migrasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/migrasi Tue, 08 Aug 2023 03:32:19 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico migrasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/migrasi 32 32 15 Contoh Migrasi dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/contoh-migrasi Tue, 08 Aug 2023 03:32:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44819 Pengertian Migrasi Migrasi adalah proses perpindahan individu atau kelompok orang, hewan, atau benda dari satu tempat ke tempat lain. Migrasi dapat terjadi dalam berbagai skala, mulai dari perpindahan individu dalam skala kecil hingga perpindahan massal yang melibatkan ribuan bahkan jutaan orang atau hewan. Migrasi manusia dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti mencari pekerjaan yang lebih […]

The post 15 Contoh Migrasi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Migrasi

Migrasi adalah proses perpindahan individu atau kelompok orang, hewan, atau benda dari satu tempat ke tempat lain. Migrasi dapat terjadi dalam berbagai skala, mulai dari perpindahan individu dalam skala kecil hingga perpindahan massal yang melibatkan ribuan bahkan jutaan orang atau hewan.

Migrasi manusia dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti mencari pekerjaan yang lebih baik, menghindari konflik atau perang, mengikuti anggota keluarga, mencari pendidikan yang lebih baik, atau akibat perubahan iklim.

Migrasi juga bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung pada alasan dan keadaan individu atau kelompok yang bermigrasi.

Migrasi hewan juga merupakan fenomena yang umum terjadi di alam. Hewan dapat bermigrasi untuk mencari sumber makanan yang lebih baik, menghindari musim dingin yang keras, atau untuk tujuan perkembangbiakan.

Beberapa migrasi hewan bahkan dapat melibatkan perjalanan jarak jauh yang mengagumkan, seperti migrasi burung dari satu belahan bumi ke belahan bumi lainnya.

Secara umum, migrasi adalah respons alami dari makhluk hidup terhadap perubahan lingkungan atau kondisi hidup mereka. Meskipun migrasi dapat memberikan peluang baru dan manfaat bagi individu atau kelompok yang bermigrasi, namun juga dapat menimbulkan tantangan dan masalah baru, termasuk adaptasi dengan budaya baru, lingkungan yang berbeda, atau persaingan dengan penduduk lokal.

Dampak Migrasi

Migrasi dapat memiliki dampak yang signifikan, baik secara positif maupun negatif, baik bagi individu yang bermigrasi maupun bagi masyarakat di tempat tujuan migrasi. Berikut ini adalah penjelasan perpoin mengenai dampak migrasi secara lebih rinci:

1. Dampak Ekonomi

Positif: Migrasi dapat membuka peluang ekonomi baru bagi individu yang bermigrasi, terutama jika mereka pindah ke wilayah dengan lapangan pekerjaan yang lebih luas atau peluang bisnis yang lebih baik. Migrasi juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tujuan karena adanya tambahan tenaga kerja yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kreativitas.

Negatif: Pada sisi lain, migrasi juga dapat menyebabkan masalah pengangguran di daerah asal, terutama jika banyak tenaga kerja meninggalkan daerah tersebut. Di tempat tujuan, migrasi dapat menimbulkan persaingan ketat di pasar tenaga kerja dan menyebabkan lonjakan upah minimum serta meningkatkan tekanan pada infrastruktur kota.

2. Dampak Sosial dan Budaya

Positif: Migrasi dapat membawa keragaman budaya ke wilayah tujuan. Interaksi antara berbagai kelompok budaya dapat memperkaya kehidupan sosial dan budaya di masyarakat penerima. Migrasi juga dapat memperluas wawasan dan pemahaman antarbudaya.

Negatif: Ketika kelompok migran berjumlah besar dan berbeda secara budaya, dapat timbul konflik sosial dan ketegangan antara kelompok etnis atau agama. Integrasi sosial dan budaya yang tidak lancar dapat menyebabkan isolasi sosial dan marginalisasi kelompok migran.

3. Dampak Demografi

Positif: Migrasi dapat membantu mengurangi ketimpangan demografi antara daerah yang memiliki tingkat kelahiran tinggi dan daerah dengan tingkat kelahiran rendah. Hal ini dapat membantu menjaga tingkat pertumbuhan populasi yang seimbang.

Negatif: Dalam beberapa kasus, migrasi dapat menyebabkan depopulasi di daerah asal, terutama ketika banyak warga muda meninggalkan daerah tersebut. Depopulasi ini dapat berdampak negatif pada sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi di daerah asal.

4. Dampak Lingkungan

Positif: Migrasi dapat membantu mengurangi tekanan pada lingkungan di daerah asal yang mungkin mengalami overpopulasi atau degradasi lingkungan akibat manusia.

Negatif: Di sisi lain, migrasi juga dapat menyebabkan masalah lingkungan baru di wilayah tujuan. Penambahan populasi dapat meningkatkan permintaan atas sumber daya alam, menyebabkan urbanisasi yang tidak terkendali, dan berkontribusi pada polusi lingkungan.

5. Dampak Politik

Positif: Migrasi dapat menyebabkan pertumbuhan politik di wilayah tujuan dengan pemberdayaan warga baru dalam proses politik dan meningkatkan pluralisme politik.

Negatif: Terkadang, migrasi dapat menimbulkan ketegangan politik jika masyarakat penerima merasa khawatir akan perubahan politik atau kebijakan yang mungkin dibawa oleh kelompok migran.

Dalam menghadapi dampak migrasi, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengambil tindakan yang tepat, termasuk kebijakan integrasi yang baik dan dukungan sosial bagi kelompok migran, untuk mencapai hasil yang positif bagi semua pihak yang terlibat.

Contoh Migrasi

Berikut ini ada beberapa contoh migrasi, yaitu :

1. Migrasi Antar Kota atau Negara untuk Pekerjaan

Migrasi ini terjadi ketika banyak orang bermigrasi dari kota ke kota atau negara ke negara dalam mencari peluang pekerjaan yang lebih baik.

Alasan utama orang bermigrasi untuk pekerjaan adalah mencari penghasilan yang lebih tinggi, akses ke lapangan kerja yang lebih luas, dan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Daerah-daerah dengan tingkat pengangguran rendah dan pertumbuhan ekonomi yang baik sering menjadi tujuan migrasi pekerja ini. Namun, migrasi ini juga dapat menimbulkan tantangan seperti persaingan ketat di pasar tenaga kerja dan peningkatan kepadatan penduduk di kota-kota besar.

2. Migrasi Permanen untuk Keturunan

Migrasi permanen untuk keturunan terjadi ketika seseorang atau keluarga bermigrasi ke daerah lain karena faktor ikatan keluarga atau pertimbangan sosial. Alasan migrasi ini dapat melibatkan ingin dekat dengan anggota keluarga lain.

Mendukung orang tua yang membutuhkan perawatan, atau mengikuti tradisi keluarga. Migrasi semacam ini dapat membentuk komunitas yang lebih besar di tempat tujuan, tetapi juga dapat menyebabkan perubahan dalam tatanan keluarga dan jaringan sosial.

3. Migrasi Sirkuler

Migrasi sirkuler adalah jenis migrasi yang bersifat musiman atau sementara. Hal ini sering terjadi dalam konteks pekerjaan di sektor-sektor seperti pertanian atau konstruksi.

Misalnya, pekerja bermigrasi dari desa ke perkebunan selama musim panen dan kembali ke desa mereka setelah musim berakhir. Migrasi sirkuler dapat memberikan manfaat ekonomi bagi pekerja karena mereka dapat memanfaatkan peluang kerja musiman di berbagai tempat.

4. Migrasi Akibat Perang dan Konflik

Migrasi akibat perang dan konflik terjadi ketika orang meninggalkan daerah asal mereka karena situasi yang tidak aman dan mencari perlindungan di tempat lain. Konflik bersenjata dan perang sipil sering menyebabkan migrasi massal dalam skala besar.

Orang-orang yang bermigrasi dalam konteks konflik ini berhadapan dengan tantangan besar dalam mencari tempat tinggal baru dan mencari nafkah di lingkungan yang tidak akrab.

5. Migrasi Akibat Krisis Kemanusiaan dan Bencana Alam

Migrasi akibat krisis kemanusiaan dan bencana alam terjadi ketika orang-orang harus meninggalkan daerah mereka karena terkena dampak bencana alam seperti banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, atau kekeringan.

