Metode - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/metode Tue, 09 May 2023 00:31:11 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Metode - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/metode 32 32 Penelitian Campuran: Pengertian, Strategi dan Prosedurnya https://haloedukasi.com/penelitian-campuran Mon, 08 May 2023 06:40:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43024 Pengertian Penelitian Campuran Penelitian campuran merupakan penelitian yang menggabungkan atau mengasosiasikan dua metode yaitu metode kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan sebagai instrumen penelitian yang akan dilakukan.  Penelitian campuran menurut Creswell, merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Creswell juga membagi penelitian campuran menjadi tiga strategi yaitu strategi penelitian campuran sekuensial, konkuren, dan […]

The post Penelitian Campuran: Pengertian, Strategi dan Prosedurnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Penelitian Campuran

Penelitian campuran merupakan penelitian yang menggabungkan atau mengasosiasikan dua metode yaitu metode kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan sebagai instrumen penelitian yang akan dilakukan. 

Penelitian campuran menurut Creswell, merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Creswell juga membagi penelitian campuran menjadi tiga strategi yaitu strategi penelitian campuran sekuensial, konkuren, dan transformatif.

Sementara itu, menurut Sugiyono, penelitian campuran dapat dipahami sebagai metode penelitian kombinasi atau dapat disebut dengan mixed methods, merupakan suatu metode penelitian gabungan antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama dalam suatu kegiatan penelitian.

Dengan metode ini maka data yang diperoleh dengan metode penelitian kualitatif yang subjektif dalam dikaji melalui metode kuantitatif. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif, valid, dan objektif yang tidak diperoleh hanya dengan menggunakan salah satu metode saja.

Tujuan Penelitian Campuran

Berikut ini beberapa tujuan metode penelitian campuran yang perlu diketahui oleh calon peneliti.

  1. Guna mengeksplorasi suatu perspektif partisipan yang didapat dengan cara menganalisis berdasarkan sampel yang lebih luas.
  2. Guna memperoleh data yang berbentuk statistik, yang kemudian dapat dikelola dengan menggunakan dua metode yakni metode kuantitatif dan kualitatif guna mendapatkan penjelasan yang lebih mendalam mengenai hasil statistik yang diperoleh sebelumnya.
  3. Guna memahami permasalahan yang lebih dalam mengenai area dan subjek penelitian dengan cara memvalidasi data yang bersifat subjektif menggunakan penelitian kuantitatif yang berupa positivistik, dan penelitian kualitatif yang berupa narasi yang lebih bermakna.

Strategi Penelitian Campuran

Menurut Creswell, penelitian campuran dapat dilakukan melalui beberapa strategi, diantaranya sebagai berikut:

1. Strategi Penelitian Campuran Sekuensial

Strategi penelitian campuran sekuensial atau sequential mixed methods merupakan strategi bagi peneliti untuk mengkolaborasikan data yang ditemukan dari satu metode dengan metode lainnya. Strategi ini diawali dengan melakukan interview untuk mendapatkan data kualitatif.

Selanjutnya melakukan survei atau menyebar kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif. Strategi penelitian campuran sekuensial terbagi menjadi tiga bagian yaitu strategi eksplanatoris sekuensial, strategi eksplanatoris sekuensial, dan strategi transformatif sekuensial.

2. Strategi Penelitian Campuran Konkuren

Strategi penelitian campuran konkuren atau concurrent mixed method merupakan penelitian yang mengasosiasikan antara data kuantitatif dan data kualitatif dalam satu waktu. Strategi ini dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu strategi triangulasi konkuren, embedded konkuren, dan transformatif konkuren.

3. Strategi Penelitian Campuran Transformatif

Strategi penelitian campuran transformatif atau transformatif mixed methods merupakan metode penelitian yang memposisikan peneliti untuk menggunakan kacamata teoritis sebagai perspektif overarching dengan data kualitatif dan data kuantitatif.

Melalui perspektif tersebut maka dapat membantu mempermudah dalam menyusun kerangka kerja untuk topik penelitian, teknik pengumpulan data, dan hasil yang diharapkan dari penelitian.

Prosedur Pengumpulan Data Penelitian Campuran

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian campuran menjadi bagian yang penting untuk mengidentifikasi strategi-strategi sampling dan pendekatan-pendekatan dalam memvalidasi data hasil penelitian seperti menentukan dan mengidentifikasi data baik kualitatif dan kuantitatif.

Menurut Taddlie dan Yu, terdapat lima sampling dalam penelitian campuran, berikut diantaranya:

  1. Strategi dasar merupakan kombinasi teknik sampling kualitatif dan kuantitatif.
  2. Sampling konkuren merupakan kombinasi antara teknik sampling kualitatif dan kuantitatif menjadi prosedur sampling yang independen dan dapat diterapkan secara bersamaan misalnya instrumen survei dengan jawaban terbuka dan tertutup.
  3. Sampling sekuensial menjadikan sampel pada tahap kedua didapatkan untuk melengkapi sampel pada langkah pertama.
  4. Sampling multilevel merupakan suatu sampling yang diterapkan pada dua atau lebih unit analisis.
  5. Samping yang mengimplementasikan bentuk kombinasi berdasarkan pada jenis penelitian campuran.

