

Pengertian Metode Interview

Secara bahasa, metode interview terdiri atas dua kata, yakni metode dan interview. Metode dalam KBBI didefinisikan sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan interview merupakan bahasa Inggris dari kata wawancara.

Berdasarkan KBBI, wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.

Menurut Yusuf (2014) dalam Isyana dan Kawasati, interview atau wawancara merupakan suatu proses interaksi yang terjadi di antara pewawancara (interviewer) dengan pihak yang menjadi sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi secara langsung.

Selain itu, metode interview juga dapat diartikan sebagai proses mendapatkan penjelasan yang bertujuan untuk penelitian dengan cara tanya jawab sambil pewawancara dan orang yang diwawancara bertatap muka dengan menggunakan pedoman maupun tidak menggunakan pedoman.

Sementara Estenberg (2002) menyampaikan bahwa interview merupakan pertemuan di antara dua orang dengan tujuan untuk bertukar informasi melalui proses tanya jawab sehingga mampu dikonstruksikan maknanya dalam suatu topik tertentu.

Latar Belakang Munculnya Metode Interview

Berdasarkan sejarahnya, metode interview atau wawancara bermula dari dunia ilmu filsafat. Filsuf-filsuf pada zaman Yunani, seperti Plato, Socrates, Democritus, dan juga Aristoteles mulai melakukan berbagai macam dialog sejak abad ke-4 hingga ke-5 M.

Dialog-dialog tersebut terjadi antara para pemikir dengan muridnya atau lawan bicaranya dan bersifat filosofis sehingga pertukaran pandangan menghasilkan informasi yang baru. Pada saat itu, dikembangkan dua teknik dalam dialog, yaitu teknik syncrisis dan anacrisis.

Teknik syncrisis biasanya digunakan oleh Socrates dalam membawakan pendapatnya. Teknik ini bertujuan untuk memberikan perbandingan sudut pandang terhadap suatu masalah atau kasus tertentu. Selain itu, ada pula teknik anacrisis, di mana tujuannya adalah agar lawan bicara terprovokasi atau terpancing untuk menyampaikan pendapatnya secara kritis.

Mulai dari sana, metode interview terus dikembangkan sehingga lebih beragam jenisnya, lebih jelas strukturnya, serta dapat dibuktikan validitas dan reliabilitasnya. Dengan begitu, metode interview ini masuk ke dalam metode penelitian yang bersifat ilmiah.

Ciri-ciri Metode Interview

Terdapat beberapa ciri dari metode interview, berikut adalah ciri-ciri tersebut:

  • Bagian dari metode penelitian kualitatif.
  • Jumlah objeknya terbatas, tidak dapat melakukan pengukuran dengan banyak orang sekaligus, seperti dengan metode kuantitatif.
  • Dilakukan dengan komunikasi langsung dalam satu waktu, baik secara daring maupun luring.
  • Pada umumnya dilakukan oleh satu interviewer (pihak yang mewawancara) dan satu interviewee (pihak yang diwawancara).
  • Bertujuan mendapat informasi mengenai opini, perasaan, emosi, dan hal lain terkait suatu individu.
  • Sulit untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya jika tidak diiringi dengan metode lain, seperti dengan observasi terhadap aspek nonverbal.
  • Keberhasilan tergantung kemampuan pewawancara dalam menggali informasi.
  • Interpretasi hasil rawan terpengaruh persepsi peneliti.

Contoh Penelitian yang Menggunakan Metode Interview

Salah satu contoh penelitian yang menggunakan metode interview dilakukan oleh Prasanti (2018) dengan judul artikelnya Penggunaan Media Komunikasi bagi Remaja Perempuan dalam Pencarian Informasi Kesehatan dalam Jurnal Lontar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media komunikasi yang digunakan oleh remaja perempuan terkait informasi kesehatan.

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif pada penelitian ini. Kemudian teknik pengumpulannya terbagi tiga, yaitu observasi, interview, dan studi dokumentasi. Interview di sini dilakukan untuk melengkapi data agar lebih akurat dengan cara mewawancarai 5 orang dari bidang ilmu kesehatan dan nonkesehatan.