Bencana alam ini dapat menghancurkan infrastruktur dan sumber daya yang menyebabkan orang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian. Migrasi ini sering disebut sebagai migrasi bencana.

6. Migrasi Pendidikan

Migrasi pendidikan terjadi ketika seseorang pindah ke tempat lain untuk mengejar pendidikan yang lebih baik. Ini bisa berarti berkuliah di universitas atau sekolah menengah yang lebih baik di kota atau negara lain. Alasan migrasi pendidikan bisa karena mencari kualitas pendidikan yang lebih tinggi, program studi yang spesifik, atau kesempatan riset dan pengembangan lebih baik.

7. Migrasi untuk Pengobatan dan Perawatan Kesehatan

Beberapa orang bermigrasi ke wilayah lain untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik atau akses ke fasilitas medis yang lebih canggih.

Migrasi ini terjadi ketika fasilitas medis di daerah asal tidak memadai untuk menyediakan perawatan yang dibutuhkan atau ketika ada penyakit atau kondisi medis yang langka dan memerlukan perawatan khusus.

8. Migrasi untuk Tujuan Perkawinan

Migrasi untuk tujuan perkawinan terjadi ketika seseorang pindah ke daerah lain karena menikah dengan pasangan yang berasal dari daerah tersebut.

Migrasi semacam ini sering terjadi ketika pasangan memiliki latar belakang budaya atau agama yang berbeda atau karena hubungan jarak jauh yang dibangun secara online.

9. Migrasi Perubahan Iklim

Perubahan iklim dapat menyebabkan migrasi ketika daerah menjadi tidak layak huni karena kenaikan permukaan air laut, kekeringan, atau perubahan suhu ekstrem.

Migrasi ini sering disebut sebagai migrasi iklim atau migrasi lingkungan karena alasan utamanya terkait dengan perubahan kondisi lingkungan.

10. Migrasi Mencari Kebebasan Beragama atau Politik

Beberapa orang bermigrasi untuk menghindari penindasan atau diskriminasi berdasarkan keyakinan agama atau pandangan politik mereka.

Migrasi semacam ini terjadi ketika seseorang merasa terancam di daerah asalnya dan mencari kebebasan dan perlindungan di tempat lain yang lebih toleran terhadap keyakinan atau pandangan mereka.

11. Migrasi untuk Alasan Ekonomi atau Investasi

Selain migrasi pekerjaan, orang juga dapat bermigrasi untuk tujuan ekonomi lain, seperti berinvestasi di negara lain atau membuka bisnis baru di tempat baru. Migrasi ini sering melibatkan para pengusaha, investor, atau pengusaha yang ingin memanfaatkan peluang ekonomi di wilayah baru.

12. Migrasi Urbanisasi

Urbanisasi terjadi ketika orang bermigrasi dari desa ke kota untuk mencari peluang kerja dan kehidupan yang lebih modern. Migrasi urbanisasi sering terjadi karena ada banyak lapangan pekerjaan di kota dan akses ke fasilitas perkotaan seperti pendidikan, kesehatan, dan hiburan yang lebih baik.

13. Migrasi Keturunan Hewan

Migrasi tidak hanya terjadi pada manusia, tetapi juga pada hewan. Beberapa hewan seperti zebra, gnu, dan serangga melakukan migrasi jarak jauh dalam pencarian sumber makanan atau iklim yang lebih cocok selama musim tertentu.

14. Migrasi Burung

Burung juga melakukan migrasi jarak jauh setiap tahun. Migrasi burung sering terjadi ketika musim berubah dari musim dingin ke musim panas atau sebaliknya. Burung-burung ini bermigrasi untuk mencari iklim yang lebih hangat dan lebih banyak sumber makanan.

15. Migrasi Suku Nomaden

Beberapa suku nomaden masih menjalankan tradisi migrasi mereka hingga saat ini. Migrasi ini berlangsung dari satu tempat ke tempat lain dalam rangka mencari sumber makanan dan air yang mencukupi untuk kelangsungan hidup mereka

Suku-suku nomaden sering berpindah-pindah secara teratur untuk mengikuti siklus alam yang mengatur sumber daya alam yang mereka butuhkan.

Dalam setiap jenis migrasi, ada tantangan dan peluang yang harus dihadapi oleh individu atau kelompok yang bermigrasi, serta oleh masyarakat di tempat tujuan. Dukungan sosial, kebijakan yang bijaksana, dan integrasi yang baik dapat membantu mengoptimalkan manfaat migrasi dan mengurangi dampak negatifnya.

Migrasi adalah fenomena yang kompleks dan beragam, dan pemahaman yang mendalam tentang dinamika migrasi sangat penting untuk mengelola migrasi dengan bijaksana dan berkelanjutan.

The post 15 Contoh Migrasi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 5 Dampak Positif dan Negatif Migrasi https://haloedukasi.com/dampak-positif-dan-negatif-migrasi Mon, 19 Sep 2022 02:32:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38652 Dalam memilih tempat tinggal, setiap orang akan mempertimbangkan berbagai faktor yang melatarbelakangi, seperti tempat pekerjaan, dekat dengan keluarga, atau yang lainnya, karena faktor tersebut dapat menyebabkan seseorang untuk mempertimbangkan melakukan perpindahan yang disebut dengan migrasi. Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan untuk menetap yang disebabkan karena memiliki tujuan […]

The post Ketahui 5 Dampak Positif dan Negatif Migrasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam memilih tempat tinggal, setiap orang akan mempertimbangkan berbagai faktor yang melatarbelakangi, seperti tempat pekerjaan, dekat dengan keluarga, atau yang lainnya, karena faktor tersebut dapat menyebabkan seseorang untuk mempertimbangkan melakukan perpindahan yang disebut dengan migrasi.

Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan untuk menetap yang disebabkan karena memiliki tujuan tertentu. Migrasi dapat bersifat permanen maupun sementara dan umumnya dilakukan untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun religius.

Migrasi menjadi salah satu faktor utama dalam mempengaruhi kepadatan dan persebaran penduduk karena wilayah yang menarik untuk para migran mempunyai kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Setiap manusia menginginkan kehidupan yang lebih layak untuk meningkatkan kesejahteraannya, sehingga migrasi mempengaruhi pertumbuhan penduduk.

Dampak Positif Migrasi

  • Berkurangnya Jumlah Penduduk bagi Daerah yang Ditinggalkan

Bagi daerah yang mempunyai kepadatan yang tinggi, adanya proses migrasi ini memberikan dampak yang positif karena kepadatan penduduk di daerah tersebut bisa berkurang dan tekanan penduduknya berkurang, sehingga pemerintah daerah tersebut dapat lebih fokus untuk mengatasi masalah sosial masyarakatnya karena masyarakat yang akan diatur telah berkurang.

  • Berkurangnya Jumlah Pengangguran 

Untuk daerah yang ditinggalkan yang tadinya mempunyai masalah sosial banyaknya pengangguran di daerah tersebut menjadi berkurang karena mereka telah bermigrasi ke wilayah lain untuk mencari pekerjaan yang akan mengangkat status sosial hidupnya.

Migrasi yang dilakukan oleh penduduk biasanya menjadi sebuah solusi untuk meningkatkan taraf hidup dengan mencari pekerjaan di daerah lain, sehingga pengangguran yang tadinya menumpuk di daerah asal migrasi akan berkurang dan akan membuat kesejahteraan penduduk di daerah tersebut akan meningkat seiring berjalannya waktu.

  • Meratakan Persebaran Penduduk

Suatu dengan daerah yang memiliki penduduk yang padat dari suatu wilayah menyebabkan banyaknya masalah sosial yang akan muncul, maka untuk menghindarinya maka pemerintah mengadakan sebuah program migrasi bagi wilayah yang padat ke daerah yang kurang penduduk, sehingga persebaran penduduk akan tersebar secara merata. 

  • Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Penduduk

Penduduk yang tinggal di suatu wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi biasanya memiliki kehidupan yang kurang sejahtera, maka pemerintah mengadakan program migrasi sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap rakyatnya.

Karena dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit maka pemerintah akan lebih dimudahkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi penduduknya, sehingga masyarakat mempunyai kehidupan yang lebih layak.

  • Mengurangi Masalah Sosial dalam Masyarakat

Dengan adanya migrasi, maka jumlah pengangguran, penduduk yang padat, kemiskinan, kriminalitas, dan sebagainya akan berkurang karena mereka telah bermigrasi untuk mencari kehidupan yang lebih layak.