Analisis Penelitian Campuran

Strategi yang dipilih dapat menentukan tahapan analisis data dalam penelitian campuran. Analisis data dapat dilakukan berdasarkan pendekatan kualitatif, berupa deskripsi dan analisis teks atau gambaran secara tematik.

Selain itu melalui pendekatan kuantitatif yang berupa analisis angka-angka secara deskriptif dan inferensial, atau bisa dengan menggunakan dua pendekatan antara kualitatif dengan kuantitatif.

Menurut Creswell, analisis data terdiri dari beberapa metode yang dapat digunakan, berikut diantaranya:

1. Transformasi Data

Dengan menerapkan strategi konkuren, peneliti dapat menghitung data kuantitatif dan juga dapat menginterpretasikan data kuantitatif.

2. Mengeksplorasi Outlier-Outlier

Dalam strategi sekuensial, analisis data kuantitatif pada langkah awal menghasilkan kasus ekstrim dan outlier. Setelah dianalisis, peneliti dapat menindaklanjuti dengan melakukan wawancara kualitatif mengenai permasalahan tersebut.

3. Membuat Instrumen

Setelah tema dan statement terkumpul dalam partisipan di tahap pertama, selanjutnya peneliti dapat menggunakan temuan tersebut untuk melakukan wawancara kualitatif mengenai permasalahan outlier untuk memperoleh pengetahuan mengenai hal yang berbeda dari sampel kuantitatif.

3. Menguji Level-Level Ganda

Dalam mengumpulkan hasil kuantitatif mengenai sampel, secara bersamaan melakukan wawancara kualitatif untuk mengeksplorasi suatu fenomena berdasarkan pandangan setiap individu dalam kelompok tersebut.

4. Membuat Matriks

Dengan mengimplementasikan salah satu strategi konkuren dan mengkombinasikan informasi-informasi yang dikumpulkan dari proses pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif ke dalam bentuk matriks atau tabel.

Contoh Penelitian Campuran

  1. Dengan data kuantitatif : Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi sikap siswa terhadap kepemilikan buku ajar yang tidak diwajibkan sekolah?
  2. Dengan data kualitatif : Bagaimana Pandangan siswa ketika menyebutkan salah satu faktor yang mempengaruhi kepemilikan buku ajar yang tidak diwajibkan sekolah untuk memperoleh wawasan yang lebih luas?

The post Penelitian Campuran: Pengertian, Strategi dan Prosedurnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Metode Prototype: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan https://haloedukasi.com/metode-prototype Tue, 26 Oct 2021 12:00:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27837 Apa itu Metode Prototype? Metode prototype merupakan sebuah metode pengembangan dengan melakukan pengujian cara kerja suatu aplikasi baru. Prototype merupakan gambaran awal suatu sistem dan bagaimana hasil akhir yang diharapkan dari sistem itu. Biasanya metode ini melalui proses interaksi terus menerus hingga sistem bisa berfungsi dengan baik. Sedangkan Metode Prototype menurut Pressman (2002:40) yaitu klien dan […]

The post Metode Prototype: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Metode Prototype?

Metode prototype merupakan sebuah metode pengembangan dengan melakukan pengujian cara kerja suatu aplikasi baru. Prototype merupakan gambaran awal suatu sistem dan bagaimana hasil akhir yang diharapkan dari sistem itu. Biasanya metode ini melalui proses interaksi terus menerus hingga sistem bisa berfungsi dengan baik.

Sedangkan Metode Prototype menurut Pressman (2002:40) yaitu klien dan pengembang berkomunikasi langsung untuk menjelaskan obyektif perangkat lunak secara keseluruhan. Serta mengidentifikasikan kebutuhan dalam pengembangan
Mulai dari input, format output dan interface yang digunakan, sehingga bisa melakukan perancangan secara cepat. Setelah itu barulah dilakukan tahapan
pengujian serta evaluasi.

Metode prototype juga mampu menghindari kesalahpahaman dalam proses pengembangan sistem antara developer dan user. Karena seringkali user tidak mampu menjelaskan dengan baik gambaran besar sistem yang ingin dibuatnya. Dengan metode ini user bisa berdiskusi langsung perihal sistem dan untuk menyatukan persepsi dengan tim developer.

Hal ini sesuai dengan tujuan metode prototype yang ingin mengembangkan suatu model hingga menjadi sistem yang final. Dengan metode ini, sistem dapat dikembangkan lebih efisien, cepat dan biaya yang tidak terlalu mahal.