Hasilnya, remaja perempuan yang menjadi subjek penelitian ini menggunakan beragam media. Bagi mereka yang berasal dari jurusan kesehatan lebih memilih sumber literatur jurnal online. Sedangkan bagi mereka yang tidak berasal dari jurusan kesehatan cenderung menggunakan media daring berupa situs portal kesehatan WhatsApp, Instagram, atau Facebook.

Kesimpulan Pembahasan

Demikianlah penjabaran mengenai pengertian, latar belakang kemunculan, ciri-ciri, serta contoh penelitian terkait metode interview. Kesimpulannya, interview merupakan bagian dari metode penelitian kualitatif untuk mendapatkan data dengan teknik berupa tanya jawab antara pewawancara atau interviewer dengan orang yang diwawancara atau interviewee.

Kemunculan metode penelitian ini berwal dari tokoh filsuf Yunani, seperti Plato, Socrates, Democritus, dan Aristoteles yang suka berdialog dengan muridnya atau orang lain. Kemudian, ciri dari metode interview, yaitu jumlah objeknya terbatas, dilakukan dalam satu waktu, serta keberhasilannya bergantung pada kemampuan pewawancara.

Terdapat suatu penelitian oleh Prasanti (2018) dengan judul Penggunaan Media Komunikasi bagi Remaja Perempuan dalam Pencarian Informasi Kesehatan yang datanya didapatkan dari teknik wawancara. Hasilnya, remaja dari jurusan kesehatan menggunakan sumber jurnal ilmiah sedangkan yang bukan menggunakan media sosial atau situs kesehatan.

The post Metode Interview: Pengertian – Ciri dan Contoh Penggunaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Jenis Metode Penelitian Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-metode-penelitian Mon, 12 Apr 2021 01:56:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23794 Metode penelitian merupakan sekumpulan cara atau strategi yang sistematis dan digunakan oleh peneliti untuk bisa mengembangkan topic atau permasalahan yang diangkatnya. Dengan peran dari metode penelitian ini peneliti lebih bisa memperoleh pengetahuan dan informasi yang lebih luas dan mendetail, terutama yang berkaitan dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Metode penelitian juga bsia disebu dengan suatu […]

The post 8 Jenis Metode Penelitian Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Metode penelitian merupakan sekumpulan cara atau strategi yang sistematis dan digunakan oleh peneliti untuk bisa mengembangkan topic atau permasalahan yang diangkatnya. Dengan peran dari metode penelitian ini peneliti lebih bisa memperoleh pengetahuan dan informasi yang lebih luas dan mendetail, terutama yang berkaitan dengan rumusan masalah yang telah dibuat.

Metode penelitian juga bsia disebu dengan suatu metode atau cara kerja ilmiah yang dilakukan untuk bisa mendapatkan pengetahuan ilmiah. Untuk itu, sangat penting bagi para peneliti untuk menentukan jenis metode penelitian yang sesuai dengan topic yang akan dibahasnya.

Hal tersebut bertujuan untuk lebih memudahkan peneliti dalam mendapatkan kesimpulan yang diperlukan. Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai jenis jenis metode penelitian yang sering digunakan oleh para peneliti.

1. Survey

Metode survey seringkali dalam pelaksanaannya menggunakan kuesioner atau angket yang dijadikan sebagai instrument dalam penelitiannya. Instrumen itulah yang memfasilitasi peneliti untuk bisa mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dari berbagai kalangan yang dituju.

Setelah semua data serta informasi berhasil untuk didapatkan, data akan diolah baik dengan cara manual ataupun dengan menggunakan bantuan software tertentu. Yang mana kemudian, data data tersebut akan dianalisis secara mendetail untuk bisa ditarik sebuah kesimpulan.

2. Eksperimental

Data atau informasi penelitian yang sifatnya eksperimental ini bisa dicari  atau dikumpulkna dengan menggunakan berbagai metode seperti, survey, observasi, wawancara, penelitian secara langsung dan lain sebagainya. Partisipan yang berkaitan dengan proses ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu kelompok eksperimen dan juga kelompok kontrol.