Penduduk yang padat akan banyak menimbulkan menimbulkan berbagai masalah, maka dari itu program migrasi menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalah sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat

Dampak Negatif Migrasi 

  • Berkurangnya Tenaga Kerja Muda di Desa

Para tenaga kerja muda dan penggerak pembangunan di daerah asal semakin berkurang karena sebagian besar penduduk usia kerja banyak yang bermigrasi ke wilayah perkotaan dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak di kota, sehingga di daerah asal penduduk para pemuda berusia layak kerja akan berkurang.

Apabila mereka tinggal di desa, maka mereka bisa berkarya dan membangun desa nya menjadi lebih maju dengan pemikiran yang kreatif, inovatif, dan berjiwa muda dengan semangat yang tinggi. 

  • Menurunnya Stabilitas Keamanan

Stabilitas keamanan baik di daerah asal maupun daerah tujuan akan terganggu. Bagi daerah asal stabilitas keamanan akan menurun karena banyaknya penduduk muda yang melakukan migrasi ke daerah lain, sehingga tidak ada yang mampu untuk menjaga desanya.

Orang yang tersisa tinggal di desa kebanyakan adalah orang tua yang sudah rapuh dan tidak sekuat dan secerdas para pemuda yang pindah ke kota. Bagi daerah tujuan stabilitas keamanan akan terganggu karena banyaknya orang asing yang datang dengan latar belakang berbeda yang dapat bertindak kriminal dan tingkat kejahatan di kota menjadi semakin tinggi.

  • Tenaga Penggarap Lahan Pertanian Berkurang

Daerah yang ditinggalkan oleh para penduduknya pada umumnya merupakan daerah agraris yang digunakan sebagai lahan pertanian yang harus digarap untuk menghasilkan produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti nasi.

Apabila banyak petani penggarap lahan pertanian yang bermigrasi ke kota, maka tenaga penggarap berkurang dan lahan pertanian tidak ada yang mengerjakannya.

Jika kondisi ini terjadi maka menimbulkan masalah sosial kesulitan dan kekurangan bahan pangan karena para petaninya memilih untuk bekerja di kota dan lebih senang menjadi pegawai kantoran.

  • Terbentuknya Daerah Padat Penduduk dan Lingkungan yang Kumuh

Banyaknya penduduk desa yang bermigrasi ke kota untuk meningkatkan kualitas hidupnya justru akan semakin membuat kota yang dituju menjadi lebih padat penduduk dan membuat daerahnya menjadi lingkungan yang kumuh.

Masyarakat yang padat akan menghasilkan jumlah sampah dan limbah yang lebih banyak sehingga tempat penampungan sampah menjadi meluap. Apabila banyak penduduk yang membuang sampah secara sembarangan maka akan membuat lingkungan menjadi lebih kotor, kumuh, dan bau sehingga menimbulkan berbagai penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat yang lain.

  • Terjadinya Konflik Antara Penduduk Asli dengan Penduduk Pindahan

Para penduduk asli bagi daerah yang dituju untuk migrasi merasa kenyamanan dan keamanan daerah menjadi terganggu karena adanya penduduk pindahan yang berlatar belakang berbeda. Mereka akan khawatir karena lingkungannya kedatangan orang asing baru.

Berbagai konflik sering terjadi dan tidak dapat dihindari, contohnya seperti terjadinya sengketa lahan antara kedua belah pihak yang memperebutkan lahan untuk ditinggalinya sehingga konflik sengketa ini akan pecah dan kadang akan menimbulkan korban jiwa serta rusaknya fasilitas masyarakat.

The post Ketahui 5 Dampak Positif dan Negatif Migrasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Faktor Penyebab Terjadinya Migrasi https://haloedukasi.com/faktor-penyebab-terjadinya-migrasi Sat, 13 Aug 2022 02:22:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37961 Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu menuju ke tempat yang lain dan seorang penduduk bertujuan untuk menetap tinggal di sana. Migrasi dapat terjadi karena adanya penyebab yaitu seperti tidak terpenuhinya sumber daya, tidak tersedianya lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat, faktor agama, melanjutkan pendidikan, dan masih banyak lagi hal hal yang menyebabkan terjadinya migrasi. […]

The post 7 Faktor Penyebab Terjadinya Migrasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu menuju ke tempat yang lain dan seorang penduduk bertujuan untuk menetap tinggal di sana.

Migrasi dapat terjadi karena adanya penyebab yaitu seperti tidak terpenuhinya sumber daya, tidak tersedianya lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat, faktor agama, melanjutkan pendidikan, dan masih banyak lagi hal hal yang menyebabkan terjadinya migrasi.

Faktor Penyebab Migrasi

Untuk pembahasan lebih lanjut silakan amati penjelasan di bawah ini mengenai beberapa faktor penyebab terjadinya migrasi penduduk:

  • Faktor Ekonomi

FaktoreEkonomi menjadi penyebab terjadinya migrasi karena biasanya terjadi pada penduduk desa yang melakukan migrasi ke kota kota besar dengan tujuan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik agar bisa menganggkat derajat keluargnya yang ada di desa.

Bisa disebabkan karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan bagi penduduk yang ada di desa sehingga mereka memutuskan untuk bermigrasi ke luar kota demi mendapatkan pekerjaan.

  • Faktor Keselamatan

Faktor keselamatan ini menjadi penyebab seseorang untuk melakukan migrasi karena demi keselamatan nyawa agar terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan.

Contohnya seperti seorang penduduk melakukan migrasi ke tempat atau ke daerah lain agar terhindar dari bencana seperti tanah longsor, banjir dan bencana lain yang dapat mengancam nyawa manusia maka tidak salah jika penduduk setempat melakukan migrasi dengan tujuan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman lagi agar terhindar dari bencana alam.

Migrasi tersebut bisa terjadi dalam jangka pendek atau bahkan jangka panjang, minimal sampai tempat tinggal sebelumnya itu sudah aman dari bencana.

  • Faktor Keamanan

Faktor keamanan ini memiliki tujuan yang sama seperti pada faktor keselamatan yakni untuk melindungi nyawa manusia. Migrasi dapat terjadi demi keamanan nyawa penduduk di suatu tempat agar mereka bisa terselamatkan dari mara bahaya, seperti terjadinya peperangan yang akan mengancam nyawa manusia.

Sehingga untuk melindungi nyawa penduduk tersebut yaitu dengan melakukan migrasi ke tempat lain ini bisa dibilang menjadi jalan tengah agar aman terhindar dari peperangan yang sedang terjadi.

  • Faktor Pendidikan

Faktor pendidikan dapat menjadi penyebab terjadinya migrasi karena memiliki tujuan untuk melanjutkan pendidikan di tempat lain, sehingga menyebabkan penduduk pindah ke tempat tertentu untuk meneruskan pendidikannya, bisa dari desa pindah ke kota atau bahkan bisa juga seorang penduduk melakukan migrasi ke negara lain.

Hal itu bisa disebabkan karena tidak tersedianya pendidikan yang diinginkan di daerah asalnya atau juga bisa disebabkan karena ingin mendapatkan pendidikan yang lebih berkualitas lagi di tempat lain dan banyak lagi alasan seseorang melakukan migrasi karena faktor pendidikan ini.

  • Faktor Agama

Faktor agama dapat menjadi penyebab terjadinya migrasi apabila tempat asalnya tidak memiliki teloransi antarumat beragama atau tidak bisa menghargai orang lain untuk beribadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing maka hal itu bisa menyebabkan seseorang memutuskan untuk pindah ke tempat lain, atau melakukan migrasi supaya bisa tetap beribadah sesuai agama yang dipercayanya dengan aman dan tidak merasa terganggu oleh orang lain yang agamanya berbeda.

  • Faktor Kepadatan Penduduk

Faktor kepadatan penduduk yang terdapat disuatu daerah ini menjadi salah satu penyebab seseorang melakukan migrasi atau perpindahan penduduk. Migrasi ini dapat terjadi dari tempat asal yang memiliki jumlah penduduk yang padat atau banyak menuju ke tempat yang lebih sedikit penduduknya untuk menghindari kemacetan akibat banyaknya kendaraan karena jumlah penduduknya yang banyak dan juga untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk tersebut.

  • Faktor Hubungan Sosial yang Kurang Baik

Faktor hubungan sosial yang kurang baik ini dapat menjadi penyebab terjadinya migrasi karena ketidaknyamanan seorang penduduk yang tinggal ditempat dengan lingkungan yang sosial kurang baik seperti menyebabkan kerusuhan, perselisihan hingga terjadinya tawuran antar penduduk dan lain-lain.