Metode Prototype
Metode Prototype

Seperti gambar di atas, metode prototype memiliki tiga siklus seperti berikut:

  • Listen to Customer

Tahap ini adalah identifikasi keperluan user, hal ini harus dilakukan agar developer mendapatkan informasi mengenai keinginan ataupun masalah yang dihadapi user. Informasi data yang didapatkan, bisa menjadi acuan dalam mencari solusi serta pengembangan untuk tahap berikutnya.

  • Build and Revise Mock Up

Saat kebutuhan untuk membuat sistem terkumpul, proses selanjutnya adalah membuat rancangan prototype sesuai kebutuhan user, dengan melalui
tahapan sebagai berikut:

  1. Perancangan untuk alur proses di dalam sistem, mulai dari, input, output yang sudah diusulkan oleh klien.
  2. Perancangan Unified Modelling Language atau yang disingkat UMl, perancangan ini bertujuan mengidentifikasikan sistem apa saja yang dibutuhkan serta bagaimana merealisasikannya.
  3. Perancangan Interface atau tampilan antarmuka serta beragam fitur yang diperlukan klien.
  • Customer Test Drives Mock-up

Tahapan ini bertujuan untuk melakukan pengujian prototype sistem dan melakukan evaluasi bahwa prototype sistem telah dibuat sesuai dengan harapan user. Jika hasil dari pengujian prototype masih tidak memenuhi kebutuhan keperluan user, maka pengembang harus memperbaiki kembali prototypenya. Hingga prototype bisa direalisasikan menjadi sistem final yang sesuai keinginan user.

Tahapan Pembuatan Metode Prototype

Saat membuat sebuah prototype ada beberapa tahapan sebagai landasan dasarnya. Berikut 6 tahapan yang dibutuhkan dalam membuat mode prototype.

1. Tahap Menganalisis Kebutuhan

Tahapan pertama dalam pembuatan model prototype adalah menganalisis kebutuhan. Pada tahapan ini, semua keperluan sistem akan dijabarkan secara detail sehingga tim developer dan klien harus bertemu langsung untuk membahas sistem secara mendetail. Tim developer juga lebih paham sistem yang diperlukan oleh kliennya.

2.Tahap Desain Sementara

Tahap kedua yaitu membuat desain sementara untuk memberikan gambaran singkat mengenai sistem yang akan dikembangkan. Desain ini dibuat sesuai dengan hasil diskusi pada tahap pertama.

3. Tahap Membuat Prototype

Saat desain sementara sudah disetujui, langkah berikutnya yaitu membangun prototipe yang sesungguhnya. Prototype inilah yang akan dijadikan acuan tim programmer dalam pembuatan sistem ataupun program.

4. Tahap Evaluasi

Tahap keempat adalah evaluasi pengguna, pada tahapan ini, keseluruhan sistem akan dijelaskan menggunakan prototype. Model prototype inilah yang dipresentasikan kepada klien yang kemudian akan di evaluasi. Kritik dan saran klien setelah melihat prototype sistem akan menjadi masukan untuk tim developer.

5. Tahap Revisi Prototype

Pada tahapan ini, saat klien tidak merasa perlu adanya revisi prototype saat presentasi. Tim dapat melanjutkan tahapan 6, tapi saat klien merasa perlu adanya perbaikan sistem, tahapan 4 dan 5 akan dilakukan terus berulang hingga klien setuju dan sistem bisa segera dikembangkan.

6. Tahap Implementasi dan Perawatan

Tahap keenam merupakan tahap terakhir dari metode prototype, sehingga tim programmer akan membuat sistem berdasarkan tahap terakhir. Setelah itu akan dilakukan pengujian pada sistem untuk selanjutnya diberikan kepada klien. Saat sistem telah selesai, maka langkah selanjutnya adalah tahap pemeliharaan, sehingga sistem terus bekerja tanpa masalah.

Kelebihan Metode Prototype

Setiap metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya begitu juga dengan metode prototype. Berikut kelebihan metode prototype :

  1. Menghemat waktu, biaya menjadi tidak terlalu mahal dan pengembangan sistem jadi lebih efisiensi.
  2. Tim developer bisa memahami kebutuhan klien sehingga memudahkan pengembangan sistem.
  3. Klien merasa puas karena bisa mengetahui garis besar sistem yang akan dibuat.
  4. memaparkan kebutuhannya sehingga pembuatan sistem jadi lebih mudah.
  5. Memudahkan klien menyiapkan perangkat lunak untuk sistem yang sedang dibuat.

Kekurangan Metode Prototype

Tidak hanya meiliki beragam kelebihan, metode prototype juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:

  1. Metode prototype bisa membuang banyak waktu saat klien merasa tidak puas pada tahap pertama.
  2. Klien bisa menambah requirement pada sistem, yang membuat kompleksitas pengembangan sistem bertambah.
  3. Pengerjaan sistem dapat terlambat kalau komunikasi tim developer dan klien tidak baik.

The post Metode Prototype: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>