Dimana kedua kelompok tersebut hampir memiliki karakteristik yang sama. Namun, dalam hal ini kelompok eksperimen akan mendapatkan sedikit treatment, sedangkan kelompok sosial tidak. Treatment yang dimaksud dalam hal ini berupa kebijakan atau program yang akan diterapkan pada masa percobaan penelitian.

Apabila dalam penerapan treatment tersebut didapatkan outcome yang tidak signifikan antara kedua kelompok tersebut, maka treatment yang diterapkan dianggap tidak berpengaruh.

3. Longitudinal

Data penelitian yang sifatnya longitudinal ini bisa diperoleh dengan menggunakan cara atau metode penelitian pada umumnya, yaitu survey. Penelitian longitudinal ini dalam pelaksanaannya menggunakan sampel penelitian seorang partisipan. Dalam jangka waktu tertentu, partisipan akan didatangi secara langsung oleh pihak peneliti.

Hal tersebut dilakukan untuk bisa diperoleh data yang dibutuhkan, Yang mana setelah itu akan dilakukan proses pengolahan data dan analisis terkait data dan informasi yang telah didapatkan.

4. Deskriptif

Metode penelitian deskriptif merupakan jenis metode penelitian yang lebih ditekankan pada upaya peneliti dalam mendeskripsikan sebuah fenomena sosial yang sedang terjadi. Namun, atas dasar pengalaman dari partisipan, ataupun hasil observasi penelitian yang didapatkan.

Data yang diperoleh dari metode penelitian ini tentunya merupakan data deskriptif yang mana bisanya berbentuk data kualitatif.

5. Wawancara

Wawancara merupakan metode teknis dari sebuah penelitian, terutama pada proses pengumpulan data. Pelaksanaan dari metode penelitian ini ditujukan untuk bisa mendapatkan data atau informasi yang benar benar bersumber langsun dari partisipan.

Semua data yang dihasilkan dalam proses ini, akan diolah dan dilakukan analisis untuk bisa menarik kesimpulannya. Pengguan metode penelitian jenis ini bisa dibilang memiliki lingkup yang sangat sempit, karena sifatnya yang hanyalah sebuah prosedur teknik dan tidak terlalu mencakup prinsip prinsip yang lebih luas.

6. Observasi

Metode penelitian observasi ini hampir sama sifatnya dengan metode penelitian wawancara, yakni merupakan aspek teknis dari proses pengumpulan data. Kumpulan data atau informasi yang didapatkan dari metode penelitian ini berasal dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sendiri terhadap suatu fenomena atau peristiwa yang sedang terjadi.

Metode jenis ini dilakuka dengan memanfaatkan secara optimal penggunaan dari indra indra yang dimiliki oleh manusia dalam proses pengambilan datanya, terutama lebih ditekankan pada indera penglihatan.

7. Studi Kasus

Untuk bisa memperoleh data dalam suatu penelitian juga bisa diterapkan pola studi kasus. Dimana peneliti akan mendapatkan data atau informasi melalui serangkaian tahapan atau proses seperti wawancara, observasi, pemeriksaaan dokumen dan lain sebagainya.

Namun, jenis metode penelitian ini memiliki lingkup yang sangat terbatas dalam pemberikan kesempatan bagi para peneliti untuk melakukan eksplor yang lebih mendalam mengenai fenomena yang ada.

8. Etnografi

Etnografi merupakan jenis metode penelitian terapan yang digunakan untuk penemuan relevansi sosiokultural. Yang mana akan lebih dikembangkan atau dieksplorasi dengan menggunakan berbagai model model yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari dan juga interaksi kelompok sosial budaya tersebut dalam jangka waktu dan ruang tertentu.

The post 8 Jenis Metode Penelitian Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Etnografi: Pengertian – Teori dan Contohnya https://haloedukasi.com/etnografi Fri, 09 Apr 2021 10:30:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23745 Hal hal yang berkaitan dengan kebudayaan, adat istiadat memiliki cakupan yang sangat luas. Untuk itu apabila kita ingin mengkajinya secara lebih mendalam, diperlukan sebuah metode penelitian yang memang dikhususkan untuk ini. Sehingga dalam melakukan pengkajian dan penelitian bisa ditemukan hasil yang sangat maksimal. Metode penelitian yang digunakan tersebut adalah metode penelitian etnografi. Metode penelitian ini […]

The post Etnografi: Pengertian – Teori dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hal hal yang berkaitan dengan kebudayaan, adat istiadat memiliki cakupan yang sangat luas. Untuk itu apabila kita ingin mengkajinya secara lebih mendalam, diperlukan sebuah metode penelitian yang memang dikhususkan untuk ini.