Hal tersebut menjadi alasan seorang penduduk melakukan migrasi ke tempat lain demi kenyamanan dan tempat yang mereka tuju itu pastinya memiliki lingkungan sosial yang lebih baik lagi dari tempat sebelumnya.

Selain ada faktor penyebab terjadinya migrasi suatu penduduk, disimping itu juga ada macam macam migrasi yang harus kalian ketahui agar bisa memahami lebih dalam lagi mengenai migrasi, mari simak pembahasan dari macam macam migrasi di bawah ini:

Macam Macam Migrasi

  • Imigrasi
    Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap.
  • Emigrasi
    Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari negara asal menuju ke negara lain dengan tujuan untuk menetap dinegara tersebut.
  • Transmigrasi
    Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yang padat penduduk menuju ke tempat atau daerah yang penduduknya lebih sedikit. Dan juga bertujuan untuk menetap tinggal di sana
  • Urbanisasi
    Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa menuju ke kota dengan tujuan yang sama seperti migrasi migrasi yang sebelumnya yaitu untuk menetap tinggal di daerah yang dituju.

Itulah penjelasan singkat mengenai beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang melakukan migrasi ke suatu daerah dan juga dijelaskan mengenai macam macam migrasi.

Semoga pembahasan artikel di atas dapat membantu kalian dalam memahami materi geografi tentang penyebab terjadinya migrasi yang dilakukan oleh seorang penduduk dan juga macam macam migrasi yang terjadi.

The post 7 Faktor Penyebab Terjadinya Migrasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Jenis Migrasi Nasional Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-migrasi-nasional Tue, 26 Jul 2022 03:49:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37463 Migrasi adalah perpindahan suatu organisai, sekelompok masa, atau penduduk dari satu tempat menuju tempat yang baru, pada dasarnya migrasi dibedakan menjadi dua kelompok yaitu migrasi nasional dan migrasi internasional, dilihat dari namanya tentu kita bisa memhami bahwa migrasi nasional adalah perpendahan suatu kelompok orang dari suatu daerah menuju daerah yang baru. Sedangkan migrasi internasional melibatkan […]

The post 4 Jenis Migrasi Nasional Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Migrasi adalah perpindahan suatu organisai, sekelompok masa, atau penduduk dari satu tempat menuju tempat yang baru, pada dasarnya migrasi dibedakan menjadi dua kelompok yaitu migrasi nasional dan migrasi internasional, dilihat dari namanya tentu kita bisa memhami bahwa migrasi nasional adalah perpendahan suatu kelompok orang dari suatu daerah menuju daerah yang baru.

Sedangkan migrasi internasional melibatkan suatu negara atau bahkan benua. Perpindahan penduduk seperti ini sering terjadi dengan tujuan untuk mencari tempat tinggal yang lebih baik atau lebih aman untuk ditinggali.

Berbicara tentang migrasi nasional, artinya sekelompok orang atau perorangan yang pindah dari suatu daerah menuju daerah baru, hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor diantaranya kurangnya lapangan pekerjaan dari suatu daerah, kurangnya sumber daya alam yang tersedia, pemerataan penduduk serta seseorang atau kelompok yang melanjutkan pendidikan.

Sebenarnya migrasi nasional ini banyak sekali terjadi di kalangan masyarakat, yang intinya apabila seseorang atau kelompok berpindah kesuatu daerah dalam kurun waktu sementara, maka itu bisa diartikan kedalam migrasi nasional.

Migrasi nasional memiliki sifat dan jenisnya tersendiri, simak penjelasannya di bawah ini

Sirkulasi

Sirkulasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya, dimana yang membedakannya adalah waktu yang di gunakan dalam aktivitas tersebut, sirkulasi memanfaatkan waktu yang sementara, kemudian dapat kembali lagi dalam kurung waktu tertentu. Sirkulasi di bedakan berdasarkan waktunya sebagai berikut,

  • Sirkulasi Migrasi Harian

Mobilitas ulang alik, merupakan nama lain dari sirkulasi migrasi harian ini, contoh kegiatan sirkulasi harian ini adalah, seseorang yang pergi bekerja dari kota yogyakarta menuju ke kota Solo menggunakan kereta api, sore hari atau hitungan harian para karyawan kembali lagi ke kota yogyakarta, hitungan hari ini disebut sirkulasi migrasi harian.

  • Sirkulasi Migrasi Mingguan

Perpindahan suatu kelompok atau perorangan dari suatu daerah ke daerah lain dalam kurun waktu mingguan, contoh dari aktivitas ini adalah sekelompok keluarga yang pergi ke suatu daerah untuk liburan atau urusan pekerjaan, kemudian kembali lagi ke kota asal apabila pekerjaan atau liburannya telah selesai.

  • Sirkulasi Migrasi Bulanan

Perpindahan suatu kelompok atau perorangan dari satu daerah menuju daerah lainnya, hal ini dikarenakan adanya pekerjaan atau suatu acara yang mengharuskan sesorang menetap selama sebulan, kemudian kembali ke kota asal setelah kegiatan dan pekerjaan itu selesai.

Urbanisasi

Perpindahan penduduk dari desa ke kota dalam satu pulau, pada dasarnya perpindahan ini bersifat menetap sehingga berdampak terhadap jumlah penduduk dalam kota baru yang di tempati, beberapa faktor yang dapat menimbulkan terjadinya urbanisasi adalah sulitnya lapangan kerja bagi masyarakat.

Rendahnya upah terhadap tenaga kerja, serta lingkungan yang di baik untuk pertumbuhan anak dan sosial yang tidak memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Serta didorong oleh daya tarik terhadap suatu daerah hal itu disebabkan karena suatu daerah tersebut memiliki peluang kerja yang bagus, pola hidup dan lingkungan yang sehat dan aman.

Ruralisasi

Berbeda dengan urbanisasi, ruralisasi merupakan kebalikannya yaitu dimana seseorang atau kelompok berpindah dari suatu kota ke desa, hal ini disebabkan karena beberapa hal di antaranya:

  • Perasaan jenuh di kota, merasa bosan dengan keramaian dan ingin mendapatkan hidup yang lebih sejuk dan menyehatkan.
  • Meningkatnya harga lahan sebagai tempat tinggal
  • Keinginan memajukan desa sebagai tempat dan asal seseorang, biasanya di sebut juga dengan perantau, seseorang yang kembali dari kota memiliki pemikiran yang lebih luas dalam memajukan desa atau asalnya.
  • Gagal menyesuaikan diri dengan keadaan di kota yang serba cepat dan sangat praktis.

Ruralisasi juga memiliki faktor penarik terhadap seseorang atau sekelompok orang, di antaranya:

  • Tertarik dengan pola kehidupan yang sederhana.
  • Tersedianya lahan yang lebih murah dan layak dihuni.
  • Suasana dan suhu daerah yang bersih untuk kesehatan.

Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk yang diselenggarakan oleh pemerintah, hal ini dilakukan demi menstabilkan kepadatan penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya, transmigrasi dibedakan menjadi beberapa jenis:

  • Transmigrasi Umum

Transmigrasi ini dilakukan oleh pemerintah yang mana seluruh biaya perpindahan dari kota asal ke kota barunya di tanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.

  • Transmigrasi Spontan

Merupakan kebalikan dari transmigrasi umum, yang mana seluruh biaya di tanggung oleh pribadi berdasarkan kemauan dan kesadaran sendiri.

  • Transmigrasi Sektoral

Transmigrasi ini dilakukan atas persetujuan antara pemerintah kota asal dan pemerintah kota tujuan, yang mana seluruh biaya yang diperlukan di tanggung oleh masing masing pihak, dalam artian ini merupakan pemerintah kota asal dan pemerintahan kota tujuan.

  • Transmigrasi Swakarsa

Transmigrasi ini dilakukan dan dibiayai oleh suatu organisasi swasta di luar instansi pemerintahan.

  • Transmigrasi Khusus

Transmigrasi ini dilakukan dalam rangka pembangunan suatu proyek-proyek tertentu, seperti pelebaran jalan, pembangunan transportasi bagi masyarakat dan bencana alam yang merugikan dan menghancurkan masyarakat.