Sehingga dalam melakukan pengkajian dan penelitian bisa ditemukan hasil yang sangat maksimal. Metode penelitian yang digunakan tersebut adalah metode penelitian etnografi.

Metode penelitian ini telah lama dikembangkan sejak abad ke 20 terutama di bidang sosoiologi dan antropologi budaya. Lalu, apa sih sebenarnya etnografi itu? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai etnografi.

Pengertian Etnografi

Etnografi merupakan jenis metode penelitian terapan yang digunakan untuk penemuan relevansi sosiokultural. Yang mana akan lebih dikembangkan atau dieksplorasi dengan menggunakan berbagai model model yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari dan juga interaksi kelompok sosial budaya tersebut dalam jangka waktu dan ruang tertentu.

Tujuan Etnografi

Menurut pandangan ahli antropologi, tujuan dasar dari metode penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan serta membangun struktur sosial dan budaya yang ada di suatu masyarakat. Tidak hanya itu, dengan metode penelitian etnografi ini, seorang etnografer bisa memandang pola kehidupan masyarakat sosial yang ada, melalui sudut pandang yang berbeda dari sebelumnya.

Teori Etnografi

Metode penelitian etnografi kini semakin berkembang dengan menngunakan paradigm interpretivisme. Paradigma ini dalam penggunaan teorinya sangat dengan teori interaksionisme simbolik. Yang mana dalam teori tersebut entografi yang baru dilandaskan pada tiga premis, seperti berikut.

  • Manusia melakukan berbagai hal atas dasar makna yang akan diberikan oleh hal tersebut pada mereka. Dalam artian lain, manusia dalam melakukan suatu hal didasarkan pada feedback atau timbal balik yang ia dapatkan dari hal tersebut.
  • Makna dari hal hal yang dilakukan berasal dari interaksinya yang terjalin dengan orang lain di sekitarnya.
  • Makna yang dihasilkan akan ditangani atau dimodifikasi melalui proses penafsiran yang digunakan oleh orang, yang berkaitan dengan berbagai hal yang dihadapinya.

Jenis Metode Penelitian Etnografi

Secara umum, metode penelitian etnografi ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu etnografi realis dan etnografi kritis. Berikut merupakan pemaparan mengenai kedua jenis metode penelitian etnografi tersebut.

Etnografi Realis

Tipe metode penelitian etnografi ini lebih condong pada tipe metode penelitian yang tradisional yang mana para peneliti akan mencoba untuk mengumpulkan dan mencari data yang bersesuaian dengan permasalahan yang ada. Namun, dari sudut pandang orang ketiga.

Hal tersebut dikarenakan adanya anggapan bahwa peran dari orang ketiga sangatlah penting. Terutama mengenai pandangannya yang objektif mengenai suatu fenomena atau permasalahan yang sedang dibahas.

Teknik penelitian ini mekain memberikan kesempatan bagi pihak ketiga yan serba tahu mengenai suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi.

Etnografi Kritis

Etnografi kritis ini merupakan jenis metode penelitian yang tipenya lebih condong ke arah kotemporer. Dimana dalam pelaksanaannya para peneliti akan ikut berpartisipasi dalam melakukan sinkronisasi data atau pertahanan kelompok sosial budaya yang sedang diteliti.

Contoh Metode Penelitian Etnografi

Berikut merupakan contoh metode penelitian etnografi.

  • Berjuang di Jalan Sunyi : Studi Etnografi Gerakan Pangan Lokal Anak Muda di Surakarta.
  • Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Para Pengunduh Sarang Burung Walet : Studi Etnografi Perilaku Keselamatan Kerja di Pantai Karangduwur Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.
  • Segmentasi Pasar Kerja Wanita : Studi Etnografi Terhadap Pengamen Wanita.

The post Etnografi: Pengertian – Teori dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>