Migrasi merupakan salah satu langkah yang sering dilakukan oleh manusia, perkembangan dann meningkatnya jumlah penduduk sangat berdampak terhadap migrasi ini, perpindahan dari satu daerah yang padat menuju daerah yang dapat menampung kehidupan, merupakan salah satu bentuk dan tujuan terpenting dalam melakukan migrasi.

The post 4 Jenis Migrasi Nasional Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Teori Migrasi yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/teori-migrasi Mon, 25 Jul 2022 09:18:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37365 Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya baik dalam satu negara maupun ke luar negeri disebut dengan migrasi. Migrasi dibedakan menjadi beberapa jenis seperti migrasi nasional dan migrasi internasional. Selain itu para ahli telah memberikan beberapa teori mengenai migrasi. Beberapa teori tersebut adalah sebagai berikut.  1. Menurut Todaro  Todaro (2006) menjelaskan mengenai migrasi yakni […]

The post 8 Teori Migrasi yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya baik dalam satu negara maupun ke luar negeri disebut dengan migrasi. Migrasi dibedakan menjadi beberapa jenis seperti migrasi nasional dan migrasi internasional. Selain itu para ahli telah memberikan beberapa teori mengenai migrasi. Beberapa teori tersebut adalah sebagai berikut. 

1. Menurut Todaro 

Todaro (2006) menjelaskan mengenai migrasi yakni sebagai fenomena ekonomi. Lebih lanjut Todaro mengatakan bahwa migrasi terjadi karena adanya perbedaan pendapatan antara wilayah pedesaan dan perkotaan. Para imigran memperhatikan beberapa faktor sebelum melakukan migrasi seperti kesempatan untuk mendapat pekerjaan. Adapun karakteristik dasar migrasi menurut Todaro antara lain sebagai berikut. 

  • Imigran melakukan migrasi karena adanya pertimbangan kemampuan dan kekuatan ekonomi yang rasional dan berkaitan dengan manfaat serta kerugian setelah migrasi. 
  • Mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan upah riil yang diharapkan di desa dengan di kota. 
  • Perbandingan atau perbedaan upah di pedesaan dan wilayah kota yang terjadi serta adanya kesempatan kerja yang sesuai dengan harapan. 
  • Mendapatkan kesempatan kerja yang lebih tinggi dan cepat di perkotaan yang berhubungan dengan banyaknya lapangan pekerjaan di kota sehingga berbanding terbalik dengan tingkat pengangguran di perkotaan. 

2. Teori Arthur Lewis 

Arthur Lewis menjelaskan perpindahan migrasi berdasarkan pada sektor perekonomian. Arthur membagi sekrtor pertanian menjadi dua bagian yakni tradisional dan modern.

Sektor perekonomian tradisional yakni berada di pedesaan yang subsisten yaitu adanya tenaga kerja yang tidak memadai sedangkan sektor modern yaitu yang terdapat di perkotaan yaitu tenaga kerja dari sektor subsisten yang berpindah secara begiliran dan perlahan. 

Berdasarkan teori ini terjadi adanya proses perpindahan atau transfer tenaga kerja dari sektor pedesaan ke sektor modern atau perkotaan. 

3. Migrasi Everett S. Lee 

Everett S. Lee dalam buku Mantra tahun 2015 menerangkan bahwa tingkat migrasi terjadi dari wilayah berkembang sesuai dengan tingkat keragaman di wilayah tersebut. Orang-orang yang melakukan migrasi tidak bergantung pada lamanya waktu baik permanen maupun semi permanenm Migrasi juga dilakukan tidak bergantung pada sifatnya baik terpaksa maupun sukarela. 

Everett S. Lee mengungkapkan ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap migrasi antara lain sebagai berikut. 

  • Faktor Positif 

Faktor positif adalah faktor yang dapat menghadirkan keuntungan setelah melakukan migrasi. 

  • Faktor Negatif 

Berbanding terbalik dengan faktor positif, faktor negatif memberikan dampak buruk atau tidak sesuai dengan harapan setelah migrasi ke tempat yang baru. Bagkan imigran cenderung memiliki rencana untuk melakukan migrasi lagi. 

  • Faktor Netral

Tidak memberikan dampak positif atau keuntungan namun juga tidak memberikan kerugian. Hal ini lah yang disebut sebagai faktor netral. 

  • Faktor Individu

Faktor individu yakni faktor yang datang dari dalam diri sendiri dan bukan pengaruh dari luar. 

  • Faktor Daerah Asal

Faktor daerah asal yakni pendorong yang terdapat di tenpat tinggal asalnya. Faktor ini bisa berupa lahan yang tidak memadai, upah tidak sepadan, adanya waktu kosong antara masa tanam dan masa panen, rendahnya kesempatan kerja, jenis pekerjaan yang tidak beragam. 

  • Faktor Daerah Tujuan 

Faktor daerah tujuan adalah hal-hal yang menjadi faktor pemicu terjadinya migrasi dari tempat tujuanya. Hal tersebut bisa berupak upah yang lebih tinggi, kesempatan kerja lebih luas serta jenis lapangan pekerjaan yang berbagai jenis. 

  • Tantangan Antar Daerah

Beberapa tantangan akan ditemui antara daerah asal dengan daerah tujuaj migrasi. Contohnya adalah kendaraan, topografi serta jarak antar kota atau desa. 

4. Teori Mitchell

Teori Mitchell (1961) mengungkapkan ada dua faktor yang dipertimbangkan untuk mengambil keputusan sebelum melakukan migrasi. Dua faktor tersebut adalah faktor penarik atau centripetal forces dan aktor pendorong atau centrifugal forces. 

Faktor penarik adalah sesuatu hal yang membuat orang tersebut memiliki keinginan untuk menetap di daerah asalnya. Faktor pendorong adalah faktor yang membangun rasa keinginan untuk berpindah dari tempat asalnya ke tempat yang baru.  Faktor pendorong dipicu oleh adanya beberapa hal seperri upah yang tidak sebanding, kesempatan kerja, fasilitas pendidikan dan lain halnya. 

5. Teori Keely 

Teori yang diungkapkan oleh Keely disbeut juga dengan teori modal manusia yakni migrasi merupakan bentuk investasi dari manusia. Migrasi yang dilakukan berhubungan dengan pengalaman, keterampilan serta pendidikan.

Hal ini lah yang disebut modal manusia untuk mempengaruhi manusia lainnya untuk migrasi. Keely mengatakan bahwa manusia dalam melakukan migrasi akan mempertimbangkan keuntungan yang akan didapatkan. 

6. Teori Malthus

Teori migrasi yang diungkapkan oleh Malthus disebut juga dengan nama teori produksi pertanian. Teori ini berkaitan dengan pertanian yakni apabila terjadi pertambahan tenaga petani namun lahan pertanian tidak bertambah lahan pertanian dan kemajuan teknologi pertanian maka yang terjadi adalah penurunan produksi. 

Ketika biaya produksi bertambah maka akan berakibat pada menurunnya upah yang didapat para pekerja. Jika hal tersebut terjadi maka penduduk akan cenderung untuk migrasi ke tempat baru. 

Malthus juga menghubungkan migrasi dengan masalah kependudukan. Teori ini menjelaskan bahwa ketika adanya ledakan penduduk sama halnya dengan tenaga kerja yang melimpah.

Maka akan terjadi penawaran tenaga kerja yang meningkat. Namun hal lain yang akan terjadi adalah menurunnya upah yang akan meningkatkan beban hidup. Hal ini akan menyebabkan manusia menundu pernikahannya. 

7. Teori E. G. Ravenstein

Di kutip dalam Sunarto (1985) Ravenstein menjelaskan bahwa orang-orang yang melakukan migrasi tentu memiliki berbagai alasan dan faktor. Beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut. 

  • Jarak migrasi yang terlalu jauh tidai begitu diminati oleh migran. Maka akan semakin jauh semakin sedikit migrasi yang terjadi. 
  • Timbal balik yang yang baik akan didapatkan jika migrasi dilajukan dengan benar. 
  • Perbedaan kondisi pedesaan dan perkotaan akan meningkatkan minta migrasi. 
  • Teknologi yang lebih canggih di suatu tempat juga mendorong migrasi. 
  • Faktor ekonomi yang lebih baik di suatu daerah. 

8. Teori Menurut Jones 

Menurut Jones migrasi adalah bagian dari proses menuju ke kehidupan yang lebih modern. Suatu tempat yang dinilai lebih modern akan menarik penduduk untuk migrasi. Hal tersebut berkaitan dengan transportasi, sarana pendidikan dan komunikasi yang lebih baik dan lebih maju. 

The post 8 Teori Migrasi yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 5 Jenis Migrasi Berdasarkan Durasi https://haloedukasi.com/jenis-migrasi-berdasarkan-durasi Fri, 22 Jul 2022 06:54:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37286 Sebelum membahas tentang apa saja macam atau jenis migrasi berdasarkan durasi atau lama waktunya ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu migrasi. Migrasi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu perpindahan penduduk dari satu pemukiman ke pemukiman lainnya. Perpindahan disebut migrasi apabila telah melewati batas negara atau wilayah tempat tinggal sebelumnya dan memiliki maksud […]

The post Ketahui 5 Jenis Migrasi Berdasarkan Durasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebelum membahas tentang apa saja macam atau jenis migrasi berdasarkan durasi atau lama waktunya ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu migrasi. Migrasi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu perpindahan penduduk dari satu pemukiman ke pemukiman lainnya.

Perpindahan disebut migrasi apabila telah melewati batas negara atau wilayah tempat tinggal sebelumnya dan memiliki maksud untuk menetap di tempat yang baru. Pelaku migrasi disebut sebagai emigran.

Namun ada pula teori yang mengatakan bahwa migrasi adalah perpindahan penduduk yang melewati batas wilayah meskipun tidak dalam jangka waktu yang lama. Jika dilihat dari durasinya maka migrasi dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut ini. 

1. Migrasi Permanen

Migrasi permanen adalah perpindahan penduduk yang dilakukan dengan tujuan untuk menetap secara permanen atau selamanya atau dalam kurun waktu yang lama. Terdapat dua jenis migrasi permanen yakni migrasi nasional dan migrasi internasional. 

  • Migrasi Nasional  adalah perpindahan penduduk yang dilakukan masih dalam lingkup negara tersebut. Contohnya adalah perpindahan dari desa ke kota (urbanisasi), perpindahan dari kota ke desa (ruralisasi) dan perpindahan dari pulau ke pulau (transmigrasi). 
  • Migrasi internasional yakni perpindahan penduduk antar negara seperti imigrasi, emigrasi dan remigrasi. 

2. Migrasi Semi Permanen 

Migrasi semi permanen adalah ketika orang tersebut berpindah ke tempat lainnya hanya untuk sementara waktu saja. Biasanya dalam kurun waktu beberapa tahun. Contoh orang-orang yang dianggap melakukan migrasi semi permanen adalah pelajar yang merantau di kota lain atau di luar negeri. Begitu juga dengan para pekerja yang merantau dan diplomat. 

3. Migrasi Musiman

Migrasi musiman yakni pindahnya penduduk ke tempat lain hanya pada waktu tertentu saja. Umumnya mereka hanya menetap dalam hitungan minggu atau bulan saja. C

ontoh dari migrasi musiman adalah para petani yang pindah ke daerah lain yang sedang panen dan membutuhkan tenaga kerja dan setelah panen selesai mereka kembali ke tempat asalnya. 

4. Migrasi Sirkuler

Migrasi sirkuler yakni perpindahan yang dilakukan bukan untuk menetap tetapi hanya beberapa kali saja atau dalam kurun waktu 24 jam. Contohnya adalah para pekerja yang tempat kerjanya berada di luar tempat tinggalnya namun tidak terlalu jauh. Orang yang sedang berlibur dalam kurun waktu tertentu juga termasuk ke dalam migrasi sekuler. 

5. Migrasi Ulang-Alik 

Migrasi ulang-alik adalah pindahnya penduduk yang dilakukan hanya dilakukan kurang dari 24 jam dan dilakukan beberapa kali dalam seminggu. Contohnya adalah pengguna komuter atau kendaraan jarak jauh lainnya. Tujuannya yakni karena jarak tempuh antara rumah dengan tempat kerja atau kampusnya jauh. 

The post Ketahui 5 Jenis Migrasi Berdasarkan Durasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Dampak Persebaran Penduduk yang Tidak Merata https://haloedukasi.com/dampak-persebaran-penduduk-yang-tidak-merata Wed, 29 Dec 2021 02:35:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30102 Dewasa ini kegiatan transmigrasi merupakan hal yang lumrah, seiring dengan kemudahan moda transportasi dan iming-iming kemudahan untuk memperoleh pendapatan pada daerah tujuan kerap kali memancing kegiatan persebaran penduduk ini menjadi sesuatu hal yang biasa. Namun demikian tidak semua daerah memiliki keunggulan yang sama satu dengan yang lainnya. Hal ini yang memicu terjadinya persebaran penduduk yang […]

The post 10 Dampak Persebaran Penduduk yang Tidak Merata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dewasa ini kegiatan transmigrasi merupakan hal yang lumrah, seiring dengan kemudahan moda transportasi dan iming-iming kemudahan untuk memperoleh pendapatan pada daerah tujuan kerap kali memancing kegiatan persebaran penduduk ini menjadi sesuatu hal yang biasa.

Namun demikian tidak semua daerah memiliki keunggulan yang sama satu dengan yang lainnya. Hal ini yang memicu terjadinya persebaran penduduk yang tidak merata, yang memiliki dampak antara lain:

1. Potensi Timbulnya Pengangguran pada Daerah Tertentu

Tidak meratanya persebaran penduduk dapat memicu terjadinya pengangguran yang berimbas negatif pada perekonomian suatu negara. Hal ini diakibatkan karena jumlah pekerjaan yang tersedia di daerah tersebut lebih sedikit dari jumlah pencari kerja yang ada.

Ketimpangan inilah kemudian yang memicu muncul banyaknya para pengangguran yang ada di daerah tersebut. Menumpuknya para pengangguran tersebut diperparah oleh iming-iming ketersediaan pekerjaan yang banyak pada suatu daerah tertentu.

Sehingga banyak sekali orang yang datang ke suatu daerah dalam rangka untuk dapat mencari pekerjaan bagi dirinya sendiri.

2. Potensi Timbulnya Kemiskinan pada suatu Daerah

Akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata tersebut salah satunya adalah kemiskinan.

Hal ini dimungkinan oleh karena para pencari kerja yang berbondong-bondong datang ke daerah tertentu tersebut tidak memperoleh pekerjaan, sedangkan di satu sisi dari segi keuangan para pencari kerja yang berubah menjadi pengangguran tersebut makin menipis.

Dikarenakan kebutuhan seperti misalkan pangan harus tetap tersedia, maka bekal keuangan dari para pengangguran tersebut lambat laun semakin menipis dan akhirnya habis.

Menyisakan hanya kemiskinan yang ada para daerah tersebut.

3. Kemacetan akibat Kendaraan yang Menumpuk

Kemacetan menjadi salah satu permasalahan yang timbul akibat persebaran penduduk yang tidak merata. Kemacetan tersebut diakibatkan dari jumlah kendaraan yang banyak akibat penumpukkan dari jumlah orang atau warga daerah tertentu yang semakin banyak.

Peningkatan jumlah kendaraan tersebut tidak didukung oleh perkembangan jalur transportasi dari daerah itu sendiri. Sehingga terciptalah kemacetan yang melanda sepanjang waktu dan sangat menimbulkan efek yang negatif bagi daerah tersebut.

4. Kecenderungan Gesekan Politik yang Mencuat

Potensi timbulnya gesekan dari segi politik semakin besar seiring dengan semakin tidak meratanya persebaran penduduk yang terjadi.

Hal ini dimungkinkan karena dengan terjadinya suatu penumpukan jumlah penduduk pada suatu daerah, akan mudah menimbulkan polemik pada daerah itu sendiri.

Dengan banyaknya jumlah penduduk pada suatu daerah, sedikit percikan kecil saja mampu menimbulkan gesekan besar yang berpotensi terjadinya kericuhan pada daerah yang terdampak dari persebaran penduduk yang tidak merata tersebut.

5. Kriminalitas makin Meningkat yang Menimbulkan Keresahan

Dengan banyaknya jumlah pengangguran yang ada pada suatu daerah yang terdampak dari persebaran penduduk yang tidak merata, menimbulkan kemiskinan akibat lapangan pekerjaan yang tersedia tidak mencukupi untuk sebagian orang yang datang demi mencari pekerjaan di daerah tersebut.

Akibat dari kemiskinan tersebut dan dengan didorong oleh kebutuhan hidup khususnya segi ekonomi dan kebutuhan primer berupa makanan, maka mendorong kecenderungan dari para pengangguran tersebut untuk berbuat kejahatan seperti menodong, merampok, menjambret, mencuri demi memenuhi kebutuhannya tersebut.

6. Timbulnya banyak Pemukiman Kumuh

Salah satu dari dampak akibat persebaran penduduk yang tidak merata adalah hilangnya estetika tatanan keindahan daerah akibat pembangunan bangunan semi permanen dan bahkan tumpukan sampah dari orang-orang para pengangguran tersebut.

Para pengangguran tersebut yang terpaksa harus membangun tempat tinggal sendiri karena tidak memiliki biaya untuk menyewa tempat tinggal alih-alih membeli tempat tinggal semakin mengurangi keindahan dari suatu daerah akibat penumpukkan pemukiman kumuh.

7. Pembangunan yang tidak Merata antar Daerah

Pembangunan dan dorongan ekonomi pun menjadi tidak lancer dan timbulnya kesenjangan pembangunan daerah yang berakibat pada timpangnya tingkat pembangunan dari satu daerah dengan daerah yang lain.

Pada daerah yang menjadi tujuan dari persebaran penduduk tersebut, cenderung lebih cepat dalam proses pembangunan yang ada.

Sebaliknya pada daerah yang kurang diminati, pembangunan dari daerah tersebut cenderung lebih lambat akibat tidak meratanya persebaran penduduk di antara daerah-daerah tersebut.

8. Kemungkinan Pencemaran Lingkungan makin Besar

Akibat lain dari persebaran penduduk yang tidak merata adalah kecenderungan untuk terjadinya pecemaran lingkungan, baik pada sungai maupun lahan-lahan yang dijadikan tempat pembuangan sampah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Hal ini cenderung terjadi karena penumpukan jumlah orang yang kian besar dari hari ke harinya, akan semakin memperbesar jumlah sampah dan limbah rumah tangga yang dihasilkan per harinya.

Ditambah dengan kurangnya wawasan akan kepedulian lingkungan menjadikan lingkungan semakin tercemar.

9. Kelestarian Alam yang makin Terancam

Akibat semakin banyaknya penumpukan jumlah warga di suatu daerah karena persebaran penduduk yang tidak merata, maka kebutuhan lahan dan perumahan akan semakin meningkat.

Hal ini menyebabkan penggundulan hutan dan area hijau lainnya yang digunakan untuk lokasi pemukiman para penduduk tersebut.

10. Kesenjangan Tingkat Pendidikan antar Daerah

Dengan munculnya perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan antar daerah, memicu pula perbedaan dari segi Pendidikan.

Hal ini dapat terjadi lantaran pada daerah yang ramai penduduk, tingkat kemajuan akan makin pesat didukung pula dengan pembangunan sekolah dan yayasan pendidikan lainnya.

Sebaliknya pada daerah yang sepi penduduk, tingkat pendidikan akan menjadi lebih lambat perkembangannya.

The post 10 Dampak Persebaran Penduduk yang Tidak Merata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Migrasi: Pengertian – Tujuan dan Jenisnya https://haloedukasi.com/migrasi Wed, 06 May 2020 02:54:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6276 Kali ini kita akan mempelajari apa itu migrasi. Berikut penjelasan lengkapnya. Pengertian Migrasi Pengertian Menurut KBBI Migrasi menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat (negara dan sebagainya) ke tempat (negara dan sebagainya) lain untuk menetap. Pengertian Menurut Para Ahli Rutman (1970)Migrasi adalah perpindahan penduduk yang dilakukan karena permasalahan kependudukan. Yaitu […]

The post Migrasi: Pengertian – Tujuan dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kali ini kita akan mempelajari apa itu migrasi. Berikut penjelasan lengkapnya.

Pengertian Migrasi

Pengertian Menurut KBBI

Migrasi menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat (negara dan sebagainya) ke tempat (negara dan sebagainya) lain untuk menetap.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Rutman (1970)
    Migrasi adalah perpindahan penduduk yang dilakukan karena permasalahan kependudukan. Yaitu permasalahan ekonomi, sosial dan budaya pada wilayah tertentu. Tujuan migrasi ini untuk memperbaiki kehidupan dan mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
  • Rozy Munir (1981)
    Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk yang memiliki tujuan untuk menetap pada satu tempat. Perpindahan tempat ini melewati batas politik atau negara. Termasuk juga yang dimaksud yaitu melewati batas administratif suatu Negara. Pengertian migrasi menurut Rozy Munir dikatakan sebagai perpindahan yang cukup permanen.
  • La Ode Syarifuddin (1985)
    Pengertian migrasi diartikan sebagai bentuk respon manusia terhadap kondisi atau peristiwa yang tidak menyenangkan atau merugikan di daerah asal manusia tersebut. Salah satu contohnya sistem kepemilikan tanah yang tidak menguntungkan pemilik dan lain sebagainya.

Tujuan Migrasi

Migrasi memiliki tujuan, diantaranya:

  • Meratakan persebaran penduduk
  • Meningkatkan kehidupan ekonomi seseorang
  • Mengurangi kepadatan penduduk di suatu wilayah
  • Memanfaatkan SDA yang ada di daerah yang sedikit sumber daya manusia nya.

Fungsi Migrasi

Migrasi memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Agar persebaran penduduk merata
  • Agar tingkat pendidikan yang diinginkan tercapai
  • Mendapatkan SDA yang mencukupi
  • Mencari lapangan pekerjaan.

Penyebab Terjadinya Migrasi

Penyebab terjadinya migrasi juga berhubungan dengan masalah ekonomi suatu daerah. Berikut diantaranya:

  • Tidak Ada Lapangan Pekerjaan

Sedikitnya lapangan pekerjaan di daerah asal yang tersedia menjadi salah satu faktor Salah satu penyebab terjadinya migrasi.

Permasalahan lapangan pekerjaan ini mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asalnya dan bermigrasi ke daerah lain yang memiliki lapangan pekerjaan sesuai harapannya.

  • Kepadatan Penduduk

Faktor kepadatan penduduk di daerah asal adalah alasan terjadinya migrasi.

Kepadatan penduduk memicu berbagai permasalahan kehidupan antara lain banyaknya pengangguran.

Jumlah manusia dengan usia produktif tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia maka dapat berpengaruh pada tingginya tindak kejahatan di masyarakat.

Maka dari itu pentingnya mengetahui dinamika penduduk suatu wilayah dengan mengadakan sensus penduduk.

  • Sumber Daya Alam Yang Tidak Mendukung

Sumber daya alam merupakan faktor penting yang menunjang kehidupan manusia.

Alasan ini menjadi pendorong manusia untuk bermigrasi ke daerah lain.

Jenis tanah yang gersang dan sumber air sedikit memberikan kesusahan seseorang untuk hidup sehari-hari apalagi untuk bercocok tanam.

Contoh: Sebuah keluarga memutuskan untuk migrasi ke desa lain yang memiliki curah hujan lebih tinggi agar mereka mendapatkan hasil pertanian yang baik.

  • Memperbaiki Taraf Hidup

Faktor ekonomi adalah permasalahan yang dominan dan menjadi alasan utama untuk bermigrasi.

Keinginan seseorang untuk meningkatkan taraf hidup agar mencapai kesejahteraan hidup mendorong seseorang untuk berpindah ke tempat lain yang lebih menjanjikan.

Contoh: Berpindah dari kota kecil ke ibukota untuk bekerja di perusahaan multi nasional yang memberikan gaji lebih tinggi dan jenjang karir yang menjanjikan.

  •  Melanjutkan Pendidikan

Faktor lain yang mendorong untuk bermigrasi yaitu tujuan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.

Tidak semua sekolah dengan jenjang atas mencapai beberapa pelosok atau desa, sementara keinginan individu memiliki pendidikan yang berkelanjutan.

Hal ini menjadi penyebab terjadinya migrasi atau perpindahan ke tempat lain demi mendapatkan pendidikan yang dituju.

Sebagai contoh, seorang pemuda dari Papua merantau ke Jawa untuk melanjutkan kuliah di suatu jurusan, jurusan yang ia pilih tidak tersedia di universitas di Papua.

  • Alasan Politik

Alasan perbedaan pandangan politik sehingga menimbulkan keputusan untuk bermigrasi, sebenarnya jarang terjadi.

Tetapi tetap ada individualisme yang melakukan migrasi dengan alasan politik.

Alasan tidak lagi nyaman hidup berdampingan karena berbeda pandangan politik dengan warga atau masyarakat menjadi alasan seseorang meninggalkan daerah asalnya.

Contoh: Pada tahun 1998 banyak warga dari Timor Leste (dulu adalah provinsi Timor-timur) yang memilih bermigrasi ke wilayah Indonesia Timur.

Hal ini disebabkan pengaruh keadaan politik setelah Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia.

  • Hubungan Sosial

Faktor hubungan sosial menjadi alasan lain bagi individu untuk berpindah dari tempat asalnya.

Karena memiliki hubungan sosial yang tidak baik dan tidak dapat ditemukan penyelesaiannya dan mungkin merasa terkucilkan. Faktor-faktor ini dapat menjadi alasan bermigrasi.

Contoh: Sebuah keluarga memutuskan pindah ke kota lain untuk mencari kehidupan sosial yang dirasa nyaman bagi kehidupan keluarganya.

Jenis-jenis Migrasi

Migrasi Nasional

Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk di dalam satu wilayah negara yang dilakukan dengan tidak adanya keterpaksaaan dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Migrasi nasional terbagi menjadi 6, diantaranya:

1. Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk yang dilakukan dari daerah yang padat penduduk menuju ke daerah yang memiliki jumlah populasi penduduk sangat sedikit.

Ada beberapa jenis transmigrasi:

  • Transmigrasi umum
    Diselenggarakan dan dibiayai oleh pemerintah pusat.
  • Transmigrasi sektoral
    Diselenggarakan dan dibiayai oleh pemerintah daerah.
  • Transmigrasi Swakarsa
    Dilakukan mandiri dan menggunakan biaya transmigran sendiri.

Contoh: Pemerintah mengadakan program transmigrasi besar-besaran pada era orde baru.

Transmigran berasal dari pulau jawa disebar ke kalimantan dan sumatra, bertujuan untuk mengurangi kepadatan penduduk di pulau jawa sekaligus membuka lapangan pekerjaan di Kalimantan dan Sumatra.

2. Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa menuju kota. Urbanisasi ini banyak dilakukan penduduk desa untuk mencari upah yang lebih tinggi, fasilitas umum yang baik dan gaya hidup yang lebih modern.

Secara keseluruhan urbanisasi ini dilakukan penduduk desa dengan alasan meningkatkan taraf hidup.

Contoh: Seorang pemuda dari desa datang ke kota industri untuk bekerja sebagai buruh pabrik.

3. Ruralisasi

Pengertian rulalisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa atau ke tempat asalnya, setelah lama tinggal di kota.

Contoh: Setelah menyelesaikan studinya di universitas, seorang pemuda pulang dan menetap di desanya.

Pemuda itu turut memberikan ilmunya untuk memajukan pertanian di desanya.

4. Forensen

Forensen dapat diartikan dengan istilah yang umum dipakai yaitu melaju. Contoh: Orang yang setiap hari bekerja di luar kota, berangkat dari kota asal ke kota lain dan langsung pulang ke kota asal setelah jam kerja usai.

5. Turisme

Turisme adalah perpindahan sementara dengan tujuan berwisata ke sebuah tempat. Perpindahan ini sifatnya tidak permanen.

Contoh: Sebuah keluarga melakukan perjalanan wisata ke pulau Bali selama satu minggu.

6. Evakuasi

Perpindahan penduduk yang dilakukan karena adanya bencana. Bencana alam dan perang termasuk akibat terjadinya evakuasi.

Perpindahan penduduk evakuasi ini hanya sementara hingga keadaan di daerah asal sudah kondusif untuk kembali ditinggali.

Contoh: Evakuasi penduduk desa di Kaliurang ke daerah kota Jogyakarta akibat meletusnya gunung Merapi.

Migrasi Internasional

Migrasi internasional merupakan perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain.

Migrasi Internasional atau Antar negara terdiri dari 4 jenis. Berikut penjelasannya.

1. Imigrasi

Imigrasi artinya masuknya penduduk dari sebuah negara ke negara lain. Tujuan perpindahan penduduk tersebut adalah menjadi bagian dari negara tersebut.

Contoh: Para pemain sepak bola dari luar negeri yang menetap dan bekerja bagi klub bola nasional. Pemain bola ini mendapatkan naturalisasi dari negara.

2. Emigrasi

Emigrasi adalah penduduk yang keluar dari sebuah negara ke negara lain. Penduduk yang keluar ini menetap dan memiliki tujuan untuk menjadi warga negara permanen.

Contoh: Seorang ilmuwan dari Indonesia yang memilih tidak kembali ke negaranya.

Memilih menetap dan menjadi warga negara Australia karena mendapatkan pekerjaan sesuai dengan tujuan hidupnya.

3. Remigrasi (repatriasi)

Memiliki pengertian kembalinya penduduk dari negara lain ke negara asalnya.

Contoh: Sekelompok anak muda yang sudah menyelesaikan studinya di luar negeri kembali pulang ke negara asalnya.

4. Turisme

Perpindahan penduduk ini hanya sementara dan dalam waktu yang singkat. Tujuannya untuk berwisata ke luar negeri

Contoh: Melakukan umroh ke tanah suci.

Dampak terjadinya Migrasi

1. Sirkulasi

Migrasi memiliki dampak positif terhadap sirkulasi yaitu:

  • Penyerapan tenaga kerja dari luar daerah
  • Upah tenaga kerja lebih murah
  • Sarana transportasi meningkat karena pekerja forensen (penglaju)
  • Terjadi pemerataan pendapatan.

Migrasi juga memiliki dampak negatif antara lain:

  • Menimbulkan kepadatan lalu lintas
  • Peluang kerja bagi penduduk asli berkurang
  • Kenaikan jumlah penduduk mengakibatkan kepadatan penduduk yang berimbas pada beban pada wilayah tersebut.

2. Urbanisasi

Urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota memiliki dampak positif yaitu:

  • Angka pengangguran di desa menurun
  • Kesejahteraan keluarga di desa meningkat
  • Pelaku ekonomi dalam urbanisasi dapat membuka usaha/lapangan kerja di desa asalnya.

Sedangkan dampak negatif urbanisasi antara lain:

  • Berkurangnya individu dengan usia produktif di desa.
  • Semakin sempitnya peluang kerja di kota
  • Semakin banyak terbentuk kawasan kumuh di kota
  • Kesenjangan sosial di masyarakat kota
  • Banyak muncul sektor informal di kota seperti pedagang asongan, pedagang kaki lima dan lain-lain.
  • Sarana dan prasarana sosial yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang meningkat.
  • Pengangguran yang menyebabkan naiknya angka kriminalitas.

3. Transmigrasi

Transmigrasi memiliki dampak positif antara lain:

  • Pemerataan kepadatan penduduk
  • Hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat meningkat
  • Memunculkan pembangunan di berbagai sektor di daerah baru.
  • Menambah rasa persatuan dan kesatuan dipicu dengan berbaurnya suku dan agama dari luar daerah.

Transmigrasi juga memiliki dampak negatif antara lain:

  • Area hutan yang berkurang karena berubah menjadi pemukiman
  • Habitat hewan liar terganggu
  • Isu sosial, terutama munculnya kecemburuan sosial yang menyebabkan konflik antara penduduk asli dan transmigran.

Cara Mengatasi Migrasi yang Berlebihan

Dampak-dampak yang terjadi akibat terjadinya migrasi tidak dapat dihindari, maka pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi dampak migrasi.

Berikut cara-cara mengatasi dampak migrasi:

  • Pemerataan pembangunan ekonomi antar daerah agar tidak terjadi kesenjangan pembangunan di daerah yang satu dengan yang lain
  • Merealisasikan program pembangunan desa. sebagai contoh IDT (Inpres Desa Tertinggal) dan program Bangga Suka Desa.
  • Memberikan bantuan dan program bagi petani untuk meningkatkan hasil pertanian.
  • Memunculkan kegiatan industri yang berlokasi di pinggiran kota. Dengan tujuan dapat menyerap tenaga kerja dari desa.
  • Memberlakukan aturan administratif yang mengatur kependudukan. Khususnya kebijakan tertentu yang mengatur hak bagi pendatang.
  • Melaksanakan pembangunan terpadu antar daerah dalam satu kawasan.


The post Migrasi: Pengertian – Tujuan dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>